43
LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA KABUPATEN TABANAN OLEH: Made Juniantari, S.Pd., M.Pd./198706062015042001 (Ketua) Ni Putu Sri Ratna Dewi, S.Pd., M.Pd./198603072015042001 (Anggota) Ni Luh Pande Latria Devi, S.Pd., M.Pd./198601102015042001 (Anggota) Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK NOMOR: 100/UN48.16/PM/2016 Tanggal 25 Februari 2016 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA NOVEMBER 2016

LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198706062015042001...FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ... Halaman HALAMAN

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN AKHIR

PENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR

BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI

GUGUS 1 KECAMATAN MARGA KABUPATEN TABANAN

OLEH:

Made Juniantari, S.Pd., M.Pd./198706062015042001(Ketua)

Ni Putu Sri Ratna Dewi, S.Pd., M.Pd./198603072015042001(Anggota)

Ni Luh Pande Latria Devi, S.Pd., M.Pd./198601102015042001(Anggota)

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Universitas Pendidikan Ganesha

SPK NOMOR: 100/UN48.16/PM/2016 Tanggal 25 Februari 2016

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

NOVEMBER 2016

ii

iii

PRAKATA

“Om Swastiastu”

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang

Maha Esa karena atas Asung Kerta Waranugraha-Nya laporan kemajuan program Pengabdian

Kepada Masyarakat (P2M) dengan judul “Pelatihan Penyusunan Instrumen Penilaian Aktivitas

Belajar Berorientasi Pendidikan Karakter Bagi Guru Sekolah Dasar Di Gugus 1 Kecamatan

Marga Kabupaten Tabanan” dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan.

Kerja keras bukanlah satu-satunya jaminan terlaksananya program, ini, namun uluran

tangan berbagai pihak telah menjadi kontribusi yang begitu berharga sehingga program yang

direncanankan dapat terlaksana dengan baik. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada:

1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha,

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan program pengabdian

kepada masyarakat.

2. Kepala Gugus 1 Kecamatan Marga yang telah bersedia bekerja sama sehingga program ini

dapat terlaksana dan dapat membantu permasalahan yang ada di Gugus 1.

3. Guru-guru di SD Negeri 1 Tua, SD Negeri 2 Tua, SD Negeri 3 Tua, SD Negeri 4 Tua, dan

SD Negeri 4 Payangan yang telah bersedia menjadi mitra yang baik pada progam

pengabdian kepada masyaakat ini.

4. Tim pelaksana yang sudah bekerja keras demi telaksananya program ini.

Semoga apa yang telah diberikan memperoleh pahala dari Ida Sang Hyang Widi Wasa/Tuhan

Yang Maha Esa.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang dilaksanakan pada progran pengabdian

kepada masyarakat ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik/saran yang membangun

tetap penulis harapkan demi kesempurnaan program selanjutnya.

“Om Santih, Santih, Santih, Om”

Singaraja, November 2016

Tim Pelaksana

iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUNL ................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... ii

PRAKATA ...................................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... vi

RINGKASAN ................................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Analisis Situasi .......................................................................................................... 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ........................................................................ 3

1.3 Tujuan Kegiatan ........................................................................................................ 4

1.4 Manfaat Kegiatan ...................................................................................................... 4

BAB II METODE PELAKSANAAN ............................................................................. 6

2.1 Kerangka Pemecahan Masalah ................................................................................. 6

2.2 Khalayak Sasaran ...................................................................................................... 7

2.3 Keterkaitan ................................................................................................................ 7

2.4 Metode Kegiatan ....................................................................................................... 7

2.5 Rancangan Evaluasi .................................................................................................. 9

BAB III HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ...................................................... 10

3.1 Evaluasi Kegiatan ..................................................................................................... 10

3.2 Evaluasi Keberhasilan ............................................................................................... 12

3.3 Alasan Kelanjutan Kegiatan ...................................................................................... 12

3.4 Dokumentasi Kegiatan .............................................................................................. 13

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 15

4.1 Simpulan ................................................................................................................... 15

4.2 Saran .......................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 16

LAMPIRAN .................................................................................................................... 17

v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Permasalahan dan Solusi ................................................................................. 8

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Pelaksanaan Kegiatan ...................................................................... 6

vii

RINGKASAN

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR

BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI

GUGUS 1 KECAMATAN MARGA KABUPATEN TABANAN

Program Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) dilaksanakan berdasarkan

permasalahan yang dihadapi guru-guru mitra yaitu di Gugus 1 Kecamatan Marga Kabupaten

Tabanan, beberapa di antaranya yaitu : 1) guru kurang memahami tentang program pendidikan

karakter dan evaluasinya dalam pembelajaran, 2) guru mengalami kendala dalam merancang

dan menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter karena

guru lebih terfokus pada penilaian aspek kognitif, 3) guru belum memiliki pengalaman

langsung dalam mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi

pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas, dan 4) guru memerlukan pendampingan

dalam menyusun dan mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi

pendidikan karakter. Dengan berkoordinasi dengan kepala gugus dan tim pengabdian kepada

masyarakat (P2M), maka masalah di atas dapat dipecahkan dengan solusi mengadakan

pelatihan penyusunan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter

bagi guru sekolah dasar di Gugus 1 Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan.

Solusi yang telah dikoordinasikan dilaksanakan dalam tiga kegiatan utama yaitu: 1)

pemaparan garis besar mengenai program pendidikan karakter, 2) penyusunan instrumen

penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter, dan 3) pendampingan dalam

mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter

yang berhasil disusun. Pelatihan ini melibatkan guru-guru Sekolah Dasar (SD) yang tersebar

di wilayah Gugus 1 Kecamatan Maga yaitu SD Negeri 1 Tua, SD Negeri 2 Tua, SD Negeri 3

Tua, SD Negeri 4 Tua, dan SD Negeri 4 Payangan.

Hasil kegiatan dapat dikatakan berhasil mengatasi masalah dengan terlihatnya

partisipasi guru-guru dalam mengikuti pelatihan yang sangat tinggi dan juga berhasilnya guru-

guru dalam menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter

sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Pada tahap pendampingan, guru-guru juga dapat

mengimplementasikan instrumen yang telah disusunnya pada kegiatan pembelajaran, sehingga

guru-guru dapat mengadakan evaluasi secara menyeluruh terhadap aspek sikap siswa dalam

belajar. Namun karena evaluasi program masih berjalan maka luaran program ini belum

sepenuhnya terselesaikan dan masih perlu disempurnakan kembali.

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Gugus I Kecamatan Marga terdiri dari lima sekolah dasar yang tersebar pada beberapa

desa di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Sekolah yang termasuk ke dalam Gugus I

Kecamatan Marga yaitu SD Negeri 1 Tua, SD Negeri 2 Tua, SD Negeri 3 Tua, SD Negeri 4

Tua, dan SD Negeri 4 Payangan. Rata-rata tiap sekolah memiliki 10 orang guru, 6 orang

sebagai guru kelas, 1 kepala sekolah, 1 guru olahraga, 1 guru agama, 1 guru muatan lokal.

Berdasarkan data tanggal lahir, umur mereka berkisar antara 25 hingga 59 tahun. Jenjang

pendidikan yang telah ditempuh para guru di Gugus tersebut terdiri atas PGAH, SPG, DII, dan

S1 (berdasarkan data guru lapor bulan, 2016).

Tempat tinggal guru-guru SD di Gugus I Kecamatan Marga umumnya tersebar pada

beberapa desa, diantaranya Desa Tua, Desa Baru, Desa Bayan, Desa Pinge, Desa Susut, Desa

Cau, Desa Petiga, Desa Geluntung dan Desa Payangan. Berdasarkan letak geografisnya, guru-

guru memiliki permasalahan sebagian besar guru terlambat dalam mendapatkan informasi baru

berkaitan dengan pembaharuan dalam bidang pendidikan terutama dalam bidang pembelajaran

ditambah lagi karena sebagian besar guru tidak terlalu pasih menggunakan komputer dan

internet untuk mendapatkan informasi tentang program inovasi pendidikan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak I Ketut Sukarma, S.Pd., selaku kepala SD

Negeri 4 Tua yang sekaligus kepala Gugus 1 diperoleh informasi bahwa guru-guru Sekolah

Dasar di Gugus 1 pernah beberapa kali mengikuti pelatihan baik yang dilaksanakan oleh Dinas

Pendidikan setempat maupun dari Undiksha namun lebih terfokus pada pelatihan pembuatan

perangkat Kurikulum di mana guru-guru diajak merancang Rencana Perangkat Pembelajaran

(RPP) namun tidak sampai pada bagaimana caranya merancang instrumen penilaian sikap yang

ada pada RPP tersebut. Penilaian cenderung difokuskan pada aspek penilaian kognitif saja.

Kemampuan afektif berhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berbentuk tanggung

jawab, kerja sama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai pendapat orang lain, dan

kemampuan mengendalikan diri. Masalah afektif dirasakan penting, namun implementasinya

masih kurang. Hal ini disebabkan proses merancang pencapaian tujuan pembelajaran afektif

tidak semudah seperti pembelajaran kognitif. Salah satu cara guru untuk mengetahui

pencapaian ranah afektif siswa adalah dengan menilai aktivitas belajar siswa yang terlihat

melalui kegiatan pembelajaran di kelas. Untuk itu guru perlu mengetahui bagaimana cara

2

menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar yang baik sehingga guru dapat melihat

seberapa baik aktivitas belajar siswa yang sesuai dengan harapan pendidikan karakter.

Pelaksanaan evaluasi yang seimbang dalam kaitannya dengan pelaksanaan program

pendidikan karakter sebagaimana yang tertuang dalam Buku Induk Kebijakan Nasional

Pembangunan Karakter Bangsa 2010-2025 belum sepenuhnya dapat dipahami oleh guru-guru

SD di Gugus 1 terutama definisi tentang bagaimana pendidikan karakter itu. Guru-guru belum

perlu mendapat penjelasan bahwa pendidikan karakter itu bukan mata pelajaran tersendiri

sepeti pendidikan kewarganegaraan maupun mata pelajaran Agama. Namun pendidikan

karakter harus dapat terintegrasi ke setiap mata pelajaran. Kurangnya pemahaman guru tentang

hakikat pendidikan karakter juga mempengaruhi pemahaman guru dalam merancang

pembelajaran berorientasi pendidikan karakter. Pembelajaran yang berorientasi pendidikan

karakter haruslah berupaya memaksimalkan peran siswa dalam membangkitkan sikap-sikap

yang baik yang akan mendukung pencapaian hasil belajar yang maksimal. Haruslah disadari

bahwa sikap siswa dalam belajar sangat mempengaruhi hasil belajarnya. Untuk dapat

melakukan pembinaan yang lebih lanjut mengenai permasalahan pada sikap siswa, maka RPP

yang telah dirancang pada bagian penilaiannya juga harus menyertakan aspek penilaian sikap

salah satunya adalah penilaian terhadap aktivitas belajar siswa.

Berdasarkan hal itu untuk mengetahui sejauh mana aktivitas belajar siswa berlangsung

dengan baik dan sesuai dengan program pendidikan karakter, perlu kiranya disusun suatu

instrumen penilaian aktivitas belajar yang berorientasi pendidikan karakter. Pengembangan

deskriptor dalam instrumen penilaian yang disusun akan dikembangkan dengan

mempertimbangkan penanaman karakter-karakter tersebut, dan mengacu pada 18 nilai

karakter: 1) religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, 7) mandiri, 8)

demokratis, 9) rasa ingin tahu, 10) semangat kebangsaan, 11) cinta tanah air, 12) menghargai

prestasi, 13) bersahabat/ komunikatif, 14) cinta damai, 15) gemar membaca, 16) peduli

lingkungan, 17) peduli sosial, 18) tanggung jawab yang dapat dipilih berdasarkan karakteristik

materi dan siswa. Namun permasalahannya adalah guru-guru belum memahami bagaimana

caranya merancang dan menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi

pendidikan karakter yang dapat digunakan secara efektif dalam kegiatan pembelajaran.

Selain itu, karena kegiatan pembelajaran lebih difokuskan pada pencapaian penguasaan

materi yang menuntut guru berinovasi dalam metode pengajaran dan lebih terfokus Lembar

Kerja Siswa (LKS) yang bertujuan untuk memaksimalkan siswa dalam memahami materi,

menyebabkan guru-guru memiliki kendala dalam mengimplementasikan instrumen penilaian

3

terhadap aktivitas belajar belajar siswa dalam pembelajaran di kelas sebagai dasar pembinaan

terhadap sikap siswa belajar berdasarkan hasil pengamatan menggunakan instrumen tersebut.

Selama ini, program yang telah berlangsung lebih menekankan pada pemaparan materi

dan pelatihan/workshop dan kurang kurang menekankan pada keberlanjutan program pelatihan

tersebut, untuk itu harapan guru-guru SD di Gugus 1 Kecamatan Marga adalah agar program

pelatihan disertai dengan pendampingan dalam menyusun dan mengimplementasikan

instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter dapat dilaksanakan

secara berkesinambungan. Dengan demikian program pendidikan karakter dapat sepenuhnya

dipahami dan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran agar tercapainya hasil belajar siswa

yang lebih optimal.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian analisis situasi, permasalahan yang dapat diidentifikasi dan

diprioritaskan untuk diselesaikan adalah:

1. Guru-guru di sekolah mitra kurang memahami tentang program pendidikan karakter

dan evaluasinya dalam pembelajaran.

2. Guru-guru di sekolah mitra mengalami kendala dalam merancang dan menyusun

instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter karena guru lebih

terfokus pada penilaian aspek kognitif.

3. Guru-guru di sekolah mitra belum memiliki pengalaman langsung dalam

mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan

karakter dalam pembelajaran di kelas.

4. Guru-guru di sekolah mitra memerlukan pendampingan dalam menyusun dan

mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan

karakter.

Masalah tersebut dapat dipecahkan dengan memberikan solusi berupa pelatihan penyusunan

instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter bagi guru sekolah dasar

di Gugus 1 Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan. Dengan demikian, dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut.

1. Apakah kegiatan pelatihan dapat meningkatkan pemahaman guru mengenai program

pendidikan karakter dan evaluasinya dalam pembelajaran?

4

2. Apakah kegiatan pelatihan dapat meningkatkan keterampilan guru dalam merancang

dan menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter?

3. Apakah kegiatan pelatihan dapat meningkatkan keterampilan guru dalam

mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan

karakter dalam pembelajaran di kelas?

1.3 Tujuan Kegiatan

Tujuan dari pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai

berikut.

1. Untuk meningkatkan pemahaman guru mengenai program pendidikan karakter dan

evaluasinya dalam pembelajaran.

2. Untuk meningkatkan keterampilan guru dalam merancang dan menyusun instrumen

penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter.

3. Untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengimplementasikan instrumen

penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter dalam pembelajaran di

kelas.

1.4 Manfaat Kegiatan

Hasil pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini akan memberikan kontribusi

positif terhadap usaha peningkatan kualitas pendidikan, khususnya bagi guru-guru sekolah

dasar di Gugus 1 Kecamatan Marga dalam menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar

berorientasi pendidikan karakter. Secara eksplisit manfaat pelaksanaan program pengabdian

masyarakat ini dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Peserta pelatihan yaitu para guru sekolah dasar di Gugus 1 Kecamatan Marga, program

ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman guru tentang bagaimana cara

membuat instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter.

2. Pemerintah Kabupaten Tabanan, khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan

bahwa program ini dapat membantu merealisasikan salah satu program yang telah

disusun dalam rencana pembangunan pendidikan Tabanan, khususnya pada jenjang SD,

yakni mengimplementasikan pendidikan karakter dalam setiap mata pelajaran di

sekolah dasar yang telah diberlakukan secara nasional.

5

3. Undiksha, program ini sangat bermanfaat dalam menjalin kerja sama yang bermutu

antara LPTK dengan kalangan masyarakat luas, sehingga tenaga dan berbagai potensi

yang ada dapat disumbangkan kepada khalayak luas, khususnya yang berkenan dengan

sektor pendidikan.

6

BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1 Kerangka Pemecahan Masalah

Rencana kegiatan yang dilaksanakan pada program pengabdian kepada masyarakat ini

dapat dijelaskan berdasarkan Gambar 2.1 berikut.

Gambar 2.1 Bagan Pelaksanaan Kegiatan

Penentuan jadwal pelatihan dan pendampingan yang dilaksanakan

setelah kegiatan pelatihan

Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan

Pengambilan respons dan pembagian sertifikat

Evaluasi

PELAKSANAAN

PERSIAPAN

Diskusi dengan kepala gugus terkait persiapan pelaksanaan

program

Pengiriman surat undangan

Penyusunan materi pelatihan

Persiapan tempat lokasi kegiatan (SDN 4 Tua)

PENUTUP DAN EVALUASI

7

Secara umum kerangka pemecahan masalah dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap persiapan

di mana tim melakukan koordinasi dengan pihak kepala gugus mengenai program kegiatan

pengabdian dan kemudian menentukan lokasi pelaksanaan kegiatan. Setelah dikoordinasikan

dengan baik, maka tahap selanjutnya adalah penyusunan materi pelatihan. Pada tahap

pelaksanaan dilakukan pelatihan sebanyak 2 kali pertemuan dan 1 kali pendampingan. Pada

tahap akhir pelaksanaan, diambil respons dan pembagian sertifikat kepada peserta pelatihan.

Kegiatan evaluasi dilakukan secara menyeluruh di akhir kegiatan pengabdian sebagai bahan

pembuatan laporan dan kajian kegiatan selanjutnya.

2.2 Khalayak Sasaran

Program pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan untuk guru-guru di Gugus 1

Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan yang terdiri dari lima sekolah dasar yaitu: SD Negeri 1

Tua, SD Negeri 2 Tua, SD Negeri 3 Tua, SD Negeri 4 Tua, dan SD Negeri 4 Payangan. Tiap

sekolah diwakili oleh 6 orang guru sehingga target peserta program ini adalah 30 peserta dari

guru-guru SD di Gugus 1.

2.3 Keterkaitan

Program pengabdian kepada masyarakat ini terkait dengan program-program

pemerintah daerah serta sekolah terkait dengan pemberian materi tambahan yang dapat

membantu peningkatan kualitas peserta didik dan memperlancar proses pembelajaran. Tim

pengusul merupakan dosen yang memiliki kompetensi di bidang pendidikan. Sehingga tim

pengusul mampu membantu guru-guru di sekolah mitra dalam meningkatkan kompetensi

pedagogiknya.

2.4 Metode Kegiatan

Permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I dapat diselesaikan dengan

meningkatkan pemahaman guru-guru di Gugus 1 Kecamatan Marga dengan meningkatkan

pemahaman dan keterampilan tentang program pendidikan karakter dan evaluasinya dalam

pembelajaran, merancang, menyusun, dan mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas

belajar berorientasi pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas. Dengan demikian bentuk

kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

8

1. Pemaparan mengenai program pendidikan karakter dan evaluasinya dalam

pembelajaran.

2. Pelatihan menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan

karakter.

3. Pendampingan dalam mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar

berorientasi pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas.

Solusi yang ditawarkan untuk setiap permasalahan yang ditemukan dapat dilihat pada

Tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1 Permasalahan dan Solusi

Masalah Sub Masalah Solusi

Rendahnya pemahaman dan

keterampilan guru-guru SD

di Gugus 1 Kecamatan

Marga Kabupaten Tabanan

tentang tentang program

pendidikan karakter dan

evaluasinya dalam

pembelajaran, merancang,

menyusun, dan

mengimplementasikan

instrumen penilaian

aktivitas belajar berorientasi

pendidikan karakter dalam

pembelajaran di kelas

Guru-guru di sekolah mitra

kurang memahami tentang

program pendidikan karakter

dan evaluasinya dalam

pembelajaran.

Pemaparan mengenai

program pendidikan

karakter dan evaluasinya

dalam pembelajaran

Guru-guru di sekolah mitra

mengalami kendala dalam

merancang dan menyusun

instrumen penilaian aktivitas

belajar berorientasi

pendidikan karakter karena

guru lebih terfokus pada

penilaian aspek kognitif.

Pelatihan menyusun

instrumen penilaian

aktivitas belajar berorientasi

pendidikan karakter

Guru-guru di sekolah mitra

belum memiliki pengalaman

langsung dalam

mengimplementasikan

instrumen penilaian aktivitas

belajar berorientasi

pendidikan karakter dalam

pembelajaran di kelas.

Pendampingan dalam

mengimplementasikan

instrumen penilaian

aktivitas belajar berorientasi

pendidikan karakter dalam

pembelajaran di kelas

9

2.5 Rancangan Evaluasi

Keberhasilan pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini dilihat dari hal

berikut ini.

1. Terdapat respons positif dari peserta pelatihan. Pada akhir kegiatan peserta akan

diberikan angket yang berisi penilaian peserta terhadap pelaksanaan kegiatan dan

saran perbaikan untuk pelaksanaan selanjutnya.

2. Meningkatnya pemahaman guru mengenai program pendidikan karakter dan mampu

menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter.

10

BAB III

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

3.1 Evaluasi Kegiatan

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul “Pelatihan Penyusunan

Instrumen Penilaian Aktivitas Belajar Berorientasi Pendidikan Karakter Bagi Guru Sekolah

Dasar Di Gugus 1 Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan” telah terlaksana mulai Tanggal 7

Juni 2016 sampai dengan 25 Juli 2016 di SD Negeri 4 Tua Kecamatan Marga Kabupaten

Tabanan. Banyak peserta yang mengikuti pelatihan adalah sebanyak 32 peserta. Sampai pada

bulan Agustus 2016 rencana program yang telah terlaksana mencapai 100%. Kegiatan yang

telah terlaksana meliputi kegiatan 1) pelatihan penyusunan instrumen penilaian aktivitas

belajar berorientasi pendidikan karakter yang terdiri dari dua sub kegiatan yaitu pemaparan

garis besar mengenai program pendidikan karakter dan evaluasinya dalam pembelajaran dan

Pelatihan menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter

yang diselenggarakan pada Tanggal 7-8 Juni 2016, 2) pendampingan dalam

mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter

dalam pembelajaran di kelas yang diselenggarakan pada Tanggal 25 Juli 2016, 3) evaluasi

kegiatan pengabdian yang diselenggarakan secara internal oleh tim pelaksana untuk dijadikan

bahan pertimbangan program pengabdian selanjutnya.

Program pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan untuk guru-guru di Gugus 1

Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan yang terdiri dari SD Negeri 1 Tua, SD Negeri 2 Tua,

SD Negeri 3 Tua, SD Negeri 4 Tua, dan SD Negeri 4 Payangan. Tiap sekolah diwakili oleh 6

orang guru sehingga target peserta program ini adalah 30 peserta dari guru-guru SD di Gugus

1. Namun pada pelaksanaannya jumlah peserta dari Gugus 1 yang datang adalah 32 peserta,

sehingga dapat disimpulkan target tercapai. Tidak hanya melibatkan guru, program ini juga

melibatkan 3 orang mahasiswa yang juga berperan sebagai peserta dengan tema pelatihan

mendukung tugas akhir kuliah. Sehingga total peserta adalah 35 orang. Tidak hanya itu,

program ini juga melibatkan 1 orang narasumber (narasumber 1) yang khusus membahas

mengenai Rancangan Perangkat Pembelajaran (RPP) berdasarkan kurikulum KTSP yang

mencakup penilaian kognitif dan afektif, 3 orang dari Tim pelaksana kegiatan (ketua sebagai

narasumber 2), 1 orang teknisi yang membantu kelancaran pelatihan.

11

Pada awal pelaksanaannya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah melalui

tahap perancangan kegiatan pelatihan yang meliputi kegiatan sosialisasi dan koordinasi dengan

kepada UPTD Kecamatan Marga, Kepala Gugus 1 Kecamatan Marga, Para Kepala Sekolah di

lingkungan Gugus 1 Kecamatan Marga, penentuan lokasi pelaksanaan, koordinasi dengan

narasumber, teknisi, dan merancang modul pelatihan bersama tim pelaksana, penentuan jadwal

pelatihan, dan menyiapkan sara dan prasarana pendukung kegiatan. Semua kegiatan yang

dirancang pada tahap perancangan ini melalui koordinasi yang baik dari pihak penyelenggara

maupun pihak sekolah mitra. Selain itu, agar pelatihan mampu memberikan kontribusi secara

langsung bagi penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan yang guru laksanakan, tim

pelaksana menganalisis perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Perangkat

Pembelajaran (RPP) dan pedoman penilaian yang guru-guru biasa terapkan. Berdasarkan

kajian ini, maka pelaksanaan diharapkan dapat langsung membantu guru dalam membuat

perangkat pembelajaran yang lebih baik.

Kemudian, tahap kegiatan pelatihan penyusunan instrumen penilaian aktivitas belajar

berorientasi pendidikan karakter meliputi tahap pemaparan materi, pelatihan penyusunan

instrumen, dan kegiatan pendampingan pengimplementasian instrumen yang berhasil dibuat.

Pada tahap pelaksanaan ini, nara sumber 1, I Made Citra Wibawa, S.Pd., M.Pd., yang

merupakan dosen tetap Jurusan Guru Pendidikan Dasar (PGSD) Undikhsa, memberikan

pemaparan mengenai rancangan RPP yang memuat penilaian kognitif dan penilaian sikap.

Topik materi yang disampaikan oleh narasumber 1 telah sesuai dengan tema pelatihan

penyusunan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter bagi guru

SD dan sesuai juga dengan latar belakang pendidikan S3 yang sedang ditempuhnya yaitu

program studi Pendidikan Dasar program Pascasarjana Undikhsa. Setelah pemaparan materi

dari narasumber 1, dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai program pendidikan

karakter dan evaluasinya dalam pembelajaran oleh narasumber 2, Made Juniantari, S.Pd.,

M.Pd., (ketua tim pelaksana) di mana sebelumnya pernah mengikuti pelatihan pendidikan

karakter yang diselenggarakan oleh LPPPM Undiksha Tahun 2015.

Setelah pemaparan materi, guru-guru diajak untuk menganalisis nilai-nilai karakter

yang dapat dibangkitkan dari siswa dan diterapkan berdasarkan mata pelajaran yang diampu

dan dilanjutkan dengan menurunkan indikator-indikator nilai karakter tersebut yang

selanjutnya akan dijadikan pedoman penilaian yang dituangkan pada instrumen penilaian

aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter. Pada pelatihan ini, tim pelaksana kegiatan

membantu guru-guru dalam merancang desain instrumen, pedoman pengamatan, dan cara

12

mengevaluasi hasil pengamatan yang diperoleh. Dengan adanya instrumen ini, diharapkan

guru-guru dapat memberikan tindak lanjut yang tepat mengenai aspek nilai karakter yang perlu

dibina untuk siswanya sehingga pembinaan lebih terarah dan bermuara pada optimalnya hasil

belajar yang dicapai siswa dalam belajar.

Setelah membantu guru dalam merancang dan menyusun instrumen penilaian aktivitas

belajar berorientasi pendidikan karakter, selanjutnya kegiatan yang terlaksana adalah kegiatan

pendampingan dalam mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi

pendidikan karakter dalam pembelajaran. Pada tahap ini sebelum pelaksanaannya di kelas,

instrumen yang telah disusun didiskusikan terlebih dahulu untuk memastikan dapat digunakan

secara praktis dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, kegiatan pendampingan juga bertujuan

agar guru-guru dapat secara riil merasakan manfaat program pelatihan yang telah diberikan.

Dengan adanya pendampingan guru-guru diharapkan mulai terbiasa menggunakan instrumen

penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter dalam pembelajaran.

3.2 Evaluasi Keberhasilan

Keberhasilan dai kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat dilihat dari hal

berikut ini.

1. Respons dan antusias dari peserta pelatihan yang dapat dilihat dari skor angket hasil

pelatihan.

2. Meningkatnya pemahaman guru mengenai program pendidikan karakter yang

ditunjukkan oleh kemampuan guru dalam menurunkan indikator-indikator nilai

karakter yang diamati pada instrumen.

3. Meningkatnya pemahaman guru dalam membuat instrumen penilaian aktivitas belajar

berorientasi pendidikan karakter. Hal ini terlihat dari instrumen yang berhasil dibuat

guru.

4. Meningkatnya kemampuan guru dalam menggunakan instrumen penilaian aktivitas

belajar berorientasi pendidikan karakter yang dapat dilihat melalui kegiatan

pendampingan saat pembelajaran berlangsung.

3.3 Alasan Kelanjutan Kegiatan

Selama pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, mulai dari persiapan sampai

pelaksanaan, dapat ditemukan temuan-temuan sebagai berikut.

13

1. Pada tahap persiapan, antusias pihak kepala Gugus 1 Kecamatan Marga dan pihak

kepala sekolah sangat tinggi. Mereka menyambut dengan baik kegiatan pengabdian

dengan tema penyusunan instrumen aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter.

Selain itu, mereka sangat menyambut dengan baik kegiatan sejenis di tahun selanjutnya.

2. Saat pelaksanaan, guru sangat serius dalam mengikuti setiap kegiatan yang diberikan,

mulai dari pemaparan materi dari dua narasumber mengenai program pendidikan

karakter dan perangkat pembelajaran bernuansa pendidikan karakter, latihan menyusun

instrumen, dan pendampingan menggunakan instrumen penilaian aktivitas belajar

berorientasi pendidikan karakter.

3. Berdasarkan hasil-hasil yang telah dicapai guru, dapat dilihat bahwa guru memiliki

kemampuan serta potensi yang baik terlihat dari kemampuan guru dalam membuat

instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter.

3.4 Dokumentasi Kegiatan

Suasana pembukaan

Peserta pelatihan

Pemaparan dari Narasumber I

Pemarapan dari Narasumber II

14

Kegiatan diskusi

Kegiatan menyusun instrumen

Kegiatan presentasi hasil

Sesi foto bersama

Pendampingan pra pembelajaran

Pendampingan pra pembelajaran

15

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Pelatihan

Penyusunan Instrumen Penilaian Aktivitas Belajar Berorientasi Pendidikan Karakter Bagi

Guru Sekolah Dasar Di Gugus 1 Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan” dapat disimpulkan

sebagai berikut.

1. Tingkat partisipasi guru-guru dalam mengikuti pelatihan sangat tinggi, guru-guru telah

berhasil menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan

karakter sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, dan guru-guru dapat

mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan

karakter dalam pembelajaran di kelas. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan

pengabdian kepada masyarakat berjalan dengan sangat baik.

2. Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini telah mampu menghasilkan

luaran-luaran yang diharapkan. Namun karena evaluasi program masih berjalan maka

luaran program ini belum sepenuhnya terselesaikan dan perlu disempurnakan kembali.

4.2 Saran

Tingkat partisipasi dan antusiasme peserta pelatihan dalam program pengabdian kepada

masyarakat ini sangat tinggi. Hal ini dapat dijadikan acuan dalam kegiatan pelatihan berikutnya

di Gugus 1 Kecamatan Marga. Dukungan dari berbagai pihak yang meliputi kepala UPTD,

Ketua Gugus, Kepala Sekolah, dan guru-guru sangatlah baik sehingga sangat perlu untuk

dipertahankan agar dapat terlaksananya kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat membantu guru-

guru dalam meningkatkan kompetensi pedagoginya.

16

DAFTAR PUSTAKA

Kemdikbud. 2010. Buku Induk Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa 2010-

2025. Jakarta: Kemdikbud.

Lickona, T. 2012. Character Matter (Versi Indonesia). Jakarta: Bumi Aksara.

Parwati, N.N. dan Sudiarta, I.G.P. 2013. Pengintegrasian Nilai kearifan Lokal Masyarakat Bali

dalam Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika untuk Membangun

Karakter Positif Siswa SD di Kabupaten Buleleng. Laporan Penelitian Strategis

Nasional. Tidak Diterbitkan. Singaraja: Undiksha.

PPPPTK. 2011. Modul Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Melalui

Pembelajaran Matematika di SD. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.

Ratumanan, T.G. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press.

Sudjana, N. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Offset.

Yaumi, M. 2015. Pendidikan Karakter, Landasan, Pilar & Implementasi. Jakarta: Kencana.

17

LAMPIRAN

18

Lampiran 1. Absensi Peserta

19

Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan

20

Lampian 3. Angket Hasil Pelatihan

No. NAMA PESERTA SKOR BUTIR

RERATA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 NI KD. KERNI EVAYANTI, S.Pd.H. 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3,3

2 NI WAYAN SUKAWATI, S.Pd., SD. 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3,5

3 NI MADE RASIT, S.Pd. 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3,2

4 I PUTU GRANTIKA YASA 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3,7

5 NI WAYAN SUKARATNI 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3,3

6 I NYOMAN PATERA, S.Ag. 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3,3

7 NI WAYAN WITRI 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3,5

8 NI WAYAN ALIK WAHYUNI 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3,5

9 IDA AYU TRISNA PUTRI, S.Pd. 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3,4

10 NI PUTU LELYANA DEWI, S.Pd. 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3,4

11 NI WAYAN CITA ASIH 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3,2

12 NI KETUT ARTINI, S.Ag. 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3,5

13 NI NYOMAN GARIANI, S.Ag. 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3,3

14 I KETUT NYARUT, S.Ag. 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3,3

15 NI KETUT SANTERI, S.Ag. 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3,2

16 NI WAYAN PUTERI, S.Pd.SD. 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3,3

17 NI LUH KADEK LISTYA DEWI 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3,2

18 MERTA 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3,2

19 NI WAYAN DARMINI, S.Pd. 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3,7

20 NI NYOMAN MARSI, S.Pd., SD. 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3,2

21 I KETUT GABERA, S.Ag. 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3,3

22 NI AYAN SARIASIH, S.Pd., SD 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3,3

23 I WAYAN SARTIKA 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3,3

24 I KETUT MARSANA, S.Ag. 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3,4

25 NI AYAN RASNI 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3,1

26 NI NYOMAN YASMI 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3,2

27 NI WAYAN SARTINI, S.Ag. 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3,5

28 NI NYOMAN SARINI, S.Pd., SD. 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3,2

29 I KETUT SUKARMA, S.Pd. 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3,4

30 NI MADE REDEN, S.Pd., SD. 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3,5

31 NI MADE KAYAWATI, S.Ag. 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3,2

32 NI WAYAN SURATMINI, S.Pd. 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3,3

21

Lampiran 4. Lokasi Kegiatan

-8.401687,115.181877

-8.401687,115.181877

22

Lampiran 5. Contoh Instrumen yang Berhasil di Diskusikan

Lembar Observasi Aktivitas Belajar Matematika

Siswa SD Berorientasi Pendidikan Karakter

Petunjuk!

1. Lembar observasi ini terdiri dari tiga bagian.

2. Bagian pertama dan kedua berisi tabel pengamatan.

3. Isikan tanda (√) pada kolom M (Muncul) bila siswa menunjukkan perilaku sesuai desksriptor, atau TM (Tidak Muncul) apabila siswa tidak menunjukkan perilaku sesuai

dengan deskriptor.

4. Bagian tiga merupakan lembar nilai.

5. Tuliskan skor yang diperoleh dari tabel pengamatan pada masing-masing indikator pada

tabel nilai untuk mendapatkan skor total.

Tabel Pengamatan

No. Deskriptor M TM

1. a) Memberikan jawaban sementara dari permasalahan yang diajukan

guru terkait dengan materi yang dipelajari.

b) Menanggapi pertanyaan-pertanyaan arahan dari guru dengan

jawaban yang masuk akal.

c) Bertanya dan meminta penjelasan tentang materi yang akan

dipelajari.

d) Memperhatikan dan mengikuti pembelajaran dengan baik.

𝑆𝑘𝑜𝑟 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙

4× 100

2. a) Menelaah dan mencoba memahami permasalahan yang diberikan

dengan mengaitkannya dengan konsep-konsep matematika.

b) Mengkomunikasikan ide/komentar/pertanyaan kepada teman/guru

dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

c) Berdiskusi dengan teman atau mencari informasi dari sumber lain

dalam upaya memahami konsep yang akan dipelajari.

𝑆𝑘𝑜𝑟 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙

3× 100

3. a) Membuat rencana penyelesaian masalah yang diberikan.

b) Menginformasikan rencana penyelesaian masalah yang dibuat

kepada teman/guru.

c) Mendengarkan dan menghargai kritikan/pendapat dari teman

lain/guru terkait rencana penyelesaian masalah yang dibuat.

𝑆𝑘𝑜𝑟 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙

3× 100

4. a) Membuat penyelesaian permasalahan yang paling efektif.

b) Berdiskusi dengan teman/guru terkait permasalahan yang coba

diselesaikan.

c) Menerapkan konsep yang dipelajari untuk menyelesaikan

permasalahan yang diberikan.

𝑆𝑘𝑜𝑟 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙

3× 100

5. a) Mengoreksi hasil pekerjaan teman.

b) Menyampaikan hasil pekerjaan atau memberikan tanggapan

terhadap jawaban teman.

23

c) Membuat simpulan dari materi yang telah dibahas.

𝑆𝑘𝑜𝑟 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙

3× 100

6. a) Menyampaikan rangkuman dari materi yang telah dipelajari sesuai

pemahaman siswa.

b) Bertanya mengenai hal0hal yang kurang dipahami.

c) Merangkum keseluruhan materi pembelajaran secara benar atau

dapat mengerjakan soal-soal pengayaan dengan tepat.

𝑆𝑘𝑜𝑟 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙

3× 100

Tabel Nilai

No. Indikator Karakter yang Dibangun Skor

1. Antusiasme siswa dalam pengenalan

konsep

Rasa ingin tahu, berpikir logis dan

kritis, kemandirian, percaya diri,

dan demokratis.

2. Aktivitas siswa dalam eksplorasi

konsep

Rasa ingin tahu, berpikir logis dan

kritis, kemandirian, kerja keras,

percaya diri, dan demokratis.

3. Aktivitas siswa dalam melakukan

interpretasi masalah

Berpikir logis dan kritis, kerja

keras, kemandirian, percaya diri,

toleransi, dan demokratis.

4. Aktivitas siswa dalam melakukan

aplikasi konsep

Berpikir logis dan kritis, kerja

keras, kemandirian, percaya diri,

toleransi, dan demokratis.

5. Aktivitas siswa dalam melakukan

produce

Berpikir logis dan kritis, kerja

keras, kemandirian, percaya diri,

jujur dan demokratis.

6. Aktivitas siswa dalam melakukan

evaluasi

Berpikir logis dan kritis, kerja

keras, kemandirian, percaya diri,

jujur, dan demokratis.

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟

6

24

Lampiran 6. Modul Pelatihan

MODUL

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR

BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI

GUGUS 1 KECAMATAN MARGA KABUPATEN TABANAN

Oleh:

Made Juniantari, S.Pd.,M.Pd. Dosen Jurusan Pendidikan Matematika, Undiksha

Ni Putu Sri Ratna Dewi, S.Pd., M.Pd. Dosen Jurusan Pendidikan Biologi, Undiksha

Ni Luh Pande Latria Devi, S.Pd., M.Pd. Dosen Jurusan Pendidikan IPA, Undiksha

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

JUNI, 2016

25

I. PENDAHULUAN

Dewasa ini makin disadari pentingnya pendidikan karakter sebagai upaya

mengantisipasi dampak negatif kemajuan teknologi dan informasi. Perkembangan zaman yang

memasuki abad teknologi dan informasi memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap

perkembangan moral masyarakat, baik dampak positif maupun negatif. Dalam beberapa tahun

terakhir, dampak negatif dari perkembangan zaman tersebut mulai dirasakan menjangkiti

masyarakat di Indonesia seperti: pola hidup konsumtif, korupsi, kekerasan, kejahatan seksual,

perusakan, perkelahian massa, dan kehidupan politik yang tidak produktif (Mendiknas, 2010).

Memperhatikan situasi dan kondisi karakter bangsa yang memprihatinkan tersebut, pemerintah

mengambil inisiatif untuk memprioritaskan pembangunan karakter bangsa.

Pembangunan karakter bangsa seharusnya menjadi arus utama pembangunan

nasional. Artinya, setiap upaya pembangunan harus selalu dipikirkan keterkaitan dan

dampaknya terhadap pengembangan karakter. Hal itu tercermin dari misi pembangunan

nasional yang menempatkan pendidikan karakter sebagai misi pertama dari delapan misi guna

mewujudkan visi pembangunan nasional, sebagaimana tercantum dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 17 Tahun 2007), yaitu terwujudnya karakter bangsa yang tangguh,

kompetitif, berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan Pancasila, yang dicirikan dengan watak

dan perilaku manusia dan masyarakat Indonesia yang beragam, beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, bertoleran, bergotong-royong, berjiwa patriotik,

berkembang dinamis, dan berorientasi ipteks. Untuk menghadapi situasi demikian, dunia

pendidikan diharapkan mampu menyesuaikan kurikulum sehingga adaptif dengan

perkembangan zaman. Lembaga-lembaga pendidikan memegang peranan utama dalam

mencegah dampak negatif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi dan informasi

tersebut, dengan mengupayakan pembentukan generasi yang cerdas secara intelektual dan

memiliki karakter yang baik sesuai dengan nilai-nilai karakter bangsa (Parwati, 2013).

Dalam rangka mengupayakan pembentukan generasi yang cerdas intelektual dan

memiliki karakter yang baik, pengintegrasian pendidikan karakter dalam setiap mata pelajaran

yang diajarkan di kelas wajib dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan. Hal ini mutlak

diperlukan mengingat sebagian besar waktu yang dihabiskan oleh peserta didik adalah dengan

mengikuti pembelajaran di kelas. Dengan demikian proses pembelajaran yang berorientasi

pendidikan karakter merupakan hal penting yang harus diupayakan oleh guru untuk

membentuk karakter positif dalam diri peserta didik. Pembentukan karakter melalui

pembelajaran tersebut harus dilakukan mulai jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi

26

sehingga karakter-karakter positif tersebut dapat terbentuk dan tertanam dengan kuat dalam

diri peserta didik.

Untuk melihat sejauh mana pembelajaran berdampak bagi kemajuan kognitif dan sikap

positif peserta didik, hasil belajar tidaklah hanya dapat dilihat dari penilaian tes dalam ranah

kognitif saja. Penilaian hasil pembelajaran haruslah meliputi ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik agar pembelajaran berlangsung bermakna bagi peserta didik. Meskipun

demikian, fakta di lapangan menunjukkan ranah afektif dan psikomotorik masih kurang

diperhatikan. Ini terlihat dari kecenderungan guru hanya memberikan penilaian siswa yang

hanya berdasarkan nilai tes siswa dalam ujian yang dilaksanakan. Kurangnya penilaian dan

perhatian terhadap ranah afektif dan psikomotorik siswa mengakibatkan siswa cenderung

memiliki anggapan nilai ujian tinggi merupakan tujuan utama dalam pembelajaran sehingga

mengabaikan tujuan dari pembelajaran sesungguhnya. Kecenderungan ini tentunya

menyimpang dari konsep belajar bermakna dan program pendidikan karakter.

Salah satu cara guru untuk mengetahui sejauh mana pencapaian ranah afektif dan

psikomotorik siswa adalah melalui penilaian aktivitas belajar siswa. Nana Sudjana (2005)

menjelaskan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses

interaksi guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Aktivitas yang

dimaksud di sini adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran akan berdampak terciptanya situasi belajar aktif. Pemilihan aktivitas belajar yang

baik tentunya perlu juga memperhatikan karakteristik siswa dan materi yang dibelajarkan.

Terkait dengan pemilihan aktivitas belajar siswa yang sesuai harapan pendidikan karakter,

sangat diperlukan instrumen penilaian aktivitas belajar yang layak. Bentuk penilaian yang tepat

digunakan untuk menilai aktivitas belajar adalah dengan menggunakan lembar observasi yang

dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini diperkuat oleh Nana Sudjana

(2005) yang menjelaskan bahwa observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses

belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu

mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga

pada waktu mengajar. Observasi harus dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan lembar observasi. Haryati (2006) menjelaskan bahwa lembar observasi adalah

lembar yang digunakan untuk mengobservasi keberadaan suatu benda atau melihat gejala-

gejala munculnya aspek-aspek psikomotorik yang sedang diamati.

Untuk membuat lembar observasi yang berkualitas yang mengacu pada harapan

pendidikan karakter, terlebih dahulu harus ditentukan konstruk dari aspek yang akan diamati,

dalam hal ini aspek yang akan diamati adalah aktivitas belajar siswa yang berorientasi

27

pendidikan karakter. Dari konstruk tersebut kemudian dirancang indikator dan deskriptor yang

dapat menjelaskan konstruk tersebut. Indikator dan deskriptor itulah yang menjadi pedoman

pengamatan dalam lembar observasi. Menyikapi masalah ketiadaan instrumen penilaian

aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter sebagaimana dapat dituangkan ke dalam

Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP) dan kurangnya informasi yang diperoleh guru tentang

pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam kegiatan pembelajaran, maka Tim Pengabdian

Pada Masyarakat (P2M) Undiksha berinisiatif memberikan suatu kegiatan pelatihan kepada

Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus I Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan yang berjudul

“Pelatihan Penyusunan Instrumen Penilaian Aktivitas Belajar Berorientasi Pendidikan

Karakter Bagi Guru Sekolah Dasar Di Gugus 1 Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan”.

Setelah kegiatan P2M ini diharapkan Guru dapat memahami bagaimana cara mengintegrasikan

pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran dan sekaligus dapat menyusun instrumen

penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter.

II. KAJIAN PENDIDIKAN KARAKTER

Sesungguhnya pendidikan karakter telah lama dianut dan tersirat dalam program

penyelenggaraan pendidikan nasional. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang

No. 20 Tahun 2003, Pasal 3 menyebutkan bahwa:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan

bertanggung jawab”

Potensi yang dimaksud dalam Undang-Undang tersebut adalah kapasitas bawaan (inner

capacity) manusia yang perlu diaktualisasikan melalui ranah pendidikan. Artinya, hanya

dengan pendidikanlah seluruh potensi yang dimiliki manusia berkembang sehingga menjadi

manusia seutuhnya. Keutuhan manusia ketika mampu mengembangkan pikiran, perasaan,

psikomotorik, dan yang jauh lebih penting lagi adalah hati sebagai sumber spirit yang dapat

menggerakkan berbagai komponen yang ada. Hal inilah yang dimaksudkan oleh Ki Hadjar

Dewantara dengan olah pikir, olah rasa, olah raga, dan olah hati. Artinya pendidikan harus

diarahkan pada pengolahan keempat domain tersebut.

Sebagiamana tersirat dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, tujuan

pendidikan sebenarnya menekankan pada proses dan hasil seimbang dan serasi antara

28

pengembangan intelektual dan aspek spiritual (rohani), tanpa memisahkan keduanya secara

dikotomis. Pengembangan ini merupakan tugas dari semua guru mata pelajaran. Jadi semua

guru wajib mempelajari bagaimana cara mengembangkan karakter atau watak siswa agar

berkembang secara optimal, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional tersebut. Sebagai

konsekuensi pelaksanaan UU tersebut, maka dalam pelaksanaan pembelajaran persiapan yang

disusun guru-guru termasuk silabus, RPP, dan penilaian pembelajaran harus mengindikasikan

pengembangan karakter bangsa Indonesia.

Untuk memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah telah teridentifikasi 18

nilai yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional, yaitu: (1)

religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8)

demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12)

menghargai prestasi, (13) bersahabat/komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16)

peduli lingkungan, (17) peduli sosial, (18) tanggung jawab (Puskurbuk, 2010). Meskipun

demikian tidak semua nilai tersebut harus dikembangkan dalam suatu pelajaran. Hal ini

disebabkan karakteristik tiap-tiap mata pelajaran tersebut berbeda-beda dan untuk itu guru

dapat memilih prioritas pengembangannya berdasarkan karakteristik mata pelajaran yang

diajarkan. Pendidikan karakter dalam konteks makro dan micro dapat dijelaskan menggunakan

Gambar berikut.

Gambar 1 Konteks Macro Pendidikan Karakter

29

Gambar 2 Konteks Micro Pendidikan Karakter

III. DESKRIPSI NILAI BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA UNTUK SISWA

SEKOLAH DASAR (SD)

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merumuskan

nilai-nilai karakter atau pilar-pilar pendidikan karakter. Satuan pendidikan dapat secara

langsung menerapkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa tersebut atau dapat menambah

dan mengurangi, namun diharapkan menetapkan minimal lima nilai dasar yaitu: nyaman, jujur,

peduli, cerdas, dan tangguh/bekerja keras. Kelima nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ini

dipandang dapat menjadi awal terbentuknya nilai-nilai karakter lainnya.

Tabel 1 Nilai-Nilai Karakter dan Budaya Bangsa

Nilai Deskripsi

Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang

dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun

dengan pemeluk agama lain.

Jujur Perilaku yang didasarkan upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang

selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,

pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai

ketentuan dan peraturan.

Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi

berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan

sebaik-baiknya.

Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari

sesuatu yang telah dimiliki.

Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam

menyelesaikan tugas-tugas.

30

Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

Rasa Ingin

Tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam

dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

Semangat

Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan

bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Cinta Tanah

Air

Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,

kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik,

sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

Menghargai

Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu

yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui serta menghormati

keberhasilan orang lain.

Bersahabat

/Komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan

bekerjasama dengan orang lain.

Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang

dan aman atas kehadiran dirinya.

Gemar

Membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang

memberikan kebajikan bagi dirinya.

Peduli

Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada

lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk

memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan

masyarakat yang membutuhkan.

Tanggung

Jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,

yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan

(alam, sosial dan budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.

Deskripsi pada Tabel 1 masih bersifat umum, berikut akan dipaparkan deskripsi nilai-

nilai karakter untuk siswa Sekolah Dasar menurut jenjangnya.

Tabel 2 Deskripsi Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Untuk SD

Nilai Indikator untuk Kelas 1-3 Indikator untuk Kelas 4-6

Jujur 1. Tidak meniru jawaban teman ketika

ulangan/mengerjakan tugas

1. Tidak meniru pekerjaan teman

ketika mengerjakan tugas di rumah.

2. Menjawab pertanyaan guru

berdasarkan sesuatu yang

diketahuinya.

2. Mengatakan dengan

sesungguhnya sesuatu yang telah

terjadi/dialami.

3. Mau bercerita tentang kesulitan

dirinya dalam berteman.

3. Mau bercerita tentang kesulitan

dirinya dalam menerima pendapat

temannya.

4. Menceritakan suatu kejadian sesuai

dengan yang diketahuinya.

4. Mengemukakan pendapat

tentang sesuatu sesuai dengan yang

diyakininya

5. Mau menanyakan tentang

ketidaknyamanan suasana belajar di

kelas.

5. Mengemukakan

ketidaknyamanannya dalam belajar

di sekolah.

Toleransi 1. Tidak mengganggu teman yang

berlainan agama dalam beribadah.

1. Menjaga hak teman yang

berbeda agama untuk menjalankan

ajaran agamanya.

31

2. Mau bertegur sapa dengan teman yang berbeda pendapat.

2. Menghargai pendapat yang berbeda sebagai suatu yang alami

dan insani.

3. Membantu teman yang mengalami

kesulitan walaupun berbeda dalam

agama, suku, dan etnis.

3. Bekerja sama dengan teman yang

berbeda agama, suku, dan etnis

dalam kegiatan di kelas maupun di

sekolah.

4. Menerima pendapat teman yang

berbeda dengan pendapat dirinya.

4. Bersahabat dengan teman yang

berbeda pendapat.

Disiplin 1. Datang ke sekolah dan masuk kelas

tepat pada waktunya.

1. Menyelesaikan tugas tepat pada

waktunya.

2. Melaksanakan tugas-tugas kelas

yang menjadi tanggung jawabnya.

2. Saling menjaga antar teman agar

semua tugas-tugas kelas terlaksana.

3. Duduk pada tempat yang sudah

ditetapkan.

3. Selalu mengajak teman menjaga

ketertiban kelas.

4. Menaati peraturan sekolah dan

kelas.

4. Mengingatkan teman yang

melanggar peraturan dengan kata-

kata yang sopan dan tidak

menyinggung perasaan.

5. Berpakaian rapi. 5. Berpakaian sopan dan rapi.

6. Mematuhi aturan permainan. 6. Mematuhi aturan sekolah.

Kerja Keras 1. Mengerjakan semua tugas kelas

dengan sungguh-sungguh.

1. Mengerjakan tugas dengan teliti

dan rapi.

2. Mencari informasi dari sumber di

luar buku pelajaran.

2. Mencari informasi dari sumber-

sumber di luar sekolah.

3. Menyelesaikan PR pada waktunya. Mengerjakan tugas-tugas dari guru

pada waktunya.

4. Menggunakan sebagian waktu di

kelas untuk belajar.

4. Fokus pada tugas-tugas yang

diberikan guru di kelas.

5. Mencatat dengan sungguh-sungguh

sesuatu yang ditugaskan guru.

5. Mencatat dengan sungguh-

sungguh sesuatu yang dibaca,

diamati, dan didengar untuk

kegiatan kelas.

Kreatif 1. Membuat suatu karya dari bahan

yang tersedia di kelas.

1. Membuat berbagai kalimat baru

dari sebuah kata.

2. Mengusulkan suatu kegiatan baru di

kelas.

2. Bertanya tentang sesuatu yang

berkenaan dengan pelajaran tetapi

di luar cakupan materi pelajaran.

3. Menyatakan perasaannya dalam

gambar, seni, bentuk-bentuk

komunikasi lisan dan tulis.

3. Membuat karya tulis tentang hal

baru tapi terkait dengan materi

pelajaran.

4. Melakukan tindakan-tindakan untuk

membuat kelas menjadi sesuatu yang

nyaman.

4. Melakukan penghijauan atau

penyegaran halaman sekolah.

Mandiri 1. Melakukan sendiri tugas kelas yang

menjadi tanggung jawabnya.

1. Mencari sumber untuk

menyelesaikan tugas sekolah tanpa

bantuan pustkawan sekolah,

2. Mengerjakan PR sendiri. 2. Mengerjakan PR sendiri, tidak

mencontoh.

32

Demokratis 1. Menerima ketua kelas terpilih berdasarkan suara terbanyak.

1. Membiasakan diri bermusyawarah dengan teman-

teman

2. Memberikan suara dalam pemilihan

ketua kelas dan di sekolah.

2. Mengemukakan pendapat

tentang teman yang jadi

pemimpinnya.

3. Mengemukakan pikiran tentang

teman-teman sekelas.

3. Mengemukakan pendapat

tentang kawan yang jadi

pemimpinnya.

4. Ikut membantu melaksanakan

program ketua kelas.

4. Memberi kesempatan kepada

teman yang menjadi pemimpinnya

untuk bekerja.

5. Menerima arahan dari ketua kelas,

ketua kelompok belajar, ketua OSIS

dan lain-lain.

5. Melaksanakan kegiatan yang

dirancang oleh teman yang menjadi

pimpinannya.

Rasa Ingin

Tahu

1. Bertanya Kepada guru dan teman

tentang materi pelajaran.

1. Bertanya atau membaca sumber

di luar buku teks tentang materi

yang terkait dengan pelajaran.

2. Bertanya kepada seseorang tentang

gejala alam yang sedang terjadi.

2. Membaca dan mendiskusikan

gejala alam yang baru terjadi.

3. Bertanya kepada guru tentang

sesuatu yang didengar dari radio atau

televisi.

3. Bertanya tentang beberapa

peristiwa alam, sosial budaya,

ekonomi, politik, dan teknologi

yang baru didengar.

4. Bertanya tentang berbagai peristiwa

yang dibaca dari media cetak.

4. Bertanya sesuatu yang terkait

dengan materi palajaran tetapi di

luar yang dibahas di kelas.

Bersahabat

dan

Komunikatif

1. Bekerja sama dalam kelompok di

kelas.

1. Memberikan pendapat dalam

kerja kelompok di kelas.

2. Bergaul dengan teman sekelas

ketika istirahat.

2. Aktif dalam kegiatan sosial dan

budaya di kelas.

3. Bergaul dengan teman lain di luar

kelasnya.

3. Aktif dalam kegiatan organisasi

sekolah, sosial, seni, dan budaya

sekolah.

4. Berbicara dengan guru, kepala

sekolah, dan pegawai tata usaha.

4. Berbicara dengan guru, kepala

sekolah.

Teliti 1. Melihat kembali, mengkoreksi

kembali, meneliti kembali, tugas dari

guru yang sudah dikerjakan.

1. Melihat kembali, mengkoreksi

kembali, meneliti kembali tugas-

tugas guru dan tugas sekolah yang

sudah dikerjakan.

Tekun 1. Mengerjakan tugas dengan sabar,

teliti, hati-hati untuk mencapai hasil

yang optimal.

1. Mengerjakan tugas dengan teliti,

hati-hati, sabar, untuk mencapai

hasil yang optimal

33

IV. CONTOH LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI

PENDIDIKAN KARAKTER

Contoh 1.

LEMBAR OBSERVASI EKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

Petunjuk Umum:

Lembar observasi ini terdiri dari dua bagian.

1. Bagian satu berupa tabel penyekoran.

2. Bagian dua berupa tabel deskriptor masing-masing aspek pengamatan aktivitas belajar

siswa.

Petunjuk khusus:

1. Berilah skor dengan rentangan antara 1 sampai 5 pada kolom deskriptor yang terdapat

tabel penyekoran sesuai dengan deskriptor yang muncul.

2. Skor total dihitung dengan 𝑆 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑘𝑜𝑟(∑ 𝐷)

Tabel Penyekoran

No. Nama Siswa Deskriptor Skor

(∑ 𝐷) a b c d e f g h i j k l m n o

Tabel Deskriptor

No Indikator Karakter yang

Dibangun Deskriptor

1. Aktivitas siswa dalam

melakukan eksplorasi

konsep

Berpikir logis dan

kritis, kerja keras,

kemandirian, percaya

diri, dan demokratis.

a) Menanggapi pertanyaan-

pertanyaan arahan dari guru

dengan jawaban yang masuk

akal.

b) Memberikan jawaban

sementara dari permasalahan

yang diajukan guru, terkait

dengan materi yang akan

dipelajari.

c) Memperhatikan penjelasan

guru dan mengikuti

pembelajaran dengan baik.

34

2. Aktivitas siswa dalam

pengenalan konsep dan

interpretasi masalah.

Rasa ingin tahu,

berpikir logis dan kritis,

tanggung jawab,

kemandirian, percaya

diri, dan demokratis.

d) Menelaah dan mencoba

memahami permasalahan yang

diberikan dengan mengaitkannya

dengan konsep-konsep

matematika dari buku atau

sumber lain.

e) Membuat rencana penyelesaian masalah yang

diberikan

f) Berdiskusi dengan teman/guru

terkait rencana penyelesaian

yang telah dibuat.

3.

Aktivitas siswa dalam melakukan aplikasi konsep.

Berpikir logis dan kritis, kerja keras,

kemandirian, percaya

diri, tanggung jawab,

dan demokratis.

g) Membuat penyelesaian permasalahan yang paling

efektif.

h) Berdiskusi dengan

teman/guru terkait permasalahan

yang akan diselesaikan.

i) Menerapkan konsep yang dipelajari untuk menyelesaikan

permasalahan yang berbeda.

4. Aktivitas siswa dalam

menghasilkan simpulan

Berpikir logis dan

kritis, kerja keras,

kemandirian, percaya

diri, jujur, tanggung

jawab, dan demokratis.

j) Menyelesaikan tugas yang

diberikan.

k) Menyampaikan hasil

pekerjaan atau memberikan

tanggapan terhadap jawaban

teman.

l) Membuat simpulan dari materi

yang telah dibahas.

5. Aktivitas siswa dalam

melakukan evaluasi

Berpikir logis dan

kritis, kerja keras,

kemandirian, percaya

diri, dan jujur.

m) Mengkoreksi hasil pekerjaan

teman dengan benar.

n) Bertanya mengenai hal-hal

yang kurang dipahami dalam

pembelajaran atau dapat

memberikan komentar terkait

konsep yang telah dipelajari.

o) Merangkum keseluruhan

materi pembelajaran secara

benar atau dapat mengerjakan

soal-soal pengayaan dengan

tepat.

35

V. DAFTAR RUJUKAN

Kemdikbud. 2010. Buku Induk Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa 2010-

2025. Jakarta: Kemdikbud.

Lickona, T. 2012. Character Matter (Versi Indonesia). Jakarta: Bumi Aksara.

Parwati, N.N. dan Sudiarta, I.G.P. 2013. Pengintegrasian Nilai kearifan Lokal Masyarakat Bali

dalam Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika untuk Membangun

Karakter Positif Siswa SD di Kabupaten Buleleng. Laporan Penelitian Strategis

Nasional. Tidak Diterbitkan. Singaraja: Undiksha.

PPPPTK. 2011. Modul Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Melalui

Pembelajaran Matematika di SD. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.

Ratumanan, T.G. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press

Sudjana, N. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Offset.

Yaumi, M. 2015. Pendidikan Karakter, Landasan, Pilar & Implementasi. Jakarta: Kencana.

36

Lampiran 7. Surat Kerjasama