7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pendidikan sangat penting bagi semua orang. Dengan pendidikan sebuah negara mengalami kemajuan dan perkembangan. Dengan meningkatnya kemampuan sumber daya manusia didalamnya dapat meningkatkan produktivitas suatu negara. Seperti tertuang dalam UU RI no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 5 ayat 1, bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Hal ini berarti suatu satuan pendidikan yang diselenggarakan tidak membedakan jenis kelamin, suku, ras dan kedudukan sosial serta tingkat kemampuan ekonomi, dan tidak terkecuali juga kepada para penyandang cacat baik fisik maupun mental. Khusus bagi para penyandang cacat disebutkan dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 pasal 5 ayat 2, bahwa warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Pendidikan khusus yang dimaksud adalah pendidikan luar biasa. Pendidikan luar biasa seperti yang termuat dalam PP no. 72 tahun 1991 adalah pendidikan yang khusus diselenggarakan bagi peserta didik yang menyandang kelainan fisik ataupun kelainan mental. Pendidikan luar biasa bertujuan membantu para peserta didik yang menyandang kelainan fisik ataupun kelainan mental agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan ketrampilan sebagai pribadi ataupun anggota masyarakat dalam menjalin hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar, serta dapat mengembangkan kemampuan dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjutan. Pendidikan luar biasa diberikan kepada warga negara yang memiliki kelainan fisik PERANCANGAN ARSITEKTUR 4 – SEKOLAH LUAR BIASA 1

Lap Pendahuluan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LAPORAN DESAIN PERENCANAAN SD

Citation preview

Page 1: Lap Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pendidikan sangat penting bagi semua orang. Dengan pendidikan sebuah negara

mengalami kemajuan dan perkembangan. Dengan meningkatnya kemampuan sumber daya

manusia didalamnya dapat meningkatkan produktivitas suatu negara. Seperti tertuang dalam

UU RI no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 5 ayat 1, bahwa setiap

warga negara memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Hal ini berarti suatu

satuan pendidikan yang diselenggarakan tidak membedakan jenis kelamin, suku, ras dan

kedudukan sosial serta tingkat kemampuan ekonomi, dan tidak terkecuali juga kepada para

penyandang cacat baik fisik maupun mental. Khusus bagi para penyandang cacat disebutkan

dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 pasal 5 ayat 2, bahwa warga negara yang memiliki kelainan

fisik, emosional, mental, intelektual dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.

Pendidikan khusus yang dimaksud adalah pendidikan luar biasa. Pendidikan luar biasa

seperti yang termuat dalam PP no. 72 tahun 1991 adalah pendidikan yang khusus

diselenggarakan bagi peserta didik yang menyandang kelainan fisik ataupun kelainan mental.

Pendidikan luar biasa bertujuan membantu para peserta didik yang menyandang kelainan fisik

ataupun kelainan mental agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan ketrampilan

sebagai pribadi ataupun anggota masyarakat dalam menjalin hubungan timbal balik dengan

lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar, serta dapat mengembangkan kemampuan dalam

dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjutan. Pendidikan luar biasa diberikan kepada warga

negara yang memiliki kelainan fisik ataupun kelainan mental agar nantinya bisa mandiri dan

bersosialisasi ke masyarakat secara normal.

Sekolah luar biasa merupakan sebuah sekolah yang memiliki tanggung jawab terhadap

anak berkebutuhan khusus agar dapat memberikan pendidikan dengan tujuan agar anak dapat

mandiri dan memiliki kemampuan bersosialisasi. Sekolah luar biasa Negeri dikelola oleh

pemerintah dan sekolah luar biasa swasta dikelola oleh sebuah yayasan. Sekolah luar biasa

berbeda dengan sekolah pada umumnya. Metode pembelajaran yang klasikal tidak dapat di

terapkan pada anak berkebutuhan khusus karena pada ABK proses pembelajaran dilakukan

secara individu. Selain itu, fasilitas gedung, sarana dan prasarana yang dibutuhkan ABK

memerlukan perhatian khusus karena faktor ketunaanya (kekurangan) baik fisik maupun

mental sehingga diperlukan pendekatan universal atau desain universal, untuk menghasilkan

PERANCANGAN ARSITEKTUR 4 – SEKOLAH LUAR BIASA 1

Page 2: Lap Pendahuluan

desain fasilitas atau bangunan yang dapat digunakan oleh semua orang tanpa batasan fisik,

rentang usia, dan jenis kelamin.

Sekolah luar biasa yang ada di kota Semarang pada khususnya, belum sepenuhnya

memenuhi peraturan menteri pekerjaan umum no. 30 tahun 2006 tentang pedoman teknis

fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan dan lingkungan untuk sebuah bangunan public dan

Permendiknas No.33 tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana SDLB, SMPLB, SMALB.

SLB yang sudah ada masih seperti sekolah pada umumnya, meskipun belum sepenuhnya

sesuai dengan peraturan pemerintah.

Dari uraian diatas, maka dibutuhkan suatu perencanaan dan perancangan sebuah

sekolah luar biasa yang nantinya diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi anak

berkebutuhan khusus dan semua orang. Sehingga dapat meningkatkan proses belajar

mengajar di sekolah. Dengan memperhatikan pendekatan desain universal serta ruang terbuka

hijau didalamnya yang bermanfaat bagi penggunanya.

1.2 Tujuan dan Sasaran

1) Tujuan

Memperoleh suatu judul PA-4 yang jelas dan layak, dengan suatu penekanan desain yang

spesifik sesuai karakter atau keunggulan judul atau citra yang dikehendaki atau judul yang

diajukan tersebut

2) Sasaran

Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok proses (dasar) perencanaan dan perancangan

Sekolah Luar Biasa Negeri melalui aspek-aspek panduan perancangan (desain guide lines

aspect) dan alur pikir penyusunan LP3A dan desain grafis yang dikerjakan

1.3 Manfaat

Bermanfaat untuk memperoleh wawasan dan pemahaman tentang Sekolah Luar Biasa Negeri

untuk proposal Perancanagan Arsitektur 4 yang diajukan. Sebagai langkah awal dalam proses

Perancangan Arsitektur 4 sebelum tahap penyusunan Laporan Program Perencanaan dan

Perancangan Arsitektur (LP3A) dan Studio Grafis.

1.4 Alur Bahasan

A. Pengertian dan Pemahaman Judul

PERANCANGAN ARSITEKTUR 4 – SEKOLAH LUAR BIASA 2

Page 3: Lap Pendahuluan

Sekolah luar biasa adalah sekolah bagi anak berkebutuhan khusus yang bertanggung

jawab melaksanakan pendidikan anak-anak yang berkeutuhan khusus.

B. Alur bahasan dan Alur Pikir

Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat ruang lingkup pembahasan,

metode pembahasan, sistematika pembahasan, dan alur pikir

Tinjauan pustaka dan studi banding

Berisi tinjauan mengenai sekolah luar biasa secara umum, klasifikasi tipe sekolah luar

biasa, sarana dan prasarana sekolah luar biasa, desain universal

Tinjauan Kota Semarang

Berisi tentang tinjauan umum kota semarang, potensi, pembagian wilayah kota Semarang,

tinjauan umum kecamatan gajahmungkur, dan potensi kecamatan gajahmungkur.

Pendekatan Program Perencanaan Arsitektur

Berisi pendekatan dan analisis perencanaan Sekolah luar biasa di kecamatan

gajahmungkur

Alur Pikir

Aktualita

- Pembangunan pendidikan berperan penting untuk menciptakan sumber daya manusia

yang berguna bagi bangsa termasuk juga anak berkebutuhan khsusus

- Bangunan sekolah luar biasa di kota Semarang belum sepenuhnya memenuhi asas

aksesbilitas bagi anak berkebutuhan khusus

- Adanya minat orang tua yang ingin mendaftarkan sekolah anaknya yang berkebutuhan

khusus

Urgensi

- Ketersediaan fasilitas dan sarana/prasarana yang lengkap didalam sekolah luar biasa

menjadi salah satu faktor meningkatnya kemampuan anak untuk dapat mandiri dan

dapat bersosialisasi dengan masyarakat pada umumnya.

Originalitas

- Merencanakan Sekolah luar biasa di kota Semarang yang bertujuan untuk

meningkatkan pendidikan SDM bagi anak berkebutuhan khusus dengan menekankan

pada desain universal.

PERANCANGAN ARSITEKTUR 4 – SEKOLAH LUAR BIASA 3

Page 4: Lap Pendahuluan

Rumusan masalah

Bagaimana menciptakan sebuah sekolah luar biasa yang sesuai dengan anak

berkebutuhan khusus dan mampu menunjang aktivitas pengguna yang ada didalamnya

dengan menekankan pada desain universal

Data lokasi dan Tapak Studi Literatur studi banding

Tinjauan kota Semarang landasan teori standar SLB Negeri Semarang

Tinjauan Lokasi Tapak perencanaan dan

RDTRK kota Semarang perancangan

Analisa

Penyediaan fasilitas, sarana prasarana dan perencanaan tapak

Pendekatan landasan program perencanaan dan perancangan

Pendekatan melalui aspek-aspek perencanaan dan perancangan arsitektur yaitu aspek

kontekstual, fungsional, arsitektural, teknis, kinerja.

Program dasar perencanaan dan perancangan arsitektur

Persyaratan konsep dasar perencanaan dan perancangan, penentuan tapak terpilih dan

program ruang sekolah luar biasa

C. Pokok – Pokok Materi

Standar sarana dan prasarana SDLB, SMPLB, SMALB (Permenkes no. 33 tahun 2008)

- Ruang kelas - Ruang Pimpinan

- Ruang perpustakaan - Ruang Guru

- Ruang pembelajaran khusus - Ruang Tata Usaha

- Ruang orientasi dan mobilitas - Tempat beribadah

- Ruang bina wicara - Ruang UKS

- Ruang bina persepsi - Ruang Konseling

- Ruang bina diri - Ruang Organisasi kesiswaan

- Ruang bina diri dan bina gerak - Kamar mandi

- Ruang bina pribadi dan sosial - Gudang

- Ruang keterampilan - Tempat berolahraga

- Tempat bermain

PERANCANGAN ARSITEKTUR 4 – SEKOLAH LUAR BIASA 4

Page 5: Lap Pendahuluan

Luas lahan minimum SDLB, SMPLB, SMALB yang bergabung

No.Jenjang

pendidikan

Banyak

rombongan

belajar

Luas lahan minimum (m2)

Bangunan satu

lantai

Bangunan

dua lantai

1 SDLB dan SMPLB 9 1600 850

2 SDLB, SMPLB,

SMALB

12 1800 950

3 SMPLB dan

SMALB

6 1440 770

D. Data

1.5 Lingkup Bahasan

Lingkup pembahasan pada pembuatan Sekolah Luar Biasa di Semarang menitik

beratkan pada:

1). Secara subtansial Pembahasan mentitik beratkan pada hal-hal yang berkaitan dengan

disiplin ilmu arsitektur, dengan melihat keberadaan bangunan Sekolah Luar Biasa Negeri

di Semarang ini dapat sebagai bangunan bermassa banyak dengan berdasarkan

fungsinya.

2). Secara spasial lokasi perencanaan masuk pada wilayah administratif kota Semarang propinsi Jawa Tengah.

PERANCANGAN ARSITEKTUR 4 – SEKOLAH LUAR BIASA 5