59
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mesin bubut digunakan untuk menghasilkan produk yang berbentuk silindris, dan mesin bubut digunakan dalam industri baik skala kecil, sedang maupun besar. Produk yang dihasilkan banyak kegunaannya bagi berbagai jenis industri baik di pabrik, perbengkelan maupun rumah tangga. Untuk itu diharapkan bagi mahasiswa dapat menghasilkan suatu produk untuk digunakan dalam berbagai industry nasional maupun internasional. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum mesin bubut ini adalah sebagai berikut: 1. Agar mahasiswa dapat mempraktekkan teori yang telah dipelajari sebelumnya. 2. Agar mahasiswa dapat mengoperasikan mesin bubut dengan baik. 3. Agar mahasiswa dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan selama proses pembubutan. 4. Agar mahasiswa dapat menghasilkan suatu produk yang berguna. 1.3 Manfaat Adapun manfaat dari praktikum mesin bubut ini adalah sebagai berikut: 1. Mahasiswa mampu mengoperasikan mesin bubut. 1

Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan secret yang berbagaysa bernilai tinggi dasn sangat

Citation preview

Page 1: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mesin bubut digunakan untuk menghasilkan produk yang

berbentuk silindris, dan mesin bubut digunakan dalam industri baik

skala kecil, sedang maupun besar. Produk yang dihasilkan banyak

kegunaannya bagi berbagai jenis industri baik di pabrik, perbengkelan

maupun rumah tangga.

Untuk itu diharapkan bagi mahasiswa dapat menghasilkan

suatu produk untuk digunakan dalam berbagai industry nasional

maupun internasional.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum mesin bubut ini adalah sebagai

berikut:

1. Agar mahasiswa dapat mempraktekkan teori yang telah

dipelajari sebelumnya.

2. Agar mahasiswa dapat mengoperasikan mesin bubut dengan

baik.

3. Agar mahasiswa dapat mengetahui alat dan bahan yang

digunakan selama proses pembubutan.

4. Agar mahasiswa dapat menghasilkan suatu produk yang

berguna.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari praktikum mesin bubut ini adalah sebagai

berikut:

1. Mahasiswa mampu mengoperasikan mesin bubut.

2. Mahasiswa mampu menghasilkan suatu produk yang berguna

dari proses pembubutan.

3. Mahasiswa mampu membuka lapangan pekerjaan.

1.4 Sistematika Penulisan

1

Page 2: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang, tujuan, manfaat

serta sistematika penulisannya.

BAB II TEORI DASAR

Bab ini berisikan tentang teori yang mendasari dari mesin

bubut.

BAB III ALAT DAN BAHAN

Bab ini berisikan tentang alat dan bahan yang digunakan

selama praktikum mesin bubut.

BAB IV PROSEDUR KERJA

Bab ini berisikan tentang prosedur umum dan langkah

kerja yang dilakukan selama praktikum.

BAB V PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang perhitungan dan analisis dari

praktikum mesin bubut.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan tentang simpulan dan saran yang dapat

diberikan dari praktikum mesin bubut.

2

Page 3: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

BAB II

TEORI DASAR

2.1 Pengertian

Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin produksi yang

digunakan untuk membuat produk yang berbentuk silindris, prosesnya

berupa benda kerja berputar dan tool atau pahat disentuhkan pada

benda kerja yang akan menyayat benda kerja.

Gambar 2.1 Mesin Bubut

2.2 Prinsip Kerja Mesin Bubut

Benda kerja dijepit pada chuck yang diputar oleh poros utama,

kemudian tool akan dikenakan pada benda kerja, dimana tool dapat

melakukan gerakan menyayat dan memotong.

2.3 Bagian-bagian Utama Mesin Bubut

1. Kepala Tetap

Kepala tetap berfungsi sebagai tempat kedudukan spindle,

dan juga terdapat mekanis pengatur kecepatan, mekanis

penggerak dan clutch.

3

Page 4: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Gambar 2.2 Kepala Tetap

2. Eretan

Eretan berfungsi sebagai pembawa perkakas potong, dimana

eretan bergerak disepanjang jalur bed mesin.

Gambar 2.3 Eretan

3. Kepala Lepas

Kepala lepas berfungsi untuk menyangga benda kerja

selama proses pemesinan berlangsung, dan pada kepala lepas

terdapat kedudukan center dan chuck drill.

Gambar 2.4 Kepala Lepas

4. Bed Mesin

4

Page 5: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Bed mesin berfungsi sebagai dudukan dan jalur bergeraknya

eretan dan kepala lepas.

Gambar 2.5 Bed Mesin

5. Mekanis Kecepatan & Pemakanan

Mekanis kecepatan berfungsi untuk mengatur kecepatan

putar spindle, sedangkan mekanis pemakanan berfungsi untuk

mengatur kecepatan gerak pemakanan eretan.

Gambar 2.6 Mekanis Kecepatan & Pemakanan

2.4 Peralatan Bantu Mesin Bubut

1. Toolpost

Toolpost berfungsi untuk memegang tool atau pahat pada

proses pembubutan, dimana toolpost dipasang pada eretan.

5

Page 6: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Gambar 2.7 Toolpost

2. Chuck

Chuck berfungsi untuk menjepit benda kerja, dimana chuck

dipasang pada spindle, ada dua tipe chuck yang sering digunakan

yaitu:

a. Chuck Rahang Tiga

Chuck jenis ini digunakan untuk mejepit benda kerja yang

bulat atau bersegi beraturan.

Gambar 2.8 Chuck Rahang Tiga

b. Chuck Rahang Empat

Chuck jenis ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang

permukaannya rata.

Gambar 2.9 Chuck Rahang Empat

3. Pembawa

Pembawa berfungsi untuk menjepit benda kerja yang tidak

dapat dijepit oleh chuck, dimana pembawa dipasangkan pada pelat

pembawa.

6

Page 7: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Gambar 2.10 Pembawa

4. Center

Center digunakan untuk menahan bagian ujung benda kerja

agar tidak goyang selama proses pembubutan berlangsung, center

dipasang pada kepala lepas.

Gambar 2.11 Center Tetap

5. Penyangga

Penyangga berfungsi untuk menyangga benda kerja selama

proses pembubutan berlangsung, penyangga terdiri dari 2 jenis

yaitu penyangga tetap dan penyangga berjalan.

a. Penyangga Tetap

Penyangga tetap digunakan untuk menyangga benda kerja,

dimana penyangga tetap ditempatkan pada jalur bed mesin.

Gambar 2.12 Penyangga Tetap

7

Page 8: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

b. Penyangga Berjalan

Penyangga berjalan digunakan untuk menyangga benda

kerja, dimana ditempatkan pada eretan.

Gambar 2.13 Penyangga Berjalan

6. Pahat

Pahat digunakan untuk menyayat atau memotong benda kerja.

Gambar 2.14 Pahat

Gambar 2.15 Geometri Pahat

2.5 Proses Yang Dapat Dilakukan

Mesin bubut dapat melakukan berbagai macam proses yaitu:

1. Pembubutan Memanjang

8

Page 9: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Pembubutan memanjang adalah gerakan pahat sejajar dengan

sumbu utama benda kerja.

Gambar 2.16 Pembubutan Memanjang

2. Pembubutan Muka

Pembubutan muka adalah gerakan pahat tegak lurus terhadap

sumbu utama benda kerja yang pahatnya memotong bagian ujung

benda kerja.

Gambar 2.17 Bubut Muka

3. Pembubutan Tirus

Pembubutan tirus adalah proses pembubutan yang

menghasilkan benda kerja berbentuk tirus.

9

Page 10: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Gambar 2.18 Bubut Tirus

4. Pembubutan Ulir

Proses ini dilakukan untuk menghasilkan ulir.

Gambar 2.19 Bubut Ulir

5. Pemotongan Benda Kerja

Proses ini dilakukan untuk memotong benda kerja.

Gambar 2.20 Memotong Benda Kerja

6. Pembubutan Chamfer

Proses ini dilakukan untuk menghasilkan chamfer.

Gambar 2.21 Chamfering

7. Pembuatan Lubang

Proses ini dilakukan untuk membuat lubang.

10

Page 11: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Gambar 2.22 Drilling

8. Pengkartelan

Proses ini dilakukan untuk menghasilkan profil pada permukaan

benda kerja.

Gambar 2.23 Pengkartelan

9. Pelebaran Lubang

Proses ini dilakukan untuk melebarkan lubang yang telah ada

pada benda kerja.

Gambar 2.24 Boring

2.6 Coolant

Coolant atau cairan pendingin dibutuhkan selama proses

pemesinan berlangsung karena berfungsi untuk menurunkan suhu

11

Page 12: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

antara tool dan benda kerja, membantu pembuangan beram,

melumasi tool dan benda kerja serta menjaga umur pahat/ tool.

Gambar 2.25 Coolant

2.7 Toleransi

Toleransi adalah penyimpangan ukuran dari ukuran komponen

sebenarnya yang masih diijinkan, dimana toleransi masih mengijinkan

suatu komponen yang tidak sempurna, tetapi masih dapat dikatakan

sempurna.

Gambar 2.26 Penulisan Toleransi

Untuk poros dan lubang dapat dilihat pada gambar toleransi

untuk poros dan lubang dibawah ini.

Gambar 2.27 Toleransi Poros Dan Lubang

12

Page 13: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

2.8 Elemen Dasar

1. Kecepatan Potong

V c=π .d .n1000 ( mmin )

Keterangan Vc = Kecepatan Potong

d = Diameter benda kerja

n = Putaran Spindle

2. Kecepatan Pemakanan

V f=f .n (mmmin )Keterangan f= Pemakanan

3. Waktu Pemotongan

t c=ltV f

(min )

Keterangan lt=lv+ lw+ lnlt= Panjang Total Pemesinan

lv= Panjang Pengawalan

lw= Panjang Benda Kerja

ln= Panjang Pengakhiran

4. Kecepatan Penghasilan Geram

z=f . a .V c1000 ( cm3

min )Keterangan a = Kedalaman Potong

5. Kedalaman Potong

a=(do−dm )

2(mm )

Keterangan do= Diameter Awal

dm= Diameter Akhir

13

Page 14: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Tabel 2.1 Jenis-jenis Toleransi

Tabel 2.2 Kecepatan Potong Mesin Bubut

Tabel 2.3 Kecepatan Putaran Spindle Mesin Bubut GDW LZ 350

Tabel 2.4 Kecepatan Potong & Gerak Pemakanan Untuk Proses

Pemesinan (feet/min)

14

Page 15: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Source : Rochim, 1993

Tabel 2.5 Penentuan Jenis Pahat dan Geometri Pahat

15

Page 16: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Source : Widarto

16

Page 17: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Gambar 2.28 Geometri Pahat Bubut

Tabel 2.6 General Recommendations For Turning Tool Angles HSS

NO MATERIALBackRake

SideRake

EndRelief

SideRelief

Sideand

CuttingEdge

1Aluminium and Magnesium Alloys

20 15 12 10 5

2 Copper Alloys 5 10 8 8 53 Steels 10 12 5 5 154 Stainless Steels 5 8-10 5 5 15

5High Temperature Alloys

0 10 5 5 15

6 Refractory Alloys 0 20 5 5 57 Titanium Alloys 0 5 5 5 158 Cast Irons 5 10 5 5 159 Thermoplastics 0 0 20-30 15-20 10

10 Thermosets 0 0 20-30 15-20 10Source : Manufacturing Engineering and Technology (Kalpakjian)

BAB III

ALAT DAN BAHAN

17

Page 18: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

3.1 Alat

Alat yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Pahat Muka & Pahat Chamfer

Pahat muka digunakan untuk pembubutan memanjang dan

bubut muka sedangkan pahat chamfer digunakan untuk

pembentukan chamfer.

Gambar 3.1 Pahat Muka & Chamfer

2. Kaca Mata

Kaca mata digunakan sebagai peralatan keselamatan kerja

untuk mata.

Gambar 3.2 Kaca Mata

3. Kunci Kombinasi 8 mm & 13 mm

Kunci kombinasi 8 mm digunakan untuk mengencangkan dan

mengendurkan baut pengunci pahat terhadap toolpost,

sedangkan kunci kombinasi 13 mm digunakan untuk

mengencangkan dan mengendurkan baut pengunci eretan atas.

18

Page 19: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Gambar 3.3 Kunci Kombinasi 8 mm & 13 mm

4. Kunci Chuck

Kunci chuck digunakan untuk mengencangkan dan

mengendurkan chuck.

Gambar 3.4 Kunci Chuck

5. Kunci Toolpost

Kunci toolpost digunakan untuk mengencangkan dan

mengendurkan toolpost.

Gambar 3.5 Kunci Toolpost

6. Kunci Socket

Kunci socket digunakan untuk mengencangkan dan

mengendurkan pengunci ketinggian pahat.

19

Page 20: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Gambar 3.6 Kunci Socket

7. Center Putar

Center putar digunakan untuk menahan benda kerja yang

panjang.

Gambar 3.7 Center Putar

8. Chuck Drill

Chuck drill digunakan untuk menjepit center drill dan twist drill.

Gambar 3.8 Chuck Drill

9. Twist Drill

Twist drill yang digunakan dengan ukuran diameter 10 mm,

12mm dan 15mm.

20

Page 21: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Gambar 3.9 Twist Drill

10.Center Drill

Center drill digunakan untuk pembuatan lubang awal sebelum

proses pembuatan lubang selanjutnya.

Gambar 3.10 Center Drill

11.Kunci Chuck Drill

Digunakan untuk mengencangkan dan mengendurkan chuck

drill.

Gambar 3.11 Kunci Chuck Drill

12.Kuas

Digunakan untuk membersihkan sisa beram dan coolant pada

mesin bubut.

21

Page 22: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Gambar 3.12 Kuas

13.Pahat Radius & Boring

Digunakan untuk membuat profil radius, sedangkan pahat

boring digunakan untuk melebarkan lubang.

Gambar 3.13 Pahat Radius & Boring

14.Jangka Sorong

Digunakan untuk mengukur panjang, lebar, tinggi, diameter

dalam dan luar serta kedalaman benda kerja.

Gambar 3.14 Jangka Sorong

15.Mal Ulir

Digunakan untuk mengukur jarak pitch ulir dan sudut ulir.

Gambar 3.15 Mal Ulir

22

Page 23: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

16.Mal Radius

Digunakan untuk memeriksa ukuran alur radius benda kerja.

Gambar 3.16 Mal Radius

17.Pahat Ulir

Digunakan dalam proses pembuatan ulir luar.

Gambar 3.17 Pahat Ulir

3.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam pembuatan disc roda gigi lurus

dan handle adalah sebagai berikut:

1. Bahan Disc Roda Gigi Lurus yaitu Alumunium dengan ukuran:

Gambar 3.18 Bahan Disc Roda Gigi Lurus

23

Page 24: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

2. Bahan Handle yaitu Baja St 37 dengan ukuran:

Gambar 3.19 Bahan Handle

BAB IV

PROSEDUR KERJA

4.1 Prosedur Umum

1. Alat dan bahan disiapkan.

2. Setting Mesin Bubut.

a. Tombol hijau pada panel induk ditekan.

b. Saklar utama pada mesin bubut diputar dari posisi O ke I.

c. Tombol warna putih pada mesin bubut ditekan.

d. Handle pergerakan eretan disetting ke otomatis.

24

Page 25: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

e. Putaran spindle dipilih pada 45 rpm, 280 rpm, 560 rpm

dengan cara menggeser handle pengatur kecepatan sesuai

dengan kode yang tercantum pada tabel.

f. Coolant diaktifkan dengan cara memutar switch pompa

coolant dari O ke I.

g. Feeding dipilih pada 0,027 mm/r, 0,024 mm/r dan 0,069

mm/r.

h. Tombol merah pada mesin bubut atau tombol emergency

ditekan untuk menonaktifkan mesin bubut.

i. Saklar utama diputar dari I ke O untuk menonaktifkan mesin

bubut.

j. Tombol merah pada panel utama ditekan untuk

menonaktifkan mesin bubut.

3. Setting Benda Kerja.

a. Benda kerja awal diukur menggunakan jangka sorong.

b. Benda kerja dijepit pada chuck.

c. Chuck dikunci menggunakan kunci chuck.

4. Setting Tool.

a. Center putar dipasang pada kepala lepas.

b. Center drill dipasang pada kepala lepas.

c. Twist drill dan center drill dipasang pada chuck drill.

d. Tool dipasang pada toolpost.

e. Tool dicenterkan dengan ujung center putar.

5. Setting Datum.

a. Tool dikenakan pada permukaan benda kerja.

b. Skala pada eretan dinolkan.

4.2 Prosedur Benda Kerja I (Disc Roda Gigi Lurus)

1. Alat dan bahan disiapkan.

2. Benda kerja diukur menggunakan jangka sorong.

3. Benda kerja dijepit pada chuck dengan posisi permukaan A

berada diluar.

25

Page 26: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Gambar 4.1 Penjepitan Benda Kerja

4. Permukaan A difacing dengan kedalaman 3 mm sebanyak 1 x 2

mm dan 1 x 1 mm dengan putaran spindle 560 rpm dengan

feeding 0,027 mm/r.

Gambar 4.2 Facing A

5. Benda kerja didrill menggunakan center drill, kemudian

diteruskan dengan Ø 10 mm, Ø 12 mm dan Ø 15 mm dengan

putaran spindle 560 rpm.

Gambar 4.3 Pengedrillan A

26

Page 27: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

6. Lubang diboring menggunakan pahat boring hingga

diameternya menjadi 22 mm dengan putaran spindle 560 rpm

dengan gerak pemakanan manual.

Gambar 4.4 Boring Lubang

7. Benda kerja dichamfer dalam dengan putaran spindle 560 rpm

dengan menggunakan pahat chamfer dengan ukuran 1 mm.

Gambar 4.5 Chamfer A

8. Benda kerja dilepas dari chuck dan dijepit dengan posisi

permukaan B berada diluar.

Gambar 4.6 Penjepitan B

27

Page 28: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

9. Permukaan B difacing dengan putaran spindle 560 rpm dengan

kedalaman 3,9 mm dengan menggunakan pahat muka.

Gambar 4.7 Facing B

10.Benda kerja dichamfer menggunakan pahat chamfer dengan

putaran spindle 560 rpm dengan ukuran 1 mm.

Gambar 4.8 Chamfer B

11.Benda kerja dilepas dari chuck, kemudian dipasang pada

mandrell dan mandrell dijepit pada chuck.

Gambar 4.9 Pemasangan Mandrell

28

Page 29: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

12.Benda kerja dibubut rata hingga diameternya menjadi 48 mm

dengan kedalaman 2,5 mm dengan putaran spindle 560 rpm.

Gambar 4.10 Bubut Rata

13.Benda kerja dichamfer menggunakan pahat chamfer dengan

putaran spindle 560 rpm dengan ukuran 1,5 mm disisi A dan B.

Gambar 4.11 Chamfer A & B

14.Benda kerja dilepas dari mandrell dan chuck.

15.Mesin bubut dinonaktifkan.

4.3 Prosedur Benda Kerja II (Handle)

1. Alat dan bahan disiapkan.

2. Benda kerja awal diukur menggunakan jangka sorong.

3. Benda kerja dijepit dengan posisi permukaan A berada diluar.

29

Page 30: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Gambar 4.12 Penjepitan A

4. Permukaan A difacing dengan putaran spindle 280 rpm dengan

kedalaman pemakanan 0,7 mm dengan feeding 0,024 mm/r.

Gambar 4.13 Facing A

5. Benda kerja dibubut rata dengan ditahan kepala lepas dengan

kedalaman 0,7 mm dengan putaran spindle 280 rpm dengan

feeding 0,024 mm/r.

Gambar 4.14 Bubut Rata

6. Permukaan A difillet dengan radius 5 mm dengan putaran

spindle 280 rpm menggunakan pahat radius 5 mm.

30

Page 31: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Gambar 4.15 Fillet A

7. Benda kerja dilepas dari chuck dan dijepit dengan posisi

permukaan B berada diluar.

8. Permukaan B difacing dengan putaran spindle 280 rpm dengan

feeding 0,024 mm/r dengan kedalaman 3,7 mm.

Gambar 4.16 Facing B

9. Benda kerja dibubut rata dengan putaran spindle 280 rpm

dengan feeding 0,024 mm/r hingga diameternya menjadi 24 mm

dengan kedalaman potong 0,7 mm.

Gambar 4.17 Bubut Rata B

10.Benda kerja dibubut rata dengan putaran spindle 280 rpm

dengan feeding 0,024mm/r dengan kedalaman 7,2 mm dengan

panjang pembubutan 17 mm.

31

Page 32: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Gambar 4.18 Bubut Rata B2

11.Benda kerja dibubut radius dengan menggunakan pahat radius

dengan radius 1 mm dengan kedalaman 1 mm dan putaran

spindle 280 rpm.

Gambar 4.19 Bubut Radius

12.Benda kerja dichamfer menggunakan pahat chamfer dengan

ukuran 1,5 mm dengan putaran spindle 280 rpm.

Gambar 4.20 Chamfer B

13.Benda kerja dibubut tirus dengan putaran spindle 280 rpm

dengan kedalaman 5,5 mm sebanyak 4 kali pemakanan dengan

posisi eretan ata dimiringkan 5˚.

32

Page 33: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

Gambar 4.21 Bubut Tirus

14.Benda kerja dibubut ulir dengan menggunakan pahat ulir

dengan putaran spindle 45 rpm dengan feeding 0,069 mm/r

dengan kedalaman 1 mm sebanyak 5 kali pemakanan dengan

ukuran M10 x 1.

15.Benda kerja dilepas dari chuck.

16.Mesin bubut dinonaktifkan dengan menekan tombol O.

17.Saklar pada mesin bubut diputar dari posisi ON ke OFF.

18.Panel induk dinonaktifkan.

BAB V

PEMBAHASAN

33

Page 34: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

5.1 Perhitungan

5.1.1 Perhitungan Disc Roda Gigi Lurus

Dik : Vc= 70 m/min

Dit : n…?

Jawab:

V c=π .d .n1000

n=V c .1000

π .d

¿70

mmin

.1000

π .60,5mm

¿441,22 rpm

Maka dipilih putaran spindle 560 rpm.

1. Facing

V f=f .n

¿0,027mmmin

.560 rpm

¿15,12mmmin

t c=ltV f

¿lv+ lwV f

¿ 3mm+25,3mm

15,12mmmin

¿1,87min

2. Drilling

34

Page 35: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

t c1=lt 1

V f 1

V f 1=lt 1

t c 1

¿ 22,15mm2,13min

¿10,39mmmin

V f 1=f 1 . n1

f 1=V f 1

n1

¿10,39

mmmin

560 rpm

¿0,018mmr

V f 2=lt 2

tc 2

¿ 22,15mm0,5min

¿44,3mmmin

V f 2=f 2 . n2

f 2=V f 2

n2

¿44,3

mmmin

560 rpm

¿0,079mmr

V f 3=lt3tc 3

35

Page 36: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

¿ 22,15mm0,28min

¿79,1mmmin

V f 3=f 3 . n3

f 3=V f 3

n3

¿79,1

mmmin

560 rpm

¿0,141mmr

3. Boring

t c1=lt 1

V f 1

V f 1=lt 1

t c 1

¿ 28,23mm0,5min

¿56,6mmmin

V f 1=f 1 . n1

f 1=V f 1

n1

¿56,6

mmmin

560 rpm

¿0,101mmr

V f 2=lt 2

tc 2

¿ 28,23mm0,36min

36

Page 37: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

¿78,61mmmin

V f 2=f 2 . n2

f 2=V f 2

n2

¿78,61

mmmin

560 rpm

¿0,14mmr

V f 3=lt3tc 3

¿ 28,3mm0,28min

¿101,7mmmin

V f 3=f 3 . n3

f 3=V f 3

n3

¿101,7

mmmin

560 rpm

¿0,181mmr

4. Chamfer Dalam

t c=ltV f

V f=lttc

¿ 2mm0,09min

¿22,2mmmin

37

Page 38: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

V f=f .n

f=V fn

¿22,2

mmmin

560 rpm

¿0,039mmr

5. Facing

t c1=lt 1

V f 1

V f 1=lt 1

t c 1

¿ 28,23mm0,21min

¿134,76mmmin

V f 1=f 1 . n1

f 1=V f 1

n1

¿134,76

mmmin

560 rpm

¿0,24mmr

V f 2=lt 2

tc 2

¿ 28,23mm0,52min

¿54,42mmmin

38

Page 39: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

V f 2=f 2 . n2

f 2=V f 2

n2

¿54,42

mmmin

560 rpm

¿0,097mmr

6. Chamfer Dalam

t c=ltV f

V f=lttc

¿ 2mm0,1min

¿20mmmin

V f=f .n

f=V fn

¿20mmmin

560 rpm

¿0,035mmr

7. Bubut Rata

V f 1=f 1 . n1

¿0,027mmmin

.560 rpm

¿15,12mmmin

39

Page 40: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

t c=ltV f

¿ 17,25mm

15,12mmmin

¿1,14min

V f 1=V f 2

¿15,12mmmin

t c1=tc 2

¿1,14min

8. Chamfer Luar

t c=ltV f

V f=lttc

¿ 2,5mm0,1min

¿25mmmin

V f=f .n

f=V fn

¿25mmmin

560 rpm

¿0,044mmr

5.1.2 Perhitungan Handle

Dik : Vc= 25 m/min

Dit : n…?

Jawab:

40

Page 41: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

V c=π .d .n1000

n=V c .1000

π .d

¿25

mmin

.1000

π .25,4mm

¿313,29 rpm

Maka dipilih putaran spindle 280 rpm.

1. Facing

V f=f .n

¿0,024mmmin

.280 rpm

¿6,72mmmin

t c=ltV f

¿ 14,7mm

6,72mmmin

¿2,18min

2. Bubut Rata

V f 1=f 1 . n1

¿0,024mmmin

.280 rpm

¿6,72mmmin

t c1=lt 1

V f 1

¿ 27mm

6,72mmmin

¿4,01min

41

Page 42: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

V f 1=V f 2

¿6,72mmmin

t c1=tc 2

¿4,01min

3. Bubut Radius

t c=ltV f

V f=lttc

¿ 7mm0,45min

¿15,55mmmin

V f=f .n

f=V fn

¿15,55

mmmin

280 rpm

¿0,055mmr

4. Facing

V f 1=f 1 . n1

¿0,024mmmin

.280 rpm

¿6,72mmmin

t c1=lt 1

V f 1

42

Page 43: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

¿ 14,7mm

6,72mmmin

¿2,18mmmin

V f 1=V f 2

¿6,72mmmin

t c1=tc 2

¿2,18min

5. Bubut Rata

V f 1=f 1 . n1

¿0,024mmmin

.280 rpm

¿6,72mmmin

t c1=lt 1

V f 1

¿ 77mm

6,72mmmin

¿11,45mmmin

V f 1=V f 2

¿6,72mmmin

t c1=tc 2

¿11,45min

6. Bubut Rata

V f 1=f 1 . n1

43

Page 44: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

¿0,024mmmin

.280 rpm

¿6,72mmmin

t c1=lt 1

V f 1

¿ 17mm

6,72mmmin

¿2,52mmmin

V f 1=V f 2=V f 3=V f 4=6,72mmmin

t c1=tc 2=t c 3=t c4=2,52min

7. Bubut Radius

t c=ltV f

V f=lttc

¿ 2mm0,23min

¿8,69mmmin

V f=f .n

f=V fn

¿8,69

mmmin

280 rpm

¿0,031mmr

8. Bubut Chamfer

44

Page 45: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

t c=ltV f

V f=lttc

¿ 1,5mm0,57min

¿2,631mmmin

V f=f .n

f=V fn

¿2,631

mmmin

280 rpm

¿0,009mmr

9. Bubut Tirus

t c1=lt 1

V f 1

V f 1=lt 1

t c 1

¿ 55mm2,11min

¿26,06mmmin

V f 2=lt 2

tc 2

¿ 55mm2,46min

¿22,35mmmin

45

Page 46: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

V f 3=lt3tc 3

¿ 55mm2,59min

¿21,23mmmin

V f 4=lt 4

t c 4

¿ 55mm3,05min

¿18,03mmmin

V f 1=f 1 . n1

f 1=V f 1

n1

¿26,06

mmmin

280 rpm

¿0,093mmr

f 2=V f 2

n2

¿22,35

mmmin

280 rpm

¿0,079mmr

f 3=V f 3

n3

¿21,23

mmmin

280 rpm

46

Page 47: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

¿0,075mmr

f 4=V f 4

n4

¿18,03

mmmin

280 rpm

¿0,064mmr

10.Bubut Ulir

V f 1=f 1 . n1

¿0,069mmmin

.45 rpm

¿3,105mmmin

t c1=lt 1

V f 1

¿ 13mm

3,105mmmin

¿4,18mmmin

V f 1=V f 2=V f 3=V f 4=3,105mmmin

t c1=tc 2=t c 3=t c4=4,18min

4.2 Analisis

Analisis yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan tool drill terhadap kecepatan putar spindle

berpengaruh dengan diameter drill, jika semakin besar tool drill

yang dipakai maka semakin lambat putaran yang dipilih, begitu

47

Page 48: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

juga sebaliknya, atau kecepatan pemakanan dikurangi untuk

diameter drill yang besar.

2. Pemakanan yang terlalu dalam mengakibatkan tool akan cepat

aus atau bahkan dapat patah.

3. Pencekaman benda kerja yang ttidak kuat mengakibatkan

chuck akan menggores permukaan benda kerja.

4. Tool yang tidak center mengakibatkan pembuangan material

pada proses facing yang tidak merata sampai ke titik pusat

permukaan benda kerja.

5. Dalam pembuatan ulir dipilih feeding yang sesuai dengan hasil

pitch yang akan dibuat dengan mengacu pada tabel pembuatan

ulir.

6. Dalam pembuatan ulir tool sering menabrak bagian benda kerja

lainnya karena putaran spindle yang terlalu cepat atau respon si

operator dalam membalikkan putaran spindle dan menarik tool

yang lambat.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Pemakanan yang terlalu cepat mengakibatkan permukaan

benda kerja menghasilkan tingkat kekasaran yang tinggi.

2. Pemberian coolant yang sedikit mengakibatkan panas yang

berlebih antara tool dan benda kerja.

3. Pada proses drilling dimulai dari ukuran mata drill yang kecil

dahulu kemudian ke ukuran yang lebih besar.

48

Page 49: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

4. Untuk pembuatan ulir pemilihan feeding mengacu pada tabel

feeding pembuatan ulir.

6.2 Saran

1. Gunakanlah selalu peralatan keselamatan kerja.

2. Pastikan selalu benda kerja tercekam dengan kuat.

3. Pemilihan putaran spindle untuk pembuatan ulir untuk pemula

sebaiknya pada putaran yang paling rendah.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, Drs. 1987. “Mesin Perkakas Bengkel”. Jakarta: Bina Adi

Aksara.

49

Page 50: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

50

Page 51: Lap. Akh. Tek. Pemesinan 2 Mesin Bubut Yudhi Ciamorien 0907021308

LAMPIRAN

51