Upload
duongxuyen
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG NOMOR : 20 TAHUN 2015 TANGGAL : 30 JUNI 2015 TENTANG : PENETAPAN RENCANA KERJA BADAN
PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam rangka memenuhi amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yaitu upaya
memantapkan implementasi mekanisme perencanaan dan penganggaran
daerah secara partisipatif maka diperlukan komitmen dan konsistensi dari
berbagai pihak (stakeholder) yang lebih solid di berbagai lini pengambilan
keputusan. Hal ini penting dan perlu mendapat perhatian luas sehubungan
dengan upaya-upaya pemantapan pelaksanaan otonomi daerah dan
akuntabilitas pemerintahan daerah.
Sistem perencanaan pembangunan nasional dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian
perencanaan, yaitu : politik, teknokratik, partisipatif, atas-bawah (top-down)
dan bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara
garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan
secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk satu siklus
perencanaan yang utuh yakni :
(1) penyusunan rencana;
(2) penetapan rencana;
(3) pengendalian pelaksanaan rencana; dan
(4) evaluasi pelaksanaan rencana.
Salah satu dokumen rencana pembangunan yang wajib disusun setiap
tahun adalah Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat
Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renja-SKPD), yaitu dokumen perencanaan satuan kerja perangkat
daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
2
Pada Bab II pasal 7 (2) UU No 25 Tahun 2004 telah dijelaskan bahwa
Renja-SKPD disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan
mengacu kepada RKPD, memuat kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah
maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan Renja-SKPD
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada
rancangan awal RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah). Kepala
Satuan Kerja Perangkat Daerah juga bertanggung jawab untuk melakukan
evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan Satuan Kerja Perangkat
Daerah periode sebelumnya.
1.2. Landasan Hukum
Dokumen Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten
Badung Tahun 2016 disusun dengan merujuk pada sejumlah peraturan antara
lain :
1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4421);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
3
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Badung;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 2 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Badung
2005–2025;
13. Peraturan Bupati Badung Nomor 69 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembentukan Keputusan Kepala Daerah;
14. Peraturan Bupati Badung Nomor 34 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Badung Tahun 2016;
4
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud Rencana Kerja adalah dokumen rencana yang memuat
program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran
pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka anggaran.
Rencana Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung
adalah untuk menentukan rencana prioritas program dan kegiatan Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung berdasarkan hasil evaluasi
pelaksanaan program kegiatan periode sebelumnya, mengenai masalah yang
dihadapi dalam tahun berjalan dan dalam pelaksanaannya mampu
mewujudkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumberdaya yang ada. Rencana
Program dan Kegiatan prioritas adalah program yang menjadi kebutuhan
mendesak sesuai dengan potensi, dana, tenaga, dan kemampuan manajerial
yang dimiliki.
Tujuan Rencana Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Badung adalah untuk menentukan rencana prioritas program dan
kegiatan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung,
berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program kegiatan periode
sebelumnya, mengenai masalah yang dihadapi dalam tahun berjalan dan
dalam pelaksanaannya mampu mewujudkan efisiensi dan efektivitas alokasi
sumberdaya yang ada.
1.4. Sistematika Penulisan
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010, sistematika penulisan Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Badung Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II : EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA BADAN
PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TAHUN LALU
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Badan Pelayanan Perizina
Terpadu Tahun lalu dan Capaian Sasaran Renstra Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu
2.2. Analisis Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
5
2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu
BAB III : TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1. Tujuan dan Sasaran Renja Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu
3.2. Program dan Kegiatan
BAB IV : PENUTUP
6
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TAHUN LALU
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Tahun Lalu dan Capaian Sasaran Renstra Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Program tahun lalu adalah program yang dilaksanakan oleh Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung pada tahun 2014.
Program-program tersebut dilaksanakan berdasarkan Renstra Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Tahun 2010-2015.
Berdasarkan Renstra tersebut tahun 2014 tersebut telah dilaksanakan 7
program yang seluruhnya merupakan Urusan Wajib Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian yang terdiri dari :
1. Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
4. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi
5. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
6. Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa
7. Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD (Renja,
Renstra)
Kegiatan yang telah dilaksanakan di Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Badung telah mampu diwujudkan sesuai dengan
sasaran tupoksi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung
sebanyak 30 kegiatan dari 31 kegiatan (97%).
Untuk Program yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Badung pada tahun 2015 berdasarkan
Renstra BPPT Kabupaten Badung Tahun 2010-2015 Yaitu Urusan Wajib
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian yang terdiri dari 6 Program
dan 35 Kegiatan yaitu :
1. Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran
7
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
4. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat.
5. Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa
6. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
Untuk Hasil Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja BPPT Tahun
lalu dan Capaian Sasaran Renstra BPPT dapat dilihat pada tabel 2.1.
8
9
10
11
12
13
2.2. Analisis Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Analisis Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sesuai Hasil
Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun Lalu, tahun
berjalan dan realisasi RPJMD dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran tingkat Capaian rata-rata
100,41 % . Tingkat capaian lebih dari 100 % karena ada Kegiatan yaitu
Pelayanan Perizinan Bidang Ekonomi, Kesejahteraan Rakyat dan Non
Perizinan memiliki tingkat realisasi 138 % yang dicapai karena jumlah Izin
dan Non izin yang diterbitkan melebihi target yang ditentukan sedangkan
Pelayanan Perizinan Bidang Pembangunan dan Pemerintahan hanya bisa
merealisasikan 69 % dari target capaian, sedangkan Kegiatan lainnya
mencapai 100 %.
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur tingkat capaian
rata-rata 75 %. Tingkat capaian kurang dari 100 % karena ada Kegiatan
yaitu Pengadaan Perlengkapan Kantor yang mengalami gagal lelang
karena tidak ada rekanan yang memenuhi syarat. Kegiatan ini diajukan
kembali pada Tahun Anggaran 2015.
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Capaian Kinerja dan
Keuangan tingkat realisasi mencapai 100 %.
d. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi mencapai tingkat realisasi
100 %.
e. Program mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat mencapai
realisasi 100 %.
f. Program Pengembangan Komunikaasi, Informasi dan Media Massa
mencapai tingkat realisasi 100 %.
g. Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD (Renja, RKA)
mencapai tingkat realisasi 100 %.
2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Badan
Pelayanan Perizian Terpadu
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2013 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten
Badung, tugas pokok BPPT adalah melaksanakan koordinasi dan
penyelenggaraan pelayanan administrasi dibidang Perizinan dan Non
Perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi,
simplikasi, keamanan dan kepastian.
14
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas
BPPT mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan program Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Badung;
b. Penyelengaraan pelayanan administrasi perizinan dan non
perizinan;
c. Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan Perizinan dan Non
Perizinan;
d. Pelaksanaan administrasi pelayanan Perizinan dan Non Perizinan;
e. Pemantauan dan Evaluasi proses Pelayanan Perizinan dan Non
Perizinan.
Dalam melaksanakan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perizinan dan
Non Perizinan timbul permasalahan yang menjadi hambatan dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan. Permasalahan tersebut antara lain:
a. Kompetensi dan kualitas SDM masih terbatas;
b. Belum optimalnya proses penyelesaian perizinan terhadap
permohonan yang masuk;
c. Belum didukung adanya IT yang dimiliki dalam rangka menunjang
pelayanan Perizinan dan Non perizinan;
c. Belum optimalnya pelaksanaan koordinasi internal pada Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung;
d. Belum lengkapnya peraturan perundang-undangan yang dimiliki
dalam rangka memayungi pelaksanaan Pelayanan Perizinandan
Non Perizinan;
e. Belum optimalnya ketersediaan sarana prasarana penunjang sector
Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan yang timbul ditetapkan isu-isu penting
diantaranya:
1. Penyusunan Data Base Perizinan dan Non Perizinan untuk
mengantisipasi Perkembangan perekonomian penduduk dengan
kebutuhannya pada sarana dan prasarana serta semakin pesatnya
perkembangan teknologi informasi.
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas Pelayanan Terpadu yang
bersinergi dan saling koordinasi untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat pada kualitas pelayanan publik yang berkualitas.
15
3. Memperketat Pengawasan terhadap Peruntukan Tata Ruang terkait
meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan pesatnya kegiatan
pariwisata menyebabkan peningkatan kebutuhan ruang dan
mendorong alih fungsi lahan yang cenderung mengarah pada
perubahan fungsi kawasan.
16
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1. Tujuan dan Sasaran Renja Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu
Rencana Kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan
kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam
bentuk kerangka regulasi dan kerangka anggaran. Rencana Kerja Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung adalah untuk menentukan
rencana prioritas program dan kegiatan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Badung berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program
kegiatan periode sebelumnya, mengenai masalah yang dihadapi dalam
tahun berjalan dan dalam pelaksanaannya mampu mewujudkan efisiensi dan
efektivitas alokasi sumberdaya yang ada. Rencana Program dan Kegiatan
prioritas adalah program yang menjadi kebutuhan mendesak sesuai dengan
potensi, dana, tenaga, dan kemampuan manajerial yang dimiliki.
Tujuan Rencana Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Badung adalah untuk menentukan rencana prioritas program dan
kegiatan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung,
berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program kegiatan periode
sebelumnya, mengenai masalah yang dihadapi dalam tahun berjalan dan
dalam pelaksanaannya mampu mewujudkan efisiensi dan efektivitas alokasi
sumberdaya yang ada.
Sedangkan sasaran dari Rencana Kerja BPPT adalah Meningkatnya
kualitas Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Kabupaten Badung,
meningkatnya Aksesbilitas Masyarakat terhadap informasi perizinan serta
mengintensifkan Penanganan Pengaduan masyarakat.
3.2. Program dan Kegiatan
Tujuan dan Sasaran Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten
Badung dapat dicapai dengan melaksanakan Program dan Kegiatan yang
seluruhnya merupakan Urusan Wajib yaitu Urusan Wajib Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian
Berdasarkan arah kebijakan dan strategi Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Badung maka program yang akan dilaksanakan tahun
17
2016 adalah 6 program 35 kegiatan yang mana semua program merupakan
Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian dengan
uraian sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
b. Penyediaan Jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional
c. Pelayanan Jasa Administrasi Keuangan
d. Penyediaan Alat tulis kantor
e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
f. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
g. Penyediaan peralatan rumah tangga
h. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
i. Penyediaan bahan makanan dan minuman
j. Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
k. Penyediaan Upacara Keagamaan
l. Penyediaan Jasa Pegawai Tidak Tetap
m.Penyediaan bahan bakar kendaraan
n. Lomba olah raga / Kesenian pada hari- hari Bersejarah
o. Pelaksanaan Upakara Pengayaran ke Pura-Pura Kahyangan Jagat
p. Penyediaan dekorasi
q. Pelayanan Perizinan Bidang Pembangunan dan Pemerintahan
r. Pelayanan Perizinan Bidang Ekonomi, Kesejahteraan Rakyat dan Non
Perizinan
s. Bantuan Teknis Kegiatan Perizinan pada BPPT Kabupaten Badung
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
b. Pengadaan Perlengkapan Kantor
c. Pengadaan Peralatan Kantor
d. Pemeliharaan Kendaraan Dinas/Operasional
e. Pemeliharaan Perlengkapan Kantor
f. Pemeliharaan Peralatan kantor
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
18
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD
b. Penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
c. Survey Kepuasan Masyarakat
4. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
a. Pelayanan Pengaduan Perizinan di Kabupaten Badung
b. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Perizinan di
Kabupaten Badung
c. Penyusunan Data Base Perizinan Kabupaten Badung
5. Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa
a. Publikasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Kabupaten
Badung
b. Pemutakhiran Data Website Badan Pelayanan Perizinan di kabupaten
Badung
c. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Perizinan Kabupaten
Badung
6. Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD (Renja, RKA)
a. Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD (Renja, RKA)
Rumusan Rencana Program dan kegiatan Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu, Kabupaten Badung beserta Perkiraan maju Tahun 2017 dapat
dilihat pada Tabel. 3.1.
19
20
21
22
23
BAB IV
PENUTUP Rencana Kerja (RENJA) SKPD menjadi sangat penting artinya dalam
menghadapi berbagai persoalan-persoalan pembangunan sebagai wujud nyata dari
tanggung jawab pemerintah dalam mengakomodasikan berbagai kebutuhan
masyarakat yang mengedepankan perencanaan berkelanjutan (sustainable
development). RENJA SKPD merupakan sarana untuk mengakomodir isu-isu
strategis/permasalahan pembangunan yang difokuskan penanganannya serta
menjadi kebutuhan masyarakat dan daerah.
Rencana Kerja (RENJA) selain menjadi dokumen rencana pelaksanaan
kegiatan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung pada Tahun
2016, juga berfungsi sebagai sarana peningkatan kinerja Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Badung dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya. RENJA juga memuat tingkat capaian, serta kendala dalam pelaksanaan
program/kegiatan pada tahun sebelumnya, yang menjadi pedoman dalam
pengambilan keputusan serta penyusunan program dan kegiatan pada tahun-tahun
berikutnya.
RENJA sebagai dokumen action plan memuat prioritas program/kegiatan
dalam mewujudkan visi dan misi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten
Badung serta mendukung arahan prioritas pembangunan daerah sebagaimana
ditetapkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten
Badung Tahun 2015.
Beberapa kaedah-kaedah dalam Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Badung, sebagai berikut :
1. Seluruh dokumen perencanaan yang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten
Badung merupakan satu kesatuan yang saling terkait satu sama lainnya, mulai
dari tingkat kebijakan, rencana kerja dan penganggaran.
2. Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung disusun dengan
mengacu pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten
Badung Tahun 2015 yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Badung Nomor :
31 tahun 2013.
24
3. Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung disusun dengan
berpedoman dan merupakan penjabaran dari Renstra Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Badung.
4. Renja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung merupakan
pedoman dalam penyusunan RKA-SKPD.
5. Dokumen Rencana Kerja yang wajib disusun setiap tahun oleh masing-masing
SKPD.
6. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan Renja-SKPD sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada rancangan awal
RKPD.
KEPALA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU, I MADE SUTAMA, SH. MH.
PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 19621231 1992 121