Upload
cherrydevil
View
2.232
Download
232
Embed Size (px)
DESCRIPTION
farmasi
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI STERIL
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI STERILKLORAMFENIKOL EYE OINT
KLORAMFENIKOLA EYE OINT 1 %
NAMA KELOMPOK :
1. DEBY MAYA SANTI (O5335005)
2. DEWI SARTIKA PASARIBU ( 05335008 ) 3. ENDAH SUSANTI ( 05335009 )
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
2007KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT kerena hanya dengan rahmat dan karunia- Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum teknologi steril tentang salep mata kloramfenikolDalam kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga terselesailah laporan ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
Jakarta, Agustus 2007
Penulis
DAFTAR ISIKata Pengantar..............................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................11.2 Pembatasan Masalah......................................................................11.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum.......................................................................1 1.3.2 Tujuan khusus.......................................................................1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mata.............................................................................................12.2 Kloramfenikol.................................................................................2BAB 1IIDATA DAN HASIL PERCOBAAN
A. Rancangan sediaan......................................................................
B. Data Praformulasi bahan aktif.........................................................
C. Data Praformulasi bahan tambahan.............................................
D. Formulir pengkajian praformulasi...........................................
E. Formula dan perhitungan........................................................
F Prosedur Pembuatan
G. Instruksi Kerja...............................................................................
H. Evaluasi sediaan ...................................................................
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................
BAB VKESIMPULAN...................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangSalep mata, oculenta adalah gel dengan perubahan bentuk plastis,yang ditentukan untuk digunakan pada mata. Dari selep mata dituntut, bahwa mereka harus steril atau ekstrem kuman ( angka kuman 0) dan tidak merangsang, memiliki daya lembut. Mereka harus ditunjang oleh sifat hidrofil tertentu, yang menjamin terjadinya emulsifikasi dengan cairan air mata sehingga distribusi dalam kantung konjungtiva menjadi lebih baik1.2 Pembatasan Masalah
Pada laporan ini penulis membatasi masalah hanya kepada sediaan steril salep mata kloramfenikol1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan umum
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan lebih memahami tentang apa, bagaimana cara pembuatan dari sediaan steril salep mata kloramfenikol
1.3.1 Tujuan Khusus
Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan penulis didalam memahami tentang sediaan steril salep mata kloramfenikol
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mata
[ L. oculus; Yun. Ophtalmus ] [ MeSH : Eye] organ penglihatan ; disebut juga oculus. Bola mata ( bulbus okuli) berbentuk bulatan besar dengan segmen bulatan yang lebih kecil, cornea disebelah depan. Organ ini tersusun atas tiga lapisan, yaitu layer atau fibrous tunic yang kuat disebelah luar, yang terdiri dari sklera berwarna putih yang menyelimuti sebagian besar bola mata serta kornea pada permukaan anterior, vascular tunic, atau uvea pada bagian tengah yang terdiri dari koroid, badan siliaris, dan iris, dan internal tunic yang berkaitan dengan saraf dan tugas sensorik, terutama terdiri dari retina. Lensa merupakan lensa transparan dengan kedua permukaan cembung ( bikonveks).
2.2 Kloramfenikol
Chlorampenicol diperoleh dari sejenis streptomyces (1947) tapi kemudian dibuat secara sintesis. Antibiotikum broad spectrum ini berkhasiat terhadap hampir semua kuman grampositif dan sejumlah kuman gram-negatif, juga terhadap spirokhaek, chlamidya trachomatis dan micoplasma. Chlorampenicol bekerja bakterisid terhadap str. Pneumoniae, Neiss. Meningitides, dan H. Influensa. Obat ini merupakan obat yang paling unggul terhadap basil tipes. Keberatannya tidak berkhasiat mematikan kuman, sehingga sering kali timbul pembawa bacill , juga dapat mengakibatkan anemia aplastis fatal.
Chlorampenicol digunakan sebagai salep 3% dan tetes atau salep mata 0,25 1% sebagai pilihan kedua, jika fusidat dan tetrasiklin tidak efektif. Rasa esternya (palmitat dan stearat) tidak pahit berlainan dengan chlorampenikol sebagai basa, maka sering digunakan untuk sediaan suspensi. Ester inaktif ini dalam usus dihidrolisa oleh enzim lipase dan menghasilkan basa aktif kembali. Untuk injeksi dipergunakan garamNa dari ester suksinat yang mudah larut dan dalam jaringan dirombak menjadi chlorampenikol aktif.
Masa paruh eliminasi pada orang dewasa lebih kurang 3jam, pada bayi berumur < dari 2 minggu sekitar 24 jam. Kira-kira 50% chorampenikol dalam darah terikat dengan albumin. Obat ini didistribusikan secara baik keberbagai jaringan tubuh, termasuk jaringan otak, cairan ceresbrospinal dan mata. Sebagian kecil chorampenikol mengalami reduksi menjadi senyawa aril aminyang tidak aktif lagi.Dalam waktu 24 jam, 8090% chlorampenikol yang diberikan oral telah diekskresi melalui ginjal. Dari seluruh chorampenikol yang diekskresi melalui urin hanya 5-10% dalm bentuk aktif. Bentuk aktif chorampenikol diekskresi terutama melaui filtrat glumerolus sedangkan metabolitnya dengan sekresi tubulus.
Pada gagal ginjal, masa paruh chlorampenikol bentuk aktif tidak banyak berubah tetapi metabolitnya yang non toksik mengalami kumulasi. Dosis perlu dikurangi bila terdapat gangguan fungsi hepar yang menyertai gagal ginjal. Dalam dosis terapi chlorampenikol menghambat biotranspormasi tolbutamid, fenitoin, dikumarol, dan obat lain yang dimetabolisme oleh enzim mirosom hepar. Dengan demikian toksisitas obat ini lebih tinggi bila diberikan bersama chlorampenikol. Interaksi obat dengan phenobarbital dan rimfamfisin akan memperpendek waktu paruh dari chlorampenikol.
Efek samping antara lain: gangguan lambung usus, neuropati optis dan ferifer, radang lidah dan mukosa mulut tetapi, yang sangat berbahaya adalah depresi sumsum tulang ( myelodepres ) yang dapat tampak dalm bentuk anemia, yakni sebagai:a. Penghambat pembentukan sel-sel darah (eritrosit, trombosit, dan granulosit) yang timbul dalam waktu 5 hari sesudah dimulai terapi. Gangguan ini tergantung dari dosis serta lamanya terapi dan bersifat reversibel.
b. Anemia Aplastis, yang dapat timbul sesudah beberapa minggu sampai beberapa bulan, pada penggunaan oral, parenteral dan okuler, maka tetes mata tidak boleh digunakan lebih lama dari 10 hari.Reaksi alergi, Chorampenikol dapat menimbulkan kemerahan kulit, angioudem, urtikaria dan anapilaksis. Kelainan yang menyerupai reaksi Herxheimer dapat terjadi pada pengobatan tipoid walaupun yang terakhir ini jarang dijumpai.2.2 Salep Mata
Salep mata adalah gl dengan sifat deformasi plastis, yang digunakan pada mata. Sediaan ini dapat mengandung bahan obat tersuspensi , terlarut, atau teremulsi.
Persyaratan
Salep mata harus memiliki sifat yang homogen. Untuk menjamin kemurnian mikrobioogis yang disyaratkan, digunakan prosedur pembuatan yang diuraikan dalam tetes mata. Sebagai basis salep jika tidak dinyatakan lain, digunakan salep mata sederhana.
Berbeda dengan salep dermatologi, salep mata harus steril, Dibuat dari bahan-bahan yang sudah steril dalam keadaan bebas hama sepenuhnya atau disterilkan sesudah pembuatan. Salep mata harus memenuhi uji sterilitas sebagai tertera dalam kompendia resmi.BAB III
DATA DAN HASIL PERCOBAAN
A. RANCANGAN SEDIAAN
1Nama ProdukKloranfenikola
2Nama bahan aktifKloramfenikol
3Bentuk sediaanSalep mata steril
4Nama sediaan dasarSalep
5Dosis1 %( Fornas 116 ) 10 mg / g = 0,01 g / g = 1 g/100 g = 1 %
NilaiSyaratRujukan
6Kadar bahan aktif1 %1%Fornas 116
7Berat / volume per unit5 g 5 gFornas 116
8Pemerian---
- BentuksalepBentuk Hablur/serbuk hablurFI IV 189
- WarnaputihPutih hingga putih kelabu / putih kekuningan FI IV 189
- BauTidak berbauTidak berbauFI IV 189
- RasaTidak berasaTidak Berasa FI IV 189
- Konsistensi---
9Karakteristik Lain
* Viskositas---
* Berat jenis---
* Tipe Emulsi---
* Metode Pembuatan sediaan sterilTehnik aseptik Tehnik aseptik Fornas 116
* Sifat Aliran---
* Jarak Lebur149 - 153-149 - 153USP xxii 271
* Rotasi Jenis---
* Susut pengeringan ---
* Kemampuan PengawetEfektifUji Efektifitas PengawetFI IV 552
* pH 7,03,5 dan 7,0USP hal 877
* Stabilitas Ukuran PartikelStabil
-Dalam larutan air, hidrolisis tidak terjadi- Martindale
* Bentuk Wadah
* Volume Wadahtube
5 gtube
5 gFornas 116
Fornas 116
* Label
Obat keras dengan panandaan bulat merah dengan tepi hitam bertuliskan Keras (K).
DATA PRAFORMULASI BAHAN
Nama Bahan
* Pemerian :Bahan aktif
KloramfenikolBahan Tambahan
Benzalkonium kloridaVaselin FlavumParafin cair
- BentukHablur halus berbentuk jarumSerbuk amorf, higroskopikSemisolidCairan
- WarnaPutih hingga putih kalabu atau putih kekuninganPutih sampai kuningKekuninganPutih kekuningan
- BauKhas lemahTidak berbauTidak berbauTidak berbau
- RasaAgak asam (FI IV 189)Rasa pahit (Handbook 27)Tidak berasa ( HB)Rasa mucilago
* KelarutanSukar larut dalam air Mudah larut dalam etanol propilen glikol aseton dan etil asetat (FI IV 189)Mudah larut dalam air, dan benzene dan sukar larut dalam eterTidak larut dalam air, benzene, karondisulfidasida, Chloroform, Larut dalm eter, Praktis tidak larut dalam etanol dinginPraktis tidak larut dalam etanol dan pelarut organic lain
* IndikasiInfeksi yang disebabkan mikroba, Konjungtivitas (ISO 2006 448 - 449)Sebagai antimikroba, antiseptic, desinfektan, bahan pembasah (HB 27)Sebagai emollient : ointment baseEmollient, solvent
*% Pemakaian1 % ; (fornas 1160,01 0,02 %Sampai 10001 %
*Stabilitas &PenyimpananDalam larutan air, hidrolisis tidak terjadi pada temperature ruangan pada pH 2 - 7. Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat (FI IV 189)
Higroskopis, dipengaruhi oleh cahaya , udara dan metalDilindungi dari cahaya dinginDalam wadah tertutup rapat, dilindungi dari cahaya, dingin dan panas.
* OTT-Pada aluminium, suraktan anionic, sitrat, cotton, fluresen hydrogen peroksidaVaselin flavum adalah bahan yang inertOTT bahan pengoksidasi kuat
* Cara SterilisasiTehnik aseptik ( Fornas 116)Dengan autoklaf (HB 27) Kalor kering (HB)Kalor kering (HB)
RANGKUMAN PENGKAJIAN PRAFORMULASI
NAMA BAHAN AKTIF : Kloramfenikol
NoAspek / parameterMasalah
Alternatif PemecahanKeputusan
FormulaProsesQC
1Bentuk sediaanBentuk sediaan yang Bagaimana yang cocok dengan sifat fisika, kimia dari bahan aktif jka dibuat suatu sediaan steril unuk mata?1. tetes mata
2. Salep mata
3. Suspensi-Dibuat sediaan steril salep mata dari kloramfenikol karena waktu kontak salep dengan larutan obat mata jauh lebih lam 2-4 x
2
Basis salepBakterisida
Metode Pembuatan / Cara sterilisasiWadahBasis salep yang mana yang cocok digunakan untuk pembuatan salep mata dari Kloramfenikol
Didalam tehnik aseptik digunakan bakterisida,.Bakterisida mana yang cocok didalam menbuat salep mata kloramfenikol?
Metode pembuatan yang bagaimana yang cocok didalam membuat salep mata kloramfenikol?Wadah yang cocok untuk salep mata kloramfenikol ?
1. Hidrokarbon
2. Absorpsi
3. Tercuci dgn air
4. Larut dlm air
1. Benzalkonium klorida (0,01-0,02%)
2. Klorbutanol ( 0,5 %)-
Sterilisasi akhir
Tehnik aseptik
-
-
--Digunakan basis salep hidrokarbon karena basis dapat bertahan lama pada mata, tidak tercuci dengan air mata. Selain itu basis salep mata yang cocok untuk sediaan mata adalah hidrokarbon.
Digunakan benzalkonium klorida 0,02 % sebagai bakterisida karena benzalkonium klorida ini tidak OTT dengan bahan aktif, dan basis salep yang digunakan untuk membuat sediaan ini.
Dipilih metode pembuatan dengan Tehnik aseptik, dipilih metode tersebut karena bahan aktif tidak tahan terhadap pemaasan. Dan bentuk sediaan steril yang dibuat adalah salep. Dimana salep disterilisasi dengan tehnik aseptikDigunakan tube sebagai wadah untuk salep mata kloramfenikol.
4
5
1.
E. FORMULA DAN PERHITUNGAN
FORMULAFUNGSI % LAZIM% PAKAI PER UNIT
( 5 g)PER BATCH
( 20 g)
1KloramfenikolBahan aktif1%1 %0,05 g0,2 g
2.Benzalkonium kloridapengawet0,01%-0,02%0,02 %0.001 g0,004 g
3.Basis cream ( + 20 %)----- g
* vaselin flavumDasar salep90 %90 %21,3796 g
* Parafin cairDasar salep10 %10 %2, 3755 g
Total5,0 g20,0 g
FORMULA PERHITUNGAN
1. Kloramfenikol ( 1% ) Unit ( 5 g ) = 1 /100 x 5 g = 0,05 g Batch ( 20 g ) = 2/100 x 20 g = 0,2 g
2. Benzalkonium klorida ( 0,02 % )
Unit ( 5 g ) = 5 /100 x 0,02 g = 0,001 g Batch ( 20 g ) = 20/100 x 0,02 g = 0,004 g
3. Basissalep * Bahan aktif + Tambahan Unit = ( Bahan aktif + Bahan tambahan) = 0,05 g + 0,001 g = 0,051 g
Batch = 0,2 g + 0,004 g = 0,204 g
* Basis salep Unit ( 5 g) = 5 g 0,051 g = 4,949 g Batch (20 g ) = 20 g 0,204 g = 19,796Penambahan basis 20% adalah untuk mencegah banyaknya kehilangan pada waktu penimbangan / Unit
Basis cream = (20/100 x 4,949 g ) = 0,9898 g
Basis total = 4,949 g + 0,9898 g = 5,9388 g
/ BatchBasis cream = (20/100 x 19,796 g ) = 3,9592 gBasis total = 19,796 g + 3,9592 g = 23,7552 g4. Basis salep Perhitungan basis :
Vaselin flavum 90 % :
* unit (5 g) = 90 / 100 x 5,9388 g = 5,34492 g* Batch ( 20 g) = 90 / 100 x 23,7552 g = 21,3796 g
Parafin cair ( 10 % )* unit (5 g) = 10 / 100 x 5,9388 g = 0,59388 g* Batch ( 20 g) = 10 / 100 x 23,7552 g = 2,37552 g
5. Pengenceran basis untuk benzalkonium klorida 4 mg
Dibuat pengenceran basis sebanyak 1000 mg = 4 mg / 50 mg x 1000 mg = 80 mg ( campuran basis dan benzalkonium klorida yg ditimbang) vaselin flavum = 90 / 100 x 1000 mg = 900 mg = 0,9 g Parafin cair = 10 / 100 x 1000 mg = 100 mg = 0,1 g + 80 mg benzalkonium klorida PROSEDUR PEMBUATAN
SEDIAAN STERIL SALEP MATA
Disusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
1. Sterilisasi alat2. Penimbangan bahan aktif dan bahan tambahan
3. Sterilisasi bahan aktif, basis salep, dan bahan tambahan
4. Peleburan basis salep dalam oven
5. Pembuatan basis salep6. Pencampuran basis salep, bahan aktif dan tambahan
7. Penimbangan salep
8. Pengisian ( kedalam tube)9. Pemberiaan etiket
INSTRUKSI KERJA PEMBUATAN SEDIAAN FARMASI
STERILISASI
Disusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Karena akan dibuat sediaan steril, maka Agar bahan dan alat yang digunakan harus juga steril, sehingga kemungkinan tercemarnya mikroba menjadi kecil
* Bahan : Kloramfenikol Benzalkonium klorida Vaselin flavum Parafin cair* Alat : Spatel Mortir + lumpang Kaca arloji Kasa steril Batang pengaduk Kertas perkamen Beaker glass Pinset
Cawan penguap tube
1
2
3
4
5
Oven ( 250 C 15 menit) : Beaker glass,erlenmeyer, tubeApi Bunsen : Spatel, batang pengaduk, kaca arloji, cawan penguap,
(disterilisasi dengan melewatkannya pada api bunsen yang berwarna biru menyala selama 5 detik )
Autoklaf ( 121 C 15 menit ): kertas perkamenDengan gas etilen oksid : KloramfenikolDigodok selama 30 menit : Tutup tube salep
INSTRUKSI KERJA PEMBUATAN SEDIAAN FARMASI
PENIMBANGAN
Disusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Memperoleh bahan baku sesuai dengan jenis dan jumlah yang diinginkan
* Bahan : Kloramfenikol Benzalkonium klorida
Basis salep : Vaselin flavum dan parafin cair * Alat : Timbangan kasar
Cawan penguap
Kaca arloji Tabel nama bahan
NoCara Kerja
1
2
Beri label wadah yang akan dipakai
Timbang masing masing bahan
Nama Bahan RealitaHasilKloramfenikol0,2 g
0,8 gBenzalkonium klorida0,08 g
0,18 gVaselin flavum21,3796 g0,02 g
Parafin cair 2,37552 g
0,1 g
INSTRUKSI KERJA PEMBUATAN SEDIAAN FARMASI
PENGHALUSAN / MILLING
Disusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Memperoleh bahan dengan ukuran yang lebih kecil* Bahan : Kloramfenikol* Alat :
Lumpang dan alu
Wadah
NoCara KerjaOperatorSPV
1
2
3
4Siapkan bahan yang akan dimillingLakukan milling sampai halus
Masukkan kedalam wadah masing masing bahan yang telah diberi label
Bahan siap untuk dicampur
INSTRUKSI KERJA PEMBUATAN SEDIAAN FARMASI
PEMBUATAN BASIS SALEPDisusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Memperoleh basis salep baik dan dengan jumlah yang diinginkan
* Bahan :
Vaselin flavum 21,3796 g
Parafin cair 2,37552 g * Alat : Lumpang dan alu
Cawan penguap
sudip
Batang Pengaduk
NoCara KerjaOperatorSPV
1234
Vaselin flavum yang telah disterilkan dalam oven disaring melalui kasa steril masuk kedalam lumpang Parafin cair yang juga telah disterilkan dalam oven disaring melalui kasa steril masuk kedalam lumpang
Kasa steril tersebut diperas, hasil perasan masuk dalam lumpang.
Kemudian digerus hingga menjadi basis salep (lumpang 1)
INSTRUKSI KERJA PEMBUATAN SEDIAAN FARMASI
PENCAMPURAN
Disusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Memperoleh campuran antara basis salep dan bahan tambahan yang baik
* Bahan : Basis salep Kloramfenikol Benzalkonium klorida
* Alat : Lumpang dan alu
Wadah
Spatel
Beaker glass
NoCara KerjaOperatorSPV
1
2
3
Terlebih dahulu dilakukan pengenceran terhadap benzalkonium klorida dgn cara : Ditimbang 50 mg + basis salep 1g ( lumpang 2) kmd digerus homogen. Kemudian ditimbang 80 mg (dari basis salep 1 g + 50 mg benzalkonium klorida) masukkan kedalam basis salep yang telah dibuat tadi (lumpang 1)
Masukkan kloramfenikol kedalam basis salep, kemudian gerus homogen.
.
INSTRUKSI KERJA PEMBUATAN SEDIAAN FARMASI
PENGISIAN KEDALAM TUBEDisusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Memperoleh campuran antara basis salep dan bahan tambahan yang baik
* Bahan : Sediaan steril salep mata yang telah jadi* Alat : Tube Timbangan Spatel
Pinset
NoCara KerjaOperatorSPV
1
2
3
Kemudian timbang 5 gram sediaan salep mata dengan menggunakan kertas perkamen lalu masukkan kedalam tube
Kemudian beri label dan kemasan Lakukan uji evaluasi sediaan.
INSTRUKSI KERJA PEMBUATAN SEDIAAN FARMASI
EVALUASI SEDIAAN
Disusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Agar salep yang dibuat memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia
* Bahan : Salep mata kloramfenikol yang sudah jadi
* Alat :
Kaca arloji
Viskometer Brookevield
pH indikator
Beaker glass
NoCara KerjaOperatorSPV
1
2
3
4
5
6
7
8Ambil sampel, Lakukan Uji Organoleptik
Ambil sampel, Lakukan Uji pH
Ambil sampel, Lakukan Uji Kandungan air
Ambil sampel, Lakukan Uji Konsistensi
Ambil sampel, Lakukan Uji Daya sebar
Ambil sampel, Lakukan Uji Termoresistensi
Ambil sampel, Lakukan Uji Kebocoran tube
Ambil sampel, Lakukan Uji Sterilisitas
EVALUASI SEDIAAN
UJI ORGANOLEPTIK
Disusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Memastikan bahwa salep mata yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia
* Bahan : Salep mata kloramfenikol yang sudah jadi
* Alat :
Kaca arloji
Spatel
NoCara KerjaOperatorSPV
1
2
Ambil sampel, Lakukan Uji Organoleptik
Masukkan 1g salepi yang dibuat pada kaca arloji. uji dengan panca indra
Keterangan
Yg diinginkan
Hasil
Bentuk
salep
salep
Warna
Kuning muda Kuning muda Bau
Tidak berbau
Tidak berbau
Rasa
Tidak berasa
Tidak berasa
* Penafsiran Hasil : MS uji organoleptik
EVALUASI SEDIAAN
UJI pH
Disusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Memastikan bahwa salep mata yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan pH/ derajat keasaman yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia
* Bahan : Salep mata kloramfenikol yang sudah jadi
* Alat :
Kaca arloji
pH universal
NoCara KerjaOperatorSPV
1
Ambil sampel 1 ml , celupkan pH universal pada sampel tersebut, kemudian lihat pH dari salep mata tersebut..
PH untuk Salep mata kloramfenikol = 6
* penafsiran hasil : MS Uji pH
EVALUASI SEDIAAN
UJI STERILISITAS
Disusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Memastikan bahwa salep mata yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan Uji sterilisitas yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia
* Bahan : Salep mata kloramfenikol yang sudah jadi
* Alat :
Jarum suntik steril
NoCara KerjaOperatorSPV
1
2
3
4
5Pindahkan cairan dari wadah uji dengan menggunakan pipet / jarum suntik steril secara aseptik
Inokulasi sejumlah tertentu bahan dari tiap wadah uji kedalam tabung media
Campur cairan dengan media
Inokulasi pada media tertentu seperti pada prosedur umum pada media secara visual sesering mungkin
Sekurang-kurangnya pada hari ke 3, 4, 5,7,8 dan pada hari terakhir dari masa uji
Syarat : Jika terjadi kekeruhan atau terdapat pertumbuhan pada media maka sediaan tiak steril.
Penafsiran Hasil : Uji Sterilisitas tidak dilakukan
EVALUASI SEDIAAN
UJI PENENTUAN TIPE EMULSI
Disusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Menentukan tipe emulsi yang dimiliki oleh salep mata kloramfenikol sesuai dengan persyaratan viskositas yang ditetapkan Farmakope Indonesia.
* Bahan :
Salep mata kloramfenikol yang sudah jadi
* Alat :
Pipet tetes
Spatel
Beaker glass
Kertas saring
NoCara KerjaOperatorSPV
1
a) Metode Pemerian Warna Bila ditambah larutan Sudan III (larut dalam minyak) akan terjadi warna merah maka tipe emulsi A/M
Bila ditambah larutan biru metilen (larut dalam air) akan terjadi warna biru, maka tipe emulsi M/A
Penafsiran Hasil : Uji Tipe emulsi tidak dilakukan.
b)Metode Pengenceran fase
Bila ditetesi dengan air dapat segera diencerkan maka tipe emulsi M/A, dan apabila tidak dapat diencerkan maka tipe emulsi A/M.
Penafsiran Hasil : Uji Tipe emulsi tidak dilakukan.
c)Metode Pembasahan kertas saring/ metode cincin
1 tetes emulsi diteteskan pada kertas saring, dimana hasilnya yaitu fase air membasahi kertas saring dan fase minyak tetap tertahan diatas kertas saring membentuk pola cincin.
Hasil : metode ini tidak dilakukan didalam praktek
d)Metode Fluorosensi
Tipe emulsi M/A tidak memberikan fluorosensi dibawah sinar UV, sedangkan Tipe emulsi A/M memberikan fluorosensi dibawah sinar UV
Hasil : metode ini tidak dilakukan didalam praktek
e) Metode konduktivitas listrik/ daya hantar
Lampu neon akan menyala jika elektroda dicelupkan dalam emulsi M/A, dan lampu akan mati jika emulsi A/M.
Hasil : metode ini tidak dilakukan didalam praktek
EVALUASI SEDIAAN
UJI HOMOGENITAS
Disusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Untuk menguji sifat homogenitas dari sediaan salep mata kloramfenikol yang sesuai dalam Farmakope Indonesia
* Bahan : Salep mata kloramfenikol yang sudah jadi
* Alat :
Kaca arloji
Spatel
NoCara KerjaOperatorSPV
12
3
Sediaan salep mata yang telah jadi diambil dengan cara dioleskan pada kaca arloji secukupnya.
Ratakan permukaan dengan spatel
Lihat apakah menunjukkan susunan yang homogen atau tidak
Yang diinginkan
hasil
HomogenHomogen, tidak ada partikel partikel padat yang tidak terdisperisi dalam basis salep
EVALUASI SEDIAAN FARMASI
UJI ISI MINIMUM
Disusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Mengetahui apakah isi minimum dari sediaan salep mata yang dibuat memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia
* Bahan : ( Salep mata kloramfenikol yang sudah jadi * Alat : (Timbangan analitik
Spatel Timbangan
NoCara KerjaOperatorSPV
1
2
3
4
5
Ambil sampel 10 wadah yang berisi zat uji, hilangkan semua etiket yang dapat mempengaruhi berat
Timbang wadah yang berisi zat
Catat wadah + isi = (wo)
Keluarkan isi wadah jika perlu gunakan pelarut yang sesuai agar wadah benar benar bersih dari isi.
Timbang wadah catat beratnya = (w1)
Hitung isi bersih salep : No.
Pengamatan
% Isi minimum = Wi Wo x 100 %
Wi
Penafsiran Hasil : Tidak dilakukan uji isi minimum
EVALUASI SEDIAAN FARMASI
SIFAT ALIRAN
Disusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Mengetahui apakah sifat aliran salep mata yang dibuat memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia
* Bahan : Salep mata kloramfenikol yang sudah jadi
* Alat :
Viscometer brookfield
Spindel no 1
Gelas kimia
NoCara KerjaOperatorSPV
1
2
3
4
5
6
7
Siapkan alat viscometer brookfield
Pasang spindel No.1
Masukkan cream pada wadah
Turunkan spindle sampai garis batas, spindle tepat pada permukaaan cream
Baca skala pada alat setelah alat berputar
Ulangi pembacaan pada alat, setiap rpm-nya
Catat hasil pengamatan pada tabel
* Penafsiran Hasil : Uji sifat aliran tidak dilakukan.
EVALUASI SEDIAAN
UJI KADAR AIR
Disusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Memastikan bahwa salep mata yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk kadar air* Bahan : Salep mata kloramfenikol yang sudah jadi
* Alat :
Botol timbang
Oven
Spatel
NoCara KerjaOperatorSPV
1
2
3
Terlebih dahulu botol timbang dikeringkan pada suhu 30 C selama 15 menit.
Timbang botol timbang kosong ( a gram)
Masukkan 0,5 1 g sampel ( b gram)
Dikeringkan di oven pada suhu dan waktu yang sesuai dengan monografi
Masukkan kedalam desikator
Ditimbang botol timbang + sampel (c gram )
Hitung kadar air sampel dgn cara :
Kadar air = ( a + b ) c x 100 %
b
* Penafsiran Hasil : Uji kadar air tidak dilakukan
EVALUASI SEDIAAN
UJI DAYA MENYERAP AIRDisusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Memastikan bahwa salep mata yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk kadar air* Bahan : Salep mata kloramfenikol yang sudah jadi
* Alat :
Botol timbang
Oven
Spatel
NoCara Kerja Operator SPV
1
2
34
Daya menyerap air, diukur sebagai bilangan air yang digunakan untuk mengkarakterisasi basis absorpsi.
Bilangan air dirumuskan sebagai jumlah air maksimal (g) yang mampu diikat oleh 100 g basis bebas air pada suhu tertentu ( umumnya 15 20 C) secara terus menerus atau dalam jangka waktu terbatas ( umumnya 24 jam) dimana air trsebut digabungkan secara manual.
Evaluasi kuantitatif dari jumlah air yang diserap dilakukan melalui perbedaan bobot penimbangan ( sistem mengandung air sistem bebas air)atau dengan metode penentuan kandungan air yang akan diuraikan nanti. Daya menyerap air akan berubah, jika larutan turut digabungkan didalamnya. Umumnya dapat menurunkan bilangan airnya.Bilangan air ( BA) dan kandungan air (KA), yang dinyatakn dalam persen adalah tidak identik. Sebagai basis acuan untuk bilangan air digunakan basis bebas air, sedangkan kandungan air mengacu kepada salep emulsi yang mengandung air. Kedua bilangan ukur tersebut dapat dihitung kedalam yang lain menurut persamaan ;
BA = 100 . KA
100 KA
KA = 100 . BA
100 BA
* Penafsiran Hasil : Uji daya menyerap air tidak dilakukan
EVALUASI SEDIAAN
UJI KADAR AIR
Disusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Memastikan bahwa salep yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk kadar air* Bahan : Salep mata kloramfenikol yang sudah jadi
* Alat :
Botol timbang
Oven
Spatel
NoCara KerjaOperatorSPV
1
2
3
456
7
8Terlebih dahulu botol timbag dikeringkan pada suhu 30 C selama 15 menit.
Timbang botol timbang kosong ( a gram)
Masukkan 0,5 1 g sampel ( b gram)
Dikeringkan di oven pada suhu dan waktu yang sesuai dengan monografi
Masukkan kedalam desikator
Ditimbang botol timbang + sampel (c gram )
Hitung kadar air sampel dgn cara :
Kadar air = ( a + b ) c x 100 %
b
* Penafsiran Hasil : Uji kadar air tidak dilakukan
EVALUASI SEDIAAN
UJI KONSISTENSI
Disusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Memastikan bahwa salep yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam literatur untuk Uji Koonsistensi* Bahan : Salep mata kloramfenikol yang sudah jadi
* Alat :
Penetrometer kerucut
Spatel
NoCara KerjaOperatorSPV
1
Sebagai ukuran konsistensi digunakan apa yang dinamakan penetrasi kerucut (mm.10 -1) artinya kedalaman penetrasi sebuah kerucut berskala (masanya tertentu dan sudut yang tertentu pula) dengan kondisi percobaan yang telah diteapkan secara tepat dalam waktu tertentu.
* Penafsiran Hasil : Uji Konsistensi tidak dilakukan
EVALUASI SEDIAAN
UJI PENYEBARAN
Disusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Memastikan bahwa salep yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam literature untuk Uji penyebaran* Bahan : Salep mata kloramfenikol yang sudah jadi
* Alat :
Extensometer
Spatel
NoCara KerjaOperatorSPV
1
2
Penyebaran salep diartikan sebagai kemampuannya menyebar pada kulit.
Sebuah salep diambil volume tertentu diletakkan diantara pusat antara dua lempeng gelas, dimana lempeng sebelah atas dalam interval waktu tertenntu dibebani dengan meletakkan anak timbangan diatasnya. Permukaan penyebaran yang dihasilkan dengan meningkatnya beban, merupakan karakterisasi daya sebarnya.* Penafsiran Hasil : Uji Penyebaran tidak dilakukan
EVALUASI SEDIAAN
UJI TERMORESISTENSI
Disusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Memastikan bahwa salep yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam literature untuk Uji termoresistensi* Bahan : Salep mata kloramfenikol yang sudah jadi
* Alat :
Spatel
NoCara KerjaOperatorSPV
1
2
3
Sampel salep yang terdapat dalam sebuah wadah tertutup digunakan secara berulang dan ditempatkan pada suhu yang berbeda-beda secara kontinyu , misalnya 20 jam pada 37 (C dan 4 jam 10 (C. Kemudian waktunya ditentukan, selama tidak terjadi penurunan kualitas seperti kerusakan konsistensi dan homogenitas.
* Penafsiran Hasil : Uji Termoresistensi tidak dilakukan
EVALUASI SEDIAAN
UJI KEBOCORAN TUBE
Disusun Oleh :
Tgl :Diperiksa Oleh :
Tgl :Disetujui Oleh :
TglHal dari hal ..
No../ /.
Penanggung JawabProsedur
Tujuan : Memastikan bahwa salep mata yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan Uji kebocoran Tube yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia
* Bahan : Salep mata kloramfenikol yang sudah jadi
* Alat :
Kaca arloji
pH universal
NoCara KerjaOperatorSPV
1
Pilih 10 tube salep mata, bersihkan dan keringkan permukaan luar tube. Letakkan tube dengan posisi horizontal diatas lembaran keratas penyerap dalam oven pada suhu 60 derajat Celcius + 3 selama 8 jam
Tidak boleh terjadi kebocoran yang berarti selama pengujian terjadi.* Syarat : Tidak satupun tube yang bocor, dan jika ada satu tube yang bocor, ulangi pengujian dengan 20 tube tambahan . Dari 30 tube Tidak lebih dari satu tube yang bocor.
* Penafsiran hasil : Tidak dilakukan Uji Kebocoran Tube
LEMBAR STERILISASINoNama alat / BahanCara sterilisasiWaktu
AwalParafAkhirParaf
Alat
1Gelas ukurAutoklaf 121 C 15
2Corong + kertas saringAutoklaf 121 C 15
3Kertas perkamenAutoklaf 121 C 15
4Beaker glassOven 250 C 15
5ErlenmeyerOven 250 C 15
6TubeOven 250 C 15
7SpatelApi bunsen
8PinsetApi bunsen
9Batang pengadukApi bunsen
10Kaca arlojiApi bunsen
11Cawan penguapApi bunsen
12Lumpang + aluEtanol 96 %
13Tutup tubeDigodok dalam air mendidih 30
Bahan
1KloramfenikolGas etilen oksid
2Benzalkonium kloridaAutoklaf 121 C 15
3Vaselin flavumOven 250 C 15
4Parafin cairOven 250 C 15
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Rancangan Formula Salep mata KloramfnikolKeuntungan utama suatu salep mata terhadap larutan untuk mata adalah penambah waktu hubungan antara obat dan mata. Pengkajian telah dilakukan bahwa waktu kontak antara obat dan mata, dua sampai empat kali lebih besar apabila dipakai salep dibandingkan jika dipakai larutan garam. Satu kekurangan bagi pengguna salep mata adalah kaburnya pandangan yang terjadi begitu dasar salep meleleh dan menyebar melalui lensa mata.
Dasar salep pilihan untuk mata harus tidak mengiritasi mata dan memungkinkan difusi bahan obat ke seluruh mata yang dibasahi karena sekresi cairan mata.1Pada salep mata kloramfenikol ini digunakan basis salep hidrokarbon Dimana karakteristik dari basis salep ini adalah : Mempunyai batas mengalir sampai 10 -50 N. M -2 ( 100 sampai 500 din.cm -2) dan daerah meleburnya 32-33 (C ( suhu dari kornea atau konjungtiva). Basis salep hidrokarbon tersebut terdiri dari Vaselin flavum dan parafin cair. Diasarankan untuk menggunakan vaselin yang mengandung kolesterol, yang dapat disterilkan dengan menggunakan udara panas tanpa mengurangi kualitasnya.
Digunakan basis salep hidrokarbon karena basis dapat bertahan lama pada mata, tidak tercuci dengan air mata. Selain itu basis salep mata yang cocok untuk sediaan mata adalah hidrokarbonDigunakan benzalkonium klorida 0,02 % sebagai bakterisida karena benzalkonium klorida ini tidak OTT dengan bahan aktif, dan basis salep yang digunakan untuk membuat sediaan ini.Benzalkonium klorida adalah salah satu pengawet larutan mata, yang paling dapat diandalkan, karena mempunyai aktivitas antimikroba dengan spektum luas. pH Benzalkonium dalam sediaan mata bila kurang dari lima daya kerjanya mundur.
B.Proses Pembuatan salep mata KloramfenikolMetode pembuatan juga merupakan faktor utama yang harus diperhatikan untuk mendapatkan sediaan salep yang baik. Metode yang paling baik dimana fase air, fase minyak, serta mortir dan stemper yang berada pada kondisi suhu yang sama panas.
Pembuatan salep mata harus berlangsung pada kondisi aseptik untuk menjamin kemurniaan mkrobiologis yang disyaratkan. Hal itu mensyaratkan bahwa basis salep yang digunakan pun sedapat mungkin dapat disterilkan.
Dipilih metode pembuatan dengan Tehnik aseptik, dipilih metode tersebut karena bahan aktif tidak tahan terhadap pemaasan. Dan bentuk sediaan steril yang dibuat adalah salep. Dimana salep disterilisasi dengan tehnik aseptikC. Sediaan Salep mata kloramfenikol yang telah dihasilkanSalep mata kloramfenikol yang dihasilkan bagus, tidak ada partikel padat yang tidak terdispersi didalam basis cream.
D.Evaluasi sediaan emulsi
Uji OrganoleptikYang diinginkan dalam sediaan Salep mata kloramfenikol yaitu mempunyai warna putih, tidak berbau dan tidak berasa. Sedangkan yang dihasilkan juga seperti yang diinginkan sehingga dapat dikatakan bahwa rancangan formulasi sesuai dengan yang diharapkan.
pHpH sediaan Salep mata kloramfenikol yang didapat pada percobaan yaitu mempunyai pH 5, hal ini berarti bahwa bahan tambahan yang digunakan seperti (pengawet) akan bekerja optimal pada sediaan salep yang dibuat.
.BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pada percobaan pembuatan Salep mata kloramfenikol yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Salep mata kloramfenikol yang dibuat adalah bagus .Dan telah Memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Farmakope Indonesia edisi IV yaitu Memenuhi syarat (MS) untuk, Uji pH,Uji Sifat emulsi. Sehingga formula didalam pembuatan Salep mata kloramfenikol dalam skala kecil (lab) ini dapat dibuat dalam skala besar (pabrik).
Didalam pengujian untuk Salep mata kloramfenikol ini tidak dilakukan pengujian Homogenitas, Kandungan air, Termoresistensi, Konsistensi, Uji efektivitas pengawet, dan tipe emulsi. Hal ini dikarenakan keterbatasan alat dan waktu yang ditentukan . DAFTAR PUSTAKA
1. Anief, Prof.Drs. Moh.Apt. 1997. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta : UGM press.
2. Ansel, C Howard. 1989.Pengantar bentuk sediaan farmasi. Jakarta : UI-press. 3. Bagian farmakologi FKUI. 1994. Farmakologi dan terapi ed. Keempat. Jakarta :
4. Bag. Farmakologi FKUI. 5. Harkness, Richard. 1984. Interaksi Obat. Bandung : penerbit ITB.
6. Hartanto, Huriawati( alih bahasa).2000.Kamus Kedokteran Dorland.Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
6. Martin, Alfred. 1993. Farmasi Fisik. Jakarta : UI Press. 7.Martindale. 1972. The Extra Pharmacopeia, 28 th Ed. London : The Pharmaceutical Press.8. Mutschler ,Ernest. 1985. Dinamika Obat. Bandung : penerbit ITB. Hal..
9 Tja y, Tan Hoan Drs, dan Drs Kirana Rahardja. 2002. Obat-obat penting. Jakarta :
Gramedia.
10. Wade, Ainley and Paul J Weller.1994. Handbook of Pharmaceutical Excipient second ed. London : The Pharmaceutical Press.11. Watimena, M.Sc. Dra J. R dan Drs Tan Siang Gwan. 1968. Dasar-dasar pembuatan dan Resep resep obat suntik. Bandung : Tarate
K
R/ Chloramphenicol eye oint 5 g
KLORAMFENIKOLA EYE OINT
Komposisi
Tiap g salep mengandung kloramfenikol 10 mg
Indikasi
Infeksi pada mata seperti trakoma, blefaritis,keratitis,konjungtivitis
Aturan pemakaian
3 4 x sehari, oleskan pada mata yang sakit. Pengobatan harus diterskan sedikitnya 48 jam sesudah bagian yang sakit normal kembali
Kontraindikasi
Penderita yang sensitif terhadap kloramfenikol
Efek samping
Kadang timbul reaksi hipersensitivitas seperti rasa terbakar, gatal, kemerahan, ruam kulit, bengkak atau tanda-tanda iritasi lain
Cara Penyimpanan
Disimpan dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya, dan terlindung dari panas berlebih.
Kemasan dan No. Regristrasi
Kloramfenikol 1 %, netto 5 g
No. Reg : DKL 0307
No. Batch : 0607
Exp.date : 03-01-09
SUSAN PHARMACEUTICAL
KLORAMFENIKOLA EYE OINT
Tiap g salep mengandung kloramfenikol 1 %
Indikasi : Infeksi pada mata seperti trakoma, blefaritis,keratitis,konjungtivitis
Aturan pemakaian : 3 4 x sehari, oleskan pada mata yang sakit. Pengobatan harus diterskan sedikitnya 48 jam sesudah bagian yang sakit normal kembali
Simpan di tempat sejuk serta terlindung dari cahaya. SUSAN PHARMACEUTICAL
No batch : DK 0301
Exp date : JAN 09.
C
C
N
C
C C l2
OH
CH2OH
OH
H OH
J
H
H
H
R
Hartanto, Huriawati( alih bahasa).2000.Kamus Kedokteran Dorland.Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Ansel, C Howard. 1989.Pengantar bentuk sediaan farmasi. Jakarta : UI-press
Voigt, Rudolf. 1971. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta : Gajah Mada University press
Watimena, M.Sc. Dra J. R dan Drs Tan Siang Gwan. 1968. Dasar-dasar pembuatan dan Resep resep obat suntik. Bandung : Tarate