84
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Lokasi KKN Dalam KKN ini, penulis ditempatkan di desa Mangunharjo. Desa Mangunharjo merupakan salah satu dari 17 Desa di Kecamatan Arjosari yang terletak 10 KM ke arah timur dari ibu kota Kecamatan Arjosari. Desa Mangunharjo mempunyai luas wilayah 401,071 Ha. Adapun batas-batas wilayah Desa Mangunharjo : BATAS DESA MANGUNHARJO Sebelah Utara Desa Petung Sinarang, Kec. Bandar Sebelah Timur Desa Kebondalem, Kec. Tegalombo Sebelah Selatan Desa Kali Kuning, Kec. Tulakan Sebelah Barat Desa Kedungbendo, Kec. Arjosari Iklim Iklim Desa Mangunharjo, sebagaimana Desa-Desa di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam dan pola kehidupan yang ada di Desa Mangunharjo. Penduduk

Laporan Akhir Kkn Mangunharjo

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KKN

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Lokasi KKN

Dalam KKN ini, penulis ditempatkan di desa Mangunharjo. Desa Mangunharjo merupakan salah satu dari 17 Desa di Kecamatan Arjosari yang terletak 10 KM ke arah timur dari ibu kota Kecamatan Arjosari. Desa Mangunharjo mempunyai luas wilayah 401,071 Ha.

Adapun batas-batas wilayah Desa Mangunharjo :

BATAS DESA MANGUNHARJO

Sebelah UtaraDesa Petung Sinarang, Kec. Bandar

Sebelah TimurDesa Kebondalem, Kec. Tegalombo

Sebelah SelatanDesa Kali Kuning, Kec. Tulakan

Sebelah BaratDesa Kedungbendo, Kec. Arjosari

Iklim

Iklim Desa Mangunharjo, sebagaimana Desa-Desa di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam dan pola kehidupan yang ada di Desa Mangunharjo.Penduduk

Desa Mangunharjo terdiri dari 4 (empat) Dusun yaitu Krajan Karang Anyar, Tegal dan Sepatan dengan jumlah penduduk sebagai berikut:Jumlah Penduduk

NoJenis KelaminJumlah

1.Laki-laki997

2.Perempuan976

3.Kepala Keluarga604

4.Kepala Somah503

Jumlah Penduduk Menurut Umur

NoUmur ( Tahun )Jumlah ( Jiwa )

1.> 65374

2.61-6573

3.56-6089

4.51-55111

5.46-50160

6.41-45168

7.36-40132

8.31-35100

9.26-30141

10.21-25154

11.16-20159

12.11-15152

13.5-10160

14.< 5116

Jumlah1973

Keadaan Sosial

Tingkat pendidikan masyarakat Desa Mangunharjo adalah sebagai berikut :

Tingkat Pendidikan Masyarakat

NoTingkat PendidikanJumlah ( Orang )

1.Tidak Sekolah / Buta Huruf3

2.Tidak Tamat SD / Sederajat18

3.Tamat SD / Sederajat1007

4.Tamat SLTP / Sederajat335

5.Tamat SLTA / Sederajat180

6.Tamat D1, D2, D345

7.Tamat D4 / S132

8.Tamat S22

9.Penduduk sedang sekolah / belajar341

Kesenian yang masih ada di masyarakat Desa Mangunharjo adalah sebagai berikut :

Kesenian Masyarakat

NoJenis KesenianJumlah KelompokStatus

1.Sholawatanan Khotamat Nabi1Aktif

2.Seni Jaranan Senterewe1Aktif

3.Seni Jaranan Pegon2Aktif

4.Seni Musik1Aktif

Karena Desa Mangunharjo merupakan Desa Pertanian, maka sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, selengkapnya sebagai berikut :

Mata Pencaharian Penduduk

PetaniPedagangPNSTukang/JasaLainnya

771303741637

Catatan: - Petani dalam hal ini adalah pemilik dan mata pencaharian tetap adalah petani.

Lainnya dalam hal ini adalah masyarakat yang bekerja serabutan, buruh, tidak memiliki pencaharian tetap dan ibu rumah tangga.Jumlah kepemilikan hewan ternak oleh Penduduk Desa Mangunharjo adalah sebagai berikut :

Kepemilikan Ternak

UnggasKambing / DombaSapi KerbauLainnya

20407301053310

Catatan : - Lainnya dalam hal ini adalah ternak atau binatang peliharaan seperti anjing dan kucing.

Secara Administratif pembagian wilayah sebagai berikut :

Pembagian Wilayah Desa

No.DesaDusunRWRT

1.MangunharjoKrajan27

2.MangunharjoKaranganyar25

3.MangunharjoTegal25

4.MangunharjoSepatan14

B. Maksud dan Tujuan Laporana. Mahasiswa KKN

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah KKN (kuliah kerja nyata) pada semester 6.2. Sebagai laporan akhir kegiatan kuliah kerja nyata.

3. Sebagai laporan pertanggungjawaban dalam melaksanakan program-program selama kuliah kerja nyata.

4. Untuk melatih mahasiswa dalam berinteraksi dengan masyarakat.

5. Untuk melatih mahasiswa agar bersikap mandiri.

6. Untuk melatih mahasiswa menerapkan disiplin ilmu yang dimiliki.

b. Unit Pengelola KKN UNS

1. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan penulis selama kuliah kerja nyata di desa Mangunharjo, kecamatan Arjosari, kabupaten Pacitan.

c. Kepala desa dan perangkat desa1. Untuk membantu kepala desa menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi di desa.2. Untuk memperbaiki kekurangan dalam melaksanakan pemerintahan desa.

d. Pemerintah kecamatan

1. Untuk membantu terlaksananya program-program yang sudah direncanakan oleh pemerintah kecamatan demi kesejahteraan masyarakat desa.

2. Untuk memperbaiki motivasi kinerja pemerintah kecamatan dalam berpartisipasi dalam pembangunan.

e. Pemerintah kabupaten

1. Untuk membantu program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di desa.

2. Untuk membantu diperolehnya bantuan pemikiran dan tenaga serta IPTEKS dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan di kabupaten Pacitan.

C. Program Pembangunan Yang Telah Ada Di Lokasi

Berdasarkan cerita para sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat sejarah Desa Mangunharjo dapat diuraikan sebagai berikut :

Desa Mangunharjo Merupakan sebuah desa yang sudah tua dan memiliki cerita tersendiri. Dimana menjelang akhir pemerintahan Kerajaan Majapahit di Pacitan telah ada penguasa yang bertempat di perdikan Jati Kebonagung yaitu Ki Ageng Buwono Keling (menantu Raja Majapahit terakhir).

Tatkala di Pacitan terjadi proses Islamisasi Ki Ageng Buwono Keling beserta pengikutnya tetap mempertahankan tradisi dan kepercayaan Hindu-Budhanya. Namun dengan hadirnya pendatang baru yang telah menganut islam, Ki ageng Siti Geseng terkenal dengan nama lain Ki Ageng Petung di perdikan Rejoso Desa Sukoharjo, Ki ageng Ampok boyo terkenal dengan nama lain Ki Ageng Posong di perdikan Posong desa Widoro dan Sheh Maulana Mahribi di perdikan Duduhan Desa Purworejo, dan setelah Ki Ageng Buwono Keling wafat ( makam di Desa Purwosari Kebonagung/Penganut Hindu-Budha berangsur-angsur tidak ada sampai sekarang).

Pada zaman penjajahan, saat perang diponegoro yaitu perang antara pangeran diponegoro melawan penjajah Belanda (1825-1830), sampai di wilayah Pacitan. Berakhir dengan diajaknya Pangeran Diponegoro berunding dengan Belanda di Magelang. Hasilnya perang Diponegoro di tangkap dilucuti senjatanya dan di asingkan ke Manado, di pindah ke Makasar dan wafat disana.

Tidak semua pengikut Pangeran Diponegoro ikut ke Magelang, namun masih ada yang tetap melanjutkan perjuangan melawan Belanda di Pacitan, bahkan ada beberapa yang masuk ke pedalaman, yang diantaranya : Ki Pongging Pulanggeni menetap di Gegeran, Ki Eyang Gusti Tembayat di Ngasem Kedungbendo, Ki Eyang Damuk di perdikan Gading Karangsudo, mulai saat itulah Mangunharjo yang sekarang memiliki cerita sejarah.

Adapun asal tanah perdikan yang ditempati Ki Eyang Damuk dan kawan-kawannya banyak ditumbuhi umbi-umbian semacam gadung yang namanya SUDO, agar tempat tersebut aman bebas dari gangguan maka diberi syarat tumbal Gading Gajah yang di masukkan kedalam dengan kelapa gading sejak itulah dengan disaksikan parapenduduk, mereka berikrar wilayah tersebut dinamakan Gading Karang Sudo dan dikenal dengan masyarakat luas Mangunharjo atau sinonim dengan Gading Karang Sudo.

Karena kesaktian dan pengaruh serta kepemimpinan Ki Eyang Damuk, waktu itu tentunya kehidupan masih sangat tradisional/primitive, namun berkat kegigihan masyarakat yang di perkarsai petinggi desa kondisi desa mangunharjo semakin mengarah ke rasionalterbukti dengan adanya rasa kegotong royongan, kekompakan dan kebersamaan di sana-sini bermunculan kegiatan kerja bakti untuk membangun desa menuju lebih maju yang akhirnya terlihat profil Desa Mangunharjo.

Menjelang akhir penjajahan belanda di Mangunharjo didirikan kecamatan yang wilayahnya meliputi karang sudo sendiri, kedung bendo, Jetiskidul, kebondalem, Gedangan dan petung sinarang terbukti dengan urusan pernikahan warga desa-desa tersebut di atas ke KUA Mangunharjo.

Didirikan pula sekolah Vervolk School kelanjutan sekolah desa dari kelas I-kelas III menjadi kelas IV dan V, dimana sekolah Vervolk School biasa didirikan di kecamatan-kecamatan yang lain.

Pada saat camatnya bernama Mangunwinoto desa karang sudo diganti nama menjadi Desa Mangunharjo, yang memiliki wilayah dusun : Krajan, Karanganyar, Tegal, dan Sepatan. Kira-kira tahun 1918 walangan belum merdeka profil kepemimpinan desa berlanjut dengan sebutan demang/Lurah/maupun Kepala Desa. Mulai saat itu hingga sekarang dijabat oleh tokoh-tokoh besar dengan urutan sebagai berikut :

1. Ki Demang Ramudiwiryo.

2. Ki Resahudo Bin Setrowecono.

3. Ki Resapawiro Bin Resohudo.

4. Ki Sarjo Bin Setropawiro.

5. Ki Harjo Suyatno Bin Sarjo : 1946 - 1968

6. Ki Misri Bin Surosentono : 1968 - 1990

7. Ki Joko Sutikto Bin Talib Sedyono : 1990 - 1999

8. Ki Joko Priyanto Bin Sumardi : 1999 - 2002

9. Ki Arif Sujono Bin H. Muh. Palil : 2002 2012

10. Ki Drs. H. Toehirman Bin Sarbi : 2012 sekarang

Potensi yang ada di Desa Mangunharjo dapat disampaikan menurut bidang Sosial Budaya, Ekonomi dan Sumber Daya Alam :

a. Potensi Sosial Budaya

1.Memiliki Budaya Gotong Royong yang tinggi.

2.Memiliki Jumlah Penduduk yang cukup besar

b. Potensi Ekonomi

1.Memiliki banyak Tenaga Kerja

2.Letak Geografis dekat dengan jalur ekonomi Propinsi

c. Potensi Sumber Daya Alam

1.Mempunyai Lahan yang luas

2.Mempunyai Sumber Air

3.Dekat dengan sungai dan Jalan Propinsi

4.Memiliki Lahan Pertanian yang Luas

5.Memiliki Hutan yang luas

6.Material untuk bahan bangunan dekat dan cukup banyak

Program pembangunan jangka menengah desa (terlampir)

D. Metode dan Sistematika Pembahasan

Metode pembahasan dalam laporan ini adalah deskriptif. Disebut deskriptif karena menguraikan hal-hal yang bersifat deskriptif/ uraian. Sistematika pembahasan dalam laporan ini terdiri dari bab 1 yang berisi pendahuluan, bab 2 berisi bidang permasalahan di lokasi, bab 3 berisi realisasi kegiatan mahasiswa KKN, dan bab 4 berisi kesimpulan dan saran.BAB II

BIDANG PERMASALAHAN DI LOKASI

A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya

Permasalahan pendidikan di desa Mangunharjo, diantaranya masih belum ada SMA/SMK. Apabila ingin melanjutkan pendidikan SMA/SMK harus ke kabupaten Pacitan, sementara hal tersebut membutuhkan biaya yang lebih tinggi karena selain untuk biaya sekolah juga untuk transportasi menuju kabupaten yang lumayan jauh. Selain itu, untuk menuju perguruan tinggi terdekat juga harus ke kabupaten Pacitan. Disamping itu, banyak lulusan SMA/SMK dan sarjana yang merantau keluar Jawa, sehingga tidak ada yang melanjutkan pembangunan desa.

Selanjutnya, permasalahan agama di desa Mangunharjo sedikit teratasi karena datangnya ustad dari Bogor yang membimbing para santri, namun kebanyakan santri yang mengikuti TPA adalah siswa TK dan SD, belum ke taraf remaja masjid. Selama bulan Romadhon, warga desa Mangunharjo juga antusias dalam mengikuti serangkaian acara keagamaan yang dilaksanakan di desa, seperti Safar Romadhon, dll.

Kemudian untuk masalah perekonomian, beberapa dusun seperti dusun Sepatan dan Karanganyar sudah memiliki banyak industri rumah tangga, namun mereka masih terhalang persoalan pemasaran produk sehingga sulit untuk mengembangkan usaha. Selain itu, salah satu dusun yaitu dusun Tegal banyak warga yang tidak memiliki usaha mandiri dikarenakan akses yang sulit.B. Prasarana dan Sarana

Permasalahan yang terdapat pada masalah sarana prasarana antara lain jalan masuk ke desa yang sudah rusak, selain itu kondisi jalan ada yang terbuat dari tanah sehingga licin dan becek saat musim hujan. Akses jalan menuju dusun Tegal juga masih sulit. Kondisi jembatan yang menghubungkan dusun Krajan dan Tegal hanya terbuat dari kayu dan beberapa kayu sudah rapuh sehingga perlu diperbaiki agar tidak berbahaya bagi orang yang melintasinya.

Dalam masalah fasilitas umum, bangunan-bangunan seperti balai dusun yang berada di desa Mangunharjo sudah rusak sehingga perlu diperbaiki. Sinyal di desa Mangunharjo masih susah sehingga menghambat komunikasi dan informasi yang berada di luar wilayah daerah Mangunharjo ini. Fasilitas umum seperti warnet dan fotocopy juga cukup sulit.

C. Produksi

Produksi di desa Mangunharjo sebenarnya cukup banyak. Namun apabila dibandingkan dengan desa-desa lain di sekitar Mangunharjo masih terbilang sedikit. Kendala yang dihadapi produsen ketika menghasilkan produk adalah perihal pemasaran. Pasar yang berada di dekat dengan desa Mangunharjo tidak buka setiap hari. Ketika produsen ingin menjual hasil produknya harus menunggu hari Pahing baru mereka bisa menjual.

Kendala pada produksi lainnya yakni masalah modal. Mayoritas penduduk Mangunharjo adalah sebagai petani sehingga modal untuk melakukan usaha masih kurang.

Proses pengemasan juga menjadi salah satu kendala produsen dalam memasarkan hasil produksinya. Banyak kemasan yang masih kurang memenuhi standar pengemasan. Hal tersebut menjadikan produk yang dihasilkan belum bisa masuk ke supermarket-supermarket di sekiktar desa Mangunharjo.

D. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan

Layanan kesehatan yang ada di desa Mangunharjo berpusat di poskesdes yang ada di dusun Krajan. Gedung poskesdes berada tepat di samping balai desa namun gedung tersebut belum memenuhi syarat, gedung baru masih dalam proses pembangunan.

Masalah yang terdapat dalam hal kesehatan dan kebersihan lingkungan antara lain masalah jamban. Ada beberapa rumah di desa Mangunharjo yang masih mempunyai jamban belum sesuai standar, yaitu masih menggunakan jamban cemplung. Jamban cemplung tidak sehat karena menimbulkan banyak penyakit seperti diare.

Kebersihan lingkungan di desa Mangunharjo sebenarnya cukup baik. Namun dalam hal membuang sampah, warga biasanya hanya membuang di pekarangan dan membakarnya. Hal tersebut kurang benar. Seharusnya warga memisahkan sampah antara yang organik dan nonorganik. Dengan begitu, tanah dapat menjadi subur dan tidak tercemar.

E. Administrasi dan Pemerintahan Desa

Permasalahan yang terdapat pada pemerintah desa adalah masalah kesiapan aparatur desa. Mayoritas perangkat desa sudah berusia cukup lanjut dan belum benar-benar mampu mengelola administrasi desa. Permasalahan lain antara lain aturan yang belum ditegakkan secara benar. Aturan yang seharusnya berada di atas kebijakan menjadi di bawah kebijakan. Hal tersebut sudah menyalahi aturan yang ada. Selain itu, perangkat desa belum menjalankan tugas sesuai dengan kewajibannya. Masih terdapat perangkat desa yang melimpahkan pekerjaannya pada perangkat desa yang lain sehingga keberjalanan pemerintah desa tidak berjalan dengan baik. Perangkat desa juga belum benar-benar paham mengenai organisasi pemerintahan desa.BAB III. REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN

A. Kegiatan Mandiri

1. Abis Yuni Puspita dan Nita Aprilianaa. Bidang Kegiatan yang Dipilih

1.) Senam lansiaLanjut usia merupakan suatu bagian dari tahap perjalanan hidup manusia yang keberadaannya senantiasa harus diperhatikan. Senam lansia yang di buat oleh kartor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga merupakan upaya peningkatan kesegaran jasmani kelompok lansia yang jumlahnya semakin bertambah sehingga perlu kiranya diberdayakan dan dilaksanakan secara benar, teratur dan terukur. Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan bila diterapkan pada lansia. Pandangan sebagian masyarakat yang menganggap lansia sebagai manusia yang tidak mampu, lemah, dan sakit-sakitan menyebabkan mereka memperlakukan lansia sebagai manusia yang tidak berdaya, sehingga segala aktivitasnya sangat dibatasi (Menuh, 2000). Kondisi ini diperparah oleh tidak adanya waktu, tempat, dan kesempatan bagi lansia dalam melakukan aktivitas untuk mengisi sisa hidupnya, sehingga lansia menjadi kehilangan self efficacy. Latihan atau exercise sangat penting untuk menghindari perubahan yang tiba-tiba dari gaya hidup aktif ke gaya hidup sederhana. Menurut Sctotch yang dikutip oleh Darmojo dan Martono (1999), kaum lansia akan mengalami stres karena perubahan secara drastis dan kesedihan yang sangat, serta kehinaan dari akibat perubahan pola hidup tersebut. Dengan mengikuti senam lansia, efek minimalya adalah lansia merasa berbahagia, senantiasa bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap segar.2.) Senam AerobikPendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi merupakan disiplin ilmu yang mengajarkan mahasiswanya untuk menghargai pentingnya pendidikan olahraga yaitu pendidikan melalui aktivitas jasmani. Suatu pendidikan yang menarik dan menyenangkan akan mudah untuk dikembangkan dalam konteks pendidikan maupun masyarakat. Sebagai contohnya cabang olahraga aktivitas ritmik yang salah satunya adalah senam aerobik. Senam ini merupakan olahraga yang menyenangkan karena selain menggerakkan hampir semua anggota tubuh, dalam pelaksanaannya diiringi dengan musik yang energik yang mampu menggugah semangat setiap orang yang mengikuti. Dalam kegiatan mandiri ini, saya sebagai mahasiswa pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi (penjaskesrek) berupaya untuk mengenalkan dan mengaplikasikan ilmu yang saya dapat di bangku kuliah dengan sasaran ibu-ibu PKK khususnya dan warga masyarakat.Dalam era modernisasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari aktivitas fisik dimana aktivitas fisik merupakan bagian dari kehidupannya. Banyak orang membutuhkan yang namanya olahraga, karena jasmani seseorang perlu dijaga agar tubuh tetap sehat, bugar dan tidak kaku. Maka salah satu cabang olahraga senam aerobik sangat cocok untuk kebugaran tubuh. Senam aerobik adalah suatu susunan gabungan antara rangkaian gerak dan musik yang sengaja dibuat sehingga muncul keselarasan antara gerakan dan musik tersebut untuk mencapai tujuan tertentu. Senam aerobik merupakan serangkaian gerak yang dipadukan dengan irama musik yang telah dipilih dengan durasi tertentu. Aerobik mengandung pengertian suatu sistem latihan fisik yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pemasukan oksigen di dalam jaringan tubuh. Pemasukan oksigen ini ditentukan oleh kapasitas maksimal paru-paru saat menghirup udara. Latihan aerobik yang dilakukan secara teratur dengan takaran yang cukup akan memperbaiki kerja jantung dan paru-paru. b. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin Dicapai

1.) Senam Lansia

Kegiatan senam lansia dimaksudkan untuk membantu tubuh agar bugar, mengevaluasi kesehatan lansia, mengakrabkan lansia, sebagai sesi sharing dan curhat masalah kesehatan yang sering dialami lansia, dan memberi motivasi lansia untuk meningkatkan kualitas hidupnya, melakukan promosi kesehatan untuk meningkatkan kesehatan lansia dan mencegah penyakit yang sering menyerang lansia. Kegiatan ini diikuti oleh lansia lebih dari 60 tahun pada masing-masing dukuh.Aktifitas olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap bugar dan segar karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh. Kegiatan senam lansia bertujuan untuk menurunkan Angka Kesakitan Lansia (AKL) dan jumlah jenis keluhan lansia sebagai bentuk pemberdayaan lansia yang tepat guna menjamin kelangsungan hidup sehat, aktif dan produktif di masyarakat dapat terpenuhi.

Tujuan :

a.) Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia

b.) Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (adaptasi) c.) Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap bertambahnya2.) Senam Aerobik

Tujuan diadakannya senam aerobik ini bagi mahasiswa pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi adalah sebagai suatu upaya untuk mempraktekkan ilmunya secara langsung kepada masyarakat. Serta mengenalkan pentingnya kebugaran jasmani untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Selain itu kegiatan senam aerobik ini bagi masyarakat bermaksud untuk menjaga hubungan baik antarwarga masyarakat desa Mangunharjo sekaligus mengadakan kegiatan olahraga secara rutin sebagai upaya untuk meningkatkan kesegaran jasmani sehingga kesehatan tubuh dapat terjaga.

Beberapa Manfaat Senam Aerobik adalah :

a.) Membakar lemak dalam tubuhb.) Meningkatkan daya jantung dan paru-paru c.) Menguatkan otot tubuh Menurunkan berat badan d.) Meningkatkan nafsu makan e.) Mencegah penyakit yang menyerang tubuh f.) Meningkatkan kelentukan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan dan daya tahanc. Hasil Pencapaian dan Tindak Lanjut

1.) Senam Lansia

Kegiatan senam lansia diikuti secara antusias oleh warga Desa Mangunharjo. Masyarakat berperan aktif dalam kegiatan ditunjukkan dengan ramainya halaman balai dusun desa Mangunharjo. Lansia masing-masing mengukur denyut nadi awal dan denyut nadi setelah melakukan senam lansia. Peserta juga diberikan tensi gratis dari mahasiswa kkn dari fakultas kedokteran. Kegiatan ini diharapkan dapat berjalan rutin dan terjadi peningkatan kesehatan para lansia di desa Mangunharjo, karena saat ini kegiatan tersebut belum dilaksanakan secara rutin oleh warga desa Mangunharjo. Dalam kegiatan ini mahasiswa telah membantu berpartisipasi dengan turut serta melakukan pengukuran tekanan darah lansia, menerima konsultasi kesehatan dan memberikan motivasi pada lansia agar tetap menjaga kualitas hidupnya. Kegiatan ini diharapkan dapat terus berjalan secara rutin sehingga taraf kesehatan lansia dapat meningkat.

2.) Senam Aerobik

Kegiatan senam aerobik yang dilaksanakan di Balai Desa Mangunharjo berjalan dengan mendapatkan partisipasi yang besar dari warga masyarakat terutama ibu-ibu PKK. Dengan adanya partisipasi aktif ibu-ibu PKK tersebut, diharapkan kegiatan senam aerobik dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Sehingga hubungan antarwarga masyarakat semakin erat dan kesehatan masyarakat dapat terjaga. Selain itu dengan pelaksanaan senam bersama ini juga dapat membangkitkan semangat warga masyarakat karena dalam suasana kegembiraan yang berasal dari musik aerobik.

d. Faktor Pendukung dan Penghambat

1.) Senam Lansia Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh masyarakat dan ibu-ibu PKK. Namun kendala dalam kegiatan ini adalah letak geografis. Sehingga lansia yang bertempat tinggal di daerah yang susah terjangkau tidak mengikuti senam lansia tersebut.

2.) Senam AerobikKegiatan senam aerobik didukung oleh warga masyarakat dan ibu-ibu PKK. Akan tetapi masih ada kendala yaitu kurangnya kesadaran tentang pentingnya kesehatan dari sebagian warga masyarakat. Selain itu letak geografis dukuh yang jaraknya jauh dari Balai Desa, sehingga kurangnya semangat dari warga untuk mengikuti kegiatan senam aerobik tersebut.

2. Nisa Afifatul Azizah

a. Bidang Kegiatan yang Dipilih

Kegiatan yang dipilih adalah mengajar TPA. TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) merupakan sebuah program/ lembaga yang memfasilitasi anak-anak untuk belajar Al-Quran dan ilmu-ilmu yang terkait dengannya. Setiap dusun di desa Mangunharjo telah berdiri TPA sehingga anak-anak tidak perlu berjalan jauh untuk pergi ke TPA. Namun, ketika hari biasa (di luar bulan puasa) pembelajaran berpusat di masjid An-Nur dusun Krajan.

TPA desa Mangunharjo masuk setiap hari dari hari senin hingga Minggu jam tiga sore hingga jam lima. Guru yang mengajar ialah ustadz yang berasal dari Bogor dan beberapa orang dari desa Mangunharjo sendiri.

b. Maksud, tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Kegiatan TPA dimaksudkan untuk mengajari peserta didik TPA agar bisa dan lancar membaca Al-Quran. Selain itu, tujuan dari kegiatan ini adalah mengenalkan anak-anak tentang Tuhan, tentang kewajiban-kewajiban, tata cara beribadah, dan lain sebagainya.

Adapun sasaran dari kegiatan TPA ini adalah anak-anak di desa Mangunharjo, yakni dari anak-anak yang duduk di bangku TK sampai anak-anak yang sudah duduk di bangku SMA. Bahkan tidak menutup kemungkinan juga bagi anak yang sudah lulus sekolah.

c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan TPA diikuti oleh anak-anak yang berjumlah 15-30 setiap harinya. Mereka belajar dengan giat dan sungguh-sungguh. Mereka sangat senang ketika diajari oleh peserta KKN.Kegiatan ini diharapkan terus berlanjut agar tidak putus generasi yang sudah ditanam dan dapat mencetak generasi penerus yang lebih baik. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memperbaiki sikap dan moral anak-anak desa Mangunharjo serta mempunyai rasa takut terhadap Tuhannya.d. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung kegiatan TPA ini adalah adanya bantuan dari ustadz serta beberapa orang yang membantu mengajar TPA setiap harinya. Faktor pendukung lainnya adalah anak-anak yang antusias dalam melaksakan pembelajaran di masjid. Walaupun dengan fasilitias yang terbatas, tetapi semangat mereka untuk menimba ilmu sangat tinggi.

Faktor penghambat yang ditemui adalah peserta TPA yang menurun pada saat bulan puasa disebabkan karena anak-anak memilih untuk TPA di dusunnya masing-masing sehingga pusat pembelajaran yang berada di dusun Krajan berkurang.

3. Annisa Rakhmawati dan Cyntia Devi Hidayatia. Bidang kegiatan yang dipilih

Bidang kegiatan yang dipilih adalah public speaking dengan cara mengajar TK. Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia merupakan salah satu jurusan yang menghasilkan mahasiswanya untuk dapat menggunakan ilmu dan kemampuan mahasiswa dalam berdiskusi dan yang paling utama mahasiswa dapat mengolah kata dalam setiap penampilan di depan umum. Salah satunya adalah publik speaking. Public speaking yang mahasiswa lakukan di desa Mangunharjo ini adalah mengajar anak TK dan PAUD. Kegiatan pengajaran yang dilakukan tentunya harus mengandung kreativitas yang tinggi. Kegiatan tersebut adalah belajar menyanyi, mengajar keterampilan tangan dan fisik. Menyanyi merupakan salah satu pelajaran yang dapat menumbuhkan semangat dan antusias siswa dalam memulai pembelajaran atau selama pembelajaran selain itu juga dapat merangsang kreativitas siswa. Kegiatan menyanyi yang kami berikan adalah mengajari berbagai macam tepuk dan mengajari menyanyi. Keterampilan tangan dan fisik merupakan keterampilan yang sangat membutuhkan kreativitas tinggi peserta didik. Peserta didik dituntut untuk dapat menyumbangkan kreativitas yang mereka miliki dengan melakukan atau membuat sesuatu sesuai dengan keahlian mereka. Keterampilan yang kami berikan untuk siswa TK dan PAUD ini adalah cara cuci tangan dan menggosok gigi yang benar. Kegiatan pembelajaran untuk TK dilaksanakan setiap hari dari Senin sampai Sabtu sedangkan untuk PAUD jadwal dibagi menjadi dua yaitu Senin Rabu untuk siswa yang bertempat tinggal di dataran bawah dan Kamis Sabtu untuk peserta yang tinggal di dataran tinggi.

b. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Kegiatan Pembelajaran TK dan PAUD ini bertujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan untuk anak-anak di seluruh Indonesia khususnya di pedesaan serta melatih keterampilan siswa dalam tahap pembelajaran awal siswa di dunia pendidikan. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anak-anak berusia 4-6 tahun pada masing-masing dusun di desa Mangunharjo.

c. Hasil Pencapaian dan Tindak Lanjut

Kegiatan pembelajaran TK dan PAUD diikuti secara antusias dan semangat oleh anak-anak Desa Mangunharjo. Siswa diajari cara cuci tangan dan menggosok gigi yang benar, belajar tentang sosialisasi kepada teman dan diajari keberanian bicara di depan umum. Siswa mampu mnyanyikan lagu dan tepuk di depan kelas dengan lancar serta dapat berbagi makanan dan makan bersama dengan teman saat waktu istirahat. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini siswa TK dan PAUD mampu mengaplikasikan keterampilan tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat melingkupi masyarakat atas dan bawah sehingga masyarakat atas tetap dapat menerima ilmu yang disampaikan oleh guru.

d. Faktor Pendukung dan Penghambat

Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh masyarakat terutama anak-anak, aparatur pemerintah desa, dan guru TK dan PAUD di desa Mangunharjo. Kendala dalam kegiatan ini adalah waktu dan tenaga pendidik yang kurang saat pelaksanaan kegiatan. Sehingga dalam kegiatan makan bersama dan tentang sosialisasi sedikit kewalahan mengatur siswa.

4. Sheilla Elfira San Pambayun

a. Bidang Kegiatan yang Dipilih

1.) Posyandu balita

Posyandu balita merupakan kegiatan wajib dan rutin yang diselenggarakan oleh pemerintah guna meningkatkan kesehatan balita dan ibunya. Posyandu balita adalah garda terdepan dalam pengentasan persoalan gizi buruk bagi balita dan kesehatan anak, penimbangan yang dilakukan di posyandu sebagai instrumen awal mendeteksi balita itu mengidap gizi buruk atau tidak. Posyandu balita di desa Mangunharjo telah dilaksanakan secara rutin pada tiap dusun yang digerakkan oleh ibu-ibu kader posyandu. Dalam posyandu balita dilaksanakan penimbangan balita, pencatatan berat badan balita dalam KMS, mengevaluasi kesehatan balita dan pemberian makanan sehat tambahan. Dalam kegiatan ini kami turut serta mambantu mengambil bagian dari kegiatan tersebut dengan membantu menimbang berat badan balita dan mengukur tinggi badan, serta membantu dalam pencatatan.

2.) Penyuluhan PHBS tatanan rumah tangga

Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) merupakan salah satu program kesehatan yang dimiliki oleh setiap puskesmas di Indonesia saat ini. PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

Berdasarkan salah satu sumber kader posyandu, kami mendapatkan informasi bahwa masalah kebersihan di sekitar Desa Mangunharjo masih kurang terutama masalah sanitasi. Beberapa warga masih menggunakan jamban cemplung yang kurang terawat dengan baik, seperti tidak ditutup sehingga menimbulkan bau dan serangga masuk, beberapa jamban bahkan sudah rusak tapi tidak segera diperbaiki malah dibiarkan saja Selain berdasarkan informasi dari kader posyandu, kami juga melihat masih ada warga yang melakukan defekasi di sungai. Padahal melakukan defekasi di sembarang tempat dapat membawa dampak negatif seperti pencemaran lingkungan dan penyebaran penyakit. Oleh karena itu, kami melakukan kegiatan penyuluhan PHBS untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan kesehatan.

c.) Penyuluhan sikat gigi dan cuci tangan pakai sabun di TK

Seiring dengan bertambahnya usia anak, ia tentu harus belajar mandiri dan melakukan segalanya sendiri, termasuk menjaga kebersihan diri. Menjaga kebersihan tubuh merupakan bagian penting dari kesehatan. Bakteri dan virus yang terdapat di mana-mana merupakan ancaman bagi kesehatan anak yang lebih rentan dibandingkan dengan orang dewasa. Beberapa cara untuk menjaga kebersihan dan kesehatan adalah dengan sikat gigi teratur dan cuci tangan pakai sabun

1) Sikat gigiSelain membuat gigi bersih, dengan membiasakan anak menyikat gigi juga mengajarkan anak untuk tetap sehat. Menyikat gigi dapat membuat anak terhindar dari berbagai macam penyakit dari yang ringan seperti gigi berlubang hingga yang berat seperti jantung.

2) Cuci tangan pakai sabunTangan adalah bagian tubuh yang paling cepat melakukan kontak dengan kuman. Oleh karena itu, menanamkan anak untuk cuci tangan pakai sabun itu penting yaitu terutama, mencuci tangan sebelum makan, saat mandi, setelah bermain di luar rumah, setelah menggunakan kamar mandi, setelah bermain dengan hewan, setelah bersin, dan setelah membuang sampah.

Berdasarkan masalah tersebut maka kami melakukan penyuluhan tentang sikat gigi dan cuci tangan pakai sabun di TK Gading Putra.

b. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin Dicapai

1.) Posyandu balita

Kegiatan posyandu balita dimaksudkan untuk mengawasi proses tumbuh kembang balita, melakukan screening awal gangguan tumbuh kembang balita. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anak-anak berusia kurang dari lima tahun pada masing-masing dusun.

2.) Penyuluhan PHBS tatanan rumah tangga

Kegiatan penyuluhan PHBS dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan kesehatan khususnya dalam tatanan rumah tangga. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh ibu-ibu yang sedang mengantarkan anaknya dalam kegiatan posyandu masing-masing dusun.

3.) Penyuluhan sikat gigi dan cuci tangan pakai sabun di TK

Kegiatan penyuluhan sikat gigi dan cuci tangan pakai sabun dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran akan kebersihan dan kesehatan sejak dini. Terutama agar anak-anak mengetahui pentingnya sikat gigi yang teratur dan cuci tangan pakai sabun, cara sikat gigi dan cuci tangan pakai sabun yang benar. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh murid TK Gading Putra.

c. Hasil Pencapaian dan Tindak Lanjut

1.) Posyandu balita

Kegiatan posyandu balita diikuti secara antusias oleh warga Desa Mangunharjo. Balita ditimbang berat badannya oleh ibu kader dan dicatat dalam KMS. Peserta juga diberikan makanan tambahan berupa jenang ketan hitam dan telur rebus. Kegiatan ini diharapkan dapat berjalan rutin dan terjadi peningkatan pelayanan kesehatan meliputi imunisasi, konseling dan layanan KB untuk pasangan usia subur.

2.) Penyuluhan PHBS tatanan rumah tangga

Kegiatan penyuluhan PHBS diikuti secara antusias oleh ibu-ibu Desa Mangunharjo. Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan para peserta penyuluhan dapat mempraktikkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.

3.) Penyuluhan sikat gigi dan cuci tangan pakai sabun di TK

Kegiatan penyuluhan PHBS diikuti secara antusias oleh seluruh murid TK Gading Putra dan guru yang ada. Penyuluhan dilakukan secara dua arah, sehingga murid dapat diajak berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik. Antusias murid-murid semakin bertambah ketika diputarkan video cartoon tentang pentingnya sikat gigi dan diperlihatkan poster cuci tangan, serta dilakukan praktik bersama. Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan para peserta penyuluhan dapat mempraktikkan sikat gigi dan cuci tangan pakai sabun dengan benar dalam kehidupan sehari-hari.

d. Faktor Pendukung dan Penghambat

1.) Posyandu balita

Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh masyarakat dan ibu-ibu kader posyandu. Kendala yang dihadapi antara lain:

a.) Pada saat datang di posyandu dusun Krajan sebagian balita sudah pulang karena di posyandu ini apabila balita telah selesai dilakukan penimbangan BB dan pengukuran TB langsung pulang karena jarak posyandu dan rumah warga yang lumayan jauh.

b.) Kegiatan posyandu di dusun Karanganyar hanya dihadiri oleh beberapa balita saja karena hari itu bertepatan dengan hari Pahing sehingga masyarakat sibuk untuk pergi ke pasar.

c.) Kegiatan posyandu di dusun Sepatan sempat diundur sampai dua kali, karena yang pertama bertepatan dengan hari Pahing sehingga posyandu diliburkan dan yang ke-dua bidan desa tidak bisa hadir sehingga kegiatan posyandu diundur lagi.

2.) Penyuluhan PHBS tatanan rumah tangga

Kegiatan penyuluhan PHBS didukung oleh partisipasi ibu-ibu dari balita yang datang di posyandu. Penghambat dari kegiatan penyuluhan PHBS adalah adanya warga yang tidak hadir terutama di dusun Sepatan dan Krajan.

3.) Penyuluhan sikat gigi dan cuci tangan pakai sabun di TK

Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh guru TK Gading putra serta partisipasi dari murid-murid TK sebagai peserta penyuluhan. Penghambat dari kegiatan penyuluhan ini adalah adanya beberapa anak yang masih bermain sendiri ketika dilakukan penyuluhan.

5. Joko Supriyanto dan Utoro Mardi Herjunoa. Bidang Kegiatan yang Dipilih

Kegiatan yang dipilih adalah praktik mengenai bank sampah.

Bank pada umumnya adalah sebuah organisasi keuangan yang mengelola perputaran uang yang ada di Masyarakat. Konotasi sampah adalah barang sisa habis pakai. Perpaduan dua hal yang berbeda akan coba dipadukan menjadi kekuatan Ekonomi yang sedikit banyak dapat mengurangi problematika di masyarakat. Pengertian Bank sebagai tempat menyimpan, meminjam uang akan diformasikan /kombinasikan dalam bentuk lain yang mudah di mengerti oleh masyarakat.Bank sampah adalah salah satu alternatif mengajak warga peduli dengan sampah, yang konsepnya mungkin dapat dikembangkan di daerah-daerah lainya, Bank sampah merupakan sebuah sistem pengelolaan sampah berbasis rumah tangga, dengan memberikan ganjaran yang berupa uang tunai kepada mereka yang berhasil memilah dan menyetorkan sejumlah sampah. Sistem bank sampah ini memiliki beberapa keunggulan selain manfaatnya dibidang kesehatan lingkungan, metode ini juga berfungsi untuk memberdayakan masyarakat karena dengan menyetorkan sampah yang telah dipilah, masyarakat bisa mendapatkan keuntungan secara ekonomis.Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Seiring peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi saat ini pengelolaan sampah sebagian besar masih menimbulkan permasalahan yang sulit dikendalikan.

Timbunan sampah yang tidak terkendali terjadi sebagai konsekuensi logis dari aktivitas manusia dan industrialisasi,yang kemudian berdampak pada permasalahan lingkungan seperti keindahan, kesehatan masyarakat, dan lebih jauh lagi terjadinya bencana (ledakan gas metan, tanah longsor, pencemaran udara akibat pembakaran terbuka dan lain-lain).Di sisi lain, pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh warga masyarakat terkait hanya berfokus pada pengumpulan, pembakaran dan penguburan di pekarangan rumah warga masyarakat masing-masing tanpa melalui pengolahan tertentu.

Dalam ilmu Kesehatan lingkungan, suatu pengolahan sampah dianggap baik jika sampah yang diolah tidak menjadi tempat berkembang biaknya bibit penyakit serta tidak menjadi perantara penyebarluasan suatu penyakit. Syarat lain yang harus dipenuhi adalah tidak mencemari udara, air, atau tanah, tidak menimbulkan bau, dan tidak menimbulkan kebakaran.

Kegiatan pengolahan sampah ini dapat menimbulkan multiplier effectmelalui pemanfaatan teknologi tepat guna. Masyarakat mulai terangsang untuk menciptakan berbagai teknologi pendukung pengelolaan sampah, mulai dari teknologi tempat-tempat penampungan sampah di rumah tangga untuk dijadikan pupuk kompos, teknologi pemanfaatan sampah menjadi produk yang bernilai ekonomis dan pemasaran hasil pengolahan sampah. Kesemua teknologi pendukung yang dihasilkan tersebut sangat berpeluang untuk dilakukan di rumah tangga sebagai peluang bisnisb. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin DicapaiAdanya bank sampah mempunyai maksud untuk mengurangi jumlah sampah di lingkungan masyarakat, menambah penghasilan bagi masyarakat, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat dan memupuk kesadaran diri masyarakat akan pentingnya menjaga dan menghargai lingkungan hidup.

Tujuan didirikannya bank sampah, untuk memecah permasalahan sampah yang sampai saat ini belum juga bisa teratasi dengan baik, membiasakan warga agar tidak membuang sampah sembarangan, membujuk warga agar mau memilah sampah sehingga lingkungannya bersih, Memaksimalkan pemanfaatan barang bekas, Menanamkan pemahaman pada masyarakat bahwa barang bekas bisa berguna, dan Mengurangi jumlah barang bekas yang terbuang percuma.

c. Hasil Pencapaian dan Tindak LanjutMasyarakat yang sebelumnya mempunyai kebiasaan membakar sampah atau menguburnya di sekitar pekarangan rumah karena di desa masih banyak lahan kosong di sekitar rumah masing-masing, setelah adanya penyuluhan bank sampah, mulai ada sedikit kesadaran untuk memilah dan mengolahnya. Proses pengumpulan sampah dimulai dari sumber (rumah masyarakat) sampai masyarakat luas. Pertama sampah-sampah yang berada di rumah dikumpulkan oleh masyarakat di rumah masing-masing, kemudian disimpan di tempat memilah sampah organik dan anorganik, di masa yang akan datang diharapkan masyarakat akan menyetorkan sampak ke Bank Sampah, kemudian Bank Sampah mengolah sampah sesuai jenisnya (organik dan anorganik), dan hasil pengolahaan di jual lagi kemasyarakat Luas. Sebagai langkah awal sudah dilakukan pembuatan dan penempatan beberapa tempat sampah serta komposter sederhana untuk membuat pupuk kompos di beberapa titik di sebuah dusun.

d. Faktor pendukung dan penghambatKegiatan ini didukung sepenuhnya oleh masyarakat, terutama oleh ibu rumah tangga yang setiap hari menghasilkan dan kewalahan oleh adanya sampah yang dihasilkan setiap hari. Kendala yang dihadapi yaitu sulitnya membentuk struktur organisasi dalam bank sampah, mencari warga masyarakat yang mau menjadi pengurus bank sampah untuk mengelola bank sampah nantinya, mereka merasa kurang percaya diri karena kurangnya pengalaman.

B. Kegiatan Kelompok

Program utama

1. Penyuluhan pembuatan mocaf, nata de cassava, dan kripik daun singkonga. Maksud dan tujuan

Kegiatan penyuluhan pembuatan mocaf adalah untuk meningkatkan nilai jual singkong yang dihasilkan di desa Mangunharjo. Dengan meningkatnya nilai jual singkong dengan dibuat menjadi mocaf maka akan meningkat pula penghasilan masyarakat desa Mangunharjo. b. Manfaat dan sasaran

Kegiatan ini ditujukan kepada ibu-ibu rumah tangga/ ibu-ibu PKK untuk memfasilitasi mereka agar mempunyai usaha sendiri di rumah.

c. Partisipasi masyarakat/ Pemda/ Dinas/ Instansi

Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu PKK desa Mangunharjo tanpa bantuan dari Dinas maupun instansi lainnya.

d. Peserta kegiatanPeserta kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK desa Mangunharjo yang berasal dari empat dusun, yakni dusun Krajan, Sepatan, Karanganyar, dan Tegal.

e. Hasil yang dicapai

Kegiatan penyuluhan ini berlangsung di empat dusun. Peserta kegiatan penyuluhan sangat antusias ketika mendengar penjelasan tentang pembuatan mocaf ini.

Adapun praktik cara membuat mocaf dilaksanakan terpusat di balai desa Mangunharjo. Hal ini dimaksudkan agar waktu yang dibutuhkan bisa diminimalisir.

f. Rencana tindak lanjut

Pembuatan mocaf ini diharapkan dapat dilanjutkan oleh warga, terutama ibu-ibu di desa Mangunharjo. Selain untuk kegiatan ibu-ibu di rumah, pembuatan mocaf ini juga dapat menghasilkan uang apabila dikelola dengan maksimal. Sehingga nilai jual singkong yang awalnya rendah dapat naik dengan diolah dahulu menjadi tepung singkong (mocaf) ini.

Kami juga sudah berunding dengan beberapa ibu-ibu warga desa Mangunharjo agar mereka mau malanjutkan program yang sudah kami rencanakan di awal ini. Kami memberikan fasilitas kepada mereka berupa barang-barang yang diperlukan untuk pembuatan mocaf tersebut.

g. Faktor pendukung dan penghambat

Kegiatan ini berlangsung ketika bulan puasa. Sehingga peserta yang datang ketika praktik hanya sedikit. Walaupun begitu, kami tetap menghimbau kepada ibu-ibu yang datang supaya menyampaikan ilmu yang sudah didapat kepada ibu-ibu yang belum datang praktik waktu itu.

Faktor penghambat yang lain adalah cara pembuatan nata de cassava yang cukup sulit. Praktik tersebut memerlukan waktu yang cukup lama sehingga ibu-ibu kurang tertarik untuk mempraktikkan pembuatan nata de cassava tersebut.

h. Rekapitulasi biaya

No.KeteranganBiaya

1.Pembelian alat dan bahan pembuatan mocaf, nata de cassava, dan kripik daun singkong851.000

2.Print dan foto copy materi tentang penyuluhan40.000

3.Transport 55.000

4.Cetak logo11.500

5.Bahan brownies mocaf54.800

6.Cetak MMT dan banner mocaf110.000

7.Bantu pemasaran produk desa Mangunharjo10.000

8.Bahan praktik kripik daun singkong14.000

9.Bahan praktik donat mocaf48.000

TOTAL1.194.300

Program Penunjang

1. Pembinaan TPAa. Maksud dan tujuan

Pembinaan TPA dimaksudkan untuk memfasilitasi anak-anak yang mengikuti TPA agar mereka dapat membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Selain itu, dalam kegiatan pembinaan TPA ini anak-anak peserta TPA juga diberi materi tambahan seperti mengajari lagu yang menyebutkan sifat-sifat Tuhan, macam-macam tepuk, dan mengajari ilmu tajwid.Selain melakukan pembinaan TPA, kami juga mengadakan kegiatan buka bersama dengan anak-anak TPA beserta guru-gurunya pada bulan puasa, bulan Juli. Kegiatan buka bersama dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahmi antara murid dan guru TPA serta mahasiswa KKN. Pada kegiatan buka bersama disertai pula permainan agar murid-murid TPA tidak bosan dengan kegiatan TPA yang sering monoton.

b. Manfaat dan sasaran

Kegiatan ini bermanfaat untuk anak-anak di desa Mangunharjo agar dapat menggunakan waktu luangnya untuk sesuatu hal yang bermanfaat. Sasaran kegiatan ini adalah anak-anak yang masih sekolah di bangku TK hingga SMA. Namun, juga tidak menutup kemungkinan untuk anak yang sudah lulus SMA.

c. Partisipasi masyarakat/ pemda/ dinas

Partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini hanya meliputi ustadz dan beberapa guru TPA di desa Mangunharjo.d. Peserta kegiatan

Peserta kegiatan ini meliputi anak-anak yang berada di desa Mangunharjo baik dusun Krajan, Karanganyar, Sepatan, maupun Tegal. Selain itu, juga diajar oleh dua orang ustadz dan beberapa guru TPA serta beberapa anggota KKN desa Mangunharjo.

e. Hasil yang dicapai

Selama pembinaan TPA di masjid An-Nur dusun Krajan, antusias anak-anak untuk mengikuti kegiatan TPA cukup tinggi. Hal ini terbukti dengan cukup banyaknya anak-anak TPA yang datang pada kegiatan TPA tersebut.

Pada saat buka bersama jumlah peserta yang mengikuti lebih banyak dari biasanya. Anak-anak terlihat lebih antusias mengikuti kegiatan. Mereka merasa senang dengan permainan yang diberikan oleh mahasiswa KKN dan menyambutnya dengan tangan terbuka.

f. Rencana tindak lanjut

Kegiatan pembinaan TPA seperti ini diharapkan terus berlanjut dikarenakan manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini sangat besar.g. Faktor pendukung dan penghambat

Faktor pendukung kegiatan TPA ini adalah adanya guru TPA sehingga membantu keberjalanan pembinaan TPA. Sedangkan faktor penghambat pembinaan TPA adalah jarak antara rumah anak-anak peserta TPA dengan masjid cukup jauh. Selain itu, pada saat bulan puasa peserta juga lebih sedikit dikarenakan kegiatan TPA difokuskan pada dusun masing-masing. Faktor penghambat lain adalah kurangnya sarana dan prasarana yang ada di masjid, misalnya papan tulis, kapur/ spidol, dan penghapus. Kurangnya prasarana tersebut membuat proses pembelajaran tidak maksimal.h. Rekapitulasi biaya

No.KeteranganBiaya

1.Konsumsi buka bersama548.000

2.Beli doorprize16.000

3.Kenang-kenangan TPA275.000

TOTAL839.000

2. Posyandu

a. Maksud dan tujuan

Kegiatan posyandu balita dimaksudkan untuk mengawasi proses tumbuh kembang balita, melakukan screening awal gangguan tumbuh kembang balita, melakukan promosi kesehatan untuk meningkatkan kesehatan balita dan mencegah penyakit yang sering menyerang balita. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anak-anak berusia kurang dari lima tahun pada masing-masing dukuh.

b. Manfaat dan sasaran

Kegiatan ini bermanfaat untuk balita dan lansia karena kesehatan mereka terkontrol dengan adanya posyandu rutin ini.c. Partisipasi masyarakat/ pemda/ dinas

Kegiatan ini diikuti pula oleh kader kesehatan desa Mangunharjo serta satu bidan yang bertugas di desa tersebut.

d. Peserta kegiatan

Kegiatan ini melibatkan peserta posyandu yakni balita dan ibu-ibu dari balita tersebut, ibu-ibu yang menjadi kader kesehatan, bidan desa Mangunharjo, dan peserta lansia. Selain itu, kegiatan tersebut melibatkan mahasiswa KKN yang berasal dari fakultas kedokteran dan semua mahasiswa KKN untuk membantu kegiatan posyandu agar kegiatan berjalan lancar.e. Hasil yang dicapai

Kegiatan posyandu dimulai dengan pengecekan berat badan dan tinggi badan peserta oleh kader kesehatan yang dibantu oleh mahasiswa KKN. Setelah itu, mendapat penanganan dari bidan dengan diberi vitamin dan terakhir diberi gizi. Gizi yang diberikan berupa roti, telur, maupun makanan sehat lainnya.

Setelah selesai melakukan kegiatan posyandu, peserta posyandu berhenti sebentar dan mendengarkan penyuluhan tentang pola hidup bersih dan sehat dari mahasiswa KKN. Peserta terlihat antusias saat mendengarkan penyuluhan tersebut.

f. Rencana tindak lanjut

Kegiatan posyandu ini diharapkan terus berlanjut di setiap dusunnya dan berjalan dengan rutin. Dengan adanya posyandu ini, kesehatan masyarakat diharapkan terus meningkat terutama balita dan lansia.

g. Faktor pendukung dan penghambat

Faktor penghambat kegiatan posyandu adalah jadwal posyandu yang kadang sama dengan hari pasaran mereka sehingga masyarakat lebih mementingkan pergi ke pasar daripada mengikuti posyandu. Oleh karena itu, jadwal rutin pelaksanaan posyandu kadang diundur sampai beberapa kali.h. Rekapitulasi biaya

No.KeteranganBiaya

1.Print dan foto copy materi14.800

2.Laminating dan cetak poster PHBS67.500

3.Transport 19.000

TOTAL101.300

3. Senam bersama

a. Maksud dan tujuan1.) Senam Lansia

Kegiatan senam lansia dimaksudkan untuk membantu tubuh agar bugar, mengevaluasi kesehatan lansia, mengakrabkan lansia, sebagai sesi sharing dan curhat masalah kesehatan yang sering dialami lansia, dan memberi motivasi lansia untuk meningkatkan kualitas hidupnya, melakukan promosi kesehatan untuk meningkatkan kesehatan lansia dan mencegah penyakit yang sering menyerang lansia. Kegiatan ini diikuti oleh lansia lebih dari 60 tahun pada masing-masing dukuh.

Tujuan :

a.) Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia

b.) Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (adaptasi) c.) Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap bertambahnya

2.) Senam Aerobik

Tujuan diadakannya senam aerobik ini bagi mahasiswa pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi adalah sebagai suatu upaya untuk mempraktekkan ilmunya secara langsung kepada masyarakat. Serta mengenalkan pentingnya kebugaran jasmani untuk melakukan aktivitas sehari-hari

Selain itu kegiatan senam aerobik ini bagi masyarakat bermaksud untuk menjaga hubungan baik antar warga masyarakat desa Mangunharjo sekaligus mengadakan kegiatan olahraga secara rutin sebagai upaya untuk meningkatkan kesegaran jasmani sehingga kesehatan tubuh dapat terjaga.b. Manfaat dan sasaran

Manfaat dari kegiatan senam ini adalah agar warga desa Mangunharo dapat menjaga kebugaran tubuhnya. Manfaat lain yang didapat adalah terjaganya hubungan baik antar warga desa Mangunharjo. Sasaran yang ingin dicapai adalah ibu-ibu lansia khususnya dan warga desa Mangunharjo seluruhnya.c. Partisipasi masyarakat/ pemda/ dinas

1.) Senam lansia

Masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam senam lansia ini adalah ibu-ibu yang sudah lanjut usia di desa Mangunharjo dengan instruktur senam dari mahasiswa KKN UNS.

2.) Senam aerobic

Masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam senam lansia adalah ibu-ibu, karang taruna, anak-anak di desa Mangunharjo serta mahasiswa KKN UNS.d. Peserta kegiatan

1.) Senam lansia

Peserta senam lansia adalah ibu-ibu yang sudah lanjut usia di desa Mangunharjo dan mahasiswa KKN UNS.

2.) Senam aerobic

Peserta kegiatan ini adalah warga desa Mangunharjo baik ibu-ibu maupun karang taruna, anak-anak, serta mahasiswa KKN UNS.

e. Hasil yang dicapai

1.) Senam lansia

Kegiatan senam lansia diikuti secara antusias oleh warga Desa Mangunharjo. Masyarakat berperan aktif dalam kegiatan ditunjukkan dengan ramainya halaman balai dusun desa Mangunharjo. Lansia masing-masing mengukur denyut nadi awal dan denyut nadi setelah melakukan senam lansia. Peserta juga diberikan tensi gratis dari mahasiswa kkn dari fakultas kedokteran. Kegiatan ini diharapkan dapat berjalan rutin dan terjadi peningkatan kesehatan para lansia di desa Mangunharjo, karena saat ini kegiatan tersebut belum dilaksanakan secara rutin oleh warga desa Mangunharjo. Dalam kegiatan ini mahasiswa telah membantu berpartisipasi dengan turut serta melakukan pengukuran tekanan darah lansia, menerima konsultasi kesehatan dan memberikan motivasi pada lansia agar tetap menjaga kualitas hidupnya.

2.) Senam Aerobik

Kegiatan senam aerobik yang dilaksanakan di Balai Desa Mangunharjo berjalan dengan mendapatkan partisipasi yang besar dari warga masyarakat terutama ibu-ibu PKK.

f. Rencana tindak lanjut

1.) Senam lansia

Kegiatan ini diharapkan dapat terus berjalan secara rutin sehingga taraf kesehatan lansia dapat meningkat.

2.) Senam aerobic

Senam aerobic ini diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Sehingga hubungan antar warga masyarakat semakin erat dan kesehatan masyarakat dapat terjaga. Selain itu dengan pelaksanaan senam bersama ini juga dapat membangkitkan semangat warga masyarakat karena dalam suasana kegembiraan yang berasal dari musik aerobik.

g. Faktor pendukung dan penghambat

1.) Senam lansiaKegiatan ini didukung sepenuhnya oleh masyarakat dan ibu-ibu pkk. Namun kendala dalam kegiatan ini adalah letak geografis. Sehingga lansia yang bertempat tinggal di daerah yang susah terjangkau tidak mengikuti senam lansia tersebut. 2.) Senam aerobikKegiatan senam aerobik didukung oleh warga masyarakat dan ibu-ibu pkk. Akan tetapi masih ada kendala yaitu kurangnya kesadaran tentang pentingnya kesehatan dari sebagian warga masyarakat. Selain itu letak geografis dukuh yang jaraknya jauh dari Balai Desa, sehingga kurangnya semangat dari warga untuk mengikuti kegiatan senam aerobik tersebut.

3.) Bersih-bersih pra Lebaran

a. Maksud dan tujuan

Bersih-bersih pra lebaran merupakan kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan di desa Mangunharjo. Kegiatan ini bertujuan agar lingkungan desa Mangunharjo senantiasa bersih dalam rangka menyambut hari Idul Fitri.

b. Manfaat dan sasaran

Manfaat yang didapat dari kegiatan ini adalah lingkungan menjadi bersih, terlihat rai, dan enak dipandang. Manfaat lain yang didapat adalah masyarakat dapat mempererat silaturahmi dengan tetangga-tetangganya, tercipta masyarakat yang peduli terhadap lingkungan, dan melestarikan budaya gotong royong di desa Mangunharjo tersebut.

Kegiatan bersih-bersih masjid diikuti oleh anak-anak TPA serta guru-guru TPA dan mahasiswa KKN dengan membersihkan masjid dan lingkungan sekitar masjid. Sedangkan di dusun Krajan lingkungan yang dibersihkan mencakup wilayah Krajan yakni di jalan-jalan dan pekarangan rumah warga.c. Partisipasi masyarakat serta pemda/ dinas

Kegiatan ini hanya menyertakan masyarakat desa Mangunharjo khususnya anak-anak TPA, guru-guru TPA, dan masyarakat dusun Krajan.

d. Peserta kegiatan

Peserta kegiatan bersih-bersih masjid adalah anak-anak TPA, guru TPA, dan mahasiswa KKN. Sedangkan peserta kegiatan bersih-bersih di lingkungan dusun Krajan adalah masyarakat dusun Krajan baik orang tua, pemuda, maupun anak-anak serta mahasiswa KKN.

e. Hasil yang dicapai

Bersih-bersih pra lebaran berlangsung dua kali yakni bersama anak-anak TPA pada saat setelah TPA dan dusun Krajan pada Jumat pagi. Kegiatan ini berlangsung dengan menyenangkan karena peserta kegiatan cukup banyak sehingga pekerjaan yang berat terasa lebih ringan karena dilakukan dengan bersama-sama.

Kegiatan bersih-bersih di masjid diikuti oleh semua peserta TPA yang datang pada hari itu. Baik laki-laki, perempuan, murid, maupun guru semuanya turut bekerja. Begitu pula dengan yang ada di dusun Krajan. Masyarakat berbondong-bondong ikut membersihkan lingkungannya.

f. Rencana tindak lanjut

Kegiatan ini selayaknya harus tetap dilestarikan karena manfaat yang diperoleh begitu besar. Kegiatan ini dapat dipelopori oleh tokoh-tokoh masyarakat seperti ketua dusun, ketua RT/ RW, maupun karang taruna.

g. Faktor pendukung dan penghambat

Faktor pendukung kegiatan adalah banyaknya masyarakat yang berpartisipasi sehingga pekerjaan cepat selesai dan terasa ringan. Adapun faktor penghambatnya adalah kurangnya sarana prasarana untuk melaksanakan kerja bakti misalnya sapu, cikrak, tempat sampah, dan lain sebagainya.

4.) Lomba 17 Agustusa. Maksud dan tujuan

Perayaan hari kemerdekaan Indonesia memang identik dengan tradisi lomba. Tujuannya sederhana dengan diadakan lomba kemerdekaan masyarakat bisa berkumpul serta kembali mengingatkan perjuangan para pahlawan ketika membela bangsa Indonesia hingga titik darah penghabisan dengan arti lain para peserta lomba harus berjuan sekuat tenaga agar dapat memenangkan perlombaan tersebut dan meraih gelar juara bak pahlawan.

Lomba 17-an yang dilaksanakan di desa Mangunharjo yang terdiri dari empat dusun ini bermaksud untuk memeriahkan hari kemerdekaan dan juga untuk mempererat tali silaturahim antara empat dusun tersebut. Lomba yang dilaksanakan terdiri dari lomba makan kerupuk, giring bola , pecah air, dan kereta balon. Selain itu juga ada lomba senam yang diadakan oleh teman-teman KKN yang memang merupakan salah satu program tambahan kami untuk mengisi acara 17-an.

b. Manfaat dan Sasaran

Kegiatan ini bermanfaat untuk memeriahkan sekaligus mempertemukan warga empat dusun dalam satu acara tanpa pengecualian dari muda sampai tua. Selain itu juga untuk mengingatkan masyarakat tentang arti kemerdekaan Indonesia dan perjuangan para pahlawan. Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh warga desa Mangunharjo khususnya anak-anak, ibu-ibu, dan karang taruna yang terdiri dari empat dusun, yaitu Krajan, Tegal, Karanganyar, dan Tegal.

c. Partisipasi masyarakat/ pemda/ dinas

Partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini meliputi seluruh warga masyarakat desa Mangunharjo serta bapak kepala desa Mangunharjo dan dibantu beberapa perangakat desa.

d. Peserta Kegiatan

Peserta Kegiatan dalam perlombaan ini adalah Ibu-ibu dan anak-anak. Dan untuk perlomaan senam juga diikutkan anggota dari karang taruna.

e. Hasil yang dicapai

Warga sangat antusias mengikuti lomba 17-an ini. Dengan semangat kemerdekan ibu-ibu dan anak-anak saling bersahut-sahutan untuk meramaiakan hari kemerdekaan dengan meriah. Hasil yang diperoleh dari perlombaan yaitu ditetapkannya juara I, II, dan III. Untuk senam juga berjalan lancar dan meriah bukan hanya ibu-ibu yang senam akan tetapi juga bapak kepala desa, anak-anak, dan karang taruna juga ikut berpartisippasi.

f. Rencana Tindak Lanjut

Dengan adanya kegiatan ini serta penyertaan ibu-ibu dalam perlombaan diharapkan akan terus berlanjut, mengingat manfaat dari acara ini sangat besar.

g. Faktor pendukung dan penghambat

Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh masyarakat terutama anak-anak, aparatur pemerintah desa beserta perangkatnya, dan ibu-ibu serta karang taruan di desa Mangunharjo. Kendala dalam kegiatan ini adalah waktu dan tempat yang terbatas. Waktu yang ditentukan membuat jalannya lomba sedikit dipercepat. Sedangkan tempat juga sangat terbatas dan tidak strategis sehingga masyarakat atas ketika ingin mengikuti lomba harus turun. Akibatnya peserta lomba hanya diikuti oleh masyarakat dataran rendah dan sedikit dari masyarakat di dataran tinggi.

h. Rekapitulasi biaya

No.KeteranganBiaya

1.Doorprize 55.000

2.Sumbangan untuk kegiatan 17 Agustus300.000

3.Transport 20.000

TOTAL375.000

5.) Bank sampah

a. Maksud dan tujuan

Kegiatan bank sampah merupakan kegiatan memilah-milah sampah yakni membedakan mana sampah organik serta mana sampah anorganik. Bank sampah juga merupakan kegiatan bagaimana mengolah sampah yang baik.Kegiatan bank sampah ini bertujuan agar masyarakat dapat mengelola sampah dengan baik. Selama ini masyarakat biasanya hanya membakar sampah yang telah menumpuk atau membuangnya di kebun mereka. Dalam kegiatan ini, kami berusaha menyadarkan mereka bahwa kebiasaan mereka selama ini salah dan harus diubah demi kesejahteraan mereka sendiri.

b. Manfaat dan sasaran

Kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat desa Mangunharjo baik ibu-ibu maupun bapak-bapak. Ibu-ibu dapat menggunakan sampah anorganik untuk didaur lagi menjadi barang yang lebih berharga dan tinggi nilai jualnya. Sedangkan untuk bapak-bapak dapat menggunakan sampah organik untuk membuat pupuk yang mana dapat digunakan sendiri pupuk tersebut di ladang mereka atau dijual kepada orang lain.

c. Partisipasi masyarakat/ pemda/ dinas

Kegiatan bank sampah ini dilakukan dengan bekerja sama dengan kantor Lingkungan kabupaten Pacitan serta kerja sama dengan puskesmas Kedungbendo.

d. Peserta kegiatan

Seminar ini diikuti oleh perangkat desa Mangunharjo, perwakilan karang taruna, ketua RT/ RW, kepala dusun, perwakilan dari puskesmas setempat, dan beberapa tokoh masyarakat desa Mangunharjo.

e. Hasil yang dicapai

Dalam kegiatan bank sampah ini kita melakukan seminar terkait bank sampah dan melakukan praktik sekaligus agar terdapat tindak lanjut mengenai pengelolaan sampah yang baik.

Seminar bank sampah dilaksanakan pada hari Jumat, 15 Agustus 2014 di balai PKK desa Mangunharjo. Kegiatan ini bekerja sama dengan kantor Lingkungan Hidup kabupaten Pacitan. Pembicara pada seminar bank sampah yakni Bapak Rahadi yang juga merupakan petugas dari kantor Lingkungan Hidup kabupaten Pacitan. Seminar dimulai pukul 09.00 WIB dan selesai pada pukul 11.30 WIB.

Kegiatan seminar diikuti warga dengan antusias. Hal ini terbukti dengan jumlah undangan yang cukup banyak hadir serta pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh peserta bank sampah. Selain itu, acara ini juga menarik bagi mereka karena ada beberapa doorprize yang dibagikan.Setelah seminar selesai, pada sore harinya kita langsung melakukan praktik bank sampah yakni pembuatan pupuk organik dari sampah organik. Kami melakukan praktik di dusun Tegal dengan alasan karena di dusun tersebut sudah ada alat untuk membuat pupuk (alat pencacah sampah). Dengan begitu, praktik akan lebih mudah. Antusias masyarakat di dusun Tegal juga sangat tinggi.

f. Rencana tindak lanjut

Kegiatan bank sampah ini harus ada tindak lanjut dari masyarakat setempat terutama di dusun Tegal yang merupakan tempat praktik bank sampah. Dengan adanya tindak lanjut dari masyarakat, maka kegiatan ini tidak berhenti begitu saja. Sampah yang diolah menjadi pupuk dapat menjadi sumber penghasilan bagi warga desa Mangunharjo. Begitu pula sampah anorganik dapat dimanfaatkan untuk didaur lagi menjadi kreasi maupun barang yang berguna.

Apabila masyarakat sudah mampu mengelola sampah dengan baik, lingkungan yang bersih akan terwujud. Selain itu, ekonomi masyarakat juga meningkat dengan berhasilnya produksi pupuk dari kegiatan bank sampah tersebut.

Kami juga melakukan kerja sama dengan puskesmas setempat agar kegiatan ini terus dimonitoring. Dengan adanya monitoring/ pengawasan yang intens bukan hal yang mustahil kegiatan bank sampah ini akan terus berlanjut dan meningkat di setiap waktunya.

g. Faktor pendukung dan penghambat

Faktor pendukung kegiatan ini adalah adanya kerja sama dengan kantor Lingkungan Hidup dan puskesmas setempat. Dengan begitu, akan lebih mudah untuk mewujudkan pengelolaan bank sampah ini.

Faktor penghambat adalah masih adanya masyarakat yang bersikap apatis terhadap kegiatan ini serta kurangnya sarana prasarana dalam melaksanakan kegiatan bank sampah.

h. Rekapitulasi biaya

No.KeteranganBiaya

1.Pembuatan banner65.000

2.Foto copy undangan11.000

3.Doorprize 135.000

4.Perlengkapan seminar233.800

5.Praktik bank sampah719.000

6.Konsumsi seminar300.500

7.Fee pembicara400.000

8.Transport 20.000

TOTAL1.884.300

Program Tambahan1. Expo PHBN se-kecamatana. Maksud dan tujuan

Pameran merupakan suatu bentuk usaha jasa pertemuan yang mempertemukan antara produsen dan pembeli. Namun pengertian pameran lebih jauh adalah suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu produsen, kelompok, organisasi, perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan display produk kepada calon relasi atau pembeli. Adapun macam pameran itu adalah: show, exhibition, expo, pekan raya, fair, bazaar, pasar murah.

Expo merupakan suatu kegiatan stand pameran yang dilaksanakan dengan memamerkan produk maupun hasil karya suatu produsen, kelompok maupun yang lainnya. Expo Se-Kecamatan Arjosari di Kabupaten Pacitan ini merupakan kegiatan yang diadakan pertama kali, sebelumnnya expo diadakan dalam lingkup beberapa desa atau rayon yang terbentuk dalam 1 expo. Namun tahun ini berbeda, seluruh desa se-kecamatan Arjosari, Pacitan diwajibkan untuk ikut serta meramaikan expo ini dengan mendirikan stand masing-masing. Setiap desa memamerkan produk maupun hasil karya yang menjadi pendapatan dari desa tersebut.Kecamatan Arjosari terdiri dari beberapa desa, termasuk desa Mangunharjo. Desa Mangunharjo itu sendiri terdiri dari 4 dukuh yaitu Krajan, Sepatan, Karanganyar dan Tegal. Dari keempat dukuh tersebut memiliki produk yang berbeda-beda untuk di pamerkan keexpo. Adapun produk dari desa Mangunharjo antara lain kue satu, sale pisang, tempe. Produk-produk tersebut merupakan hasil usaha sendiri desa Mangunharjo.Expo se-kecamatan Arjosari ini diadakan selama 2 hari. Untuk stand pameran selama 2 hari penuh dipamerkan. Kemudian, hari kedua merupakan malam puncak. Yang dimeriahkan dengan pentas seni dari setiap desa se-Arjosari. Untuk desa Mangunharjo menampilkan tarian ular yang dipentaskan oleh siswi-siswi SD Mangunharjo. Kemudian dilanjutkan tari India yang dibawakan oleh siswi SMP 2 Arjosari. Di pertengahan acara, dimeriahkan dengan pesta kembang api yang di saksikan oleh bapak Camat beserta tamu undangan serta warga masyarakat Arjosari.Kegiatan expo ini dilakukan dengan maksud memberikan wadah kepada setiap desa untuk memperkenalkan produk maupun hasil karya dari masing-masing desa. Expo ini bertujuan untuk mengembangkan usaha maupun pendapatan warga masyarakat desa, karena dengan memperkenalkan produknya yang akan didatangi warga masyarakat se-kecamatan, secara tidak langsung membuka jalan untuk menambah pendapatan. Sasaran yang ingin dicapai pemeritah adalah dengan memperkenalkan produk desa, kemudian laris di pasaran, sehingga menambah pendapatan masyarakatnya, diharapkan sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tercapai. Dengan adanya pentas seni pada malam puncak expo bertujuan untuk menggali kesenian maupun talenta yang dimiliki siswa-siswi maupun warga masyarakat dari masing-masing desa. Baik itu berupa tarian, nyanyian maupun yang lainnya agar dapat dilestarikan dan dikembangkan serta untuk memacu kreativitas dari masing-masing desa untuk mendapatkan tempat dihati para warga masyarakat Pacitan.

b. Manfaat dan sasaran

Kegiatan expo ini sangat bermanfaat bagi masyarakat desa Mangunharjo khususnya dan masyarakat di kecamatan Arjosari umumnya. Kegiatan ini bermanfaat agar terjalin silaturahmi antar warga di seluruh kecamatan Arjosari. Selain itu juga dapat mengenalkan produksi-produksi dari setiap desa di seluruh wilayah kecamatan Arjosari.

c. Partisipasi masyarakat serta Pemda/ Dinas

Masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan expo adalah seluruh masyarakat di kecamatan Arjosari, serta pemerintah kecamatan Arjosari. Dalam kegiatan ini, masyarakat sangat antusias dalam mengikuti serangkaian kegiatan expo yang berlangsung selama 2 hari.

d. Peserta kegiatan

Peserta kegiatan expo yang berlangsung selama 2 hari di Stadion adalah seluruh masyarakat di kecamatan Arjosari, mulai dari karang taruna kecamatan, perangkat desa, hingga pemerintah kecamatan Arjosari.

e. Hasil yang dicapai

Expo merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat sehingga banyak sekali pencapaian yang dirasakan. Pertama, dengan adanya stand pameran di setiap desa, otomatis setiap desa menampilkan semua produk yang akan di tampilkan maupun dijual. Kedua, terciptanya stand-stand dengan berbagai dekorasi yang tercipta dari kreativitas masyarakat desa itu sendiri.Dalam acara malam puncak pentas seni di expo se-kecamatan Arjosari ini berjalan sangat meriah. Para warga memberikan suara dan tepuk tangan kepada desanya yang akan tampil selain itu memberikan penghargaan juga kepada desa lain yang penampilannya juga tidak kalah bagus dengan desanya. Sehingga tercipta kerukunan dan keamanan selama berjalannya acara dari awal sampai selesai.

f. Rencana tindak lanjut

Dengan hasil pencapaian yang dicapai dari kegiatan expo ini, diharapkan kegiatan expo ini dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya. Hal ini nantinya akan memberi efek positif kepada pola pikir masyarakat tentang pentingnya kreativitas yang mampu memberikan pemasukan untuk perekonomiannya kedepan.

g. Faktor pendukung dan penghambat

Pelaksanaan Expo Se-Kecamatan Arjosari ini sangat didukung oleh pemerintah desa maupun warga masyarakat. Terbukti dengan ramainya setiap stand pameran yang didatangi oleh warga masyarakat sekitar.

Akan tetapi masih terdapat kendala dalam pelaksanaan expo ini yaitu jumlah produk yang dihasilkan oleh masyarakat desa Mangunharjo tidak terlalu banyak sehingga stand desa Mangunharjo tidak terlalu ramai oleh pengunjung.

h. Rekapitulasi biayaNo.KeteranganBiaya

1.Bahan membuat brownies274.400

2.Pembuatan banner65.000

3.Beli perlengkapan untuk pengemasan makanan44.300

4.Alat dan bahan membuat makanan51.700

5.Bahan membuat lampion99.200

6.Transport 28.000

TOTAL562.600

2. Mengajar TK dan penyuluhan tentang cuci tangan serta gosok gigi

a. Maksud dan tujuan

Mengajar TK dimaksudkan untuk memfasilitasi anak-anak khususnya dalam bidang pendidikan sebelum masuk tingkat pendidikan awal yakni sekolah dasar atau SD. Selain itu, dalam pembelajaran di TK siswa juga diajari seperti mengajari lagu yang menyebutkan nama-nama maliakat, macam-macam tepuk, dan mengajari cara cuci tangan dan gosok gigi yang benar.

Selain melakukan pembelajaran, kami juga mengadakan kegiatan makan bersama dan nonton bersama dengan anak-anak TK beserta guru-gurunya pada saat istirahat. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan contoh langsung atau praktik langsung sebelum gosok gigi dan cara cuci tangan yang benar.

b. Manfaat dan sasaran

Kegiatan ini bermanfaat untuk anak-anak di desa Mangunharjo agar dapat berperilaku sehat dan merangsang kreativitas peserta didik dalam melakukan sesuatu dan melakukan keterampilan apapun. Sasaran kegiatan ini adalah anak-anak yang berumur 4 6 tahun.

c. Partisipasi masyarakat/ pemda/ dinas

Partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini hanya meliputi guru tetap dan beberapa guru bantu di desa Mangunharjo.

d. Peserta kegiatan

Peserta kegiatan ini meliputi anak-anak yang berada di desa Mangunharjo baik dusun Krajan, Karanganyar, Sepatan, maupun Tegal. Selain itu, juga diajar oleh dua orang guru serta beberapa anggota KKN desa Mangunharjo.

e. Hasil yang dicapai

Selama pembelajaran, antusias anak-anak untuk mengikuti kegiatan penyuluhan cuci tangan dan gosok gigi ini cukup tinggi. Hal ini terbukti dengan cukup banyaknya anak-anak yang tertib ssaat melaksanakan kegiatan atau praktik langsung car cuci tangan dan gosok gigi.

Pada saat praktik kebetulan ada siswa yang berulang tahun. Sehingga secara bersamaan siswea dapat belajar langsung tentang sosialisasi kepada teman dan belajar mendoaakan teman. Kegiatan ini dilakukan dengan tertib dan lancar oleh peserta didik dan dibantu oleh beberapa mahasiswa KKN.

f. Rencana tindak lanjut

Kegiatan penyuluhan cuci tangan dan gosok gigi seperti ini diharapkan terus berlanjut dikarenakan manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini sangat besar dan bermanfaat jika dilaksanakan setiap hari.

g. Faktor pendukung dan penghambat

Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh masyarakat terutama anak-anak, aparatur pemerintah desa, dan guru TK dan PAUD di desa Mangunharjo. Kendala dalam kegiatan ini adalah waktu dan tenaga pendidik yang kurang saat pelaksanaan kegiatan. Sehingga dalam kegiatan makan bersama dan tentang sosialisasi sedikit kewalahan mengatur siswa.h. Rekapitulasi biayaNo.KeteranganBiaya

1.Beli perlengkapan penyuluhan131.000

2.Konsumsi 201.000

3.Cetak dan laminating poster cuci tangan22.000

4.Transport 15.000

TOTAL369.000

3. Malam pentas senia. Maksud dan tujuan

Dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan RI ke-69, mahasiswa KKN yang berjumlah 8 orang dan Karang Taruna Tunas Jaya telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai bentuk partisipasi untuk mengisi HUT RI. Di antara kegiatan untuk memeriahkan HUT RI ke-69, kami mengadakan pentas seni di Desa Mangunharjo yang bertempat di lapangan desa Mangunaharjo. Pentas seni yang diadakan pada tanggal 20 Agustus dimaksudkan sebagai wujud syukur atas terwujudnya kemerdekaan bangsa ini, mengenang dan menghargai jasa para pahlawan kita yang telah berjuang untulk kemerdekaan bangsa Indonesia; meningkatkan tali persaudaraan, keakraban, persatuan dan kesatuan serta menjalin tali silahturahmi antar pemuda dan seluruh masyarakat; mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan ini; mengalihkan aktifitas pemuda yang negatif di ganti dengan kegiatan yang positif; dan memfasilitasi anak-anak dan pemuda desa agar mereka dapat menyalurkan bakat dengan baik. Selain itu, kegiatan pentas seni ini sekaligus sebagai acara perpisahan mahasiswa KKN UNS kepada seluruh warga Desa Mangunharjo.

b. Manfaat dan sasaran

Kegiatan ini bermanfaat untuk anak-anak dan pemuda di desa Mangunharjo agar dapat menggunakan aktifitas untuk sesuatu hal yang bermanfaat. Sasaran kegiatan ini adalah seluruh warga masyarkat Desa Mangunharjo.

c. Partisipasi masyarakat/ pemda/ dinas

Partisipasi masyarakat Desa Mangunharjo sangat antusias dilihat dari ramainya lapangan Desa Mangunharjo. Dalam kegiatan ini melingkupi seluruh warga desa tak terkecuali kepala desa serta perangkat desa. d. Peserta kegiatan

Peserta kegiatan ini meliputi anak-anak dan pemuda yang berada di desa Mangunharjo baik dusun Krajan, Karanganyar, Sepatan, maupun Tegal yang memiliki kreatifitas seni untuk di tampilkan pada panggung Pentas Seni. Selain itu TK, SD, dan SMP menampilkan tarian-tarian yang menghibur untuk warga Desa Mangunharjo.

e. Hasil yang dicapai

Pentas Seni berjalan dengan lancar dan sukses. Selama Pentas Seni di Desa Mangunharjo, antusias penonton dari berbagai dusun untuk menyaksikan pentas seni sangat tinggi. Hal ini terbukti dengan banyaknya warga Desa Mangunharjo yang datang pada acara Pentas Seni.

f. Rencana tindak lanjut

Kegiatan Pentas Seni seperti ini diharapkan terus berlanjut setiap tahunnya dikarenakan manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini sangat besar yaitu meningkatkan tali persaudaraan, keakraban, persatuan dan kesatuan serta menjalin tali silahturahmi antar pemuda dan seluruh masyarakat; mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan ini; mengalihkan aktifitas pemuda yang negatif di ganti dengan kegiatan yang positif; dan memfasilitasi anak-anak dan pemuda desa agar mereka dapat menyalurkan bakat dengan baik.g. Faktor pendukung dan penghambat

Faktor pendukung kegiatan Pentas Seni yaitu kerjasama panitia karang taruna Tunas Jaya 2 yang begitu kompak untuk menyukseskan acara ini. Dan banyak lagi faktor pendukung sehingga acara ini dapat berjalan dengan lancar. Selain dari faktor pendukung, kami juga memiliki faktor penghambat yaitu kurangnya biaya dan menimnya alat yang di butuhkan di panggung Pentas Seni. Tetapi dengan keterbatasan hal itu, kami tetep melaksanakan kegiatan dengan lancar. h. Rekapitulasi biayaNo.KeteranganBiaya

1.Kenang-kenangan untuk desa Mangunharjo50.000

TOTAL50.000

Kegiatan Yang Belum Terlaksana

Dalam kegiatan kuliah kerja nyata yang kami laksanakan pada tanggal 10 Juli hingga 21 Agustus 2014 ini program-program yang kami rencanakan sudah terlaksana semuanya.BAB IVPENUTUP

A. Kesimpulan

Kuliah Kerja Nyata Universitas Sebelas Maret yang ditempatkan di desa Mangunharjo berlangsung dari tanggal 10 Juli hingga 21 Agustus 2014. Kelompok ini terdiri dari delapan mahasiswa yang berasal dari beberapa fakultas. Mahasiswa tersebut adalah Abis Yuni Puspita dan Nita Apriliana dari jurusan POK FKIP, Annisa Rakhmawati, Cyntia Devi Hidayati, dan Nisa Afifatul Azizah dari jurusan bahasa Indonesia FKIP, Sheilla Elfira San Pambayun dari pendidikan dokter FK, Joko Supriyanto dari jurusan ilmu hukum FH, dan Utoro Mardi Herjuno dari jurusan Manajemen transfer FE.

Desa Mangunharjo terdiri dari empat dusun yakni dusun Krajan, Karanganyar, Sepatan, dan Tegal. Desa tersebut dikepalai oleh kepala desa Bp. Toehirman dan masing-masing dusun dikepalai oleh kepala dusun atau biasa disebut kamituo dalam budaya desa tersebut.

Tema dalam KKN di desa Mangunharjo ini adalah pengentasan kemiskinan. Kami telah menyusun beberapa program untuk mencapai tujuan tersebut. Ada program utama, program penunjang, dan program tambahan. Program utama berupa pembuatan mocaf, nata de cassava, dan kripik daun singkong. Program penunjang berupa pembinaan TPA, posyandu, senam bersama, lomba 17 Agustus, bersih-bersih pra lebaran, dan bank sampah. Sedangkan program tambahan berupa expo PHBN se-kecamatan, mengajar TK dan penyuluhan tentang cuci tangan dan gosok gigi, serta malam pentas seni.Program-program yang kami rencanakan telah terlaksana semuanya.

B. Saran

1. Hendaknya setiap desa memperhatikan dan menjaga fasilitas umum yang dimiliki untuk dipelihara dengan baik agar tidak cepat rusak.

2. Hendaknya setiap perangkat desa bertindak cepat dalam menangani masalah fasilitas umum yang rusak seperti jembatan dan jalan.

3. Hendaknya semua warga desa menjaga kerukunan warga agar tercipta masyarakat yang aman dan damai.

4. Untuk UPKKN, apabila memberi informasi hendaknya tidak mendadak.Lampiran 1

JADWAL KEGIATAN/ MATRIKS KEGIATAN

NO.RENCANA KEGIATANPELAKSANAAN

Mg- 1Mg-2Mg-3Mg-4Mg-5Mg-6Mg- 7

A. Kegiatan Utama

1Pembuatan Mocaf

2Pembuatan Nata de Casava

3Pembuatan Kripik Daun Singkong

B. Kegiatan Penunjang

1Pembinaan TPA

2Posyandu

3Senam bersama

4Bersih-bersih pra lebaran

5Lomba 17-an

6Bank Sampah

C. Kegiatan Tambahan

1.Expo PHBN se-kecamatan

2.Mengajar TK dan penyuluhan cuci tangan serta gosok gigi

3.Malam pentas seni

Lampiran 2

PETA DESA LOKASI KKN

Lampiran 4STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA MANGUNHARJO

Desa Mangunharjo menganut system Kelembagaan Pemerintahan Desa dengan Pola maksimal, selengkapnya sebagai berikut :

Skema Struktur Organisasi Tata Kerja Pemerintah Desa Mangunharjo:

Lampiran 5

DOKUMENTASI KEGIATAN

Ketua BPD

H.Sujanto Fz.,s.Pd

Kepala Desa

Drs. H. Toehirman

LPMD/LKMD

PKK

Anggota BPD

Karang Taruna

RT dan RW

Sekretaris desa

Ihwan Setyono

K.U Pemerintahan

Risno Wasito

Pelaksana Teknis

Boyahmin

Pelaksana Teknis

Moch. Ali Widodo

K.U Pembangunan

Rusmanto

K.U Kesra

Katimun

K.U Keuangan

Sucipto

K.U Umum

Sukarno

Ksn. Sepatan

Marsudi

Ksn. Tegal

Sukatno

Ksn Kr.Anyar

Suyatno

Ksn. Krajan

Sunarso