Upload
nguyenkien
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Akhir Kuliah Kerja Media
MANAJEMEN TEKS, FOTO DAN GRAFIS DALAM DESAIN
LAYOUT IKLAN MAJALAH PADA
KABARE MAGAZINE YOGYAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Ahli madya (AMD) Bidang Komunikasi Periklanan
Diajukan Oleh
Yuni Wulandari
NIM: D1307077
JURUSAN PERIKLANAN PROGRAM D3 KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010
PERSETUJUAN
Tugas Akhir Berjudul :
MANAJEMEN TEKS, FOTO DAN GRAFIS DALAM DESAIN LAYOUT
IKLAN MAJALAH PADA
KABARE MAGAZINE YOGYAKARTA
Oleh
Yuni Wulandari
D1307077
Konsentrasi :
Periklanan
Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Penguji Tugas Akhir Program D3
Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 17 Juni 2010
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Drs. Hamid Arifin, M.Si
NIP. 19600517 198803 1 002
PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program
D3 Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Hari :
Tanggal :
Panitia Ujian Tugas Akhir :
1. Dra. Sri Urip Haryati,MSi
NIP. 19570821 198303 2 001 ( ............... )
2. Drs. Hamid Arifin, M.Si
NIP. 19600517 198803 1 002 ( ............... )
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Dekan
Drs. H.Supriyadi, SN, SU
NIP. 19530128 1981031001
MOTTO
Learn from yesterday, Life for today, Hope for tomorrow
“Tuhan tidak pernah memberitahukan sekaligus tentang 10 langkah ke depan
yang akan kita lewati, tapi satu hal yang pasti bahwa Ia menuntun langkah
demi langkah, sampai kita berhasil melewati langkah yang ke 10”.
Lukas 16 : 10
“Barangsiapa setia dalam perkara kecil, ia juga setia dalam perkara besar. Dan
barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam
perkara-perkara besar”.
HALAMAN PERSEMBAHAN
1. Tuhan Yesus atas penyertaan, perlindungan, hikmat dan karuniaNya.
2. Bapak Sudjiman Siswo Raharjo dan Ibu Suharsi yang selaku kedua orang tua
saya. Terima kasih atas setiap cinta dan kasih sayang, doa dan segala
pengorbanan selama ini.
3. Saudara-saudara dan keponakan saya, Mas Wawo, Mbak Siska, Mas Bas,
Mbak Tutik, Mbak Yayuk, Mas Riyanto, Orlin, Kayla, Nayla, Edgar, Danu,
Dimas. Serta keluarga besar yang selalu mendukung saya.
4. Keluarga besar KABARE Magazine dan KABARE Production. Bapak Drg.
Eddy Purjanto selaku Direktur Utama, Bapak KRMT Indro ’Kimpling’
Suseno, S.H selaku Direktur Eksekutif, serta Bapak Danang Wibowo selaku
Direktur Litbang atau pimpinan Redaksi (Pjs). Terima kasih atas kesempatan
yang diberikan kepada saya untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media di
KABARE Magazine.
5. Sutoto (Mas Totok) dan Arief Tedja Mukti (Mas Tedjo), sudah memberi
kesempatan untuk saya magang di Kabare. FA Heru Purnomo (Mas Heru)
trimakasih untuk bimbingannya, Della Yuanita (Mbak Della), Budhi Prast
(Mas Budhi), Albert Taurino (mas Albert), Singgih Wahyu Nugraha (Mas
Singgih) dan Dwie Kurnia (Mbak Nia), Sally Sinatriya, Dwiasthi Hendriyani
(Mbak Asti), Yustina Dyna (Mbak Dyna), Mas Hani, Mbak Diah, Mas Farid,
Mbak Lulu, Mas Tegar, , Mas Agus, Mas Maryadi, Mbak Intan, dll.
6. Temen-temen PMK FISIP, mbak Eta, mas Bimbim, mba Vania, mas Adit,
Yuli, Yeye, Wisny, Oktalia, Widya, Dita, Argo, Pandu, mba Asrie, Nanda,
Febri, Temen-temen ’09 dan temen-temen S1, dll.
7. Temen-temen seperjuangan dikelas tercinta Adver A ’07
8. Teman-teman di Jogja, Margharetha Orisa Saputri (Sasa). Buat Albertus
Magnus (Komendan Cendol), Juan Lukmanda (Komedan Cindil) Hatur nuhun
udah nganterin cari tempat magang, tempat kos, sering nemenin kita selama di
Jogja.
9. Thanks buat temen-temen yang belum sempat saya sebutkan namanya.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang telah menyertai dan
melindungi sehingga laporan akhir Kuliah Kerja Media yang berjudul
”Manajemen Teks, Foto dan Grafis dalam Desain Layout Iklan Majalah
Pada KABARE Magazine” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Tujuan pembuatan laporan Akhir ini adalah untuk melaporkan hasil
penelitian Kuliah Kerja Media penulis di KABARE Magazine dan sebagai syarat
untuk memenuhi kewajiban mahasiswa dalam menyelesaikan studi sekaligus
syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (Amd) pada jurusan Komunikasi
Terapan Periklanan di UNS.
Atas terlaksananya kegiatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya
laporan Tugas Akhir ini. Selain itu penulis dengan rasa hormat menyampaikan
terima kasih banyak kepada:
1. Drs, H. Supriyadi, SN, SU. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin
untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media.
2. Drs. A. Eko Setyanto, Msi, selaku ketua program Diploma III Fisip yang
telah memberi dukungan sepenuhnya dalam melaksanakan kegiatan ini.
3. Drs. Nuryanto, M.Si sebagai Pembimbing Akademik yang telah memberi
dukungan sepenuhnya selama menempuh kuliah di program D3
Advertising.
4. Drs. Hamid Arifin, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang
telah memberi dukungan sepenuhnya dalam menyelesaikan Tugas Akhir
ini.
5. Dra. Sri Urip Haryati,MSi sebagai Dosen penguji Tugas Akhir yang telah
memberi dukungan sepenuhnya dalam melaksanakan kegiatan ini.
6. Seluruh staff dan karyawan jurusan Komunikasi Terapan Fisip UNS
7. Keluarga besar KABARE Magazine dan KABARE Production. Bapak
Drg. Eddy Purjanto selaku Direktur Utama, Bapak KRMT Indro
’Kimpling’ Suseno, S.H selaku Direktur Eksekutif, serta Bapak Danang
Wibowo selaku Direktur Litbang atau pimpinan Redaksi (Pjs), Sutoto
(Mas Totok) dan Arif Tedja Mukti (Mas Tedjo) Terima kasih atas bantuan
dan kesempatan yang diberikan kepada saya untuk melaksanakan Kuliah
Kerja Media di KABARE Magazine.
8. Bapak Sudjiman Siswo Raharjo dan Ibu Suharsi yang selaku kedua orang
tua saya. Sebagai wujud hormat dan bakti saya, terima kasih atas setiap
cinta dan kasih sayang, doa dan segala pengorbanan selama ini.
9. Teman-teman seperjuangan di Adver A.
Dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam
menyusun Tugas Akhir ini masih banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan
pengalaman serta pengetahuan penulis. Oleh karena itu, demi kesempurnaan
Tugas Akhir ini penulis berterima kasih apabila ada kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak khususnya pembimbing, dosen dan teman-teman
mahasiswa D3 Advertising.
Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan
manfaat dan tambahan ilmu bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Semoga Tuhan senantiasa memberikan rahmat-Nya pada kita semua. Amin.
Surakarta, Juni 2010
Yuni Wulandari
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
MOTTO ....................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN........................................................................................ v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
DARTAR ISI ............................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Tujuan Laporan ................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Periklanan.......................................................................................... 5
B. Foto Jurnalistik .................................................................................. 6
C. Desain Grafis dan Layout.................................................................. 10
D. Format layout .................................................................................... 20
BAB III GAMBARAN UMUM KABARE Magazine
A. Sejarah KABARE Magazine............................................................. 22
B. Visi dan Misi Perusahaan .................................................................. 23
C. Struktur Organisasi KABARE Magazine ......................................... 24
D. Struktur Redaksi ................................................................................ 25
E. Deskripsi Kerja Karyawan ................................................................ 26
F. Hari dan Jam Kerja............................................................................ 28
G. Agenda Rapat Redaksi ...................................................................... 29
H. Identitas Produk ................................................................................ 29
I. Data Sirkulasi Majalah ...................................................................... 31
J. Data distribusi Majalah ..................................................................... 31
K. Rubrikasi Kabare Magazine .............................................................. 33
L. Tarif Iklan di Kabare Magazine ........................................................ 39
BAB IV PELAKSANAAN MAGANG
A. Pelaksanaan Magang .......................................................................... 41
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 51
B. Saran ................................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lembar Lampiran 1 : - Surat Tugas magang.
- Surat Keterangan melaksanakan magang.
- Penilaian Kuliah kerja Media dari instansi.
2. Lembar Lampiran 2 : Laporan Periodik Magang dari minggu I – VIII.
3. Lembar Lampiran 3 : Layout banner Rubrik klangenan
4. Lembar Lampiran 4 : Foto Pameran Lukisan Visual Art Exhibitation
”Ekspresif”.
5. Lembar Lampiran 5 : Layout iklan
- Layout iklan Salon & Spa AZZAHRA.
- Layout iklan Guest House DALEM PADMA
ASRI.
- Layout iklan TASPEN.
- Layout iklan CITOS.
- Layout iklan Kabare Magazine pada Surat
Kabar Kedaulatan Rakyat.
- Layout iklan Katering Karunia.
- Layout iklan Car Rental NANDA.
- Logo ulang tahun Kabare Magazine.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya manusia diciptakan untuk berdampingan dengan
manusia dan makhluk yang lain, untuk itu manusia disebut makhluk
sosial, dalam berinteraksi manusia melakukan komunikasi, dari jaman ke
jaman komunikasipun mulai berkembang bahkan sangat pesat.
Dibalik perkembangannya yang semakin pesat, dunia komunikasi
sebenarnya memiliki sejarah yang cukup panjang hingga boleh dikatakan
berpengaruh dalam segala aspek kehidupan seperti bidang politik,
ekonomi, sosial, budaya. Dalam hidup tentunya manusia harus berusaha
untuk menunjang kehidupannya misalnya dengan membuka usaha atau
saat manusia berkeinginan untuk memberitahukan kepada khalayak siapa
dirinya dan juga keistimewaan dirinya, maka manusia haruslah
memperkenalkan diri, dan hal ini sering disebut dengan iklan.
Sebagai contoh, Seorang gadis yang ditanyai oleh ayahnya tentang
seorang pemuda yang mengantarkannya pulang ke rumah, maka gadis
tersebut akan mengatakan kebaikan dari pemuda tersebut, maka gadis itu
mengiklankan dan menciptakan kesan dan image yang baik tentang
pemuda tersebut agar akhirnya sang ayah membuka celah bagi sang
pemuda untuk meminang anaknya. Hal ini juga dilakukan oleh manusia
pada zaman dahulu hingga zaman globalisasi dewasa ini.
2
Menurut menurut jenis dan bentuknya iklan dibagi menjadi tiga,
yaitu iklan oral, iklan cetak dan iklan audio visual. Ketiga iklan ini terjadi
menurut sejarah memang terjadi secara berurutan, walaupun pada
kenyataannya iklan ini seringkali dan sangat dekat dengan kita.
Jenis iklan yang pertama adalah jenis iklan oral atau sering disebut
juga dengan istilah lesan, karena penyampaiannya dengan cara dari mulut
ke mulut atau (gethok tular) iklan ini beredar. Sistem komunikasi yang
sederhana dan tidak perlu memakai peralatan ini ada saat teknologi yang
masih sederhana dan pada saat manusia belum mengenal iklan cetak.
Setelah ditemukan alat cetak pada tahun 1560-an kemudian iklan cetak
dikembangkan dengan berbagai bentuk seperti : plakat, merk, majalah dan
koran atau media masa.
Pada tahun 1900-an perkembangan alat komunikasi semakin maju,
dengan ditemukannya radio (iklan lewat suara dan alat pemancar dan
pengatur frekuensi dan gelombang), setelah itu diciptakan juga alat yang
dapat mengeluarkan suara dan juga gambar bergerak pada iklan, yaitu
televisi.
Iklan adalah salah satu strategi pemilik produk dalam menawarkan produk atau jasanya. Dari ketiga jenis iklan diatas, iklan cetak adalah iklan
yang paling panjang sejarahnya, dikalangan kaum elit menurut wilson,
kehadiran majalah sejak 1704 di Inggris dimulai dengan terbitnya majalah-majalah seperti Review, Tatler, Spectator, yang kesemuanya terbit di
London. Di Amerika Serikat majalah baru terbit sekitar tahun 1741 yang mendorong terbitnya Christian History (1743) dan Saturday Evening Pos
(1821). (Rianto, 2000:22)
Sejak tahun 1960-an kehadiran majalah selain mengarah kepada
pelayanan kebutuhan masyarakat maka majalah diarahkan juga kepada
3
khalayak yang lebih khas apakah karena gaya hidup mereka (psikografis)
maupun pada perbedaan geografinya. Pada masa antara tahun 1960-an
sampai dengan akhir 1990-an beberapa majalah terbit sebagai media masa
misalnya LIFE tahun 1972-1978 yang semuanya mengubah penggunaan
perangkat percetakan yang lebih canggih sejak tahun 1980-an.
Majalah merupakan media cetak yang tergolong sebagai massa
berkelas karena target audience-nya yang khusus, yakni khalayak yang
lebih khas dan mempunyai gaya hidup yang berbeda/eksklusif. Sudah
sewajarnnya sebuah media massa memiliki suatu ciri khas, perbedaan dan
karakter tersendiri guna menunjukan jati diri. Dengan jati diri/ciri khas
tersebut suatu majalah akan mudah dikenali oleh konsumen, sehingga
pesan majalah akan sampai pada target market. Penunjang ciri khas
majalah bukan hanya dari covernya saja tetapi juga pada halaman isi yang
terdiri atas rubrik-rubrik (terdiri dari ilustrasi dan artikel) iklan dan lain
sebagainya.
KABARE Magazine adalah sebuah majalah yang memiliki ciri
khas dan karakter yang istimewa, bukan hanya pada rubrik-rubrik dan
halaman isinya saja tetapi pada kemasan yang didesain apik dan artistik
dalam setiap lembar layout dari majalah ini.
Kabare Magazine menyajikan berbagai berita yang mengulas
tentang kota Yogyakarta dan sekitarnya yang dipersembahkan secara
khusus untuk para pembaca. Kabare Magazine adalah majalah lokal yang
berlingkup nasional bahkan mulai merambah di kancah internasional
4
karena majalah ini mulai masuk pasar luar negeri. Hal inilah yang semakin
meyakinkan para pengiklan memilih Kabare Magazine sebagai media
iklan yang berpotensi, terutama untuk produk-produk atau jasa-jasa yang
ada di Yogyakarta.
B. Tujuan Laporan
Tujuan penulisan laporan ini ada dua, secara umum dan juga tujuan
khusus berdasarkan pemilihan judul yang diambil. Berikut adalah tujuan
secara umum :
1. Untuk melengkapi tugas akhir yang ditempuh penulis selama menempuh
bangku perkuliahan di Universitas Sebelas Maret untuk mendapatkan gelar
kelulusan.
2. Untuk memberi tambahan pengetahuan mengenai manajemen teks, foto dan
grafis dalam desain layout iklan pada Kabare Magazine.
Tujuan khusus penulisan ini berdasarkan pemilihan judul yang diambil
adalah :
Untuk mengetahui Manajemen Teks, Foto dan Grafis dalam Desain Layout
iklan majalah pada Kabare Magazine Yogyakarta.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Periklanan
Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran, tanpa periklanan, berbagai produk atau jasa tidak akan dapat mengalir secara
lancar kepada para distributor atau penjual apalagi ke tangan konsumen. Iklan tidak hanya digunakan oleh perusahaan bisnis saja, tetapi iklan juga
dilakukan oleh lembaga pendidikan, rumah sakit, organisasi amal,
pemerintah, partai politik, dll. (Suyanto, 2004 : hal 1)
Untuk membidik sasarannya, pesan akan lebih efektif biaya jika
disampaikan lewat iklan, untuk membangun preferensi merk maupun untuk
mendidik penduduk suatu negara agar tidak mengkonsumsi obat terlarang.
Keberhasilan suatu perekonomian nasional banyak ditentukan oleh kegiatan-
kegiatan periklanan yang menunjang usaha penjualan yang menentukan
kelangsungan hidup produksi, terciptanya lapangan pekerjaan, serta adanya
hasil yang menguntungkan dari seluruh uang yang diinvestasikan. Hal ini
dibuktikan oleh kenyataan bahwa negara-negara maju maupun perusahaan-
perusahaan top dunia senantiasa disemarakkan oleh kegiatan periklanan
yang gencar.
Periklanan adalah penggunaan media bayaran oleh seseorang untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk (ide, barang, jasa)
ataupun organisasi yang merupakan alat promosi yang kuat. Manajemen
periklanan merupakan proses 5 tahap yang dikenal dengan 5 M : Penetapan tujuan (mission), Keputusan tentang anggaran (Money), Keputusan pesan
(message), penetapan media (Media), dan evaluasi mengenai kampanye (Measurement). Gambar 1 menunjukan tahapan proses manajemen
periklanan.
5
6
(Gambar 1) (Suyanto, 2004 : hal. 4)
C. Foto Jurnalistik
Mengabadikan sebuah peristiwa dengan memotret tentu sudah tidak
asing lagi dikalangan masyarakat sekarang ini, apalagi dengan hadirnya
kamera digital yang sangat memudahkan bagi kita untuk mengambil gambar
sesuai yang kita inginkan secara otomatis tanpa harus belajar mengenai teknik
memotret yang benar. Namun dibalik kemudahan itu kamera digital lambat
laun telah menyingkirkan kamera film (tustel) dan juga kamera SLR yang
membutuhkan ketrampilan khusus dan waktu untuk mempelajari teknik
hingga dapat menggunakan dengan benar dan mendapat hasil foto yang bagus
dan bermakna.
Seperti halnya foto untuk sebuah berita yang dimuat di media cetak
seperti majalah, tentunya membutuhkan seseorang yang ahli dibidang foto,
sering kita sebut dengan wartawan foto atau fotografer. Hal ini sangat erat
kaitannya dengan (Fotojurnalistik. Foto yang memiliki “sesuatu” yang patut
untuk dilaporkan dan diketahui banyak orang, karena menyangkut kehidupan
Evaluasi
Penetapan Tujuan
Penetapan Anggaran
Keputusan Pesan Penetapan Media
7
disekitar kita, baik masa kini, masa lalu, dan masa yang akan datang). (Alwi,
2004 : hal 3)
1. Definisi dan Karakter foto jurnalistik
Fotojurnalistik menurut Guru Besar Universitas Missouri, AS, Cliff Edom
adalah paduan kata words dan pictures. Sementara menurut Wilson Hicks, kombinasi dari kata dan gambar yang menghasilkan satu kesatuan
komunikasi saat ada kesamaan antara latar belakang pendidikan dan sosial pembacanya.
Ada 8 karakter fotojurnalistik adalah sebagai berikut :
1. Fotojurnalistik adalah komunikasi melalui foto (communication
photography), komunikasi yang diekspresikan oleh wartawan foto namun pesan yang disampaikan bukan merupakan ekspresi
pribadi.
2. Medium fotojurnalistik media cetak koran atau majalah, dan
media kabel atau satelit juga internet seperti di kantor berita.
3. Kegiatan fotojurnalistik adalah kegiatan melaporkan berita.
4. Fotojurnalistik adalah paduan dari foto dan teks.
5. Fotojurnalistik mengacu pada manusia. Manusia sebagai
subjek, sekaligus pembaca fotojurnalistik.
6. Fotojurnalistik adalah komunikasi dengan banyak orang (mass
audience). Ini berarti pesan yang disampaikan harus singkat dan harus segera diterima orang yang beraneka ragam.
7. Fotojurnalistik juga merupakan hasil kerja Editor foto.
8. Tujuan fotojurnalistik adalah memenuhi kebutuhan mutlak penyampaian informasi kepada sesama, sesuai amandemen
kebebasan kebebasan berbicara dan kebebasan pers (freedom of
speech and freedom of press)
(Hoy, 1992 : hal 35)
2. Foto Berita dan Foto Features
Dari segi bobot dan waktu penyiarannya foto berita umumnya segera
disiarkan, sementara foto features bisa ditunda penyiarannya. Selain itu,
8
tema foto berita umumnya selalu ingin diketahui perkembangannya dari
waktu ke waktu oleh pembaca. Sedangkan foto features mengandung tema
yang ringan, menghibur, mudah dicerna dan dipahami oleh pembaca.
3. Foto Tunggal dan Foto Seri (Foto Esai)
Wilson Hicks mengatakan bahwa unit dasar dari fotojurnalistik adalah foto
tunggal dengan teks yang menyertainya. Foto tunggal yang disiarkan di
koran-koran dan majalah juga bisa berdiri sendiri. Sedangkan foto seri
atau foto esai terdiri dari beberapa foto tetapi dalam satu tema, foto-foto
ini biasanya ada di koran dan majalah.
4. Teks Foto
Teks Foto adalah kata-kata yang menjelaskan foto. Teks foto diperlukan
untuk melengkapi suatu foto. Kalau tanpa teks foto maka sebuah foto
hanyalah gambar yang bisa dilihat tanpa bisa diketahui apa informasi
dibaliknya.
Syarat-syarat teks foto seperti di Lembaga Kantor Berita Antara, adalah
sebagai berikut:
1. Teks foto harus dimuat minimal dua kalimat.
2. Kalimat pertama menjelaskan gambar. Kalimat kedua dan seterusnya
menjelaskan data yang dimiliki.
3. Teks foto harus mengandung minimal unsur 5W + 1H, yaitu who,
what, where, when, why + how.
4. Teks foto dibuat dengan kalimat aktif sederhana.
9
5. Teks foto diawali dengan keterangan tempat foto disiarkan, lalu
tanggal penyiaran dan judul, serta diakhiri dengan tahun foto disiarkan
serta nama pembuat dan editor foto.
5. Jenis-jenis Foto Jurnalistik
Menurut World Press Photo Foundation, jenis-jenis fotojurnalistik adalah
sebagai berikut :
a. Spot Foto : Foto sebuah peristiwa yang tak terduga, yang diambil
langsung oleh wartawan di lokasi kejadian.
b. General News Foto : Foto yang diabadikan dari peristiwa yang terjadwal, rutin, dan biasa.
c. People in the News Photo : Foto tentang orang atau masyarakat dalam suatu berita, yang ditampilkan adalah pribadi atau sosok orang yang
yang menjadi berita itu.
d. Daily Life Photo : Foto tentang kehidupan sehari-hari manusia
dipandang dari segi kemanusiaannya (human interest).
e. Potrait : Foto yang menampilkan wajah seseorang secara close up dan “mejeng”. Ditampilkan karena ada kekhasan pada wajah yang dimiliki.
f. Sport Photo : Foto yang dibuat dari peristiwa olahraga, karena olahraga berlangsung pada jarak tertentu antara atlet dengan penonton
dan fotografer, maka dalam pembuatan foto ini memerlukan perlengkapan yang memadai, misalnya kamera dengan lensa yang
panjang atau kamera yang menggunakan motor drive.
g. Science and Technology Photo : Foto yang diambil dari peristiwa
yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan alam dan teknologi.
h. Art and Culture Photo : Foto yang dibuat dari peristiwa seni dan
budaya.
i. Social and Environment : Foto tentang kehidupan sosial masyarakat serta lingkungan hidupnya.
(Alwi, 2004 : hal. 9)
10
6. Edit Foto
Edit foto adalah kegiatan menentukan ukuran foto, mengatur kontras, menentukan tempat foto akan disimpan dan sebagainya. Kegiatan
ini dilakukan agar foto menjadi lebih hidup dan mudah disesuaikan dengan keterangan. Untuk foto yang akan dimuat dimedia massa edit foto yang
dilakukan cukup meliputi: mengatur ukuran foto, kontras, dan menentukan
tempat foto akan disimpan. Kegiatan edit lain seperti mengatur keseimbangan warna, mengatur posisi foto, tusir, dan sebagainya t idak
boleh dilakukan untuk menghindari rekayasa atau manipulasi foto. Kegiatan ini dilakukan oleh Bagian Artistik dan Produksi.
Mengedit ukuran foto adalah dengan cara meng-klik image pada
menu Adobe Photoshop, tahan cursor lalu ke image size. Klik image size, lalu akan tampil pada layar komputer menu ukuran foto. Setelah menu
ukuran foto tampil maka ketik ukuran foto yang diinginkan pada kotak ukuran foto kalau foto berformat horisontal maka ketik ukuran foto pada
kotak bertuliskan width dengan satuan pixels, dan kalau foto berformat
vertikal maka ketik ukuran foto pada kotak hight. Setelah ukuran foto dibuat, langkah selanjutnya adalah mengatur
kontras foto dengan meng-klik image, tahan cursor, arahkan ke level adjustment. Klik level adjustment, maka akan tampil grafik dengan tulisan
auto. Klik auto dan foto akan otomatis berubah setelah diolah
kekontrasannya oleh komputer. Level Adjustment adalah fasilitas pengolah foto yang ada pada program pengolahan foto Adobe Photoshop untuk
mengolah kekontrasan foto dari kurang kontras menjadi kontras. Ada pengolahan lain seperti auto contras, brightness, dan sebagainya.
Setelah itu, langkah terakhir dalam mengedit foto adalah
menentukan dimana foto akan disimpan, tentukan juga format apa foto akan disimpan, BMP untuk format foto komputer beraplikasi windows,
lalu PICT untuk format foto macintos, TIFF untuk format foto komputer windows maupun mac. atau format foto JPG atau JPEG (Joint
Photography Expert Group). (Alwi, 2004 : hal 89).
C. Desain Grafis dan Layout
Desain grafis dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari ketrampilan
seni dan komunikasi. Sebuah desain dapat cukup efektif jika mempengaruhi
perilaku pasar. (Suyanto, 2004 : hal. 27).
Desainer grafis mempunyai dua tujuan yang saling berhubungan. Pertama, menyampaikan pesan kepada audiens. Kedua, menciptakan desain
yang memaksakan atau menyenangkan yang akan menyempurnakan pesan menjadi jelas dan berkonsentrasi pada estetika. Desain merupakan aturan
11
dari bagian-bagian kedalam sebuah koherensi yang menyeluruh, desainer
grafis mengambil bagian teks atau naskah, gambar atau foto, dan elemen-
elemen grafis dan mengaturnya kedalam komunikasi yang menyatu dalam format. Oleh karena itu, desain grafis membutuhkan pengertian yang
mendalam mengenai elemen-elemen dasar dan prinsip-prinsip desain. Elemen-elemen ini meliputi garis, bentuk, volume, tekstur, warna, dan
format. (Suyanto, 2004 : hal. 34)
Untuk mendesain layout sebuah majalah diperlukan kemampuan
dalam mengolah naskah liputan/teks dan foto/gambar yang mendukung isi
dari naskah tersebut. Sehingga dapat menghasilkan suatu tatanan yang apik
dan menarik serta menghasilkan sebuah desain yang informatif sehingga
para pembaca dapat mengetahui informasi yang disampaikan dengan baik.
Layout berkaitan dengan pengaturan huruf dan visual pada
permukaan dua dimensi agar seluruh informasi dapat dibaca, jelas, dan
menarik. Layout merupakan pengaturan huruf dan visual pada sebuah
cetakan atau halaman elektronik. Agar berhasil dalam mendesain layout,
harus dimulai dengan pertanyaan :
o Siapa yang akan membaca atau melihat ini ?
o Gaya apa yang cocok untuk audiens ?
o Apa fungsi desain tersebut ?
o Apa informasi atau pesan yang akan disampaikan ?
o Di mana itu akan dilihat ?
Dari jawaban ini, maka dapat dimulai dengan membuat sketsa kasar
dalam berbagai varisasi layout. Ini hanyalah salah satu cara dari beberapa
cara yang mendasar untuk menjaga agar tetap di benak orang. Prinsip-
12
prinsip desain yang paling penting, paling berpengaruh pada layout adalah
titik fokus visual, kesatuan dan keseimbangan.
Ketika kita membangun titik fokus, maka kita harus membuat sebuah
daerah utama yang menarik pada halaman. Pemilihan elemen huruf atau
visual pada titik fokus, didasarkan pada beberapa faktor :
o Apa pesan utama atau informasi yang butuh dikomunikasikan ?
o Elemen mana yang paling menarik ?
o Elemen mana yang paling penting ?
Dalam mendesain layout, posisi elemen pada halaman, hubungan
antara elemen satu dengan elemen yang lainnya, yaitu ukuran, warna, kontras, nilai, tekstur, dan bentuk secara visual harus dipertimbangkan dan
memenuhi prinsip kesatuan. Selain kesatuan desain layout juga harus memenuhi prinsip keseimbangan yang merupakan distribusi bobot, posisi,
dan pengaturan. (Suyanto, 2004 : hal. 95)
Menurut kamus MSN Encarta, berikut ini merupakan beberapa
pengertian layout yang berhubungan dengan dunia desain grafis, yaitu :
1. way things are arranged: the way component parts or individual items are arranged.
2. design showing positions: a design or plan showing the way things are arranged.
3. design of printed matter: the design or arrangement of printed material
such as an advertisement or the pages of a book.
Layout dapat didefinisikan sebagai pengaturan materi (Teks, Gambar/foto,
ornamen/grafis) yang akan dimasukan kedalam suatu desain. Dalam
membuat layout, tidak ada rumus yang tetap. Hanya saja memang ada
beberapa hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam membuat layout
yang baik, yaitu:
13
1. A good layout works
Layout yang baik harus dapat mencapai tujuannya. Kita perlu untuk
mengetahui secara jelas hal-hal berikut:
Apa tujuan layout tersebut dibuat? Tujuan atau konsep yang jelas
akan mempermudah kita untuk menetapkan gaya desain, jumlah
halaman layout, dan gambar-gambar yang akan digunakan dalam layout.
Kepada siapa layout tersebut ditujukan (target audiens)? Dengan
mengetahui target audiens, kita dapat merumuskan karakteristik layout
dengan cukup baik, agar informasi yang kita berikan dapat lebih mudah
diterima dan dicerna. Biasanya hal ini dapat dilakukan dengan mencari
gambaran umum target audiens, seperti umur, tingkat pendidikan, dan
letak geografis. Contoh yang sangat mudah dari pengaplikasian poin ini
adalah, anak SD lebih menyukai layout yang berwarna-warni dengan
komposisi yang dinamis, sementara mahasiswa mungkin lebih menyukai
yang lebih simple dan mudah untuk dibaca (karena biasanya konteks
teksnya lebih banyak).
Dan dimana layout tersebut akan didistribusikan? Media yang akan
digunakan juga harus ditentukan. Apakah itu televisi, buku, majalah,
surat kabar, atau bahkan website? Setiap media memiliki pakem atau
kekuatan tersendiri. Layout majalah pastilah berbeda dengan layout
novel, baik dalam komposisi teks dan gambar (dimana majalah pasti
14
lebih banyak menggunakan gambar dibandingkan novel), maupun dari
jenis font yang digunakan.
2. A good layout organizes
Agar sebuah layout dapat menyampaikan informasi dengan baik, maka
penataan yang efektif perlu untuk dilakukan. Tentukan dahulu informasi
penting yang akan disampaikan, setelah itu tentukan informasi
pendukungnya. Secara sederhana, layout dapat dikatakan mirip dengan
menulis cerita. Ada bagian pembukaan, isi, dan penutup. Contohnya dalam
sebuah buku edukasi anak-anak, urutan layoutnya adalah cover, ISBN,
halaman perancis (cover dalam), isi (pembukaan), isi (inti), penutup, cover
belakang. Ini semua dirancang untuk memudahkan target audiens dalam
menangkap informasi yang diberikan.
Berikut ini adalah beberapa strategi untuk menata Teks atau copy pada
layout :
Menggunakan font yang mudah dibaca (terutama untuk buku anak-
anak).
Apabila teks yang disajikan cukup banyak dan sedikit gambar (contoh:
novel, buku tutorial yang tebal, kamus, dsb.), gunakan huruf yang
berkait/serif agar mata tidak cepat lelah saat membaca.
Sesuaikan ukuran font dengan umur pembaca. Semakin kecil umur
pembaca, maka semakin besar ukuran font yang digunakan.
15
Apabila memungkinkan, letakkan gambar di sebelah kiri dan teks
keterangannya di sebelah kanan, karena mayoritas orang Indonesia
membaca dari kiri ke kanan.
Untuk header (judul), sebaiknya untuk menggunakan jenis font yang
berbeda dari bodycopy. Selain itu berikan ukuran font yang cukup
besar.
Untuk kata asing, biasanya menggunakan huruf italic.
Untuk kalimat yang dianggap penting/penekanan, bisa diberi warna
lain (harus jelas terbaca) dan font lebih besar dari kalimat biasa.
Bullets dan numbering sangat disarankan dalam menjelaskan poin-poin
informasi (terutama yang lebih dari 2 poin).
Perhatikan warna font, jangan sampai melebur dengan warna
background.
Untuk teks sebaiknya menggunakan program desain yang berbasis
vector agar tidak pecah apabila dicetak (warna solid, tidak membaur).
2. A good layout attracts
Sebelum sebuah informasi dapat disampaikan, maka terlebih dahulu kita
harus bisa menarik orang yang akan membacanya. Bagaimana caranya?
Tentu saja dengan membuat layout yang kreatif, original, menarik
&tampilan visualnya yang menarik. Entah itu karena headernya yang
provokatif dan besar, atau karena warnanya yang mencolok, ataupun karena
ilustrasinya yang unik. Ada berbagai macam cara untuk membuat sebuah
layout menjadi menarik untuk dibaca.
16
Berikut ini adalah beberapa cara membuat sebuah layout menjadi menarik
untuk dibaca:
Memilih salah satu elemen untuk ditonjolkan (terutama untuk cover). Apabila judul (header) sudah cukup menarik & provokatif, tonjolkanlah
itu dengan cara membuat header yang besar dan berwarna kontras dari background. Sementara ilustrasi dan warna background hanya sebagai
penunjang saja.
Gunakanlah gaya desain yang jarang digunakan, namun tetap eye catching (perhatikan juga selera target audiens).
Perhatikan juga komposisi layout antara gambar dan tulisan. Tidak masalah akan menggunakan gaya desain apapun, baik itu destruktif, chaos,
postmo, avant garde, pop art, psychedelic, dsb., yang penting sebuah
layout harus tetap „bersahabat‟ di mata (enak dilihat, tidak membuat mata sakit, focal point-nya jelas, dan tidak menjemukan meskipun memuat
informasi yang cukup banyak).
(Sumber : www.tipsdesain.com).
Prinsip dasar untuk membuat atau merancang layout adalah sebagai berikut :
a. Unity : layout yang berisi keseluruhan elemen iklan seperti headline, subheadline, illustrasi, logo dan slogan, teks dan kadang-kadang ditambah
dengan formulir pembelian b. Sequence : urutan memberi petunjuk kepada pembaca untuk mengambil
beberapa urutan perhatian pada variasi elemen dalam iklan.
(Gambar 2) c. Balance : penempatan yang seimbang antara bidang iklan dengan biang
lainnya baik antara bagian atas dengan bagian bawah maupun bagian samping kiri dan bagian samping kanan atau secara dasar menempatkan
HEADLINE
Body copy
Body copy Body copy
logo
17
garis tengah yang seimbang (sepertiga atas dan dua pertiga bawah). The
law of balance terdiri dari dua jenis yaitu :
a. Formal balance : setiap item bentuk memiliki ukuran yang hampir
sama. Formal balance menonjolkan kestabilan, gengsi dan bersifat serius
(Gambar 3)
b. Informal balance : setiap item bentuk tidak ada yang memiliki
ukuran sama, namun ukuran bobot visualnya tetap seimbang.
(Gambar 4)
d. Emphasis : atau penekanan pada bagian-bagian yang pokok atau penting
dari produk yang ditawarkan. Seperti pada produk sikat gigi maka penekananya pada bulu sikatnya atau iklan mobil penekananya pada
mesinnya.
e. Propotion : karena surat kabar dan majalah berbentuk persegi panjang
maka iklan selayaknya juga berbentuk persegi panjang sehingga terlihat proposional. Umumnya ukuran proposional membagi bagian atas dua
pertiga atau tiga perempat dari keseluruhan halaman untuk foto sementara
Formal
balance
Out of balance
18
bagian lain seperti body copy, logo berada sepertiga atau seperempat di
bawah.
(Gambar 5)
f. Law of scale/ use contrast to stand out : perpaduan antara warna gelap dan terang akan menghasilkan sesuatu yang kontras dan ini dapat
digunakan untuk memberi tekanan pada bagian-bagian tertentu dalam
layout.
Jenis-jenis Layout iklan, antara lain sebagai berikut :
1. Mondrian Layout : Mengacu pada konsep seorang pelukis Belanda bernama Piet Mondrian, yaitu: penyajian iklan yang
mengacu pada bentuk-bentuk square/landscape/portait, dimana
masing-masing bidangnya sejajar dengan bidang penyajian dan memuat gambar/copy yang saling berpadu sehingga membentuk
suatu komposisi yang konseptual.
2. Multi Panel Layout : Bentuk iklan dimana dalam satu bidang
penyajian dibagi menjadi beberapa tema visual dalam bentuk
yang sama.
3. Picture Windows Layout : Tata letak iklan dimana produk yang
diiklankan ditampilkan secara close up. Bisa dalam bentuk produknya itu sendiri atau juga bisa menggunakan model.
4. Copy Heavy Layout : Tata letaknya mengutamakan pada bentuk
copy writing (naskah iklan) atau dengan kata lain komposisi layout nya didominasi oleh penyajian teks (copy)
19
5. Frame Layout : Suatu tampilan iklan dimana
border/bingkai/frame-nya membentuk suatu naratif (mempunyai
cerita)
6. Shilhoutte Layout : Sajian iklan yang berupa gambar ilustrasi
atau teknik fotografi dimana hanya ditonjolkan bayangannya saja. Penyajian bisa berupa Text-Rap/warna spot color yang
berbentuk gambar ilustrasi atau pantulan sinar seadanya dengan
teknik fotografi.
7. Type Specimen Layout : Tata letak iklan yang hanya
menekankan pada penampilan jenis huruf dengan point size yang besar. Biasanya hanya berupa Head Line saja.
8. Sircus Layout : Penyajian iklan yang tata letaknya tidak
mengacu pada ketentuan baku. Komposisi gambar visualnya, bahkan kadang-kadang teks dan susunannya tidak beraturan.
9. Jumble Layout : Penyajian iklan komposisi beberapa gambar dan teksnya disusun secara teratur.
10. Grid Layout : Suatu tata letak iklan yang mengacu pada konsep
grid, yaitu desain iklan tersebut seolah-olah bagian per bagian (gambar atau teks) berada di dalam skala grid.
11. Bleed Layout : Sajian iklan dimana sekeliling bidang menggunakan frame (seolah-olah belum dipotong pinggirnya).
Catatan: Bleed artinya belum dipotong menurut pas cruis (utuh)
kalau Trim sudah dipotong.
12. Vertical Panel Layout : Tata letaknya yang menghadirkan garis
pemisah secara vertical dan membagi layout iklan tersebut.
13. Alphabet Inspired Layout : Tata letak iklan yang menekankan
pada susunan huruf atau angka yang berurutan atau membentuk
suatu kata dan diimprovisasikan sehingga menimbulkan kesan narasi (cerita).
14. Angular Layout : Penyajian iklan dengan susunan elemen visualnya membentuk sudut kemiringan, biasanya membentuk
sudut antara 40-70 derajat.
15. Informal Balance Layout : Tata letak iklan yang tampilan elemen visualnya merupakan suatu perbandingan yang tidak
seimbang.
20
16. Brace Layout : Unsur-unsur dalam tata letak iklan membentuk
letter L. Posisi bentuk L nya bisa tebalik, dan dimuka bentuk L
tersebut dibiarkan kosong.
17. Two Mortises Layout : Penyajian bentuk iklan yang
penggarapannya menghadirkan dua inset yang masing-masing memvisualkan secara diskriptif mengenai hasil
penggunaan/detail dari produk yang ditawarkan.
18. Quadran Layout : Bentuk tampilan iklan yang gambarnya dibagi menjadi empat bagian dengan volume/isi yang berbeda.
19. Comic Strips Layout : Penyajian iklan yang dirancang secara kreatif sehingga merupakan bentuk media komik, lengkap
dengan teksnya.
20. Rebus Layout : Layout iklan yang menampilkan perpaduan gambar dan teks sehingga membentuk suatu cerita.
(Sumber : www.pengantar periklanan.com)
D. Format layout
format layout adalah klasifikasi penempatkan perpaduan antara naskah dengan artwork dalam satu keutuhan. Menurut Bruce bendinger
(2001) ada 6 jenis format layout yaitu :
a. The one linear : format yang mengedepankan satu Headline yang
menarik perhatian dengan satu foto atau gambar besar. Keunggulan dari format ini adalah ringkas padat dan sederhana, membuat pesan yang
disampaikan dapat segera dibaca oleh pembaca. Namun kelemahannya
format ini tidak bisa digunakan untuk beberapa produk yang memerlukan pesan detail seperti produk jasa keuangan, produk
kesehatan dan sebagainya.
b. The News adalah format yang digunakan untuk tujuan memberitahu
konsumen tentang produk baru, atau pembandingan produk dengan competitor, atau demonstrasi tentang keunggulan suatu produk. Format
ini bisa menggunakan humor atau juga dengan menggunakan uraian naskah yang detail.
c. The spiral : format ini merangkaikan pengulangan elemen “selling point” dari ujung ke ujung halaman. Umumnya naskah akan mengintari
diseputar elemen visual.
21
d. The story : format ini bertujuan untuk mempengaruhi pembaca
(konsumen) atau melibatkan pembaca dalam suasana yang dibuat dalam
naskah iklan. Efektifitas dari format ini adalah penceritaan kesaksian “testimonial” naskah yang diikuti illustrasi visual tentang fakta yang
dimaksud.
e. The sermon adalah format yang bertujuan seolah-olah pengiklan
memberikan “pengajaran” kepada audience. Format ini umumnya untuk iklan non profit namun juga cocok digunakan untuk menjelaskan naskah
iklan asuransi, keuangan dan penjelasan mengapa konsumen terpuaskan akibat keunggulan suatu produk. Dominasi naskah akan lebih banyak
diterapkan sementara foto dan illustarsi mengiringi hal-hal yang
dianggap penting.
g. The outline : Format ini digunakan untuk mengkomunikasikan komponen kunci pesan penjualan dengan menggunakan bahasa
pernyataan yang luas dan bentuknya mirip gaya dalam penulisan berita
atau artikel. Ada dua kategori format outline yaitu yang pertama short outline biasanya menggunakan check mart atau bullet sebagai penunjuk
poin penting pesan, sedangkan jenis yang kedua long outline penjelasan ke bawah cenderung menggunakan sub headline yang dikombinasikan
dengan komponen visual seperti foto atau illustrasi lainnya.
(Sumber : www.pengantar periklanan.com)
22
BAB III
GAMBARAN UMUM KABARE MAGAZINE
A. Sejarah KABARE Magazine.
KABARE Magazine adalah majalah Gaya Hidup Budaya Komunitas
perpaduan unsur modern dan tradisional. KABARE Magazine terbit pertama
kali pada bulan Juni 2002, dengan segmen pembaca A-B. KABARE
Magazine hadir dengan rublikasi-rubrikasi menarik yang dapat dinikmati
oleh pembaca, sekaligus dapat memberikan dan pengetahuan lebih dalam
tentang Jogja dan spirit inovasi dalam berkarya di berbagai bidang. Terbit
setiap bulan dan beredar tidak hanya di kota Jogja namun juga di kota-kota
besar seluruh Indonesia.
Keunikan Kabare Magazine adalah senantiasa menggugah getaran-
getaran romantisme masa lampau yang sangat berarti dalam proses
perjalanan hidup dan karir para alumni Jogja dan pembaca lainnya. Pembaca
KABARE adalah masyarakat jogja dan para alumni Jogja yang memiliki
keterkaitan emosional dan jiwa yang sangat kuat dengan Jogja misalnya
pernah kuliah, pernah tinggal, pernah bertugas, pernah berkunjung, pernah
berwisata, pernah ‟nyekar‟, pernah laku batin spiritual, pernah belanja-
belanja, bahkan yang sekedar menengok anaknya yang sekolah di Jogja atau
orang yang orangtua atau bahkan leluhurnya pernah tinggal di Jogja.
KABARE Magazine sekaligus merupakan satu-satunya majalah media
Public Relations bagi Jogja yang mengemban nilai-nilai positif dinamika
22
23
kehidupan jogja, potensi-potensi luar biasa yang dimiliki oleh Jogja,
menyampaikan kabar terkini seputar apapun tentang Jogja dan figur para
alumni serta tokoh-tokoh yang telah melegenda dan berhasil meraih tingkat
pencapaian sukses karir. Sangatlah tepat kiranya majalah KABARE
berperan sebagai Media Promosi dan Branding image bagi produk-produk
yang sesuai dengan segmentasi majalah KABARE.
B. Visi dan Misi KABARE Magazine
Berdirinya sebuah perusahaan tentu memiliki suatu tujuan dan maksud
tertentu yang akan dicapai sebagai visi dan misi perusahaan yang menjadi
cita-cita dari perusahaan tersebut. Target perusahaan dan tingkat penjualan
tidak bisa tercapai jika perusahaan tersebut tidak memiliki landasan dasar
dalam menjalankan perusahaannya.
1. Visi
Majalah Kabare sebagai media komunikasi antar alumnus Jogja, di
Jogja maupun di luar Jogja. Sehingga akan mempererat tali persahabatan
dan tali silaturahmi untuk mewujudkan persatuan dan persatuan Bangsa.
2. Misi
1. Mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai budaya yang agung
dan adiluhung, yang menjadi kekuatan dan ciri khas Jogja.
2. Membangun Jogja dan Indonesia melalui kepedulian para alumnus
Jogja, meliputi bidang Budaya, Pariwisata dan Pendidikan.
24
C. Struktur Organisasi KABARE Magazine.
Struktur Perusahaan
Direktur utama
Direktur Eksekutif
Direktur Litbang
Ka.Bag Ka.Bag Ka.Bag Ka.Bag Ka.Bag
Iklan & Pemasaran Redaksi Produksi Sirkulasi Keuangan
Staf Staf Staf Staf Staf
(Sumber : Kabare Magazine)
25
D. Struktur Redaksi
Perintis : Prof. Dr. H Koesnadi Hardjasoemantri, SH, ML (alm)
Penasehat : Sugiharto Soeleman
Moentaryanto
Direktur Utama : Drg. R Eddy Purjanto
Direktur Eksekutif : KRMT Indro ‟Kimpling‟ Suseno, SH
Direktur Litbang / Pemimpin Redaksi
: Danang Wibowo
Redaktur Pelaksana : FA Heru Purnomo
Redaksi : FA Heru Purnomo, Della Yuanita, Singgih Wahyu N
Fotografer : Budi Prast, Albert
Artistik : Sutoto, Arief Tedja Mukti
Produksi : Sutoto
Pemasaran iklan : Anis Rohmah N (Koordinator), M Farid Irawan
Administrasi iklan : Sally
Sirkulasi : Dwiasthi H (Koordinator), Tegar Hartoko, Sutaryo
Keuangan : Lulu S (Supervisor), Dwiasthi Hendriyani
Kepala perwakilan Jabodetabek
: Dra. Ray Sritapi Sugito
Administrasi Umum : Ida Susanti
Kontribusi : Apri Swan Awanti, Ted Stedza
26
E. Deskripsi Kerja Karyawan
Didalam sebuah instansi atau perusahaan pastilah tidak lepas dari struktur
organisasi untuk mengatur peran setiap bagian sesuai dengan fungsinya. Karena
apabila tanpa adanya struktur yang jelas, maka akan sulit untuk mengkoordinasi
kelangsungan sebuah perusahaan.
Seperti halnya dengan struktur organisasi Kabare Magazine mempunyai
beberapa bagian penting untuk menjalankan usahanya, yaitu Direktur utama,
Direktur Eksekutif, Direktu Litbang, Pimpinan atau penanggung jawab redaksi,
Bagian redaksi, Sekertaris Redaksi, Artistik, Manager Sirkulasi, Iklan, Promosi,
Bagian Sirkulasi dan Keuangan.
Tugas dan peran masing-masing bagian dan organisasi Kabare Magazines
adalah :
1. Direktur Utama
a. Bertanggung jawab terhadap kelangsungan perusahaan
b. Melakukan penelitian strategis perusahaan
c. Memantau hasil yang dicapai perusahaan
d. Memimpin rapat umum perusahaan
2. Direktur Eksekutif
a. Mengatur managemen perusahaan
b. Menjalankan penelitian strategis perusahaan
c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas karyawan perusahaan
d. Mengembangkan relasi perusahaan
27
3. Direktur Litbang
a. Mengembangkan rencana strategis perusahaan
b. Menangani segala permasalahan perusahaan
4. Pimpinan atau Penanggungjawab Redaksi
a. Menyeleksi segala berita atau artikel yang masuk dan para jurnalisnya
b. Bertanggung jawab dan mempunyai kebijakan penuh di Bagian Redaksi
c. Mengembangkan kualitas para staf maupun jurnalisnya
d. Mempimpin rapat kerja Bagian Kabare Magazines
5. Bagian Redaksi
a. Mencari dan menulis berita
b. Melaporkan segala liputan yang masuk ke Pimpinan Redaksi melalui
Sekertaris Redaksi
c. Melakukan revisi atau editing berita
6. Sekertaris Redaksi
a. Mempersiapkan segala kebutuhan rumah tangga Bagian Redaksi
b. Menerima segala berita dan liputan yang masuk
c. Melakukan revisi atau editing berita ulang setelah direvisi oleh redaksi
7. Artistik
a. Mempersiapkan alat untuk membuat rencana layout cover majalah
b. Bekerja sama dengan Bagian Redaksi untuk membuat komposisi tema
dan isi majalah
c. Bekerja sama dengan Bagian Redaksi iklan untuk membuat layout iklan
d. Memilih foto yang diserahkan redaktur foto sesuai dengan materi berita
dan visi misi perusahaan.
28
8. Manager Sirkulasi Majalah, Iklan, dan Promosi
a. Bertanggung jawab penuh pada Bagian Sirkulasi, Iklan, Promosi
b. Mempunyai kebijakan khusus pada Bagian Sirkulasi, Iklan, dan promosi
untuk meningkatkan target perusahaan
c. Meningkatkan dan mengembangkan kerja sama dengan klien
d. memimpin rapat kerja pada Bagian Sirkulasi, Iklan, Promosi
9. Sirkulasi
a. Meningkatkan Sirkulasi majalah
b. Menjaga serta mengatur kelancaran sirkulasi majalah
c. Melakukan kerja sama dengan pihak-pihak yang berkepentingan
10. Iklan
a. Mencari dan mendapatkan proyek iklan
b. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan klien
c. Member masukan terhadap proses pembuatan iklan sebelum dibawa
kepada klien
F. Hari dan Jam Kerja
Disiplin waktu sangat erat kaitannya dengan berlangsungnya sebuah
perusahaan, untuk itu dalam suatu perusahaan perlu adanya peraturan tentang hari
dan jam kerja, begitu juga dengan hari dan jam kerja di Kabare Magazines, hari
dan jam kerja resminya yaitu Hari senin sampai dengan Hari jumat pukul 09.00
WIB sampai dengan 17.00 WIB, sedangkan pada Hari sabtu dari pukul 09.00
WIB sampai dengan 15.00 WIB.
29
G. Agenda Rapat Redaksi
Agenda rapat redaksi di Kabare Magazine umumnya dilakukan 4 kali dalam
satu bulan, yaitu minggu pertama dilakukan untuk evaluasi majalah yang telah
terbit, dan pemilihan temaatau isi untuk rubrik-rubrik untuk edisi berikutnya.
Minggu ke dua dan minggu ke tiga, digunakan untuk mengecek sejauh mana
berita-berita atau foto-foto yang akan digunakan untuk edisi berikutnya,
sedangkan minggu ke empat digunakan untuk mengecek dan memeriksa ulang
file-file yang akan naik cetakatau yang akan atau yang akan dibawa ke
percetakan. Selain empat kali rapat redaksi secara umum itu, tidak menutup
kemungkinan ada rapat-rapat sewaktu-waktu jika dirasa perlu mengadakan rapat.
H. Identitas Produk
Setiap produk pasti mempunyai identitas yang mewakili produk tersebut.
Begitu juga dengan Kabare Magazine yang memiliki identitas, yaitu :
1. Spesifikasi dan Format
Edisi Perdana : Juni 2002
Jumlah halaman isi : 104 Halaman
Warna : Full collor (FC)
Jenis Cetakan : - Cover :Art carton 210 gr Laminating Glossy
- Halaman isi : Matt paper 85 gr
Ukuran : 24 cm x 32 cm
Tanggal Terbit : Tanggal 1, setiap bulan
Tanggal Edar : Tanggal 25, bulan sebelum tanggal terbit
30
Tanggal Deadline : Tanggal 15, bulan sebelum tanggal terbit
Konfirmasi Terakhir : Tanggal 10, bulan sebelum tanggal terbit
Harga Eceran : Rp. 30.000,- (P. Jawa)
Rp. 30.000,- + Ongkos kirim (Luar Pulau Jawa)
2. Profil pembicara
Jenis Kelamin : Wanita dan pria
Status Perkawinan : Umumnya menikah
Usia : 30-50 Tahun
Pendidikan : S2-S3
Profesi : - PNS/Eksekutif
- Swasta/Profesional/Akademisi/Enterpreneur
Penghasilan : A-B
Tempat Tinggal : Kota-Kabupaten
Karakter : a. Memiliki mobilitas tinggi dan berwawasan
luas, memiliki daya kreasi, inovasi, dan etos
kerja yang tinggi.
b.Memiliki target kemajuan dan
perkembangan yang pesat pada tingkat
dinamika pekerjaan kehidupan sosial
c. Memiliki keterkaitan emosional terhadap
sejarah proses perjalanan hidup
31
I. Data Sirkulasi Majalah
Setiap bulan Kabare Magazine terbit sebanyak 12.000 eksemplar dengan
wilayah peredaran sebagai berikut :
1. Yogyakarta 66,99%
2. Klaten dan sekitarnya 0,68%
3. Solo dan sekitarnya 2,40%
4. Magelang dan sekitarnya 2,18%
5. Purwokerto dan sekitarnya 2,38%
6. Cilacap dan sekitarnya 2,56%
7. Semarang dan sekitarnya 0,26%
8. Jabodetabek dan sekitarnya 25,23%
9. Surabaya, Malang dan Bali 0,77%
10. Bandung 0,38%
11. Kalimantan 0,88%
12. Lampung, Palembang, Padang, Riau, Medan 0,35%
13. Makasar, Manado, Papua 0,30%
14. Luar Negeri (Malaysia, Singapura, Brunei, Australia, Jepang) 0,64%
J. Data Distribusi Majalah
Profil Pembaca dan Wilayahnya
1. Pelanggan umum
DIY, Magelang, Solo, Semarang, Salatiga, Purwokerto, Cilacap,
Purworejo, Klaten, dll
32
2. Pelanggan komunitas Alumnus Jogja
Surabaya, Malang, Garut, Bandung, Banten, DKI Jakarta,
Palembang, Pekan Baru, Lampung, Balikpapan, Samarinda, Manado,
Makasar dan Denpasar.
3. Pembaca Komunitas/ Profesi
IDI Cabang Jogja, JCI Chapter Jogja, REI Jogja, Kapurel Jogja,
Club-club Otomotif Jogja, Pejabat TNI, Pejabat POLRI, Pejabat
Pemerintahan Tingkat I dan Tingkat II, PHRI & ASITA DIY,
ASAMINDO Jogja, HIPMI Jogja, APPMI, Anggota DPRD, Direksi
BUMN, Menteri, Dirjen, Sekjen, Gubernur, Sekda, Walikota, Bupati,
Kepala Divisi, AMIKOM, UTY, SMAN 3, SMAN 6, SMAN 1, DE
BRITO, STELADUCE, dan lainya yaitu para alumni Jogja yang
tersebar di berbagai daerah.
4. Fasilitas Bacaan di kamar hotel - Jogja
Hotel Quality, Hotel Sheraton, Hyatt Regency Yogyakarta, Jogja
Plaza Hotel, Novotel, IBIS, Jayakarta, Puri Artha, Inna Garuda,
Mercure, Mutiara, Melia Purosani, Cangkringan Villa dan Spa,
Santika, dll.
5. Fasilitas Bacaan Pesawat
Pesawat Garuda di kelas bisnis penerbangan dari Jogja ke Jakarta,
Surabaya, Denpasar, Lombok, dll.
6. Fasilitas Bacaan Bus
Bus JOGLOSEMAR kelas executive, PO Bimo, dll.
33
7. Fasilitas bacaan Executive Lounge
Bandara Ngurah Rai–Bali, Bandara Sepinang–Balikpapan, Bandara
Juanda–Surabaya, Bandara Samsudin Noor-Samarinda, Sunda
Kelapa Lounge-Cengkareng, El John Lounge, Blue Sky lounge,
Garuda Executive Lounge, Bandara Adisucipto, Jogja.
8. Fasilitas Bacaan dan Sampling
Starbuck Coffee, Brew & Co, Bengawan Solo, Coffee Bean,
Restaurant, Ruang tunggu salon, Ruang tunggu Dokter, Ruang
tunggu Notaris, Ruang tunggu Bank konsumen prioritas, Ruang
tunggu Bengkel mobil, Ticketing, Coffee Shop.
9. Pelanggan & Kedutaan
Australia, Singapura, Malaysia, Jepang, Lebanon, dll.
K. Rubrikasi Kabare Magazine
1. Cover
Sampul muka disajikan full colour menonjolkan aspek Artistik.
Objek foto adalah landscape, landmark, ilustrasi laporan utama.
2. Regol
Jogja selalu ada cerita dan peristiwa yang unik dan khas, dan
merupakan bagian dari dinamika kehidupan masyarakat terkini.
Jogja tetaplah menjadi tujuan belajar, bisnis, wisata belanja, wisata
spiritual, wisata kuliner, wisata konvensi/seminar/workshop,
nyadran, tengok anak dan saudara dan teman-teman lama. Nuansa
34
seperti wedhangan, nyego kucing, cangkruk, thethek, ngudarasa,
thethenguk, semua itu adalah keindahan memori Jogja. Walau dalam
kesehariannya para warga dan para alumni Jogja tetap asyik berkutat
dengan hiruk pikuk pekerjaan rutinnya. Serasa lepas dari
cengkeraman sehari-hari ketika tiba waktunya untuk meminum
secangkir teh poci di emperan toko. Dinamika Jogja yang memiliki
atmosfer politik, akademik, budaya, perekonomian, perdagangan,
pariwisata, kemanusiaan, kebangsaan, dan lain-lain, senantiasa
menjadi pilihan liputan untuk disajikan kepada para warga dan
alumni Jogja.
3. Pagelaran
Merupakan tulisan buah pikiran Sri Sultan Hamengku Buwono X
yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
4. Kondhang
Banyak sekali tokoh terkenal secara lingkup nasional maupun
internasional yang merupakan alumni Jogja atau memiliki garis
hubungan tak langsung dengan Jogja. Kadang yang bersangkutan
lahir di Jogja tapi besar di kota lain, atau tidak lahir di Jogja tapi
sekolah di Jogja, atau pernah bertugas di Jogja, atau orang luar Jogja
yang berjodoh dengan oran Jogja, atau seseorang yang pernah
mendapat inspirasi besar ketika berada di Jogja, dan masih banyak
lagi varian alumni Jogja. Ini suatu bukti bahwa jiwa Jogja memang
berbeda dibandingkan dengan wilayah lain, jiwa Jogja adalah jiwa
35
kebangsaan yang tentunya secara historis memiliki jalur perjalanan
panjang sejak jaman Majapahit, Mataran dan menuju era sekarang.
Nuansa roh kebangsaan masa lampau tidaklah mudah hilang dari
muka bumi Jogja ini. Maka, tiada henti sepanjang masa tokoh-tokoh
bangsa selalu lahir dari tanah ini.
5. Pepanggihan
Menampilkan tentang features tokoh dengan prestasi tertentu yang
ada keterkaitannya sebagai alumni Jogja. Biasanya para tokoh
tersebut memiliki penghayatan dan menjalani ajaran budaya jawa
dalam kehidupan sehari-harinya
6. Sesrawungan
Wanita yang aktif membangun wilayah melalui bidang profesi
masing-masing. Dimungkinkan sebagai inspirasi bagi kaum wanita
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
7. Simpenan / Koleksi
Suatu kesenangan dan kepuasan batin yang didapatkan dengan cara
mengumpulkan barang-barang yang dinilai menarik dan memiliki
arti khusus yang sulit untuk dinilai atau dibandingkan dengan nilai
nominal uang.
8. Klangenan / Kuliner
Jogja juga menyimpan banyak warisan salah satunya adalah warisan
wisata kulinernya yang sangat terkenal dengan sajian makanan dan
minuman yang khas dan menjual atmosfer unik bernuansa tradisi
36
budaya yang meliputi jenis makanan, cara penyajian, cara pelayanan,
dan tempat penjualannya.
9. Gebyar / Fashion
Jogja adalah inspirasi besar untuk dunia fashion. Perkembangan
dunia mode di Jogja yang ditampilkan melalui karya besar para
desainer terbaik Jogja dipadupadankan dengan latarbelakang suasana
alam dan heritage Jogja yang eksotik.
10. Canthing / Tulisan Lepas
Tentang berbagai peristiwa yang terjadi di Jogja, sekitarnya dan
dimanapun. Mengandung nuansa dinamika Jogja secara langsung
maupun tak langsung.
11. Tradisi
Suasana tradisi yang kental di seluruh penjuru Jogja, takkan pernah
habis untuk kita ulas dan ungkap. Roh budaya tradisi yang tak lekang
oleh jaman, senantiasa secara lenturakan menyesuaikan jaman
sehingga akan tetap eksis dan tak tertinggalkan oleh waktu.
12. Galeri
Menampilkan produk-produk barabg penjualan terkini yang
disajikan secara detil foto beserta keterangannya.
13. Kawruh / Resensi
Mengupas buku yang berisi tentang dinamika kehidupan masyarakat
Jogja secara luas, termasuk buku-buku yang bercerita tentang materi
umum.
37
14. Pendopo
Menampilkan esai foto berbagai kegiatan atau kejadian unik dan
menarik baik yang menyangkut seni, tradisi dan budaya serta
kehidupan masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya.
15. Lakon / Laku
Konsultasi segala problema kesehatan dan kehidupan bersama Pak
Gembong Danuningrat.
16. Berita Kampus
Cerita dan peristiwa dari berbagai kampus di Jogja yang
membuktikan bahwa Jogja sebagai kota pelajar tetap eksis.
17. Biyen – Saiki / Dulu - Kini
Menampilkan foto tentang berbagai sudut kota Jogja pada masa
lampau dan masa kini.
18. Jogjaku
Berbagai komentar, kenangan, harapan, kritik, dll., dari para alumni
Jogja, pemerhati maupun para simpatisan yang peduli Jogja.
19. Paguyuban
Liputan berbagai peristiwa dengan tampilan foto tokoh sebagai
sajian utama, menunjukan tentang kekerabatan khas Jogja.
20. Pawitan
Menampilkan liputan tentang sebah upaya perintisan usaha yang
memiliki prospek bisnis besar. Unsur-unsur Usaha Kecil Menengah
dan jenis usaha yang khas, unik dan menunjukan suatuterobosan
38
inovatif, diharapkan akan menjadi suatu spirit dan pemacu bagi para
pembacanya.
21. Jeron Beteng
Peristiwa seremonial berupa launching produk, peresmian usaha,
peresmian kantor, pergantian pejabat, konferensi pers, dll.,dimuat
dengan foto beserta keterangannya.
22. Campursari
Menampilkan liputan tematis tentang berbagai tempat usaha yang
ada di Jogja dan sekitarnya. Yang bernuansa modern dalam bentuk
resto, cafe lounge, hotel, otomotif, aksesoris dan atau lainnya.
23. Paribasan
Peribasa bahasa jawa, sangat banyak dan tetap aktual maknanya
sepanjang jaman. Warisan leluhur dalam tuntutan budi pekerti ini,
dijelaskan dengan bahasa Indonesia secara gamblang, untuk
menyampaikan hakekat peribahasa jawa tersebutyang masih sangat
relevan untuk kehidupan masyarakat masa kini.
24. Gunungan / Cover Story
Memaparkan cerita tentang lokasi pemotretan cover yang mengambil
background heritage Jogja. Akan diangkat sejarah atau cerita dibalik
keberadaan heritage tersebut.
25. Kembang Manca
Diplomat corner adalah rubrik baru yang ada di Kabare Magazine
yaitu pada edisi 7 tahun Kabare Magazine. Rubrik ini disediakan
39
untuk para duta besardan diplomat dari berbagai negara untuk
melontarkan pemikiran-pemikirannya yang mendalam tentang
berbagai macam hal terutama berkaita dengan budaya antar bangsa.
26. Plesir
Plesir merupaka rubrik lama yang setelah sekian waktuvakum kini
mulai dihadirkan lagi, dirubrik ini mewadahi para pembaca yang
suka melakukan perjalanan wisata.
L. Tarif iklan di Kabare Magazine
1. Tarif Iklan Display
No Jenis / Posisi Ukuran Harga
1. Cover 2 23.5 cm x 31.5 cm Rp 19.400.000,00
2. Cover 3 23.5 cm x 31.5 cm Rp 12.500.000,00
3. Cover 4 23.5 cm x 31.5 cm Rp 24.250.000,00
4. 1 Halaman dalam 23.5 cm x 31.5 cm Rp 12.500.000,00
5. ¾ Halaman 23.5 cm x 21.0 cm Rp 10.200.000,00
6. ½ Halaman vertikal 11.75 cm x 31.5 cm Rp 7.200.000,00
7. ½ Halaman horisontal 23.5 cm x 15.75 cm Rp 7.100.000,00
8. 1 Halaman 3 23.5 cm x 31.5 cm Rp 17.800.000,00
9. 1/3 Halaman vertikal 7.85 cm x 31.5 cm Rp 5.000.000,00
10. 1/3 Halaman horisontal 23.5 cm x 10.5 cm Rp 5.000.000,00
11. ¼ Halaman vertikal 11.75 cm x 15.75 cm Rp 4.000.000,00
12. ¼ Halaman horisontal 23.5 cm x 7.85 cm Rp 4.000.000,00
13. 1/6 Halaman 15.75 cm x 7.75 cm Rp 2.500.000,00
14. 1/8 Halaman 11.75 cm x 7.85 cm Rp 1.500.000,00
40
Ketentuan untuk iklan display :
1. Tarif iklan belum termasuk PPn 10%
2. Berlaku tarif diskon untuk Agency, iklan lokal dan Regional, maupun
iklan nasional.
3. Materi iklan dari pemasang berupa film (150 LPI ) atau file ( Corel
Draw, Free Hand, Adobe Ilustrator, atau Bitmap TIFF 360 DPI –
CMYK )
4. Desain iklan ditambah 3mm tiap sisi untuk masing-masing ukuran
yang dipesan.
5. Materi iklan yang belum jadi, dan dibuatkan oleh Kabare Magazine
dikenakan biaya pembuatan sebesar Rp 100.000,00 untuk desain
iklan dan Rp 50.000,00 untuk pengambilan foto ( lokasi DIY ).
2. Tarif Iklan Advertorial
Ketentuan pemasangan iklan advertorial :
1. Harga iklan advertorial sama dengan tarif iklan ukuran 1 halaman
dalam yaitu Rp 12.500.000,00 / halaman dan berlaku kelipatan.
2. Berlaku tarif Diskon khusus untuk Agency iklan lokal dan
Regional, maupun iklan nasional.
3. Materi iklan dari pemasang tidak dikenakan biaya.
4. Bila materi dibuatkan oleh pihak Kabare Magazine berlaku biaya
pembuatan dengan tarif ( berlaku kelipatan untuk setiap ukuran
halaman- di wilayah DIY ) Rp 50.000,00 untuk biaya
pengambilan foto/halaman, Rp 50.000,00 untuk biaya penulisan,
Rp 50.000,00 untuk biaya pemuatan desain layout.
(Sumber : Kabare Magazine)
41
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG
A. Pelaksanaan Magang
Kuliah Kerja Media (KKM) tahun 2010 telah dilaksanakan oleh para
mahasiswa Program Diploma III FISIP UNS. Memberikan kesempatan waktu
antara 1 sampai 3 bulan pelaksanaannya, dalam jangka waktu 1 Februari
sampai dengan 31 Juli 2010 untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media atau
Magang kepada kami, penulis melaksanakan KKM dari mulai tanggal 15
Februari – 15 April 2010.
Dewasa ini periklanan telah mendominasi berbagai industri, banyak
perusahaan menggunakan jasa periklanan untuk memperkenalkan produknya
kepada masyarakat, khususnya iklan media cetak. Seperti : poster, majalah,
koran, brosur, dll. Iklan dengan menggunakan media majalah adalah salah
satu strategi periklanan yang memiliki prestis yang cukup tinggi, tentunya
dengan jenis atau karakteristik dari majalah itu sendiri. Cara pembuatan
desainnya-pun membutuhkan berbagai macam teknik yang harus dipahami
dan dipelajari secara mendalam, dan membutuhkan keahlian dan ketrampilan
khusus.
Demikian juga dengan kegiatan yang dilakukan saat penulis melaksanakan
Kuliah Kerja Media di Sebuah Majalah Wisata dan Budaya Yogyakarta
”KABARE Magazine” seperti : membuat desain layout iklan, mengedit layout
iklan yang akan dimuat di edisi selanjutnya, mengedit foto, mengambil foto,
41
42
mengedit teks untuk layout, menggambar ulang logo, membuat logo, dll.
Semua kegiatan mendesain dilakukan dengan media komputer, memakai
software Corel Draw 11 dan X3 dan Adobe Photoshop 10 dan CS2, dan
berikut ini adalah deskripsi tentang berbagai kegiatan saat magang.
Pada minggu pertama yang dilakukan adalah bersosialisasi dan perkenalan
terhadap struktur instansi, pimpinan dan seluruh karyawan dan rubrikasi dari
majalah tersebut. Kemudian manajer artistik dan produksi memberikan tugas
untuk membuat desain layout iklan advertorial 1 halaman sebuah Business
Oriented yang menawarkan bisnis tiket pesawat dan kereta api secara online
”CITOS”, klien memberi materi teks yang cukup banyak, sehingga dalam
desain layoutnya banyak didominasi oleh tulisan, dan dimasukan beberapa
foto yaitu : foto pesawat terbang, kereta api, orang yang sedang
berkomunikasi dengan handphone dan laptop, foto-foto tersebut sebagai
perwakilan dari perusahaan yang memiliki slogan ‟The Preferred Conection‟.
Huruf yang dpakai adalah Arial dan Arial Narrow, paragraf Align Right.
Sedangkan grafis yang dipakai adalah background warna baby blue dengan
model warna CMYK dan garis putih dengan efek gradasi.
Formal balance
43
Desain ini termasuk jenis Copy Heavy Layout yaitu tata letaknya yang
mengutamakan pada bentuk copy writing (naskah iklan) atau dengan kata lain
komposisi layout nya didominasi oleh penyajian teks (copy), dengan format
layout spiral karena dalam desain ini merangkaikan pengulangan elemen
“selling point” dari ujung ke ujung halaman terutama naskah yang mengintari
diseputar elemen visual.
Di minggu yang kedua pemagang diberikan tugas untuk membuat desain
iklan setengah halaman horisontal untuk ”Dalem Padma Asri (Guest House)”.
Iklan setengah halaman ini sangat mengandalkan olah foto lokasi yang sangat
menonjolkan konsep artistik tradisional jawa yang indah. Dengan
menggunakan transparancy pada interactive blend tool pada software corel
draw membuat foto menjadi berkurang opacitynya pada salah satu sisinya
sehingga ruang kosong di bagian kanan dapat diisi dengan logo, tag line dan
juga foto-foto pendukung yang sudah dipertajam contras dan warnanya.
Desain iklan ini memakai format one linear yaitu format yang
mengedepankan satu Headline yang menarik perhatian dengan satu foto atau
gambar besar. Dengan foto-foto yang sudah diedit dan ditata dengan
sedemikian rupa tersebut sehingga desain iklan ini memiliki kesan ringkas
44
padat dan sederhana namun tetap menonjolkan sifat elegan, membuat pesan
yang disampaikan dapat segera dibaca dengan baik oleh pembaca.
Selain itu pemagang diberi tugas untuk menge-crop gambar produk dari
sebuah foto yang nantinya akan menjadi materi desain layout iklan TASPEN,
sebelum dicrop foto di edit terlebih dahulu, menambah kontras dan juga
brightness-nya, setelah itu dicrop dengan menggunakan pen tool atau
polygonal lasso tool.
Tugas untuk minggu ketiga adalah membuat desain layout iklan
AZZAHRA Salon & Spa. Agar logo juga terlihat jelas maka sebelum
mendesain, logo digambar ulang dengan CorelDraw. Dengan pilihan warna
elegan (C : 30, M : 100, Y : 82, K : 82) iklan ini dapat memberi image
Luxurious untuk salon tersebut, huruf Calisto MT yang berkarakter lembut dan
wanita ini cukup mendukung, menampilkan foto-foto fasilitas dan ruangan di
Salon itu yang diberi bingkai yang berwarna gold membuat desain ini semakin
elegan. Naskah yang juga bagian terpenting dari desain iklan ini pun ditulis
secara jelas dan terperinci sehingga informasi yang disampaikan oleh iklan ini
dapat dipahami dengan baik kepada para pembaca.
45
Desain iklan AZZAHRA ini termasuk dalam jenis layout Brace Layout
yaitu unsur-unsur dalam tata letak iklan membentuk letter L. Posisi bentuk L
nya bisa tebalik, dan dimuka bentuk L tersebut dibiarkan kosong atau diisi
dengan unsur lain yaitu berupa naskah iklan. Format layout dari iklan ini
adalah outline yaitu mengkomunikasikan komponen kunci pesan penjualan
dengan menggunakan bahasa pernyataan yang luas dan bentuknya mirip gaya
dalam penulisan berita atau artikel.
Minggu keempat kegiatan yang dilakukan adalah memilih foto dan
mengedit foto edisi Januari dan Februari 2010 untuk dimasukan kedalam Web
Kabare Magazine. Tahap pertama adalah memilih foto yang fokusnya tepat
dan sesuai dengan teks yang ada, foto harus bisa menggambarkan kejadian
sesungguhnya lewat karya foto, foto yang dihasilkan harus bisa bercerita
sehingga tanpa harus menjelaskan orang sudah mengerti isi dari foto tersebut
dan tanpa memanipulasi foto tersebut, angle yang menarik dan mengandung
nilai artistik. Kedua, mempertajam warna dengan angka contras dan
46
brightness serta menambah ukuran warna yang berhubungan dengan
backgroundnya sehingga foto tampak lebih hidup.
Pada bulan kedua minggu pertama kegiatan yang dilakukan adalah
mengedit layout iklan KARUNIA Katering, iklan seperempat halaman ini
sering kali memasang iklan di majalah Kabare, sehingga iklan yang sudah
dibuat diedit kembali untuk dimuat di edisi berikutnya. Karena katering ini
menyediakan berbagai menu spesial yang indah dalam penyajiannya dan
tempat yang nyaman maka dibutuhkan foto sebagai materi pokok dalam
desain iklannya. Grafis yang dipakai yaitu background berwarna hijau dan
bunga-bunga yang berwarna lebih terang dari backgroundnya sehingga bunga
ini tidak mencolok dan mengganggu desain, tetapi memberikan efek sejuk
pada desain ini.
Kabare Magazine memberikan merchandise berupa banner tentang kuliner
khas Jogja kepada rumah makan yang menu makanannya dimuat dimajalah
Kabare pada rubrik ”Klangenan” hal ini bertujuan untuk ucapan terimakasih
dan memperkuat karakter KABARE sendiri sebagai majalah yang sangat
menjaga dan melestarikan kuliner khas Jogja. Untuk itu, tugas yang diberikan
Out of balance
47
adalah membuat desain yang berisi foto kuliner yang sudah diedit dan
menyesuaikan dengan naskah yang sudah ditulis dan diedit pula oleh redaktur
yang nantinya akan dibuat banner. Tugas ini menuntut pemagang untuk lebih
teliti dan sabar, karena data-data rubrikasi yang sudah di-cd kan ini
penataannya tidak rapi bahkan terpencar, sehingga harus dicari satu persatu.
Setelah terkumpul semua komponen yang diperlukan kemudian foto, teks dan
juga grafis tersebut ditata dengan sedemikian rupa menjadi suatu desain yang
siap untuk dicetak menjadi banner.
Format yang dipakai dalam desain layout ini adalah story, format ini
bertujuan untuk mempengaruhi pembaca (konsumen) atau melibatkan
pembaca dalam suasana yang dibuat dalam naskah. Efektifitas dari format ini
adalah penceritaan kesaksian “testimonial” naskah yang diikuti illustrasi
visual tentang fakta yang dimaksud.
Pada bulan juni 2010, Kabare Magazine akan merayakan hari berdirinya
yang ke-8 untuk itu pemagang diberi tugas untuk membuat logo Sewindu
Kabare. Untuk menciptakan bentuk etnik maka grafis yang dipakai disusun
48
menjadi sebuah ornamen yang etnik yang diletakan dikedua lubang angka
delapan yang sudah diedit, warna yang dipilih adalah gradasi antara warna
orange (C : 4, M : 59, Y : 87, K : 6) dan (C : 2, M : 94, Y : 89, K : 6).
Minggu keenam mengedit iklan sebuah perusahaan jasa rental mobil
”NANDA”, klien menginginkan iklan tersebut dapat membangun image
profesional dan kepercayaan masyarakat akan layanan rental mobil ditempat
itu dengan menyesuaikan dana yang disediakan oleh customer. Kali ini iklan
ini didesain menggunakan Adobe Photoshop, materi yang dipakai berupa foto
dengan efek pantulan sinar matahari dari Filter (Lens Flare dengan ukuran
105mm Prime) serta background warna dan bulatan dengan ellips tool dengan
opacity 10%.
Minggu ketujuh, tugas untuk memilih foto-foto editorial edisi maret 2010
dan dicocokan dengan artikelnya. Untuk rubrik Regol, foto-foto yang dipakai
termasuk dalam kategori foto komersil dan dapat dianggap sebagai salah satu
Out of balance
49
cabang dalam fotografi pengarang rencana / editorial (Foto yang digunakan
untuk illustrasi sesebuah cerita atau idea dalam konteks majalah) dan foto
yang digunakan dalam konteks ini diterima sebagai dokumentasi cerita bagi
berita (Fotografi jurnalistik).
Pada minggu terakhir pemagang diberikan kesempatan untuk mengikuti
salah satu wartawan yang sedang melakukan liputan sebuah pameran lukis
Visual Art Exhibitation ”Ekspresif” yang digelar di Jogja Gallery. Bahkan
pemagang juga dipercaya untuk mengambil gambar lukisan-lukisan yang
dipamerkan dengan menggunakan kamera DSLR. Dalam mengambil gambar
yang harus diperhatikan adalah teknik dan tujuan foto yaitu untuk mendukung
suatu artikel (Foto Feature).
50
Beberapa foto tersebut termasuk dalam jenis Art and Culture Photo atau
Foto yang dibuat dari peristiwa seni dan budaya.
Kerja Tim Kreatif dan Artistik adalah desainer di KABARE Magazine
bertanggung jawab penuh dalam tugas membuat desain, cetak dan segala
sesuatu yang ada di KABARE Magazine, mulai dari desain layout iklan,
desain layout rubrik, dan below the line.
Materi naskah iklan disimpan dengan software yang berbasis vektor agar
tidak pecah saat proses pencetakan, Foto disimpan dengan type TIFF
(*.TIF;*.TIFF), High / Maximum Quality untuk menambah resolusi foto
sehingga hasil edit foto tersebut lebih padat dan hasil cetakannya berkualitas.
Konsep elegan dan mewah disetiap desain iklan dengan materi yang
matang, naskah yang ditulis oleh Tim redaksi yang berpengalaman, foto hasil
potretan fotografer yang handal, dan desain yang eye catching buatan tangan
desainer yang ahli dibidangnya membuat KABARE Magazine menjadi media
iklan yang berkelas.
51
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengalaman kerja yang sangat berharga telah penulis dapatkan ketika
melaksanakan Kuliah Kerja Media di KABARE Magazine Yogyakarta,
pengalaman yang sangat berguna sebagai bekal awal bagi penulis dalam
mengenal dunia kerja khususnya di Bagian Kreatif Kabare Magazine.
Terutama observasi penulis dalam pembuatan desain layout iklan.
Setelah menguraikan kegiatan yang dilakukan saat magang dan
menggali banyak ilmu tentang manajemen teks, foto dan grafis dalam desain
layout majalah pada Kabare Magazine, maka penulis mengambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Materi naskah iklan yang telah selesai sampai proses pengeditan
melalui software Microsoft Word 2003 kemudian disimpan dengan
software yang berbasis vektor agar tidak pecah saat proses
pencetakan, Foto yang telah dipilih dan angle yang disesuaikan
dengan naskah yang sudah disiapkan kemudian diedit dengan
software Adobe Photoshop 10 dan CS2, dengan diatur ukuran
kontrasnya atau dengan mengklik image, adjustment, auto contras,
disimpan dengan type TIFF (*.TIF;*.TIFF), High / Maximum
Quality untuk menambah resolusi foto sehingga hasil edit foto
tersebut lebih padat dan hasil cetakannya berkualitas. Untuk
51
52
grafisnya sendiri disesuaikan dengan konsep utama dari desain
layout tersebut, dibuat dengan menggunakan freehand tool, tapi
ketika ingin mengadopsi bentuk grafis sebuah gambar maka alat
yang dipakai adalah bezier tool atau pen tool pada software Corel
Draw 11 atau X3 misalnya pada iklan Dalem Padma Asri, grafis
yang dipakai berbentuk ornamen yang unik seperti ukiran kayu,
walaupun grafis tersebut hanya sedikit yang diperlihatkan namun
cukup mendukung konsep mewah dan elegan dari desain iklan
tersebut. Dari ketiga unsur atau komponen desain yang sudah siap
tersebut maka langkah selanjutnya adalah menata,
memadumadankan ketiga materi desain ini pada sebuah halaman,
cara-cara menata tersebut juga harus sesuai dengan format, jenis dan
prinsip kesatuan dan prinsip keseimbangan desain. Tentu saja tidak
meninggalkan nilai artistik dan estetika yang sangat berpengaruh
untuk sebuah desain dengan begitu maka desain tersebut sudah
memenuhi kriteria desain yang baik dan eye catching.
2. Majalah Citra Gaya Budaya KABARE Magazine melayani
pemasangan iklan dengan kreatif desain atau desain yang sudah
disiapkan oleh klien, menyediakan berbagai macam ukuran iklan
majalah yang bisa disesuaikan dengan biaya pemasangan dari klien.
3. Konsep elegan dan mewah disetiap desain iklan dengan materi yang
matang, naskah yang ditulis oleh Tim redaksi yang berpengalaman,
foto hasil potretan fotografer yang handal, dan desain yang eye
53
catching buatan tangan desainer yang ahli dibidangnya membuat
KABARE Magazine menjadi media iklan yang berkelas.
4. Kerja Tim Kreatif dan Artistik selaku desainer di KABARE
Magazine bertanggung jawab penuh dalam tugas membuat desain
dan cetak segala sesuatu yang ada di KABARE Magazine, mulai dari
desain layout iklan, desain layout rubrik, dan below the line.
B. Saran
Setelah melaksanakan Kuliah Kerja Media di KABARE Magazine,
penulis telah memperoleh bekal dan pengalaman kerja di Bidang Kreatif
Desain, sehingga penulis dapat menulis Tugas Akhir. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan saran yang mungki dapat beruna bagi pihak KABARE
Magazine dan akademi.
1. Tim Kreatif dan Tim AE (Account Axecutif) KABARE Magazine
harus lebih bekerja sama terlebih untuk ketepatan waktu pengajuan
dan kejelasan tentang materi desain iklan yang ini diinginkan klien,
agar tidak menghambat kerja Bagian Kreatif.
2. Tingkatkan suasana kekeluargaan oleh awak KABARE agar
suasana kerja menjadi menyenangkan dan memotivasi semua
karyawan untuk bekerja dengan semangat.
3. Menambah Tenaga ahli dan Media desain di Bagian Kreatif, agar
Tugas Kreatif tidak terlalu berat.
4. Untuk kampus Fisip UNS tercinta, buku adalah gudang ilmu,
alangkah baiknya jika menambah koleksi buku-buku khususnya
54
untuk jurusan Advertising agar mahasiswa lebih mudah untuk
menggali ilmu lebih dalam lagi selain dalam kuliah.
5. Untuk Diploma III Fisip Komunikasi Terapan UNS, Lebih selektif
dalam memilih pengajar, alangkah baiknya jika melibatkan praktisi
dalam praktek perkuliahan. Misalnya melibatkan Bapak Bambang
Nugroho S.Sos seorang praktisi desain, Ibu Errika Asisten dosen
dari Bapak Andreas Slamet W S.Sn tidak hanya memberi kuliah
teori namun juga memberikan kuliah praktek.
6. Melaksanakan study banding atau kunjungan ke perusahaan-
perusahaan yang bersangkutan misalnya kunjungan ke HARNO
AR Advertising atau TECMA Advertising sebagai referensi
mahasiswa untuk mencari pekerjaan yang sesuai bidang
pendidikan.
55
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Audy Mirza. 2004. Foto Jurnalistik. Jakarta: Bumi Aksara.
Hoy, Frank P. 1986. Photojournalism The Visual Approach. New Jersey:
Prentice-Hall.
Rianto, Bedjo. Iklan Surat Kabar dan Perubahan Masyarakat di Jawa Masa
Kolonial (1870-1915), 2000, Yogyakarta, Tarawang Press.
Suyanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis untuk periklanan. Yogyakarta: Andy Offset.
www.pengantarperiklanan.com. (Nani Nuraeni, S.Sos). 2008
www.tipsdesain.com