52
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak icon atau simbol yang di berikan kepada mahasiswa oleh setiap lapisan masyarakat, salah satu icon yang sering diberikan kepada Mahasiswa oleh masyarakat dari berbagai kalangan yaitu bahwa mahasiswa adalah sebagai “agen of change” dan “Agen of Social Control” atau selalu kita kenal bahwa mahasiswa adalah simbol dari perubahan tatanan masyarakat. Adanya simbol-simbol tersebut menunjukkan bahwa terdapat tanggung jawab yang sangat besar di pundak mahasiswa terhadap keberlangsungan stabilitas kehidupan sosial kemasyarakatan. Dari tanggung jawab mahasiswa di atas, sangat jelas bahwa tugas mahasiswa tidak hanya belajar tentang teori-teori keilmuan atau belajar tentang konsep-kosep suatu disiplin keilmuan. Akan tetapi mereka juga mempunyai tanggung jawab dalam perubahan social yang ada, mereka harus mengaplikasikannya dengan cara pengabdian di tengah-tengah masyarakat, karena mahasiswa adalah sebagian dari masyarakat. Berdasarkan “Tri Dharma Perguruan Tinggi” yang berisikan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian. Maka terlihat jelas tugas dan peran mahasiswa yaitu meliputi tiga aspek tersebut. Aspek pertama persoalan pendidikan dan pengajaran, Mahasiswa telah menunaikannya dalam bangku kuliah dikampus, dengan mempelajari beberapa teori ilmu pengetahuan. Aspek yang kedua Penelitian mereka juga telah mendapatkannya dibangku kuliah yang berupa teknik- teknik serta teori-teori dalam penelitian. Sedangkan aspek yang ketiga yaitu Pengabdian, seorang mahasiswa dituntut terjun langsung untuk melakukan pengawalan 1

Lapoaran Ahir Kpm Kramat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak icon atau simbol yang di berikan kepada mahasiswa oleh setiap

lapisan masyarakat, salah satu icon yang sering diberikan kepada Mahasiswa

oleh masyarakat dari berbagai kalangan yaitu bahwa mahasiswa adalah sebagai

“agen of change” dan “Agen of Social Control” atau selalu kita kenal bahwa

mahasiswa adalah simbol dari perubahan tatanan masyarakat. Adanya simbol-

simbol tersebut menunjukkan bahwa terdapat tanggung jawab yang sangat besar

di pundak mahasiswa terhadap keberlangsungan stabilitas kehidupan sosial

kemasyarakatan.

Dari tanggung jawab mahasiswa di atas, sangat jelas bahwa tugas

mahasiswa tidak hanya belajar tentang teori-teori keilmuan atau belajar tentang

konsep-kosep suatu disiplin keilmuan. Akan tetapi mereka juga mempunyai

tanggung jawab dalam perubahan social yang ada, mereka harus

mengaplikasikannya dengan cara pengabdian di tengah-tengah masyarakat,

karena mahasiswa adalah sebagian dari masyarakat.

Berdasarkan “Tri Dharma Perguruan Tinggi” yang berisikan pendidikan

dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian. Maka terlihat jelas tugas dan peran

mahasiswa yaitu meliputi tiga aspek tersebut. Aspek pertama persoalan

pendidikan dan pengajaran, Mahasiswa telah menunaikannya dalam bangku

kuliah dikampus, dengan mempelajari beberapa teori ilmu pengetahuan. Aspek

yang kedua Penelitian mereka juga telah mendapatkannya dibangku kuliah yang

berupa teknik-teknik serta teori-teori dalam penelitian. Sedangkan aspek yang

ketiga yaitu Pengabdian, seorang mahasiswa dituntut terjun langsung untuk

melakukan pengawalan terhadap perubahan sosial kemasyarakatan, baik dalam

hal pengembangan ekonomi masyarakat, pendidikan, agama, kesehatan ataupun

sosial politik masyarakat.

Sebagai media awal untuk memenuhi tanggung jawab mahasiswa dan

menunaikan ketiga rukun Tri Dharma perguruan tinggi tersebut. Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan mengadakan Kuliah Pengabdian

Masyarakat (KPM) sebagai bentuk perwujudan ketiga Tri Dharma Perguruan

Tinggi tersebut. Dalam KPM mahasiswa tidak hanya mengabdi kepada

masyarakat, tapi sekaligus mereka belajar dari, bersama dan untuk masyarakat.

Serta melakukan penelitian terhadap kondisi sosial kemasyarakatannya, yang

kemudian dirumuskan dalam suatu bentuk teori baru dalam melakukan perubahan

masyarakat menuju kehidupan yang sejahtera.

1

Page 2: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

Maka dari itu model KPM yang di gunakan di STAIN Pamekasan saat ini

adalah PAR ( Pariticipatory Action Research) dimana KPM ini bersifat penelitian

yang melibatkan secara aktif semua pihak yang relevan dalam mengkaji tindakan

yang sedang berlansung dalam kerangka melakukan perubahan yang lebih baik,

berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang menggunakan model KPM

Konvensional.

Model KPM PAR ini memiliki tiga Variabel kunci yaitu, Partisipatoris,

Action (aksi) dan Research (penelitian). Sedangkan berdasarkan urutan

metodologi kerja PAR ketiga Variabel tersebut dirumuskan sebagai berikut :

1. Research (Penelitian), tahap ini adalah merupakan tahapan penelitian tentang

permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, permasalah

tersebut dipahami sedemikian mendalam dan mendetail sehingga masalah

tersebut bisa diketahui dengan jelas sebab dan akibatnya.

2. Action (aksi), setelah mengetahui masalah-masalah tersebut secara mendalam

dan mendetail, barulah masuk langkah yang kedua yaitu pencarian alternative

jalan keluar untuk memecahkan masalah tersebut, yang kemudian diterjemah

kedalam beberapa item program kerja yang akan dilaksanakan.

3. Pariticipatory, kedua aitem diatas dilaksanakan secara partisipatoris, artinya

dengan melibatkan seluruh komponen masayarakat dalam melakukan

identifikasi masalah serta teknik pemecahannya secara bersama-sama.

Dari ketiga prinsip PAR itulah mahasiswa bisa bersama-sama masyakat

melakukan identifikasi masalah, perencanaan, dan aksi untuk menyelesaikan

persoalan-persoalan yang mereka hadapi. Disamping itu nuansa penelitian serta kritik

yang konstruktif terhadap kondisi masyarakat tersebut menjadi tugas independent

mahasiswa sebagai bentuk laporan pertangung jawaban atas keterlibatan mereka

terhadap proses perubahan yang dilakukan beserta masyarakat tersebut.

B. Tujuan KPM Partisipatif

Sebagai media awal untuk memenuhi tanggung jawab mahasiswa dan

menunaikan ketiga rukun Tri Dharma perguruan tinggi (Pendidikan, pengajaran,

dan Penelitian), Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan

mengadakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) sebagai bentuk perwujudan

ketiga Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut. Dalam KPM mahasiswa tidak

hanya mengabdi kepada masyarakat, tapi sekaligus mereka belajar dari, bersama

dan untuk masyarakat. Serta melakukan penelitian terhadap kondisi sosial

kemasyarakatannya, yang kemudian dirumuskan dalam suatu bentuk teori baru

dalam melakukan perubahan masyarakat menuju kehidupan yang sejahtera.

2

Page 3: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

Adapun tujuan dari KPM-PAR ini terdiri dari dua bagian yang meliputi

tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan Umum dari KPM-PAR ini adalah untuk

meningkatkan kualitas peran STAIN Pamekasan dalam memberdayakan dan

mengembangkan masyarakat melalui pendampingan dalam rangka mewujudkan

masyarakat transformative menuju kehidupan masyarakat kritis yang agamis,

berkeadilan, mandiri dan demokratis. Sedangkan tujuan Khusus dari adanya

KPM-PAR ini meliputi peningkatan kesadaran akan tanggung jawab sosial

mahasiswa dan civitas akademika terhadap kehidupan masyarakat.

Secara specefikasi dapat kita bagikan sebagai berikut:

1. Menjadikan mahasiswa mampu belajar bersama masyarakat untuk memahami

dan memecahkan masalah sehinga memperoleh pengalaman dan pengetahuan

dari kehidupan nyata di masyarakat.

2. Mempertajam kepekaan, empati, simpati dan kepedulian sosial mahasiswa

terhadap berbagai masalah sosial yang terjadi di masyarakat.

3. Menjadikan mahasiswa memiliki sikap tanggap aksi dalam menangani

masalah sosial yang terjadi di masayarakat.

4. Membentuk mahasiswa yang dinamis, konstruktif dan reformis yang mampu

mengadakan perubahan sosial melalui beragam improvisasi dan inovasi

terhadap pola-pola pemecahan problem sosial.

5. Mensinergiskan potensi keilmuan yang diperoleh mahasiswa selama di

kampus dengan pengetahuan yang dimiliki masyarakat dalam rangka

pemecahan problem sosial.

Pelaksanaan KPM ini di dasarkan pada :

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun Tahun 2005 tantang Standart

Nasional Pendidikan

4. Keputusan Menteri Agama Nomor 304 tahun 1997 tentang Organisasi dan

Tata Kerja STAIN;

5. Keputusan Menteri Agama No. 202 tahun 2008 tantang STATUTA

STAIN Pamekasan

6. Keputusan Ketua STAIN Pamekasan Nomor Sti.18.3/PP.00.11/543 tahun

2009 tentang pedoman penyelenggaraan Pendidikan STAIN Pamekasan.

Walaupun pilihan KPM berbasis PAR ini masih dipertentangkan

karena bertolak belakang dengan paradigma positifistik, dimana

keterlibatan masyarakat dalam proses KPM ini sangat tampak jelas dan

memiliki peran yang signifikan. Masyarakat tidak lagi menjadi objek,

tetapi masyarakat bersama mahasiswa adalah merupkan subjek dari proses

tersebut. Tetapi peran mereka sangat berbeda, masyarakat di sini berperan

3

Page 4: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

sebagai seorang yang telah menentukan masalahnya, meruskan,

merencanakan dan melaksanakan kegiatan kegiatan yang telah terencana,

sementara mahasiswa berperan sebagai pendorong, fasilitator, katalisator

dan pendamping masyarakat dalam merumuskan dan memecahkan

masalah yang mereka hadapi.

Adapun tujuan KPM PAR secara spesifik di STAIN Pamekasan

yaitu :

1. Melatih pemahaman, penalaran, kepekaan, implementasi, metodologi

partisipatif lintas bidang ilmu.

2. Mengmbangkan potensi mahasiswa bebasis bidang keilmuan dalam

pemberdayaan masyarakat secara inovatif, kreatif, mandiri, dan

kolektif.

3. Membekali peserta dengan pengalaman melalui belajar dan bekerja

secara langsung dalam menghadapi permasalahan yang kompleks

bersama masyarakat.

C. Metodologi PAR dan teknik PRA yang di pergunakan

Pelaksanaan KPM Partisipatory Action Research (PAR) yang

dilaksanakan oleh STAIN Pamekasan mulai tahun 2010 adalah proses

pemahaman situasi dan kondisi secara kritis. Hal ini tentu saja melakukan

pendekatan kepada masyarakat untuk meningkatkan kehidupan sosial masyarakat

dalam melakukan perubahan yang melibatkan sebanyak mungkin orang dalam

teoritisi kehidupan sosial mereka untuk lebih baik. Dalam artian disini bahwa

bagaimana komunitas masyarakat secara umum dapat terbangun secara kritis.

Partisipatory Action Research itu sendiri adalah penelitian yang

melibatkan secara aktif semua pihak yang relevan pengetahuan masyarakat

tentang masalah Desa yang ditempati untuk sama-sama melakukan dalam

mengkaji tindakan yang sedang berlangsung dalam kerangka melakukan

perubahan yang lebih tepat dan baik. Maka dari itu, kami berusaha menempatkan

gagasan, pandangan dan asumsi sosial individu atau pun kelompok untuk dikaji

dengan melibatkan orang sebanyak mungkin untuk di jadikan informan.

Ini mensyaratkan kepada kami untuk melakukan analisa sosial kaitannya

dengan kehidupan dengan masyarakat, melalui isu-isu yang paling kecil

kemudian dikaitkan dengan relasi-relasi yang lebih besar.

Partisipatory Rural Apprasisal (PAR) adalah suatu pendekatan untuk

membangkitkan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan program mulai

dari tahap analisis sosial, perencaan dan sebagainya hingga kemudian dapat

melakukan perluasan program.

Lebih spesifiknya dari Rural Apprasisal ini, terwujudnya perubahan sosial

masyarakat sehingga tidak ada ketimbangan dalam sebuah kebijakan yang lebih

mementingkan secara bersama-sama bahwa kesejahteraan dapat dinikmati secara

4

Page 5: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

adil dan merata yang dapat dirasakan oleh masyarakat secara umum. Dan ini

memungkin kepada kami untuk pemberdayaan kepada masyarakat agar terjadi

perubahan perilaku dan sosial yang di inginkan secara bersama-sama. Hal ini

pendidikan masyarakat harus ditingkatkan sebagai bentuk proses pemberdayaan

tersebut.

Adapun yang dimaksud pemberdayaan masyarakat disini, adalah

memberikan dorongon, motivasi yang terkait dengan problematika yang sedang

terjadi untuk dapat bangkitkan semangat masyarakat agar menggali potensi yang

di miliki dan berani dalam melakukan perbaikan kehidupannya di masa yang akan

datang. Sedangkan dari kami melakukan peneliatian adalah sebatas fasilitator,

katalisator, inisiator dan dinamisator dalam pemberdayaan masyarakat.

D. DAUR metodologi PAR dan teknik PRA

Participatory Action Research yang di singkat dengan PAR adalah sebuah

penelitian yang melibatkan secara aktif dari pihak-pihak yang relevan untuk

mengkaji tindakan yang sedang berlangsung dalam melakukan perubahan ke

ranah yang lebih baik. Hal ini dilakukan dengan memperbanyak melakukan aksi

dan refleksidari apa yang sudah dilakukan

Sedangkan teknik PRA (Participatory Rural Appraisal): adalah suatu

pendekatan untuk membangkitkan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan

program yang akan dilakukan. Teknik ini sangat berkaitan sekali bila di

praktekkan dengan problimatika yang terjadi di masyarakat dan persoalan-

persoalan yang di hadapi.

Jadi sangat jelas sekali sebelum melakukan tindak ada lanjut dari apa yang

kita kaji terkait dengan permasahan yang terjadi pada masyarakat. Begitu juga

kami sebagai Peserta KPM Partisipatif ketika melakukan identifikasi masalah

yang sedang terjadi banyak sekali persoalan dan potensi yang di miliki oleh

masyarakat desa Kramat di antaranya adalah air siwalan (La’ang), pohon siwalan,

gula merah, mebel, tikar, nelayan dan persoalan-persoalan social lainnya.

Bagi kami sebagai Peserta KPM Partisipatif memberikan peluang dan

manfaat yang kita peroleh dalam proses kegiatan ini. Dengan demikian kita dapat

mengetahui segala sesuatu yang ada dalam Desa. Dan mudah-mudahan saja kita

dapat memediatori dari apa yang sedang dihadapi oleh masyarakat dan mencoba

menyelesaikannya. Dengan kata lain kita dapat memotivasi masyarakat denngan

cara kita mendampingi sebagai fasilitas bagi mereka untuk sama-sama

menemukan persoalan-persoalan dan dapat menyelesaikan secara bersama-sama.

5

Page 6: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

BAB II

PENJAJAKAN KEBUTUHAN (ASSESSMENT)

A. Monografi desa dalam angka

a. Keadaan umum wilayah desa/kelurahan

Gambaran Umum Desa Kramat adalah merupakan gambaran secara

utuh tentang kondisi desa. Data-data yang disusun mengambil dari semua data

yang tersedia dan bisa didapatkan.

Data yang dipakai untuk menggambarkan situasi atau keadaan dalam

gambaran umum memakai data hasil survey sekunder yang disebarkan kepada

Kepala Dusun,. Data hasil survey akan memunculkan perbedaan dengan data

yang ada di pemerintahan desa. Data yang ada di pemerintahan desa di cek

ulang dengan data hasil survei yang merupakan data aktual dan kemudian

analisa guna mendapatkan data yang lebih akurat.

Secara umum Desa berisikan antara lain kondisi geografi, topografi,

perekonomian desa, keadaan statistik sosial budaya desa, deskripsi dan

statistik sarana prasarana desa dan deskripsi statistik pemerintahan secara

umum.

Desa Kramat merupakan salah satu desa dari sekian desa yang terletak

di kecamatan Tlanakan, ± 5 Km kearah barat dari Kecamatan Tlanakan.

Perbatasan bagian barat desa Kramat yaitu desa Bandaran yang di batasi

dengan sungai, begitu juga dengan perbatasan desa Kramat sebelah timur

yaitu Ambat yang juga di batasi dengan sungai, batas utara desa ini adalah

desa Larangan Slampar yang juga kecamatan Tlanakan sedangkan untuk

bagian selatan desa Kramat yaitu Selat Madura.

Bentuk desa Kramat ini memanjang ke arah utara dan selatan, untuk

daerah utara adalah daerah persawahan(Petani), sedangkan daerah selatan

adalah daerah pesisir(Nelayan). Desa Kramat terbagi menjadi empat dusun

yaitu Dusun Penanggun Timur, Dusun Penanggun Barat, Dusun Kramat dan

Dusun Kramat Atas. Dari masing-masing dusun ini mempunyai latar belakang

yang berbeda baik dari aspek pendidikan, ekonomi, sosial, budaya.

Secara umum Desa Kramat mempunyai luas wilayah 195,885 ha,

dengan jumlah penduduk kurang lebih 3731 jiwa. Dalam pembagiannya dari

jumlah penduduk yang ada adalah, laki-laki 1,749 jiwa dan perempuan 1,982

jiwa. Adapun jumlah penduduk miskin yang ada di Desa Kramat berkisar

kurang lebih 2200 san jiwa, jumlah KK 1248 jumlah KK miskin kurang lebih

1546, jumlah penerima BLT kurang lebih 759 orang, dan jumlah penerima

raskin sekitar 1176 KK/orang. Secara keseluruhan sebagaimana yang

disebutkan di atas terkait data yang kami dapatkan dalam kegiatan KPM

6

Page 7: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

Partisipatif STAIN Pamekasan 2010-2011. Sepesifiknya wilayah Desa

Kramat sebagai berikut:

1. Untuk Pemukiman : 18,015 ha

2. Untuk kuburan : 0,475 ha

3. Sawah : 57.275 ha

4.Tegal : 120,120

a) Kondisi geografi desa

Wilayah Desa Kramat secara Geografis dengan Toporafi wilayah

Desa Kramat berada pada ketinggian 0 – 150. m dari permukaan air laut,

dimana kondisi daratan dengan bentangan lahan dataran 315.00; Ha.

Angka curah hujan rata-rata cukup rendah, sebesar 176. Mm pertahun

sebagaimana daerah lain di Indonesia, Desa Kramat beriklim tropis dan

suhu udara rata-rata 24 – 34 °C, serata Iklim Desa Kramat sama dengan

iklim keseluruhan Kabupaten Pamekasan, yakni iklim tropis dengan 2

musim, yaitu musim hujan antara bulan Nopember – April dan musim

kemarau antara bulan April Nopember.

No

.

Uraian Keterangan

1. Tinggi dari permukaan laut 150. m

2. Curah hujan rata-rata per-tahun 176. Mm

3. Keadaan suhu rata-rata 24-36 ْ�C

b) Topografi atau Bentangan Lahan.

Topografi atau bentang Desa Kramat adalah sebagai berikut, untuk

Dataran 94. 5 ha, Perbukitan/Pegunungan 220.5 ha, maka topografi Desa

Kramat adalah daerah perbukitan, dari laut membentang ke utara adalah

mendatar dan membukit.

No

.

Bentangan lahan Luas (Ha)

1. Dataran 164.385

2. Perbukitan /pegunungan 315.00;

3. Jumlah 195.885

c) Luas Wilayah Desa/Kelurahan Menurut Penggunanya.

Letak Desa/kelurahan Kecamatan

Sebelah utara Larangan Slampar Tlanakan

Sebelah selatan Selat madura Tlanakan

Sebelah barat Bandaran Tlanakan

Sebelah timur Ambat Tlanakan

7

Page 8: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

d) Orbitasi, Waktu Tempuh, dan Letak Desa /Kelurahan.

No. Orbitasindan jarak tempuh Keterangan

1. Jarak ke ibu kota kecamatan 6; km

2. Jarak ke ibu kota kabupaten/kotamadya 13; km

3. Waktu tempuh ibukota kecamatan 10 menit

4. Waktu tempuh ke ibukota kab./kodya 25 menit

5. Waktu tempuh ke fasilitas terdekat 20 menit

6. Orbitasi (Waktu tempuh ke ibukota

kecamatan)

A.24 = 0.6; jam

e) Kesuburan Tanah.

Dengan adanya daerah bentang lahan yang didominasi dataran yang

gersang dan agak asin, maka tingkat kesuburan tanahnya tentunya tidak

begitu subur, bahkan tingkat erosi tidak begitu berat. Lahan bagitu banyak

digunkan untuk pertanian

No

.

Tingkat kesuburan Luas (Ha)

1. Sangat subur 0;

2. Subur 45. 67;

3. Sedang 252.00;

4. tidak subur/kritis 7.00;

5. Jumlah 247.67;

b. Kualitas Lingkungan Fisik.

No

.

Lingkungan fisik Keadaan tercemar/tidak

1. Sungai Tercemar

2. Air sumur Tidak

3. Udara Tercemar

4. Hutan Tidak

5. Lahan pertanian Tidak

6. Air irigasi Tidak

7. Lingkunngan kumuh Tidak

Jumlah lingkungan fisik yang tercemar A.27= 0; jenis

a) Hasil palawija

No Jenis palawija Hasil panen ton/Ha Rata-rata hasil di Tk. Desa

8

Page 9: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

. (ton/ha)

1. Tembakau 0; 0;

2. Padi 4.750; 9.25;

3. Cabe 30.25; 51.50;

4. Ketela Rambat 316.681; 343;

5. Udang 13.67; 4.70;

6. Ikan 57.35; 4.70

7. Cumi-Cumi A= 422.7 B=413.15;

Jumlah

b) Ketersediaan air pada musim kemarau untuk budidaya

(pertanian/peternakan)

No. Untuk kebutuhan Kurang Cukup

1. Padi Cukup

2. Palawija Kurang

3. Sayuran dan buah Cukup

4. Perkebunan Kurang

5. Peternakan Cukup

c. Peternakan.

No. Jenis ternak Jumlah ternak (ekor) Jumlah KK Pemilik ternak

1. Sapi 142; 125;

2. Kambing 185; 40;

3. Domba 39; 15;

4. Ayam 1.941; 265;

5. Itik 79; 26;

6. Bebek

Jumlah A= 917; B=471;

Jumlah KK

keseluruhan

712; 712;

d. Pertambangan dan Energi.

No. Jenis bahan galian Ada/tidak ada

1. Batu kapur Tidak ada

2. Batu padas Tidak ada

3. Pasir laut Ada

4. Tanah urugan Ada

5. Pasir Ada

Jumlah 5

9

Page 10: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

Junis bahan tambang galian A.22 = 5 jenis

e. Industri.

No. Jenis industri Jumlah

1. Ukir 15;

2. Mebel 98;

3.

4.

f. Potensi Penduduk.

a. Jumlah penduduk

Jumlah Kepala Keluarga : 1,248 KK

Jumlah Penduduk Laki-Laki : 1.749 Jiwa

Jumlah Penduduk Perempuan : 1.982 Jiwa

Jumlah TotaL Penduduk : 3731 Jiwa

b. Mata Pencaharian Penduduk.

Dari Kondisi Alam desa Kramat Seperti yang diuraikan diatas, maka mata

Pencaharian penduduk adalah sebagai Berikut :

1. Desa Kramat Yang mempunyai Pantai, maka memberi manfaat pada

mata pencaharian penduduk yaitu dengan menjadi Nelayan

tradisional yaitu dengan alat jarring, Rumah pagan, bubuh untuk ikan

kepiting atau rajungan.

2. Desa Kramat juga memiliki tanah luas yang membentang ke utara,

masyarakat disana juga banyak yang bertani terutama masyarakat dari

dusun Kramat Atas.

3. Buruh/Pekerja sekitar 10 % duduk menurut golongan usia.

g. Potensi penduduk

Jumlah penduduk menurut golongan usia dan jenis kelamin.

No. Golongan umur Jenis kelamin Jumlah

(#pdk)Laki-laki Perempuan

1. 0 – 12 bulan 13; 24; 37

2. 13 – 4 tahun 104; 103; 204

3. 5 – 6 tahun 20; 16; 36;

4. 7 – 12 tahun 238; 230; 468;

5. 13 -15 tahun 101; 116; 217;

6. 16-18 tahun 33; 42; 76;

7. 19-25 tahun 205; 215; 420;

8. 26-35 tahun 190; 245; 435;

9. 36-45 tahun 174; 230; 404;

10. 46-50 tahun 135; 165; 300;

11. 51-60 tahun 159; 170; 329;

12. 61-75 tahun 150; 152; 302;

10

Page 11: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

13. > 75 tahun 44; 59; 99;

B. Keadaan agama, sosial ekonomi politik budaya hukum dan pendidikan

masyarakat.

a. Keadaan Agama.

Keadaan agama masyarakat Kramat dalam perspektif agama, di Desa

Kramat termasuk dalam kategori masyarakat yang religius. Hal ini

dikarenakan sebagian besar masyarakat Kramat beragama Islam. Secara

cultural, pegangan agama ini didapat dari hubungan kekeluargaan ataupun

kekerabatan yang kental diantara mereka. Selain itu perkembangan agama

berkembang berdasarkan turunan orang tua ke anak ke cucu. Hal inilah

membuat Islam mendominasi agama di Dusun-Dusun Kramat.

Masyarakat Kramat adalah masyarakat agamis, hal ini terbukti dari

beberapa informan yang kami temui di masing-masing dusun dan juga

keadaan yang kami rasakan selama satu bulan di desa ini, banyak juga

masyarakat Kramat yang alumni podok pesantren, sehingga masyarakatnya

pun cenderung di pengaruhi oleh budaya pesantren.

Selain itu di desa Kramat sendiri mempunyai banyak Lembaga

Pendidikan yang bernuansa islami, banyak remaja-remaja desa ini

mengabdikan diri dan menuntut ilmu di masing-masing lembaga yang ada di

masing-masing dusun.

b. Sosial Budaya.

Sejarah Desa

Ada cerita menarik dari sejarah desa Kramat kenapa kemudian

dikatakan desa Kramat. Dahulu kala menurut salah satu informan dari

dusun Kramat yaitu Bapak Sukarji dan beliau sudah berusia + 90 tahun

bahwa ada seorang pencuri yang masuk di desa ini untuk mencuri ke salah

satu rumah penduduk, setelah pencuri itu berhasil mencuri barang-barang

curiannya maka pencuri itu tidak bisa lari akan tetapi berenang seperti

orang yang berenang di laut padahal dia ada disawah. Dan juga selain itu,

dinamakan desa Kramat karena orang-orang Kramat dahulu itu sakti-sakti

( mandhih pangucap ) serta banyak juga benda-benda sakti (kramat) di

desa ini yang salah satunya dibuat oleh Joko Tole. Dan menurut

keterangan salah satu tokoh masyarakat disini bahwa yang memberi nama

desa Kramat adalah Joko Tole.

Budaya Masyarakat

Masyarakat Kramat adalah masyarakat yang tidak ada bedanya

dengan masyarakat desa kebanyakan yang belum tersentuh oleh budaya

11

Page 12: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

luar sehingga warisan nenek moyang masih sangat di pegang teguh,

mayoritas penduduk Kramat adalah masyarakat asli Kramat turun temurun

sehingga rasa atau hubungan persausdaraan antara satu dengan yang lain

sangat erat. Dan yang sangat terasa dari masyarakat Kramat adalah

keramahan mereka dan rasa ikhlas terpancar dari mereka. Itulah nilai

tawar mereka yang sangat mengagumkan, bahkan mereka sangat bahagia

sekali membantu orang lain karena menurut mereka membantu orang lain

dilihat oleh Allah dan mereka sangat yakin bahwa Allah akan mengganti

dengan yang lebih besar. Jalur informasi yang belum masuk secara luas

menjadikan masyarakat desa Kramat sangat hijau sekali. Semua itu

tercermin dari sifat tradisional mereka, dari cara mereka berpakaian,

bertutur kata dan sebagainya.

Penyediaan fasilitas-fasilitas dalam rangka meningkatkan, peran, dan

fungsi tatanan kehidupan masyarakat Desa Kramat diantaranya:

Fasilitas Sosial Desa Kramat

No Fasilitas Sarana Jumlah

01 Keagamaan Masjid 4 Buah

Mushalla 9 Buah

02 Pendidikan

PAUD 2 Unit

RA/TK 3 Unit

SD 1 Unit

MI 1 Unit

MD 2 Unit

MW 0 Unit

MTs 1 Unit

SMP 1 Unit

SMA / MA 0 Unit

03 Kesehatan POSYANDU 4 Unit

c. Sosial Ekonomi

Ekonomi bagi masyarakat adalah bagian yang sangat berpengaruh bagi

pertumbuhan suatu wilayah oleh karena itu di setiap sumber daya alam yang

potensial dan dikategorikan sebagai unggulan perlu dikembangkan lebih

lanjut dalam sentra-sentra produksi. Adapun unggulan yang potensial dapat

dikembangkan di Desa Kramat dan menjadi modal dasar pertumbuhan

wilayah adalah : pertanian, nelayan, meubel, dan peternakan.

Pertanian

12

Page 13: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

Pertanian merupakan mata pencaharian yang di lakukan oleh masyarakat

kramat yang terdiri dari empat dusun terutama di dusun Kramat Tinggi

karena disana jauh dari laut ketimbang dusun-dusun yang lain.

Nelayan

Nelayan ini banyak di lakukan oleh masyarakat dusun Kramat itu sendiri

setelah itu dusun Pananggun Barat dan Pananggun Timur sedangkan

masyarakat dusun Kramat Atas itu hampir tidak ada sama sekali yang

berprofesi sebagai nelayan di karenakan banyak faktor, salah satunya

adalah jarak tempuh ke pantai sangat jauh.

Meubel

Ada berapa rumah penduduk di desa Kramat mulai dari dusun pesisir

sampai dusun Kramat Tinggi terdapat meubel, walaupun hanya kecil-

kecilan akan tetapi masyarakat di desa ini hampir semuanya membuat

meubel, pemasaranyya pun berbeda-beda, ada yang ke Sumenep,

Sampang dan lain sebagainya.

d. Politik

Dalam dinamika politik, memang mengalami perkembangan yang cukup

signifikan. Jabatan untuk menjadi Kepala Desa sejak lama ditentukan dengan

cara dipilih secara langsung oleh masyarakat Desa Kramat. Biasanya bagi

para calon Kepala Desa yang akan ikut pemilihan adalah orang yang

mempunyai kaitan erat dengan Kepala Desa lama di Desa tersebut, yang

termasuk keturunan dalam keluarga. Hal ini banyak di asumsikan oleh

masyarakat bahwa jabatan Kepala Desa adalah jabatan turun-temurun dalam

suatu keluarga tersebut.

Jabatan Kepala Desa tidak serta merta dapat diwariskan kepada putra seorang

kepala Desa. Akan tetepi Kepala Desa dipilih berdasarkan prosedur

pemerintah daerah, etos kerja, kejujuran serta kedekatan dengan warga

sekitar.

Paska semua kegiatan pemilihan situasi kembali berjalan normal, tentu

masyakat tidak terus-menerus terbelah-belah dalam kelompok-kelompok. Hal

ini terbukti dengan kesadaran masyarakat yang sudah mulai tertanam dalam

melakukan sesuatu yang saling membutuhkan mereka.

Adapun pola kepemimpinan di Desa Kramat dalam pengambilan keputusan

berada di tangan Kepala Desa. Namun semua dilakukan dengan cara

melibatkan para Aparatur Desa dan pertimbangan dari masyarakat. Dan untuk

pelaksanaannya ada dalam Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai

lembaga di tingkat desa.

Dapat disimpulkan bahwa Desa Kramat berdasarkan fakta-fakta di atas

mempunyai politik daerah yang kondusif. Hal ini terlihat dengan baik dari

segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai

13

Page 14: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan system politik demokratis

ke dalam kehidupan politik daerah.

Terkait dengan politik tingkat Kabupaten untuk masyarakat Desa Kramat

kurang begitu antusias, mereka menghadapi dan menjalankan layaknya

pemilihan biasanya yang penuh dengan ketenangan dan kondusif. Hal ini

terbukti dengan pemilihan Bupati yang telah dilaksanakan. Begitu juga minat

terhadap politik nasional terlihat kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti

karena dinamika politik nasional dalam kehidupan keseharian masyarakat

Kramat kurang mempunyai greget,terutama yang berkaitan dengan

permasalahan kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara langsung.

e. Hukum

Bersarkan undang-undang yang sudah di tetapkan maka warga Indonesia

secara umum mempunyai kewajiban untuk mengikuti dan menjalankan

peraturan-peraturan yang sudah berlaku. Dengan demikian segala bentuk

kejahatan dapat di tindak keras yang sesuai dengan apa yang telah dilakukan.

Di desa Kramat tidak ada sebuah tindakan sebagai bentuk nyata kepada

masyarakat terkait dengan pencurian-pencrian yang sering terjadi. Namun

tidak ada upaya untuk menindak lanjuti para pelaku itu. Jabatan Kepala Desa

adalah lembaga tertinggi di tingkat desa, maka semua kebijakan-kebijakan

terkait dengan keamanan desa, kesejahteraan masyarakat dan sebagainya ada

dalam kepala Desa. Hal ini kepala desa mempunyai hak otoritas dalam

melakukan dan memutuskan sesuatu.

f. Pendidikan Masyarakat

Tingkat pendidikan masyarakat masih tergolong rendah, karena tingkat

kesadaran masyarakat terhadap pendidikan masih kurang. Mayoritasnya

masyarakat Desa Kramat hanaya pada tahap Pendidikan sekolah lanjutan

tingkat pertama (SLTP). Hal ini juga di mungkinkan putus sekolah dalam

artian kebanyakan tidak dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal

ini, juga kemampuan ekonomi masyarakat masih rendah dan juga tidak

adanya sarana pendidikan lanjutan seperti tingkat SMA atau yang sederajat di

desa Kramat tersebut. Ini bisa dilihat dari Lembaga Pendidikan yang ada di

desa Kramat tersebut yang masih sangat minim, yaitu: PAUD 2 buah, RA/TK

3 buah, SD 1 buah, MD 2 buah, MI. 1 buah, MTs 1 buah SMP 1 buah. Namun

tidak ditopang dengan sarana yang memadai. Ini kemudian bagi masyarakat

minat dan kesadaran sangatlah kurang.

C. Kajian Teknik PRA.

1. Kajian masalah dalam proses fasilitasi berdasarkan teknik PRA.

Dalam proses untuk melakukan perubahan sosial kepada masyarakat di Desa

Kramat ke arah yang lebih baik, tentu harus melibatkan semua lapisan

masyarakat yang menjadi sasaran dimana perubahan itu kita harus dilakukan.

14

Page 15: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

Dan ini sebetulnya KPM 2011 STAIN pamekasan berpartisipasi sebagai

pemahaman tentang pola kehidupan masyarakat untuk melakukan perubahan

ke arah yang lebih baik sehingga hidup damai dan sejahtera dapat dirasakan

oleh masyarakat secara umum.

Sebagai langkah awal peserta KPM Partisipatif sebelum melakukan

poerubahan sosial atau memberikan motivasi kepada masyarakat, maka

haruslah memahami terhadap situasi dan kondisi masyarakat Kramat dan

sebuah permasalahan yang mereka hadapi. Ada beberapa hal bagaimana untuk

mengenali dan memahami lingkungan masyarakat, yaitu:

Proses perkenalan kepada masyarakat.

Pertama yang kami lakukan adalah perkenakan kepada masyarakat. dan pada

hari sebelumnya sebelum peserta KPM berangkat ke lokasi pihak P3M

melakukan serah terima dan memperkenalkan kepada Kecamatan sebagai

lembaga yang menaungi dari Desa yang kami tempati sekaligus menjelaskan

maksud dan tujuan Peserta KPM Partisipatif. Tidak lama kemudian pihak

Kecamatan memberikan sambutan dan menerima maksud dan tujuan ke

datangan kami dan menjalaskan tentang kondisi Desa-desa yang ditempati

secara umum. Hal ini dilakukan sebagaiman berikut ini:

a) Kepala Desa

Setelah sampai di lokasi barulah peserta KPM menghadap Kepala Desa

untuk melakukan pertemuan dengan para aparatur desa Kramat dan ini

merupakan harapan dan anjuran dari Bapak Kepala Desa Kramat untuk

cepat dilaksanakan sekaligus untuk mempermudah kegiatan yang kami

lakukan selama tiga puluh hari.

b) Kepala Desa dan Aparatur Desa

Setelah kami menghadap Kepala Desa, sesuai dengan permintaan kami

sebelumnya maka kami melakukan pertemuan dengan para Aparatur Desa

dan memperkenalkan kepada kami. Dalam pertemuan itu, Kepala Desa

memberikan gambaran secara umum tentang kondisi desa terkait tentang

keberadaan masyarakat. dan yang menjadi catatan bagi kami adalah

minimnya sanitasi di rumah-rumah warga dan partisipasi masyarakat

secara umum dalam kesejahteraan desa Kramat. Dan juga minimya SDM

guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih baik. Dari segi

ekonomi mata pencaharian masyarakat adalah nelayan dan bertani. Terkait

dengan SDM guru maka kemudian Peserta KPM STAIN Pamekasan

diminta untuk mengadakan semacam pelatihan terhadap guru-guru di

Desa Kramat.

c) Bapak Pamong

15

Page 16: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

Setelah kami melakukan pertemuan dengan kepala Desa dan Aparatur

Desa, maka kami menemui secara langsung ke kediaman Kepala Dusun

yang jumlahnya empat orang, yaitu Bapak Sumarwi dusun Kramat,

Bapak Erliyanto Pananggun Barat , Bapak Sunadi Pananggun Timur ,dan

Bapak Samhaji Kramat Atas .Tetapi dalam perkenalan kami di Desa

Kramat, kami membagi menjadi empat kelompok sesuai dengan jumlah

Dusun di Desa Kramat. Dan jumlah RT yang ada di Desa ini adalah:

1. Dusun Kramat

2. Dusun Kramat Atas

3. Dusun Pananggun Barat

4. Dusun Pananggun Timur

Sehingga disinilah dari semua kelompok yang dibentuk mempunyai

tugas untuk menemuinya secara langsung yang di koordinir oleh

Koordusnya masing-masing.

d) Tokoh Masyarakat.

Setelah kami melakukan pertemuan dengan kepala desa maka

kami melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat sesuai dengan

anjuran dari Bapak Kepala Desa. Adapun tokoh masyarakat yang kami

temui sangat banyak dan mereka sangat senang dengan kedatangan

kami di Desa Kramat dengan harapan dapat membantu terhadap

perkembangan pendidikan.

e) Masyarakat

Dalam kegiatan KPM Partisipatif hal yang paling penting bagi

bagi kami adalah keterlibatan kami kepada masyarakat. dan ini

dilakukan setelah melakukan pertemuan-pertemuan dengan orang

yang paham betul terhadap kondisi riil Desa, maka semua peserta

KPM Partisipatif terjun langsung kepada masyarakat untuk melakukan

observasi dan berdiskusi bersama masyarakat.

Dengan kehadiran Peserta KPM di Desa Kramat menjadi

sebuah harapan bagi mereka untuk membantu terhadap peningkatan

berbagai aspek yang ada di Desa Kramat, saat kami temui masyarakat

Kramat sangat ramah dan santun menerima kami ketika melakukan

kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan KPM Partisipatif.

Dari beberapa banyak masyarakat yang terlibat dalam diskusi

itu, mayoritas ranah pembicaraannya mengkaji tentang:

1. Pendidikan

2. Sosial budaya

3. Kesehatan

4. Ekonomi, dll.

16

Page 17: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

Observasi.

Untuk mengetahui pola kehidupan masyarakat baik secara

ekonomi, hubungan sosial, agama, pendidikan, dan kegiatan masyarakat

yang dilakukan, maka harus melakukan observasi sebagai langkah awal

untuk pengenalan kepada masyarakat. Obeservasi yang dilakukan oleh

peserta KPM STAIN Pamekasan terlibat secara langsung dan tidak

langsung dengan masyarakat untuk memperoleh data. Keterlibatan peserta

yaitu dengan mengikuti kegiatan masyarakat yang dilakukan seperti:

Arisan, Muslimatan, musyawarah yang di adakan oleh masyarakat atau

pemerintah Desa, dll. Dan keterlibatan peserta secara tidak langsung

hanya sebatas mengamati tentang kegiatan-kegiatan masyarakat.

Kegiatan observasi yang dilakukan di Desa Kramat oleh Peserta

KPM berlangsung selama kurang lebih empat hari berturut-turut, yaitu ke

esokan hari pasca peserta KPM sampai di lokasi yang di dampingi oleh

fasilitator yaitu Bpk. Hasan Basri, Bpk. Fadhan dan Bpk. Farid

Firmansyah. Penelusuran pertama dilakukan di Dusun Kramat Tinggi

tepat ujung utara Desa Kramat yang kemudian di lanjutkan ke Dusun

Kramat pada sore harinya tepat ujung selatan Desa Kramat. Pada hari

berikutnya peserta KPM partisipatif melajutkan ke Dusun Pananggun

Barat yang kemudian di lanjutkan ke Dusun Pananggun Timur hanya saja

tidak di dampingi oleh fasilitator.

Dari beberapa hasil observasi yang telah dilakukan di tiap Dusun,

maka peserta KPM Partisipatif mengkaji dan memberikan kritikan di

dalam forum yang dilakukan oleh peserta KPM. Hal ini kemudian di

tindak lanjuti kepada masyarakat dengan melakukan wawancara bersama

masyarakat.

Masyarakat yang terlibat.

Keterlibatan masyarakat dalam diskusi menjadi sebuah harapan

bagi kami dalam mengetahui alur cerita di Desa Kramat, baik sejarah desa,

sosial ekonomi, sosial budaya dan sebagainya. Hal ini sebagai langkah

dimana untuk mempermudah dalam proses pengambilan data yang sesuai

dengan realitas sosial di masyarakat Kramat secara umum.

Tempat dimana teknik di lakukan.

kegiatan ini di lakukan oleh Peserta KPM Partisipatif sebagai berikut:

a) di lakukan di Dusun Kramat Atas

b) di lakukan di Dusun Kramat

c) Dilakukan di Dusun Pananggun Barat, dan

d) Dilakukan di DusunPananggun Timur

2. Catatan proses diskusi bersama masyarakat dan informasi penting lain

yang ditemukan.

17

Page 18: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

Dari beberapa penjelasan pada bab sebelumnya bahwa di Desa Kramat

dengan luas wilayah 315 Ha dengan banyaknya penduduk sekitar 3718

banyak Lembaga Pendidikan yang berdiri. Hal ini untuk meningkatkan tingkat

pengetahuan masyarakat secara umum. Dan dari lembaga-Lembaga

Pendidikan itu sendiri juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Dengan demikian tingkat pola pendidikan dan pengetahuan masyarakat

umumnya mengalami bisa dikatakan mengalami perubahan.

Akan tetapi, tingkat kesadaran masyakat dalam hal ini sangatlah

minim. Dan antusiasme masyarakat terhadap suatu Lembaga Pendidikan

untuk menyekolahkan anaknya kini tidak lagi menjadi sebuah harapan untuk

di sekolahkan pada Lembaga Pendidikan yang berkualitas. Hal ini disebabkan

tersekak-sekaknya yang terjadi di masyarakat, sehingga fanatisme masyarakat

terhadap suatu tokoh tidak bisa dilepaskan. Dalam artian bahwa dalam

rekrutmen siswa sudah ditentukan, Lembaga Pendidikan yang ada di Desa

Kramat mempunyai wilayah masing-masing.

Tersekak-sekaknya masyarakat di Desa Kramat disebabkan banyaknya

Lembaga Pendidikan sehingga penokohan pada seorang kiyai sampai

sekarang tidak dapat dihilangkan. Jarang sekali kami temukan yang terjadi di

masyarakat untuk melanjutkan tingkat pendidikan pada lembaga-lembaga

lainnya. Walaupun secara sarana dan prasana lebih lengkap dan memadai

dalam membantu proses belajar mengajar.

Ironisnya, dari banyaknya Lembaga Pendidikan di Desa Kramat juga

terjadi minimnya rekrutmen siswa pada suatu lembaga. Dan mayoritas, di

semua tingkat pendidikan dalam satu kelas hanya berisi 5-7 orang disebabkan

Lembaga Pendidikan terlalu banyak.

Walaupun banyak Lembaga Pendidikan di Desa Kramat yang

membantu terhadap pengetahuan masyarakat secara umum, moralitas siswa

sangatlah minim tertanam kepada mereka. Banyak yang kami temui bahwa di

luar proses belajar mengajar berlangsung kebanyakan siswa bersikap acuh tak

acuh kepada gurunya layaknya temannya sendiri. Parahnya lagi peranan

seorang guru sangatlah minim untuk memberikan pembinaan kepada siswa

hanya saja guru bergerak aktif di dalam kelas saja, dan ini juga di latar

belakangi oleh SDM dalam pola belajar mengajar. Dengan demikian,

walaupun murid bersikap acuh tak acuh tidak ada sebuah arahan yang dapat

mengubah pola tingkah laku kepada mereka.

Asumsi yang berkembang di masyarakat bahwa apabila siswanya di

marahin oleh seorang guru atau seorang kiyai maka siswa akan pindah

lembaga pada lembaga lainnya. Dalam artian mereka tidak ingin di kekang

hanya menginginkan sebuah kebebasan dalam menempuh pendidikan. Akan

tetapi sifat takdim terhadap seorang Kyai masih kental dalam hal-hal tertentu.

18

Page 19: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

Padahal Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat

kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya.

Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat

kecakapan sehingga tingkat keterampilan akan juga tertanam pada

masyarakat. Dan pada gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan

baru dengan sendirinya dan akan membantu program pemerintah untuk

pembukaan lapangan pekerjaan baru guna mengatasi pengangguran.

Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika sosial dan pola

sosial individu, selain itu mudah menerima informasi yang lebih maju.

3. Hasil Dalam Bentuk Peta.

19

Page 20: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

20

Page 21: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

21

Page 22: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

BAB III

PERENCANAAN DAN KEBUTUHAN

A. Identifikasi Kegiatan.

Dalam kegiatan ini peserta KPM Partisipatif melakukan kegiatan-kegiatan

untuk mengetahui secara langsung terhadap kondisi Desa Kramat. Hal ini,

dilakukan untuk mendapatkan data yang valid dan mengetahui secara langsung

kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Dari beberapa rencana program yang telah

disusun bersama masyarakat sudah kami jadwal sebagai berikut :

NO

HARI/TANGGAL AGENDA KETERANGAN

1Hari Sabtu 01 Juni

s/d Senin 03Juli 2011

Pembekalan di Lokasi DPL & Fasilitator

2Hari Selasa 04 s/d

Jum’at 07 juli 2011Transect bersama ke

masing-masing DusunPeserta KPM

3Hari jum’at 08 s/d kamis 28 juli 2011

Observasi sesuai dengan kelompok

Peserta KPM

Dari kegiatan yang kami susun maka demi kemudahan kerja untuk PAR

dan PRA kami membentuk kelompok yang mempunyai tujuan observasi

permasalahan yang ada di masyarakat yang bersifat sementara dengan maksud

agar kami lebih fokus pada yang akan di teliti yaitu (pendidikan,ekonomi, social

budaya, kesehatan, budaya, Geografi, dan Demografi Desa). Sebagai langkah

tindak lanjut untuk dapat informasi dan data yang valid. Hal ini, sesuai dengan

ketentuan yang di harapkan oleh Fasilitator serta DPL sebagaimana maksud agar

kami mendapatkan informasi yang betul-betul di alami oleh masyarakat:

THEMA YANG DI OBSERVASI

Social budaya Pendidikan Social ekonomi Sejarah desa Fasilitas sosisl Budaya / tradisi

SDM guru Kurangnya efektitas

belajar mengajar Adanya perselisihan

lembaga Kawin muda

Pertanian Nelayan Mebel Peternakan ayam

Demografi Kesehatan Geografi Desa Potensi penduduk Jumlah penduduk Pendidikan

masyarakat Politik

masyarakat

Minimnya sanitasi di rumah-rumah warga.

Luas wilayah desa Topografi desa Perubahan geografi Orbitasi desa Keseburan tanah Kualitas lingkungan

fisik Hasil palawija Ketersediaan air pada

musim kemarau Peternakan Industri desa

22

Page 23: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

Kelompok Peserta Observasi

No. Nama Kelompok/Dusun01. M.ibnu Ayyubi Kramat Atas02. Moh.syafi’ie Kramat Atas03. Ahmad Mahrus Kramat Atas04. Achmad kusnan Kramat Atas05. Siti Magfiroh Rahmawati Kramat Atas06. Maushufah Kramat Atas07. Siti Maisuroh Kramat Atas

No.

Nama Kelompok/Dusun

01. Doni Pananggun Barat02. Khairul Anam Pananggun Barat03. Bahrul Ulum Pananggun Barat04. Nurul Faizah Pananggun Barat05. Holifah Pananggun Barat06. Malihah Pananggun Barat

No. Nama Kelompok/Dusun01. Fauzan Kramat02. Bambang Hariadi Kramat03. Anbadri Kramat04. Siti Fatimah Kramat05. Zamila Karomi Al Khasy Kramat06. Farihatul F A Kramat

No. Nama Kelompok/Dusun01. Abdul Rahman Pananggun Timur02. Nur Bairi Pananggun Timur03. Mailiyah Pananggun Timur04. Maysaroh Pananggun Timur05. Idayanti Pananggun Timur06. Magfiratul Abadiyah Pananggun Timur

B. Langkah-langkah Rencana Kerja

Dalam pelaksanaan kegiatan KPM berlangsung, peserta KPM melakukan

beberapa pekerjaan yang di lakukan di atas, ada beberapa hal yang di lakukan

untuk lebih efektifnya dalam mendapatkan hasil:

a) Identifikasi Masalah Target

Target masalah yang kita identifikasi selama pelaksanaan KPM Partisipatif

2011, adalah:

1. Prsoses pengeboran air di desa kramat.

2. Budaya sya’banan yang ada di desa kramat.

3. Proses panennya lombok.

4. Minimnya pendidikan SD,MTs dan MD.

5. Proses pemeliharaan sapi kepunyaan orang (ngala’ uanan)

6. Sistem pendidikan yang di terapkan di lembaga pendidikan

23

Page 24: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

7. Minimnya pengetahuan guru yang mengakibatkan sedikitnya pemahaman

murid

8. Responsibility guru terhadap siswa, dan moralitas siswa.

b)Kegiatan

Adapun kegiatan yang akan kita lakukan adalah sebuah penelitian dan

kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan dan pelatihan, yang mana kita

laksanakan hal tersebut terhadap permasalahan yang ada di Desa Kramat,

berkenaan dengan potensi masyarakat yang akhirnya menjadi sebuah

kekreatifan bagi masyarakat. Hal ini adalah problem solving yang kita akan

lakukan jika ada sebuah tindakan/action di dalam pelaksanaan PAR

selanjutnya.

c) Sasaran Dan Kegiatan

Adapun sasaran yang akan dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan KPM

Partisipatif yang telah melakuak teridentifikasi antara lain:

1. Memberikan langkah solutif kepada masyarakat dalam proses penanaman

tembakau dan cara perawatannya.

2. Memberikan pelatihan kepada masyarakat bagaiman cara membuat kripik

singkong.

3. Menjadikan para petani mengerti dalam pengelolaan lahan yang baik

sehingga menghasilkan tanaman yang baik.

4. Menanamkan kreatifitas guru dalam pengelolaan di dalam kelas, dan

pentingnya akan pendidikan.

5. Memotivasi siswa, bimbingan moral dan membangun tanggung jawab guru

sebagai tenaga pengajar.

6. Memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang mengelola Kramkam

7. Memberikan penyuluhan kepada nelayan agar dapat banyak hasil

nelayannya.

d) Rencana Anggaran

Dalam pelaksanaan kegiatan KPM PAR 2011 STAIN Pamekasan

lebih memaksimal dan berjalan dengan apa yang di harapkan maka diperlukan

adanya sebuah anggaran dana kebutuhan dalam merealisasikan kegiatan.

Dengan demikian, hal ini di musyawarahkan secara bersama, dengan aparatur

desa dan orang yang terlibat dalam hal ini. Mengenai nominal yang

dibutuhkan dalam sebuah kegiatan yang akan dilaksanakan maka perlu

kiranya melihat pada situasi dan kondisi saat kegiatan akan dilaksanakan.

C. Pelaksanaan Kegiatan.

Pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan, maka perlu di bentuk

kepanitiaan sehingga dalam pelaksanaan yang di adakan dapat berjalan efektif

24

Page 25: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

dan kondusif sesuai dengan apa yang di harapkan. Dengan demikian dalam

pelaksanaan kegiatan dapat di pertanggung jawabkan.

Begitu juga dengan teknis kegiatan pelaksanaan baik itu waktu, dan

tempat harus di rapatkan secara bersama dengan tujuan untuk membangun

kebersamaan dan rasa tanggung jawab dalam kepanitiaan yang sudah di bentuk.

D. Distribusi Kewenangan.

Desa Kramat adalah desa yang kurang akan air sehingga tidak yang

menanam padi dan tembakau. Sedangkan dari kondisi tanah bisa dikatakan cukup

subur hanya saja kekurangan air. Yang paling potensial di Desa ini adalah ikan

untuk daerah pesisir sedangkan di bagian utaranya adalah tembakau dimana untuk

tahun sekarang tanaman tembakau sangat bagus hasilnya dan harganyapun cukup

mahal karena tidak ada hujan.

25

Page 26: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

BAB IV

TEMUAN-TEMUAN

Sebagaimana telah di singgung bahwa desa Kramat merupakan desa yang

mempunyai banyak Tradisi dan kearifan lokal dalam berbagai aspeknya, selama kami

(Peserta KPM Partisipatif 2011) menjalankan “misi” di desa Kramat banyak yang

kami temukan berbagai macam temuan yang akan kami bahas dalam bab ini.

A. Tradisi Dan Kearifan Lokal Di Masyarakat

Selama kami berada di desa Kramat setelah melakukan berbagai macam

Aktivitas seperti melakukan Trancec ke berbagai tempat, pembuatan Mapping

bersama masyarakat, Observasi dan lain-lain, banyak sekali temuan-temuan yang

di temukan di desa ini, di antara temuan-temuan tersebut ada temuan

permasalahan yang sangat yang krusial. Selain itu, permasalahan-permasalahan

umum yang lain yang juga kami temukan di desa ini, dari berbagai macam

temuan permasalahan yang sudah kami temukan di lapangan, sudah kami susun

dalam bentuk rangking, artinya adalah permasalahan yang kami temukan di

lapangan sudah kami urut dengan menggunakan sistem rangking, permasalahan

yang sangat krusial menduduki rangking pertama, kemudian setelah itu disusul

dengan permasalahan-permasalahan yang lain. Adapun temuan permasalahan-

permasalahan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pendidikan

2. Ekonomi

3. Budaya

4. Kesehatan

a. Pendidikan

Secara keseluruhan desa Kramat mempunyai 4 Lembaga Pendidikan

(Yayasan Pendidikan) termasuk Sekolah Dasar (SD) dengan 11 Pendidikan

dari masing-masing tingkatan dengan perincian sebagai berikut :

1. Dusun Kramat

Di dusun Kramat itu sendiri ada 1 yayasan, dimana yayasan itu Cuma

mempunyai 1 jenjang pendidikan, dan 3 jenjang pendidikan lainnya yaitu :

Yayasan Darul- Ulum

a. Madrasah Diniyah Darul Ulum

PAUD Az- Zahrah

TK Tunas Rimba

Sekolah Dasar Negeri ( SDN ) 1 Kramat

26

Page 27: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

2. Dusun Kramat Atas

Di dusun Kramat Atas ada 1 yayasan, dengan 4 jenjang pendidikan,yaitu :

Yayasan Al-Hafidz

Mempunyai 4 lembaga pendidikan yaitu :

a. TK/RA Miftahul Ulum

b. MD Miftahul Ulum

c. MI Miftahul Ulum

d. MTs Miftahul Ulum

3. Dusun Pananggun Barat

Di dusun Pananggun Barat ada 1 yayasan, dengan 2 jenjang pendidikan,

yaitu:

Yayasan Al-Ihsan

Mempunyai 1 lembaga pendidikan yaitu :

a. PAUD As- Shuhub

b. TK / RA As-Shuhub

4. Dusun Pananggun Timur

Dusun Pananggun Timur mempunyai 1 Yayasan dengan 1 Jenjang

Pendidikan, yaitu :

Yayasan As-Shuhub

Mempunyai 1 lembaga Pendidikan, yaitu :

a. SMP As-Shuhub

Dari masing-masing lembaga yang ada di masing-masing dusun

sebagaimana tersebut di atas, dusun Kramat dan Kramat Atas merupakan dusun yang

agak banyak lembaganya.

Ada banyak faktor yang menyebabkan lembaga di desa Kramat menjadi

terbelakang dan tidak maju, diantaranya adalah :

1. SDM Gurunya kurang baik.

Kurangnya Profesionalitas dari guru sangat minim di desa ini,

sehingga terkadang asal mengajar tanpa memikirkan kwalitas dan

kemampuan dirinya, hal ini terbukti ketika adanya temuan-temuan di

lapangan, seperti contoh yang terjadi di salah satu lembaga di dusun

Kramat Atas, ketua yayasan Al- Hafidz secara tegas menegur guru yang

menjawab pertanyaan murid walaupun dirinya tidak tahu menjawabnya.

Tidak profesionalnya guru di dalam mendidik ini bertentangan

dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008

tentang Guru Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 1 yang berbunyi “Guru

adalah pendidik Profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih menilai dan mengevaluasi peserta

didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar, dan pendidikan menengah”.

27

Page 28: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

Selain itu di Yayasan Al-Hafidz kapasitas gurunya rata-rata sangat

minim, tenaga pengajar yang ada di sana rata-rata lulusan SMP/MTs yang

juga mengajar di SMP/MTs, istilah pribahasanya “Jeruk makan Jeruk”.

keadaan seperti ini tidak sesuai sama sekali dengan pasal 1 ayat 2 PP No

74 Tahun 2008 yang berbunyi “Kualifikasi akademik adalah ijazah

jenjang pendidikan akademik yang harus dimilki oleh guru sesuai dengan

jenis, jenjang dan satuan pendidikan formal di tempat penugasan”.

Minimnya guru yang mempunyai latar pendidikan yang tinggi hanya bisa

di hitung dengan jari. Hal ini diantaranya yang menyebabkan lembaga di

desa Kramat tidak maju.

2. Adanya perselisihan antara masing-masing lembaga.

Perselisihan yang terjadi antar lembaga di desa ini sangat jelas,

contoh kongkritnya ketika kami (Peserta KPM) melakukan pertemuan

dengan seluruh guru di Kramat, saling tuding dan saling tuduh antar

masing-masing lembaga sangat tampak. Bukan hanya itu, perselisihan

antar lembaga itu juga kami ketahui dari masyarakat setempat, masyarakat

yang berpihak kesalah satu lembaga maka ia akan menjelek-jelekkan

lembaga yang lain, dan juga ketika ada acara seperti Haflatul Imtihan

maka yang terjadi adalah persaingan bagaimana caranya bisa lebih meriah

dari lembaga lain.

Perselisihan juga terjadi ketika penerimaan siswa baru, masing-

masing lembaga mempunyai orang-orang tersendiri untuk mencari murid

baru agar masuk di lembaganya, bahkan yang sangat memperihatinkan

bagi kami adalah pesanan murid. Pesanan murid ini sudah terjadi sejak

banyaknya lembaga yang bermunculan di desa ini, pesanan murid ini

adalah memesan bayi yang masih ada dalam kandungan agar ketika besar

nanti orang tuanya menyekolahkan ke lembaganya.

3. Kurangnya Efektivitas Belajar Mengajar.

Hal ini hampir terjadi di setiap lembaga di Kramat, permasalahanya

terletak pada Siswa dan sebagian guru yang tidak masuk kelas, rata-rata

siswa disini pulang sebelum jamnya, jam 09:30 banyak siswa yang sudah

pulang, tidak ada pengawasan atau teguran husus dari pihak lembaga.

Sedangkan guru yang tidak masuk kelas selalu dig anti oleh pengasuhnya

masing-masing.

4. Banyaknya Kawin Muda

Kawin muda sering kali terjadi, masing-masing lembaga sama-sama

merasakan hal ini. Di yayasan As-Shuhub sendiri ada orang tuanya murid

mengawinkan anaknya dengan seorang pria, walaupun anaknya kelas 3

MTs dan 2 bulan lagi dia lulus tapi karena ada orang minta untuk

28

Page 29: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

mengawini anaknya akhirnya orang tua murid itu memberhentikan

anaknya walaupun walaupun tidak lulus.

b. Ekonomi.

Penghasilan masyarakat desa Kramat bervariasi, adapun perinciannya

adalah sebagai berikut :

1. Pertaniaan

Pertanian di desa kramat ini mencakup sebagian besar apalagi di

dusun Kramat Tinggi, rata-rata masyarakat disana bertani semua. Mereka

bertani bermacam-macam, ada yang menanam tembakau, cabe, singkong,

ketimun dan lain-lain, tapi untuk musim sekarang lebih banyak menanam

tembakau karena cuacanya sangat mendukung tidak seperti tahun-tahun

kemaren.

2. Meubel

Pekerja Meubel ini tidak menyeluruh di desa kramat,akan tetapi

ada beberapa masyarakat yang mempunyai meubel. Dan hasil dari meubel

ini bisa dikatkan mahal karena di desa ini cuman ada beberapa oarang

yang memunyainya dan bisa dikatakan dari meubel ini tidak ada

persaingan.

3. Nelayan

Untuk nelayan ini hanya di lakukan oleh masyarakat dusun pesisir

diantaranya dusun Kramat itu sendiri, dusun Pananggun Barat dan

Pananggun Timur, hasil dari nelayan ini tidak menentu, tergantung pada

cuaca.

Masyarakat Kramat yang bekerja sebagai nelayan jika sudah

masuk pada musim hujan, maka sebagian beralih pada pekerjaan yang

lain, yaitu pertanian, buruh dan lainnya.

Temuan lain yang bisa di jadikan penghasilan bagi masyarakat

desa kramat pesisir yaitu kramkam potensi dari kramkam ini tergantung

dari kebutuhan orang dalam tiap tahunnya, cuma dalam tahun ini

kramkam sudah menjadi objek penghasilan maskipun harganya tidak

terlalu mahal.

c. Budaya

Budaya yang ada di desa Kramat sudah hampir punah di sebabkan

masuknya berbagai macam budaya-budaya luar dan alat-alat elektronik

modern. Di desa ini mempunyai tradisi macapat, namun saat ini tradisi itu

sudah tidak ada lagi, menurut salah satu sesepuh desa ini tradisi ini dulu selalu

ada setiap minggunya, dan di laksanakan secara bergantian di masing-masing

rumah warga. Namun saat ini tradisi ini sudah tidak ada lagi entah kemana.

29

Page 30: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

d. Kesehatan

Permasalahan lain yang terjadi di Kramat yaitu masalah kesehatan,

dari ujung selatan sampai utara yang sulit di jaga oleh masyarakat adalah

kesehatan. Salah satu ketidak pedulian masyarakat terhadap kesehatan adalah

masyarakat ketika buang air besar membuang di tempat yang sembarangan,

sehingga bau tidak sedap selalu tercium kemana-mana. Hal ini di pertegas

oleh kepala desa, beliau sudah mengusahan sejak dulu agar masyarakat

membuat WC, namun seruan kepala desa tersebut tidak pernah di hiraukan,

masyarakat akan membuat WC apabila sudah ada bantuan dari pemerintah.

Mainset masyarakat Kramat selalu mengharap adanya bantuan dari

pemerintah, walaupun itu untuk kebutuhan pribadinya, rumah penduduk yang

mempunyai WC bisa di hitung dengan jari tangan, walaupun rumah itu besar

tapi belum tentu ada WCnya.

Selain itu, penduduk Kramat juga kurang memelihara lingkungan di

sekitarnya. Rata-rata dapur dan kandang campur jadi satu, hanya di batasi

anyaman bambu, itupun tidak sempurna., terkadang jika sapinya

mengeluarkan kotoran malah berdekatan dengan tempat ketika memasak.

Sungguh kejadian ini sangat memperihatinkan bagi kami, kami selalu berfikir

kenapa tidak ada kesadaran sama sekali dari masing-masing masyarakat yang

bersangkutan.

B. Teoritisasi Pengetahuan Empirik

Dari hasil temuan kami di lapangan yang sudah kami jabarkan di atas,

maka teori pengetahuan empirik yang sesuai dengan temuan-temuan di atas

tentang pendidikan, Teory Hukum Josht: siswa yang lebih sering mempraktekkan

materi pelajaran maka ia akan lebih mudah memanggil kembali memory yang

berhubungan dengan materi pelajaran yang telah ia alami (dapatkan).

Sedangkan yang terjadi di lapangan tidak sesuai dengan adanya teory di

atas, kebanyakan siswa lebih banyak bermain dari pada harus mempraktekkan

pelajaran yang di dapat di dalam kelas.

Banyak persoalan yang kami temukan di Desa Kramat, namun yang perlu

di tindak lanjuti bagaimana KPM selanjutnya dapat memaksimalkan dengan baik.

Karena masyarakat di Desa Kramat masih banyak mempunyai asumsi kepada

kegiatan KPM bahwa pelaksanakan KPM STAIN pamekasan tidak lagi menjadi

harapan bagi masyarakat dan ini sebabkan mereka masih mempunyai asumsi

bahwa penerapan KPM sekarang sama seperti KPM dari perguruan tinggi lainnya

yang sifatnya konvensional.

30

Page 31: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

Dengan demikian, pada pelaksanaan KPM selanjutnya bisa dijadikan

acuan terkait masalah, kodisi masyarakat, ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya

dapat di arahkan kepada hal yang lebih baik.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan Umum Kerja KPM Partisipatif

Secara umum kerja KPM Partisipatif tahun ini adalah memfokuskan

pencarian masalah yang ada di desa Kramat yang mana alur kerja paserta KPM

desa Kramat sudah di atur dengan jadwal sehingga tidak terjadi tumpang tindih

pekerjaan. Adapun alur kerja tersebut kami susun sebagai berikut:

1. Pembekalan di Lokasi oleh DPL dan Fasilitator selama tiga hari, terhitung

mulai tanggal 01-03 Juli 2011.

2. Setelah mendapat Pembekalan di lokasi terkait berbagai macam hal yang

harus kami lakukan selama pelaksanaan KPM kami melakukan Trancec

secara bersama-sama sekaligus memperkenalkan diri kami dan menjelaskan

keberadaan kami selama satu bulan di desa Kramat ke masyarakat di masing-

masing dusun terhitung sejak Tanggal 04-07 Juli 2011 yang dimulai dari

Dusun Kramat dan terahir di dusun paling utara Dusun Kramat Tinggi.

3. Setelah kami melakukan Transek bersama-sama, mulai tanggal 08 Juli s/d 28

Juli 2011 kami berpencar ke masing-masing dusun sesuai dengan kelompok

yang sudah di tentukan, setelah kami berpencar kami melakukan berbagai

macam aktivitas mulai dari transek di masing-masing dusun, pembuatan

Mapping bersama masyarakat, membuat kalender musim bersama

masyarakat, membuat Diagram Veen yang di dampingi oleh masyarakat,

melakukan penelusuran sejarah komunitas, membuat bagan perubahan dan

kecendrungan, membuat alur, melakukan analisi masalah dan harapan, dan

membuat bagan peringkat. Selama rentang waktu satu bulan tersebut kami

yang ada di masing-masing dusun juga melakukan melakukan berbagai

macam observasi yang pada akhirnya kami susun menjadi pohon masalah.

4. Observasi

Dari berbagai hasil observasi lapangan yang kami temukan ada beberapa

Evaluasi untuk kami semua dari masing-masing dusun, evaluasi tersebut

berasal dari Masyarakat, Fasilitator, DPL dan mahasiswa. Adapun evaluasi

yang di anggap penting oleh kelompoknya dari berbagai sumber tersebut

sudah kami petakan sesuai dengan dusun masing-masing kelompok seperti

yang terdapat pada tabel di bawah ini :

Dusu Yang Mengevaluasi Masalah Yang Di Evaluasi

31

Page 32: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

n

K

R

A

M

A

T

Masyarakat

Hasil pembuatan Mapping setelah di

perbaiki sebaiknya di letakkan di

balai desa, agar desa ini mempunyai

peta masing-masing dusun.

Untuk KPM berikutnya agar lebih

banyak berkumpul bersama

masyarakat, dan supaya jelas maksud

dari kedatangan kita.

Fasilitator

Dalam pembuatan Mapping harus

bersama-sama dengan masyarakat,

agar lebih jelas, walaupun kita sudah

melakukan transek sendiri, namun

masyarakat yang lebih paham dengan

situasi sekitar.

DPL -

Mahasiswa

Pembuatan kalender musiman di

perjelas, utamanya bagi masyarakat

yang menjadi nelayan, karena

nelayan itu terkadang walaupun

musim hujan masih melakukan

aktivitasnnya.

P

A

N

A

N

G

G

U

N

B

A

R

A

Masyarakat

Bantuan dari mahasiswa terhadap

pemberdayaan pendidikan yang ada

di Pananggun Barat agar mutu

pendidikannya lebih berkualitas.

Bantuan pemikiran mahasiswa

terhadap pembuatan lemari dan lain-

lainnya di meubel yang ada di

Pananggun Barat khusunya dan desa

Kramat pada umumnya, untuk

memberikan inovasi baru di bidang

seni ukir agar kuliatasnya lebih tinggi

dan bagus.

Fasilitator

Dalam melakukan observasi

seharusnya satu kelompok tidak

berkumpul di satu tempat, harus

berpencar ke rumah lain, agar hasil

observasinya berbeda.

DPL Informan dalam pembuatan Mapping

32

Page 33: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

T

tidak cukup satu orang, agar

pembuatan Mapping lebih jelas.

Mahsiswa

Pembuatan pohon masalah harus

mengambil permasalahan yang sangat

krusial di dusun Pananggun Barat.

P

A

N

A

N

G

G

U

N

T

I

M

U

R

Masyarakat

Membantu masyarakat dalam

masalah air agar masyarakat disana

tidak kekurangan air terutama pada

musim kemarau.

Motivasi terhadap para remaja agar

giat untuk melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi, biar tidak

putus di tengah jalan.

Fasilitator

Pembuatan Diagram Veen harus jelas

dengan nama pengelola kelembagaan,

agar jelas siapa pengasuh lembaga

yang ada di dusun tersebut, dan

secara tidak langsung itu akan

menggambarkan kedekatan pengasuh

yang satu dengan yang lain.

DPL

Hasil diskusi kelompok di dusun di

sampaikan pada diskusi gabungan,

biar diskusi yang di dusun tersebut

ada masukan dari dusun-dusun lain.

Mahasiswa

Observasi harus di lakukan ke rumah

RT jangan hanya ke masyarakat

bawah.

Pembuatan kalender musim diperjelas

dengan nama bulan masehi, karena

kalau bulan Qamariyah kebanyakan

banyak yang tidak mengerti.

K

R

A

M

Masyarakat

Alangkah baiknya kalau sambil

membantu mengajar di sekolah bila

ada waktu senggang.

Fasilitator

Batas dusun Kramat Atas yang ada di

ujung utara walaupun di dataran

tinggi dan juga jauh dari posko harus

di datangi juga, karena terkadang

rumah penduduk yang terpencil yang

ada disitu banyak memberikan

33

Page 34: Lapoaran Ahir Kpm Kramat

A

T

A

T

A

S

temuan-temaun baru yang tidak ada

di dusun lain.

DPL

Melacak informasi yang ada di rumah

yang terpencil, seperti di dataran

tinggi, karena itu termasuk dari

bagian dusun Kramat Atas.

Mahasiswa

Pohon masalah harus ada sehingga

jelas permasalahannya apa yang ada

di dusun Kramat Atas.

B. Rekomendasi

Dari beberapa masalah yang kami dapatkan dalam masyarakat,

sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, ada beberapa rekomendasi dari kami

untuk memperbaiki dan mengatasi masalah yang sedang dihadapi.

Pendidikan

Ekonomi

Kesehatan

Social budaya

Dari beberap masalah di atas mungkin di jadikan catatan penting untuk menindak

lanjuti pada kegiatan KPM selanjutnya.

34

Page 35: Lapoaran Ahir Kpm Kramat