24
1 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 24/Permentan/HK.140/J/4/15 TANGGAL : 16 April 2015 PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT METODOLOGI PENYULUHAN PERTANIAN BAGI PENYULUH PERTANIAN SWADAYA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) mengamanatkan bahwa Penyuluhan dilakukan oleh Penyuluh Pertanian Pegawai Negeri Sipil (PNS), Penyuluh Pertanian Swadaya dan/atau Penyuluh Pertanian Swasta. Selanjutnya Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani pasal 46 mengamanatkan bahwa penyediaan penyuluh paling sedikit 1 (satu) orang penyuluh dalam 1 (satu) desa. Pelaksanaan penyuluhan selama ini dilakukan oleh 27.153 orang Penyuluh Pertanian PNS, 20.259 orang THL-TBPP dan 16.596 orang Penyuluh Pertanian Swadaya yang melayani 71.479 desa potensi pertanian yang tersebar di 34 provinsi. Peran Penyuluh Pertanian sebagai ujung tombak dalam pemberdayaan pelaku utama dan pelaku usaha sangat menentukan keberhasilan pembangunan pertanian, termasuk upaya khusus percepatan pencapaian peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai. Kondisi keberadaan Penyuluh Pertanian saat ini masih dirasakan kurang memadai untuk bisa memberikan pelayanan penyuluhan yang optimal bagi pelaku utama apabila hanya mengandalkan sepenuhnya pada Penyuluh Pertanian PNS dan THL-TBPP yang telah direkrut oleh Pemerintah. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, diperlukan pemberdayaan Penyuluh Pertanian Swadaya sebagai mitra kerja Penyuluh Pertanian PNS yang secara potensial terdapat di setiap desa. Penyuluh Pertanian Swadaya pada hakekatnya adalah pelaku utama yang berhasil dalam usahataninya. Namun demikian agar dapat menjalankan perannya sebagai penyuluh, para Penyuluh Pertanian Swadaya tersebut perlu ditingkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan penyuluhan pertanian secara efektif dan efisien, sebagai amanat dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/11/2008 yang mewajibkan setiap Penyuluh Pertanian Swadaya untuk mengikuti pelatihan dibidang penyuluhan pertanian termasuk Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian. Agar penyelenggaraan diklat lebih sistematis, efektif, dan efisien perlu disusun Petunjuk Pelaksanaan Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian bagi Penyuluh Pertanian Swadaya.

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

1

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 24/Permentan/HK.140/J/4/15

TANGGAL : 16 April 2015

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT METODOLOGI PENYULUHAN PERTANIAN BAGI PENYULUH PERTANIAN SWADAYA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) mengamanatkan bahwa

Penyuluhan dilakukan oleh Penyuluh Pertanian Pegawai Negeri Sipil (PNS), Penyuluh Pertanian Swadaya dan/atau Penyuluh Pertanian Swasta.

Selanjutnya Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani pasal 46 mengamanatkan bahwa penyediaan penyuluh paling sedikit 1 (satu) orang penyuluh dalam 1 (satu) desa.

Pelaksanaan penyuluhan selama ini dilakukan oleh 27.153 orang Penyuluh Pertanian PNS, 20.259 orang THL-TBPP dan 16.596 orang

Penyuluh Pertanian Swadaya yang melayani 71.479 desa potensi pertanian yang tersebar di 34 provinsi. Peran Penyuluh Pertanian sebagai ujung

tombak dalam pemberdayaan pelaku utama dan pelaku usaha sangat menentukan keberhasilan pembangunan pertanian, termasuk upaya khusus percepatan pencapaian peningkatan produksi padi, jagung dan

kedelai. Kondisi keberadaan Penyuluh Pertanian saat ini masih dirasakan kurang

memadai untuk bisa memberikan pelayanan penyuluhan yang optimal bagi pelaku utama apabila hanya mengandalkan sepenuhnya pada Penyuluh

Pertanian PNS dan THL-TBPP yang telah direkrut oleh Pemerintah. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, diperlukan pemberdayaan Penyuluh Pertanian Swadaya sebagai mitra kerja Penyuluh Pertanian PNS yang

secara potensial terdapat di setiap desa.

Penyuluh Pertanian Swadaya pada hakekatnya adalah pelaku utama yang berhasil dalam usahataninya. Namun demikian agar dapat menjalankan perannya sebagai penyuluh, para Penyuluh Pertanian Swadaya tersebut

perlu ditingkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan penyuluhan pertanian secara efektif dan efisien, sebagai amanat dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/11/2008 yang

mewajibkan setiap Penyuluh Pertanian Swadaya untuk mengikuti pelatihan dibidang penyuluhan pertanian termasuk Diklat Metodologi Penyuluhan

Pertanian.

Agar penyelenggaraan diklat lebih sistematis, efektif, dan efisien perlu disusun Petunjuk Pelaksanaan Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian

bagi Penyuluh Pertanian Swadaya.

Page 2: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

2

B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud

Petunjuk pelaksanaan ini dimaksudkan memberikan acuan kepada penyelenggara diklat pusat dan daerah dalam menyelenggarakan Diklat

Metodologi Penyuluhan Pertanian bagi Penyuluh Pertanian Swadaya.

2. Tujuan Petunjuk pelaksanaan ini bertujuan untuk meningkatkan:

a. Kemampuan penyelenggara pelatihan dalam memfasilitasi proses Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian bagi Penyuluh Pertanian Swadaya;

b. Kompetensi Penyuluh Pertanian Swadaya agar mampu menjalankan perannya sebagai mitra kerja Penyuluh Pertanian Pegawai Negeri Sipil

(PNS) di lapangan.

C. Sasaran

Sasaran petunjuk pelaksaan ini adalah: 1. Penyelenggara Diklat Metodologi Penyuluhan Pelatihan bagi Penyuluh

Pertanian Swadaya; 2. Penyuluh Pertanian Swadaya yang berada di wilayah pengembangan

kawasan pertanian, termasuk sentra produksi padi, jagung dan kedelai;

3. Untuk tahap awal diperuntukkan bagi 10.000 orang Penyuluh Pertanian Swadaya.

D. Ruang Lingkup 1. Penyelenggaraan Diklat;

2. Standar Kompetensi Kerja dan Kurikulum Diklat; 3. Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, Pembinaan dan Pembiayaan.

E. Pengertian Dalam petunjuk pelaksanaan ini yang dimaksud dengan: a. Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama

serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,

permodalan dan sumberdaya lain, sebagai upaya untuk meningkatkan produktifitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

b. Penyuluh Pertanian Pegawai Negeri Sipil adalah Pengawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh

oleh pejabat yang berwenang pada satuan organisasi lingkup Pertanian untuk melakukan kegiatan penyuluhan Pertanian.

c. Penyuluh Pertanian Swadaya adalah pelaku utama yang berhasil dalam

usahanya dan warga masyarakat lainnya yang dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh.

d. Balai Penyuluhan di Kecamatan yang dalam Undang-Undang 16 Tahun

2006 disebut BP3K merupakan tempat satuan administrasi pangkal (satminkal) bagi penyuluh pertanian yang berperan mengkoordinasikan,

mensinergikan dan menyelaraskan kegiatan-kegiatan pembangunan pertanian di wilayah kerja balai.

e. Kelompoktani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang

dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk

meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. f. Gabungan Kelompok yang selanjutnya disingkat Gapoktan adalah

kumpulan beberapa kelompoktani yang bergabung dan bekerjasama

untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisensi usaha.

Page 3: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

3

g. Latihan, Kunjungan dan Supervisi yang selanjutnya disingkat LAKUSI adalah sistem kerja penyuluhan yang menitikberatkan pada pelatihan

bagi petugas di BP3K dan kunjungan kepada petani yang dilakukan secara simultan dalam kurun waktu 2 (dua) mingguan.

h. Kurikulum adalah program belajar yang disusun secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan pelatihan.

Page 4: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

4

BAB II PENYELENGGARAAN DIKLAT

Dalam rangka meningkatkan efektivitas diklat, penyelenggaraan diklat dilaksanakan dengan kegiatan sebagai berikut: A. Apresiasi

Kegiatan apresiasi dilakukan untuk menyamakan persepsi penyelenggara dalam proses penyelenggaraan Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian bagi Penyuluh Pertanian Swadaya. Peserta terdiri atas Kepala Bidang

Penyelenggaraan dan Widyaiswara dari UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan Daerah, Dinas Pertanian Provinsi, Badan Koordinasi Penyuluhan

Pertanian dari wilayah pengembangan kawasan pertanian, termasuk sentra produksi padi, jagung dan kedelai. Kegiatan apresiasi ini menghasilkan kesepakatan tata laksana pelaksanaan kegiatan, anggaran,

pola dan metoda pelaksanaan diklat yang dituangkan dalam petunjuk teknis pelaksanaan diklat.

B. Perencanaan Diklat

Guna menjamin kualitas penyelenggaraan diklat, lembaga penyelenggara

diklat perlu membuat perencanaan diklat, meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Penetapan calon peserta diklat sebagai berikut :

a. Penyuluh Pertanian Swadaya diusulkan oleh Balai Penyuluhan di Kecamatan berdasarkan ketetapan Kepala Bapeluh/kelembagaan

yang menangani penyuluhan di kabupaten/kota; b. Penyuluh Pertanian Swadaya diutamakan yang berasal dari wilayah

kerja Balai Penyuluhan di Kecamatan yang mendapat tugas

pengawalan dan pendampingan program percepatan peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai;

c. Sehat jasmani dan rohani.

2. Penetapan kurikulum, silabi, dan bahan ajar yang akan digunakan; 3. Penetapan metode diklat sesuai dengan kurikulum dan silabi (mata

diklat); 4. Penetapan narasumber dan fasilitator diklat sesuai dengan

kompetensi, jumlah dan mata diklat yang diampu;

5. Penyiapan sarana dan prasarana diklat yang memenuhi standar minimal;

6. Penyiapan perangkat evaluasi (evaluasi peserta, penyelenggara, dan fasilitator);

7. Penetapan ketenagaan pelaksana diklat;

8. Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan diklat; 9. Penyusunan panduan pelaksanaan diklat; 10. Penyiapan blanko STTPP.

C. Pengorganisasian Diklat

1. Panitia Penyelenggara Panitia penyelenggara diklat di daerah sebaiknya didampingi petugas dari UPT pelatihan pertanian yang telah mempunyai sertifikat

Managemen of Training (MOT) dan Training official Comitte (TOC) sebagaimana yang diatur dalam Permentan nomor 12 tahun 2012

tentang Petunjuk Penyelenggaraan Diklat Aparatur dan Non Aparatur. Dalam hal daerah tidak memiliki petugas sebagaimana dimaksud, disarankan untuk berkonsultasi dengan UPT pelatihan terdekat yang

memiliki petugas bersertifikat MOT dan TOC.

Page 5: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

5

2. Penyelenggara Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian bagi Penyuluh Pertanian

Swadaya dilaksanakan di BP3K wilayah pengembangan kawasan pertanian, termasuk sentra produksi padi, jagung dan kedelai

berkoordinasi dengan UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan Daerah sesuai dengan wilayah kerja.

D. Pelaksanaan Diklat 1. Durasi (Jangka Waktu)

Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian bagi Penyuluh Pertanian

Swadaya dilaksanakan selama 12 hari atau 96 Jam Pelatihan @ 45 menit.

2. Peserta a. Alokasi jumlah dan asal peserta ditetapkan oleh Badan

Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian;

b. Peserta membawa programa penyuluhan desa dan/atau data potensi wilayah terkait dengan kegiatan penyuluhan untuk

komoditas padi, jagung dan kedelai.

3. Metode

Metode yang diterapkan pada Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian bagi Penyuluh Pertanian Swadaya adalah pendekatan pembelajaran Experiential Learning Cycle (ELC) atau AKOSA (alami, kemukakan,

olah, simpulkan, dan aplikasikan).

4. Fasilitator

Fasilitator Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian bagi Penyuluh Pertanian Swadaya dapat berasal dari unsur : a. Widyaiswara dengan spesialisasi Penyuluhan dan telah mengikuti

Diklat Dasar Metodologi Penyuluhan Pertanian; b. Penyuluh Pertanian PNS dari Badan Koordinasi Penyuluhan

Pertanian, BPTP, Bapeluh dan BP3K yang telah mengikuti Diklat Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian;

c. Dosen STPP dan/atau Guru SMK-PPN yang mengajar bidang

penyuluhan pertanian.

Adapun persyaratan fasilitator sebagai berikut : a. Memiliki kepribadian sebagai fasilitator;

b. Menguasai materi yang diampu/yang diajarkan; c. Menguasai metode pembelajaran dengan pendekatan andragogi;

d. Mampu menyusun dan menggunakan bahan ajar; e. Mampu melakukan evaluasi hasil pembelajaran. f. Memiliki pengalaman dan penguasaan dibidang penyuluhan

pertanian.

Adapun persyaratan lainnya yang harus dipenuhi oleh fasilitator

sebagai berikut: a. Memiliki pengalaman dan menguasai materi yang diajarkan; b. Mampu menyusun GBPP/SAP dan bahan ajar;

c. Menguasai metodologi pembelajaran dengan pendekatan andragogi; d. Mampu melakukan evaluasi hasil pembelajaran peserta; e. Memiliki sikap tanggung jawab dan mampu bekerjasama dalam tim

fasilitator.

E. Sertifikasi 1. Setiap peserta yang telah mengikuti diklat diberikan Surat Tanda

Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP).

Page 6: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

6

2. Jenis, bentuk, dan ukuran Spesifikasi jenis, bentuk, dan ukuran STTPP sebagai berikut :

a. Jenis kertas : Kartu Tik b. Bentuk : Persegi panjang

c. Ukuran : Folio d. Warna Dasar : Putih e. Bentuk Huruf : Time New Roman

f. Ukuran Huruf : 12-18 g. Bahasa : Indonesia h. Lambang/Logo : Garuda Pancasila warna emas

i. Foto dan ukuran : Terbaru, berwarna, 4 x 6 cm

3. Penandatanganan

STTPP ditanda tangani oleh Kepala Pusat Pelatihan atas nama Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Pengajuan untuk penandatanganan STTPP harus di lengkapi biodata peserta.

4. Waktu pemberian sertifikat STTPP diberikan kepada peserta pada saat acara penutupan diklat.

Page 7: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

7

BAB III KURIKULUM DAN POLA DIKLAT

A. Kurikulum Diklat

No Materi Diklat

Jumlah Jam

(@ 45 menit)

Teori Praktek Jumlah

I. KELOMPOK DASAR

1. Kebijakan Pembangunan Pertanian di Wilayah 2 0 2

2. Pengembangan Sikap Penyuluh Pertanian Swadaya

2 0 2

3. Dasar-Dasar Penyuluhan 2 0 2

II. KELOMPOK INTI

1. Pendekatan Penyuluhan Pertanian 2 7 9

2. Komunikasi yang Efektif dalam Penyuluhan Pertanian

2 6 8

3. Metode Penyuluhan Pertanian 2 8 10

4. Perencanaan Penyuluhan Pertanian 2 8 10

5. Melaksanakan Kegiatan Penyuluhan Pertanian

2 8 10

6. Penumbuhan Kelembagaan Petani dan Kelembagaan Ekonomi Petani

2 8 10

7. Membangun Jiwa Kewirausahaan Agribisnis 2 7 9

8. Melakukan Monev dan Menyusun Laporan

Penyuluhan Pertanian 2 6 8

9. Mengakses Informasi 2 8 10

III. KELOMPOK PENUNJANG

1. Dinamika Kelompok 0 4 4 2. Rencana Tindak Lanjut (RTL) 0 2 2

Jumlah 24 72 96

Uraian Materi I. Kelompok Dasar

1. Kebijakan Pembangunan Pertanian di Wilayah

1.1 Arah dan sasaran pembangunan pertanian di wilayah 1.2 Program-program pembangunan pertanian di wilayah

1.3 Rencana operasional pembangunan pertanian di wilayah 1.4 Skala prioritas 1.5 Target pembangunan pertanian di wilayah

2. Pengembangan Sikap Penyuluh Pertanian Swadaya

3.1. Peran dan Fungsi Penyuluh Pertanian Swadaya 3.2. Hak dan Kewajiban Penyuluh Pertanian Swadaya

3.3. Kesukarelaan 3.4. Nasionalisme

4. Dasar-Dasar Penyuluhan

4.1. Falsafah 4.2. Azas

4.3. Ruang Lingkup

II. Kelompok Inti 1. Pendekatan Penyuluhan Pertanian

1.1 Tranfer Teknologi

Page 8: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

8

1.2 Menumbuhkan Motivasi 1.3 Menggerakan Penerapan Inovasi Teknologi

1.4 Perubahan Perilaku Usaha Berorientasi Pasar 1.5 Mengembangkan Penyuluhan Berorientasi Pasar

2. Komunikasi yang Efektif dalam Penyuluhan Pertanian 2.1 Unsur - unsur Komunikasi

2.2 Teknik Komunikasi 2.3 Jenis Komunikasi

3. Metode Penyuluhan Pertanian 3.1 Rembug

3.2 Mimbar Sarasehan 3.3 Temu Teknis

3.4 Temu Lapang 3.5 Demplot 3.6 Demfarm

3.7 Sekolah Lapang 3.8 Problem Solving

4. Perencanaan Penyuluhan Pertanian

4.1 Teknik Penyusunan Programa Pertanian 4.2 Membantu Identifikasi Potensi Wilayah

4.3 Penyusunan Rencana Kerja Kelompok

5. Melaksanakan Kegiatan Penyuluhan Pertanian

5.1 Menyusun Sinopsis dan Lembar Persiapan Menyuluh 5.2 Individu

5.3 Kelompok

6. Penumbuhan Kelembagaan Petani dan Kelembagaan Ekonomi Petani 6.1 Klasifikasi Kelompok Tani

6.2 BUMP

6.3 Strategi Penguatan Kelompok Tani

7. Membangun Jiwa Kewirausahaan Agribisnis 7.1 Mengenal Potensi dan Membaca Peluang Usaha 7.2 Membangun Jejaring Kemitraan Usaha

7.3 Membangun Kepribadian Wirausaha (soft skills) 7.4 Membangun Bisnis yang Beretika

8. Melakukan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Penyuluhan Pertanian 8.1 Monitoring dan Evaluasi 8.2 Menyusun Laporan

9. Mengakses Informasi

9.1 Pengertian informasi pertanian/agribisnis 9.2. Sumber-sumber informasi pertanian/layanan agribisnis 9.3. Pertimbangan memilih informasi sebagai materi penyuluhan

9.4. Akses informasi agribisnis berbasis IT

III. Kelompok penunjang 1. Dinamika Kelompok

1.1 Aturan / Normal

1.2 Interaksi Keakraban 1.3 Peran

1.4 Tujuan

2. Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Page 9: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

9

B. Pola Diklat Agar penyelenggaraan diklat berhasil guna dan berdaya guna, maka pola

diklat metodologi penyuluhan pertanian bagi Penyuluh Pertanian Swadaya adalah pembekalan – pendalaman – pemantapan, sebagai berikut :

PEMANTAPAN

PENDALAMAN

1. Pendekatan Penyuluhan Pertanian

2. Komunikasi yang Efektif dalam Penyuluhan Pertanian

3. Metode Penyuluhan Pertanian 4. Perencanaan Penyuluhan

Pertanian 5. Melaksanakan kegiatan

Penyuluhan Pertanian 6. Penumbuhan Kelembagaan

Petani dan Kelembagaan Ekonomi Petani

7. Membangun Jiwa Kewirausahaan Agribisnis

8. Melakukan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Penyuluhan Pertanian

9. Mengakses informasi 10. Penugasan

perorangan/kelompok

1. Menyajikan hasil penugasan kegiatan pendalaman

2. Menyusun rencana tindak lanjut (berisikan hal-hal yang akan dilakukan oleh masing-masing orang Penyuluh Pertanian Swadaya)

3. Post test 4. Penutupan diklat

PEMBEKALAN

1. Pembukaan diklat 2. Pre test 3. Dinamika Kelompok 4. Kebijakan Pembangunan

Pertanian di Wilayah 5. Pengembangan Sikap

Penyuluh Pertanian Swadaya

6. Dasar-dasar Penyuluhan

Page 10: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

10

BAB IV MONITORING, EVALUASI, PELAPORAN, PEMBINAAN DAN PEMBIAYAAN

A. Monitoring Kegiatan monitoring diklat dilaksanakan oleh Pusat Pelatihan Pertanian, UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan Daerah selama pelaksanaan diklat.

B. Evaluasi Penyelenggaraan Diklat

Aspek evaluasi diklat meliputi: 1) peserta diklat, 2) fasilitator, dan

3) penyelenggaraan diklat. 1. Evaluasi Peserta Diklat

Evaluasi peserta diklat terdiri dari evaluasi materi dan evaluasi sikap dan perilaku. a. Evaluasi Materi

Tujuan : Untuk mengukur peningkatan penguasaan materi yang telah dipelajari melalui pre test dan post test

Waktu : Dilakukan sebelum dan setelah proses

pembelajaran pada setiap mata diklat.

Sasaran : Peserta diklat

Pelaksana : Diisi oleh peserta diklat

Petugas Pengolah : Tim Evaluator (seksi evaluasi dan fasilitator)

Bentuk Instrumen : Format LP6

Teknik Evaluasi : 1. Evaluasi hanya dilakukan pada materi kelompok inti setelah penyampaian mata diklat;

2. Setiap soal pre test/post test diberikan minimal 2 soal yang terdiri dari ranah

pengetahuan; 3. Untuk penilaian ranah keterampilan dan

sikap dilakukan oleh widyaiswara

dengan menggunakan skala Likert (1,2,3,4,5), yaitu Sangat Menguasai diberikan nilai 5, Menguasai nilai 4,

Cukup Menguasai nilai 3, Kurang Menguasai nilai 2, dan Tidak Menguasai

nilai 1.

Pengolahan Data : 1. Rekapitulasi hasil pre test dilakukan oleh

tim evaluator (seksi evaluasi) untuk diinformasikan kepada fasilitator sebagai acuan dalam proses pembelajaran

2. Rekapitulasi hasil post test dilakukan oleh tim evaluator (seksi evaluasi) untuk

diinformasikan kepada fasilitator sebagai bahan penyusunan laporan evaluasi

3. Pengukuran sikap dan keterampilan

dilakukan dengan mencari nilai rata-rata skala Likert (1,2,3,4,5).

Analisa Data : Analisis Deskriptif

Tindaklanjut : Proses pembelajaran diklat dinyatakan

berhasil apabila hasil pre test dan post test meningkat dan memenuhi standar

kompetensi yang dipersyaratkan minimal nilai 4.

Page 11: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

11

1. Jika nilai selisih antara pre test dan post test untuk setiap materi belum mencapai nilai minimal dilakukan pengulangan

selama proses diklat 2. Jika nilai kumulatif dari semua mata

diklat belum mencapai nilai minimum

maka ditindaklanjuti dengan bimbingan lanjutan

b. Evaluasi Terhadap Sikap dan Perilaku Peserta

Tujuan : Untuk mengetahui dengan cepat sikap perilaku peserta diklat terhadap penerapan hasil-hasil diklat

Waktu : Untuk Diklat Teknis dilakukan 3 (tiga) kali selama proses diklat (awal, tengah dan

akhir diklat).

Sasaran : Peserta diklat

Pelaksana : Diisi oleh peserta diklat

Petugas Pengolah : Tim Evaluator (seksi evaluasi dan fasilitator terlatih)

Bentuk Instrumen : Format LP7

Teknik Evaluasi : 1. Tim Evaluator melakukan penilaian perilaku peserta (Disiplin, motivasi,

kerjasama, prakarsa, dan kepemimpinan);

2. Penilaian perilaku peserta disesuaikan

dengan budaya daerah masing-masing peserta

Pengolahan Data : 1. Dilakukan pembobotan untuk setiap unsur : Disiplin (40%), Motivasi (20%), Kerjasama

(15%), Prakarsa (15%), Kepemimpinan (10%)

2. Rekapitulasi hasil evaluasi diserahkan

kepada ketua panitia penyelenggara diklat sebagaimana Format LP7A

Analisa Data : Dilakukan melalui tabulasi data dan dinyatakan dalam nilai prosentase (%)

Interpretasi : Nilai >81 dinyatakan Sangat Baik Nilai 71- 80 dinyatakan Baik

Nilai 61- 70 dinyatakan Cukup Nilai 51- 60 dinyatakan Kurang Nilai < 50 dinyatakan Sangat Kurang

Tindaklanjut : Kepada purnawidya Diklat, diberikan surat hasil evaluasi kepada atasan atau intansi

pengirim

2. Evaluasi Fasilitator Evaluasi fasilitator merupakan evaluasi terhadap Widyaiswara/Fasilitator dalam memberikan materi.

Tujuan : Untuk mendapatkan input terhadap unsur-unsur kemampuan Widyaiswara/Fasilitator

dari peserta dalam aspek pembelajaran

Waktu : Dilakukan segera setelah Widyaiswara/

Fasilitator memberikan materi.

Sasaran : Peserta diklat

Page 12: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

12

Pelaksana : Diisi oleh Peserta

Petugas Pengolah : Tim Evaluator (seksi evaluasi)

Bentuk Instrumen : Format LP8

Teknik Evaluasi : Format ini dibagikan oleh petugas kepada peserta

Pengolahan Data Rekapitulasi dilakukan setiap hari dan untuk setiap materi serta hasilnya

diserahkan kepada ketua panitia penyelenggara diklat sebagaimana Format LP8A

Analisa Data : Analisis deskriptif

Interpretasi : Nilai 5 dinyatakan Sangat Baik

Nilai 4 dinyatakan Baik Nilai 3 dinyatakan Cukup

Nilai 2 dinyatakan Kurang Nilai 1 dinyatakan Sangat Kurang

Tindaklanjut : 1. Rekapitulasi hasil evaluasi peserta

terhadap fasilitator segera disampaikan kepada yang bersangkutan setelah

pembelajaran 2. Apabila Widyaiswara/Fasilitator mem-

peroleh penilaian < 3 dari peserta maka

kompetensi widyaiswara perlu ditingkatkan

3. Evaluasi Penyelenggaraan Diklat

Evaluasi penyelenggaraan diklat merupakan evaluasi kepuasan peserta

terhadap penyelenggaraan diklat.

Tujuan : Untuk mendapatkan masukan

penyempurnaan penyelenggaraan diklat berikutnya

Waktu : Dilakukan sehari sebelum diklat ditutup

Sasaran : Peserta Diklat

Pelaksana : Diisi oleh Peserta

Petugas Pengolah : Tim Evaluator (seksi evaluasi)

Bentuk Instrumen : Format LP9

Teknik Evaluasi : Format ini dibagikan oleh petugas kepada

peserta

Pengolahan Data

: 1. Untuk memperoleh penilaian kepuasan

peserta menggunakan rumus : Kenyataan – Harapan = Hasil

2. Hasil negatif, menunjukkan ketidakpuasan peserta terhadap penyelenggaraan diklat

3. Rekapitulasi dilakukan sehari sebelum diklat ditutup dan hasilnya diserahkan

kepada ketua panitia penyelenggara diklat sebagaimana Format LP9A sebagai bahan evaluasi penyelenggaraan pada

saat penutupan diklat

Analisa Data : Analisis deskriptif

Interpretasi : Semakin besar selisih negatif maka semakin besar ketidakpuasan terhadap

penyelenggaraan diklat

Page 13: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

13

Tindaklanjut : Untuk setiap aspek yang memperoleh

penilaian negatif harus segera dilakukan upaya perbaikan

C. Pelaporan Lembaga penyelenggara diklat wajib mengirimkan laporan pelaksanaan

diklat dilengkapi dengan soft file kepada Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, paling lambat 1 bulan setelah pelaksanaan diklat selesai. Pelaporan disusun dengan mengacu pada lampiran yang

tertuang dalam Permentan Nomor 49 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelatihan dan Pendidikan Aparatur dan Non Aparatur.

D. Pembinaan Diklat Pembinaan penyelenggaraan diklat dilakukan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian.

E. Pembiayaan Diklat Biaya diklat dapat dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara,

Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (khusus Tahun 2015), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah serta sumber anggaran lain yang tidak mengikat.

Page 14: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

14

BAB VI PENUTUP

1. Petunjuk Pelaksanaan Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian bagi

Penyuluh Pertanian Swadaya untuk dipedomani dan digunakan sebagai acuan oleh penyelenggara diklat pusat dan daerah.

2. Petunjuk Pelaksanaan Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian bagi

Penyuluh Pertanian Swadaya bersifat dinamis dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.

3. Dalam pelaksanaan Diklat, penyelenggara diklat menyusun Petunjuk

Teknis Pelaksanaan Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian bagi Penyuluh Pertanian Swadaya.

an. MENTERI PERTANIAN

KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN,

WINNY DIAN WIBAWA NIP 19590329 198403 1 002

Page 15: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

15

EVALUASI PENGUASAAN/PEMAHAMAN MATERI 1. Nama Diklat : ...................................................................................

2. Nama UPT : ................................................................................... 3. Nama Peserta : ...................................................................................

N

o

Materi Diklat

(sesuai kurikulum)

Skala Penguasaan Materi Alasan

Sangat

Menguasai Menguasai

Cukup Menguasai

Kurang Menguasai

Tidak Menguasai

(Materi Inti) 5 4 3 2 1

5 4 3 2 1

5 4 3 2 1

5 4 3 2 1

5 4 3 2 1

5 4 3 2 1

5 4 3 2 1

5 4 3 2 1

5 4 3 2 1

Jumlah

.......................................... 20....

Nama Peserta

( ............................................) Skala Penilaian :

>81 = 5 (lima) 71- 80 = 4 (empat)

61- 70 = 3 (tiga) 51- 60 = 2 (dua)

<50 = 1 (satu)

Petunjuk pengisian: Diisi dengan memberikan tanda silang (x) pada kolom yang tersedia, dengan memberikan nilai pada kolom yang sudah tersedia sebagai berikut: Sangat

menguasai nilai 5, Menguasai nilai 4, Cukup menguasai nilai 3, Kurang menguasai nilai 2, Tidak menguasai nilai 1.

Format LP6

Page 16: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

16

REKAPITULASI EVALUASI PENGUASAAN/PEMAHAMAN MATERI 1. Nama Diklat : Diklat Bagi Pengurus Gapoktan Program PUAP 2011

2. Nama UPT : ……………………………

No

Nama Peserta

Materi dalam kurikulum

Rata-rata

Mengembang-kan &

Memberdaya

-kan Kelembagaan

Gapoktan

Menumbuhkan LKM dalam

Gapoktan

Pembukuan Keuangan

dan Non Keuangan

dst dst dst

1. Amir 3 2 3 4 3 4 3.2

2. Susan 2 5 3 4 3 4 3.5

3. Tami 5 4 3 4 3 4 3.8

4. Rian 2 5 1 4 3 2 2.8

5. Tuti 2 4 3 4 3 4 3.3

...

...

29

Rian 2 5 1 4 3 2 2.8

3

0

Tuti 2 4 3 4 3 4 3.3

Total 18.0 29.0 17.0 28.0 21.0 24.0 22.8

Rata-rata 2.6 4.1 2.4 4.0 3.0 3.4 3.3 *)

Hasil Cukup

menguasai Menguasai

Kurang menguasai

Menguasai

Cukup Cukup mengu

asai

Cukup menguasai

*)

Keterangan : *) Hasil akhir evaluasi penguasaan/pemahaman materi dimasukan ke dalam

program e-SIPP dan disampaikan ke Pusat Pelatihan Pertanian

.......................................... 20.. Ketua Panitia,

( ............................................)

Format LP6A

CONTOH METODA PENGOLAHAN:

Page 17: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

17

EVALUASI TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU PESERTA

1. Nama Diklat .............................................. : ……………………………… 2. Hari/Tanggal .............................................. : ………………………………

No Nama

Peserta

Aspek Penilaian Jumlah

Saran/

( A ) ( B ) ( C ) ( D ) ( E ) Penjelasan

1. Amir

2. Alex

3 Agus

4. Hadi

5. Yuli

29 Tuti

30 Rini

…………………………………201... Ketua Panitia,

(..............................................)

Keterangan:

Aspek Penilaian /

Kolom

Bobot

(%) Indikator Penilaian

A = Disiplin 40 Kehadiran, ketepatan waktu, kebersihan dalam bekerja, kerapihan penggunaan alat

B = Motivasi 20 Keaktifan, semangat, kemauan dan ketekunan

C = Kerjasama 15 Menghargai pendapat orang lain, suka menolong, toleransi

D = Prakarsa 15 Ide, inisiatif

E = Kepemimpinan 10 Ketegasan, keberanian, konsistensi, komitmen, proaktif

Total 100

Skala Penilaian :

>81 = Sangat baik

71- 80 = Baik 61- 70 = Cukup baik 51- 60 = Kurang baik

<50 = Tidak baik

Format LP7

Page 18: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

18

REKAPITULASI EVALUASI TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU

PESERTA

Nama Diklat : Diklat Agribisnis Padi Lama Hari : 7 hari Nama UPT : PPMKP Ciawi

No Nama Peserta

Proses Diklat

Rata-rata Awal Tengah Akhir

1 Amir 70.5 71 85 75.5

2 Alex 74.75 73 65 70.92

3 Agus 60 65 60 61.67

4 Hadi 59 70 61 63.33

5 Yuli 65 80 65 70.00

... ... ... ... ... 0.00

29 Tuti 68 70 67 68.33

30 Rini 69.5 90 68 75.83

TOTAL 466.75 519 471 69.37

RATA-RATA 66.68 74.14 67.29 69.37

HASIL Cukup Baik Cukup Cukup *)

.......................................... 20.. Ketua Panitia,

( ............................................)

Keterangan : *) Hasil Akhir Rekapitulasi Evaluasi Terhadap Sikap dan Perilaku Peserta

dimasukan ke dalam program e-SIPP dan disampaikan ke Pusat Pelatihan Pertanian

Format LP7A

CONTOH METODA PENGOLAHAN:

Page 19: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

19

EVALUASI TERHADAP WIDYAISWARA/FASILITATOR

NAMA WIDYAISWARA/FASILITATOR

:

MATA DIKLAT :

HARI/TANGGAL/WAKTU :

PETUNJUK PENGISIAN : Diisi dengan memberikan tanda silang (x) pada kolom yang tersedia.

No. A S P E K SKALA

5 4 3 2 1

1. Penguasan Materi (Pengetahuan, Keterampilan, Sikap)

5 4 3 2 1

2. Penguasaan Metoda (Kemampuan Penyajian, (Berkomunikasi, Kemampuan Menjawab,

Nada & Suara, Kerjasama)

5 4 3 2 1

3. Kemampuan Menggunakan Alat Bantu

(Penggunaan Sarana) 5 4 3 2 1

4. Penegakan Disiplin

(Kehadiran, Kerapihan Berpakaian, Sikap & Perilaku)

5 4 3 2 1

5. Tujuan Pembelajaran

(Relevansi Materi dengan Indikator Pembelajaran, Pencapaian Tujuan

Pembelajaran)

5 4 3 2 1

Alasan :

Terima Kasih

Skala Penilaian :

5 = Sangat baik 4 = Baik 3 = Cukup baik

2 = Kurang baik 1 = Tidak baik

Format LP8

Page 20: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

20

REKAPITULASI EVALUASI TERHADAP WIDYAISWARA/FASILITATOR

Nama Diklat : Diklat Kewirausahaan Agribisnis

Lama Hari : 7 hari Nama UPT : PPMKP Ciawi

Nama WI/Fasilitator: Asep

Nama Materi diklat : Kewirausahaan Agribisnis

NO ASPEK Quesioner Peserta Rata-

Rata Q1 Q2 Q3 …. ….. Q29 Q30

1 Penguasan Materi (Pengetahuan,

Keterampilan, Sikap) 4 4 4 4 4 4 4 4.00

2 Penguasaan Metoda (Kemampuan

Penyajian, (Berkomunikasi, Kemampuan Menjawab, Nada &

Suara, Kerjasama)

3 5 3 5 3 3 5 4.00

3 Kemampuan Menggunakan Alat

Bantu (Penggunaan Sarana) 5 3 5 3 5 5 3 4.00

4 Penegakan Disiplin (Kehadiran,

Kerapihan Berpakaian, Sikap &

Perilaku)

4 3 4 3 4 4 3 3.50

5 Tujuan Pembelajaran (Relevansi Materi dengan Indikator

Pembelajaran, Pencapaian Tujuan

Pembelajaran)

4 4 4 4 4 4 4 4.00

Nama WI/Fasilitator: Aup

Nama Materi diklat : Kewirausahaan Agribisnis

1 Penguasan Materi (Pengetahuan,

Keterampilan, Sikap) 3 4 3 4 3 3 4 3.50

2 Penguasaan Metoda (Kemampuan

Penyajian, (Berkomunikasi,

Kemampuan Menjawab, Nada &

Suara, Kerjasama)

3 3 3 3 3 3 3 3.00

3 Kemampuan Menggunakan Alat

Bantu (Penggunaan Sarana) 3 4 3 4 3 3 4 3.50

4 Penegakan Disiplin (Kehadiran, Kerapihan Berpakaian, Sikap &

Perilaku)

3 3 3 3 3 3 3 3.00

5 Tujuan Pembelajaran (Penggunaan

Sarana) 3 3 3 3 3 3 3 3.00

Nama WI/Fasilitator: Lina

Nama Materi diklat : POD

1 Penguasan Materi (Pengetahuan,

Keterampilan, Sikap) 3 4 3 4 3 3 4 3.50

2 Penguasaan Metoda (Kemampuan

Penyajian, (Berkomunikasi,

Kemampuan Menjawab, Nada &

Suara, Kerjasama)

3 3 3 3 3 3 3 3.00

3 Kemampuan Menggunakan Alat Bantu (Penggunaan Sarana)

3 4 3 4 3 3 4 3.50

4 Penegakan Disiplin (Kehadiran,

Kerapihan Berpakaian, Sikap &

Perilaku)

3 3 3 3 3 3 3 3.00

5 Tujuan Pembelajaran (Penggunaan

Sarana) 3 3 3 3 3 3 3 3.00

CONTOH METODA PENGOLAHAN:

Format LP8A

Page 21: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

21

REKAPITULASI EVALUASI TERHADAP WIDYAISWARA/FASILITATOR

Nama Diklat : Diklat Kewirausahaan Agribisnis Lama Hari : 7 hari Nama UPT : PPMKP Ciawi

NO. ASPEK

NAMA MATERI dan FASILITATOR RATA-

RATA Kewirausahaan POD

Asep Aup Lina

1

Penguasan Materi

(Pengetahuan, Keterampilan, Sikap)

5.00 3.00 2.00 3.33

2

Penguasaan Metoda

(Kemampuan Penyajian, (Berkomunikasi, Kemampuan

Menjawab, Nada & Suara, Kerjasama)

4.00 3.00 2.00 3.00

3 Kemampuan Menggunakan Alat Bantu (Penggunaan Sarana)

5.00 3.00 2.00 3.33

4 Penegakan Disiplin (Kehadiran, Kerapihan Berpakaian, Sikap

& Perilaku)

5.00 3.00 2.00 3.33

5 Tujuan Pembelajaran

(Penggunaan Sarana) 5.00 3.00 3.00 3.67

TOTAL*) 24.00 15.00 11.00

RATA-RATA*) 4.80 3.00 2.20 3,32

HASIL*) Sangat Baik*)

Cukup Kurang*) Cukup

Keterangan :

*) Data yang dimasukan ke dalam program E-SIPP dan disampaikan ke Pusat Pelatihan Pertanian

**) Rekomendasi : untuk hasil akhir yang diperoleh fasilitator akan

ditindaklanjuti oleh Pusat Pelatihan Pertanian

CONTOH METODA PENGOLAHAN:

Format LP8B

Page 22: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

22

EVALUASI KEPUASAN PESERTA APARATUR TERHADAP

PENYELENGGARAAN DIKLAT

1. Nama Diklat : ……………………………………...............................

2 Tanggal Pelaksanaan : ………………………………….................................. 3. Nama UPT : …………………………………..................................

Petunjuk Pengisian Berilah tanda silang (X) pada angka sesuai dengan jawaban anda

NO. PERTANYAAN HARAPAN KENYATAAN

SB B CB KB TB SB B CB KB TB

A. PELAYANAN ADMINISTRASI

1 Registrasi/pendaftaran peserta

diklat cepat dan mudah

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

2 Bahan serahan (tas, buku, pulpen,

Pensil dll) yang berkualitas

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

3 Profesionalisme dan keramahan Petugas penerima peserta

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

4 Penyelesaian pembayaran uang

saku dan transportasi yang mudah dan cepat

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

5 Penyelesaian pembayaran uang

saku dan transportasi tepat waktu

( 1 hari Sebelum penutupan)

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

6 Profesionalisme dan keramahan petugas pelayanan keuangan

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Jumlah (A)

B. PELAYANAN FASILITAS DIKLAT

1 Kebersihan dan kenyamanan

asrama

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

2 Kebersihan dan kenyamanan

ruang belajar

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

3 Kebersihan dan kenyamanan

ruang makan

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

4 Keramahan dan kerapihan petugas Asrama/penginapan

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

5 Keramahan dan kerapihan petugas Ruang makan

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

6 Variasi menu makanan yang

disajikan

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

7 Kualitas menu makanan yang

disajikan

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

8 Kelengkapan fasilitas praktek

(lab/lahan/alat dan mesin

pertanian)

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

9 Ketersediaan alat bantu pengajaran (LCD, Laptop, OHP,

Layar screen)

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Jumlah (B)

Format LP9

Page 23: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

23

REKAPITULASI EVALUASI KEPUASAN PESERTA APARATUR

TERHADAP PENYELENGGARAAN DIKLAT

1. Nama Diklat : Diklat Kewirausahaan Agribisnis

2 Tanggal Pelaksanaan : 10 - 17 Januari 2012 3. Nama UPT : .................... .................

NO.

PERTANYAAN HARAPAN RATA

-RATA

KENYATAAN RATA-RATA

SELISIH 1 2 …. 29 30 1 2 …. 29 30

A. PELAYANAN

ADMINISTRASI

1

Registrasi/pen-daftaran peserta Diklat cepat dan mudah

4 4 …. 4 4 4 2 2 …. 2 2 2 -2

2

Bahan serahan (tas, buku, pulpen, Pensil dll) yang berkualitas

4 4 …. 4 4 4 3 3 …. 3 3 3 -1

3

Profesionalisme dan keramahan Petugas penerima peserta

4 4 …. 4 4 4 4 4 …. 4 4 4 0

4

Penyelesaian pembayaran uang saku dan transportasi yang mudah dan cepat

4 4 …. 4 4 4 4 4 …. 4 4 4 0

5

Penyelesaian pembayaran uang saku dan

transportasi tepat waktu (1 hari Sebelum penutupan)

4 4 …. 4 4 4 4 4 …. 4 4 4 0

6

Profesionalisme dan keramahan petugas pelayanan keuangan

4 4 …. 4 4 4 4 4 …. 4 4 4 0

Jumlah (A) 24 24 24 24 24 21 21 0 21 21 21 -3

B. PELAYANAN FASILITAS

DIKLAT

1 Kebersihan dan kenyamanan asrama

4 4 …. 4 4 4 4 4 …. 4 4 4 0

2 Kebersihan dan kenyamanan ruang belajar

4 4 …. 4 4 4 4 4 …. 4 4 4 0

3 Kebersihan dan kenyamanan ruang makan

4 4 …. 4 4 4 4 4 …. 4 4 4 0

4

Keramahan dan kerapihan petugas Asrama/penginapan

4 4 …. 4 4 4 4 4 …. 4 4 4 0

CONTOH METODA PENGOLAHAN:

Format LP9A

Page 24: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN … Metodologi bagi Penyuluh... · 1 lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 24/permentan/hk.140/j/4/15 tanggal : 16 april 2015 petunjuk

24

N

O. PERTANYAAN

HARAPAN RATA-

RATA

KENYATAAN RATA-

RATA SELISIH

1 2 …. 29 30 1 2 …. 29 30

5

Keramahan dan kerapihan petugas Ruang makan

4 4 …. 4 4 4 4 4 …. 4 4 4 0

6 Variasi menu makanan yang disajikan

4 4 …. 4 4 4 4 4 …. 4 4 4 0

7

Kualitas menu

makanan yang disajikan

4 4 …. 4 4 4 4 4 …. 4 4 4 0

8

Kelengkapan fasilitas praktek (lab/lahan/alat dan mesin pertanian)

4 4 …. 4 4 4 4 4 …. 4 4 4 0

9

Ketersediaan alat bantu pengajaran (LCD, Laptop, OHP, Layar screen)

4 4 …. 4 4 4 4 4 …. 4 4 4 0

Jumlah (B) 36 36 …. 36 36 36 36 36 …. 36 36 36 0

Total (A+B) 60 60 …. 60 60 60 57 57 …. 57 57 57 -3

Rata-rata 4,0 4,0 …. 4,0 4,0 4,0 3,8 3,8 …. 3,8 3,8 3,8 -0,2

Hasil *) Baik Mendekati

Baik Kurang

Puas

Keterangan: *) Nilai rata-rata yang disampaikan ke Puslatan melalui program e-SIPP