Upload
muhammad-luthfi-aliva
View
118
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Oleh :
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2013
A. Tujuan
Setelah praktikum ini peserta diharapkan dapat:
1. Mengetahui bagamana cara menghitung subneting.
2. Dapat mengimplementasikan IP hasil subneting pada beberapa sistem operasi yang ada,
misal pada WinXp dan Debian.
3. Mahasiswa diharapkan memahami fungsi dan peranan protokol pada jaringan komputer
4. Mampu melakukan pengalamatan IP Address pada komputer jaringan
5. Dapat melakukan –pengaturan Subnet mask pada jaringan lokal
6. Dapat memahami fungsi subnetting pada jaringan komputer
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah:
1. Personal Computer (PC) – lebih dari 2
2. Switch / HUB
3. Kabel Straight / Trough.
C. Teori Pendukung
Subnet mask adalah istilah yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan
untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukan letak suatu host, apakah
berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
1
Gambar : Cara konfigurasi IP Address dan Subnet mask
Penggunaan sebuah subnet mask yaitu disebut address mask sebagai sebuah nilai 32-bit
yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah
alamat IP. Bit – bit subnet mask yang didefenisikan, adalah sebagai berikut :
Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1
Semua bit yang ditunjukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang mengunakan TCP/IP membutuhkan sebuah
subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja, baik
subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas)
ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat subnet atau
supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.
Ada dua metode yang dapat digunakan untuk mempresentasikan subnet mask, yakni :
Notasi Desimal Bertitik
Notasi Panjang Prefiks Jaringan
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
2
Desimal Bertitik
Sebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted
decimal notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian network
identifier dan host identifier, hasil nilai 32 bit tersebut akan dikonversikan ke notasi desimal
bertitik. Perlu dicatat, bahwa meskipun direpresentasikan sebagai notasi desimal bertitik,
subnet mask bukanlah sebuah alamat IP.
Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas – kelas alamat IP dan digunakan di dalam
jaringan TCP/IP yang tidak dibagi ke dalam beberapa subnet. Table di bawah ini menyebutkan
beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik. Formatnya
adalah :
Alamat IP www.xxx.yyy.zzz
Subnet mask www.xxx.yyy.zzz
Kelas alamat Subnet mask (biner) Subnet mask (desimal)
Kelas A 11111111.00000000.00000000.0000000
0
255.0.0.0
Kelas B 11111111.11111111.00000000.0000000
0
255.255.0.0
Kelas C 11111111.11111111.11111111.0000000
0
255.255.255.0
Perlu diingat, bahwa nilai subnet mask default di atas dapat dikunstomisasikan oleh
administrator jaringan, saat melakukan proses pembagian jaringan (subnetting atau
supernetting). Sebagai contoh, alamat 138.96.58.0 merupakan sebuah network identifier dari
kelas B yang telah dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit.
Kedelapan bit tersebut yang digunakan sebagai host identifier akan digunakan untuk
menampilkan network identifier yang telah dibagi ke dalam subnet. Subnet yang digunakan
adalah total 24 bit sisanya (255.255.255.0)yang dapat digunakan untuk mendefenisikan
custom network identifier. Network identifier yang telah disubnetkan tersebut serta subnet
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
3
mask yang digunakan selanjutnya akan ditampilkan dengan menggunakan notasi sebagai
berikut :
138.96.58.0, 255.255.255.0
Representasi panjang prefix (prefix length) dari sebuah subnet mask
Karena bit – bit network identifier harus selalu dipilih di dalam sebuah bentuk yang
berdekatan dari bit – bit ordo tinggi, maka ada sebuah cara yang digunakan untuk
merepresentasikan sebuah subnet mask dengan mengunakan bit yang mendefenisikan
network identifier sebagai sebuah network prefix dengan menggunakan notasi network
prefix seperti tercantum di dalam table dibawah ini. Notasi network prefix juga dikenal
dengan sebutan notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Formatnya adalah sebagai
berikut :
/< jumlah bit yang digunakan sebagai network identifier>
Kelas
alamat
Subnet mask (biner) Subnet mask
(desimal)
Prefix
Length
Kelas A 11111111.00000000.0000000.00000000 255.0.0.0 /8
Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0 /16
Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0 /24
Sebagai contoh, network identifier kelas B dari 138.96.0.0 yang memiliki subnet mask
255.255.0.0 dapat direpresentasikan di dalam notasi prefix length sebagai 138.96.0.0/16.
Karena semua host yang berada di dalam jaringan yang sama menggunakan network
identifier yang sama, maka semua host yang berada di dalam jaringan yang sama harus
menggunakan network identifier yang sama yang didefenisikan oleh subnet mask yang sama
pula. Sebagai contoh, notasi 138.23.0.0/16 tidaklah sama dengan notasi 138.23.0.0/24, dan
kedua jaringan tersebut tidak berada di dalam ruang alamat yang sama. Network identifier
138.23.0..0/16 memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga
138.23.255.254; sedangkan network identifier 138.23.0.0/24 hanya memiliki range alamat IP
yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.0.254.
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
4
Menentukan alamat Network Identifier
Untuk menentukan network identifier dari sebuah alamat IP dengan menggunakan
sebuah subnet mask tertentu, dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah operasi
matematika, yaitu dengan menggunakan operasi logika perbandingan AND comparison, nilai
dari dua hal yang diperbandingkan akan bernilai true hanya ketika dua item tersebut bernilai
true; dan menjadi false jika salah satunya false. Dengan mengaplikasikan prinsip ini ke dalam
bit – bit, nilai 1 akan didapat jika kedua bit yang diperbandingkan bernilai 1, dan nilai 0 jika
ada salah satu di antara nilai yang diperbandingkan bernilai 0.
Cara ini akan melakukan sebuah operasi logika AND comparison dengan menggunakan 32-
bit alamat IP dan dengan 32-bit subnet mask, yang dikenal dengan operasi bitwise logical
AND comparison. Hasil dari operasi bitwise alamat IP dengan subnet mask itulah yang
disebut dengan network identifier.
Contoh :
Alamat IP 10000011 01101011 10100100 00011010 (131.107.164.026)
Subnet Mask 11111111 11111111 11110000 00000000 (255.255.240.000)
---------------------------------------------------------------------- AND
Network ID 10000011 01101011 10100000 00000000 (131.107.160.000)
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
5
Subnetting Alamat IP kelas A
Table berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network
identifier kelas A.
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
6
Subnetting Alamat IP kelas B
Table berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network
identifier kelas B.
Subnetting Alamat IP kelas C
Table berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network
identifier kelas C.
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
7
Variable – length Subnetting
Bahasan di atas merupakan sebuah contoh dari subnetting yang memiliki panjang
tetap (fixed length subnetting), yang akan menghasilkan beberapa subjaringan dengan
jumlah host yang sama. Meskipun demikian, dalam kenyataannya segmen jaringan tidaklah
seperti itu. Beberapa segmen jaringan membutuhkan lebih banyak alamat IP dibandingkan
lainya, dan beberapa segmen jaringan membutuhkan lebih sedikit alamat IP.
Jika proses subnetting yang menghasilkan beberapa subjaringan dengan jumlah host
yang sama telah dilakukan, maka ada kemungkinan di dalam segmen – segmen jaringan
tersebut memiliki alamat – alamat yang tidak digunakan atau membutuhkan lebih banyak
alamat. Karena itulah, dalam kasus ini proses subnetting harus dilakukan berdasarkan
segmen jaringan yang dibutuhkan oleh jumlah host terbanyak. Untuk memaksimalkan
penggunaan ruangan alamat yang tetap, subnetting pun diaplikasikan secara rekursif untuk
membentuk beberapa subjaringan dengan ukuran bervariasi, yang diturunkan dari network
identifier yang sama. Teknik subnetting seperti ini disebut juga variabel-length subnetting.
Subjaringan-subjaringan yang dibuat dengan teknik ini menggunakan subnet mask yang
disebut sebagai Variabel-Length Subnet Mask (VLSM).
Karena semua subnet diturunkan dari network identifier yang sama, jika subnet-
subnet tersebut berurutan ( kontigu subnet yang berada dalam network identifier yang sama
yang dapat saling berhubungan satu sama lainnya ), rute yang ditujukan ke subnet-subnet
tersebut dapat diringkas dengan menyingkat network identifier yang asli.
Teknik variable-length subnetting harus dilakukan secara hati-hati sehingga subnet
yang dibentuk pun unik, dan dengan menggunakan subnet mask tersebut dapat dibedakan
dengan subnet lainnya, meski berada dalam network identifier yang sama. Kehati-hatian
tersebut melibatkan analisis yang lebih terhadap segmen-segmen jaringan yang akan
menentukan berapa banyak segmen yang akan dibuat dan berapa banyak jumlah host dalam
setiap segmennya.
Dengan menggunakan variable-length subnetting, teknik subnetting dapat dilakukan
secara rekursif: network identifier yang sebelumnya telah di-subnet-kan, di-subnet-kan
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
8
kembali. Ketika melakukannya, bit-bit network identifier tersebut harus bersifat tetap dan
subnetting pun dilakukan dengan mengambil sisa dari bit-bit host.
VLSM ( Variabel Length Subnet Mask ) memungkinkan pembagian ruang IP addres
secara rekrusif, contoh agregasi routingnya sebagai berikut:
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
9
D. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja yang telah dilakukan pada pratikum ini yaitu :
1. Siapkan beberapa buah PC yang sudah terpasang NIC, kabel Ethernet straight-throught,
dan switch/hub.
2. Hubungkan masing-masing PC ke switch/hub menggunakan kabel Ethernet, seperti
gambar berikut:
3. Lakukan pengaturan IP Address dan Subnet mask masing-masing PC, sesuaikan dengan
kebutuhan konfigurasi pada evaluasi dan penugasan pada bagian akhir jobsheet.
4. Pengaturan dapat dilakukan dengan cara mengklik Control Panel → Network
Connections akan muncul gambar seperti di bawah ini:
5. Klik kanan gambar di atas, kemudian pilih disable. Kemudian klik kanan lagi gambar di
atas dan pilih properties, maka akan muncul gambar di bawah ini. Klik ganda Internet
Protocol seperti pada gambar:
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
10
6. Isi IP Address dan Subnet Mask. Sebagai contoh, computer yang terhubung pada
jaringan kita adalah Range IP Address 192..168.0.1 dan menggunakan Subnet Mask
255.255.255.0
7. Klik OK. Kemudian klik ganda gmbar no.1 di atas, maka LAN akan enable.
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
11
E. Evaluasi
1. Hubungkan beberapa buah komputer seperti gambar berikut :
a. Konfigurasi IP Address dan Subnet mask masing – masing PC
Jawaban :
b. Lakukanlah test koneksi dari masing – masing PC ke PC yang lain dengan
menggunakan command Ping, lalu isi tabel berikut :
Percobaan 1
No Test Koneksi (ping) Respon
dari Ke
1 192.168.1.1 192.168.1.2
192.168.1.3
192.168.1.4
192.168.1.5
192.168.1.6
Reply
Reply
Reply
Reply
Reply
2 192.168.1.2 192.168.1.1
192.168.1.3
192.168.1.4
192.168.1.5
Reply
Reply
Reply
Reply
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
12
192.168.1.6 Reply
3 192.168.1.3 192.168.1.1
192.168.1.2
192.168.1.4
192.168.1.5
192.168.1.6
Reply
Reply
Reply
Reply
Reply
4 192.168.1.4 192.168.1.1
192.168.1.2
192.168.1.3
192.168.1.5
192.168.1.6
Reply
Reply
Reply
Reply
Reply
5 192.168.1.5 192.168.1.1
192.168.1.2
192.168.1.3
192.168.1.4
192.168.1.6
Reply
Reply
Reply
Reply
Reply
6 192.168.1.6 192.168.1.1
192.168.1.2
192.168.1.3
192.168.1.4
192.168.1.5
Reply
Reply
Reply
Reply
Reply
c. Melalui Command Prompt DOS, ketik net view
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
13
Lihat informasi yang ditampilkan, PC yang mana saja yang terhubung dengan
jaringan anda?
Jawaban :
Server name
\\ELKA-39E9EC9DD9
\\GEGE-BD820TPSBC
\\INDONESI-BFJ66Q
\\UNP-E0619C101ED
\\UNP-EA1E7B651F3
d. Buat kesimpulan percobaan 1
Pada percobaan 1 dan berdasarkan analisa dapat disimpulkan bahwa jika IP address
dan Subnet mask berada dalam range yang sama, maka antar PC akan terhubung
atau terkoneksi.
Analisa :
IP address : 192.168.1.136 11000000 . 10101000 . 00000001 . 10001000
Net mask /24 : 11111111 . 11111111 . 11111111 . 00000000
255 255 255 0
Maka :
Network Address 11000000 . 10101000 . 00000001 . 00000000
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
AND
Untuk broadcast, 8digit host dijadiakan 1
14
192 168 1 0
Broadcast address 11000000 . 10101000 . 00000001 . 11111111
192 168 1 255
Didapat range IP address : 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255
Karena alamat “0” dan alamat “255” tidak diperuntukan untuk host,
sehingga range IP nya : 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254
2. Lakukan perubahan konfigurasi pada terhadap jaringan yang telah dibuat, sehingga
terbentuk jaringan seperti gambar berikut :
a. Konfigurasi IP Address dan Subnet mask masing – masing PC
Jawaban :
b. Lakukan test koneksi dari masing – masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan
command Ping, lalu isi tabel berikut :
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
2h - 2 = 28 – 2 = 254 host
15
Percobaan 2
No Test Koneksi (ping) Respon
dari Ke
1 192.168.1.1 192.168.1.2
192.168.1.3
192.168.1.131
192.168.1.132
192.168.1.134
Reply
Reply
RTO
RTO
RTO
2 192.168.1.2 192.168.1.1
192.168.1.3
192.168.1.131
192.168.1.132
192.168.1.134
Reply
Reply
RTO
RTO
RTO
3 192.168.1.3 192.168.1.1
192.168.1.2
192.168.1.131
192.168.1.132
192.168.1.134
Reply
Reply
RTO
RTO
RTO
4 192.168.1.131 192.168.1.1
192.168.1.2
192.168.1.3
192.168.1.132
192.168.1.134
RTO
RTO
RTO
Reply
Reply
5 192.168.1.132 192.168.1.1
192.168.1.2
192.168.1.3
192.168.1.131
192.168.1.133
RTO
RTO
RTO
Reply
Reply
6 192.168.1.133 192.168.1.1 RTO
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
16
192.168.1.2
192.168.1.3
192.168.1.131
192.168.1.132
RTO
RTO
Reply
Reply
c. Buatlah kesimpulan percobaan 2
IP address : 192.168.1.1 11000000 . 10101000 . 00000001 . 00000001
Net mask /25 : 11111111 . 11111111 . 11111111 . 10000000
255 255 255 128
Maka :
Network Address 11000000 . 10101000 . 00000001 . 00000000
192 168 1 0
Broadcast address 11000000 . 10101000 . 00000001 . 01111111
192 168 1 127
Didapat range IP address : 192.168.1.0 s/d 192.168.1.127
Karena alamat “0” dan alamat “127” tidak diperuntukan untuk host,
sehingga range IP nya : 192.168.1.1 s/d 192.168.1.126
3. Lakukan perubahan konfigurasi pada terhadap jaringan yang telah dibuat, sehingga
terbentuk jaringan seperti gambar berikut :
a. Konfigurasi IP Address dan Subnet mask masing – masing PC
Jawaban :
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
AND
Untuk broadcast, 7digit host dijadiakn 1
2h - 2 = 27 – 2 = 126 host
17
b. Lakukanlah test koneksi dari masing – masing PC ke PC yang lain dengan
menggunakan command Ping, lalu isi tabel berikut :
Percobaan 3
No Test Koneksi (ping) Respon
dari Ke
1 132.92.122.1 132.92.122.2
132.92.122.3
132.92.123.1
132.92.123.2
132.92.123.3
Reply
Reply
Reply
RTO
RTO
2 132.92.122.2 132.92.122.1
132.92.122.3
132.92.123.1
132.92.123.2
132.92.123.3
Reply
Reply
RTO
RTO
Reply
3 132.92.122.3 132.92.122.1
132.92.122.2
132.92.123.1
132.92.123.2
132.92.123.3
Reply
Reply
RTO
RTO
RTO
4 132.92.123.1 132.92.122.1 Reply
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
18
132.92.122.2
132.92.122.3
132.92.123.2
132.92.123.3
RTO
RTO
Reply
Reply
5 132.92.123.2 132.92.122.1
132.92.122.2
132.92.122.3
132.92.123.1
132.92.123.3
RTO
RTO
RTO
Reply
Reply
6 132.92.123.3 132.92.122.1
132.92.122.2
132.92.122.3
132.92.123.1
132.92.123.2
RTO
RTO
RTO
Reply
Reply
c. Buatlah kesimpulan percobaan 3
Jawaban :
Pada percobaan 3 ini terjadi proses pembuatan subjaringan dengan cara VLSM.
Dalam subnet masih bisa disubnetkan lagi
Apabila Net Id dan subnetnya berbeda maka dia tidak terhubung
Example :
- Antara IP 132.92.122.1 dan 132.92.123.1 tidak dapat terkoneksi karena berada
pada range IP yang berbeda walaupun subnet mask sama (prefix length 16)
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
Ini yang dimaksud dengan subnet masih bisa disubnetkan lagi
132.92.0.1
132.92.0.0 255.255.0.0
132.92.0.2
132.92.122.1 255.255.0.0
132.92.254.254
132.92.122.2 255.255.255.0
19
- Antara IP 132.92.122.1 dan 132.92.122.4 juga tidak dapat terhubung karena IP
132.92.122.1 memiliki subnet mask prefix length 16 sedangkan IP 132.92.122.4
subnet mask nya prefix length 24. Sebaliknya Antara IP 132.92.122.4 dan
132.92.122.1 dapat terhubung.
- Antara IP 132.92.123.1 dan 132.92.123.4 juga tidak dapat terhubung karena IP
132.92.123.1 memiliki subnet mask prefix length 16 sedangkan IP 132.92.123.4
subnet mask nya prefix length 24. Sebaliknya Antara IP 132.92.123.4 dan
132.92.123.1 dapat terhubung.
4. Jelaskan manfaat dan kegunaan Subnetting pada jaringan komputer
kelas kelas A, B, ‐ dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem
tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan. SUBNETTING adalah kegiatan
pengaturan dan pembagian range IP address apakah bersifat lokal dengan IP address yang lain
ataukah bersifat remote dari IP address dari range IP address lainnya sehingga tiap komputer dapat
saling terhubung dalam network.
SUBNETTING dapat juga berarti teknik pembagian sebuah network ID menjadi beberapa
network ID lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih kecil.
Kegunaan SUBNETTING:
1. Menggabungkan teknologi jaringan yang berbeda
Adanya penggunaan teknologi yang berbeda dalam sebuah organisasi, terutama riset
diperlukan beberapa jaringan LAN
2. Mengatasi Keterbatasan teknologi
Sebagian besar teknologi LAN memiliki batas kemampuan berdasarkan pada parameter
elektrikal, jumlah host yang terhubung, dan panjang total dari kabel.
3. Mengatasi Kongesti pada Jaringan
Host akan memiliki performansi yang kurang baik, dibandingkan dengan LAN berukuran kecil
jika teknologi yang digunakan adalah ethernet. Sekian banyak host menggunakan satu media
bersama sama untuk berbicara satu dengan lainnya akan membuat kesempatan aksess masing‐ ‐
masing host terhadap jaringan menjadi makin kecil. Apalagi bila ada beberapa host yang
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
20
memonopoli bandwidth. Jalan keluarnya adalah memisahkannya ke dalam sebuah kelompok
kecil dan menempatkannya pada kabel terpisah.
4. Membuat hubungan point to point‐ ‐
Dua lokasi LAN yang berjauhan, dapat dihubungkan menggunakan point to point ‐ ‐ berkecepatan
tinggi.
F. Kesimpulan
Semua komputer pada percobaan 1 saling terhubung karena semua komputer
masih dalam satu jaringan yang sama dan belum dibagi menjadi sub jaringan.
Pada percobaan 2 : antara Client 1, client 2,client 3 dengan client 4, client 5 dan
client 6 tidak bisa saling terhubung karena terletak pada sub jaringan yang berbeda.
Perbedaan ini disebabkan karena subnet masknya sudah disubnetting sehingga
terbentuk 2 buah subjaringan yaitu subnet A IP Address 192.168.1.0 – 192.168.1.127.
subnet B IP Address 192.168.1.128 – 192.168.1.255. jaringan jumlah setiap subnet
adalah 126.
Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
21