55
LAMPIRAN

LAMPIRAN - UKSW...lagu, puisi atau sajak 6. Guru memberikan pesan-pesan moral sebelum anak pulang sekolah. 7. Guru membimbing anak untuk saling menolong dalam kegiatan kelompok. 8

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • LAMPIRAN

  • Lampiran 1

    Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

    No Tujuan Variabel Indikator Alat Ukur Sumber Data

    1

    Mengetahui

    peranan guru

    dalam upaya

    pembentukan

    moral anak

    usia 4-6

    tahun di TK

    Kristen 03

    Eben Haezer

    Salatiga.

    1.1. Motivasi dan Karakteristik

    sebagai

    seorang Guru

    PAUD

    1.1.1. Menggambarkan motivasi

    dan

    karakteristik

    sebagai

    seorang guru

    PAUD

    Panduan

    Wawancara

    - Partisipan inti,

    - Partisipan tambahan

    1.2. Peran Guru

    1.2.1. Model 1.2.1.1. Memberikan gambaran

    serta tindakan

    yang

    dilakukan

    sebagai model

    yang dapat

    diteladani

    - Panduan Wawancara

    - Panduan observasi

    - Partisipan inti,

    - Partisipan tambahan

    - Hasil Observasi

    - Bukti dokumentasi

    1.2.2. Motivator 1.2.2.1. Memberikan gambaran

    tindakan yang

    dilakukan

    sebagai

    motivasi bagi

    anak

    - Panduan Wawancara

    - Panduan observasi

    - Partisipan inti,

    - Partisipan tambahan

    - Hasil Observasi

    - Bukti dokumentasi

    1.2.3. Pembimbing

    1.2.3.1. Memberikan gambaran

    tindakan yang

    dilakukan

    dalam

    membimbing

    moral anak

    - Panduan Wawancara

    - Panduan observasi

    - Dokumentasi

    - Partisipan inti,

    - Partisipan tambahan

    - Hasil Observasi

    - Bukti dokumentasi

    1.3. Hambatan/ tantangan

    mengembangka

    n moral anak

    1.3.1. Memberikan penjelasan

    mengenai

    hambatan/tant

    angan

    mengembangk

    an moral anak

    Panduan

    Wawancara

    - Partisipan inti,

    - Partisipan tambahan

  • Lampiran 2

    Surat Izin Penelitian

  • Lampiran 3

    Panduan Wawancara

    Wawancara dengan Partisipan Inti

    I. Identitas Identitas Partisipan Inti

    Nama :

    Pekerjaan :

    Tingkat Pendidikan :

    Daftar Pertanyaan

    1. Motivasi dan Karakteristik

    sebagai seorang Guru PAUD

    1.1. Mengapa Ibu ingin menjadi seorang guru PAUD?

    1.2. Menurut Ibu, apa saja karakteristik yang baik dari

    seorang guru PAUD?

    2. Peran Guru sebagai Model

    2.1 Bagaimana pendapat Ibu mengenai menjadi seorang

    role model bagi anak usia

    dini (AUD)?

    2.2 Apa saja bentuk keteladanan yang diberikan Ibu guru yang

    dapat dicontohi oleh anak

    dalam rangka penanaman

    moral di sekolah?

    Apakah tindakan Ibu

    berhasil?

    2.3 Bagaimana Ibu membangun relasi yang baik dengan

    sesama yang dapat diteladani

    oleh anak? (Kepala Sekolah,

    orang tua, staf administrasi,

    dan siswa).

    2.4 Bagaimana tindakan Ibu jika anak tidak melakukan apa

    yang Bapak/Ibu contohkan

    bagi mereka?

    3. Peran Guru sebagai Motivator

  • 3.1. Jika anak melakukan hal yang sesuai sesuai dengan

    pembentukan moral, bentuk

    motivasi apa yang ibu

    berikan?

    3.2. Jika anak melakukan hal yang tidak sesuai dengan

    pembentukan moral, bentuk

    motivasi apa yang ibu

    berikan?

    3.3. Apa saja bentuk tindakan/motivasi yang

    efektif yang Ibu lakukan bagi

    anak dalam membentuk

    moral mereka? Bagaimana

    dampak dari motivasi

    tersebut?

    4 Peran Guru sebagai Pembimbing

    4.1 Apa tindakan yang ibu lakukan dalam rangka

    mengenalkan anak kepada

    Tuhan? Apa tujuannya?

    4.2 Bagaimana cara ibu menuntun anak untuk

    menghargai dirinya sendiri?

    4.3 Apa alasannya?

    4.4 Bagaimana cara ibu menuntun anak untuk

    bersikap kepada orang tua

    (ayah, ibu, paman, bibi, atau

    orang tua lainnya)?

    4.5 Bagaimana cara ibu menuntun anak untuk

    bersikap kepada kakaknya

    dan adiknya (jika ada)?

    4.6 Bagaimana cara ibu menuntun anak untuk

    bersikap kepada sesama

    teman sebaya?

    4.7 Bagaimana cara ibu menuntun anak bersikap

    terhadap alam sekitar (hewan

    dan tumbuhan)?

  • 4.8 Bagaimana cara ibu menuntun anak untuk

    bersikap dalam masyarakat?

    Apa tujuannya?

    4.9 Bagaimana cara ibu menuntun anak yang

    melakukan hal-hal yang

    negatif? (misalnya suka

    terlambat, tidak sopan, tidak

    mau mengerjakan tugas, suka

    mengusik teman, suka

    bertengkar, tidak jujur, keras

    kepala dan tidak mau ditegur,

    tidak disiplin, suka memukuli

    teman, dll.

    5. Hambatan/ tantangan dan solusi

    mengembangkan moral anak

    5.1 Hambatan apa sajakah yang ditemui dalam proses

    pembentukan moral anak

    usia 4-6 tahun?

    5.2 Solusi apa sajakah yang ibu lakukan untuk mengatasi

    hambatan-hambatan tersebut?

  • Wawancara dengan Partisipan Tambahan 1

    II. Identitas

    Identitas Partisipan tambahan (P0)

    Nama :

    Pekerjaan :

    Tingkat Pendidikan :

    Daftar Pertanyaan

    1. Motivasi, karakteristik sebagai

    seorang Guru PAUD dan

    program sekolah

    2.1. Mengapa Ibu ingin menjadi seorang guru PAUD?

    2.2. Menurut Ibu, apa saja karakteristik yang baik dari

    seorang guru PAUD?

    2.3. Kebijakan atau program apa saja yang dibuat sekolah

    dalam rangka penanaman

    moral?

    2. Peran Guru sebagai Model

    2.5 Sebagai model, apa yang dilakukan guru dalam

    membentuk moral anak

    dalam proses pembelajaran di

    kelas?

    Apakah tindakan guru sejauh

    ini berhasil?

    2.6 Bagaimana Ibu melihat guru membangun relasi yang baik

    dengan sesamanya di sekolah

    yang dapat diteladani oleh

    anak? (Kepala Sekolah, orang

    tua, staf administrasi, dan

    siswa).

    2.7 Bagaimana tindakan guru jika anak tidak melakukan apa

    yang guru contohkan bagi

    mereka?

    3. Peran Guru sebagai Motivator

    3.4. Jika anak melakukan hal yang sesuai dengan

  • pembentukan moral, bentuk

    motivasi apa yang dilakukan

    guru?

    3.5. Jika anak melakuakan hal yang tidak sesuai dengan

    pembentukan moral, bentuk

    motivasi apa yang dilakukan

    guru?

    3.6. Untuk memotivasi anak, tindakan apakah yang lebih

    efektif yang dilakukan guru

    dalam proses pembentukan

    moral anak?

    4 Peran Guru sebagai Pembimbing

    4.10 Upaya- upaya apa yang dilakukan guru dalam rangka

    menuntun anak mengenal

    serta mendekatkan diri

    dengan Tuhan?

    4.11 Sejauh ini, bagaimana upaya guru dalam rangka

    menuntun anak bersikap pada

    dirinya sendiri berhubungan

    dengan moralitasnya?

    4.12 Bagaimana upaya guru dalam rangka menuntun anak

    bersikap dalam keluarga

    (ayah, ibu, paman, bibi, atau

    orang tua lainnya, kakaknya

    atau adiknya)?

    4.13 Bagaimana upaya guru dalam rangka menuntun anak

    bersikap di tengah-tengah

    masyarakat?

    4.14 Bagaimana upaya guru menuntun anak untuk

    bersikap kepada sesama

    teman sebaya?

    4.15 Bagaimana upaya guru dalam rangka menuntun anak

    bersikap pada lingkungan dan

    alamnya?

    4.16 Bagaimana guru menyikapi siswa yang berlaku

  • negatif (misalnya kurang

    sopan, suka melawan, tidak

    jujur, terlambat, tidak

    mengerjakan tugas,

    bertengkar atau berkelahi,

    dll)?

    5 Hambatan/ tantangan dan solusi

    mengembangkan moral anak

    5.1 Hambatan apa sajakah yang ditemui guru dalam proses

    pembentukan moral anak

    usia 4-6 tahun?

    5.2 Solusi apa sajakah solusi dari sekolah dan guru menyikapi

    hambatan-hambatan tersebut?

    6 Tangapan & keinginan bagi para

    Guru

    5.3 Bagaimana tanggapan ibu mengenai upaya yang

    dilakukan oleh para guru

    dalam menumbuhkan moral

    anak usia dini?

    5.4 Apa yang ibu inginkan terhadap para guru untuk

    dilakukan dalam upaya

    pembentukan moral AUD?

  • Lampiran 4

    Panduan Observasi

    Peran Guru dalam Upaya Pembentukan Moral Anak Usia 4-5 tahun

    di TK Kristen 03 Eben Haezer Salatiga

    No Komponen Aspek yang diamati

    Hasil

    Observasi Ket

    Ya Tidak

    Peran Guru

    I Peran Guru

    sebagai

    model bagi

    anak untuk

    diteladani.

    1. Guru memberikan bentuk keteladanan kepada anak seperti memberi salam.

    2. Guru memberi contoh kepada anak dengan cara tidak datang terlambat ke

    sekolah.

    3. Guru mengajar anak untuk membuang sampah pada tempatnya.

    4. Guru berdoa dengan sikap yang benar.

    5. Guru menggunakan kata „tolong‟ ketika meminta bantuan kepada orang

    lain.

    6. Guru mengucapkan terima kasih jika mendapatkan sesuatu dari orang lain

    atau ketika ditolong oleh orang lain.

    7. Guru membangun relasi yang baik dengan semua komponen yang ada di

    sekolah.

    8. Guru berlaku ramah terhadap sesama di sekolah.

    9. Guru ikut serta dalam kegiatan ibadah bersama.

    10. Guru menggingatkan anak untuk meneladani sikap atau teladan yang

    diberikan guru.

    11. Guru menasehati anak yang tidak melakukan sesuai dengan yang

    dicontohkan.

    2 Peran Guru

    sebagai

    1. Guru memberikan motivasi berupa pujian bagi anak yang melakukan

  • motivator hal yang baik.

    2. Guru memberikan jempol bagi anak yang melakukan hal yang baik.

    3. Guru memberikan toss (high five) bagi anak yang melakukan hal yang

    baik.

    4. Guru memberikan reward berupa bintang, stiker, permen bagi anak

    yang melakukan hal yang baik.

    5. Guru menceritakan kebaikan anak teman-temannya.

    6. Guru turut bermain selama beberapa menit ketika anak tidak melakukan.

    7. Guru memarahi dan menghukum anak yang tidak melakukan sesuai

    dengan pembentukan moral.

    3 Peran Guru

    sebagai

    pembimbin

    g

    1. Guru membimbing anak untuk mengenal Tuhan dengan kegiatan

    berdoa, mendengar cerita Alkitab

    dan lewat lagu-lagu rohani

    2. Guru menuntun anak menghargai dirinya sendiri dengan memberi

    tugas individu.

    3. Guru memasang hasil karya anak di kelas.

    4. Guru mengajar anak menghargai orang tua dengan memberi salam

    sebelum masuk ke kelas.

    5. Guru menuntun anak untuk menghargai dan menyayangi

    kakak/adik atau keluarga dengan

    lagu, puisi atau sajak

    6. Guru memberikan pesan-pesan moral sebelum anak pulang sekolah.

    7. Guru membimbing anak untuk saling menolong dalam kegiatan

    kelompok.

    8. Guru membimbing anak bekerja sama dengan teman dalam kegiatan

    kelompok.

    9. Guru menuntun anak untuk memberi pujian terhadap hasil usaha teman.

    10. Guru menuntun anak bersikap

  • terhadap alam sekitar dengan

    menyiram tanaman di sekolah.

    11. Guru menegur dengan ramah anak yang merusak tanaman yang ada

    disekolah.

    12. Guru menuntun anak untuk bersikap baik dalam masyarakat dengan

    kegiatan bermain drama.

    13. Guru menggunakan video dalam pembelajaran dengan tema tertentu

    yang mengandung pesan moral pada

    anak.

    14. Guru memukul anak yang tidak melakukan hal yang baik.

    15. Guru memberi kesempatan pada anak untuk menyelesaikan

    masalahnya sendiri.

    16. Guru menasehati anak yang tidak melakukan hal yang baik.

  • Lampiran 5

    Surat Pernyataan Persetujuan

    Yang bertandan tangan di bawah ini

    Nama (inisial) :

    Pekerjaan :

    Asal Sekolah :

    Menyatakan persetujuan menjadi partisipan untuk melakukan wawancara dengan

    mahasiswa

    Nama : Stivanny Nenomataus

    Program study : PG- PAUD/ FKIP

    Universitas : UKSW

    Dalam rangka memberikan data mengenai bagaimana peranan guru dalam upaya

    pembentukan moral anak usia 4-6 tahun. Wawancara ini dilakukan untuk membantu

    penyelesaian tugas akhir atau skripsi mahasiswa tersebut dengan judul “Peranan guru

    dalam upaya pembentukan moral anak usia 4-6 tahun di TK Kristen 03 Eben Haezer

    Salatiga”.

    Salatiga,… April 2016

    Guru/Partisipan

    Inisial:…

    Lampiran 6

  • Dokumentasi RKM,RKH, PROMES dan Program Sekolah

  • Lampiran 7

    Verbatim

    Partisipan 1

    a. Waktu wawancara

    Hari/Tanggal : Senin, 11 April 2016

    Waktu : 10.00 WIB

    b. Identitas Partisipan

    Inisial Partisipan : Ibu Y

    Pekerjaan : Guru TK

    Pendidikan : S1

    c. Keterangan S : Peneliti

    Y : Partisipan 1

    Subjek Isi Wawancara Kode

    S Selamat pagi ibu, P1.1

    Y Selamat pagi miss (berjabatan tangan)

    S Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih karena telah bersedia menjadi

    partisipan dalam penelitian saya bu

    Y Iya, sama-sama miss, kami senang kalau bisa membantu (tersenyum)

    S Jadi, begini bu, sesuai dengan tujuan saya, sebenarnya saya ingin

    mewawancarai ibu untuk mengetahui bagaimana selama ini peran ibu dalam

    pembentukan moral anak

    Y Ooh, tentang moral. Itu kan memang menjadi aspek perkembangan juga di TK

    kan, dalam permendiknas itu, nilai agama dan moral

    S Iya bu, jadi mungkin saya akan bertanya-tanya sedikit mengenai bagaimana

    ibu mengembangkan moral pada anak bu

    Y Oiya, boleh-boleh dengan senang hati miss (sambil tersenyum)

    S Iya, jadi pertanyaan yang pertama bu, mengapa sih ibu ingin menjadi seorang

    guru PAUD?

    P1. 2

    Y Jadi saya ingin menjadi seorang guru PAUD karena saya (memegang dada)

    terbeban untuk mendidik anak-anak supaya mereka menjadi anak anak yang

    baik secara khusus di TK Kristen 03 ini supaya mereka menjadi anak-anak

    yang mengenal akan kasih Tuhan, mereka menjadi anak-anak yang taat kepada

    Tuhan dan menjadi anak-anak yang patuh kepada Tuhan. Dan sebenarnya saya

    sudah lama sih Miss, jadi guru PAUD ini, (tertawa kecil)

    S Iya bu, jadi sudah lama ya bu jadi guru PAUDnya P1.3

    Y Iya miss, ya begitulah tanggung jawab kita

  • S Nah ibu, kira-kira selama jadi guru PAUD menurut ibu apa saja yang menjadi

    karakteristik guru PAUD itu?

    Y Kalau menurut saya ya kalau guru itu pertama harus memahami anak bahwa

    anak itu bukan orang besar tubuhnya kecil tapi mereka memang masih kecil

    jadi kita harus memahami dunianya mereka dan harus memahami gejala-gejala

    yang muncul ketika pembelajaran misalnya tiba-tiba menangis itu kita harus

    memahami dengan bertanya, gitu. Tidak menggurui tapi lebih banyak

    mendengarkan dan tidak lupa juga untuk meneladankan sesuatu yang baik

    pada anak.

    S Baik bu, nah kira-kira dari karakteristik bagaimana pendapat ibu mengenai

    menjadi seorang role model bagi anak usia dini?

    P1.4

    Y Em… jadi menurut saya kita menjadi model untuk anak-anak itu, karena kan

    anak-anak dalam setiap harinya kan dia itu meniru kita, jadi kita, kepada kita

    itu kita memberikan model-model, kita menjadi contoh anak-anak yang baik

    misalnya tentang dalam hal kita em… kepada teman kita itu saling mengasihi,

    em… kita itu juga harus menerapkan itu kepada anak. Kalau anak itu sudah

    melihat oo… kita sebagai guru itu kok sayang kepada anak dan mereka juga

    melihat kita dan mereka juga meneladani anak akan kita untuk kita mengasihi

    untuk menyayangi dengan temannya. Terus misalnya kita menolong anak

    yang mengalami kesulitan misalnya di dalam kesulitan mengerjakan kalau dia

    tidak bisa gurunya memberi contoh dan misalnya anak itu bisa melakukan itu.

    S Nah mungkin tadi ibu sudah di jelaskan ya bu, tapi kira-kira apa saja bentuk

    keteladanan yang diberikan Ibu guru yang dapat dicontohi oleh anak dalam

    rangka penanaman moral di sekolah? Mungkin yang secara nyatanya bu

    P1.5

    Y Misalnya memberi salam, mengucapkan salam kepada temannya. Disaat

    mereka datang mereka mengucapkan selamat pagi. Dan biasannya kalau pagi

    itu ketika anak-anak datang saya pasti meberi salam dan tidak akan melepas

    sebelum anak memandang saya dan membalas salam saya, begitu. Terus jika

    di beri sesuatu mengucapkan terima kasih kalau kita sudah di tolong juga

    mengucapkan terima kasih. Terus misalnya membuang sampah, membuang

    sampah di tempatnya di tempatnya nah, itu juga kita terapkan mulai dari

    sekarang. Ah… misalnya habis mereka makan, mereka harus membuang

    sampah pada tempatnya. Itu

    S Itu contoh-contoh yang selama ini ibu berikan sebagai model sehingga anak-

    anak bisa meniru

    Y Iya, iya miss

    S Nah, kira-kira selama ini menurut ibu apakah tindakan-tindakan tersebut sudah

    berhasil?

    P1.6

    Y Selama ini, selama pengalaman ini, saya melihat itu, anak-anak sebagian besar

    sudah berhasil melakukan itu. Berhasil melakukan apa yang sudah kami

    contohkan dan yang kami berikan, itu…

    S Jadi berhasil begitu kah bu

    Y Ya, bagi saya berhasil miss

    S Nah kemudian bu, bagaimana Ibu membangun relasi yang baik dengan sesama

    misalnya kepala sekolah, atau rekan guru, staf administrasi atau orang-orang

    yang ada di sekolah yang dapat diteladani oleh anak?

    P1.7

  • Y Membangunnnya dengan cara kita berkomunikasi dengan baik. Saling

    menghargai satu dengan yang lain. Misalnya dalam perkataan kita. Dalam

    perkataan kita kalau kita berkata dengan baik itu kan tentunya dapat

    membangun hubungan dengan baik. Melalui tingkah laku kita. Kalau tingkah

    laku kita itu baik, berarti kita membangun relasi yang baik dan orang tua itu

    pasti akan menghargai kita, teman kita pasti akan menghargai kita. Jadi

    melalui komunikasi, melalui tutur kata, melalui tingkah laku, melalui

    perbuatan yang kita lakukan sehari-hari itu.

    S Mungkin selain dengan patner di dalam kelas misalnya dengan kepala sekolah,

    atau teman guru yang lain begitu bu?

    Y Iya, saya melakukan hal yang sama apalagi di depan anak-anak ya itu harus

    yang baik ya. Bertemu guru atau siapapun jangan lupa senyum, terus ada juga

    misalnya sambil berjabatan tangan, begitu

    S Nah bu, kalau misalnya ketika ibu sudah memberikan contoh-contoh yang

    baik kepada anak dan anak tidak melakukannya. Kira-kira bagaimana tindakan

    ibu bagi anak?

    P1.8

    Y Saya akan berulang kali menginggatkan kepada anak supaya dia diberi

    sesuatu, atau menerima sesuatu mengucapkan terima kasih. Jadi diulangi-

    ulangi, diingatkan- diingatkan terus. Kemudian ada nasehat juga

    S Selain itu mungkin ada bu

    Y Yaa, jadi lewat pembiasaan ya, lakukan terus menerus secara konsisten

    sehingga anak-anak melihat dan berupaya untuk mengikuti contoh yang baik

    tadi. Karena di TK itu pasti harus ada pembiasaan

    S Iya bu, nah mungkin selain ibu memberikan contoh kepada anak, pastinya

    harus juga ada dukungan atau motivasi yaa bu

    P1.9

    Y Jadi seperti menjadi motivator yaa begitu miss,

    S Iya bu, nah kalau ada anak melakukan hal yang sesuai dengan pembentukan

    moral begitu, kira-kira bentuk motivasi apa yang ibu berikan?

    Y Yang pasti kita berikan senyuman, semangat kepada mereka kamu hebat,

    kamu pintar begitu kemudian em… misalnya saya biasanya memberikan

    hadiah, memberikan reward kepada mereka misalnya oh, tangannya mereka

    diberi cap (menunjuk ke tangan) atau diberi stiker, atau diberi permen, bintang

    nah itu membuat mereka itu senang melakukan nilai moral yang baik yaa

    setiap harinya..

    S Itu mungkin bagi yang melakukan, bagaimana dengan yang tidak melakukan

    kira-kira bentuk motivasi apa yang ibu berikan pada mereka

    P1.10

    Y Em… kalau yang tidak melakukan motivasi yang saya lakukan yaitu

    mendorong mereka untuk bisa melakukan itu dan saya mengingatkan kepada

    anak itu nanti kalau kamu bisa melakukan ini kamu akan mendapat sesuatu

    dari bu guru. Jadi mendorong terus untuk melakukan. Karena tidak boleh

    (menggelengkan kepala) dengan kekerasan yaa miss. Fisik maupun dengan

    kata-kata itu sangat tidak boleh menurut saya.

    S Misalnya bu

    Y Kaya pull up begitu. Mendorong untuk anak itu bisa melakukan dengan

    nasehat. Kemudian saya juga gunakan misalnya actor spiderman atau apa

    begitu yang disukai anak, saya katakana loh, spiderman tidak pernah loh

  • menyakiti temannya, contohnya begitu (senyum). Nah, jadi anak-anak yang

    tidak melakukan itu jadi anak termotivasi. begitu

    S Kira-kira sejauh ini yang paling efektif menurut ibu yang mana P1.11

    Y Dengan pujian, jadi anak-anak merasa oh… kamu hebat. Anak akan merasa

    senang dengan apa yang telah dia lakukan. Jadi yang lain bisa mengikuti

    S Kalau berbicara tentang moral pasti tidak terlepas dari pengenalan akan Tuhan

    ya bu

    P1.12

    Y Oiya pasti karena moral itu ya salah satunya adalah mengenal niali-nilai

    agama itu, miss

    S Nah, kira-kira apa sih tindakan ibu untuk mengenalkan anak pada Tuhan

    Y Yang saya lakukan jadi setiap kita mau memulai kegiatan kita berdoa dulu.

    Terus kita juga memberikan firman Tuhan atau cerita Firman Tuhan dari itu

    kita akan membawa anak-anak itu ya dia bisa mengenal akan Tuhan,

    mengenal kasih Tuhan dan dari itu mereka boleh belajar dari firman Tuhan

    dari tiap pagi kita berikan itu dia bisa mengenal akan Tuhan.

    S Kira-kira tujuannya apa sih bu

    Y Tujuan yang lain yaitu anak-anak itu bisa melakukan kasih kepada temannya,

    mereka menyayangi temanya, mereka juga bisa mengucap syukur dan mereka

    juga bisa saling tolong menolong menghargai sesuai dengan ajaran dari

    Firman Tuhan yang di dengar itu.

    S Iya bu, selain itu bu, bagaimana ibu membimbing anak untuk menghargai diri

    sendiri?

    P1.13

    Y Menghargai diri sendiri itu, ya termasuk nilai moral juga yaa, bertanggung

    jawab, jujur itu salah satu dari menghargai diri menurut saya. Nah kalau itu

    biasanya saya akan membawa dia untuk mengatakan bahwa kamu itu bisa,

    kamu itu pandai, kamu itu anak Tuhan dan kamu pintar, kamu bisa jdi kamu

    tidak usah takut dengan apa yang sudah kamu lakukan. Jadi bisa membuat dia

    percaya diri kan kadang anak ada yang nganu sudah tidak PD dengan hasil

    karyanya apalagi kalau temannya lebih bagus jadi saya akan mendorong

    dengan kata-kata yang positif. Alasannya supaya anak itu tidak minder kepada

    teman, guru dan lebih percaya pada dirinya. Terus dibimbing. Intinya

    menghargai diri sendiri yaitu percaya pada kemampuan dirinya, atau percaya

    diri.

    S Selain menghargai diri sendiri bu, apa sih tindakan yang ibu lakukan untuk

    membimbing anak menghargai orang tua, baik itu orang tua yang melahirkan

    maupun yang lebih tua darinya, begitu bu

    P1.14

    Y Bimbingan yang saya lakukan yaitu dengan mengingatkan dia, em… agar

    anak itu menghargai dan menghormati orang tua misalnya kalau orang tua

    menyuruh untuk waktunya makan dia harus makan dia harus melakukan apa

    yang di perintahkan orang tua dengan cara terus saya bimbing dan terus

    mengingatkan di dalam kelas untuk anak tetap mau mendengarkan perkataan

    orang tua karena orang tua itu juga wakil dari Tuhan jadi harus dihargai orang

    tua itu.

    S Jadi diingatkan begitu kah bu

    Y Iya jadi misalnya ketika sebelum pulang sekolah itu saya selalu mengingatkan

    untuk misalnya jangan lupa mencium tangan orang tua, bukan cuman ayah dan

  • ibu, tapi semua orang yang lebih tua darinya dan tidak lupa mengucapka

    salam. Begitu. Biasanya juga ada tema tentang keluarga dari tema keluarga itu

    kita bisa mengajarkan pada anak untuk dia mengahargai orang yang yang

    tinggal di rumahnya atau keluargaya bahkan kepada mbanya atau orang yang

    membantu ibunya (pembantunya).

    S Nah bu, selain mmbimbing untuk orang tua tentu saja dalam kehidupan

    keluarga tidak lepas dari saudara ya, ada kakak ada, bagaimana ibu

    membimbing anak agar bersikap baik terhadap saudara-saudaranya?

    P1.15

    Y Sebenarnya hampir sama yaa miss, dengan kakak adiknya misalnya dia harus

    mau berbagi. Itu dengan cara saya mengingatkan. Kemudian bagaimana dia

    memanggil bukang langsung menyebut nama tapi dengan sebutan kakak atau

    adik atau mas atau mba sehingga lebih sopan. Caranya dengan terus

    mengingatkan.

    S Selain itu bu, yang berhubungan anak dengan teman sebaya P1.16

    Y Oiya iya (menggangukan kepala), wah kalau di sekolah itu bermain sama

    teman pasti banyak percecokannya miss

    S Nah itu bagaimana ibu membimbingnya?

    Y Misalnya ada perkelahian nah kita akan mempertemukan anak yang berantem

    ini. Nah kita akan mencari tahu mengapa sehingga mereka berkelahi. Kita

    akan menyuruh anak untuk menjelaskan jadi mendengar dari dua pihak setelah

    kita sudah tau kebenarannya maka berkata bagi anak yang salah harus

    meminta maaf kepada temannya. Yaa jadi dengan memanggil mereka dan

    menyelesaikannya harus sampai benar-benar tuntas baru mereka saling

    berpelukan saling meminta maaf dan sebagainya.

    S Bagaimana reaksi teman-teman sebaya yang lain bu?

    Y Reaksi teman-temannya juga senang yaa, jadi mereka senang kalau ada yang

    berkelahi kemudian saling memberi maaf. Bahkan ada yang bisa

    menyelesaikan masalahnya sendiri jadi biasanya saya hanya mengamati

    mereka untuk melihat apakah mereka benar-benar bisa menyelesaikan

    masalahnya sendiri atau tidak jadi beri kesempatan dulu pada anak untuk

    menyelesaikannya. Jadi tanggapan teman-temannya yaa baik, senang karena

    temannya mau melakukan hal baik.

    S Kemudian bagaimana cara ibu menuntun anak bersikap terhadap alam sekitar

    (hewan dan tumbuhan)?

    P1.17

    Y Ini, anak kami ajari untuk menyiram tanaman pada waktu tema tanaman nah

    itu ada kegiatan menyiram tanaman dan tidak merusak tanaman dengan tidak

    memetik bunganya, tidak memetik daunnya, dan bahkan tidak mencabut

    tanaman itu jadi kita adakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan

    bagaimana merawat tanaman. Kemudian mengarahkan mereka tidak hanya di

    sekolah namun juga jika melihat tanaman di rumah. Dan pada saat tema

    binatangpun kita mnegajarkan anak-anak untuk menyayangi binatang dengan

    cara memberi makan binatang, misalnya binatang kesayangan ya dengan

    memandikan. Jadi intinya tidak menggangu. Intinya ketika ada tema tentang

    alam itu baik itu tumbuhan maupun hewan kami selalu menekankan anak

    dengan cara membuat kegiatan-kegiatan dimana anak turun langsung dalam

    merawat tumbuhan maupun hewan. Selain itu di sekolah kan biasannya ada

  • kegiatan field trip itu misalnya ke kebun anak merasa benar-benar bagaimana

    menanam, merawat memberi pupuk nah disitu saya rasa bisa memupuk nilai-

    nilai baik bagaimana mereka bersikap pada alam yaa.

    S Nah mungkin dalam keseharian bagaimanan bu?

    Y Dalam keseharian yang paling gampang ya menggingatkan untuk membuang

    sampah pada tempatnya, jangan lupa mematikan kran air setelah mencuci

    tangan. Karena di sini banyak anak-anak yang sengaja membiarkan kran air itu

    terus terbuka jadi kan pemborosan air juga toh. Begitu miss

    Selain itu juga miss (mengerutikan kening) disini kita ada kegiatan-kegiatan

    dari sekolah seperti field trip begitu misalnya ke sawah melihat bagaimana

    kerja petani, dan sebagainya

    S Bagaimana cara ibu menuntun anak untuk bersikap dalam masyarakat? P1.18

    Y Saya mengarahkan anak, jadi kamu di lingkungan masyarakat anak harus

    bersikap yang baik. Mengarahkan dia untuk bersikap yang baik, sopan

    misalnya saat dia berkata-kata, dia harus berkata dengan sopan. Misalnya

    kalau berjalan juga berjalan dengan baik kan biasanya ada anak yang kalau

    berjalan sengaja menendang nah kita mengarahkan anak itu untuk berlaku

    sopan dengan orang lain. Kalau ada orang yang lebi dewasa saya bimbing

    untuk menegur denga ramah, kemudian biasanya kan anak-anak kalau ada

    kegiatan keluar sekolah begitu, misalnya jalan-jalan itu biasannya pagar rumah

    orang itu di gebrak-gebrak, nah disitu saya ingatkan jadi menegur langsung

    pada anak.

    S Baik bu, misalnya kalau ada anak-anak yang bersikap kurang baik misalnya

    tidak sopan, tidak mau mengerjakan tugas, suka mengusik teman, suka

    bertengkar itu bagaimana sikap ibu terhadap anak tersebut?

    P1.19

    Y Saya akan mendekati anak tersebut, kemudian bertanya mengapa dia

    melakukan hal yang tidak baik misalnya berkelahi atau berkata kasar atau

    marah kepda temanya atau orang lain jadi saya akan mendekati dan setelah itu

    saya tanyakan penyebabnya. Dari itu, kemudian biasanya saya mengajak anak

    itu untuk berdoa secara singkat, minta maaf kepada Tuhan karena dia sudah

    melakukan hal yang salah kemudian meminta maaf kepada teman.

    S Selama ini, tentu ada hambatan yang ditemukan bu dalam mengembangkan

    moral anak ya

    P1.20

    Y Iya miss, itu pasti

    S Nah kira-kira apa saja hambatannya bu

    Y Hambatanya ya kadang dari anak itu sendiri kalau anak itu kan sikapnya keras

    kalau dia sikapnya keras kan menjadi hambatan bagi kita untuk melakukan itu

    tetapi karena dengan terus-terus dilakukan maka itu bisa berlajan dengan baik.

    jadi hambatanya dari sikap anak itu sendiri, dari lingkungan anak baik itu

    lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat dari anak itu sendiri.

    Hambatan paling besar sebenarnya dari lingkungan itu tadi.

    S Bagaimana ibu mengatasinya atau solusinya apa bu? P1.21

    Y Saya akan mendekati orang tua dan saya akan selalu berkomunikasi dengan

    orang tua itu tentang anak itu. Selalu pendekatan dengan orang tua,

    komunikasi dengan orang tua dan juga kepada anak itu sendiri saya dekati-

    dekati terus tiap hari-tiap hari samapi dia betul-betul bisa melakukan, bisa

  • menjadi anak yang baik

    S Biasanya kapan ibu memberitahukan kepada orang tua?

    Y Misalnya saat orang tua mengantar anak, ataupun menjemput itu bisa kita

    mengadakan komunikasi selain itu, kitakan ada buku konsultasi antara orang

    tua dan guru jadi misalnya guru ada sesuatu dengan anak itu biasanya kita

    konsultasikan melalui buku konsultasi tersebut. Biasanya juga bisa lewat

    telepon atau dengan berkunjung ke rumahnya.

    S Baik bu, ini untuk pertanyaan penutup bagaimana saran ibu terhadap para guru

    PAUD mengenai pembentukan moral AUD?

    P1.22

    Y Saran saya kepada guru PAUD adalah untuk mengajarkan dan menjadi contoh

    dalam kita berbicara dalam kita bertingkah laku dalam keseharian kita melalui.

    Jadi contoh dan teladan itu harus benar-benar kita lakukan. Kemudian

    mengajarkan pada anak itu harus secara rutin bagaimana mengajarkan pada

    anak. Jadi guru harus terus menerus melakukan atau kontinyu. Di jadikan

    nilai-nilai moral itu sebagai pembiasaan setiap harinya. Terhadap diri kita juga

    harus benar-benar menjadikan itu sebagai pembiasaan.

    S Baik bu, daftar pertanyaannya sudah selesai, saya mengucakan terima kasih

    karena sudah memberikan waktunya buat saya

    P1.23

    Y Oh, tidak masalah miss, saya senang bisa membantu semoga lancar yaa miss.

    S Iya bu, sekali lagi terima kasih (berjabat tangan)

  • Partisipan 2

    a. Waktu wawancara

    Hari/Tanggal : Rabu, 13 April 2016

    Waktu : 09.00 WIB

    b. Identitas Partisipan

    Inisial Partisipan : Ibu L

    Pekerjaan : Guru TK

    Pendidikan : S1

    c. Keterangan S : Peneliti

    L : Partisipan 2

    Subjek Isi Wawancara Kode

    S Selamat pagi ibu, maaf sudah mengganggu waktunya. Ini tidak sibuk kan bu, P2.1

    L Oh, tidak masalah, kemarin kepala sekolah sudah beri tahu kalau mau ada yang

    wawancara, jadi sudah di atur jadwalnya, (tersenyum)

    S Iya bu, jadi saya sedang melakukan penelitian tentang peran guru dalam

    pembentukan moral anak, jadi mungkin saya akan mengajukan beberapa

    pertannyaan, begitu bu

    L Menyangkut peran guru dalam moral yaa, baik baik miss, silahkan (tertawa kecil

    dan tersenyum). Nilai-nilai moral itu kan sebenarnya juga dalam RKH kami

    sudah ada yaa, jadi setiap hari itu suah ditentukan karakter nilai moral apa yang

    harus diajarkan pada anak, sebenarnya sih sudah ada.

    S Iya bu, jadi mungkin saya akan Tanya-tanya sedikit bagaimana ibu

    menerapkannya

    L Baik miss, silahkan silahkan (tertawa kecil)

    S Nah bu, kira-kira sudah berapa lama sih ibu jadi guru PAUD? P2.2

    L Wah sudah lama yaa miss, di atas 10 tahun malahan.

    S Nah apa sih yang menjadi motivasi ibu jadi guru PAUD, bu kalau begitu?

    L Karena menjadi guru PAUD memang merupakan tugas mulia dari Tuhan yaa,

    melayani begitu. Dan selain itu juga karena sebagai guru saya mengaplikasikan

    sekolah pendidikan guru saya (SPG) saya yaitu guru PAUD khususnya SPG TK

    waktu itu dan sekarang sudah tidak ada lagi. Itu untuk saya aplikasikan karena

    semakin lama juga saya semakin mencintai anak-anak (tersenyum). Dan dunia

  • anak-anak itu sangat menyenangkan sekali. Memang (menganggukan kepala)

    mula-mula memang saya buta terhadap anak-anak tetapi memang semakin lama

    semakin mendalam pemahaman saya mengenai anak.

    S Dari situ, menurut ibu apa saja karakteristik dari seorang guru PAUD itu? P2.3

    L Ya tentunya memiliki kepribadian yang baik. Punya etitud yang baik itu utama.

    Karena justru menjadi guru PAUD tidak hanya menghadapi anak-anak tetapi

    justru kita menghadapi masa depan anak-anak itu. Jadi ketika saya dilapangan

    semua gerak-gerik saya itu di lihat oleh anak dan apalagi kami disini itu

    mengajarnya system patner yaa jadi kami juga harus benar-benar memahami

    karakteristik patner kami masing-masing ya seperti itu. Sehingga tidak ada

    kejanggalan dalam mendidik anak ya. Jadi dengan begitu kami bisa dikatakan

    layak menjadi guru PAUD. Kemudian karakteristik yang berikut adalah harus

    banyak-banyak sabar yaa miss. Karena menghadapi anak itu yang punya macam-

    macam sifat itu ya otomatis kita harus benar-benar berlatih untuk sabar…

    (tertawa kecil) begitu

    S Bagaimana pendapat Ibu mengenai menjadi seorang role model bagi anak usia

    dini (AUD)?

    P2.4

    L Yang pertama menjaga stabilitas kita sebagai guru, dalam banyak hal ya. Karena

    mereka akan mengidolakan kita, dan tentu kita akan bertindak hati-hati dalam

    berbagai macam aspek ya, supaya apa yang ditiru yang dicontoh benar-benar

    bukan sesuatu yang tidak baik, tentu hal yang baik, yang pantas yang layak yang

    itu mendukung teristimewah lebih menggali perkembangan anak didik kita

    supaya ke depan anak didik kita bisa, katakanlah tidak melecehkan guru. Guru itu

    yang istilah kalau bahawa Jawa itu diguguh dan ditiru, itu di not ya seperti yang

    punya Ki Hadjar Dewantara itu. Jadi kita harus stabil di manapun kita berada,

    bukan hanya di sekolah, kadang kita bertemu di jalan, kadang kita bertemu di

    tempat lain. Jadi kalau segala tingkah laku kita, segala perbuatan kita tidak

    pantas, anak-anak akan mengikuti, lah guruku saja seperti itu. Dan itu hanya

    berakibat yang tidak baik bagi anak.

    S Iya bu, seperti yang tadi ibu bilang bahwa guru itu ditiru, nah kira-kira sejauh ini

    bentuk keteladanan yang diberikan Ibu yang dapat dicontohi oleh anak dalam

    rangka penanaman moral di sekolah?

    P2.5

    L Seperti yang berlaku di sini, katakalah di TK Eben Haezer ini, datang awal, kita

    ikut renungan, kita ikut berdoa bersama rekan guru yang lain itu otomatis secara

    tidak langsung anak-anak itu melihat. Kemudian tidak datang terlambat sekolah,

  • mengajar sesuai koridor yang sudah ada. Lalu rasa sayang itu tetap harus lebih

    nampak ya sehingga hubungan kita dengan anak-anak itu lebih dekat. Mereka

    tidak akan mengidolakan dan mencontoh kita kalau hubungan kita jauh.

    Meskipun anak-anak tidak baik katakanlah nakal, tapi kita tidak mengatakannya

    nakal. Kita memanggilnya dengan halus, ramah, nah itukan apa namanya, anak-

    anak menjadi lebih dekat nah, tapi jangan salah juga, ketika kita mengatakan

    aduh, gantengnya, itu sebenarnya tidak tepat karena kita tidak hanya melihat dari

    penampilan saja tapi katakanlah seperti ini aduh, gantengnya, sudah mau

    mendengar, sudah mau bertanggunga jawab karena kalau hanya mengatakan

    ganteng nanti dia kepedean tanpa tahu dia itu ganteng karena apa, misalnya. Dan

    tentu saja masih banyak lagi yah...

    S Kira-kira apakah tindakan ibu berhasil? P2.6

    L Tidak berhasil (sedikit menundukan kepala lalu mengangkat lagi) Karena ada

    kalanya kondisi kita sendiri (memegang dada) mengalami katakanlah tidak stabil

    juga. Kadang kondisi pikiran kita suatu masalah itu membuat kita saat itu

    mungkin tidak layak untuk dicontoh oleh anak-anak katakanlah seperti ini kita

    sedang ada masalah di keluarga padahal kita sebagai guru itu sebenarnya harus

    mampu menampakan wajah ceria, wajah semangat tetapi kita tidak bisa

    memungkiri seperti itu kadang-kadang kita memang harus buat-buat tapi ada

    kalanya setitik dua titik itu pasti muncul ya, jadi itu yang membuat sepenuhnya

    tidak berhasil itu, karena anak-anak itu melihat kita ya, mereka sangat mengenal

    kita jadi kalau setitik dua titik tadi kita melakukan dengan tidak sungguh hati

    maka di situlah yang membuat sepenuhnya apa yang kita contohkan tidak atau

    belum berhasil.

    S Selain itu bu, bagaimana ibu membangun relasi yang baik dengan orang-orang

    yang ada di sekolah misalnya kepala sekolah, staf administrasi yang ketika anak

    lihat itu anak bisa menirunya bu?

    P2.7

    L Ya ketika kita bertemu ya kita memberi salam, hallo atau hai ya, How are you,

    dan lain sebagainya tos begitu misalnya kepada yang lain juga seperti itu dan em,

    ketika orang lain sedang membicarakan patner kerja kita saya sebagai pasangan

    itu tidak akan menanggapi penuh, karena itu akan merusak hubungan kita dengan

    pasangan kita. Karena ini pernah terjadi ya, kalau saya ikut-ikutan masuk untuk

    bercerita nama patner kerja kita itu pasti bawaanya jadi tidak senang melihat

    patner kita dan artinya hubungan kita dengan patner jadi tidak baik di depan

    anak-anak dan tidak menutup kemungkinan anak-anak yang memiliki kejelian

  • dalam menilai guru-gurunya ini akan melihat bahkan meniru, jadi saya berusaha

    di dalam kelas di depan anak-anak harus memiliki hubungan yang baik dengan

    teman saya atau patner saya, seperti itu. Karena di sini kan satu kelas itu berdua

    jadi sebisa mungkin menjaga hubungan yang baik

    S Selain itu bu, misalnya ibu mendapati anak yang tidak melakukan sesuai dengan

    yang dicontohkan, apa tindakan ibu?

    P2.8

    L Paling tidak kita memberi sentuhan (mengerakan tangan) kepada dia misalnya

    memegang pundaknya supata yang pertama dia sadar kalau saya sayang kepada

    dia, dan dia itu anak yang baik kemudian ya saya biasanya langsung menegur,

    memberi peringatan dan bertanya kepada anak, biasanya langsung dengan kata-

    kata ya sehingga anak-anak juga bisa langsung sadar bahwa perbuatannya tidak

    sesuai atau tidak disenangi oleh guru oleh saya seperti itu.

    S Nah ibu, selain memberikan contoh pada anak, pasti ada semangat atau motivasi

    yang diberikan ya

    P2.9

    L Iya, harus ada karena dengan motivasi itu anak-anak akan lebih semangat karena

    mereka merasa kalau ada dorongan ada semangat, ada pengguatan yang diberikan

    oleh orang yaitu guru

    S Jika begitu bu, bagaimana bentuk motivasi apa yang ibu berikan jika anak

    melakukan hal yang sesuai sesuai dengan pembentukan moral

    L Kalau kita di PAUD miss (menganggukan kepala) motivasi itu biasanya lebih ke

    penguatan namanya yaa. Ya… jadi untuk bentuk motivasinya saya biasanya

    memberikan reward ya, misalnya memberikan acungan jempol, ataupun tos, dan

    lain sebagainya itu yang kami lakukan.. Dan tidak lupa saya memberikan pujian,

    anak-anak hebat, kalian berhasil bekerja sama. Misalnya besok mau bekerja sama

    lagi, saya bilang kaya gitu. Dan itu sebuah kegiatan yang sedang saya terapkan,

    baru saja saya terapkan di kelas saya. Bahkan di dalam kelas itu saya buat

    kegiatannya itu dalam bentuk estafet, misalnya memberi lembar tugas, saya

    membagikannya dengan cara estafet lalu memberikan instruksi untuk anak-anak

    menyebutkan nama teman yang akan menerima lembar tugas tersebut. Karena

    kami itu duduknya leter U sehingga anak-anak belajar melayani orang lain

    terlebih dahulu dalam konsep yang lebih nyata.

    S Nah mungkin itu bagi yang melakukan, kalau bagi anak yang tidak melakukan

    bagaimana bu?

    P2.10

    L Kalau yang model seperti saya tadi mereka tetap melakukan ya, senang seperti

    itu, tapi memang pada awalnya masih banyak yang enggan atau tidak mau

  • melakukan estafet itu. Itu baru saja kemarin ada anak yang benar-benar tidak mau

    memegang tas temannya apalagi sepatu temannya, tidak mau menolong dan

    bergabung sama sekali. Tetapi saya beri kesempatan, jadi tidak memaksa, saya

    biarkan dia melihat teman-temannya dan kemudian tadi barusan saja ternyata dia

    mau melakukan, mau bergabung dengan teman-temannya. Jadi saya setelah

    melihat itu saya memberikan nasihat, kemudian saya katakan kalau mau

    menolong orang lain silahkan masuk ke barisan supaya kamu juga ditolong orang

    lain karena manusia itu tidak bisa hidup sendiri, harus bisa saling menolong.

    Saya beri nasihat dengan tidak memaksa ya, saya memastikan ke anak tersebut

    bahwa dia pasti bisa berubah dan melakukan sesuai dengan yag sudah saya

    contohkan. Begitu yang biasa saya berikan sih miss

    S Dari semuanya itu kira-kira bentuk yang paling efektif itu apa bu dan dampaknya

    bagaimana

    P2.12

    L Ya menurut saya yang paling efektif ya ketika kita memberikan reward berupa

    pujian, dan mengajak teman-temannya juga memberikan pujian berupa tepukan

    tangan, atau acungan jempol jadi mereka akan terus mengingat, bahkan sampai

    ada yang memberitahukan ke orang tuanya sehingga dampaknya anak akan tetap

    melakukan karakter-karakter moral yang baik sehingga dia bisa mendapat pujian

    bahkan dari teman-temannya, begitu.

    S Baik bu, selanjutnya kalau berbicara tentang moral tentu tidak terlepas dari

    pengenalan akan Tuhan bagi anak

    P2.13

    L Iya, iya… (menganggukan kepala)

    S Nah bu selama ini tindakan apa sih yang ibu berikan dalam rangka pengenalan

    akan Tuhan?

    L Ya kalau pagi itu otomatis segala hal ata kegiatan itu kami kaitan dengan

    pengenalan akan Tuhan, jadi setiap hari itu kami kaitan kegiatan dengan

    pembelajaran untuk mengenal Tuhan. Jadi ada doa bersama sebelum masuk ke

    sentra, doa Bapa Kami di Kanopi. Kemudian ada pelajaran Rohani di hari Sabtu.

    Biasanya di awal kegiatan itu kami mengaitkan sedikit tema dengan ajaran agama

    terkhusunya ajaran Kristen. Jadi adanya cerita-cerita jadi kami kaitkan dengan

    ajaran Tuhan misalnya cerita-cerita alkitab. Sehingga karaker-karakter atau

    tokoh-tokoh Alkitab itu kan ada, jadi dapat kita berikan dan beritahukan pada

    anak.

    S Bagaimana dengan tindakan ibu untuk membimbing anak menghargai dirinya

    sendiri?

    P2.14

  • L Ya menghargai diri itu kan di dalamnya dia bisa untuk bertanggung jawab,

    mandiri, berdisiplin, bersemangat. Jadi misalkan kegiatan menyusun balok dia

    bertanggung jawab mengembalikan semua balok yang dipakai. Atau

    menggunakan jumlah balok sesuai dengan yang telah ditentukan guru kan itu

    karakter bertanggung jawab dan jujur ya, kemudian kita mengatakan kepada anak

    itu bahwa kamu sebenarnya bisa loh, jadi dengan terus memberikan kata-kata

    positif pada anak tersebut. Jadi misalnya kita ajak anak-anak lain untuk ikut

    memberi suport atau dukungan pada anak tersebut. Karena biasanya yang lebih

    mempan dan yang anak-anak lebih senang itu ketika dia juga mendapat pujian

    dari teman sebayanya, atau teman sekelasnya. Coba mari kita acungkan jempol

    karena sudah mau percaya diri misalnya. Atau saya selalu berikan nasehat-

    nasehat agar anak bisa bertanggung jawab, mandiri dengan pemberian tugas

    misalnya membuat bangunan. Jadi dia bertanggung jawab menyelesaikannnya

    sendiri begitu.

    S Selain itu bu, hubungan dengan orang tua atau orang yang lebih tua tentunya

    menjadi hal yang penting, nah bagaiman ibu membimbing anak dalam bersikap

    terhadap orang tua atau orang yang lebih tua sekalipun?

    P2.15

    L Ya menghargai ya tidak jemu-jemu menggingatkan ya, anak-anak di rumah itu

    harus menghargai orang tua, yang mananya orang tua itu bukan hanya ayah dan

    ibu tapi ada kakak, ada mbah yang membantu ibu, ada kakek, nenek, bibi, paman

    itu adalah orang tua jadi apa yang dinasehatkan itu pasti untuk kebaikanmu.

    Makanya kita harus mendengar. Kemudian kepada adik, jangan sewenang-

    wenang karena kita itu meskipun kecil tapi dia itu adik kita yang harus kita

    sayangi, kita jaga, dan mengaitkan lagi dengan manusia sebagai makhluk sosial

    ya. Dan itu biasanya lebih kepada kegiatan-kegiatan saat tema keluarga. Jadi

    misalnya sekarang itu kan ada tema alat komunikasi jadi kami membuat kegiatan

    anak menulis surat kepada siapa saja anggota keluarganya sehingga jiwa

    menyayangi itu kami harap bisa terbangun atau terbentuk dari kegiatan-kegiatan

    seperti itu.

    S Kalau dengan saudara-saudaranya bu, kakak atau adik? P2.16

    L Saya pikir sama yaa, mungkin sudah di jawab di atas bahwa kami kaitkan dengan

    tema misalnya atau bisa juga dengan metode bercerita atau misalnya memberikan

    kesempatan pada anak untuk menceritakan keadaanya di rumah, jadi mereka bisa

    menceritakan atau bercakap-cakap tentang kondisi mereka di rumah, itu sih miss

    yang biasa saya lakukan, karena semua harus masuk pada kegiatan anak setiap

  • hari itu.

    S Kemudian bagaimana ibu memberikan atau membimbing anak bersikap terhadap

    teman sebayanya?

    P2.17

    L Saya di kelas itu atau sebelum masuk kelas, ada semacam kegiatan dengan model

    estafet begitu. Jadi ketika ingin menaruh tas, saya suruh anak-anak dari kanopi

    itu sebelum masuk kelas saya suruh berbaris, kemudian tasnya diangkat ke

    depan, kemudian anak yang di belakang memberikan tasnya kepada anak yang di

    depan, jadi yang memasukan tas itu hanya orang atau anak yang di depan

    kemudian berputar lagi seperti estafet. Jadi seperti estafet tas ini mengandung

    banyak nilai. Kerja sama, sabar, sayang kepada teman dengan cara membantu,

    menghargai teman, tolong menolong, gotong royong karena zaman sekarang itu

    nilai budaya gotong royong itu sudah berkurang. Peduli orang lain it sudah

    kurang sekali. Kadang-kadang, kalau tasnya jelek atau misalnya kegiatan

    menempatkan sepatu sehabis kegiatan menempatkan tas, itu sepatunya saya

    suruh lepas, terus diberi kepada temannya. Kan kadang kalau sepatunya jelek ada

    yang tidak mau mmegang dan ada anak yang ingin selalu sepatunya itu selalu di

    atas terus, tidak pernah mau di taruh di rak bagian bawah. Kami suruh yang

    paling pertama di taruh di rak paling bawah kemudian berikan temannya nanti

    disebelahnya kemudian bersusun sampai atas. Jadi tidak seperti anak-anak itu

    biasanya aku mau sepatuku dekat dia, aku mau yang di bagian sebelah sini

    misalnya. Tapi mereka sesudah melakukan itu, mereka senang. Dan tidak lupa

    saya memberikan pujian. Besok mau bekerja sama lagi, saya bilang kaya gitu.

    Dan itu sebuah kegiatan yang sedang saya terapkan, baru saja saya terapkan di

    kelas saya. Bahkan di dalam kelas itu saya buat kegiatannya itu dalam bentuk

    estafet, misalnya memberi lembar tugas, saya membagikannya dengan cara

    estafet lalu memberikan instruksi untuk anak-anak menyebutkan nama teman

    yang akan menerima lembar tugas tersebut. Karena kami itu duduknya leter U

    sehingga anak-anak belajar melayani orang lain terlebih dahulu dalam konsep

    yang lebih nyata.

    S Baik bu, selain itu tentu sikap anak terhadap alam dan lingkungan itu penting,

    bagaimana ibu membimbing mereka?

    P2.18

    L Itu ya kembali lagi dengan cara menasehati ya agar tidak merusak, menggangu

    kemudian mengajarkan mereka dengan kegiatan-kegiatan misalnya menyiram,

    memberi pupuk, mencabut rumput yang liar, kemudian tidak mencoret-coret

    tembok, membuang sampah pada tempat sampah misalnya jadi biasanya sih yang

  • saya gunakan adalah dengan terus menggingatkan anak-anak ya dan juga dengan

    kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tumbuhan maupun hewan seperti itu.

    S Pertanyaan yang berikut bagaimana cara ibu menuntun anak untuk bersikap

    dalam masyarakat?

    P2.19

    L Terus menggingatkan, kemudian bagaimana hidup dalam bermasyarakat itu tidak

    boleh teriak-teriak sembarangan karena akan menggangu. Kalau di banyak orang

    harus tetap berpegangan sama ibu atau orang dewasa yang membawa kita, jadi

    tidak melepaskan tangan dan kemudian kita akan susah sendiri. Jadi mereka

    belajar untuk bergotong royong dan mewas diri juga ya, miss

    S Apa tujuannya bu

    L Sebenarnya tujuannya itu ya praktis ya, intinya anak itu dapat berlaku dan

    bersikap baik di depan masyarakat dan juga dapat mengaja dirinya juga, begitu

    S Nah bu, di dalam kelas, atau keseharian anak itu ada tidak yang misalnya tidak

    melakukan nilai-nilai moral?

    P2.20

    L Oh, sampai sekarang ini masih banyak, ada yang suka memukul temannya, ada

    juga suka berkelahi, tidak mau mengerjakan tugas, suka ganggu teman, begitu

    (mengerutkan kening)

    S Sejauh ini tindakan apa yang ibu berikan kepada mereka

    L Ya kadang-kadang kalau menemukan anak-anak seperti itu biasanya saya

    berdiam dulu, kita memanggil sambil di elus-elus, kita peluk. Dan kemudian

    berkata dengan sebisa mungkin kalimat-kalimat yang positif, misalnya kamu kan

    anak yang pintar kamu itu baik, kamu itu anak baik. Kemudian saya menyuruh

    untuk meminta maaf. Jadi saya tunggu sampai emosinya itu bisa redah dulu ya.

    Dan biasanya saja buat perjanjian sama anak untuk besok tidak mengulanginya

    lagi itu pasti. Yang jelas harus minta maaf ya karena kadang-kadang anak-anak

    itu minta maafnya tidak tulus. Selain itu ya tidak lupa memberi nasehat-nasehat,

    teguran-teguran kepada mereka dengan bahasa yang mudah mereka mengerti

    juga Seperti itu.

    S Dalam proses pembentukan ini, adakah hambatan-hambatannya bu P2.21

    L Ada ya pasti miss, Hambatannya yang pertama karena kadang-kadang apa yang

    kita lakukan atau terapkan itu tidak didukung oleh orang tua ya, kadang di

    sekolah pembelajarannya begini tapi di rumah sudah lain lagi (mengerutkan

    kening). Jadi solusinya yaitu pengulangan ya. Jadi hari ini diulangi besok

    diulangi lagi sampai mereka benar-benar mantap seperti itu.

    S Selain solusi pengulangan tadi bu, apa lagi solusinya bu P2.22

  • L Ya tentu saja sekolah harus katakanlah bertindak. Mula-mula kalau misalnya itu

    parah ya terjadi secara terus menerus dan memiliki prosentasenya banyak atau

    tinggi, itu kita memanggil orang tuanya, kemudian menceritakan keadaan yang

    sebenarnya. Dan ini biasanya sering terjadi. Jadi orang tua dipanggil, seperti itu.

    Kemudian kita meminta pada orang tua untuk bisa mengarahkan anak ketika di

    rumah. Jadi kita ceritakan di sekolah kalau anak melakukan seperti ini, yang

    kami lakukan adalah seperti ini., jadi harapan kami bisa dilanjutkan di rumah dan

    apabila itu berkali-kali terjadi itu biasanya yang menggambil tindakan bukan lagi

    guru tapi kepala sekolah, seperti itu.

    S Baik bu, selanjutnya bagaimana saran ibu terhadap para guru PAUD mengenai

    pembentukan moral AUD?

    P2.23

    L Saran saya ya untuk guru-guru PAUD untuk dapat menerapkan pembiasaan-

    pembiasaan karakter-karakter baik seara berulang-ulang dengan terus menerus di

    sekolah. Itu saja.

    S Baik, terima kasih sekali bu, sudah mau memberikan banyak informasi bagi saya P2.4

    L Iya sama-sama, semoga bermanfaat, ya miss. Tuhan berkati biar cepat selesainya

    (tertawa sambil memberikan salam)

  • Partisipan 3

    a. Waktu wawancara

    Hari/Tanggal : Kamis, 21 April 2016

    Waktu : 10.00 WIB

    b. Identitas Partisipan

    Inisial Partisipan : Ibu I

    Pekerjaan : Guru TK

    Pendidikan : S1

    c. Keterangan S : Peneliti

    I : Partisipan 3

    Subjek Isi Wawancara Kode

    S Selamat pagi bu.. P3.1

    I Selamat pagi, miss (berjabatan tangan)

    S Maaf ya bu kalau sudah menggangu

    I Oh, tidak lah miss,

    S Saya mengucapkan terima kasih sebelumnya karena ibu sudah mau membantu

    saya memberikan

    I Iya, iya miss, bagaimana ini (tersenyum)

    S Begini bu, mungkin kepala sekolah sudah memberitahukan sebelumnya, jadi saya

    disini mau bertanya Tanya sedikit tentang peran guru dalam membentuk moral

    anak

    I Oh, itu tentang skripsinya ya miss, ya memang ya, moral itu sekarang wah, sudah

    kalau dibilang sudah tidak sebaik jika kita bandingkan dengan yang dulu, bagus

    miss, bagus (tersenyum)

    S Jadi mungkin saya awali dengan pertanyaan mengapa sih ibu ingin menjadi guru

    PAUD?

    P3.2

    I Yang pertama, em karena pengalaman ya. Dulu saya dari sejak mahasiswa saya

    ikut kaya pelayanan siswa terutama anak-anak SMP, SMA. Nah trus kemudian

    saya juga pernah juga mengajar di SMA itu saya mendapatkan bahwa banyak

    anak-anak SMP dan SMA itu yang em, kurang memiliki em, katakanlah sikap,

    perilaku latar belakang itu yang kurang baik dan ternyata mereka itu banyak

    dipengaruhi oleh waktu atau masa kecil mereka. Jadi kalau masa kecil mereka

    misalnya kurang terdidik dengan baik, nanti besarnya mereka jadinya gitu deh,

    jadi orang yang memiliki sikap yang kurang baik, dan banyak hal-hal yang

    misalnya kaya terjerumus dalam berbagai pergaulan yang ngak baik karena

    dasarnya mereka dari kecil karena itu saya melihat pentingnya pendidikan dari

    kecil, seperti itu.

    S Untuk itu bu, apa karakterisitik yang baik dari seorang guru PAUD? P3.3

    I Yang harus ada dalam karakteristik seorang guru PAUD ya yang pertama adalah

  • sikapnya, harus bisa menjadi teladan bagi anak-anak, sikap yang tidak boleh

    sembarangan ya. Dalam bersikap dalam berkata karena anak-anak itu melihat dan

    mencontoh, jadi itu yang paling penting. Mereka itu peniru ulung yaa.

    S Karena anak itu peniru ulung ya bu, jadi menurut ibu pentingkan seorang guru itu

    menjadi role model bagi anak didiknya terkhususnya anak PAUD?

    P3.4

    I Bagi saya itu penting sekali yaa. Menjadi model itukan contoh ya, teladan

    sesuatu yang diikuti. Itu bukan sesuatu yang mudah karena setiap apa yang kita

    lakukan itu dilihat oleh anak-anak jadi kita harus benar-benar menjaga, berhati-

    hati dan kalau bisa bersikap yang baik supaya anak-anak itu bisa mengikuti sikap

    kita yang baik.

    S Nah, dengan begitu selama ini apa saja bentuk keteladanan yang diberikan Ibu

    yang dapat dicontohi oleh anak dalam rangka penanaman moral di sekolah?

    P3.5

    I Praktinya ya. Ya kalau praktisnya dari kegiatan sehari-hari yang pertamanya pasti

    masalah pembiasaan. Jadi kebiasaan-kebiasaan misalnya kebiasaan untuk tertib

    ketika meletakan tas dengan sopan dan rapi, kemudian memberi salam. Ya paling

    tidak ketika bertemu dengan anak atau orang lain itu menyapa itu dengan

    senyum, ramah, itu salah satu contoh ya, masih banyak contoh yang lain yaa.

    Terus dalam hal sikap berdoa. Sikap berdoa itu kita juga harus menanamkan

    betul betul. Misalnya saja dalam berdoa itu, biarpun ada anak yang tidak

    menutup mata, saya tetap akan menutup mata. Jadi mereka bisa melihat

    bagaimana sikap doa yang benar dari saya begitu

    S Menurut ibu, apakah sejauh ini apakah tindakan tersebut berhasil?

    I Em, kalau dikatakan berhasil atau tidak susah ya menilainya yaa. Karena em, itu

    ada kendalanya mungkin dari pembiasaan di keluarga atau dengan sifat dari

    karakteristik anak itu sendiri, ya paling tidak kita berusaha sebaik mungkin

    supaya anak-anak itu bisa meniru. Begitu.

    S Nah selain itu bu, bagaimana Ibu membangun relasi yang baik dengan sesama

    yang dapat diteladani oleh anak misalnya dengan kepala sekolah, orang tua, staf

    administrasi dan orang-orang yang ada disekitar sekolah?

    P3.6

    I Ya contoh yang praktisnya ya kalau misalnya di kelas em, misalnya kalau di

    kelas itu kan ada 2 guru ya partner guru saya datang selalu mengatakan permis

    (tersenyum). Misalnya kalau minta tolong itu belajar meminta tolong dengan

    sopan, berbicara dengan ada kata tolong, terus ucapkan terima kasih jadi kan

    anak-anak melihat. Jadi bersikap dan berkata dengan baik di depan anak-anak itu

    ya, sehingga mereka dapat mencontoh yaa

    S Iya bu, sejauh ini apa tindakan ibu jika melihat kok ada anak yang tidak

    melakukan apa yang sudah ibu contohkan kepada mereka?

    P3.7

    I Ya kadang-kadang memang harus diingatkan juga sih (mengerutkan kening),

    misalnya saat anak-anak memberi salam ya diingatkan supaya memberi salam

    dengan sopan atau diulang-ulang terus setiap hari karena itu adalah pembiasaan.

    Jadi lebih ke mengingatkan dan pembiasaan setiap hari. Dan tidak jemu-jemu

    memberi contoh. Kemudian ketika misalnya sudah terlalu berlebihan

    tindakannya, saya biasannya memisahkan dulu dari teman, menyuruhnya untuk

    duduk dulu supaya bisa tenang dan belajar memahami sebab akibat

    perbuatannya. Dan juga tidak tertular ke anak yang lain yaa, miss

    S Baik bu, tentunya dalam penanaman moral guru itu harus dapat memberikan P3.8

  • dorongan atau motivasi pada anak yaa

    I Iya, itu pasti, anak membutuhkan semangat dari kitanya juga kan

    S Nah sejauh ini, jika ada anak melakukan hal yang sesuai dengan pembentukan

    moral, bentuk motivasi apa yang ibu berikan?

    I Em, motivasi itu ya menurut saya em.. selain bisa memberikan semangat pada

    anak, saya rasa anak juga bisa tau yaa, kalau gurunya dengan senang memberikan

    sesuatu ya berarti dia bisa tau sendiri kalau itu baik perbuatannya, nah kalau yang

    tidak gurunya pasti sedih mukanya misalnya, jadi mereka bisa tau ooh, yang ini

    ternyata tidak baik. Misalnya tentang kejujuran jadi contohnya ada anak yang

    melakukan kesalahan dan kemudian kita Tanya dan dia berani jujur ya kita

    berikan apa namanya ya semacam pujian gitu, jadi misalnya terima kasih kamu

    sudah jujur atau kalau berhubungan dengan teman-temannya sekelas bisa kita

    ceritakan pada teman-teman sekelasnya jadi itu akan memotivasi dia bahwa oh,

    ternyata perbuatan jujur itu baik gitu.

    S Kalau bagi yang tidak melakukan bu? P3.9

    I Ya kadang-kadang susah juga ya (mengerutkan kening), kan katakanlah misalnya

    kejujuran begitu kita ngak bisa bicara kamu bohong kan, jadi itu kan seolah-olah

    kita menuduh ya, atau menjudge begitu dan itu kan tidak baik. ya kadang kita

    memberikan sedikit cerita atau nasehat misalnya cerita tentang seorang yang

    jujur atau seorang yang baik misalnya dari cerita alkitab misalnya jadi dengan hal

    tersebut berharap bisa memotivasi dia untuk lain kali misalnya bisa lebih jujur,

    begitu.

    S Sejauh ini menurut ibu mana yang lebih efektif P3.10

    I Menurut saya yang paling efektif itu ya motivasi secara langsung ya yaitu dengan

    pujian apalagi kalau dengan teman-temannya jadi dia akan berusaha melakukan

    lagi hal-hal yang tidak mengecewakan teman atau guru misalnya.

    S Kemudian bu, kita masuk dalam peran ibu sebagai pembimbing. Aapa tindakan

    yang ibu lakukan dalam rangka mengenalkan anak kepada Tuhan?

    P3.11

    I Ya memang moral itu tidak lepas dari nialai Agama ya, khususnya pengenalan

    akan Tuhan. Itu dalam membimbingnya, selalu dikaitkan dengan kegiatan sehari-

    hari misalnya yang tadi kejujuran, itu dalam setiap kegiatan em, saya usahakan

    kalau ada. Jadi suatu kegiatan itu kita hubungkan dengan firman Tuhan. Begitu

    misalnya bertanggung jawab, jujur nah itu kita kaitkan dengan cerita Firman

    Tuhan, jadi misalnya Tuhan itu senang loh kalau ada anak-anak yang jujur

    misalnya jadi semua kegiatan di kaitkan dengan perintah Tuhan, misal belajar

    bersyukur kalau sudah selesai melaksanakan tugas. Tujuannya agar ya tadi bisa

    mengenal Tuhan lewat cerita dan bagaimana bisa menerapkan dalam kehidupan

    anak-anak apa yang di ingginkan Tuhan itu. Ada juga kegiatan rutin di sekolah

    ada ibadah di kanopi, ada juga ibadah bersama setiap hari sabtu. Dan tentunya

    kami gunakan lagu-lagu rohani yang lebih menarik bagi anak. Bagi saya itu

    tindakan mengenalkan anak pada Tuhan.

    S Nah selanjutnya bu, Bagaimana cara ibu menuntun anak untuk menghargai

    dirinya sendiri?

    P3.12

    I Em, kadang-kadang di sentra kami itu, kami melakukan misalnya kalau hasil

    karyanya sudah jadi ada kegiatan show and talend begitu. Anak-anak

    menunjukan hasilnya kepada teman-temannya. Ini gambar siapa misalnya, pasti

  • kita berkomentar apapun terhadap hasil anak itu pasti bagus, terima kasih sudah

    berusaha dengan baik, kemudian minta anak-anak yang lain memberi aplouse

    supaya mereka bisa percaya diri. Kemudian menghargai dengan memberi bintang

    pada anak dilembar tugasnnya kalau dia berhasil mengerjakan sendiri tugas,

    begitu

    S Bagaimana cara ibu menuntun anak untuk bersikap kepada orang tua (ayah, ibu,

    paman, bibi, atau orang tua lainnya)?

    P3.13

    I Itu bisa melalui cerita, kita cerita di kelas kan pasti ada cerita, atau kadang-

    kadang anak-anak sudah mau pulang mau dijemput atau pas datang kita ajak yuk

    salam dulu sama papa, atau mama

    S Jadi yang dilakukan itu adalah?

    I Di masukan dalam kegiatan-kegiatan yaa, jadi misalnya ada pesan-pesan sebelum

    anak-anak pulang. Dan kita kan sebenarnya tidak tahu ya sikap anak terhadap

    orang-orang yang ada di rumah ya, mungkin kalau dengan warga di sekolah kita

    bisa mengamati tapi kalau di rumah agak susah ya. Ya jadi paling hanya bisa

    dengan bercerita itu tadi. Oiya kemudian biasanya dengan sajak atau puisi-puisi

    pendek yang punya makna yaa tentang misalnya keluarga, nah itu biasannya

    kami masuk lewat itu.

    S Bagaimana dengan saudara misalnya adik atau kakak P3.14

    I Demikian juga kepada adik atau kakanya ya, dengan bercerita, kemudian adakan

    diskusi dengan anak supaya dia bisa bercerita juga apa saja yang dilakukan

    dirumah ketika dengan saudaranya, begitu miss

    S Tentunya di sekolah ada teman sebaya, nah pertanyaan saya bagaimana cara ibu

    menuntun anak agar bersikap baik pada teman sebayanya

    I Ya memang ini harus yaa, karena peran teman sebaya itu penting. Biasanya yang

    paling sering saya lakukan adalah dengan cerita karena saya merasa dengan cerita

    itu efektif ya, kemudian akhir dari cerita itu saya adakan seperti diskusi sehingga

    mereka bisa mericall ulang dan menggingat sehingga bisa bersikap baik dengan

    teman sebaya.

    S Nah ibu selanjutnya bagaimana cara ibu menuntun anak bersikap terhadap alam

    sekitar (hewan dan tumbuhan)?

    P3.15

    I Ya berkali-kali kita memang harus menggingatkan, kaya misalnya dan ketika ada

    tema tanaman atau tentang hewan, itu kita bisa langsung membahasnya. Tapi

    kalau misalnya dalam keseharian, diingatkan langsung ya, jadi nak, kalau

    misalnya berjalan jangan menginjak-injak rumput, kemudian ingatkan untuk

    mematikan keran ketika selesai mencuci tangan. Karena anak-anak itu paling

    sering meninggalkan keran air itu tetap menyala, jadi kan air itu terbuang. Dan

    itu selalu ya, setiap hari jadi diingatkan. Kaya membuang sampah meskipun itu

    bukan dia yang membuang sampah tapi kita ingatkan kalau melihat sampah di

    ambil dimasukan dalam tong sampah, begitu.

    S Bagaimana cara ibu menuntun anak untuk bersikap dalam masyarakat? P3.16

    I Iya karena anaknya banyak ya, dan karena masing-masing anak ketika berkumpul

    dalam rombongan itu kan agak sedikit sulit. Jadi biasanya kalau ada kegiatan-

    kegiatan yang menyangkut dengan misalnya field trip atau kegiatan dengan orang

    atau masyarakat banyak saya biasanya menggingatkan sebelumnya jadi

    diingatkan sikapnya seperti apa, kalau bertemu orang sikapnya bagaimana. Selain

  • itu ada kegiatan-kegiatan kontekstual misalnya bermain drama kalau ke pasar

    sikapnya bagaimana kalau lewat orang, bilang permisi jadi itu selalu diingatkan.

    S Biasanya bu, kalau mendapati anak-anak yang berlaku misalnya masih negative

    contonya tidak mau mengerjakan tugas atau memukul temannya, dan sebagainya

    itu apa tindakan ibu

    P3.17

    I Ada anak-anak tertentu memang ya agak sulit ya, jadi kadang saya berikan

    peringatan misalnya waktu bermain sudah diingatkan jangan berebut nanti di beri

    kaya penalty begitu ya. Misalnya peringatan pertama. Peringatan kedua sampai

    ketiga jadi misalnya kalau sudah sampai tiga kali peringatan biasanya saya suruh

    berhenti bermain. Jadi seperti waktu bermainnya diambil beberapa menit, disuruh

    duduk di kursi. Dan itu saya lakukan sebelumnya ya. Jadi ada persetujuan atau

    kesepakatan di kelas dulu bersama dengan anak untuk tidak melakukan lagi.

    Kemudian ada nasehat di situ kita berikan

    S Sejauh ini bu, apa saja hambatan yang ibu temui dalam membimbing moral

    anak?

    P3.18

    I Yang paling sering adalah em (mengerutkan kening), antara sekolah dengan

    rumah atau keluarga itu tidak ada komunikasi. Kadang-kadang di sekolah sudah

    diajarkan begini, sedangkan nanti dirumah seperti lain lagi, jadi beda lagi. ya itu

    sih hambatan terbesar.

    S Kira-kira solusi yang sudah ibu ambil apa bu? P3.19

    I Ya kami berusaha dengan orang tua guru, mengetahui bagaimana keadaan anak

    di rumah dan berusaha menyamakan persepsi. Sebisa mungkin itu. Jadi ada buku

    konsultasi dengan orang tua. Ada hari Selasa juga orang tua bisa konsultasi

    dengan kita. Itu sih solusi-solusinya selama ini

    S Nah, yang terkahir bu apa saran ibu terhadap para guru PAUD mengenai

    pembentukan moral AUD?

    P3.20

    I Ya saran untuk para guru yaitu yang pertama dimulai dari diri kita sendiri, jadi

    kalau kita ingin anak kita baik ya berarti kita harus baik, jadi kehidupan teladan

    kita harus benar-benar nyata. Itu saja, kalau kita ingin anak kita rapi ya

    berusahalah supaya kita juga rapi, kalau kita rapi dalam segala hal. Jadi memberi

    contoh dalam segala hal. Nah itu saja.

    S Baik bu, beberapa pertanyaan sudah saya tanyakan, saya mohon maaf mungkin

    ketika dalam sesi wawancara ada kata-kata yang salah

    P3.21

    I Oh, tidak masalah miss, engak ada kok, tenang saja (tertawa kecil)

    S Saya juga minta terima kasih sekali bu buat bantuannya

    I Iya sama-sama miss semoga bisa bermanfaat bagi kita semua (berjabat tangan)

  • Partisipan Tambahan

    a. Waktu wawancara

    Hari/Tanggal : Jumat, 29 April 2016

    Waktu : 08.00 WIB

    b. Identitas Partisipan

    Inisial Partisipan : Ibu T

    Pekerjaan : Guru (kepala Sekolah)

    Pendidikan : S1

    c. Keterangan S : Peneliti

    T : Partisipan (PT 01)

    Subjek Isi Wawancara Kode

    S Selamat pagi ibu, PT1.1

    T Oh selamat pagi miss (tersenyum dan berjabat tangan), silahkan, silahkan

    duduk.

    S Terima kasih sekali loh bu, sudah mau berpartisipasi dalam penelitian saya

    T Ah, tidak masalah miss, memang sudah beberapa mahasiswa PAUD yang dulu-

    dulu itu mengambil penelitian di tempat kami, dan kami memang senang miss,

    apapun yang dibutuhkan jika kami bisa membantu ya kenapa tidak, begitu.

    S iya bu, jadi ini kan ibu bekerja sebagai guru, kira-kira selama ini apa yang

    memotivasi ibu untuk menjadi guru, guru PAUD terkhususnya bu

    PT1.2

    T Jadi sudah seperti terbentuk sejak muda, saya sudah menjadi pendamping di

    sekolah Minggu, jadi seperti panggilan jiwa ya dari Tuhan untuk saya, seperti

    itu.

    S Selama menjadi guru PAUD ini bu, menurut ibu apa yang menjadi karakteristik

    dari seorang guru PAUD

    PT1.3

    T Karakteristiknya yaitu keteladanan yang baik, kemudian ramah, sopan, sabar

    kemudian tanggung jawab, jujur dan berintegritas dan tidak lupa juga bahwa

    guru PAUD itu harus bisa memahami anak (tersenyum). Saya rasa itu

    karaktersitik-karakteristik dari seorang guru PAUD

    S Untuk sekolah bu, selama ini apa sih yang menjadi kebijakan yang dibuat

    sekolah dalam rangka penanaman moral?

    PT1.4

    T Kebijakannya itu adalah yang dilakukan setiap hari di kelas-kelas itu

    mendengarkan cerita firman Tuhan dengan tujuan untuk menumbuhkan karakter

    Kristus. Kemudian di dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh itu terintergrasi

    dalam karakter-karakter moral yang sudah direncanakan dan disepakati untuk

    misalnya 1 bulan ini, karakter apa saja yang di tentukan misalnya karakter jujur,

    karakter menghormati, karakter mau mendengarkan orang lain dan sebagainya.

    Jadi seperti itu memang sudah terprogram. Jadi intinya karakter yang ingin kita

    kembangkan itu adalah karakter Kristus dan karakter cinta bangsa.

  • S Kalau programnya bu, bagaimana?

    T Programnya yaitu setiap hari itu ya mendengarkan cerita Firman Tuhan tadi,

    setiap hari senin adakan upacara bendera kemudian em, setiap hari sabtu ada

    kebaktian bersama, jadi sebenarnya tidak ada program khusus ya jadi semua itu

    terintergrasi dari kegiatan-kegiatan rutin setiap hari yang ada muatan karakter

    seperti kerja sama, jujur, ramah. Lalu setiap pagi ada guru yang bertugas

    menyambut anak-anak yang baru datang dengan ramah kemudian setiap hari

    sebelum melakukan dan sesudah melakukan kegiatan itu ada kegiatan berdoa,

    kemudian cuci tangan. Jadi disitu bisa menumbuhkan budaya antri, kemudia

    mengenal Tuhan, kebersihan diri, misalnya seperti itu.

    S Dalam penanaman moral bu, sejauh yang ibu ketahui apa yang dilakukan guru

    dalam membentuk moral anak?

    PT1.5

    T Ya, jadi memang di sekolah ini karakter-karakter moral itu terintegritas dalam

    pembelajaran, yang dilakukan guru sebagai model yaitu memberikan contoh

    supaya bisa berlaku baik misalnya jika diberi sesuatu kemudian meminta terima

    kasih, berbicara juga lembut tidak dengan nada yang tinggi ya, ramah juga

    terhadap orang tua murid maupun teman-teman gurunya kemudian yang saya

    lihat sejauh ini ya seperti itu kalau keteladanan yang diberikan guru-guru

    misalnya setiap pagi itu sebelum melaksanakan kegiatan kita ada doa dan

    renungan pagi bersama, jadi kalau ada anak-anak yang sudah datang duluan

    biasannya juga ikut bersama kita jadi mereka malah melihat langsung dan itu

    teladan yang baik. kemudian guru kalau datang mereka melihat bagaimana

    bersikap dan berbicara, itu saya piker itu sudah menjadi model bagi anak-anak.

    S Sejauh ini bu, apakah tindakan-tindakan tersebut berhasil bu?

    T Em, kalau dilihat dari anaknya saya pikir berhasil 70 persenlah ya, karena untuk

    menumbuhkan karakter itu kan merupakan proses yang tidak sebentar jadi

    berhasil antara nilai segitulah miss, ya 65-70 persen karena kita tidak

    menyangkal masih ada anak yang melakukan hal-hal yang kurang baik, begitu

    S Bagaimana Ibu melihat guru membangun relasi yang baik dengan sesamanya di

    sekolah yang dapat diteladani oleh anak? (Kepala Sekolah, orang tua, staf

    administrasi, dan siswa).

    PT1.6

    T Bagi saya, hubungan sesama rekan itu sangat penting sebab anak-anak melihat

    langsung dan mau tidak mau karena karakter mereka adalah peniru ulung maka

    otomatis mereka akan melihat baik ataupun buruk ya (mengerutkan kening) nah

    untuk keteladanannnya mungkin seperti yang sudah saya sebutkan di atas, kami

    di sini melatih diri untuk memberikan salam dengan ramah kepada orang

    terlebih dahulu, kemudian kalau di dalam kelas mau minta tolong misalnya

    kepada rekan guru ada ucapan kata tolong dan terima kasih, kemudian kalau

    misalnya guru yang satu tidak masuk berarti guru yang lain menggantikan. Nah

    di sini anak bisa melihat bahwa, oh berarti guru-guru saya di sini bisa bekerja

    sama, mau saling menolong. Sebenarnya salah satu tujuannya itu kenapa kita

    buat satu kelas itu ada dua orang guru yang mengampuh.

    S Oh, berarti di dalam satu kelas itu ada dua guru yang mengampuh ya bu,

    T Iya, jadi disinikan ada 5 sentra satu sentra itu di isi oleh lima orang guru yang

    memang sudah bidang di dalamnya kemudian selain itu mereka juga menjadi

    guru wali bagi anak baik itu TK A maupun TK B, begitu

  • S Nah ibu, sejauh ini bagaimana tindakan guru jika anak tidak melakukan apa

    yang guru contohkan bagi mereka?

    PT1.7

    T Yang saya lihat yaa sejauh ini em… (melipat tangan) karena kebetulan saya

    juga biasanya sering melihat-lihat bagaimana proses pembelajaran di dalam

    kelas, kalau ada anak yang melakukan tidak sesuai dengan apa yang di

    contohkan, biasanya sih yang paling awal adalah menegur, kemudian

    menasehati, menggingatkan begitu. Selain itu, kalau misalnya sudah keterlaluan

    begitu biasannya dipisahkan dulu dari teman-temannya ya, karena takutnya

    menular ke teman yang lain, kan itu bukan contoh yang baik yaa. Begitu sih

    miss, biasanya tindakannya langsung

    S Nah ibu, ada tidak bentuk-bentuk tindakan yang diberikan guru pada anak jika

    mereka melakukan hal yang dikehendaki

    PT1.8

    T Ya dengan pujian, kemudian reward, dan apa ya seperti biasanya memberikan

    stiker, bintang atau lainnya begitu yang membuat anak-anak itu ingin lagi

    melakukan hal yang baik. Tapi tentu saja dengan porsi yang pas ya, tidak

    berlebihan karena itu nanti efeknya akan menjadi tidak baik lagi, begitu. Terus

    biasannya guru juga bilang sih ke anak-anak yang lain perbuatan yang baik jadi

    anak yang melakukan nilai moral yang baik tadi akan senang begitu.

    S Kalau bagi yang tidak bu bagaimana? PT1.9

    T Dengan nasehat-nasehat, dengan teguran semacam itu. Kemudian biasannya

    juga guru memberikan pemahaman-pemahaman lewat cerita ya saya pikir itu sih

    sejauh ini

    S Kalau yang paling efektif bu sejauh ini yang ibu lihat PT1.10

    T Yang paling efektif motivasi yang di berikan guru adalah em, pujian, reward, itu

    saya kira paling efektif ya sejauh ini yang saya lihat

    S Selanjutnya bu, apa upaya-upaya yang dilakukan guru untuk mengenalkan anak

    pada Tuhan

    PT1.11

    T Bimbingan yang dilakukan guru itu setiap hari mendengar cerita firman Tuhan,

    lalu untuk TK A dan TK B itu sekolah memberikan kesempatan untuk setiap

    sabtu diadakan ibadah kemudian, mendorong untuk anak-anak datang ke

    sekolah minggu di gereja masing-masing kemudian ada kegiatan-kegiatan

    seperti pada saat memperingati hari paskah, natal begitu misalnya, kita adakan

    lomba menghafal ayat, lomba menyanyi lagu-lagu rohani, oiya di kelas atau di

    kanopi juga biasanya ada 3-4 lagu rohani yang di nyanyikan sebelum masuk

    lagu dengan tema tertentu yaa. Kemudian setiap hari, selasa, jumat dan sabtu

    kita stel lagu rohani di sekolah.

    S Kalau tadi untuk Tuhan bu, selain untuk Tuhan untuk dirinya sendiri bagaimana

    ibu melihat guru-guru membimbingnya untuk mengahrgai dirinya sendiri

    PT1.12

    T Nah untuk menumbuhkan itu yang pertama yang saya lihat adalah guru tidak

    mencelah dan menggunakan kalimat-kalimat pujian (tersenyum). Kemudian ada

    sesi di kegiatan sebelum penutup di mana anak mempresentasikan hasil karya

    yang telah di buat. Biasanya di kelas-kelas guru melakukan itu. Maka otomatis

    menumbuhkan kebanggaan dirinya dan dilatih untuk menghargai diri sendiri

    S Selanjutnya bu, bagaimana upaya guru dalam rangka menuntun anak bersikap

    dalam keluarga misalnya orang tua, paman, bibi, atau orang tua lainnya,

    saudaranya?

    PT1.13

  • T Ada buku konsultasi yang kita bagikan ke anak-anak di situ tentu guru mungkin

    tidak bisa tahu bagaimana anak-anak itu di rumah ya nah dengan buku

    konsultasi itu maka bisa kita ketahui bagaimana anak di rumah. Kemudian

    diberi kesempatan khususnya yang berhubungan dengan tema-tema keluarga itu

    anak diberi kesempatan untuk menceritakan, bagaimana di rumah, apa yang

    dilakukakan. Nah disini juga ada hari selasa, itu kami membuka yang namanya

    hari konsultasi, nah di situ untuk anak-anak tertentu dan orang tua yang

    berminat untuk berkonsultasi dengan kami nah dari situ kami bisa mengetahui

    dan bagaimana kita harus bertindak. Seperti itu

    S Baik bu, kalau misalnya untuk kegiatan-kegiatan di dalam kelas bagaimana bu

    T Nah, itu biasanya diintergrasikan dalam kegiatan-kegiatan ya misalnya ada

    dengan tema-tema tertentu. Kemudian ya dengan bercerita, kemudian

    menggunakan kegiatan-kegiatan misalnya contoh kemarin saya lihat di sentra

    persiapan mereka menulis surat tapi lebih tepatnya seperti menggambar begitu

    diri mereka yang kemudian di kirim lewat pos surat-surat mereka ke rumah

    masing-masing. Kemudian ada juga puisi-puisi singkat itu

    S Kemudian bagaimana upaya guru dalam rangka menuntun anak bersikap di

    tengah-tengah masyarakat?

    PT1.14

    T Nah ini terfokus ke sentra bermain peran ya, karena guru di sentra bermain

    peran itu sangat em, sangat andil dalam memberikan bimbingan untuk anak-

    anak bagaimana bersikap dalam masyarakat. Jadi betul ketika kita ada program

    mengenal lingkungan itu kita ada kegiatan anak-anak itu keluar bertemu dengan

    masyarakat secara umum jadi dari sekolah juga program pembelajaran

    kontekstual nah di situ kita bisa lihat bagaimana anak-anak bersikap, tentu yang

    dilakukan guru yaitu bimbingan dengan nasehat, itu yang praktis yang secara

    langsung seperti itu, nah nanti itu tindak lanjutnya terfokus pada sentra drama

    atau bermain peran yak arena di situkan anak-anak berperan, kemudian di situ

    anak-anak bisa menuangkan pengalamannya di masyarakat bagaimana nah

    kemudian di situ ada penguatan yang dilakukan oleh guru ya. Kalau setiap

    harinya ya yang paling dilakukan ya dengan nasehat itu dan memberikan

    gambaran dengan cerita-cerita, dan sebagainya

    S Baik bu, bagaimana dengan lingkungan bu, apa tindakan guru dalam

    membimbing anak-anak untuk mengenal bahkan menjaga lingkungan

    PT1.15

    T Di kelas ada tempat-tempat sampah nah, itu anak-anak belajar untuk menjagai

    lingkungan supaya tetap bersih. Kemudian em, kerja bakti, jadi setelah senam

    hari jumat, anak-anak kita memberi kesempatan 15 menit untuk mengambil

    sampah, rumput yang ada di sekitar sekolah dicabut, belajar menyapu, juga

    belajar di sentra massy ketika tema tanaman, anak-anak bisa langsung praktek

    menanam, menyiram dan merawat. Begitu, kemudian setelah anak-anak

    kegiatan misalnya ketrampilan menggunting begitu ya itu kan anak-anak

    biasanya hanya menggunting saja ya, nah itu biasanya guru mengarahkan ini

    tempat untuk kertas yang sudah tergunting dan tidak terpakai kemudian buang

    di tempart sampah.

    S Selain itu bu, bagaimana guru-guru menyikapi siswa yang berlaku negatif

    misalnya kurang sopan, suka melawan, tidak jujur, terlambat, tidak mengerjakan

    tugas, bertengkar dan sebagainya

    PT1.16

  • T Yang dilakukan guru adalah menasehati tentu, kemudian menanamkan moral

    melalui cerita kemudian seperti interview ke anak ini, kenapa dia bersikap

    seperti itu. Pernah ada kasus di sekolah kami ini dulu (menunjuk ke bekalang)

    anak tentara, didikan di rumah keras kemudian disiplin yang diterapkan ke anak

    ini dari ayahnya tidak sesuai porsi, jadi karena bapaknya ini tentara maka yang

    dilakukan kedisiplinan yang dilakukan itu terlalu berlebihan jadi kalau di borgol

    ya diborgol betul, jadi ayahnya ini Porpos ya jadi semacam polisi militer begitu

    jadi ketika anak melakukan kesalahan masukan ke tempat gelap seperti itu. Nah,

    kemudian di sekolah yang dilakukan itu kepada teman-teman yang lain yak eras,

    ya pukul, tending, ya pokoknya kekerasan lah seperti itu. Ketika diberi nasehat

    ko belum mempan, masih juga sakiti temannya, kemudian kita adakan

    pendekatan, kita Tanya, adakan interview ke anaknya, jadi usut punya usut

    ternyata ayahnya ini terlalu keras. Nah yang dilakukan adalah memanggil orang

    tuanya, berikan pengertian, lakukan konsultasi ke orang tua dan anak dan

    akhirnya kita temukan solusinya dan yang terjadi anak ini berubah.

    S Nah itu bu, kira-kira hambatn-hambatan apa yang menurut ibu ditemui oleh

    guru dalam mengembangkan moral anak

    PT1.17

    T Contohnya seperti salah satu tadi ya, dari orang tua itu, kemudian kita tidak

    menutup kemungkinan juga ada anak yang memang karakteristiknya memang

    sudah misalnya pendiam atau keras contohnya jadi dari anak itu juga ya miss

    kalau menurut saya. Nah kalau begitu sudah tugas kita sebagai guru ya, kita

    bimbing terus, jadi memang kalau guru PAUD itu benar-benar harus sabar,

    kuncinya itu.

    S Bagaimana tanggapan ibu mengenai upaya yang dilakukan oleh para guru dalam

    menumbuhkan moral anak usia dini

    PT1.18

    T Yang saya lakukan ketika tindakan yang dilakukan guru itu benar, porsinya pas

    ke anak-anak dan itu tidak menyimpang, tidak melakukan kekerasan baik itu

    verbal dan fisik maka yang saya lakukan ya seperti kepada anak-anak, ya jadi

    reward. Jadi tidak berupa hadiah tapi saya berikan semacam reward contoh, jadi

    ini loh contoh yang baik dari ibu ini kepada anak, tapi ketika itu diluar dari yang

    benar maka saya akan melakukan pembinaan seperti itu. Dan kita adakan

    parenting selain untuk orang tua, juga untuk guru-guru na, artinya guru diberi

    tambahan pengetahuan.

    S Jadi semacam di beri motivasi juga yaa bu

    T (tertawa) bukan saja anak yang butuh motivasi gurupun demikian yaa, kita

    semualah jika melakukan sesuatu itu pasti butuh dorongan semangat, begitu

    S Terakhir bu, apa yang ibu inginkan terhadap para guru untuk dilakukan dalam

    upaya pembentukan moral AUD?

    PT1.19

    T Ya supaya guru bisa menjadi motivator, menjadi teladan yang baik, bisa

    menuntun anak dengan benar, katakanlah rakor setiap bulan itu kami ada seperti

    evaluasi lalu kami temukan bagaimana solusinya dan tambahan ilmu melalui

    diklat dan mengikuti parenting-parenting yang diadakan disekolah kemudian

    mengikuti diklat worshop dan seminar yang dilakukan diluar lembaga kami.

    Jadi memang yayasan selalu mengadakan itu, nah kalau dinas yang mengadakan

    maka kami mengutus dan kemudian utusan kami ini menshare kembali ilmu

    yang dia dapat kepada kami semua.

  • Lampiran 8

    Dokumentasi Hasil Observasi

    Kegiatan Berdoa di Kanopi Memberi Salam di Pagi Hari

    Kegiatan Mengamati Tanaman Mempresentasikan Hasil Karya

    Mempresentasikan hasil karya yang Pemberian tugas Mandiri

    dibangun dengan kerja sama

  • Berbaris dan meletakan tas masing-masing

    Membuka Sepatu sendiri & Pembelajaran kerja sama dengan Later U

    Kegiatan mendengarkan cerita

  • Lampiran 9

    Surat Keterangan Selesai Penelitian