Upload
shelly-octafia-diana
View
29
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kimia
Citation preview
PENCELUPAN KAIN SUTERA
DENGAN ZAT WARNA ASAM METODA MODIFIKAS.
I. TUJUAN
Menghasilkan benang wol dan kain sutera yang dicelup dengan zat warna asam dengan memvariasikan resep pencelupan.
II. TEORI DASAR
Zat warna asam adalah zat warna yang pada proses pencelupannya mempergunakan asam untuk membantu penyerapan zat warna, atau zat warna yang merupakan garam natrium asam-asam organik dimana anionnya merupakan komponen yang berwarna.
Zat warna asam mempunyai afinitas terhadap serat protein dan poliamida misalnya wol dan nylon. Beberapa zat warna asam akan mencelup juga serat-serat selulosa karena bentuk dan dasar molekulnya hampir serupa.
Struktur kimia zat warna asam
Struktur kimia zat warna asam menyerupai zat warna direk, merupakan senyawa yang mengandung gugusan-gugusan sulfonat atau karboksilat, sebagai gugus pelarut.
Menurut kimiawinya zat warna asam dapat digolongkan sebagai berikut :
(.Golongan 1
Yakni zat warna asam derivat trifenilmetan misalnya Xylene Blue VS ( C.I. Acid Blue )
(.Golongan 2
Yakni zat warna asam derivat Xanten misalnya Lissamine Rhodamine B ( C.I. Acid Red 52 )
(.Golongan 3
Yakni zat warna asam yang merupakan senyawa-senyawa nitroaromatik, misalnya Naphtol Yellow 1 ( C.I. Acid Yellow 1 )
(.Golongan 4
Yakni zat warna asam yang merupakan senyawa-senyawa Azo misalnya Azo-Garanine 2G ( C.I. Acid Red 1 )
(.Golongan 5
Yakni zat warna asam yang mempunyai inti pirazplon, misalnya Tartrazine
(.Golongan 6
Yakni zat warna asam derivat antrakwinon, misalnya Solvay Blue B ( C.I. Acid Blue 45 )
Mekanisme utama dalam pencelupan serat protein dengan zat warna asam adalah pembentukan ikatan garam dengan gugusan-gugusan amino dalam serat meskipun ikatan-ikatan lain mungkin pula akan terjadi.
Dalam keadaan iso-elektrik serat wol mengandung ikatan-ikatan garam berupa amonium karboksilat yang bersifat listrik netral. Dengan penambahan ion hidrogen dari asam-asam maka akan terjadi gugusan ion amonium bebas sehingga memungkinkan terbentuknya ikatan anion zat warna asam.
Pada permulaan pencelupan ion hidrogen dan khlorida akan diserap oleh serat dengan cepat. Ion khlorida lebih mudah bergerak dari pada ion zat warna karena strukturnya lebih sederhana sehingga lebih dahulu terserap oleh serat tetapi lama kelamaan ion khlorida akan terlepas diganti dengan anion-anion zat warna karena ion-ion tersebut mempunyai ikatan atau gaya ikat yang lain, misalnya ikatan hidrogen atau ikatan Van der waals.
Mekanisme tersebut terutama terjadi pada zat-zat warna asam golongan 1 atau zat warna celupan rata.
Sedangkan zat warna asam golongan 3 akan mengikuti isoterm Freundlich kerana ikatan yang terbentuk teritama merupakan ikatan sekunder misalnya ikatan hidrogen atau ikatan Van der waals.
Menurut cara pemakaiannya zat warna asam dapat digolongkan sebagai berikut :
(.Golongan 1 ( LEVELLING )
Yakni zat warna asam yang memerlukan asam kuat dalam pencelupannya misalnya dengan asam formiat atau asam sulfat agar pH larutan celup dapat mencapai 3,5 - 4,5 sehingga penyarapan zat warna lebih besar. Zat warna golongan ini sering disebut zat warna asam terdispersi molekuler atau zat warna asam celupan rata, yang pada umumnya mempunyai ketahanan sinar yang baik tetapi ketahanan cucinya kurang.
(.Golongan 2 (SUPER MILING )
Yakni zat warna asam yang memerlukan asam lemah dalam pencelupannya, misalnya asam asetat, untuk memperoleh pH antara 5,2 6,2. Penambahan elektrolit kedalam larutan celup akan memperbesar penyerapan hingga sukar memperoleh celupan rata. Zat warna ini mempunyai sifat lebih mudah membentuk larutan koloidal.
(.Golongan 3 ( MILLING )
Yakni zat warna asam yang tidak memerlukan panambahan asam dalam pencelupannya. Pada temperatur rendah zat warna ini terdispersi koloidal, meskipun pada temperatur mendidih akan terdispersi molekuler.
Zat warna ini sering disebut zat warna asam milling, zat warna asam celupan netral atau zat warna asam berkatahanan baik.
III. BAHAN
Dalam pencelupan ini bahan yang digunakan adalah benang wol dan kain sutera. Zat warna yang dipakai adalah Acidol Green BX NW (super milling ).
IV. REAKSI-REAKSI
IV. RESEP
( Resep Pencelupan
Resep / No1234
ZW Asam %1112
Pembasah cc/l----
Asam Asetat 30 % cc/l10102020
NaCl gr/l-102020
Vlot1:20
Suhu900
( Pencucian dengan sabun
Sabun 0,5 g/l
Na2CO3 0,5 g/l
Vlot 1:30
T = 60 oC ; t = 10 menit
( Perhitungan Resep
( Resep 1
Berat Bahan= 6,0 gr
Air
= 120 ml
ZW
= 1% = 1/100 x 6,0 = 0,06
Dipipet
= 6 ml
Asam asetat= 10/1000 x 120 = 1,2 ml
( Resep 2
Berat Bahan= 5,5 gr
Air
= 110 ml
ZW
= 1% =1/100 x 5,5 =0,055
Dipipet
= 5,5 ml
NaCl = 10/1000 x110 = 1,1gr
Asam asetat= 10/1000 x110 = 1,1gr
( Resep 3
Berat Bahan= 6,0 gr
Air
= 120 ml
ZW
= 1% = 1/100 x 6,0 = 0,06
Dipipet
= 6 ml
NaCl = 20/1000 x120 = 2,4 gr
Asam asetat= 20/1000 x 120 = 2,4 ml
( Resep 4
Berat Bahan= 6,5 gr
Air
= 130
ZW
= 2%=2/100 x 6,5 = 0,13
Dipipet
= 13 ml
NaCl
= 20/1000 x130 = 2,6 gr
Asam asetat= 20/1000 x130 = 2,6 gr
V. FUNGSI ZAT.
1. Zat warna asam sebagai komponen utama untuk mewarnai bahan.
2. Pembasah untuk membantu pembasahan bahan sehingga warna hasil celup rata
3. Asam asetat untuk membantu penyerapan zat warna serta memberi suasana asam pada proses iring.
4. NaCl : bila pH 3 4 NaCl berfungsi untuk memperlambat penyerapan. Dan bila pH lebih dari 4 maka berfungsi mendorong penyerapan
VI. DIAGRAM ALIR
Persiapan larutan celup
Celup
Proses iring
PencucianVII. KURVA PENCELUPAN
VIII. CARA KERJA1. Bersihkan semua peralatan yang akan dipergunakan.
2. Timbang berat bahan, hitung keperluan zat sesuai resep.3. Buat larutan celup.4. Lakukan proses pencelupan sesuai metode.5. Setelah pencelupan selesai lakukan proses iring6. Lakukan pencucian untuk membersikan sisa sisa zat warna yang menempel pada permukaan kain.IX. SAMPEL PERCOBAAN.
Kain sutra
Resep 1Resep 2Resep 3Resep 4
Benang wol
Resep 1Resep 2Resep 3Resep 4
X. DISKUSI.
1. Hasil pencelupan dengan menggunakan resep 2 lebih rata dari pada resep 1 karena pada resep 2 digunakan NaCl yang berfungsi untuk membantu mendorong penyerapan zat warna kedalam bahan sehingga warna lebih rata.
2. Hasil pencelupan dengan menggunakan resep 3 hasilnya lebih tua dibandingkan dengan menggunakan resep 2, karena pada resep 3 penggunaan asam asetat lebih banyak dibandingkan resep 2.
3. Resiko belang paling tinggi akan dicapai oleh resep 3 dan 4( pengunaan asam banyak ) karena bila pH terlalu rendah maka muatan positifnya semakin banyak, sehingga penyerapan berlangsung cepat dan resiko belang semakin tinggi dan juga tidak ditambahkan Na.asetat yang berfungsi membantu celupan yang rata.
4. Untuk memperoleh hasil celup yang rata dapat dilakukan langkah langkah sebagai berikut :
1. Meratakan penyerapan sejak awal dengan menambahkan zat perata diawal proses.
2. Memperbesar migrasi dengan cara menambahkan elektrolit dan mengatur penaikan suhu.
3. Pengaturan pH
pH rendah mengakibatkan penyerapan tinggi
pH tinggi mengakibatkan penyerapan kurang
pH Terlalu rendah resiko belang terhadap bahan akan
tinggi.
Pencelupan dengan zat warna asam milling, dilakukan pada suhu tinggi karena molekul zat warnanya besar.
Setelah Pencelupan dilakukan proses iring berfungsi untuk meningkatkan tahan luntur zat warna . Mekanismenya :
(. Memperbesar ukuran partikel zat warna yang sudah masuk
kedalam serat ( digunakan pemfiksasi kationik ).
(. Membentuk lapisan film dipermukaan serat sehingga
dapat menutupi pori pori serat.
XI. KESIMPULAN
1. Pada Percobaan ini dihasilkan pencelupan dengan warna yang paling baik dengan menggunakan resep 2.
2. Selain penambahan asam lemah dapat pula ditambahkan garam asetat agar lebih bersifat penyangga sehingga hasil celup akan lebih bagus.
3. Untuk hasil pencucian yang lebih bagus dapat ditambah urea.
XII. DAFTAR PUSTAKA
- Teknologi Pengelantangan, Pencelupan dan Pencapan, ITT Bandung.
- Data Praktikum pencelupan I kelompok 5 STTT.
LAPORAN PRAKTIKUM PENCELUPAN
PENCELUPAN BENANG WOL DAN KAIN SUTERA
DENGAN ZAT WARNA ASAM METODA MODIFIKAS.
DISUSUN OLEH
Aldias Rifky R (07.K.40002)
Bethari Bella B (07.K.40012)
Digit Hardjo Y (07.K.40018)
Agus Taufik (07.T.40005)
Grup K-1
Dosen: Dede Karyana,S.Teks,MSI
Asisten: Elly Koesneliawaty,ST
Ecep Subarman
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL
BANDUNG
2009
C
NaO3S
SO3Na
+
N(C2H5)2
N(C2H5)2
+
N (C2H5)2
(C2H5)2 N
O
C
SO3Na
SO3Na
ONa
NO2
NaO3S
NO2
NH.CO.CH3
CH
SO3Na
SO3Na
N=N
C
N
C
N=N
SO3Na
HO. C
N=N
NaO3S
COOH
NH2
O
NH2
O
OH
NaO3S
SO3Na
w
Coo-
NH3
w
Coo-
NH2
w
w
Coo-
NH3 + .
- O3S - ZW
ZW SO3 -
ZW
As.Asetat
NaCl
10
15
30
25
90 oC
5
0,25 cc/l
asam asetat
EMBED CorelDraw.Graphic.8
_1095587969.unknown