Upload
muh-budiyanto-djafar
View
191
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan tentang kuliah kerja sibermas UNG tahun 2012 di desa botubarani kabupaten bone bolango
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Sibermas (KKS), sebelumnya adalah Kuliah Kerja Kreatif
yang dulunya dikenal dengan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa. KKS ini adalah
suatu Kuliah Kerja Lapangan dengan misi mengembangkan implementasi Tri
Darma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian pada masyarakat.
Istilah sibermas adalah suatu akronim dari Sinergi Pemberdayaan
Masyarakat dimana reorientasi Kuliah Kerja Sibermas ini, menyesuaikan dengan
kompetensi Perguruan Tinggi, waktu, dana dan institusi mitra pengabdian dalam
kerangka otonomi daerah dan kebutuhan strategis khalayak sasaran.
Universitas Negeri Gorontalo (UNG) sebagai suatu institusi riset dalam
rangka pengembangan program pemberdayaan masyarakat adalah sangat tepat
mengarahkan substansi pengabdian masyarakat pada kegiatan pembangunan
masyarakat (community development), melalui pemberdayaan masyarakat itu
sendiri (community empoverment) dengan sasaran fungsi keluarga atau sasaran
Human Development untuk menghasilkan Indeks Pembangunan Manusia (Human
Development Indeks) yang tinggi, atau pencapaian tujuan dan sasaran Millenium
Development Goals agar masyarakat bisa melanjutkan kegiatan pembangunan
yang terarah.
Langkah strategis pemberdayaan masyarakat dalam konteks KKS ini
dinilai melalui peningkatan tiga potensi SDM yang utama yaitu: (1) Pengetahuan
dan ketrampilan, (2) Pemberdayaan ekonomi kerakyatan, (3) Melalui perubahan
sikap mental, perubahan kehidupan sosial dan perubahan budaya masyarakat.
Selanjutnya, dalam orientasi Kuliah Kerja Sibermas mahasiswa perlu dipahami
bahwa khalayak sasaran pemberdayaan masyarakat yang dimaksud adalah
masyarakat yang berada dalam lingkungan otoritas tertentu yaitu : Kota,
Kabupaten, Kecamatan atau Desa/Kelurahan yang secara insitusional dan
struktural memiliki institusi “Pemberdayaan Masyarakat” dimana anggota
keluarga menjadi subjek pembangunan yang turut berperan serta aktif dalam
peningkatan kualitas diri .
1
Secara hirarki, dari atas sampai kebawah pola pemberdayaan masyarakat
yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKS bersinergi dengan lembaga-
lembaga pemberdayaan masyarakat (SIBERMAS) dilapangan menampilkan pola
dan rona kuliah kerja baru yang sinergis, terpadu, terarah dan terkoordinasi dalam
pemberdayaan bermasyarakat.
Pemikiran yang dikemukakan diatas, didasarkan pada pengalaman selama
ini yakni hanya sebagian kecil Mahasiswa KKS yang berhasil dalam tugasnya
dilapangan dan benar-benar “mampu” bekerja sama dengan Kepala
Desa/Kelurahan dan Ketua LPM-nya atau mahasiswa yang dikoordinasi oleh
pembimbing dapat bekerjasama baik dengan Kepala Desa atau Ketua LPM
setempat.
A. Dasar Pelaksanaan
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Peraturan pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan
Tinggi
3. Keputusan Presiden RI :
a. Nomor : 54 tahun 2004 tentang pengalihan status IKIP Negeri
Gorontalo menjadi Universitas Negeri Gorontalo
b. Nomor : 55/M tahun 2006 tentang pengangkatan Rektor Universitas
Negeri Gorontalo
4. Peraturan Mendiknas Nomor 10 tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata
Kerja (OTK) Universitas Negeri Gorontalo
5. Peraturan Mendiknas Nomor 18 tahun 2006 tentang STATUTA
Universitas Negeri Gorontalo
6. Keputusan Rektor Universitas Negeri Gorontalo No: 87/H47.A2/KP/2009
tanggal 18 Maret 2009 tentang Pengangkatan Ketua LPM UNG
7. Pedoman Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Depdiknas,
Edisi VII tahun 2007.
2
B. Visi dan Misi
1. Visi
Kuliah Kerja Subermas (KKS) Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo,
dilaksanakan oleh pusat Kuliah Kerja (SIBERMAS)/ Pusat Pendidikan dan
Pelayanan Masyarakat (Pusat KKS dan Pusdikyanmas). Visi pusat KKS
dan Pusdikyanmas, mengacu pada visi LPM dan Universitas Negeri
Gorontalo yakni :
“Terwujudnya pelaksanaan KKS dan Pusdikyanmas yang handal, inovatif
dan produktif dalam sinergi pemberdayaan masyarakat”.
2. Misi
Misi Pusat KKS dan pusdikyanmas adalah sebagai berikut:
1. Memberdayakan lembaga-lembaga pendidikan melalui kerja sama
pemerintah, komite sekolah, instansi terkait dan sekolah itu sendiri
dalam memecahkan permasalahan pengelolaan pendidikan sekolah di
wilayah lokasi KKS
2. Meningkatkan keterpaduan fungsi dan peran institusi pusat
KKS/Pusdikyanmas dengan institusi-institusi lain yang terkait dengan
tugas-tugas pemberdayaan masyarakat.
3. Membelajarkan mahasiswa dalam memecahkan masalah-masalah
dalam masyarakat secara metodologi lmiah.
4. Membelajarkan mahasiswa yang menjadi transformator ilmu
pengetahuan dan teknologi yang bernuansa IPTEK dan IMTAQ
5. Memberdayakan masyarakat agar mampu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu memecahkan masalah-
masalah secara mandiri, mampu berwirausaha serta mampu
mengembangkan potensi sumber daya alam setempat dan sumber daya
manusia dalam keluarga atau kelompok masyarakat
6. Memberdayakan masyarakat agar mampu membina dan
mengembangkan kehidupan bersama berdasarkan kekeluargaan,
memiliki semangat dan etos kerja, kepedulian dalam meningkatkan
kesejahteraan bersama, menjunjung tinggi moralitas, etika dengan
3
mengembangkan kehidupan beragama serta memelihara kerukunan
hidup antar umat beragama.
1.1 Gambaran Umum Lokasi KKS
a. Sejarah Desa Botubarani
Desa Botubarani berasal dari pemekaran Desa Huangobotu pada tanggal
24 Agustus 2004. Asal usul nama Desa Botubarani adalah bahwa di desa tersebut
terdapat sebuah batu besar yang dinamakan Botubarani, pada waktu itu ditempati
oleh salah seorang pemberani yang bernama TIBARANI maka desa tersebut
dinamakan Desa Botubarani.
Sejarah Tokoh/Pemimpin Desa Botubarani adalah pada waktu berdirinya
Desa Botubarani pada tahun 2004 Pemerintah Kabupaten Bone Bolango telah
mengangkat seorang Tokoh/Pemimpin yang bernama Darma Adam dan sampai
saat ini masih memimpin desa tersebut.
Desa Botubarani dibagi menjadi 3 wilayah Dusun sebagai berikut:
Dusun I Tambo’o Barat dengan jumlah Kepala Keluarga 144
Dusun II Tambo’o Tengah dengan jumlah Kepala Keluarga 168
Dusun III Tambo’o Timur dengan jumlah Kepala Keluarga 101
Tabel 1.1 Aparatur Pemerintah Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone
Kabupaten Bone Bolango
NO. NAMA JABATAN PENDIDIKAN1. Darma Adam Kepala Desa SMA2. Salma Yunus P Sekretaris Desa SMA3. Porano Pakaya Kepala Urusan Pemerintahan SD4. Abdullah Lakoro Kepala Urusan Pembangunan SD5. Ikram Lakoro Kepala Urusan Umum SD6. Amin Rahim Kepala Dusun I Paket C7. Arpan Napu Kepala Dusun II SD8. Sino Pakaya Kepala Dusun III SMA
4
b. Profil Desa
Keadaan Geografis Desa Botubarani
Luas wilayah : 1.108 Ha
Jumlah Dusun : 3 (Tiga)
1. Dusun I Tambo’o Barat
Luas Dusun 362 Ha
2. Dusun II Tambo’o Tengah
Luas Dusun 357 Ha
3. Dusun III Tambo’o Timur
Luas Dusun 389 Ha
Potensi Sumber Daya Alam
1. Pertanian : Tidak Ada
2. Pantai : 2,90 Km
3. Hutan Negara : 738,3 Ha
4. Dataran Rendah : 369,7 Ha
5. Dataran Tinggi : 738,3 Ha
Batas Wilayah :
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Buata Kecamatan
Botupingge
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Huangobotu Kecamatan
Kabila Bone
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Teluk Tomini
Sebalah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Leato Selatan
Kecamatan Dumbo Raya
Tinggi tempat dari permukaan laut : 15 mdpl
Suhu rata – rata seharian : 26-30oC
5
Sosial Budaya Desa Botubarani
Keadaan sosial budaya masyarakat Desa Botubarani dapat terlihat dari
kependudukan, tingkat pendidikan, mata pencaharian dan agama. Berikut
kondisi sosial budaya yang ada di Desa Botubarani :
Tabel 1.2 Kondisi Sosial Budaya Desa Botubarani
NO. URAIAN JUMLAH KETERANGAN1. KEPENDUDUKAN
Jumlah PendudukJumlah Kepala KeluargaJumlah Laki-LakiJumlah Perempuan
1187413606581
2. TINGKAT PENDIDIKANTidak Tamat SDSDSMPSMA/SMKSarjana
88537549110
3. MATA PENCAHARIANPetaniNelayanKerajinan KecilTenaga Kerja SwastaPNSPensiunanABRI/POLRITukang
73180648102139
4. AGAMAIslamKristen ProtestanKristen KatolikBudhaHindu
1.187
Orbitasi, waktu tempuh dan Letak Desa
Jarak ke Ibukota Kecamatan : 2,5 Km
Jarak ke Ibukota Kabupaten : 30 Km
Jarak ke Ibukota Provinsi : 10 Km
6
Waktu tempuh ke Ibu Kota Kecamatan : 3 Menit
Waktu tempuh ke Ibu Kota Kabupaten : 20 Menit
Waktu tempuh ke Ibu Kota Provinsi : 10 Menit
1.2 Tujuan Pelaksanaan KKS
a. Meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan
mengatasi permasalahan keluarga dan penduduk melalui bantuan
penyusunan dan rencana dan pendampingan pada pelaksanakan program
yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama
masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.
b. Meningkatkan kemampuan mahasiswa melaksanakan kegiatan
pengembangan masyarakat sesuai arahan pembangunan manusia (Human
Development), mencapai target dan sasaran Milenium Development
Goals, Kompetensi, potensi, sumberdaya dan kemampuan lingkungan
dalam wadah kerja sama masyarakat, pemerintah, swasta, dan lembafa
lainnya.
c. Menggalang komitmen, kepeduliaan dan keterampilan, KB dan
kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang
bahagia dan sejahtera. Kerja sama berbagai stakeholders (Pemda, swasta,
LSM, dan masyarakat) dalam upaya pengentasan kemiskinan, kelaparan
mengatasi permasalahan dan ketidak berdayaan penduduk dan kelurga
lainnya.
d. Membantu mempersiapkan keluarga dan masyarakat agar memiliki
kemampuan untuk memanfaatkan fasilitas dan dukungan yang diberikan
oleh mitra kerja pembangunan (Pemda, lembaga swasta dan LSM) dalam
perencanaan dan pengelolaan program yang bersifat partisipatif.
e. Meningkatkan kemampuan dan kompotensi mahasiswa sesuai dengan
bidang studi yang di tekuni.
1.3 Manfaat Pelaksanaan KKS
7
a. Terbentuknya Posdaya sebagai sarana pemberdayaan keluarga dan
penduduk untuk pengembangan SDM dan pengentasan kemiskinan.
Sasaran utama pembentukan ini bukan semata – semata dengan tujuan
membentuk Posdaya, tetapi dimaksudkan agar kelurga muda, keluarga
lansia, kaya dan miskin bisa bersilahturahmi dan saling peduli
sesamanya. Jadi sasaranya adalah bahwa Posdaya ini menjadi forum
pemberdayaan keluarga muda kurang mampu dan berkambangnya
suasana hidup gotong royong dikalangan masyarakat setempat. Posdaya
adalah forum silaturahmi dan pengembangan budaya peduli sesama anak
bangsa, forum pemberdayaan kelurga kurang mampu secara gotong
royong.
b. Terbentuknya Pengurus melalui fasilitas yang diberikan atau diupayakan
oleh mahasiswa dilakukan melalui pemanfaatan potensi sumber daya
manusia dan lainnya yang ada di sekitar Desa.
c. Tersusunya rencana program dan kegiatan pembangunan yang kreatif
dan inovatif berdasarkan arahan basis human developmement atau
millennium development goals (people centered development) melalui
pengembangan kemampuan kelurga dan masyarakat dengan
mengembangkan program pembangunan yang dapat dilakukan oleh
masyarakat secara mandiri, sekaligus mengatasi permasalahan yang
dihadapi masyarakat berdasarkan potensi, minat masyarakat dan kondisi
penduduk sebagai sasaran garapan.
d. Terlaksananya program Posdaya dengan pendampingan yang dilakukan
oleh mahasiswa.
e. Makin mengecilnya jumlah keluarga kurang mampu karena mengikuti
proses pemberdayaan dan mampu melaksanakan fungsi – fungsi kelurga
secara sempurna.
f. Meningkatnya kerja sama Perguruan Tinggi dengan Pemda, swsta dan
LSM.
BAB II
8
URAIAN PROGRAM KERJA KKS TEMATIK POSDAYA
2.1 Perencanaan Program Kerja
Pada perencanaan program kerja yang akan dilaksanakan langkah awal
yang akan dilaksanakan yaitu melakukan observasi yang sasarannya adalah desa
Botubarani dan melakukan wawancara. Wawancara ini dilakukan pada penduduk
setempat dan aparat-aparat desa guna untuk mendapatkan gambaran atau
informasi tentang tahapan-tahapan program berikutnya. Program-program yang
akan dijalankan sesuai dengan program KKS tematik Posdaya UNG yaitu
pendidikan, kesehatan, lingkungan,ekonomi, agama dan sosial budaya. Dari
kelima program tersebut tidak menuntut kemungkinan untuk tetap dijalankan
semua, karena harus disesuaikan dengan keadaan dan situasi desa tersebut yang
berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan mahasiswa KKS
tematik Posdaya.
2.2 Pengorganisasian Program Kerja
Pemaparan program KKS Tematik Posdaya UNG dilaksanakan pada hari
senin tanggal 16 juli 2012 pada rapat Raskin yang dirangkaikan dengan
penyambutan Mahasiswa KKS Temaatik Posdaya. Penyusunan program kerja
Mahasiswa KKS, disusun berdasarkan hasil observasil observasi dan wawancara.
Adapun program-program tersebut terdiri dari.
Pendidikan
1. Sosialisasi fungsi komputer dan jaringan internet
2. Kursus komputer
3. Training motivasi
4. Pengadaan Perpustakaan Desa dan Papan Perpustakaan
Kesehatan
1. Sosialisasi Bahaya seks bebas
Lingkungan
1. Aksi jum’at bersih
2. Pengadaan Pot Bunga
Keagamaan
9
1. Pengoptimalan TPA dan Pengadaan papan TPA
2. Buka Puasa Bersama
3. Tadarusan
4. Gendang sahur
5. Tumbilatohe
6. Gebyar katupat
Dari ke 4 program yang telah di rencanakan yang diperoleh dari hasil
observasi dan wawancara tersebut disusun berdasarkan persetujuan dari aparat dan
masyarakat botubarani melalui lokakarya mini berupa rapat raskin yang
dirangkaikan dengan penyambutan Mahasiswa KKS tematik Posdaya UNG,
Dengan program yang kami usulkan, kepala desa beserta aparat desa dan
masyrakat langsung menanggapi dengan respon yang positif yaitu menyetujui
semua program yang kami usulkan.
2.3 Implementasi Program Kerja
Setelah sosialisasi program Mahasiswa KKS Tematik Posdaya UNG di
Desa Botubarani, maka langkah selanjutnya yang dilaksanakan oleh mahasiswa
KKS Tematik Posdaya UNG Desa Botubarani adalah melaksanakan observasi dan
konsultasi dengan aparat- aparat desa beserta tokoh-tokoh masyarkat serta
melakukan pendataan masalah serta identifikasi diselaraskan dengan program
yang telah disepakati dalam agenda sosialisasi program kerja Mahasiswa KKS
Tematik Posdaya UNG Desa Botubarani dengan Pemerintah dan Masyarakat
Desa Botubarani.
Observasi,konsultasi serta pendataan dan identifikasi dilaksanakan oleh
Mahasiswa KKS Tematik Posdaya UNG di lokasi disesuaikan dengan Kelima
program yang telah dipaparkan sebelumnya dari Perguruan Tinggi. Banyak faktor
yang mendukung sehingga program ini harus dijalankan yaitu dengan melihat
beberapa realita kehidupan Masyarakat Desa Botubarani, kelima program yang
dipaparkan Mahasiswa KKS Tematik Posdaya UNG menjadi hal yang patut untuk
direalisasikan.
1. Program Utama
10
a. Bidang Pendidikan
o Sosialisasi Fungsi Komputer
Implementasi yang digunakan yaitu masyarakat Desa Botubarani
sebagai sasaran utama dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan
sosialisasi tersebut.
o Kursus Komputer
Implementasi yang digunakan yaitu Partisipasi para remaja,siswa SD
dan SLTP ,Aparat Desa,serta masayrakat Desa Botubarani sebagai
sasaran utama dalam pelaksanaa kegiatan Kursus Komputer ini.
o Training Motivasi
Implementasi yang digunakan yaitu mengkoordinir Penduduk desa
Botubarani Beserta para pemuda ikut membantu dalam kegiatan
tersebut dalam hal ini yaitu menjadi peserta dalam kegiatan Training
Motivasi.
o Pengadaan Perpustakaan Desa dan Papan Perpustakaan
Implementasi yang digunakan yaitu mengkoordinir para Aparat desa
beserta Tokoh Agama dalam hal ini ikut berpartisipasi dan
mendukung program tersbut.
b. Bidang Lingkungan
o Aksi JUBER (Jumat Bersih)
Implementasi yang digunakan yaitu mengkoordinir masyarakat
Botubarani beserta Karang Taruna dalam Hal ini ikut membantu dan
berpartisipasi untuk menjalankan program tersebut.
c. Bidang Keagamaan/ Sosial Budaya
o Pengoptimalan TPA Beserta Pengajian Untuk remaja
Implementasi yang digunakan yaitu mengkoordinir dan mengajak
anak-anak beserta Remaja dalam Hal ini ikut berpartisipasi dengan
menjadi peserta dalam program tersebut..
o Pengadaan Papan TPA
11
Implementasi yang digunakan yaitu mengkoordinir Aparat desa dan
Tokoh-tokoh agama dalam hal ini mendukung program tersebut.
o Majelis Ta’lim
Implementasi yang digunakan yaitu mengkoordinir seluruh
masyarakat Botubarani dalam hal ini ikut melaksanakan program
tersebut dengan ikut hadir dalam kegiatan yang dimaksud.
o Ifthar Bareng (Buka Puasa Bersama)
Implementasi yang digunakan yaitu mengkoordinir seluruh
masyarakat Botubarani dalam hal ini ikut berpartisipasi dan
membantu dengan turut hadir dalam kegiatan tersebut.
o Tadarusan
Implementasi yang digunakan yaitu mengkoordinir ibu – ibu Majelis
Ta’lim dan aparat desa dalam hal ini ikut berpartisipasi dengan ikut
Tadarusan tiap malam pada bulan Ramadhan.
o Gebyar Ketupat
Implememtasi yang digunakan yaitu mengkoordinir seluruh
masyarakat Botubarani dalam hal ini ikut berpartisipasi dan berperan
dalam kegiatan tersebut,serta aparat desa ikut berpartisipasi dalam hal
ini mendukung selama kegiatan berlangsung.
o Tumbilotohe
Implememtasi yang digunakan yaitu mengkoordinir seluruh
masyarakat Botubarani dalam hal ini ikut berpartisipasi dan berperan
dalam kegiatan tersebut,serta aparat desa ikut berpartisipasi dalam hal
ini mendukung kegiatan yang dimaksud
2.4 Pengawasan Program Kerja
Dengan kendala yang ada dilokasi, maka mahasiswa peserta KKS Tematik
Posdaya UNG Desa Botubarani lebih banyak melakukan koordinir dengan tingkat
aparat pemerintahan desa,lembaga pemberdayaan masyarakat desa,serta Karang
Taruna sehingga sinergisitas kerja yang diharapkan bisa tercapai.
12
Dari sisi sosialisasi program KKS Tematik Posdaya UNG hingga realisasi
program, mahasiswa KKS Tematik Posdaya UNG Desa Botubarani menjalankan
sinergisitasnya dengan aparat pemerintahan desa,lembaga pemberdayaan
masyarakat desa dan Karang Taruna, yaitu Dari awal kegiatan diantaranya
wawancara,observasi hingga pada realisasi program. sehingga beberapa Program
bisa tercapai dengan baik,dan kendala dilokasi bisa diminimalisir.
2.5 Evaluasi Program Kerja
Kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Sibermas
(KKS) Posdaya selama 63 hari di desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone,
Kabupaten Bone Bolango berjalan sesuai dengan yang direncanakan walaupun
terdapat sedikit kendala/hambatan di lapangan seperti kekurangan dana, cuaca
yang yang tidak mendukung, namun dapat ditangani oleh Mahasiswa Kuliah
Kerja Sibermas bersama-sama dengan aparat desa, rema muda, pengurus Posdaya
dan masyarakat desa Botubarani yang selalu memberikan dukungan di setiap
progran yang kami laksanakan dan sangat berpartisipasi dalam menjalankan
semua program tersebut, tanpa bantuan dari mereka semua progran tidak bisa
berjalan hingga semuanya sukses.
13
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Realisasi Program Kerja
Dari semua program yang telah direncanakan pada masing-masing bidang
terlaksana 100%, misalnya Untuk bidang pendidikan seperti Sosialisasi Fungsi
Komputer dan Jaringan Internet, Kursus Komputer, training Motivasi, di hadiri
oleh masyarakat Botubarani dari anak-anak, pemuda hingga orang tua, Pengadaan
Perpustakaan Desa dan Papan Perpustakaan yang di buat oleh KKS posdaya.
Bidang Kesehatan seperti melakukan Sosialisasi Seks Bebas dan Narkoba. Dalam
bidang Lingkungan yakni Melakukan Aksi Jum’at Bersih yang di laksanakan oleh
KKS posdaya dan masyarakat Botubarani dan pengadaan pot Bunga. Untuk
Bidang Keagamaan, sosial dan budaya yakni Orang tua harus banyak berperan
dalam mendorong anak-anaknya untuk mengikuti kegiatan pengajian,
Pengoptimalan TPA dan pembuatan papan TPA, Ifthar Bareng (Buka Puasa
Bersama), Tadarusan, Gendang Sahur, majlis Ta’lim, tumbilatohe dan Gebyar
ketupat yaitu mengadakan lomba-lomba seperti Lomba lari karung yang di ikuti
dan di ramaikan oleh anak-anak, pemuda dan ibu-ibu, Lomba Gigit sendok juga di
ikuti dan diramaikan oleh semua golongan umur dari anak-anak, pemuda dan ibu-
ibu, Lomba Dance di ikuti oleh anak-anak dan diramaikan oleh masyarakat
Botubarani, dan Lomba Kontes Kaca Mata di ikuti oleh Anak-anak dan Ibu-ibu.
Bidang Ekonomi seperti Pelatihan Keterampilan Pemuda. Semua program
berjalan dengan lancar dan semua terlaksana dari masing-masing bidang tersebut.
3.2 Hambatan/Permasalahan Dalam Pelaksanaan Program Kerja
Setelah mengadakan kegiatan wawancara dan observasi secara langsung
dan penyusunan program selama satu minggu pertama, mahasiswa peserta KKS di
lokasi desa botubarani menemukan beberapa masalah yang ditemui kemudian
diidentifikasikan sebagai berikut:
a. Bidang Pendidikan
14
1. Untuk Desa Botubarani setelah melakukan observasi dan
wawancara, ternyata khususnya dalam bidang pendidikan sebagian
besar anak-anak Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah
Menengah Atas (SMA) dan Aparat Desa itu sendiri kurang
menguasai sistem operasi komputer terutama program microsoft
word dan microsoft excel. Hal ini dipengaruhi oleh faktor
kurangnya fasilitas yang memadai. Sebab desa botubarani itu
sendiri hanya memiliki 1 unit komputer yang diletakkan di kantor
desa sebagai aset desa.
2. Dari hasil data yang diperoleh di kantor desa ternyata dari jumlah
penduduk 1181 jiwa hanya 3 orang yang memiliki gelar tertinggi
di bidang pendidikan yakni Strata 1 (S1). Dan sebagaian besar
anak usia sekolah terutama lulusan SMP, lebih memilih bekerja
sebagai nelayan dan pengangguran daripada melanjutkan
pendidikan ke jenjang SMA. Tidak hanya itu, menurut hasil
wawancara dengan aparat Desa, sangat kecil minat peserta yang
putus sekolah untuk melanjutkan pendidikan melalui program
paket A, B, dan C meskipun pemerintah sudah menjamin semua
kebutuhan para peserta tersebut secara materi.
3. Dari hasil wawancara ternyata pemerintah desa botubarani itu
sendiri memperoleh sumbangan paket buku untuk dijadikan
perpustakaan desa. Namun pengelolaan perpustakaan itu sendiri
belum ada, dan keberadaannya tidak diketahui oleh masyarakat
desa itu sendiri.
b. Bidang Kesehatan
Maraknya budaya barat yang mulai masuk ke daerah timur, dan
popularitas mode masa kini, mengakibatkan daerah botubarani yang
mudah dijangkau oleh daerah perkotaan, mulai menerapkan cara hidup
budaya barat terutama adat bergaul dan berpakaian dikalangan pemuda.
Dan juga minimnya pengetahuan pemuda terhadap seks bebas dan juga
penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh seks bebas tersebut membuat
15
cara hidup para pemuda berbeda dengan kalangan pemuda desa pada
umumnya, sehingga menimbulkan pergeseran nilai moral terutama cara
berpakaian yang terlalu minim dan terbuka.
c. Bidang Lingkungan
1. Desa botubarani ternyata memiliki dua mesjid. Dari hasil
wawancara, telah dibentuk ta’mirul mesjid yang hingga saat ini
kurang aktif menjalankan program-program mesjid. Terutama
dalam hal kebersihan mesjid itu sendiri. Kebiasaan penduduk
membuang sampah dipesisir pantai dan juga saluran air di bawah
jembatan, sehingga menyebabkan banyak sampah yang berserakan
di mana-mana.
2. Sejak tahun ke tahun, kantor desa botubarani selalu terpilih
menjadi juara dalam lomba kantor desa terbaik yang
diselenggarakan se-kecamatan Kabila Bone, Bahkan terpilih
menjadi kantor desa yang akan mewakili kabila bone dalam lomba
kantor desa se-kabupaten Bone Bolango. Namun dari hasil
observasi, pekarangan kantor desa botubarani terlihat sangat
gersang. Hasil wawancara dengan kepala desa menyatakan bahwa
setiap lomba kantor desa botubarani hanya meminjam pot bunga
di rumah-rumah warga untuk sementara selama lomba tersebut.
Hal ini membuktikan bahwa pekarangan atau lingkungan kantor
desa botubarani memang tidak memiliki pekarangan bunga atau
pot bunga sekalipun.
d. Agama dan Budaya
1. Kurangnya tenaga pengajar di taman Pengajian Anak-anak (TPA)
2. Kurangnya aktivitas keagamaan di desa botubarani terutama
pemberian ceramah di mesjid-mesjid dan selang beberapa tahun yang
lalu tidak pernah di adakan buka puasa bersama di mesjid sebab para
penduduk lebih suka berbuka pauasa di rumah masing-masing
16
sehingga menimbulkan kurangnya kebersamaan antar penduduk
botubarani itu sendiri.
3. Kurangnya pemuda yang terlibat dalam kegiatan keagamaan terutama
tadarusan di mesjid bersama kelompok tadarusan yang sudah
terbentuk.
4. Ada kesenjangan sosial antara pemuda botubarani di setiap dusun,
terutama dalam bergaul yang terkotak-kotakan menjadi beberapa
kelompok sehingga tidak adanya persatuan dan kesatuan pemuda atau
karang taruna botubarani.
5. Sejak tahun ke tahun, dari 3 dusun yang ada di botubarani, hanya
dusun 1 yang selalu mengadakan tumbilatohe dan kegiatan ketupat
sehingga tidak adanya kesatuan dan persatuan masyarakat botubarani
itu sendiri.
3.3 Solusi Penyelesaian Masalah
Adapun alternatif pemecahan masalah yang dilakukan oleh mahasiswa
Kuliah Kerja Sibermas (KKS) Tematik-Pos Pemberdayaan Keluarga
(POSDAYA) sebagai berikut:
a. Bidang Pendidikan
Berupaya mengadakan sosialisasi fungsi komputer dan jaringan
internet yang hasil peserta sosialisasi tersebut telah di kelompokan ke
dalam kelompok microsoft word dan microsoft excel untuk diberikan
skil kursus komputer.
Mengadakan training motivasi untuk meningkatkan semangat
berprestasi bagi para siswa sekolah maupun mahasiswa serta
menumbuhkan keinginan para pemuda dan anak-anak untuk terus
menempuh pendidikan jauh lebih tinggi dari sebelumnya.
Bekerjasama dengan aparat desa dalam pengadaan perpustakaan desa.
b Bidang Kesehatan
Mengadakan sosialisasi Bahaya Seks Bebas bagi para pemuda atau
Karang Taruna
17
c. Bidang Lingkungan
Mengadakan Aksi Juber (Jumat Bersih) di lingkungan maupun
di mesjid-mesjid desa botubarani untuk menumbuhkan kepedulian
terhadap lingkungan.
Mengadakan pot bunga untuk diletakkan di pekarangan kantor
desa botubarani
e. Bidang Agama dan Budaya
Menjalankan TPA dengan menjadi tenaga pengajar
Mengadakan Majelis Ta’lim
Mengadakan Buka Puasa bersama
Ikut terlibat dalam kelompok Tadarusan
Mempersatukan para pemuda atau karang taruna di semua dusun di
desa botubarani melalui program gendang sahur sebagai wadah untuk
menyalurkan minat mereka dalam bermain musik dan menyanyi, serta
program-program lain yang dapat menciptakan persatuan.
Mempersatukan masyarakat botubarani di semua dusun melalui
program tumbilatohe dan gebyar ketupat.
18
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, kami menyimpulkan sebagai berikut:
a. Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memperhatikan lingkungan
mereka sendiri
b. Pelaksanaan program didesa Botubarani berjalan dengan baik karena
adanya kerjasama yang baik dari masyarakat botubarani
c. Capaian program yang terlaksana secara keseluruhan dapat di
interpretasikan dalam presentase antara 85 - 100 %.
1.2 Saran
a. Bagi pemerintah, diharapkan dapat memperhatikan kondisi
masyarakat ditinjau dari berbagai bidang guna peningkatan sumber
daya manusia yang potensial dan mandiri.
b. Bagi instansi-instansi terkait, diharapkan dapat senantiasa bekerja
sama dengan aparat pemerintah desa dalam upaya pembangunan desa.
c. Diharapkan kepada Universitas Negeri Gorontalo selaku pelaksana /
fasilitator kegiatan Kuliah Kerja Sibermas dapat mengkoordinasikan
dan berkonsultasi serta bekerja sama dengan aparat pemerintah desa
dalam pelaksanaan kegiatan KKS. Hal ini bertujuan untuk
mensukseskan dan melancarkan kegiatan KKS tersebut.
d. Diharapkan kepada aparat pemerintah desa juga dapat berkonsultasi
dan bekerja sama secara baik dengan berbagai mitra guna menunjang
dan mensukseskan kegiatan KKS.
e. Diharapkan kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam
pelaksanaan KKS untuk masa yang akan datang.
19