77
89 Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian

Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian...a. 1, 2 dan 3 . b. 1, 2 dan 4 c. 1, 3 dan 4 d. 2, 3 dan 4 10. Sebagai pedoman/panduan para penyelenggara di dalam menjalankan tugas dan fungsinya,

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 89

    Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian

  • 90

    Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian

  • 91

    Lampiran 3 : Jadwal Penelitian

    Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian di SMP N 2 Tuntang

    No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

    1. Senin, 26 Oktober 2015 Ijin Penelitian

    2. Selasa, 27 Oktober 2015 perkenalan dengan siswa kelas VIII F (kelas

    kontrol)

    memberikan penjelasan mengenai metode

    diskusi kelompok yang akan diterapkan

    membentuk kelompok

    mendiskusikan dan membuat hasil diskusi

    kelompok

    presentasi

    3. Jumat, 30 Oktober 2015 perkenalan dengan siswa kelas VIII B (kelas

    eksperimen)

    memberikan penjelasan mengenai metode TPS

    yang akan diterapkan

    mendiskusikan permasalahan dengan

    mengunakan metode TPS

    4. Selasa, 3 November 2015 melanjutkan presentasi

    membentuk kelompok

    mendiskusikan pertanyaan mengenai materi

    yang selanjutnya dan membuat hasil diskusi

    kelompok

    presentasi

    5. Jumat, 6 November 2015 mendiskusikan masing-masing pertanyaan

    dengan mengunakan metode TPS

    6. Selasa, 10 November 2015 membentuk kelompok

    membagi tugas dalam setiap kelompok

  • 92

    mendiskusikan dan membuat hasil diskusi

    kelompok

    presentasi

    7. Selasa, 17 November 2015 membentuk kelompok

    membagi tugas dalam setiap kelompok

    mendiskusikan dan membuat hasil diskusi

    kelompok

    presentasi

    8. Jumat, 20 November 2015 mendiskusikan masing-masing pertanyaan

    dengan mengunakan metode TPS

    9. Selasa, 24 November 2015 Memberikan soal di kelas validitas (kelas VIII G)

    10. Kamis,26 November 2015 Memberikan postest di kelas kontrol

    11. Jumat, 27 November 2015 Memberikan postest di kelas eksperimen

    12. Rabu, 30 November 2015 Mengambil surat keterangan penelitian

  • 93

    Lampiran 4 : Lembar Instrumen dan Kunci Jawaban

    LEMBAR SOAL

    Mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

    Kelas : VIII

    Alokasi Waktu : 60 Menit

    Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang paling

    benar !

    1. Negara Indonesia adalah negara hukum. Hal ini tercantum dalam UUD

    1945 pasal ....

    a. 1 ayat (2)

    b. 1 ayat (3)

    c. 27 ayat (1)

    d. 28 ayat (1)

    2. Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan

    pemerintahan dan wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan itu

    dengan tidak ada kecualinya. Hal ini tercantum dalam UUD 1945 Pasal ....

    a. 26 ayat (1)

    b. 27 ayat (1)

    c. 27 ayat (2)

    d. 28 ayat (1)

    3. Undang-undang merupakan peraturan perundangan yang ditetapkan

    bersama antara ....

    a. DPR dan DPD

    b. DPRD dan Gubernur

    c. Presiden dan MPR

    d. Presiden dan DPR

  • 94

    4. Negara hukum Indonesia menurut UUD 1945 merupakan negara hukum

    dalam arti luas karena ....

    a. menjamin kewajiban asasi dan harkat manusia

    b. menjamin hak-hak asasi dan martabat manusia

    c. menjamin hak dan kewajiban asasi manusia

    d. menghargai harkat dan martabat manusia

    5. Peraturan perundang-undangan harus memerhatikan cita-cita moral dan

    cita-cita hukum sebagaimana diamanatkan oleh Pancasila. Hal ini sesuai

    dengan landasan ....

    a. cultural

    b. filosofis

    c. sosiologis

    d. yuridis

    6. Peraturan perundang-undangan yang akan dibentuk di Negara Republik

    Indonesia harus berlandaskan pada landasan-landasan sebagai berikut,

    kecuali ....

    a. landasan filosofis

    b. landasan yuridis

    c. landasan hukum

    d. landasan sosiologis

    7. Adanya kewenangan dari pembuat peraturan perundang-undangan. Hal ini

    merupakan landasan ....

    a. yuridis

    b. hukum

    c. filosofis

    d. sosiologis

    8. Hukum ada yang tertulis dan tidak tertulis, contoh hukum tertulis adalah

    ....

    a. peraturan perundang-undangan nasional

    b. hukum adat

    c. norma kesopanan

  • 95

    d. norma kesusilaan

    9. Pernyataan :

    1. Meningkatkan kesejahteraan

    2. Melindungi dan mengayomi hak-hak warga negara

    3. Memberikan rasa keadilan bagi warga negara

    4. Menjamin kepastian hukum warga negara

    Dari pernyataan di atas yang termasuk arti penting peraturan perundang-

    undangan ditunjukkan nomor ....

    a. 1, 2 dan 3

    b. 1, 2 dan 4

    c. 1, 3 dan 4

    d. 2, 3 dan 4

    10. Sebagai pedoman/panduan para penyelenggara di dalam menjalankan

    tugas dan fungsinya, tanpa adanya peraturan perundang-undangan para

    penyelenggara negara cenderung untuk menyimpang dari amanat yang

    telah diberikan oleh rakyat. Hal ini merupakan arti penting peraturan

    perundang-undangan dalam hal ....

    a. pedoman para penyelenggara

    b. melindungi dan mengayomi hak-hak warga negara

    c. memberikan rasa keadilan bagi warga negara

    d. menjamin kepastian hukum warga negara

    11. Peraturan negara yang tertinggi dalam tata urutan peraturan perundang-

    undangan Republik Indonesia adalah ....

    a. TAP MPR

    b. Pancasila

    c. Undang-Undang Dasar 1945

    d. Kepres

    12. Peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh DPRD dengan

    persetujuan bersama kepala daerah (Gubernur) disebut ....

    a. peraturan Presiden

    b. peraturan pemerintah

  • 96

    c. keputusan presiden

    d. peraturan daerah provinsi

    13. Proses pembuatan peraturan perundang-undangan nasional meliputi tiga

    tahap, yaitu ....

    a. inisiasi, sosio dan yuridis

    b. inisiasi, politis dan yuridis

    c. inisiasi, politis-sosio, yuridis

    d. inisiasi, sosio-politis, yuridis

    14. Tahap munculnya gagasan-gagasan atau ide dari masyarakat dengan

    keinginan agar suatu masalah diatur oleh hukum dalam peraturan

    perundang-undangan. Hal ini merupakan tahapan proses pembuatan

    peraturan perundang-undangan tahap ....

    a. tahap inisiasi

    b. tahap sosio-politis

    c. tahap hukum

    d. tahap yuridis

    15. Sikap taat terhadap peraturan perundang-undangan di lingkungan keluarga

    dapat ditunjukkan dengan cara ....

    a. menghormati pendapat anggota keluarga

    b. menaati tata tertib keluarga

    c. membantah perintah orang tua

    d. menyelesaikan masalah dengan kekerasan

    16. Perilaku menaati perundang-undangan di lingkungan sekolah dapat

    dilakukan dengan cara sebagai berikut, kecuali ....

    a. mematuhi tata tertib sekolah

    b. membuat suasana gaduh pada saat mengikuti pelajaran

    c. mengenakan pakaian seragam sesuai ketentuan yang berlaku

    d. menjaga kebersihan, keamanan, dan ketertiban lingkungan sekolah

    17. Contoh perilaku siswa yang menaati perundang-undangan di lingkungan

    sekolah adalah ....

    a. mengenakan pakaian seragam sekolah

  • 97

    b. datang pagi-pagi setiap hari

    c. membantu guru di dalam mengajar

    d. pulang sekolah tidak berhenti di jalan

    18. Perilaku menaati perundang-undangan di lingkungan masyarakat dapat

    dilakukan dengan cara ....

    a. membiarkan orang lain tetap bebas sesuai dengan norma yang berlaku

    b. memberi hukuman yang sama pada semua jenis pelanggaran hukum

    c. menyelesaikan permasalahan dengan penuh kekeluargaan berdasar

    peraturan yang berlaku

    d. membantu negara dalam menciptakan keamanan dan ketertiban

    19. Perilaku menaati perundang-undangan di lingkungan berbangsa dan

    bernegara dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut ....

    a. mendukung gerakan disiplin nasional

    b. merusak fasilitas umum

    c. disiplin membayar pajak

    d. melanggar peraturan lalu lintas

    20. Sebagai warga negara yang baik, kita harus menaati peraturan atau hukum

    yang berlaku sebab ....

    a. ingin dihargai sebagai warga negara yang baik

    b. ingin mendapat penghargaan dari pemerintah

    c. sadar sebagai warga negara Indonesia

    d. sudah menjadi kewajiban warga negara

    21. Agar rancangan undang-undang dapat menampung pendapat masyarakat,

    perlu dilakukan penjaringan aspirasi dari ....

    a. tokoh-tokoh agama

    b. sastrawan dan ilmuwan

    c. masyarakat luas

    d. kepala daerah dan kepala desa

    22. Partisipasi warga negara dalam proses penyusunan hukum dapat dilakukan

    dengan cara sebagai berikut ....

    a. menolak peraturan pemerintah

  • 98

    b. memberikan masukan kepada pemerintah

    c. menyampaikan saran dengan demonstrasi besar-besaran

    d. memberikan evaluasi pada peraturan

    23. Partisipasi warga negara dalam proses penyusunan hukum dapat dilakukan

    dengan cara-cara sebagai berikut, kecuali ....

    a. memberikan masukan kepada pemerintah

    b. melakukan aksi turun ke jalan menentang pemberlakuan peraturan

    c. menaati peraturan atau hukum yang telah ditetapkan oleh pemerintah

    d. sadar dan taat pada hukum dan peraturan yang ada

    24. Agar peraturan yang berlaku ditaati oleh setiap warga negara maka

    diperlukan adanya ....

    a. pemimpin yang memerintah dengan tangan besi atau otoriter

    b. kekuasaan yang mutlak

    c. petugas yang ditakuti oleh setiap orang

    d. sanksi bagi yang melanggar petugas

    25. Seseorang yang mengerti dan taat pada hukum yang berlaku merupakan

    pencerminan perilaku ....

    a. sadar hukum

    b. kebal hukum

    c. hafal hukum

    d. mengerti hokum

  • 99

    Kunci Jawaban Soal

    1. B

    2. B

    3. D

    4. C

    5. B

    6. C

    7. A

    8. A

    9. D

    10. A

    11. C

    12. D

    13. D

    14. A

    15. B

    16. B

    17. A

    18. C

    19. C

    20. D

    21. C

    22. B

    23. B

    24. D

    25. A

  • 100

    Lampiran 5 : Reliabilitas dan Validitas Soal

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha

    N of

    Items

    ,919 40

    Item-Total Statistics

    Scale Mean

    if Item

    Deleted

    Scale

    Variance if

    Item Deleted

    Corrected

    Item-Total

    Correlation

    Cronbach's

    Alpha if Item

    Deleted

    Soal 1 25,41 56,572 ,582 ,916

    Soal 2 25,41 56,572 ,582 ,916

    Soal 3 25,41 55,862 ,727 ,914

    Soal 4 25,97 54,870 ,650 ,914

    Soal 5 25,97 54,870 ,650 ,914

    Soal 6 26,00 56,903 ,365 ,918

    Soal 7 25,41 55,862 ,727 ,914

    Soal 8 25,53 59,547 -,017 ,922

    Soal 9 25,53 59,547 -,017 ,922

    Soal 10 25,72 60,596 -,156 ,925

    Soal 11 25,41 55,862 ,727 ,914

    Soal 12 25,72 60,596 -,156 ,925

    Soal 13 25,34 59,523 ,012 ,920

    Soal 14 25,38 56,371 ,713 ,915

    Soal 15 25,38 56,371 ,713 ,915

    Soal 16 25,97 54,870 ,650 ,914

    Soal 17 25,97 54,870 ,650 ,914

    Soal 18 25,41 55,862 ,727 ,914

    Soal 19 25,97 54,870 ,650 ,914

    Soal 20 25,38 56,371 ,713 ,915

    Soal 21 25,38 56,371 ,713 ,915

    Soal 22 25,97 54,870 ,650 ,914

    Soal 23 25,41 55,862 ,727 ,914

    Soal 24 25,41 55,862 ,727 ,914

    Soal 25 25,97 54,870 ,650 ,914

    Soal 26 25,53 59,547 -,017 ,922

    Soal 27 25,38 56,371 ,713 ,915

  • 101

    Soal 28 25,38 56,371 ,713 ,915

    Soal 29 25,41 55,862 ,727 ,914

    Soal 30 25,34 59,846 -,073 ,921

    Soal 31 26,00 56,903 ,365 ,918

    Soal 32 25,97 54,870 ,650 ,914

    Soal 33 26,00 56,903 ,365 ,918

    Soal 34 25,38 56,371 ,713 ,915

    Soal 35 25,38 56,371 ,713 ,915

    Soal 36 26,00 56,903 ,365 ,918

    Soal 37 25,34 59,846 -,073 ,921

    Soal 38 26,00 56,903 ,365 ,918

    Soal 39 25,97 54,870 ,650 ,914

    Soal 40 25,53 59,547 -,017 ,922

  • 102

    Lampiran 6 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

    Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Tuntang

    Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

    Kelas / Semester : VIII / 1

    Pokok Bahasan : Ketaatan Terhadap Perundang-Undangan Nasional

    Standar Kompetensi : Menampilkan Ketaatan Terhadap Perundang-Undangan

    Nasional

    Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi tata urutan peraturan perundang-

    undangan nasional

    Mendeskripsikan proses pembuatan perundang-undangan

    nasional

    Menaati peraturan perundang-undangan nasional

    Alokasi Waktu : 6 x 40 Menit (3 x Pertemuan)

    A. Indikator

    1. Menjelaskan pengertian peraturan perundang-undangan;

    2. Menjelaskan pengertian Indonesia sebagai negara hukum;

    3. Menyebutkan jenis dan tata urutan peraturan perundang-undangan

    nasional;

    4. Menjelaskan landasan berlakunya perundang-undangan;

    5. Menguraikan arti penting peraturan perundang-undangan;

    6. Menjelaskan proses pembuatan peraturan perundang-undangan

    nasional;

    7. Menguraikan partisipasi masyarakat dalam pembuatan peraturan

    perundang-undangan;

  • 103

    8. Menyebutkan kewajiban warga negara terhadap hukum dan peraturan

    perundang-undangan;

    9. Menyebutkan bentuk ketaatan terhadap peraturan perundang-

    undangan.

    B. Tujuan Pembelajaran

    Setelah siswa mengikuti proses pembelajaran, diharapkan :

    1. Siswa dapat menjelaskan pengertian peraturan perundang-undangan;

    2. Siswa dapat menjelaskan pengertian Indonesia sebagai negara hukum;

    3. Siswa dapat menyebutkan jenis dan tata urutan peraturan perundang-

    undangan nasional;

    4. Siswa dapat menjelaskan landasan berlakunya perundang-undangan;

    5. Siswa dapat menguraikan arti penting peraturan perundang-undangan;

    6. Siswa dapat menjelaskan proses pembuatan peraturan perundang-

    undangan nasional;

    7. Siswa dapat menguraikan partisipasi masyarakat dalam pembuatan

    peraturan perundang-undangan;

    8. Siswa dapat menyebutkan kewajiban warga negara terhadap hukum

    dan peraturan perundang-undangan;

    9. Siswa dapat menyebutkan bentuk ketaatan terhadap peraturan

    perundang-undangan.

    C. Karakter Siswa yang Diharapkan : Dapat dipercaya, kewarganegaraan

    D. Materi Pembelajaran :

    1. Peraturan perundang-undangan

    2. Indonesia sebagai negara hukum

    3. Jenis dan dan tata urutan peraturan perundang-undangan nasional

    4. Landasan berlakunya perundang-undangan

    5. Proses pembuatan peraturan perundang-undangan nasional

    6. Arti penting peraturan perundang-undangan

  • 104

    7. Partisipasi masyarakat dalam pembuatan peraturan perundang-

    undangan

    8. Kewajiban negara terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan

    9. Bentuk ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

    E. Metode Pembelajaran

    Metode : metode pembelajaran diskusi kelompok

    F. Strategi dan Langkah-langkah Pembelajaran

    1. Pertemuan Pertama ( 2 x 40 menit)

    KEGIATAN

    DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

    WAKTU

    Pendahuluan

    1. Apersepsi

    a. Memberi salam.

    b. Mempersiapkan kelas dalam proses

    pembelajaran (kerapian, kebersihan kelas,

    presensi, dll).

    c. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan

    tujuan pembelajaran yang akan dicapai dari

    materi yang akan dibahas yaitu

    menampilkan ketaatan terhadap perundang-

    undangan nasional.

    d. Guru menerangkan tentang pembelajaran

    kooperatif yang akan dilaksanakan, yaitu

    diskusi kelompok.

    2. Motivasi

    Memotivasi siswa dengan cara memberikan

    semangat agar siswa dapat mengikuti proses

    pembelajaran dengan baik.

    10 menit

  • 105

    Kegiatan Inti

    1. Eksplorasi

    Dalam kegiatan eksplorasi, guru :

    a. Guru menjelaskan materi pelajaran yang

    akan di diskusikan.

    b. Guru menggunakan buku paket dan LKS

    sebagai bahan acuan diskusi.

    c. Bersama peserta didik guru membagikan

    topik yang akan dibahas masing-masing

    kelompok.

    2. Elaborasi

    a. Dalam kegiatan elaborasi guru membagi

    kelompok menjadi 8 kelompok, masing-

    masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Guru

    memberikan persoalan yang berbeda pada

    setiap kelompok.

    Kelompok 1 :

    Kelompok 2 :

    Kelompok 3 :

    Kelompok 4 :

    Kelompok 5 :

    Kelompok 6 :

    Kelompok 7 :

    Kelompok 8 :

    b. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya

    masing-masing, sedangkan guru berkeliling

    dari kelompok satu ke kelompok yang lain

    untuk memberi dorongan agar setiap

    anggota kelompok berpartisipasi aktif.

    c. Para siswa mencatat hasil diskusi tersebut,

    dan guru mengumpulkan hasil diskusi dari

    65 menit

  • 106

    Penutup

    tiap-tiap kelompok.

    3. Konfirmasi

    Tiap kelompok diskusi mempresentasikan hasil

    diskusinya. Hasil-hasil yang dipresentasikan

    ditanggapi oleh semua siswa (kelompok lain)

    dan guru guna memberikan konfirmasi.

    a. Guru menyimpulkan materi pelajaran.

    b. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.

    5 menit

    2. Pertemuan Kedua ( 2 x 40 menit)

    KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

    WAKTU

    Pendahuluan

    1. Apersepsi

    a. Memberi salam.

    b. Mempersiapkan kelas dalam pembelajaran

    (kerapian, kebersihan kelas, presensi, dll).

    c. Guru mengulas kembali pelajaran yang

    sebelumnya.

    d. Guru menerangkan tentang pembelajaran

    kooperatif yang akan dilaksanakan, yaitu

    diskusi kelompok.

    2. Motivasi

    Memotivasi siswa dengan cara memberikan

    semangat agar siswa dapat mengikuti proses

    10 menit

  • 107

    Kegiatan Inti

    pembelajaran dengan baik.

    1. Eksplorasi

    Dalam kegiatan eksplorasi, guru :

    a. Guru menjelaskan materi pelajaran yang

    akan didiskusikan.

    b. Mengajukan pertanyaan dasar kepada siswa

    tentang pengertian arti penting peraturan

    perundang-undangan.

    c. Guru menggunakan buku paket dan LKS

    sebagai bahan acuan diskusi.

    d. Bersama peserta didik guru membagikan

    topik yang akan dibahas masing-masing

    kelompok.

    2. Elaborasi

    a. Dalam kegiatan elaborasi guru membagi

    kelompok menjadi 8 kelompok, masing-

    masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Guru

    memberikan persoalan yang berbeda pada

    setiap kelompok.

    Kelompok 1 :

    Kelompok 2 :

    Kelompok 3 :

    Kelompok 4 :

    Kelompok 5 :

    Kelompok 6 :

    Kelompok 7 :

    Kelompok 8 :

    b. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya

    masing-masing, sedangkan guru berkeliling

    dari kelompok satu ke kelompok yang lain

    65 menit

  • 108

    Penutup

    untuk memberi dorongan agar setiap

    anggota kelompok berpartisipasi aktif.

    c. Para siswa mencatat hasil diskusi tersebut,

    dan guru mengumpulkan hasil diskusi dari

    tiap-tiap kelompok.

    3. Konfirmasi

    Tiap kelompok diskusi mempresentasikan hasil

    diskusinya. Hasil-hasil yang dipresentasikan

    ditanggapi oleh semua siswa (kelompok lain)

    dan guru guna memberikan konfirmasi.

    a. Guru menyimpulkan materi pelajaran.

    b. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk

    membaca materi berikutnya.

    c. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.

    5 menit

    3. Pertemuan Ketiga ( 2 x 40 menit)

    KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

    WAKTU

    Pendahuluan

    1. Apersepsi

    a. Memberi salam.

    b. Mempersiapkan kelas dalam pembelajaran

    (kerapian, kebersihan kelas, presensi, dll).

    c. Guru mengulas kembali pelajaran yang

    sebelumnya.

    d. Guru menerangkan tentang pembelajaran

    10 menit

  • 109

    Kegiatan Inti

    kooperatif yang akan dilaksanakan, yaitu

    diskusi kelompok.

    2. Motivasi

    Memotivasi siswa dengan cara memberikan

    semangat agar siswa dapat mengikuti proses

    pembelajaran dengan baik.

    1. Eksplorasi

    Dalam kegiatan eksplorasi, guru :

    a. Guru menjelaskan materi pelajaran yang

    akan di diskusikan.

    b. Mengajukan pertanyaan dasar kepada siswa

    tentang partisipasi masyarakat dalam

    pembuatan peraturan perundang-undangan

    c. Guru menggunakan buku paket dan LKS

    sebagai bahan acuan diskusi.

    d. Bersama peserta didik guru membagikan

    topik yang akan dibahas masing-masing

    kelompok.

    2. Elaborasi

    a. Dalam kegiatan elaborasi guru membagi

    kelompok menjadi 8 kelompok, masing-

    masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Guru

    memberikan persoalan yang berbeda pada

    setiap kelompok.

    Kelompok 1 :

    Kelompok 2 :

    Kelompok 3 :

    Kelompok 4 :

    Kelompok 5 :

    Kelompok 6 :

    65 menit

  • 110

    Penutup

    Kelompok 7 :

    Kelompok 8 :

    b. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya

    masing-masing, sedangkan guru berkeliling

    dari kelompok satu ke kelompok yang lain

    untuk memberi dorongan agar setiap

    anggota kelompok berpartisipasi aktif.

    c. Para siswa mencatat hasil diskusi tersebut,

    dan guru mengumpulkan hasil diskusi dari

    tiap-tiap kelompok.

    3. Konfirmasi

    Tiap kelompok diskusi mempresentasikan hasil

    diskusinya. Hasil-hasil yang dipresentasikan

    ditanggapi oleh semua siswa (kelompok lain)

    dan guru guna memberikan konfirmasi.

    a. Guru menyimpulkan materi pelajaran.

    b. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk

    mempelajari materi selanjutnya.

    c. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.

    5 menit

  • 111

  • 112

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

    Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Tuntang

    Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

    Kelas / Semester : VIII / 1

    Pokok Bahasan : Ketaatan Terhadap Perundang-Undangan Nasional

    Standar Kompetensi : Menampilkan Ketaatan Terhadap Perundang-Undangan

    Nasional

    Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi tata urutan peraturan perundang-

    undangan nasional

    Mendeskripsikan proses pembuatan perundang-undangan

    nasional

    Menaati peraturan perundang-undangan nasional

    Alokasi Waktu : 6 x 40 Menit (3 x Pertemuan)

    G. Indikator

    1. Menjelaskan pengertian peraturan perundang-undangan;

    2. Menjelaskan pengertian Indonesia sebagai negara hukum;

    3. Menyebutkan jenis dan tata urutan peraturan perundang-undangan

    nasional;

    4. Menjelaskan landasan berlakunya perundang-undangan;

    5. Menguraikan arti penting peraturan perundang-undangan;

    6. Menjelaskan proses pembuatan peraturan perundang-undangan

    nasional;

    7. Menguraikan partisipasi masyarakat dalam pembuatan peraturan

    perundang-undangan;

    8. Menyebutkan kewajiban warga negara terhadap hukum dan peraturan

    perundang-undangan;

    9. Menyebutkan bentuk ketaatan terhadap peraturan perundang-

    undangan.

  • 113

    B. Tujuan Pembelajaran

    Setelah siswa mengikuti proses pembelajaran, diharapkan :

    1. Siswa dapat menjelaskan pengertian peraturan perundang-undangan;

    2. Siswa dapat menjelaskan pengertian Indonesia sebagai negara hukum;

    3. Siswa dapat menyebutkan jenis dan tata urutan peraturan perundang-

    undangan nasional;

    4. Siswa dapat menjelaskan landasan berlakunya perundang-undangan;

    5. Siswa dapat menguraikan arti penting peraturan perundang-undangan;

    6. Siswa dapat menjelaskan proses pembuatan peraturan perundang-

    undangan nasional;

    7. Siswa dapat menguraikan partisipasi masyarakat dalam pembuatan

    peraturan perundang-undangan;

    8. Siswa dapat menyebutkan kewajiban warga negara terhadap hukum

    dan peraturan perundang-undangan;

    9. Siswa dapat menyebutkan bentuk ketaatan terhadap peraturan

    perundang-undangan.

    C. Karakter Siswa yang Diharapkan : Dapat dipercaya, kewarganegaraan

    D. Materi Pembelajaran :

    1. Peraturan perundang-undangan

    2. Indonesia sebagai negara hukum

    3. Jenis dan dan tata urutan peraturan perundang-undangan nasional

    4. Landasan berlakunya perundang-undangan

    5. Proses pembuatan peraturan perundang-undangan nasional

    6. Arti penting peraturan perundang-undangan

    7. Partisipasi masyarakat dalam pembuatan peraturan perundang-

    undangan

    8. Kewajiban negara terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan

    9. Bentuk ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

  • 114

    E. Metode Pembelajaran

    Metode : metode pembelajaran Think Pair Share ( TPS )

    F. Strategi dan Langkah-langkah Pembelajaran

    1. Pertemuan Pertama ( 2 x 40 menit)

    KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

    WAKTU

    Pendahuluan

    Kegiatan Inti

    1. Apersepsi

    a. Memberi salam.

    b. Mempersiapkan kelas dalam proses

    pembelajaran (kerapian, kebersihan kelas,

    presensi, dll).

    c. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan

    tujuan pembelajaran yang akan dicapai dari

    materi yang akan dibahas yaitu

    menampilkan ketaatan terhadap perundang-

    undangan nasional.

    d. Guru menerangkan tentang pembelajaran

    kooperatif yang akan dilaksanakan, yaitu

    TPS.

    2. Motivasi

    Memotivasi siswa dengan cara memberikan

    semangat agar siswa dapat mengikuti proses

    pembelajaran dengan baik.

    1. Eksplorasi

    Dalam kegiatan eksplorasi, guru :

    a. Guru menjelaskan materi pelajaran yang

    akan di diskusikan dengan menggunakan

    metode TPS. Think yaitu berpikir secara

    individu, Pair yaitu berpasangan atau

    10 menit

    65 menit

  • 115

    bertukar pendapat, Share yaitu membagi

    ilmu.

    b. Guru menggunakan buku paket dan LKS

    sebagai bahan acuan diskusi.

    c. Guru membagikan materi.

    2. Elaborasi

    a. Guru membagi kelompok menjadi 8

    kelompok, masing-masing kelompok terdiri

    dari 4 siswa.Guru memberikan persoalan

    yang berbeda pada setiap kelompok.

    Kelompok 1 :

    Kelompok 2 :

    Kelompok 3 :

    Kelompok 4 :

    Kelompok 5 :

    Kelompok 6 :

    Kelompok 7 :

    Kelompok 8 :

    b. Langkah-langkah menggunakan metode

    pembelajaran TPS sebagai berikut :

    1. Masing-masing anggota memikirkan

    dan mengerjakan tugas tersebut

    sendiri-sendiri terlebih dahulu.

    2. Kelompok membentuk anggota-

    anggotanya secara berpasangan.

    Setiap pasangan mendiskusikan hasil

    pengerjaan individunya.

    3. Kedua pasangan lalu bertemu

    kembali dalam kelompoknya

    masing-masing untuk menshare hasil

    diskusinya.

  • 116

    Penutup

    3. Konfirmasi

    Tiap kelompok menshare/mempresentasikan

    hasil diskusinya. Hasil-hasil yang

    dipresentasikan ditanggapi oleh semua siswa

    (kelompok lain) dan guru guna memberikan

    konfirmasi.

    a. Guru menyimpulkan materi pelajaran.

    b. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.

    5 menit

    2. Pertemuan Kedua ( 2 x 40 menit)

    KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

    WAKTU

    Pendahuluan

    Kegiatan Inti

    1. Apersepsi

    a. Memberi salam.

    b. Mempersiapkan kelas dalam pembelajaran

    (kerapian, kebersihan kelas, presensi, dll).

    c. Guru mengulas kembali pelajaran yang

    sebelumnya.

    d. Guru menerangkan tentang pembelajaran

    kooperatif yang akan dilaksanakan, yaitu

    TPS.

    2. Motivasi

    Memotivasi siswa dengan cara memberikan

    semangat agar siswa dapat mengikuti proses

    pembelajaran dengan baik.

    1. Eksplorasi

    10 menit

    65 menit

  • 117

    Dalam kegiatan eksplorasi, guru :

    a. Guru menjelaskan materi pelajaran yang

    akan di diskusikan dengan menggunakan

    metode TPS. Think yaitu berpikir secara

    individu, Pair yaitu berpasangan atau

    bertukar pendapat, Share yaitu membagi

    ilmu.

    b. Guru menggunakan buku paket dan LKS

    sebagai bahan acuan diskusi.

    2. Elaborasi

    a. Guru membagi kelompok menjadi 8

    kelompok, masing-masing kelompok terdiri

    dari 4 siswa. Guru memberikan persoalan

    yang berbeda pada setiap kelompok.

    Kelompok 1 :

    Kelompok 2 :

    Kelompok 3 :

    Kelompok 4 :

    Kelompok 5 :

    Kelompok 6 :

    Kelompok 7 :

    Kelompok 8 :

    b. Langkah-langkah menggunakan metode

    pembelajaran TPS sebagai berikut :

    1. Masing-masing anggota memikirkan

    dan mengerjakan tugas tersebut

    sendiri-sendiri terlebih dahulu.

    2. Kelompok membentuk anggota-

    anggotanya secara berpasangan.

    Setiap pasangan mendiskusikan hasil

    pengerjaan individunya.

  • 118

    Penutup

    3. Kedua pasangan lalu bertemu

    kembali dalam kelompoknya

    masing-masing untuk menshare hasil

    diskusinya.

    3. Konfirmasi

    Tiap kelompok diskusi

    menshare/mempresentasikan hasil diskusinya.

    Hasil-hasil yang dipresentasikan ditanggapi

    oleh semua siswa (kelompok lain) dan guru

    guna memberikan konfirmasi.

    a. Guru menyimpulkan materi pelajaran.

    b. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk

    membaca materi berikutnya.

    c. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.

    5 menit

    3. Pertemuan Ketiga ( 2 x 40 menit)

    KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

    WAKTU

    Pendahuluan

    1. Apersepsi

    a. Memberi salam.

    b. Mempersiapkan kelas dalam pembelajaran

    (kerapian, kebersihan kelas, presensi, dll).

    c. Guru mengulas kembali pelajaran yang

    sebelumnya.

    d. Guru menerangkan tentang pembelajaran

    kooperatif yang akan dilaksanakan, yaitu

    metode TPS .

    2. Motivasi

    10 menit

  • 119

    Kegiatan Inti

    Memotivasi siswa dengan cara memberikan

    semangat agar siswa dapat mengikuti proses

    pembelajaran dengan baik.

    1. Eksplorasi

    Dalam kegiatan eksplorasi, guru :

    a. Guru menjelaskan materi pelajaran yang

    akan di diskusikan dengan menggunakan

    metode TPS. Think yaitu berpikir secara

    individu, Pair yaitu berpasangan atau

    bertukar pendapat, Share yaitu membagi

    ilmu.

    b. Guru menggunakan buku paket dan LKS

    sebagai bahan acuan diskusi.

    2. Elaborasi

    a. Guru membagi kelompok menjadi 8

    kelompok, masing-masing kelompok terdiri

    dari 4 siswa. Guru memberikan persoalan

    yang berbeda pada setiap kelompok.

    Kelompok 1 :

    Kelompok 2 :

    Kelompok 3 :

    Kelompok 4 :

    Kelompok 5 :

    Kelompok 6 :

    Kelompok 7 :

    Kelompok 8 :

    b. Langkah-langkah menggunakan metode

    pembelajaran TPS sebagai berikut :

    1. Masing-masing anggota memikirkan

    dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-

    65 menit

  • 120

    Penutup

    sendiri terlebih dahulu.

    2. Kelompok membentuk anggota-

    anggotanya secara berpasangan. Setiap

    pasangan mendiskusikan hasil

    pengerjaan individunya.

    3. Kedua pasangan lalu bertemu kembali

    dalam kelompoknya masing-masing

    untuk menshare hasil diskusinya.

    3. Konfirmasi

    Tiap kelompok diskusi

    menshare/mempresentasikan hasil diskusinya.

    Hasil-hasil yang dipresentasikan ditanggapi

    oleh semua siswa (kelompok lain) dan guru

    guna memberikan konfirmasi.

    a. Guru menyimpulkan materi pelajaran.

    b. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk

    mempelajari materi selanjutnya.

    c. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.

    5 menit

  • 121

  • 122

    Lampiran 7 : Soal Metode TPS dan Diskusi Kelompok

    Soal Untuk Metode TPS dan Diskusi Kelompok

    Pertemuan 1

    1. Negara Indonesia adalah negara hukum. Jelaskan maksudnya ? (Kelompok 1)

    2. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri negara hukum ! (Kelompok 2)

    3. Sebutkan unsur-unsur negara hukum ! (Kelompok 3)

    4. Sebutkan fungsi hukum menurut J.P Glastra van Loan ! (Kelompok 4)

    5. Sebutkan ciri-ciri peraturan yang tertulis ! (Kelompok 5)

    6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan landasan filosofis dan sosiologis ?

    (Kelompok 6)

    7. Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang landasan yuridis ? (Kelompok 7)

    8. Sebutkan dan jelaskan nilai-nilai yang bersumber pada pandangan filosofis

    Pancasila ? (Kelompok 8)

    Jawab :

    1. Negara Indonesia adalah negara hukum maksudnya Negara berdasar

    UUD 1945, berdasar pada kedaulatan hukum. Negara dipandang sebagai

    subjek hukum maka jika seseorang melanggar hukum, ia akan dituntut di

    pengadilan.

    2. Hak asasi manusia mendapat pengakuan dan jaminan di dalam UUD dan

    pengadilan, adanya suatu peradilan yang bebas dari pengaruh kekuasaan

    lain dan tidak memihak, adanya legalitas dalam arti hukum dalam segala

    bentuknya. Bahwa segala tindakan penyelenggara negara maupun warga

    negara dibenarkan oleh kaidah hukum yang berlaku serta dapat

    dipertanggungjawabkan.

    3. Terdapat sistem demokrasi dalam pemerintahan, terdapat kedaulatan

    rakyat dan adanya sistem perwakilan dalam pemerintahan, terdapat

    pemerintahan yang diawasi badan negara, terdapat penghormatan

    terhadap hak asasi manusia, kekuasaan pemerintahan terbatas, adanya

  • 123

    kepastian hukum dan tertib hukum dalam masyarakat, bangsa, dan

    negara.

    4. Menertibkan masyarakat dan pengaturan pergaulan hidup, menyelesaikan

    pertikaian, memelihara dan mempertahankan tata tertib dan aturan,

    mengubah tata tertib dan aturan-aturan dalam rangka penyesuaian dengan

    kebutuhan masyarakat.

    5. Keputusan yang dikeluarkan oleh yang berwenang, isinya mengikat

    secara umum, tidak hanya mengikat orang tertentu, bersifat abstrak

    (mengatur yang belum terjadi).

    6. Landasan filosofis adalah setiap penyusunan peraturan perundang-

    undangan harus memperhatikan cita-cita moral dan hukum sebagaimana

    diamanatkan oleh Pancasila. Landasan sosiologis adalah pembentukan

    peraturan perundang-undangan harus sesuai kenyataan dan kebutuhan

    masyarakat.

    7. Landasan yuridis dalam pembuatan peraturan perundang-undangan

    memuat adanya kewenangan dari pembuat peraturan perundang-

    undangan, adanya kesesuaian antara jenis dan materi muatan peraturan

    perundang-undangan, mengikuti prosedur tertentu, tidak bertentangan

    dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

    8. Nilai-nilai religius bangsa Indonesia terangkum dalam sila Ketuhanan

    Yang Maha Esa, nilai-nilai hak-hak asasi manusia dan penghormatan

    terhadap harkat martabat kemanusiaan dalam sila Kemanusiaan yang adil

    dan beradab, nilai-nilai kepentingan bangsa, kesatuan hukum nasional

    dalam sila Persatuan Indonesia, nilai-nilai demokrasi dan kedaulatan

    rakyat dalam sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan

    dalam permusyawaratan/perwakilan, nilai-nilai keadilan, baik individu

    maupun sosial tercantum dalam sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

    Indonesia.

  • 124

    Pertemuan 2

    1. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip peraturan perundang-undangan ?

    (Kelompok 1)

    2. Sebutkan dan jelaskan tahapan proses pembuatan peraturan perundang-

    undangan nasional ? (Kelompok 2)

    3. Jelaskan proses penyusunan undang-undang yang terdapat dalam UUD 1945

    Amandemen Pasal 5 dan Pasal 20 ? (Kelompok 3)

    4. Jelaskan arti penting peraturan perundang-undangan sebagai pedoman para

    penyelenggara dan menjamin kepastian hukum warga Negara ? (Kelompok 4)

    5. Jelaskan arti penting peraturan perundang-undangan dalam hal melindungi

    dan mengayomi hak-hak warga negara dan memberikan rasa keadilan bagi

    warga negara ? (Kelompok 5)

    6. Sebutkan dan jelaskan proses penyusunan Undang-Undang ? (Kelompok 6)

    7. Sebutkan dan jelaskan tata urutan perundang-undangan nasional menurut

    TAP. MPR No. III/MPR/2000 ? (Kelompok 7)

    8. Sebutkan dan jelaskan tata urutan perundang-undangan nasional menurut UU

    No. 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ?

    (Kelompok 8).

    Jawab :

    1. a. Dasar yuridis (hukum) sebelumnya, penyusunan peraturan perundang-

    undangan harus mempunyai landasan yuridis yang jelas yang

    dijadikan landasan yuridis adalah peraturan perundang-undangan.

    b. Hanya peraturan perundang-undangan tertentu saja yang dapat

    dijadikan landasan yuridis, peraturan yang sederajat atau lebih tinggi

    dan terkait langsung dengan peraturan perundang-undangan yang akan

    dibuat.

    c. Peraturan perundang-undangan hanya dapat dihapus, dicabut, atau

    diubah oleh peraturan perundang-undangan yang sederajat atau lebih

    tinggi.

    d. Peraturan perundang-undangan baru mengesampingkan peraturan

    perundang-undangan lama, maka apabila telah ada peraturan

  • 125

    perundang-undangan sejenis dan sederajat yang telah diberlakukan

    secara otomatis akan dinyatakan tidak berlaku.

    e. Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi mengesampingkan

    peraturan perundang-undangan yang lebih rendah.

    f. Peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus

    mengesampingkan peraturan perundang-undangan yang bersifat

    umum.

    g. Setiap jenis peraturan perundang-undangan materinya berbeda. Setiap

    UU yang dikeluarkan pemerintah hanya mengatur satu obyek tertentu

    saja.

    2. 1) Tahap Inisiasi, munculnya gagasan-gagasan atau ide dari masyarakat.

    2) Tahap Sosio-Politis, tahap pengolahan gagasan tentang perlunya

    pengaturan hukum dari masalah tertentu. Dimulailah penampungan

    gagasan dari berbagai sumber. Kemudian disiapkan bahan-bahan atau isi

    hukum. Bahan-bahan yang terkumpul dibicarakan, dikritisi, dan

    dipertahankan melalui pertukaran pendapat. Bahan-bahan itu kemudian

    dipertajam dan dimatangkan lembaga pemerintah. 3) Tahap Yuridis,

    perumusan dalam bahasa hukum perundang-undangan. Tahapan ini

    dilakukan oleh lembaga yang berwenang tergantung dari tingkat

    perundang-undangan tersebut.

    3. Pasal 5 Ayat (1) : Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang

    kepada DPR. Pasal 5 Ayat (2) : Presiden menetapkan peraturan

    pemerintah untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya.

    Pasal 20 Ayat (1) : DPR memegang kekuasaan membentuk undang-

    undang. Pasal 20 Ayat (2) : Setiap rancangan undang-undang dibahas

    oleh DPR dan presiden untuk mendapat persetujuan bersama. Pasal 20

    Ayat (3) : Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat persetujuan

    bersama, rancangan undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi dalam

    persidangan DPR masa itu. Pasal 20 Ayat (4) : Presiden mengesahkan

    rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama untuk menjadi

    undang-undang. Pasal 20 Ayat (5) : Dalam hal rancangan undang-undang

  • 126

    yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh presiden dalam

    waktu tiga puluh) hari semenjak rancangan undang-undang tersebut

    disetujui, rancangan undang-undang tersebut sah menjadi undang-undang

    dan wajib diundangkan.

    4. Pedoman para penyelenggara, sebagai pedoman para penyelenggara di

    dalam menjalankan tugas dan fungsinya agar para penyelenggara negara

    tidak menyimpang dari amanat. Melindungi dan mengayomi hak-hak

    warga negara, perundang-undangan berfungsi juga melindungi dan

    mengayomi hak-hak warga negara.

    5. Memberikan rasa keadilan bagi warga negara, perundang-undangan

    dibuat untuk menciptakan keadilan karena dengan peraturan terdapat

    bukti-bukti tertulis untuk mengatur kehidupan manusia. Menjamin

    kepastian hukum, dengan adanya peraturan perundang-undangan ada

    kepastian hukum bagi warga negara untuk melakukan perbuatan karena

    mengetahui mana yang benar, mana yang salah dan ada pedoman yang

    jelas sehingga tidak ragu-ragu dalam melakukan perbuatan.

    6. Tahap Penyiapan Rancangan Undang-Undang (RUU) : RUU dapat dibuat

    oleh Presiden (pemerintah) dan DPR. RUU yang diajukan oleh

    pemerintah dibuat oleh menteri/pimpinan lembaga pemerintah non

    departemen, setelah itu diajukan kepada Presiden untuk disetujui/tidak.

    Jika disetujui, RUU diajukan Presiden kepada pimpinan DPR. Langka

    selanjutnya mengadakan sidang untuk membahas RUU tersebut,

    selanjutnya disampaikan kepada Presiden melalui pimpinan DPR.

    Presiden menyampaikan RUU kepada menteri sekretaris negara. Tahap

    Pembahasan dan Pengesahan : RUU beserta penjelasannya yang berasal

    dari DPR disampaikan secara tertulis oleh pimpinan DPR kepada

    Presiden. RUU yang sudah disetujui bersama antara DPR dengan

    Presiden, paling lambat tujuh hari kerja disampaikan oleh Pimpinan DPR

    kepada Presiden untuk disahkan menjadi undang-undang.

  • 127

    7. Tata urutan perundang-undangan nasional menurut TAP. MPR No.

    III/MPR/2000 :

    1) UUD 1945 : hukum dasar tertulis Negara Republik Indonesia, memuat

    dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan negara.

    2) Ketetapan MPR : putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai

    pengemban kedaulatan rakyat yang ditetapkan dalam sidang-sidang

    Majelis Permusyawaratan Rakyat.

    3) Undang-Undang : dibuat oleh DPR bersama Presiden untuk

    melaksanakan Undang-Undang Dasar 1945 serta Ketetapan Majelis

    Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.

    4) Peraturan Pemerintah Pengganti UU : dibuat oleh Presiden dalam hal

    ihwal kegentingan yang memaksa

    5) Peraturan Pemerintah : dibuat oleh Pemerintah untuk melaksanakan

    perintah Undang-Undang.

    6) Keputusan Presiden : bersifat mengatur dibuat oleh Presiden untuk

    menjalankan fungsi dan tugasnya berupa pengaturan pelaksanaan

    administrasi negara dan administrasi pemerintahan.

    7) Peraturan Daerah : peraturan untuk melaksanakan aturan hukum di

    atasnya dan menampung kondisi khusus dari daerah yang

    bersangkutan.

    8. Tata Urutan Perundang-Undangan Nasional UU No. 10 Tahun 2004 :

    1) UUD 1945 : Peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh DPR

    dengan persetujuan bersama Presiden.

    2) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah pengganti UU : Peraturan

    perundang undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal

    kegentingan yang memaksa.

    3) Peraturan Pemerintah : Peraturan perundang-undangan yang

    ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang

    sebagaimana mestinya.

    4) Peraturan Presiden : Peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh

    Presiden

  • 128

    5) Peraturan Daerah : terdiri atas peraturan daerah provinsi,

    kabupaten/kota, desa

    Peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh DPRD dengan

    persetujuan bersama Kepala Daerah.

    Pertemuan 3

    1. Sebutkan partisipasi warga negara dalam proses penyusunan hukum !

    (Kelompok 1)

    2. Sebutkan perilaku menaati peraturan perundang-undangan di dalam

    lingkungan keluarga ! (Kelompok 2)

    3. Sebutkan perilaku menaati peraturan perundang-undangan di dalam

    lingkungan sekolah ! (Kelompok 3)

    4. Sebutkan perilaku menaati peraturan perundang-undangan di dalam

    lingkungan masyarakat ! (Kelompok 4)

    5. Sebutkan perilaku menaati peraturan perundang-undangan di dalam

    lingkungan bangsa dan Negara ! (Kelompok 5)

    6. Sebutkan hal-hal yang menjadikan seseorang patuh pada hukum ? (Kelompok

    6)

    7. Bagaimana pendapat kalian tentang pelaksanaan peraturan perundang-

    undangan lalu lintas yang berlaku di Negara kita ? (Kelompok 7)

    8. Bagaimana pendapat kalian dengan sanksi yang diberlakukan terhadap

    berbagai pelanggaran terhadap aturan lalu lintas yang berlaku di Negara kita ?

    (Kelompok 8)

    Jawab :

    1. Memberi masukan kepada pemerintah dalam proses pembuatan hukum,

    menaati peraturan hukum yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau

    negara, sadar dan taat pada hukum dan peraturan yang ada,

    mengutamakan kepentingan umum.

    2. Menaati tata tertib keluarga, tidak melakukan tindak kekerasan sesama

    anggota keluarga, menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan keluarga,

    menyelesaikan permasalahan dengan penuh kekeluargaan.

  • 129

    3. Mematuhi tata tertib, menghormati guru dan karyawan, tidak membuat

    suasana gaduh pada saat mengikuti pelajaran, mengenakan pakaian

    seragam sesuai ketentuan yang berlaku, menjaga kebersihan, keamanan,

    dan ketertiban lingkungan sekolah.

    4. Tidak main hakim sendiri, menghormati hak milik orang lain, menjaga

    keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat, menyelesaikan

    permasalahan dengan penuh kekeluargaan berdasar peraturan yang

    berlaku.

    5. Disiplin membayar pajak, mematuhi peraturan lalu lintas, mendukung

    gerakan disiplin nasional, menjaga benda-benda milik negara dan fasilitas

    umum, membantu negara dalam menciptakan keamanan dan ketertiban

    lingkungan.

    6. Sejak kecil dididik untuk selalu mematuhi dan melaksanakan berbagai

    aturan yang berlaku, merasakan bahwa peraturan yang ada dapat

    memberikan manfaat bagi kehidupan diri dan lingkungannya. Pada

    awalnya bisa saja seseorang patuh terhadap hukum karena adanya tekanan

    atau paksaan, Pelaksanaan aturan yang semula karena faktor paksaan

    lama kelamaan menjadi suatu kebiasaan, sehingga tanpa sadar dia

    melakukan perbuatan itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan

    yang berlaku.

    7. Belum terlaksana dengan baik karena masih banyak orang yang

    melanggar peraturan perundang-undangan lalu lintas.

    8. Sanksi yang diberikan bagi pelanggar lalu lintas belum tegas. Masih

    banyak anggota polisi yang bisa disuap.

  • 130

    Lampiran 8 : Materi Penelitian PKn

    MENAMPILKAN KETAATAN TERHADAP PERUNDANG-

    UNDANGAN NASIONAL

    Negara Indonesia adalah suatu negara hukum. Pengertian negara hukum

    di Indonesia berdasar UUD 1945, yaitu berdasar pada kedaulatan hukum.

    Negara dipandang sebagai subjek hukum maka jika seseorang melanggar

    hukum, ia akan dituntut di pengadilan. Landasan hukum negara Indonesia

    menurut Batang Tubuh UUD 1945 : Pasal 1 ayat 3, Pasal 9 tentang Sumpah

    Presiden atau Wakil Presiden, Pasal 27 ayat 1.

    Ciri-ciri negara hukum :

    1) Hak asasi manusia mendapat pengakuan dan jaminan. Terjaminnya hak

    asasi manusia di dalam undang-undang atau juga keputusan pengadilan.

    2) Adanya suatu peradilan yang bebas dari pengaruh kekuasaan lain dan

    tidak memihak. Membatasi kekuasaan serta wewenang organ-organ

    negara terhadap perseorangan.

    3) Adanya legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknya. Bahwa

    segala tindakan penyelenggara negara maupun warga negara dibenarkan

    oleh kaidah hukum yang berlaku serta dapat dipertanggungjawabkan.

    Unsur-unsur negara hukum :

    1) Terdapat sistem demokrasi dalam pemerintahan;

    2) Terdapat kedaulatan rakyat dan adanya sistem perwakilan dalam

    pemerintahan, artinya sistem negara berdasarkan kedaulatan rakyat.

    3) Terdapat pemerintahan yang diawasi oleh suatu badan negara, artinya

    adanya pengawasan dari badan-badan peradilan (rechterlijke controle)

    yang bebas dan mandiri.

    4) Terdapat penghormatan terhadap hak asasi manusia, artinya ada jaminan

    terhadap hak-hak asasi manusia.

    5) Kekuasaan pemerintahan terbatas;

  • 131

    6) Berlakunya rule of law demi tegaknya hukum;

    7) Adanya kepastian hukum dan tertib hukum dalam masyarakat, bangsa,

    dan negara.

    Menurut J.P Glastra van Loan dalam menjalankan peranannya, hukum

    mempunyai fungsi :

    1) Menertibkan masyarakat dan pengaturan pergaulan hidup;

    2) Menyelesaikan pertikaian;

    3) Memelihara dan mempertahankan tata tertib dan aturan, jika perlu dengan

    kekerasan;

    4) Mengubah tata tertib dan aturan-aturan dalam rangka penyesuaian dengan

    kebutuhan masyarakat;

    5) Memenuhi tuntutan keadilan dan kepastian hukum dengan cara

    merealisasikan fungsi hukum sebagaimana disebutkan di atas.

    Peraturan ada yang tertulis dan tidak tertulis. Contoh peraturan tertulis

    undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden, peraturan daerah,

    dan sebagainya. Contoh peraturan tidak tertulis adalah hukum adat, adat

    istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang dilaksanakan dalam praktik

    penyelenggaraan negara atau konvensi. Peraturan yang tertulis memiliki ciri-

    ciri sebagai berikut :

    a. Keputusan yang dikeluarkan oleh yang berwenang,

    b. Isinya mengikat secara umum, tidak hanya mengikat orang tertentu,

    c. Bersifat abstrak (mengatur yang belum terjadi)

    Ferry Edwar dan Fockema Andreae menyatakan bahwa perundang-

    undangan (legislation, wetgeving atau gezetgebung) mempunyai dua

    pengertian, pertama perundang-undangan merupakan proses pembentukan

    atau proses membentuk peraturan perundang-undangan negara, baik di

    tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Kedua perundang-undangan adalah

    segala peraturan negara yang merupakan hasil pembentukan peraturan-

    peraturan, baik tingkat pusat maupun di tingkat daerah.

  • 132

    Landasan Berlakunya Peraturan Perundang-undangan

    Peraturan Perundang-undangan yang akan di bentuk di negara Republik

    Indonesia harus berlandaskan kepada :

    a. Landasan Filosofis

    Setiap setiap penyusunan peraturan perundang-undangan harus

    memperhatikan cita-cita moral dan cita-cita hukum sebagaimana

    diamanatkan oleh Pancasila, yakni :

    1) Nilai-nilai religius bangsa Indonesia yang terangkum dalam sila

    Ketuhanan Yang Maha Esa,

    2) Nilai-nilai hak-hak asasi manusia dan penghormatan terhadap harkat

    dan martabat kemanusiaan sebagaimana terdapat dalam sila

    Kemanusiaan yang adil dan beradab.

    3) Nilai-nilai kepentingan bangsa secara utuh, dan kesatuan hukum

    nasional seperti yang terdapat di dalam sila Persatuan Indonesia,

    4) Nilai-nilai demokrasi dan kedaulatan rakyat, sebagaimana terdapat di

    dalam sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan

    dalam permusyawaratan/perwakilan, dan

    5) Nilai-nilai keadilan, baik individu maupun sosial seperti yang

    tercantum dalam sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

    b. Landasan Sosiologis

    Pembentukan peraturan perundang-undangan harus sesuai dengan

    kenyataan dan kebutuhan masyarakat.

    c. Landasan Yuridis

    Menurut Lembaga Administrasi Negara landasan yuridis dalam

    pembuatan peraturan perundang-undangan memuat keharusan :

    1) Adanya kewenangan dari pembuat peraturan perundang-undangan,

    2) Adanya kesesuaian antara jenis dan materi muatan peraturan

    perundang-undangan,

    3) Mengikuti cara-cara atau prosedur tertentu,

    4) Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih

    tinggi tingkatannya.

  • 133

    Prinsip-prinsip Peraturan Perundang-Undangan

    Lembaga administrasi Negara menyatakan, bahwa prinsip-prinsip yang

    mendasari pembentukan peraturan perundang-undangan, adalah :

    a) Dasar yuridis (hukum) sebelumnya.

    Penyusunan peraturan perundang-undangan harus mempunyai

    landasan yuridis yang jelas. Adapun yang dijadikan landasan yuridis

    adalah peraturan perundang-undangan, sedangkan hukum lain hanya

    dapat dijadikan bahan dalam penyusunan peraturan perundang-

    undangan tersebut.

    b) Hanya peraturan perundang-undangan tertentu saja yang dapat

    dijadikan landasan yuridis.

    Tidak semua peraturan perundang-undangan dapat dijadikan landasan

    yuridis. Peraturan perundang-undangan yang dapat dijadikan dasar

    yuridis adalah peraturan yang sederajat atau yang lebih tinggi dan

    terkait langsung dengan peraturan perundang-undangan yang akan

    dibuat.

    c) Peraturan perundang-undangan hanya dapat dihapus, dicabut, atau

    diubah oleh peraturan perundang-undangan yang sederajat atau yang

    lebih tinggi.

    d) Peraturan perundang-undangan baru mengesampingkan peraturan

    perundang-undangan lama.

    Dengan dikeluarkannya suatu peraturan perundang-undangan baru,

    maka apabila telah ada peraturan perundang-undangan sejenis dan

    sederajat yang telah diberlakukan secara otomatis akan dinyatakan

    tidak berlaku.

    e) Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi mengesampingkan

    peraturan perundang-undangan yang lebih rendah.

    Peraturan perundang-undangan yang secara hirarki lebih rendah

    kedudukannya dan bertentangan dengan peraturan perundang-

    undangan yang lebih tinggi, maka secara otomatis dinyatakan batal

    demi hukum.

  • 134

    f) Peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus

    mengesampingkan peraturan perundang-undangan yang bersifat

    umum.

    Apabila terjadi pertentangan antara peraturan perundang-undangan

    yang bersifat khusus dan peraturan perundang-undangan yang bersifat

    umum yang sederajat tingkatannya, maka yang dimenangkan adalah

    peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus.

    g) Setiap jenis peraturan perundang-undangan materinya berbeda.

    Setiap UU yang dikeluarkan pemerintah hanya mengatur satu obyek

    tertentu saja. Contoh Undang-Undang Republik Indonesia nomor 4

    tahun 2004 mengatur masalah kehakimana, nomor 4 tahun 2004

    mengatur Mahkamah Agung.

    Arti Penting Peraturan Perundang-Undangan :

    a. Pedoman para penyelenggara

    Sebagai pedoman/panduan para penyelenggara di dalam menjalankan

    tugas dan fungsinya, tanpa adanya peraturan perundang-undangan

    para penyelenggara negara cenderung untuk menyimpang dari amanat

    yang telah diberikan oleh rakyat. Dengan adanya peraturan perundang-

    undangan, para penyelenggara tinggal melaksanakan tugas sesuai

    dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    b. Melindungi dan mengayomi hak-hak warga negara

    Perundang-Undangan berfungsi juga melindungi dan mengayomi hak-

    hak warga negara. Hak-hak warga negara sebenarnya sudah ada

    sebelum ada peraturan, tetapi tanpa ada peraturan hak itu akan

    dirampas oleh oranng lain.

    c. Memberikan rasa keadilan bagi warga negara

    Perundang-Undangan dibuat untuk menciptakan keadilan karena

    dengan peraturan terdapat bukti-bukti tertulis untuk mengatur

    kehidupan manusia.

  • 135

    d. Menjamin kepastian hukum

    Dengan adanya peraturan perundang-undangan ada kepastian hukum

    bagi warga negara untuk melakukan perbuatan karena mengetahui

    mana yang benar, mana yang salahdan ada pedoman yang jelas

    sehingga tidak ragu-ragu dalam melakukan perbuatan.

    Proses pembuatan peraturan perundang-undangan nasional

    meliputi tiga tahap, yaitu tahap inisiasi, tahap sosio-politis, dan tahap

    yuridis.

    1. Tahap Inisiasi

    Tahap inisiasi adalah munculnya gagasan-gagasan atau ide dari

    masyarakat. Hukum tersebut berhubungan dengan keinginan agar

    suatu masalah diatur oleh hukum dalam peraturan perundang-

    undangan. Misalnya, masyarakat menginginkan adanya pengaturan

    tentang pembrantasan KKN, tindak pidana terorisme, dsb.

    2. Tahap Sosio-Politis

    Tahap sosio-politis adalah tahap pengolahan gagasan tentang

    perlunya pengaturan hukum dari masalah tertentu. Dimulailah

    penampungan gagasan dari berbagai sumber. Kemudian disiapkan

    bahan-bahan atau isi hukum yang dibutuhkan. Bahan-bahan yang

    terkumpul itu kemudian dibicarakan, dikritisi, dan dipertahankan

    melalui pertukaran pendapat antar berbagai golongan dan kekuatan

    dalam masyarakat. Bahan-bahan itu kemudian dipertajam dan

    dimatangkan lembaga pemerintah, baik departemen maupun

    nondepartemen.

    3. Tahap Yuridis

    Tahapan yuridis merupakan tahapan kegiatan yang murni yuridis,

    yatu perumusan dalam bahasa hukum perundang-undangan.

    Tahapan ini dilakukan oleh lembaga yang berwenang tergantung

    dari tingkat perundang-undangan tersebut. Pasal 21 bahwa

    rancangan undang-undang dapat berasal dari Presiden atau DPR.

  • 136

    Landasan proses penyusunan Undang-Undang adalah UUD 1945

    Pasal 5 dan Pasal 20 :

    a. Pasal 5 Ayat (1) : Presiden berhak mengajukan rancangan

    undang-undang kepada DPR.

    Pasal 5 Ayat (2) : Presiden menetapkan peraturan pemerintah

    untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya.

    b. Pasal 20 Ayat (1) : DPR memegang kekuasaan membentuk

    undang-undang.

    Pasal 20 Ayat (2) : Setiap rancangan undang-undang dibahas

    oleh DPR dan presiden untuk mendapat persetujuan bersama.

    Pasal 20 Ayat (3) : Jika rancangan undang-undang itu tidak

    mendapat persetujuan bersama, rancangan undang-undang itu

    tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan DPR masa itu.

    Pasal 20 Ayat (4) : Presiden mengesahkan rancangan undang-

    undang yang telah disetujui bersama untuk menjadi undang-

    undang.

    Pasal 20 Ayat (5) : Dalam hal rancangan undang-undang yang

    telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh presiden

    dalam waktu 30 (tiga puluh) hari semenjak rancangan undang-

    undang tersebut disetujui, rancangan undang-undang tersebut

    sah menjadi undang-undang dan wajib diundangkan.

    Adapun proses penyusunan Undang-Undang adalah sebagai

    berikut :

    a. Tahap Penyiapan Rancangan Undang-Undang (RUU)

    RUU dapat dibuat oleh Presiden (pemerintah) dan DPR.

    RUU yang diajukan oleh pemerintah dibuat oleh

    menteri/pimpinan lembaga pemerintah non departemen,

    setelah itu diajukan kepada Presiden untuk disetujui/tidak.

    Jika disetujui, RUU diajukan Presiden kepada pimpinan

    DPR. Langka selanjutnya mengadakan sidang untuk

    membahas RUU tersebut. RUU dari DPR, anggota DPR

  • 137

    membuat RUU, selanjutnya disampaikan kepada Presiden

    melalui pimpinan DPR. Presiden menyampaikan RUU

    kepada menteri sekretaris negara.

    b. Tahap Pembahasan dan Pengesahan

    RUU beserta penjelasannya yang berasal dari DPR

    disampaikan secara tertulis oleh pimpinan DPR kepada

    Presiden. Presiden memberitahu dan membagikannya

    kepada seluruh anggota kabinet. RUU yang sudah disetujui

    bersama antara DPR dengan Presiden, paling lambat 7 (tujuh

    hari) kerja disampaikan oleh Pimpinan DPR kepada

    Presiden untuk disahkan menjadi undang-undang. Apabila

    setelah 15 (lima belas) hari kerja, RUU yang sudah

    disampaikan kepada Presiden belum disahkan menjadi

    undang-undang, Pimpinan DPR mengirim surat kepada

    Presiden untuk meminta penjelasan. Apabila RUU yang

    sudah disetujui bersama tidak disahkan oleh Presiden dalam

    waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak RUU tersebut

    disetujui bersama, RUU tersebut sah menjadi undang-

    undang dan wajib diundangkan.

    Tata urutan perundang-undangan nasional menurut TAP. MPR No.

    III/MPR/2000

    1) UUD 1945

    merupakan hukum dasar tertulis Negara Republik Indonesia, memuat

    dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan negara.

    2) Ketetapan MPR

    merupakan putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai

    pengemban kedaulatan rakyat yang ditetapkan dalam sidang-sidang

    Majelis Permusyawaratan Rakyat.

  • 138

    3) Undang-Undang

    Undang-Undang dibuat oleh DPR bersama Presiden untuk

    melaksanakan Undang-Undang Dasar 1945 serta Ketetapan Majelis

    Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.

    4) Peraturan Pemerintah Pengganti UU

    Peraturan Pemerintah pengganti UU dibuat oleh Presiden dalam hal

    ihwal kegentingan yang memaksa, dengan ketentuan sebagai berikut :

    a. Peraturan Pemerintah pengganti UU harus diajukan ke DPR dalam

    persidangan yang berikut.

    b. DPR dapat menerima atau menolak Peraturan Pemerintah

    Pengganti UU dengan tidak mengadakan perubahan.

    c. Jika ditolak DPR, Peraturan Pemerintah Pengganti UU harus

    dicabut.

    5) Peraturan Pemerintah

    Peraturan Pemerintah dibuat oleh Pemerintah untuk melaksanakan

    perintah Undang-Undang.

    6) Keputusan Presiden

    Keputusan Presiden yang bersifat mengatur dibuat oleh Presiden

    untuk menjalankan fungsi dan tugasnya berupa pengaturan

    pelaksanaan administrasi negara dan administrasi pemerintahan.

    7) Peraturan Daerah

    Peraturan Daerah merupakan peraturan untuk melaksanakan aturan

    hukum di atasnya dan menampung kondisi khusus dari daerah yang

    bersangkutan.

    a. Peraturan Daerah Propinsi dibuat oleh DPRD Propinsi bersama

    dengan gubernur.

    b. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dibuat oleh DPRD

    Kabupaten/Kota bersama bupati/walikota.

    c. Peraturan Desa atau yang setingkat dibuat oleh badan perwakilan

    desa atau yang setingkat, sedangkan tata cara pembuatan peraturan

  • 139

    desa atau yang setingkat diatur oleh peraturan daerah

    kabupaten/kota yang bersangkutan.

    Tata Urutan Perundang-Undangan Nasional UU No. 10 Tahun 2004

    tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan :

    1) UUD 1945

    Peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh DPR dengan

    persetujuan bersama Presiden.

    2) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah pengganti UU

    Peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam

    hal ihwal kegentingan yang memaksa.

    3) Peraturan Pemerintah

    Peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk

    menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya.

    4) Peraturan Presiden

    Peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh Presiden

    5) Peraturan Daerah, terdiri atas peraturan daerah provinsi,

    kabupaten/kota, desa

    Peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh DPRD dengan

    persetujuan bersama Kepala Daerah.

    Peraturan Daerah Propinsi dibuat oleh DPRD Propinsi

    bersama dengan gubernur.

    Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dibuat oleh DPRD

    Kabupaten/Kota bersama bupati/walikota.

    Peraturan Desa atau yang setingkat dibuat oleh badan

    perwakilan desa atau nama lainnya bersama dengan kepala

    desa atau nama lainnya.

    Partisipasi warga negara dalam proses penyusunan hukum dapat

    dilakukan dengan cara-cara :

    a. Memberi masukan kepada pemerintah dalam proses pembuatan hukum.

    b.Menaati peraturan hukum yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau

    negara.

  • 140

    c. Sadar dan taat pada hukum dan peraturan yang ada.

    d. Mengutamakan kepentingan umum.

    Orang yang mempunyai kesadaran terhadap aturan hukum akan

    mematuhi apa yang menjadi tuntutan peraturan tersebut. Dengan kata lain

    dia menjadi patuh terhadap berbagai peraturan yang ada, orang menjadi

    patuh, karena :

    1. Sejak kecil dididik untuk selalu mematuhi dan melaksanakan berbagai

    aturan yang berlaku, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat

    maupun secara nasional.

    2. Orang taat karena dia merasakan, bahwa peraturan yang ada dapat

    memberikan manfaat bagi kehidupan diri dan lingkungannya.

    3. Kepatuhan atau ketaatan karena merupakan salah satu sarana untuk

    mengadakan identifikasi dengan kelompok.

    4. Pada awalnya bisa saja seseorang patuh terhadap hukum karena adanya

    tekanan atau paksaan untuk melaksanakan berbagai aturan tersebut.

    Pelaksanaan aturan yang semula karena faktor paksaan lama kelamaan

    menjadi suatu kebiasaan, sehingga tanpa sadar dia melakukan perbuatan

    itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Perilaku menaati peraturan perundang-undangan di lingkungan

    keluarga dapat dilakukan dengan cara :

    a. Menaati tata tertib keluarga.

    b. Tidak melakukan tindak kekerasan sesama anggota keluarga.

    c. Menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan keluarga.

    d. Menyelesaikan permasalahan dengan penuh kekeluargaan.

    Perilaku menaati peraturan perundang-undangan di lingkungan

    sekolah dapat dilakukan dengan cara :

    a. Mematuhi tata tertib.

    b. Menghormati guru dan karyawan.

    c. Tidak membuat suasana gaduh pada saat mengikuti pelajaran.

    d. Mengenakan pakaian seragam sesuai ketentuan yang berlaku.

    e. Menjaga kebersihan, keamanan, dan ketertiban lingkungan sekolah.

  • 141

    Perilaku menaati peraturan perundang-undangan di lingkungan

    masyarakat dapat dilakukan dengan cara :

    a. Tidak main hakim sendiri.

    b. Menghormati hak milik orang lain.

    c. Menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat.

    d. Menyelesaikan permasalahan dengan penuh kekeluargaan berdasar

    peraturan yang berlaku.

    Perilaku menaati peraturan perundang-undangan di lingkungan bangsa

    dan negara dapat dilakukan dengan cara :

    a. Disiplin membayar pajak.

    b. Mematuhi peraturan lalu lintas.

    c. Mendukung gerakan disiplin nasional.

    d. Menjaga benda-benda milik negara dan fasilitas umum.

    e. Membantu negara dalam menciptakan keamanan dan ketertiban

    lingkungan.

  • 142

    Lampiran 9 : Kisi-Kisi Soal

    No Sub Materi Ingatan Pemaham

    an

    Penerapa

    n

    Jumla

    h Soal

    1. Menjelaskan pengertian

    peraturan perundang-undangan

    dan menyebutkan jenis dan tata

    urutan peraturan perundang-

    undangan nasional

    5 soal (soal

    nomor 1, 2, 3,

    11, 12)

    2 soal (soal

    nomor 4, 8)

    - 7

    2. Menjelaskan landasan

    berlakunya perundang-

    undangan dan menguraikan arti

    penting peraturan perundang-

    undangan

    3 soal (soal

    nomor 5, 6, 7)

    2 soal

    (soal

    nomor 9,

    10)

    - 5

    3. Menjelaskan proses pembuatan

    peraturan perundang-undangan

    dan menyebutkan partisipasi

    warga negara dalam proses

    penyusunan hukum

    2 soal (soal

    nomor 13, 14)

    3 soal

    (soal

    nomor 21,

    22, 23)

    - 5

    4. Menjelaskan kewajiban warga

    negara dan bentuk ketaatan

    terhadap hukum dan peraturan

    perundang-undangan;

    - 3 soal

    (soal

    nomor 20,

    24, 25)

    5 soal

    (soal

    nomor 15,

    16, 17, 18,

    19 )

    8

    Jumlah Soal 25

  • 143

    Lampiran 10 : Lembar Observasi Metode Diskusi Kelompok

  • 144

  • 145

  • 146

  • 147

  • 148

  • 149

    Lampiran 11: Lembar Observasi Metode TPS

  • 150

  • 151

  • 152

  • 153

  • 154

  • 155

    Lampiran 12 : Daftar Nilai Postest

    DAFTAR NILAI KELAS VIII F (KELAS KONTROL)

    NO NAMA NILAI POSTEST

    1 AL 72

    2 AAN 60

    3 AAA 68

    4 AMB 74

    5 ADL 60

    6 BP 72

    7 BDP 64

    8 DH 72

    9 DAS 64

    10 EWK 80

    11 FS 68

    12 FIB 76

    13 HMQ 60

    14 HS 74

    15 LNA 76

    16 MIM 58

    17 MFS 60

    18 MM 84

    19 MF 64

    20 MHA 80

    21 MN 68

    22 ND 72

    23 NMS 78

    24 RM 64

    25 RGS 68

    26 RF 84

  • 156

    27 RM 76

    28 SS 58

    29 SAC 78

    30 SO 90

    31 SN 58

    32 WFNF 60

    DAFTAR NILAI KELAS VIII B (KELAS EKSPERIMEN)

    NO NAMA NILAI POSTEST

    1 AWS 84

    2 ATMM 72

    3 AMI 64

    4 AP 72

    5 CM 80

    6 DAN 72

    7 EYTS 68

    8 EN 80

    9 HRS 76

    10 HFN 88

    11 IW 84

    12 IO 88

    13 MFF 68

    14 MKN 96

    15 MAA 80

    16 MFI 68

    17 MA 68

    18 NW 84

    19 NAM 76

  • 157

    20 NAO 76

    21 NH 72

    22 PC 80

    23 PNA 92

    24 RA 92

    25 RS 64

    26 SRP 68

    27 SW 80

    28 SR 68

    29 SS 72

    30 TR 76

    31 TP 92

    32 WSP 64

  • 158

    Lampiran 13 : Dokumentasi

    Profil Sekolah

    Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen (kegiatan pembelajaran

    dengan metode TPS). Guru Sedang Menjelaskan Proses

    Pembelajaran dengan Menggunakan Metode TPS.

  • 159

    Siswa Sedang Memikirkan dan Mengerjakan Tugas Secara Sendiri-

    Sendiri Dulu Kemudian Siswa Disuruh Berpikir Secara Berpasangan

    Setelah Itu Baru Secara Kelompok Untuk Mengambil Suatu

    Kesimpulan/Jawaban yang Diamggap Paling Benar Untuk Menjawab

    Permasalahan yang Diberikan Oleh Guru.

    Guru Sedang Mengawasi Jalannya Diskusi

  • 160

    Siswa Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusinya

    Siswa Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusinya

  • 161

    Proses Pembelajaran Kelas Kontrol (kegiatan pembelajaran dengan

    metode diskusi kelompok). Peneliti Sedang Menjelaskan Proses

    Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok.

    Sedang Membagi Kelompok

  • 162

    Siswa Sedang Berdiskusi

  • 163

    Sedang Mendorong Siswa Agar Mau Mengemukakan

    Pendapatnya (ikut berpartisipasi)

    Siswa Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusinya

  • 164

    Foto Bersama Kelas VIII F (Kelas Kontrol)

  • 165