4
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV.49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424 021-5228371 Faksimile: 022-7216444, 021-5228372 E-mail: [email protected] Nomor : 2401/45/BGL.V/2010 25 November 2010 Sifat : Segera Lampiran : - Hal : Laporan Aktivitas G. Merapi 24 November 2010 pukul 00:00-24:00 WIB Yang terhormat, Yang terhormat, 1. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana 2. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta 3. Gubernur Jawa Tengah 4. Bupati Sleman 5. Bupati Magelang 6. Bupati Klaten 7. Bupati Boyolali Bersama ini disampaikan laporan aktivitas G. Merapi tanggal 24 November 2010 pukul 00:00 sampai dengan pukul 24:00 WIB. I. Hasil Pemantauan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pukul 00:00-24:00 WIB erupsi masih berlangsung meski dengan intensitas yang menurun. Berikut disajikan rangkuman hasil pemantauan terkini, meliputi data pemantuan secara instrumental dan visual. 1. Kegempaan Berdasarkan hasil pemantauan kegempaan diperoleh jumlah kegempaan sebagai berikut: Jenis Gempa 22 Nov 2010 23 Nov 2010 24 Nov 2010 00:00-24:00 WIB 00:00-24:00 WIB 00:00-24:00 WIB Vulkanik 17 17 18 MP 49 41 50 LF - - - Tremor beruntun beruntun beruntun Guguran 20 27 18 AP (Awanpanas) 5 - - Tektonik 1 3 6

Laporan Aktiiviitas G. Merapi Tanggal 24 November 2010 pukul 00:00-24:00

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Aktiiviitas G. Merapi Tanggal 24 November 2010 pukul 00:00-24:00

Citation preview

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BADAN GEOLOGI

JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122

JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV.49 JAKARTA 12950

Telepon: 022-7212834, 5228424 021-5228371 Faksimile: 022-7216444, 021-5228372 E-mail: [email protected]

Nomor : 2401/45/BGL.V/2010 25 November 2010Sifat : SegeraLampiran : -Hal : Laporan Aktivitas G. Merapi 24 November 2010 pukul 00:00-24:00 WIB

Yang terhormat,Yang terhormat,

1. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana 2. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta3. Gubernur Jawa Tengah4. Bupati Sleman5. Bupati Magelang6. Bupati Klaten7. Bupati Boyolali

Bersama ini disampaikan laporan aktivitas G. Merapi tanggal 24 November 2010 pukul 00:00 sampai dengan pukul 24:00 WIB.

I. Hasil Pemantauan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pukul 00:00-24:00 WIB erupsi masih berlangsung meski dengan intensitas yang menurun.

Berikut disajikan rangkuman hasil pemantauan terkini, meliputi data pemantuan secara instrumental dan visual.

1. Kegempaan

Berdasarkan hasil pemantauan kegempaan diperoleh jumlah kegempaan sebagai berikut:

Jenis Gempa 22 Nov 2010 23 Nov 2010 24 Nov 201000:00-24:00 WIB 00:00-24:00

WIB00:00-24:00 WIB

Vulkanik 17 17 18MP 49 41 50LF - - -

Tremor beruntun beruntun beruntunGuguran 20 27 18

AP (Awanpanas) 5 - -Tektonik 1 3 6

2. Visual

Kabut dan mendung mendominasi visual di semua pos pemantauan G. Merapi sejak dini hari hingga malam hari. Hujan tercatat di semua pos pengamatan dengan intensitas rendah hingga tinggi mulai pukul 13:40-15:10 WIB dan terdengar suara gemuruh dengan intensitas lemah. Saat cuaca cerah, teramati asap berwarna putih hingga kecoklatan bertekanan lemah dengan tinggi 300 m condong ke Barat hingga Barat Laut pada pukul 04:31-05:05 WIB.

Asap dengan tinggi 200 m condong ke Barat Laut terekam di CCTV Deles dan Museum pukul 00:21 WIB. Pagi hari hingga siang hari cuaca tampak kabut dan mendung. Terekam hujan dengan intensitas tinggi mulai pukul 13:37 WIB. Pukul 23:47 WIB, terekam api diam dan asap bertekanan lemah, condong ke Barat dengan tinggi 300 m dari CCTV Deles.

II. Awas Lahar

Secara umum, endapan lahar telah teramati di semua sungai yang berhulu di puncak G. Merapi dari arah Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, hingga Barat Laut, meliputi K. Woro, K. Gendol, K. Kuning, K. Boyong, K. Bedog, K. Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K. Tringsing, dan K. Apu.

III. Kesimpulan

Berdasarkan pemantauan instrumental dan visual, aktivitas G. Merapi masih tinggi. Maka stastus aktivitas G. Merapi pada tingkat AWAS (Level 4). Ancaman bahaya langsung erupsi G. Merapi berupa awanpanas dan ancaman tidak langsung berupa lahar.

Terhitung tanggal 19 November 2010 pukul 12:00 WIB, wilayah yang aman bagi para pengungsi adalah sebagai berikut: Kab. Sleman: sebelah Timur K. Boyong di luar 15 km, sebelah Barat K. Boyong di luar 10 km dari puncak G. Merapi. Kab. Magelang di luar 10 km dari puncak G. Merapi. Kab. Boyolali di luar 5 km dari puncak G. Merapi. Kab Klaten di luar 10 km dari puncak G. Merapi.

IV. Rekomendasi

Sehubungan masih tingginya aktivitas vulkanik G. Merapi dan status masih ditetapkan pada level Awas, maka direkomendasikan sebagai berikut:

1. Tidak ada aktivitas penduduk di sekitar alur sungai (ancaman bahaya awanpanas dan lahar) yang berhulu di G. Merapi sektor Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat dan Barat Laut meliputi, K. Woro, K. Gendol, K. Kuning, K. Boyong, K. Bedog, K. Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K. Trising, dan K. Apu.

2. Ancaman bahaya erupsi G. Merapi untuk masing-masing wilayah kabupaten sebagai berikut:

No. Kabupaten

Ancaman Bahaya Erupsi G. Merapidalam radius dari puncak (km)

1Sleman Sebelah Barat K. Boyong 10

Sebelah Timur K. Boyong 152 Magelang 103 Boyolali 54 Klaten 10

Ancaman bahaya lahar adalah wilayah yang berada pada jarak 300 m dari bibir semua sungai yang berhulu di puncak G. Merapi dari arah Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat hingga Barat Laut meliputi, K. Woro (Kab. Klaten), K. Gendol, K. Kuning, K. Boyong (Kab. Sleman), K. Bedog, K. Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K. Trising (Kab. Magelang), dan K. Apu (Kab. Boyolali).

3. Masyarakat di sekitar G. Merapi agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten setempat dalam upaya penyelamatan diri dari ancaman bahaya erupsi G. Merapi.

4. Untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya kawasan landaan awanpanas, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi senantiasa berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.

5. Masyarakat diminta tidak panik dan terpengaruh dengan isu yang beredar mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas G. Merapi dan tetap mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat yang selalu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

6. Pemerintah daerah diharapkan melakukan diseminasi tentang aktivitas terikini G. Merapi yang disampkaikan dalam laporan ini.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Tembusan:

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral

2. Kepala Badan Geologi

3. Sekretaris Badan Geologi

4. Direktur Manajemen Pencegahan dan Penanggulangan Bencana, KEMENDAGRI

5. Deputi I Menko Kesra Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial

6. Biro Hukum dan Humas, KESDM

7. Mabes TNI

8. Pusat Data dan Informasi, KESDM

9. Kepala Pusat Krisis, Kementerian Kesehatan

10. Badan Kesbanglinmas, Provinsi DIY

11. Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Provinsi Jawa Tengah