12
PENDAHULUAN

LAPKAS ULKUS KORNEA+KATARAK TRAUMATIK- ARUM

  • Upload
    deo

  • View
    218

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

join

Citation preview

PENDAHULUAN

LAPORAN KASUS

IdentitasSeorang penderita laki-laki, umur 54 tahun, suku Minahasa, bangsa Indonesia, agama Kristen Protestan, bekerja sebagai petani, tinggal di Molas lingkungan IV, masuk RS. Prof. dr. R. D. Kandou Manado pada hari Jumat, 29 mei 2015 dengan keluhan utama mata kanan kabur.

Anamnesis Mata kanan kabur dialami penderita sejak 20 hari yang lalu. Awalnya penderita sedang bekerja di kebun memangkas rumput, tiba-tiba mata penderita terkena serpihan batu. Mata kanan penderita terasa nyeri, merah dan kabur. Penderita pernah berobat ke dokter spesialis mata, dalam perawatan dirujuk ke BKMM dan dirujuk ke RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou.Riwayat sakit gula dan darah tinggi disangkal oleh penderita. Riwayat alergi obat tidak ada. Penderita baru kali ini mendapat sakit seperti ini dan dalam keluarga hanya penderita yang sakit seperti ini.

Pemeriksaan Fisik Status GeneralisKeadaan umum: Cukup Kesadaran: Kompos MentisTanda Vital:Tekanan darah: 140/80 mmHg Nadi: 78 x/menitRespirasi: 20 x/menit Suhu badan: 36,8oC Kepala: Tidak ada kelainanLeher: Tidak ada kelainanParu dan jantung: Dalam batas normal Abdomen: Dalam batas normal Ekstremitas: Akral hangat Status Psikiatrik Penderita kooperatif. Sikap dan ekspresi penderita baik (wajar). Status Neurologik Motorik dan sensibilitas baik, refleks fisiologis (+), refleks patologis (-).

Pemeriksaan Khusus (Status Oftalmikus) Pemeriksaan subjektif, dengan optotipe Snellen didapatkan : Visus Okulus Dextra 1/60 Visus Okulus Sinistra 6/6 Segmen anterior OD : Palpebra: edema (-) Konjungtiva : hiperemis, kemosis (+), injeksi konjungtiva (+), injeksi siliar (+) Kornea: ulkus sentral 1/3 stroma, ukuran 5x5mm, infiltrat (+), clothing (+) Iris: sde Pupil: sde Lensa: kabur COA : hipopion 0,5 mm Segmen anterior OS : dalam batas normal Pemeriksaan funduskopi OD: refleks fundus (-), retina, papil, dan makula sukar dievaluasi. Pemeriksaan funduskopi OS: refleks fundus (+) uniform, retina, papil dan makula dalam batas normal

RESUME MASUK

Seorang penderita laki-laki, umur 54 tahun, dirujuk ke RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado pada hari Jumat, 29 mei 2015 dengan keluhan utama mata kanan kabur sejak 20 hari yang lalu. Mata kanan kabur dialami penderita sejak 20 hari yang lalu. Awalnya penderita sedang bekerja di kebun dan mata kanan penderita terkena batu. Pandangan kabur (+), nyeri (+), merah (+). Riwayat penyakit dahulu (-), riwayat alergi obat (-).

Pemeriksaan Fisik :Status Generalis dalam batas normal.Status Ophtalmicus : Pada pemeriksaan subyektif : VOD 1/60, VOS 6/6, TIO Dextra dan TIO Sinistra digital normal. Pada pemeriksaan obyektif :Inspeksi OD : Konjungtiva Hiperemis (+), Injeksi konjungtiva (+), Injeksi silier (+), Injeksi Sclera (+), Ulkus kornea (+), Lensa kabur, hipopion (+). Inspeksi OS : dalam batas normal.

Diagnosis Ulkus kornea OD + Katarak traumatik OD

Terapi Injeksi sub konjungtiva OD Ceftazidine Floxa 1 gtt/jam OD Ceftazid Fortibide 1 gtt/jam OD Sulfate Atropine 2x1 gtt Natacen 5x1 gtt OD Gentamycin zalf 0-0-1 app OD Hyalub 6x1 gtt OD As. Traneksamat 3x500 mg tab Itraconazole 1x200 mg capsAnjuran - Pakai obat secara teratur- Eye toilet- Memakai kaca mata pelindung - Periksa Lab (KOH, kultur sekret dan kerokan ulkus)

FOLLOW UP

29 Mei 2015S: mata kanan kaburO: status oftalmologi:VOD : 1/60,TIOD : n/palpOD :Palpebra : blefarospasme (+) Konjungtiva : injeksi konjungtiva (+), injeksi siliar (+) COA : hipopion (+) Kornea : ulkus diameter 5 mm, clothing (+)Lensa : kabur Segmen COP : sdeOS: dalam batas normalA: Ulkus kornea OD + Katarak Traumatik ODP: Injeksi sub konjungtiva OD CeftazidineFloxa 1 gtt/jam ODCeftazid Fortibide 1 gtt/jam ODSulfate Atropine 2x1 gttNatacen 5x1 gtt ODGentamycin zalf 0-0-1 app ODHyalub 6x1 gtt ODAs. Traneksamat 3x500 mg tabItraconazole 1x200 mg caps

30 Mei - 31 Mei 2015S: mata kanan kaburO: status oftalmologi:VOD : 1/60,TIOD : n/palpOD :Palpebra : blefarospasme (+) Konjungtiva : injeksi konjungtiva (+), injeksi siliar (+) COA : hipopion (+) Kornea : ulkus diameter 5 mm, clothing (+)Lensa : kabur Segmen COP : sdeOS: dalam batas normalA: Ulkus kornea OD + Katarak Traumatik ODP: Ceftazid Fortibide 1 gtt/jam ODFloxa 1 gtt/jam ODSulfate Atropine 2x1 gttNatacen 5x1 gtt ODGentamycin zalf 0-0-1 app ODHyalub 6x1 gtt ODAs. Traneksamat 3x500 mg tabItraconazole 1x200 mg caps

DISKUSIDiagnosis ulkus kornea oculi dextra dan katarak traumatik oculi dextra pada kasus ini ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan oftalmikus.Dari anamnesis didapatkan adanya keluhan mata kanan kabur sejak 20 hari yang lalu. Awalnya penderita sedang bekerja di kebun memangkas rumput, tiba-tiba mata penderita terkena serpihan batu. Kemudian mata kanan penderita terasa nyeri, merah dan kabur.Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan bahwa salah satu gejala yang ditimbulkan oleh ulkus kornea adalah mata merah, sakit mata ringan sampai berat, fotofobia dan gangguan visus atau penurunan tajam penglihatan. Penurunan tajam penglihatan ini diakibatkan oleh adanya infiltrat supuratif yang disertai dengan defek bergaung dan diskontinuitas jaringan yang terjadi dari epitel sampai stroma. Tukak kornea juga akan memberikan kekeruhan berwarna putih pada kornea dengan defek epitel yang bila diberi pewarnaan fluoresein akan berwarna hijau ditengahnya.Ulkus pada kornea dikenal dalam dua bentuk yaitu ulkus kornea sentral dan marginal atau perifer. Ulkus kornea perifer dapat disebabkan oleh reaksi toksik, alergi, autoimun dan infeksi. Infeksi pada kornea perifer biasanya oleh stafilokok aureous, h.influenza dan m.lacunata. Sedangkan ulkus kornea sentral biasanya disebabkan oleh bakteri (pseudomonas, pneumokok, moraksela liquefaciens, streptokok beta hemolitik, klebsiela pneumoni, e. coli, proteous), virus (herves simpleks, herpes zoster), jamur ( kandida albikan, fusarium solani, sepsis narkodia, sepalosporium dan aspergilus).Diagnosis ini diperkuat oleh anamnesis selanjutnya, dimana ternyata mata kanan penderita pernah mendapat trauma, yaitu terkena serpihan batu. Kepustakaan menyebutkan bahwa salah satu faktor predisposisi terjadinya ulkus kornea adalah adanya riwayat trauma. Adanya trauma memudahkan invasi bakteri, jamur, atau organisme lain yang menyebabkan terjadi infeksi sehingga terbentuk ulkus kornea.

Pada pemeriksaan subjektif dengan Snellen card, didapatkan VOD 1/60 dan VOS 6/6. Hal ini disebabkan karena terhalangnya cahaya yang masuk ke mata akibat adanya kekeruhan pada kornea mata kanan penderita akibat adanya keratik presipitat.Pada pemeriksaan objektif OD ditemukan konjungtiva hiperemis, adanya ulkus kornea 1/3 stroma, injeksi siliar, injeksi sklera dan injeksi konjungtiva. Pada lensa terlihat keruh dan COA terdapat hipopion, sedangkan retina, papil dan makula sukar dievaluasi.Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan bahwa gejala-gejala yang ditimbulkan ulkus kornea adalah adanya kekeruhan pada kornea, injeksi siliar dan injeksi konjungtiva. Kekeruhan pada kornea ini menyebabkan segmen posterior mata menjadi sukar dievaluasi. Kepustakaan juga menyebutkan salah satu gejala objektif uveitis selain palpebra yang membengkak juga adalah adanya hifema atau hipopion.