Upload
rizka
View
232
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
perencanaan perkerasan jalan
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
HASIL PEMERIKSAAN ASPAL KERAS PENETRASI 6070
LASTON
NO. JENIS PENGUJIAN SATUANMETODE
PENGUJIAN
SPESIFIKASI
MIN MAX
1.Penetrasi 25° 100 gr (5 detik)
0,1 SNI 06-2456-1991 60 79
2. Titik Lembek ℃ SNI 06-2434-1991 48 58
3. Daktilitas Cm SNI 06-2432-1991 100 -
4. Kelarutan dalam C2HCL3 % ASTDM D 2042 99 -
5. Titik Nyala ℃ SNI 06-2433-1991 200 -
6. Berat Jenisgrml
SNI 06-2488-1991 1,0 -
7. Kehilangan Berat % SNI 06-2441-1991 - 0,8
8. Penetrasi Setelah TFOT % asli SNI 06-2456-1991 54 -
9. Daktilitas Setelah TFOT Cm SNI 06-2432-1991 50 -
10. Titik Lembek ℃ SNI 06-2434-1991 - -
KELOMPOK 7 Page 1
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
BAB 1
BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER
(SNI 06-2441-1991)
I. Tujuan Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis bitumen keras dan ter dengan
piknometer. Berat jenis bitumen dan ter adalah perbandingan antara bitumen atau ter dan berat jenis air suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu.
II. Peralatan dan Bahan Piknometer
Sample aspal
Gleserin
KELOMPOK 7 Page 2
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Air suling
Neraca
Oven
III. Langkah kerja Timbang berat piknometer.
KELOMPOK 7 Page 3
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Masukkan air sebanyak leher piknometer, kemudian timbang.
Lumasi tangan dengan gleserin, dan buat 5 butir bola-bola aspal dengan ukuran kira-kira 1 cm.
Masukkan bola-bola kedalam piknometer, timbang beratnya.
Lalu tambahkan air sebanyak leher piknometer dan timbang kembali beratnya.
KELOMPOK 7 Page 4
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Masukkan piknometer yang berisi bola-bola aspal dan air ke dalam oven selama 24 jam, keluarkan dan timbang kembali beratnya.
IV. Pengolahan data - (W1)Berat piknometer = 115 gram
- (W2)Berat piknometer + air = 427, 5 gram
- (W3)Berat piknometer + 5 butir aspal = 116, 7 gram
- (W4)Berat piknometer + 5 butir aspal + air = 394,3 gram
- (W5)Berat piknometer + 5 butir aspal + air setelah di oven = 323, 5 gram
Perhitungan
Berat Jenis = (W 3−W 1)
(W 2−W 1 )−(W 3−W 4)
= (116,7−115)
(427,5−115)−(116,7−394,3)=0,05 gram
V. KesimpulanDari data yang kami peroleh dari praktikum yang kami lakukan bahwa aspal yang
kelompok kami uji memiliki berat jenis sebesar 0,05 gram/cm3. Dan berat jenis tersebut tidak termasuk kedalam kriteria aspal yang baik. Karena kriteria aspal yang baik yaitu memiliki berat jenis minimal 1 gram/cm3. Hasil berat jenis aspal tersebut tidak memenuhi syarat SNI 06 – 2488 – 1991.
KELOMPOK 7 Page 5
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
BAB 2
PENETRASI BAHAN-BAHAN BITUMEN
(SNI 06-2456-1991)
I. Tujuan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan penetrasi bitumen keras atau lembek (solid atau semi solid) dengan memasukkan jarumpenetrasi ukuran tertentu, beban dan waktu tertentu kedalam bitumen dalam suhu tertentu.
II. Peralatan dan BahanSample aspal
Alat penetrasi
Gleserin
KELOMPOK 7 Page 6
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Stopwatch
III. Langkah kerja Periksa dan bersihkan alat-alat dan bahan yang akan digunakan. Letakan sample aspal di alat penetrasi, pastikan skala menunjukkan angka nol.
Tekan tombol selama 5 detik, catat skala yang tertera pada penunjukknya.
Lakukan pengujian sebanyak 5 kali pada titik yang berbeda, dan sebelum dilakukan pengujian selanjutnya pastikan jarum di lumasi gleserin terlebih dahulu.
KELOMPOK 7 Page 7
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
IV. Pengolahan dataHasil penetrasi toleransi (mm)
0-49 50-149 150-249 250
20 40 60 80
Hasil penetrasi benda uji = titik1+titik 2+titik3+ titik 4+titik 5
jumlah titik=hasil−hasil penetrasi toleransi
=50+43+62+72+63
5=58−40
= 18 mm
V. Kesimpulan
Dari data yang kami peroleh dari praktikum yang kami lakukan bahwa aspal yang kami uji dengan uji penetrasi memiliki hasil 18 mm. Angka tersebut menunjukkan bahwa aspal yang kami uji memiliki kualitas yang tidak bagus untuk perkerasan jalan. Karena angka minimal untuk pengujian praktikum ini adalah minimal 60 mm dan maksimal 79 mm, dalam SNI 06 - 2456 -1991.
KELOMPOK 7 Page 8
Titik 1 50
Titik 2 43
Titik 3 62
Titik 4 72
Titik 5 63
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
BAB 3
PEMERIKSAAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR DENGAN CLEVERLAND OPEN CUP
(SNI 06 – 2433 – 1991)
I. Tujuan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan titik nyala dan titik bakar dari semua jenis hasil minyak bumi kecuali minyak bakar dan bahan lainnya yang mempunyai titik nyala open cup kurang dari 790. Titik nyala adalah suhu pada saat terlihat nyala singkat pada suhu di atas permukaan aspal. Titik bakar adalah suhu pada saat terlihat nyala sekurang-kurangnya 5 detik pada suhu titik di atas permukaan aspal.
II. Peralatan dan Bahan
Sample aspal
Cleverland open cup
KELOMPOK 7 Page 9
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Thermometer
Stopwatch
Korek Gas
III. Langkan kerja Letakan plat kuningan di atas alat Cleverland open cup, atur sumber panas agar tepat di
bawah tengah cawan.
KELOMPOK 7 Page 10
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Posisikan termometer tegak lurus dengan benda uji.
Nyalakan alat Cleverland sampai suhunya tinggi (+200oC).
Nyalakan sumbe rapi (gas) pada aspal, sampai timbul percikan-percikan api.
Lihat dan catat pada suhu berapa aspal mulai memercikan api.
IV. Pengolahan data
KELOMPOK 7 Page 11
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
V. Kesimpulan
Dari pengujian ini, menunjukan bahwa aspal yang diuji
termasuk kriteria aspal yang baik karena menurut SNI
06-2433-1991 suhu minimum keluarnya titik nyala yaitu
200℃, sedangkan dalam pengujian ini, aspal belum
memercikan api sampai suhu 2340C.
KELOMPOK 7 Page 12
Menit oC
1 25
2 30
3 30
4 30
5 30
6 30
7 30
8 30
9 30
10 30
11 30
12 30
13 30
14 30
15 30
16 30
17 31
18 39
19 40
20 40
21 49
22 50
23 50
24 59
25 60
26 60
27 67
28 72
29 98
30 118
31 130
32 148
33 160
34 170
35 180
36 190
37 200
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
BAB 4
KELEKATAN ASPAL PADA BATUAN
I. Tujuan
Praktikum ini dimaksudkan untuk menetapkan kelekatan aspal pada batuan tertentu
dalam air.
II. Peralatan dan Bahan
Agregat
Aspal yang sudah dipanaskan
Capitan
KELOMPOK 7 Page 13
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Kertas
Neraca
III. Langkah kerja Timbang agregat dan kertas.
Celupkan agregat ke dalam aspal yang telah di panaskan dengan menggunakkan capitan.
Lalu letakkan agregat tersebut diatas kertas, dan timbang.
KELOMPOK 7 Page 14
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Lakukkan percobaan tersebut hingga 8 kali, dan catatat hasil pengujiannya.
IV. Pengolahan dataW1(berat agregat + kertas) = 16 gramW2(berat agregat + aspal – kertas) = 17 gram
Kelekatan aspal = W 2−WIW 1
x 100 %=¿ 17−16
16=6 ,25 %
Rata-rata = agregat 1+agregat 2+agregat 3+agregat 4+agregat 5+agregar6+agregat 7+agregat 8
jumlah agregat
= 17+16 ,5+17+15+22+16+17+15
8=16 ,94 gram
Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 Kel.7 Kel.8
W2 17 16,5 17 15 22 16 17 15
V. Kesimpulan Dari praktikum yang telah kami lakukan, kami mendapatkan presentase kelekatan aspal pada agregat / batuan adalah 6 ,25 %.
KELOMPOK 7 Page 15
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
BAB 5
DEKTILITAS BAHAN – BAHAN BITUMEN
(SNI 06-2432-1991)
I. Tujuan Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengukur jalan terpanjang yang ditarik antara 2
cetakan yang berisi bitumen kasar sebelim putus, pada suhu dan kecepatan tertentu.
II. Peralatan dan BahanSample aspal yang sudah dipanaskan
Alat dektilitas
Gliserin
KELOMPOK 7 Page 16
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Cetakan dektilitas kuningan
Air sulung
Stopwatch
III. Langkah kerja Tuangkan air kedalam alat dektilitas sampai cetakan kuningan terendam.
KELOMPOK 7 Page 17
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Kencangkan benang dengan obeng.
Tuangkan gliserin hingga sampel aspal melayang(tidak jatuh kedalam air).
Pasang cetakan kuningan pada mesin dektilitas.
Nyalakan mesin dektilitas dengan menekan tombol power dan start.
KELOMPOK 7 Page 18
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Lalu catat jarak penarikan setiap menit hingga aspal putus.
IV. Pengolahan data
MenitJarak
Kanan Kiri
1 7,2 7,2
2 16,3 16,3
3 24,6 24,6
4 33,6 33,6
5 41,8 41,8
6 50,3 50,3
7 59,3 59,3
8 67,5 67,5
9 76,3 76,3
10 85,1 85,1
11 93,5 93,5
12 102,9 102,9
V. KesimpulanDari praktikum yang kami lakukan, aspal yang diuji daktilitasnya pada menit ke-12 dengan panjang 102,9 cm masih belum putus. Ini menandakan bahwa aspal yang kami uji termasuk aspal yang baik menurut SNI 06-2432-1991.
KELOMPOK 7 Page 19
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
BAB 6
TITIK LEMBEK ASPAL
(SNI 06-2434-1991)
I. TujuanTujuan dari praktikum ini adalah untuk dapat mengetahui suhu dimana aspal mualai lembek dengan menggunakan alat ring and ball dimana suhu ini akan menjadi acuan dilapangan atas kemampuan aspal menahan suhu yang terjadi untuk tidak lembek sehingga dapt mengurangi daya lekat.
II. Peralatan dan BahanSample aspal yang sudah dipanaskan
Plat kuningan
Cincin kuningan
KELOMPOK 7 Page 20
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Pan
Gelas ukur
Bola besi
Thermometer
KELOMPOK 7 Page 21
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Kompor
Stopwatch
III. Langkah kerja Masukkan air sebanyak 900 ml ke dalam gelas ukur.
KELOMPOK 7 Page 22
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Pasang cincin kuningan yang berisi aspal pada plat kuningan dan letakan bola besi diatas aspal pada cincin kuningan.
Lalu letakan plat kuningan, cincin kuningan dan bola besi tersebut di dalam gelas ukur
yang sudah diisi air .
Setelah itu letakan thermometer pada lubang plat kuningan.
KELOMPOK 7 Page 23
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Isi pan dengan air secukupnya, letakan gelas ukur beserta isinya di atas pan.Setelah itu letakan diatas kompor, nyalakan api. Amati pembacaan seriap menit dan baca suhu pada saat aspal turun bersamaan dengan bola baja tersebut.
IV. Pengolahan data
Waktu (Menit)
Suhu (℃) Keterangan
Kanan Kiri
0 0 0 Belum
1 28 28 Belum
2 29 29 Belum
3 31 31 Belum
4 34 34 Belum
5 38 38 Belum
6 42 42 Belum
7 47 47 Belum
8 52 52 Belum
9 56 56 Belum
9 : 39 59 59 Sample kanan jatuh
9 : 46 60 Sample kiri jatuh
KELOMPOK 7 Page 24
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
V. KesimpulanDari praktikum yang kami lakukan, pada menit ke 9 : 39 sample kanan jatuh dengan suhu 59℃ ; pada menit ke 9 : 46 sample kiri jatuh dengan suhu 60℃. Hasil ini menunjukkan bahwa dari kedua sampe aspal yang kami uji titik lembeknya tidak memenuhi syarat SNI 06-2434-1991, yang spesifikasi minimum dan maksimumnya yaitu 48 dan 58℃.
VI.
KELOMPOK 7 Page 25
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 7 Page 26