43
1 LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur Pengendalian Kualias Produk di Bagian Outgoing Quality Division Liquid Coin Division PT Astom Indonesia Disusun Oleh: Dita Amelia 221610009 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA BANGSA PROGRAM STUDI D III AKUNTANSI 2018 2019

LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

1

LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

Prosedur Pengendalian Kualias Produk di Bagian Outgoing

Quality Division Liquid Coin Division PT Astom Indonesia

Disusun Oleh:

Dita Amelia

221610009

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA BANGSA

PROGRAM STUDI D III AKUNTANSI

2018 – 2019

Page 2: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rakhmat, taufik

serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja

dengan judul: ”Prosedur Pengendalian Kualias Produk di Bagian Outgoing

Quality Control PT Astom Indonesia”.

Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung,

memotivasi, dan menyediakan waktu bagi penulis sehingga dapat menyusun

laporan ini dengan lancar.

1. Bapak Drs. Moh. Mardiyanto selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Pelita Bangsa.

2. Ibu Dian Sulistyorini, SE.,M.Si. Ak. CA selaku Ketua Program Diploma III

Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pelita Bangsa.

3. Bapak Taufik Hidayat., SE., M.Si selaku dosen pembimbing laporan yang

telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam

menyelesaikan laporan.

4. Para dosen Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pelita

Bangsa yang telah memberikan berbagai ilmu dan pengetahuan sehingga

dapat digunakan dalam menyusun laporan praktik kerja serta untuk bekal

hidup di kehidupan mendatang.

5. Ibu Nor selaku HRD/GA PT Astom Indonesia yang telah mengizinkan penulis

melaksanakan praktik kerja di kantor beliau.

6. Seluruh karyawan PT Astom Indonesia yang telah membimbing, mendukung,

dan membantu penulis dalam melaksanakan praktik kerja.

7. Orangtua dan keluarga penulis yang penulis sayangi, Ibu, Bapak, serta adik

tercinta Aditya yang selalu mendukung, memberikan motivasi, dan

mendoakan tanpa henti.

8. Teman-Teman Program Studi D III Akuntansi 2016 yang telah berjuang

bersama dan saling mendukung satu sama lain selama menyelesaikan masa

studi dari awal hingga akhir.

9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Page 3: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

3

Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak

keterbatasan dan kekurangan, namun penulis berharap laporan ini dapat

bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan dan dapat menjadi acuan atau

pertimbangan dalam penyusunan laporan selanjutnya dari sudut pandang yang

berbeda.

Bekasi, Mei 2019

Penulis

Page 4: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

4

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan….……………………………………………………………….i

Kata Pengantar…………………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Ruang Lingkup ......................................................................................... 2

1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan ............................................................... 2

1.4 Manfaat Praktik Kerja Lapangan ............................................................. 2

1.4.1 Manfaat Secara Teoritis ..................................................................... 2

1.4.2 Manfaat Secara Praktik ...................................................................... 3

BAB II GAMBARAN UMUM PT ASTOM INDONESIA ........................................ 4

2.1 Sejarah Singkat PT Astom Indonesia ..................................................... 4

2.2 Visi dan Misi PT Astom Indonesia ........................................................... 5

2.3 Motto PT Astom Indonesia ...................................................................... 5

2.4 Struktur Organisasi PT Astom Indonesia ............................................... 6

2.5 Uraian Tugas ............................................................................................ 7

2.6 Produk PT Astom Indonesia .................................................................... 9

2.7 Customer PT Astom Indonesia ............................................................. 10

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ................................ 11

3.1 Deskripsi Unit Tempat Praktik Kerja Lapangan ....................................... 11

3.1.1 Struktur Organisasi OQC LBD ........................................................ 11

3.1.2 Tugas Pokok .................................................................................... 11

3.1.3 Prosedur Pengendalian Kualitas Produk dibagian Outgoing

Quality Control…………………………………………………………………..12

3.1.4 Flowchart Inspeksi dan Pengujian Produk Akhir .......................... 14

3.1.5 Dokumen Yang Digunakan Di Bagian OQC ................................... 15

3.2 Deskripsi Aktivitas Praktik Kerja Lapangan ......................................... 16

3.2.1 Teori Mengenai Tema Praktik Kerja Lapangan .......................... 2216

3.2.2 Deskripsi Jurnal Harian Praktik Kerja Lapangan ........................... 20

3.2.3 Pembahasan Permasalahan Praktik Kerja Lapangan.................... 21

3.3 Kompetensi Yang Didapatkan Setelah Melaksanakan Praktik Kerja

Lapangan .................................................................................................. 21

3.2.3 Tantangan Selama Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan .......... 22

Page 5: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

5

BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 23

4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 23

4.2 Saran ....................................................................................................... 23

Page 6: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

6

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PADA PT ASTOM INDONESIA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan Jenjang D-3

Program Studi Akuntansi

DITA AMELIA

221610009

Telah diperiksa dan disetujui sebagai Laporan Praktek

Kerja Lapangan

Pada Tanggal

Bekasi, 25 Mei 2019

Menyetujui

HALAMAN PERSETUJUAN

Manager Personalia

Noordin NIK: K003

Mengetahui

Ketua Program Studi Akuntansi

Dian Sulistyorini, S.E.,M.Si.,Ak.,CA

NIDN: 0401048501

Dosen Pembimbing

Taufik Hidayat.,SE.,M.Si

NIDN: 04260426102

Page 7: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belakangan ini perkembangan bisnis semakin ketat walaupun kondisi

perekonomian tidak stabil. Hal ini memberikan dampak terhadap persaingan

bisnis yang semakin tinggi, baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri.

Setiap usaha dalam persaingan tinggi dituntut untuk selalu berkompetisi

dengan perusahaan lain di dalam industri yang sejenis. Salah satu cara agar bisa

memenangkan kompetisi tersebut adalah dengan cara memberikan perhatian

penuh terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga bisa

mengungguli produk yang dihasilkan oleh pesaing.

Kualitas suatu produk bukan suatu yang serba kebetulan (occur by

accident) (Prawirosentono, 2007). Kualitas dapat diartikan sebagai tingkat atau

ukuran suatu kesesuaian suatu produk dengan pemakainya, dalam arti sempit

kualitas dapat diartikan sebagai tingkat kesesuaian produk dengan standar yang

telah ditentukan (Alisjahbana, 2005). Jadi, kualitas yang baik akan dihasilkan dari

proses yang baik dan sesuai dengan standar kulitas yang telah ditentukan

berdasarkan kebutuhan pasar.

Kenyataan dilapangan menunjukan bahwa perusahaan yang sukses dan

mampu bertahan pasti akan memiliki program mengenai kualitas, karena melalui

program yang baik akan dapat secara efektif mengeleminasi pemborosan dan

meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan. Karena kualitas adalah hal

yang sangat penting bagi perusahaan maka perusahaan akan menetapkan

prosedur pengendalian kualitas produk yang dihasilkan.

Prosedur pengendalian kualitas produk dapat membantu perusahaan

mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya dengan melakukan

pengendalian terhadap tingkat kerusakan produk (product defect) sampai pada

tingkat kerusakan nol (zero defect). Meskipun proses produksi telah dilaksanakan

dengan baik, pada kenyataannya seringkali masih ditemukan ketidaksesuaian

antara produk yang dihasilkan dengan yang diharapkan, dimana kualitas produk

yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar (mengalami kerusakan atau cacat).

Page 8: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

8

Hal tersebut disebabkan adanya penyimpangan-penyimpangan dari berbagai

faktor, baik yang berasal dari bahan baku, tenaga kerja maupun kinerja dari

fasilitas-fasilitas mesin yang digunakan dalam proses produksi tersebut.

PT Astom Indonesia adalah salah satu perusahaan produsen komponen

elektrik dan elektronik yang memiliki standar kualitas produk yang tinggi. Untuk

mendapatkan produk yang berkualitas tinggi tersebut PT Astom Indonesia

memiliki prosedur pengendalian kualitas produk yang telah tersusun secara

sistematis. Outgoing Quality Control merupakan proses pengecekan akhir dari

produk yang memiliki peranan sangat penting dalam mendeteksi dan

menemukan produk NG agar tidak mengalir ke bagian Finish Good.

1.2 Ruang Lingkup

Praktik kerja lapangan yang dilakukan oleh penulis di PT Astom Indonesia

yang bergerak dibidang elektrik dan elektronik. Penulis melakukan praktik kerja

lapangan di departemen Outgoing Quality Control dengan pekerjaan utama

adalah melakukan inspeksi produk jadi.

1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai prosedur pengendalian kualitas

produk pada bagian outqoing quality control pada PT Astom Indonesia.

2. Untuk menerapkan teori yang diperoleh pada proses perkuliahan ke

dalam dunia kerja.

3. Untuk membandingkan teori dengan praktik.

4. Untuk memperoleh pengalaman di dunia kerja yang sesungguhnya.

1.4 Manfaat Praktik Kerja Lapangan

1.4.1 Manfaat Secara Teoritis

Secara teoritis Praktik Kerja Lapangan bermanfaat untuk menambah

wawasan dan pemahaman penulis dibidang prosedur pengendalian intern

khususnya pengendalian kualitas produk diperusahaan.

Page 9: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

9

1.4.2 Manfaat Secara Praktik

Praktik Kerja Lapangan ini diharapkan dapat memberi manfaat :

1. Bagi Penulis

1) Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi D3 Akuntansi

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pelita Bangsa.

2) Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman di dunia kerja yang

sesungguhnya.

3) Melatih disiplin, tanggung jawab, dan belajar beradaptasi dengan dunia

kerja yang sesungguhnya.

4) Menambah tali silaturahmi dengan semua pihak yang berada di instansi

tempat melaksanakan praktik kerja.

2. Bagi Civitas Akademika

1) Menambah informasi, referensi, dan kepustakaan pada Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi Pelita Bangsa.

2) Membentuk lulusan yang diharapkan dapat menerapkan teori yang telah

diperoleh di perkuliahan ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

3) Sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan kurikulum pendidikan.

3. Bagi Instansi

1) Dapat membantu pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di instansi.

2) Dapat memberikan sumbang pikiran yang dapat digunakan dalam

melaksanakan kegiatan.

3) Menjalin kerja sama dan silaturahmi yang baik antar sesama pihak.

4) Menambah kepustakaan instansi yang diharapkan dapat digunakan

dalam pengambilan kebijakan.

Page 10: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

10

BAB II

GAMBARAN UMUM PT ASTOM INDONESIA

2.1 Sejarah Singkat PT Astom Indonesia

PT. Astom Indonesia didirikan pada tanggal 02 Oktober 1995. Berlokasi di

EJIP Industrial Park Plot 6C-2 Cikarang Selatan Bekasi. Pada bulan Februari

1996, PT. Astom Indonesia mulai beroperasi dengan bisnis inti dari stamping

press untuk komponen elektronik dan listrik.

Melalui pemegang saham utama Astom Corporation Japan (90%) dan PT

Spartindo Interbuana (10%), PT. Astom Indonesia terus meningkatkan sumber

daya manusia dan penyesuaian teknologi produksi untuk memenuhi permintaan

pelanggan dan membuat PT Astom Indonesia sebagai perusahaan No. 1 di Asia.

Pada tahun 2006 PT. Astom Indonesia melalui dukungan teknologi dan

sumber daya manusia dari Astom Corporation Japan memulai bisnis baru di

bidang toolling dan manufaktur die. Bisnis baru diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan PT Astom Indonesia dan mendukung kebutuhan alat dan die yang

digunakan dalam proses produksi.

PT Astom Indonesia memiliki kebijakan sebagai berikut :

1. High Quality (Kualitas yang tinggi)

Prioritas kami selalu mengutamakan orang-orang dan produk-produk

berkualitas yang didahulukan dengan tujuan dasar kepuasan pelanggan,

sehingga kelangsungan hubungan bisnis diharapkan terjalin secara harmonis

dan langgeng serta didasarkan pada komitmen yang tinggi.

2. High Sense (Kepekaan yang tinggi)

Mengantisipasi datangnya masalah yang akan muncul lebih penting daripada

memperbaiki dan menyelesaikan masalah yang telah terjadi. Kepekaan ini

menjadi perhatian mendasar dan selalu ditanamkan dalam diri dan pikiran

semua karyawan PT Astom Indonesia.

Kebijakan Mutu PT Astom Indonesia :

1. Mewujudkan kepuasan pelanggan dengan jaminan mutu, pengiriman tepat

waktu dan menyediakan produk yang dapat diandalkan.

2. Mentaati persayaratan peraturan perundangan yang berkaitan dengan mutu.

3. Setiap tahun, setiap departemen menentukan target kualitas dan

menggabungkan kekuatan seluruh karyawan untuk mencapainya.

Page 11: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

11

4. Menyebarluaskan kebijakan ini keseluruh karyawan.

Selain memiliki kebijakan mutu produk, PT Astom Indonesia juga memiliki

kebijakan lingkungan yang terdiri dari :

1. Mempromosikan peningkatan sistem manajemen lingkungan yang

berkelanjutan.

2. Mentaati persayaratan peraturan perundangan yang berkaitan dengan

lingkungan.

3. Menentukan target lingkungan, mempertahankan, meningkatkan kinerja

lingkungan.

4. Mentaati persyaratan peraturan kandungan bahan kimia yang diminta,

stemping oil dan cairan washing.

5. Menyebarluasakan kebijakan lingkungan ini keseluruh karyawan.

6. Kebijakan yang berhubungan dengan lingkungan juga diinformasikan ke

masyarakat umum.

2.2 Visi dan Misi PT Astom Indonesia

Visi : To be No.1 Company in Asia that have a creative and highly competitive to

make precision electronics and electrical components.

Misi : Provide products and services of high quality and competitive in the

manufacture of precision electronics and electrical components that can meet

customer satisfaction and employee welfare.

2.3 Motto PT Astom Indonesia

Motto : All are aimed for a more advanced Technology and a Better Life.

Page 12: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

12

PRESIDEN DIREKTUR

HRD/GA &

ACCOUNTING PRODUKSI QUALITY

ASSURANCE PPIC

HRD

ACCOUNTING

GENERAL

AFFAIRS

PRODUKSI OMI

PRODUKSI LBD

TDE

PQC

OQC OMI

OQC LBD

PPIC

EKSPOR/IMPOR

2.4 Struktur Organisasi PT Astom Indonesia

DELIVERY

Page 13: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

13

2.5 Uraian Tugas

1. Presiden Direktur :

1) Bertanggung jawab terhadap kemajuan perusahaan dan

mengkoordinasikan seluruh kegiatan perusahaan.

2) Memimpin perusahaan dan mengawasi kelancaran perusahaan sesuai

dengan tujuan dan kebijakan yang telah ditetapkan.

3) Melakukan hubungan dengan pihak luar baik swasta maupun pemerintah

yang bertujuan untuk kelancaran perusahaan.

4) Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan.

5) Menerima dan memeriksa laporan dari masing - masing Manager.

2. HRD/GA & Accounting :

1. Human Resource Development (HRD) :

1) Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap setiap sumber daya

manusia yang ada di dalam perusahaan.

2) Melaksanakan seleksi dan promosi terhadap sumber daya manusia

yang dianggap berhak dalam perusahaan.

3) Menjalankan kegiatan pengembangan skill terhadap sumber daya

manusia yang sesuai dengan kebijakan perusahaan.

4) Mengemban tanggung jawab atas rekapitulasi absen setiap sumber

daya manusia di perusahaan dan perhitungan gaji tunjangan serta

bonus.

5) Menyiapkan kontrak serta perjanjian kerja bersama sumber daya

manusia yang akan direkrut oleh perusahaan.

6) Mempunyai tugas untuk menginput data ke sistem agar semua tugas

HRD di segala jabatan termudahkan dengan ini.

7) Membuat laporan yang menyangkut rekapitulasi, promosi, dan status

karyawan.

2. Accounting :

1) Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan

2) Menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan

3) Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan

4) Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan secara

periodik (bulanan atau tahunan )

5) Menyusun dan membuat anggaran pendapatan perusahaan secara

periodik (bulanan atau tahunan )

Page 14: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

14

6) Melakukan pembayaran gaji karyawan

7) Menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan

perbankan dan kemampuan keuangan perusahaan

3. General Affairs (GA) :

1) Melakukan pengelolaan kendaraan dinas

2) Pengadaan kendaraan dinas

3) Perawatan gedung

4) Perawatan lingkungan kantor (lahan parkir, halaman kantor, gudang,

dsb)

5) Kebersihan lingkungan kerja (ruang kerja, lobby dan semua area

perusahaan)

6) Perawatan dan pengadaan instalasi listrik (Mechanical dan electrical)

7) Mengurusi semua bentuk perizinan perusahaan

8) Pengadaan dan distribusi ATK dan alat-alat kerja lainnya (meja, kursi,

laptop, komputer, dll)

9) Mengurusi semua kebutuhan dan operasional saluran komunikasi

(telepon, fax, HP, BB, dll)

10) Mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan pihak eksternal (Pemda,

Kepolisian, pemkab, muspida, ormas, wartawan, kelurahan,

kecamatan dll)

11) Mengurusi semua kebutuhan operasional perusahaan

12) Mengurusi semua kebutuhan karyawan (seragam, loker, obat-obatan)

13) Mengurusi dan mengelola kantin.

4. Produksi Omron Manufacturing Indonesia (OMI)

Melakukan proses produksi semua produk untuk customer PT Omron

Manufacturing Indonesia serta PT Honda Lock Indonesia.

5. Produksi Liquid Coin Division (LBD)

Melakukan proses produksi semua produk untuk customer PT Panasonic

Gobel Energy Indonesia serta PT FDK Indonesia.

6. Tool and Die Engineering :

Melakukan perawatan dan pemeliharaan atas semua mesin atau peralatan

yang dibutuhkan selama proses produksi dan mengatur seluruh kegiatan

perusahaan yang berhubungan dengan perawatan segala sarana dan

prasarana perusahaan.

7. Quality Assurance

Page 15: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

15

1) Process Quality Control (PQC)

Memastikan proses produksi berjalan sesuai SOP agar menghasilkan produk

yang sesuai standar perusahaan.

2) Outgoing Quality Control Omron Manufacturing Indonesia (OQC OMI)

Melakukan inspeksi produk jadi untuk customer PT Omron Manufacturing

Indonesia dan PT Honda Lock Indonesia.

3) Outgoing Quality Control Liquid Coin Division (OQC LBD)

Melakukan inspeksi produk jadi untuk customer PT Panasonic Gobel Energy

Indonesia dan PT FDK Indonesia.

8. Production Planning and Inventory Control (PPIC)

1) PPIC :

Merencanakan dan mengendalikan rangkaian proses produksi agar berjalan

sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan serta mengendalikan jumlah

inventory agar sesuai dengan kebutuhan yang ada.

2) Ekspor/Impor :

Bertanggungjawab atas semua hal yang berhubungan dengan ekspor/impor

barang yang keluar dan masuk perusahaan.

3) Delivery :

Menyiapkan semua barang yang akan dikirim ke customer beserta dokumen

yang diperlukan.

2.6 Produk PT Astom Indonesia

1. Bending Process

2. Burring Process

Page 16: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

16

3. Coinning-Sizing Process

4. Drawing Process

5. Riveting Process

2.7 Customer PT Astom Indonesia

Perusahaan yang termasuk customer PT Astom Indonesia :

1. PT Omron Manufacturing of Indonesia

2. PT Panasonic Gobel Energy Indonesia

3. PT FDK Indonesia

4. PT Honda Lock Indonesia

5. PT Satnusapersada

Page 17: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

17

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

3.1 Deskripsi Unit Tempat Praktik Kerja Lapangan

3.1.1 Struktur Organisasi OQC LBD

3.1.2 Tugas Pokok

1. Leader :

1) Mengontrol seluruh aktivitas kerja dibagian OQC LBD.

2) Menginput daftar Quality Control Information kedalam sistem MRP

(Manufacture Resource Program) perusahaan serta mengontrol

penginputan laporan MRP yang dilakukan oleh Inspector dan Selector.

3) Menentukan judgment produk bermasalah.

4) Menyiapkan seluruh dokumen quality information yang diperlukan dalam

proses delivery produk.

5) Sebagai pengubung jika ada informasi kualitas baik dari proses produksi

dan PQC maupun informasi stok finish goods dari bagian delivery.

2. Penanggungjawab Shift :

1) Menentukan schedule pengerjaan produk harian untuk Inspector dan

Selector.

2) Bertanggungjawab atas seluruh aktivitas kerja dibagian OQC LBD terutama

saat shift 2.

3) Berwenang menentukan judgment produk bermasalah.

LEADER

PENANGGUNGJAWAB SHIFT

INSPECTOR SELECTOR

Page 18: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

18

4) Sebagai penghubung jika ada informasi kualitas baik dari proses produksi

dan PQC maupun informasi stok finish goods dari bagian delivery saat shift

2.

5) Menggantikan tugas Leader saat Leader tidak ada ditempat.

3. Inspector :

1) Melakukan inspeksi produk sesuai schedule harian yang dibuat

penanggungjawab shift.

2) Melakukan inspeksi produk sesuai Instruksi Kerja dan SOP.

3) Memerikasa ulang produk After Selection yang dilakukan oleh Selector.

4) Memberikan informasi kualitas produk kepada lawan shift.

5) Mencapai target inspeksi harian yaitu 55 lot dengan tetap mengutamakan

kualitas produk.

6) Membuat laporan hasil kerja harian inspector.

4. Selector :

1) Melakukan seleksi produk sesuai schedule harian yang dibuat oleh

penanggungjawab shift.

2) Melakukan seleksi produk sesuai Instruksi Kerja dan SOP.

3) Mencapai target seleksi harian.

4) Membuat laporan hasil kerja harian selector.

3.1.3 Prosedur Pengendalian Kualitas Produk dibagian Outgoing Quality

Control

1. Proses Persiapan Inspeksi

1) Ambil produk yang akan diinspek sesuai schedule harian dan tempatkan

pada area before inspection.

2) Ambil box hijau finish goods dan tempatkan pada pallet yang akan dipakai

menyimpan produk finish goods.

3) Siapkan tupperware inspeksi dan box NG.

4) S iapkan buku catatan, pulpen serta marking pen.

5) Bersihkan meja inspeksi, tupperware inspeksi dan box NG menggunakan

cairan alkohol.

6) Pastikan tidak ada part dan benda asing yang tertinggal dimeja inspeksi.

7) Siapkan sepasang sarung tangan dan latex, lalu bersihkan latex

menggunakan cairan alkohol.

Page 19: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

19

8) Siapkan manset tangan dan masker wajah, pastikan manset tangan dan

masker dalam keadaan bersih.

9) Gunakan sarung tangan serta latex, gunakan juga manset tangan dan

masker wajah dengan baik.

2. Proses Inspeksi Produk

1) Ambil produk yang akan diinspeksi secara berurutan sesuai nomor lot pada

area before inspection.

2) Perhatikan Instruksi Kerja produk terkait dan Limit Sample sebagai

panduan dalam melakukan proses inspeksi.

3) Lakukan inspeksi secara sampling sesuai level inpection yang berlaku

pada produk tersebut.

4) Jika hasil inspeksi tersebut tidak ditemukan masalah, Inspector berwenang

untuk melepas produk tersebut dengan membubuhi stempel “OQC Passed”

dikolom “Final Inspection/Staff OQC” pada part label.

5) Periksa kembali kesesuaian part label dengan aktual barang.

6) Jika saat inspeksi tersebut ditemukan 1 pcs NG, maka inspector

berwenang menghentikan proses inspeksi untuk nomor lot tersebut

walaupun jumlah sample yang dicek belum mencapai jumlah yang

ditentukan.

7) Inspector akan membuat laporan label merah yang menyatakan lot

tersebut NG dan membuat laporan QCI (Quality Control Information).

8) Untuk produk yang dinyatakan ditolak/NG akan ditindak lanjuti seperti

dalam instruksi kerja tentang pengendalian produk yang tidak sesuai pada

inspeksi akhir.

9) Untuk produk yang disubcontkan ke supplier, inspector akan melakukan

inspeksi visual dengan membuka plastik bag setelah produk tersebut

datang dari supplier.

10) Khusus untuk produk CR (PECGI),sample hasil inspeksi diambil

sebanyak 3 pcs dan disimpan ditempat yang telah ditentukan.

11) Untuk produk CR (coin) PECGI dilakukan pengecekan dindng sebanyak

315 pcs per lot secara visual dan 100 pcs menggunakan microscope untuk

lot awal produksi.

12) Untuk produk CR (coin) PECGI dilakukan pengecekan heikomi dan

heikodo after washig pada lot awal setiap tanggal produksi dengan sample

cek 100 pcs.

Page 20: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

20

SUBCONT SUPPLIER

13) Semua hasil inspeksi akhir akan diinput pada sistem MRP Cycle 2 dan

MRP cycle 3.

14) Part hasil inspeksi dipacking/sealing dan dimasukan kedalam box

pengiriman, kemudian diserahkan ke bagian Delivery.

3.1.4 Flowchart Inspeksi dan Pengujian Produk Akhir

PRODUCTION

INSPEKSI

NG

RETURN

SELECTION

SCRAP

FINISH GOODS

PACKING

OK

FOLLOW UP

SELECTION

REWORK

PROPOSAL

SCRAP

OK

NG

Page 21: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

21

3.1.5 Dokumen Yang Digunakan Di Bagian OQC

1) Form Quality Control Information ( QCI )

2) Form Label Merah ( Label NG )

Page 22: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

22

3.2 Deskripsi Aktivitas Praktik Kerja Lapangan

3.2.1 Teori Mengenai Tema Praktik Kerja Lapangan

Menurut kamus the Oxford American, kualitas adalah tingkatan atau level

dalam suatu keunggulan, sedangkan menurut American National Standart

Institute (ANSI) dan American Society for Quality Control (ASQC) kualitas

adalah sebuah totalitas fitur dan karakteristik suatu produk atau jasa yang

dinilai dari kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan. Josep Juran

mempunyai suatu pendapat bahwa: ”Quality is fitness for use”yang bila

diterjemahkan secara bebas berarti kualitas (produk) berkaitan dengan

enaknya barang tersebut digunakan.

Kualitas yang baik menurut produsen adalah apabila produk yang

dihasilkan oleh perusahaan telah sesuai dengan spesifikasi yang telah

ditentukan oleh perusahaan. Sedangkan kualitas yang jelek adalah apabila

produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi standar yang telah

ditentukan serta menghasilkanproduk rusak.

Kualitas dapat diartikan dalam banyak cara, tergantung dari siapa yang

mendefinisikan dan tergantung dari produk atau jasa yang terkait. Kualitas

yang baik menurut sudut pandang konsumen adalah jika produk yang dibeli

tersebut sesuai dengan keinginan. Memiliki sifat yang sesuai dengan

kebutuhan dan setara dengan pengorbanan yang dikeluarkan oleh konsumen.

Apabila kualitas produk tersebut tidak dapat memenuhi keinginan dan

kebutuhan konsumen, maka mereka akan menganggapnya sebagai produk

yang berkualitas jelek.

Kualitas produk merupakan segala sesuatu yang diinginkan dan

dikehendaki pelanggan. Oleh karena itu, produk atau jasa yang dihasilkan

harus terjangkau harganya dan kualitasnya bagus, sehingga pelanggan puas

dan tetap loyal terhadap produk atau jasa yang dihasilkan, tanpa mengurangi

nilai profit perusahaan.

Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan

bahwa kualitas adalah totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang

menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang

tampak jelas maupun tersembunyi (Haizer & Render, 2008).

Dimensi-dimensi dalam kualitas menurut (Montgomery, 2010) adalah:

1. Kinerja (performance), yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti yang

menjadi peertimbangan oleh konsumen dalam membeli produk tersebut.

Page 23: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

23

2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder

atau pelengkap. Karakteristik ini biasanya dilihat oleh konsumen sebagai nilai

fleksibilitas atau kemampuan mereka dalam memilih fitur tambahan atau

pelengkap yang ada pada produk yang akan mereka beli.

3. Kehandalan (reliability), yaitu dimensi kualitas yang menunjukkan

kemungkinan suatu produk dapat berfungsi dengan baik dalam suatu periode

waktu tertentu, biasanya diukur dengan menggunakan waktu rata-rata

kegagalan. Kehandalan merupakan karakteristik yang menggambarkan

tingkat penggunaan dari sebuah produk.

4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification), yaitu sejauh

mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah

ditetapkan sebelumnya. Karakteristik ini dapat mengukur persentase produk

yang tidak sesuai dengan spesifikasi kualitas yang ditetapkan.

5. Daya tahan (durability), yaitu dimensi yang berkaitan dengan umur suatu

produk, biasanya diukur dari waktu daya tahan produk tersebut, dimana

produk tersebut lebih baik diganti daripada diperbaiki..

6. Kemampuan pelayanan (serviceability), meliputi kecepatan, kompetensi,

kenyamanan, mudah direparasi, penanganan keluhan yang memuaskan.

Serviceability dilihat dari kesiapan dan kemudahan suatu produk pada saat

diperbaiki ketika terjadi kerusakan.

7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Kualitas yang

dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta

tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

Pengendalian kualitas menurut (Gaspersz, 2011) adalah suatu aktivitas yang

berorientasi pada tindakan pencegahan kerusakan, dan bukan berfokus pada

upaya untuk mendeteksi kerusakan saja, sedangkan menurut (Assauri, 2009)

pengendalian kualitas adalah suatu usaha untuk mempertahankan mutu atau

kualitas dari barang yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi produk yang

telah ditetapkan berdasarkan kebijakan pimpinan perusahaan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pengendalian kualitas adalah suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan dalam

rangka mencegah terjadinya kerusakan atau ketidaksesuaian kualitas

sebagiamana mestinya yang telah ditetapkan. Adanya pengendalian kualitas

diharapkan perusahaan dapat meminimalisir terjadinya produk cacat diluar batas

Page 24: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

24

yang diinginkan, sehingga perusahaan juga dapat mempertahankan kualitas dari

produk yang dihasilkan.

Beberapa tujuan dari dilakukannya pengendalian kualitas menurut (Assauri,

2009) diantaranya adalah:

1. Agar barang yang dihasilkan bisa mencapai target kualitas yang telah

ditetapkan oleh perusahaan.

2. Mengusahakan agar biaya pemeriksaan dapat menjadi seminimal mungkin.

3. Mengusahakan agar biaya desain produk dan proses dengan menggunakan

kualitas produksi tertentu dapat menjadi seminimal mungkin.

4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi seminimal mungkin.

Berdasarkan tujuan pengendalian kualitas di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa pengendalian kualitas bertujuan untuk mendapatkan jaminan bahwa

kualitas produk maupun jasa yang dihasilkan akan sesuai dengan standar

kualitas yang telah ditetapkan dengan mengoptimalkan pengeluaran agar

seminimal mungkin. Selain pada pengendalian kualitas produk yang dihasilkan,

beberapa faktor lain yang perlu dikendalikan dalam proses produksi adalah

adanya loss production.

Loss production dapat berdampak pada perusahaan kesil dan besar, biasanya

hal ini terjadi akibat adanya masalah yang timbul selama proses produksi rutin

berlangsung (Hirsh, 2010). Adanya penambahan waktu proses, atau jumlah

produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan permintaan, adanya kerusakan yang

terjadi pada mesin produksi, kurangnya pasokan bahan baku, adanya human

error, cuaca yang tidak mendukung dan masalah lainnya yang terdapat pada

perusahaan itu sendiri dengan kemampuan pengendalian yang dimilikinya.

Terjadinya loss production dapat diminimalkan melalui langkah-langkah

penanganan yang tepat dan strategi perbaikan yang baik.

Masalah-masalah yang biasanya terjadi dan menyebabkan loss

production adalah sebagai berikut :

1. Masalah downtime

Berdasarkan kejadian pada proses manufaktur, masalah downtime yang

menyebabkan kerugian yang paling besar adalah akibat kerusakan pada

mesin produksi, kurangnya bahan baku, dan masalah lain yang terkait dengan

operasional selama proses produksi sedang berlangsung. Produksi dapat

berhenti berjalan apabila mesin atau peralatan pendukung rusak atau tidak

bekerja sebagaimana mestinya akibat tidak dilakukan pemeliharaan atau

Page 25: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

25

perbaikan dengan baik, dan bila dibutuhkan setting ulang mesin, maka akan

membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses tersebut.

2. Masalah kecepatan produksi

Kecepatan dalam proses produksi dapat terhambat akibat frekuensi terjadinya

stop-start yang sering yang menyebabkan alur proses produksi menjadi tidak

seimbang secara keseluruhan. Hal ini termasuk akibat adanya kesalahan

seperti komponen yang macet dan kecelakaan yang terjadi, misalnya adanya

barang yang jatuh dan menutupi sensor mesin yang menghambat akses

pengiriman.

Vorne mencatat bahwa kejadian ini biasanya dapat berlangsung kurang dari

lima menit dan tidak memerlukan proses perbaikan, namun waktu tersebut

dapat bertambah dalam waktu terjadinya loss production yang berakibat pada

waktu produksi berkurang karena digunakan untuk proses perbaikan mesin.

3. Rejected product

Akibat dari kerusakan mesin atau peralatan pendukung produksi lainnya serta

kesalahan dalam proses produksi, sejumlah besar produk mengalami

penurunan kualitas yang menjadikannya tidak sesuai dengan standar produk

yang ditetapkan sehingga terjadi rejected product. Hal ini dapat terjadi apabila

setup mesin tidak dilakukan dengan benar atau pemanasan mesin belum

cukup sebelum proses produksi berlangsung.

Penurunan kualitas juga dapat terjadi akibat adanya kesalahan manusia atau

human error terutama yang terkait dengan proses produksi atau perakitan

yang ditangani oleh manusia itu sendiri. Rejected product menyebabkan

produk dapat dibuang atau dilakukan proses ulang (rework). Mengidentifikasi

kapan terjadinya rejected product dapat dilakukan misalnya dengan melihat

pada saat waktu satu shift atau periode proses produksi tertentu, hal ini dapat

membantu dalam menentukan pola yang menyebabkan munculnya masalah

dan mencegah terjadinya hal serupa kedepannya.

4. Tindakan pencegahan

Mengidentifikasi jadwal perbaikan, waktu setup mesin dan elemen produksi

lainnya dapat mencegah terjadinya masalah. Proses produksi dengan konsep

”lean” dengan tujuan menghilangkan limbah yang timbul dengan cara, pada

saat terjadinya masalah, proses produksi dihentikan untuk mencegah adanya

penurunan pada kualitas produk yang dihasilkan.

Page 26: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

26

Berdasarkan masalah-masalah yang menyebabkan terjadinya loss

production, dapat diketahui bahwa yang termasuk kedalam loss production itu

sendiri adalah:

1. Produk akhir yang cacat atau rejected product

2. Sisa hasil produksi yang berlebih

3. Sisa bahan baku yang tidak terpakai

4. Produk yang diproses ulang (rework)

5. Produk cacat akibat rusak mesin

3.2.2 Deskripsi Jurnal Harian Praktik Kerja Lapangan

Praktik kerja lapangan merupakan salah satu sarana bagi mahasiswa

untuk dapat mengaplikasikan dan membandingkan teori yang telah diperoleh dari

proses perkuliahan ke dalam dunia kerja serta untuk mendapatkan pengalaman

di dunia kerja yang sesungguhnya. Penulis melaksanakan praktik kerja pada PT

Astom Indonesia selama empat minggu yang terhitung 20 hari kerja, mulai

tanggal 01 April 2019 sampai 30 April 2019. Selama melaksanakan praktik kerja

penulis melakukan kegiatan yang biasa dilakukan oleh member Outgoing Quality

Control.

Selama melaksanakan praktik kerja dalam waktu empat minggu, penulis

ditempatkan di bagian Outgoing Quality Control Liquid Coin Division (OQC LBD)

yang kegiatannya terkait dengan judul laporan penulis yaitu mengenai Prosedur

Pengendalian Kualitas Produk Pada Bagian Outgoing Quality Control Liquid Coin

Division PT Astom Indonesia.

Adapun kegiatan yang penulis lakukan selama pelaksanaan praktik kerja

adalah sebagai berikut:

1. Perkenalan dan orientasi tempat praktik kerja

Perkenalan dan penyesuaian diri terhadap tempat praktik kerja serta kepada

para pegawai yang berada di PT Astom Indonesia. Kegiatan ini dilakukan

pada hari pertama pelaksanaan praktik kerja.

2. Melaksanakan senam pagi dan meeting bersama

Seluruh pegawai serta mahasiswa praktik kerja diwajibkan untuk

melaksanakan senaml pagi pada pukul 07.30. Meeting pagi dilaksanakan

setiap hari sebagai pelaksanaan aturan dan tata tertib yang telah ditetapkan

oleh perusahaan sebagai wujud kedisiplinan. Meeting juga dilakukan setiap

kali pergantian shift disetiap departemen. Meeting juga digunakan sebagai

Page 27: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

27

sarana penyampaian informasi kepada seluruh peserta meeting mengenai

suatu kejadian atau rencana maupun hasil pelaksanaan suatu program

perusahaan.

3. Penulis melakukan inspeksi produk sesuai shedule pengerjaan produk harian

yang dibuat oleh penanggung jawab shift. Setiap hari penulis diberi target

inspeksi sebanyak 55 lot dengan catatan produk yang diinspeksi termasuk

dalam level “Normal” inspeksi.

4. Pada hari tertentu Penulis juga diberi schedule untuk melakukan inspeksi atau

pengecekan produk after seleksi yang dilakukan oleh Selector.

5. Penulis melakukan aktivitas persiapan bekerja pada saat awal jam kerja dan

pada saat akhir bekerja penulis juga diwajibkan memeriksa hasil inputan

laporan pada sistem MRP serta melakukan 5S diarea bekerja. Hal-hal yang

diperiksa diakhir jam kerja yaitu ketepatan input laporan disistem MRP cycle 2

dan MRP cycle 3, serta ketepatan nomor lot yang diinput dengan aktual

barang yang diinspeksi.

6. Pada saat meeting pergantian shift penulis juga berkewajiban menyampaikan

kepada seluruh member OQC LBD jika ada informasi kualitas produk yang

dikerjakan pada hari tersebut.

3.2.3 Pembahasan Permasalahan Praktik Kerja Lapangan

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, penulis mendapatkan banyak

sekali ilmu dan pengalaman yang sangatberguna pada dunia kerja, terutama di

dalam bidang quality control. Namun demikian dalam pelaksanaan kegiatan

praktek kerja ini, penulis juga menemui beberapa kendala dan kekurangan

perusahaan yaitu pada saat ditemukan produk NG yang berturut-turut sehingga

menghambat proses inspeksi produk, hal tersebut juga menambah pekerjaan

Inspector yaitu harus membuat laporan label merah, membuat laporan QCI serta

memisahkan produk NG tersebut dan hal itu tentunya membuat target inspeksi

harian Inspector tidak tercapai.

3.3 Kompetensi Yang Didapatkan Setelah Melaksanakan Praktik Kerja

Lapangan

Kompetensi yang didapatkan Penulis selama melaksanakan Praktik Kerja

Lapangan adalah mengenai sistem pengendalian internal perusahaan khususnya

Page 28: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

28

dibidang kualitas produk. Penulis juga mendapat kompetensi mengenai sistem

persediaan barang yang didapat melalui sistem MRP perusahaan.

3.4 Tantangan Selama Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan

Tantangan yang dialami penulis selama melaksanakan praktik kerja

lapangan adalah Penulis dituntut untuk sangat teliti dalam melakukan proses

inspeksi produk, Penulis dituntut untuk dapat mendeteksi adanya NG pada

produk yang diinspeksi karena Inspector adalah tahap akhir pengecekan produk

sebelum masuk kebagian finish goods. Penulis juga dituntut untuk tidak

melakukan kesalahan pada saat proses input laporan ke sistem MRP

perusahaan karena jika terjadi kesalahan akan berpengaruh pada sistem

persediaan barang perusahaan.

Jadi penulis sebagai Inspector bertanggungjawab atas kualitas produk

dan informasi yang diinput pada sistem MRP perusahaan.

Page 29: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

29

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan kegiatan Paktik Kerja Lapangan ini, Penulis

mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu. Jika diperkuliahan diajarkan

bermacam-macam teori, maka ketika Praktik Kerja Lapangan teori itu akan

digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan suatu kegiatan (Praktik).

Kesimpulan dari Praktik Kerja Lapangan yang Penulis laksanakan di PT

Astom Indonesia ini antara lain :

1. Inspeksi adalah tahap terakhir pengecekan kulitas produk sebelum masuk

ke bagian finish goods.

2. Sistem persediaan barang yang digunakan di PT Astom Indonesia adalah

FIFO (First In First Out) dimana produk akan dikerjakan dan dikirim sesuai

urutan tanggal produksi, kecuali produk-produk NG yang harus masuk

proses selection atau return to supplier.

3. Praktik Kerja Lapangan ini menjadi tahap persiapan awal Penulis sebelum

masuk ke dunia kerja yang sesungguhnya.

4. Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Penulis juga mendapat

pengetahuan mengenai etika dalam bekerja, seperti kedisiplinan, praktik

5S serta cara bersosialisasi dengan rekan kerja dalam satu departemen

maupun departemen lain.

4.2 Saran

Berdasarkan pengamatan selama praktik kerja, ada beberapa saran

yang dapat penulis sampaikan berkaitan dengan prosedur pengendalian

kualitas produk demi peningkatan pelaksanaan pekerjaan, diantaranya :

1. Pada saat meeting bersama sebaiknya seluruh karyawan diwajibkan

untuk mencatat hasil meeting terutama yang berkaitan dengan informasi

kualitas produk untuk menghindari terjadinya kesalahan perlakuan pada

produk tertentu dikarenakan faktor human eror.

2. Meningkatkan pengendalian mutu setiap tahapan proses produksi secara

cermat dan efisien mengingat setiap tahap produksi saling mempengaruhi

khususnya terhadap mutu dan kualitas produk serta produktivitas

Inspector.

Page 30: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

30

DAFTAR PUSTAKA

http://[email protected]

https://media.neliti.com/media/publications

Page 31: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

31

LEMBAR PERSETUJUAN PKL

NAMA : Dita Amelia

NIM : 221610085

PROGRAM STUDI : D III Akuntansi

TEMPAT MAGANG : PT. ASTOM INDONESIA

Bekasi, 25 Mei 2019

Disetujui Oleh,

Manager Personalia, Dosen Pembimbing,

Noordin Taufik Hidayat.,SE.,M.Si

NIDN: 04260426102

Page 32: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

32

JURNAL KEGIATAN HARIAN

Nama Mahasiswa : Dita Amelia

Bagian : Quality Control (QC/QA)

No Hari Tanggal Pekerjaan yang Dilakukan

Paraf

Supervisor/

Mentor PKL

1 Senin 25 Maret 2019

- Briefing Pagi

- Inspek Produk

- Membuat Laporan QCI

- Membuat Limit Sample

- Input Data

- Cek Laporan MRP

- Meeting Sore

2 Selasa 26 Maret 2019

- Briefing Pagi

- Inspek Produk

- Membuat Limit Sample

- Input Data

- Cek Laporan MRP

- Meeting Sore

3 Rabu 27 Maret 2019

- Briefing Pagi

- Inspek Produk

- Input Data

- Cek Laporan MRP

- Meeting Pagi

4 Kamis 28 Maret 2019

- Briefing

- Inspek Produk

- Input Data

- Cek Laporan MRP

- Meeting Sore

Page 33: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

33

5 Jum’at 29 Maret 2019

- Briefing dan 5S

- Inspek Produk

- Membuat Laporan QCI

- Membuat Label Merah

(Hasil Pendingan)

- Input Data

- Cek Laporan MRP

- Meeting Sore

6 Sabtu 30 Maret 2019 LIBUR

7 Minggu 31 Maret 2019 LIBUR

8

Senin 1 April 2019

- Briefing Pagi

- Inspek Produk

- Input Data

- Membuat Laporan QCI

- Cek Laporan MRP

- Meeting Sore

9 Selasa 2 April 2019

- Briefing Pagi

- Inspek Produk

- Input Data

- Cek Laporan MRP

- Meeting Sore

10 Rabu 3 April 2019 LIBUR ISRA MI’RAJ

Page 34: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

34

11 Kamis 4 April 2019

- Briefing Pagi

- Inspek Produk

- Input Data

- Cek Laporan MRP

- Meeting Pagi

12 Jum”at 5 April 2019

- Briefing dan 5S

- Inspek Produk

- Membuat Laporan QCI

- Membuat Label Merah

(Hasil Pendingan)

- Input Data

- Cek Laporan MRP

- Meeting Pagi

13 Sabtu 6 April 2019 LIBUR

14 Minggu 7 April 2019 LIBUR

15 Senin 8 April 2019

- Briefing Pagi

- Inspek Produk

- Membuat Limite Sample

- Input Data

- Cek Laporan MRP

- Meeting Sore

16 Selasa 9 April 2019

- Briefing Pagi

- Inspek Produk

- Input Data

- Meeting Sore

Page 35: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

35

17 Rabu 10 April 2019

- Briefing Pagi

- Inspek Produk

- Input Data

- Membuat Laporan QCI

- Cek Laporan MRP

- Meeting Pagi

18 Kamis 11 April 2019

- Briefing Pagi

- Inspek Produk

- Input Data

- Membuat Limite Sample

- Cek Laporan MRP

- Meeting Sore

19 Jum”at 12 April 2019

- Briefing Pagi dan 5S

- Inspek Poduk

- Input Data

- Cek Laporan MRP

- Meeting Sore

20 Sabtu 13 April 2019 LIBUR

21 Minggu 14 April 2019 LIBUR

22 Senin 15 April 2019

- Briefing Pagi

- Inspek Produk

- Input Data

- Meeting Sore

Page 36: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

36

23 Selasa 16 April 2019

- Briefing Pagi

- Inspek Produk

- Input Data

- Membuat Laporan QCI

- Cek Laporan MRP

- Meeting Sore

24 Rabu 17 April 2019 LIBUR PEMILU 2019

25 Kamis 18 April 2019

- Briefing Pagi

- Inspek Produk

- Input Data

- Cek Laporan MRP

- Meeting Sore

26 Jum”at 19 April 2019

- Briefing Pagi dan 5S

- Inspek Produk

- Input Data

- Cek Laporan MRP

- Meeting Sore

27 Sabtu 20 April 2019 LIBUR

28 Minggu 21 April 2019 LIBUR

29 Senin 22 April 2019

- Briefing Pagi

- Inspek Produk

- Input Data

- Meeting Sore

Page 37: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

37

30 Selasa 23 April 2019

- Briefing Pagi

- Inspek Produk

- Membuat Laporan QCI

- Membuat Label Merah

(Hasil Pendingan)

- Cek Laporan MRP

- Meeting Sore

31 Rabu 24 April 2029

- Briefing Pagi

- Inspek Produk

- Input Data

- Membuat Limite Sample

- Cek Laporan MRP

- Meeting Sore

32 Kamis 25 April 2019

- Briefing Pagi

- Inspek Produk

- Input Data

- Cek Laporan MRP

- Meeting Sore

Page 38: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

38

NILAI TEMPAT PKL

Nama Mahasiswa : Dita Amelia

NIM : 221610009

Program Studi : D III Akuntansi

No Komponen yang Dinilai Angka

A Penguasaan dan Penerapan Keilmuan

B Keterampilan

C Kepribadian :

1. Sikap

2. Kedisiplinan

3. Kehadiran

4. Kerja Sama

5. Kejujuran

6. Tanggung Jawab

7. Inisiatif

8. Penampilan & Cara Berpakaian

Jumlah

Page 39: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

39

Rata-rata Nilai

Bekasi, 25 April 2019

Supervisor QC,

Catatan :

Angka dari 0 - 100

Page 40: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

40

NILAI PEMBIMBING PKL

Nama Mahasiswa : Dita Amelia

NIM : 221610009

Program Studi : D III Akuntansi

Tempat PKL : PT. Astom Indonesia

No Komponen yang Dinilai Angka

A Isi, Materi dan Teknik Penulisan Laporan

B Jurnal Pembimbingan PKL

C Jurnal Harian Kegiatan PKL

D Sikap dan Kepribadian

E Nilai Akhir (A+B+C+D)

F Rata –rata nilai (E/4)

Catatan :

Angka dari 0 - 100

Bekasi, 25 April 2019

Page 41: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

41

NILAI AKHIR PKL

Nama Mahasiswa : Dita Amelia

NIM : 221610009

Program Studi : D III Akuntansi

Tempat PKL : PT. Astom Indonesia

No Penilai Angka Huruf

A Nilai Tempat PKL

B Nilai Dosen Pembimbing PKL

C Jumlah Nilai

D Nilai Akhir (C/2)

Bekasi, 25 April 2019

Pembimbing PKL

Taufik Hidayat.,SE.,M.Si

NIDN: 04260426102

Mengetahui,

Kaprodi D3 Akuntansi

Dian Sulistyorini Wulandari. SE., M.si.,Ak.,CA

NIDN : 0401048501

Page 42: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

42

Kuesioner Evaluasi PKL

Nama Pengisi :

Tempat/ Perusahaan : PT. ASTOM INDONESIA

Tanggal Pengisian : 25 April 2019

Pertanyaan Jawaban

Apakah Bapak/Ibu merasa terbantu dengan adanya mahasiswa

magang Program D3 STIE Pelita Bangsa ? a. YA

b. TIDAK

Bagaimanakah penilaian Bapak/Ibu terhadap mahasiswa

magang Program D3 STIE Pelita Bangsa terkait dengan : SB B C K

a. Integritas (etika dan moral) ....................................

b. Keahlian/keterampilan ...........................................

c. Bahasa Inggris ......................................................

d. Penggunaan teknologi informasi .............................

e. Komunikasi ...........................................................

f. Kerjasama tim .......................................................

g. Pengembangan diri ................................................

Apakah Bapak/Ibu merasa puas dengan kinerja mahasiswa

magang Program D3 STIE Pelita Bangsa ? a. YA

b. TIDAK

Apakah Bapak/Ibu menginginkan pelaksanaan magang

mahasiswa Program D3 STIE Pelita Bangsa diperpanjang? a. YA

b. TIDAK

Berapa lamakah idealnya magang mahasiswa Program D3 STIE

Pelita Bangsa dilaksanakan di perusahaan/instansi Bapak/Ibu?

a. 1 BULAN

b. 2 BULAN

c. 3 BULAN

Pada periode apakah magang mahasiswa Program D3 STIE

Pelita Bangsa sebaiknya dilaksanakan di perusahaan/instansi

Bapak/Ibu?

a. Juli-Agustus

b. Januari-Februari

c. .........................

Berapakah jumlah mahasiswa magang D3 Akuntansi yang

sebaiknya ditempatkan pada perusahaan/instansi Bapak/Ibu? ........... orang

Untuk masa yang akan datang, apakah dimungkinkan untuk

membuat kerja sama kemitraan secara formal dengan

perusahaan/instansi Bapak/Ibu berkaitan dengan pelaksanaan

magang mahasiswa Program Diploma 3 STIE Pelita Bangsa ?

a. YA

b. TIDAK

Bila dibutuhkan, apakah Bapak/Ibu bersedia memberikan kuliah

umum di Program Diploma 3 STIE Pelita Bangsa untuk

memberikan pengalaman praktis terkait area pekerjaan di

a. YA

b. TIDAK

Page 43: LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Prosedur

43

Keterangan :

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

Supervisor QC,

perusahaan/instansi Bapak/Ibu

Apakah ada diantara mahasiswa magang Program D3 STIE

Pelita Bangsa yang memenuhi kriteria untuk diterima bekerja di

perusahaan Bapak/Ibu setelah meraka lulus?

a. YA

b. TIDAK