32
TAHAPAN PROSES KONSELING NO Unsur Tahap dan Proses Konseling 1 Sapa Klien: Senyum, Sapa, Salam, Jabat, Perkenalan, 2 Tanya Persoalan Klien: Kumpulkan data dasar diagnosis dari semua aspek dengan metode; ASSESSMENT 3 Jelaskan tujuan Konseling 4 Menetapkan dan menerapkan alternatif pemecahan masalah 5 Menerapkan penggunaan bahan makanan, food model atau daftar bahan makanan penukar yang ada 6 Konfirmasi kembali apakah klien sudah merasa puas/ mengungkapkan apa yang belum jelas 7 Menutup konseling gizi, mengucapkan terimakasih, dengan senyum, sopan dan santun serta melakukan kontak mata dengan pasien.

langkah-langkah konseling

Embed Size (px)

DESCRIPTION

konseling

Citation preview

Page 1: langkah-langkah konseling

TAHAPAN PROSES KONSELING

NO Unsur Tahap dan Proses Konseling

1 Sapa Klien: Senyum, Sapa, Salam, Jabat, Perkenalan,

2

Tanya Persoalan Klien: Kumpulkan data dasar

diagnosis dari semua aspek dengan metode;

ASSESSMENT

3 Jelaskan tujuan Konseling

4Menetapkan dan menerapkan alternatif pemecahan

masalah

5Menerapkan penggunaan bahan makanan, food model

atau daftar bahan makanan penukar yang ada

6Konfirmasi kembali apakah klien sudah merasa puas/

mengungkapkan apa yang belum jelas

7

Menutup konseling gizi, mengucapkan terimakasih,

dengan senyum, sopan dan santun serta melakukan

kontak mata dengan pasien.

TERIMA KASIH

Page 2: langkah-langkah konseling

PENGERTIAN KEKURANGAN IODIUM

Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (Iodine Deficiency Disorder)

adalah gangguan tubuh yang disebabkan oleh kekurangan iodium sehingga tubuh

tidak dapat menghasilkan hormon tiroid. Yodium adalah sejenis mineral yang

terdapat di alam, baik di tanah maupun di air, merupakan zat gizi mikro yang

diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.

PENYEBAB KEKURANGAN IODIUM

GAKY dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Defisiensi Iodium dan  Iodium Excess

Defisiensi iodium merupakan sebab pokok terjadinya masalah GAKI.  Hal

ini disebabkan karena kelenjar tiroid melakukan proses adaptasi fisiologis

terhadap kekurangan unsur iodium dalam makanan dan minuman yang

dikonsumsinya. 

Iodium Excess terjadi apabila iodium yang dikonsumsi cukup besar secara

terus menerus, seperti yang dialami oleh masyarakat di Hokaido (Jepang) yang

mengkonsumsi ganggang laut dalam jumlah yang besar.  Bila iodium

dikonsumsi dalam dosis tinggi akan terjadi hambatan hormogenesis, khususnya

iodinisasi tirosin dan proses coupling.

2. Lokasi (Geografis dan non geografis)

Faktor lokasi dapat berpengaruh terhadap kejadian GAKY, hal ini

disebabkan kandungan yodium yang berbeda di setiap daerah. Penderita GAKY

secara umum banyak ditemukan di daerah perbukitan atau dataran tinggi, karena

yodium yang berada dilapisan tanah paling atas terkikis oleh banjir atau hujan

dan berakibat tumbuh-tumbuhan, hewan dan air di wilayah ini mengandung

yodium rendah bahkan tidak ada.

3. Asupan Energi dan Protein

Gangguan akibat kekurangan yodium secara tidak langsung dapat

disebabkan oleh asupan energi yang rendah, karena kebutuhan energi akan

diambil dari asupan protein. Protein (albumin, globulin, prealbumin) merupakan

Page 3: langkah-langkah konseling

alat transport hormon tiroid. Protein transport berfungsi mencegah hormon tiroid

keluar dari sirkulasi dan sebagai cadangan hormon.

Dengan adanya defisiensi protein dapat berpengaruh terhadap berbagai

tahap dalam sintesis hormon tiroid terutama tahap transportasi hormone

(Djokomoelyanto, 1994).

4. Pangan Goitrogenik

Zat goitrogenik adalah senyawa yang dapat mengganggu struktur dan

fungsi hormon tiroid secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung zat

goitrogenik menghambat uptake yodida anorganik oleh kelenjar tiroid. Seperti

tiosianat dan isotiosianat menghambat proses tersebut karena berkompetisi

dengan yodium.

CARA PENANGANAN KEKURANGAN IODIUM

Intervensi GAKI terus dilakukan dengan bantuan sejumlah badan dunia.

Program intensifikasi penanggulangan GAKI yang berlangsung tahun 1997 –

2003 bertujuan menurunkan prevalensi GAKI lewat pemantauan status GAKI

pada penduduk, meningkatkan persediaan garam beriodium serta meningkatkan

kerja sama lintas sektoral. Upaya penanggulangan GAKI sudah dimulai sejak

pemerintahan Belanda melalui distribusi garam beryodim ke daerah endemik

berat. Penanggulangan GAKI dilakukan dalam dua jangka waktu, yaitu :

A.   Jangka Panjang: suplementasi tidak langsung melalui fortifikasi garam

konsumsi dengan iodium dimana program ini disebut garam iodium.

B. Jangka pendek: suplementasi langsung dengan ,minyak iodium baik secara

oral maupun suntikan lipiodol. Upaya ini hanya ditunjukkan pada daerah

endemik berat dan telah dilaksanakan sejak tahun 1974.

Page 4: langkah-langkah konseling

DAMPAK KEKURANGAN IODIUM PADA ANAK USIA SEKOLAH

Penelitian pada anak sekolah yang tinggal di daerah kekurangan yodium

menunjukkan prestasi sekolah dan IQ kurang dibandingkan dengan kelompok

umur yang sama yang berasal dari daerah yang berkecukupan yodium. Dari sini

dapat disimpulkan kekurangan yodium mengakibatkan keterampilan kognitif

rendah. Semua penelitian yang dikerjakan di daerah kekurangan yodium

memperkuat adanya bukti kekurangan yodium dapat menyebabkan kelainan otak

yang berdimensi luas.

Dalam penelitian tersebut juga ditegaskan, dengan pemberian koreksi

yodium akan memperbaiki prestasi belajar anak sekolah. Faktor penentu kadar T3

otak dan T3 kelenjar hipofisis adalah kadar T4 dalam serum, bukan kadar T3

serum, sebaliknya terjadi pada hati, ginjal dan otot. Kadar T3 otak yang rendah,

yang dapat dibuktikan pada tikus yang kekurangan yodium, didapatkan kadar T4

serum yang rendah, akan menjadi normal kembali bila dilakukan koreksi terhadap

kekurangan yodiumnya.

Keadaan ini disebut sebagai hipotiroidisme otak, yang akan menyebabkan

bodoh dan lesu, hal ini merupakan tanda hipotiroidisme pada anak dan dewasa.

Keadaan lesu ini dapat kembali normal bila diberikan koreksi yodium, namun lain

halnya bila keadaan yang terjadi di otak. Ini terjadi pada janin dan bayi yang

otaknya masih dalam masa perkembangan, walaupun diberikan koreksi yodium

otak tetap tidak dapat kembali normal.

CARA PENCEGAHAN KEKURANGAN IODIUM PADA ANAK USIA

SEKOLAH

Secara relatif, hanya makanan laut yang kaya akan yodium : sekitar 100

μg/100 gr. Pencegahan dilaksanakan melalui pemberian garam beryodium. Jika

garam beryodium tidak tersedia, maka diberikan kapsul minyak beryodium setiap

3, 6 atau 12 bulan, atau suntikan ke dalam otot setiap 2 tahun.

Untuk pencegahan khususnya pada daerah dataran tinggi yang jauh dari

laut dengan kadar iodium pada tanah yang kurang dapat mengkonsumsi garam

beryodium atau banyak mengkonsumsi ikan-ikan laut. Dapat dibeli di pasar

Page 5: langkah-langkah konseling

tradisional ataupun di pasar modern karena saat ini garam beryodium dan ikan

laut sudah banyak dijual dipasaran. Tapi harus tetap berhati-hati karena banyak

juga ikan-ikan laut yang palsu di formalin ataupun sudah dibekukan lama bukan

sehat yang didapat tetapi penyakit kanker yang akan menyerang tubuh kita.

Beberapa nutrisi penting yang diperlukan anak usia sekolah diantaranya

adlah sumber karbohidrat, protein, zat besi, asam mineral, vitamin A dan C,

yodium, lemak, mineral,zink,vitamin B kompleks.

Page 6: langkah-langkah konseling

1. Pengertian Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa

darah melebihi normal. Insulin yang dihasilkan koleh kelenjar pankreas sangat

penting untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa darah yaitu untuk orang

normal (non diabetes) waktu puasa antara60-120 mg/dL dan dua jam sesudah

makan dibawah 140 mg/dL. Bila terjadi gangguan pada kerja insulin,

keseimbangan tersebut akan terganggu sehingga kadar glukosa darah cenderung

naik. Gejala bagi penderita Diabetes Mellitus adalah dengan keluhan banyak

minum (polidipsi), banyak makan (poliphagia), banyak buang air kecil (poliuri),

badan lemas serta penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, kadar

gula darah pada waktu puasa ≥126 mg/dL dan kadar gula darah sewaktu ≥200

mg/dL (Badawi, 2009).

2. Penyebab Diabetes Mellitus

Orang yang mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya Diabetes Mellitus adalah :

a. Usia diatas 45 tahun

Pada orang-orang yang berumur fungsi organ tubuh semakin menurun, hal ini

diakibatkan aktivitas sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin menjadi

berkurang dan sensitifitas sel-sel jaringan menurun sehingga tidak menerima

insulin.

b. Obesitas atau kegemukan

Pada orang gemuk aktivitas jaringan lemak dan otot menurun sehingga dapat

memicu munculnya Diabetes Mellitus.

c. Pola makan

Pola yang serba instan saat ini memang sangat digemari oleh sebagian

masyarakat perkotaan. Pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh

dapat menjadi penyebab Diabetes Mellitus, misalnya makanan gorengan yang

mengandung nilai gizi yang minim.

Page 7: langkah-langkah konseling

d. Riwayat Diabetes Mellitus pada keluarga

Sekitar 15-20 % penderita NIDDM (Non Insulin Dependen Diabetes Mellitus)

mempunyai riwayat keluarga Diabetes Mellitus, sedangkan IDDM (Insulin

Dependen Diabetes Mellitus) sebanyak 57% berasal dari keluarga Diabetes

Mellitus.

e. Kurangnya berolahraga atau beraktivitas

Olahraga dapat dilakukan 3-5 kali seminggu, kurang berolahraga dapat

menurunkan sensitifitas sel terhadap insulin dapat menurun sehingga dapat

mengakibatkan penumpukan lemak dalam tubuh yang dapat menyebabkan

Diabetes Mellitus.

3. Tipe Diabetes Mellitus

1. Diabetes Mellitus Tipe I atau IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus).

Penyebab utama Diabetes Mellitus Tipe I adalah terjadinya kekurangan

hormon insulin pada proses penyerapan makanan. Fungsi utama hormon

insulin dalam menurunkan kadar glukosa secara alami dengan cara :

a. Meningkatkan jumlah gula yang disipan didalam hati.

b. Merangsang sel-sel tubuh agar menyerap gula.

c. Mencegah hati mengeluarkan terlalu banyak gula.

Jika insulin berkurang, kadar gula didalam darah akan meningkat. Gula

dalam darah berasal dari makanan kita yang diolah secara kimiawi oleh hati.

Sebagian gula disimpan dan sebagian lagi digunakan untuk tenaga. Disinilah

fungsi hormone insulin sebagai “stabilizer” alami terhadap kadar glukosa

dalam darah. Jika terjadi gangguan sekresi (produksi) hormone insulin

ataupun terjadi gangguan pada proses penyerapan hormone insulin pada sel-

sel darah maka potensi terjadinya Diabetes Mellitus sangat besar sekali.

2. Diabetes Mellitus Tipe II atau NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes

Mellitus).Jika pada Diabetes Mellitus Tipe I penyebab utamanya adalah dari

malfungsi kelenjar pankreas, maka pada Diabetes Mellitus Tipe II, gangguan

utama justru terjadi pada volume reseptor (penerima) hormon insulin, yakni

sel-sel darah. Dalam kondisi ini produktivitas hormone insulin bekerja

Page 8: langkah-langkah konseling

dengan baik, namun tidak terdukung oleh kuantitas volume reseptor yang

cukup pada sel darah, keadaan ini dikenal dengan resistensi insulin. Dibawah

ini terdapat beberapa fakor-faktor yang memiliki peranan penting terjadinya

hal tersebut :

a. Obesitas.

b. Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat.

c. Kurang gerak badan (olahraga).

d. Faktor keturunan.

Diabetes Mellitus tidak menakutkan bila diketahui lebih awal. Gejala-gejala

yang timbul sangat tidak bijaksana untuk dibiarkan, karena justru akan

menjerumuskan kedalam komplikasi yang lebih fatal. Jika berlangsung

menahun kondisi penderita Diabetes Mellitus berpeluang besar menjadi

ketoasidosis ataupun hipoglikemia.

4. Komplikasi dari Diabetes Mellitus

1. Impoten atau disfungsi ereksi dan kesemutan dikaki penderita, mampu

merusak jaringan saraf dan pembuluh darah baik pada kemaluan maupun

kaki, sehingga dapat menyebabkan impoten dan kesemutan.

2. Kerusakan ginjal.

3. Ganggren (infeksi berat pada kaki hingga membusuk).

4. Kebutaan.

5. Serangan stroke.

6. Serangan jantung koroner.

7. Kematian mendadak.

5. Pengobatan

1. Obat Hipoglikemik Oral

Obat hipoglikemik peroral biasanya diberikan kepada penderita Diabetes

Mellitus tipe II jika diet dan olahraga gagal menurunkan kadar glukosa. Obat

ini kadang biasa diberikan hanya satu kali (pagi hari), meskipun beberapa

penderita memerlukan 2-3 kali pemberian. Jika obat hipoglikemik per-oral

tidak dapat mengontrol kadar glukosa dengan baik maka penderita akan

memerlukan suntikan insulin.

Page 9: langkah-langkah konseling

2. Terapi Insulin

Pada penderita Diabetes Mellitus tipe I, pankreas tidak dapat menghasilkan

insulin sehingga harus disuntikkan insulin pengganti. Pemberian insulin

hanya dapat dilakukan melalui suntikan. Insulin disuntikkan dibawah kulit

kedalam lapisan lemak, biasanya dilengan atau dipaha.

6. Penatalaksanaan Pola Makan Penderita Diabetes Mellitus

Pola makan adalah pola makan yang seimbang antara zat gizi karbohidrat,

protein, lemak, vitamin dan mineral. Makanan yang seimbang adalah

makanan yang tidak mementingkan salah satu zat gizi tertentu dan dikonsumsi

sesuai dengan kebutuhan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesiapola

diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu.

Dengan demikian pola makan dapat diartikan sebagai suatu cara untuk

melakukan kegiatan makan secara sehat. Pola makan adalah suatu cara atau

usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu

seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu

kesembuhan penyakit. Pola makan sehari-hari merupakan pola makan

seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan makan setiap harinya.

Pengaturan makan merupakan pilar utama dalam pengelolaan Diabetes

Mellitus, namun penderita Diabetes Mellitus sering memperoleh sumber

informasi yang kurang tepat yang dapat merugikan penderita tersebut seperti

penderita tidak lagi menikmati makanan kesukaan mereka, sebenarnya

anjuran makan pada penderita Diabetes Mellitus sama dengan anjuran makan

sehat umumnya yaitu makan menu seimbang dan sesuai dengan kebutuhan

kalori masing-masing penderita Diabetes Mellitus.

Page 10: langkah-langkah konseling

1. Pengertian anemia

Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah

merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah

berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang

memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke

seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah

atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat

mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh (kamus bahasa

indonesia). Berikut pengertian anemia menurut para ahli diantaranya :

·         Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan

komponen darah, eleman tidak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk

pembentukan sel darah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut

oksigen darah dan ada banyak tipe anemia dengan beragam penyebabnya. (Marilyn E,

Doenges, Jakarta, 1999)

·         Anemia definisi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral

FE sebagai bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit (Arif Mansjoer, Kapita

Selekta, Jilid 2 edisi 3, Jakarta 1999).

Anemia secara umum adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam

darah (Anonim). Anemia dapat diketahuui dengan adanya pemerisaan darah lengkap

laboratorium.

2. Gejala Anemia (Kurang Darah)

Berikut adalah beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Anda mengalami anemia,

seperti dilansir Boldsky.

1. Kelopak Mata Pucat

Sangat mudah untuk mendeteksi anemia dengan melihat mata. Ketika Anda

meregangkan kelopak mata dan memperhatikan bagian bawah mata. Anda akan

melihat bahwa bagian dalam kelopak mata berwarna pucat.

2. Sering Kelelahan

Jika Anda merasa lelah sepanjang waktu selama satu bulan atau lebih, bisa jadi

Anda memiliki jumlah sel darah merah yang rendah. Pasokan energi tubuh sangat

Page 11: langkah-langkah konseling

bergantung pada oksidasi dan sel darah merah Semakin rendah sel darah merah,

tingkat oksidasi dalam tubuh ikut berkurang.

3. Sering Mual

Mereka yang menderita anemia seringkali mengalami gejala morning sickness

atau mual segera setelah mereka bangun dari tempat tidur.

4. Sakit kepala

Orang yang mengalami anemia sering mengeluh sakit kepala secara terus-

menerus. Kekurangan darah merah membuat otak kekurangan oksigen. Hal ini

sering menyebabkan sakit kepala.

5. Ujung Jari Pucat

Ketika Anda menekan ujung jari, daerah itu akan berubah jadi merah. Tetapi, jika

Anda mengalami anemia, ujung jari Anda akan menjadi putih atau pucat.

6. Sesak napas

Jumlah darah yang rendah menurunkan tingkat oksigen dalam tubuh. Hal ini

membuat penderita anemia sering merasa sesak napas atau sering terengah-engah

ketika melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan.

7. Denyut Jantung Tidak Teratur

Palpitasi adalah istilah medis untuk denyut jantung tidak teratur, terlalu kuat atau

memiliki kecepatan abnormal. Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen,

denyut jantung meningkat. Hal ini menyebabkan jantung berdebar tidak teratur

dan cepat.

8. Wajah Pucat

Jika Anda mengalami anemia, wajah Anda akan terlihat pucat. Kulit juga akan

menjadi putih kekuningan.

9. Rambut rontok

Rambut rontok bisa menjadi gejala anemia. Ketika kulit kepala tidak

mendapatkan makanan yang cukup dari tubuh, Anda akan mengalami penipisan

rambut dengan cepat.

Page 12: langkah-langkah konseling

10. Menurunnya Kekebalan Tubuh

Ketika tubuh Anda memiliki energi yang sangat sedikit, kekebalan atau

kemampuan tubuh untuk melawan penyakit ikut menurun. Anda akan mudah

jatuh sakit atau kelelahan.

3. Penyebab & Faktor Risiko.

Darah terdiri dari plasma dan sel. Ada tiga jenis sel darah:

Sel darah putih (leukosit). Sel darah ini berguna untuk melawan infeksi.

Platelets / keping darah. Sel darah ini membantu membekukan darah saat terluka.

Sel darah putih (eritrosit). Sel darah merah ini membawa oksigen dari paru-paru

melalui aliran darah menuju otak dan organ serta jaringan lain.

Tubuh memerlukan suplai oksigen untuk berfungsi. Sel darah merah mengandung

hemoglobin yang merupakan protein yang kayak dengan zat besi yang

memberikannya warna merah. Banyak sel darah diproduksi oleh sumsum tulang

belakang. Untuk dapat memproduksi sel darah merah dan hemoglobin, tubuh anda

membutuhkan zat besi, mineral, protein dan vitamin lainnya dari makanan yang

anda makan.

Penyebab Anemia (Kurang Darah).

Anemia terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu sedikit sel darah merah,

kehilangan terlalu banyak sel darah merah atau mematikan sel darah merah lebih

banyak daripada menggantinya. Beberapa jenis anemia dan penyebabnya adalah:

Anemia kekurangan zat besi.

Penyebab anemia jenis ini adalah kekurangan zat besi di tubuh. Sumsum tulang

membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup,

tubuh tidak akan memproduksi cukup hemoglobin untuk sel darah merah.

Anemia defisiensi vitamin.

Sebagai tambahan dari zat besi, tubuh juga membutuhkan folat dan vitamin B-12

untuk menghasilkan cukup sel darah merah. Asupan makanan yang rendah zat

tersebut dan nutrisi penting lain dapat menyebabkan penurunan produksi sel darah

Page 13: langkah-langkah konseling

merah. Sebagai tambahan, beberapa orang tidak dapat dengan efektif menyerap

vitamin B-12.

Anemia penyakit kronis.

Penyakit kronis tertentu, contohnya kanker dan HIV/AIDS. Dapat mempengaruhi

produksi sel darah merah, menghasilkan anemia kronis. Gagal ginjal juga dapat

menyebabkan anemia.

Anemia berhubungan dengan penyakit sumsum tulang.

Kondisi seperti leukemia dan myelodysplasia dapat menyebabkan anemia yang

menyebabkan produksi darah di sumsum tulang belakang berkurang.

Anemia sel sabit.

Jenis anemia ini disebabkan oleh kecacatan bentuk hemoglobin yang membuat sel

darah merah terbentuk seperti sabit. Sel darah merah ini mati secara prematur dan

menyebabkan kondisi kronis kurangnya sel darah merah.

Anemia lain.

Anemia jenis ini berbeda dari yang lain, antara lain thalassemia dan anemia yang

disebabkan oleh kecacatan hemoglobin.

4. Faktor risiko terkena anemia

Beberapa faktor yang mungkin meningkatkan peluang terjadinya anemia antara lain: -

Rendahnya asupan gizi pada makanan.

Gangguan kesehatan usus kecil atau operasi yang berkenaan dengan usus kecil.

Menstruasi.

Kehamilan.

Kondisi kronis seperti kanker, gagal ginjal atau kegagalan hati.

Faktor keturunan.

5. Cara Pencegahan:

Biasakan makan-makanan yang banyak mengandung zat besi. Dianataranya zat

besi banyak terdapat pada sayuran yang berwarna hijou atau Daging dan hati ayam,

daging bebek, ikan, kacang-kacangan, dan lain-lain.

Banyak memakan buah-buahan yang mengandung vitamin C karena vitamin C

akan membantu penyerapan dari zat besi. Itulah cara mengatasi dan mencegah

Page 14: langkah-langkah konseling

penyakit anemia. Bila diperlukan, dapat juga dilakukan pemeriksaan darah untuk

memastikan apakah ada gejala anemia. Setelah itu konsultasikan kepada dokter untuk

mengatasinya. 

Pengertian Hipertensi

Page 15: langkah-langkah konseling

Hipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah. Tekanan

darah (TD) ditentukan oleh dua faktor utama yaitu curah jantung dan resistensi perifer.

Curah jantung adalah hasil kali denyut jantung dan isi sekuncup. Besar ini sekuncup

ditentukan oleh kekuatan kontraksi miokard dan alir balik vena. Resistensi perifer

merupakan gabungan resistensi pada pembuluh darah (arteri dan arteriol) dan

viskositas darah. Resistensi pembuluh darah ditentukan oleh tonus otot polos arteri

dan arteriol dan elastisitas dinding pembuluh darah (Ganiswara,1995:50). Diagnosis

hipertensi tidak boleh ditegakan berdasarkan sekali pengukuran, kecuali bila tekanan

darah diastolik (TDD) ≥ 120 mmHg dan atau tekanan darah sistolik (TDS) ≥ 210

mmHg. Pengukuran pertama harus dikonfirmasi pada sedikitnya dua kunjungan lagi

dalam waktu satu sampai beberapa minggu (tergantung dari tingginya tekanan darah

tersebut). Diagnosis hipertensi ditegakan bila dari pengukuran berulang-ulang tersebut

diperoleh nilai rata-rata TDD ≥ 90 mmHg dan atau TDS ≥ 140 mmHg (Ganiswara,

1995:316)

Tabel 1. Klasifikasi tekanan darah menurut The Sevent Joint National

Committee on Prevention Detection Evaluation and Treatment of

High Blood Pressure (JNC7).

KLASIFIKASI SISTOLIK (mmHg)

DIASTOLIK (mmHg)

Normal < 120 < 80

Prehipertensi 120-139 80-89

Hipertensi tingkat 1 140-159 90-99

Hipertensi tingkat 2 ≥ 160 ≥ 100

(Sumber : Dipiro et al, 2006).

2. penyebab Hipertensi

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibedakan menjadi dua golongan yaitu:

Page 16: langkah-langkah konseling

a. Hipertensi Primer atau Esensial

Hipertensi yang tidak atau belum diketahui penyebabnya (terdapat sekitar 90% -

95% kasus). Penyebab hipertensi primer atau esensial adalah multifaktor, terdiri

dari faktor genetik dan lingkungan. Faktor keturunan bersifat poligenik dan

terlihat dari adanya riwayat penyakit kardiovaskuler dalam keluarga. Faktor

predisposisi genetik ini dapat berupa sensitifitas terhadap natrium, kepekaan

terhadap stress, peningkatan reaktivitas vaskuler (terhadap vasokonstriksi) dan

resistensi insulin (Setiawati dan Bustami, 1995:315-342).

b. Hipertensi sekunder atau Renal

Hipertensi yang disebabkan atau sebagai akibat dari adanya penyakit

lain(terdapat sekitar 5% -10% kasus) penyebabnya antara lain hipertensi akibat

penyakit ginjal (hipertensi renal), hipertensi endokrin, kelainan saraf pusat, obat-obat

dan lain-lain.

3. Manifestasi klinik/ Gejala hipertensi

Hipertensi tidak memberikan gejala khas, baru setelah beberapa tahun adakalanya

pasien merasakan nyeri kepala pagi hari sebelum bangun tidur, nyeri ini biasanya

hilang setelah bangun (Tan dan Raharja, 2001). Pada survai hipertensi di

Indonesia tercatat berbagai keluhan yang dihubungkan dengan hipertensi

sepertipusing, cepat marah, telinga berdenging, sukar tidur, sesak nafas, rasa berat

ditekuk, mudah lelah, sakit kepala, dan mata berkunang-kunang.Gejala lain yang

disebabkan oleh komplikasi hipertensi seperti : gangguan penglihatan, gangguan

neurologi, gagal jantung dan gangguan fungsi ginjal tidak jarang dijumpai.

Timbulnya gejala tersebut merupakan pertanda bahwa tekanan darah perlu

segera diturunkan (Susalit et al, 2001:453-472).

4. Diagnosis Hipertensi

Page 17: langkah-langkah konseling

Diagnosis hipertensi didasarkan pada peningkatan tekanan darah yang terjadi

pada pengukuran yang berulang. Joint National Committee VII menuliskan

diagnosis hipertensi ditegakan berdasarkan sekurang-kurangnya dua kali

pengukuran tekanan darah pada saat yang berbeda. pengukuran pertama harus

dikonfirmasi pada sedikitnya dua kunjungan lagi dalam waktu satu sampai beberapa

minggu (tergantung dari tingginya tekanan darah tersebut). Diagnosis hipertensi

ditegakan bila dari pengukuran berulang -ulang tersebut diperoleh nilai rata-rata

tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg dan atau tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg.

Diagnosis hipertensi boleh ditegakan bila tekanan darah sistolik ≥ 210 mmHg dan

atau tekanan darah diastolik ≥ 120 mmHg (Ganiswara, 1995:317).

Evaluasi pasien hipertensi mempunyai tiga tujuan:

a. Mengidentifikasi penyebab hipertensi.

b. Menilai adanya kerusakan organ target dan penyakit

kardiovaskuler,beratnya penyakit,serta respon terhadap pengobatan.

c. Mengidentifikasi adanya faktor resiko kardiovaskuler lain atau penyakit

penyerta, yang ikut menentukan prognosis dan ikut menentukan panduan

pengobatan. Data yang diperlukan untuk evaluasi tersebut diperoleh dengan

cara anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan

pemeriksaan penunjang (Susalit et al, 2001).

6. Terapi Hipertensi

Terapi pengobatan hipertensi adalah untuk mencegah terjadinya morbiditas

dan mortalitas akibat tekanan darah tinggi, ini berarti tekanan darah harus diturunkan

serendah mungkin yang tidak mengganggu fungsi, ginjal, otak, jantung maupun

kualitas hidup. Terapi hipertensi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu terapi

Non farmakologi (tanpa obat) dan terapi farmakologi (dengan obat)

Terapi non farmakologi ditujukan untuk menurunkan tekanan darah pasien

dengan jalan memperbaiki pola hidup pasien. Terapi ini sesuai untuk segala jenis

hipertensi. Modifikasi pola hidup terbukti dapat menurunkan tekanan arah lain

penurunan tekanan darah pada kasus obesitas, diet asupan kalium dan kalsium,

pengurangan asupan natrium, melakukan kegiatan fisik, dan mengurangi

konsumsi alcohol (Chobanian et al, 2003).

Page 18: langkah-langkah konseling

Terapi farmakologi sedikit berbeda dibanding dengan pasien usia muda.

Perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi pada usia lanjut menyebabkan

konsentrasi obat menjadi tinggi dan waktu eliminasi menjadi panjang. Juga terjadi

penurunan fungsi dan respon organ-organ, adanya penyakit lain, adanya

obat-obat untuk penyakit lain yang sementara dikonsumsi, harus

diperhitungkan dalam pemberian obat anti-hipertensi.

Prinsip pemberian obat pada pasien usia lanjut:

1) Sebaiknya dimulai dengan satu macam obat dengan dosis kecil.

2) Penurunan tekanan darah sebaiknya secara perlahan,untuk penyesuaian

autoregulasi guna mempertahankan perfusi ke organ vital.

3) Regimen obat harus sederhana dan dosis sebaiknya sekali sehari.

4) Antisipasi efek samping obat.

5) Pemantauan tekanan darah itu sendiri di rumah untuk evaluasi

Efektivitas pengobatan.

Pengobatan harus segera dilakukan pada hipertensi berat dan apabila terdapat

kelainan target organ. Oleh karena itu fungsi ginjal telah menurun dan terdapat

gangguan metabolisme obat,sebaiknya dosis awal dimulai dengan dosis yang lebih

rendah pada hipertensi tanpa komplikasi.Hipertensi pada usia lanjut perlu diobati

seperti pada usia yang lebih muda,secara hati-hati sampai tekanan sistolik 140

mmHg dan diastolik 80 mmHg atau kurang. Selain itu perlu diobati faktor resiko

kardiovaskuler yang lain: dislipedemia, merokok, obesitas, diabetes melitus dan

lain-lain (Suharjono,Syakib,2001: 484-485).

1. Pengeretian MarasmusMarasmus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan kalori protein. (Suriadi, 2001:196)

Page 19: langkah-langkah konseling

2. Gejalaa. Tampak sangat kurus, hingga tulang terbungkus kulitb. Wajah seperti orang tuac. Cengeng, reweld. Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (pada

daerah pantat tampak seperti memakai celana longgar/”baggy pants”)e. Perut cekungf. Iga gambangg. Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya kronis berulang),h. diare

3. Faktor-faktor yang menimbulkan marasmus :a. Masukan makanan yang kurang

Marasmus terjadi akibat masukan kalori yang sedikit, pemberian makanan yang tidak sesuai dengan yang dianjurkan akibat dari ketidaktahuan orang tua si anak; misalnya pemakaian secara luas susu kaleng yang terlalu encer.

b. InfeksiInfeksi yang berat dan lama menyebabkan marasmus, terutama infeksienteral misalnya infantil gastroenteritis, bronkhopneumonia, pielonephritis dan sifilis kongenital.

c. Kelainan struktur bawaanMisalnya: penyakit jantung bawaan, penyakit Hirschprung, deformitas palatum, palatoschizis, micrognathia, stenosis pilorus, hiatus hernia, hidrosefalus, cystic fibrosis pancreas.

d. Prematuritas dan penyakit pada masa neonatusPada keadaan-keadaan tersebut pemberian ASI kurang kibat reflek mengisap yang kurang kuat.

e. Pemberian ASIPemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makan-an tambahan yang cukup.

f. Gangguan metabolikMisalnya: renal asidosis, idiopathic hypercalcemia, galac-tosemia, lactose intolerance.

g. Tumor hypothalamusJarang dijumpai dan baru ditegakkan bila penyebab marasmus yang lain telah disingkirkan.

h. PenyapihanPenyapihan yang terlalu dini disertai dengan pemberian makanan yang kurang akan menimbulkan marasmus.

Page 20: langkah-langkah konseling

i. UrbanisasiUrbanisasi mempengaruhi dan merupakan predisposisi untuk timbulnya

marasmus; meningkatnya arus urbanisasi diikuti pula perubahan kebiasaan penyapihan dini dan kemudian diikuti dengan pemberian susu manis dan susu yang terlalu encer akibat dari tidak mampu membeli susu; dan bila disertai dengan infeksi berulang, terutama gastro enteritis akan menyebabkan anak jatuh dalam marasmus.

4. Penyebab Cara pencegahan marasmus :a. Pemberian air susu ibu (ASI) sampai umur 2 tahun merupakan sumber energi

yang paling baik untuk bayi.b. Ditambah dengan pemberian makanan tambahan yang bergizi pada umur 6 tahun

ke atas.c. Pencegahan penyakit infeksi, dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan

kebersihan perorangan.d. Pemberian imunisasi.e. Mengikuti program keluarga berencana untuk mencegah kehamilan terlalu kerap.f. Penyuluhan/pendidikan gizi tentang pemberian makanan yang adekuat

merupakan usaha pencegahan jangka panjang.g. Pemantauan (surveillance) yang teratur pada anak balita di daerah yang endemis

kurang gizi, dengan cara penimbangan berat badan tiap bulan

5. PengobatanPada stadium ringan dengan perbaikan gizi. Pengobatan pada stadium berat cenderung lebih kompleks karena masing-masing penyakit harus diobati satu persatu. Penderitapun sebaiknya dirawat di Rumah Sakit untuk mendapat perhatian medis secara penuh.

6. Pencegahan

1) Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur 6 bulan. Setelah itu, anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping ASI yang sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.

2) Anak diberikan makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak, vitamin dan mineralnya. Perbandingan komposisinya: untuk lemak minimal 10% dari total kalori yang dibutuhkan, sementara protein 12% dan sisanya karbohidrat.

Page 21: langkah-langkah konseling

3) Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program Posyandu. Cermati apakah pertumbuhan anak sesuai dengan standar di atas. Jika tidak sesuai, segera konsultasikan hal itu ke dokter.

4) Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan kepada petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah pulang dari rumah sakit.

5) Jika anak telah menderita karena kekurangan gizi, maka segera berikan kalori yang tinggi dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan untuk proteinnya bisa diberikan setelah sumber-sumber kalori lainnya sudah terlihat mampu meningkatkan energi anak. Berikan pula suplemen mineral dan vitamin penting lainnya. Penanganan dini sering kali membuahkan hasil yang baik. Pada kondisi yang sudah berat, terapi bisa dilakukan dengan meningkatkan kondisi kesehatan secara umum. Namun, biasanya akan meninggalkan sisa gejala kelainan fisik yang permanen dan akan muncul masalah intelegensia di kemudian hari.