2
LAPORAN OPERASI Tanggal : Jum’at, 20 April 2007 No.Reg/MR : 925642 Nama : Ny. Mila A/ 32 tahun Alamat : Natar, Lampung Selatan Operator : dr. Oriza Z Asisten I : dr. Novita Himawan Asisten II : Yulia Endasari, S.Ked Anestesi : General Anestesi Pukul 14.30 WIB : Operasi dimulai Penderita posisi terlentang dalam keadaan narkosis umum, dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik di daerah perut dan sekitarnya. Lapangan operasi dipersempit dengan duk steril lalu dilakukan incisi mediana dari 1 jari di atas simfisis sampai di bawah pusat sepanjang ± 15 cm. Incisi diperdalam secara tajam dan tumpul sampai menembus peritoneum. Menggunting peritoneum kandung kencing (plika vesikouterina) di depan segmen bawah rahim (SBR) secara melintang. Plika vesikouterina ini disisihkan kea rah bawah dan samping dilindungi dengan spekulum kandung kencing. Diputuskan untuk dilakukan Seksio Sesarea Transperitoneal Profunda dengan cara sebagai berikut : Dilakukan incisi pada segmen bawah rahim (SBR) 1 cm di bawah irisan plika vesikouterina tadi secara tajam dengan pisau bedah ± 2 cm sehingga menembus plasenta, kemudian diperlebar melintang secara tumpul dengan kedua jari telunjuk operator. Didapatkan ketuban ketuban dipecahkan, janin dilahirkan dengan meluksir kepalanya. Badan janin dilahirkan dengan menarik kaki (laki-laki, BB : 3000 gr, PB : 50 cm, AS 6/8) lalu tali pusat dijepit dan dipotong, plsenta dilahirkan secara manual. Luka dinding rahim dijahit. Lapisan 1 : dijahit jelujur, pada endometrium dan miometrium dengan chromic catgut no 2.0 Lapisan 2 : dijahit jelujur pada miometriumnya saja dengan chromic catgut no 2.0 Lapisan 3 : dijahit jelujur pada plika vesikouterina dengan chromic catgut no 2.0 Setelah dinding rahim selesai dijahit, kedua adneksa dieksplorasi. Rongga perut dibersihkan dari sisa-sisa darah. Setelah diyakini tidak ada perdarahan, dilakukan penutupan dinding abdomen lapis demi lapis dengan cara: Peritoneum dijahit secara jelujur feston dengan plain catgut no 2.0 Otot dijahit secara jelujur dengan plain catgut no 2.0 Fasia dijahit secara jelujur feston dengan vicryl no 0 Subkutis dijahit secara terputus dengan plain catgut no 2.0 Kutis dijahit secara subkutikuler dengan vicryl no 2.0 Luka operasi ditutup dengan kassa sufratule dan hipafix. Pukul 17.00 WIB : Operasi selesai

Lap Op Plasenta Previa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

n mvkm ,d

Citation preview

Page 1: Lap Op Plasenta Previa

LAPORAN OPERASI

Tanggal : Jum’at, 20 April 2007No.Reg/MR : 925642Nama : Ny. Mila A/ 32 tahunAlamat : Natar, Lampung SelatanOperator : dr. Oriza ZAsisten I : dr. Novita HimawanAsisten II : Yulia Endasari, S.KedAnestesi : General Anestesi

Pukul 14.30 WIB : Operasi dimulai

Penderita posisi terlentang dalam keadaan narkosis umum, dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik di daerah perut dan sekitarnya. Lapangan operasi dipersempit dengan duk steril lalu dilakukan incisi mediana dari 1 jari di atas simfisis sampai di bawah pusat sepanjang ± 15 cm. Incisi diperdalam secara tajam dan tumpul sampai menembus peritoneum. Menggunting peritoneum kandung kencing (plika vesikouterina) di depan segmen bawah rahim (SBR) secara melintang. Plika vesikouterina ini disisihkan kea rah bawah dan samping dilindungi dengan spekulum kandung kencing.Diputuskan untuk dilakukan Seksio Sesarea Transperitoneal Profunda dengan cara sebagai berikut : Dilakukan incisi pada segmen bawah rahim (SBR) 1 cm di bawah irisan plika vesikouterina tadi secara tajam

dengan pisau bedah ± 2 cm sehingga menembus plasenta, kemudian diperlebar melintang secara tumpul dengan kedua jari telunjuk operator.

Didapatkan ketuban ketuban dipecahkan, janin dilahirkan dengan meluksir kepalanya. Badan janin dilahirkan dengan menarik kaki (laki-laki, BB : 3000 gr, PB : 50 cm, AS 6/8) lalu tali pusat dijepit

dan dipotong, plsenta dilahirkan secara manual. Luka dinding rahim dijahit.

Lapisan 1 : dijahit jelujur, pada endometrium dan miometrium dengan chromic catgut no 2.0Lapisan 2 : dijahit jelujur pada miometriumnya saja dengan chromic catgut no 2.0Lapisan 3 : dijahit jelujur pada plika vesikouterina dengan chromic catgut no 2.0

Setelah dinding rahim selesai dijahit, kedua adneksa dieksplorasi. Rongga perut dibersihkan dari sisa-sisa darah.Setelah diyakini tidak ada perdarahan, dilakukan penutupan dinding abdomen lapis demi lapis dengan cara: Peritoneum dijahit secara jelujur feston dengan plain catgut no 2.0 Otot dijahit secara jelujur dengan plain catgut no 2.0 Fasia dijahit secara jelujur feston dengan vicryl no 0 Subkutis dijahit secara terputus dengan plain catgut no 2.0 Kutis dijahit secara subkutikuler dengan vicryl no 2.0 Luka operasi ditutup dengan kassa sufratule dan hipafix.

Pukul 17.00 WIB : Operasi selesai

Diagnosis prabedah : G1P0A0 hamil aterm belum inpartu dengan plasenta previa totalis, JTH preskep Diagnosis pascabedah : P1A0 post operasi SSTP ai Plasenta Previa TotalisJenis tindakan : Seksio Sesarea Transperitoneal Profunda

Perawatan pasca operasi :Observasi tanda vital ibu (TD, N, RR, T)Cek Hb, bila Hb < 10 gr%, transfusi s/d Hb 10 gr%IVFD Rl : NaCl = 2 : 1 gtt 20/mntKateter menetap, catat input dan output cairanMobilisasiPuasa sampai bising usus (+) Obat : Inj Viccilin 1 gr/12 jam (iv) Inj Gentamycin 80 mg/12 jam (iv) Metronidazol inf 500 mg/12 jam (iv) Inj Alinamin F 1 amp/8 jam (iv) Inj Tramadol 1 amp/8 jam (iv) Inj Transamin 1 amp/8 jam (iv) Vit C 2 amp/12 jam (iv) Oxytocin 2 amp / kolf RL gtt xx/mnt sampai 12 jam post op (drip)