Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN AKHIR PKM-K
KUPAN (KUE PANDAWA): EKSPLORASI JAJANAN SEHAT
(BERBAHAN BAKU LABU DAN TEPUNG GANYONG) SEBAGAI
SARANA EDUKASI BUDAYA WAYANG DAN BUDI PEKERTI BAGI
ANAK-ANAK
Oleh:
Rosyid Ulil Albab (105100513111003/angkatan 2010)
Layly Alifatur Rizqiyah (105100501111025/angkatan 2010)
Arrida Ad’hi Zulfiah (105100401111029/angkatan 2010)
Abdullah Nasich U. (115100100111007/angkatan 2011)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
HALAMAN IDENTITAS DAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Kupan (Kue Pandawa): Eksplorasi Jajanan
Sehat (Berbahan Baku Labu Dan Tepung
Ganyong) Sebagai Sarana Edukasi Budaya
Wayang Dan Budi Pekerti Bagi Anak-Anak
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-M ( )PKM-KC
(V) PKM-K ( ) PKM-T
3. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utama
a. Nama : Rosyid Ulil Albab
b. NIM : 105100513111003
c. Jurusan : Teknologi Hasil Pertanian
d. Universitas : Universitas Brawijaya Malang
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Sudimoro Gg 6/10 Mojolangu
Malang/08990470858
f. Alamat email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr.Ir. Elok Zubaidah, MP
b. NIDN : 0021085903
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Ikan Arwana No. 16 Malang
0341-471388 / 081931891954
6. Biaya Kegiatan Total
Dikti : Rp 9.000.000,00
Sumber lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 bulan
Malang, 15 Agustus 2013
ABSTRAK
Pada saat ini, wayang hanya dikenalkan atau dilestarikan melalui seni
lukis, kerajinan tangan, ataupun pementasan. Belum banyak dilakukan inovasi
terkait pelestarian wayang tersebut. Selain itu masih maraknya jajanan anak-anak
yang tidak sehat. Oleh karena itu, kami membuat jajan sehat namun dengan harga
yang terjangkau yaitu KuPan yang berbahan baku tepung ganyong dan labu
kuning diharapkan dapat membuat diversifikasi pangan baru yang memiliki
edukasi budaya wayang dan budi pekerti bagi anak-anak. Tujuan dari program ini
adalah untuk mengembangkan potensi jiwa kewirausahaan, mendapat profit dari
usaha produksi dan pemasaran KuPan, menciptakan jajanan yang sehat dengan
memanfaatkan potensi sumber daya alam Indonesia dengan citra rasa yang enak
dan bernilai edukasi dan pelestari budaya Indonesia dengan harga yang
terjangkau, membangun bidang usaha yang bermanfaat bagi pemberdayaan
masyarakat sekitar dengan membuka lapangan kerja. Metode pendekatan yang
digunakan dibagi menjadi 5 tahap meliputi persiapan awal, pemantapan riset
pasar, pelaksanaan produksi, pemasaran dan penjualan, dan sertifikasi akad halal
dan P-IRT. Produk KuPan disajikan dengan unik, khas, dan menarik dengan
penambahan toping aneka rasa di atasnya. Pada kemasan KuPan bagian depan
ditambahkan gambar salah satu wayang dan pada bagian belakangnya diberikan
sejarah atau profil singkat tentang wayang yang ada pada bagian depan tresebut.
Saat ini KuPan telah memiliki 3 outlet yaitu di SDN Ketawanggede Malang, ABC
foodcourt FTP Universitas Brawijaya, dan Jl. Mayjend Panjaitan Gang 19 Malang
dan telah memiliki 5 orang karyawan sehingga total omset selama 4 bulan
mecapai Rp 23.000.000. KuPan telah mendapatkan sertifikasi Halal dari MUI
Kota Malang dan P-IRT Dinas Kesehatan Kota Malang.
Kata kunci: Edukasi Budaya Wayang dan Budi Pekerti, Jajanan Sehat, KuPan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
anugerah-Nya tim kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Program Kreativitas
Mahasiswa bidang Kewirausahaan yang berjudul “Kupan (Kue Pandawa):
Eksplorasi Jajanan Sehat (Berbahan Baku Labu Dan Tepung Ganyong) Sebagai
Sarana Edukasi Budaya Wayang Dan Budi Pekerti Bagi Anak-Anak” dengan
baik. Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua yang selalu mendukung baik moril, materiil serta
do’anya.
2. Dr. Ir. Elok Zubaidah, MP., selaku dosen pendamping PKM-K.
3. Pak Aris Musnandar yang juga sebagai pembimbing dalam PKM-K ini.
4. Seluruh staff PD3 Fakultas Teknologi Pertanian yang selalu memfasilitasi
kegiatan ini.
5. DIKTI yang membiayai kegiatan penelitian demi tercapainya tujuan dalam
penelitian ini.
6. Seluruh teman-teman dan sahabat yang selalu membantu, mendukung dan
memberi semangat.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan Laporan Akhir
Program Kreativitas Mahasiswa ini. Semoga laporan akhir PKM-K ini dapat
bermanfaat dan memberikan penjelasan yang lengkap.
Malang, Agustus 2013
Penulis
1
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara yang kaya akan seni dan budaya. Berbagai
macam kesenian dan budaya Indonesia sangat beragam mulai dari seni tari, seni
musik yang tersebar luas di berbagai daerah. Salah satu kesenian khas Indonesia
yang memiliki nilai historis yang cukup kuat adalah seni wayang. Namun saat ini
kesenian wayang mulai banyak dilupakan karena munculnya budaya-budaya
asing yang semakin berkembang di Indonesia.
Pada kondisi kekinian ini, wayang hanya dikenalkan atau dilestarikan melalui
seni lukis, kerajinan tangan, ataupun pementasan. Belum banyak dilakukan
inovasi terkait pelestarian wayang tersebut. Melalui jajanan sehat dengan
kemasan yang disertai edukasi wayang diharapkan anak-anak dapat mengenal
wayang sebagai budaya khas Indonesia. Karena saat ini, jajanan di Indonesia
sangat beragam dan berbagai bentuk, namun tidak banyak yang menawarkan
jajanan yang menyehatkan. Menurut penelitian (Manik, 2001) menunjukkan
bahwa makanan jajanan masih berisiko terhadap kesehatan karena penanganannya
tidak higienis yang memungkinkan makanan jajanan terkontaminasi oleh mikroba
maupun penggunaan bahan kimia berbahaya dan berlebihan.
Indonesia juga kaya akan sumber daya alam yang beragam, namun belum
termanfaatkan secara optimal. Melalui bahan baku dari tepung ganyong dan
labu kuning diharapkan dapat membuat diversifikasi pangan baru melalui bahan
baku yang belum termanfaatkan secara optimal. Selain itu tepung ganyong dan labu
kuning memiliki beberapa kandungan yang bermanfaat. Labu kuning kaya akan
kandungan β-karoten yang bermanfaat bagi kesehatan mata. Tepung ganyong
memiliki prospek sebagai substitusi tepung terigu karena memiliki kelebihan
seperti kandungan karbohidrat 80% (Wulansari, 2004).
b. Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan
permasalahan yang coba diangkat dalam penulisan proposal ini adalah dengan cara
memproduksi jajanan sehat “KuPan”dalam kemasan modern sebagai usaha yang
prospektif dalam rangka melestarikan budaya Indonesia berupa wayang.
Diharapkan melelaui event Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) inilah dapat
didirikan usaha produksi jajanan sehat “KuPan” yang profitable dan berkelanjutan.
c. Tujuan Program
Sesuai dengan latar belakang di atas, maka tujuan dari program ini adalah :
1. Mengembangkan potensi jiwa kewirausahaan
2. Mendapat profit dari usaha produksi dan pemasaran KuPan
3. Menciptakan jajanan yang sehat dengan memanfaatkan potensi sumber daya
alam Indonesia dengan citra rasa yang enak dan bernilai edukasi dan pelestari
budaya Indonesia dengan harga yang terjangkau
4. Membangun bidang usaha yang bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat
sekitar dengan membuka lapangan kerja
d. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah dapat membuka usaha
produksi dan pemasaran KuPan (Kue Pandawa) yang profitable dan berkelanjutan
melalui sistem franchies. Selain itu, jajanan ini dapat menambah diversifikasi
tepung ganyong dan labu kuning sebagai kekayaan bangsa Indonesia dan
membawanya ke masa kini serta masa depan. Diharapkan pula akan tercipta Brand
Image yang baik dan mendukung produk jajanan KuPan, sehingga mendapatkan
tempat yang khusus di tengahtengah masyarakat. Hal tersebut didukung dengan
citra produk yang diciptakan yakni meliputi keunggulan rasa, keamanan,
kemanfatan serta pengemasan yang modern dan menarik.
2
Gambar 1. Kerjasama dengan Petani Labu Kuning
e. Kegunaan Program
1) Bagi Masyarakat
a. Dapat menjadi sumber pendapatan bagi petani ganyong dan labu kuning
melalui pembelian komoditas tersebut untuk bahan baku.
b. Adanya produk ini akan memberikan alternatif jajanan sehat dan bernilai
edukatif untuk anak-anak
2) Bagi Pemerintah
a. Menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat sehingga dapat mengurangi
pengangguran.
b. Dapat mendukung program pemerintah dalam menambah produktivitas
petani ubi ganyong dan labu kuning.
3) Bagi Mahasiswa
a. Melatih kemandirian melalui perolehan profit yang didapat.
b. Sebagai sarana untuk melatih kemampuan bekerjasama dalam tim dan
mengolah jiwa kewirausahaaan yang akan menjadi bekal untuk berwirausaha.
II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
a. Gambaran Sumber Bahan Baku
Labu Kuning
Labu kuning (Cucurbita moschata) merupakan jenis sayuran buah yang
memiliki daya awet tinggi, mempunyai aroma dan cita rasa yang khas. Labu kaya
akan β-caroten sebagai prekursor vitamin A dan memiliki kandungan karbohidrat
yang cukup tinggi (Gardjito, 2005). Labu kuning per 100 g mengandung 86,8%
air; energi 51 kkal; protein 1,7 g; lemak 0,5 g; karbohidrat 10 g; serat 2,7 g;
kalsium 40 mg; pospor 180 mg; natrium 280 mg; kalium 220 mg; β-caroten
1569μg; dan vitamin C 2 mg (Puslitbang Gizi Depkes RI, 2001).
Di Indonesia produksi labu kuning sebesar 11400 ton pada tahun 2004.
Labu kuning memiliki potensi besar untuk dibudidayakan, namun pemanfaatan
labu kuning selama ini belum optimal, paling banyak dikonsumsi sebagai sayuran,
kolak dan dodol. Berdasarkan angka produksi yang cukup tinggi, perlu
peningkatan pemanfaatan labu kuning.
Tepung Ganyong
Menurut Damayanti (2002), ditinjau dari sifat fungsional dan komposisi
kimia, tepung ganyong dapat dimanfaatkan sebagai tepung komposit atau
campuran dalam pembuatan produk pangan. Pati dari umbi ganyong dapat
digunakan sebagai sumber karbohidrat yang banyak digunakan sebagai produk
antara untuk dijadikan produk olahan lanjutan.
Tepung Terigu
Tepung terigu diperoleh dari biji gandum (Triticum vulgare) yang digiling.
Mutu terigu yang dikehendaki adalah terigu yang memiliki kadar air 14%, kadar
protein 8-12%, kadar abu 0,25- 0,60% dan gluten basah 24-36% (Astawan, 2006).
Tepung terigu adalah salah satu bahan yang mempengaruhi proses pembuatan
adonan dan menentukan kualitas akhir produk berbasis tepung terigu.
3
Gambar 3. Logo Kupan
(Kue Pandawa)
Gambar 2. Produk Kupan (Kue Pandawa)
Gambar 4. Gambar Kemasan
b. Gambaran Motto Usaha
Motto dalam memproduksi dan memasarkan “KuPan”(Kue Pandawa)
tersebut adalah dengan menerapkan sistem “CAPER” (Cepat, Aman, Praktis,
Enak Rasanya). Cepat yaitu produk disajikan kepada konsumen dengan cepat dan tanpa menunggu
lama.
Aman artinya pada proses produksi hingga penyajiannya mengacu pada standar
keamanan pangan. Baik dari bahan baku, proses pengelolahan, sanitasi
tempat dan pegawai, dan dalam proses penyajian.
Praktis secara pengemasan dan penyajian sehingga banyak diminati oleh pasar.
Selain itu untuk menambah nilai jual dari produk.
Enak Rasanya, tentulah hal ini yang diharapkan. Demi menarik minat dari pasar.
c. Gambaran Sumber Daya Tenaga Kerja
Pelaksana kegiatan pada program kreativitas mahasiswa kewirausahaan
merupakan mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian Universitas Brawijaya.
Pengetahuan yang kuat akan ilmu dalam bidang pengolahan pangan,
pengembangan produk dan pemasaran serta optimisme mengenai potensi pasar
serta pengujian kelayakan usaha, menjadikan dasar yang kuat untuk menjalankan
bisnis ini. Selain itu demi memperlancar dalam pengembangan bisnis ini pelaksana
kegiatan akan dibantu oleh masyarakat sekitar sebagai karyawan produksi dan
penjaga outlet.
d. Gambaran Produk
“KuPan” (Kue Pandawa) merupakan jajanan sehat yang terbuat dari
perpaduan tepung terigu, tepung ganyong, labu kuning, dan beberapa bahan pengisi
lainnya yang dikemas dan disajikan dengan unik, khas, dan menarik. KuPan
memiliki bentuk menyerupai kue apem(jawa) dengan penambahan toping aneka
rasa di atasnya. Bahan baku yang berkualitas serta memiliki kandungan nutrisi yang
cukup mampu menjawab kebutuhan konsumen akan jajanan sehat di era sekarang.
Serta kemasan dan penyajian yang edukatif, unik, dan menarikmampu memberikan
alternatif lain dalam mengenalkan dan melestarikan budaya khas Indonesia.
e. Logo dan Kemasan Produk
Pada kemasan KuPan bagian depan ditambahkan gambar salah satu wayang
dan pada bagian belakangnya diberikan sejarah atau profil singkat tentang wayang
yang ada pada bagian depan tresebut
f. Gambaran Gerobak/Outlet
Gerobak/outlet KuPan didominasi dengan perpaduan warna merah dengan
kuning dan adanya gambar wayang yang dapat memberikan ciri khas tersendiri.
4
Gambar 5. Gambar Gerobak/Outlet
Gambar 6. Diskusi Kelompok dan Dosen Gambar 7. Pemesanan Gerobak
Gambar 8. Penyebaran Sampel
Perpaduan warna kuning dan merah merupakan warna yang mudah
dilihat/mencolok. Sehingga memberikan daya penarik bagi konsumen.
g. Gambaran Potensi Pasar
Pasar yang dibidik untuk mengawali bisnis ini adalah anak-anak di area
Kota Malang. Kota Malang memiliki beberapa potensi untuk mengembangkan
bisnis tersebut. Hawa dingin yang ada merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan tingkat konsumtifitas meningkat. Selain itu Malang sebagai kota
pendidikan menjadikan jumlah SD (Sekolah Dasar)/sederajat yang ada di Kota
Malang juga sangat banyak. Hawa dingin, jumlah potensi pasar yang sangat besar,
dan ditambah tingkat konsumsifitas anak-anak terhadap jajanan sangat tinggi
menjadi peluang andalan bagi kami utuk mengembangkan usaha tersebut. selain itu,
terdapat nilai tambah dari produk tersebut yaitu unik, sehat, inovatif, dan terjangkau
harganya
III. METODE PENDEKATAN
Metode pendekatan yang dilakukan oleh tim KuPan (Kue Pandawa) ini dibagi
menjadi 5 tahap meliputi persiapan awal, pemantapan riset pasar, pelaksanaan produksi,
pemasaran dan penjualan, dan sertifikasi akad halal dan P-IRT.
a. Persiapan
Persiapan dalam melaksanakan program ini meliputi diskusi kelompok dan
dosen pembimbing, pengadaan alat dan bahan, percobaan dan pemantapan produk,
pengadaan rumah produksi, pemesanan gerobak, pemantapan desain dan
pemesanan kemasan, dan penetapan tempat dan strategi penjualan.
b. Pemantapan Riset Pasar
Pemantapan riset pasar dilakukan dengan cara penyebaran sample, angket,
dan testimoni kepada anak-anak SD, mahasiswa, dan masyarakat di sekitar kampus
Universitas Brawijaya. Riset pasar juga dilakukan dengan cara online yaitu dengan
membuat fans page pada facebook. Hal tersebut akan dapat menentukan banyknya
jumlah peminat produk yang ditawarkan.
5
Gambar 9. Outlet (1)SDN Ketawanggede, (2)ABCfoodcout, (3)Panjaitan
Gambar 10.
Sertifikat Akad
Halal MUI
Gambar 11.
Sertifikat P-IRT
c. Pelaksanaan Produksi
Produksi dimulai sejak bulan April 2013 dan dilaksanakan setiap hari dan
jam kerja. Yaitu Senin sampai Sabtu pada jam 07.00 hingga 16.00 WIB. Produksi
dilaksanakan di rumah produksi yang telah disiapkan. Dalam proses produksi,
pelaksana program juga dibantu oleh 2(dua) orang karyawan dari masyarakat
sekitar rumah produksi.
d. Promosi dan Penjualan
Promosi dilaksanakan melalui dua media yaitu media online dan offline.
Promosi dengan cara online dilakukan melalui jejaring sosial seperti facebook dan
twitter. Sedangkan promosi dengan cara offline dilakukan melalui kegiatan pameran
produk pada acara-acara kampus dan luar kampus.
Penjualan KuPan (Kue Pandawa) diawali dengan membuka stand/outlet di
SDN Ketawanggede. Pada outlet tersebut produk KuPan sangat digemari oleh
anak-anak SD dan bahkan mereka mulai mengenal dan hafal nama-nama karakter
Pandawa dan cerita wayang. Selain itu untuk menggait pasar yang lebih luas maka
penjualan dilakukan di dalam kampus dengan membuka outlet yang kedua di
ABCfoodcourt FTP Universitas Brawijaya. Selain itu juga penjualan dilaksanakan
di daerah perkampungan dengan membuka outlet yang ketiga di Jl. Mayjend
Panjaitan Gang 19 Malang. Sehingga total outlet penjualan sampai bulan Agustus
2013 adalah 3 (tiga) outlet.
Strategi penjualan juga akan diperluas dengan cara menjalin kerjasama
dengan beberapa SD yang ada di Kota Malang. Seperti yang telah dilakukan kepada
MIN Malang I dan akan direalisasikan pada tanggal 01 September 2013. Bentuk
kerjasama tidak hanya melakukan penjualan tetapi juga meliputi kegiatan edukasi
budaya wayang.
e. Sertifikasi Akad Halal dan P-IRT
Sertifikasi Akad halal dan P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga)
dilakukan demi meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk KuPan.
Sertifikat akad Halal diperoleh dari MUI(Majelis Ulama’ Indonesia) Kota Malang
pada tanggal 21 Mei 2013 dengan nomor MUI 312352501820. Sedangkan sertifikat
P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga) diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota
Malang pada tanggal 04 Juli 2013 dengan nomor P-IRT 3063573011731-18.
IV. PELAKSANAAN PROGRAM
a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan program dimulai dari Bulan Februari 2013 dan tetap berjalan
hingga saat ini yaitu bulan Agustus 2013. Sesuai dengan hari dan jam kerja yang
telah terjadwal. Yaitu hari Senin sampai Sabtu mulai jam 07.00 hingga 16.00 WIB.
6
Sedangkan tempat pelaksanaan program dibagi menjadi dua tempat yaitu
rumah produksi dan outlet penjualan. Rumah produksi KuPan (Kue Pandawa) ini
terletak di Jalan Joyotamansari gang I/29 RT 02 RW 06 Merjosasi Malang. Dan
untuk outlet penjualan KuPan (Kue Pandawa) ini tersebar di 3 (tiga) outlet yaitu di
SDN Ketawanggede Malang, ABCfoodcourt-FTP Universitas Brawijaya, dan di Jl.
Mayjend Panjaitan Gang 19 Malang.
b. Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual Pelaksanaan
Tabel 1. Target Luaran dan Penanggung Jawab
Keterangan BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3
Pj 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan awal
Diskusi kelompok dan dosen All
Survei (lapang) + studi literature All
Persiapan Rumah Produksi R
Pembuatan desain kemasan U
Pengadaan Alat dan Bahan R
Percobaan produksi L
Pemantapan Riset Pasar
Penyebaran sampel All
Pembukaan Stand U
Penyebaran angket A
Survey bahan baku R
Pelaksanaan Produksi
Produksi Kupan sekala besar All
Analisa kandungan Nutrisi Produk L
Promosi dan Penjualan
Pembukaan Outlet I R
Penjualan KuPan All
Keterangan BULAN 4 BULAN 5 BULAN 6
Pj 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pelaksanaan Produksi
Produksi Kupan sekala besar All
Analisa kandungan Nutrisi Produk L
Promosi dan Penjualan
Penjualan KuPan All
Pembukaan Outlet II U
Pembukaan Outlet III U
Realisasi Kerjasama dengan MIN All
Penawaran Kerjasama SDN U
Sertifikasi
Akad halal MUI R
P-IRT Dinas Kesehatan R
Peninjauan Kegiatan
Eavaluasi All
MONEV A
Presentasi A
Ket : All = semua, R= Rosyid,
A= Arrida, L=Layli, U=Ulwan
7
Gambar 12. Rumah Produksi
c. Instrumen Pelaksaaan
Instrument dan alat yang digunakan oleh tim KuPan (Kue Pandawa) dalam
menunjang pelaksanaan kegiatan adalah:
a. Rumah Produksi
Rumah Produksi diadakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan
produksi KuPan (Kue Pandawa). Di rumah produksi tersebut pelaksanan
mengadakan proses produksi adonan KuPan yang selanjutnya akan di sebar di
seluruh outlet penjualan. Selain itu rumah produksi juga digunakan sebagai
tempat diskusi dan evaluasi juga sebagai tempat meletakkan peralatan produksi.
Rumah produksi ini terletak di Jalan Joyotamansari Gang I/29 Merjosari
Malang.
b. Alat-alat produksi
Alat-alat produksi KuPan sangat sederhana dan mudah diperoleh di
pasaran. Misalnya kompor, dandang, wajan, cetakan kue, baskom, mixer, dan
lain-lain.
c. Rombong/outlet penjualan
Rombong/outlet penjualan ini sangat mendukung dalam proses penjualan
dan marketing produk KuPan. Rombong didesain sangat menarik dan edukatif
dengan nuansa budaya wayang. Rombong/outlet KuPan dibuat dari bahan dasar
kayu dan triplek sehingga ringan dan mudah dipindah-pindahkan.
d. Rekapitulasi Rancangan dan Realisasi Biaya
- Biaya Tetap (Fixed Cost)
No
Nama
Barang/
kebutuhan
Banyaknya Harga @
Nilai
ekonomis
(tahun)
Jumlah
Nilai
Penyusutan/
bulan Nilai Satuan
1 Kompor gas 1 Buah Rp 230.000 2 Rp 230.000 Rp 9.583
2 Panci Teflon 1 Buah Rp 200.000 2 Rp 200.000 Rp 8.333
3 Saringan besi 2 Buah Rp 10.000 2 Rp 20.000 Rp 833
4 Alu 1 Buah Rp 40.000 2 Rp 40.000 Rp 1.666
5 Dandang besar 1 Buah Rp 100.000 2 Rp 100.000 Rp 4.166
6 Baskom 5 Buah Rp 10.000 2 Rp 50.000 Rp 2.083
7 Timbangan 1 Buah Rp 150.000 2 Rp 150.000 Rp 6.250
8 Sendok 3 Buah Rp 3.000 2 Rp 9.000 Rp 375
9 Pisau 3 Buah Rp 2.500 1 Rp 7.500 Rp 625
10 Sendok sayur 3 Buah Rp 7.000 2 Rp 21.000 Rp. 875
11 Kain lap 5 Buah Rp 2.000 1 Rp 10.000 Rp 833
12 Gerobak 1 Buah Rp 2.500.000 2 Rp2.500.000 Rp. 104.167
13 Sewa tempat 1 Rumah Rp 1.000.000 1 Rp1.000.000 Rp. 166.667
14 Sewa outlet 1 Stand Rp 1.400.000 1 Rp1.400.000 Rp. 200.000
TOTAL Rp 5.737.500 Rp 506.456
8
- Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost)
No Nama Bahan Jumlah
Harga @ Jumlah Nilai Satuan
1 Tepung terigu 24 Kg Rp 8000 Rp 192.000
2 Tepung ganyong 36 Kg Rp 14.000 Rp 504.000
3 Labu kuning 12 Kg Rp 6.000 Rp 72.000
4 Gula pasir 25 Kg Rp 11.000 Rp 275.000
5 Telur 50 Kg Rp 10.000 Rp 500.000
6 Garam 1 g Rp 2.000 Rp 2.000
7 Fermipan 32 Bungkus Rp 3.500 Rp 112 000
8 Galon air 15 Buah Rp 10.000 Rp 150.000
9 Gas 15 Tabung Rp 13.000 Rp 195.000
10 Listrik 1 Bulan Rp 25.000 Rp 25.000
11 Kemasan 5000 Biji Rp 300 Rp 1.500.000
TOTAL Rp 3.527.000
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil Program
Setelah melaksanakan program ini diperoleh hasil akhir sebagai berikut:
1. Terciptanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar dan kelompok
PKMK. Terbukti dengan telah mempekerjakan 5 orang karyawan, yang terbagi
menjadi 2 orang tenaga produksi dan 3 orang pramusaji di 3 stand penjualan.
2. Telah dibukanya 3 (tiga) outlet penjualan KuPan dengan total omset selama 4
bulan mencapai Rp 23.000.000. Tiga outlet tersebut tersebar di tiga titik yaitu
SDN Ketawanggede Malang, ABC foodcourt FTP Universitas Brawijaya, dan Jl.
Mayjend Panjaitan Gang 19 Malang.
3. Telah memiliki rumah produksi (production house) sebagai sentra kegiatan yang
meliputi produksi, diskusi, dan evaluasi. Juga telah mendapatkan sertifikasi Halal
dari MUI Kota Malang dan P-IRT Dinas Kesehatan Kota Malang
b. Produksi, Pemasaran dan Penjualan
Kegiatan KuPan (Kue Pandawa) yang telah dilakukan menitikberatkan pada
proses produksinya dengan menerapkan sistem “CAPER” (Cepat, Aman, Praktis,
Enak Rasanya). Pemasaran dimulai dari area Kota Malang dengan menerapkan
layanan “Delivery Order”. KuPan dijual dengan harga Rp 2.000,00 per kemasan.
Harga pokok produksi KuPan adalah Rp 1300 per kemasan. Sehingga margin
keuntungan mencapai 35% per produk.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1) KuPan (Kue Pandawa) diproduksi dari Labu Kuning, Tepung Ganyong, Tepung
Terigu dan bahan-bahan pengisi lain yang dikemas secara edukatif sebagai salah
satu alternatif dalam pelestarian budaya wayang dan budi pekerti bagi anak-anak.
2) Terciptanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar dan telah
memanfaatkan bahan baku lokal.
3) Baik produksi, pemasaran maupun penjualan telah berjalan sebagaimana mestinya
dan telah memiliki jangkauan pasar yang luas.
b. Saran
1) Produk KuPan (Kue Pandawa) ini memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi
suatu bisnis waralaba.
2) Perlu adanya bantuan dari pihak investor dan stake holder dalam pengembangan
skala industry dan pemasaran secara luas.
9
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan
10
Lampiran 2. Bukti Kuitansi Realisasi Biaya