landasan teori ANC

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asuhan kehamilan normal, fisiologi kehamilan, asuhan kebidanan, tujuan asuhan pada kehamilan

Citation preview

BAB ITINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN

Periode antepantum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir ( HPHT ) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal antepantum sebaliknya periode prenatal adalah kurun waktu terhitung sejak hari pertama haid terakhir hingga kelahiran bayi yang menandai awal periode pascanatal ( Varney : 2001 : 492 )Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 409 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir 9 (Saifudin, 2001 : 89)B. PERIODE ANTEPARTUMMenurut Varney (2007) periode antepartum dibagi menjadi tiga trimester yaitu :

1. Trimester pertama, berlangsung pada minggu pertama hingga ke-12 (12 minggu)2. Trimester kedua, pada minggu ke-13 hingga ke 27 (15 minggu)

3. Trimester ke tiga, pada minggu ke-28 hingga ke-40 (13 minggu)

C. PERUBAHAN ANATOMIS DAN FISIOLOGIS MATERIAL1. Rahim atau UterusRahim akan mengalami hipertrofi dan hyperplasia sehingga beratnya menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan. Isthmus menjadi lebih panjang dan lunak berkaitan dengan panjangnya fundus uteri, ruangan dinding rahim karena besarnya pertumbuhan dan perkembangan janin menyebabkan istmus uteri makin tertarik ke atas dan menipis. Pertumbuhan rahim yang cepat terjadi di daerah implantasi plasenta.2. VaginaVagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh esterogen sehingga tampak merah dan kebiruan.3. OvariumIndung telur yang mengandung corpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai plasenta terbentuk.4. PayudaraMengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan menyusui. Penampakan payudara saat hamil yaitu :a. Payudara menjadi lebih besarb. Areola payudara makin hiperpigmentasi hitam

c. Glandula montgomery makin tampakd. Puting susu makin menonjol

5. Sirkulasi darah IbuDipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan janinb. Terjadinya hubungan langsung antara arteri vena pada sirkulasi retro-plasenter

c. Pengaruh hormone esterogen dan progesterone makin meningkat6. Perubahan metabolismea. Metabolisme basal naik sebesar 15% - 20% dari semulab. Keseimbangan asam basa mengalami penurunanc. Kebutuhan protein meningkatd. Kebutuhan kalori di dapat dari karbohidrat, lemak, dan proteine. Berat badan ibu bertambah antara 6,5-16,5 kg selama hamil

D. LETAK PRESENTASI, POSISI DAN SIKAP BADAN JANIN

Menurut Sarwono (2007), Janin dalam uterus ditentukan sebagai berikut :1. letak janin dipakai bila ingin mengemukakan bagaimana sumbu janin berada terhadap sumbu Ibu, umpama letak memanjang, letak lintang, atau letak miring atau mengolak (oblik)

2. Sikap badan (attitude) janin menunjukkan hubungan bagian-bagian janin terhadap sumbunya (tulang punggung) umumnya kepala, tulang punggung, dan kaki janin dalam keadaan fleksi

3. presentasi dipakai untuk mennetukan pada pemeriksaaan dalam bagian janin yang ada di bagian bawah uterus terdapat presentasi kepala, presentasi bokong, presentasi bahu, presentasi kaki, presentasi rangkap, belakang kepala, presentasi muka.4. Posisi dipakai untuk menetapkan apakah bagian janin yang ada di bagian bawah uterus di sebelah kiri, sebelah kanan sebelah belakang atau sebelah depan terhadap sumbu Ibu

E. TANDA-TANDA KEHAMILANMenurut Manuaba (1998) untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala hamil :1. tanda-tanda dugaan hamil

a. Amenorea

b. mual dan muntah

c. ngidam

d. sinkope atau pingsan

e. payudara tegang

f. sering miksi

g. konstipasi atau obstipasi

h. pigmentasi kulit

i. epulis

j. varices

2. Tanda tidak pasti kehamilan / tanda mungkin :a. rahim membesar sesuai dengan tuanya hamil

b. pada pemeriksaan dalam dijumpai

1) tanda hegar

2) tanda chadwicks

3) tanda piscaseck

4) kontraksi Braxton hicks

5) terasa ballotement

c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif

3. Tanda pasti kehamilana. Gerakan janin dalam rahim

b. Denyut jantung janinF. IMUNISASI TTMenurut Saifudin (2001), pemberian TT pada ibu hamil dibagi menjadi :AntigenInterval

(selang waktu minimal)Lama perlindungan% perlindungan

TT1Pada kunjungan antenatal pertama--

TT24 minggu setelah TT13 tahun80

TT36 bulan setelah TT25 tahun95

TT41 tahun setelah TT310 tahun99

TT51 tahun setelah TT425 tahun/seumur hidup99

G. KUNJUNGAN ANTENATALMenurut Saifudin (2001) kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kaki selama kehamilan yaitu :

1. satu kali pada triwulan pertama

2. satu kali pada triwulan kedua

3. dua kali pada triwulan ketigaMenurut Saifudin (2001) pelayanan / asuhan standar minimal termasuk 7T :

1. Timbang berat badan

2. Ukur Tekanan darah

3. Ukut Tinggi fundus uteri

4. Pemberian imunisasi TT lengkap

5. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan

6. Tes terhadap penyakit menular seksual

7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukanMenurut Saifudin (2001) tujuan asuhan antenatal yaitu :

1. memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi

2. meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial Ibu dan Bayi

3. mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan

4. mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat Ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin

5. mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif

6. mempersiapkan peran Ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal

H. PENGKAJIAN DATA1. Data Subjektif

a. umurUmur 20-30 tahun merupakan wanita sehat untuk reproduksi bila ibu hamil kurang dari 16 tahun dan lebih dari 35 tahun termasuk resiko tinggi.b. Keluhan UtamaPada kehamilan trimester III sering ditemukan keluhan sakit pinggang, varises, hemoroid, oedem, sesak nafas, kram tungkai bawah, nyeri ulu hati

c. Riwayat kesehatanMeliputi penyakit yang pernah dialami penyakit yang sedang dialami dan pengobatan yang sedang atau pernah dilakukan hal ini penting diketahui untuk melihat kemungkinan adanya penyakit-penyakit yang menyertai dan dapat mempengaruhi kehamilannya, sehubungan dengan keadaan Ibu yang lemah pada waktu hamil dan setelah melahirkan antara lain :

1) Penyakit jantungpenyakit jantung yang disertai kehamilan, pertumbuhan denyut jantung dapat menguras cadangan kekuatan jantung sehingga terjadi keadaan payah jantung, penyakit jantung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin, dalam bentuk :a) dapat terjadi keguguran

b) persalinan prematuritas atau berat lahir rendah

c) kematian perinatal yang mungkin meningkat

d) pertumbuhan dan perkembangan bayi mengalami hambatan intelegensia fisik (manuaba, 1998 : 265)

2) Diabetes militus, TBC, Hepatitisd. Riwayat kesehatan keluargaDari pihak ibu maupun suami tidak ada yang berpenyakit menular seperti TBC, hepatitis, penyakit menahun (jantung, hipertensi, Ginjal) maupun menurun seperti DM, riwayat gemelie. Riwayat kebidanan1) Bila haid pertama hari terakhir diketahui, maka dapat memperhitungkan usia kehamilan dan kapan perkiraan persalinannya2) Kehamilan yang lalu

Pada kehamilan muda (sampai umur kehamilan 3 bulan) mengeluh sakit kepala, mual, muntah, sering kencing, pada kehamilan 4-6 bulan, mengeluh sulit tidur, agak sesak napas, rasa tegang yang timbul sewaktu-waktu pada perut bawah, bengkak di kaki yang menghilang pada pagi hari setelah bangun tidur pada kehamilan 7 bulan ke atas mengeluh pegel di panggul / bokong, lebih sering kencing, mules-mules yang timbulnya tidak beraturan.

ANC sebanyak 4 kali selama hamil di tenaga kesehatan TT 2x bila jarak antara kehamilan dan perkawinan tidak lebih dari 2 tahun

pengecekan yang telah mengenai perawatan dini selama kehamilan meliputi : kebutuhan Ibu hamil, perawtan payudara, senam hamil, kebersihan diri, kebutuhan istirahat, ibu hamil dan coitus.

3) Persalinan yang normalJenis persalinan normal, tanpa menggunakan alat bantu ditolong tenaga kesehatan, jenis kelamin laki-laki atau perempuan. BB 2500-4000 gr AS > 10,plasenta lahir spontan ada perdarahan pasca persalinan yang tidak lebih dari 500 cc.4) Nifas yang lalu

Masa berlangsung 6 minggu setelah plasenta lahir, TFU 3 jari dibawah pusat pada hari ke 10, tidak teraba lagi di luar setelah 6 minggu ukuran rahim kembali normal pada 2 hari pertama post partum lokhea berupa darah yang disebut lokher rubra. Hari ke 3-4 darah encer disebut lokhea serosa. Pada hari ke 10 menjadi cairan putih kekuningan disebut lokhea alba ASI mulai keluar pada hari ke 3 post parfum. pemberian ASI pada bayi 6 bulan pertama kelahiran

5) KB

Ibu post partum bisa menggunakan KB suntik, IUD, maupun Pil kombinasi yang tidak mempengaruhi ASI dan bila anak lebih dari 2 bisa menggunakan kontab.6) Riwayat kehamilan sekarangpada hamil muda kadang mual, muntah, pusing (kurang lebih 3 bulan) pada kehamilan 7 bulan ke atas mengeluh pegal di pinggul, bokong, sering kencing, sesak napas.f. Kebiasaan sehari-hari1) Nutrisi

selama hamil kebutuhan nutrisi Ibu hamil diperhatikan baik kualitas maupun kuantitas kebutuhan makan sehari-hari Ibu hmil antara lain :

Kalori 25000 kal, protein 85 gr, calcium 1,5 gr, fe 15 mg, vit A 6000 Si, Vit B 1,8 mg, Vit C 100 mg, Riboflavin 2,5 mg, Asam nicotinat 18 mg, kebutuhan air pada Ibu 8-10 gelas / hari2) Pola eliminasiBAB : Pada ibu hamil trimester III terjadi konstipasi dikarenakan pengaruh hormonal yang mengurangi peristaltic usus karena pembesaran uterus yang menekan, juga karena nutrisi yang mengandung serat.

BAK : pada ibu hamil trimester III sering kencing karena pembesaran uterus dan penurunan bagian terendah janin

3) Pola Istirahat tidur

Pada Ibu trimester III sering mengalami gangguan tidur karena sering kencing atau karena sesak napas atau nyeri pinggang, sehingga kualitas maupun kuantitas istirahat berkurang, kebutuhan istirahat dan tidur ibu hamil normalnya 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari

4) Pola aktifitasAktivitas yang boleh dikerjakan adalah aktifitas ringan yang tidak mempengaruhi kehamilan berperan jauh sebaiknya dihindari, tidak boleh berada di tempat keramaian dalam jangka waktu lama. selama hamil Ibu dianjurkan melakukan senam hamil sejak umur kehamilan 22 minggu ,dlakukan 3 minggu selama 20-30 menit. senam dilakukan sebats kemampuan Ibu5) Personal hygienesebaiknya mulai umur kehamilan 6 bulan melakukan perawatan payudara yang dilakukan dua kali tiap hari sebelum mandi.6) Pola seksualPada Ibu hamil trimester III kontak seksual lebih baik di tinggalkan, karena kadang-kadang menimbulkan infeksi pada persalinan dan dapat memecahkan ketuban

g. Data psikososial dan spiritualTrimester III ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi sekitar bulan ke 8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan deparsi, ketika bayi membesar dan ketidaknyamanan bertambah.2. Data Obyektif

a. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum baik, kesadaran komposmentis

Pada saat ini diperhatikan pula bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalan. Apakah cenderung membungkuk, terdapat lordosis, kifosis, skoliosis atau berjalan pincang dan sebagainya (Pusdiknakes, 1993 : 69).

Pada periksa pandang dilihat kemungkinan dugaan kesempitan atau kelainan panggul, misalnya :

Pasien sangat pendek

Berjalan pincang

Terdapat kelainan punggung, seperti kifosis, skoliosis, atau lordosis

Belah ketupat michaelis tidak simetris

Kesempitan atau kelainan panggul sangat besar pengaruhnya terhadap kehamilan dan proses persalinan (Pusdiknakes, 1993 : 78).

b. Tanda-tanda Vital

1) Tekanan darah

Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg atau lebih. Bila tekanan darah meningkat, yaitu sistolik 30 mmHg atau lebih dan atau diastolik 15 mmHg atau lebih. Kelainan ini dapat berlanjut menjadi pre eklampsi dan eklampsia kalau tidak ditangani dengan tepat (Depkes RI, 1994 : 11).

Batas tekanan darah yang memerlukan kewaspadaan 130/90 mmHg (Sarwono Prawirohardjo, 1999 : 160).

Tekanan darah normal rata-rata pada wanita hamil yang berumur 20 tahun adalah 120/70 mmHg, antara 20 30 tahun 110/70 mmHg. Bila dalam pemeriksaan terdapat tekanan darah 130/80 mmHg keatas, maka penderita harus mendapatkan perawatan (Christina, 1993 : 94).

2) Nadi

Nadi yang normal adalah sekitar 80 x/menit. Bila nadi lebih dari 120x/menit, maka hal ini menunjukkan adanya kelainan (Depkes RI, 1994 : 11).3) Pernafasan

Hidung tersumbat, mukosa lebih parah daripada normal, frekuensi pernafasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran / hingga fundus pernafasan thorakal 16-24 x/menit (Meriien E Donges, 2001 : 43).

Sesak nafas ditandai oleh frekuensi pernafasan yang meningkat dan kesulitan bernafas serta rasa lelah. Bila hal ini timbul setelah melakukan kerja fisik (berjalan, tugas sehari-hari), maka kemungkinan terdapat penyakit jantung (Depkes RI, 994 : 11).

4) Suhu

Suhu tubuh normal 90 oF 99,6 oF (30,1 oC 37,6 oC) (Donges, 2001 : 43).

Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5 oC dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam kehamilan. Hal ini merupakan penambahan beban bagi ibu dan harus dicari penyebabnya (Depkes RI, 1994 : 11).

c. Tinggi Badan, Berat Badan Sebelumnya / Sekarang

Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari rata-rata (diperkirakan kurang dari 145 cm) kemungkinan panggulnya sempit (Depkes RI, 1994 : 10).

Pertambahan berat badan sekitar 6,5 kg 15 kg selama hamil, kenaikan berat badan tidak lebih dari 0,5 kg / minggu (Manuaba, 1998 : 136).

Bila kenaikan berat badan terdapat kenaikan yang berlebihan, perlu dipikirkan risiko (bengkak, kehamilan kembar, hidramnion, anak besar) (Depkes RI, 1994: 10).

d. LILA (Lingkar Lengan Atas)

LILA < 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu yang buruk, sehingga ia berisiko untuk melahikan BBLR. Dengan demikian bila hal ini ditemukan sejak awal kehamilan, petugas dapat memotivasi ibu agar lebih mempertahankan kesehatannya serta jumlah dan kualitasnya (Depkes RI, 1994: 10).e. Pemeriksaan fisik1) KepalaRambut

Bersih, tidak kotor, pertumbuhan, warna, mudah rontok atau tidak. Rambut yang mudah dicabut menandakan kurang gizi atau ada kelainan tertentu (Depkes RI, 2000 : 19).Muka Tampak kloasma gravidarum sebagai akibat deposit pigmen yang berlebihan. Bentuk simetris bila tidak menunjukkan adanya kelumpuhan atau panas (Depkes RI, 2000 : 19).MataBentuk simetris, konjungtiva normal, warna merah muda, bila pucat menandakan anemia. Sklera normal berwarna putih, bila kuning menandakan mungkin ibu terinfeksi hepatitis B , bila merah kemungkinan ada konjungtivis, kelopak mata yang bengkak kemungkinan ada pre eklampsi (Depkes RI, 2000 : 19).HidungNormal, tidak ada polip, kelainan bentuk atau deviasi dan kebersihan cukup(Depkes RI, 2000 : 19).Telinga

Normal, tidak ada serumen yang berlebihan, simetris (Depkes RI, 2000 : 20).

Mulut

Adakah sariawan, bagaimana kebersihannya, dalam kehamilan sering timbul stomatitis dan gingitivis yang mengandung pembuluh darah dan mudah berdarah, maka perlu perawatan mulut agar selalu bersih (Sarwono Prawirohardjo, 1999 : 495).

Gigi

Adakah caries atau keropos yang menandakan ibu kekurangan kalsium, saat hamil sering terjadi caries yang berkaitan dengan emesis, hiperemis gravidarum adanya kerusakan gigi dapat menjadi sumber infeksi (Ida Bagus Gde Manuaba, 1998 : 140).

2) Leher

Normal, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.

Daerah leher akan menjadi lebih hitam akibat deposit pigmen yang berlebihan.

Dalam kehamilan biasa kelenjar tyroid mengalami hiperfungsi dan kadang disertai pembesaran ringan. Metabolisme basal meningkat 15-25%, walaupun tampak gejala yang menyerupai hiperfungsi glandula tyroid namun wanita hamil normal tidak menderita hipertyroidisme (Sarwono Prawirohardjo, 1999 : 526).

Penyakit hipertyoidisme pengaruhnya pada kehamilan

Kehamilan berakhir dengan keguguran atau persalinan prematur.

Dapat terjadi decompentasio cordis terutama kala pengusiran.

Pengaruh kehamilan pada penyakit hipertirodisme

Meningkatnya kebutuhan hormon tyroid dapat menyebabkan kelenjar bertambah besar (Sarwono Prawirohardjo, 1999 : 527).

3) Thorax / Dada

Paru-paruAuskultasi respirasi normal, tidak wheezing, tidak ada ronchi. Perkusi pada paru-paru orang normal adalah resonan yang terdengar dug-dug-dug (Manuaba, 1998 : 272).

Jantung

Irama normal tidak terdengar dyfaritmia pada kehamilan terjadi peningkatan denyut jantung ibu, untuk mengimbangi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, sehingga selama hamil akan terjadi peningkatan sebanyak 41-172.00 denyutan. Jantung yang normal peningkatan tersebut dapat diimbangi sehingga tidak mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Ida Bagus Gde Manuaba, 1998 : 272).Payudara

Membesar dan tegang akibat hormon somamo totropin, estrogen dan progesteron.progesteron menyebabkan menambahnya sel-sel sinus pada mammae. Somatotropin mengakibatkan mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasein. Lactalbumin dan lactaglobulin dibawah oengaruh progesteron dan somatotropin terbentuk lemak di sekitar kelompok alveolus sehingga mammae membesar, lebih tegak dan lebih hitam (termasuk areola mammae) karena hiperpigmentasi. Hamil 12 minggu ke atas keluar koloitrum yang berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi (Sarwono Prawirohardjo, 1995 : 95).

Penampakan Payudara pada Ibu Hamil

Payudara menjadi lebih besar, pada primigravida payudara lebih tegang, puting susu runcing.

Areola payudaramakin hiperpigmentasi hitam.

Glandula montgomeri makin tampak

Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi karena hambatan prolaktin untuk mengeluarkan ASI.

Setelah persalinan hambatan prolaktin tidak ada, sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung (Ida Bagus Gde Manuaba, 1998 : 108). 4) Abdomen Genetalia Ekstremitas

Abdomen

Perut membesar selama kehamilan karena pengaruh estrogen dan progesteron yang meningkat menyebabkan hipertropi otot polos uterus. Serabut kalogen higroskopis meningkat, sehingga uterus mengikuti pertumbuhan janin (Sarwono Prawirohardjo, 1999 : 89).

Linea alba menjadi hitam (linea griseal) terjadi pengaruh hormon kortikosteroid placenta yang merangsang melanophore etimulating hormone (MSH), sehingga terjadi peningkatan sering dijumpai kulit perut seolah-olah retak, warnanya berubah agak hiporemik dan kebiru-biruan disebut stirae livide. Setelah partus menjadi strie albican (Sarwono Prawirohardjo, 1999 : 97-98).

Genetalia

Vulva Vagina

Adanya hypervascularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah agak kebiruan (livide) tanda ini disebut tanda chadwick.pembuluh-pembuluh darah alat genetalia interna akan membesar karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut. Adanya kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi, maka konsistensi servik menjadi lunak. Kelenjar-kelenjar akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan ekresi lebih banyak, mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Pada ibu hamil merupakan keadaan fisiologis (Sarwono, Praiwrohardjo, 1999 : 94-95).

Ekstremitas

Cari varices oedema, luka, cicatrik pada lipat paha (Sulaiman Sastrawinata, 1983 : 160).

Tungkai : - Oedema / tidak

- Sama panjang / tidak

- Ada varices /tidak

Varices merupakan pembesaran dan pelebaran pembuluh darah vena yang sering dijumpai pada ibu hamil di sekitar vulva, vagina, paha dan tungkai bawah. Pada wanita hamil disebabkan :

Faktor bakat keturunan

Faktor multipara sampai grandemultipara.

Terdapat peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama hamil (Manuaba, 1998 : 208).

Oedema tungkai :

Terjadi karena sirkulasi vena yang terganggu serta tekanan yang meningkat didalam tungkai bawah. Hal ini terjadi karena tekanan uterus yang pembengkakan yang normal dalam kehamilan.

Jika ibu mengalami pembengkakan tungkai siang hari atau ketika kaki direndam dalam air panas dan menghilang setelah pagi bangun tidur. Bila pada saat bangun tidur dipagi hari tidak mengempis, bertambah parah atau terjadi secara tiba-tiba dan terjadi pitting oedema, maka hal tersebut merupakan pertanda buruk (Pusdiknakes, 1993 : 38).

f. Pemeriksaan Khusus

1) Palpasi

Adalah periksa raba untuk menentukan kotornya rahim, tuanya kehamilan, letak anak dalam rahim, bagian-bagian janin dalam rahim sampai dimana bagian terendah janin masuk dalam panggul. Ada atau tidak keseimbangan antara ukuran kepala janin dengan panggul, janin tunggal atau kembar (Pusdiknakes, 1993 : 71).

TFU Mc Donald

Tinggi fundus uteri dalam cm

Umur kehamilan dalam bulan

20 cm

5 bulan

23 cm

6 bulan

26 cm

7 bulan

30 cm

8 bulan

33 cm

9 bulan

TBJ (Tafsiran Berat Janin)

(Tinggi fundus uteri dalam cm 12) x 155 = TBJ (Pusdiknakes, 1993 : 92).

Cara menentukan tafsiran berat janin

Rumus Johnson TausakBB : (MD 12) x 155

BB : Berat badan (janin)

MD : Jarak symfisis fundus uteri (Rustam Mochtar, 1998 : 53).

Menurut Spiegelberg, TFU dari symfisis adalah :

20 mgg

26,7 diatas symfisis

30 mgg

29,5 30 cm diatas symfisis

32 mgg

29,5 30 cm diatas symfisis

34 mgg

31 cm diatas symfisis

36 mgg

32 cm diatas symfisis

38 mgg

33 cm diatas symfisis

40 minggu 37,7 cm diatas symfisis

(Rustam Mochtar, 1998 : 52) Menurut Saifudin (2001), untuk memantau tumbuh kembang janin dengan menggunakan TFU :Usia kehamilanTinggi fundus

Dalam cmMenggunakan penunjuk penunjuk badan

12 minggu-Teraba di atas simpisis

16 minggu -Di tengah, antara simfisis pubis dan umbilikus

20 minggu20 cm (+2 cm)Pada umbilikus

22 27 mingguUsia kehamilan dlam minggu = cm (+ 2 cm)-

28 minggu28 cm (+ 2 cm)Di tengah, antara umbilikus dan prosesus sipfoideus

29 35 minggu Usia kehamilan dalam minggu = cm (+ 2 cm)-

36 minggu 36 minggu (+ 2 cm)Pada prosesus sifoideus

Pemeriksaan Leopold

Leopold I

Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terletak di fundus uteri.

Akhir bulan

Tinggi fundus uteri

7

2 3 jari atas pusat

8

pertengahan pusat px

9

3 jari dibawah px atau setinggi px

10

sama dengan kehamilan 8 bulan (Rustam Mochtar, 1998 : 52).

Hasil : Pada letak membujur sungsang : pada fundus teraba kepala bulat, keras dan melenting pada goxangan.

Pada letak kepala : akan teraba bokong pada fundus, tidak keras, tidak melenting dan tidak bulat.

Pada letak lintang : fundus uteri tidak diisi oleh bagian-bagian janin.

Normal : Pada fundus teraba bokong, bagian yang tidak keras, tidak melenting dan tidak bulat.

Leopold II

Menetapkan bagian yang terletak di tidak keras, tidak melenting dan tidak bulat.

Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak yang teraba bagian keras dan memanjang seperti papan dan sisi yang berlawanan teraba bagian kecil janin.

Pada letak lintang dapat ditetapkan dimana kepala janin

Normal : teraba punggung disebelah kanan / kiri.

Leopold III

Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas symfisis pubis.

Kepala akan teraba bulat, keras dan melenting sedangkan bokong teraba tidak keras dan tidak bulat.

Pada letak lintang : symfisis pubis akan kosong.

Normal : teraba kepala, bagian yang bulat, keras dan melenting.

Leopold IV

Menetapkan bagian terendah janin sudah masuk PAP atau belum.

Bila convergent berach kepala belum masuk PAP

Bila divergent berarti bagian depan sudah masuk PAP

Bila sejajar bagian depan sudah masuk PAP (Manuaba, 1998 : 135 136).

2) Auskultasi

Pada presentasi kepala titik intensitas maximal bunyi jantung janin biasanya dipertengahan antara umbilicus ibu dan opina ileum superlor auterior. Bila terdengar sepihak yang berlawanan dengan bagian kecil janin berarti sikap anak fleksi. Bila terdengar cepenak berarti sikap anak defleksi.Pada presentasi bokong biasanya sekitar umbilicus.Pada posisi oksipito anterior bunyi jantung biasanya terdengar paling baik tidak jauh dari garis tengah dan pada variasi-variasi pocterior terdengar lebih baik di pinggang ibu (Cuningham, 1995 : 211). Mendengarkan denyut jantung bayi meliputi frekuensi dan keteraturannya DSS dihitung dengan cara menghitung 5 detik pertama, interval 5 detik dilanjutkan menghitung 5 detik kedua, interval 5 detik dilanjutkan menghitung 5 detik ke tiga. Jumlah perhitungan selama tiga kali setiap kali dikalikan 4. Sehingga denyut jantung janin selama satu menit dapat ditetapkan. jumlah DSS normal 120-140 x / menit (Manuaba, 1998 : 136).

3) Perkusi

Reflek patela

Normal : Reflek patella akan normal bila tangkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon diketuk. Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal itu mungkin merupakan tanda preeklamsi (Depkes RRI, 1994 : 20).

Bila reflek patula negative kemungkinan pasien mengakui kekurangan B1(Pusdiknakes, 1993 : 68).

4) Pemeriksaan panggul luar dan dalam

Panggul luar

Distansia spinarum : normal + 23-26 cm

Distansia tuberum : normal + 10,5 11 cm

Distansia kristarum : normal + 26-29 cm

Boudelogue (Conjugata eksterna, normal + 18-20 cm, bila kurang dari 16 cm kemungkinan kesempitan panggul.

Lingkar panggul : diukur dari pinggir atas symfisis, pertengahan SIAS, tronchanter mayor, ruas lumbal tulang ke 5 kembali lagi ketempat yang sama. Normal : 80-90 cm (Pusdiknakes, 1993 : 79).Panggul dalam

Bila promontorium teraba pada pemeriksaan dalam berarti ada kesemptan panggul.

Normal linea inomita tidak teraba dalam pemeriksaan dalam, bila teraba sebagian atau keseluruhan berarti ada kesempitan panggul.

Spina ischiadika normal, tidak menonjol ke dalam. Bila menonjol berarti ada kesempitan panggul.

Sudut arcus pubis > 900 bila kurang berarti ada kesempitan panggul (Sarwono prawirohardjo, 1999, 42-43 ).

g. Pemeriksaan Penunjang

1) Pemeriksaan urineProtein dalam urinePemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urine. Pemeriksaan dilakukan pada kunjungan I dan pada akhir TM II sampai TM III kehamilan.Hasil :

Negatif (-) urine tidak keruh

Positip 2 (++) kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan halus.

Positip 3 (+++) urine jadi lebih keruh dan ada endapan yang lebih jelas terlihat.

Positip 4 (++++) urine sangat keruh, dan disertai endapan menggumpal (Pusdiknakes, 1993 : 81).

Bila ada glukota dalam urine maka harus dianggap sebagai gejala diabetes miletus. Kecuali kalau dapat dibuktikan hal-hal lain penyebabnya (Sarwono prawirohardjo, 1999).

2) Hb

Dilakukan untuk mendeteksi factor resiko kehamilan dengan anemia. Bila kadar Hb ibu kurang dari 10 gr % berarti ibu dalam keadaan anemia. Terlebih bila kadar Hb kurang air 8 gr% berarti ibu anemia berat (Pusdiknakes, 1993 : 81).

Pemeriksaan Hb minimal dilakukan 2x selama hamil. TM I dan TM III. Hasil pemeriksaan dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut

Hb 11 gr% tidak anemia

9-10gr% Anemia ringan

7-8 gr% Anemia sedang

< 7 gr % Anemia berat (Manuaba, 1998 : 30).

Wanita hamil dengan Hb antara 10 dan 12 gr% tidak dianggap anemia patologik, tetapi anemia fisiologik atau pseudoanemia (Sarwono, Prawirohardjo, 1999 : 450).

h. Terapi yang di dapat

Pemberian vitamin zat besi

Di mulai dengan memberikab satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung Fe SO4 320 mg. (Zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg. Minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama te atau kopi karena akan mengganggu penyerapan.

Iodium 1x selama hamil

Kalk (Saifuddin : 2001 : 91) .

3. Diagnosa Kebidanan

Dalam asuhan kebidanan pada ibu primigravida TM III maka diagnosa kebidanan yang muncul adalah :

GPAPIAH usia I kehamilan 28-40 minggu, tunggal ganda, hidup intra uteri, situs busur lintang, habitus fleksi, punggung kiri-kanan, presentasi kepala, lesan panggul normal. KU ibu dan janin baik dengan masalah sering kencing, nyeri pinggang, varices, antisipasi,mudah kram, sesak nafas, oedama, prognosa (Pusdiknakes, 1994 : 5-6 )

4. Perencanaan

a. Diagnosa kondisi

GPAPIAH usia kehamilan 32/33 minggu, tunggal, hidup, intra uterin, situs bujur, habitus fleksi, posisi PUKI, presentasi kepala, kepala masuk PAP, kesan panggul normal, KU ibu dan janin baik.

Tujuan:Ibu dan janin dalam keadaan sejahtera sampai persalinan.

Kriteria :-KU Ibu baik, kesadaran Compos mentis.

TTV

T : 90/60 - 130/80 mmHg

N : 60-80 x / menit

S : 36 37,50C

R : 16-24x / menit

Kenaikan berat badan ibu lebih dari1/2 kg perminggu

Hasil pemeriksaan laboratorium

Urine reduksi (-), protein urine (-), Hb > 11 gr%

Tidak ada penyulit :

Keluar darah dari jalan lahir, keluar air ketuban sebelum waktunya, kejang, tidak ada gerakan janin, demam, nyeri hebat di perut, sakit kepala, kaki bengkak, muntah terus-menerus. DJJ : frekuensi 120-160 x /menit intensitas kuat, irama teratur sentuh antara denyutan 1 ke denyutan berikutnya tidak lebih dari 2 denyutan.

TFU : sesuai usia kehamilan

Pulpasi : situs bujur, presentasi kepala janin bergerak aktif, terdapat 10 gerakan dalam waktu 20 menit sampai 2 jam.

Intervensi

b. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu janin baik

R/Ibu mengerti tentang keadaanya dan lebih kooperatif.

c. Jelaskan masalah-masalah fisiologis yang sering timbul Trimester III

R/ Ibu pengetahuannya bertambah dan bisa mengurangi kecemasan karena masalah fisiologi yang dialami.

d. Beriakan penyuluhan tentang:

e. Gizi ibu hamil

R/ Mengurangi terjadinya resiko komplikasi pada ibu dan janin serta menjamin pertumbuhan jaringan sehingga baru lahir mempunyai berat badan yang optimal.

f. Aktifitas Seksual

R/ Menambah pengetahuan ibu sehinga kebutuhan seksual terpenuhi tanpa menimbulkan gangguan bagi kehamilannya.

g. Kebutuhan Aktifitas

R/ Beraktifitas yang lebih baik, dapat mencegah terjadinya observasi, dari sirkulasi darah menjadi lancar. nafsu makan, tidur menjadi nyaman.

h. Istirahat tidur

R/ Menjaga agar daya tahan tubuh menjadi stabil.

i. Kebutuhan ELiminasi

R/ Sebagai salah satu untuk adanya gangguan dalam kehamilan.

j. Kebutuhan personal hygiene

R/Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan ibu serta mencegah komplikasi pada waktu hamil, bersalin, nifas.

k. KB

R/ Menambah pengetahuan ibu,ibu mampu memilih secara mendiri yang sesuai dengan dirinya.

l. Tanda-tanda bahaya kehamilan yang membutuhkan pertolongan.

R/Ibu bisa mendeteksi dini adanya bahaya dan segara mencari pertolongan.

m. Persiapan Persalinan

R/ Ibu memahami kehamilan yang harus dipenuhi, dan identifikasi kebutuhan untuk keadaan darurat.

n. Perawatan Bayi

R/Mempersiapkan diri ibu setelah melahirkan nanti agar tidak langsung bingung dan tidak takut merawat bayinya.

o. Anjurkan untuk mendemonstrasikan kembali senam hamil dan perawatan payudara.

R/ Mengevaluasi kemampuan ibu dalam senam hamil dan perawatan payudara.

p. Berikan tablet tambah darah

R/ Kebutuhan zat besi terpenuhib. Gangguan tidur sebagai dampak sering kencing

Tujuan :Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologis sering kencing

Kriteria :Ibu pada malam hari tidak sering terbangun karena ingin BAK. Maksimal 1 kali terbangun pada malam hari.

Intervensi

1) Jelaskan pada ibu bahwa sering kencing pada hamil trimester III adalah fisiologis

R/ Mengurangi kecemasan ibu dan ibu mampu memahami alasan fisiologis dari frekuensi berkemih.

2) Anjurkan ibu untuk mengurangi nimun 2 3 jam sebelum tidur.

R/ Metabolisme air di ginjal 12 jam setelah minum terakhir.

3) Berikan informasi mengenai perlunya masukan cairan 6-8 gelas / hari.

R/ Mempertahankan timgkat kebutuhan cairan dan perfusi ginjal adekuat.

4) Anjurkan ibu untuk tidak menahan BAK.

R/ Menahan BAK dapat menimbulkan rasa sakit dengan vesika urinaria akan mengganggu penurunan bagian terendah janin.

5) Anjurkan ibu untuk mandi air hangat pada sore hari.

R/ Mandi air hangat akan memperlancar sirkulasi darah, sehingga membuat ibu rileks.c. Masalah :Nyeri pinggang karena spasme otot-otot pinggang akibat lordosis yang berlebihan dan pembesaran uterus.

Tujuan :Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologis dan sering terjadi pada ibu hamil Trimester III.

Kriteria :-Nyeri pinggang berkurang

-Aktifitas sehari-hari tidak terganggu.

Intervensi :

1) Jelaskan pada ibu bahwa nyeri pinggang tersebut fisiologis dan sering terjadi pada ibu hamil trimester III.

R/ Mengurangi kecemasan ibu dan ibu dapat kooperatif.

2) Jelaskan pada ibu tentang body mekanik

R/ Untuk mengurangi keregangan otot sehingga nyeri akan berkurang.

3) Anjurkan pada ibu tentang upaya mengurangi nyeri pinggang. Tidak memakai sandal sepatu hak tinggi.

R/ Akan menambah sikap tubuh menjadi hiperlordosis, sehingga nyeri pinggang bertambah.

4) Memakai korset

R/ Korset dapat menyangga uterus dan mengurangi rasa nyeri pinggang dan tarikan ligamentum rotundum.

5) Memberikan kompres hangat pada pinggang bila nyeri timbul dan mandi air hangat.

R/Kompres air hangat akan meningkatkan vaskularisasi di daerah pinggang, sehingga spasme otot berkurang dan rasa nyeri akan berkurang.

6) Anjurkan pada ibu tidur miring kiri dan perut diganjal bantal.

R/ Mengurangi nyeri pada otot pinggang.

7) Motivasi ibu tetap senam hamil yang sesuai dengan usia kehamilan.

R/ Meningkatkan relaksasi dan kenyamanan ibu.d. Masalah : Nyeri pada kaki karena adanya varices

Tujuan : Ibu mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada kehamilan.

Kriteria :-Nyeri berkurang

-Ibu memahami bahwa itu adalah hal yang fisiologis.

-Bendungan vena pada kaki tidak bertambah

Intervensi :

1) Jelaskan pada ibu bahwa varices yang timbul pada kehamilan trimester III adalah hal yang fisiologis terutama bagi orang yang mempunyai bakat varices.

R/ Mengurangi kecemasan pada ibu dan ibu mampu beradaptasi terhadap perubahan tersebut.

2) Anjurkan pada ibu tentang upaya mengurangi nyeri karena varices. Tidak duduk atau berdiri terlalu lama.R/ Berdiri / duduk berlalu lama menyebabkan tekanan ke bawah semakin kuat sehingga darah menjadi tidak lancar dan mempermudah terjadinya bendungan pada vena.

3) Menghindari ikatan / pakaian yang sempit dan menekan

R/ Pakaian yang sempit dan menekan akan menambah pembuluh darah sehingga aliran baik vena ke venacafa inferior terganggu dan varices bertambah besar.

4) Mengenakan penopang abdominal atau tali pengikat

R/ Untuk mengurangi tahanan pada vena panggul

5) Tidak menyilangkan kaki bila duduk

R/ Peredaran darah terhambat/terbendung dan dapat mempercepat terjadinya varices.e. Masalah obstipasi sehubungan dengan penekanan bagian terendah janin dan kurangnya gerak / aktifitas.

Tujuan :Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologi pada kehamilan Trimester III

Kriteria :-Ibu bisa BAB secara rutin setiap hari.

-Kebutuhan nutrisi terpenuhi

Intervensi :

1) Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi tinggi serat (sayur dan buah-buahan)

R/Makanan tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu padat.

2) Anjurkan ibu untuk minum air hangat satu gelas setiap bangun tidur.

R/ Minum air hangat akan merangsang peristaltik uterus sehingga dapat merangsang pengosongan lebih cepat.

3) Anjurkan untuk jalan-jalan atau senam ringan

R/ Olahraga dapat memperlancar peredaran darah sehingga semua sistem tubuh dapat berjalan lancar termasuk sistem pencernaan. (Kontraksi otot-otot abdoment baik).

4) Anjurkan ibu untuk membiasakan pola BAB secara teratur.

R/ Kebiasaan dalam menentukan waktu defekasi, tidak mengulur waktu defekasi, dapat menghindari pengumpulan/penumpukan fese.f. Masalah : Mudah kram

Tujuan :Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologis pada kehamilan TM III

Kriteria:-Kram pada kaki berkurang

Aktifitas sehari-hari tidak terganggu

Intervensi

1) Menganjurkan ibu untuk senam hamil secara teratur.

R/ Senam hamil akan memperlancar peredaran darah, supply O2 ke jaringan sel tercukupi.

2) Anjurkan pada ibu untuk menghangatkan kaki, dan betis dengan message.

R/Untuk memberi kenyamanan

3) Anjurkan pada ibu untuk tidak duduk atau berdiri terlalu lama.

R/ Mengurangi penekanan yang lama pada kaki sehingga aliran darah bisa lancar.

4) Anjurkan pada ibu untuk menghindari aktifitas yang berat dan cukup istirahat.

R/ Otot-otot bisa relaksasi dan sirkulasi darah menjadi lancarg. Masalah sesak nafas

Tujuan :Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologis pada kehamilan TM III dan kebutuhan O2 terpenuhi

Kriteria:-Kram pada kaki berkurang

Aktifitas sehari-hari tidak terganggu

Intervensi

1) Anjurkan ibu untuk tidur dengan porsi yang nyaman dengan bantal yang tinggi

R/ Menghindari penekanan uterus ke diafragma

2) Anjurkan ibu untuk senam hamil secara teratur.

R/ Relaksasi otot-otot pernafasan.

3) Anjurkan pada ibu untuk menghindari kerja berat

R/ Aktifitas berat menyebabkan energi yang banyak, sedang jaringan tubuh supply O2, yang berlebihan sehingga menambah setak

4) Anjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup.

R/ Istirahat yang cukup diperlukan, agar otot-otot menjadi rileksh. Masalah Oedema

Tujuan:Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologis pada kehamilan TM III dan sirkulasi ekstremitas bawah lancar.

Kriteria:-Oedema kaki berkurang

Aktifitas sehari-hari tidak terganggu

Intervensi

1) Anjurkan pada ibu untuk menghindari pakaian yang ketat

R/ Pakaian yang ketat, akan membatasi dan menghambat aliran darah dari tungkai bagian bawah.

2) Menaikkan kaki secara periodik sepanjang hari.

R/ Memperlancar peredaran darah.

3) Anjurkan ibu memposisikan diri dalam keadaan miringkin pada saat tidur.

R/ Tidur telentang dapat mengakibatkan penekanan pada vena cara inferior

4) Anjurkan ibu untuk mengenakan penopang abdominal

R/ Meringankan penekanan pada vena-vena panggul

5. Pelaksanaan

Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh yang telah disusun dilaksanakan secara efisien dan aman.

Tindakan yang dilakukan bidan dalam memberikan asuhan kepada ibu nifas normal sesuai dengan rencana yang telah disusun berdasarkan diagnosa dan masalah yang telah timbul.

Didalam tahap ini bidan melakukan observasi sesuai kriteria evaluasi yang di rencanakannya.

Beberapa hal yang mendapat perhatian dalam tahap pelaksanaan adalah;

Intervensi yang dilakukan harus berdasarkan prosedur tetap yang lazim di lakukan.

Pengamatan yang dilakukan secara cermat dan tepat sesuai dengan kriteria dan evaluasi yang telah ditetapkan.

Pengendalian keadaan pasien/ klien sehingga secara berangsur-angsur mencapai kondisi yang diharapkan (Pusdiknakes, 1994 : 5-6 ).

6. Evaluasi

Pada langkah ini dilakukan evaluasi klasifikasi dari asuhan yang mudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah didefinisikan didalam masalah diagnosa/ masalah.

Langkah evaluasi dalam asuhan kebidanan didokumentasikan dalam bentuk SOAP.

S:Subyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesa

O:Obyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik, hasil laboratorium dan tes diagnosa lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assesment.

A:Assesment

Menggambarkan interpretasi data subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi :

1. Diagnosa/ masalah

2. Antisipasi diagnosa lain/masalah potensial

P:Plan

Menggambarkan pendokmentasian dari perencanaan evaluasi berdasarkan assesment (Pusdiknakes, 1994 : 7-10).

BAB IITINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

Tanggal : 22-01-2013

Pukul: 09.00 WIBTempat: BPM Ny. TITIK N. Amd.Keb1. Data Subyektif

a. Biodata

Istri

SuamiNama

UmurAgamaSuku/BangsaPendidikanPekerjaanPenghasilan

Usia Menikah

Status marital

Alamat:

:

:

:

::

:

:

:

:Ny. S32 th

Islam

Jawa / Indonesia

SLTPIRT

-

26 th

Menikah 1 x / 6 th

Ngeleng RT I/III, Baleasri, ngariboyo MagetanTn. S33 Th

Islam

Jawa / Indonesia

SLTPSwasta (Kuli bangunan)

Rp. 500.000 / bln

27 thMenikah 1 x / 6 thNgeleng RT I/III, Baleasri, ngariboyo Magetan

b. Keluhan UtamaIbu merasa sehat dan tidak mengalami keluhan yang berartic. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat kesehatan yang lalu dan sekarangIbu tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit yang mempunyai tanda dan gelaja yang mengarah pada penyakit jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi, TBC maupun asma2) Riwayat kesehatan keluargadalam keluarga ibu, tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit dengan gejala yang mengarah pada penyakit jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi, TBC maupun asma. ada riwayat keturunan kembar dari keluarga pihak ibu (saudara laki-laki dari bapak dari pihak Ibu hamil)d. Riwayat Kebidanan1) Riwayat mentruasi

Ibu menstruasi pertama saat SD kelas 6 ( 12 tahun) teratur setiap 28-30 hari sekali, lama 4-5 hari, konsistensi cair tidak bergumpal, tidak mengalami nyeri haid yang hebat kadang keputihan tida gatal dan berbau

HPHT : 26-04-2012

HPL : 3-2-2013

2) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalusetelah menikah ibu langsung hamil, tetapi keguguran saat usia kehamilan 3 bulan. satu bulan kemudian hamil yang kedua. saat hamil tidak mengalami keluhan yang berarti, rutin periksa setiap bulan ke bidan, mendapat tablet tambah darah dan vitamin, mendapat penyuluhan tentang nutrisi dan KB

persalinan dilakukan secara SC karena kepala bayi tidak mau turun. Bayi lahir menangis, perempan, BB : 3200 gram, hidup, usia sekarang 4 tahun. ASI ekslusif sampai usia 6 bulan.Tidak ada penyulit selama nifas

3) Riwayat kehamilan sekaranghamil yang kedua Ibu rutin periksa ke bidan setiap bulan, tidak mengalami keluhanyang berarti. setiap periksa memperoleh tablet Fe dan vitamin. mendapat penyuluhan mengenai nutrisi. kebersihan diri, istirahat, senam hamil, dan KB. Periksa USG 1 kali atas saran bidan4) Riwayat KBsetelah melahirkan anak pertama Ibu memakai KB suntik 3 bulanan selama 3 tahun

setelah melahirkan anak kedua ibu berencana memakai KB IUD

rencana Ibu dan suami punya 2 anake. Pola kebiasaan sehari-hari1) NutrisiIbu makan sehari 2-3x, satu piring tidak habis dengan komposisi nasi,sayur, lauk, kadang buah dan susu sehari minum air putih 8-9 gelas

2) EliminasiBAB setiap hari sekali kadang 2-3 hari sekali BAK dalam sehari

5-6 kali3) Personal hygiensdalam sehari Ibu mandi 2 x sehari beserta ganti baju

4) Istirahat tidurTidur malam 6-7 jam, kadang tidur siang sebentar 30 menit

5) MobilisasiIbu beraktifitas seperti biasa, mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, kadang-kadang jalan-jalan pagi

f. Riwayat ketergantunganIbu mengatakan suaminya merokok, tetapi tidak mempunyai ketergantungan terhadap obat-obatan dan alkoholg. Riwayat Sosial BudayaIbu mengatakan di masyarakat tempatnya tinggal ada kebudayaan tujuh bulananh. Kedaan psikososial dan spiritualIbu senang dengan kehamilan anak keduanya inii. Keadaan seksualSaat hamil anak I ibu mulai melakukan hubungan suami istri lagi setelah selesai masa nifas dan ber KB untuk kehamilan yang kedua sama dengan dulu2. Data Obyektifa) Pemeriksaan umum

Kesadaraan umum

: baik

kesadaran

: composmentis

TD

: 110/70 mmHg

Suhu tubuh

: 36,50 C

Nadi

: 80 x/menit

RR

: 20 x/menit

Tinggi Badan

: 151 cm

BB

: 76,5 Kg

LILA

: 26 cmKepala:Kulit kepala bersih, rambut hitam, distribusi merata. muka bersih tidak sembab tidak pucat, Nampak cloasma gravidarum, Congjungtiva merah muda, sclera putih hidung tidak ada secret, tidak ada polip, mulut bersih, bibir tidak kering, ada gigi yang berlubangLeher: tidak ada pembesaran kelenjar gondok dan kelenjar limfeKetiak: tidak ada pembesaran kelenjar limfeThorax:bentuk dada simentris, suara jantung teraur, pernafasan teratur, tidak ada retraksi dinding dada, pembesaranPayudara:payudara simetris, tidak ada benjolan abnormal, papilla dan aerola cukup kotor, putting susu menunjolAbdomen:pembesaran abdomen sesuai dengan UK, kulit/dinding perut tebal dan tidak mengkilap, ada linea nigraGenetalia: agak bersih, tidak Nampak adanya keputihan atau secret yang berlebihan tidak ada pembesaran kelenjar bantolini dan skene, tidak ada coundiloma, matalata dan akuminataEkstramitas bawah

:tidak ada pembengkakanb) Pemeriksaan Khusus Mc Donald

: 31 cm

TBJ

: 3100 kg

Palpasi Leopold I

:bagian fundus uteri kecil, lunak, tidak melenting

Leopold II

:Teraba keras, kaku seperti papan di bagian kanan (punggung) teraba bagian yang kecil yaitu tangan

Leopold III

:Bagian terendah fundus, bundar, keras, tidak dapat digerakkan

Leopold IV

:Kepala sudah masuk panggul, konvergen

Auskultasi

: DJJ : 10-11-10 Frek : 124 x/menit

Perkusi

:tidak kembung tidak ada polyhidramnion reflek partela +/+Pemeriksaan Panggul luar: DS : 27 cm

DC : 28,5 cm

CE : 24 cm

Lingkar Panggul : 109 cm

Pemeriksaan Penunjang

:

Pemeriksaan protein urine (-)

Pemeriksaan glukosa urine (-)

Hasil : jenis kelamin laki-laki TBJ : 3200 gr HPL : 3-2-2013

B. ANALISIS DATA

NoDiagnosa MasalahData dasar

GiiP10000i, Uk : 39-40 minggu tunggal, hidup, utrauterin, situs bujur, punggung kanan, persentasi kepala, Ku Ibu dan Janis baik, prognosa baikS:1.Ibu merasa sehat dan tidak merasa keluhan yang berarti

2.Ibu mengatakan anak I berusia hampir 4 tahun, hidup

3. Menurut Ibu usia kehamilannya sekarang masuk 9 bulan

4.Ada riwayat kembar dari pihak keluarga Ibu

O:Ku baik, composmentis

TD = 110/70 mmhg T = 36,ToC, N = 80 x/menit, RR = 20 x/menit TB : 151 cm, BB : 70,5 kg, LILA : 26 cm Abdomen : pembesaran sesuai dengan usia kehamilan, dinding perut tebal dan tidak mengkilap, ada linea nigra,

MC Donald : 31 cm, TBJ : 31000 kg, Leopold I : bagian fundus (bokong), Leopold II : Punggung kanan, Leopold III : bagian terendah (kepala), Leopold IV : kepala sudah masuk PAP (konvergen)DJJ : 10-11-10, frek : 124 x/menit Tidak kebung, tidak ada polihidramnion, reflek patella +/+ UPL : DS = 27 cm, DC : 28,5 cm, CE : 24 cm, LP : 109 cm, Protein urin (-), glukosa urine (-)

C. DIAGNOSA MASALAHG11P1000i, Uk =39-40 minggu, tinggal, hidup, utrauterin, situs bujur, punggung kanan, presentasi kepala Ku ibu dan janin baik, prognosa baikD. PERENCANAANTanggal : 22-01-2013Pukul : 09.00Diagnosa masalah : G11PI000I, Uk 39-40 minggu, tunggal, hidup utrauterin, situs bujur, punggung kanan, presentasi kepala, KU Ibu dan janin baik, prognosa baik.

Tujuan : masa & kehamilan dapat berjalan dengan baik tanpa penyulit, dapat melahirkan dengan selamt dan sehat

Kriteria Hasil:1. Ku ibu dan janin baik

2. Kehamilan dapat dilalui tanpa penyait

3. Ibu siap menghadapi persalinan

Intervensi:1. BHSP

R/ menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan pasien

2. Tanyakan keluhan Ibu saat ini R/mengetahui masalah yang timbul3. Lakukan pemeriksaan BB, TB, LILA, TTV R/mengetahui keadaan umum Ibu

4. Minta Ibu untuk kencing dan mengganti celana dengan kain

R/ mengosongkan blast agar pemeriksaan palpasi lebih akurat dan memudahkan pemeriksaan

5. Lakukan pemeriksaan urine

R/mengetahui & kadar protein urine Ibu

6. Lakukan pemeriksaan fisik secara head to toe R/ mengetahui kondisi fisik Ibu

7. Lakukan pemeriksaan palpasi dan auskultasi R/ mengetahui kondisi kehamilan Ibu

8. Lakukan vulva hygiene dan periksa Vagina R/ mengetahui kondisi jalan lahir

9. Ajarkan ibu mengenai perawatan payudara dan demam hamil R/Ibu dapat merawat payudara sendiri dan melakukan senam hamil

10. Beri penyuluhan tentang nutrisi, istirahat, mobilisasi, KB, dan tanda bahaya kehamilan R/ pengetahuan Ibu bertambah

E. PELAKSANAANTanggal : 22-01-2013Pukul : 09.00Diagnosa masalah: G11PI000I, Uk 39-40 minggu, tunggal, hidup utrauterin, situs bujur, punggung kanan, presentasi kepala, KU Ibu dan janin baik, prognosa baik.

Intervensi:1. BHSP

2. menanyakan keluhan yang dirasakan ibu saat ini

3. melakukan pemeriksaan BB, TB, LILA dan TTV

4. meminta Ibu untuk kencing (ditampung) dan mengganti celana dengan kan

5. melakukan pemeriksaan urine

6. melakukan pemeriksaan fisik secara head to toe

7. melakukan pemeriksaan palpasi dan aseskultasi (DJJ)

8. Melakukan Vulva hygiene dan melakukan pemeriksaan vagina

9. mengajarkan Ibu mengenai perawatan payudara dan demam hamil

10. memberikan penyuluhan tentang nutrisi istirahat, mobilisasi, KB, dan tanda bahaya kehamilan

F. EVALUASITanggal : 22-01-2013Pukul : 09.00

Diagnosa masalah: G11PI000I, Uk 39-40 minggu, tunggal, hidup utrauterin, situs bujur, punggung kanan, presentasi kepala, KU Ibu dan janin baik, prognosa baik.

Intervensi:S = Ibu mengerti dan paham mengenai penjelasan yang diberitahukan oleh bidan

O = Ku ibu dan janin baik, Ibu dapat menjelaskan kembali dan meredemonstrasi apa yang diajarkan oleh bidan

A = G11PI000I, Uk 39-40 minggu, tunggal, hidup utrauterin, situs bujur, punggung kanan, presentasi kepala, KU Ibu dan janin baik, prognosa baik.

P = meminta Ibu untuk datang periksa satu minggu lagi, saat periksa melakukan pemeriksaan BB, TTV, palpasi dan auskultasi abdomenDAFTAR PUSTAKABahiyatun. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Normal. Jakarta: EGC.

Manuaba,Ida Bagus Gde, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, KB Untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta.

Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I, EGC, Jakarta.

Saifuddin, A. B. (2001). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.Saifuddin, A. B. (2002). Buku Panduan Praktis Kesehatan Maternal Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Varney, H. (2001). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.Wiknjosastro, Hanifa, 2007. Ilmu Kebidanan, YBPSP-Jakarta

1