Lap. KKN Kelompok (Siap)

Embed Size (px)

Citation preview

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Keterlibatan mahasiswa dalam program-program yang membuat mereka terekspos dalam kegiatan masyarakat sangat bermanfaat. Tidak saja menumbuhkan semangat belajar untuk punya simpati terhadap lingkungannya, juga memotivasi mahasiswa untuk belajar lebih tajam. Karena dari situ mereka melihat untuk apa ilmunya nanti.Pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) yang dirintis pelaksanaaanya sejak tahun akademik 1971/1972 di beberapa perguruan tinggi, kini telah dicoba pelaksanaannya oleh hampir seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Setiap perguruan tinggi pelaksana mempunyai pengalaman yang berbeda-beda dan bisa mengambil manfaat dari tujuan yang telah ditetapkannya. KKN secara umum merupakan suatu bentuk program pendidikan yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upayanya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa untuk mendapatkan nilai tambah pendidikan tinggi. KKN dilaksanakan guna meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan kebutuhan masyarakat, dengan tujuan memberi pendidikan pelengkap bagi mahasiswa sekaligus membantu masyarakat melancarkan pembangunan di lokasi KKN dilaksanakan. KKN diselenggarakan dengan bertolak dari permasalahan nyata dalam masyarakat yang didekati dengan menggunakan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Jadi, KKN berdimensi luas, pragmatis dan praktis. Bagi mahasiswa peserta, KKN seharusnya dirasakan sebagai pengalaman belajar, suatu pengalaman belajar yang tidak dapat diperoleh di dalam kampus. Dengan mengikuti KKN mahasiswa seharusnya memiliki pengetahuan baru, perasaan baru, kemampuan baru, dan kesadaran baru tentang problem dan bagaimana memecahkan yang dihadapi masyarakat bangsanya, tentang tanah airnya dan tentang bagaimana seharusnya dirinya berperan lebih jauh. Dengan demikian, melalui keikursertaan dalam KKN, akan merupakan pengalaman belajar baru yang sangat berguna sebagai bekal sebelum menjadi sarjana/ahli. Bagi masyarakat, dengan dilakukan KKN di tempatnya seharusnya memperoleh peningkatan bantuan terutama sumbangan pemikiran dan dorongan untuk merubah atau

2

meningkatkan cara berpikir, pengetahuan, dan ketrampilannya sehingga dapat meningkatkan potensinya dan berkembang secara mandiri (Karsidi,R, Martono,T, Partono, 2000).

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu upaya atau bentuk pengintegrasian antara kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan pendidikan dan penelitian. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan perguruan tinggi di Indonesia sampai saat ini telah banyak mengalami perkembangan, baik dari sifat dan manfaatnya serta pelaksanaannya. Menurut buku petunjuk pelaksanaan KKN yang diterbitkan oleh DIKTI pada tahun 1992 menyatakan bahwa, KKN merupakan kegiatan intrakurikuler yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang sifatnya interdisipliner bagi mahasiswa program pendidikan strata 1 (S-1). Sejarah menunjukkan bahwa kegiatan KKN adalah suatu bentuk aset nasional yang lahir sebagai modal bagi mahasiswa dalam pembangunan suatu daerah, beberapa contoh dari kegiatan KKN tersebut adalah program pemberantasan buta huruf, program BIMAS. Dasar atau pokok yang menjadi wawasan yang bersifat filosofis darai suatu kegiatan KKN adalah 1) keterpaduan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, 2) pendekatan Interdisipliner dan Komprehensif, 3) lintas sektoral, 4) keterlibatan masyarakat secara aktif. Kegiatan KKN bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam melakukan kehidupan sosial dengan masyarakat yang menjadi tempat lokasi KKN. Pelaksanaan program KKN secara umum dapat dikelompokkan menjadi KKN yang sifatnya regular dam KKN non-reguler. KKN yang sifatnya regular merupakan program KKN yang dilaksanakan secara bersama atau kolektif oleh pusat Universitas. Sedangkan KKN non-reguler yaitu kegiatan KKN yang pelaksanaannya telah terintregrasi dengan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Dosen. Kegiatan KKN ini biasanya mengangkat suatu tema khususs yang sesuai dengan tema kegiatan pengabdian dosen yang bersangkutan, KKN ini disebut juga KKN-Tematik. Universitas Sriwijaya salah satu perguruan negeri yang ada di Indonesia telah menerapkan program KKN baik yang sifatnya umum ataupun pengabdian dosen. Pada kesempatan kegiatan KKN angkatan ke-74 Universitas Sriwijaya ini, kami mahasiswa jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian melakukan kegiatan

3

KKN Tematik yang merupakan kegiatan pengabdian dosen kepada masyarakat. Adapun judul KKN Tematik yang kami laksanakan adalah Pengembangan Potensi Jagung (Zea mays) menjadi Produk Olahan Pangan berupa Cookies, Cake dan Emping Jagung di Dusun I, Desa Bakung, Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir . B. Tujuan dan Manfaat Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Secara ideal, penyelenggaraan KKN seyogyanya dapat menjangkau tiga sasaran utama. Pertama, sebagai wahana pembelajaran bagi para mahasiswa (peserta KKN) untuk mengaplikasikan berbagai teori yang diperolehnya selama dalam perkuliahan, sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing. Kedua, KKN dapat memberikan nilai tambah dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Ketiga, KKN merupakan media untuk membangun kemitraan antara lembaga perguruan tinggi yang bersangkutan dengan masyarakat, termasuk di dalamnya sebagai upaya untuk membangun citra sekaligus dapat dijadikan sebagai ajang promosi perguruan tinggi yang bersangkutan. Secara rinci tujuan dari pelaksanaan KKN adalah: Meningkatkan empati dan kepedulian masyarakat Melaksanakan terapan IPTEKS secara teamwork dan interdisipliner. Menanamkan nilai kepribadian nasionalisme dan jiwa pancasila, keuletan, etos kerja dan tanggung jawab, kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan. Menanamkan jiwa peneliti, eksploratif dab analisis, mendorong proses learning community dan learning society. Mewujudkan keterkaitan unsure-unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi dan keterkaitan dengan program pemerintah. Dalam sistem pelaksanaannya, kegiatan KKN dapat dijadikan sebagai wadah bagi mahasiswa dalam memperoleh pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan bermasyarakat atau pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan ilmu

4

pengetahuan dan teknologi yang dimiliki. Secara umum, tujuan dan manfaat pelaksanaan KKN adalah untuk membentuk dan meningkatkan jiwa pengabdian dalam diri mahasiswa, serta sebagai sarana melatih mahasiswa dalam menghadapi, mengidentifikasi permasalahan dan mencari solusi permasalahan yang terjadi di masyarakat. Sasaran manfaat yang dicapai dari kegiatan KKN adalah mahasiswa, masyarakat(pemerintahan) dan perguruan tinggi tersebut. Berdasarkan judul tema KKN Tematik angkatan ke-74 yang kami lakukan yaitu Pelatihan Teknologi Pengolahan Jagung Menjadi Cookies, Cake dan Emping di Masyarakat Dusun I, Desa Bakung, Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir . Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dari pelaksanaannya adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang pengolahan jagung menjadi berbagai produk olahan, sehingga akhirnya dapat tetap memberi nilai tambah, meningkatkan peluang dalam volume maupun perluasan pemasaran jagung pipil, dan meningkatkan nilai ekonomi komoditas tersebut, yang akhirnya secara tidak langsung juga dapat menstimulasi pengembangan industri kecil maupun masyarakat dari sumber daya yang ada, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. C. Analisis Situasi Desa Desa Bakung mempunyai banyak potensi sumber daya alam yang dapat dikembangkan. Jagung pipil khususnya didusun II berpotensi untuk dikembangkan. Adanya Agro Techno Park (ATP) memberi peran penting akan proses pengembangan tanaman jagung tersebut. Setiap musim panen ATP dapat menghasilkan total jagung lebih kurang dari 100 ton. Namun selama ini hasil panen jagung ATP hanya diproduksi untuk pakan ternak saja, bukan untuk pangan. Oleh karena itu perlu suatu teknologi pengolahan yang sederhana dan mudah dilakukan sebagai upaya menanggulangi masalah tersebut, hal ini untuk dapat meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomi jagung. Pengolahan jagung pipil menjadi tepung jagung adalah salah satu solusinya, diharapkan dari tepung jagung ini dapat diproduksi produk olahan jagung seperti cookies jagung. Selain itu pengolahan jagung pipil menjadi emping jagung merupakan prospek peluang usaha yang menjanjikan.

5

D. Analisa Situasi dan Permasalahan

6

Sampai sekarang, pemasaran jagung dari desa Bakung dilakukan dengan menjual jagung dalam bentuk buah segar, pipilan bahkan telah dilakukan penggilingan menjadi jagung yang semi halus. Pemanenan yang dilakukan berkala menciptakan keadaan komoditi jagung ini melimpah, jagung yang di tanam di dusun ini berupa jagung pakan ternak. Nilai ekonomis dari komoditas ini tidak terlalu tinggi. Pelatihan teknologi pengolahan jagung menjadi berbagai produk olahan, seperti cookies, cake dan emping oleh mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian yang sedang Kuliah Kerja Nyata Tematik di Dusun I Desa Bakung ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang pengolahan jangung pakan menjadi berbagai produk olahan, sehingga akhirnya dapat tetap memberi nilai tambah, meningkatkan peluang dalam volume maupun perluasan pemasaran jagung pakan, dan meningkatkan nilai ekonomi jagung, yang akhirnya secara tidak langsung juga dapat menstimulasi pengembangan industri kecil maupun masyarakat dari sumber daya yang ada, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah satu upaya atau usaha mengatasi banyaknya jumlah komoditi yang disimpan dalam gudang penyimpanan, meminimalisasi kerusakan dan kehilangan pasca panen jagung pakan dari Dusun I Desa Bakung ini adalah diversifikasi produk olahan jagung sehingga peluang pemasaran lebih luas dan lebih berdaya saing. Agar penduduk Dusun ini memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam diversifikasi berbagai produk olahan dari jagung, maka perlu dilakukan penyuluhan, sosialisasi dan pelatihan, pembinaan dan pendampingan teknologi pengolahan jagung menjadi cookies, cake dan emping. Kegiatan ini dilakukan pada masyarakat Dusun I Desa Bakung, khususnya masyarakat yang tertarik sebagai pelaku usaha produk olahan jagung. Kegiatan pelatihan ini akan dilakukan oleh Mahasiswa THP UNSRI yang sedang melaksanakan Program KKN Tematik di Dusun I Desa Bakung yang didampingi oleh beberapa Dosen. Pelatihan teknologi pengolahan jagung menjadi cookies, cake dan emping ini sangat bermanfaat untuk menghasilkan produk olahan yang menyehatkan, alami, higienis dan memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi sehingga dapat dipasarkan secara luas.

7

BAB II. KEADAAN LOKASI/WILAYAH

A. Lokasi dan Batas Wilayah Administrasi

8

Desa Bakung terletak di Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Sebelah utara desa berbatasan dengan desa Payakabung ,sebelah Barat berabatasan dengan desa Segayam, Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lorok, Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pulau kabal. B. Perhubungan dan Komunikasi Sarana jalan yang menghubungkan desa Bakung dengan desa lainnya masih perlu diperbaiki, jalan akses masuk desa belum beraspal sepenuhnya, jalan masih banyak berlubang dan rusak, jika terjadi hujan kondisi jalan akan rusak lebih parah lagi. Akses masuk desa terdapat 2 jalur yakni dapat dari desa Lorok dan Segayam. Sarana tranportasi umum masih minim, kebanyakan masyarakat jika hendak keluar desa menggunakan kendaraan pribadi, sepeda motor yang banyak dipakai. Sarana komunikasi masyarakat bakung sudah lengkap sebagian besar menggunakan telepon genggam. Sinyal komunikasi telepon selular sangat baik. C. Pemerintahan Desa Susunan kepemerintahan di desa Bakung dipimpin oleh Bapak Kepala Desa yang diawasi oleh sebuah Badan Pengawas Desa (BPD). Kepemerintahan di bawah Kepala Desa adalah Sekretaris Desa. Kepala Dusun langsung dikoordinasikan oleh Kepala Desa. Berikut nama-nama perangkat desa yang menyusun susunan Kepemerintahan desa Bakung. 1. Kepala Desa 2. Kepala Dusun I 3. Kepala Dusun II 4. Kepala Dusun III D. Kependudukan Jumlah penduduk desa Bakung kurang lebih berjumlah 1126 jiwa, Laki-laki 529 jiwa, perempuan 597 jiwa. Masyarakat desa Bakung tersebut memiliki berbagai profesi diantarannya 90 % petani, 6% Peternak, 1 %PNS, 3% pedagang. : Yulius Syafran : Dzulkifli ST : M. Nusroh : Terbit Melayan

9

E. Pola Kehidupan Masyarakat Mata Pencaharian dan Pendapatan Sebagian besar penduduk di desa Bakung bermata pencaharian sebagai petani. Petani karet adalah yang paling dominan. Namun ada beberapa masyarakat yang berprofesi sebagai peternak sapi dan pedagang sayur. Pendapatan rata-rata bulanan penduduk desa bakung beragam dan tergantung dari hasil kebun. Pendapatan rata rata petani karet minimal 2 juta per bulan. Agama dan Tradisi Masyarakat desa Bakung 100% beragama Islam. Tradisi kebudayaan yang kental adalah adat sumsel 90% dan sebagian lagi adat jawa 10% . Hal ini dilihat dari pola kehidupan masyarakat dalam sehari-hari dan tradisi dalam keagaman serta dalam acara - acara khusus di masyarakat seperti gotong royong dalam acara pernikahan dan acara yasinan bersama Pendidikan Tingkat pendidikan masyarakat desa bakung terbilang maju. Mayoritas masyarakat desa bakung berpendidikan terakhir adalah Sekolah (SMA). Sebagian besar lagi dapat menyelesaikan study diperguruan tinggi Kesehatan Pelayanan kesehatan di desa Bakung sudah cukup baik. Kegiatan posyandu yang dilakukan bidan poskesdes sudah berjalan efektif dan lancar. BAB III. PROGRAM KERJA

Program atau kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan KKN pada suatu desa yang memiliki potensi desa yang bisa dikembangkan, disesuaikan dengan jenis atau judul tema dari kegiatan KKN yang ditetapkan. Potensi desa tersebut diidentifikasi atau dicari beberapa permasalahannya kemudian dicari atau

10

dikembangkan solusinya agar dapat bermanfaat baik bagi masyarakat, pemerintahn desa, mahasiswa ataupun universitas itu sendiri. Akan tetapi, permasalahan tersebut tidak semua bisa dipecahkan tergantung seberapa besar permasalahan yang ada dan sarana dan prasarana serta tenaga yang ada dalam upaya mengatasi permasalah tersebut. Permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut bisa dipecahkan melalui program KKN yang sifatnya individu atau berkelompok. Dalam hal ini, biasanya kerjasama tim atau kelompok sering dilakukan. Program kerja KKN yang telah kami lakukan di dusun I desa Bakung Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir adalah program kerja KKN yang bertema atau disebut KKN Tematik. Mahasiswa dberi suatu judul tema yang menjadi potensi atau permasalahan pada suatu lokasi KKN untuk dicarikan solusinya secara bersama-sama dan dibimbing oleh dosen pembimbing lapangan. Program kerja KKN Tematik yang dilaksanakan merupakan kegiatan KKN yang telah diprogram atau diajukan dengan kegiatan pengabdian masyarakat oleh dosen di perguruan tinggi yang mengajukan progran KKN. KKN Tematik ini merupakan bentuk pengabdian doesen melalui LPM. Program ini dilaksanakan sesuai dengan jurusan dari dosen dan mahasiswa yang bersangkutan. Dalam pelaksanaan kegiatan KKN Tematik ini, pelaksanaan kegiatan lain juga dilakukan yaitu meliputi program kegiatan KKN profesi dan kegiatan KKN secara umum. Program kegiatan KKN profesi biasanya dilakukan sesuai dengan jurusan mahasiswa yang bersangkatuan kuliah atau sesuai dengan potensi atau permasalahan desa yang ada dan dibimbimg oleg dosen pembimbing, Kegiatan KKN profesi ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan desa tempat mahasiswa bersangkutan melaksanakan program KKN. A. Program KKN Umum Kegiatan KKN secara umum yang dilakukan pada program KKN Tematik di dusun I desa Bakung Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir pada umumnya sama seperti kegiatan KKN Reguler, yang meliputi kegiatan KKN yang besifat fisik dan kegiatan non-fisik. Kegiatan KKN yang bersifat fisik biasanya meliputi kegiatan yang memerlukan kerja sama kelompok yang terdiri kegiatan fisik. Beberapa contoh kegiatan KKN umum secara fisik adalah sebagai berikut

11

1. Kegiatan KKN Umum Fisik pada Bidang Prasarana. Kegitan ini misalnya perbaikan dan pembangunan sarana dan prasarana desa, seperti perbaikan jembatan, jalan desa, parit, tempat ibadah dan pendidikan, sarana instansi desa dan sebagianya. 2. Kegiatan KKN Umum Fisik pada Bidang Produksi. Kegiatan ini meliputi penghinjauan dan pemanfaatna lahan potensi pekarangan, penyuluhan pertanian, perikanan dan lain-lain. 3. Kegiatan KKN Umum Fisik pada Bidang Kesehatan dan Kebersihan. Kegiatan fisik ini misalnya pembuatan MCK umum, pengaktifan lembaga kebersihan, pembuatan apotik hidup dan UKS. 4. Kegiatan KKN Umum Fisik pada Bidan Pendidikan Kegiatan fisik ini meliputi pembentukan dan pembinaan perpustakaan desa, pembentukan pengajian desa, olahraga dan kesenian, PKK dan remaja masjid serta banyak lagi yang lainnya. 5. Kegiatan KKN Umum pada Bidang Administrasi Desa Kegiatan fisik ini meliputi, membantu administrasi desa, membuat mono grafi desa dan membuat peta kecamatan dan meningkatkan organisasi pemerintahan desa secara umum. Adapun kegiatan KKN secara umum yang telah dilakukan pada KKN angkatan ke-74 oleh mahasiswa jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya di desa Bakung Kecamatan Indralaya Utara Ogan ilir baik kegiatan KKN Umum yang bersifat fisik ataupun kegiatan KKN umum bersifat nonfisik adalah sebagai berikut : a. Pengenalan dan pendekatan dengan masyarakat dan karang taruna dusun I desa Bakung. b. Belajar dan mengajar anak-anak di SD N 09 dusun I Desa Bakung. c. Ikut serta dalam pengajian sedekahan warga dusun yang melakukan resepsi pernikahan d. Ikut serta dalam acara Pembentukan Panitia Peringatan Hari Kemerdekaan RI di Desa Bakung. e. Ikut berpartisipasi dalam pengajian pada bulan ruah menyambut bulan Ramadhan.

12

B. Program KKN Tematik/Profesi Program kerja KKN Tematik angkatan ke-74 Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya tahun 2011 di dusun I desa Bakung Kecamatan Ogan Ilir bertema atau berjudul Pelatihan Teknologi Pengolahan Jagung Menjadi Cookies, Cake dan Emping di Dusun I, Desa Bakung, Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir . Tema atau judul ini diambil karena sesuai dengan potensi yang dimiliki dusun. Adapun pelaksanaan program kerja atau langkah kerja yang dilakukan pada kegiatan KKN Tematik ini adalah sebagai berikut : 1) 2) 3) 4) Pelaksanaan Penyuluhan mengenai teknologi pengolahan Jagung menjadi berbagai produk makanan (Cookies, Cake, dan Emping). Pelaksanaan sosialisasi dengan melakukan demo pembuatan produk olahan jagung (Cookies, Cake, dan Emping) bersama ibu-ibu PKK. Menejemen pemasaran dan penerapan pengemasan yang baik dari hasil pengelolaan Jagung desa Bakung Mengadakan Seminar Desa bersama peserta KKN lainnya di Desa Bakung Pelaksanaan program kerja KKN Tematik yang bertema Pengembangan Potensi Jagung (Zea mays) menjadi Produk Olahan Pangan berupa Cookies, Cake dan Emping Jagung di Masyarakat Dusun I, Desa Bakung, Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir ini dilakukan sesuai dengan tahap-tahan dari tujuan akhir dari tema yang dibahas dan dipersentasekan pada seminar desa sesuai dengan apa yang dicapai dari tema tersebut. Adapun program KKN Profesi yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Tematik dusun I desa Bakung adalah sebagai berikut : 1. Pelatihan Teknologi Pengolahan Jagung Menjadi Emping Jagung bersama Masyarakat Dusun I, Desa Bakung (Ari Indrawan (NIM 05071007033), Aprul Rozi(050810070) dan Habibullah (05081007021)) 2. Pelatihan Teknologi Pengolahan Jagung Menjadi Cookies bersama Masyarakat Dusun I, Desa Bakung (Dita Herfiani (05071007015) dan Rizka Amalia (05081007030))

13

3. Pelatihan Teknologi Pengolahan Jagung Menjadi Cake bersama (05081007032))

Masyarakat

Dusun I, Desa Bakung (Nissa Septiya R(05081007016) dan Rani Rahmi F

BAB IV. PEMBAHASAN A. Program KKN Umum Pendekatan sosial dilakukan dalam seluruh rangkaian pengelolan kegiatan KKN, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pada tahap evaluasi. Dalam tahap perencanaan, pendekatan sosial dilakukan dengan berusaha melibatkan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam penyusunan rencana atau program kegiatan KKN. Pendekatan sosial dalam tahap pelaksanaan, terutama dilakukan oleh peserta KKN dengan cara membangun komunikasi dan hubungan sosial yang harmonis untuk secara secara bersama mengimplementasikan setiap rencana yang telah disusun. Dibandingkan dengan tahapan KKN yang lainnya, justru pada tahap pelaksanaan inilah pendekatan sosial memegang peranan penting dan harus banyak dilakukan oleh para peserta KKN. Program KKN secara umum baik yang sifatnya fisik maupun non-fisik merupakan kegiatan wajib dan rutin yang dilakukan oleh mahasiswa KKN pada suatu lokasi desa yang dapat dijadikan salah satu solusi dalam memecahkan permasalahan desa yang terjadi. Sifat dari kerja KKN secara umum ini adalah sukarela dan gotong royong atau dikerjakan secara bersama-sama.

14

1. Pengenalan dan pendekatan dengan masyarakat dan karang taruna dusun I desa Bakung. Agar pelaksanaan KKN berjalan efektif dan efisien perlu dukungan dan partisipasi masyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa dan dosen pembimbing perlu membuka hubungan dengan masyarakat. Dalam tahapan ini mahasiswa beserta dosen pembimbing dapat mengadakan diskusi atau loka-karya dengan semua pihak strategis di masyarakat tentang rencana kerja. Selain terjadi saling memperkenalkan diri, dari pihak peserta KKN perlu pula memperkenalkan tentang pengertian, maksud dan tujuan Kuliah Kerja Nyata kepada masyarakat, sehingga masyarakat memperoleh pemahaman yang tepat dan memiliki kepedulian terhadap kegiatan KKN. Pada tahap ini perlu dibicarakan pula hal-hal teknis yang berkaitan dengan pelaksanaan KKN.

Ket: suasana keakraban terjalin antara peserta KKN Tematik Unsri dengan karang taruna desa Bakung dan warga lainnya saat bermain volly

Pendekatan yang pertama kami lakukan ialah pengenalan dengan karang taruna di dusun I desa bakung, pemuda pemudi di dusun I desa Bakung hamper mendominasi dusun sehingga kami membutuhkan keterlibatan karang taruna dalam upaya penerapan aplikasi dan tujuan kami KKN di desa tersbut. 2. Belajar dan mengajar anak-anak di SD N 09 dusun I Desa Bakung. Sekolah Dasar Negeri 09 desa Bakung merupakan sekolah dasar satu-satunya di desa Bakung. Meskipun memiliki 3 dusun dalam 1 desa tetapi sekolah dasar

15

terletak di dusun I desa Bakung yang juga merupakan pusat aktivitas desa. Sekolah dasar negeri 9 dusun I desa Bakung ini sama halnya dengan sekolah pada umumnya. Memiliki 6 kelas, yang menunjukan tiap tingkat memiliki 1 kelas. Sekolah ini memiliki 9 perangkat akademik, 1 kepala sekolah, 1 guru agama Islam, 1 guru olahraga dan sisanya merangkap wali kelas. Meskipun demikian, letak sekolah yang begitu dalam dari pusat kota menyebabkan tenaga pengajar tidak melakukan pengajaran dengan semestinya. Mengajar sebagai tenaga pengajar sementara selama masa KKN di Desa Bakung khususnya di dusun I menjadi kegiatan umum mengisi masa KKN yang berlangsung kurang lebih 2 bulan. Meskipun tidak memiliki latar belakang dan menjalani pendidikan dalam melakukan pengajaran, mahasiswa KKN berpartisipasi dalam membantu dan mendonorkan ilmu pada adik-adik SD N 09 desa Bakung dengan sebaik mungkin. Antusiasme dari murid-murid SD N 09 terhadap mahasiswa KKN sangat tinggi. Pengajaran yang dilakukan berkala dilakukan berdasarkan kesepakatan dalam pembagian jadwal mengajar. Aktivitas mengajar dilakukan dengan mengacu pada jadwal pelajaran di setiap kelas dengan tetap bertumpu pada materi yang seharusnya. 3. Ikut serta dalam gotong royong sedekahan warga dusun yang melakukan resepsi pernikahan Seperti layaknya sebuah resepsi pernikahan pada umumnya, pernikahan yang berlangsung di dusun I desa Bakung juga menerapkan system gotong royong. Gotong royong yang dilakukan pun beragam, mulai dari berbondong-bondong membantu masak baik untuk hari resepsi ataupun bagi masyarakat yang berpartisipasi lainnya. Hari memasak bersama itu sudah lama berlangsung mulai dari H-10 resepsi diselengarakan. Tradisi pra resepsi pernikahan (sedekah) yang paling kental adalah hari dimana memasak segala macam kue baik bolu, agar-agar dan makanan kecil jenis lainnya yang di buat oleh para muda-mudi khususnya para gadis-gadis dusun tanpa partisipasi para ibu-ibu lainnya.

16

Ket: Bantu-bantu pra resepsi sebagai salah Satu Bentuk sosialisasi dengan masyarakat dusun I

Sebagai langkah sosialisasi dan pengenalan program mahasiswa KKN turut membantu dalam melakukan berbagai hal, diantaranya ikut menggoreng kerupuk, menggoreng tahu dan lainnya. Ikut serta dalam gotong royong sedekahan dusun dalam mempersiapkan resepsi pernikahan masyarakat merupakan cara yang paling efektif untuk menjalin hubungan baik dengan warga dusun karena warga dusun yang dominan petani karet kurang begitu antusias terhadap peserta KKN, sehingga kami mencoba mengambil bagian dalam mengumpulkan simpati masyarakat dusun. Kami juga turut aktif dalam mengikuti olahraga yang sangat diminati oleh masyarakat khususnya wanita yaitu permainan bola volley. 4. Ikut serta dalam acara Pembentukan Panitia Peringatan Hari Kemerdekaan RI di Desa Bakung. Dalam memperingati hari kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang 66 tahun maka desa Bakung mengadakan beberapa perlombaan untuk merayakannya. Perlombaan yang akan diselenggarakan beragam sehingga membutuhkan pembagian panitia-panitia untuk tiap penanggung jawab agar lomba berjalan dengan baik. Perlombaan yang diadakan meliputi lomba karaoke, makan kerupuk, lari bendera dan malam keakraban. Karang Taruna desa Bakung khususnya dusun satu melibatkan peserta KKN pada kepanitiaan.

17

5. Ikut berpartisipasi dalam pengajian pada bulan Syaban menyambut bulan Ramadhan Bulan Sya'ban adalah bulan sebelum tiba bulan Ramadhan yaitu bulan suci umat islam. Bulan Sya'ban ini di sambut dengan cara yang berbeda di setiap tempat, namun ada juga yang tidak menyambutnya. Khusus di desa Bakung pada umum nya, bulan Sya'ban di isi dengan acara doa bersama selanjutnya makan - makan. Bulan Sya'ban ini di sambut dengan adat istiadat yang unik oleh masyarakat desa Bakung, setiap bulan Sya'ban di adakan lah acara ruahan atau Sedekah Nasi. Acara tersebut hampir sama dengan acara tahlilan. Dan doa - doa yang di baca juga-

Ket: Persiapan pengajian di posko KKN Tematik Dusun I desa Bakung

- Suasana pembacaan doa di salah satu rumah warga desa Bakung dusun I

hampir sama dengan tahlilan Untuk acara Ruahan atau Sedekah Nasi ini, di hadiri oleh yang di undang atau keluarga dekat, tetangga yang rumah nya berdekatan dengan rumah si pemilik acara tersebut saja. Acara Ruahan atau Sedekah Nasi ini di tempati secara lesehan saja. Dengan duduk bersila sembari membaca doa. Ini khusus untuk yang pria nya saja. Sementara untuk kaum wanita (yang di undang sekeluarga) duduk di belakang atau di bagian rumah yang lain. Seperti di ruang tengah. Biasanya yang di undang sekeluarga adalah tetangga dekat atau keluarga si empunya rumah saja. Ini merupakan adat istiadat khas masyarakat Sumatera Selatan khususnya desa Bakung. B. Program KKN Tematik

18

KKN tematik adalah KKN khusus yang memiliki temanya. Tema disesuaikan dengan fakultas yang bersangkutan. Artinya, tema dari KKN setiap fakultas tentu akan berhubungan dengan bidang fakultas yang bersangkutan. Tujuan dari metode KKN tematik tentunya untuk memajukan kompetensi mahasiswa Fakultas Pertanian Unsri terhadap permasalahan-permasalahan kesehatan masyarakat yang lebih khusus sehingga dihasilkan intervensi maupun pemecahan masalah yang lebih baik. KKN Tematik dilakukan agar sesuai dengan perubahan paradigma perguruan tinggi serta perkembangan yang dihadapi pada masalah atau potensi suatu masyarakat. Istilah tematik mengacu kepada perencanaan program kegiatan KKN yang mengikutsertakan masyarakat dalam penentuan kegiatan yang bermanfaat dan berdaya guna bagi masyarakat. Proses ini diharapkan memberikan jaminan keberlanjutan karena program kegiatan KKN disusun, direncanakan dan dilaksanakan bersama masyarakat. Program dari KKN Tematik ini merupakan program kegiatan yang bertema dari pengabdian dosen perguruan tinggi yang melibatkan mahasiswa bersangkutan. Program KKN Tematik angkatan ke-74 yang dilaksanakan oleh jurusan Teknologi Pertanian Universitas Sriwijaya ini mengambil tema dari potensi tanaman pepaya pada dusun V desa Pulau Semambu kecamatan Indralaya Utara kabupaten Ogan Ilir. Adapun judul tema tersebut adalah Pengembangan Potensi Jagung (Zea mays) menjadi Produk Olahan Pangan berupa Cookies, Cake dan Emping Jagung di Dusun I, Desa Bakung, Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir. Tema ini diambil dari potensi daerah desa Bakung dusun I yang membudidayakan tanaman jagung akan tetapi teknologi pengelolaannya masih sederhana. Jagung (Zea mays) merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar abad ke-16 orang Portugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia. Orang Belanda menamakannya mais dan orang Inggris menamakannya corn (Prihatman K, 2000).Penggunaan jagung sebagai bahan baku industri didasarkan atas komponen dan komposisi kimia penyusunnya. Secara morfologis buah jagung tersusun berturut-turut dari luar adalah : kulit atau kelobot , biji, dan tongkoL Biji jagung sendiri tersusun atas

19

kulit (epicarp), biji ( endosperma), lembaga (germ) dan masing-masing bagian tersebut merupakan sumber serat (selulosa, hemiselulosa), pati dan protein (gluten) dan minyak. Komposisi kimia biji jagung adalah sebagai berikut ( dalam % ) : air -13,5 ; protein 10,0 ; minyakllemak -4 ; karbohidrat 70,7 ( terdiri atas : pati -61,0; gula 1,4; pentosan -6,0 dan serat kasar -2,3 ), abu 1,4 dan unsur-unsur lain 0,4. Secara neraca massa (bahan) dari satu ton jagung diperkirakan dapat dihasilkan 670 kg pati, 200 kg serat, 60 kg gluten, dan 35 kg minyak. Dalam perkembangan industri berbasis pati di Indonesia, biji dan pati jagung serta pakan temak barangkali dapat disebut sebagai industri berbasis jagung generasi pertama. Yang secara histories telah lama diusahakan, baik berupa industri rakyat dengan peralatan sederhana maupun industri besar yang dilengkapi dengan mesin-mesin modem. Sesuai dengan perkembangan pembangunan nasional yang pada intinya menuju kearah industri berbasis sumberdaya alam (natural resources based industrially country), jagung dan sumber pati lain seperti singkong, sagu, garut menjadi komoditas pertanian Indonesia yang penting. Selain dibudidayakan oleh sbagian besar petani, pengolahan lebih lanjut ke hilir pascapengolahan tepung jagung dan hasilsampingnya (by product) dapat meningkatkan nilai tambah lebih tinggi dan merupakan produk industri yang penting, baik untuk keperluan dalam negeri maupun untuk tujuan ekspor

(Mangunwidjaja D, 2003). Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian (serelia) dari keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar abad ke-16 orang Portugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia. Orang Belanda menamakannya mais dan orang Inggris menamakannya corn. Di Indonesia, daerahdaerah penghasil utama tanaman jagung adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, D.I. Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Maluku. Khusus di Daerah Jawa Timur dan Madura, budidaya tanaman jagung dilakukan secara intensif karena kondisi tanah dan iklimnya sangat mendukung untuk pertumbuhannya.

20

Sistimatika tanaman jagung adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Classis Ordo Familia Genus Species : Plantae (tumbuh-tumbuhan) : Spermatophyta (tumbuhan berbiji) : Monocotyledone (berkeping satu) : Graminae (rumput-rumputan) : Graminaceae : Zea : Zea mays L. Jenis jagung dapat dikelompokkan menurut umur dan bentuk biji. Menurut umur, dibagi menjadi 3 (tiga) golongan: 1. Berumur pendek (genjah): 75-90 hari, contoh: Genjah Warangan, Genjah Kertas, Abimanyu dan Arjuna. 2. Berumur sedang (tengahan): 90-120 hari, contoh: Hibrida C 1, Hibrida CP 1 dan CPI 2, Hibrida IPB 4, Hibrida Pioneer 2, Malin,Metro dan Pandu. 3. Berumur panjang: lebih dari 120 hari, contoh: Kania Putih, Bastar, Kuning, Bima dan Harapan. Menurut bentuk biji, dibagi menjadi 7 (tujuh) golongan: Dent Corn, Flint Corn, Sweet Corn, Pop Corn, Flour Corn, Pod Corn, dan Waxy Corn . Kandungan Kimia Jagung Di Indonesia dikenal 2 (dua) varietas jagung yang telah ditanam secara umum, yaitu jagung berwarna kuning dan putih. Kandungan zat-zat dalam jagung kuning dan putih masing-masing disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1. Kandungan Komponen dalam 100 g Jagung Kuning Panen Baru Komponen Kadar Komponen Kadar Air (g) 24 P (mg) 148 Kalori (kal) 307 Fe (mg) 2,1 Protein (g) 7,9 Vitamin A (SI) 440 Lemak (g) 3,4 Vitamin B1 (mg) 0,33 Karbohidrat (g) 63,6 Vitamin C (mg) 0 Ca (mg) 9

Sub Divisio : Angiospermae (berbiji tertutup)

21

Tabel 2. Kandungan Komponen dalam 100 g Jagung Putih Panen Baru Komponen Kadar Komponen Kadar Air (g) 24 P (mg) 148 Kalori (kal) 307 Fe (mg) 2,1 Protein (g) 7,9 Vitamin A (SI) 0 Lemak (g) 3,4 Vitamin B1 (mg) 0,33 Karbohidrat (g) 63,6 Vitamin C (mg) 0 Ca (mg) 9 Bagian yang kaya akan karbohidrat adalah bagian biji. Sebagian besar karbohidrat berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis (sweet corn) tidak mampu memproduksi pati sehingga bijinya terasa lebih manis ketika masih muda. Adapun kandungan jagung manis disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Kandungan Gizi dalam 100 g Jagung Manis Komponen Kadar Karbohidrat (g) 19 Gula (g) 3,2 Serat (g) 2,7 Kalori (kkal) 90 Protein (g) 3,2 Lemak (g) 1,2 1% Vitamin A, setara dg 10 g 12% Folat (Vit. B9), 46 g Vitamin C, 7 mg 12% Besi, 0,5 mg 4% Magnesium, 37 mg 10% Potasium, 270 mg 6% Air (g) 24 Pelaksanaan program kerja atau langkah kerja yang dilakukan pada kegiatan KKN Tematik ini adalah sebagai berikut :

22

1. Pelaksanaan Penyuluhan mengenai teknologi pengolahan Jagung menjadi berbagai produk makanan (Cookies, Cake, dan Emping)Selain terjadi saling memperkenalkan diri, dari pihak peserta KKN perlu pula memperkenalkan tentang pengertian, maksud dan tujuan Kuliah Kerja Nyata kepada masyarakat, sehingga masyarakat memperoleh pemahaman yang tepat dan memiliki kepedulian terhadap kegiatan KKN. Pada tahap ini perlu dibicarakan pula hal-hal teknis yang berkaitan dengan pelaksanaan KKN. Atas latar belakang itulah dilakukannya penyuluhan yang bertujuan mengenalkan tujuan diadakannya program KKN tematik ini serta memberi pandangan kepada masyarakat dusun I desa Bakung agar melihat peluang inovasi dari tanaman jagung yang ternyata memiliki potensi untuk di kembangkan menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi sehingga diharapkan nantinya dapat memacu jiwa berwirausaha

2. Pelaksanaan sosialisasi dengan melakukan demo pembuatan produk olahan jagung (Cookies, Cake, dan Emping) bersama ibu-ibu PKK Setelah melakukan penyuluhan yang di fungsikan sebagai media pengenalan tujuan serta pengenalan potensi jagung yang melimpah kepada masyarakat dusun I desa Bakung, kemudian dilakukan demo pembuatan jenis olahan yang memanfaatkan komoditas jagung. Demo yang dilakukan dengan masyarakat dusun yang dihadiri ibu-ibu PKK dan Karang Taruna ini dilakukan di Sekretariat Karang Taruna dusun I desa Bakung, dimulai pada pukul 13.30-15.30 WIB. Demo atau praktek tahapan pembuatan produk mulai dari cookies, cake dan emping. Demo dilakukan dengan membagi 2 kelompok, baik 1 kelompok untuk pembuatan cookies dan kelompok lainnya untuk membuat cake. Sementara untuk emping, karena tahapan pengolahan memakan waktu maka peserta demo di berikan sampel per tahap dan dapat melihat diagram alir yg disediakan. 3. Menejemen pemasaran dan penerapan pengemasan yang baik dari hasil pengelolaan Jagung desa Bakung

23

Setelah melakukan penyuluhan dan demonstrasi pembuatan produk olahan jagung berupa cookies, cake dan emping. Peserta KKN memberikan beberapa asumsi baik dari segi bagaimana pengemasan yang baik untuk beragam jenis produk juga membantu cara memanajemen pemasaran jika peluang usaha ini diteruskan oleh unit-unit desa yang berminat mengembangkan kewirausahaan. Sistem pengemasan yang digunakan untuk produk olahan berbeda. Kemasan untuk cookies jagung berupa cup kertas sebagai kemasan primer sementara kemasan sekundernya menggunakan toples plastic dengan ukuran kg dan kg. Sementara cake jagung di kemas dengan menggunakan plastic mika. Plastik Mika adalah jenis plastik yang merupakan campuran antara bahan PP/PE/PVC yang terdiri dari plastik mika bening yang lemas untuk album, taplak meja, sampul, pembungkus, dll dan plastik mika film yang kaku untuk membuat kotak. Untuk emping jagung, kemasan yang digunakan adalah plastik PP yang diisi berat 200 gram per bungkus. Jenis-jenis plastic yang digunakan untu pengemasan produk terbukti food grade, aman bersentuhan langsung dengan produk, dan tidak mempengaruhi flavor, tekstur dan warna jika di eksekusi dengan baik. 4. Mengadakan Seminar Desa bersama peserta KKN lainnya di Desa Bakung Dari hasil pelaksanaan dan Identifikasi permasalahan tentang KKN Tematik Pengembangan Potensi Jagung (Zea mays) menjadi Produk Olahan Pangan berupa Cookies, Cake dan Emping Jagung di Dusun I, Desa Bakung, Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir, diperolah secara umum analisa dan hipotesis dari permasalah tersebut. Hasil analisa dan hipotesis itu kemudian dipresentasikan kepada masyarakat yang terdiri dari perwakilan dari LPM Universitas Sriwijaya, perangkat desa, dosen-dosen pembimbing dari jurusan Teknologi Pertanian, dan warga desa Bakung. Adapaun analisa dan hipotesis yang diperoleh adalah sebagai berikut : A. Selai, Permen Jeli dan Lempok

24

Selai dibuat dari keseluruhan buah yang dihancurkan atau bubur buah (Puree), sedangkan permen jeli dibuat dari sari buah. Umumnya buah digunakan sebanyak 35% dari produk secara keseluruhan. Gula (sukrosa) merupakan agen pemanis sebagian besar selai (Broomfield, 1996). Terkadang ditambah senyawa pembentuk gel dan asam sitrat. Puree segar atau beku ditambah dengan gula sukrosa 15-20%. Selanjutnya dipekatkan dengan pemanasan sampai jumlah padatan terlarut minimal 65% untuk selai, permen jeli atau lebih besar 70% untuk lempok. Pada proses pengolahan permen jeli, bubur buah harus ditambahkan asam sitrat untuk mengokohkan jaringan jelli yang terbentuk. Jeli akan terbentuk pada pH optimum 3,2-3,4 dengan penambahan asam sitrat (Yanuriati, 2007). Selai yang bermutu baik dapat dihasilkan dari buah yang benar-benar matang penuh. Buah seperti ini aromanya sangat kuat, sehingga hasil olahannya mempunyai aroma yang kuat dan wangi. Pada buah belum matang, flavour, warna dan pektin alaminya belum dapat digunakan untuk membuat selai. Pektin menjadi lebih larut dan tersedia semakin meningkat pada buah yang matang. Buah lewat matang memiliki flavour yang jelek dan banyak terkontaminasi kerusakan mikrobia (Broomfield, 1996). Menurut Satuhu (1996), pencampuran buah yang mentah dengan buah yang mengkal dapat memperbaiki konsistensi selai yang dihasilkan. diperlukan dalam pembentukan selai. Perbaikan ini disebabkan oleh buah yang mengkal banyak mengandung pektin. Pektin sangat Fungsinya untuk menggumpalkan atau mengentalkan. Biasanya pektin ditambahkan sekitar 0,5 1%. Selain pektin, pati yang tahan terhadap asam kuat dapat ditambahkan. . Senyawa penting dalam pembuatan permen jeli adalah pektin, gula, dan asam. Saat dimasak dalam kondisi tertentu, gabungan ketiganya akan membentuk jeli. Kandungan gula pada jeli tidak kurang dari 45% atau jumlah padatan Banyaknya gula yang ditambahkan tergantung pada kandungan pektin dan asamnya. Semakin tinggi kandungan pektin buah semakin banyak gula yang ditambahkan. terlarutnya tidak kurang dari 65% (Baker et al., 1996).

25

B. Proses Pembuatan Cookies Jagung, Cake Jagung, dan Emping Jagung Cookies Jagung Alat: 1. Baskom 2. Kocokan tangan 3. Loyang 4. Oven 5. Kompor 6. Cetakkan cookies 7. Spatula 8. Cup kertas 9. Kemasan toples Bahan: 1. 150 g Mentega 2. 85 g Gula Halus 3. 1 Butir Kuning telur 4. 200 g Tepung Jagung 5. 25 g Tepung Terigu 6. 27 g Susu bubuk 7. Bahan Penghias Cara Pembuatan: 1. Campurkan mentega dan gula halus, kemudian kocok selama 5 menit hingga merata. 2. Masukkan kuning telur ke dalam adonan yang telah tercampur (adonan I) 3. Campurkan tepung jagung, tepung terigu dan susu bubuk hingga merata. 4. Masukkan campuran tepung jagung, tepung terigu dan susu yang sudah di campur kedalam adonan I

26

Cake Jagung Alat: 1. Baskom 2. Mixer 3. Spatula 4. Panci 5. Oven 6. Kompor 7. Kemasan plastik 8. Loyang Bahan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 5 Butir Kuning telur 3 butir Putih telur 100 g gula pasir 150 g Tepung Terigu 25 g Tepung Jagung 75 g Mentega

7. gelas Minyak sayur 8. sdt ovalet 9. Jagung manis sebagai taburan Cara membuat: 1. Kocok 5 butir kuning telur dan gula pasir hingga mengembang (adonan 1) 2. Kocok putih telur hingga mengembang dan kaku (adonan 2). 3. Campurkan kedua adonan kuning telur dan putih telur sambil diaduk rata dengan perlahan. 4. Masukkan campuran tepung terigu, tepung jagung, dan susu kedalam adonan sambil diaduk rata.

27

5. Masukkan minyak sayur dan mentega yang telah dicairkan sebelumnya kedalam adonan dan aduk secara perlahan hingga rata. 6. Masukkan adonan kedalam loyang yang telah diolesi mentega dan tepung terigu, taburkan tambahan jagung manis atau jagung kaleng. 7. Panggang adonan kedalam oven selama 20 menit. 8. Angkat cake dan siap disajikan.

Emping Jagung Alat: 1. Patu Penumbuk 2. Baskom 3. Perebus 4. Pengukus 5. Tampah Bahan: 1. Jagung Pipil 2. Garam 3. Bawang Putih 4. Bumbu Perasa Cara Pembuatan: 1. Jagung pipil di sortir kemudian di rebus selama 2 jam. 2. Tiriskan jagung pipil yang telah direbus kemudian rendam selama 24 jam. 3. Cuci jagung pipil kemudian kukus selama 2 jam. 4. Giling jagung pipil yang telah di kukus sampai pipih kemudian jemur. 5. Angkat emping jagung kemudian beri bumbu dan jemur kembali. 6. Setelah penjemuran kedua emping digoreng hingga kecoklatan 7. Angkat emping lalu tiriskan minyak.Beri bumbu perasa dan diaduk rata lalu dikemas

28

Gambar 8 . Seminar Desa Hasil Program KKN Tematik Desa Bakung I

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Dari kegiatan KKN Tematik selama kurang lebih dua bulan di Desa Pulau Semambu Dusun V Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dusun V Desa Pulau Semambu memiliki potensi besar di bidang pertanian 2. Pepaya dan Labu Kuning merupakan komoditi andalan Dusun V Desa Pulau Semambu 3. Pengolahan papaya menjadi Selai, Permen Jeli, dan Lempok merupakan salah satu solusi permasalahan dalam pemasaran buah pepaya 4. Dibutuhkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan petani pepaya dalam mendukung peningkatan kualitas dan kuantitas pepaya yang dihasilkan. B. Saran Saran yang dapat kami berikan dari kegiatan KKN ini yaitu semoga pelatihan terhadap produk Cookies, Cake dan Emping jagung dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat, serta diharapkan pembelajaran ini dapat dilanjutkan oleh masyarakat Desa Bakung sehingga dapat mengembangkan industri kecil dari sumber daya yang ada, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

29

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Jagung, http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung Anonim, Budidaya Jagung, http://insidewinme.blogspot.com/2007/11/budidayajagung.html Didit. 2010. PBL 2 dan KKN Tematik. (online) (http://publicahealth.wordpress.com/ 2010/05/22/pbl-2-dan-kkn-tematik/, diakses 17 September 2011). Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1996. Daftar Analisis Bahan Makanan. Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Karsidi, R., Partono., T, Martono. 2000. LPM Universitas Sebelas Maret. Solo. KKN Optimalkan Potensi Mahasiswa.www.gemari.or.id. Gemari Tahun X/Juni 2009 Mangunwidjaja, D. 2003. Teknologi dan Diversjfikasi Pengolahan Jagung. Laboratorium Bioindustri, Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian. Bogor. Prihatman.Kema. 2000. Jagung. Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jakarta Yanuriati, A. 2007. Karakteristik fisikokimia duku Sumatera Selatan dan potensi pengembangannya menjadi berbagai produk olahannya. Prosiding seminar nasional hasil penelitian dan pengkajian teknologi pertanian dalam innovasi teknologi untuk mendukung peningkatan produksi beras dan perkembangan bioenergi untuk membangun sistem ketahanan pangan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat di Balai Penelitian Sembawa 9-10 Juli 2007. Yulius Eka Agung Seputra, Manfaat Jagung, http://artikel-alternatif.blogspot.com/ 2008/01/manfaat-jagung.htm