Upload
dotruc
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | i
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | i
PRAKATA
Laporan Kinerja (LKj) Inspektorat Jenderal KKP Tahun
2016 ini disusun, selain sebagai pemenuhan ketentuan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Insttansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor 13/PERMEN-KP/2013
tentang Pedoman Umum Pengumpulan Data Kinerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
LKj ini juga merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja
Inspektorat Jenderal KKP, dalam melaksanakan program dan kegiatan
pengawasan intern Kementerian Kelautan dan Perikanan selama Tahun
Anggaran 2016.
Secara umum, seluruh target dan sasaran kinerja Inspektorat Jenderal
KKP telah dapat dicapai sesuai yang diperjanjikan. Namun demikian, terdapat
satu target indikator kinerja utama (IKU) yang tidak dapat dicapai, yaitu Jumlah
Unit Kerja Berstatus Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dengan target 6 unit
kerja namun hanya dapat dicapai sebanyak 4 unit kerja atau 66,67% dari target.
Hal ini dikarenakan adanya faktor eksternal, berupa keterbatasan Tim Penilai
dari Kementerian PAN & RB dalam melakukan penilaian terhadap jumlah unit
kerja yang diusulkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang
menyebabkan hanya 4 dari 6 unit kerja KKP yang dapat dinilai. Selain itu,
penyebab lainnya adalah hasil penilaian persepsi pelayanan publik dan
persepsi korupsi yang belum memenuhi kriteria pada unit kerja yang dinilai.
Meskipun demikian, pengawasan intern KKP berkontribusi pada
beberapa Pencapaian kinerja KKP, di antaranya:
1. Pelaksanaan pengawasan intern secara intensif, hingga dapat
dipertahankannya Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan
Keuangan KKP Tahun 2015.
2. Membangun budaya integritas KKP, sehingga diperoleh nilai Integrity
Assessment yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
dengan nilai 8,76 atau dengan predikat baik.
3. Hasil penilaian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
terhadap kapabilitas pengawasan intern KKP (Internal Audit Capability
Model/IACM) mencapai level 3 (integrated), dan merupakan salah satu
Kementerian/Lembaga (K/L) dari 8 K/L yang telah mencapai level 3.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | ii
Untuk mewujudkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang
handal dalam mengawal pelaksanaan kebijakan dan program-program KKP,
agar dapat dilaksanakan secara efektif, efisien, ekonomis, dan tepat sasaran.
Inspektorat Jenderal KKP akan terus menerus melakukan upaya-upaya
perbaikan pelaksanaan pengawasan intern, sesuai fungsinya sebagai penjamin
kualitas (Quality Assurance) dan memberikan layanan konsultasi (Advisory
Services),
Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada semua pihak,
baik internal maupun ekternal KKP, atas kerjasamanya selama ini dalam
mendukung pelaksanaan program kerja Inspektorat Jenderal KKP. Arahan dari
Ibu Menteri Kelautan dan Perikanan untuk peningkatan kualitas kinerja
pengawasan intern, sangat kami harapkan.
Semoga Laporan Kinerja ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan. Terima kasih.
Jakarta, Januari 2017
Inspektur Jenderal KKP
Andha Fauzie Miraza
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Rencana kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan
Perikanan (Itjen KKP) difokuskan untuk mendukung kinerja Kementerian
Kelautan dan Perikanan dan diimplementasikan dalam bentuk sasaran kinerja
pada setiap tahunnya. Sasaran kinerja Itjen KKP mengacu kepada dua Sasaran
Strategis (SS) tingkat kementerian (level 0), yaitu "Terwujudnya birokrasi KKP
yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima" dan "Terkelolanya
anggaran pembangunan lingkup KKP secara efisien dan akuntabel".
Untuk mencapai Sasaran Kinerja tersebut, pada tahun 2016 Itjen KKP
menetapkan 9 SS dengan 23 Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah
diperjanjikan antara Inspektur Jenderal KKP dengan Menteri Kelautan dan
Perikanan. Sasaran Strategis tersebut adalah 1) Terkelolanya anggaran
pembangunan lingkup KKP secara efisien dan akuntabel; 2) Terwujudnya
birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima;
3) Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko;
4) Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien;
5) Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan Internal yang
efektif; 6) Tersedianya ASN Itjen KKP yang kompeten, profesional dan
berintegritas; 7) Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah
diakses Lingkup Itjen; 8) Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan
berorientasi pada layanan prima; dan 9) Terkelolanya anggaran pembangunan
lingkup Itjen secara efisien dan akuntabel. Guna mencapai Sasaran Kinerja
yang diharapkan, Itjen KKP melakukan pemantauan perkembangan
pencapaian kinerja secara periodik (Triwulanan).
Pada Tahun 2016, dari 9 SS dengan 23 IKU, seluruh SS dan IKU telah
diukur capaian kinerjanya sampai dengan posisi 31 Desember 2016.
Berdasarkan pengukuran kinerja yang terdapat dalam Aplikasi Kinerjaku
(kinerjaku.kkp.go.id), capaian Nilai tiap Sasaran Strategis untuk tiap Perspektif
(NPSS) Tahun 2016 adalah 108,10% dari target. Secara keseluruhan capaian
kinerja Itjen KKP selama Tahun 2016 cukup baik, yaitu sebanyak 18 IKU telah
mencapai target dan bahkan beberapa di antaranya melebihi target yang telah
ditentukan. Capaian kinerja Itjen KKP selama tahun 2016 dalam mendukung
kinerja KKP, antara lain opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan
Keuangan Tahun 2015, Nilai Integrity Assessment dari KPK sebesar 8,76 point,
dan Predikat A atas Sistem Akuntabilitas Kinerja KKP. Selain itu hal yang positif
lainnya adalah nilai kapabilitas Inspektorat Jenderal KKP telah berada di Level
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | iv
3 (integrated). Namun demikian, terdapat 5 IKU yang masih berada di bawah
target yang ditetapkan, yaitu :
No Sasaran Strategis IKU
Tahun 2016
Target Realisasi %
Capaian
1 Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima
1 Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (kumulatif)
6 4 66,67%
2 Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien
2 Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP
82,50% 55,12% 66,81%
3 Persentase jumlah rekomendasi hasil Pengawasan RB (manajerial) untuk perbaikan kinerja KKP
82,50% 68,02% 82,45%
3 Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan Internal yang efektif
4 Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan yang memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP
82% 80,77% 98,5%
4 Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima
5 Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen
4,35 4,03 92,64%
Tidak tercapainya target pada 5 IKU tersebut disebabkan beberapa hal,
namun pada intinya adalah perlu adanya komitmen bersama untuk perbaikan di
masa datang. Beberapa kendala dihadapi dalam pengelolaan kinerja Itjen
KKP, untuk itu perlu dilakukan beberapa langkah perbaikan dalam hal
peningkatan efektivitas peran petugas pengelola kinerja, penerapan sistem
informasi dalam peningkatan mutu pengawasan, serta peningkatan monitoring
dan evaluasi pelaksanaan kegiatan secara berkala.
Anggaran Itjen KKP TA 2016 semula senilai Rp77.016.176.000,00,
namun karena adanya selfblocking dan penghematan anggaran, alokasi
anggaran menjadi Rp67.037.176.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai
Rp65.688.456.302,00 atau 97,99% dari pagu yang dikelola.
Guna perbaikan kinerja selanjutnya, seluruh penanggung jawab IKU dan
Tim Pengelola Kinerja Itjen KKP akan melakukan evaluasi atas pencapaian
Tahun 2016 sebagai pembelajaran untuk melaksanakan perbaikan pada
pelaksanaan kegiatan dan anggaran di tahun 2017. Seluruh penanggung jawab
IKU dan Tim Pengelola Kinerja perlu menindaklanjuti dan memperbaiki capaian
kinerja pada IKU yang tidak mencapai target, serta mempertahankan dan
meningkatkan capaian kinerja pada IKU yang telah mencapai target yang
ditetapkan. Komitmen dan tanggung jawab secara bersama seluruh pimpinan
dan pegawai lingkup Itjen KKP diharapkan dapat mendukung kinerja Itjen KKP
yang lebih baik lagi di masa mendatang.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | v
DAFTAR ISI
PRAKATA ................................................................................................ i
IKHTISAR EKSEKUTIF ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ix
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Dasar Hukum .......................................................................... 2
C. Tugas dan Fungsi ................................................................... 2
D. Agenda Inspektorat Jenderal .................................................. 5
E. Dasar Pengukuran Kinerja Triwulanan .................................... 6
F. Tujuan Pengukuran Kinerja .................................................... 7
G. Ruang Lingkup........................................................................ 7
H. Waktu Pengukuran Kinerja ..................................................... 7
I. Metodologi Pengukuran Kinerja.............................................. 7
J. Sistematika Laporan ............................................................... 7
BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ....................... 8
A. Rencana Strategis Itjen KKP dan Itjen KKP 2015 – 2019 ...... 8
B. Rencana Kinerja Tahunan. ..................................................... 11
C. Penetapan Kinerja Tahun 2016 .............................................. 12
D. Program dan Kegiatan Pengawasan ...................................... 13
E. Rencana Aksi Pencapaian IKU ............................................... 14
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA ...................................................... 19
A. Pengelolaan Kinerja Inspektorat Jenderal ............................... 19
B. Capaian Kinerja ...................................................................... 19
1. Sasaran Strategis ke-1 ........................................................ 23
2. Sasaran Strategis ke-2 ........................................................ 25
3. Sasaran Strategis ke-3 ........................................................ 33
4. Sasaran Strategis ke-4 ........................................................ 35
5. Sasaran Strategis ke-5 ........................................................ 40
6. Sasaran Strategis ke-6 ........................................................ 43
7. Sasaran Strategis ke-7 ........................................................ 44
8. Sasaran Strategis ke-8 ........................................................ 47
9. Sasaran Strategis ke-9 ........................................................ 52
C. Realisasi Rencana Aksi ......................................................... 53
D. Analisis Anggaran .................................................................. 58
E. Capaian Kinerja TA 2016 dan Perbandingannya terhadap
Rencana Kinerja Jangka Menengah 2015-2019 ................... 59
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | vi
BAB 4 PENUTUP .................................................................................... 62
A. Kesimpulan ............................................................................. 62
B. Permasalahan ........................................................................ 63
C. Saran ...................................................................................... 63
LAMPIRAN .............................................................................................. 65
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | vii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Sasaran Strategis Inspektorat Jenderal Tahun 2016-2019
10
Tabel 2. Penetapan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP TA 2016 12 Tabel 3. Matriks Rencana Aksi Pencapaian IKU Itjen TA 2016 15 Tabel 4. Rentang Penilaian Capaian Kinerja 19 Tabel 5. Capaian Kinerja SS-1 “Terkelolanya Anggaran
Pembangunan Secara Efisien dan Akuntabel” 23
Tabel 6. Perkembangan Temuan Materialitas Pengawas Eksternal pada KKP
24
Tabel 7. Capaian Kinerja SS-2 “Terwujudnya Birokrasi KKP yang Efektif, Efisien dan Berorientas pada Layanan Prima”
26
Tabel 8. Perkembangan Indeks Integritas KKP 27 Tabel 9. Unit Layanan Publik KKP yang Disurvei oleh KPK 28 Tabel 10. Unit Kerja KKP yang Mendapat Predikat WBK 31 Tabel 11 Target Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK lingkup KKP
Tahun 2015-2019 32
Tabel 12. Level Kapabilitas APIP di Indonesia berdasarkan Metode IACM
33
Tabel 13. Capaian Kinerja SS-3 “Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko”
33
Tabel 14. Peta Risiko Program/Kegiatan KP Tahun 2016 35 Tabel 15. Capaian Kinerja SS-4 “Terselenggaranya Pengawasan
Internal KKP yang Efektif dan Efisien” 36
Tabel 16. Capaian dan Target Kinerja IKU-9 Tahun 2015-2019 37 Tabel 17. Capaian dan Target Kinerja IKU-10 Tahun 2015-2019 38 Tabel 18. Capaian Kinerja SS-5 “ Terselenggaranya Pengendalian
Pengawasan Internal yang Efektif” 40
Tabel 19. Perkembangan Pelaksanaan Penugasan Pengawasan dan Pelaporan Hasil Pengawasan yang Memenuhi Standar Mutu Pengawasan
42
Tabel 20. Capaian Kinerja SS-6 “Terwujudnya ASN Itjen KKP yang Kompeten, Profesional, dan Berintegritas”
43
Tabel 21. Capaian Kinerja SS-7 “Tersedianya Manajemen Pengetahuan yang Handal dan Mudah diakses lingkup Itjen KKP
45
Tabel 22. Capaian Kinerja SS-8 “Terwujudnya Birokrasi Itjen KKP yang Efektif, Efisien dan Berorientasi pada Layanan Prima”
47
Tabel 23. Perkembangan Nilai Implementasi RB Itjen KKP 48 Tabel 24. Perkembangan Tingkat Kualitas Akuntabilitas Itjen KKP 50 Tabel 25. Target dan Realisasi Indeks Persepsi Pegawai KKP
terhadap Kinerja Itjen KKP Tahun 2015-2019 51
Tabel 26. Capaian Kinerja SS-9 “Terkelolanya Anggaran Pembangunan lingkup Itjen KKP secara Efisien dan Akuntabel”
52
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | viii
Tabel 27. Realisasi Rencana Aksi Pencapaian IKU Itjen KKP sampai dengan Triwulan IV Tahun 2016
54
Tabel 28. Pagu dan Realisasi Anggaran Itjen KKP TA 2010-2016 58 Tabel 29. Perbandingan Antara Capaian Kinerja Tahun 2016
dengan Target Kinerja Jangka Menengah pada Tahun 2019
59
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | ix
DAFTAR GAMBAR
Hal
1. Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal KKP 4 4
2. Proses Cascading dan Alignment SS Itjen KKP 10
3. Peta Strategi Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 11
4. Peta Strategis dan Capaian Sasaran Strategis Inspektorat
Jenderal KKP Tahun 2016
20
5. Capaian NPSS Itjen Tahun 2016 21
6. Perkembangan Opini Laporan Keuangan KKP 2009-2015 25
7. Perbandingan Komponen Integritas Tahun 2011-2014 28
8. Perkembangan Nilai AKIP KKP 2011-2015 29
9. Perkembangan Nilai RB KKP Tahun 2012-2015 30
10. Nilai Implementas RB Unit Eselon I KKP Tahun 2016 48
11. Grafik Hasil Evaluasi AKIP pada Unit Eselon I KKP Tahun 2016 50
Laporan Kinerja Insektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 1
BAB 1
PENDAHULUAN
AA.. LATAR BELAKANG
Dari Nawa Cita yang telah ditetapkan oleh Pemerintahan Joko Widodo-
Jusuf Kalla, terdapat dua agenda yang terkait langsung dengan peran
Inspektorat Jenderal. Agenda tersebut yaitu : 1) “Membangun Tata Kelola
Pemerintahan yang Bersih, Efektif, Demokratis, dan Terpercaya” (Cita
kedua) dan 2) “Melakukan Reformasi Sistem dan Penegakan Hukum yang
Bebas Korupsi, Bermartabat dan Terpercaya” (Cita keempat).
Pertama, membangun tata kelola pemerintahan menjadi isu penting dan
Pemerintah secara terus menerus telah melakukan perubahan sistem dan
kebijakan dalam rangka mewujudkan hal tersebut. Wujud dari perbaikan
tata kelola pemerintahan ini antara lain berupa perbaikan tingkat
kepercayaan publik pada pemerintahan, perbaikan pelayanan publik, dan
pengurangan ekonomi biaya tinggi, serta terwujudnya pemerintahan yang
bersih.
Kedua, reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi,
bermartabat, dan terpercaya juga strategis karena dampak negatif dari
korupsi akan juga berpengaruh terhadap pencapaian kesejahteraan
masyarakat.
Namun demikian, pencapaian kedua hal tersebut belum optimal. Masih
terdapat permasalahan pada tatanan birokrasi, seperti: pelanggaran
disiplin, penyalahgunaan wewenang dan maraknya praktek KKN,
rendahnya kinerja sumber daya manusia aparatur, sistem kelembagaan
dan ketatalaksanaan pemerintahan yang belum memadai, rendahnya
efisiensi dan efektivitas kerja, serta rendahnya kualitas pelayanan umum.
Untuk itu, diperlukan upaya keras dan sistematis untuk memperbaikinya.
Pembangunan birokrasi yang kuat merupakan elemen penting dan
diperlukan juga terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas,
akuntabel, taat kepada hukum yang berwibawa, dan transparan. Hal-hal
tersebut penting karena bermuara pada pencapaian cita-cita pembangunan
nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun
2015 tentang RPJMN Tahun 2015-2019 antara lain ditujukan demi
terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat.
Laporan Kinerja Insektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 2
Selaras dengan fungsinya sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
(APIP), Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (Itjen
KKP) berkewajiban untuk memberikan kontribusi dan kinerja terbaik untuk
mewujudkan dua dari sembilan agenda pembangunan nasional dalam
RPJM 2015-2019, yaitu perbaikan tata kelola pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis, dan terpercaya serta reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas dari korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
BB.. DASAR HUKUM
Inspektorat Jenderal KKP melaksanakan tugas dan fungsi, antara lain
berdasarkan:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah;
2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
29/PERMEN-KP/2014 tentang Pedoman Pengawasan Intern Lingkup
Kementerian Kelautan dan Perikanan;
3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
CC.. TUGAS DAN FUNGSI
Sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23/PERMEN-
KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Itjen KKP menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern di lingkungan KKP;
2. Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan KKP terhadap kinerja dan
keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya;
3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri
Kelautan dan Perikanan;
4. Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan KKP; dan
5. Pelaksanaan administrasi Itjen.
Sesuai PermenKP tersebut, struktur Organisasi Itjen KKP terdiri atas enam
unit kerja Eselon II, yaitu:
1. Sekretariat Itjen KKP
Sekretariat Itjen KKP mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis
administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Itjen KKP.
Laporan Kinerja Insektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 3
2. Inspektorat I
Inspektorat I mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern
terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan
serta administrasi di lingkungan Sekretariat Jenderal (Setjen), Direktorat
Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL) dan Badan Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPMHP) serta
seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan DJPRL dan
BKIPMHP.
3. Inspektorat II
Inspektorat II mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern
terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan
serta administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
(DJPT) dan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan (DJPSDKP), serta seluruh UPT lingkup DJPT dan DJPSDKP.
4. Inspektorat III
Inspektorat III mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern
terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan
serta administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
(DJPB) dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP) dan,
serta seluruh UPT lingkup DJPB dan BPSDMKP.
5. Inspektorat IV
Inspektorat IV mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern
terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan
serta administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Penguatan Daya
Saing Produk Kelautan dan Perikanan (DJPDSPKP) dan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (BalitbangKP)
serta seluruh UPT lingkup DJPDSPKP dan BalitbangKP.
6. Inspektorat V
Inspektorat V mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan
pengawasan dan pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
petunjuk Menteri serta pengawasan intern terhadap pelaksanaan
kebijakan dan peraturan perundang-undangan serta administrasi di
lingkungan Inspektorat Jenderal.
Struktur organisasi Itjen KKP secara lebih terperinci disajikan pada
Gambar 1 berikut ini:
Laporan Kinerja Insektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 4
Gambar 1. Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal KKP
Laporan Kinerja Insektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 5
DD.. AGENDA INSPEKTORAT JENDERAL KKP
Salah satu agenda pembangunan nasional adalah perbaikan tata kelola
pemerintahan. Perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik menjadi
isu yang penting dalam konteks nasional dan internasional.
Seiring perjalanan waktu, melalui agenda reformasi yang dimulai sejak
1998, pemerintah secara terus menerus melakukan perubahan sistem
dan kebijakan dalam rangka mencapai tata kelola pemerintah yang baik.
Wujud dari perbaikan tata kelola pemerintahan ini antara lain berupa
penurunan tingkat korupsi, perbaikan pelayanan publik, dan
pengurangan ekonomi biaya tinggi. Tantangan di masa mendatang, perlu
upaya yang lebih keras dan sistematis untuk memperbaiki praktik tata
kelola pemerintahan.
Pembangunan birokrasi yang kuat merupakan elemen penting dalam
pemantapan tata kelola pemerintahan untuk menjaga agar kelangsungan
pembangunan tetap berkelanjutan. Pemantapan tata kelola
pemerintahan yang lebih baik dilaksanakan melalui terobosan kinerja
secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum yang
berwibawa, dan transparan. Selama ini, terdapat permasalahan pada
tatanan birokrasi, seperti: pelanggaran disiplin, penyalahgunaan
wewenang dan maraknya praktek KKN, rendahnya kinerja sumber daya
manusia aparatur, sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan
pemerintahan yang belum memadai, rendahnya efisiensi dan efektivitas
kerja, serta masih rendahnya kualitas pelayanan umum.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Inspektorat
Jenderal KKP melaksanakan agenda pembangunan nasional yang
berupa Tata Kelola Pemerintahan yang baik melalui Program
Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Negara,
dengan melakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Pengawasan intern terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan
perundang-undangan serta administrasi di lingkungan Sekretariat
Jenderal, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL), dan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil
Perikanan (BKIPM) serta seluruh unit pelaksana teknis di lingkungan
DJPRL dan BKIPM.
2. Pengawasan intern terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan
perundang-undangan serta administrasi di lingkungan Direktorat
Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) dan Direktorat Jenderal
Laporan Kinerja Insektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 6
Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (DJPSDKP),
serta seluruh unit pelaksana teknis di lingkungan DJPT dan
DJPSDKP;
3. Pengawasan intern terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan
perundang-undangan serta administrasi di lingkungan Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) dan Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan
Perikanan (BPSDMPKP), serta seluruh unit pelaksana teknis di
lingkungan DJPB dan BPSDMPKP;
4. Pengawasan intern terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan
perundang-undangan serta administrasi di lingkungan Direktorat
Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
(DJPDSPKP) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan (Balitbang KP), serta seluruh unit pelaksana teknis di
lingkungan DJPDSPKP dan Balitbang KP;
5. Perumusan kebijakan pengawasan dan pelaksanaan pengawasan
untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri serta pengawasan
terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan
serta administrasi di lingkungan Inspektorat Jenderal;
6. Pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi di
lingkungan Itjen.
EE.. DASAR PENGUKURAN KINERJA
1. Peraturan Kementerian PAN dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja, Laporan Kinerja
2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor :
29/PERMEN-KP/2014 tentang Pedoman Pengawasan Intern Lingkup
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor :
23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
4. Keputusan Inspektur Jenderal Nomor : 01.2.4/KEP.IRJEN/2016,
tanggal 17 Februari 2016 tentang Program Kerja Pengawasan
Tahunan (PKPT) Tahun 2016 Inspektorat Jenderal Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
5. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Inspektorat Jenderal
Kementerian Kelautan dan Perikanan Nomor : 032-02.1.622098/2016,
tanggal 7 Desember 2015.
Laporan Kinerja Insektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 7
FF.. TUJUAN PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja bertujuan untuk:
1. Menilai capaian kinerja yang telah dicapai Inspektorat Jenderal
selama Tahun 2016 sesuai yang tercantum dalam dokumen
penetapan kinerja.
2. Menilai capaian upaya untuk pencapaian Indikator Kinerja Utama
dan Indikator Kinerja Kegiatan masing-masing Inspektorat dan
Sekretariat Itjen KKP.
GG.. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Evaluasi kinerja mencakup pengukuran dokumen
Penetapan Kinerja (Tapja Inspektorat Jenderal KKP) dan Perjanjian
Kinerja level 1 yang disepakati Inspektur Jenderal KKP dengan Menteri
Kelautan dan Perikanan RI.
HH.. WAKTU PENGUKURAN KINERJA
1. Periode yang dinilai : Januari s.d. Desember 2016
2. Waktu pelaksanaan penilaian : Desember 2016
II.. METODOLOGI PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja dilaksanakan dengan:
1. Pengukuran atas Sasaran Kinerja Itjen sampai dengan 31 Desember
2016 berdasarkan Penetapan Kinerja Berbasis Balanced Score Card
(BSC) Tahun 2016.
2. Pengukuran atas Rencana Aksi Kinerja pencapaian IKU sampai
dengan 31 Desember 2016.
JJ.. SISTEMATIKA LAPORAN
Sistematika penyusunan laporan meliputi: 1) Pendahuluan meliputi latar
belakang, dasar hukum, tugas dan fungsi, ruang lingkup dan metodologi
pengukuran kinerja; 2) Perencanaan dan Perjanjian Kinerja mencakup
Renstra KKP dan Itjen KKP, Rencana Kinerja, Penetapan Kinerja, dan
Rencana Aksi Pencapaian IKU; 3) Akuntabilitas Kinerja yang berisi
mengenai pengelolaan kinerja Itjen KKP, Capaian Kinerja TA 2016, dan
Realisasi Rencana Aksi; dan 4) Penutup yang berisi mengenai
kesimpulan, kendala/permasalahan dan saran untuk perbaikan kinerja.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 8
BAB 2
PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS KKP DAN ITJEN KKP TAHUN 2015 - 2019
Sejalan dengan perkembangan dunia global dan dinamika organisasi yang ada di
KKP, Rencana Strategis KKP mengalami beberapa perubahan. Perubahan
terakhir dari Renstra KKP menjadi dasar bagi unit Eselon I dibawahnya untuk
melakukan penajaman terkait dengan Sasaran Strategis (SS) dan Indikator
Kinerja Utama (IKU) sejalan dengan diterapkannya pengelolaan kinerja berbasis
Balanced Scorecard (BSC) di lingkungan KKP.
Adapun Visi-Misi KKP berdasarkan Renstra 2015 – 2019 dan turunannya pada
Itjen KKP sebagai salah satu unit Eselon I dibawahnya dapat disampaikan
sebagai berikut:
1. Visi KKP dan Itjen KKP
Visi KKP, bisa diartikan sebagai keadaan yang ingin dicapai oleh KKP selama
5 (lima) tahun serta gambaran menyeluruh mengenai peranan dan fungsi KKP
adalah:
Visi tersebut agar dapat mewujudkan masa depan bangsa Indonesia yang
mampu mengandalkan kemampuannya untuk dapat bersaing dengan bangsa
lain. Untuk mendukung visi KKP tersebut, Itjen KKP mempunyai visi :
Visi tersebut dilatarbelakangi oleh adanya keinginan seluruh pegawai KKP dan
komitmen pimpinan yang kuat terhadap pelaksanaan tata pemerintahan yang
bersih dan berwibawa dengan menjunjung tinggi prinsip good governance
dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi KKP.
Pernyataan visi tersebut merupakan idealisme, cita-cita, dan harapan dari
segenap personil Itjen KKP. Disamping komitmen dan profesionalitas, juga
diperlukan dukungan dan kerjasama yang konstruktif dari mitra kerja lingkup
KKP.
“Mewujudkan Sektor Kelautan dan Perikanan Indonesia yang Mandiri, Maju, Kuat dan Berbasis Kepentingan Nasional”
“Menjadi Katalisator Pembaharuan Kinerja KKP”
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 9
2. Misi Itjen KKP
Misi Itjen KKP dapat diartikan sebgai rumusan umum mengenai upaya-upaya
yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi Itjen, yaitu:
Dalam misi tersebut, semakin jelas komitmen Itjen dalam mengawal
pelaksanaan program-program KKP antara lain: Peningkatan Kehidupan
Nelayan, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan
Perikanan, serta Industrialisasi Kelautan dan Perikanan. Hal tersebut
diperlukan demi meningkatkan kinerja KKP yang memiliki visi Pembangunan
Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk
Kesejahteraan Masyarakat.
3. Tujuan Itjen KKP
Tujuan strategis disusun berdasarkan hasil identifikasi potensi dan
permasalahan yang dihadapi dalam rangka mewujudkan visi dan
melaksanakan misi Itjen. Adapun tujuan strategis Itjen KKP adalah:
Tujuan yang ingin diwujudkan sudah pada tahapan yang tinggi yaitu efektifitas
peran pengawasan internal. Keberhasilan capaian tujuan tersebut di
indikasikan dengan capaian Sasaran Strategis.
4. Sasaran Strategis Itjen KKP
Sebagai bagian dari unit kerja di lingkup KKP, Inspektorat Jenderal harus
mendukung sasaran strategis pada tingkat Kementerian seperti disajikan pada
gambar 2. Sasaran Strategis (SS) lingkup Itjen merupakan mendukung
capaian kinerja level kementerian, khususnya dari SS-9 dan SS-10 pada
tingkat kementerian. Selanjutnya, hal tersebut di-cascading ke level di
bawahnya dan di-alignment antar Inspektorat I-V dan Sekretariat Inspektorat
Jenderal sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2 berikut.
“Peningkatan Efektifitas Peran Pengawasan Internal”
“Memberikan Pengawasan Terbaik untuk Peningkatan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan”
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 10
Gambar 2. Proses Cascading dan Alignment SS Itjen KKP
Secara keseluruhan, Inspektorat Jenderal memiliki 9 (sembilan) SS seperti
disajikan pada tabel berikut.
Tabel 1. Sasaran Strategis Inspektorat Jenderal Tahun 2016-2019
SASARAN STRATEGIS
1 Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup KKP secara efisien dan
akuntabel
2 Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada
layanan prima
3 Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko
4 Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien
5 Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan Internal yang
efektif
6 Tersedianya ASN Itjen KKP yang kompeten, profesional dan berintegritas
7 Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses
lingkup Itjen
8 Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada
layanan prima
9 Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup Itjen secara efisien dan
akuntabel
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 11
Adapun keterkaitan antara 9 (sembilan) SS tersebut pada tiap perspective
(customer, internal process, dan learning and growth) disajikan pada Gambar
berikut.
Gambar 3. Peta Strategi Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016
B. RENCANA KINERJA TAHUNAN
Sebagai wujud pelaksanaan Program Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur KKP pada tahun 2016, Itjen KKP melaksanakan enam
kegiatan utama dengan alokasi anggaran awal mencapai Rp98.966.176.000,00,
namun mengalami revisi menjadi sebesar Rp77.016.176.000,00. Keenam
kegiatan tersebut adalah:
1. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat I dan
Pelaksana Pembangunan KP dengan alokasi anggaran senilai
Rp5.904.448.000,00 dengan rencana output Laporan Pengawasan Intern
pada Mitra Inspektorat I sebanyak 3 Laporan.
2. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat II dan
Pelaksana Pembangunan KP dengan alokasi anggaran senilai
Rp6.315.869.000,00 dengan rencana output Laporan Pengawasan Intern
pada Mitra Inspektorat II sebanyak 2 Laporan.
3. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat III dan
Pelaksana Pembangunan KP dengan alokasi anggaran senilai
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 12
Rp6.083.302.000,00 dengan rencana output Laporan Pengawasan Intern
pada Mitra Inspektorat III sebanyak 2 Laporan.
4. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat IV dan
Pelaksana Pembangunan KP dengan alokasi anggaran senilai
Rp5.334.321.000,00 dengan rencana output Laporan Pengawasan Intern
pada Mitra Inspektorat IV sebanyak 2 Laporan.
5. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur Dengan Tujuan Tertentu pada
Pelaksana Pembangunan KP dan Pengawasan pada Unit Kerja Mitra
Inspektorat V dengan alokasi anggaran senilai Rp5.361.538.000,00 dengan
rencana output Laporan Pengawasan Intern pada Mitra Inspektorat IV
sebanyak 2 Laporan.
6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Itjen
Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan alokasi anggaran senilai
Rp48.016.698.000,00 dengan rencana output Laporan Peningkatan
Kapabilitas Pengawasan sebanyak 1 Laporan.
C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016
Sebagai penjabaran sasaran kinerja yang hendak dicapai dalam pengawasan
pembangunan kelautan dan perikanan, telah ditetapkan target tiap Indikator
Kinerja Utama (IKU) pada masing-masing sasaran kinerja yang tertuang dalam
Perjanjian Kinerja (TAPJA) tahun 2016 sebagaimana disampaikan pada Tabel 2
berikut.
Tabel 2. Penetapan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP TA 2016
SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
CUSTOMER PERSPECTIVE
1 Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup KKP secara efisien dan akuntabel
1 Batas toleransi materialitas temuan Pengawas Eksternal dari total anggaran KKP
< 1 %
2 Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima
2 Nilai Integrity Assessment KKP 8,25
3 Nilai evaluasi akuntabilitas Kinerja KKP
A (84)
4 Nilai evaluasi atas implementasi Reformasi Birokrasi KKP
BB (80)
5 Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (kumulatif)
6
6 Level Kapabilitas Itjen (IACM) 3
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
3 Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko
7 Indeks efektifitas kebijakan pemerintah
6.5
8 Persentase perencanaan pengawasan internal berbasis risiko lingkup KKP
100%
4 Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien
9 Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP
82,50%
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 13
SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
10 Persentase jumlah rekomendasi hasil Pengawasan RB (manajerial) untuk perbaikan kinerja KKP
82,50%
11 Jumlah rekomendasi perbaikan kebijakan lingkup KKP (per tahun)
15
12 Persentase cakupan lokasi Pengawasan Pelaksanaan Program Prioritas KKP
60%
5 Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan Internal yang efektif
13 Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan yang memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP
82%
14 Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT
82%
LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE
6 Tersedianya ASN Itjen KKP yang kompeten, profesional dan berintegritas
15 Indeks kompetensi dan integritas 77
16 Persentase pegawai Itjen yang memenuhi standar diklat
60%
7 Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses Lingkup Itjen
17 Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Lingkup Itjen
50%
18 Persentase penggunaan informasi pengawasan berbasis IT Lingkup Itjen
60%
8 Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima
19 Nilai Penerapan RB Itjen A (83)
20 Nilai SAKIP Itjen A (89,5)
21 Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen
4,35
9 Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup Itjen secara efisien dan akuntabel
22 Nilai Kinerja Anggaran Itjen 88%
23 Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen
100%
Penetapan kinerja Inspektorat Jenderal TA 2016 dalam bentuk Perjanjian Kinerja
antara Inspektur Jenderal KKP dengan Menteri Kelautan dan Perikanan tersaji
dalam Lampiran 1.
D. PROGRAM DAN KEGIATAN PENGAWASAN
Dalam rangka pencapaian Sasaran Kinerja sebagai unsur pengawasan intern
lingkup KKP, Itjen KKP melaksanakan “Program Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur Negara” dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
1. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat I dan
Pelaksana Pembangunan KP;
2. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat II dan
Pelaksana Pembangunan KP;
3. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat III dan
Pelaksana Pembangunan KP;
4. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat IV dan
Pelaksana Pembangunan KP;
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 14
5. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur Dengan Tujuan Tertentu pada Pelaksana
Pembangunan KP dan Pengawasan pada Unit Kerja Mitra Inspektorat V.
6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Itjen
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Terhadap kegiatan yang telah ditetapkan di atas, dijabarkan lagi dalam beberapa
komponen kegiatan, antara lain :
1. Audit (Kinerja dan Tujuan Tertentu);
2. Reviu Laporan Keuangan (LK) KKP dan Mitra Itjen KKP;
3. Reviu LAKIP/Laporan Kinerja (LKj) KKP dan Mitra Itjen KKP;
4. Inspeksi Pimpinan;
5. Pemantauan Tindak Lanjut;
6. Pembinaan Pengelolaan Keuangan dan BMN;
7. Pembinaan Sistem Pengendalian Intern;
8. Evaluasi unit Kerja berstatus WBK/WBBM
9. Reviu Perencanaan Program/Kegiatan Mitra Itjen KKP;
10. Reviu Penganggaran Mitra Kerja Itjen KKP
11. Evaluasi Sistem Pengukuran Kinerja;
12. Pemantauan implementasi Reformasi Birokrasi;
13. Penanganan Pengaduan Masyarakat;
14. Pendampingan Program Pembangunan KP;
15. Pemantauan Program Strategis bidang KP;
16. Pengawalan Pengadaan Barang dan Jasa Bidang KP.
E. RENCANA AKSI PENCAPAIAN IKU
Untuk mencapai sasaran kinerja sesuai harapan, diperlukan perencanaan kinerja
yang matang dan terukur. Itjen KKP telah menyusun sebuah Rencana Aksi
Kinerja berdasarkan Penetapan Kinerja yang telah diperjanjikan untuk
memberikan informasi dan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pencapaian
sasaran kinerja. Rencana Aksi Kinerja ini memberi informasi mengenai jenis dan
waktu pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan untuk mengetahui sejauh mana
hasil pelaksanaan kegiatan tersebut menuju pencapaian sasaran kinerja.
Dengan adanya Rencana Aksi diharapkan setiap unit kerja di lingkungan Itjen
KKP dapat melaksanakan pencapaian kinerja melalui pelaksanaan kegiatan yang
terarah dan terukur sesuai rencana aksi yang telah ditetapkan. Rincian Rencana
Aksi Kinerja Tahun 2016 disajikan pada tabel berikut.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 15
Tabel 3 Matriks Rencana Aksi Pencapaian IKU Inspektorat Jenderal Tahun 2016
No Indikator Kinerja
Utama Target 2016
Kegiatan Pendukung Satuan Target
STAKEHOLDERS PERSPECTIVE
1 Batas toleransi materialitas temuan Pengawas Eksternal dari total anggaran KKP
< 1% a Reviu Penganggaran Satker 14
b Pengawasan Pengadaan Barang/Jasa
Kegiatan 8
c Audit Kinerja Kegiatan 28
d Evaluasi SPI Kegiatan 4
e Pengawasan Pengelolaan Aset
Kegiatan 25
f Evaluasi Penyerapan Anggaran
Kegiatan 9
g Pengawasan program prioritas
Lokasi 11
h Pengawasan lainnya Kegiatan 63
i Reviu LK Satker 11
j Audit dengan Tujuan Tertentu
Lokasi 8
k Inspeksi Pimpinan Lokasi 59
l Koordinasi dengan BPK Kegiatan 2
m Evaluasi BMN Kegiatan 1
2 Integrity Assessment KKP
8,25 a Pembentukan Tunas Integritas
Lokasi 2
b Pembentukan Komite Integritas
Komite 1
d Sinergi dengan KPK Kegiatan 2
e Penyusunan Kebijakan Pembangunan Integritas lingkup KKP
Kebijakan 1
f Evaluasi RB Unit Eselon I 10
g Pendampingan RB Unit Eselon I 10
h Audit dengan Tujuan Tertentu
Lokasi 8
i Koordinasi unit Eselon I sebagai sampel KPK
Unit Eselon I 2
3 Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja KKP
A (84) a Evaluasi RB Unit Eselon I 10
b Evaluasi SAKIP Unit Eselon I 10
c Evaluasi Pengukuran Kinerja KKP
Unit Eselon I 10
d Reviu Laporan Kinerja Unit Eselon I 10
4 Nilai Evaluasi atas Implementasi RB KKP
BB (80) a Panel Kegiatan RB KKP Kegiatan 1
b Pendampingan RB Unit Eselon I 10
c Evaluasi RB Unit Eselon I 10
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 16
No Indikator Kinerja
Utama Target 2016
Kegiatan Pendukung Satuan Target
5 Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK/ WBBM (kumulatif)
6 a Koordinasi dengan kementerian PAN & RB
Kegiatan 4
b Pemantauan WBK/WBBM Lokasi 8
6 Level Kapabilitas Itjen (IACM)
Level 3 a Evaluasi Kendali Mutu (KM) Kegiatan 2
b Expose Hasil Evaluasi KM Kepada Auditor
Kegiatan 1
c Pembahasan Perencanaan Pengawasan Berbasis Resiko
Kegiatan 3
d Pengembangan Sistem Informasi Pengawasan
Kegiatan 4
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
7
Indeks efektivitas kebijakan pemerintah
6,5 a Pengawasan kebijakan strategis KKP
Unit Eselon I 10
b Survey Efektivitas Kebijakan Satker 20
8 Persentase perencanaan pengawasan internal berbasis risiko lingkup KKP (%)
100% a Penyusunan PKPT berbasis resiko
Kegiatan 1
b Penyusunan Profil Auditi 2016
Kegiatan 1
c Penyusunan Auditable Unit 2016
Kegiatan 1
d Penyusunan Penilaian Risiko 2016
Kegiatan 1
e Asistensi Manajemen Risiko Unit Eselon I KKP atas DIPA 2017
Unit Eselon I 10
9 Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja KKP
82,50 a Gelar Pengawasan Kegiatan 4
b Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Lokasi 35
c Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Kegiatan 4
10 Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan RB untuk perbaikan kinerja KKP
82,50 a Gelar Pengawasan Kegiatan 2
b Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Lokasi 35
c Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Kegiatan 4
11 Jumlah Rekomendasi Perbaikan Kebijakan (per Tahun)
15 a Pengawasan kebijakan/program strategis KP
Lokasi 15
12 Persentase cakupan lokasi Pengawasan
60% a Pengawasan program prioritas
Lokasi 128
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 17
No Indikator Kinerja
Utama Target 2016
Kegiatan Pendukung Satuan Target
Pelaksanaan Program Prioritas KKP
b Penyusunan PKPT berbasis resiko
Kegiatan 1
13 Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan yang memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP
82% a Pengendalian Mutu Pengawasan
Kegiatan 60
b Penyusunan Pedoman Kerja Pengawasan
Kegiatan 3
c Evaluasi Kendali Mutu (KM) Kegiatan 2
14 Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT
82% a Monitoring Realisasi PKPT Kegiatan 4
LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE
15 Indeks Kompetensi dan Integritas
77 a Pendidikan dan Pelatihan Kegiatan 25
b Studi Banding Kegiatan 4
c Penilaian Kompetensi Pegawai
Kegiatan 1
d Pemantauan Pelaporan LHKPN dan LHKASN
Kegiatan 3
e Evaluasi Disiplin Pegawai Kegiatan 4
16 Persentase pegawai Itjen yang memenuhi standard diklat
60% a Pendidikan dan Pelatihan Kegiatan 117
b Pemantauan Hasil Pelaksanaan Diklat
Kegiatan 4
17 Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Lingkup Itjen
50% a Pengembangan Sistem Informasi Pengawasan
Kegiatan 3
b Asistensi implementasi SI Pengawasan
Kegiatan 12
18 Persentase penggunaan informasi pengawasan berbasis IT Lingkup Itjen
60% a Pengembangan Sistem Informasi Pengawasan
Kegiatan 3
b Asistensi implementasi SI Pengawasan
Kegiatan 12
19 Nilai Penerapan RB Itjen
A (83) a Pemantauan TL Rencana Aksi RB Itjen
Kegiatan 4
b Evaluasi Kinerja RB Itjen Kegiatan 1
20 Nilai SAKIP Itjen A (89,5)
a Pengukuran Kinerja Berbasis SI
Kegiatan 4
b Pelaporan Kinerja Interim Kegiatan 4
c Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Kegiatan 1
d Reviu Perencanan Itjen Satker 1
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 18
No Indikator Kinerja
Utama Target 2016
Kegiatan Pendukung Satuan Target
e Reviu LAKIP Itjen Satker 1
f Evaluasi AKIP Itjen Satker 1
21 Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen
4,35 a Survei Persepsi Pegawai KKP terhadap Kinerja Itjen
Kegiatan 40
b Evaluasi Hasil Survei Persepsi Pegawai atas Kinerja Itjen KKP
Kegiatan 1
22 Nilai Kinerja Anggaran Itjen
88 a Evaluasi Penyerapan Anggaran Itjen
Kegiatan 12
b Monitoring pelaksanaan DIPA
Kegiatan 4
c Penyusunan ROK Kegiatan 12
23 Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen
100% a Inventarisasi Aset Kegiatan 1
b Reviu LK Kegiatan 2
c Penyelesaian catatan reviu LK
Kegiatan 2
d Rekonsiliasi Penyusunan Laporan SAI
Kegiatan 12
e Verifikasi Keuangan Kegiatan 12
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 19
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGELOLAAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL
Pengelolaan kinerja merupakan sebuah sistem manajemen yang perlu
dilakukan organisasi didalam mencapai sasaran kinerja yang diharapkan.
Dalam hal ini, Itjen KKP membentuk tim pengelola kinerja dari perwakilan
masing-masing unit kerja lingkup Itjen untuk melaksanakan pengumpulan data
kinerja, kemudian mengukur, dan mengevaluasi perkembangan capaian kinerja
secara berkala setiap 3 bulan. Hasil pengukuran tersebut akan memberikan
gambaran tingkat keberhasilan dan hambatan dalam pencapaian seluruh
sasaran kinerja yang telah diperjanjikan. Data capaian kinerja diolah dan
disajikan dalam aplikasi manajemen kinerja berbasis website di
kinerjaku.kkp.go.id dengan kategorisasi (penentuan posisi) tingkat capaian
kinerja berdasarkan warna Hijau/Baik (>100%), Kuning/kurang (80%<X<100%)
dan Merah/Buruk (<80%), sebagaimana disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4. Rentang Penilaian Capaian Kinerja
No Kode Warna Rentang Nilai Arti
1. Hijau > 100% Baik
2. Kuning 80% < x < 100% Kurang
3. Merah <80% Buruk
Sesuai dengan pendekatan BSC, Sasaran Kinerja Itjen KKP tahun 2016 terdiri
dari 9 (sembilan) SS yang terbagi dalam 3 (tiga) perspektif yaitu Customer,
Internal Process, dan Learning and Growth, yang diukur keberhasilannya
melalui capaian 23 IKU dengan target tertentu.
B. CAPAIAN KINERJA
Capaian kinerja Tahun 2016 merupakan hasil dari pelaksanaan
program/kegiatan Itjen dari Januari sampai dengan Desember 2016. Dari hasil
pengukuran kinerja melalui aplikasi pengelolaan kinerja dapat disampaikan
kondisi capaian kinerja Sasaran Strategis (SS) Itjen KKP selama Tahun 2016
sebagaimana Gambar 4 berikut.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 20
Gambar 4. Peta Strategis dan Capaian Sasaran Strategis
Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016
Pada gambar 4 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah Sasaran Strategis (SS) Itjen
KKP berjumlah 9 SS dimana capaian 7 SS tersebut disajikan dalam warna hijau
(nilai >100%) dan 2 SS yaitu SS ke-2 (nilai 99,88%) dan SS ke-4 (nilai 93,98%)
disajikan dalam warna kuning, namun nilai secara keseluruhan adalah berwarna
hijau yang berarti bahwa capaian kinerja Itjen KKP selama Tahun 2016 adalah
baik (NPSS >100%). Secara keseluruhan, capaian nilai tiap Sasaran Strategis
untuk tiap Perspektif (NPSS) pada Tahun 2016 sebesar 108,10% atau tercapai
diatas target yang terdiri dari Nilai Customer (109,94%), Nilai Internal Process
(105,07%), dan Nilai Learning and Growth (109,28%).
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 21
Gambar 5. Capaian NPSS Itjen Tahun 2016
Nilai pada masing-masing perspektif tersebut kemudian dilakukan pembobotan
untuk mengukur capaian kinerja tiap perspektif (NKP), dengan rincian capaian
Customer Perspective sebesar 36,65%, Internal Process Perspective sebesar
35,02% dan Learning And Growth Perspective dengan nilai 36,43%. Secara
lebih rinci capaian kinerja perspektif tersebut dihasilkan dari kinerja SS pada
masing-masing perpektif pada periode Tahun 2016 dapat dilihat pada gambar 5
di atas.
Adapun capaian setiap SS yang telah dilakukan pengukuran dapat disampaikan
sebagai berikut yaitu SS-1 dengan capaian 120%, SS-2 dengan capaian
99,88%, SS-3 dengan capaian 113,33%, SS-4 dengan capaian 93,98%, SS-5
dengan capaian 107,90% SS-6 dengan capaian 114,55%, SS-7 dengan
capaian 118,54%, SS-8 dengan capaian 101,19%, dan SS-9 dengan capaian
102,84%. Capaian kinerja 7 (tujuh) SS tersebut berada pada kategori baik
(hijau) dan 2 (satu) SS berwarna kuning yang berarti masih kurang dari target,
walaupun secara keseluruhan capaian kinerja Itjen KKP masih masuk kategori
baik (hijau) dengan capaian kinerja Nilai Perspektif Sasaran Strategis 108,10%.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 22
Hasil dari capaian kinerja 9 SS dijabarkan dalam setiap capaian kinerja IKU,
dimana secara umum dapat disampaikan bahwa capaian kinerja pada 23 IKU
Tahun 2016 adalah sebanyak 18 IKU capaiannya adalah sama atau lebih tinggi
dari target yang ditetapkan dan terdapat 5 IKU yang capaian kinerjanya
dibawah target yang ditetapkan. 5 (lima) IKU yang hasil pencapaiannya di
bawah target yaitu :
1. IKU 5 “Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK” dari target 6 unit kerja status WBK
hanya tercapai 4 unit kerja yang statusnya menjadi WBK atau sebesar
tercapai 66,67% dari target.
2. IKU 9 “Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang
dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP” dari target 82,50% hanya
tercapai 55,12% atau tercapai sebesar 66,81% dari target.
3. IKU 10 “Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan RB (manajerial)
untuk perbaikan kinerja KKP dari target 82,50% hanya tercapai 68,02% atau
tercapai sebesar 82,45% dari target.
4. IKU 13 “Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan
yang memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP” dari target 82%
hanya tercapai 80,77% atau tercapai sebesar 98,50% dari target.
5. IKU 21 “Indeks Persepsi Pegawai KKP terhadap Itjen KKP” berada sedikit
dibawah target yaitu dari target 4,35 tercapai sebesar 4,03 atau tercapai
sebesar 92,64% dari target. Sebenarnya pencapaian tahun 2016 jauh lebih
tinggi dari tahun 2015 yang baru mencapai 3,74 atau meningkat 0,29 point.
Perlu disampaikan juga bahwa capaian kinerja SS dihasilkan dari kinerja
masing-masing Indikator Kinerja Utama (IKU) yang mendukung dan menjadi
ukuran keberhasilan SS tersebut. Capaian kinerja masing-masing Indikator dari
masing-masing SS dan IKU dapat disampaikan sebagaimana berikut.
Customer Perspective adalah apa yang seharusnya dihasilkan untuk pengguna
jasa Itjen KKP, dalam hal ini Menteri Kelautan dan Perikanan serta pimpinan
Unit Kerja lingkup KKP merupakan pengguna jasa (customer) langsung dari
Itjen KKP. Sasaran Kinerja pada perspektif ini diambil dari SS level 0 yang
sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai pengawas internal dan menjadi
sasaran kinerja utama Itjen KKP. Perspektif ini terdiri dari 2 (dua) SS dan 6
(enam) IKU dengan capaian sebagai berikut.
CUSTOMER PERSPECTIVE
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 23
Pencapaian SS-1 digambarkan dengan sebuah IKU “Batas toleransi
materialitas temuan Pengawas Eksternal dari total anggaran KKP” yang
merupakan dukungan Itjen KKP di dalam mewujudkan Laporan Keuangan KKP
yang handal dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI). Opini WTP atas Laporan
Keuangan KKP merupakan salah satu IKU pada level 0 yang di-cascading
dengan metode komponen pembentuk. Dalam pencapaiannya, Itjen KKP
berbagi tugas dengan Setjen dan eselon I lain, dimana sesuai dengan tugas
dan fungsi sebagai pengawas Internal Itjen KKP berperan untuk mengawal
pengelolaan anggaran secara efisien dan akuntabel.
Tabel 5. Capaian Kinerja SS-1 “Terkelolanya Anggaran Pembangunan Secara Efisien dan Akuntabel”
Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real %
Capaian *)
Bobot IKU (%)
Skor SS Per IKU
(%) Status
IKU1 Batas toleransi materialitas temuan pengawasan eksternal dari total anggaran KKP
% <1% Minimize 0.44% 120 100 120,00 Baik
NSS: SS 1 - Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan
akuntabel 120,00 Baik
Keterangan : *) persentase capaian kinerja maksimal 120%
Tabel 5 di atas menunjukan temuan pengawas ekternal (BPK-RI) dibandingkan
dengan realisasi belanja KKP tahun 2015 sebesar 0.44%, dengan demikian
target batas toleransi materialitas temuan pengawas eksternal <1% dari total
realisasi anggaran KKP telah tercapai. Sebagai satu-satunya IKU pendukung
SS-1, maka secara langsung capaian SS-1 digambarkan sebagai capaian dari
IKU-1 sebagaimana ditunjukan pada tabel 5 diatas dengan status capaian
"Baik". Secara lebih rinci, realisasi dari IKU-1 disampaikan sebagai berikut.
IKU 1 : Batas toleransi materialitas temuan pengawas eksternal (BPK RI)
dari total realisasi anggaran KKP
Batas toleransi materialitas temuan pengawas eksternal (BPK RI) dari total
realisasi anggaran KKP adalah jumlah nilai temuan keuangan terbatas pada
nilai Tuntutan Ganti Rugi KKP atas hasil pemeriksaan BPK atas kegiatan KKP
Tahun 2015 dibandingkan dengan realisasi anggaran KKP tahun 2015.
SS-1 : Terkelolanya Anggaran Pembangunan Secara Efisien dan Akuntabel
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 24
Sehubungan dengan realisasi IKU ini menggunakan data hasil pengawasan
BPK, sehingga frekuensi pengukuran IKU ini bersifat tahunan dan diukur
dengan menggunakan polarisasi Minimize (semakin kecil lebih baik).
Pengukuran kinerja IKU ini dilakukan berdasarkan Laporan Hasil Pengawasan
BPK atas kinerja KKP Tahun 2015 yang telah disampaikan pada Agustus
Tahun 2016. Temuan materialitas atas temuan keuangan lingkup KKP selama
Tahun 2015 sebesar 0,44% yang berasal dari temuan keuangan oleh BPK
sebesar Rp40.898.275.703,20 dibandingkan dengan realisasi anggaran KKP
tahun 2015 yang mencapai Rp9.276.348.654.104,00. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa capaian IKU ke-1 ini pada Tahun 2016 melebihi target
yang diharapkan sesuai dengan mekanisme polarisasi Minimize (semakin kecil
lebih baik).
Adapun beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan Itjen untuk mendukung
pencapaian IKU ini antara lain kegiatan Reviu Penganggaran, Pengawasan
Pengadaan Barang/Jasa, Audit Kinerja Pelaksanaan Program/Kegiatan,
Evaluasi SPI, Pengawasan Pengelolaan Aset, Evaluasi PNBP, Evaluasi
Penyerapan Anggaran, Pengawasan Program Strategis KP, Pengawasan
Lainnya, Asistensi Penyusunan LK, Reviu LK, Audit dengan Tujuan Tertentu,
Inspeksi Pimpinan dan Koordinasi dengan BPK.
Perkembangan capaian nilai temuan materialitas pengawas eksternal pada
KKP dari tahun ke tahun disajikan pada tabel berikut.
Tabel 6. Perkembangan Temuan Materialitas Pengawas Eksternal
Pada KKP
Indikator Kinerja Capaian Kinerja Temuan Materialitas Pengawas Eksternal
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Batas toleransi materialitas temuan pengawas eksternal dari total realisasi anggaran
0,0975% 0,1260% 0,1566% 0,0629% 0,090% 0,1506% 0,4409%
Sebagaimana disampaikan sebelumnya, IKU ini merupakan hasil cascading
dan pendukung dari IKU level 0 yaitu, Opini BPK atas Laporan Keuangan KKP
dengan target Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), sehingga capaian IKU ini
akan mempengaruhi kualitas dari Laporan Keuangan KKP. Perkembangan
capaian opini BPK atas Laporan Keuangan (LK) KKP dapat dilihat pada gambar
berikut.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 25
Gambar 6. Perkembangan Opini Laporan Keuangan KKP 2009-2015
Gambar diatas menunjukan peningkatan kualitas Laporan Keuangan terjadi
pada tahun 2010, namun selanjutnya opini LK sampai dengan tahun 2014
bertahan pada level WTP Dengan Paragraf Penjelasan (WTP DPP). Pada
2015, terjadi peningkatan kualitas LK KKP yang ditunjukkan dengan
pencapaian opini WTP murni atas LK KKP TA 2015. Hal tersebut juga
menunjukkan sumbangsih Itjen KKP untuk peningkatan kualitas LK KKP
menjadi WTP, antara lain dengan melakukan berbagai kegiatan seperti
Asistensi Penyusunan dan Reviu Laporan Keuangan, Evaluasi/Audit
Pemanfaatan Aset, dan Pengawasan pengadaan Barang Jasa dsb. Secara
nasional dibandingkan dengan Kementerian/Lembaga (K/L) Pusat, KKP
termasuk dalam K/L yang memperoleh opini LK WTP sebanyak 57 K/L dari total
sebanyak 89 K/L Pusat yang di reviu.
SS ini merupakan adopsi langsung dari SS yang sama pada perspektif Learning
and Growth di level 0. SS ke-2 ini terdiri dari 5 (lima) buah IKU pendukung
sebagai ukuran keberhasilan, dimana kelima IKU tersebut diukur capaiannya
dari hasil penilaian instansi eksternal dengan frekuensi tahunan yaitu diukur
pada Triwulan IV Tahun 2016. Kelima IKU pendukung SS-2 belum seluruhnya
memiliki nilai resmi realisasi namun baru penilaian sementara, dikarenakan
hasil penilaian resmi yang dilakukan oleh pihak eksternal yaitu MenPAN RB,
KPK dan BPKP belum diperoleh s.d. saat ini. Gambaran dari capaian kinerja
kelima IKU tersebut disajikan pada tabel berikut.
SS-2 : Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi
pada layanan prima
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
WTP DPP 2014
WDP 2009
WTP 2015 WTP DPP
2013 WTP DPP
2012
WTP DPP 2011
WTP DPP 2010
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 26
Tabel 7. Capaian Kinerja SS-2 "Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima"
Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real %
Capaian **)
Bobot IKU (%)
Skor SS Per IKU
(%) Status
IK 2 Nilai Integrity Assessment KKP *)
Nilai 8,25 Maximize 8,76 106,18 21 22,35 Baik
IK 3 Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja KKP *)
Nilai A (84) Maximize 87,75 104,46 21 21,99 Baik
IK 4 Nilai Evaluasi atas implementasi Reformasi Birokrasi KKP *)
Nilai BB (80)
Maximize 91,03 113,79 21 23,96
Baik
IK 5 Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (kumulatif) *)
Satker 6 Maximize 4 66,67 16 10,53 Kurang
IK 6 Level Kapabilitas Itjen (IACM)
Level 3 Maximize 3 100 21 21,05 Baik
NSS: SS 2 - Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima 99,88 Kurang
Keterangan : *) Nilai sementara atau tahun sebelumnya atau belum ada nilainya dari Pihak Eksternal yaitu KPK (IK2), Kementerian PAN dan RB (IK3, IK4, dan IK5) serta BPKP (IK6)
**) persentase capaian kinerja maksimal 120%
Capaian kinerja Sasaran Strategis (SS) ke-2 sebagaimana dalam tabel 5,
menunjukan bahwa dari 5 IKU pada SS-2, sebanyak 4 IKU dapat mencapai
target (walau masih nilai sementara) dan 1 IKU lainnya yaitu IKU-5 tidak
mencapai target. Tabel tersebut menunjukan, keberhasilan capaian SS-2
ditunjukan dengan capaian IKU-2, IKU-3, IKU-4, IKU-5 dan IKU-6, dari
penjumlahan kontribusi masing-masing IKU dengan bobot tertentu, dapat
disampaikan bahwa capaian kinerja SS-2 masih sedikit dibawah target dengan
capaian 99,88%.
Secara lebih rinci capaian SS-2 ini dapat disampaikan sebagai berikut:
IKU 2 : Nilai Integrity Assessment
Nilai Integrity Assessment adalah nilai kualitas pelayanan publik KKP atas
persepsi internal dan pengguna layanan terhadap kondisi integritas pada
lingkungan layanan. Nilai tersebut diperoleh dari hasil penilaian integritas
(Integrity Assessment) terhadap unit Pelayanan Publik KKP oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), kemudian hasil penilaian tersebut diadopsi
langsung oleh Itjen KKP.
Hasil penilaian tahun 2015 menunjukan kondisi integritas organisasi KKP yang
terjaga. Nilai total integritas yang didapatkan adalah 8,76 yang terdiri dari nilai
integritas internal (penilaian pegawai) sebesar 9,28 dan nilai integritas eksternal
8,36. Nilai ini mengindikasikan bahwa sebagian besar pegawai/pejabat publik
KKP telah melakukan pekerjaan secara transparan, akuntabel dan tidak
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 27
melakukan korupsi, namun demikian, ketiga hal tersebut masih harus terus
diperkuat dan ditingkatkan untuk membersihkan berbagai pelanggaran yang
dilakukan oleh oknum pegawai.
Untuk penilaian pada Tahun 2016 masih dalam tahap proses oleh KPK, namun
untuk penilaian sementara melalui pemberitahuan dari Tim KPK adalah sebesar
8,962. Capaian nilai Tahun 2016 ini, untuk sementara tidak dicantumkan dalam
pengukuran dan masih memasukan nilai Tahun 2015 sebesar 8,76.
Pengukuran nilai Integrity Assessment oleh KPK pada Tahun 2016 dilakukan
dengan objek survey adalah pelayanan publik dari BKIPM dan DJPT. Sebagai
upaya pencapaian target IKU Integrity Assessment tahun 2016 Itjen
melaksanakan koordinasi dengan KPK terkait pelaksanaan Integrity
Assessment pada Triwulan II tahun 2016. Selain kegiatan tersebut, beberapa
kegiatan lainnya yang telah dan akan dilaksanakan antara lain kegiatan revolusi
mental, sosialisasi budaya integritas, sosialisasi program pengendalian
gratifikasi, survey persepsi korupsi dan kualitas pelayanan publik, asistensi dan
evaluasi WBK/WBBM dan penyusunan kebijakan pembangunan integritas
lingkup KKP.
Nilai integritas pada periode 2010-2014 diperoleh dari Survey Integritas oleh
KPK, sedangkan mulai tahun 2015-2016 penilaian integritas dilakukan oleh KPK
melalui survey Nilai Integrity Assessment. Perkembangan nilai integritas KKP
dari tahun ke tahun dapat dilihat pada tabel 6 dan 7 serta gambar 6.
Tabel 8. Perkembangan Indeks Integritas KKP
Indikator Kinerja Capaian Kinerja
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 *)
Nilai Integritas KKP 5,3 7,46 6,89 7,12 7,46 8,76 8,96
Keterangan : 1. Tahun 2010-2014 : Penilaian melalui Survey Integritas oleh KPK 2. Tahun 2015-dst : Penilaian melalui Nilai Integrity Asessment oleh KPK 3. *) Penilaian Tahun 2016 masih nilai sementara berdasarkan pemberitahuan dari Tim KPK.
Nilai pada tabel di atas berasal dari survey KPK atas unit layanan publik yang
ada di KKP sebagaimana pada Tabel berikut ini.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 28
Tabel 9. Unit Layanan Publik KKP yang disurvei oleh KPK
NO UNIT LAYANAN YANG DISURVEI TAHUN
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1. a. Surat Izin Penangkapan Ikan b. Surat Izin Impor Obat Ikan 5,3 - - -
2. a. Surat Izin Penangkapan Ikan b. Surat Keterangan Aktivasi
Transmitter - 7,46 - -
3. a. Surat Izin Usaha Perikanan b. Sertifikasi Hasil Tangkapan Ikan - - 6,89 -
4. a. Surat Izin Penangkapan Ikan b. Pengadaan Barang dan Jasa - - - 7,12
5. a. Surat Izin Kapal Angkut Ikan b. Surat Izin Penangkapan Ikan - - - - 7,46
6 a. Surat Izin Usaha Perikanan b. Surat Izin Penangkapan Ikan c. Surat Izin Kapal Penangkap Ikan d. Layanan Pendaftaran Kapal RFMO
8,76
7 Survey pada Layanan Publik lingkup Ditjen Perikanan Tangkap dan Badan KIPM KKP
8,96 *)
Sumber : KPK Tahun 2010-2016 *) Penilaian Tahun 2016 dari KPK masih data sementara
Dalam survey KPK tersebut pada tahun 2010-2014, komponen yang digunakan
adalah “pengalaman integritas” dan “potensi integritas” berbeda dengan
komponen survei yang digunakan pada tahun 2015 (Integrity Assessment) yaitu
nilai integritas internal (penilaian pegawai) dan nilai integritas eksternal.
Perkembangan nilai per komponen penilaian integritas KKP tahun 2010-2014
disajikan pada grafik berikut ini.
Gambar 7. Perbandingan Komponen Integritas Tahun 2011-2014
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 29
IKU 3 : Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja KKP
Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja adalah nilai yang mencerminkan
implementasi sistem akuntabilitas kinerja di lingkungan KKP pada periode
evaluasi. Evaluasi dilaksanakan oleh Kementerian PAN dan RB melalui
penilaian lima komponen sistem akuntabilitas kinerja yaitu perencanaan,
pengukuran, pelaporan, evaluasi, dan capaian kinerja. Evaluasi dilaksanakan
tahunan dimana pada tahun 2016 evaluasi dilaksanakan oleh Kementerian PAN
dan RB pada Triwulan IV, namun hingga saat ini masih dalam tahap proses
penilaian oleh Kementerian PAN dan RB. Usulan yang disampaikan kepada
Kementerian PAN dan RB untuk evaluasi akuntabilitas kinerja KKP tahun 2016
adalah sebesar 87,75 berdasarkan self evaluation oleh Itjen KKP. Upaya yang
dilakukan Itjen untuk mencapai target IKU ini pada tahun 2016 antara lain,
Reviu Laporan Kinerja, Reviu Perencanaan, Reviu Penganggaran dan Evaluasi
AKIP lingkup KKP.
Pada tahun 2015, KKP kembali mendapatkan nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP) kriteria A atau Baik dengan nilai 80,76 meningkat dari
capaian tahun 2014 dimana KKP mendapat kriteria A dengan nilai 79,65.
Perkembangan nilai evaluasi AKIP KKP dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 8. Perkembangan Nilai AKIP KKP 2011-2015
Secara nasional dapat disampaikan bahwa KKP merupakan satu-satunya
Kementerian bidang teknis yang dapat mencapai Akuntabilitas Kinerja dengan
kriteria "A". Dari hasil evaluasi Kementerian PAN dan RB pada tahun 2015,
Kementerian Kelautan dan Perikanan berada pada posisi ketiga setelah
Kementerian Keuangan dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 30
IKU 4: Nilai Evaluasi atas Implementasi Reformasi Birokrasi KKP
Nilai implementasi Reformasi Birokrasi (RB) KKP adalah tingkat proses
pelaksanaan reformasi birokrasi lingkup KKP untuk mewujudkan birokrasi yang
lebih baik sehingga aparatur KKP mampu bekerja secara lebih profesional,
efektif, dan akuntabel di dalam memberikan pelayanan dan melaksanakan
program pembangunan bidang KP. Evaluasi RB dilaksanakan tahunan oleh
Kementerian PAN dan RB dimana pada tahun 2016 dilaksanakan pada
Triwulan IV. Upaya yang dilakukan Itjen untuk mencapai target IKU ini pada
tahun 2016 antara lain:
1. Reviu Pengisian Kertas Kerja Pengungkit dan Hasil pada 10 Eselon I.
2. Reviu Pelaksanaan Survey Internal dan Eksternal pada 10 Eselon I.
3. Simulasi Penilaian Kertas Kerja PMPRB secara Manual atau Online.
4. Reviu Penilaian dengan Relevansi Bukti/Evidence (Panel I dan II).
5. Pendampingan Tim Verikator Kementerian PAN dan RB.
Dari hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) online
Tahun 2015 yang disampaikan secara online ke Kementerian PAN dan RB
pada bulan November 2015, nilai RB KKP mencapai 70,51 atau masuk dalam
kategori BB, sedangkan usulan nilai RB kepada Kementerian PAN dan RB yang
disampaikan pada tahun 2016 mencapai nilai 91,03 berdasarkan self
assessment oleh Itjen KKP, namun hingga laporan ini dibuat belum ada hasil
resmi dari Kementerian PAN dan RB. Harapannya adalah nilai RB KKP pada
Tahun 2016 ini mencapai A atau minimal nilai 80. Dalam perkembangannya
nilai RB Itjen mengalami fluktuasi, hal tersebut tidak terlepas dari berbagai
kondisi dan kendala untuk kita perbaiki secara berkelanjutan. Perkembangan
implementasi Reformasi Birokrasi KKP dapat dilihat pada Gambar berikut:
Gambar 9. Perkembangan Nilai RB KKP Tahun 2012-2015
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 31
IKU 5: Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (Kumulatif)
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah sebutan atau predikat yang diberikan
oleh Kementerian PAN dan RB kepada suatu unit kerja yang memenuhi syarat
indikator hasil WBK dan memperoleh hasil penilaian indikator proses di atas 75
poin pada Zona Integritas (ZI) dan telah memperoleh opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari BPK atas laporan keuangannya. Evaluasi WBK
dilaksanakan oleh Kementerian PAN dan RB pada Triwulan IV Tahun 2016.
Upaya yang telah dilakukan Itjen KKP pada Tahun 2016 untuk mencapai target
IKU ini antara lain koordinasi dengan Kementerian PAN dan RB dan
Pemantauan Implementasi WBK/WBBM pada 6 lokasi.
Pada Tahun 2016 terdapat penambahan unit kerja yang berstatus menjadi
Wilayah Bebas dari Korupsi yaitu Direktorat Pengendalian Penangkapan Ikan,
dengan begitu jumlah unit kerja berstatus WBK lingkup KKP secara kumulatif
dari Tahun 2014 menjadi 4 unit kerja. Capaian ini masih dibawah target yang
telah ditetapkan untuk tahun 2016 yaitu sebanyak 6 unit kerja berstatus WBK.
Tidak tercapainya target ini antara lain disebabkan tidak seluruh unit kerja yang
telah diusulkan KKP ke KemenPAN dan RB dilakukan penilaiannya dan unit
kerja yang terpilih untuk dinilai belum seluruhnya mendapat predikat WBK.
Selain itu, penyebab lainnya adalah hasil penilaian persepsi pelayanan publik
dan persepsi korupsi yang belum memenuhi kriteria pada unit kerja yang dinilai.
Tabel 10. Unit Kerja KKP yang Mendapat Predika WBK
NO UNIT KERJA TAHUN
PREDIKAT WBK
1 Balai Karantina Ikan Kelas II Semarang 2014
2 Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi
2014
3 Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat, Kalimantan Barat
2015
4 Direktorat Pengendalian Penangkapan Ikan 2016
Perkembangan capaian IKU ini dapat disampaikan bahwa pada tahun 2015
Itjen KKP menargetkan jumlah unit kerja berpredikat WBK lingkup KKP
sebanyak 4 unit kerja, namun realisasi yang dapat dicapai sebanyak 3 unit
kerja. Itjen KKP harus dapat mendorong minimal 3 unit kerja ditetapkan sebagai
Wilayah Bebas dari Korupsi pada tahun 2017. Target unit kerja berstatus WBK
sampai dengan tahun 2019 disampaikan pada tabel berikut.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 32
Tabel 11. Target Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK lingkup KKP Tahun 2015-2019
Indikator Kinerja 2015 2016 Target *)
T R T R 2017 2018 2019
Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (kumulatif)
4 3 6 4 8 10 12
Keterangan : T = Target; R = Realisasi *) Target akan direvisi sejalan dengan revisi Renstra KKP dan Itjen KKP.
IKU 6: Level Kapabilitas Itjen (IACM)
Level Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) melalui metode
Internal Audit Capability Model (IACM) merupakan gambaran kondisi tata kelola
organisasi dan langkah-langkah yang dilakukan oleh APIP untuk
mengembangkan pengawasan intern yang efektif dan profesional. Level ini
diperoleh dari hasil evaluasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP).
Adapun upaya yang dilakukan Itjen KKP untuk mencapai Level Kapabilitas
(IACM) dengan target Level 3 pada tahun 2016 antara lain Penyempurnaan
Program Kerja Pengawasan, Evaluasi Kendali Mutu Kegiatan Pengawasan,
Telaah Sejawat intern dan ekstern (oleh Inspektorat Utama Bappenas),
Pelatihan Operasional Aplikasi Sistem Manajemen Audit dan Peningkatan
Kapasitas Aparatur Itjen KKP.
Dari hasil evaluasi BPKP pada tahun 2015, tingkat kapabilitas Itjen KKP berada
pada Level 3 (Integrated) dengan catatan. Adapun rekomendasi yang diberikan
oleh BPKP kepada Inspektur Jenderal KKP adalah menyusun rencana tindak
lanjut untuk menuju ke level 3 pada elemen 3 yaitu melakukan Quality
Assurance and Improvement Program (QAIP) secara periodik terkait dengan
pengawasan yang dilakukan dan menyusun laporan hasil pelaksanaanya, serta
mengembangkan sistem dan prosedur untuk memonitor dan melaporkan
pelaksanaan program QAIP. Perbaikan tersebut telah dilaksanakan oleh Itjen
KKP dan saat ini telah dilakukan penilaian lebih lanjut oleh BPKP.
Evaluasi IACM tahun 2016 dilaksanakan oleh BPKP pada Triwulan IV 2016,
namun hingga saat ini masih dalam proses koordinasi menunggu hasil penilaian
dari Tim BPKP. Sampai dengan 31 Desember 2016, APIP yang telah mencapai
level 3 untuk K/L pusat baru mencapai 8 APIP (termasuk Itjen KKP) dari 88
APIP K/L Pusat atau baru mencapai 9,09%. Sedangkan secara nasional dari
seluruh APIP di Indonesia (APIP K/L Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota), baru
terdapat 23 APIP di Level 3 dari 630 APIP atau baru sekitar 3,65%.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 33
Tabel 12. Level Kapabilitas APIP di Indonesia berdasarkan Metode IACM
No APIP Jumlah
APIP
Capaian Level Kapabilitas APIP (IACM)
1 2 3 Belum dinilai
1 Kementerian/Lembaga 88 31 21 8 *) 28
2 Provinsi 34 12 18 3 1
3 Kab/Kota 508 278 211 12 7
TOTAL 630 321 250 23 36
% Capaian 50,95% 39,68% 3,65% 5,71%
Sumber : BPKP, Desember 2016 Keterangan : *) termasuk Itjen KKP
Internal Process Perspective adalah suatu proses kunci yang dilaksanakan
organisasi untuk memberikan kontribusi kepada pengguna jasa sesuai dengan
sasaran kinerja pada Customer Perspective. Perspektif ini terdiri dari 3 (tiga) SS
dan didukung oleh 8 (delapan) IKU. Capaian kinerja dari masing-masing SS dan
IKU pada perspektif ini disampaikan sebagai berikut:
SS ke-3 “Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis
Risiko”, merupakan proses yang menjadi fokus Itjen KKP pada tahap
perencanaan dalam menjaga kualitas mutu pengawasan. SS-3 ini didukung
oleh dua buah IKU yaitu IKU-7 “Indeks efektivitas kebijakan pemerintah” dalam
hal ini kebijakan pengawasan Itjen dan IKU-8 “Persentase Perencanaan
Pengawasan Internal Berbasis Risiko lingkup KKP” sebagai dasar perumusan
kebijakan pengawasan tahun 2016. Gambaran dari 2 buah IKU pendukung SS
ke-3 ini disajikan pada tabel berikut.
Tabel 13. Capaian Kinerja SS-3 “Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko”
Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real %
Capaian *)
Bobot IKU (%)
Skor SS Per IKU
(%) Status
IK 7 Indeks efektivitas kebijakan pemerintah
Nilai 6,5 Maximize 8,22 120,00 67 84,31 Baik
IK 8 Persentase perencanaan pengawasan internal berbasis risiko lingkup KKP
% 100 Maximize 100 100 33 33,33
Baik
NSS: SS 3 - Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko 117,64 Baik
Keterangan : *) persentase capaian kinerja maksimal 120%
SS-3: Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 34
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kedua IKU pendukung SS ke-3 dapat
mencapai target dan memberikan kontribusi keberhasilan SS ke-3. Secara lebih
rinci capain kinerja dari masing-masing IKU pendukung SS ke-3 disampaikan
sebagai berikut.
IKU 7: Indeks Efektivitas Kebijakan Pemerintah
Suatu ukuran untuk menilai sejauh mana efektivitas kebijakan pengawasan Itjen
KKP didalam mengawal pelaksanaan program dan kegiatan lingkup KKP.
Efektivitas kebijakan pengawasan tersebut diukur melalui survei terhadap mitra
kerja Itjen selama tahun 2016.
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian IKU tersebut antara
lain Sosialisasi Kebijakan Pengawasan Itjen KKP Tahun 2016 kepada seluruh
mitra kerja pada acara Rapat Kerja Pengawasan, Penyusunan Program Kerja
Pengawasan Tahunan Berbasis Risiko dan Evaluasi Pasca Pengawasan. Pada
tahun 2016 Itjen KKP menargetkan nilai Indeks Efektivitas Kebijakan
Pemerintah sebesar 6,5 atau naik setengah poin bila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya.
Pada Triwulan IV Tahun 2016 Itjen KKP mengadakan survei efektivitas
kebijakan yang melibatkan satker lingkup KKP Kebijakan yang diuji pada tahun
2016 ini sebanyak 2 kebijakan yaitu implementasi pengawasan intern oleh Itjen
KKP dan kebijakan terkait pengendalian gratifikasi di Lingkungan KKP. Hasil
survei mendapatkan hasil berupa indeks sebesar 8,22 point, atau dapat
dikatakan bahwa hasilnya telah melebihi target untuk tahun 2016. Angka
capaian itu berarti bahwa kebijakan pengawasan Itjen KKP yang telah
dilaksanakan dipandang baik oleh mitra kerja Itjen KKP.
Jika dibandingkan, pengukuran IKU ini pada Tahun 2016 berbeda dengan
Tahun 2015, dimana pada Tahun 2015 efektivitas kebijakan tersebut diukur dari
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dari hasil survei yang dilakukan oleh Pusat
Data dan Informasi KKP kemudian diadopsi langsung menjadai capaian seluruh
unit eselon I. Dari hasil survei tahun 2015, Indeks Kepuasan Masyarakat
terhadap kinerja KKP sebesar 8,1 dari target 6. Sehingga secara umum tidak
dapat dibandingkan langsung, namun pengukuran tahun 2016 lebih jelas hasil
dan sasaran yang ditujunya, dan bukan adopsi langsung dari nilai level 0 (KKP).
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 35
IKU 8: Persentase Perencanaan Pengawasan Internal Berbasis Risiko
lingkup KKP
IKU 8 ini merupakan persentase kegiatan pengawasan Itjen dalam PKPT yang
mengacu pada penilaian risiko dengan didasarkan pada anggaran, program
prioritas dan hasil pengawasan APIP maupun faktor lainnya yang dapat menjadi
dasar penilaian risiko pada seluruh unit eselon I lingkup KKP. Ukuran yang
diambil untuk perencanaan pengawasan internal yang telah berbasis risiko
adalah apabila sebanyak 100% tema pengawasan unggulan/prioritas, unit
Eselon I, dan provinsi/kab/kota pelaksana program/kegiatan KKP yang berisiko
tinggi telah dimasukkan dalam PKPT. Berdasarkan hasil penilaian risiko yang
dilakukan terdapat sekurangnya 57 jenis kegiatan yang berisiko tinggi dan
seluruhnya telah dicantumkan dalam PKPT Itjen KKP Tahun 2016.
Tabel 14. Peta Risiko Program/Kegiatan KP Tahun 2016
No. Unit Eselon I Jenis Kegiatan Berisiko Tinggi
PKPT 2016
Dicantumkan Tdk Dicantumkan
1 SETJEN 2 2 100% 0 0%
2 DJPT 7 7 100% 0 0%
3 DJPB 9 9 100% 0 0%
4 DJ PRL 6 6 100% 0 0%
5 DJ PSDKP 6 6 100% 0 0%
6 DJ PDSPKP 10 10 100% 0 0%
7 BALITBANG KP 6 6 100% 0 0%
8 BPSDMPKP 6 6 100% 0 0%
9 BKIPM 5 5 100% 0 0%
10 ITJEN 0 0 0% 0 0%
Dari hasil penilaian risiko tersebut, seluruh objek baik berdasarkan tema
maupun pelaksana program yang berisiko tinggi telah masuk kedalam PKPT
Itjen KKP Tahun 2016, dengan demikian perencanaan pengawasan internal
berbasis risiko lingkup KKP dengan target 100% telah tercapai.
Setelah melaksanakan proses perencanaan pengawasan yang berbasis risiko,
selanjutnya Itjen KKP berupaya mewujudkan “Terselenggaranya Pengawasan
Internal KKP yang Efektif dan Efisien” yang menjadi Sasaran Strategis (SS)
ke-4. SS tersebut diukur dengan 4 IKU yang dapat mencerminkan pelaksanaan
pengawasan internal yang efektif dan efisien. Gambaran IKU tersebut dan
realisasinya disampaikan sebagai berikut.
SS-4 : Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 36
Tabel 15. Capaian Kinerja SS-4 “Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang Efektif dan Efisien”
Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real %
Capaian *)
Bobot IKU (%)
Skor SS Per IKU
(%) Status
IK 9 Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP
% 82,50 Maximize 55,12 66,81 25 16,70 Buruk
IK 10 Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan RB (SPI, RB, SAKIP, Yanblik) untuk perbaikan kinerja KKP
% 82,50 Maximize 68,02 82,45 25 20,61 Kurang
IK 11 Jumlah rekomendasi perbaikan kebijakan yang strategis lingkup KKP
Reko-mendasi
15 Maximize 16 106,67 25 26,67 Baik
IK 12 Persentase cakupan lokasi Pengawasan Pelaksanaan Program Prioritas KKP
% 60 Maximize 92,11 120,00 25 30,00 Baik
NSS: SS 4 - Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien 93,98 Kurang
Keterangan : *) persentase capaian kinerja maksimal 120%
Dari Tabel 12 dapat disampaikan bahwa dari 4 IKU yang mendukung SS-4,
sebanyak 2 IKU yaitu IKU 9 dan IKU 10 tidak mencapai target sedangkan 2 IKU
lainnya yaitu IKU 11 dan IKU 12 dapat mencapai target. Terdapat dua IKU yang
tidak mencapai target, sehingga capaian kinerja SS-4 tergolong kategori kurang
dengan capaian 93,98%. Rincian kinerja pada masing-masing IKU tersebut
disampaikan sebagai berikut:
IKU 9: Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan yang
Dimanfaatkan Untuk Perbaikan Kinerja Lingkup KKP
Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk
perbaikan kinerja adalah jumlah rekomendasi hasil pengawasan Itjen KKP yang
ditindaklanjuti (proses dan/atau tuntas) oleh seluruh mitra kerja yang menjadi
objek pengawasan dengan target 82,50% rekomendasi ditindaklanjuti pada
tahun 2016. Dari hasil pengukuran kinerja s.d. Triwulan IV Tahun 2016, jumlah
rekomendasi yang telah ditindaklanjuti atau dimanfaatkan untuk perbaikan
kinerja oleh mitra kerja Itjen sampai dengan Triwulan IV Tahun 2016 sebanyak
55,12% dari target Tahun 2016 sebesar 82,50% atau pencapaiannya terhadap
target sebesar 66,81%.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 37
Tabel 16. Capaian dan Target Kinerja IKU-9 Tahun 2015-2019
Indikator Kinerja 2015 2016 Target *)
T R T R 2017 2018 2019
Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP
82,25% 70,78% 82,50% 55,12% 83% 83,50% 84%
Keterangan : *) Target sebelum dilakukan revisi Renstra Itjen KKP
Capaian IKU ini pada Tahun 2016 tidak mencapai target dan hal ini serupa
dengan Tahun 2015 yang juga tidak mencapai target. Dilihat dari angka capaian
tahun 2016, dibutuhkan peningkatan sekitar 27,88% untuk mencapai target
tahun 2017 sebesar 83%. Kondisi ini perlu menjadi fokus perbaikan untuk
percepatan tindak lanjutnya di masa datang sehingga hasil pengawasan dapat
dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja oleh mitra kerja. Untuk mencapai target
tersebut, Itjen akan meningkatkan pemantauan penyelesaian tindak lanjut hasil
pengawasan oleh seluruh Inspektorat pada tahun 2017. Adapun upaya yang
telah dilaksanakan Itjen KKP pada tahun 2016 dalam hal percepatan
penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan antara lain melaksanakan
Pemutakhiran Data Hasil Pengawasan dan Koordinasi/Pemantauan Tindak
Lanjut. Beberapa penyebab tidak tercapainya target tersebut adalah terdapat
kebijakan penghematan anggaran Itjen KKP, kurangnya komitmen dari mitra
Itjen dalam penyelesaian tindak lanjut temuan hasil pengawasan, serta adanya
perubahan tugas dan fungsi unit kerja Itjen KKP yang terkait dengan kegiatan
pemantauan tindak lanjut.
IKU 10: Persentase Jumlah rekomendasi hasil pengawasan RB untuk
Perbaikan Kinerja KKP
Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan RB yang dimanfaatkan
untuk perbaikan kinerja adalah jumlah rekomendasi hasil pengawasan SPIP,
Pelayanan Publik, SAKIP, dan implementasi RB dari Itjen KKP yang telah
ditindaklanjuti (proses dan/atau tuntas) oleh seluruh mitra kerja yang menjadi
objek pengawasan dengan target Tahun 2016 sebesar 82,50% rekomendasi
ditindaklanjuti.
Dari hasil pengukuran kinerja IKU ini sampai dengan Triwulan IV Tahun 2016,
jumlah rekomendasi yang telah ditindaklanjuti atau dimanfaatkan untuk
perbaikan kinerja oleh mitra kerja Itjen mencapai 68,02% dari target untuk
sebesar 82,50% atau pencapaiannya sebesar 82,45% dari target. Hal ini
menggambarkan bahwa IKU ini tidak mencapai target. Faktor penyebab tidak
tercapainya IKU ini relatif sama dengan IKU-9, khususnya dikarenakan
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 38
kurangnya komitmen mitra kerja didalam percepatan penyelesaian tindak lanjut
hasil pengawasan RB (manajerial) Itjen KKP dan pemantauan lebih ketat oleh
Itjen KKP. Kondisi perkembangan capaian IKU-10 pada posisi target tahunan
jangka menengah 2015-2019 disampaikan pada tabel berikut.
Tabel 17. Capaian dan Target IKU-10 Tahun 2015-2019
Indikator Kinerja 2015 2016 Target *)
T R T R 2017 2018 2019
Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan RB (manajerial) untuk perbaikan kinerja KKP
82,25% 61,16% 82,50% 68,02% 83% 83,50% 84%
Keterangan : *) Target sebelum dilakukan revisi Renstra Itjen KKP
Dari angka capaian tahun 2016, terlihat adanya peningkatan capaian kinerjanya
yang signifikan dibandingkan hasil capaian pada Tahun 2015 yaitu dari 61,16%
menjadi 68,02% di Tahun 2016, walaupun masih berada dibawah target tiap
tahunnya. Percepatan penyelesaian tindak lanjut pengawasan RB (Manajerial)
untuk perbaikan kinerja KKP perlu dilakukan pada tahun mendatang. Untuk
mencapai target tersebut, Itjen KKP akan melaksanakan upaya perbaikan yang
sama dengan IKU ke-9 yaitu meningkatkan koordinasi dan pemantauan
penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan oleh seluruh Inspektorat pada
tahun 2016. Lebih lanjut lagi, Itjen KKP akan membuat mekanisme tindak lanjut
hasil pengawasan yang lebih efektif dengan menggunakan Sistem Informasi.
IKU 11: Jumlah Rekomendasi Perbaikan Kebijakan lingkup KKP
Jumlah rekomendasi perbaikan kebijakan adalah rekomendasi yang diberikan
oleh Itjen KKP kepada seluruh mitra kerja yang menjadi objek pengawasan
untuk melakukan perubahan, penambahan dan/atau penyempurnaan peraturan,
kebijakan, maupun sistem dan prosedur administrasi/operasi. Pada tahun 2016,
Itjen menargetkan akan melakukan pengawasan dan memberikan rekomendasi
perbaikan terhadap minimal 15 kebijakan lingkup KKP selama tahun 2016.
Berdasarkan pemantauan kinerja s.d. Triwulan IV Tahun 2016, terdapat 16
rekomendasi perbaikan kebijakan kepada mitra Itjen KKP, dengan demikian
capiaan IKU rekomendasi perbaikan kebijakan telah melebihi target 100% untuk
tahun 2016. Rekomendasi kebijakan selama Tahun 2016 adalah :
1. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait pemenuhan pedoman/SOP
pelaksanaan rapat di dalam kantor diluar jam kerja lingkup Itjen KKP.
2. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait hasil pemantauan persiapan
kegiatan PSKPT di Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Sarmi Tahun
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 39
2016, khususnya rekomendasi perubahan penanggung jawab PSKPT
menjadi setingkat Eselon II.
3. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait penugasan tenaga honorer
khususnya terkait pengusulan dan pengalokasian anggaran tenaga honorer.
4. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait penyusunan pedoman teknis
pelaksanaan kendali mutu kegiatan pengawasan di lingkungan Itjen KKP.
5. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait perijinan kapal Inkamina dan Mina
Maritim.
6. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait pelaksanaan lelang benda sitaan
pada Ditjen PSDKP.
7. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait rancangan pedoman teknis paket
bantuan sarana penangkapan ikan TA 2016.
8. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait hasil pemantauan pada
pembangunan Kebun Bibit Rumput Laut TA 2015 di Kabupaten Takalar dan
Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulsel.
9. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait evaluasi petunjuk pelaksanaan
kegiatan prioritas lingkup DJPB TA 2016.
10. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait perencanaan kegiatan dan
penganggaran untuk enumerator TA 2017.
11. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait persyaratan pengalokasian
bantuan KKP kepada masyarakat/pemda.
12. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait PermenKP Nomor 46/PERMEN-
KP/2014 tentang Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan yang
masuk ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
13. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait penghapusan rekomendasi dari
asosiasi dalam prosedur ijin pemasukan hasil perikanan.
14. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait hasil evaluasi Peraturan Inspektur
Jenderal No.95.17.2/PER-IRJEN/2013 tentang Kode Etik Pegawai Itjen.
15. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait telaah tentang organisasi dan tata
kerja Inspektorat Jenderal KKP.
16. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait perlu adanya perbaikan tata kelola
lembaga pendidikan lingkup BPSDMKP.
Kegiatan yang telah dilaksanakan selama untuk mencapai target IKU ini adalah
Pengawasan terhadap peraturan, kebijakan, sistem dan prosedur
administrasi/operasi lingkup KKP seluruh mitra kerja. Selain itu, adanya
rekomendasi kebijakan ini sejalan dengan kebijakan pengawasan tahun 2016,
selain sebagai penjamin mutu (Quality Assurance), Itjen menitikberatkan
perannya sebagai konsultan yang akan memberikan jasa konsultasi serta saran
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 40
perbaikan (Advisory Services) dalam proses pelaksanaan program/kegiatan
juga pada tataran kebijakan.
IKU 12: Persentase cakupan lokasi Pengawasan Pelaksanaan Program
Prioritas KKP
Persentase cakupan lokasi Pengawasan Pelaksanaan Program Prioritas KKP
adalah jumlah lokasi pelaksanaan Program Prioritas KKP yang dapat diawasi
oleh Itjen KKP pada tahun 2016 dengan target 60%. Berdasarkan hasil
pengumpulan dan pengukuran data kinerja sampai dengan Semester II Tahun
2016, realisasi cakupan lokasi pengawasan program prioritas sebesar 92,11%
dari target 60% untuk tahun 2016. Dengan demikian capaian IKU ini telah
mencapai 153,52% dari target. Dibandingkan dengan tahun 2015, capaian pada
tahun 2016 ini mengalami kenaikan capaian kinerja yang cukup signifikan yaitu
dari 70,67% dari target 60% pada tahun 2015 menjadi 92,11% dari target 60%
pada Tahun 2016. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai IKU
ini antara yaitu, kegiatan pengawasan seperti audit, evaluasi, dan
pemantauan/pendampingan atas pelaksanaan program prioritas lingkup KKP.
Pelaksanaan pengawasan yang efektif dan efisien tidak terlepas dari adanya
pengendalian pengawasan internal yang efektif. Pengendalian dimaksud
menjadi SS ke-5 yang dilaksanakan melalui dua buah IKU yaitu IKU ke-13
“Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan yang
memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP” dan IKU ke-14 “Persentase
tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan Program Kerja Pengawasan Tahunan
(PKPT)”.
Tabel 18. Capaian Kinerja SS-5 “Terselenggaranya Pengendalian Pengawasan Internal yang efektif”
Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real %
Capaian
Bobot IKU (%)
Skor SS Per IKU
(%) Status
IK 13 Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan yang memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP
% 82 Maximize 80,77 98,50 50 49,25 Kurang
IK 14 Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT
% 82 Maximize 96,18 117,29 50 58,65 Baik
NSS: SS 5 - Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan Internal yang efektif 107,90 Baik
SS-5 : Terselenggaranya Pengendalian Pengawasan Internal yang efektif
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 41
Dari Tabel 18 dapat disampaikan bahwa dari kedua IKU pendukung SS ke-5,
capaian IKU 13 sedikit dibawah target yaitu tercapai 80,77% dari target 82%.
Sedangkan IKU 14 pencapaiannya jauh lebih tinggi dari target yang ditetapkan
yaitu mencapai 96,18% dari target 82%. Rincian kinerja pada masing-masing
IKU pada SS ke-5 tersebut disampaikan sebagai berikut:
IKU-13: Persentase Pelaksanaan Penugasan Pengawasan dan Pelaporan
Hasil Pengawasan yang Memenuhi Standar Mutu Pengawasan
Persentase pelaksanaan penugasan pengawasan dan pelaporan hasil
pengawasan yang memenuhi standar pelaksanaan pengawasan adalah jumlah
penugasan dan pelaporan hasil audit oleh Itjen KKP pada mitra kerja yang
memenuhi standar mutu pengawasan pada tahun 2016 dengan target minimal
82% pelaksanaan pengawasan sesuai standar. Capaian IKU ini telah diukur
pada bulan Desember 2016.
Berdasarkan hasil pengukuran, realisasi capaian IKU ini sebesar 80,77% dari
target 82% untuk Tahun 2016 atau tercapai sebesar 98,50% dari target. Hasil
tersebut didapatkan dari penilaian dan evaluasi terhadap kendali mutu (KM)
atas kegiatan pengawasan, khususnya audit selama tahun 2016. Hasil tersebut
berada sedikit dibawah target yang berarti belum tercapai sesuai yang
diinginkan. Kondisi tersebut disebabkan belum adanya SOP dan Pedoman
teknis yang mengatur pemenuhan kendali mutu pengawasan termasuk sanksi
dan reward atas pelaksanaannya.
Salah satu tindak lanjut yang menjadi fokus perbaikan di Tahun 2017adalah
penggunaan teknologi informasi dalam peningkatan kualitas mutu pengawasan
serta penyusunan pedoman teknis. Selain itu, diharapkan adanya dukungan
para auditor untuk meningkatkan secara terus menerus kualitas pelaksanaan
pengawasan serta pengendalian secara berjenjang sampai level auditor
pengendali mutu. Selain itu, Itjen juga melakukan evaluasi atas implementasi
Kendali Mutu Pengawasan setiap semester dibawah koordinasi Inspektorat V
untuk menjaga pelaksanaan dan pelaporan pengawasan tetap sesuai dengan
standar mutu pengawasan.
Perkembangan pelaksanaan penugasan dan pelaporan yang memenuhi
standar pelaksanaan pengawasan dari tahun ke tahun dapat dilihat pada Tabel
berikut:
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 42
Tabel 19. Perkembangan Pelaksanaan Penugasan Pengawasan dan Pelaporan
Hasil Pengawasan yang Memenuhi Standar Mutu Pengawasan
Indikator Kinerja Utama 2013 2014 2015 2016
Pelaksanaan Penugasan Pengawasan dan Pelaporan Hasil
Pengawasan yang Memenuhi Standar Mutu Pengawasan 73,69% 88,69% 94,18% 80,77%
Dari data yang disampaikan pada Tabel 19 diketahui bahwa dari tahun ke tahun
jumlah pelaksanaan penugasan Itjen KKP yang memenuhi standar semakin
meningkat terkecuali pada tahun 2016 terjadi penurunan sebesar 13,41% dari
94,18% menjadi 80,77%. Sebagaimana upaya perbaikan diatas, maka
diharapkan bahwa pada Tahun 2017 akan terjadi peningkatan kualitas
penugasan pengawasan sesuai dengan standar mutu pengawasan yang ada.
IKU 14 : Persentase Tingkat Kepatuhan terhadap Pelaksanaan PKPT
Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT adalah persentase
kesesuaian pelaksanaan penugasan pengawasan dengan PKPT pada periode
pengukuran dengan target 82% penugasan pengawasan sesuai dengan PKPT
pada tahun 2016. Hasil pengukuran selama Tahun 2016, tingkat kepatuhan
terhadap PKPT sebesar 96,18% dari target sebesar 82%, dengan demikian
capaian IKU ini telah memenuhi target dan pencapaiannya adalah 117,29% dari
target. Nilai capaian IKU ini sangat dipengaruhi oleh Kebijakan Pimpinan agar
pelaksanaan pengawasan tetap dalam koridor PKPT yang dibuat.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target IKU ini adalah
monitoring perencanaan penugasan dan evaluasi pelaksanaan PKPT. Dalam
perkembangan tahunan, capaian IKU ini dapat disampaikan bahwa pada Tahun
2015 jumlah penugasan pengawasan yang sesuai dengan PKPT sebanyak
86% dari target 80%. Hal ini berarti terjadi peningkatan yang signifikan pada
tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015. Kondisi ini berarti PKPT telah
dijadikan acuan utama dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
pengawasan agar pengawasan yang dilaksanakan menjadi lebih efektif.
Learning and Growth Perspective adalah langkah yang harus dilakukan dalam
hal pengembangan organisasi, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), Sistem
Informasi, fasilitas dan anggaran yang digunakan didalam melaksanakan
pencapaian sasaran kinerja organisasi. Perspektif ini terdiri dari 4 SS dan 9 IKU
dengan capaian kinerja sebagai berikut.
LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 43
SS ke-6 terdiri dari 2 buah IKU yaitu IKU-15 “Indeks kompetensi dan integritas
pegawai Itjen KKP” dan IKU-16 “Persentase pegawai Itjen KKP yang memenuhi
standard diklat”. Gambaran perkembangan kinerja kedua IKU tersebut
disampaikan sebagai berikut.
Tabel 20. Capaian Kinerja SS-6 “Terwujudnya ASN Itjen KKP yang
kompeten, Profesional, dan Berintegritas”
Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Reali-sasi
% Capaian
*)
Bobot IKU (%)
Skor SS Per IKU (%)
Status
IK 15 Indeks kompetensi dan integritas
Indeks 77 Maximize 79,80 103,64 33 34,55 Baik
IK 16 Persentase pegawai Itjen yang memenuhi standar diklat
% 60 Maximize 82,81 120 67 80,00 Baik
NSS: SS 6 - Tersedianya ASN Itjen KKP yang kompeten, profesional, dan berintegritas 114,55 Baik
Keterangan : *) persentase capaian kinerja maksimal 120%
Sebagaimana disajikan pada tabel di atas, SS-6 didukung oleh dua buah IKU
yang menunjukan bahwa didalam meningkatkan kinerja pengawasan, Itjen KKP
tidak hanya melakukan upaya perbaikan tata kelola dan mutu pengawasan
namun juga meningkatkan kualitas aparatur pengawasan. Tabel tersebut juga
menunjukan bahwa kedua IKU pendukung SS ke-6, pencapaiannya melebihi
target sehingga SS-6 dapat tercapai secara maksimal dengan capaian NSS
sebesar 114,55%. Secara lebih jelas capaian kinerja dari kedua IKU tersebut
disampaikan sebagai berikut.
IKU 15 : Indeks Kompetensi dan Integritas Pegawai Itjen
Indeks Kompetensi dan Integritas Pegawai Itjen KKP adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat kemampuan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan
kemampuan dan pengetahuan juga kecenderungan untuk patuh pada aturan
dan norma pegawai lingkup KKP dengan target pada Tahun 2016 adalah nilai
indeks 77. Dasar penentuan Indeks Kompetensi dan Integritas diambil dari
Kompetensi Hasil Assessment, Kehadiran Pegawai, Capaian Kinerja Pegawai
(Sasaran Kerja Pegawai/SKP) dan kepatuhan terhadap Laporan Harta
Kekayaan ASN/Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara
(LHKASN/LHKPN).
Sampai dengan Semester II Tahun 2016 capaian IKU telah mencapai indeks
79,80 dari target indeks sebesar 77 untuk Tahun 2016 atau telah mencapai
target yang telah ditetapkan dengan persentase 103,64% dari target.
SS-6: Tersedianya ASN Itjen KKP yang Kompeten, Profesional, dan Berintegritas
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 44
Adapun Upaya yang dilakukan Itjen dalam meningkatkan kompetensi dan
integritas pegawainya antara lain melalui penilaian kompetensi pegawai,
pengelolaan LHKASN dan LHKPN, pendidikan dan pelatihan, dan penerapan
kode etik, pengisian LHKASN/LHKPN, pengukuran SKP, Asesment Pegawai
dan monitoring kehadiran pegawai. Perkembangan capaian tahunan IKU ini
pada tahun 2015 mencapai angka 80 dari target 65. Dengan dasar besaran
realisasi diatas target tersebut, maka Itjen meningkatkan angka target tahun
2016 menjadi 77.
IKU 16 : Persentase Pegawai Itjen yang Memenuhi Standar Diklat
Persentase pegawai Itjen KKP yang memenuhi standar pendidikan dan
pelatihan (Diklat) adalah jumlah pegawai Itjen KKP yang telah mengikuti diklat
sesuai dengan standar pada jabatannya dibandingkan dengan jumlah seluruh
pegawai Itjen KKP, dengan target minimal 60% pegawai Itjen terpenuhi
kebutuhan diklatnya pada tahun 2016. Perkembangan capaian IKU ini dapat
disampaikan bahwa berdasarkan hasil pengukuran capaian IKU ini sampai
dengan Triwulan IV Tahun 2016 sebesar 82,81% dari target 60% untuk Tahun
2016 atau besaran pencapaiannya terhadap target adalah 138,02%.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target IKU ini adalah
menyusun peta pegawai dan peta kebutuhan diklat pegawai, serta pelaksanaan
diklat yang bekerjasam dengan pihak diluar Itjen KKP seperti BPKP, YPIA, dan
BPSDMKP sesuai kebutuhan pegawai. Perkembangan capaian tahunan IKU ini
pada tahun 2015 adalah 100%, namun pada tahun 2015 pengukuran hanya
dilakukan terbatas pada pegawai yang berstatus fungsional auditor. Atas dasar
besaran capaian tahun 2015 tersebut, maka pada tahun 2016, Itjen
memperluas cakupan sasaran standar diklat terhadap seluruh pegawai Itjen.
Sasaran Strategis ke 7 menunjukan upaya yang dilakukan oleh Itjen KKP di
dalam mengembangkan sistem informasi di dalam mendukung tugas dan
fungsinya sebagai pengawas internal. SS-7 ini didukung oleh 2 buah IKU yaitu
IKU 17 “Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan
yang terstandar Lingkup Itjen” dan IKU 18 “Persentase Penggunaan Informasi
Pengawasan berbasis IT lingkup Itjen KKP. Gambaran kinerja kedua IKU
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
SS-7: Tersedianya Manajemen Pengetahuan yang Handal dan Mudah Diakses lingkup Itjen KKP
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 45
Tabel 21. Capaian Kinerja SS-7 “Tersedianya Manajemen Pengetahuan yang Handal dan Mudah Diakses lingkup Itjen KKP”
Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real % Capaian Bobot
IKU (%)
Skor SS Per IKU (%)
Status
IK 17 Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Lingkup Itjen
% 50 Maximize 60 120 50 60,00 Baik
IK 18 Persentase Penggunaan Informasi Pengawasan berbasis IT lingkup Itjen KKP
% 60 Maximize 70,24 117,07 50 58,54 Baik
NSS: SS 7 - Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses Lingkup Itjen 118,54 Baik
Sebagaimana disajikan pada tabel di atas dapat disampaikan bahwa kedua IKU
pendukung SS-7 dapat mencapai target sehingga SS-7 dapat tercapai dengan
skor SS mencapai 118,54%. Secara lebih jelas capaian kinerja dari kedua IKU
tersebut disampaikan sebagai berikut.
IKU 17 : Jumlah Unit Kerja yang Menerapkan Sistem Manajemen
Pengetahuan yang Terstandar Lingkup Itjen
Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan
teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta
untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan
pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari. Capaian IKU ini
diukur pada bulan Desember 2016 dan perhitungannya didasarkan pada
penggunaan aplikasi bitrix24 yang dikoordinasikan Biro Perencanaan dan
Pusdatin KKP. Penilaian pada awalnya hanya tingkat partisipasi dalam aplikasi
bitrix24, namun dalam perkembangannya ditambah dengan variabel aktivitas
dalam memberikan data/komentar dalam aplikasi bitrix24.
Perkembangan capaian IKU ini berdasarkan partisipasi unit kerja lingkup Itjen
KKP pada aplikasi bitrix24. Hasil pengukuran yang dilakukan oleh Biro
Perencanaan dan Pusdatin Setjen KKP untuk Itjen KKP sampai dengan
Triwulan IV Tahun 2016 adalah sebesar 60% dari target sebesar 50% atau
melebihi target pada Tahun 2016 sebesar 120% dari target. Upaya pencapaian
IKU ini telah dijalankan dengan tergabungnya unit kerja eselon II, III, dan IV
lingkup Itjen KKP ke dalam sistem manajamen pengetahuan di KKP (aplikasi
bitrix24) dengan mendaftarkan email pejabat terkait dalam aplikasi bitrix24.
Selain itu, Itjen KKP juga secara mandiri mengembangkan sebuah aplikasi data
sharing lingkup Itjen di http://new.itjen.kkp.go.id/arsip/.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 46
Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target IKU ini adalah
koordinasi dengan Pusdatin dan Biro Perencanaan KKP, pengembangan sistem
informasi pengawasan, dan asistensi implementasi sistem informasi
pengawasan. Pada tahun 2015 untuk IKU ini menggunakan aplikasi KIFI
(kifi.com) yang hanya menekankan pada partisipasi pejabat dalam aplikasi
tersebut, sedangkan dengan aplikasi bitrix24 penekanannya tidak sekadar pada
partisipasi namun pengukurannya pada keaktifan penggunaan aplikasi untuk
data sharing. Perkembangan capaian tahunan IKU ini dapat disampaikan
bahwa pada tahun 2015 sistem manajemen pengetahuan menggunakan
aplikasi KIFI (kifi.com) tercapai 100% dari target sebanyak 40% yaitu jumlah
unit eselon II lingkup Itjen yang berpartisipasi dalam aplikasi KIFI tersebut.
IKU 18 : Persentase Penggunaan Informasi Pengawasan Berbasis
Informasi Teknologi (IT) Lingkup Itjen KKP
IKU ini merupakan sebuah ukuran dari implementasi penggunaan sistem
teknologi informasi dalam mendukung pelaksanaan pengawasan oleh unit kerja
lingkup Itjen KKP. Penggunaan sistem informasi pengawasan tersebut diukur
dari rata-rata jumlah persentase implementasi aplikasi dukungan pengawasan
yang terdiri dari Aplikasi e-dalwas, Aplikasi Penugasan Pengawasan dan
Aplikasi Audit Management System (AMS). Pencapaian IKU ini mencapai
70,24% dari target sebesar 60% untuk tahun 2016, dengan demikian capaian
IKU ini sebesar 117,07% dari target tahun 2016.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target IKU ini adalah
pengembangan sistem informasi pengawasan, sosialisasi dan asistensi
implementasi sistem informasi pengawasan. Perkembangan capaian tahunan
IKU ini dapat disampaikan bahwa pada tahun 2015 persentase penggunaan
informasi pengawasan berbasis Sistem Informasi lingkup Itjen KKP mencapai
94,05% dari target 55%.
Perlu disampaikan bahwa pada tahun 2015 aplikasi dukungan pengawasan
yang digunakan dalam pengukuran adalah Aplikasi e-dalwas, Aplikasi
Penugasan Pengawasan dan Aplikasi Simwas BPK. Aplikasi AMS menjadi
bagian dalam komponen pengukuran tahun 2016 menggantikan aplikasi
Simwas BPK dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas manajemen
pelaksanaan pengawasan internal lingkup KKP guna menghasilkan hasil
pengawasan yang bermutu dan dapat bermanfaat bagi seluruh mitra kerja.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 47
Sasaran Strategis ke-8 menunjukan upaya yang dilakukan oleh Itjen KKP di
dalam membangun tata kelola lingkup Itjen KKP yang handal dan berorientasi
pada pelayanan prima. SS-8 ini didukung oleh 3 buah IKU yaitu IKU 19 “Nilai
Penerapan RB Itjen”, IKU 20 “Nilai SAKIP Itjen”, dan IKU 21 “Indeks persepsi
pegawai KKP terhadap Itjen”. Gambaran kinerja dari ketiga IKU tersebut, dapat
disampaikan bahwa dari 3 IKU yang mendukung SS-8, dua IKU capaiannya
melebihi target dan 1 IKU yaitu IKU 21 tidak mencapai target, namum demikian
jumlah kontribusi dari ketiga IKU terhadap capaian SS-8 cukup baik dengan
capaian sebesar 101,19%. Gambaran capaian ketiga IKU tersebut tersaji pada
Tabel dibawah ini.
Tabel 22. Capaian Kinerja SS-8 “Terwujudnya Birokrasi Itjen yang Efektif,
Efisien, dan Berorientasi Pada Layanan Prima”
Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Realisasi %
Capaian
Bobot IKU (%)
Skor SS Per IKU
(%) Status
IK 19 Nilai Penerapan RB Itjen
Nilai A
(83) Maximize
A (91,76)
110,55 33 36,85 Baik
IK 20 Nilai SAKIP Itjen Nilai
A (89,5)
Maximize A
(89.85) 100,39 33 33,46 Baik
IK 21 Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen
Indeks 4,35 Maximize 4,03 92,64 33 30,88 Kurang
NSS: SS 8 - Terwujudnya Birokrasi Itjen yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima
101,19 Baik
Secara lebih rinci, capaian kinerja masing-masing IKU pada SS ke-8 dapat
dijelaskan sebagai berikut:
IKU 19 : Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi (RB) Itjen KKP
Nilai penerapan Reformasi Birokrasi (RB) Itjen adalah tingkat proses
pelaksanaan reformasi birokrasi di Itjen KKP untuk merubah bentuk birokrasi
yang lama dengan bentuk birokrasi yang lebih baik sehingga aparatur mampu
bekerja secara lebih profesional, efektif, dan akuntabel dalam melaksanakan
perannya sebagai pengawas internal KKP. Pengukuran besarnya capaian nilai
evaluasi atas implementasi Reformasi Birokrasi di lingkup KKP dilakukan
berdasarkan hasil penilaian atas implementasi RB di KKP yang dilaksanakan
melalui Penilaian Mandiri/Evaluasi oleh Inspektorat Jenderal KKP dengan target
nilai 83.
SS- 8: Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 48
Evaluasi implementasi RB yang dilakukan oleh tim Itjen secara self assessment
pada bulan Maret 2016 dan hasilnya pada Mei 2016 dimana Itjen KKP
mendapatkan nilai implementasi RB sebesar 91,76 (kategori A) dari target 83
atau tercapai 110,55% dari target. Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk
mencapai target IKU ini adalah Evaluasi kinerja RB Itjen dan pemantauan tindak
lanjut hasil pengawasan RB. Perkembangan capaian tahunan IKU ini pada
Tahun 2015, Itjen KKP mendapat nilai RB sebesar 83,26 (Kategori A) dari target
BB atau pada tahun 2016 terjadi peningkatan 8,50 point. Perkembangan Nilai
Implementasi RB Itjen KKP secara time series dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 23. Perkembangan Nilai Implementasi RB Itjen KKP
Indikator Kinerja Utama 2013 2014 2015 2016
Nilai Implementasi RB Itjen KKP 65,29 78,88 83,26 91,76
Dari tabel di atas dapat disampaikan bahwa nilai implementasi RB Itjen semakin
meningkat dari tahun ke tahun, hal tersebut menunjukkan Itjen KKP sangat
serius didalam melaksanakan proses reformasi birokrasi dilingkungannya.
Namun demikian, bila dibandingkan dengan unit eseon I lain lingkup KKP, nilai
RB Itjen pada Tahun 2016 berada pada urutan ke-2 sebagaimana ditunjukan
pada gambar berikut.
Gambar 10. Nilai Implementasi RB Unit Eselon I KKP Tahun 2016
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 49
Beberapa hal yang harus menjadi fokus Itjen didalam upaya peningkatan nilai
implementasi RB antara lain:
a. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Road Map dan Rencana
Aksi RB secara berkala dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan.
b. Evaluasi kinerja RB Itjen dan pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan RB
Itjen KKP.
c. Memperbaiki sistem dokumentasi dan sistem pengarsipan khususnya dalam
hal kegiatan strategis termasuk kebijakan dan arahan pimpinan;
d. Menyempurnakan mekanisme dan penerapan pemberian Reward and
Punishment pegawai.
e. Mengoptimalkan peran tim Reformasi Birokrasi Itjen.
IKU 20 : Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
Itjen KKP
Akuntabilitas kinerja Itjen adalah perwujudan kewajiban Itjen untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan
kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka
mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran kinerja yang telah
ditetapkan. Akuntabilitas juga diukur melalui manajemen kinerja organisasi yang
terdiri dari lima komponen yaitu Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja,
Evaluasi Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Capaian Kinerja. Pengukuran kondisi
manajemen kinerja/SAKIP untuk level 1 (Itjen KKP) dilakukan melalui evaluasi
oleh Inspektorat V yang dilaksanakan pada bulan Juni s.d. Juli 2016, dengan
hasil evaluasi SAKIP Itjen KKP adalah nilai A (89,85) dari target A (89,50) atau
melampaui target untuk tahun 2016 atau tercapai 100,39% dari target.
Berdasarkan penilaian internal yang dilaksanakan oleh Itjen KKP pada tahun
2015, SAKIP Itjen KKP mendapatkan nilai 89,06 (kategori A) dari target BB.
Hasil pada Tahun 2016 menunjukkan bahwa capaian kinerja Tahun 2016 (nilai
89,85) meningkat sebesar 0,79 point dibandingkan Tahun 2015 (nilai 89,06).
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target antara lain,
Penyusunan rencana kinerja yang memenuhi unsur SMART, Pengukuran
kinerja berbasis IT, Pemantauan dan pelaporan pengukuran kinerja baik
triwulanan maupun Tahunan, Penyusunan dan pengukuran Sasaran Kerja
Pegawai (SKP), Menetapkan Petugas Pemantau dan Pengukur Kinerja,
Menyusun Prosedur Operasional Standar (POS), membangun pengelolaan
kinerja berbasis Teknologi Informasi, melengkapi bukti dukung data kinerja dan
menerapkan reward and punishment. Perkembangan tingkat kualitas
akuntabilitas Itjen KKP dapat dilihat pada Tabel berikut.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 50
Tabel 24. Perkembangan Tingkat Kualitas Akuntabilitas Itjen KKP
Indikator Kinerja Utama 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Tingkat Kualitas Akuntabilitas Itjen KKP
B (67,36)
A (79,47)
A (81,01)
A (84,17)
A (89,06)
A (89,85)
Sebagaimana ditunjukan pada tabel diatas, perkembangan nilai AKIP Itjen
cukup baik dari tahun ke tahun, namun demikian untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik lagi komitmen pimpinan dan peran penanggung jawab serta
pengelola kinerja perlu dioptimalkan dalam hal pengumpulan data kinerja,
pengukuran kinerja, pelaporan kinerja dan pengisian aplikasi manajemen
kinerja.
Sebagai langkah peningkatan capaian kinerja, selain memantau perkembangan
capaian kinerja dari tahun ke tahun, perlu juga dilakukan perbandingan capaian
dengan unit Eselon I lain lingkup KKP. Perbandingan tersebut dapat dilihat pada
Gambar 11. Gambar tersebut menunjukkan perbandingan nilai AKIP setiap unit
Eselon I lingkup KKP pada Tahun 2016, dimana seluruh unit eselon I mendapat
kriteria A (>80) dengan nilai tertinggi diraih oleh Itjen KKP dan Ditjen PDSPKP.
Gambar 11. Grafik Hasil Evaluasi AKIP pada Unit Eselon I KKP Tahun 2016
IKU 21 : Indeks Persepsi Pegawai KKP terhadap Itjen KKP
Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen KKP adalah suatu
penilaian/persepsi pegawai lingkup KKP terhadap pelaksanaan pengawasan
yang dilakukan oleh Itjen pada suatu unit kerja yang menjadi objek
pengawasan. Indeks persepsi pegawai KKP diperoleh dari kegiatan survei
dengan perangkat kuesioner yang berisi parameter untuk mengukur tingkat
kepuasan pegawai KKP terhadap pelaksanaan pengawasan Itjen KKP.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 51
Pada tahun 2016 ini, total unit kerja yang di survey meliputi 9 unit Kantor Pusat,
38 Kantor Daerah (UPT), dan 1 Dinas KP Provinsi dengan 557 responden yang
dilakukan pengohan data dan pelaporannya oleh Bagian Kepegawaian, Hukum
dan Humas. Target pada tahun 2016 atas survey tingkat kepuasan pegawai
KKP terhadap kinerja Itjen adalah nilai indeks 4,35 dengan menggunakan skala
Likert 1-5. Capaian kinerja IKU ini telah didapatkan dari hasil survei selama
periode bulan Mei-Oktober 2016 yang melibatkan satker lingkup KKP dan
diperoleh nilai sebesar 4,03. Hasil ini lebih kecil dari target atau tercapai 92,64%
dari target, namun hasil ini lebih tinggi dari capaian tahun 2015 yang mencapai
3,74 atau meningkat signifikan sebesar 0,29 point. Hasil survey sebesar 4,03
menggambarkan bahwa persepsi pegawai KKP terhadap Itjen KKP adalah baik
(nilai >4) terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target IKU ini antara lain,
persiapan, pendataan kegiatan pengawasan oleh Itjen KKP, penentuan
responden dan objek survey dan pelaksanaan survei persepsi pegawai KKP
atas kinerja Itjen.
Perbandingan dengan hasil survei pada tahun 2015, Itjen KKP mendapat nilai
indeks sebesar 3,74 dari target 4,25 (skala likert). Hasil survei menyatakan,
tidak tercapainya nilai yang diharapkan karena mitra kerja menilai peran Itjen
KKP masih kurang dalam hal pendampingan pelaksanaan program/kegiatan
mitra kerja. Kondisi perkembangan capaian IKU-21 dalam target jangka
menengah 2015-2019 disampaikan pada tabel berikut.
Tabel 25. Target Indeks Persepsi Pegawai KKP terhadap Kinerja Itjen Tahun 2015-2019
Indikator Kinerja 2015 2016 Target
T R T R 2017 2018 2019
Indeks persepsi pegawai KKP terhadap kinerja Itjen 4,25 3,74 4,35 4,03 4,45 4,55 4,60
Target IKU-21 ini meningkat sebesar 0,10 poin skala likert setiap tahunnya, dan
hal tersebut bukanlah hal mudah mengingat angka tersebut diperoleh dari
persepsi pegawai KKP atas kinerja pengawasan Itjen. Menindaklanjuti hasil
survei tahun 2015, pada tahun 2016 Itjen KKP meningkatkan perannya sebagai
Consulting Partner melalui berbagai kegiatan pengawasan yang menghasilkan
saran perbaikan pada saat pelaksanaan program/kegiatan (Advisory Services)
seperti pengawalan, pendampingan dan asistensi. Kegiatan itu sebagai bagian
dari perbaikan dan meningkatkan hasil survey di Tahun 2016 dan terbukti dapat
meningkatkan nilai capaian survey persepsi pegawai KKP dari 3,74 (2015)
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 52
menjadi 4,03 (2016). Beberapa hal yang harus menjadi fokus Itjen didalam
upaya peningkatan nilai indeks persepsi pegawai KKP antara lain:
a. Meningkatkan kualitas pengawasan yang dilaksanakan oleh Itjen KKP.
b. Menjadikan hasil survey persepsi pegawai KKP sebagai masukan dan
evaluasi atas perbaikan kinerja pengawasan.
SS-9 ini merupakan kondisi yang diharapkan oleh Itjen didalam mewujudkan
organisasi Itjen yang tidak hanya efektif namun juga efisien dan akuntabel
didalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengawas internal.
Pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien lingkup Itjen tersebut ditunjukan
melalui pencapaian dua buah IKU pendukung SS-9 ini, yaitu IKU 22 “Nilai
Kinerja Anggaran Itjen” dan IKU 23 “Persentase Kepatuhan terhadap SAP
lingkup Itjen”. Gambaran capaian kinerja SS-9 disampaikan sebagai berikut.
Tabel 26. Capaian Kinerja SS-9 “Terkelolanya Anggaran Pembangunan
Lingkup Itjen Secara Efisien dan Akuntabel”
Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real %
Capaian
Bobot IKU (%)
Skor SS Per IKU
(%) Status
IK 22 Nilai Kinerja Anggaran Itjen
Nilai 80-90 Maximize 92,99 105,67 50 52,84 Baik
IK 23 Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen
% 100 Maximize 100 100 50 50,00 Baik
NSS: SS 9 - Terkelolanya Anggaran Pembangunan Lingkup Itjen Secara Efisien dan Akuntabel
102,84 Baik
Dari tabel diatas dapat disampaikan bahwa kedua IKU yang mendukung
SS ke-9 dapat mencapai target dan masing-masing memberikan kontribusi
yang sama sebesar 50% terhadap keberhasilan capaian SS-9 yang mencapai
102,84%. Secara lebih jelas capaian kinerja kedua IKU tersebut disampaikan
sebagai berikut.
IKU 22 : Nilai Kinerja Anggaran Itjen
Nilai kinerja anggaran adalah suatu ukuran dari hasil pelaksanaan anggaran
yang diukur melalui aspek implementasi, aspek manfaat dan aspek konteks
untuk menghasilkan informasi mengenai relevansi masukan (input), kegiatan,
keluaran (output) dan hasil yang masih relevan dengan dinamika
perkembangan kondisi, termasuk kebijakan pemerintah. Nilai kinerja anggaran
diperoleh dari hasil pengukuran dengan mengacu kepada Peraturan Menteri
SS-9: Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup Itjen secara efisien dan akuntabel
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 53
Keuangan No.249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas
Pelaksanaan RKA-K/L yang dilaksanakan semesteran dengan target nilai 88
untuk tahun 2016. Capaian IKU ini didasarkan pada data yang diperoleh dari
aplikasi SMART dari Kementerian Keuangan, dengan nilai capaian sebesar
92,99 dari target sebesar 88 untuk Tahun 2016 atau tercapai 105,67% dari
target.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai IKU ini antara lain,
penyusunan Rencana Operasional Kegiatan (ROK) bulanan, Verifikasi
Keuangan, Monitoring Pelaksanaan DIPA, dan Evaluasi Penyerapan Anggaran.
Pada tahun 2015, Nilai Kinerja Anggaran Itjen KKP tahun 2015 sebesar 86,29
dari target 80 – 90, sehingga terdapat kenaikan sebesar 6,70 point pada tahun
2016.
IKU 23 : Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen
Persentase kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) lingkup
Itjen KKP merupakan salah satu upaya untuk menghasilkan Laporan Keuangan
Itjen KKP Tahun 2016 yang baik dan benar serta memenuhi SAP. Persentase
kepatuhan terhadap SAP diukur dengan tingkat persentase kesalahan material
(keuangan dan non keuangan) berdasarkan atas Catatan Hasil Reviu (CHR)
terhadap Laporan Keuangan Itjen dengan target kesalahan <1% untuk
mendapatkan capaian nilai IKU sebesar 100%.
Pengukuran kinerja IKU ini dilakukan setiap semester yaitu di bulan Juli dan
Desember 2016. Dari hasil pengukuran kinerja Semester I, persentase
kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen mencapai 100% atau sesuai dengan
target 100% dan untuk Semester II Tahun 2016 persentase kepatuhan terhadap
SAP lingkup Itjen KKP mencapai 100% atau sesuai dengan target 100%. Hal ini
berdasarkan data atas kepatuhan SAP dalam penyusunan Laporan Keuangan
Itjen KKP Tahun 2016. Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai
target IKU ini antara lain : Penyusunan LK sesuai standar, inventarisasi aset,
Reviu LK, Penyelesaian Catatan Reviu LK, dan Rekonsiliasi Data BMN dan
keuangan lingkup Itjen KKP.
C. REALISASI RENCANA AKSI
Untuk mencapai sasaran kinerja yang diharapkan, perlu adanya rencana
kegiatan yang disusun menjadi sebuah rencana aksi pencapaian IKU, dimana
dalam rencana aksi tersebut disajikan jenis kegiatan pendukung IKU dan
rencana waktu pelaksanaannya. Selanjutnya rencana aksi tersebut dipantau
perkembangannya dan dievaluasi secara periodik, setidaknya triwulanan
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 54
sebagai bentuk pengendalian agar pelaksanaan kegiatan dan sasaran kinerja
dapat tercapai sesuai dengan yang telah ditetapkan. Gambaran umum rencana
dan realisasi dari rencana aksi pencapaian IKU Itjen KKP sampai dengan
Triwulan IV Tahun 2016 tersaji pada Tabel berikut.
Tabel 27. Realisasi Rencana Aksi Pencapaian IKU Itjen KKP
sampai dengan Triwulan IV Tahun 2016
No Indikator Kinerja
Utama Target 2016
Kegiatan Pendukung Satuan Tahun 2016
T R %
STAKEHOLDERS PERSPECTIVE
1 Batas toleransi materialitas temuan Pengawas Eksternal dari total anggaran KKP
< 1% a Reviu Penganggaran Satker 14 14 100.00
b Pengawasan Pengadaan Barang/Jasa
Kegiatan 8 9 112.50
c Audit Kinerja Kegiatan 28 28 100.00
d Evaluasi SPI Kegiatan 4 4 100.00
e Pengawasan Pengelolaan Aset
Kegiatan 25 20 80.00
f Evaluasi Penyerapan Anggaran
Kegiatan 9 9 100.00
g Pengawasan program prioritas
Lokasi 11 10 90.91
h Pengawasan lainnya Kegiatan 63 50 79.37
i Reviu LK Satker 11 11 100.00
j Audit dengan Tujuan Tertentu
Lokasi 8 8 100.00
k Inspeksi Pimpinan Lokasi 59 39 93.22
l Koordinasi dengan BPK Kegiatan 2 2 100.00
m Evaluasi BMN Kegiatan 1 1 100.00
2 Integrity Assessment KKP
8,25 a Pembentukan Tunas Integritas
Lokasi 2 2 100.00
b Pembentukan Komite Integritas
Komite 1 1 100.00
d Sinergi dengan KPK Kegiatan 2 2 100.00
e Penyusunan Kebijakan Pembangunan Integritas lingkup KKP
Kebijakan 1 1 100.00
f Evaluasi RB Unit Eselon I
10 10 100.00
g Pendampingan RB Unit Eselon I
10 10 100.00
h Audit dengan Tujuan Tertentu
Lokasi 8 8 100.00
i Koordinasi unit Eselon I sebagai sampel KPK
Unit Eselon I
2 2 100.00
3 Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja KKP
A (84) a Evaluasi RB Unit Eselon I
10 10 100.00
b Evaluasi SAKIP Unit Eselon I
10 10 100.00
c Evaluasi Pengukuran Kinerja KKP
Unit Eselon I
10 10 100.00
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 55
No Indikator Kinerja
Utama Target 2016
Kegiatan Pendukung Satuan Tahun 2016
T R %
d Reviu Laporan Kinerja Unit Eselon I
10 10 100.00
4 Nilai Evaluasi atas Implementasi RB KKP
BB (80) a Panel Kegiatan RB KKP Kegiatan 1 1 100.00
b Pendampingan RB Unit Eselon I
10 10 100.00
c Evaluasi RB Unit Eselon I
10 10 100.00
5 Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK/ WBBM (kumulatif)
6 a Koordinasi dengan kementerian PAN & RB
Kegiatan 4 4 100.00
b Pemantauan WBK/WBBM Lokasi 8 8 100.00
6 Level Kapabilitas Itjen (IACM)
Level 3 a Evaluasi Kendali Mutu (KM) Kegiatan 2 2 100.00
b Expose Hasil Evaluasi KM Kepada Auditor
Kegiatan 1 1 100.00
c Pembahasan Perencanaan Pengawasan Berbasis Resiko
Kegiatan 3 3 100.00
d Pengembangan Sistem Informasi Pengawasan
Kegiatan 4 3 75.00
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
7
Indeks efektivitas kebijakan pemerintah
6,5 a Pengawasan kebijakan strategis KKP
Unit Eselon I
10 10 100.00
b Survey Efektivitas Kebijakan Satker 20 31 155.00
8 Persentase perencanaan pengawasan internal berbasis risiko lingkup KKP (%)
100% a Penyusunan PKPT berbasis resiko
Kegiatan 1 1 100.00
b Penyusunan Profil Auditi 2016
Kegiatan 1 1 100.00
c Penyusunan Auditable Unit 2016
Kegiatan 1 1 100.00
d Penyusunan Penilaian Risiko 2016
Kegiatan 1 1 100.00
e Asistensi Manajemen Risiko Unit Eselon I KKP atas DIPA 2017
Unit Eselon I
10 10 100.00
9 Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja KKP
82,50 a Gelar Pengawasan Kegiatan 4 4 100.00
b Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Lokasi 35 17 48.57
c Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Kegiatan 4 2 50.00
10 Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan RB untuk perbaikan kinerja KKP
82,50 a Gelar Pengawasan Kegiatan 2 2 100.00
b Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Lokasi 35 24 68.57
c Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Kegiatan 4 2 50.00
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 56
No Indikator Kinerja
Utama Target 2016
Kegiatan Pendukung Satuan Tahun 2016
T R %
11 Jumlah Rekomendasi Perbaikan Kebijakan (per Tahun)
15 a Pengawasan kebijakan/program strategis KP
Lokasi 15 16 106.67
12 Persentase cakupan lokasi Pengawasan Pelaksanaan Program Prioritas KKP
60% a Pengawasan program prioritas
Lokasi 128
120
93.75
b Penyusunan PKPT berbasis resiko
Kegiatan 1 1 100.00
13 Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan yang memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP
82% a Pengendalian Mutu Pengawasan
Kegiatan 60 48 80.00
b Penyusunan Pedoman Kerja Pengawasan
Kegiatan 3 3 100.00
c Evaluasi Kendali Mutu (KM) Kegiatan 2 2 100.00
14 Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT
82% a Monitoring Realisasi PKPT Kegiatan 4 4 100.00
LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE
15 Indeks Kompetensi dan Integritas
77 a Pendidikan dan Pelatihan Kegiatan 25 25 100.00
b Studi Banding Kegiatan 4 3 75.00
c Penilaian Kompetensi Pegawai
Kegiatan 1 1 100.00
d Pemantauan Pelaporan LHKPN dan LHKASN
Kegiatan 3 3 100.00
e Evaluasi Disiplin Pegawai Kegiatan 4 4 100.00
16 Persentase pegawai Itjen yang memenuhi standard diklat
60% a Pendidikan dan Pelatihan Kegiatan 117
97 82.91
b Pemantauan Hasil Pelaksanaan Diklat
Kegiatan 4 4 100.00
17 Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Lingkup Itjen
50% a Pengembangan Sistem Informasi Pengawasan
Kegiatan 3 3 100.00
b Asistensi implementasi SI Pengawasan
Kegiatan 12 9 75.00
18 Persentase penggunaan informasi pengawasan berbasis IT Lingkup Itjen
60% a Pengembangan Sistem Informasi Pengawasan
Kegiatan 3 2 66.67
b Asistensi implementasi SI Pengawasan
Kegiatan 12 9 75.00
19 Nilai Penerapan RB Itjen
A (83) a Pemantauan TL Rencana Aksi RB Itjen
Kegiatan 4 4 100.00
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 57
No Indikator Kinerja
Utama Target 2016
Kegiatan Pendukung Satuan Tahun 2016
T R %
b Evaluasi Kinerja RB Itjen Kegiatan 1 1 100.00
20 Nilai SAKIP Itjen A (89,5)
a Pengukuran Kinerja Berbasis SI
Kegiatan 4 4 100.00
b Pelaporan Kinerja Interim Kegiatan 4 4 100.00
c Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Kegiatan 1 1 100.00
d Reviu Perencanan Itjen Satker 1 1 100.00
e Reviu LAKIP Itjen Satker 1 1 100.00
f Evaluasi AKIP Itjen Satker 1 1 100.00
21 Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen
4,35 a Survei Persepsi Pegawai KKP terhadap Kinerja Itjen
Kegiatan 40 48 120.00
b Evaluasi Hasil Survei Persepsi Pegawai atas Kinerja Itjen KKP
Kegiatan 1 1 100.00
22 Nilai Kinerja Anggaran Itjen
88 a Evaluasi Penyerapan Anggaran Itjen
Kegiatan 12 12 100.00
b Monitoring pelaksanaan DIPA
Kegiatan 4 4 100.00
c Penyusunan ROK Kegiatan 12 12 100.00
23 Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen
100% a Inventarisasi Aset Kegiatan 1 1 100.00
b Reviu LK Kegiatan 2 2 100.00
c Penyelesaian catatan reviu LK
Kegiatan 2 2 100.00
d Rekonsiliasi Penyusunan Laporan SAI
Kegiatan 12 12 100.00
e Verifikasi Keuangan Kegiatan 12 12 100.00
Kegiatan pendukung pencapaian IKU tahun 2016 berjumlah sekitar 71 jenis
kegiatan dan telah dilaksanakan seluruhnya, walaupun secara frekuensi
pelaksanaan per jenis kegiatan ada yang telah mencapai/melebih target, dan
sebagian tidak sesuai target sebagaimana tersaji pada Tabel diatas. Beberapa
kegiatan yang frekuensi pelaksanaannya tidak sesuai target antara lain
disebabkan adanya karena adanya penyesuaian pelaksanaan kegiatan dengan
kebijakan pimpinan, khususnya terkait dengan penghematan anggaran dan
pengurangan perjalanan dinas di bulan Desember 2016 dan perkembangan isu
aktual sehingga perlu dilakukan revisi PKPT untuk penyesuaian target kegiatan
tersebut.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 58
D. ANALISIS ANGGARAN
Pagu anggaran Itjen KKP TA 2016 pada awalnya adalah sebesar
Rp98.966.176.000,00, namun mengalami revisi beberapa kali sehingga
pagunya menjadi Rp77.016.176.000,00 atau terkurangi sebesar
Rp21.950.000.000,00 (22,18% dari pagu awal). Selain itu dalam perjalanannya,
terdapat selfblocking sebesar Rp6.900.000.000,00 dan cadangan reward
tunjangan kinerja sebesar Rp3.079.000.000,00 yang tidak dapat direalisasikan
karena belum adanya dasar hukum untuk realisasinya. Oleh karena itu, pagu
anggaran yang dapat dioperasionalkan adalah sebesar Rp67.037.176.000,00.
Capaian realisasi anggaran Itjen TA 2016 cukup baik yaitu mencapai
Rp65.688.456.302,00 atau 97,99% dari pagu yang dikelola.
Perbandingan jumlah dan realisasi anggaran Itjen KKP Tahun 2010-2016
disajikan pada tabel berikut :
Tabel 28. Pagu dan Realisasi Anggaran Itjen KKP TA 2010-2016
Tahun Pagu Realisasi
Nilai %
2010 43.649.200.000,00 42.348.563.864,00 97,02
2011 *) 61.139.000.000,00 61.970.824.361,00 101,36
2012 60.296.837.000,00 60.190.485.277,00 99,82
2013 59.118.512.000,00 58.515.408.549,00 98,98
2014 59.230.867.000,00 57.770.267.013,00 97,53
2015 75.156.000.000,00 74.442.423.836,00 99,05
2016 **) 67.037.176.000,00 65.688.456.302,00 97,99 Keterangan : *) Realisasi lebih dari 100% karena adanya penambahan realisasi belanja pegawai **) Data Pagu yang dapat dioperasionalkan dari Pagu sebenarnya sebesar Rp77.016.176.000,00
Sisa anggaran TA 2016 sebesar Rp1.348.719.698,00 atau 2,01% dari pagu.
Kurang maksimalnya realisasi anggaran tersebut disebabkan adanya sisa
Belanja Pegawai berupa sisa tunjangan kinerja, uang makan yang tidak
dibayarkan karena tingkat kehadiran pegawai, sisa belanja modal, sisa belanja
barang dan sisa kegiatan karena terjadi penghematan dalam pelaksanaan.
Namun demikian, karena capaian output secara keseluruhan mencapai 100%
maka nilai kinerja anggaran Itjen KKP TA 2016 sebagaimana hasil IKU 22
tercatat sebesar 92,99 dari target sebesar 88 untuk Tahun 2016 atau tercapai
105,67% dari target. Capaian IKU ini didasarkan pada data yang diperoleh dari
aplikasi SMART dari Kementerian Keuangan, yang menunjukkan bahwa nilai
kinerja anggaran Itjen KKP TA 2016 termasuk dalam golongan “Sangat Baik”.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 59
E. CAPAIAN KINERJA TA 2016 DAN PERBANDINGANNYA TERHADAP
RENCANA KINERJA JANGKA MENENGAH 2015-2019
Salah satu hal yang perlu dipantau dalam pengukuran kinerja adalah
perbandingan capaian kinerja tahunan terhadap rencana kinerja jangka
menengah. Hal ini penting untuk dapat mengetahui tingkat pencapaian tahun
berjalan dan besarnya kesenjangan/selisih capaian kinerja terhadap target yang
harus dicapai dalam jangka menengah. Sejalan dengan ini, maka Itjen KKP
telah melakukan perbandingan capaian kinerja s.d. Tahun 2016 terhadap target
kinerja tahun 2019 sebagai batas akhir periode jangka menengah (2015-2019).
Berdasarkan data capaian kinerja dari 23 IKU s.d. Tahun 2016, secara umum
terdapat 6 IKU telah mencapai target tahun 2019, 7 IKU tercapai antara
80 - <100% dari target 2019, 5 IKU (IKU 3, IKU 4, IKU 6, IKU 19, dan IKU 20)
secara kualitatif telah mendekati target, dan sisanya sebanyak 5 IKU
capaiannya masih dibawah 80% dari target Tahun 2019. Gambaran
perbandingan capaian kinerja tersebut tersaji pada Tabel berikut.
Tabel 29. Perbandingan antara Capaian Kinerja Tahun 2016
dengan Target Kinerja Jangka Menengah pada Tahun 2019
No Sasaran Strategis IKU
Tahun 2016
Target
2019
%tase
Capaian 2016
terhadap
target 2019
Target Capaian
1 Terkelolanya anggaran
pembangunan lingkup KKP
secara efisien dan akuntabel
Batas toleransi materialitas temuan
Pengawas Eksternal dari total
anggaran KKP
≤ 1% 0,44% ≤ 1% 156%
2 Terwujudnya birokrasi KKP
yang efektif, efisien, dan
berorientasi pada layanan prima
Nilai Integrity Assessment KKP 8,25 8,76* 9 97,33%
Nilai evaluasi akuntabilitas Kinerja
KKP
A A* AA
Nilai evaluasi atas implementasi
Reformasi Birokrasi KKP
BB A* AA
Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK
(kumulatif)
6 4 12 33,33%
Level Kapabilitas Itjen (IACM) 3 3* 4
3 Tersedianya Rumusan
Kebijakan Pengawasan Internal
Berbasis Risiko
Indeks efektifitas kebijakan
pemerintah
6,5 8,22 8 102,75%
Persentase perencanaan
pengawasan internal berbasis risiko
lingkup KKP
100% 100% 100% 100%
4 Terselenggaranya Pengawasan
Internal KKP yang efektif dan
efisien
Persentase jumlah rekomendasi
hasil pengawasan yang
dimanfaatkan untuk perbaikan
kinerja lingkup KKP
82,50% 55,12% 84% 65,61%
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 60
Persentase jumlah rekomendasi
hasil Pengawasan RB (manajerial)
untuk perbaikan kinerja KKP
82,50% 68,02% 84% 80,98%
Jumlah rekomendasi perbaikan
kebijakan lingkup KKP (per tahun)
15 16 27 59,26%
Persentase cakupan lokasi
Pengawasan Pelaksanaan Program
Prioritas KKP
60% 92,11% 75% 122,81%
5 Terselenggaranya
Pengendalian Pelaksanaan
Pengawasan Internal yang
efektif
Persentase pelaksanaan
penugasan dan pelaporan
pengawasan yang memenuhi
standar mutu pengawasan lingkup
KKP
82% 80,77% 85% 95,02%
Persentase tingkat kepatuhan
terhadap pelaksanaan PKPT
82% 96,18% 85% 113,15%
6 Tersedianya ASN Itjen KKP
yang kompeten, profesional dan
berintegritas
Indeks kompetensi dan integritas 77 79,80 85 93,88%
Persentase pegawai Itjen yang
memenuhi standar diklat
60% 82,81% 90% 92,01%
7 Tersedianya manajemen
pengetahuan yang handal dan
mudah diakses Lingkup Itjen
Jumlah unit kerja yang menerapkan
sistem manajemen pengetahuan
yang terstandar Lingkup Itjen
50% 60% 80% 75%
Persentase penggunaan informasi
pengawasan berbasis IT Lingkup
Itjen
60% 70,24% 90% 78,04%
8 Terwujudnya birokrasi Itjen yang
efektif, efisien, dan berorientasi
pada layanan prima
Nilai Penerapan RB Itjen A
(83)
A
(91,76)
AA
Nilai SAKIP Itjen A
(89,50)
A
(89,85)
AA
Indeks persepsi pegawai KKP
terhadap Itjen
4,35 4,03 4,60 87,61%
9 Terkelolanya anggaran
pembangunan lingkup Itjen
secara efisien dan akuntabel
Nilai Kinerja Anggaran Itjen 88 92,99 94 98,93%
Persentase kepatuhan terhadap
SAP lingkup Itjen
100% 100% 100% 100%
Keterangan : *) nilai sementara (nilai usulan), dikarenakan masih dalam tahap proses penilaian oleh pihak
eksternal
Sehubungan dengan hasil analisis perbandingan diatas, terdapat beberapa IKU
dengan pencapaian pada tahun 2016 tidak optimal dan perlu mendapat
perhatian agar dapat tercapai pada tahun 2019 yaitu :
1. IKU “Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (kumulatif)”, dengan target pada
tahun 2019 sebanyak 12 Unit Kerja Berstatus WBK, namun capaian pada
tahun 2016 baru 4 Unit Kerja Berstatus WBK atau kurang 8 unit kerja lagi.
Capaian IKU ini Tahun 2016 dibawah target sebanyak 6 Unit Kerja Berstatus
WBK, sehingga capaian IKU ini hanya sebesar 33,33% pada tahun 2016.
2. IKU “Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan
untuk perbaikan kinerja lingkup KKP”, dengan target pada tahun 2019
sebesar 84%, namun capaian pada tahun 2016 sebesar 55,12% atau di
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 61
bawah target 2016 sebesar 82,50%, sehingga capaian IKU ini hanya sebesar
66,81% pada tahun 2016.
3. IKU-IKU yang terkait dengan penilaian pihak eksternal (KemenPAN dan RB,
BPKP, dan KPK) seperti IKU 2, IKU 4, dan IKU 6 yang tingkat pencapaiannya
memerlukan usaha lebih karena menjadi gambaran performance KKP oleh
pihak luar.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 62
BAB 4
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil pengukuran kinerja Itjen KKP
selama Tahun 2016 antara lain :
1. Berdasarkan pengukuran oleh Tim Pengelola Kinerja dan dibantu dengan
aplikasi kinerjaku (kinerjaku.kkp.go.id), dapat disampaikan bahwa Secara
keseluruhan capaian kinerja Itjen KKP selama Tahun 2016 cukup baik
dengan Nilai tiap Sasaran Strategis untuk tiap Perspektif (NPSS) Tahun 2016
mencapai 108,10% atau secara umum capaian kinerja Itjen adalah baik.
Sebanyak 18 IKU telah mencapai target dan bahkan beberapa diantaranya
melebihi target yang telah ditentukan.
2. Beberapa kinerja Itjen KKP selama tahun 2016 berujung positif dalam
mendukung kinerja KKP, antara lain opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
atas Laporan Keuangan Tahun 2015, Nilai Integrity Assessment dari KPK
sebesar 8,76 point, dan Predikat A atas Sistem Akuntabilitas Kinerja KKP.
Selain itu hal yang positif lainnya adalah nilai kapabilitas Inspektorat Jenderal
KKP telah berada di Level 3 (integrated).
3. Perlu disampaikan juga bahwa pada Tahun 2016 ini, terdapat sebanyak 5
IKU yang masih dibawah target, yaitu :
a. IKU “Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK”
b. IKU “Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang
dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP”.
c. IKU “Persentase jumlah rekomendasi hasil Pengawasan RB (manajerial)
untuk perbaikan kinerja KKP”.
d. IKU “Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan
yang memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP”.
e. IKU “Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen”.
4. Capaian realisasi anggaran Itjen TA 2016 cukup baik yaitu mencapai
Rp65.688.456.302,00 atau 97,99% dari pagu dan nilai kinerja anggaran Itjen
KKP TA 2016 sebesar 92,99 dari target sebesar 88 untuk Tahun 2016 atau
tercapai 105,67% dari target, yang menunjukkan bahwa nilai kinerja
anggaran Itjen KKP TA 2016 termasuk dalam golongan “Sangat Baik”.
Gambaran umum capaian kinerja 9 SS dan 23 IKU Itjen KKP selama Tahun
2016 tersaji Lampiran 2.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 63
B. PERMASALAHAN
Beberapa permasalahan/kendala dalam pencapaian kinerja Itjen KKP selama
Tahun 2016, antara lain :
1. Terdapatnya kebijakan eksternal Itjen KKP antara lain berupa kebijakan
Pemerintah untuk penghematan anggaran Kementerian dan Lembaga dan
kebijakan pimpinan KKP yang berdampak pada dipotongnya anggaran Itjen
KKP sehingga berpengaruh beberapa rencana kegiatan dan frekuensi serta
pelaksanaannya dalam mendukung pencapaian target IKU.
2. Koordinasi dengan Mitra Itjen KKP dalam penyelesaian hasil temuan
pengawasan masih belum optimal yang berdampak pada pencapaian IKU
tindak lanjut hasil pengawasan (IKU 9 dan IKU 10) yang masih dibawah
target, disamping terdapat perubahan kewenangan tugas/fungsi dalam
kegiatan pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan di Inspektorat.
3. Pengukuran capaian kinerja secara keseluruhan belum dapat dituntaskan
tepat waktu, khususnya pada IKU yang dinilai oleh pihak eksternal KKP
seperti Kementerian PAN dan RB, KPK, dan BPKP sehingga belum dapat
mengukur capaian kinerja sesungguhnya secara komprehensif.
4. Beberapa IKU memiliki target yang cukup tinggi seperti IKU 5 “Jumlah Unit
Kerja Berstatus WBK” dan IKU 21“Indeks persepsi pegawai KKP terhadap
Itjen” dibandingkan terhadap skala pengukuran dan realitas penilaiannya,
sehingga dalam 2 tahun terakhir (2015-2016) tidak mencapai target. Hal
tersebut disebabkan keterbatasan jumlah yang dapat diukur per tahun oleh
KemenPAN dan RB (IKU 6) dan skenario yang terlampau optimis dalam
pemenuhan target (IKU 21).
C. SARAN
Terhadap beberapa kendala/permasalahan yang ada dan sebagai bentuk
perbaikan dalam rangka pencapaian target IKU Itjen KKP dimasa datang,
terdapat beberapa saran yang dapat ditindaklanjuti, antara lain :
1. Melakukan penyesuaian rencana aksi pencapaian IKU dan penyesuaian
skala prioritas dalam penentuan kegiatan dan anggaran yang difokuskan
untuk mendukung pencapaian target IKU.
2. Melakukan evaluasi menyeluruh atas capaian kinerja TA 2016 pada setiap
IKU yang ada dan melakukan revisi atas target di masa datang dengan
mempertimbangkan target jangka menengah (s.d. 2019) dan kebijakan
penganggaran serta arahan/kebijakan pimpinan KKP.
3. Melaksanakan pemantauan secara periodik per bulan atau sesuai kebutuhan
untuk mengawal pencapaian IKU dengan memantau penyelesaian kegiatan
yang mendukung pencapaian target IKU Itjen KKP.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 64
4. Meningkatkan koordinasi dengan mitra Itjen KKP maupun pihak eksternal
KKP dalam membantu pencapaian target kinerja dan percepatan capaian
kinerja tahunan maupun jangka menengah.
Perlu disampaikan, bahwa beberapa hasil pengukuran capaian kinerja telah
dijadikan dasar evaluasi dan perbaikan kebijakan. Salah satunya adalah telah
dilakukannya revisi target capaian kinerja Itjen KKP untuk Tahun 2017 dan
upaya untuk melakukan revisi target jangka menengah (2015-2019) yang
tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) baik level KKP maupun Itjen
KKP.