Upload
dolien
View
237
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
LAMPIRAN - IV
I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V
A.
I.
1.1
a. Kota Ternate 1Paket
APBD Kota Bappeda / DinasTata Ruang
b. Kawasan Reklamasi 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda / DinasTata Ruang
c. Kel. Bastiong Talangame danBastiong Karance di Kec.Ternate Selatan (BWK III)
1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda / DinasTata Ruang
d. Kel. Stadion, KampungPisang, Maliaro danKalumpang
1Paket
APBD Prov /APBD Kota
Bappeda / DinasTata Ruang
e. Kec. Ternate Utara (Kel. AkeHuda, Tafure, Tabam, Taraudan Tubo)
1Paket
APBN/APBDProv.
KementerianPerhubungan/Dishub. Prov.
Malutf. Danau Tolire Kec. Pulau
Ternate1
PaketAPBN/APBDProv / APBD
Kota
Bappeda / DTKP/ Dinas
Pariwisata
g. Kel. Sulamadaha dan kel.Tobololo Kec. Pulau Ternate(BWK IV)
1Paket
APBN/APBDProv / APBD
Kota
Bappeda /DTKP / Dinas
Pariwisata
h. Kelurahan Gamalama 1Paket
APBN/APBDProv / APBD
Kota
Bappeda / DTKP/ Dinas
Pariwisata
Revitalisasi KawasanBenteng Kota Ternate.
Penyusunan RTBL danPeraturan Zonasi WaterFront City
Penyusunan RTBL danPeraturan Zonasi KawasanBastiong
Penyusunan RTBL danPeraturan Zonasi KawasanPemerintahan
Penyusunan RTBL danPeraturan Zonasi KawasanBandara Sultan Babullah
Penyusunan RTBL danPeraturan Zonasi KawasanWisata Terpadu danau TolireBesar - Agrowisata Tolire -Danau Tolire Kecil
Penyusunan RTBL danPeraturan Zonasi KawasanWisata Terpadu PantaiSulamadaha - HolSulamadaha - PantaiTabanga.
PJM - 3 (2022-2026) PJM - 4 (2027-2031)
PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG
PERWUJUDAN PUSAT-PUSAT
PELAYANANMengembangkan Struktur
Pusat-Pusat Pelayanan untuk
Mewujudkan Keterpaduan,
Keterkaitan dan
Keseimbangan Perkembangan
Antar WilayahPenyusunan Rencana DetailTata Ruang pada setiapBWK
INDIKASI PROGRAM
NO PROGRAM UTAMA L O K A S IBESA
RAN
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
WAKTU PELAKSANAAN (TAHUN)
PJM - 1 (2012-2016) PJM - 2 (2017-2021)
i. Seluruh Kecamatan 1Paket
APBN/APBDProv / APBD
Kota
Bappeda / DTKP
j. Kawasan Kota Baru 1Paket
APBD Prov /APBD Kota
Bappeda / DTKP
k. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /BPBD
l. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /Kantor
Pemadam
II.
2.1
a. Ruas Jln. Dermaga Ferry –Bastiong, ruas jln. Bastiong,ruas jln Mangga Dua, ruas jlnHasan Esa, ruas jln Arnold5Mononutu, ruas jln Merdeka,ruas jln Jend. A. Yani, ruasjln. Bastiong –Jambula /Pelabuhan dan ruas jln.Keliling Pulau Ternate
Km APBN/APBDProv / APBD
Kota
Dinas PU Kota
b. Ruas Jln. Yos Sudarso, Ngidi– Kasturian, Ngade Sone,Facei – Tarau, Palapa,Tanah Tinggi, Melati –Kalumata, Gambesi – Sasa,Sasa – Foramadiahi,Kalumata dan Air Sentosa
Km APBD Prov /APBD Kota
Dinas PU Kota
c. Ruas jln Keliling Pulau Hiri;ruas jln keliling Pulau Moti;dan ruas jln Pulau Mayau
Km APBD Prov /APBD Kota
Dinas PU Kota
d. Seluruh jalan yang masukLokal Sekunder
Km APBD Prov /APBD Kota
Dinas PU Kota
e. Ruas jln Reklamasi Dufa Dufa– Salero, Kota Baru –Bastiong & Kayu Merah –Sasa
Km APBD Prov /APBD Kota
Dinas PU Kota
Rencana PengembanganJaringan Jalan Existing(Kolektor Sekunder)
Rencana PengembanganJaringan Jalan Existing(Lokal Primer)
Rencana PengembanganJaringan Jalan Existing(Lokal Sekunder)
Rencana PengembanganJaringan Jalan Baru(Kolektor Sekunder)
Rencana PengembanganJaringan Jalan Existing(Kolektor Primer)
Penyusunan Master PlanRTH Kota Ternate
Review Master plan kawasanPengembangan Kota Baru
Penyusunan ZonningRegulation kawasan Rawanbencana
Penyusunan Rencana IndukSistek Proteksi KebakaranSkala Kota.
PERWUJUDAN SISTEM
PRASARANA WILAYAH
Sistem Prasarana Transportasi
Darat
f. Ruas Jln reklamasi KayuMerah – Fitu, pantai Fitu –Pasar Sasa, Tomajiko –Dorari isa, Takofi – Tafaga –Tadenas
Km APBD Prov /APBD Kota
Dinas PU Kota
g. Ruas Jln KawasanForamadiahi, Kawasan Ngadepuncak - Kawasan Tubo, jlnKel. Pante Sagu – Tifure,Kastela – makam SultanBaabullah
Km APBD Prov /APBD Kota
Dinas PU Kota
h. Jembatan-jembatan padaruas jalan kolektor primer,kolektor sekunder, lokalprimer dan ruas jalan lokalsekunder
1Paket
APBD Prov /APBD Kota
Dinas PU Kota
i. Jembatan Ngadesone 1Paket
APBN/APBDProv / APBD
Kota
Dinas PU Kota
Jembatan pada ruas rencanajalan pantai Dufa Dufa - keSalero
1Paket
APBD Prov /APBD Kota
Dinas PU Kota
Jembatan pada ruas rencanajalan pantai Kayu Merah –Sasa
1Paket
APBD Prov /APBD Kota
Dinas PU Kota
Jembatan pada ruas jalanpantai Kota Baru – Bastiong
1Paket
APBD Prov /APBD Kota
Dinas PU Kota
Jembatan pada ruas jalankeliling Pulau Hiri, Pulau Moti,Mayau dan Tifure
1Paket
APBD Prov /APBD Kota
Dinas PU Kota
Jembatan pada rencana ruasjalan Ngade Puncak – Tubo
1Paket
APBD Prov /APBD Kota
Dinas PU Kota
j. Kel. Sasa, Pulau Moti, PulauHiri, dan Pulau Batang Dua
1Paket
APBD Prov /APBD Kota
Dinas PU Kota
2.2
a. Dodoku Ali di KelurahanSalero
1Paket
APBN/APBDProv / APBD
Kota
DinasPerhubungan
Rencana pembangunanJembatan Baru
Rencana pengembanganTerminal Type C di KotaTernate
Sistem Prasarana Transportasi
Laut
Rencana Pelabuhan WisataMarina
Rencana pengembanganjembatan eksisting
Rencana PengembanganJaringan Jalan Baru (LokalPrimer)
Rencana PengembanganJaringan Jalan Baru (LokalSekunder)
b. Pelabuhan Ahmad Yani 1Paket
APBN/APBDProv
Pelindo,DinasPerhubungan
c. Pelabuhan Ahmad Yani 1Paket
APBN/APBDProv
Pelindo,DinasPerhubungan
d. Pelabuhan Moti Kota, Mayau,Tifure dan Togolobe
1Paket
APBD Prov /APBD Kota
DinasPerhubungan
e. Kelurahan Bastiong 1Paket
APBN/APBDProv /
DinasPerhubungan
f. Kelurahan Dufa-dufa 1Paket
APBD Prov /APBD Kota
DinasPerhubungan
g. Kel. Sasa dan Sulamadaha 1Paket
APBD Prov /APBD Kota
DinasPerhubungan
h. Kelurahan Mangga Dua,Dermaga Sasa, Pos AngkatanLaut di Batang Dua
1Paket
APBN/APBDProv / APBD
Kota
DinasPerhubungan
i. Kelurahan Sulamadaha 1Paket
APBD Prov /APBD Kota
DinasPerhubungan
j. Moti Kota dan Tifure 1Paket
APBN/APBDProv
DinasPerhubungan
a. Pengembangan Run Way danApron bandar udara SultanBaabullah
1Paket
APBN DinasPerhubungan
Pengembangan terminalruang tunggu dan ruangParkir
1Paket
APBN APBDProv / APBD
Kota
DinasPerhubungan
2.4
a.
- Penyusunan RencanaInduk Sistem Kelistrikan
Kota Ternate 1Paket
APBN PLN
- Rencana PengembanganPembangkit Listrik EnergiTerbarukan
Pulau Hiri, Moti dan BatangDua
1Paket
APBN PLN
Sistem Prasarana Lainnya
Sistem Jaringan Energi
Peningkatan Sarana danPrasarana PenunjangBandar Udara
PembangunanDermaga/tambatan Perahu
Pembangunan PelabuhanFerry
2.3 Sistem Prasarana Transportasi
Udara
Pengembangan LandasanPeti Kemas
Pengembangan pelabuhanpengumpan
Peningkatan danPemeliharaan PelabuhanPerikanan (PPN) NusantaraBastiong
Peningkatan danPemeliharaan PelabuhanPendaratan Ikan (PPI) Dufa-dufa
Pembangunan PelabuhanRakyat
Pembangunan BaruDermaga Speed BoatTerpadu
Pengembangan danpeningkatan hierarkipelabuhan Ahmad Yanimenjadi pelabuhan utama
- Rencana pengembangansolar cell untukpenerangan jalan, traficlight dan lampu taman
Kota Ternate 1Paket
APBN PLN
- Pengembangan jaringandistribusi ke kawasan-kawasan permukimanyang belum terlayani olehjaringan listrik PLN
Kecamatan Hiri danKecamatan Pulau Batang Dua
1Paket
APBN PLN
- Pengembangan GarduInduk (Gl) dan GarduDistribusi (GD)
Kota Ternate 1Paket
APBN PLN
- Rencana SPBU Kecamatan Pulau Ternatedan kecamatan Ternate Utara
3 bh APBN Pertamina/Swasta
- Rencana Agen PenyalurMinyak Subsidi (APMS)
Kecamatan Pulau Hiri,Kecamatan Moti danKecamatan Batang Dua
4 bh APBN Pertamina
- Penambahan jaringandistribusi teganganmenengah untukmenyalurkan daya listrikdari Gardu Induk keGardu Transmisi
Kota Ternate 1Paket
APBN PLN
- Penambahan jaringandistribusi teganganrendah baru melaluikabel tanah untukkawasan pusatpemerintahan, sertamelalui kabel udara untukkawasan permukimanpenduduk
Kota Ternate 1Paket
APBN PLN
- Pengembangan jaringankabel bawah laut
Rum Tidore ke Kota Ternate 2,3 Km APBN PLN
b.
- Penambahan jaringantelepon rumah dikawasan perkotaan
Kota Ternate 10.143SST
APBN Telkom
- Penambahan teleponumum di kawasanperkotaan
Kota Ternate 101TU
APBN Telkom / Swasta
- Penambahan jumlahtower BTS bersama
Kec. Pulau Ternate, PulauBatang Dua, Moti dan Kec.Hiri
1Paket
APBN Telkom / Swasta
Sistem Telekomunikasi
- Peningkatan dayasambung telepon kefasilitas sosial, ekonomi,umum, permukiman &daerah baru di seluruhwilayah Kota Ternate
Kota Ternate 1Paket
APBN Telkom / Swasta
- Pengembanganinfrastruktur jaringankabel, nirkabel, radio dangelombang mikro
Kota Ternate 1Paket
APBN Telkom / Swasta
- Pengembangankapasitas dan jaringantelekomunikasi di KotaTernate
Kota Ternate 1Paket
APBN Telkom / Swasta
c.
Mata air Jebubu di KelurahanTafaga, mata air Ake boki danAke Hula Kelurahan Tadenas(Moti)
1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota
2.5
a.
- Menyediakan danmenempatkan TempatPenampunganSementara (TPS)sampah di pusat-pusatkegiatan kota
Kota Ternate Bh APBN/APBDProv. / APBD
Kota
DinasKebersihan
- Penerapan sistim 3Runtuk nilai ekonomissampah TPA Regional
Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
DinasKebersihan
- Peningkatan sistemmanajemenpersampahan
Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
DinasKebersihan
- Penerapan Septik TankKomunal pada kawasanpermukiman padat dankawasan permukimanpesisir pantai
Kota Ternate Bh APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota
- Pengelolaan sampahberbasis masyarakat
Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota/Kebersihan/Lingkungan
Hidup
Sistem Jaringan Sumber
Daya Air
Membangun bangunan bakpenangkap mata air(broncaptering) padasumber air baku
Sistem Infrastruktur Perkotaan
Sistem Jaringan
Persampahan
- Peningkatan sarana danprasarana pengolahansampah (TPST, Dumptruck, Gerobak, Amroll,Container dan alat berat)
Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota/Kebersihan/Lingkungan
Hidup
- Menyusun RencanaInduk Persampahan
Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
DinasKebersihan
- Peningkatan TPA dariopen dumping menjadiSanitary Landfill/ControlLandfill
Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
DinasKebersihan
- Pembuatan Buffer ZoneTPA
Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
DinasKebersihan/
Lingkugan Hidup
- Legalisasi lahan TPA Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
DinasKebersihan/
BagianPemerintahan
b.
- Penyusunan masterplanair limbah
Kota Ternate 1paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota/Dinas
Kebersihan
- Pembangunan InstalasiPengolahan Limbah Tinja(IPLT)
Buku Deru-Deru di KelurahanTakome
1 Bh APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota
- Rencana pembangunanIPAL skala Kawasan
Kawasan jasa perdagangan diKelurahan Gamalama
1 Bh APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota
Kawasan pengembanganKota Baru
1 Bh APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota
c.
- Pengoptimalan sumberair baku air permukaan(danau) SPAM DanauLaguna
Kelurahan Ngade, Kec.Ternate Selatan
1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota
- Peningkatan pelayananair minum dengan sistemperpipaan pada kawasanyang belum terlayani olehPDAM
Kec. Pulau Ternate, Kec.Ternate Utara, Kec. TernateTengah, Kec.Ternate Selatan,Kec. Pulau Hiri, Kec. Moti danKec. Pulau Batang Dua
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Dinas PU Kota
Sistem Jaringan Air Minum
Sistem Jaringan
Pengelolaan Air Limbah
- Penyediaan Hydrantumum terutama padalokasi-lokasi ketinggianyang sulit terlayanimelalui sistem perpipaan
Kec. Pulau Ternate, Kec.Ternate Utara, Kec. TernateTengah dan Kec. TernateSelatan
APBD Prov. /APBD Kota
Dinas PU Kota
- Rencana pengembanganinstalasi air minum skalakecamatan (IKK)
Kec. Pulau Hiri, Kec. Moti danKec. Pulau Batang Dua
1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota
- Penyediaan air minumuntuk kawasanpermukiman rawan airminum didaerahketinggian
Kec. Ternate Utara, Tengah,Selatan dan Kec.PulauTernate
1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota
- Penyusunan Master PlanAir Minum
Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota
d.
- Penyusunan RencanaInduk Sistem DrainasePerkotaan
Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota
- Pembangunan jaringandrainase baru
Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota
- Pembuatan bangunanpengendali banjir padakalimati/barangka
Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota
- Pembuatan bangunanpengendali banjir lahardingin padakalimati/barangka
Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota
- Normalisasi saluranprimer(Kalimati/barangka)
Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota
e.
- Rencana pembangunanbaru jalur pejalan kaki
Ruas-ruas jalan kolektor danjalan lokal di Kota Ternate
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota
- Peningkatan kualitas jalurpejalan kaki
Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota
Prasarana dan Sarana
Jalan Bagi Pejalan Kaki
Sistem Jaringan Drainase
`
- Pengembangan jalurpejalan kaki terpadu
Jln. Pahlawan Revolusi, jln.Halmahera, jln. PantaiDaulasi, jln. Kawasan KotaBaru - Gambesi – Jambula,rencana jln. Pantai SaleroDufa-dufa, rencana jln. pantaiKota Baru - Bastiong, rencanajln. Pantai Kayu Merah – Fitudan rencana jln. Pantai Fitu –Sasa
1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota
- Pembangunan jalurpejalan kaki yang ramahuntuk penggunaan parapenyandang cacat
Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota
f.
- Pengembangan SaranaPrasarana jalur evakuasibencana Tsunami
Kota Ternate APBN/APBDProv. / APBD
Kota
BadanPenanggulanga
n BencanaDaerah
- Pengembangan SaranaPrasarana jalur evakuasibencana Gunung api
Kota Ternate APBN/APBDProv. / APBD
Kota
BadanPenanggulanga
n BencanaDaerah
B.
I.
1.1
a. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
DinasKehutanan
b. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
DinasKehutanan
c. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
DinasKehutanan
d. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
DinasKehutanan
e. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
DinasKehutanan
Pelestarian danPerlindungan KawasanHutan Lindung
Pengendalian danPengelolaan hutan bersamamasyarakat
PERWUJUDAN POLA RUANG
PERWUJUDAN KAWASAN
LINDUNG
Hutan Lindung
Penetapan tapal bataskawasan Hutan Lindung
Inventarisasi kondisikawasan Hutan Lindung
Penghijauan kembali /reboisasi hutan lindung
Jalur Evakuasi Bencana
1.2
a. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota
b. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PU Kota
c. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PUKota/BLH
d. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PUKota/BLH
e. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas PUKota/BLH
f. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
g. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
h. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
i. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
1.3
a. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
b. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
c. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
d. Kota Baru – Bastiong,rencana jalan Salero – Dufadufa dan jalan kawasanpengembangan Kota Baru
1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
Penyusunan dan PenetapanRuang Terbuka Hijau (RTH)
Pengembangan RTH jalurjalan disesuaikan dengankelas dan fungsi jalan
Penataan dan peningkakanfungsi estetika median jalandi Kota Ternate
Pembangunan median jalanreklamasi
Penghijauan terhadapkawasan mata air
Penyusunan Zonasipemanfaatan ruangsempadan pantai
Penyusunan Zonasipemanfaatan ruangsempadan danauPenetapan kawasankonservasi dan resapan airpada lahan dengankemiringan > 25 %Pengendalian, pencegahandan pemantauan kawasanresapan air di Kota Ternate
Ruang Terbuka Hijau
Penghijauan kawasanresapan air
Kawasan Perlindungan
Setempat
Program sumur Resapandisetiap fasilitas pemerintah,sekolah, rumah sakit danhotel
Penerapan aturan perizinanIMB dengan kewajibanPembuatan Sumur Resapan
Penyediaan danPengendalian Kawasanresapan Air
e. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
f. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
g. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
1.4
a. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
b. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
c. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
1.5
Kelurahan Fitu, Moya, Toliredan Foramadiahi
1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
1.6
a. Kota Ternate. 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
b. Kota Ternate. 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
c. Kota Ternate. 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
RTH Lapangan Olahraga
Mempertahankan RTHlapangan olah raga eksistingyang sudah ada danmenghindari alih fungsi lahan
Peningkatan fungsi RTHlapangan olah raga sbgfungsi sosial, ekologi danklimatologi dgn penanamanpohon berdaun lebat danberakar kuat disekelinglapanganPembangunan RTHlapangan olah raga diKelurahan dan Kecamatan
RTH Taman Kota
Pembangunan Land MarkKota Ternate
Pembangunan taman SeribuRupiah, taman Kayu Merah ,jalan reklamasi Kota Baru-Bastiong, jalan Salero-Dufadufa, kawasan KotaBaru dan taman kota lainnyayang tersebar di KotaTernatePengembangan danpeningkatan kualitas TamanKota eksisting
Taman Wisata Kota
- Pembangunan Agrowisata
Pembangunan gerbangkawasan di Kota Ternate
Peningkatan fungsi estetikaMonument / Tugu
Pembangunan MonumentPahlawan daerah/tokohpenting
1.7
a. Kota Ternate. 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
b. Kota Ternate. 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
1.8
a. Kota Ternate. 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
b. Kota Ternate. 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
c. Kota Ternate. 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
d. Kota Ternate. 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
1.9
Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
1.10
Kota Ternate. 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU Kota
1.11
Pengembangan & PenetapanRTH Bantaran Kalimati,sempadan Danau, Mata Airdan sempadan pantai
Pengembangan RTH Untuk
Halaman Rumah dan Fasilitas
UmumPengembangan RTHkawasan perumahan,pendidikan, kesehatan,perkantoran, jasaperdagangan dan fasilitasumum lainnya hingamencapai minimal 10 % dariluas kawasan terbangun
Kawasan Suaka Alam Laut dan
Perairan Lainnya
RTH Hutan Kota
Penetapan Hutan Kota BatuAngus, Bukit Seribu RupiahNgade
Penetapan kawasan danauTolire & Laguna dankawasan Cengkeh AfoPenetapan & pengembangantaman hutan wisataSulamadaha dan Telaga Nitadi Kota TernatePenataan dan peningkatanfungsi hutan kota MesjidRaya Al-Munawwar danHutan kota Marikurubu
RTH Sempadan
Kalimati/Barangka, Sempadan
Danau, Mata Air, dan
Sempadan Pantai
Pembangunan pagar kelilingmakam dan penanamantanaman pohon peneduh
RTH Pemakaman Umum (TPU)
Pengembangan danPenataan kavlingpemakaman di Kota Ternate
Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda/BLH
1.12
a. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda/ BLH/Dinas
Kehutanan
b. Pulau Hiri, Moti, Gurida, HolSulamadaha dan kawasanMesjid Raya
1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda/ BLH/Dinas
Kehutanan
c. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda/ BLH/Dinas
Kehutanan
d. Lereng gunung GamalamaKelurahan Marikrubu
1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda/ BLH/Dinas
Kehutanan
e. Kelurahan Mangga Dua,Kelurahan Kastela dan PulauTifure
1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda/ BLH/Dinas
Kehutanan
f. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda/ BLH/Dinas
Kehutanan
1.13
a. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /BPBD
b. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /BPBD
c. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /BPBD
d. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /BPBD
II.
2.1 Hutan Produksi Tetap
PERWUJUDAN KAWASAN
BUDIDAYA
Pelestarian danPemeliharaan Bangunancagar Budaya
Kawasan Bencana Alam
Penyusunan Master PlanMitigasi Bencana
Identifikasi dan PenetapanKawasan rawan bencanaKota Ternate
Pembatasan Kegiatan PadaKawasan Rawan bencana
Sosialisasi dan simulasibencana pada kawasanrawan bencana Tsunami,Gunung berapi, longsor dangempa bumi secara berkalakepada masyarakat
Kawasan Suaka Alam dan
cagar Budaya
Penetapan Kawasan Suakaalam, Pelestarian Alam danCagar Budaya Kota Ternate
Konservasi dan PerbaikanTerumbu karang yangmengalami kerusakan
Pengembangan danpengelolaan suaka alam lautdan perairan lainnya yangbewawasan lingkungan
Pelestarian danPerlindungan Cengkih Afodan Hutan mangrove
Penanaman kembalikawasan hutan mangroveyang mengalami kerusakan
Konservasi terumbu karang
a. Pulau Tifure 342,12Ha
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
DinasKehutanan
Pulau Gurida 18,20Ha
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
DinasKehutanan
b. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU/Dinas
Kehutanan
2.2
a. Pulau Ternate Kel. Tubo,Kasturian, Sangaji Utara,Moya, Makassar Barat,Marikurubu, Maliaro, Jati,Tobona, Kalumata, Fitu,Ngade, Sasa, Gambesi danseluruh Kelurahan diKec.Pulau Ternate
3.309,50 Ha
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
DinasKehutanan
Pulau Moti 1.013,82 Ha
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
DinasKehutanan
Pulau Hiri 57,45Ha
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
DinasKehutanan
b. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda /DinasPU/Dinas
Kehutanan
2.3
a. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda/DinasPU Kota
b. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda/DinasPU Kota
c. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda/DinasPU Kota
d. Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Bappeda/DinasPU Kota
Program peremajaankawasan permukiman kumuh
Program penyehatanlingkungan perumahan danpermukiman
Pengengendalian Kepadatanbangunan melalui penerapanKoofesian Dasar Bangunan(KDB) Kawasan Pemukimanberkepadatan tinggi
Kawasan Permukiman
Survey dan Penetapankawasan permukiman kumuhdengan SK Walikota Ternate
Deliniasi, pengukuran danpemasangan tapal batashutan produksi Tetap
Pengesahan proses alihfungsi / legalisasi
Hutan Produksi yang Dapat
Dikonversi
Deliniasi dan pengukuranhutan produksi yang dapatdikonversi
Pengesahan proses alihfungsi / legalisasi
e. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Kemen.PU/Kemenpera/
Bappeda /DinasPU Kota
f. Kawasan Kota Baru 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Kemenpera/Bappeda/ Dinas
PU Kota/ REI
2.4
a. Bastiong, Gamalama,Kelurahan Dufa-Dufa diKecamatan Ternate Utara(BWK I)
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Bappeda/ DinasPU/ Dinas Tata
Ruang
b. Gamalama, Bastiong, Dufa-Dufa, Sasa
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Bappeda/DinasPU/ Dinas Tata
Ruangc. Hiri, Moti dan Batang Dua 1
PaketAPBD Prov. /APBD Kota
Bappeda/DinasPu/ Dinas Tata
Ruang
d. Kawasan reklamasiKelurahan Salero-Dufa dufa
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Bappeda/DinasPU/ Dinas Tata
Ruang
e. Kawasan reklamasi pantaitapak I Kelurahan Gamalama
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Bappeda/DinasPu/ Dinas Tata
Ruang
f. Kelurahan Gamalama 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Bappeda/DinasPu/ Dinas Tata
Ruang
g. Kawasan reklamasiKelurahan Salero – Dufa dufa
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Bappeda/DinasPU/ Dinas Tata
Ruang
h. Kelurahan Sasa & Dufa dufa 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Bappeda/DinasPu/ Dinas Tata
Ruang
i. Kawasan reklamasi pantaiKelurahan Salero – Dufa dufa
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Bappeda/DinasPU/ Dinas Tata
Ruang
j. Kawasan wisata, kawasanTapak I plus, pasar tradisonalGamalama , pasar Bastiongdan kawasan rencanareklamasi pantai KelurahanSalero – Dufa dufa
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Bappeda/DinasPU/ Dinas Tata
Ruang
Pengembangan danmengoptimalkan PasarGrosir dan Pasar Rakyat KieRaha
Pembangunan Pasar Wisata/ Pasar seni /kerajinan
Pembangunan Pasar Hewan
Pengembangan pusat kuliner(seafood/makanan khasdaerah)
Penataan sektor informal(K5)
Penyusunan RDTR danZoning Regulation kawasanperdagangan dan jasa
Penataan & peremajaanPasar Tradisional
Pembangunan PasarTradisional
Pengembangan pusat jasaperdagangan skala Kota &Regional
Pembangunan Pasar RakyatModern Higienis
Pembangunan RUSUNAWA/ RUSUNAMI pada kawasanberkepadatan tinggi /kawasan kampus
Pembangunan perumahanterencana kawasan KotaBaru
Kawasan Perdagangan dan
Jasa
2.5
a. Kelurahan Muhajirin 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Dinas PU Kota
b. Jln. Yos Sudarso, KapitanPatimura, Cengkeh Afo,Stadion, A.Yani, Ki.HajarDewantoro, Jati dan jln. A.R.Mononutu
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Dinas PU Kota
c. Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Dinas PU Kota
2.6
a. Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
DinasPerindustrian
b. Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
DinasPerindustrian
c. BWK I, III, IV, VI dan BWK VII 1Paket
2.7
a. Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Dinas Periwisata/Dinas Tata
Ruang/ Bappeda
b. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
DinasPeriwisata/Dinas Tata
Ruang/ Bappeda
c. Pantai Hol, Sulamadaha,Telaga Nita , pantai pasirputih Tabanga, pantai AkeRica dan pantai Kastela
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Dinas Periwisata/Dinas Tata
Ruang/ Bappeda
Pembangunan museumkeraton dan museum rempah-rempah
Pengembangan danpenataan objek wisata bahari
Kawasan Industri
Pembangunan Industripengolahan hasil Pertanian,perkebunan, peternakan,perikanan/kelautan sesuaiarahan ruangPembangunan Pabrik Es diKec. Moti dan Batang Dua
Pengembangan industri kecildan ringan (rumah tangga)
Kawasan Pariwisata
Revitalisasi dan Restorasisitus-situs sejarah (benteng,makam sejarah, mesjid,dermaga, keraton, rumahkuno, kediaman tokohsejarah dll)
Penataan gedung eks kantorGubernur Malut dandifungsikan sebagai kantorWalikota Ternate
Penataan dan pemusatangedung kantor pemerintah
Penataan perkantoranswasta di jalan Kolektor danlokal
Kawasan Perkantoran
d. Danau Laguna , danau Toliredan Tolire Kecil, Kolam airpanas Tobololo, kolampemandian alami Ake Ricadan kolam Ake Santosa
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
DinasPeriwisata/Dinas Tata
Ruang/ Bappeda
e. Batus Angus, bukit SeribuRupiah
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
DinasPeriwisata/Dinas Tata
Ruang/ Bappeda
f. Taman Burung/Bird Park dikawasan DanauLaguna/Tolire,Agrotourism/AgrowisataDanau Tolire , Marikrubu,Fitu, Moya, Foramadiahi danCengkeh Afo
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
DinasPeriwisata/Dinas Tata
Ruang/ Bappeda
g. Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
DinasPeriwisata/Dinas Tata
Ruang/ Bappeda
h. Land Mark Kota Ternate,Dodoku Ali, Outbound dankemping di eks lapangantembak/danau Tolire, Bumiperkemahan Gambesi
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
DinasPeriwisata/Dinas Tata
Ruang/ Bappeda
i. Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
DinasPeriwisata/Dinas Tata
Ruang/ Bappeda
Pengembangan danpenataan objek wisatapegunungan
Pengembangan wisataBotanical/Zoo Garden
Pengembangan wisataSportourism : Lombarenang lintas selat Ternate –Tidore; Diving dan Snorklingdi Hol Sulamadaha,P.Gurida, P. Makka, P. Hiri,P. Moti; Memancing di P.Hiri, Moti, Mayau dan P.Tifure;Jet Sky;Perahu/kano/berselancarangin; Hiking GunungGamalama;Sepeda ron gunung ; kolampemancingan di Tolire kecil;Kolam renang TNI-ALPengembangan wisata
Taman Rekreasi, Campingground and Outbound
Peningkatan sarana danprasarana wisata
Pengembangan danpenataan objek wisatadanau/mata Air
j. Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
DinasPeriwisata/Dinas Tata
Ruang/ Bappeda
k. Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
DinasPeriwisata/Dinas Tata
Ruang/ Bappeda
l. Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
DinasPeriwisata/Dinas Tata
Ruang/ Bappeda
2.8
a. Kel. Tadenas, Kel. Ngade,dan Gambesi
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Dinas Perikanan
b. Kec. Ternate Utara, Kec.Ternate Tengah, Kec. TernateSelatan, dan Kec. PulauTernate, Kec. Hiri, Kec. Motidan Kec. Batang Dua
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Dinas Perikanan
c. Kec. Ternate Utara, Tengah,Selatan, Pulau, Hiri, Moti danKec. Batang Dua
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Dinas Perikanan
d. Zona inti di PelabuhanPerikanan Nusantara (PPN)Bastiong, zona pendukung diPangkalan Pendaratan Ikan(PPI) Dufa-Dufa dan ZonaHinterland sebagai kawasanpenyangga terletak di PulauHiri, Moti dan gugus PulauBatang Dua
1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Dinas Perikanan
2.9
a. Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Dinas Pertanian
b. Kec. Pulau Ternate, PulauMoti dan Kec. Batang Dua
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Dinas Pertanian
c. Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Dinas Pertanian
Master Plan Minapolitan
Kawasan Pertanian
Pengendalian kegiatan lainagar tidak menggangukawasan pertanian yangsuburPengembangan lahanPertanian
Peningkatan hasil produksipertanian
Kawasan pengolahan danpemasaran produksiperikanan
Promosi even wisata keNasional dan Internasional
Program manajemen &peningkatan mutu wisata
Pengembangan jasa,cinderamata, SDM
Kawasan Perikanan
Pengembangan Kawasanperikanan budidaya
Pengembangan Kawasanperikanan Tangkap
d. Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Dinas Pertanian
e. Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Dinas Pertanian
f. Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
DinasPerkebunan
g. Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
DinasPerkebunan
h. Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
DinasPerkebunan
i. Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
DinasPeternakan
2.10
a. Kecamatan Ternate Tengah,Utara dan Selatan di lokasiStadion Kie Raha yaituLapangan Salero, StadionGelora Kieraha, LapanganKayu Merah, lapanganGambesi
1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda/ DinasPU Kota/BPBD
Kecamatan Pulau Ternate diLapangan Jambula
1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda/ DinasPU Kota/BPBD
b. Kecamatan Ternate Tengahdi lokasi Stadion Kie Raha,lapangan Marikurubu,Kecamatan Ternate Utara diSKB dan Kecamatan TernateSelatan di lapangan Jati
1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda/ DinasPU Kota/BPBD
Kecamatan Pulau Ternate dilapangan Sulamadaha danlapangan Loto, KecamatanMoti, Kecamatan Pulau Hiridan Pulau Batang Dua
1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda/ DinasPU Kota/BPBD
c. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda/ DinasPU Kota/BPBD
Pengembangan lapanganevakuasi bencana tsunamiyang dapat difungsikansebagai tempat tinggaldarurat bersama
Pengendalian usahaperkebunan agar tetapterjaga kelestarianlingkungannyaPengendalian upayapemanfaatan lahan padakawasan peternakan untukmenjaga kelestarian sumbermakanan bagi ternak
KawasanRuang Evakuasi
Bencana
Pengembangan sarana danprasarana pendukung ruangevakuasi bencana gunungberapi
Pengembangan sarana danprasarana pendukung ruangevakuasi bencana Tsunami
Pengembangan kawasansesuai dengan kesesuaianlahan secara optimal
Peremajaan arealperkebunanPengembangan kawasanperkebunan secara optimalsesuai dengan potensilainnya
Peremajaan areal pertanian
2.11
a. Kelurahan Stadion, lapangantenis di Kelurahan Santiongdan Salahuddin
1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Bappeda/ DinasPU Kota
b. Dodoku Ali, Ngara Lamo, danNgara Ici di KelurahanSalero, dan KelurahanMuhajirin
1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Tata Kota &pertamanan/
Dinas PU Kota
2.12
- Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Perindag/ DinasPU Kota
- Pasar Rakyat Tapak I, JalanTapak I plus, kawasanrencana jalan reklamasi DufaDufa – Salero, pasar grosir diGamalama, pasar seribu kiosdi Kawasan Tapak I, sekitarkawasan wisata dan di pasarSasa (kawasan rencanapengembangan Kota Baru)
1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Perindag/ DinasPU Kota
- Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
Perindag/ DinasPU Kota
2.13
a. Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
BadanLingkungan
Hidup
b. Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
BadanLingkungan
Hidup2.14
a.
Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Dinas Sosial/Departemen
Agama
Peremajaan BangunanPeribadatan
b.Kawasan Peruntukan
Penataan Pedagang KakiLima Temporer dan tetap
Kawasan Peruntukan
Penambangan Non Logam dan
Penyusunan Master Planrencana pengelolaan BahanTambang Non Logam danBatuan
Penyusunan UPL dan UKL
Kawasan Peruntukan
Pelayanan Umum
Kawasan PeruntukanPeribadatan
Penyediaan dan penetapanruang sektor informal
Pengembangan KegiatanSektor Informal (tetap dantemporer) pada KawasanWisata dan kawasanCampuran
Kawasan Terbuka Non Hijau
(RTNH)
Pengembangan lapanganOlahraga
Pengembangan lapangaterbuka dan Plaza
Kawasan Peruntukan Lainnya
Kawasan Peruntukan Ruang
Bagi Kegiatan Sektor Informal
- Renovasi bangunanpendidikan
Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
DinasPendidikan
- Pembangunan fasilitaspendidikan SD s/dPerguruan Tinggi
Kota Ternate 1Paket
APBN /APBDProv./APBD
Kota
DinasPendidikan
c.
- Renovasi bangunanKesehatan
Kota Ternate 1Paket
APBN /APBDProv./APBD
Kota
DinasKesehatan
- Pembangunan fasilitaskesehatan Puskesmas,Rumah sakit, dll
Kota Ternate 1Paket
APBN /APBDProv./APBD
Kota
DinasKesehatan
d.
- Renovasi dan perbaikanbangunan khusus AD, AUdan AL
Kota Ternate 1Paket
APBN AD, AU dan AL
- Penetapan lokasikawasan pertahanankeamanan sesuairencana induk masing-masing kesatuan
Kota Ternate 1Paket
APBN AD, AU dan AL
C.
I.
a. Kota Baru 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Kemenpera/Bappeda/ DinasTata Ruang &
PU/REIb. Kecamatan Ternate Utara,
Ternate Tengah danKecamatan Ternate Selatan
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
DinasPerikanan/Dinas Tata
Ruang & PU
c. Pesisir pantai kelurahanSalero – Dufa-dufa
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Perindag/ DinasTata Ruang &
PU
d. Kec. Ternate Utara, TernateTengah dan Kec. TernateSelatan
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Dinas TataRuang & PU
e. Kecamatan Pulau Ternate,Hiri, Moti dan Batang Dua
1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
Pertanian/ PUKawasan pengembangan lahanperkebunan
PERWUJUDAN KAWASAN
STRATEGIS
Kawasan Strategis Kepentingan
Pertumbuhan Ekonomi
Pengembangan Kawasan KotaBaru
Pengembangan KawasanMinapolitan
Pengembangan KawasanPerdagangan dan Jasa
Kawasan Water Front City(Kawasan Reklamasi)
Kawasan PeruntukanPertahanan danKeamananan
Kawasan PeruntukanKesehatan
b.Pendidikan
II.
a. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
D.Pariwisata &PU
b. Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
D.Pariwisata &PU
III.
Kota Ternate 1Paket
APBD Prov. /APBD Kota
LingkunganHidup
IV.
Kota Ternate 1Paket
APBN/APBDProv. / APBD
Kota
BPBD
Kawasan Strategi untuk
Kepentingan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan
Penetapan deliniasi kawasanyang masuk dalam kawasanstrategis kepentingan sumberdaya alam dan lingkungan
Kawasan Strategi Lainnya
Penetapan deliniasi kawasanyang masuk dalam kawasanstrategis bencana alam Gunungberapi
Kawasan Strategis Untuk
Kepentingan Sosial Budaya
Identifikasi cagar budaya danbersejarah
Revitalisasi kawasan cagarbudaya dan bersejarah
LAMPIRAN - V
N
OFUNGSI KAWASAN
A.
1.
a.
b.
c.
d.
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
JENIS KAWASAN ARAHAN KETENTUAN PEMANFAATAN RUANG
KAWASAN LINDUNG (KL)
Hutan Lindung
Dalam hutan lindung masih diperkenankan dilakukan kegiatan lain yang bersifatkomplementer terhadap fungsi hutan lindung sebagaimana ditetapkan dalamKepmenHut Nomor 50 tahun 2006;
Kegiatan pertambangan di hutan lindung masih diperkenankan sepanjang tidakdilakukan secara terbuka, dengan syarat harus dilakukan reklamasi areal bekaspenambangan sehingga kembali berfungsi sebagai kawasan lindung;
Hutan lindung dapat dialihfungsikan sepanjang mengikuti prosedur dan sesuaiperaturan perundang-undangan yang berlaku; dan
Pembangunan prasarana wilayah yang harus melintasi hutan lindung dapatdiperkenankan dengan ketentuan :
1. Tidak menyebabkan terjadinya perkembangan pemanfaatan ruang budidaya disepanjang jaringan prasarana tersebut.
2. Mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan.
2.
Resapan Air a.
b.
c.
d.
3.
Sempadan Pantai a.
b.
Pengendalian kegiatan yang telah ada di sekitar kawasan resapan air; dan
Pengamanan dan konservasi daerah tangkapan air (cathment area).
Perlindungan setempat
Dalam kawasan sempadan pantai yang termasuk dalam zona inti wilayah pesisir danpulau-pulau kecil tidak diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya kecuali kegiatanpenelitian, bangunan pengendali air, dan sistem peringatan dini (early warningsystem);
diperkenankan dengan ketentuan :
Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya
Pemanfataan ruang untuk ruang terbuka hijau;
Pencegahan dilakukannya pada kegiatan budidaya yang memiliki bangunan/lahanyang permanen atau beton (dianjurkan jika kena pada kawasan budidaya danmemerlukan perkerasan harus dalam bentuk paving);
Dalam kawasan sempadan pantai yang termasuk zona pemanfaatan terbatas dalamwilayah pesisir dan pulau-pulau kecil diperkenankan dilakukan kegiatan budidayapesisir, ekowisata, dan perikanan tradisional;
c.
d.
Sempadan Sungai/KaliMati/Barangka
a.
b.
1. Tidak menyebabkan terjadinya perkembangan pemanfaatan ruang budidaya disepanjang jaringan prasarana tersebut.
2. Dilakukan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.
c.
Pada kawasan-kawasan yang sudah berkembang sempadan pantainya akanditetapkan lebih lanjut dalam SK. Walikota yang mempertimbangkan karakteristikpantai Kota Ternate; dan
Dalam kawasan sempadan pantai yang termasuk zona lain dalam wilayah pesisir danpulau-pulau kecil diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya sesuai peruntukankawasan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam kawasan sempadan sungai tidak diperkenankan dilakukan kegiatan budidayayang mengakibatkan terganggunya fungsi sungai;
Dalam kawasan sempadan sungai masih diperkenankan dibangun prasarana wilayahdan utilitas lainnya dengan ketentuan :
Daratan sepanjang tepian Sungai/kali mati/barangka besar (lebar diatas 5 meter)tidak bertanggul diluar kawasan permukiman dengan lebar 5 (lima) meter dari tepiSungai/kali mati/barangka;
d.
e.
f.
g.
Sempadan Sekitar Danaua.
b.
1. Tidak menyebabkan terjadinya perkembangan pemanfaatan ruang budidaya disepanjang jaringan prasarana tersebut.
2. Bisa dikembangkan untuk menunjang kegiatan pariwisata, pertanian danperkebunan yang tidak mengganggu ekosistem danau.
3. Bisa dikembangkan untuk kegiatan budidaya perikanan air tawar/darat.
Daratan sepanjang tepian kali Sungai/kali mati/barangka besar (lebar diatas 5 meter)bertanggul di dalam kawasan permukiman dengan lebar 3 (tiga) meter dari tepiSungai/kali mati/barangka;
Daratan sepanjang tepian kali Sungai/kali mati/barangka kecil (lebar dibawah 5meter) tidak bertanggul di luar kawasan permukiman dengan lebar 3 (tiga) meter daritepi Sungai/kali mati/barangka;
Daratan sepanjang tepian Sungai/kali mati/barangka besar (lebar dibawah 5 meter)bertanggul di dalam kawasan permukiman dengan lebar 1,5 (satu koma lima) meterdari tepi Sungai/kali mati/barangka; dan
Untuk kawasan sempadan kali mati akan ditetapkan lebih lanjut dengan SK.Walikota.
Sungai/kali mati/barangka;
Dalam kawasan sempadan danau tidak diperkenankan dilakukan kegiatan budidayayang mengakibatkan terganggunya fungsi danau;
Dalam kawasan sempadan danau masih diperkenankan dibangun prasarana wilayahdan utilitas lainnya dengan ketentuan :
c.
Kawasan Sekitar Mata Air a.
b.
c.
d.
e.
4.
a.
b.
Pemanfaatan ruang hanya untuk vegetasi, rumput, pepohonan dan tidak ada unsurbeton dalam kisaran luas melebihi 10 % dari luas ruang terbuka yang ada;
Pendirian bangunan dibatasi hanya untuk menunjang kegiatan ruang terbuka hijau;
daratan sepanjang tepian danau/waduk dengan jarak minimal 50 meter dari titikpasang air danau tertinggi ke arah darat.
Pemanfataan ruang untuk ruang terbuka hijau;
Pencegahan dilakukannya kegiatan budidaya untuk kawasan belum berkembangsekurang-kurangnya 200 (dua ratus) meter di sekitar mata air yang dapatmengganggu kuantitas air dan/atau merusak kualitas air;
Pengendalian kegiatan yang telah ada di sekitar mata air;
Pengamanan dan konservasi daerah tangkapan air (cathment area); dan
Untuk kawasan sudah berkembang (permukiman, dll) akan ditetapkan lebih lanjutdengan SK. Walikota.
Ruang Terbuka Hijau (RTH)
c.
d.
e.
f.
5.
Kawasan suaka a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
e.
Pelarangan terhadap kegiatan yang akan mengurangi luasan RTH;
Pengelolaan kawasan RTH sesuai dengan tujuan perlindungannya;
Pelarangan dilakukannya kegiatan budidaya apapun, kecuali kegiatan yang berkaitandengan fungsinya dengan tidak mengubah bentang alam, kondisi penggunaan lahanserta ekosistem alami yang ada; danPengembangan areal yang berpotensi untuk dijadikan RTH publc yang memadukankepentingan pelestarian dan pariwisata.
Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya
Pemanfaatan ruang untuk wisata alam tanpa merubah bentang alam;
Mempertahankan ekosistem asli di zona penyangga dengan luasan tetap, dan tidakmengurangi fungsi lindung;Pendirian bangunan dibatasi, dan di bawah pengawasan ketat;
Pelarangan kegiatan budidaya di zona inti; dan
Pelarangan kegiatan budi daya yang berpotensi mengurangi tutupan vegetasi.Kawasan Suaka Alam Laut danPerairan Lainnya
Pemanfaatan ruang untuk kegiatan wisata alam;
Pembatasan kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam;
Pelarangan pemanfaatan biota yang dilindungi peraturan perundang-undangan;
Pelarangan kegiatan yang dapat mengurangi daya dukung dan daya tampunglingkungan;
Pelarangan kegiatan yang dapat merubah bentang alam dan ekosistem; dan
Kawasan Cagar Budaya a.
b.
c.
6.
Rawan Bencana Gempa Bumi a.
b.
c.
d.
e.
Pelarangan kegiatan dan pendirian bangunan yang tidak sesuai dengan fungsikawasan; dan
Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya yang memadukan kepentingan pelestarian danpariwisata/rekreasi serta potensi sosial budaya masyarakat yang memiliki nilaisejarah.
Kawasan Rawan Bencana
Pemanfaatan ruang dengan mempertimbangkan karakteristik, jenis dan ancamanbencana gempa;
Membangun fasilitas-fasilitas evakuasi seperti pembuatan peta dan jalur evakuasi,shelter, pemasangan tanda penunjuk jalur evakuasi di daerah rawan bencanagempa;
Pemanfaatan ruang untuk penelitian, pendidikan, dan pariwisata;
Pembatasan pendirian bangunan kecuali untuk kepentingan pemantauan ancamanbencana dan kepentingan umum;
Larangan membangun pada kawasan yang masuk zona patahan/rawan gempa;
Membangun sistem peringatan dini bencana Gempa; dane.
f.
Rawan Bencana Tanah Longsora.
b.
c.
d.
e.
f.
a.
b.
c.
Membangun fasilitas-fasilitas evakuasi seperti pembuatan peta dan jalur evakuasi,shelter, pemasangan tanda penunjuk jalur evakuasi di daerah rawan bencana tanahlongsor;
Pembatasan pendirian bangunan kecuali untuk kepentingan pemantauan ancamanbencana dan kepentingan umum;
Larangan membangun pada kawasan yang masuk zona rawan longsor;
Membangun sistem peringatan dini bencana Tanah Longsor; dan
Penetapan kawasan rawan tanah longsor yang tidak boleh ada pemukiman danbangunan tertentu diatasnya yang dapat membahayakan keselamatan manusia.
Membangun sistem peringatan dini bencana Gempa; dan
Penetapan kawasan rawan gempa yang tidak boleh ada pemukiman dan bangunantertentu diatasnya yang dapat membahayakan keselamatan manusia.
Pemanfaatan ruang dengan mempertimbangkan karakteristik, jenis dan ancamanbencana tanah longsor;
Rawan Bencana GelombangPasang dan Tsunami
Pemanfaatan ruang dengan mempertimbangkan karakteristik, jenis dan ancamanbencana gelombang pasang dan tsunami;
Membangun fasilitas-fasilitas evakuasi seperti pembuatan peta dan jalur evakuasi,shelter, pemasangan tanda penunjuk jalur evakuasi di daerah rawan bencanagelombang pasang dan tsunami;
Pembatasan pendirian bangunan kecuali untuk kepentingan pemantauan ancamanbencana dan kepentingan umum;
d.
e.
f.
Rawan Bencana Banjir a.
b.
c.
d.
7.
1). Typologi A a.
Membangun sistem peringatan dini bencana gelombang pasang dan tsunami; dan
Pengembangan struktur alami dan struktur buatan untuk mencegah abrasi.
Pemanfaatan ruang dengan mempertimbangkan karakteristik, jenis dan ancamanbencana banjir;
Membangun fasilitas-fasilitas evakuasi seperti pembuatan peta dan jalur evakuasi,shelter, pemasangan tanda penunjuk jalur evakuasi di daerah rawan bencana banjir;
Pembatasan pendirian bangunan kecuali untuk kepentingan pemantauan ancamanbencana dan kepentingan umum; dan
Tiap bangunan harus memiliki sumur resapan dan biopori pada setiap kavlingnya.
Larangan membangun pada kawasan yang masuk zona rawan gelombang pasangdan tsunami;
Kawasan Rawan Bencana Gunung Berapi
Dapat dikembangkan menjadi kawasan budi daya dan berbagai infrastruktur;1). Typologi A a.
b.
1. Konstruksi bangunan beton bertulang maupun tidak bertulang.
2. Kepadatan bangunan tinggi (> 60 unit/Ha), sedang (30-60 unit/Ha), dan rendah (<30 unit/Ha).
3. Pola permukiman dapat mengelompok maupun menyebar.
c.
Kepadatan bangunan diperbolehkan tinggi (KDB > 70; KLB > 200) hingga rendah(KDB < 50; KLB < 100)
d.
1. Konstruksi bangunan tahan gempa.
2. Skala industri besar, sedang, maupun kecil.
e.
f.
g.
Dapat dikembangkan menjadi kawasan budi daya dan berbagai infrastruktur;
Diizinkan untuk kegiatan permukiman di perkotaan, dengan syarat :
Diizinkan untuk kegiatan perdagangan dan perkantoran dengan syarat :
Diizinkan untuk kegiatan industri dengan persyaratan ketat serta pengawasan danpengendalian yang ketat dengan syarat :
Diizinkan untuk kegiatan lahan usaha pertanian lahan basah, pertanian lahan kering,perikanan, perkebunan dengan syarat pemilihan jenis vegetasi yang sesuai sertamendukung konsep kelestarian lingkungan;
Diizinkan untuk pariwisata dengan jenis wisata sosiokultural dan wisata agrokultural;dan
Diizinkan untuk kegiatan pertambangan rakyat antara lain pertambangan batu danpasir;
2). Typologi B a.
b.
1. Konstruksi Bangunan Beton Bertulang : kepadatan bangunan sedang dan rendahserta pola permukiman menyebar.
2. Konstruksi Bangunan Semi Permanen : kepadatan bangunan tinggi, sedang danrendah serta pola permukiman mengelompok dan menyebar.
3. Konstruksi Bangunan Tradisional : kepadatan bangunan tinggi, sedang, danrendah serta pola permukiman mengelompok dan menyebar.
c.
d.
1. Konstruksi bangunan tahan gempa.
Diizinkan untuk kegiatan perdagangan dan perkantoran dengan syarat kepadatanbangunan sedang (KDB 50- 70; KLB 100-200) hingga rendah (KDB < 50; KLB < 100)
Diizinkan untuk kegiatan industri dengan persyaratan ketat sertapengawasan danpengendalian yang ketat :
Dapat dikembangkan menjadi kawasan budi daya dan berbagai infrastrukturpenunjangnya;
Diizinkan untuk kegiatan perumahan, baik di perdesaan maupun di perkotaan, sertapusat desa dengan syarat :
2. Skala industri besar, sedang, maupun kecil.
e.
f.
g.
h.
3). Typologi C a.b.
1. Kehutanan.
2. Pariwisata dengan jenis wisata geofisik (kawasan puncak gunung berapi).
B
1.
a.
b.
1. Tidak mengubah fungsi pokok kawasan peruntukan hutan produksi.
Diizinkan untuk kegiatan lahan usaha pertanian lahan basah, pertanian lahan kering,perikanan, perkebunan dengan syarat pemilihan jenis vegetasi yang sesuai sertamendukung konsep kelestarian lingkungan;
Diizinkan untuk pariwisata dengan jenis wisata biotis dan abiotis;
Tidak diperkenakan adanya bangunan kecuali bangunan berupa fasilitas bagipengelolaan hutan produksi dan wisata dan bangunan pengamanan hutan produksi;
Penggunaan kawasan peruntukan hutan produksi untuk kepentingan pembangunandi luar kehutanan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Diizinkan untuk kegiatan pertambangan rakyat, antara lain pertambangan batu danpasir; dan
Untuk kawasan yang tidak konsisten dalam pemanfaatan, akan dikembalikan padakondisi dan fungsi semula secara bertahap.
Ditentukan sebagai kawasan lindung ;Masih dapat dimanfaatkan sebagai kawasan budi daya terbatas, antara lain :
KAWASAN BUDIDAYA (KB)
Hutan Produksi Tetap
2. Penggunaan kawasan peruntukan hutan produksi untuk kepentinganpertambangan dilakukan melalui pemberian ijin pinjam pakai oleh Menteri terkaitdengan memperhatikan batasan luas dan jangka waktu tertentu serta kelestarianhutan/lingkungan.
3. Penggunaan kawasan peruntukan hutan produksi untuk kepentinganpertambangan terbuka harus dilakukan dengan ketentuan khusus dan secaraselektif.
2. Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi
a.
b.
3.
a.
b.
Kegiatan pemanfaatan kawasan peruntukan hutan produksi mencakup tentangkegiatan pemanfaatan kawasan, kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan, kegiatanpemanfaatan hasil kayu dan atau bukan kayu, dan kegiatan pemungutan hasil kayudan atau bukan kayu; danSecara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transportasi,transmigrasi, permukiman, pertanian, perkebunan, industri.
Permukiman
Peruntukan kawasan permukiman diperkenankan untuk dialihfungsikan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pada kawasan permukiman diperkenankan adanya sarana dan prasaranab.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Kawasan permukiman tidak diperkenankan dibangun di dalam kawasanlindung/konservasi dan lahan pertanian dengan irigasi teknis;
Dalam kawasan permukiman tidak diperkenankan dikembangkan kegiatan yangmengganggu fungsi permukiman dan kelangsungan kehidupan sosial masyarakat;
Pengembangan kawasan permukiman di Kota Ternate dapat dilakukan padatopografi datar sampai bergelombang dengan kemiringan lereng 0 - 25 %;
Tidak berada pada daerah rawan bencana;
Pada kawasan permukiman diperkenankan adanya sarana dan prasaranapendukung fasilitas permukiman sesuai dengan petunjuk teknis dan peraturan yangberlaku;
Dalam kawasan permukiman masih diperkenankan dibangun prasarana wilayahsesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku;
Kawasan permukiman harus dilengkapi dengan fasilitas sosial termasuk RuangTerbuka Hijau (RTH) perkotaan;
Dalam kawasan permukiman masih diperkenankan adanya kegiatan industri skalarumah tangga dan fasilitas sosial ekonomi lainnya dengan skala pelayananlingkungan;
Drainase baik sampai sedang;
Tidak berada pada wilayah sempadan sungai/pantai/danau/mata air dan daerahaman penerbangan;
Tidak terletak pada kawasan budi daya pertanian/penyangga; dan
m.
4.
a.
b.
c.
d.e.
f.
g.
h.
1. Bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) : toko, warung, tempat
Lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota;
Dliengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum, bank/ATM, pos polisi, pospemadam kebakaran, kantor pos pembantu, tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial serta kegiatan pengunjung;Terdiri dari perdagangan lokal, regional dan antar regional;Pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan komersial telah berada padapersil atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB);
Pengembangan kawasan permukiman harus dilakukan sesuai ketentuan peraturanyang berlaku di bidang perumahan dan permukiman.
Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa
Tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam;
Penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depandari perpetakan, kecuali untuk zona-zona tertentu;
Perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukungdisesuaikan dengan kelas konsumen yang akan dilayani;
Jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain :
1. Bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir) : toko, warung, tempatperkulakan, pertokoan.
2. Bangunan penginapan : hotel, guest house , motel, hostel, penginapan.
3. Bangunan penyimpanan : gedung tempat parkir, show room, gudang.
4. Bangunan tempat pertemuan : aula, tempat konferensi.
5. Bangunan pariwisata (di ruang tertutup) : bioskop, area bermain.
5.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
6.
Dilengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum, bank/ATM, pos polisi, pospemadam kebakaran, kantor pos pembantu, tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial serta kegiatan pengunjung;
Terdiri perkantoran milik pemerintah dan milik swasta;
Pembangunan perkantoran diijinkan hanya jika bangunan perkantoran telah beradapada persil atau merupakan bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB); dan
Penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai dasar di bagian depandari perpetakan, kecuali untuk zona-zona tertentu.
Kawasan Peruntukan Perkantoran
Tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam;
Lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota;
Kawasan Peruntukan Industri
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
7.
Khusus untuk kawasan industri, pihak pengelola wajib menyiapkan kajian studiAmdal sehingga pihak industri cukup menyiapkan RPL dan RKL; dan
Badan pengelola secara profesional menyiapkan lahan dan sarana pendukung untuksuatu kegiatan industri.
Kawasan Peruntukan Pariwisata
Pemanfaatan ruang untuk kegiatan industri baik yang sesuai dengan kemampuanpenggunaan teknologi, potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia diwilayah sekitarnya;
Pembatasan pembangunan perumahan baru sekitar kawasan peruntukan industri;
Kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan industri didorong untuk dibentukbadan pengelola;
Kawasan peruntukan industri harus memiliki kajian Amdal, sehingga dapat ditetapkankriteria jenis industri yang diijinkan beroperasi di kawasan tersebut;
Untuk mempercepat pengembangan kawasan peruntukan, di dalam kawasanperuntukan industri dapat dibentuk suatu perusahaan kawasan industri yangmengelola kawasan industri;
7.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Kawasan Peruntukan Pariwisata
Pada kawasan pariwisata alam tidak diperkenankan dilakukan kegiatan yang dapatmenyebabkan rusaknya kondisi alam terutama yang menjadi obyek wisata alam;
Pengusahaan situs benda cagar budaya sebagai obyek wisata diharapkan dapatmembantu memenuhi kebutuhan dana bagi pemeliharaan dan upaya pelestarian
Dalam kawasan pariwisata dilarang dibangun permukiman dan industri yang tidakterkait dengan kegiatan pariwisata;
Dalam kawasan pariwisata diperkenankan adanya sarana dan prasarana yangmendukung kegiatan pariwisata dan sistem prasarana wilayah sesuai denganketentuan perundang-undangan yang berlaku;
Pada kawasan pariwisata diperkenankan dilakukan penelitian dan pendidikan;
Pada kawasan pariwisata alam tidak dibolehkan adanya bangunan lain kecualibangunan pendukung kegiatan wisata alam;
Kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan harus memiliki hubungan fungsionaldengan kawasan industri kecil dan industri rumah tangga serta membangkitkankegiatan sektor jasa masyarakat;
Pemanfaatan lingkungan dan bangunan cagar budaya untuk kepentingan pariwisata,sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayan dan agama harus memperhatikankelestarian lingkungan dan bangunan cagar budaya tersebut. Pemanfaatan tersebutharus memiliki izin dari Pemerintah Daerah dan atau Kementerian yang menanganibidang kebudayaan;
i.
k.
l.
m.
n.
o.
8.
a.
Pemanfaatan ruang di kawasan peruntukan pariwisata harus diperuntukan untuksebesar-besarnya kemakmuran rakyat, dengan tetap memelihara sumber dayatersebut sebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetapmemperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup;
Pada kawasan peruntukan pariwisata, fasilitas fisik yang harus tersedia meliputijaringan listrik, telepon, jaringan jalan raya, tempat pembuangan sampah, drainase,dan saluran air kotor;
Harus memberikan dampak perkembangan terhadap pusat produksi seperti kawasanpertanian, perikanan, dan perkebunan;
Harus bebas polusi;
Setiap orang dilarang mengubah bentuk dan atau warna, mengambil ataumemindahkan benda cagar budaya dari lokasi keberadaannya; dan
Pengembangan pariwisata harus dilengkapi dengan upaya pengelolaan lingkungandan upaya pemantauan lingkungan serta studi AMDAL.
Kawasan Peruntukan Perikanan
Memanfaatkan potensi perikanan di wilayah peraiaran teritorial dan ZEE Indonesia;a.
b.
c.
d.
e.
9.
Pertanian Tanaman Holtikulturaa.
b.
Pertanian Perkebunan a.
b.
Memelihara kelestarian potensi sumber daya ikan;
Kawasan perikanan mencakup luas lahan untuk kegiatan budi daya tambak udang/ikan dengan atau tanpa unit pengolahannya adalah ≥ 25 Ha, budi daya perikananterapung di air tawar luas ≥ 2,5 Ha atau jumlah ≥ 500 unit; dan
Melindungi jenis biota laut tertentu yang dilindungi peraturan perundang-undangan.
Kawasan Peruntukan Pertanian
Memanfaatkan potensi perikanan di wilayah peraiaran teritorial dan ZEE Indonesia;
Meningkatkan nilai tambah perikanan melalui pengembangan industri pengolahanhasil perikanan dan kelautan;
Diperkenankan adanya budidaya peternakan, permukiman pedesaan dan kegiatanpariwisata beserta fasilitas penunjangnya; dan
Lahan terbangun dibatasi disesuaikan dengan daya dukung dan daya tampunglingkungan berdasarkan kajian detil.
Diperkenakan adanya kegiatan budidaya yang meningkatkan dan ataumempertahankan kelestarian konservasi air dan tanah;
Tidak diperkenankan adanya bangunan kecuali bangunan penunjang unit produksiperkebunan seperti pabrik, gudang, pembibitan, perumahan karyawan danAkomodasi Wisata;
c.
d.
e.
f.
Pertanian Pangan a.
b.
c.
Lahan perkebunan besar swasta yang terlantar (kelas V) yang tidak berupaya untukmelakukan perbaikan usaha setelah dilakukan pembinaan, pemanfaatan lahannyadapat dialihkan untuk kegiatan non perkebunan; dan
Luas bangunan penunjang dibatasi sesuai hasil kajian detil denganmempertimbangkan daya dukung lingkungan.
Diperkenankan adanya bangunan;
Bangunan yang menunjang fungsi kawasan/kegiatan utama untuk kepentinganumum; dan
Pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk usaha perkebunan, luas maksimum danluas minimumnya ditetapkan oleh Menteri dengan berpedoman pada jenis tanaman,ketersediaan tanah yang sesuai secara agroklimat, modal, kapasitas pabrik, tingkatkepadatan penduduk, pola pengembangan usaha, kondisi geografis, danperkembangan teknologi;
Hak guna usaha untuk usaha perkebunan diberikan dengan jangka waktu palinglama 35 (tiga puluh lima) tahun;
Jalan sesuai dengan kebutuhan Permukiman perdesaan dan pariwisata/agrowisata.
10.
Ruang Evakuasi Bencana GunungApi
a.
b.
Ruang Evakuasi Bencana Tsunami a.
b.
c.
11.
a.
Kawasan Ruang Evakuasi Bencana
Pengembangan sarana dan prasarana pendukung ruang evakuasi yang dialokasikanpada kawasan ruang terbuka yang diarahkan untuk berfungsi ganda sebagai ruangevakuasi bencana dan tempat tinggal darurat; dan
Pengembangan lapangan evakuasi bencana gunugn api yang dapat difungsikansebagai tempat tinggal darurat bersama di setiap kelurahan yang berpotensi terkenabencana gunung api; lapangan evakuasi terletak pada lokasi yang aman daribencana;Pengembangan sarana dan prasarana pendukung ruang evakuasi yang dialokasikanpada kawasan ruang terbuka yang diarahkan untuk berfungsi ganda sebagai ruangevakuasi bencana dan tempat tinggal darurat;
Pengembangan lapangan evakuasi bencana tsunami yang dapat difungsikan sebagaitempat tinggal darurat bersama di setiap kelurahan yang berpotensi terkena tsunami;lapangan evakuasi terletak pada lokasi yang aman dari bencana; dan
Lokasi ruang evakuasi bencana tsunami harus memiliki ketinggian minimal 30 m daripermukaan laut.
Kawasan Peruntukan Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Pemanfaatan ruang dapat berupa unsur beton dalam kisaran luas bisa mencapai 50% dari luas ruang terbuka yang ada;
b.
c.
d.
e.
12.
a.
b.
c.
d.
e.
Lokasinya strategis dan mudah dicapai dari seluruh penjuru kota;
Dliengkapi dengan sarana antara lain tempat parkir umum, bank/ATM, pos polisi, pospemadam kebakaran, kantor pos pembantu, tempat ibadah dan sarana penunjangkegiatan komersial serta kegiatan pengunjung;
Pendirian bangunan dibatasi hanya untuk menunjang kegiatan ruang terbuka nonhijau;
Terdiri dari sektor informal yang bersifat temporer dan permanen;
Pembangunan hunian diijinkan hanya jika sektor informal telah mendapat
Pelarangan terhadap kegiatan yang akan mengurangi luasan RTNH;
Pengelolaan kawasan RTNH sesuai dengan tujuan perlindungannya; dan
Pengembangan areal yang berpotensi untuk dijadikan RTNH publik yangmemadukan kepentingan pelestarian dan pariwisata.
Kawasan Peruntukan Lainnya
Kawasan Peruntukan Ruang bagiKegiatan Sektor Informal
Tidak terletak pada kawasan lindung dan kawasan bencana alam;
e.
f.
g.
h.
i.
1. Tenda sistem bongkar pasang untuk temporer.
2. Bangunan Los untuk yang permanen dan dapat digunakan bersama.
3. Bangunan pendukung lainnya seperti disebut di atas
Kawasan PeruntukanPertambangan
a.
b.
c.
d.
Pembangunan hunian diijinkan hanya jika sektor informal telah mendapatpersetujuan/rekom danri pemerintah kota; dan
Penyediaan dan penetapan ruang sektor informal;
Pengembangan Kegiatan Sektor Informal (tetap) pada Kawasan Wisata dankawasan Campuran;
Penyediaan Fasilitas penunjang sektor informal; dan
Jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain :
Pemantauan dan pengendalian kegiatan pengusahaan pertambangan agar tidakmengganggu fungsi lindung dan fungsi-fungsi kawasan lainnya;
Kegiatan pertambangan harus terlebih dahulu memiliki kajian studi AMDAL yangdilengkapi dengan RPL dan RKL;
Kegiatan pertambangan mulai dari tahap perencanaan, tahap ekplorasi hinggaeksploitasi harus diupayakan sedemikian rupa agar tidak menimbulkan perselisihandan atau persengketaan dengan masyarakat setempat;
Rencana kegiatan eksploitasi harus disetujui oleh dinas pertambangan setempat danatau oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, dan pelaksanaannyadilaporkan secara berkala;
e.
f.
g.
Kawasan Peruntukan Peternakan a.
b.
Kawasan Peruntukan PelayananUmum
a.
b.
c.
Pada lokasi kawasan pertambangan fasilitas fisik yang harus tersedia meliputijaringan listrik, jaringan jalan raya, tempat pembuangan sampah, drainase, dansaluran air kotor;
Pemantauan peningkatan pendidikan, kesejahteraan dan taraf hidup masyarakatsekitar kawasan pertambangan; dan
Pengembalian pada fungsi semula/fungsi lain yang telah ditetapkan pada kawasanbekas pertambangan dengan segera.
Pemantauan dan pengendalian kegiatan pengusahaan peternakan agar tidakmengganggu fungsi lindung dan fungsi-fungsi kawasan lainnya; dan
Pengembangan kawasan peruntukan peternakan berupa pengendalian upayapemanfaatan lahan pada kawasan peternakan untuk menjaga kelestarian sumbermakanan bagi ternak.
Pemantauan dan pengendalian kegiatan pengusahaan pelayanan umum agar tidakmengganggu fungsi lindung dan fungsi-fungsi kawasan lainnya;
Peningkatan fasilitas pendidikan, peribadatan, kesehatan dilakukan untukpeningkatan kualitas hidup masyarakat;
Pemenuhan bangunan di tiap kawasan disesuiakan berdasarkan SPM yang adac.
d.
e.
Pemenuhan bangunan di tiap kawasan disesuiakan berdasarkan SPM yang adaterkait asilitas pendidikan, peribadatan dan kesehatan;
Khusus untuk peruntukan militer disesuaikan dengan rencana strategis terkaitkesatuan AD, AU dn AL; dan
Pemenuhan bangunan di tiap kawasan disesuiakan berdasarkan SPM yang adaterkait asilitas pendidikan, peribadatan dan kesehatan.
10.5
54,56,58,60,62,64,66,68,70,72,74
1,3,5,7,9,11,13,15,17,19,21,23,25,27,29
31,33,35,37,39,41,43,45,47,49,51,53,55,57,59
61,63,65,67,69,71,73,75,77,79,81,83,85,87,89
2,4,6,8,10,12,14,16,18,20,22,24,26,28,30
32,34,36,38,40,42,44,46,48,50,52,54,56,58,60
62,64,66,68,70,72,74,76,78,80,82,84,86,88
55,57,59,61,63,65,67,69,71,73
GANJIL
GENAP
LAMPIRAN - VI
NO
1.
Pulau Ternate;
Pulau Hiri;
Pulau Moti; dan
Pulau Tifure.
KETENTUAN INSENTIF DAN DISINSENTIF
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Hutan Lindung
Kawasan hutan yang memilikisifat khas yang mampumemberikan perlindungankepada kawasan sekitarmaupun bawahannya sebagaipengatur tata air, pencegahbanjir dan erosi sertamemelihara kesuburan tanah.
Pemberian penghargaankepada pihak yangmelakukan rehabilitasifungsi hutan lindung;
Pembatasan penyediaansarana dan prasarana dikawasan hutan lindung;
Memberikan bantuanbiaya dan anakan tanamanuntuk hutan lindungkepada masyarakat lokalyang melakukan reboisasi
Pemberian persyaratankhusus dalam prosesperizinan atau tidakmengeluarkan IMB;Tidak diterbitkannya
NO
memelihara kesuburan tanah.yang melakukan reboisasihutan lindung; dan
Tidak diterbitkannyasertifikat Tanah danBangunan;
Memberikanimbalan/kompensasipermukiman dan atauimbalan kepada pendudukatau pihak yang mengelolaperkebunan yang bersediadirelokasi dari hutan
Pembatasan bantuansosialekonomi bagimasyarakat yang masihbermukim pada kawasanhutan lindung; dan
Sanksi yang berat, tegasdan jelas sesuai UU padapelaku penyebabbencana (perambahkawasan lindung).
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
2. Kawasan yang
Kec. Ternate Utara
Kec. TernateSelatan
Kec. Ternate
Kec. Pulau Hiri
Kec. Moti
3.
a. Sempadan Pantai
Tidak diterbitkannya
Terhadap KawasanKawasan Resapan Air Daerah yang memiliki
kemampuan tinggi meresapkanair hujan, sehingga merupakantempat pengisian air bumi(akuiver) yang berguna sebagaipenyedia sumber air.
Memberikan bantuan biayadan anakan tanaman untukkawasan kepadamasyarakat lokal yangmelakukan reboisasikawasan resapan air; dan
Pemberian persyaratankhusus dalam prosesperizinan;Pembatasan penyediaansarana dan prasaranadikawasan resapan air;
Pemberian penghargaankepada pihak yangmelakukan rehabilitasifungsi resapan air.
Tidak menyalurkanbantuan Sosialekonomibagi penduduk yangmasih bermukim padakawasan lindung/hutan
Kec. Pulau BatangDua
Perlindungan Setempat
Kawasan daratan sepanjangtepian laut yang bentuk dankondisi fisik pantainya curamatau terjal dengan jarak
Sepanjang pantaikeliling Kota Ternate
Pemberian penghargaankepada pihak yangmelakukan rehabilitasifungsi kawasan lindung
Pembatasan dukunganpenyediaan sarana danprasarana;
Tidak diterbitkannyasertifikat Tanah dan
Tidak mengeluarkan IMBataupun izin usaha lain;
NO
b. Sempadan Sungai/KaliMati/Barangka
atau terjal dengan jarakproporsional terhadap bentukdan kondisi fisik pantai.
fungsi kawasan lindungsempadan pantai;Memberikan kompensasipermukiman dan atauimbalan kepada pendudukyang bersedia direlokasidari sempadan pantai; dan
Tidak menyalurkanbantuan sosialekonomibagi penduduk yangmasih bermukim pada
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Memberikan bantuan biayadan anakan tanamanpenghijauan untukdikembangkan sebagai
Kawasan sepanjang kanan-kirisungai mati/barangka yangmempunyai manfaat penting
Semua sungai Mati diKota Ternate
Pemberian penghargaankepada pihak yangmelakukan rehabilitasi
Pembatasan dukunganpenyediaan sarana danprasarana;
Tidak mengeluarkan IMB
ataupun izin usaha lain;
c. Sempadan Danau Danau Tolire
Danau Laguna
untuk melestarikan fungsisungai mati. sertifikat Tanah danMemberikan kompensasi
permukiman dan atauimbalan kepada pendudukyang bersedia direlokasidari sempadan sungai
Tidak menyalurkanbantuan sosialekonomibagi penduduk yangmasih bermukim padasempadan sungai mati.
Memberikan bantuan biayadan anakan tanamanpenghijauan untukdikembangkan sebagairehabilitasi sempadan
Daratan sepanjang tepiandanau/waduk dengan jarakminimal 50 meter dari titikpasang air danau tertinggi kearah darat.
Pemberian penghargaankepada pihak yangmelakukan rehabilitasifungsi kawasan lindung
Pembatasan dukunganpenyediaan sarana danprasarana;Tidak diterbitkannyasertifikat Tanah danMemberikan kompensasi
permukiman dan atauimbalan kepada penduduk
Tidak mengeluarkan IMBataupun izin usaha lain;
NO
bersedia direlokasi darisempadan danau; dan
d. Kawasan Sekitar Mata Air
imbalan kepada penduduk ataupun izin usaha lain;dan
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Tidak menyalurkanbantuan sosialekonomibagi penduduk yangmasih bermukim padasempadan danau.
Memberikan bantuan biayadan anakan tanamanpenghijauan untukdikembangkan sebagai
Kawasan di sekeliling mata airyang mempunyai manfaatpenting mempertahankankelestarian fungsi mata air.
Kawasan sekitarmata air di Kota
Pemberian penghargaankepada pihak yangmelakukan rehabilitasifungsi kawasan lindung
Pengenaan retribusi yangtinggi terhadappemanfaatan lahan diPemberian persyaratankhusus dalam prosesperizinan pemanfaatanlahan di sekitar
Memberikan kompensasipermukiman dan atauimbalan kepada penduduk
4.
Jalur hijau jalan;
yang bersedia direlokasidari sempadan mata air;
Pembatasan penyediaansarana prasarana dikawasan sekitar mata air.
Memberikan bantuan biayadan anakan tanamanpenghijauan untukdikembangkan sebagai
Ruang Terbuka Hijau
(RTH) KotaArea memanjang atau jalurdan/atau mengelompok, yangpenggunaannya lebih bersifatterbuka, tempat tumbuhtanaman, baik yang tumbuhsecara alamiah maupun yangsengaja ditanam.
Pemberian penghargaankepada pihak yangmelakukan pelestarianterhadap ruang terbuka
Pemberian persyaratankhusus untukpengembangan RTHdalam proses perijinanIMB ataupun izin usahalain; dan
Tamanpersimpanganjalan/monumen/tugu dan gerbangkota/kawasan;
NO
Taman kota;
Lapangan Pemakaman umum
(TPU);
5.
a. Kawasan Suaka Alam
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Memberikan bantuan biayadan anakan tanamanpenghijauan untukdikembangkan sebagairuang terbuka hijau.
Pengenaan retribusi yangtinggi terhadappembangunanperumahan atau usahalainnya yang tidakmenyedikan RTH kota.
Sempadankalimati/barangka,sempadandanau,mata air,dan sempa danpantai; danHalaman rumahdan fasilitas umum.
Kawasan Suaka Alam,
Pelestarian Alam dan
Cagar BudayaKawasan yang mempunyaimanfaat pentingmempertahankan kelestarian
Kawasan CengkihAfo di lerengGunung Gamalama
Pemberian penghargaankepada pihak yangmelakukan pelestarian
Pemberian persyaratankhusus dalam prosesperizinan pengelolaan
Kelurahan ManggaDua;
NO
fungsi alam dan ekosistemnyaMemberikan bantuan biayakepada pihak yangmelakukan pelestarianterhadap suaka alam;
Tidak diterbitkannyasertifikat Tanah danBangunan yang dapatmerusak kelestariansuaka alam.
Hutan mangrove diKel. Kastela;Kawasan hutanmangrove di PulauMoti;
Penyediaan sarana danprasarana pendukungkegiatan wisata alam;
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Kawasan hutanmangrove di Pulau
Membantu publikasi ataupromosi terhadap kegiatan
Kawasankonservasi terumbukarang di PulauHiri, Moti, Gurida,Hol Sulamadahadan Kawasan
Memberikan bantuan,fasilitasi, dukunganperlindungan hukumkepada pihak pengelolasuaka alam.
b. Kawasan Suaka AlamLaut
Pantai HolSulamadaha;
Pantai Talaga Nita;
Pantai Tobolo; Pulau Makka;
Pulau Gurida;
Danau Laguna;
Danau Tolire.
mangrove di PulauTifure; dan
promosi terhadap kegiatanwisata suaka alam; dan
Kawasan yang mempunyaimanfaat pentingmempertahankan kelestarianfungsi alam laut, perairan danekosistemnya.
Pemberian penghargaankepada pihak yangmelakukan pelestarianterhadap suaka alam laut;
Pemberian persyaratankhusus dalam prosesperizinan pengelolaansuaka alam laut; dan
Memberikan bantuan biayakepada pihak yangmelakukan pelestarianterhadap suaka alam laut;
Tidak diterbitkannyasertifikat Tanah danBangunan yang dapatmerusak kelestariansuaka alam laut.
PantaiTuma(Tafamutu); Penyediaan sarana dan
prasarana pendukungkegiatan wisata alam laut;Membantu publikasi ataupromosi terhadap kegiatanwisata suaka alam laut;
NO
c. Kawasan Cagar Budaya Benteng Tolucco(Santa Lucas);
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Memberikan bantuan,fasilitasi, dukunganperlindungan hukumkepada pihak pengelola
Benda buatan manusia,bergerak atau tidak bergerakyang berupa kesatuan atau
Pemberian penghargaankepada pihak yangmelakukan pelestarian
Pemberian persyaratankhusus dalam prosesperizinan pengelolaanBenteng Kalamata
Benteng Oranje;
Benteng Gamlamo(Nostra senora de Benteng Kota Janji;
KedatonKesultananTernate; Masjid SultanTernate;
Gereja KatolikSanto Willbrordus;
yang berupa kesatuan ataukelompok, atau bagian-bagianatau sisa-sisanya, yangberumur sekurangkurangnya 50(lima puluh) tahun, ataumewakili masa gaya yang khasdan mewakili masa gayasekurang-kurangnya 50 (limapuluh) tahun, serta dianggapmempunyai nilai penting bagisejarah, ilmu pengetahuan, dankebudayaan; benda alam yangdianggap mempunyai nilaipenting bagi sejarah, ilmupengetahuan, dan kebudayaan.
melakukan pelestarian perizinan pengelolaansitus cagar budaya; dan
Benteng Kalamata(Santa Lusia); Memberikan bantuan biaya
kepada pihak yangmelaukan pelestarian
Tidak diterbitkannyasertifikat Tanah danBangunan yang dapatmerusak kelestariancagar budaya.
Penyediaan sarana danprasarana pendukungkegiatan wisata cagarbudaya;Membantu publikasi ataupromosi terhadap kegiatanwisata cagar budaya;Makam Sultan
Babullah Ternate diForamadiahi;
Memberikan bantuan,fasilitasi, dukunganperlindungan hukumkepada pihak pengelolacagar budaya; dan
Makam SultanBadaruddin - II;
Klenteng ThianHou King;
NO
6.
a. Kec. Ternate Utara;
Kec. Ternate
Kec. Ternate
Kec. PulauTernate; Kec. Hiri;
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Rumah AlfredRussel Wallace;
Memberikan kemudahanberbagai perizinan bagipengelolah cagar budayayang mempertahakankelestarian situs.
Jembatan Residen;Kawasan DodokuAli.
Kawasan Rawan Bencana
Kawasan RawanBencana Gempa Bumi
Kawasan rawan bencanagempa bumi adalah kawasanyang diidentifikasi sering danberpotensi tinggi mengalamibencana alam gempa bumi.
Pemberian penghargaankepada pihak yangmelakukan rehabilitasikawasan longsor yangberpotensi terlanda
Pembatasan dukunganinfrastruktur jalan. Airminum dan listrik bagibangunan yang beradapada kawasan rawan
Nasehat (advice planning)pembangunan bangunan
Sanksi yang berat, tegasdan jelas susuai UU pada
Kec. Moti; dan
Kec. Batang Dua. Pelatihan mitigasi.
b. Kawasan Rawan
KelurahanDorpedu;
NO
Akehuda bagian
pembangunan bangunanyang ramah bencana; dan
dan jelas susuai UU padapelaku perambahTidak diterbitkannyasertifikat Tanah danTidak mengeluarkan IMBataupun izin usaha lain.
Salah satu jenis gerakan massatanah atau batuan, ataupunpercampuran keduanya,menuruni atau keluar lerengakibat dari terganggunyakestabilan tanah atau batuanpenyusun lereng tersebut.
Bukit Seribu rupiahdi Kelurahan
Pemberian penghargaankepada pihak yangmelakukan rehabilitasikawasan Longsor;
Pembatasan dukunganinfrastruktur jalan. Airminum dan listrik bagibangunan yang beradapada kawasan rawan
Lokasi galian Ckalumata, Ngadedan Dufa-dufabagian barat;
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Memberikan bantuan biayadan anakan tanaman
Sanksi yang berat, tegasdan jelas susuai UU pada
Kelurahan Dorariisa; dan
Kelurahan
Pelatihan mitigasi.
c. KecamatanTernate Utara;
Perketat perizinan
Pelatihan mitigasi Kecamatan Pulau
Ternate; Kecamatan Hiri;
Kecamatan Moti;
Kecamatan BatangDua.
penghijauan untukdikembangkan sebagai
Tidak diterbitkannyasertifikat Tanah danBangunan; danPenyiapan lahan beresiko
rendah; dan Tidak mengeluarkan IMBataupun izin usaha lain.
Kawasan RawanBencana PasangGelombang dan Tsunami
Tsunami adalah gelombangpasang air laut di atas muka airlaut normal yang disebabkangejala geologi, akibat adanyagempa dari proses tektonik,vulkanik dan adanya runtuhanmaterial/batuan di dasar laut.
Pemberian penghargaankepada pihak yangmelakukan rehabilitasiKecamatan
Ternate Tengah; Penyiapan lahan beresikorendah; danKecamatan
Ternate Selatan;
Kecamatan BatangDua.
d. KawasanGamalama
NO
Kawasan RawanBencana Banjir
Bencana banjir merupakanfenomena alam, yang terjadikarena dipicu oleh prosesalamiah dan aktivitas manusiayang tidak terkendali dalammengeksploitasi alam.
Pemberian penghargaankepada pihak yangmelakukan rehabilitasikawasan banjir; dan
Pembatasan dukungansarana prasarana air,Sekitar Jln.
Pahlawan Revolusi,Jln Nukila dan JlnBusoiri, Jln.Kutilang.
Pembongkaran bangunanyang mebgecilkandimensi saluran danbangunan yang berada
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Proses alamiah sangattergantung pada kondisi curahhujan, tata air tanah(geohidrologi), struktur geologi,jenis batuan, geomorfologi, dantopografi lahan.
Kawasan ManggaDua :
Pemberian penghargaankepada pihak yangmelakukan Konservasidaerah tangkapan air hujan(hulu).
Tidak mengeluarkan IMBataupun izin usaha lain;
Sekitar Jln. RayaMangga Dua depanSD Islamiah –Parton, depanapotik Mangga
Memberikan sanksidenda/kurungan kepadapihak yang sengajamembuang sampah diselokan/drainase.
Kawasan Santiong
e.
Kawasan PasarBastiong , Jln RayaBastiong JembatanIV - pertigaanFalajawa II,jembatan II -jembatan IV, Jln
Kawasan KuburCina Santiong.
Kawasan RawanBencana Gunung berapi
Kawasan rawan letusan gunungberapi adalah kawasan yangsering atau berpotensi tinggimengalami bencana letusangunung berapi.
NO
1). Typologi A
Pelatihan mitigasi. Pembatalan izin;
Pencabutan izin;
Penghentian kegiatan;
gunung berapi.
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Kawasan yang berpotensiterlanda banjir lahar dan tidakmenutup kemungkinan dapatterkena perluasan awanpanas dan aliran lava.Selama letusan membesar,kawasan ini berpotensitertimpa material jatuhanberupa hujan abu lebat danlontaran batu pijar; dan
Kelurahan Dufa-dufa, Tabam, Tubodan Togafo;
Pemberian penghargaandan kemudahan dalammelaksanakan aktifitasnyamendukung kelestarianlingkungan pada kawasanbencana gunung berapi;
Pembatasan dukunganinfrastruktur trasportasi,air minum, listrik dansarana permukiman.
Kawasan aliranBarangka/kali matidi KelurahanKulaba, Bula,Tobololo, Takome,Loto, Taduma,Dorpedu, Kasteladan Toboko; dan
ALTERNATIF SANKSI :
Penyiapan lahan beresikorendah; dan
Relokasi, resettlement,evakuasi;
Kawasan yang memilikitingkat risiko rendah (berjarak
Kawasan padaradius 4,5 Km dari Penutupan lokasi
Pembatalan izin;
Pembongkaaranbangunan; Ganti Rugi; dan
Dan denda setinggi-tingginya.
cukup jauh dari sumberletusan, melanda kawasansepanjang aliran sungai yangdilaluinya, pada saat terjadibencana letusan, masihmemungkinkan manusiauntuk menyelamatkan diri,sehingga risiko terlandabencana masih dapatdihindari).
kawah GunungGamalama.
(keg.pembangunandihentikan);
NO
2). Typologi B Pengawasan efektifterkait dengan pola
Pajak dan retribusi yangtinggi;
Pembatasan dukunganinfrastruktur; dan
Penyiapan lahan beresikorendah; dan
Peringatan tertulis; Penghentian sementara
kegiatan; Penghentian sementara
pelayanan umum;
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Kawasan yang berpotensiterlanda awan panas, aliranlahar dan lava, lontaran atauguguran batu pijar, hujan abulebat, hujan lumpur (panas),aliran panas dan gasberacun; dan
Sungai/barangkatepatnya di Kel.Sulamadaha,Sungai Togorara,sungai Kulaba,sungai Sosoma,Sungai Ruba,Sungai Telawa,Sungai Toreba,sugai Piatoe,sungai Tadumadan sungaiKastela, Kel. Tubo,Tafure, Kulaba,Tobololo, Takome,Kel. Loto,Foramadiahi,Marikurubu (air
Pemberian penghargaandan kemudahan dalammelaksanakan aktifitasnyamendukung kelestarianlingkungan pada kawasanbencana gunung berapi; Perketat perizinan
sertifikat Tanah danBangunan, IMB ataupunKawasan yang memiliki
tingkat risiko sedang(berjarak cukup dekatdengan sumber letusan,risiko manusia untukmenyelamatkan diri padasaat letusan cukup sulit,kemungkinan untuk terlandabencana sangat besar).
Pelatihan mitigasiPelatihan mitigasi. ALTERNATIF SANKSI :
Penutupan lokasi(keg.pembangunandihentikan);Penyesuaian bentukpemanfaatan;
Pencabutan izin; Pembongkaaran Pemulihan fungsi ruang; Denda administrasi;
Kegiatan dibatasi padaluasan yang ditetapkan;
NO
Menyesuaikan bentukpemanfaatan.
3). Typologi C
Kawasan padaradius 3,5 Km darikawah GunungGamalama.
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Kawasan yang seringterlanda awan panas, aliran
Sebagian sungaiFitu, sungai Piatoe,
Pemberian penghargaankepada yang melakukan
Tidak dibanguninfrastruktur bagibangunan yang berada
terlanda awan panas, aliranlahar dan lava, lontaran atauguguran batu (pijar), hujanabu lebat, hujan lumpur(panas), aliran panas dangas beracun. Hanyadiperuntukkan bagi kawasanrawan letusan gunung berapiyang sangat giat atau seringmeletus; dan
Fitu, sungai Piatoe,Sungai Toreba,Sungai Takome,sungai Sosoma,Sungai Ruba,Sungai Kulaba,
kepada yang melakukankegiatan pelestarianlingkungan.
bangunan yang beradapada kawasan rawanbencana gunung berapi;
Sanksi yang berat, tegasdan jelas susuai UU padapelaku penyebabbencana (perambahkawasan lindung);
Kawasan padaRadius 2,5 Km darikawah GunungGamalama.
Tidak diterbitkannyasertifikat Tanah dan
Kawasan yang memilki risikotinggi (sangat dekat dengansumber letusan. Pada saatterjadi aktivitas magmatis,kawasan ini akan dengancepat terlanda bencana,makhluk hidup yang adadisekitarnya tidak mungkinuntuk menyelamatkan diri).
Tidak mengeluarkan IMBataupun izin usaha lain.
NO
6.
Pulau Tifure
Pulau Gurida
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Hutan Produksi Tetap
Hutan Produksi Tetap adalahkawasan hutan dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah,dan intensitas hujan setelahmasing-masing dikalikandengan angka penimbangmempunyai jumlah nilai di
Pemberian kemudahanprosedur perijinanpenggunaan lahan untukhutan produksi tetap;
Penambahan syaratpengusahaan hutanproduksi tetap terkaitpeningkatan kualitas
Penyediaan infrastrukturpembangunan pedesaanyang mendukung hutanproduksi tetap. dan;
Meningkatkan nilairetribusi hasil hutan bilapengelola hutan tidakmengikuti aturan
7.
mempunyai jumlah nilai dibawah 125, di luar kawasanhutan lindung, hutan suakaalam, hutan pelestarian alam,dan taman buru.
produksi tetap. dan; mengikuti aturanpengusahaan hutan yangMemberikan bantuan,
fasilitasi, dukungan,perlindungan hukum dansubsidi kepada masyarakatyang mengembangkan
Memberikan pinalti bagipengusaha hutan yangtidak mematuhi aturanperundang-undangan
Kawasan Hutan Produksi
Yang dapat di KonservasiHutan Produksi yang dapatdikonversi adalah kawasanhutan yang secara ruangdicadangkan untuk digunakanbagi pembangunan di luarkegiatan kehutanan.
Kel. Tubo,Kasturian, SangajiUtara, Moya,Makassar Barat,Marikurubu,Maliaro, Jati,Tobona, Kalumata,Fitu, Ngade, Sasa,Gambesi & seluruh
NO
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Pulau Moti terdapatdi seluruhkelurahan; dan
Pemberian kemudahanprosedur perijinanpenggunaan lahan untukhutan produksi konversi;
Penambahan syaratpengusahaan hutanproduksi konversi terkaitpeningkatan kualitas
Pulau TifureBatang Duaterdapat di seluruh
Penyediaan infrastrukturpembangunan pedesaanyang mendukung hutanproduksi konversi; dan;
Meningkatkan nilairetribusi hasil hutan bilapengelola hutan tidakmengikuti aturanpengusahaan hutan yangMemberikan bantuan,
fasilitasi,dukungan,perlindunganhukum dan subsidi kepadamasyarakat yangmengembangkan hutan
Memberikan pinalti bagipengusaha hutan yangtidak mematuhi aturanperundang-undangan
8.
NO
mengembangkan hutanKawasan Permukiman
Kelompok rumah yangberfungsi sebagai lingkungantempat tinggal atau lingkunganhunian yang dilengkapi denganprasarana dan saranalingkungan.
Memberikan kemudahanprosedur perizinanpembangunan rumah/perumahan yang sesuaiperuntukan;
Pengenaan retribusi yangtinggi terhadappembangunanrumah/perumahan yangtidak sesuai peruntukan;dan
Penyediaan sarana danprasarana permukiman;Membangun fasilitasumum dan sosial;
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Memberikan kepastianhukum dan nasehat teknisuntuk bangunan tahantehadap bencana; dan
Pembatasan penyediaansarana dan prasaranapermukiman, fasilitassosial dan umum bagi
9.
sosial dan umum bagirumah kelompok rumah)yang berada padakawasan rawan bencana.
Menyiapkan lahan yangaman bagi perumahan(kasiba/lisiba).
Kawasan Jasa dan
PerdaganganKawasan yang diperuntukanuntuk kegiatan perdagangandan jasa, termasukpergudangan, yang diharapkanmampu mendatangkankeuntungan bagi pemiliknya danmemberikan nilai tambah padasuatu kawasan perkotaan.
Pusat perbelanjaan(mall/plaza/shopping center) terpusatdi kelurahanGamalama dan
Kemudahan prosedurperizinan pembangunanfasiltias perdagangan;
Tidak diterbitkannyasertifikat Tanah danBangunan yangdiperuntukan lahansesuai dengan fungsi
Kemudahan untukmendapatijin/perpanjangan ijin usahapemanfaatan ruang bagikegiatan yang sesuai
Kawasan rencanareklamasi pantaiKel. Salero – Dufa-dufa sebagai pusatjasa &perdagangan baru
Pengenaan retribusi yangtinggi terhadappembangunan kawasanperdagangan dan jasayang tidak sesuaiperuntukan lahan;
Penyediaan sarana danprasarana kawasan jasadan perdagangan;Kemudahan memperoleh
NO
perdagangan barudenganpembangunanfasilitas ruko,mall,plaza,pertokoan, pusatperdagangan IT,
Kemudahan memperolehsambungan listrik, PDAM,telekomunikasi;
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Pasar RakyatModern Higienis dikawasan reklamasipantai tapak IKelurahan
Membantu publikasi ataupromosi terhadap kawasanjasa dan perdagangan;
Pembatasan penyediaansarana dan prasaranaperdagangan dan jasa;
Kemudahan mendapatkankredit usaha atau kegiatanekonomi yang menunjang;dan
Memberikan pinalti bagipengusaha perdagangandan jasa yang tidakmematuhi aturanperundangundangan
MengoptimalkanPasar Grosir danpasar rakyat KieRaha di Kel
Jaminan perlindunganterhadap kegiatan Tidak diberikan ijin atau
penyelenggaraan sewaruang atau lahan.
perpanjangan ijinkegiatan pemanfaatanruang bagi kegiatan yangtidak sesuai denganrencana tata ruang; dan
Meremajakankembali PasarTradisional diTapak I diPertokoan/ruko/perdagangan modern(supermarket &minimarket)memusat di Kel.Gamalama,Muhajirin, TanahRaja, Santiong,Kalumpang,Makassar Timur,
Pengenaan sanksiterhadap kegiatanpemanfaatan ruang yangtidak sesuai denganrencana tata ruang.
NO
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Pasar hewandirencanakan diKelurahan Sasa &Dufa-dufa; danPerdagangansektor informal dikawasan wisata,kawasan lelongTapak I plus, pasartradisonalGamalama, pasarBastiong dankawasan rencanareklamasi pantai
10.
kelurahan Salero –Dufa-dufa sertakawasan lain yangdapat diarahkanuntuk sectorinformal dengan
Kawasan Perkantoran
Kawasan yang diperuntukanuntuk kegiatan perkantoranpemerintahan dan swasta.
Kawasanperkantoranpemerintah tingkatpelayanan kota
KLASIFIKASINO
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
di Jln. YosSudarso, JlnCengke Afo, JlnPemuda, JlnAhmad Yani, JlnHasa Esa, JlnPahlawan Revolusi,Jln Pattimura, JlnBatu Angus, JlnMononutu, Jln Jati,
Kemudahan prosedurperizinan pembangunanperkantoran;
Tidak diterbitkannyasertifikat Tanah danBangunan yangdiperuntukan lahan
Penyediaan sarana danprasarana kawasanperkantoran;
Pembatasan penyediaansarana dan prasaranauntuk perkantoran.
Kemudahan memperolehsambungan listrik, PDAM,telekomunikasi; danMembantu sewa ruang danurun saham terhadappembangunan kawasanperkantoran.
Kawasanperkantoranpemerintah tingkatpelayanankecamatanKawasanperkantoranpemerintah tingkatpelayanan
NO
Kawasanperkantoran swastaterutama pada sisijaringan jalan
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
dan lokal yangtersebar di KotaTernate dan direncana
11.
rencanapengembangankawasan Kota
Kawasan Industri
Kegiatan ekonomi yangmengolah bahan mentah,bahan baku, barang setengahjadi, dan/atau barang jadimenjadi barang dengan nilaiyang lebih tinggi untukpenggunaannya, termasukkegiatan rancang bangun danperekayasaan industri.
Pembangunanpabrik es di Motidan Batang Dua;
Kemudahan prosedurperizinan pembangunanindustri yang diperuntukanlahan sesuai dengan fungsilahan;
Tidak diterbitkannyasertifikat Tanah danBangunan yangdiperuntukan lahanKawasan industri
kecil & ringanterdapat di BWK I,III, IV, VI dan BWKVII.
Pembatasan penyediaansarana dan prasaranauntuk industri;
Penyediaan sarana danprasarana untuk industri;Pengurangan retribusiyang diperuntukan lahansesuai dengan fungsi
Pengenaan retribusi yangtinggi terhadappembangunan industriyang tidak sesuai
Membantu sewa ruang danurun saham terhadappembangunan industri;
Pembatalan/pembatasandukungan bilapengelolaan indutrimenyebabkan polusi danmempengaruhikelestarian lingkungan;
Membantu publikasi ataupromosi terhadap kegiatanindustri;Kemudahan untukmendapatijin/perpanjangan ijin usaha
NO
kegiatan yang sesuaidengan rencana tata
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Tidak diberikan ijin atauperpanjangan ijinkegiatan pemanfaatanruang bagi kegiatan yangtidak sesuai denganrencana tata ruang; dan
Kemudahan mendapatkankredit usaha atau kegiatanekonomi yang menunjangfungsi kawasan; danJaminan perlindunganterhadap kegiatanpenyelenggaraan sewaruang atau lahan.
Pengenaan sanksiterhadap kegiatanpemanfaatan ruang yangtidak sesuai dengan
12.
NO
ruang atau lahan. tidak sesuai denganKawasan Pariwisata
Kawasan dengan luas tertentuyang dibangun atau disediakanuntuk memenuhi kebutuhanpariwisata atau segala sesuatuyang berhubungan denganwisata termasuk pengusahaanobyek dan daya tarik wisataserta usahausaha yang terkaitdi bidang tersebut.
Kawasanpeninggalansejarah mencakupKedaton SultanTernate di Kel.Salero, mesjidSultan Ternate diKel. Soasio,benteng Toluco(Santa Lucas) diKel. Sangaji Utara,jembatan Residen
Kemudahan prosedurperizinan pembangunanfasiltias pendukung
Tidak diterbitkannyasertifikat Tanah danBangunan yangdiperuntukan lahanPenyediaan sarana dan
prasarana untuk Retribusi bangunan lebihtinggi terhadappembangunan kawasanindustri yang tidak sesuaiperuntukan lahan dan
Kemudahan memperolehsambungan listrik, PDAM,telekomunikasi;Pengurangan retribusiyang diperuntukan lahansesuai dengan fungsilahan;
Pembatasan penyediaansarana dan prasaranauntuk wisata;
KLASIFIKASIDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Babullah di Kel.Foramadiahi,Gereja KatolikSanto Willibrordus(Gereja Batu),Klenteng ThianHou King di Kel.Gamalama,Benteng Oranje diKel. Gamalama;Benteng Kalamata(Santalucia) di Kel.Kayu Merah;Benteng Kota Janji(Santo Pedro) di
Membantu publikasi ataupromosi terhadap kegiatanindustri pariwisata; dan
Pembatalan/pembatasandukungan bila kawasanwisata menyebabkanbencana alam ; danmempengaruhikelestarian lingkungan;
Memberikan kemudahanbagi warga untuk berniagapada kawasan wisata yangtelah ditetapkan. Persulit warga ijin bagi
warga untuk berniagapada kawasan yangbukan peruntukan di
NO
(Santo Pedro) diKel. Ngade,BentengKastela/Gamlamo(SantoPaolo/NostraSenora DeRosario) di Kel.Kastela, rumahkuno khas Ternate
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
rencana MuseumRempah-Rempah,Kediaman AlfredRussel Wallace diKel. Santiong;
atraksi seni &budaya mencakupLegu Gam diKelurahan Salero,Upacara AdatKolano Uci Sabea,PenobatanKapita/Fanyira,Baramasuwen(Bambu Gila),Badabus, Soya-Soya, Cakalele,Lagu dan Dada-dana, Tide danRonggeng, Gala,
NO
Ronggeng, Gala,upacara AdatPerkawinan, Lala,
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Ternate danFestival perahuKawasan wisataalam pantai/baharimencakup pantaiHol & Telaga Nitadi KelurahanSulamadaha,pantai Sulamadahadi KelurahanSulamadaha,
Sulamadaha,Pantai Pasir PutihTabanga diKelurahanTobololo, PantaiAke Rica diKawasan wisataalam danau/mataair mencakupdanau Laguna diKelurahan Ngade,Danau Tolire Besardi KelurahanTakoma, DanauTolire Kecil di
NO
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Panas di KelurahanTobololo, KolamPemandian AirTawar Alami AkeRica di KelurahanRua, Kolam AkeKawasan wisataalam pegununganmencakuppendakian GunungGamalama, BatusAngus di KelurahanTarau & Kulaba,bukit Seribu Rupiahdi KelurahanKawasan wisatabuatan mencakup
NO
Botanical/zooGarden yaiturencana Tamanburung/bird park diKawasan DanauLaguna/DanauTolire,Agrotourisme/Agro
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Marikrubu, Fitu,Marikrubu, Fitu,Moya danKelurahanForamadiahi,Cengkeh Afo diKelurahanMarikrubu;Sportourism yaitulomba renang lintasselat antara pulauTernate – Tidore,diving dansnorkling di pantaiHol SulamadahaKel. Sulamadaha,Pulau Gurida diKel. TifureKecamatan BatangDua, Pulau Makka,Pulau Hiri danPulau Moti,
NO
memancing diPulau Hiri, Moti,Mayau dan Pulau
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Gamalama,bersepeda “ ron “gunung (kelilingpulau Ternate),rencana kolampemancingan dipemancingan diTolire Kecil Kel.Takome; Kolamrenang AL diKelurahanAkehuda; TamanRekreasi yaituLand Mark KotaTernate diKelurahanMuhajirin, DodokuAli di Kel. Salero,camping groundand Outbound dikawasan ekslapangantembak/danauTolire Kelurahan
NO
13.
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Kawasan wisatakuliner mencakupKawasan Tapak I,Tapak I plus,Tapak II, kawasanSwering, dankawasan rencanajalan reklamasi
Kawasan Perikanan
Kawasan yang di peruntukan Kawasan perikanan Memberikan imbalan, Memberikan sanksi
2.
3.
NO
bagi kegiatan perikanan yangmeliputi :
budidaya daratterdapat diKelurahanTadenas,
penghargaan, dukunganinfrastruktur dan bantuan(subsidi) bagi nelayan yangmenjaga kelestarianlingkungan pada lahan
pencabutan ijin usahabagi nelayan yangmerusak kawasan1. Kawasan perikanan
budidaya; Mempersulitnelayan/petani air tawaruntuk memperolehbibit/benih ikan air tawaryang secara sengajamerusak lingkungan
Kawasan perikanan tangkap;dan
Khusus KelurahanGambesimerupakanbudidaya(pembibitan) ikanhias yang terdiridari ikan koi, bawalhitam, mutiara
Memberikan kemudahanberbagai perizinan bagipetani yang memperluaslahan atau tetapmempertahankan luas
Kawasan pengolahan danpemasaran produksiperikanan.
Menyediakan sarana danprasarana perikanan(pembibitan, budidaya,pengolahan dan
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
laut terdapat diKecamatan Motidan Batang Dua;Kawasan perikanantangkap terdapat diseluruh wilayahKota Ternate,mencakupKecamatanTernate Utara,KecamatanTernate Tengah,KecamatanTernate Selatan,dan KecamatanPulau Ternate,Kawasan
NO
Kawasanpengolahan danpemasaranproduksi perikananterdapat diKecamatanTernate Utara,Tengah, Selatan,
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Pengembangankawasan perikanankawasanminapolitan yaituzona inti diPelabuhan
14. Kawasan Pertanian
1.
2.
PerikananNusantara (PPN)Bastiong, zonapendukung diPangkalanPendaratan Ikan(PPI) Dufa-Dufadan zona hinterlandsebagai kawasan
Kawasan yang di peruntukanbagi kegiatan pertanian yangmeliputi :
KawasanperuntukantanamanHortikultura dikecamatan pulauTernate, Pulau Moti
Memberikan imbalan,penghargaan, dukunganinfrastruktur dan bantuan(subsidi) bagi petani yangmempertahankan lahanpertanian;
Tidak memberikanbantuan/subsidi untukmemperoleh bibittanaman dan pupuk;
Kawasan peruntukantanaman hortikultura; Tidak memberikan
penyuluhan pertanian;Kawasan peruntukanperkebunan; dan Mempersulit izin bagi
3.
NO
pertanian;perkebunan; dan Mempersulit izin bagipetani untuk memperluaskawasan pertanian.
Kawasan peruntukantanaman pangan (palawija).
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
KawasanperkebunanKelapa, terdapat diKecamatan PulauTernate, Moti,Batang Dua,Ternate Selatan,
Memberikan kemudahanberbagai perizinan bagipetani yang memperluaslahan atau tetapmempertahankan luasMenyediakan sarana danprasarana pertanian(pembibitan, pemupukan,pendistribusian danpengolahan).
Kawasanperkebunan Coklat,terdapat diKecamatan PulauTernate, Moti,Batang Dua,
perkebunanCengkeh, terdapatdi KecamatanPulau Ternate,Moti, Batang Dua,Ternate Selatan,Kawasanperkebunan Pala,terdapat diKecamatan PulauTernate, Moti,Batang Dua,Ternate Selatan,
NO
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Kawasanperkebunan Lada,terdapat diKecamatan PulauTernate, Moti, danKawasanperkebunan KayuManis, terdapat diKecamatan PulauTernate, Moti,Ternate Selatan,Ternate Tengah,Kawasanperkebunan Vanili,terdapat diKecamatan PulauTernate, TernateSelatan, Ternate
NO
Kawasanperuntukantanaman panganPalawija terdiri atas: jagung, kacangtanah, ubi jalar,singkong terdapat
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Tengah, Selatan,Pulau, Hiri, Motidan Kecamatan
15.
a.
Pelatihan mitigasi.
b.
dan KecamatanBatang Dua.
Kawasan Ruang Evakuasi
BencanaRuang EvakuasiBencana Gunung Api
Kawasan yang digunakansebagai ruang evakuasibencana gunung berapi sepertiruang terbuka (lapangan olahraga, plaza, taman-taman kotadan lainnya) atau ruang terbukayang sewaktu-waktu dapatdigunakan untuk penyelamatan/menampung penduduk yangmengungsi apabila terjadibencana alam.
Ruang Evakuasibencana GunungBerapi terdapat :
Pemberian penghargaankepada pihak yangmemberikan ruang untukevakuasi bencana gunung
Pembatasan dukunganinfrastruktur bagibangunan yang beradapada ruang kawasanevakuasi bencana
KecamatanTernate Tengah,Utara dan Selatandi lokasi StadionKie Raha yaituLapangan Salero,Stadion GeloraKieraha, LapanganKayu Merah,
Memberikan kompensasipermukiman dan atauimbalan kepada pendudukyang bersedia memberikanruang evakuasi bencanagunung berapi;
Sanksi yang berat, tegasdan jelas susuai UU padapelaku penyebabbencana (perambahkawasan lindung);
Nasehat (advice planning)pembangunan bangunanyang ramah bencana
Tidak diterbitkannyasertifikat Tanah dan
Kecamatan PulauTernate diLapangan
Tidak mengeluarkan IMBataupun izin usaha lain.Penyiapan lahan beresiko
rendah; dan
Ruang EvakuasiBencana Tsunami
Kawasan yang digunakansebagai ruang evakuasi Ruang Evakuasi
Pemberian penghargaankepada pihak yang
Pembatasan dukunganinfrastruktur bagi
NO
bencana tsunami seperti ruangterbuka (lapangan olah terdapat :
memberikan ruang untukevakuasi bencana tsunami;
bangunan yang beradapada ruang kawasanevakuasi bencana
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
raga, plaza, taman-taman kotadan lainnya) atau ruang terbukayang sewaktu-waktu dapatdigunakan untuk penyelamatan/menampung penduduk yangmengungsi apabila terjadibencana alam.
Kec. TernateTengah di lokasiStadion Kie Raha,lapanganMarikurubu danlapangan KIPAN,Kec. Ternate Utaradi SKB dan Kec.
Memberikan kompensasipermukiman dan atauimbalan kepada pendudukyang bersedia memberikanruang evakuasi bencana
Sanksi yang berat, tegasdan jelas susuai UU padapelaku penyebabbencana (perambahkawasan lindung);
Nasehat (advice planning)pembangunan bangunanyang ramah bencana
Tidak diterbitkannyasertifikat Tanah danTidak mengeluarkan IMBataupun izin usaha lain.Penyiapan lahan beresiko
Pelatihan mitigasi.
16.
di SKB dan Kec.Ternate Selatan dilapangan Jati,
ataupun izin usaha lain.Penyiapan lahan beresikorendah; dan
Kec. Pulau Ternatedi lapanganSulamadaha danlapangan Loto,Kec. Moti, Kec.Pulau Hiri danPulau Batang duadi setiap kelurahanyang memiliki
Ruang Terbuka Non Hijau
(RTHN)Ruang terbuka di bagianwilayah perkotaan yang tidaktermasuk dalam kategori RTH,berupa lahan yang diperkerasatau yang berupa badan air,maupun kondisi permukaan
Lapangan olahragayaitu lapanganbasket diKelurahan Stadion,lapangan tenis diKelurahan Santiong
Memberikan kemudahanberbagai perizinan untukpengembangan ruangterbuka non hijau; dan
Pemberian persyaratankhusus untukpengembangan RTNHdalam proses perijinanIMB ataupun izin usahalain; dan
NO
17.
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
tertentu yang tidak dapatditumbuhi tanaman atauberpori.
Lapangan terbukadan plasasebagaimanaterdapat di DodokuAli, Ngara Lamo,dan Ngara Ici diKel. Salero, dan
Memberikan penguranganretribusi terhadapbangunan usaha yangmenyediakan Ruang
Pengenaan retribusi yangtinggi terhadappembangunan usaha dankomersial yang tidakmenyedikan RTNH kota.
Rencanapengembanganplaza terdapat diKelurahan Soasio(gelanggangremaja), Land Mark
Kawasan Peruntukan17.
a.
NO
Kawasan Peruntukan
LainnyaRuang Bagi KegiatanSektor Informal
Sektor yang tidak memilikistatus hukum dan tidakdilindungi hukum.
Kawasanperuntukan ruangbagi kegiatansektor informalyang bersifat tetap(permanen)terdapat di PasarRakyat Tapak I,Jalan Tapak I Plus,kawasan rencana
Keringanan retribusiterhadap sector informalyang sesuai peruntukan
Pengenaan retribusi yangtinggi terhadapsektorinformal yang tidaksesuai peruntukan lahan; Penyediaan sarana dan
prasarana untuk sectorinformal yang sesuaiperuntukan lahan;
Pembatasan penyediaansarana dan prasaranasector informal yanglokasinya tidak sesuaidengan rencanaperuntukan lahan;
Kemudahan memperolehsambungan listrik, danPDAM;
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Pasar Grosir diGamalama, PasarSeribu Kios di
Membantu publikasi ataupromosi terhadap kegiatansektor informal;
Penggusuran danpenertiban terhadapsektor informal yang
Kemudahan mendapatkan
Kawasan Tapak I,sekitar kawasanwisata dan di PasarSasa (kawasanrencanapengembangan
kredit usaha atau kegiatanekonomi; dan
Tidak diberikan ijin atauperpanjangan ijinkegiatan pemanfaatanruang bagi kegiatan yangtidak sesuai denganrencana tata ruang; dan
Jaminan perlindunganterhadap kegiatanpenyelenggaraan sewaruang atau lahan.
Kawasanperuntukan ruangbagi kegiatansektor informalyang bersifatsementara(temporer) terdapatdi Pasar RakyatTapak I, JalanTapak I plus,
Pengenaan sanksiterhadap kegiatanpemanfaatan ruang yangtidak sesuai denganrencana tata ruang.
NO
b. Kawasan Pertambangan
Tapak I plus,kawasan rencanajalan reklamasiDufa Dufa –Salero, pasar grosirdi Gamalama,Pasar Seribu Kios
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Kawasan peruntukanpertambangan yang terdiri ataskawasan peruntukanpertambangan mineral nonlogam dan batuan.
Pemberian penghargaankepada pihak yangmelakukan penambangan
Pembatasan penyediaansarana dan prasarana dikawasan tambang;
Penyediaan sarana danprasarana pendukungkegiatan penambangan;
Pemberian persyaratankhusus dalam prosesperizinan pengelolaanTahura atau tidakMembantu publikasi atau
promosi terhadappengelolaan
Tidak diterbitkannyasertifikat Tanah dan
Penutupan
c.
fasilitasi, dukungan,perlindungan hukum dansubsidi kepada pihakpengelola yangmengembangkan
dan jelas sesuai UUpada pelaku penyebabbencana (perambahkawasan lindung); dan
Kawasan PeruntukanPeternakan
Kawasan peruntukanpeternakan yaitu peternakanyang dikelolah oleh masyarakatsebagai usaha rumah tangga,kawasan peruntukanpeternakan yaitu ternak ayam,kambing, sapi, dan babi.
Peruntukan ternakayam dan jenisunggas lainnya diKecamatanTernate Utara,Ternate Tengah,Ternate Selatan.Ternak kambingdiusahakan olehmasyarakat pada
Memberikan penghargaan,bagi peternak yang dapatmeningkatkan produksi
Tidak memberikanbantuan/subsidi untukmemperoleh bibit ternakbagi peternak yangmelakukan kegiatandiluar arahan ruang yang
Memberikan kemudahanberbagai perizinan bagipeternak yang melakukankegiatan peternak sesuaidengan peruntukan ruang;
Tidak mengeluarkan izinpeternakan bagi peternakyang melakukan usahadiluar arahan ruang yangditetapkan; dan
Memberikan penghargaankepada peternak yangtidak melakukan
NO
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Peruntukan ternakayam, jenis unggaslainnya dankambing, di
yang dapat menanganilimbah ternaknya denganbaik.
Memberikan sanksiteguran/pencabutan izinbagi peternak yangmelakukan pencemaranakibat usaha ternaknya.Peruntukan ternak
ayam, jenis unggaslainnya dankambing, diPeruntukan ternakayam, jenis unggaslainnya, kambingdan sapi, diKecamatan Motidan Batang Dua;Peruntukan ternakbabi terdapat
18.
Kota Ternate
babi terdapatKecamatan BatangDua;
Pelayanan Umum
Fasilitas yang dibutuhkanmasyarakat dalam lingkunganpermukiman.
Kemudahan prosedurperizinan pembangunanfasilitas Pelayanan umum;
Tidak diterbitkannyasertifikat Tanah danBangunan yangdiperuntukan lahanPenyediaan sarana dan
prasarana pendukungfasilitas pelayanan umum.
Pembatasan penyediaansarana dan prasaranauntuk fasilitas umumdengan fungsi lahan.
KLASIFIKASIDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIFNO
19.
a.
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Kawasan Strategis
Kawasan Strategis dariSudut Kepentingan
Kawasan Kota Baru Ternatemeliputi Kecamatan TernateSelatan dan Kecamatan PulauTernate.
Kawasan Inti :Kelurahan Fitu,Gambesi, Sasa,
Kemudahan bagi pemiliklahan untuk mendapatkanrumah/bangunan/rukoyang akan dibangun dikawasan pengembangan
Pengenaan retribusi yangtinggi terhadappembangunan kawasanperdagangan dan jasayang tidak sesuaiperuntukan lahan dikawasan strategis dari
Kawasan Pendukung: Kelurahan Rua,Kastela & Kemudahan untuk
mendapatijin/perpanjangan ijin usahapemanfaatan ruang bagikegiatan yang sesuaidengan rencana tata ruangdi kawasan strategis dari
Pengembangan kawasan Jasadan Perdagangan di pesisirpantai Kelurahan Salero – Dufa-dufa.
Kelurahan Salero –Dufa-dufa. Pengenaan retribusi yang
tinggi bagi pendudukyang tidak memanfaatkankawasan bukan untukperuntukan yangKawasan Minapolitan meliputi
Kecamatan Ternate Utara,Ternate Tengah danKecamatan Ternate Selatan.
Kecamatan TernateUtara, TernateTengah danKecamatan Ternate
Penyediaan sarana danprasarana pendukungfasilitas pelayanan umum;
Tidak diberikan ijin atauperpanjangan ijinkegiatan pemanfaatanruang bagi kegiatan yangtidak sesuai denganrencana tata ruang di
Kawasan Water Front City(Kawasan Reklamasi) KotaTernate meliputi Kecamatan
Kecamatan TernateUtara, TernateTengah dan
Menyediakan sarana danprasarana perikanan(pembibitan, budidaya,
NO
Ternate Utara, Ternate Tengahdan Kecamatan TernateSelatan
Kecamatan TernateSelatan;
Membantu publikasi ataupromosi terhadap kawasanstrategis dari sudutkepentingan ekonomi;
Pengenaan retribusi yangtinggi bagi pendudukyang memanfaatkankawasan strategis dari
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Kawasan pengembangan lahanpertanian di Kecamatan PulauTernate, Hiri, Moti dan BatangDua
Kecamatan PulauTernate, Hiri, Motidan Batang Dua.
Memberikan imbalan,penghargaan, dukunganinfrastruktur dan bantuan(subsidi) bagi
kepentingan ekonomiyang tidak sesuai denganarahan peruntukan danpemanfaatannya.
b.
Dua (subsidi) bagipengusaha/investor yangmengolah kawasanstrategis dari sudutkepentingan ekonomi
pemanfaatannya.
Memberikan kemudahanberbagai perizinan bagipetani yang memperluaslahan atau tetapmempertahankan luaslahan di kawasan strategisdari sudut kepentinganMenyediakan sarana danprasarana pendukungkawasan strategis darisudut kepentingan
Kawasan Strategis dariSudut KepentinganSosial Budaya
Keraton Kesultanan Ternate diKelurahan Soa KecamatanTernate Utara;
Kelurahan SoaKecamatan TernateUtara
Kemudahan prosedurperizinan pembangunanfasiltas pendukung diKawasan strategis darisudut kepentingan sosialbudaya;
Tidak diterbitkannyasertifikat Tanah danBangunan yangdiperuntukan lahansesuai dengan fungsilahan di Kawasan
NO
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Pesta Rakyat yang disebut“Legu Gam” yang sudahmenjadi agenda tahunan KotaTernate yang setiap tahundilaksanakan di LapanganNgaralamo;
Lapangan Ngaralamo Penyediaan sarana danprasarana untuk Kawasanstrategis dari sudutkepentingan sosial budaya;
Retribusi bangunan lebihtinggi terhadappembangunan kawasanyang tidak sesuaiperuntukan lahan danberada di kawasan
Kemudahan memperolehsambungan listrik, PDAM,telekomunikasi; Pembatasan penyediaan
sarana dan prasaranayang dinilai akan
Kawasan Benteng Kota Janji diKelurahan Fitu Kecamatan
Kelurahan FituKecamatan Ternate
Pengurangan retribusiyang diperuntukan lahan
yang dinilai akanmenimbukkan dampakbaik secara fisik maupunsocial di Kawasanstrategis dari sudut
Kelurahan Fitu KecamatanTernate Selatan;
Kecamatan TernateSelatan
yang diperuntukan lahansesuai dengan fungsi lahandi Kawasan strategis darisudut kepentingan sosialbudaya; dan
Kawasan Benteng Orange diKelurahan Makassar TimurKecamatan Ternate Tengah;
Kelurahan MakassarTimur KecamatanTernate Tengah Membantu publikasi atau
promosi terhadap kegiatandan pemanfaatan lahan diKawasan strategis darisudut kepentingan sosial
Kawasan BentengToloco/Holandia di KelurahanSangaji Utara KecamatanTernate Utara;
Kelurahan SangajiUtara KecamatanTernate Utara
Pembatalan/pembatasandukungan bilapemanfaatan kawasanmenyebabkan bencanaalam dan mempengaruhikelestarian lingkungan diKawasan strategis darisudut kepentingan sosialbudaya.
Kawasan wisata budaya diKawasan Kelurahan Soasioseperti Upacara Adat KolanoUci Sabea, PenobatanKapita/Fanyura, Baramasuwen(bambu Gila), Badabus, Soya-soya, Cakalele, Lagu danDadansa,
Kota Ternate
NO
c.
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Tide dan Ronggeng, Gala,Upacara Adat perkawinanMalut, Lala, Dana-dana, Salajindan Togal yang merupakanwisata budaya yang memilikipotensi sebagai atraksi budayatradisional Ternate; danKawasan tradisional KelurahanForamadiahi dan KelurahanTubo
Kelurahan Tubo
Kawasan Strategis darisudut Kepentingan SudutKepentingan Fungsi danDaya Dukung
Kawasan Cengkeh Afo diKelurahan Marikurubu.
KelurahanMarikurubu
Memberikan imbalan,penghargaan, dukunganinfrastruktur dan bantuan(subsidi) bagi penduduk,
Pengenaan retribusi yangtinggi bagipenduduk/pengusaha/investor yang
NO
Daya DukungLingkungan Hidup
(subsidi) bagi penduduk,pengusaha dan investoryang mempertahankanfungsi lahan sesuaiperuntukannya di Kawasanstrategis dari sudutkepentingan sudut
estor yangmemanfaatkan kawasanbukan untuk fungsi yangdiarahkan di Kawasanstrategis dari sudutkepentingan sudutkepentingan fungsi dan
Memberikan kemudahanberbagai perizinan bagipenduduk, pengusaha daninvestor yang memperluas
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
lahan atau tetapmempertahankan luaslahan yang dapat
meningkatkan sertamenambah nilai Kawasanstrategis dari sudutkepentingan sudutkepentingan fungsi danMenyediakan sarana danprasarana pendukungKawasan strategis darisudut kepentingan sudutkepentingan fungsi dandaya dukung lingkunganhidup yang dalam hal inimengarah ke fungsipertanian (pembibitan,
Kawasan rawan letusan gunungapi terdapat di Pulau Ternate
Kecamatan TernateUtara, Kecamatan
Pemberian penghargaankepada pihak yang
Pembatasan dukunganinfrastruktur bagi
NO
yaitu Kecamatan Ternate Utara,Kecamatan Ternate Tengah,Kecamatan Ternate Selatan,dan Kecamatan Pulau Ternate.
Ternate Tengah,Kecamatan TernateSelatan, danKecamatan Pulau
memberikan ruang untukevakuasi bencana gunungberapi di Kawasanstrategis dari sudutkepentingan sudutkepentingan fungsi dan
bangunan yang beradapada ruang kawasanevakuasi bencana
Sanksi yang berat, tegasdan jelas susuai UU padapelaku penyebab
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Memberikan kompensasipermukiman dan atauimbalan kepada pendudukyang bersedia memberikanruang evakuasi bencanagunung berapi;
(perambah kawasanlindung);Tidak diterbitkannyasertifikat Tanah danBangunan; danTidak mengeluarkan IMBataupun izin usaha lain diKawasan strategis darisudut kepentingan sudut
Nasehat (advice planning)pembangunan bangunanyang ramah bencana
daya dukung lingkunganrendah; danPelatihan mitigasi diKawasan strategis darisudut kepentingan sudutkepentingan fungsi dandaya dukung lingkungan
Kawasan sepanjang pesisirpantai untuk kawasan rawanbencana tsunami di KecamatanTernate Utara, KecamatanTernate Tengah, KecamatanTernate Selatan, KecamatanPulau Ternate, KecamatanBatang Dua, Kecamatan PulauHiri dan Kecamatan Moti
Kecamatan TernateUtara, KecamatanTernate Tengah,Kecamatan TernateSelatan, KecamatanPulau Ternate,Kecamatan BatangDua, Kecamatanpulau Hiri dan
Pemberian penghargaankepada pihak yangmemberikan ruang untukevakuasi bencana tsunamidi Kawasan strategis darisudut kepentingan sudutkepentingan fungsi dan
Pembatasan dukunganinfrastruktur bagibangunan yang beradapada ruang kawasanevakuasi bencanaSanksi yang berat, tegasdan jelas sesuai UU padapelaku penyebabbencana (perambahkawasan lindung);
Memberikan kompensasipermukiman dan atauimbalan kepada penduduk
NO
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
bersedia memberikanruang evakuasi bencana
Tidak diterbitkannyasertifikat Tanah dan
Nasehat (advice planning)pembangunan bangunanyang ramah bencana
Tidak mengeluarkan IMBataupun izin usaha lain diKawasan strategis darisudut kepentingan sudutkepentingan fungsi dandaya dukung lingkungan
Penyiapan lahan beresikorendah; danPelatihan mitigasi diKawasan strategis darisudut kepentingan sudutkepentingan fungsi dandaya dukung lingkungan
Kawasan Danau Laguna,Danau Tolire dan sekitarnya
Danau Tolire dansekitarnya
Kemudahan prosedurperizinan pembangunan
Tidak diterbitkannyasertifikat Tanah dan
NO
fasiltias pendukungpariwisata di Kawasanstrategis dari sudutkepentingan sudutkepentingan fungsi dan
Bangunan yangdiperuntukan lahanRetribusi bangunan lebihtinggi terhadappembangunan kawasanindustri yang tidak sesuaiperuntukan lahan dan
Penyediaan sarana danprasarana untukpariwisata;Kemudahan memperolehsambungan listrik, PDAM,telekomunikasi;
Pembatasan penyediaansarana dan prasaranauntuk wisata; dan
KLASIFIKASIDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIFNO
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Pengurangan retribusiyang diperuntukan lahansesuai dengan fungsi
Pembatalan/pembatasandukungan bila kawasanwisata menyebabkanbencana alam danmempengaruhikelestarian lingkungan diKawasan strategis darisudut kepentingan sudutkepentingan fungsi dan
Membantu publikasi ataupromosi terhadap kegiatanpariwisata di Kawasanstrategis dari sudutkepentingan sudutkepentingan fungsi dandaya dukung lingkunganKawasan Mata Air Tege - Tege
di Kelurahan Marikurubu, mataair Ake ga’ale di KelurahanSangadji, mata air Santosa diKelurahan Salero, dan mata airAkerica di Kelurahan Rua, mataair Jebubu di Kelurahan Tafaga,mata air Ake boki dan Ake HulaKelurahan Tadenas (Moti)
KelurahanMarikurubu,Kelurahan Sangadji,Kelurahan Salero,Kelurahan Rua,Kelurahan Tafagadan KelurahanTadenas (Moti)
Pemberian penghargaankepada pihak yangmelakukan rehabilitasifungsi kawasan lindungsekitar mata air diKawasan strategis darisudut kepentingan sudutkepentingan fungsi dan
Pengenaan retribusi yangtinggi terhadappemanfaatan lahan disekitar mata air diKawasan strategis darisudut kepentingan sudutkepentingan fungsi danPemberian persyaratankhusus dalam prosesperizinan pemanfaatanlahan di sekitar
Memberikan kompensasipermukiman dan atauimbalan kepada penduduk
NO
Pembatasan penyediaansarana prasarana dikawasan sekitar mata airdi Kawasan strategis darisudut kepentingan sudut
lahan di sekitarsempadan mata air diKawasan strategis darisudut kepentingan sudutkepentingan fungsi dandaya dukung lingkungan
yang bersedia direlokasidari sempadan mata air diKawasan strategis darisudut kepentingan sudutkepentingan fungsi dandaya dukung lingkungan
KLASIFIKASI
PEMANFAATAN RUANGDEFINISI L O K A S I INSENTIF DISINSENTIF
Memberikan bantuan biayadan anakan tanamanpenghijauan untukdikembangkan sebagaikonservasi mata air di sudut kepentingan sudut
kepentingan fungsi dandaya dukung lingkungan
konservasi mata air diKawasan strategis darisudut kepentingan sudutkepentingan fungsi dandaya dukung lingkungan
GANJIL
GENAP
75,77,79,81,83,85,87,89,91,93,95,97,99,101,103,105,107,109,111,113,115,117,119,121
1,3,5,7,9,11,13,15,17,19,21,23,25,27,29,31,33,35,37,39,41,43,45,47
76,78,80,82,84,86,88,90,92,94,96,98,100,102,104,106,108,110,112,114,116,118,120
2,4,6,8,10,12,14,16,18,20,22,24,26,28,30,32,34,36,38,40,42,44,46
15.5
1.4
16.9