75
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | i INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJAkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung... · 2018-05-14 · Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 ... B. Dasar Hukum ... E. Dasar Pengukuran

  • Upload
    dotruc

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | i

INSPEKTORAT JENDERAL

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | i

PRAKATA

Laporan Kinerja (LKj) Inspektorat Jenderal KKP Tahun

2016 ini disusun, selain sebagai pemenuhan ketentuan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Insttansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

Kelautan dan Perikanan Nomor 13/PERMEN-KP/2013

tentang Pedoman Umum Pengumpulan Data Kinerja

Kementerian Kelautan dan Perikanan.

LKj ini juga merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja

Inspektorat Jenderal KKP, dalam melaksanakan program dan kegiatan

pengawasan intern Kementerian Kelautan dan Perikanan selama Tahun

Anggaran 2016.

Secara umum, seluruh target dan sasaran kinerja Inspektorat Jenderal

KKP telah dapat dicapai sesuai yang diperjanjikan. Namun demikian, terdapat

satu target indikator kinerja utama (IKU) yang tidak dapat dicapai, yaitu Jumlah

Unit Kerja Berstatus Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dengan target 6 unit

kerja namun hanya dapat dicapai sebanyak 4 unit kerja atau 66,67% dari target.

Hal ini dikarenakan adanya faktor eksternal, berupa keterbatasan Tim Penilai

dari Kementerian PAN & RB dalam melakukan penilaian terhadap jumlah unit

kerja yang diusulkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang

menyebabkan hanya 4 dari 6 unit kerja KKP yang dapat dinilai. Selain itu,

penyebab lainnya adalah hasil penilaian persepsi pelayanan publik dan

persepsi korupsi yang belum memenuhi kriteria pada unit kerja yang dinilai.

Meskipun demikian, pengawasan intern KKP berkontribusi pada

beberapa Pencapaian kinerja KKP, di antaranya:

1. Pelaksanaan pengawasan intern secara intensif, hingga dapat

dipertahankannya Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan

Keuangan KKP Tahun 2015.

2. Membangun budaya integritas KKP, sehingga diperoleh nilai Integrity

Assessment yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),

dengan nilai 8,76 atau dengan predikat baik.

3. Hasil penilaian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

terhadap kapabilitas pengawasan intern KKP (Internal Audit Capability

Model/IACM) mencapai level 3 (integrated), dan merupakan salah satu

Kementerian/Lembaga (K/L) dari 8 K/L yang telah mencapai level 3.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | ii

Untuk mewujudkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang

handal dalam mengawal pelaksanaan kebijakan dan program-program KKP,

agar dapat dilaksanakan secara efektif, efisien, ekonomis, dan tepat sasaran.

Inspektorat Jenderal KKP akan terus menerus melakukan upaya-upaya

perbaikan pelaksanaan pengawasan intern, sesuai fungsinya sebagai penjamin

kualitas (Quality Assurance) dan memberikan layanan konsultasi (Advisory

Services),

Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada semua pihak,

baik internal maupun ekternal KKP, atas kerjasamanya selama ini dalam

mendukung pelaksanaan program kerja Inspektorat Jenderal KKP. Arahan dari

Ibu Menteri Kelautan dan Perikanan untuk peningkatan kualitas kinerja

pengawasan intern, sangat kami harapkan.

Semoga Laporan Kinerja ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan. Terima kasih.

Jakarta, Januari 2017

Inspektur Jenderal KKP

Andha Fauzie Miraza

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Rencana kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan

Perikanan (Itjen KKP) difokuskan untuk mendukung kinerja Kementerian

Kelautan dan Perikanan dan diimplementasikan dalam bentuk sasaran kinerja

pada setiap tahunnya. Sasaran kinerja Itjen KKP mengacu kepada dua Sasaran

Strategis (SS) tingkat kementerian (level 0), yaitu "Terwujudnya birokrasi KKP

yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima" dan "Terkelolanya

anggaran pembangunan lingkup KKP secara efisien dan akuntabel".

Untuk mencapai Sasaran Kinerja tersebut, pada tahun 2016 Itjen KKP

menetapkan 9 SS dengan 23 Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah

diperjanjikan antara Inspektur Jenderal KKP dengan Menteri Kelautan dan

Perikanan. Sasaran Strategis tersebut adalah 1) Terkelolanya anggaran

pembangunan lingkup KKP secara efisien dan akuntabel; 2) Terwujudnya

birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima;

3) Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko;

4) Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien;

5) Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan Internal yang

efektif; 6) Tersedianya ASN Itjen KKP yang kompeten, profesional dan

berintegritas; 7) Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah

diakses Lingkup Itjen; 8) Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan

berorientasi pada layanan prima; dan 9) Terkelolanya anggaran pembangunan

lingkup Itjen secara efisien dan akuntabel. Guna mencapai Sasaran Kinerja

yang diharapkan, Itjen KKP melakukan pemantauan perkembangan

pencapaian kinerja secara periodik (Triwulanan).

Pada Tahun 2016, dari 9 SS dengan 23 IKU, seluruh SS dan IKU telah

diukur capaian kinerjanya sampai dengan posisi 31 Desember 2016.

Berdasarkan pengukuran kinerja yang terdapat dalam Aplikasi Kinerjaku

(kinerjaku.kkp.go.id), capaian Nilai tiap Sasaran Strategis untuk tiap Perspektif

(NPSS) Tahun 2016 adalah 108,10% dari target. Secara keseluruhan capaian

kinerja Itjen KKP selama Tahun 2016 cukup baik, yaitu sebanyak 18 IKU telah

mencapai target dan bahkan beberapa di antaranya melebihi target yang telah

ditentukan. Capaian kinerja Itjen KKP selama tahun 2016 dalam mendukung

kinerja KKP, antara lain opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan

Keuangan Tahun 2015, Nilai Integrity Assessment dari KPK sebesar 8,76 point,

dan Predikat A atas Sistem Akuntabilitas Kinerja KKP. Selain itu hal yang positif

lainnya adalah nilai kapabilitas Inspektorat Jenderal KKP telah berada di Level

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | iv

3 (integrated). Namun demikian, terdapat 5 IKU yang masih berada di bawah

target yang ditetapkan, yaitu :

No Sasaran Strategis IKU

Tahun 2016

Target Realisasi %

Capaian

1 Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

1 Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (kumulatif)

6 4 66,67%

2 Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien

2 Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP

82,50% 55,12% 66,81%

3 Persentase jumlah rekomendasi hasil Pengawasan RB (manajerial) untuk perbaikan kinerja KKP

82,50% 68,02% 82,45%

3 Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan Internal yang efektif

4 Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan yang memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP

82% 80,77% 98,5%

4 Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

5 Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen

4,35 4,03 92,64%

Tidak tercapainya target pada 5 IKU tersebut disebabkan beberapa hal,

namun pada intinya adalah perlu adanya komitmen bersama untuk perbaikan di

masa datang. Beberapa kendala dihadapi dalam pengelolaan kinerja Itjen

KKP, untuk itu perlu dilakukan beberapa langkah perbaikan dalam hal

peningkatan efektivitas peran petugas pengelola kinerja, penerapan sistem

informasi dalam peningkatan mutu pengawasan, serta peningkatan monitoring

dan evaluasi pelaksanaan kegiatan secara berkala.

Anggaran Itjen KKP TA 2016 semula senilai Rp77.016.176.000,00,

namun karena adanya selfblocking dan penghematan anggaran, alokasi

anggaran menjadi Rp67.037.176.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai

Rp65.688.456.302,00 atau 97,99% dari pagu yang dikelola.

Guna perbaikan kinerja selanjutnya, seluruh penanggung jawab IKU dan

Tim Pengelola Kinerja Itjen KKP akan melakukan evaluasi atas pencapaian

Tahun 2016 sebagai pembelajaran untuk melaksanakan perbaikan pada

pelaksanaan kegiatan dan anggaran di tahun 2017. Seluruh penanggung jawab

IKU dan Tim Pengelola Kinerja perlu menindaklanjuti dan memperbaiki capaian

kinerja pada IKU yang tidak mencapai target, serta mempertahankan dan

meningkatkan capaian kinerja pada IKU yang telah mencapai target yang

ditetapkan. Komitmen dan tanggung jawab secara bersama seluruh pimpinan

dan pegawai lingkup Itjen KKP diharapkan dapat mendukung kinerja Itjen KKP

yang lebih baik lagi di masa mendatang.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | v

DAFTAR ISI

PRAKATA ................................................................................................ i

IKHTISAR EKSEKUTIF ........................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. v

DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ix

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Dasar Hukum .......................................................................... 2

C. Tugas dan Fungsi ................................................................... 2

D. Agenda Inspektorat Jenderal .................................................. 5

E. Dasar Pengukuran Kinerja Triwulanan .................................... 6

F. Tujuan Pengukuran Kinerja .................................................... 7

G. Ruang Lingkup........................................................................ 7

H. Waktu Pengukuran Kinerja ..................................................... 7

I. Metodologi Pengukuran Kinerja.............................................. 7

J. Sistematika Laporan ............................................................... 7

BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ....................... 8

A. Rencana Strategis Itjen KKP dan Itjen KKP 2015 – 2019 ...... 8

B. Rencana Kinerja Tahunan. ..................................................... 11

C. Penetapan Kinerja Tahun 2016 .............................................. 12

D. Program dan Kegiatan Pengawasan ...................................... 13

E. Rencana Aksi Pencapaian IKU ............................................... 14

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA ...................................................... 19

A. Pengelolaan Kinerja Inspektorat Jenderal ............................... 19

B. Capaian Kinerja ...................................................................... 19

1. Sasaran Strategis ke-1 ........................................................ 23

2. Sasaran Strategis ke-2 ........................................................ 25

3. Sasaran Strategis ke-3 ........................................................ 33

4. Sasaran Strategis ke-4 ........................................................ 35

5. Sasaran Strategis ke-5 ........................................................ 40

6. Sasaran Strategis ke-6 ........................................................ 43

7. Sasaran Strategis ke-7 ........................................................ 44

8. Sasaran Strategis ke-8 ........................................................ 47

9. Sasaran Strategis ke-9 ........................................................ 52

C. Realisasi Rencana Aksi ......................................................... 53

D. Analisis Anggaran .................................................................. 58

E. Capaian Kinerja TA 2016 dan Perbandingannya terhadap

Rencana Kinerja Jangka Menengah 2015-2019 ................... 59

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | vi

BAB 4 PENUTUP .................................................................................... 62

A. Kesimpulan ............................................................................. 62

B. Permasalahan ........................................................................ 63

C. Saran ...................................................................................... 63

LAMPIRAN .............................................................................................. 65

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | vii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Sasaran Strategis Inspektorat Jenderal Tahun 2016-2019

10

Tabel 2. Penetapan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP TA 2016 12 Tabel 3. Matriks Rencana Aksi Pencapaian IKU Itjen TA 2016 15 Tabel 4. Rentang Penilaian Capaian Kinerja 19 Tabel 5. Capaian Kinerja SS-1 “Terkelolanya Anggaran

Pembangunan Secara Efisien dan Akuntabel” 23

Tabel 6. Perkembangan Temuan Materialitas Pengawas Eksternal pada KKP

24

Tabel 7. Capaian Kinerja SS-2 “Terwujudnya Birokrasi KKP yang Efektif, Efisien dan Berorientas pada Layanan Prima”

26

Tabel 8. Perkembangan Indeks Integritas KKP 27 Tabel 9. Unit Layanan Publik KKP yang Disurvei oleh KPK 28 Tabel 10. Unit Kerja KKP yang Mendapat Predikat WBK 31 Tabel 11 Target Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK lingkup KKP

Tahun 2015-2019 32

Tabel 12. Level Kapabilitas APIP di Indonesia berdasarkan Metode IACM

33

Tabel 13. Capaian Kinerja SS-3 “Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko”

33

Tabel 14. Peta Risiko Program/Kegiatan KP Tahun 2016 35 Tabel 15. Capaian Kinerja SS-4 “Terselenggaranya Pengawasan

Internal KKP yang Efektif dan Efisien” 36

Tabel 16. Capaian dan Target Kinerja IKU-9 Tahun 2015-2019 37 Tabel 17. Capaian dan Target Kinerja IKU-10 Tahun 2015-2019 38 Tabel 18. Capaian Kinerja SS-5 “ Terselenggaranya Pengendalian

Pengawasan Internal yang Efektif” 40

Tabel 19. Perkembangan Pelaksanaan Penugasan Pengawasan dan Pelaporan Hasil Pengawasan yang Memenuhi Standar Mutu Pengawasan

42

Tabel 20. Capaian Kinerja SS-6 “Terwujudnya ASN Itjen KKP yang Kompeten, Profesional, dan Berintegritas”

43

Tabel 21. Capaian Kinerja SS-7 “Tersedianya Manajemen Pengetahuan yang Handal dan Mudah diakses lingkup Itjen KKP

45

Tabel 22. Capaian Kinerja SS-8 “Terwujudnya Birokrasi Itjen KKP yang Efektif, Efisien dan Berorientasi pada Layanan Prima”

47

Tabel 23. Perkembangan Nilai Implementasi RB Itjen KKP 48 Tabel 24. Perkembangan Tingkat Kualitas Akuntabilitas Itjen KKP 50 Tabel 25. Target dan Realisasi Indeks Persepsi Pegawai KKP

terhadap Kinerja Itjen KKP Tahun 2015-2019 51

Tabel 26. Capaian Kinerja SS-9 “Terkelolanya Anggaran Pembangunan lingkup Itjen KKP secara Efisien dan Akuntabel”

52

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | viii

Tabel 27. Realisasi Rencana Aksi Pencapaian IKU Itjen KKP sampai dengan Triwulan IV Tahun 2016

54

Tabel 28. Pagu dan Realisasi Anggaran Itjen KKP TA 2010-2016 58 Tabel 29. Perbandingan Antara Capaian Kinerja Tahun 2016

dengan Target Kinerja Jangka Menengah pada Tahun 2019

59

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 | ix

DAFTAR GAMBAR

Hal

1. Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal KKP 4 4

2. Proses Cascading dan Alignment SS Itjen KKP 10

3. Peta Strategi Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016 11

4. Peta Strategis dan Capaian Sasaran Strategis Inspektorat

Jenderal KKP Tahun 2016

20

5. Capaian NPSS Itjen Tahun 2016 21

6. Perkembangan Opini Laporan Keuangan KKP 2009-2015 25

7. Perbandingan Komponen Integritas Tahun 2011-2014 28

8. Perkembangan Nilai AKIP KKP 2011-2015 29

9. Perkembangan Nilai RB KKP Tahun 2012-2015 30

10. Nilai Implementas RB Unit Eselon I KKP Tahun 2016 48

11. Grafik Hasil Evaluasi AKIP pada Unit Eselon I KKP Tahun 2016 50

Laporan Kinerja Insektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 1

BAB 1

PENDAHULUAN

AA.. LATAR BELAKANG

Dari Nawa Cita yang telah ditetapkan oleh Pemerintahan Joko Widodo-

Jusuf Kalla, terdapat dua agenda yang terkait langsung dengan peran

Inspektorat Jenderal. Agenda tersebut yaitu : 1) “Membangun Tata Kelola

Pemerintahan yang Bersih, Efektif, Demokratis, dan Terpercaya” (Cita

kedua) dan 2) “Melakukan Reformasi Sistem dan Penegakan Hukum yang

Bebas Korupsi, Bermartabat dan Terpercaya” (Cita keempat).

Pertama, membangun tata kelola pemerintahan menjadi isu penting dan

Pemerintah secara terus menerus telah melakukan perubahan sistem dan

kebijakan dalam rangka mewujudkan hal tersebut. Wujud dari perbaikan

tata kelola pemerintahan ini antara lain berupa perbaikan tingkat

kepercayaan publik pada pemerintahan, perbaikan pelayanan publik, dan

pengurangan ekonomi biaya tinggi, serta terwujudnya pemerintahan yang

bersih.

Kedua, reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi,

bermartabat, dan terpercaya juga strategis karena dampak negatif dari

korupsi akan juga berpengaruh terhadap pencapaian kesejahteraan

masyarakat.

Namun demikian, pencapaian kedua hal tersebut belum optimal. Masih

terdapat permasalahan pada tatanan birokrasi, seperti: pelanggaran

disiplin, penyalahgunaan wewenang dan maraknya praktek KKN,

rendahnya kinerja sumber daya manusia aparatur, sistem kelembagaan

dan ketatalaksanaan pemerintahan yang belum memadai, rendahnya

efisiensi dan efektivitas kerja, serta rendahnya kualitas pelayanan umum.

Untuk itu, diperlukan upaya keras dan sistematis untuk memperbaikinya.

Pembangunan birokrasi yang kuat merupakan elemen penting dan

diperlukan juga terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas,

akuntabel, taat kepada hukum yang berwibawa, dan transparan. Hal-hal

tersebut penting karena bermuara pada pencapaian cita-cita pembangunan

nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun

2015 tentang RPJMN Tahun 2015-2019 antara lain ditujukan demi

terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat.

Laporan Kinerja Insektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 2

Selaras dengan fungsinya sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

(APIP), Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (Itjen

KKP) berkewajiban untuk memberikan kontribusi dan kinerja terbaik untuk

mewujudkan dua dari sembilan agenda pembangunan nasional dalam

RPJM 2015-2019, yaitu perbaikan tata kelola pemerintahan yang bersih,

efektif, demokratis, dan terpercaya serta reformasi sistem dan penegakan

hukum yang bebas dari korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

BB.. DASAR HUKUM

Inspektorat Jenderal KKP melaksanakan tugas dan fungsi, antara lain

berdasarkan:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah;

2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor

29/PERMEN-KP/2014 tentang Pedoman Pengawasan Intern Lingkup

Kementerian Kelautan dan Perikanan;

3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor

23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kelautan dan Perikanan.

CC.. TUGAS DAN FUNGSI

Sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23/PERMEN-

KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan

Perikanan, Itjen KKP menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern di lingkungan KKP;

2. Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan KKP terhadap kinerja dan

keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan

pengawasan lainnya;

3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri

Kelautan dan Perikanan;

4. Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan KKP; dan

5. Pelaksanaan administrasi Itjen.

Sesuai PermenKP tersebut, struktur Organisasi Itjen KKP terdiri atas enam

unit kerja Eselon II, yaitu:

1. Sekretariat Itjen KKP

Sekretariat Itjen KKP mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis

administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Itjen KKP.

Laporan Kinerja Insektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 3

2. Inspektorat I

Inspektorat I mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern

terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan

serta administrasi di lingkungan Sekretariat Jenderal (Setjen), Direktorat

Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL) dan Badan Karantina Ikan,

Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPMHP) serta

seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan DJPRL dan

BKIPMHP.

3. Inspektorat II

Inspektorat II mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern

terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan

serta administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

(DJPT) dan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan

Perikanan (DJPSDKP), serta seluruh UPT lingkup DJPT dan DJPSDKP.

4. Inspektorat III

Inspektorat III mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern

terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan

serta administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

(DJPB) dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan

Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP) dan,

serta seluruh UPT lingkup DJPB dan BPSDMKP.

5. Inspektorat IV

Inspektorat IV mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern

terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan

serta administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Penguatan Daya

Saing Produk Kelautan dan Perikanan (DJPDSPKP) dan Badan

Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (BalitbangKP)

serta seluruh UPT lingkup DJPDSPKP dan BalitbangKP.

6. Inspektorat V

Inspektorat V mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan

pengawasan dan pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas

petunjuk Menteri serta pengawasan intern terhadap pelaksanaan

kebijakan dan peraturan perundang-undangan serta administrasi di

lingkungan Inspektorat Jenderal.

Struktur organisasi Itjen KKP secara lebih terperinci disajikan pada

Gambar 1 berikut ini:

Laporan Kinerja Insektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 4

Gambar 1. Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal KKP

Laporan Kinerja Insektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 5

DD.. AGENDA INSPEKTORAT JENDERAL KKP

Salah satu agenda pembangunan nasional adalah perbaikan tata kelola

pemerintahan. Perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik menjadi

isu yang penting dalam konteks nasional dan internasional.

Seiring perjalanan waktu, melalui agenda reformasi yang dimulai sejak

1998, pemerintah secara terus menerus melakukan perubahan sistem

dan kebijakan dalam rangka mencapai tata kelola pemerintah yang baik.

Wujud dari perbaikan tata kelola pemerintahan ini antara lain berupa

penurunan tingkat korupsi, perbaikan pelayanan publik, dan

pengurangan ekonomi biaya tinggi. Tantangan di masa mendatang, perlu

upaya yang lebih keras dan sistematis untuk memperbaiki praktik tata

kelola pemerintahan.

Pembangunan birokrasi yang kuat merupakan elemen penting dalam

pemantapan tata kelola pemerintahan untuk menjaga agar kelangsungan

pembangunan tetap berkelanjutan. Pemantapan tata kelola

pemerintahan yang lebih baik dilaksanakan melalui terobosan kinerja

secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum yang

berwibawa, dan transparan. Selama ini, terdapat permasalahan pada

tatanan birokrasi, seperti: pelanggaran disiplin, penyalahgunaan

wewenang dan maraknya praktek KKN, rendahnya kinerja sumber daya

manusia aparatur, sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan

pemerintahan yang belum memadai, rendahnya efisiensi dan efektivitas

kerja, serta masih rendahnya kualitas pelayanan umum.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Inspektorat

Jenderal KKP melaksanakan agenda pembangunan nasional yang

berupa Tata Kelola Pemerintahan yang baik melalui Program

Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Negara,

dengan melakukan kegiatan sebagai berikut:

1. Pengawasan intern terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan

perundang-undangan serta administrasi di lingkungan Sekretariat

Jenderal, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL), dan

Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil

Perikanan (BKIPM) serta seluruh unit pelaksana teknis di lingkungan

DJPRL dan BKIPM.

2. Pengawasan intern terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan

perundang-undangan serta administrasi di lingkungan Direktorat

Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) dan Direktorat Jenderal

Laporan Kinerja Insektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 6

Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (DJPSDKP),

serta seluruh unit pelaksana teknis di lingkungan DJPT dan

DJPSDKP;

3. Pengawasan intern terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan

perundang-undangan serta administrasi di lingkungan Direktorat

Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) dan Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan

Perikanan (BPSDMPKP), serta seluruh unit pelaksana teknis di

lingkungan DJPB dan BPSDMPKP;

4. Pengawasan intern terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan

perundang-undangan serta administrasi di lingkungan Direktorat

Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan

(DJPDSPKP) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan

Perikanan (Balitbang KP), serta seluruh unit pelaksana teknis di

lingkungan DJPDSPKP dan Balitbang KP;

5. Perumusan kebijakan pengawasan dan pelaksanaan pengawasan

untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri serta pengawasan

terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan

serta administrasi di lingkungan Inspektorat Jenderal;

6. Pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi di

lingkungan Itjen.

EE.. DASAR PENGUKURAN KINERJA

1. Peraturan Kementerian PAN dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu Atas Laporan Kinerja, Laporan Kinerja

2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor :

29/PERMEN-KP/2014 tentang Pedoman Pengawasan Intern Lingkup

Kementerian Kelautan dan Perikanan.

3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor :

23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kelautan dan Perikanan.

4. Keputusan Inspektur Jenderal Nomor : 01.2.4/KEP.IRJEN/2016,

tanggal 17 Februari 2016 tentang Program Kerja Pengawasan

Tahunan (PKPT) Tahun 2016 Inspektorat Jenderal Kementerian

Kelautan dan Perikanan.

5. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Inspektorat Jenderal

Kementerian Kelautan dan Perikanan Nomor : 032-02.1.622098/2016,

tanggal 7 Desember 2015.

Laporan Kinerja Insektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 7

FF.. TUJUAN PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja bertujuan untuk:

1. Menilai capaian kinerja yang telah dicapai Inspektorat Jenderal

selama Tahun 2016 sesuai yang tercantum dalam dokumen

penetapan kinerja.

2. Menilai capaian upaya untuk pencapaian Indikator Kinerja Utama

dan Indikator Kinerja Kegiatan masing-masing Inspektorat dan

Sekretariat Itjen KKP.

GG.. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Evaluasi kinerja mencakup pengukuran dokumen

Penetapan Kinerja (Tapja Inspektorat Jenderal KKP) dan Perjanjian

Kinerja level 1 yang disepakati Inspektur Jenderal KKP dengan Menteri

Kelautan dan Perikanan RI.

HH.. WAKTU PENGUKURAN KINERJA

1. Periode yang dinilai : Januari s.d. Desember 2016

2. Waktu pelaksanaan penilaian : Desember 2016

II.. METODOLOGI PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja dilaksanakan dengan:

1. Pengukuran atas Sasaran Kinerja Itjen sampai dengan 31 Desember

2016 berdasarkan Penetapan Kinerja Berbasis Balanced Score Card

(BSC) Tahun 2016.

2. Pengukuran atas Rencana Aksi Kinerja pencapaian IKU sampai

dengan 31 Desember 2016.

JJ.. SISTEMATIKA LAPORAN

Sistematika penyusunan laporan meliputi: 1) Pendahuluan meliputi latar

belakang, dasar hukum, tugas dan fungsi, ruang lingkup dan metodologi

pengukuran kinerja; 2) Perencanaan dan Perjanjian Kinerja mencakup

Renstra KKP dan Itjen KKP, Rencana Kinerja, Penetapan Kinerja, dan

Rencana Aksi Pencapaian IKU; 3) Akuntabilitas Kinerja yang berisi

mengenai pengelolaan kinerja Itjen KKP, Capaian Kinerja TA 2016, dan

Realisasi Rencana Aksi; dan 4) Penutup yang berisi mengenai

kesimpulan, kendala/permasalahan dan saran untuk perbaikan kinerja.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 8

BAB 2

PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS KKP DAN ITJEN KKP TAHUN 2015 - 2019

Sejalan dengan perkembangan dunia global dan dinamika organisasi yang ada di

KKP, Rencana Strategis KKP mengalami beberapa perubahan. Perubahan

terakhir dari Renstra KKP menjadi dasar bagi unit Eselon I dibawahnya untuk

melakukan penajaman terkait dengan Sasaran Strategis (SS) dan Indikator

Kinerja Utama (IKU) sejalan dengan diterapkannya pengelolaan kinerja berbasis

Balanced Scorecard (BSC) di lingkungan KKP.

Adapun Visi-Misi KKP berdasarkan Renstra 2015 – 2019 dan turunannya pada

Itjen KKP sebagai salah satu unit Eselon I dibawahnya dapat disampaikan

sebagai berikut:

1. Visi KKP dan Itjen KKP

Visi KKP, bisa diartikan sebagai keadaan yang ingin dicapai oleh KKP selama

5 (lima) tahun serta gambaran menyeluruh mengenai peranan dan fungsi KKP

adalah:

Visi tersebut agar dapat mewujudkan masa depan bangsa Indonesia yang

mampu mengandalkan kemampuannya untuk dapat bersaing dengan bangsa

lain. Untuk mendukung visi KKP tersebut, Itjen KKP mempunyai visi :

Visi tersebut dilatarbelakangi oleh adanya keinginan seluruh pegawai KKP dan

komitmen pimpinan yang kuat terhadap pelaksanaan tata pemerintahan yang

bersih dan berwibawa dengan menjunjung tinggi prinsip good governance

dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi KKP.

Pernyataan visi tersebut merupakan idealisme, cita-cita, dan harapan dari

segenap personil Itjen KKP. Disamping komitmen dan profesionalitas, juga

diperlukan dukungan dan kerjasama yang konstruktif dari mitra kerja lingkup

KKP.

“Mewujudkan Sektor Kelautan dan Perikanan Indonesia yang Mandiri, Maju, Kuat dan Berbasis Kepentingan Nasional”

“Menjadi Katalisator Pembaharuan Kinerja KKP”

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 9

2. Misi Itjen KKP

Misi Itjen KKP dapat diartikan sebgai rumusan umum mengenai upaya-upaya

yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi Itjen, yaitu:

Dalam misi tersebut, semakin jelas komitmen Itjen dalam mengawal

pelaksanaan program-program KKP antara lain: Peningkatan Kehidupan

Nelayan, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan

Perikanan, serta Industrialisasi Kelautan dan Perikanan. Hal tersebut

diperlukan demi meningkatkan kinerja KKP yang memiliki visi Pembangunan

Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk

Kesejahteraan Masyarakat.

3. Tujuan Itjen KKP

Tujuan strategis disusun berdasarkan hasil identifikasi potensi dan

permasalahan yang dihadapi dalam rangka mewujudkan visi dan

melaksanakan misi Itjen. Adapun tujuan strategis Itjen KKP adalah:

Tujuan yang ingin diwujudkan sudah pada tahapan yang tinggi yaitu efektifitas

peran pengawasan internal. Keberhasilan capaian tujuan tersebut di

indikasikan dengan capaian Sasaran Strategis.

4. Sasaran Strategis Itjen KKP

Sebagai bagian dari unit kerja di lingkup KKP, Inspektorat Jenderal harus

mendukung sasaran strategis pada tingkat Kementerian seperti disajikan pada

gambar 2. Sasaran Strategis (SS) lingkup Itjen merupakan mendukung

capaian kinerja level kementerian, khususnya dari SS-9 dan SS-10 pada

tingkat kementerian. Selanjutnya, hal tersebut di-cascading ke level di

bawahnya dan di-alignment antar Inspektorat I-V dan Sekretariat Inspektorat

Jenderal sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2 berikut.

“Peningkatan Efektifitas Peran Pengawasan Internal”

“Memberikan Pengawasan Terbaik untuk Peningkatan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan”

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 10

Gambar 2. Proses Cascading dan Alignment SS Itjen KKP

Secara keseluruhan, Inspektorat Jenderal memiliki 9 (sembilan) SS seperti

disajikan pada tabel berikut.

Tabel 1. Sasaran Strategis Inspektorat Jenderal Tahun 2016-2019

SASARAN STRATEGIS

1 Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup KKP secara efisien dan

akuntabel

2 Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada

layanan prima

3 Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko

4 Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien

5 Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan Internal yang

efektif

6 Tersedianya ASN Itjen KKP yang kompeten, profesional dan berintegritas

7 Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses

lingkup Itjen

8 Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada

layanan prima

9 Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup Itjen secara efisien dan

akuntabel

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 11

Adapun keterkaitan antara 9 (sembilan) SS tersebut pada tiap perspective

(customer, internal process, dan learning and growth) disajikan pada Gambar

berikut.

Gambar 3. Peta Strategi Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016

B. RENCANA KINERJA TAHUNAN

Sebagai wujud pelaksanaan Program Pengawasan dan Peningkatan

Akuntabilitas Aparatur KKP pada tahun 2016, Itjen KKP melaksanakan enam

kegiatan utama dengan alokasi anggaran awal mencapai Rp98.966.176.000,00,

namun mengalami revisi menjadi sebesar Rp77.016.176.000,00. Keenam

kegiatan tersebut adalah:

1. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat I dan

Pelaksana Pembangunan KP dengan alokasi anggaran senilai

Rp5.904.448.000,00 dengan rencana output Laporan Pengawasan Intern

pada Mitra Inspektorat I sebanyak 3 Laporan.

2. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat II dan

Pelaksana Pembangunan KP dengan alokasi anggaran senilai

Rp6.315.869.000,00 dengan rencana output Laporan Pengawasan Intern

pada Mitra Inspektorat II sebanyak 2 Laporan.

3. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat III dan

Pelaksana Pembangunan KP dengan alokasi anggaran senilai

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 12

Rp6.083.302.000,00 dengan rencana output Laporan Pengawasan Intern

pada Mitra Inspektorat III sebanyak 2 Laporan.

4. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat IV dan

Pelaksana Pembangunan KP dengan alokasi anggaran senilai

Rp5.334.321.000,00 dengan rencana output Laporan Pengawasan Intern

pada Mitra Inspektorat IV sebanyak 2 Laporan.

5. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur Dengan Tujuan Tertentu pada

Pelaksana Pembangunan KP dan Pengawasan pada Unit Kerja Mitra

Inspektorat V dengan alokasi anggaran senilai Rp5.361.538.000,00 dengan

rencana output Laporan Pengawasan Intern pada Mitra Inspektorat IV

sebanyak 2 Laporan.

6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Itjen

Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan alokasi anggaran senilai

Rp48.016.698.000,00 dengan rencana output Laporan Peningkatan

Kapabilitas Pengawasan sebanyak 1 Laporan.

C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016

Sebagai penjabaran sasaran kinerja yang hendak dicapai dalam pengawasan

pembangunan kelautan dan perikanan, telah ditetapkan target tiap Indikator

Kinerja Utama (IKU) pada masing-masing sasaran kinerja yang tertuang dalam

Perjanjian Kinerja (TAPJA) tahun 2016 sebagaimana disampaikan pada Tabel 2

berikut.

Tabel 2. Penetapan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP TA 2016

SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

CUSTOMER PERSPECTIVE

1 Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup KKP secara efisien dan akuntabel

1 Batas toleransi materialitas temuan Pengawas Eksternal dari total anggaran KKP

< 1 %

2 Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

2 Nilai Integrity Assessment KKP 8,25

3 Nilai evaluasi akuntabilitas Kinerja KKP

A (84)

4 Nilai evaluasi atas implementasi Reformasi Birokrasi KKP

BB (80)

5 Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (kumulatif)

6

6 Level Kapabilitas Itjen (IACM) 3

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3 Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko

7 Indeks efektifitas kebijakan pemerintah

6.5

8 Persentase perencanaan pengawasan internal berbasis risiko lingkup KKP

100%

4 Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien

9 Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP

82,50%

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 13

SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

10 Persentase jumlah rekomendasi hasil Pengawasan RB (manajerial) untuk perbaikan kinerja KKP

82,50%

11 Jumlah rekomendasi perbaikan kebijakan lingkup KKP (per tahun)

15

12 Persentase cakupan lokasi Pengawasan Pelaksanaan Program Prioritas KKP

60%

5 Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan Internal yang efektif

13 Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan yang memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP

82%

14 Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT

82%

LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE

6 Tersedianya ASN Itjen KKP yang kompeten, profesional dan berintegritas

15 Indeks kompetensi dan integritas 77

16 Persentase pegawai Itjen yang memenuhi standar diklat

60%

7 Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses Lingkup Itjen

17 Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Lingkup Itjen

50%

18 Persentase penggunaan informasi pengawasan berbasis IT Lingkup Itjen

60%

8 Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

19 Nilai Penerapan RB Itjen A (83)

20 Nilai SAKIP Itjen A (89,5)

21 Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen

4,35

9 Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup Itjen secara efisien dan akuntabel

22 Nilai Kinerja Anggaran Itjen 88%

23 Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen

100%

Penetapan kinerja Inspektorat Jenderal TA 2016 dalam bentuk Perjanjian Kinerja

antara Inspektur Jenderal KKP dengan Menteri Kelautan dan Perikanan tersaji

dalam Lampiran 1.

D. PROGRAM DAN KEGIATAN PENGAWASAN

Dalam rangka pencapaian Sasaran Kinerja sebagai unsur pengawasan intern

lingkup KKP, Itjen KKP melaksanakan “Program Pengawasan dan Peningkatan

Akuntabilitas Aparatur Negara” dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

1. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat I dan

Pelaksana Pembangunan KP;

2. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat II dan

Pelaksana Pembangunan KP;

3. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat III dan

Pelaksana Pembangunan KP;

4. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat IV dan

Pelaksana Pembangunan KP;

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 14

5. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur Dengan Tujuan Tertentu pada Pelaksana

Pembangunan KP dan Pengawasan pada Unit Kerja Mitra Inspektorat V.

6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Itjen

Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Terhadap kegiatan yang telah ditetapkan di atas, dijabarkan lagi dalam beberapa

komponen kegiatan, antara lain :

1. Audit (Kinerja dan Tujuan Tertentu);

2. Reviu Laporan Keuangan (LK) KKP dan Mitra Itjen KKP;

3. Reviu LAKIP/Laporan Kinerja (LKj) KKP dan Mitra Itjen KKP;

4. Inspeksi Pimpinan;

5. Pemantauan Tindak Lanjut;

6. Pembinaan Pengelolaan Keuangan dan BMN;

7. Pembinaan Sistem Pengendalian Intern;

8. Evaluasi unit Kerja berstatus WBK/WBBM

9. Reviu Perencanaan Program/Kegiatan Mitra Itjen KKP;

10. Reviu Penganggaran Mitra Kerja Itjen KKP

11. Evaluasi Sistem Pengukuran Kinerja;

12. Pemantauan implementasi Reformasi Birokrasi;

13. Penanganan Pengaduan Masyarakat;

14. Pendampingan Program Pembangunan KP;

15. Pemantauan Program Strategis bidang KP;

16. Pengawalan Pengadaan Barang dan Jasa Bidang KP.

E. RENCANA AKSI PENCAPAIAN IKU

Untuk mencapai sasaran kinerja sesuai harapan, diperlukan perencanaan kinerja

yang matang dan terukur. Itjen KKP telah menyusun sebuah Rencana Aksi

Kinerja berdasarkan Penetapan Kinerja yang telah diperjanjikan untuk

memberikan informasi dan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pencapaian

sasaran kinerja. Rencana Aksi Kinerja ini memberi informasi mengenai jenis dan

waktu pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan untuk mengetahui sejauh mana

hasil pelaksanaan kegiatan tersebut menuju pencapaian sasaran kinerja.

Dengan adanya Rencana Aksi diharapkan setiap unit kerja di lingkungan Itjen

KKP dapat melaksanakan pencapaian kinerja melalui pelaksanaan kegiatan yang

terarah dan terukur sesuai rencana aksi yang telah ditetapkan. Rincian Rencana

Aksi Kinerja Tahun 2016 disajikan pada tabel berikut.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 15

Tabel 3 Matriks Rencana Aksi Pencapaian IKU Inspektorat Jenderal Tahun 2016

No Indikator Kinerja

Utama Target 2016

Kegiatan Pendukung Satuan Target

STAKEHOLDERS PERSPECTIVE

1 Batas toleransi materialitas temuan Pengawas Eksternal dari total anggaran KKP

< 1% a Reviu Penganggaran Satker 14

b Pengawasan Pengadaan Barang/Jasa

Kegiatan 8

c Audit Kinerja Kegiatan 28

d Evaluasi SPI Kegiatan 4

e Pengawasan Pengelolaan Aset

Kegiatan 25

f Evaluasi Penyerapan Anggaran

Kegiatan 9

g Pengawasan program prioritas

Lokasi 11

h Pengawasan lainnya Kegiatan 63

i Reviu LK Satker 11

j Audit dengan Tujuan Tertentu

Lokasi 8

k Inspeksi Pimpinan Lokasi 59

l Koordinasi dengan BPK Kegiatan 2

m Evaluasi BMN Kegiatan 1

2 Integrity Assessment KKP

8,25 a Pembentukan Tunas Integritas

Lokasi 2

b Pembentukan Komite Integritas

Komite 1

d Sinergi dengan KPK Kegiatan 2

e Penyusunan Kebijakan Pembangunan Integritas lingkup KKP

Kebijakan 1

f Evaluasi RB Unit Eselon I 10

g Pendampingan RB Unit Eselon I 10

h Audit dengan Tujuan Tertentu

Lokasi 8

i Koordinasi unit Eselon I sebagai sampel KPK

Unit Eselon I 2

3 Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja KKP

A (84) a Evaluasi RB Unit Eselon I 10

b Evaluasi SAKIP Unit Eselon I 10

c Evaluasi Pengukuran Kinerja KKP

Unit Eselon I 10

d Reviu Laporan Kinerja Unit Eselon I 10

4 Nilai Evaluasi atas Implementasi RB KKP

BB (80) a Panel Kegiatan RB KKP Kegiatan 1

b Pendampingan RB Unit Eselon I 10

c Evaluasi RB Unit Eselon I 10

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 16

No Indikator Kinerja

Utama Target 2016

Kegiatan Pendukung Satuan Target

5 Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK/ WBBM (kumulatif)

6 a Koordinasi dengan kementerian PAN & RB

Kegiatan 4

b Pemantauan WBK/WBBM Lokasi 8

6 Level Kapabilitas Itjen (IACM)

Level 3 a Evaluasi Kendali Mutu (KM) Kegiatan 2

b Expose Hasil Evaluasi KM Kepada Auditor

Kegiatan 1

c Pembahasan Perencanaan Pengawasan Berbasis Resiko

Kegiatan 3

d Pengembangan Sistem Informasi Pengawasan

Kegiatan 4

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

7

Indeks efektivitas kebijakan pemerintah

6,5 a Pengawasan kebijakan strategis KKP

Unit Eselon I 10

b Survey Efektivitas Kebijakan Satker 20

8 Persentase perencanaan pengawasan internal berbasis risiko lingkup KKP (%)

100% a Penyusunan PKPT berbasis resiko

Kegiatan 1

b Penyusunan Profil Auditi 2016

Kegiatan 1

c Penyusunan Auditable Unit 2016

Kegiatan 1

d Penyusunan Penilaian Risiko 2016

Kegiatan 1

e Asistensi Manajemen Risiko Unit Eselon I KKP atas DIPA 2017

Unit Eselon I 10

9 Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja KKP

82,50 a Gelar Pengawasan Kegiatan 4

b Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

Lokasi 35

c Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

Kegiatan 4

10 Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan RB untuk perbaikan kinerja KKP

82,50 a Gelar Pengawasan Kegiatan 2

b Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

Lokasi 35

c Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

Kegiatan 4

11 Jumlah Rekomendasi Perbaikan Kebijakan (per Tahun)

15 a Pengawasan kebijakan/program strategis KP

Lokasi 15

12 Persentase cakupan lokasi Pengawasan

60% a Pengawasan program prioritas

Lokasi 128

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 17

No Indikator Kinerja

Utama Target 2016

Kegiatan Pendukung Satuan Target

Pelaksanaan Program Prioritas KKP

b Penyusunan PKPT berbasis resiko

Kegiatan 1

13 Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan yang memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP

82% a Pengendalian Mutu Pengawasan

Kegiatan 60

b Penyusunan Pedoman Kerja Pengawasan

Kegiatan 3

c Evaluasi Kendali Mutu (KM) Kegiatan 2

14 Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT

82% a Monitoring Realisasi PKPT Kegiatan 4

LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE

15 Indeks Kompetensi dan Integritas

77 a Pendidikan dan Pelatihan Kegiatan 25

b Studi Banding Kegiatan 4

c Penilaian Kompetensi Pegawai

Kegiatan 1

d Pemantauan Pelaporan LHKPN dan LHKASN

Kegiatan 3

e Evaluasi Disiplin Pegawai Kegiatan 4

16 Persentase pegawai Itjen yang memenuhi standard diklat

60% a Pendidikan dan Pelatihan Kegiatan 117

b Pemantauan Hasil Pelaksanaan Diklat

Kegiatan 4

17 Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Lingkup Itjen

50% a Pengembangan Sistem Informasi Pengawasan

Kegiatan 3

b Asistensi implementasi SI Pengawasan

Kegiatan 12

18 Persentase penggunaan informasi pengawasan berbasis IT Lingkup Itjen

60% a Pengembangan Sistem Informasi Pengawasan

Kegiatan 3

b Asistensi implementasi SI Pengawasan

Kegiatan 12

19 Nilai Penerapan RB Itjen

A (83) a Pemantauan TL Rencana Aksi RB Itjen

Kegiatan 4

b Evaluasi Kinerja RB Itjen Kegiatan 1

20 Nilai SAKIP Itjen A (89,5)

a Pengukuran Kinerja Berbasis SI

Kegiatan 4

b Pelaporan Kinerja Interim Kegiatan 4

c Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Kegiatan 1

d Reviu Perencanan Itjen Satker 1

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 18

No Indikator Kinerja

Utama Target 2016

Kegiatan Pendukung Satuan Target

e Reviu LAKIP Itjen Satker 1

f Evaluasi AKIP Itjen Satker 1

21 Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen

4,35 a Survei Persepsi Pegawai KKP terhadap Kinerja Itjen

Kegiatan 40

b Evaluasi Hasil Survei Persepsi Pegawai atas Kinerja Itjen KKP

Kegiatan 1

22 Nilai Kinerja Anggaran Itjen

88 a Evaluasi Penyerapan Anggaran Itjen

Kegiatan 12

b Monitoring pelaksanaan DIPA

Kegiatan 4

c Penyusunan ROK Kegiatan 12

23 Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen

100% a Inventarisasi Aset Kegiatan 1

b Reviu LK Kegiatan 2

c Penyelesaian catatan reviu LK

Kegiatan 2

d Rekonsiliasi Penyusunan Laporan SAI

Kegiatan 12

e Verifikasi Keuangan Kegiatan 12

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 19

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGELOLAAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL

Pengelolaan kinerja merupakan sebuah sistem manajemen yang perlu

dilakukan organisasi didalam mencapai sasaran kinerja yang diharapkan.

Dalam hal ini, Itjen KKP membentuk tim pengelola kinerja dari perwakilan

masing-masing unit kerja lingkup Itjen untuk melaksanakan pengumpulan data

kinerja, kemudian mengukur, dan mengevaluasi perkembangan capaian kinerja

secara berkala setiap 3 bulan. Hasil pengukuran tersebut akan memberikan

gambaran tingkat keberhasilan dan hambatan dalam pencapaian seluruh

sasaran kinerja yang telah diperjanjikan. Data capaian kinerja diolah dan

disajikan dalam aplikasi manajemen kinerja berbasis website di

kinerjaku.kkp.go.id dengan kategorisasi (penentuan posisi) tingkat capaian

kinerja berdasarkan warna Hijau/Baik (>100%), Kuning/kurang (80%<X<100%)

dan Merah/Buruk (<80%), sebagaimana disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4. Rentang Penilaian Capaian Kinerja

No Kode Warna Rentang Nilai Arti

1. Hijau > 100% Baik

2. Kuning 80% < x < 100% Kurang

3. Merah <80% Buruk

Sesuai dengan pendekatan BSC, Sasaran Kinerja Itjen KKP tahun 2016 terdiri

dari 9 (sembilan) SS yang terbagi dalam 3 (tiga) perspektif yaitu Customer,

Internal Process, dan Learning and Growth, yang diukur keberhasilannya

melalui capaian 23 IKU dengan target tertentu.

B. CAPAIAN KINERJA

Capaian kinerja Tahun 2016 merupakan hasil dari pelaksanaan

program/kegiatan Itjen dari Januari sampai dengan Desember 2016. Dari hasil

pengukuran kinerja melalui aplikasi pengelolaan kinerja dapat disampaikan

kondisi capaian kinerja Sasaran Strategis (SS) Itjen KKP selama Tahun 2016

sebagaimana Gambar 4 berikut.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 20

Gambar 4. Peta Strategis dan Capaian Sasaran Strategis

Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016

Pada gambar 4 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah Sasaran Strategis (SS) Itjen

KKP berjumlah 9 SS dimana capaian 7 SS tersebut disajikan dalam warna hijau

(nilai >100%) dan 2 SS yaitu SS ke-2 (nilai 99,88%) dan SS ke-4 (nilai 93,98%)

disajikan dalam warna kuning, namun nilai secara keseluruhan adalah berwarna

hijau yang berarti bahwa capaian kinerja Itjen KKP selama Tahun 2016 adalah

baik (NPSS >100%). Secara keseluruhan, capaian nilai tiap Sasaran Strategis

untuk tiap Perspektif (NPSS) pada Tahun 2016 sebesar 108,10% atau tercapai

diatas target yang terdiri dari Nilai Customer (109,94%), Nilai Internal Process

(105,07%), dan Nilai Learning and Growth (109,28%).

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 21

Gambar 5. Capaian NPSS Itjen Tahun 2016

Nilai pada masing-masing perspektif tersebut kemudian dilakukan pembobotan

untuk mengukur capaian kinerja tiap perspektif (NKP), dengan rincian capaian

Customer Perspective sebesar 36,65%, Internal Process Perspective sebesar

35,02% dan Learning And Growth Perspective dengan nilai 36,43%. Secara

lebih rinci capaian kinerja perspektif tersebut dihasilkan dari kinerja SS pada

masing-masing perpektif pada periode Tahun 2016 dapat dilihat pada gambar 5

di atas.

Adapun capaian setiap SS yang telah dilakukan pengukuran dapat disampaikan

sebagai berikut yaitu SS-1 dengan capaian 120%, SS-2 dengan capaian

99,88%, SS-3 dengan capaian 113,33%, SS-4 dengan capaian 93,98%, SS-5

dengan capaian 107,90% SS-6 dengan capaian 114,55%, SS-7 dengan

capaian 118,54%, SS-8 dengan capaian 101,19%, dan SS-9 dengan capaian

102,84%. Capaian kinerja 7 (tujuh) SS tersebut berada pada kategori baik

(hijau) dan 2 (satu) SS berwarna kuning yang berarti masih kurang dari target,

walaupun secara keseluruhan capaian kinerja Itjen KKP masih masuk kategori

baik (hijau) dengan capaian kinerja Nilai Perspektif Sasaran Strategis 108,10%.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 22

Hasil dari capaian kinerja 9 SS dijabarkan dalam setiap capaian kinerja IKU,

dimana secara umum dapat disampaikan bahwa capaian kinerja pada 23 IKU

Tahun 2016 adalah sebanyak 18 IKU capaiannya adalah sama atau lebih tinggi

dari target yang ditetapkan dan terdapat 5 IKU yang capaian kinerjanya

dibawah target yang ditetapkan. 5 (lima) IKU yang hasil pencapaiannya di

bawah target yaitu :

1. IKU 5 “Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK” dari target 6 unit kerja status WBK

hanya tercapai 4 unit kerja yang statusnya menjadi WBK atau sebesar

tercapai 66,67% dari target.

2. IKU 9 “Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang

dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP” dari target 82,50% hanya

tercapai 55,12% atau tercapai sebesar 66,81% dari target.

3. IKU 10 “Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan RB (manajerial)

untuk perbaikan kinerja KKP dari target 82,50% hanya tercapai 68,02% atau

tercapai sebesar 82,45% dari target.

4. IKU 13 “Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan

yang memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP” dari target 82%

hanya tercapai 80,77% atau tercapai sebesar 98,50% dari target.

5. IKU 21 “Indeks Persepsi Pegawai KKP terhadap Itjen KKP” berada sedikit

dibawah target yaitu dari target 4,35 tercapai sebesar 4,03 atau tercapai

sebesar 92,64% dari target. Sebenarnya pencapaian tahun 2016 jauh lebih

tinggi dari tahun 2015 yang baru mencapai 3,74 atau meningkat 0,29 point.

Perlu disampaikan juga bahwa capaian kinerja SS dihasilkan dari kinerja

masing-masing Indikator Kinerja Utama (IKU) yang mendukung dan menjadi

ukuran keberhasilan SS tersebut. Capaian kinerja masing-masing Indikator dari

masing-masing SS dan IKU dapat disampaikan sebagaimana berikut.

Customer Perspective adalah apa yang seharusnya dihasilkan untuk pengguna

jasa Itjen KKP, dalam hal ini Menteri Kelautan dan Perikanan serta pimpinan

Unit Kerja lingkup KKP merupakan pengguna jasa (customer) langsung dari

Itjen KKP. Sasaran Kinerja pada perspektif ini diambil dari SS level 0 yang

sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai pengawas internal dan menjadi

sasaran kinerja utama Itjen KKP. Perspektif ini terdiri dari 2 (dua) SS dan 6

(enam) IKU dengan capaian sebagai berikut.

CUSTOMER PERSPECTIVE

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 23

Pencapaian SS-1 digambarkan dengan sebuah IKU “Batas toleransi

materialitas temuan Pengawas Eksternal dari total anggaran KKP” yang

merupakan dukungan Itjen KKP di dalam mewujudkan Laporan Keuangan KKP

yang handal dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan

Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI). Opini WTP atas Laporan

Keuangan KKP merupakan salah satu IKU pada level 0 yang di-cascading

dengan metode komponen pembentuk. Dalam pencapaiannya, Itjen KKP

berbagi tugas dengan Setjen dan eselon I lain, dimana sesuai dengan tugas

dan fungsi sebagai pengawas Internal Itjen KKP berperan untuk mengawal

pengelolaan anggaran secara efisien dan akuntabel.

Tabel 5. Capaian Kinerja SS-1 “Terkelolanya Anggaran Pembangunan Secara Efisien dan Akuntabel”

Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real %

Capaian *)

Bobot IKU (%)

Skor SS Per IKU

(%) Status

IKU1 Batas toleransi materialitas temuan pengawasan eksternal dari total anggaran KKP

% <1% Minimize 0.44% 120 100 120,00 Baik

NSS: SS 1 - Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan

akuntabel 120,00 Baik

Keterangan : *) persentase capaian kinerja maksimal 120%

Tabel 5 di atas menunjukan temuan pengawas ekternal (BPK-RI) dibandingkan

dengan realisasi belanja KKP tahun 2015 sebesar 0.44%, dengan demikian

target batas toleransi materialitas temuan pengawas eksternal <1% dari total

realisasi anggaran KKP telah tercapai. Sebagai satu-satunya IKU pendukung

SS-1, maka secara langsung capaian SS-1 digambarkan sebagai capaian dari

IKU-1 sebagaimana ditunjukan pada tabel 5 diatas dengan status capaian

"Baik". Secara lebih rinci, realisasi dari IKU-1 disampaikan sebagai berikut.

IKU 1 : Batas toleransi materialitas temuan pengawas eksternal (BPK RI)

dari total realisasi anggaran KKP

Batas toleransi materialitas temuan pengawas eksternal (BPK RI) dari total

realisasi anggaran KKP adalah jumlah nilai temuan keuangan terbatas pada

nilai Tuntutan Ganti Rugi KKP atas hasil pemeriksaan BPK atas kegiatan KKP

Tahun 2015 dibandingkan dengan realisasi anggaran KKP tahun 2015.

SS-1 : Terkelolanya Anggaran Pembangunan Secara Efisien dan Akuntabel

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 24

Sehubungan dengan realisasi IKU ini menggunakan data hasil pengawasan

BPK, sehingga frekuensi pengukuran IKU ini bersifat tahunan dan diukur

dengan menggunakan polarisasi Minimize (semakin kecil lebih baik).

Pengukuran kinerja IKU ini dilakukan berdasarkan Laporan Hasil Pengawasan

BPK atas kinerja KKP Tahun 2015 yang telah disampaikan pada Agustus

Tahun 2016. Temuan materialitas atas temuan keuangan lingkup KKP selama

Tahun 2015 sebesar 0,44% yang berasal dari temuan keuangan oleh BPK

sebesar Rp40.898.275.703,20 dibandingkan dengan realisasi anggaran KKP

tahun 2015 yang mencapai Rp9.276.348.654.104,00. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa capaian IKU ke-1 ini pada Tahun 2016 melebihi target

yang diharapkan sesuai dengan mekanisme polarisasi Minimize (semakin kecil

lebih baik).

Adapun beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan Itjen untuk mendukung

pencapaian IKU ini antara lain kegiatan Reviu Penganggaran, Pengawasan

Pengadaan Barang/Jasa, Audit Kinerja Pelaksanaan Program/Kegiatan,

Evaluasi SPI, Pengawasan Pengelolaan Aset, Evaluasi PNBP, Evaluasi

Penyerapan Anggaran, Pengawasan Program Strategis KP, Pengawasan

Lainnya, Asistensi Penyusunan LK, Reviu LK, Audit dengan Tujuan Tertentu,

Inspeksi Pimpinan dan Koordinasi dengan BPK.

Perkembangan capaian nilai temuan materialitas pengawas eksternal pada

KKP dari tahun ke tahun disajikan pada tabel berikut.

Tabel 6. Perkembangan Temuan Materialitas Pengawas Eksternal

Pada KKP

Indikator Kinerja Capaian Kinerja Temuan Materialitas Pengawas Eksternal

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Batas toleransi materialitas temuan pengawas eksternal dari total realisasi anggaran

0,0975% 0,1260% 0,1566% 0,0629% 0,090% 0,1506% 0,4409%

Sebagaimana disampaikan sebelumnya, IKU ini merupakan hasil cascading

dan pendukung dari IKU level 0 yaitu, Opini BPK atas Laporan Keuangan KKP

dengan target Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), sehingga capaian IKU ini

akan mempengaruhi kualitas dari Laporan Keuangan KKP. Perkembangan

capaian opini BPK atas Laporan Keuangan (LK) KKP dapat dilihat pada gambar

berikut.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 25

Gambar 6. Perkembangan Opini Laporan Keuangan KKP 2009-2015

Gambar diatas menunjukan peningkatan kualitas Laporan Keuangan terjadi

pada tahun 2010, namun selanjutnya opini LK sampai dengan tahun 2014

bertahan pada level WTP Dengan Paragraf Penjelasan (WTP DPP). Pada

2015, terjadi peningkatan kualitas LK KKP yang ditunjukkan dengan

pencapaian opini WTP murni atas LK KKP TA 2015. Hal tersebut juga

menunjukkan sumbangsih Itjen KKP untuk peningkatan kualitas LK KKP

menjadi WTP, antara lain dengan melakukan berbagai kegiatan seperti

Asistensi Penyusunan dan Reviu Laporan Keuangan, Evaluasi/Audit

Pemanfaatan Aset, dan Pengawasan pengadaan Barang Jasa dsb. Secara

nasional dibandingkan dengan Kementerian/Lembaga (K/L) Pusat, KKP

termasuk dalam K/L yang memperoleh opini LK WTP sebanyak 57 K/L dari total

sebanyak 89 K/L Pusat yang di reviu.

SS ini merupakan adopsi langsung dari SS yang sama pada perspektif Learning

and Growth di level 0. SS ke-2 ini terdiri dari 5 (lima) buah IKU pendukung

sebagai ukuran keberhasilan, dimana kelima IKU tersebut diukur capaiannya

dari hasil penilaian instansi eksternal dengan frekuensi tahunan yaitu diukur

pada Triwulan IV Tahun 2016. Kelima IKU pendukung SS-2 belum seluruhnya

memiliki nilai resmi realisasi namun baru penilaian sementara, dikarenakan

hasil penilaian resmi yang dilakukan oleh pihak eksternal yaitu MenPAN RB,

KPK dan BPKP belum diperoleh s.d. saat ini. Gambaran dari capaian kinerja

kelima IKU tersebut disajikan pada tabel berikut.

SS-2 : Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi

pada layanan prima

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

WTP DPP 2014

WDP 2009

WTP 2015 WTP DPP

2013 WTP DPP

2012

WTP DPP 2011

WTP DPP 2010

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 26

Tabel 7. Capaian Kinerja SS-2 "Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima"

Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real %

Capaian **)

Bobot IKU (%)

Skor SS Per IKU

(%) Status

IK 2 Nilai Integrity Assessment KKP *)

Nilai 8,25 Maximize 8,76 106,18 21 22,35 Baik

IK 3 Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja KKP *)

Nilai A (84) Maximize 87,75 104,46 21 21,99 Baik

IK 4 Nilai Evaluasi atas implementasi Reformasi Birokrasi KKP *)

Nilai BB (80)

Maximize 91,03 113,79 21 23,96

Baik

IK 5 Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (kumulatif) *)

Satker 6 Maximize 4 66,67 16 10,53 Kurang

IK 6 Level Kapabilitas Itjen (IACM)

Level 3 Maximize 3 100 21 21,05 Baik

NSS: SS 2 - Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima 99,88 Kurang

Keterangan : *) Nilai sementara atau tahun sebelumnya atau belum ada nilainya dari Pihak Eksternal yaitu KPK (IK2), Kementerian PAN dan RB (IK3, IK4, dan IK5) serta BPKP (IK6)

**) persentase capaian kinerja maksimal 120%

Capaian kinerja Sasaran Strategis (SS) ke-2 sebagaimana dalam tabel 5,

menunjukan bahwa dari 5 IKU pada SS-2, sebanyak 4 IKU dapat mencapai

target (walau masih nilai sementara) dan 1 IKU lainnya yaitu IKU-5 tidak

mencapai target. Tabel tersebut menunjukan, keberhasilan capaian SS-2

ditunjukan dengan capaian IKU-2, IKU-3, IKU-4, IKU-5 dan IKU-6, dari

penjumlahan kontribusi masing-masing IKU dengan bobot tertentu, dapat

disampaikan bahwa capaian kinerja SS-2 masih sedikit dibawah target dengan

capaian 99,88%.

Secara lebih rinci capaian SS-2 ini dapat disampaikan sebagai berikut:

IKU 2 : Nilai Integrity Assessment

Nilai Integrity Assessment adalah nilai kualitas pelayanan publik KKP atas

persepsi internal dan pengguna layanan terhadap kondisi integritas pada

lingkungan layanan. Nilai tersebut diperoleh dari hasil penilaian integritas

(Integrity Assessment) terhadap unit Pelayanan Publik KKP oleh Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK), kemudian hasil penilaian tersebut diadopsi

langsung oleh Itjen KKP.

Hasil penilaian tahun 2015 menunjukan kondisi integritas organisasi KKP yang

terjaga. Nilai total integritas yang didapatkan adalah 8,76 yang terdiri dari nilai

integritas internal (penilaian pegawai) sebesar 9,28 dan nilai integritas eksternal

8,36. Nilai ini mengindikasikan bahwa sebagian besar pegawai/pejabat publik

KKP telah melakukan pekerjaan secara transparan, akuntabel dan tidak

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 27

melakukan korupsi, namun demikian, ketiga hal tersebut masih harus terus

diperkuat dan ditingkatkan untuk membersihkan berbagai pelanggaran yang

dilakukan oleh oknum pegawai.

Untuk penilaian pada Tahun 2016 masih dalam tahap proses oleh KPK, namun

untuk penilaian sementara melalui pemberitahuan dari Tim KPK adalah sebesar

8,962. Capaian nilai Tahun 2016 ini, untuk sementara tidak dicantumkan dalam

pengukuran dan masih memasukan nilai Tahun 2015 sebesar 8,76.

Pengukuran nilai Integrity Assessment oleh KPK pada Tahun 2016 dilakukan

dengan objek survey adalah pelayanan publik dari BKIPM dan DJPT. Sebagai

upaya pencapaian target IKU Integrity Assessment tahun 2016 Itjen

melaksanakan koordinasi dengan KPK terkait pelaksanaan Integrity

Assessment pada Triwulan II tahun 2016. Selain kegiatan tersebut, beberapa

kegiatan lainnya yang telah dan akan dilaksanakan antara lain kegiatan revolusi

mental, sosialisasi budaya integritas, sosialisasi program pengendalian

gratifikasi, survey persepsi korupsi dan kualitas pelayanan publik, asistensi dan

evaluasi WBK/WBBM dan penyusunan kebijakan pembangunan integritas

lingkup KKP.

Nilai integritas pada periode 2010-2014 diperoleh dari Survey Integritas oleh

KPK, sedangkan mulai tahun 2015-2016 penilaian integritas dilakukan oleh KPK

melalui survey Nilai Integrity Assessment. Perkembangan nilai integritas KKP

dari tahun ke tahun dapat dilihat pada tabel 6 dan 7 serta gambar 6.

Tabel 8. Perkembangan Indeks Integritas KKP

Indikator Kinerja Capaian Kinerja

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 *)

Nilai Integritas KKP 5,3 7,46 6,89 7,12 7,46 8,76 8,96

Keterangan : 1. Tahun 2010-2014 : Penilaian melalui Survey Integritas oleh KPK 2. Tahun 2015-dst : Penilaian melalui Nilai Integrity Asessment oleh KPK 3. *) Penilaian Tahun 2016 masih nilai sementara berdasarkan pemberitahuan dari Tim KPK.

Nilai pada tabel di atas berasal dari survey KPK atas unit layanan publik yang

ada di KKP sebagaimana pada Tabel berikut ini.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 28

Tabel 9. Unit Layanan Publik KKP yang disurvei oleh KPK

NO UNIT LAYANAN YANG DISURVEI TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

1. a. Surat Izin Penangkapan Ikan b. Surat Izin Impor Obat Ikan 5,3 - - -

2. a. Surat Izin Penangkapan Ikan b. Surat Keterangan Aktivasi

Transmitter - 7,46 - -

3. a. Surat Izin Usaha Perikanan b. Sertifikasi Hasil Tangkapan Ikan - - 6,89 -

4. a. Surat Izin Penangkapan Ikan b. Pengadaan Barang dan Jasa - - - 7,12

5. a. Surat Izin Kapal Angkut Ikan b. Surat Izin Penangkapan Ikan - - - - 7,46

6 a. Surat Izin Usaha Perikanan b. Surat Izin Penangkapan Ikan c. Surat Izin Kapal Penangkap Ikan d. Layanan Pendaftaran Kapal RFMO

8,76

7 Survey pada Layanan Publik lingkup Ditjen Perikanan Tangkap dan Badan KIPM KKP

8,96 *)

Sumber : KPK Tahun 2010-2016 *) Penilaian Tahun 2016 dari KPK masih data sementara

Dalam survey KPK tersebut pada tahun 2010-2014, komponen yang digunakan

adalah “pengalaman integritas” dan “potensi integritas” berbeda dengan

komponen survei yang digunakan pada tahun 2015 (Integrity Assessment) yaitu

nilai integritas internal (penilaian pegawai) dan nilai integritas eksternal.

Perkembangan nilai per komponen penilaian integritas KKP tahun 2010-2014

disajikan pada grafik berikut ini.

Gambar 7. Perbandingan Komponen Integritas Tahun 2011-2014

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 29

IKU 3 : Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja KKP

Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja adalah nilai yang mencerminkan

implementasi sistem akuntabilitas kinerja di lingkungan KKP pada periode

evaluasi. Evaluasi dilaksanakan oleh Kementerian PAN dan RB melalui

penilaian lima komponen sistem akuntabilitas kinerja yaitu perencanaan,

pengukuran, pelaporan, evaluasi, dan capaian kinerja. Evaluasi dilaksanakan

tahunan dimana pada tahun 2016 evaluasi dilaksanakan oleh Kementerian PAN

dan RB pada Triwulan IV, namun hingga saat ini masih dalam tahap proses

penilaian oleh Kementerian PAN dan RB. Usulan yang disampaikan kepada

Kementerian PAN dan RB untuk evaluasi akuntabilitas kinerja KKP tahun 2016

adalah sebesar 87,75 berdasarkan self evaluation oleh Itjen KKP. Upaya yang

dilakukan Itjen untuk mencapai target IKU ini pada tahun 2016 antara lain,

Reviu Laporan Kinerja, Reviu Perencanaan, Reviu Penganggaran dan Evaluasi

AKIP lingkup KKP.

Pada tahun 2015, KKP kembali mendapatkan nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (AKIP) kriteria A atau Baik dengan nilai 80,76 meningkat dari

capaian tahun 2014 dimana KKP mendapat kriteria A dengan nilai 79,65.

Perkembangan nilai evaluasi AKIP KKP dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 8. Perkembangan Nilai AKIP KKP 2011-2015

Secara nasional dapat disampaikan bahwa KKP merupakan satu-satunya

Kementerian bidang teknis yang dapat mencapai Akuntabilitas Kinerja dengan

kriteria "A". Dari hasil evaluasi Kementerian PAN dan RB pada tahun 2015,

Kementerian Kelautan dan Perikanan berada pada posisi ketiga setelah

Kementerian Keuangan dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 30

IKU 4: Nilai Evaluasi atas Implementasi Reformasi Birokrasi KKP

Nilai implementasi Reformasi Birokrasi (RB) KKP adalah tingkat proses

pelaksanaan reformasi birokrasi lingkup KKP untuk mewujudkan birokrasi yang

lebih baik sehingga aparatur KKP mampu bekerja secara lebih profesional,

efektif, dan akuntabel di dalam memberikan pelayanan dan melaksanakan

program pembangunan bidang KP. Evaluasi RB dilaksanakan tahunan oleh

Kementerian PAN dan RB dimana pada tahun 2016 dilaksanakan pada

Triwulan IV. Upaya yang dilakukan Itjen untuk mencapai target IKU ini pada

tahun 2016 antara lain:

1. Reviu Pengisian Kertas Kerja Pengungkit dan Hasil pada 10 Eselon I.

2. Reviu Pelaksanaan Survey Internal dan Eksternal pada 10 Eselon I.

3. Simulasi Penilaian Kertas Kerja PMPRB secara Manual atau Online.

4. Reviu Penilaian dengan Relevansi Bukti/Evidence (Panel I dan II).

5. Pendampingan Tim Verikator Kementerian PAN dan RB.

Dari hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) online

Tahun 2015 yang disampaikan secara online ke Kementerian PAN dan RB

pada bulan November 2015, nilai RB KKP mencapai 70,51 atau masuk dalam

kategori BB, sedangkan usulan nilai RB kepada Kementerian PAN dan RB yang

disampaikan pada tahun 2016 mencapai nilai 91,03 berdasarkan self

assessment oleh Itjen KKP, namun hingga laporan ini dibuat belum ada hasil

resmi dari Kementerian PAN dan RB. Harapannya adalah nilai RB KKP pada

Tahun 2016 ini mencapai A atau minimal nilai 80. Dalam perkembangannya

nilai RB Itjen mengalami fluktuasi, hal tersebut tidak terlepas dari berbagai

kondisi dan kendala untuk kita perbaiki secara berkelanjutan. Perkembangan

implementasi Reformasi Birokrasi KKP dapat dilihat pada Gambar berikut:

Gambar 9. Perkembangan Nilai RB KKP Tahun 2012-2015

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 31

IKU 5: Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (Kumulatif)

Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah sebutan atau predikat yang diberikan

oleh Kementerian PAN dan RB kepada suatu unit kerja yang memenuhi syarat

indikator hasil WBK dan memperoleh hasil penilaian indikator proses di atas 75

poin pada Zona Integritas (ZI) dan telah memperoleh opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) dari BPK atas laporan keuangannya. Evaluasi WBK

dilaksanakan oleh Kementerian PAN dan RB pada Triwulan IV Tahun 2016.

Upaya yang telah dilakukan Itjen KKP pada Tahun 2016 untuk mencapai target

IKU ini antara lain koordinasi dengan Kementerian PAN dan RB dan

Pemantauan Implementasi WBK/WBBM pada 6 lokasi.

Pada Tahun 2016 terdapat penambahan unit kerja yang berstatus menjadi

Wilayah Bebas dari Korupsi yaitu Direktorat Pengendalian Penangkapan Ikan,

dengan begitu jumlah unit kerja berstatus WBK lingkup KKP secara kumulatif

dari Tahun 2014 menjadi 4 unit kerja. Capaian ini masih dibawah target yang

telah ditetapkan untuk tahun 2016 yaitu sebanyak 6 unit kerja berstatus WBK.

Tidak tercapainya target ini antara lain disebabkan tidak seluruh unit kerja yang

telah diusulkan KKP ke KemenPAN dan RB dilakukan penilaiannya dan unit

kerja yang terpilih untuk dinilai belum seluruhnya mendapat predikat WBK.

Selain itu, penyebab lainnya adalah hasil penilaian persepsi pelayanan publik

dan persepsi korupsi yang belum memenuhi kriteria pada unit kerja yang dinilai.

Tabel 10. Unit Kerja KKP yang Mendapat Predika WBK

NO UNIT KERJA TAHUN

PREDIKAT WBK

1 Balai Karantina Ikan Kelas II Semarang 2014

2 Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi

2014

3 Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat, Kalimantan Barat

2015

4 Direktorat Pengendalian Penangkapan Ikan 2016

Perkembangan capaian IKU ini dapat disampaikan bahwa pada tahun 2015

Itjen KKP menargetkan jumlah unit kerja berpredikat WBK lingkup KKP

sebanyak 4 unit kerja, namun realisasi yang dapat dicapai sebanyak 3 unit

kerja. Itjen KKP harus dapat mendorong minimal 3 unit kerja ditetapkan sebagai

Wilayah Bebas dari Korupsi pada tahun 2017. Target unit kerja berstatus WBK

sampai dengan tahun 2019 disampaikan pada tabel berikut.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 32

Tabel 11. Target Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK lingkup KKP Tahun 2015-2019

Indikator Kinerja 2015 2016 Target *)

T R T R 2017 2018 2019

Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (kumulatif)

4 3 6 4 8 10 12

Keterangan : T = Target; R = Realisasi *) Target akan direvisi sejalan dengan revisi Renstra KKP dan Itjen KKP.

IKU 6: Level Kapabilitas Itjen (IACM)

Level Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) melalui metode

Internal Audit Capability Model (IACM) merupakan gambaran kondisi tata kelola

organisasi dan langkah-langkah yang dilakukan oleh APIP untuk

mengembangkan pengawasan intern yang efektif dan profesional. Level ini

diperoleh dari hasil evaluasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP).

Adapun upaya yang dilakukan Itjen KKP untuk mencapai Level Kapabilitas

(IACM) dengan target Level 3 pada tahun 2016 antara lain Penyempurnaan

Program Kerja Pengawasan, Evaluasi Kendali Mutu Kegiatan Pengawasan,

Telaah Sejawat intern dan ekstern (oleh Inspektorat Utama Bappenas),

Pelatihan Operasional Aplikasi Sistem Manajemen Audit dan Peningkatan

Kapasitas Aparatur Itjen KKP.

Dari hasil evaluasi BPKP pada tahun 2015, tingkat kapabilitas Itjen KKP berada

pada Level 3 (Integrated) dengan catatan. Adapun rekomendasi yang diberikan

oleh BPKP kepada Inspektur Jenderal KKP adalah menyusun rencana tindak

lanjut untuk menuju ke level 3 pada elemen 3 yaitu melakukan Quality

Assurance and Improvement Program (QAIP) secara periodik terkait dengan

pengawasan yang dilakukan dan menyusun laporan hasil pelaksanaanya, serta

mengembangkan sistem dan prosedur untuk memonitor dan melaporkan

pelaksanaan program QAIP. Perbaikan tersebut telah dilaksanakan oleh Itjen

KKP dan saat ini telah dilakukan penilaian lebih lanjut oleh BPKP.

Evaluasi IACM tahun 2016 dilaksanakan oleh BPKP pada Triwulan IV 2016,

namun hingga saat ini masih dalam proses koordinasi menunggu hasil penilaian

dari Tim BPKP. Sampai dengan 31 Desember 2016, APIP yang telah mencapai

level 3 untuk K/L pusat baru mencapai 8 APIP (termasuk Itjen KKP) dari 88

APIP K/L Pusat atau baru mencapai 9,09%. Sedangkan secara nasional dari

seluruh APIP di Indonesia (APIP K/L Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota), baru

terdapat 23 APIP di Level 3 dari 630 APIP atau baru sekitar 3,65%.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 33

Tabel 12. Level Kapabilitas APIP di Indonesia berdasarkan Metode IACM

No APIP Jumlah

APIP

Capaian Level Kapabilitas APIP (IACM)

1 2 3 Belum dinilai

1 Kementerian/Lembaga 88 31 21 8 *) 28

2 Provinsi 34 12 18 3 1

3 Kab/Kota 508 278 211 12 7

TOTAL 630 321 250 23 36

% Capaian 50,95% 39,68% 3,65% 5,71%

Sumber : BPKP, Desember 2016 Keterangan : *) termasuk Itjen KKP

Internal Process Perspective adalah suatu proses kunci yang dilaksanakan

organisasi untuk memberikan kontribusi kepada pengguna jasa sesuai dengan

sasaran kinerja pada Customer Perspective. Perspektif ini terdiri dari 3 (tiga) SS

dan didukung oleh 8 (delapan) IKU. Capaian kinerja dari masing-masing SS dan

IKU pada perspektif ini disampaikan sebagai berikut:

SS ke-3 “Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis

Risiko”, merupakan proses yang menjadi fokus Itjen KKP pada tahap

perencanaan dalam menjaga kualitas mutu pengawasan. SS-3 ini didukung

oleh dua buah IKU yaitu IKU-7 “Indeks efektivitas kebijakan pemerintah” dalam

hal ini kebijakan pengawasan Itjen dan IKU-8 “Persentase Perencanaan

Pengawasan Internal Berbasis Risiko lingkup KKP” sebagai dasar perumusan

kebijakan pengawasan tahun 2016. Gambaran dari 2 buah IKU pendukung SS

ke-3 ini disajikan pada tabel berikut.

Tabel 13. Capaian Kinerja SS-3 “Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko”

Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real %

Capaian *)

Bobot IKU (%)

Skor SS Per IKU

(%) Status

IK 7 Indeks efektivitas kebijakan pemerintah

Nilai 6,5 Maximize 8,22 120,00 67 84,31 Baik

IK 8 Persentase perencanaan pengawasan internal berbasis risiko lingkup KKP

% 100 Maximize 100 100 33 33,33

Baik

NSS: SS 3 - Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko 117,64 Baik

Keterangan : *) persentase capaian kinerja maksimal 120%

SS-3: Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 34

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kedua IKU pendukung SS ke-3 dapat

mencapai target dan memberikan kontribusi keberhasilan SS ke-3. Secara lebih

rinci capain kinerja dari masing-masing IKU pendukung SS ke-3 disampaikan

sebagai berikut.

IKU 7: Indeks Efektivitas Kebijakan Pemerintah

Suatu ukuran untuk menilai sejauh mana efektivitas kebijakan pengawasan Itjen

KKP didalam mengawal pelaksanaan program dan kegiatan lingkup KKP.

Efektivitas kebijakan pengawasan tersebut diukur melalui survei terhadap mitra

kerja Itjen selama tahun 2016.

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian IKU tersebut antara

lain Sosialisasi Kebijakan Pengawasan Itjen KKP Tahun 2016 kepada seluruh

mitra kerja pada acara Rapat Kerja Pengawasan, Penyusunan Program Kerja

Pengawasan Tahunan Berbasis Risiko dan Evaluasi Pasca Pengawasan. Pada

tahun 2016 Itjen KKP menargetkan nilai Indeks Efektivitas Kebijakan

Pemerintah sebesar 6,5 atau naik setengah poin bila dibandingkan dengan

tahun sebelumnya.

Pada Triwulan IV Tahun 2016 Itjen KKP mengadakan survei efektivitas

kebijakan yang melibatkan satker lingkup KKP Kebijakan yang diuji pada tahun

2016 ini sebanyak 2 kebijakan yaitu implementasi pengawasan intern oleh Itjen

KKP dan kebijakan terkait pengendalian gratifikasi di Lingkungan KKP. Hasil

survei mendapatkan hasil berupa indeks sebesar 8,22 point, atau dapat

dikatakan bahwa hasilnya telah melebihi target untuk tahun 2016. Angka

capaian itu berarti bahwa kebijakan pengawasan Itjen KKP yang telah

dilaksanakan dipandang baik oleh mitra kerja Itjen KKP.

Jika dibandingkan, pengukuran IKU ini pada Tahun 2016 berbeda dengan

Tahun 2015, dimana pada Tahun 2015 efektivitas kebijakan tersebut diukur dari

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dari hasil survei yang dilakukan oleh Pusat

Data dan Informasi KKP kemudian diadopsi langsung menjadai capaian seluruh

unit eselon I. Dari hasil survei tahun 2015, Indeks Kepuasan Masyarakat

terhadap kinerja KKP sebesar 8,1 dari target 6. Sehingga secara umum tidak

dapat dibandingkan langsung, namun pengukuran tahun 2016 lebih jelas hasil

dan sasaran yang ditujunya, dan bukan adopsi langsung dari nilai level 0 (KKP).

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 35

IKU 8: Persentase Perencanaan Pengawasan Internal Berbasis Risiko

lingkup KKP

IKU 8 ini merupakan persentase kegiatan pengawasan Itjen dalam PKPT yang

mengacu pada penilaian risiko dengan didasarkan pada anggaran, program

prioritas dan hasil pengawasan APIP maupun faktor lainnya yang dapat menjadi

dasar penilaian risiko pada seluruh unit eselon I lingkup KKP. Ukuran yang

diambil untuk perencanaan pengawasan internal yang telah berbasis risiko

adalah apabila sebanyak 100% tema pengawasan unggulan/prioritas, unit

Eselon I, dan provinsi/kab/kota pelaksana program/kegiatan KKP yang berisiko

tinggi telah dimasukkan dalam PKPT. Berdasarkan hasil penilaian risiko yang

dilakukan terdapat sekurangnya 57 jenis kegiatan yang berisiko tinggi dan

seluruhnya telah dicantumkan dalam PKPT Itjen KKP Tahun 2016.

Tabel 14. Peta Risiko Program/Kegiatan KP Tahun 2016

No. Unit Eselon I Jenis Kegiatan Berisiko Tinggi

PKPT 2016

Dicantumkan Tdk Dicantumkan

1 SETJEN 2 2 100% 0 0%

2 DJPT 7 7 100% 0 0%

3 DJPB 9 9 100% 0 0%

4 DJ PRL 6 6 100% 0 0%

5 DJ PSDKP 6 6 100% 0 0%

6 DJ PDSPKP 10 10 100% 0 0%

7 BALITBANG KP 6 6 100% 0 0%

8 BPSDMPKP 6 6 100% 0 0%

9 BKIPM 5 5 100% 0 0%

10 ITJEN 0 0 0% 0 0%

Dari hasil penilaian risiko tersebut, seluruh objek baik berdasarkan tema

maupun pelaksana program yang berisiko tinggi telah masuk kedalam PKPT

Itjen KKP Tahun 2016, dengan demikian perencanaan pengawasan internal

berbasis risiko lingkup KKP dengan target 100% telah tercapai.

Setelah melaksanakan proses perencanaan pengawasan yang berbasis risiko,

selanjutnya Itjen KKP berupaya mewujudkan “Terselenggaranya Pengawasan

Internal KKP yang Efektif dan Efisien” yang menjadi Sasaran Strategis (SS)

ke-4. SS tersebut diukur dengan 4 IKU yang dapat mencerminkan pelaksanaan

pengawasan internal yang efektif dan efisien. Gambaran IKU tersebut dan

realisasinya disampaikan sebagai berikut.

SS-4 : Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 36

Tabel 15. Capaian Kinerja SS-4 “Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang Efektif dan Efisien”

Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real %

Capaian *)

Bobot IKU (%)

Skor SS Per IKU

(%) Status

IK 9 Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP

% 82,50 Maximize 55,12 66,81 25 16,70 Buruk

IK 10 Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan RB (SPI, RB, SAKIP, Yanblik) untuk perbaikan kinerja KKP

% 82,50 Maximize 68,02 82,45 25 20,61 Kurang

IK 11 Jumlah rekomendasi perbaikan kebijakan yang strategis lingkup KKP

Reko-mendasi

15 Maximize 16 106,67 25 26,67 Baik

IK 12 Persentase cakupan lokasi Pengawasan Pelaksanaan Program Prioritas KKP

% 60 Maximize 92,11 120,00 25 30,00 Baik

NSS: SS 4 - Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien 93,98 Kurang

Keterangan : *) persentase capaian kinerja maksimal 120%

Dari Tabel 12 dapat disampaikan bahwa dari 4 IKU yang mendukung SS-4,

sebanyak 2 IKU yaitu IKU 9 dan IKU 10 tidak mencapai target sedangkan 2 IKU

lainnya yaitu IKU 11 dan IKU 12 dapat mencapai target. Terdapat dua IKU yang

tidak mencapai target, sehingga capaian kinerja SS-4 tergolong kategori kurang

dengan capaian 93,98%. Rincian kinerja pada masing-masing IKU tersebut

disampaikan sebagai berikut:

IKU 9: Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan yang

Dimanfaatkan Untuk Perbaikan Kinerja Lingkup KKP

Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk

perbaikan kinerja adalah jumlah rekomendasi hasil pengawasan Itjen KKP yang

ditindaklanjuti (proses dan/atau tuntas) oleh seluruh mitra kerja yang menjadi

objek pengawasan dengan target 82,50% rekomendasi ditindaklanjuti pada

tahun 2016. Dari hasil pengukuran kinerja s.d. Triwulan IV Tahun 2016, jumlah

rekomendasi yang telah ditindaklanjuti atau dimanfaatkan untuk perbaikan

kinerja oleh mitra kerja Itjen sampai dengan Triwulan IV Tahun 2016 sebanyak

55,12% dari target Tahun 2016 sebesar 82,50% atau pencapaiannya terhadap

target sebesar 66,81%.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 37

Tabel 16. Capaian dan Target Kinerja IKU-9 Tahun 2015-2019

Indikator Kinerja 2015 2016 Target *)

T R T R 2017 2018 2019

Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP

82,25% 70,78% 82,50% 55,12% 83% 83,50% 84%

Keterangan : *) Target sebelum dilakukan revisi Renstra Itjen KKP

Capaian IKU ini pada Tahun 2016 tidak mencapai target dan hal ini serupa

dengan Tahun 2015 yang juga tidak mencapai target. Dilihat dari angka capaian

tahun 2016, dibutuhkan peningkatan sekitar 27,88% untuk mencapai target

tahun 2017 sebesar 83%. Kondisi ini perlu menjadi fokus perbaikan untuk

percepatan tindak lanjutnya di masa datang sehingga hasil pengawasan dapat

dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja oleh mitra kerja. Untuk mencapai target

tersebut, Itjen akan meningkatkan pemantauan penyelesaian tindak lanjut hasil

pengawasan oleh seluruh Inspektorat pada tahun 2017. Adapun upaya yang

telah dilaksanakan Itjen KKP pada tahun 2016 dalam hal percepatan

penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan antara lain melaksanakan

Pemutakhiran Data Hasil Pengawasan dan Koordinasi/Pemantauan Tindak

Lanjut. Beberapa penyebab tidak tercapainya target tersebut adalah terdapat

kebijakan penghematan anggaran Itjen KKP, kurangnya komitmen dari mitra

Itjen dalam penyelesaian tindak lanjut temuan hasil pengawasan, serta adanya

perubahan tugas dan fungsi unit kerja Itjen KKP yang terkait dengan kegiatan

pemantauan tindak lanjut.

IKU 10: Persentase Jumlah rekomendasi hasil pengawasan RB untuk

Perbaikan Kinerja KKP

Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan RB yang dimanfaatkan

untuk perbaikan kinerja adalah jumlah rekomendasi hasil pengawasan SPIP,

Pelayanan Publik, SAKIP, dan implementasi RB dari Itjen KKP yang telah

ditindaklanjuti (proses dan/atau tuntas) oleh seluruh mitra kerja yang menjadi

objek pengawasan dengan target Tahun 2016 sebesar 82,50% rekomendasi

ditindaklanjuti.

Dari hasil pengukuran kinerja IKU ini sampai dengan Triwulan IV Tahun 2016,

jumlah rekomendasi yang telah ditindaklanjuti atau dimanfaatkan untuk

perbaikan kinerja oleh mitra kerja Itjen mencapai 68,02% dari target untuk

sebesar 82,50% atau pencapaiannya sebesar 82,45% dari target. Hal ini

menggambarkan bahwa IKU ini tidak mencapai target. Faktor penyebab tidak

tercapainya IKU ini relatif sama dengan IKU-9, khususnya dikarenakan

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 38

kurangnya komitmen mitra kerja didalam percepatan penyelesaian tindak lanjut

hasil pengawasan RB (manajerial) Itjen KKP dan pemantauan lebih ketat oleh

Itjen KKP. Kondisi perkembangan capaian IKU-10 pada posisi target tahunan

jangka menengah 2015-2019 disampaikan pada tabel berikut.

Tabel 17. Capaian dan Target IKU-10 Tahun 2015-2019

Indikator Kinerja 2015 2016 Target *)

T R T R 2017 2018 2019

Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan RB (manajerial) untuk perbaikan kinerja KKP

82,25% 61,16% 82,50% 68,02% 83% 83,50% 84%

Keterangan : *) Target sebelum dilakukan revisi Renstra Itjen KKP

Dari angka capaian tahun 2016, terlihat adanya peningkatan capaian kinerjanya

yang signifikan dibandingkan hasil capaian pada Tahun 2015 yaitu dari 61,16%

menjadi 68,02% di Tahun 2016, walaupun masih berada dibawah target tiap

tahunnya. Percepatan penyelesaian tindak lanjut pengawasan RB (Manajerial)

untuk perbaikan kinerja KKP perlu dilakukan pada tahun mendatang. Untuk

mencapai target tersebut, Itjen KKP akan melaksanakan upaya perbaikan yang

sama dengan IKU ke-9 yaitu meningkatkan koordinasi dan pemantauan

penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan oleh seluruh Inspektorat pada

tahun 2016. Lebih lanjut lagi, Itjen KKP akan membuat mekanisme tindak lanjut

hasil pengawasan yang lebih efektif dengan menggunakan Sistem Informasi.

IKU 11: Jumlah Rekomendasi Perbaikan Kebijakan lingkup KKP

Jumlah rekomendasi perbaikan kebijakan adalah rekomendasi yang diberikan

oleh Itjen KKP kepada seluruh mitra kerja yang menjadi objek pengawasan

untuk melakukan perubahan, penambahan dan/atau penyempurnaan peraturan,

kebijakan, maupun sistem dan prosedur administrasi/operasi. Pada tahun 2016,

Itjen menargetkan akan melakukan pengawasan dan memberikan rekomendasi

perbaikan terhadap minimal 15 kebijakan lingkup KKP selama tahun 2016.

Berdasarkan pemantauan kinerja s.d. Triwulan IV Tahun 2016, terdapat 16

rekomendasi perbaikan kebijakan kepada mitra Itjen KKP, dengan demikian

capiaan IKU rekomendasi perbaikan kebijakan telah melebihi target 100% untuk

tahun 2016. Rekomendasi kebijakan selama Tahun 2016 adalah :

1. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait pemenuhan pedoman/SOP

pelaksanaan rapat di dalam kantor diluar jam kerja lingkup Itjen KKP.

2. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait hasil pemantauan persiapan

kegiatan PSKPT di Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Sarmi Tahun

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 39

2016, khususnya rekomendasi perubahan penanggung jawab PSKPT

menjadi setingkat Eselon II.

3. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait penugasan tenaga honorer

khususnya terkait pengusulan dan pengalokasian anggaran tenaga honorer.

4. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait penyusunan pedoman teknis

pelaksanaan kendali mutu kegiatan pengawasan di lingkungan Itjen KKP.

5. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait perijinan kapal Inkamina dan Mina

Maritim.

6. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait pelaksanaan lelang benda sitaan

pada Ditjen PSDKP.

7. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait rancangan pedoman teknis paket

bantuan sarana penangkapan ikan TA 2016.

8. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait hasil pemantauan pada

pembangunan Kebun Bibit Rumput Laut TA 2015 di Kabupaten Takalar dan

Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulsel.

9. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait evaluasi petunjuk pelaksanaan

kegiatan prioritas lingkup DJPB TA 2016.

10. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait perencanaan kegiatan dan

penganggaran untuk enumerator TA 2017.

11. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait persyaratan pengalokasian

bantuan KKP kepada masyarakat/pemda.

12. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait PermenKP Nomor 46/PERMEN-

KP/2014 tentang Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan yang

masuk ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia.

13. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait penghapusan rekomendasi dari

asosiasi dalam prosedur ijin pemasukan hasil perikanan.

14. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait hasil evaluasi Peraturan Inspektur

Jenderal No.95.17.2/PER-IRJEN/2013 tentang Kode Etik Pegawai Itjen.

15. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait telaah tentang organisasi dan tata

kerja Inspektorat Jenderal KKP.

16. Rekomendasi perbaikan kebijakan terkait perlu adanya perbaikan tata kelola

lembaga pendidikan lingkup BPSDMKP.

Kegiatan yang telah dilaksanakan selama untuk mencapai target IKU ini adalah

Pengawasan terhadap peraturan, kebijakan, sistem dan prosedur

administrasi/operasi lingkup KKP seluruh mitra kerja. Selain itu, adanya

rekomendasi kebijakan ini sejalan dengan kebijakan pengawasan tahun 2016,

selain sebagai penjamin mutu (Quality Assurance), Itjen menitikberatkan

perannya sebagai konsultan yang akan memberikan jasa konsultasi serta saran

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 40

perbaikan (Advisory Services) dalam proses pelaksanaan program/kegiatan

juga pada tataran kebijakan.

IKU 12: Persentase cakupan lokasi Pengawasan Pelaksanaan Program

Prioritas KKP

Persentase cakupan lokasi Pengawasan Pelaksanaan Program Prioritas KKP

adalah jumlah lokasi pelaksanaan Program Prioritas KKP yang dapat diawasi

oleh Itjen KKP pada tahun 2016 dengan target 60%. Berdasarkan hasil

pengumpulan dan pengukuran data kinerja sampai dengan Semester II Tahun

2016, realisasi cakupan lokasi pengawasan program prioritas sebesar 92,11%

dari target 60% untuk tahun 2016. Dengan demikian capaian IKU ini telah

mencapai 153,52% dari target. Dibandingkan dengan tahun 2015, capaian pada

tahun 2016 ini mengalami kenaikan capaian kinerja yang cukup signifikan yaitu

dari 70,67% dari target 60% pada tahun 2015 menjadi 92,11% dari target 60%

pada Tahun 2016. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai IKU

ini antara yaitu, kegiatan pengawasan seperti audit, evaluasi, dan

pemantauan/pendampingan atas pelaksanaan program prioritas lingkup KKP.

Pelaksanaan pengawasan yang efektif dan efisien tidak terlepas dari adanya

pengendalian pengawasan internal yang efektif. Pengendalian dimaksud

menjadi SS ke-5 yang dilaksanakan melalui dua buah IKU yaitu IKU ke-13

“Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan yang

memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP” dan IKU ke-14 “Persentase

tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan Program Kerja Pengawasan Tahunan

(PKPT)”.

Tabel 18. Capaian Kinerja SS-5 “Terselenggaranya Pengendalian Pengawasan Internal yang efektif”

Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real %

Capaian

Bobot IKU (%)

Skor SS Per IKU

(%) Status

IK 13 Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan yang memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP

% 82 Maximize 80,77 98,50 50 49,25 Kurang

IK 14 Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT

% 82 Maximize 96,18 117,29 50 58,65 Baik

NSS: SS 5 - Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan Internal yang efektif 107,90 Baik

SS-5 : Terselenggaranya Pengendalian Pengawasan Internal yang efektif

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 41

Dari Tabel 18 dapat disampaikan bahwa dari kedua IKU pendukung SS ke-5,

capaian IKU 13 sedikit dibawah target yaitu tercapai 80,77% dari target 82%.

Sedangkan IKU 14 pencapaiannya jauh lebih tinggi dari target yang ditetapkan

yaitu mencapai 96,18% dari target 82%. Rincian kinerja pada masing-masing

IKU pada SS ke-5 tersebut disampaikan sebagai berikut:

IKU-13: Persentase Pelaksanaan Penugasan Pengawasan dan Pelaporan

Hasil Pengawasan yang Memenuhi Standar Mutu Pengawasan

Persentase pelaksanaan penugasan pengawasan dan pelaporan hasil

pengawasan yang memenuhi standar pelaksanaan pengawasan adalah jumlah

penugasan dan pelaporan hasil audit oleh Itjen KKP pada mitra kerja yang

memenuhi standar mutu pengawasan pada tahun 2016 dengan target minimal

82% pelaksanaan pengawasan sesuai standar. Capaian IKU ini telah diukur

pada bulan Desember 2016.

Berdasarkan hasil pengukuran, realisasi capaian IKU ini sebesar 80,77% dari

target 82% untuk Tahun 2016 atau tercapai sebesar 98,50% dari target. Hasil

tersebut didapatkan dari penilaian dan evaluasi terhadap kendali mutu (KM)

atas kegiatan pengawasan, khususnya audit selama tahun 2016. Hasil tersebut

berada sedikit dibawah target yang berarti belum tercapai sesuai yang

diinginkan. Kondisi tersebut disebabkan belum adanya SOP dan Pedoman

teknis yang mengatur pemenuhan kendali mutu pengawasan termasuk sanksi

dan reward atas pelaksanaannya.

Salah satu tindak lanjut yang menjadi fokus perbaikan di Tahun 2017adalah

penggunaan teknologi informasi dalam peningkatan kualitas mutu pengawasan

serta penyusunan pedoman teknis. Selain itu, diharapkan adanya dukungan

para auditor untuk meningkatkan secara terus menerus kualitas pelaksanaan

pengawasan serta pengendalian secara berjenjang sampai level auditor

pengendali mutu. Selain itu, Itjen juga melakukan evaluasi atas implementasi

Kendali Mutu Pengawasan setiap semester dibawah koordinasi Inspektorat V

untuk menjaga pelaksanaan dan pelaporan pengawasan tetap sesuai dengan

standar mutu pengawasan.

Perkembangan pelaksanaan penugasan dan pelaporan yang memenuhi

standar pelaksanaan pengawasan dari tahun ke tahun dapat dilihat pada Tabel

berikut:

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 42

Tabel 19. Perkembangan Pelaksanaan Penugasan Pengawasan dan Pelaporan

Hasil Pengawasan yang Memenuhi Standar Mutu Pengawasan

Indikator Kinerja Utama 2013 2014 2015 2016

Pelaksanaan Penugasan Pengawasan dan Pelaporan Hasil

Pengawasan yang Memenuhi Standar Mutu Pengawasan 73,69% 88,69% 94,18% 80,77%

Dari data yang disampaikan pada Tabel 19 diketahui bahwa dari tahun ke tahun

jumlah pelaksanaan penugasan Itjen KKP yang memenuhi standar semakin

meningkat terkecuali pada tahun 2016 terjadi penurunan sebesar 13,41% dari

94,18% menjadi 80,77%. Sebagaimana upaya perbaikan diatas, maka

diharapkan bahwa pada Tahun 2017 akan terjadi peningkatan kualitas

penugasan pengawasan sesuai dengan standar mutu pengawasan yang ada.

IKU 14 : Persentase Tingkat Kepatuhan terhadap Pelaksanaan PKPT

Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT adalah persentase

kesesuaian pelaksanaan penugasan pengawasan dengan PKPT pada periode

pengukuran dengan target 82% penugasan pengawasan sesuai dengan PKPT

pada tahun 2016. Hasil pengukuran selama Tahun 2016, tingkat kepatuhan

terhadap PKPT sebesar 96,18% dari target sebesar 82%, dengan demikian

capaian IKU ini telah memenuhi target dan pencapaiannya adalah 117,29% dari

target. Nilai capaian IKU ini sangat dipengaruhi oleh Kebijakan Pimpinan agar

pelaksanaan pengawasan tetap dalam koridor PKPT yang dibuat.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target IKU ini adalah

monitoring perencanaan penugasan dan evaluasi pelaksanaan PKPT. Dalam

perkembangan tahunan, capaian IKU ini dapat disampaikan bahwa pada Tahun

2015 jumlah penugasan pengawasan yang sesuai dengan PKPT sebanyak

86% dari target 80%. Hal ini berarti terjadi peningkatan yang signifikan pada

tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015. Kondisi ini berarti PKPT telah

dijadikan acuan utama dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

pengawasan agar pengawasan yang dilaksanakan menjadi lebih efektif.

Learning and Growth Perspective adalah langkah yang harus dilakukan dalam

hal pengembangan organisasi, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), Sistem

Informasi, fasilitas dan anggaran yang digunakan didalam melaksanakan

pencapaian sasaran kinerja organisasi. Perspektif ini terdiri dari 4 SS dan 9 IKU

dengan capaian kinerja sebagai berikut.

LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 43

SS ke-6 terdiri dari 2 buah IKU yaitu IKU-15 “Indeks kompetensi dan integritas

pegawai Itjen KKP” dan IKU-16 “Persentase pegawai Itjen KKP yang memenuhi

standard diklat”. Gambaran perkembangan kinerja kedua IKU tersebut

disampaikan sebagai berikut.

Tabel 20. Capaian Kinerja SS-6 “Terwujudnya ASN Itjen KKP yang

kompeten, Profesional, dan Berintegritas”

Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Reali-sasi

% Capaian

*)

Bobot IKU (%)

Skor SS Per IKU (%)

Status

IK 15 Indeks kompetensi dan integritas

Indeks 77 Maximize 79,80 103,64 33 34,55 Baik

IK 16 Persentase pegawai Itjen yang memenuhi standar diklat

% 60 Maximize 82,81 120 67 80,00 Baik

NSS: SS 6 - Tersedianya ASN Itjen KKP yang kompeten, profesional, dan berintegritas 114,55 Baik

Keterangan : *) persentase capaian kinerja maksimal 120%

Sebagaimana disajikan pada tabel di atas, SS-6 didukung oleh dua buah IKU

yang menunjukan bahwa didalam meningkatkan kinerja pengawasan, Itjen KKP

tidak hanya melakukan upaya perbaikan tata kelola dan mutu pengawasan

namun juga meningkatkan kualitas aparatur pengawasan. Tabel tersebut juga

menunjukan bahwa kedua IKU pendukung SS ke-6, pencapaiannya melebihi

target sehingga SS-6 dapat tercapai secara maksimal dengan capaian NSS

sebesar 114,55%. Secara lebih jelas capaian kinerja dari kedua IKU tersebut

disampaikan sebagai berikut.

IKU 15 : Indeks Kompetensi dan Integritas Pegawai Itjen

Indeks Kompetensi dan Integritas Pegawai Itjen KKP adalah suatu ukuran yang

menunjukan tingkat kemampuan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan

kemampuan dan pengetahuan juga kecenderungan untuk patuh pada aturan

dan norma pegawai lingkup KKP dengan target pada Tahun 2016 adalah nilai

indeks 77. Dasar penentuan Indeks Kompetensi dan Integritas diambil dari

Kompetensi Hasil Assessment, Kehadiran Pegawai, Capaian Kinerja Pegawai

(Sasaran Kerja Pegawai/SKP) dan kepatuhan terhadap Laporan Harta

Kekayaan ASN/Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara

(LHKASN/LHKPN).

Sampai dengan Semester II Tahun 2016 capaian IKU telah mencapai indeks

79,80 dari target indeks sebesar 77 untuk Tahun 2016 atau telah mencapai

target yang telah ditetapkan dengan persentase 103,64% dari target.

SS-6: Tersedianya ASN Itjen KKP yang Kompeten, Profesional, dan Berintegritas

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 44

Adapun Upaya yang dilakukan Itjen dalam meningkatkan kompetensi dan

integritas pegawainya antara lain melalui penilaian kompetensi pegawai,

pengelolaan LHKASN dan LHKPN, pendidikan dan pelatihan, dan penerapan

kode etik, pengisian LHKASN/LHKPN, pengukuran SKP, Asesment Pegawai

dan monitoring kehadiran pegawai. Perkembangan capaian tahunan IKU ini

pada tahun 2015 mencapai angka 80 dari target 65. Dengan dasar besaran

realisasi diatas target tersebut, maka Itjen meningkatkan angka target tahun

2016 menjadi 77.

IKU 16 : Persentase Pegawai Itjen yang Memenuhi Standar Diklat

Persentase pegawai Itjen KKP yang memenuhi standar pendidikan dan

pelatihan (Diklat) adalah jumlah pegawai Itjen KKP yang telah mengikuti diklat

sesuai dengan standar pada jabatannya dibandingkan dengan jumlah seluruh

pegawai Itjen KKP, dengan target minimal 60% pegawai Itjen terpenuhi

kebutuhan diklatnya pada tahun 2016. Perkembangan capaian IKU ini dapat

disampaikan bahwa berdasarkan hasil pengukuran capaian IKU ini sampai

dengan Triwulan IV Tahun 2016 sebesar 82,81% dari target 60% untuk Tahun

2016 atau besaran pencapaiannya terhadap target adalah 138,02%.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target IKU ini adalah

menyusun peta pegawai dan peta kebutuhan diklat pegawai, serta pelaksanaan

diklat yang bekerjasam dengan pihak diluar Itjen KKP seperti BPKP, YPIA, dan

BPSDMKP sesuai kebutuhan pegawai. Perkembangan capaian tahunan IKU ini

pada tahun 2015 adalah 100%, namun pada tahun 2015 pengukuran hanya

dilakukan terbatas pada pegawai yang berstatus fungsional auditor. Atas dasar

besaran capaian tahun 2015 tersebut, maka pada tahun 2016, Itjen

memperluas cakupan sasaran standar diklat terhadap seluruh pegawai Itjen.

Sasaran Strategis ke 7 menunjukan upaya yang dilakukan oleh Itjen KKP di

dalam mengembangkan sistem informasi di dalam mendukung tugas dan

fungsinya sebagai pengawas internal. SS-7 ini didukung oleh 2 buah IKU yaitu

IKU 17 “Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan

yang terstandar Lingkup Itjen” dan IKU 18 “Persentase Penggunaan Informasi

Pengawasan berbasis IT lingkup Itjen KKP. Gambaran kinerja kedua IKU

tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

SS-7: Tersedianya Manajemen Pengetahuan yang Handal dan Mudah Diakses lingkup Itjen KKP

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 45

Tabel 21. Capaian Kinerja SS-7 “Tersedianya Manajemen Pengetahuan yang Handal dan Mudah Diakses lingkup Itjen KKP”

Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real % Capaian Bobot

IKU (%)

Skor SS Per IKU (%)

Status

IK 17 Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Lingkup Itjen

% 50 Maximize 60 120 50 60,00 Baik

IK 18 Persentase Penggunaan Informasi Pengawasan berbasis IT lingkup Itjen KKP

% 60 Maximize 70,24 117,07 50 58,54 Baik

NSS: SS 7 - Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses Lingkup Itjen 118,54 Baik

Sebagaimana disajikan pada tabel di atas dapat disampaikan bahwa kedua IKU

pendukung SS-7 dapat mencapai target sehingga SS-7 dapat tercapai dengan

skor SS mencapai 118,54%. Secara lebih jelas capaian kinerja dari kedua IKU

tersebut disampaikan sebagai berikut.

IKU 17 : Jumlah Unit Kerja yang Menerapkan Sistem Manajemen

Pengetahuan yang Terstandar Lingkup Itjen

Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan

teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta

untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan

pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari. Capaian IKU ini

diukur pada bulan Desember 2016 dan perhitungannya didasarkan pada

penggunaan aplikasi bitrix24 yang dikoordinasikan Biro Perencanaan dan

Pusdatin KKP. Penilaian pada awalnya hanya tingkat partisipasi dalam aplikasi

bitrix24, namun dalam perkembangannya ditambah dengan variabel aktivitas

dalam memberikan data/komentar dalam aplikasi bitrix24.

Perkembangan capaian IKU ini berdasarkan partisipasi unit kerja lingkup Itjen

KKP pada aplikasi bitrix24. Hasil pengukuran yang dilakukan oleh Biro

Perencanaan dan Pusdatin Setjen KKP untuk Itjen KKP sampai dengan

Triwulan IV Tahun 2016 adalah sebesar 60% dari target sebesar 50% atau

melebihi target pada Tahun 2016 sebesar 120% dari target. Upaya pencapaian

IKU ini telah dijalankan dengan tergabungnya unit kerja eselon II, III, dan IV

lingkup Itjen KKP ke dalam sistem manajamen pengetahuan di KKP (aplikasi

bitrix24) dengan mendaftarkan email pejabat terkait dalam aplikasi bitrix24.

Selain itu, Itjen KKP juga secara mandiri mengembangkan sebuah aplikasi data

sharing lingkup Itjen di http://new.itjen.kkp.go.id/arsip/.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 46

Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target IKU ini adalah

koordinasi dengan Pusdatin dan Biro Perencanaan KKP, pengembangan sistem

informasi pengawasan, dan asistensi implementasi sistem informasi

pengawasan. Pada tahun 2015 untuk IKU ini menggunakan aplikasi KIFI

(kifi.com) yang hanya menekankan pada partisipasi pejabat dalam aplikasi

tersebut, sedangkan dengan aplikasi bitrix24 penekanannya tidak sekadar pada

partisipasi namun pengukurannya pada keaktifan penggunaan aplikasi untuk

data sharing. Perkembangan capaian tahunan IKU ini dapat disampaikan

bahwa pada tahun 2015 sistem manajemen pengetahuan menggunakan

aplikasi KIFI (kifi.com) tercapai 100% dari target sebanyak 40% yaitu jumlah

unit eselon II lingkup Itjen yang berpartisipasi dalam aplikasi KIFI tersebut.

IKU 18 : Persentase Penggunaan Informasi Pengawasan Berbasis

Informasi Teknologi (IT) Lingkup Itjen KKP

IKU ini merupakan sebuah ukuran dari implementasi penggunaan sistem

teknologi informasi dalam mendukung pelaksanaan pengawasan oleh unit kerja

lingkup Itjen KKP. Penggunaan sistem informasi pengawasan tersebut diukur

dari rata-rata jumlah persentase implementasi aplikasi dukungan pengawasan

yang terdiri dari Aplikasi e-dalwas, Aplikasi Penugasan Pengawasan dan

Aplikasi Audit Management System (AMS). Pencapaian IKU ini mencapai

70,24% dari target sebesar 60% untuk tahun 2016, dengan demikian capaian

IKU ini sebesar 117,07% dari target tahun 2016.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target IKU ini adalah

pengembangan sistem informasi pengawasan, sosialisasi dan asistensi

implementasi sistem informasi pengawasan. Perkembangan capaian tahunan

IKU ini dapat disampaikan bahwa pada tahun 2015 persentase penggunaan

informasi pengawasan berbasis Sistem Informasi lingkup Itjen KKP mencapai

94,05% dari target 55%.

Perlu disampaikan bahwa pada tahun 2015 aplikasi dukungan pengawasan

yang digunakan dalam pengukuran adalah Aplikasi e-dalwas, Aplikasi

Penugasan Pengawasan dan Aplikasi Simwas BPK. Aplikasi AMS menjadi

bagian dalam komponen pengukuran tahun 2016 menggantikan aplikasi

Simwas BPK dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas manajemen

pelaksanaan pengawasan internal lingkup KKP guna menghasilkan hasil

pengawasan yang bermutu dan dapat bermanfaat bagi seluruh mitra kerja.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 47

Sasaran Strategis ke-8 menunjukan upaya yang dilakukan oleh Itjen KKP di

dalam membangun tata kelola lingkup Itjen KKP yang handal dan berorientasi

pada pelayanan prima. SS-8 ini didukung oleh 3 buah IKU yaitu IKU 19 “Nilai

Penerapan RB Itjen”, IKU 20 “Nilai SAKIP Itjen”, dan IKU 21 “Indeks persepsi

pegawai KKP terhadap Itjen”. Gambaran kinerja dari ketiga IKU tersebut, dapat

disampaikan bahwa dari 3 IKU yang mendukung SS-8, dua IKU capaiannya

melebihi target dan 1 IKU yaitu IKU 21 tidak mencapai target, namum demikian

jumlah kontribusi dari ketiga IKU terhadap capaian SS-8 cukup baik dengan

capaian sebesar 101,19%. Gambaran capaian ketiga IKU tersebut tersaji pada

Tabel dibawah ini.

Tabel 22. Capaian Kinerja SS-8 “Terwujudnya Birokrasi Itjen yang Efektif,

Efisien, dan Berorientasi Pada Layanan Prima”

Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Realisasi %

Capaian

Bobot IKU (%)

Skor SS Per IKU

(%) Status

IK 19 Nilai Penerapan RB Itjen

Nilai A

(83) Maximize

A (91,76)

110,55 33 36,85 Baik

IK 20 Nilai SAKIP Itjen Nilai

A (89,5)

Maximize A

(89.85) 100,39 33 33,46 Baik

IK 21 Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen

Indeks 4,35 Maximize 4,03 92,64 33 30,88 Kurang

NSS: SS 8 - Terwujudnya Birokrasi Itjen yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima

101,19 Baik

Secara lebih rinci, capaian kinerja masing-masing IKU pada SS ke-8 dapat

dijelaskan sebagai berikut:

IKU 19 : Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi (RB) Itjen KKP

Nilai penerapan Reformasi Birokrasi (RB) Itjen adalah tingkat proses

pelaksanaan reformasi birokrasi di Itjen KKP untuk merubah bentuk birokrasi

yang lama dengan bentuk birokrasi yang lebih baik sehingga aparatur mampu

bekerja secara lebih profesional, efektif, dan akuntabel dalam melaksanakan

perannya sebagai pengawas internal KKP. Pengukuran besarnya capaian nilai

evaluasi atas implementasi Reformasi Birokrasi di lingkup KKP dilakukan

berdasarkan hasil penilaian atas implementasi RB di KKP yang dilaksanakan

melalui Penilaian Mandiri/Evaluasi oleh Inspektorat Jenderal KKP dengan target

nilai 83.

SS- 8: Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 48

Evaluasi implementasi RB yang dilakukan oleh tim Itjen secara self assessment

pada bulan Maret 2016 dan hasilnya pada Mei 2016 dimana Itjen KKP

mendapatkan nilai implementasi RB sebesar 91,76 (kategori A) dari target 83

atau tercapai 110,55% dari target. Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk

mencapai target IKU ini adalah Evaluasi kinerja RB Itjen dan pemantauan tindak

lanjut hasil pengawasan RB. Perkembangan capaian tahunan IKU ini pada

Tahun 2015, Itjen KKP mendapat nilai RB sebesar 83,26 (Kategori A) dari target

BB atau pada tahun 2016 terjadi peningkatan 8,50 point. Perkembangan Nilai

Implementasi RB Itjen KKP secara time series dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 23. Perkembangan Nilai Implementasi RB Itjen KKP

Indikator Kinerja Utama 2013 2014 2015 2016

Nilai Implementasi RB Itjen KKP 65,29 78,88 83,26 91,76

Dari tabel di atas dapat disampaikan bahwa nilai implementasi RB Itjen semakin

meningkat dari tahun ke tahun, hal tersebut menunjukkan Itjen KKP sangat

serius didalam melaksanakan proses reformasi birokrasi dilingkungannya.

Namun demikian, bila dibandingkan dengan unit eseon I lain lingkup KKP, nilai

RB Itjen pada Tahun 2016 berada pada urutan ke-2 sebagaimana ditunjukan

pada gambar berikut.

Gambar 10. Nilai Implementasi RB Unit Eselon I KKP Tahun 2016

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 49

Beberapa hal yang harus menjadi fokus Itjen didalam upaya peningkatan nilai

implementasi RB antara lain:

a. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Road Map dan Rencana

Aksi RB secara berkala dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan.

b. Evaluasi kinerja RB Itjen dan pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan RB

Itjen KKP.

c. Memperbaiki sistem dokumentasi dan sistem pengarsipan khususnya dalam

hal kegiatan strategis termasuk kebijakan dan arahan pimpinan;

d. Menyempurnakan mekanisme dan penerapan pemberian Reward and

Punishment pegawai.

e. Mengoptimalkan peran tim Reformasi Birokrasi Itjen.

IKU 20 : Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Itjen KKP

Akuntabilitas kinerja Itjen adalah perwujudan kewajiban Itjen untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan

kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka

mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran kinerja yang telah

ditetapkan. Akuntabilitas juga diukur melalui manajemen kinerja organisasi yang

terdiri dari lima komponen yaitu Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja,

Evaluasi Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Capaian Kinerja. Pengukuran kondisi

manajemen kinerja/SAKIP untuk level 1 (Itjen KKP) dilakukan melalui evaluasi

oleh Inspektorat V yang dilaksanakan pada bulan Juni s.d. Juli 2016, dengan

hasil evaluasi SAKIP Itjen KKP adalah nilai A (89,85) dari target A (89,50) atau

melampaui target untuk tahun 2016 atau tercapai 100,39% dari target.

Berdasarkan penilaian internal yang dilaksanakan oleh Itjen KKP pada tahun

2015, SAKIP Itjen KKP mendapatkan nilai 89,06 (kategori A) dari target BB.

Hasil pada Tahun 2016 menunjukkan bahwa capaian kinerja Tahun 2016 (nilai

89,85) meningkat sebesar 0,79 point dibandingkan Tahun 2015 (nilai 89,06).

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target antara lain,

Penyusunan rencana kinerja yang memenuhi unsur SMART, Pengukuran

kinerja berbasis IT, Pemantauan dan pelaporan pengukuran kinerja baik

triwulanan maupun Tahunan, Penyusunan dan pengukuran Sasaran Kerja

Pegawai (SKP), Menetapkan Petugas Pemantau dan Pengukur Kinerja,

Menyusun Prosedur Operasional Standar (POS), membangun pengelolaan

kinerja berbasis Teknologi Informasi, melengkapi bukti dukung data kinerja dan

menerapkan reward and punishment. Perkembangan tingkat kualitas

akuntabilitas Itjen KKP dapat dilihat pada Tabel berikut.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 50

Tabel 24. Perkembangan Tingkat Kualitas Akuntabilitas Itjen KKP

Indikator Kinerja Utama 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Tingkat Kualitas Akuntabilitas Itjen KKP

B (67,36)

A (79,47)

A (81,01)

A (84,17)

A (89,06)

A (89,85)

Sebagaimana ditunjukan pada tabel diatas, perkembangan nilai AKIP Itjen

cukup baik dari tahun ke tahun, namun demikian untuk mendapatkan hasil yang

lebih baik lagi komitmen pimpinan dan peran penanggung jawab serta

pengelola kinerja perlu dioptimalkan dalam hal pengumpulan data kinerja,

pengukuran kinerja, pelaporan kinerja dan pengisian aplikasi manajemen

kinerja.

Sebagai langkah peningkatan capaian kinerja, selain memantau perkembangan

capaian kinerja dari tahun ke tahun, perlu juga dilakukan perbandingan capaian

dengan unit Eselon I lain lingkup KKP. Perbandingan tersebut dapat dilihat pada

Gambar 11. Gambar tersebut menunjukkan perbandingan nilai AKIP setiap unit

Eselon I lingkup KKP pada Tahun 2016, dimana seluruh unit eselon I mendapat

kriteria A (>80) dengan nilai tertinggi diraih oleh Itjen KKP dan Ditjen PDSPKP.

Gambar 11. Grafik Hasil Evaluasi AKIP pada Unit Eselon I KKP Tahun 2016

IKU 21 : Indeks Persepsi Pegawai KKP terhadap Itjen KKP

Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen KKP adalah suatu

penilaian/persepsi pegawai lingkup KKP terhadap pelaksanaan pengawasan

yang dilakukan oleh Itjen pada suatu unit kerja yang menjadi objek

pengawasan. Indeks persepsi pegawai KKP diperoleh dari kegiatan survei

dengan perangkat kuesioner yang berisi parameter untuk mengukur tingkat

kepuasan pegawai KKP terhadap pelaksanaan pengawasan Itjen KKP.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 51

Pada tahun 2016 ini, total unit kerja yang di survey meliputi 9 unit Kantor Pusat,

38 Kantor Daerah (UPT), dan 1 Dinas KP Provinsi dengan 557 responden yang

dilakukan pengohan data dan pelaporannya oleh Bagian Kepegawaian, Hukum

dan Humas. Target pada tahun 2016 atas survey tingkat kepuasan pegawai

KKP terhadap kinerja Itjen adalah nilai indeks 4,35 dengan menggunakan skala

Likert 1-5. Capaian kinerja IKU ini telah didapatkan dari hasil survei selama

periode bulan Mei-Oktober 2016 yang melibatkan satker lingkup KKP dan

diperoleh nilai sebesar 4,03. Hasil ini lebih kecil dari target atau tercapai 92,64%

dari target, namun hasil ini lebih tinggi dari capaian tahun 2015 yang mencapai

3,74 atau meningkat signifikan sebesar 0,29 point. Hasil survey sebesar 4,03

menggambarkan bahwa persepsi pegawai KKP terhadap Itjen KKP adalah baik

(nilai >4) terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target IKU ini antara lain,

persiapan, pendataan kegiatan pengawasan oleh Itjen KKP, penentuan

responden dan objek survey dan pelaksanaan survei persepsi pegawai KKP

atas kinerja Itjen.

Perbandingan dengan hasil survei pada tahun 2015, Itjen KKP mendapat nilai

indeks sebesar 3,74 dari target 4,25 (skala likert). Hasil survei menyatakan,

tidak tercapainya nilai yang diharapkan karena mitra kerja menilai peran Itjen

KKP masih kurang dalam hal pendampingan pelaksanaan program/kegiatan

mitra kerja. Kondisi perkembangan capaian IKU-21 dalam target jangka

menengah 2015-2019 disampaikan pada tabel berikut.

Tabel 25. Target Indeks Persepsi Pegawai KKP terhadap Kinerja Itjen Tahun 2015-2019

Indikator Kinerja 2015 2016 Target

T R T R 2017 2018 2019

Indeks persepsi pegawai KKP terhadap kinerja Itjen 4,25 3,74 4,35 4,03 4,45 4,55 4,60

Target IKU-21 ini meningkat sebesar 0,10 poin skala likert setiap tahunnya, dan

hal tersebut bukanlah hal mudah mengingat angka tersebut diperoleh dari

persepsi pegawai KKP atas kinerja pengawasan Itjen. Menindaklanjuti hasil

survei tahun 2015, pada tahun 2016 Itjen KKP meningkatkan perannya sebagai

Consulting Partner melalui berbagai kegiatan pengawasan yang menghasilkan

saran perbaikan pada saat pelaksanaan program/kegiatan (Advisory Services)

seperti pengawalan, pendampingan dan asistensi. Kegiatan itu sebagai bagian

dari perbaikan dan meningkatkan hasil survey di Tahun 2016 dan terbukti dapat

meningkatkan nilai capaian survey persepsi pegawai KKP dari 3,74 (2015)

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 52

menjadi 4,03 (2016). Beberapa hal yang harus menjadi fokus Itjen didalam

upaya peningkatan nilai indeks persepsi pegawai KKP antara lain:

a. Meningkatkan kualitas pengawasan yang dilaksanakan oleh Itjen KKP.

b. Menjadikan hasil survey persepsi pegawai KKP sebagai masukan dan

evaluasi atas perbaikan kinerja pengawasan.

SS-9 ini merupakan kondisi yang diharapkan oleh Itjen didalam mewujudkan

organisasi Itjen yang tidak hanya efektif namun juga efisien dan akuntabel

didalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengawas internal.

Pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien lingkup Itjen tersebut ditunjukan

melalui pencapaian dua buah IKU pendukung SS-9 ini, yaitu IKU 22 “Nilai

Kinerja Anggaran Itjen” dan IKU 23 “Persentase Kepatuhan terhadap SAP

lingkup Itjen”. Gambaran capaian kinerja SS-9 disampaikan sebagai berikut.

Tabel 26. Capaian Kinerja SS-9 “Terkelolanya Anggaran Pembangunan

Lingkup Itjen Secara Efisien dan Akuntabel”

Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real %

Capaian

Bobot IKU (%)

Skor SS Per IKU

(%) Status

IK 22 Nilai Kinerja Anggaran Itjen

Nilai 80-90 Maximize 92,99 105,67 50 52,84 Baik

IK 23 Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen

% 100 Maximize 100 100 50 50,00 Baik

NSS: SS 9 - Terkelolanya Anggaran Pembangunan Lingkup Itjen Secara Efisien dan Akuntabel

102,84 Baik

Dari tabel diatas dapat disampaikan bahwa kedua IKU yang mendukung

SS ke-9 dapat mencapai target dan masing-masing memberikan kontribusi

yang sama sebesar 50% terhadap keberhasilan capaian SS-9 yang mencapai

102,84%. Secara lebih jelas capaian kinerja kedua IKU tersebut disampaikan

sebagai berikut.

IKU 22 : Nilai Kinerja Anggaran Itjen

Nilai kinerja anggaran adalah suatu ukuran dari hasil pelaksanaan anggaran

yang diukur melalui aspek implementasi, aspek manfaat dan aspek konteks

untuk menghasilkan informasi mengenai relevansi masukan (input), kegiatan,

keluaran (output) dan hasil yang masih relevan dengan dinamika

perkembangan kondisi, termasuk kebijakan pemerintah. Nilai kinerja anggaran

diperoleh dari hasil pengukuran dengan mengacu kepada Peraturan Menteri

SS-9: Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup Itjen secara efisien dan akuntabel

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 53

Keuangan No.249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas

Pelaksanaan RKA-K/L yang dilaksanakan semesteran dengan target nilai 88

untuk tahun 2016. Capaian IKU ini didasarkan pada data yang diperoleh dari

aplikasi SMART dari Kementerian Keuangan, dengan nilai capaian sebesar

92,99 dari target sebesar 88 untuk Tahun 2016 atau tercapai 105,67% dari

target.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai IKU ini antara lain,

penyusunan Rencana Operasional Kegiatan (ROK) bulanan, Verifikasi

Keuangan, Monitoring Pelaksanaan DIPA, dan Evaluasi Penyerapan Anggaran.

Pada tahun 2015, Nilai Kinerja Anggaran Itjen KKP tahun 2015 sebesar 86,29

dari target 80 – 90, sehingga terdapat kenaikan sebesar 6,70 point pada tahun

2016.

IKU 23 : Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen

Persentase kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) lingkup

Itjen KKP merupakan salah satu upaya untuk menghasilkan Laporan Keuangan

Itjen KKP Tahun 2016 yang baik dan benar serta memenuhi SAP. Persentase

kepatuhan terhadap SAP diukur dengan tingkat persentase kesalahan material

(keuangan dan non keuangan) berdasarkan atas Catatan Hasil Reviu (CHR)

terhadap Laporan Keuangan Itjen dengan target kesalahan <1% untuk

mendapatkan capaian nilai IKU sebesar 100%.

Pengukuran kinerja IKU ini dilakukan setiap semester yaitu di bulan Juli dan

Desember 2016. Dari hasil pengukuran kinerja Semester I, persentase

kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen mencapai 100% atau sesuai dengan

target 100% dan untuk Semester II Tahun 2016 persentase kepatuhan terhadap

SAP lingkup Itjen KKP mencapai 100% atau sesuai dengan target 100%. Hal ini

berdasarkan data atas kepatuhan SAP dalam penyusunan Laporan Keuangan

Itjen KKP Tahun 2016. Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai

target IKU ini antara lain : Penyusunan LK sesuai standar, inventarisasi aset,

Reviu LK, Penyelesaian Catatan Reviu LK, dan Rekonsiliasi Data BMN dan

keuangan lingkup Itjen KKP.

C. REALISASI RENCANA AKSI

Untuk mencapai sasaran kinerja yang diharapkan, perlu adanya rencana

kegiatan yang disusun menjadi sebuah rencana aksi pencapaian IKU, dimana

dalam rencana aksi tersebut disajikan jenis kegiatan pendukung IKU dan

rencana waktu pelaksanaannya. Selanjutnya rencana aksi tersebut dipantau

perkembangannya dan dievaluasi secara periodik, setidaknya triwulanan

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 54

sebagai bentuk pengendalian agar pelaksanaan kegiatan dan sasaran kinerja

dapat tercapai sesuai dengan yang telah ditetapkan. Gambaran umum rencana

dan realisasi dari rencana aksi pencapaian IKU Itjen KKP sampai dengan

Triwulan IV Tahun 2016 tersaji pada Tabel berikut.

Tabel 27. Realisasi Rencana Aksi Pencapaian IKU Itjen KKP

sampai dengan Triwulan IV Tahun 2016

No Indikator Kinerja

Utama Target 2016

Kegiatan Pendukung Satuan Tahun 2016

T R %

STAKEHOLDERS PERSPECTIVE

1 Batas toleransi materialitas temuan Pengawas Eksternal dari total anggaran KKP

< 1% a Reviu Penganggaran Satker 14 14 100.00

b Pengawasan Pengadaan Barang/Jasa

Kegiatan 8 9 112.50

c Audit Kinerja Kegiatan 28 28 100.00

d Evaluasi SPI Kegiatan 4 4 100.00

e Pengawasan Pengelolaan Aset

Kegiatan 25 20 80.00

f Evaluasi Penyerapan Anggaran

Kegiatan 9 9 100.00

g Pengawasan program prioritas

Lokasi 11 10 90.91

h Pengawasan lainnya Kegiatan 63 50 79.37

i Reviu LK Satker 11 11 100.00

j Audit dengan Tujuan Tertentu

Lokasi 8 8 100.00

k Inspeksi Pimpinan Lokasi 59 39 93.22

l Koordinasi dengan BPK Kegiatan 2 2 100.00

m Evaluasi BMN Kegiatan 1 1 100.00

2 Integrity Assessment KKP

8,25 a Pembentukan Tunas Integritas

Lokasi 2 2 100.00

b Pembentukan Komite Integritas

Komite 1 1 100.00

d Sinergi dengan KPK Kegiatan 2 2 100.00

e Penyusunan Kebijakan Pembangunan Integritas lingkup KKP

Kebijakan 1 1 100.00

f Evaluasi RB Unit Eselon I

10 10 100.00

g Pendampingan RB Unit Eselon I

10 10 100.00

h Audit dengan Tujuan Tertentu

Lokasi 8 8 100.00

i Koordinasi unit Eselon I sebagai sampel KPK

Unit Eselon I

2 2 100.00

3 Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja KKP

A (84) a Evaluasi RB Unit Eselon I

10 10 100.00

b Evaluasi SAKIP Unit Eselon I

10 10 100.00

c Evaluasi Pengukuran Kinerja KKP

Unit Eselon I

10 10 100.00

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 55

No Indikator Kinerja

Utama Target 2016

Kegiatan Pendukung Satuan Tahun 2016

T R %

d Reviu Laporan Kinerja Unit Eselon I

10 10 100.00

4 Nilai Evaluasi atas Implementasi RB KKP

BB (80) a Panel Kegiatan RB KKP Kegiatan 1 1 100.00

b Pendampingan RB Unit Eselon I

10 10 100.00

c Evaluasi RB Unit Eselon I

10 10 100.00

5 Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK/ WBBM (kumulatif)

6 a Koordinasi dengan kementerian PAN & RB

Kegiatan 4 4 100.00

b Pemantauan WBK/WBBM Lokasi 8 8 100.00

6 Level Kapabilitas Itjen (IACM)

Level 3 a Evaluasi Kendali Mutu (KM) Kegiatan 2 2 100.00

b Expose Hasil Evaluasi KM Kepada Auditor

Kegiatan 1 1 100.00

c Pembahasan Perencanaan Pengawasan Berbasis Resiko

Kegiatan 3 3 100.00

d Pengembangan Sistem Informasi Pengawasan

Kegiatan 4 3 75.00

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

7

Indeks efektivitas kebijakan pemerintah

6,5 a Pengawasan kebijakan strategis KKP

Unit Eselon I

10 10 100.00

b Survey Efektivitas Kebijakan Satker 20 31 155.00

8 Persentase perencanaan pengawasan internal berbasis risiko lingkup KKP (%)

100% a Penyusunan PKPT berbasis resiko

Kegiatan 1 1 100.00

b Penyusunan Profil Auditi 2016

Kegiatan 1 1 100.00

c Penyusunan Auditable Unit 2016

Kegiatan 1 1 100.00

d Penyusunan Penilaian Risiko 2016

Kegiatan 1 1 100.00

e Asistensi Manajemen Risiko Unit Eselon I KKP atas DIPA 2017

Unit Eselon I

10 10 100.00

9 Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja KKP

82,50 a Gelar Pengawasan Kegiatan 4 4 100.00

b Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

Lokasi 35 17 48.57

c Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

Kegiatan 4 2 50.00

10 Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan RB untuk perbaikan kinerja KKP

82,50 a Gelar Pengawasan Kegiatan 2 2 100.00

b Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

Lokasi 35 24 68.57

c Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

Kegiatan 4 2 50.00

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 56

No Indikator Kinerja

Utama Target 2016

Kegiatan Pendukung Satuan Tahun 2016

T R %

11 Jumlah Rekomendasi Perbaikan Kebijakan (per Tahun)

15 a Pengawasan kebijakan/program strategis KP

Lokasi 15 16 106.67

12 Persentase cakupan lokasi Pengawasan Pelaksanaan Program Prioritas KKP

60% a Pengawasan program prioritas

Lokasi 128

120

93.75

b Penyusunan PKPT berbasis resiko

Kegiatan 1 1 100.00

13 Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan yang memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP

82% a Pengendalian Mutu Pengawasan

Kegiatan 60 48 80.00

b Penyusunan Pedoman Kerja Pengawasan

Kegiatan 3 3 100.00

c Evaluasi Kendali Mutu (KM) Kegiatan 2 2 100.00

14 Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT

82% a Monitoring Realisasi PKPT Kegiatan 4 4 100.00

LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE

15 Indeks Kompetensi dan Integritas

77 a Pendidikan dan Pelatihan Kegiatan 25 25 100.00

b Studi Banding Kegiatan 4 3 75.00

c Penilaian Kompetensi Pegawai

Kegiatan 1 1 100.00

d Pemantauan Pelaporan LHKPN dan LHKASN

Kegiatan 3 3 100.00

e Evaluasi Disiplin Pegawai Kegiatan 4 4 100.00

16 Persentase pegawai Itjen yang memenuhi standard diklat

60% a Pendidikan dan Pelatihan Kegiatan 117

97 82.91

b Pemantauan Hasil Pelaksanaan Diklat

Kegiatan 4 4 100.00

17 Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Lingkup Itjen

50% a Pengembangan Sistem Informasi Pengawasan

Kegiatan 3 3 100.00

b Asistensi implementasi SI Pengawasan

Kegiatan 12 9 75.00

18 Persentase penggunaan informasi pengawasan berbasis IT Lingkup Itjen

60% a Pengembangan Sistem Informasi Pengawasan

Kegiatan 3 2 66.67

b Asistensi implementasi SI Pengawasan

Kegiatan 12 9 75.00

19 Nilai Penerapan RB Itjen

A (83) a Pemantauan TL Rencana Aksi RB Itjen

Kegiatan 4 4 100.00

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 57

No Indikator Kinerja

Utama Target 2016

Kegiatan Pendukung Satuan Tahun 2016

T R %

b Evaluasi Kinerja RB Itjen Kegiatan 1 1 100.00

20 Nilai SAKIP Itjen A (89,5)

a Pengukuran Kinerja Berbasis SI

Kegiatan 4 4 100.00

b Pelaporan Kinerja Interim Kegiatan 4 4 100.00

c Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Kegiatan 1 1 100.00

d Reviu Perencanan Itjen Satker 1 1 100.00

e Reviu LAKIP Itjen Satker 1 1 100.00

f Evaluasi AKIP Itjen Satker 1 1 100.00

21 Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen

4,35 a Survei Persepsi Pegawai KKP terhadap Kinerja Itjen

Kegiatan 40 48 120.00

b Evaluasi Hasil Survei Persepsi Pegawai atas Kinerja Itjen KKP

Kegiatan 1 1 100.00

22 Nilai Kinerja Anggaran Itjen

88 a Evaluasi Penyerapan Anggaran Itjen

Kegiatan 12 12 100.00

b Monitoring pelaksanaan DIPA

Kegiatan 4 4 100.00

c Penyusunan ROK Kegiatan 12 12 100.00

23 Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen

100% a Inventarisasi Aset Kegiatan 1 1 100.00

b Reviu LK Kegiatan 2 2 100.00

c Penyelesaian catatan reviu LK

Kegiatan 2 2 100.00

d Rekonsiliasi Penyusunan Laporan SAI

Kegiatan 12 12 100.00

e Verifikasi Keuangan Kegiatan 12 12 100.00

Kegiatan pendukung pencapaian IKU tahun 2016 berjumlah sekitar 71 jenis

kegiatan dan telah dilaksanakan seluruhnya, walaupun secara frekuensi

pelaksanaan per jenis kegiatan ada yang telah mencapai/melebih target, dan

sebagian tidak sesuai target sebagaimana tersaji pada Tabel diatas. Beberapa

kegiatan yang frekuensi pelaksanaannya tidak sesuai target antara lain

disebabkan adanya karena adanya penyesuaian pelaksanaan kegiatan dengan

kebijakan pimpinan, khususnya terkait dengan penghematan anggaran dan

pengurangan perjalanan dinas di bulan Desember 2016 dan perkembangan isu

aktual sehingga perlu dilakukan revisi PKPT untuk penyesuaian target kegiatan

tersebut.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 58

D. ANALISIS ANGGARAN

Pagu anggaran Itjen KKP TA 2016 pada awalnya adalah sebesar

Rp98.966.176.000,00, namun mengalami revisi beberapa kali sehingga

pagunya menjadi Rp77.016.176.000,00 atau terkurangi sebesar

Rp21.950.000.000,00 (22,18% dari pagu awal). Selain itu dalam perjalanannya,

terdapat selfblocking sebesar Rp6.900.000.000,00 dan cadangan reward

tunjangan kinerja sebesar Rp3.079.000.000,00 yang tidak dapat direalisasikan

karena belum adanya dasar hukum untuk realisasinya. Oleh karena itu, pagu

anggaran yang dapat dioperasionalkan adalah sebesar Rp67.037.176.000,00.

Capaian realisasi anggaran Itjen TA 2016 cukup baik yaitu mencapai

Rp65.688.456.302,00 atau 97,99% dari pagu yang dikelola.

Perbandingan jumlah dan realisasi anggaran Itjen KKP Tahun 2010-2016

disajikan pada tabel berikut :

Tabel 28. Pagu dan Realisasi Anggaran Itjen KKP TA 2010-2016

Tahun Pagu Realisasi

Nilai %

2010 43.649.200.000,00 42.348.563.864,00 97,02

2011 *) 61.139.000.000,00 61.970.824.361,00 101,36

2012 60.296.837.000,00 60.190.485.277,00 99,82

2013 59.118.512.000,00 58.515.408.549,00 98,98

2014 59.230.867.000,00 57.770.267.013,00 97,53

2015 75.156.000.000,00 74.442.423.836,00 99,05

2016 **) 67.037.176.000,00 65.688.456.302,00 97,99 Keterangan : *) Realisasi lebih dari 100% karena adanya penambahan realisasi belanja pegawai **) Data Pagu yang dapat dioperasionalkan dari Pagu sebenarnya sebesar Rp77.016.176.000,00

Sisa anggaran TA 2016 sebesar Rp1.348.719.698,00 atau 2,01% dari pagu.

Kurang maksimalnya realisasi anggaran tersebut disebabkan adanya sisa

Belanja Pegawai berupa sisa tunjangan kinerja, uang makan yang tidak

dibayarkan karena tingkat kehadiran pegawai, sisa belanja modal, sisa belanja

barang dan sisa kegiatan karena terjadi penghematan dalam pelaksanaan.

Namun demikian, karena capaian output secara keseluruhan mencapai 100%

maka nilai kinerja anggaran Itjen KKP TA 2016 sebagaimana hasil IKU 22

tercatat sebesar 92,99 dari target sebesar 88 untuk Tahun 2016 atau tercapai

105,67% dari target. Capaian IKU ini didasarkan pada data yang diperoleh dari

aplikasi SMART dari Kementerian Keuangan, yang menunjukkan bahwa nilai

kinerja anggaran Itjen KKP TA 2016 termasuk dalam golongan “Sangat Baik”.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 59

E. CAPAIAN KINERJA TA 2016 DAN PERBANDINGANNYA TERHADAP

RENCANA KINERJA JANGKA MENENGAH 2015-2019

Salah satu hal yang perlu dipantau dalam pengukuran kinerja adalah

perbandingan capaian kinerja tahunan terhadap rencana kinerja jangka

menengah. Hal ini penting untuk dapat mengetahui tingkat pencapaian tahun

berjalan dan besarnya kesenjangan/selisih capaian kinerja terhadap target yang

harus dicapai dalam jangka menengah. Sejalan dengan ini, maka Itjen KKP

telah melakukan perbandingan capaian kinerja s.d. Tahun 2016 terhadap target

kinerja tahun 2019 sebagai batas akhir periode jangka menengah (2015-2019).

Berdasarkan data capaian kinerja dari 23 IKU s.d. Tahun 2016, secara umum

terdapat 6 IKU telah mencapai target tahun 2019, 7 IKU tercapai antara

80 - <100% dari target 2019, 5 IKU (IKU 3, IKU 4, IKU 6, IKU 19, dan IKU 20)

secara kualitatif telah mendekati target, dan sisanya sebanyak 5 IKU

capaiannya masih dibawah 80% dari target Tahun 2019. Gambaran

perbandingan capaian kinerja tersebut tersaji pada Tabel berikut.

Tabel 29. Perbandingan antara Capaian Kinerja Tahun 2016

dengan Target Kinerja Jangka Menengah pada Tahun 2019

No Sasaran Strategis IKU

Tahun 2016

Target

2019

%tase

Capaian 2016

terhadap

target 2019

Target Capaian

1 Terkelolanya anggaran

pembangunan lingkup KKP

secara efisien dan akuntabel

Batas toleransi materialitas temuan

Pengawas Eksternal dari total

anggaran KKP

≤ 1% 0,44% ≤ 1% 156%

2 Terwujudnya birokrasi KKP

yang efektif, efisien, dan

berorientasi pada layanan prima

Nilai Integrity Assessment KKP 8,25 8,76* 9 97,33%

Nilai evaluasi akuntabilitas Kinerja

KKP

A A* AA

Nilai evaluasi atas implementasi

Reformasi Birokrasi KKP

BB A* AA

Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK

(kumulatif)

6 4 12 33,33%

Level Kapabilitas Itjen (IACM) 3 3* 4

3 Tersedianya Rumusan

Kebijakan Pengawasan Internal

Berbasis Risiko

Indeks efektifitas kebijakan

pemerintah

6,5 8,22 8 102,75%

Persentase perencanaan

pengawasan internal berbasis risiko

lingkup KKP

100% 100% 100% 100%

4 Terselenggaranya Pengawasan

Internal KKP yang efektif dan

efisien

Persentase jumlah rekomendasi

hasil pengawasan yang

dimanfaatkan untuk perbaikan

kinerja lingkup KKP

82,50% 55,12% 84% 65,61%

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 60

Persentase jumlah rekomendasi

hasil Pengawasan RB (manajerial)

untuk perbaikan kinerja KKP

82,50% 68,02% 84% 80,98%

Jumlah rekomendasi perbaikan

kebijakan lingkup KKP (per tahun)

15 16 27 59,26%

Persentase cakupan lokasi

Pengawasan Pelaksanaan Program

Prioritas KKP

60% 92,11% 75% 122,81%

5 Terselenggaranya

Pengendalian Pelaksanaan

Pengawasan Internal yang

efektif

Persentase pelaksanaan

penugasan dan pelaporan

pengawasan yang memenuhi

standar mutu pengawasan lingkup

KKP

82% 80,77% 85% 95,02%

Persentase tingkat kepatuhan

terhadap pelaksanaan PKPT

82% 96,18% 85% 113,15%

6 Tersedianya ASN Itjen KKP

yang kompeten, profesional dan

berintegritas

Indeks kompetensi dan integritas 77 79,80 85 93,88%

Persentase pegawai Itjen yang

memenuhi standar diklat

60% 82,81% 90% 92,01%

7 Tersedianya manajemen

pengetahuan yang handal dan

mudah diakses Lingkup Itjen

Jumlah unit kerja yang menerapkan

sistem manajemen pengetahuan

yang terstandar Lingkup Itjen

50% 60% 80% 75%

Persentase penggunaan informasi

pengawasan berbasis IT Lingkup

Itjen

60% 70,24% 90% 78,04%

8 Terwujudnya birokrasi Itjen yang

efektif, efisien, dan berorientasi

pada layanan prima

Nilai Penerapan RB Itjen A

(83)

A

(91,76)

AA

Nilai SAKIP Itjen A

(89,50)

A

(89,85)

AA

Indeks persepsi pegawai KKP

terhadap Itjen

4,35 4,03 4,60 87,61%

9 Terkelolanya anggaran

pembangunan lingkup Itjen

secara efisien dan akuntabel

Nilai Kinerja Anggaran Itjen 88 92,99 94 98,93%

Persentase kepatuhan terhadap

SAP lingkup Itjen

100% 100% 100% 100%

Keterangan : *) nilai sementara (nilai usulan), dikarenakan masih dalam tahap proses penilaian oleh pihak

eksternal

Sehubungan dengan hasil analisis perbandingan diatas, terdapat beberapa IKU

dengan pencapaian pada tahun 2016 tidak optimal dan perlu mendapat

perhatian agar dapat tercapai pada tahun 2019 yaitu :

1. IKU “Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (kumulatif)”, dengan target pada

tahun 2019 sebanyak 12 Unit Kerja Berstatus WBK, namun capaian pada

tahun 2016 baru 4 Unit Kerja Berstatus WBK atau kurang 8 unit kerja lagi.

Capaian IKU ini Tahun 2016 dibawah target sebanyak 6 Unit Kerja Berstatus

WBK, sehingga capaian IKU ini hanya sebesar 33,33% pada tahun 2016.

2. IKU “Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan

untuk perbaikan kinerja lingkup KKP”, dengan target pada tahun 2019

sebesar 84%, namun capaian pada tahun 2016 sebesar 55,12% atau di

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 61

bawah target 2016 sebesar 82,50%, sehingga capaian IKU ini hanya sebesar

66,81% pada tahun 2016.

3. IKU-IKU yang terkait dengan penilaian pihak eksternal (KemenPAN dan RB,

BPKP, dan KPK) seperti IKU 2, IKU 4, dan IKU 6 yang tingkat pencapaiannya

memerlukan usaha lebih karena menjadi gambaran performance KKP oleh

pihak luar.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 62

BAB 4

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil pengukuran kinerja Itjen KKP

selama Tahun 2016 antara lain :

1. Berdasarkan pengukuran oleh Tim Pengelola Kinerja dan dibantu dengan

aplikasi kinerjaku (kinerjaku.kkp.go.id), dapat disampaikan bahwa Secara

keseluruhan capaian kinerja Itjen KKP selama Tahun 2016 cukup baik

dengan Nilai tiap Sasaran Strategis untuk tiap Perspektif (NPSS) Tahun 2016

mencapai 108,10% atau secara umum capaian kinerja Itjen adalah baik.

Sebanyak 18 IKU telah mencapai target dan bahkan beberapa diantaranya

melebihi target yang telah ditentukan.

2. Beberapa kinerja Itjen KKP selama tahun 2016 berujung positif dalam

mendukung kinerja KKP, antara lain opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

atas Laporan Keuangan Tahun 2015, Nilai Integrity Assessment dari KPK

sebesar 8,76 point, dan Predikat A atas Sistem Akuntabilitas Kinerja KKP.

Selain itu hal yang positif lainnya adalah nilai kapabilitas Inspektorat Jenderal

KKP telah berada di Level 3 (integrated).

3. Perlu disampaikan juga bahwa pada Tahun 2016 ini, terdapat sebanyak 5

IKU yang masih dibawah target, yaitu :

a. IKU “Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK”

b. IKU “Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang

dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP”.

c. IKU “Persentase jumlah rekomendasi hasil Pengawasan RB (manajerial)

untuk perbaikan kinerja KKP”.

d. IKU “Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan

yang memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP”.

e. IKU “Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen”.

4. Capaian realisasi anggaran Itjen TA 2016 cukup baik yaitu mencapai

Rp65.688.456.302,00 atau 97,99% dari pagu dan nilai kinerja anggaran Itjen

KKP TA 2016 sebesar 92,99 dari target sebesar 88 untuk Tahun 2016 atau

tercapai 105,67% dari target, yang menunjukkan bahwa nilai kinerja

anggaran Itjen KKP TA 2016 termasuk dalam golongan “Sangat Baik”.

Gambaran umum capaian kinerja 9 SS dan 23 IKU Itjen KKP selama Tahun

2016 tersaji Lampiran 2.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 63

B. PERMASALAHAN

Beberapa permasalahan/kendala dalam pencapaian kinerja Itjen KKP selama

Tahun 2016, antara lain :

1. Terdapatnya kebijakan eksternal Itjen KKP antara lain berupa kebijakan

Pemerintah untuk penghematan anggaran Kementerian dan Lembaga dan

kebijakan pimpinan KKP yang berdampak pada dipotongnya anggaran Itjen

KKP sehingga berpengaruh beberapa rencana kegiatan dan frekuensi serta

pelaksanaannya dalam mendukung pencapaian target IKU.

2. Koordinasi dengan Mitra Itjen KKP dalam penyelesaian hasil temuan

pengawasan masih belum optimal yang berdampak pada pencapaian IKU

tindak lanjut hasil pengawasan (IKU 9 dan IKU 10) yang masih dibawah

target, disamping terdapat perubahan kewenangan tugas/fungsi dalam

kegiatan pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan di Inspektorat.

3. Pengukuran capaian kinerja secara keseluruhan belum dapat dituntaskan

tepat waktu, khususnya pada IKU yang dinilai oleh pihak eksternal KKP

seperti Kementerian PAN dan RB, KPK, dan BPKP sehingga belum dapat

mengukur capaian kinerja sesungguhnya secara komprehensif.

4. Beberapa IKU memiliki target yang cukup tinggi seperti IKU 5 “Jumlah Unit

Kerja Berstatus WBK” dan IKU 21“Indeks persepsi pegawai KKP terhadap

Itjen” dibandingkan terhadap skala pengukuran dan realitas penilaiannya,

sehingga dalam 2 tahun terakhir (2015-2016) tidak mencapai target. Hal

tersebut disebabkan keterbatasan jumlah yang dapat diukur per tahun oleh

KemenPAN dan RB (IKU 6) dan skenario yang terlampau optimis dalam

pemenuhan target (IKU 21).

C. SARAN

Terhadap beberapa kendala/permasalahan yang ada dan sebagai bentuk

perbaikan dalam rangka pencapaian target IKU Itjen KKP dimasa datang,

terdapat beberapa saran yang dapat ditindaklanjuti, antara lain :

1. Melakukan penyesuaian rencana aksi pencapaian IKU dan penyesuaian

skala prioritas dalam penentuan kegiatan dan anggaran yang difokuskan

untuk mendukung pencapaian target IKU.

2. Melakukan evaluasi menyeluruh atas capaian kinerja TA 2016 pada setiap

IKU yang ada dan melakukan revisi atas target di masa datang dengan

mempertimbangkan target jangka menengah (s.d. 2019) dan kebijakan

penganggaran serta arahan/kebijakan pimpinan KKP.

3. Melaksanakan pemantauan secara periodik per bulan atau sesuai kebutuhan

untuk mengawal pencapaian IKU dengan memantau penyelesaian kegiatan

yang mendukung pencapaian target IKU Itjen KKP.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 64

4. Meningkatkan koordinasi dengan mitra Itjen KKP maupun pihak eksternal

KKP dalam membantu pencapaian target kinerja dan percepatan capaian

kinerja tahunan maupun jangka menengah.

Perlu disampaikan, bahwa beberapa hasil pengukuran capaian kinerja telah

dijadikan dasar evaluasi dan perbaikan kebijakan. Salah satunya adalah telah

dilakukannya revisi target capaian kinerja Itjen KKP untuk Tahun 2017 dan

upaya untuk melakukan revisi target jangka menengah (2015-2019) yang

tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) baik level KKP maupun Itjen

KKP.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2016| 65

LAMPIRAN