lanjutan PPD 2

Embed Size (px)

Citation preview

aa1

123


d. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Perkembangan Intelektual Hasil penelitian Piaget dalam Moh. Amin (1982: 46-52) diperoleh lima faktor yang mempengaruhi tingkat perkembangan intelektual/mental anak, yaitu: a. Kematangan (Maturation) Perkembangan sistem saraf sentral, otak, koordinasi motorik, dan proses perubahan fisiologis serta anatomis akan mempengaruhi perkembangan kognitif. Faktor kedewasaan atau kematangan ini memang berpengaruh pada perkembangan intelektual. b. Pengalaman Fisik (Physical Experience) Pengalaman fisik terjadi jika anak berinteraksi dengan lingkungan. Tindakan fisik ini memungkinkan anak untuk mengembangkan aktivitas dan gaya otak sehingga dapat mentransfer sesuatu dalam bentuk gagasan atau ide. Pengalaman fisik yang diperoleh anak, dapat dikembangkan menjadi matematika logika. Seperti kegiatan meraba, memegang, melihat, berkembang menjadi kegiatan berbicara,

membaca, dan menghitung. Pengalaman Sosial (Social Experience) Pengalaman sosial diperoleh anak melalui interaksi sosial dalam bentuk pertukaran pendapat dengan orang lain, seperti percakapan dengan teman, perintah atasan, membaca dan sebagainya. Dengan berinteraksi kepada orang lain lambat laun sifat egosentrisnya berkurang. Melalui kegiatan diskusi anak akan memperoleh

pengalaman mental. Dengan pengalaman mental memungkinkan otak bekerja dan mengembangkan cara baru untuk memecahkan persoalan. Di samping itu pengalaman sosial dapat dijadikan sebagai landasan untuk mengembangkan konsep-konsep mental seperti kerendahan hati, kejujuran, etika, moral, dan sebagainya. Keseimbangan (Equilibration) Keseimbangan merupakan suatu proses untuk mencapai tingkat fungsi kognitif yang semakin tinggi. Keseimbangan dapat dicapai melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi menyangkut pemasukan informasi dari lingkungan dan menggabungkannya dalam bagan konsep struktur (skema) yang ada pada otak anak. Akomodasi menyangkut modifikasi bagan konsep (skema) untuk merima bahan atau informasi baru. Suatu stimulus dapat mengganggu keseimbangan, tetapi dengan respon dia dapat mengembalikan diri pada keseimbangan. Sebagai hasil adapatasi dengan lingkungan, individu secara progresif menunjukan interaksi dengan lingkungan secara lebih rasional.

D. KESIMPULAN Dari uraian diatas, dapat kesimpulan bahwa dalam pembelajaran salah satu faktor yang mempengaruhi hasil dan proses pembelajaran adalah karakteristik peserta didik. Karateristik peserta didik meliputi perkembangan fisik, dan perkembangan intelektual/mental. Perkembangan intelektual peserta didik melalui empat tahap yaitu sensorimotor, praoperasi, operasi konkrit, dan operasi formal. Guru dalam merancang pembelajaran harus memeperhatikan hal-hal berikut: karakteristik peserta didik, tujuan pembelajaran, materi pelajaran, pendekatan/metode pembelajaran, lingkungan belajar, dan evaluasi.1

E. DAFTAR RUJUKAN1 Syamsu LN (2002) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), hal 23-25

Santrock, John (2010), Psikologi Pendidikan, (Ed. 2), Jakarta: Kencana Mohamah Amin. (1982). Mengajarkan ilmu pengetahuan alam (IPA) dengan menggunakan metode discoverydan inquiry. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti. Wina Sanjaya. (2008). Strategi pembelajaran berorentasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada media Group. Yamin, H. Martinis. (2007). Desain pembelajaran berbasis tingkat satuan pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press. Yusuf, Syamsu LN (2002) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA (FISIK DAN INTELEKTUAL)Diajukan sebagai tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik Yang dibina oleh Prov. Dr. H. Baharuddin, M. Pd Oleh: Rojahatin (08110164) Fatkhur Rozak (06110165) Fasaufa AM (08110175)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MAULANA MALIK IBRAHIMMALANG MARET 20011