28
Laporan 3 - Subnetting Pratikum Instalasi dan Jaringan Komputer Oleh : Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011] PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

Oleh :

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG2013

Page 2: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

A. Tujuan

Setelah praktikum ini peserta diharapkan dapat:

1. Mengetahui bagamana cara menghitung subneting.

2. Dapat mengimplementasikan IP hasil subneting pada beberapa sistem operasi yang ada,

misal pada WinXp dan Debian.

3. Mahasiswa diharapkan memahami fungsi dan peranan protokol pada jaringan komputer

4. Mampu melakukan pengalamatan IP Address pada komputer jaringan

5. Dapat melakukan –pengaturan Subnet mask pada jaringan lokal

6. Dapat memahami fungsi subnetting pada jaringan komputer

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah:

1. Personal Computer (PC) – lebih dari 2

2. Switch / HUB

3. Kabel Straight / Trough.

C. Teori Pendukung

Subnet mask adalah istilah yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan

untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukan letak suatu host, apakah

berada di jaringan lokal atau jaringan luar.

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

1

Page 3: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

Gambar : Cara konfigurasi IP Address dan Subnet mask

Penggunaan sebuah subnet mask yaitu disebut address mask sebagai sebuah nilai 32-bit

yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah

alamat IP. Bit – bit subnet mask yang didefenisikan, adalah sebagai berikut :

Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1

Semua bit yang ditunjukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.

Setiap host di dalam sebuah jaringan yang mengunakan TCP/IP membutuhkan sebuah

subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja, baik

subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas)

ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat subnet atau

supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.

Ada dua metode yang dapat digunakan untuk mempresentasikan subnet mask, yakni :

Notasi Desimal Bertitik

Notasi Panjang Prefiks Jaringan

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

2

Page 4: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

Desimal Bertitik

Sebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted

decimal notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian network

identifier dan host identifier, hasil nilai 32 bit tersebut akan dikonversikan ke notasi desimal

bertitik. Perlu dicatat, bahwa meskipun direpresentasikan sebagai notasi desimal bertitik,

subnet mask bukanlah sebuah alamat IP.

Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas – kelas alamat IP dan digunakan di dalam

jaringan TCP/IP yang tidak dibagi ke dalam beberapa subnet. Table di bawah ini menyebutkan

beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik. Formatnya

adalah :

Alamat IP www.xxx.yyy.zzz

Subnet mask www.xxx.yyy.zzz

Kelas alamat Subnet mask (biner) Subnet mask (desimal)

Kelas A 11111111.00000000.00000000.0000000

0

255.0.0.0

Kelas B 11111111.11111111.00000000.0000000

0

255.255.0.0

Kelas C 11111111.11111111.11111111.0000000

0

255.255.255.0

Perlu diingat, bahwa nilai subnet mask default di atas dapat dikunstomisasikan oleh

administrator jaringan, saat melakukan proses pembagian jaringan (subnetting atau

supernetting). Sebagai contoh, alamat 138.96.58.0 merupakan sebuah network identifier dari

kelas B yang telah dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit.

Kedelapan bit tersebut yang digunakan sebagai host identifier akan digunakan untuk

menampilkan network identifier yang telah dibagi ke dalam subnet. Subnet yang digunakan

adalah total 24 bit sisanya (255.255.255.0)yang dapat digunakan untuk mendefenisikan

custom network identifier. Network identifier yang telah disubnetkan tersebut serta subnet

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

3

Page 5: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

mask yang digunakan selanjutnya akan ditampilkan dengan menggunakan notasi sebagai

berikut :

138.96.58.0, 255.255.255.0

Representasi panjang prefix (prefix length) dari sebuah subnet mask

Karena bit – bit network identifier harus selalu dipilih di dalam sebuah bentuk yang

berdekatan dari bit – bit ordo tinggi, maka ada sebuah cara yang digunakan untuk

merepresentasikan sebuah subnet mask dengan mengunakan bit yang mendefenisikan

network identifier sebagai sebuah network prefix dengan menggunakan notasi network

prefix seperti tercantum di dalam table dibawah ini. Notasi network prefix juga dikenal

dengan sebutan notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Formatnya adalah sebagai

berikut :

/< jumlah bit yang digunakan sebagai network identifier>

Kelas

alamat

Subnet mask (biner) Subnet mask

(desimal)

Prefix

Length

Kelas A 11111111.00000000.0000000.00000000 255.0.0.0 /8

Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0 /16

Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0 /24

Sebagai contoh, network identifier kelas B dari 138.96.0.0 yang memiliki subnet mask

255.255.0.0 dapat direpresentasikan di dalam notasi prefix length sebagai 138.96.0.0/16.

Karena semua host yang berada di dalam jaringan yang sama menggunakan network

identifier yang sama, maka semua host yang berada di dalam jaringan yang sama harus

menggunakan network identifier yang sama yang didefenisikan oleh subnet mask yang sama

pula. Sebagai contoh, notasi 138.23.0.0/16 tidaklah sama dengan notasi 138.23.0.0/24, dan

kedua jaringan tersebut tidak berada di dalam ruang alamat yang sama. Network identifier

138.23.0..0/16 memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga

138.23.255.254; sedangkan network identifier 138.23.0.0/24 hanya memiliki range alamat IP

yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.0.254.

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

4

Page 6: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

Menentukan alamat Network Identifier

Untuk menentukan network identifier dari sebuah alamat IP dengan menggunakan

sebuah subnet mask tertentu, dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah operasi

matematika, yaitu dengan menggunakan operasi logika perbandingan AND comparison, nilai

dari dua hal yang diperbandingkan akan bernilai true hanya ketika dua item tersebut bernilai

true; dan menjadi false jika salah satunya false. Dengan mengaplikasikan prinsip ini ke dalam

bit – bit, nilai 1 akan didapat jika kedua bit yang diperbandingkan bernilai 1, dan nilai 0 jika

ada salah satu di antara nilai yang diperbandingkan bernilai 0.

Cara ini akan melakukan sebuah operasi logika AND comparison dengan menggunakan 32-

bit alamat IP dan dengan 32-bit subnet mask, yang dikenal dengan operasi bitwise logical

AND comparison. Hasil dari operasi bitwise alamat IP dengan subnet mask itulah yang

disebut dengan network identifier.

Contoh :

Alamat IP 10000011 01101011 10100100 00011010 (131.107.164.026)

Subnet Mask 11111111 11111111 11110000 00000000 (255.255.240.000)

---------------------------------------------------------------------- AND

Network ID 10000011 01101011 10100000 00000000 (131.107.160.000)

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

5

Page 7: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

Subnetting Alamat IP kelas A

Table berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network

identifier kelas A.

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

6

Page 8: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

Subnetting Alamat IP kelas B

Table berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network

identifier kelas B.

Subnetting Alamat IP kelas C

Table berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network

identifier kelas C.

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

7

Page 9: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

Variable – length Subnetting

Bahasan di atas merupakan sebuah contoh dari subnetting yang memiliki panjang

tetap (fixed length subnetting), yang akan menghasilkan beberapa subjaringan dengan

jumlah host yang sama. Meskipun demikian, dalam kenyataannya segmen jaringan tidaklah

seperti itu. Beberapa segmen jaringan membutuhkan lebih banyak alamat IP dibandingkan

lainya, dan beberapa segmen jaringan membutuhkan lebih sedikit alamat IP.

Jika proses subnetting yang menghasilkan beberapa subjaringan dengan jumlah host

yang sama telah dilakukan, maka ada kemungkinan di dalam segmen – segmen jaringan

tersebut memiliki alamat – alamat yang tidak digunakan atau membutuhkan lebih banyak

alamat. Karena itulah, dalam kasus ini proses subnetting harus dilakukan berdasarkan

segmen jaringan yang dibutuhkan oleh jumlah host terbanyak. Untuk memaksimalkan

penggunaan ruangan alamat yang tetap, subnetting pun diaplikasikan secara rekursif untuk

membentuk beberapa subjaringan dengan ukuran bervariasi, yang diturunkan dari network

identifier yang sama. Teknik subnetting seperti ini disebut juga variabel-length subnetting.

Subjaringan-subjaringan yang dibuat dengan teknik ini menggunakan subnet mask yang

disebut sebagai Variabel-Length Subnet Mask (VLSM).

Karena semua subnet diturunkan dari network identifier yang sama, jika subnet-

subnet tersebut berurutan ( kontigu subnet yang berada dalam network identifier yang sama

yang dapat saling berhubungan satu sama lainnya ), rute yang ditujukan ke subnet-subnet

tersebut dapat diringkas dengan menyingkat network identifier yang asli.

Teknik variable-length subnetting harus dilakukan secara hati-hati sehingga subnet

yang dibentuk pun unik, dan dengan menggunakan subnet mask tersebut dapat dibedakan

dengan subnet lainnya, meski berada dalam network identifier yang sama. Kehati-hatian

tersebut melibatkan analisis yang lebih terhadap segmen-segmen jaringan yang akan

menentukan berapa banyak segmen yang akan dibuat dan berapa banyak jumlah host dalam

setiap segmennya.

Dengan menggunakan variable-length subnetting, teknik subnetting dapat dilakukan

secara rekursif: network identifier yang sebelumnya telah di-subnet-kan, di-subnet-kan

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

8

Page 10: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

kembali. Ketika melakukannya, bit-bit network identifier tersebut harus bersifat tetap dan

subnetting pun dilakukan dengan mengambil sisa dari bit-bit host.

VLSM ( Variabel Length Subnet Mask ) memungkinkan pembagian ruang IP addres

secara rekrusif, contoh agregasi routingnya sebagai berikut:

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

9

Page 11: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

D. Langkah Kerja

Adapun langkah kerja yang telah dilakukan pada pratikum ini yaitu :

1. Siapkan beberapa buah PC yang sudah terpasang NIC, kabel Ethernet straight-throught,

dan switch/hub.

2. Hubungkan masing-masing PC ke switch/hub menggunakan kabel Ethernet, seperti

gambar berikut:

3. Lakukan pengaturan IP Address dan Subnet mask masing-masing PC, sesuaikan dengan

kebutuhan konfigurasi pada evaluasi dan penugasan pada bagian akhir jobsheet.

4. Pengaturan dapat dilakukan dengan cara mengklik Control Panel → Network

Connections akan muncul gambar seperti di bawah ini:

5. Klik kanan gambar di atas, kemudian pilih disable. Kemudian klik kanan lagi gambar di

atas dan pilih properties, maka akan muncul gambar di bawah ini. Klik ganda Internet

Protocol seperti pada gambar:

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

10

Page 12: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

6. Isi IP Address dan Subnet Mask. Sebagai contoh, computer yang terhubung pada

jaringan kita adalah Range IP Address 192..168.0.1 dan menggunakan Subnet Mask

255.255.255.0

7. Klik OK. Kemudian klik ganda gmbar no.1 di atas, maka LAN akan enable.

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

11

Page 13: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

E. Evaluasi

1. Hubungkan beberapa buah komputer seperti gambar berikut :

a. Konfigurasi IP Address dan Subnet mask masing – masing PC

Jawaban :

b. Lakukanlah test koneksi dari masing – masing PC ke PC yang lain dengan

menggunakan command Ping, lalu isi tabel berikut :

Percobaan 1

No Test Koneksi (ping) Respon

dari Ke

1 192.168.1.1 192.168.1.2

192.168.1.3

192.168.1.4

192.168.1.5

192.168.1.6

Reply

Reply

Reply

Reply

Reply

2 192.168.1.2 192.168.1.1

192.168.1.3

192.168.1.4

192.168.1.5

Reply

Reply

Reply

Reply

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

12

Page 14: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

192.168.1.6 Reply

3 192.168.1.3 192.168.1.1

192.168.1.2

192.168.1.4

192.168.1.5

192.168.1.6

Reply

Reply

Reply

Reply

Reply

4 192.168.1.4 192.168.1.1

192.168.1.2

192.168.1.3

192.168.1.5

192.168.1.6

Reply

Reply

Reply

Reply

Reply

5 192.168.1.5 192.168.1.1

192.168.1.2

192.168.1.3

192.168.1.4

192.168.1.6

Reply

Reply

Reply

Reply

Reply

6 192.168.1.6 192.168.1.1

192.168.1.2

192.168.1.3

192.168.1.4

192.168.1.5

Reply

Reply

Reply

Reply

Reply

c. Melalui Command Prompt DOS, ketik net view

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

13

Page 15: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

Lihat informasi yang ditampilkan, PC yang mana saja yang terhubung dengan

jaringan anda?

Jawaban :

Server name

\\ELKA-39E9EC9DD9

\\GEGE-BD820TPSBC

\\INDONESI-BFJ66Q

\\UNP-E0619C101ED

\\UNP-EA1E7B651F3

d. Buat kesimpulan percobaan 1

Pada percobaan 1 dan berdasarkan analisa dapat disimpulkan bahwa jika IP address

dan Subnet mask berada dalam range yang sama, maka antar PC akan terhubung

atau terkoneksi.

Analisa :

IP address : 192.168.1.136 11000000 . 10101000 . 00000001 . 10001000

Net mask /24 : 11111111 . 11111111 . 11111111 . 00000000

255 255 255 0

Maka :

Network Address 11000000 . 10101000 . 00000001 . 00000000

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

AND

Untuk broadcast, 8digit host dijadiakan 1

14

Page 16: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

192 168 1 0

Broadcast address 11000000 . 10101000 . 00000001 . 11111111

192 168 1 255

Didapat range IP address : 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255

Karena alamat “0” dan alamat “255” tidak diperuntukan untuk host,

sehingga range IP nya : 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254

2. Lakukan perubahan konfigurasi pada terhadap jaringan yang telah dibuat, sehingga

terbentuk jaringan seperti gambar berikut :

a. Konfigurasi IP Address dan Subnet mask masing – masing PC

Jawaban :

b. Lakukan test koneksi dari masing – masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan

command Ping, lalu isi tabel berikut :

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

2h - 2 = 28 – 2 = 254 host

15

Page 17: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

Percobaan 2

No Test Koneksi (ping) Respon

dari Ke

1 192.168.1.1 192.168.1.2

192.168.1.3

192.168.1.131

192.168.1.132

192.168.1.134

Reply

Reply

RTO

RTO

RTO

2 192.168.1.2 192.168.1.1

192.168.1.3

192.168.1.131

192.168.1.132

192.168.1.134

Reply

Reply

RTO

RTO

RTO

3 192.168.1.3 192.168.1.1

192.168.1.2

192.168.1.131

192.168.1.132

192.168.1.134

Reply

Reply

RTO

RTO

RTO

4 192.168.1.131 192.168.1.1

192.168.1.2

192.168.1.3

192.168.1.132

192.168.1.134

RTO

RTO

RTO

Reply

Reply

5 192.168.1.132 192.168.1.1

192.168.1.2

192.168.1.3

192.168.1.131

192.168.1.133

RTO

RTO

RTO

Reply

Reply

6 192.168.1.133 192.168.1.1 RTO

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

16

Page 18: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

192.168.1.2

192.168.1.3

192.168.1.131

192.168.1.132

RTO

RTO

Reply

Reply

c. Buatlah kesimpulan percobaan 2

IP address : 192.168.1.1 11000000 . 10101000 . 00000001 . 00000001

Net mask /25 : 11111111 . 11111111 . 11111111 . 10000000

255 255 255 128

Maka :

Network Address 11000000 . 10101000 . 00000001 . 00000000

192 168 1 0

Broadcast address 11000000 . 10101000 . 00000001 . 01111111

192 168 1 127

Didapat range IP address : 192.168.1.0 s/d 192.168.1.127

Karena alamat “0” dan alamat “127” tidak diperuntukan untuk host,

sehingga range IP nya : 192.168.1.1 s/d 192.168.1.126

3. Lakukan perubahan konfigurasi pada terhadap jaringan yang telah dibuat, sehingga

terbentuk jaringan seperti gambar berikut :

a. Konfigurasi IP Address dan Subnet mask masing – masing PC

Jawaban :

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

AND

Untuk broadcast, 7digit host dijadiakn 1

2h - 2 = 27 – 2 = 126 host

17

Page 19: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

b. Lakukanlah test koneksi dari masing – masing PC ke PC yang lain dengan

menggunakan command Ping, lalu isi tabel berikut :

Percobaan 3

No Test Koneksi (ping) Respon

dari Ke

1 132.92.122.1 132.92.122.2

132.92.122.3

132.92.123.1

132.92.123.2

132.92.123.3

Reply

Reply

Reply

RTO

RTO

2 132.92.122.2 132.92.122.1

132.92.122.3

132.92.123.1

132.92.123.2

132.92.123.3

Reply

Reply

RTO

RTO

Reply

3 132.92.122.3 132.92.122.1

132.92.122.2

132.92.123.1

132.92.123.2

132.92.123.3

Reply

Reply

RTO

RTO

RTO

4 132.92.123.1 132.92.122.1 Reply

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

18

Page 20: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

132.92.122.2

132.92.122.3

132.92.123.2

132.92.123.3

RTO

RTO

Reply

Reply

5 132.92.123.2 132.92.122.1

132.92.122.2

132.92.122.3

132.92.123.1

132.92.123.3

RTO

RTO

RTO

Reply

Reply

6 132.92.123.3 132.92.122.1

132.92.122.2

132.92.122.3

132.92.123.1

132.92.123.2

RTO

RTO

RTO

Reply

Reply

c. Buatlah kesimpulan percobaan 3

Jawaban :

Pada percobaan 3 ini terjadi proses pembuatan subjaringan dengan cara VLSM.

Dalam subnet masih bisa disubnetkan lagi

Apabila Net Id dan subnetnya berbeda maka dia tidak terhubung

Example :

- Antara IP 132.92.122.1 dan 132.92.123.1 tidak dapat terkoneksi karena berada

pada range IP yang berbeda walaupun subnet mask sama (prefix length 16)

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

Ini yang dimaksud dengan subnet masih bisa disubnetkan lagi

132.92.0.1

132.92.0.0 255.255.0.0

132.92.0.2

132.92.122.1 255.255.0.0

132.92.254.254

132.92.122.2 255.255.255.0

19

Page 21: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

- Antara IP 132.92.122.1 dan 132.92.122.4 juga tidak dapat terhubung karena IP

132.92.122.1 memiliki subnet mask prefix length 16 sedangkan IP 132.92.122.4

subnet mask nya prefix length 24. Sebaliknya Antara IP 132.92.122.4 dan

132.92.122.1 dapat terhubung.

- Antara IP 132.92.123.1 dan 132.92.123.4 juga tidak dapat terhubung karena IP

132.92.123.1 memiliki subnet mask prefix length 16 sedangkan IP 132.92.123.4

subnet mask nya prefix length 24. Sebaliknya Antara IP 132.92.123.4 dan

132.92.123.1 dapat terhubung.

4. Jelaskan manfaat dan kegunaan Subnetting pada jaringan komputer

kelas kelas A, B, ‐ dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem

tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan. SUBNETTING adalah kegiatan

pengaturan dan pembagian range IP address apakah bersifat lokal dengan IP address yang lain

ataukah bersifat remote dari IP address dari range IP address lainnya sehingga tiap komputer dapat

saling terhubung dalam network.

SUBNETTING dapat juga berarti teknik pembagian sebuah network ID menjadi beberapa

network ID lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih kecil.

Kegunaan SUBNETTING:

1. Menggabungkan teknologi jaringan yang berbeda

Adanya penggunaan teknologi yang berbeda dalam sebuah organisasi, terutama riset

diperlukan beberapa jaringan LAN

2. Mengatasi Keterbatasan teknologi

Sebagian besar teknologi LAN memiliki batas kemampuan berdasarkan pada parameter

elektrikal, jumlah host yang terhubung, dan panjang total dari kabel.

3. Mengatasi Kongesti pada Jaringan

Host akan memiliki performansi yang kurang baik, dibandingkan dengan LAN berukuran kecil

jika teknologi yang digunakan adalah ethernet. Sekian banyak host menggunakan satu media

bersama sama untuk berbicara satu dengan lainnya akan membuat kesempatan aksess masing‐ ‐

masing host terhadap jaringan menjadi makin kecil. Apalagi bila ada beberapa host yang

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

20

Page 22: Laporan 3 - Pratikum Instalasi Dan Jaringan Komputer

memonopoli bandwidth. Jalan keluarnya adalah memisahkannya ke dalam sebuah kelompok

kecil dan menempatkannya pada kabel terpisah.

4. Membuat hubungan point to point‐ ‐

Dua lokasi LAN yang berjauhan, dapat dihubungkan menggunakan point to point ‐ ‐ berkecepatan

tinggi.

F. Kesimpulan

Semua komputer pada percobaan 1 saling terhubung karena semua komputer

masih dalam satu jaringan yang sama dan belum dibagi menjadi sub jaringan.

Pada percobaan 2 : antara Client 1, client 2,client 3 dengan client 4, client 5 dan

client 6 tidak bisa saling terhubung karena terletak pada sub jaringan yang berbeda.

Perbedaan ini disebabkan karena subnet masknya sudah disubnetting sehingga

terbentuk 2 buah subjaringan yaitu subnet A IP Address 192.168.1.0 – 192.168.1.127.

subnet B IP Address 192.168.1.128 – 192.168.1.255. jaringan jumlah setiap subnet

adalah 126.

Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]

21