laporan 5 eldas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bla bla

Citation preview

  • Rangkaian Integrator dan Diferensiator

    Ahmad Ridwan Sidiq (1127030002)

    JURUSAN FISIKA

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

    TAHUN 2014

    e-mail : [email protected]

    Abstrak:

    Rangkaian Operasional Amplifier adalah

    suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan

    dan satu keluaran. Op-Amp biasanya terdapat

    dipasaran berupa rangkaian terpadu. Pada Op-

    Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan

    balik) yaitu feedback negatif dan feedback positif

    dimana Feedback negatif pada opamp memegang

    peranan penting. Secara umum, umpanbalik

    positif akan menghasilkan osilasi sedangkan

    umpanbalik negatif menghasilkan penguatan yang

    dapat terukur. Impedasi input op-amp ideal

    mestinya adalah tak terhingga, sehingga mestinya

    arus input pada tiap masukannya adalah 0.

    Sebagai perbandingan praktis, op-amp LM741

    memiliki impedansi input Zin = 106 Ohm. Nilai

    impedansi ini masih relatif sangat besar sehingga

    arus input op-amp LM741 mestinya sangat kecil.

    Kata kunci : Opamp, masukan, keluaran,

    feedback, Impedansi.

    1 PENDAHULUAN

    1.1 Landasan Teori

    Penguat operasional (Op Amp) adalah suatu

    rangkaian terintegrasi yang berisi beberapa tingkat

    dan konfigurasi penguat diferensial yang telah

    dijelaskan di atas. Penguat operasional memilki

    dua masukan dan satu keluaran serta memiliki

    penguatan DC yang tinggi. Untuk dapat bekerja

    dengan baik, penguat operasional memerlukan

    tegangan catu yang simetris yaitu tegangan yang

    berharga positif (+V) dan tegangan yang berharga

    negatif (-V) terhadap tanah (ground). Penguat

    operasional banyak digunakan dalam berbagai

    aplikasi karena beberapa keunggulan yang

    dimilikinya, seperti penguatan yang tinggi,

    impedansi masukan yang tinggi, impedansi

    keluaran yang rendah Berikut ini adalah simbol

    dari penguat operasional :

    :

    Berikut ini adalah karakteristik dari Op

    Amp ideal:

    a) Penguatan tegangan lingkar terbuka (open-

    loop voltage gain) Avol = -

    b) Tegangan ofset keluaran (output offset

    voltage) Voo = 0.

    c) Hambatan masukan (input resistance) RI =

    .

    d) Hambatan keluaran (output resistance) RO

    = 0.

    e) Lebar pita (band width) BW = .

    f) Waktu tanggapan (respon time) = 0 detik.

    g) Karakteristik tidak berubah dengan suhu.

    Rangkaian Integrator

    Opamp bisa juga digunakan untuk

    membuat rangkaian-rangkaian denganrespons

    frekuensi, misalnya rangkaian penapis (filter).

    Salah satu contohnya adalah rangkaian integrator

    seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah

    ini. Rangkaian dasar sebuah integrator adalah

  • rangkaian op-amp inverting, hanya saja rangkaian

    umpan baliknya (feedback) bukan resistor

    melainkan menggunakan capasitor C.

    Penguat Integrator berfungsi

    mengintegralkan tagangan input terhadap waktu.

    Sebuah integrator dapat juga dipandang sebagai

    tapis pelewat-tinggi dan dapat digunakan untuk

    rangkaian tapis aktif.

    Rangkaian Diferensiator

    Kalau komponen C pada rangkaian penguat

    inverting di tempatkan didepan, maka akan

    diperoleh rangkaian differensiator seperti pada

    gambar dibawah ini.

    Dengan analisa yang sama seperti rangkaian

    integrator, akan diperoleh persamaan

    penguatannya :

    dt

    dVRCV inout

    Rumus ini secara matematis menunjukkan bahwa

    tegangan keluaran vout pada rangkaian ini adalah

    differensiasi dari tegangan input vin. Contoh

    praktis dari hubungan matematis ini adalah jika

    tegangan input berupa sinyal segitiga, maka

    outputnya akan mengahasilkan sinyal kotak.

    Pada dasarnya diferensiator dapat juga

    dibangun dari integrator dengan cara mengganti

    kapasitor dengan induktor, namun tidak dilakukan

    karena harga induktor yang mahal dan bentuknya

    yang besar. Diferensiator dapat juga dilihat

    sebagai tapis pelewat-rendah dan dapat digunakan

    sebagai tapis aktif.

    1.2 Tujuan

    Setelah mengikuti eksperimen, diharapkan

    dapat :

    - Mengerti dan memahami rangkaian integral

    dan diferensiator

    - Mampu menganalisis cara kerja rangkaian

    integral dan diferensiator

    1.3 Tinjauan Pustaka

    Op-amp dinamakan juga dengan penguat

    diferensial (differential amplifier). Sesuai dengan

    istilah ini, op-amp dalah komponen IC yang

    memiliki 2 input tegangan dan 1 output tegangan,

    dimana tegangan output-nya adalah proporsional

    terhadap perbedaan tegangan antara kedua

    inputnya itu. Penguat Integrator berfungsi

    mengintegralkan tagangan input terhadap waktu.

    Sebuah integrator dapat juga dipandang sebagai

    tapis pelewat-tinggi dan dapat digunakan untuk

    rangkaian tapis aktif.

    Operasional amplifier (Op-Amp) adalah

    suatu penguat berpenguatan tinggi yang

    terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki

    dua input inverting dan non-inverting dengan

    sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan

    balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan

    karakteristik tanggapan keseluruhan pada

    operasional amplifier (Op-Amp). Pada dasarnya

    operasional amplifier (Op-Amp) merupakan suatu

    penguat diferensial yang memiliki 2 input dan 1

    output. Op-amp ini digunakan untuk membentuk

    fungsi-fungsi linier yang bermacam-mcam atau

    dapat juga digunakan untuk operasi-operasi tak

    linier, dan seringkali disebut sebagai rangkaian

    terpadu linier dasar. Penguat operasional (Op-

    Amp) merupakan komponen elektronika analog

    yang berfungsi sebagai amplifier multiguna dalam

    bentuk IC.

    2. METODE PERCOBAAN

    2.1 Waktu dan Tempat

    Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa,

    tanggal 04 Maret 2014, pukul 15.30-18.00 WIB.

    Bertempat di Laboratorium Elektronika Dasar

    UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

  • 2.2 Alat dan Bahan

    Praktikum ini menggunakan alat dan bahan

    yaitu :

    - kit elektronika dasar untuk rangkaian

    integrator dan diferensiator

    - Osiloskop

    - Sinyal Generator

    - Banana conector

    - Multimeter

    2.3 Prosedur Percobaan

    Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

    Perikasalah semua alat dan bahan sebelum

    digunakan dan pastikan semua alat dan bahan

    dalam keadaan baik

    Isi tabel pengamatan sesuai dengan hasil

    eksperimen

    3. HASIL DAN PENGAMATAN

    3.1 Tabel pengamatan

    Tabel 1. Pengamatan Rangkaian integrator

    10 k ohm

    No Vmula V input R1 () C1 V out

    1 2 2.468 10 k 47 nf 8

    2 2 2.472 10 k 47 nf 8

    Gb.1 Rangkaian Integrator Off

    Gb.2 Rangkaian Integrator On

    Tabel 2. Pengamatan Rangkaian Integrator

    100 k ohm

    No Vmula V input R2 () C1 V out

    1 2 2.474 100 k 47 nf 8

    2 2 2.469 100 k 47 nf 8

    Gb.3 Rangkaian Integrator off

    Gb.4 Rangkaian Integrator On

    Tabel 3. pengamatan rangkaian diferensiator 10 k

    ohm

    No V input R1 () C1 V out

    1 2.462 10 k 47 nf 9

    2 2.468 10 k 47 nf 7

    Gb.5 rangkaian diferensiator Off

    Gb.6 rangkaian diferensiator On

  • Tabel 4. pengamatan rangkaian Diferensiator 100

    k ohm

    No V input R2 () C1 V out

    1 2.472 100 k 47 nf 8

    2 2.474 100 k 47 nf 7

    Gb.3 Rangkaian Diferensiator Off

    Gb.4 Rangkaian Diferensiator On

    3.2 Pembahasan

    Prinsip kerja dari rangkaian integral

    Prinsipnya sama dengan menganalisa rangkaian

    op-amp inverting. Pada prakteknya, rangkaian

    feedback integrator mesti diparalel dengan sebuah

    resistor dengan nilai misalnya 10 kali nilai R atau

    satu besaran tertentu yang diinginkan. Ketika

    inputnya berupa sinyal dc (frekuensi = 0),

    kapasitor akan berupa saklar terbuka. Jika tanpa

    resistor feedback seketika itu juga outputnya akan

    saturasi sebab rangkaian umpanbalik op-amp

    menjadi open loop (penguatan open loop opamp

    ideal tidak berhingga atau sangat besar). Nilai

    resistor feedback sebesar 10R akan selalu

    menjamin output offset voltage (offset tegangan

    keluaran) sebesar 10x sampai pada suatu frekuensi

    cutoff tertentu.

    Pada rangkaian Diferensiator bahwa

    tegangan keluaran vout pada rangkaian ini adalah

    differensiasi dari tegangan input vin. Bentuk

    rangkain differensiator adalah mirip dengan

    rangkaian inverting. Bentuk rangkaian

    differensiator adalah mirip dengan rangkaian

    inverting. Diferensiator dapat juga dilihat sebagai

    tapis pelewat-rendah dan dapat digunakan sebagai

    tapis aktif.

    4. PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Penguat operasional atau yang biasa disebut

    op-amp merupakan suatu jenis penguat

    elektronika dengan hambatan (coupling) arus

    searah yang memiliki bati/faktor penguatan

    (gain) sangat besar dengan dua masukan dan

    satu keluaran.

    Penguat Integrator berfungsi mengintegralkan

    tagangan input terhadap waktu.

    Pada dasarnya diferensiator dapat juga

    dibangun dari integrator dengan cara

    mengganti kapasitor dengan induktor, namun

    tidak dilakukan karena harga induktor yang

    mahal dan bentuknya yang besar.

    Diferensiator dapat juga dilihat sebagai tapis

    pelewat-rendah dan dapat digunakan sebagai

    tapis aktif.

    4.2 Saran

    Dalam praktikum ini, walaupun

    percobaannya sederhana, tapi harus tetap teliti

    dalam pengambilan data.

    DAFTAR PUSTAKA

    http://elektronika-dasar.web.id/teori

    elektronika/operasional-amplifier-op-amp/pada

    tanggal 07 Maret 2014

    http://elektronika-dasar.web.id/

    percobaan/penguat-tak-membalik-non-

    inverting-amplifier/ di akses pada tanggal 07

    Maret 2014.

    Priana.2008. Dasar Elektronika. Jakarta :

    Erlangga

    Rhamdani, M. Rangkaian listrik. STT

    TELKOM, Bandung, 2005