Upload
others
View
32
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
0
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BEKASI TAHUN 2018
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BEKASI
Jl. Jenderal Ahmad Yani N0.1 Lt.4, Bekasi Telp/Fax. : 021-2808 8806/07
0
KATA PENGANTAR
Akuntabilitas merupakan hal penting yang dibutuhkan untk menjamin kapasitas
pemerintah yang legitimate, kredibel, akuntabel dan bisa dipertanggungjawabkan, oleh
sebab itu perlu disusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kota Bekasi Tahun
2018. LKIP menyajikan data dan informasi yang relevan bagi pembuat keputusan untuk
menilai keberhasilan ataupun kegagalan kinerja pelaksanaan fungsi pokok lembaga
pemerintahan.
Penyusunan LKIP juga merupakan salah satu bentuk implementasi sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah untuk mendorong terwujudnya
kepemerintahan yang baik. Untuk itu, kami berharap LKIP ini dapat menjadi acuan
pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi
di tahun yang akan datang.
Bekasi, Februari 2019 Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Luthfi, S.Sos., M.Si NIP. 19651112 199011 1 001
0
Daftar Isi
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………..……..… 1
1.1. Latar Belakang…………………………………………………………………………………………….………. 1
1.2. Tugas Pokok dan Fungsi ……………………………………………………………………………………… 1
1.3. Sistematika Penulisan ……………………………………………….……………………………………….. 5
BAB II PERENCANAAN KINERJA ………………………………………………………………………….…….……….. 6
2.1 Rencana Strategis 2013-2018 …………………………………………………………………………… 6
2.1.1 Visi dan Misi ……………………………………………………………………………………………. 6
2.1.2 Tujuan ……………………………………………………………………………………………………. 8
2.2 Sasaran Strategis ………………………………………………………………………………………..….. 8
2.3 Penetapan Kinerja Tahun 2018 ……………………………………………………………………….. 13
BAB III AKUNTABILITAS KERJA ……………………………………………………………………………………….……. 15
3.1. Capaian Kinerja DLH Tahun 2018 …………………………………….…………………………..……… 16
3.2. Pengukuran Kinerja Tahun 2018 ……………………………………….……………………………… 19
3.3. Analisa perbandingan capaian kinerja tahun 2014-2018 ..………………………………… 40
3.4. Realisasi Keuangan Tahun 2018 41
BAB IV PENUTUP …………………………………………………………………………………………………………….. 47
4.1. Capaian Kinerja Dinas Lingkungan Hidup 47
4.2. Rencana Tindak Lanjut 47
………………………………………………………………………..
0
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Sasaran strategis dan indikator kinerja Dinas Lingkungan Hidup 2013-2018 8
Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama dan Metode Penghitungan Capaian Kinerja 10
Tabel 2.3 Perjanjian kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi 2018 13
Tabel 2.4 Alokasi program dan anggaran Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018 13
Tabel 3.1 Capaian kinerja berdasarkan sasaran strategis Renstra DLH Tahun 2018 15
Tabel 3.2 Pengukuran capaian indikator kinerja utama berdasarkan program dan indikator kinerja program dalam RPJMD Tahun 2018
16
Tabel 3.3 Daftar inventarisasi data rekomendasi izin pembuangan air limbah cair (IPLC) 22
Tabel 3.4 Hasil evaluasi penilaian PROPERDA Tahun 2018 23
Tabel 3.5 Penyelesaian sengketa kasus pencemaran lingkungan tahun 2018 24
Tabel 3.6 Kampung iklim 32
Tabel 3.7 Jumlah zona/sel di TPA Sumur Batu 36
Tabel 3.8 Jumlah armada angkutan sampah 38
Tabel 3.9 Perbandingan capaian tahun 2013-2018 berdasarkan target RPJMD 40
Tabel 3.10 Realisasi anggaran berdasarkan indikator kinerja utama Kota Bekasi Tahun 2018 41
Tabel 3.11 Realisasi anggaran berdasarkan program dan kegiatan Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018
42
0
Daftar Gambar
Gambar 1.1 Struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup 4
Gambar 2.1 Visi Kota Bekasi 2013-2018 6
Gambar 2.2 Misi Kota Bekasi 2013-2018 7
Gambar 2.3 Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi 8
Gambar 3.1 Pengujian kualitas udara 19
Gambar 3.2 Pengujian kualitas udara 20
Gambar 3.3 Pencemaran air di Kali Bekasi 29
Gambar 3.4 Penutupan sampah di TPA dengan geomembran 34
Gambar 3.5 Peta lokasi TPA Sumur Batu 35
1
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Dalam menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan mendorong terciptanya
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka diperlukan perencanaan dan penerapan
sistem pertanggungjawaban yang tepat dan jelas secara efektif dan efisien. Berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, setiap SKPD menyusun rencana strategis sebagai dokumen perencanaan SKPD
untuk periode 5(lima) tahunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dokumen perencanaan SKPD mencakup dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas
Lingkungan Hidup 2018-2023, Dokumen Rencana Kerja (RENJA) Dinas Lingkungan Hidup,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Pertanggungjawaban
Pemerintah Daerah (LPPD), Laporan Keuangan dan Pertanggungjawaban (LKPj) dan Laporan
Keuangan.
Salah satu faktor penting untuk mencapai target kinerja yang terdapat dalam
dokumen perencanaan adalah aparatur perangkat daerah yang memiliki kapasitas dan
kapabilitas dalam bidang tugas sesuai tupoksi masing-masing serta professional dan
akuntabel. Oleh sebab itu, masing-masing perangkat daerah harus mampu
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya melalui laporan kinerja
yang disusun sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
1.2. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 76 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok Dan Fungsi Serta Tata Kerja pada Dinas Lingkungan Hidup
Kota Bekasi, Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok dalam penyelenggaraan
Pemerintahan bidang lingkungan hidup.
1
2
Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi sebagaimana diatur dalam
Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 76 Tahun 2016 Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi,
terdiri atas:
a. Kepala Dinas;
Mempunyai tugas memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan perumusan
kebijakan teknis dan pelaksanaan fungsi penunjangan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan Dinas yang meliputi bidang tata lingkungan, pengelolaan sampah
dan limbah B3, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup serta
penaatan dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup untuk mencapai visi dan misi
Dinas.
b. Sekretariat
Mempunyai tugas memimpin dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pelayanan
teknis administratif kegiatan dan ketatausahaan yang meliputi urusan Perencanaan,
Umum dan Kepegawaian serta Keuangan untuk mencapai tata kelola kesekretariatan
yang baik. Sekretariat membawahi :
1. Sub Bagian Perencanaan;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Tata Lingkungan
Mempunyai tugas memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan perumusan
kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Dinas yang meliputi inventarisasi RPPLH dan KLHS, kajian dampak lingkungan, dan
pemeliharaan lingkungan hidup untuk mencapai pelaksanaan teknis urusan di
bidangnya. Bidang Tata Lingkungan membawahi :
1. Seksi Inventarisasi RPPLH dan KLHS;
2. Seksi Kajian Dampak Lingkungan;
3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup.
d. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3;
Mempunyai tugas memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan perumusan
kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Dinas yang meliputi pengurangan sampah, penanganan sampah dan limbah B3 untuk
3
mencapai pelaksanaan teknis urusan di bidangnya. Bidang Pengelolaan Sampah dan
Limbah B3 membawahi :
1. Seksi Pengurangan Sampah;
2. Seksi Penanganan Sampah;
3. Seksi Limbah B3.
e. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.
Mempunyai tugas memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan perumusan
kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Dinas yang meliputi pemantauan lingkungan, pencemaran linkungan, dan kerusakan
lingkungan untuk mencapai pelaksanaan teknis urusan di bidangnya. Bidang
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup membawahi:
1. Seksi Pemantauan Lingkungan;
2. Seksi Pencemaran Linkungan;
3. Seksi Kerusakan Lingkungan.
f. Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.
Mempunyai tugas memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan perumusan
kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Dinas yang meliputi pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan, penegakan
hukum lingkungan, serta peningkatan kapasitas lingkungan hidup untuk mencapai
pelaksanaan teknis urusan di bidangnya.
1. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan;
2. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan;
3. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.
g. UPTD;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan bidang tenaga fungsional masing-
masing, sebagaimana Peraturan Perundang-undangan
4
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi
Jabatan Fungsional Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup
Kota Bekasi
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Kepala Sub Bagian Perencanaan
Kepala Sub Bagian Keuangan
Kepala Bidang Tata lingkungan
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Kerusakan
Lingkungan Hidup
Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas
Lingkungan Hidup
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
Kepala Seksi Pemeliharaan LH
UPTD Kebersihan (14 UPTD)
Kepala Seksi Kajian Dampak Lingkungan
Kepala Seksi Inventarisasi RPPLH dan
KLHS
Kepala Seksi Pencemaran Lingkungan
Kepala Seksi Pemantauan Lingkungan
Kepala Seksi Kerusakan Lingkungan
UPTD Hutan Kota
Kepala Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa
Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas LH
Kepala Seksi Penegakan Hukum Lingkungan
Kepala Seksi Limbah B3
UPTD Laboratorium LH
Kepala Seksi Pengurangan Sampah
Kepala Seksi Penanganan Sampah
UPTD Perbengkelan UPTD
Tempat Pembuangan Akhir
5
1.3. Sistematika Penulisan
Sistematika LAKIP mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, dengan susunan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum
1.3. Tugas Pokok dan Fungsi
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis 2013-2018
2.1.1. Rencana strategis Tah
2.1.2. Rencana Kinerja Tahunan 2018
2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja
B. Analisis Capaian Kinerja
C. Sasaran Strategis
D. Sasaran Program
E. Realisasi Keuangan
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan Umum
B. Simpulan Capaian Kinerja
C. Rencana Tindak
6
Perencanaan Kinerja
2.1. Rencana Strategis 2013-2018
Visi Misi Kota Bekasi dituangkan ke dalam tujuan, sasaran, strategis dan
kebijakaan Dinas Lingkungan Hidup untuk mewujudkan pembangunan Kota Bekasi yang
berwawasan lingkungan.
1. Visi dan Misi Kota Bekasi
Visi Kota Bekasi tahun 2013-2018 adalah “ BEKASI MAJU, SEJAHTERA DAN IHSAN “, yang
dijabarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1. Visi Kota Bekasi 2013-2018
2
7
Gambar 2.2 Misi Kota Bekasi 2013-2018
Peran serta dan dukungan DLH dalam mewujudkan visi terletak pada misi kedua
Kota Bekasi yaitu membangun prasarana dan sarana yang serasi dengan dinamika dan
pertumbuhan kota. Misi kedua bermakna bahwa pembangunan prasarana diarahkan untuk
terpenuhinya kelengkapan dasar fisik lingkungan kota bagi kehidupan yang layak, sehat,
aman dan nyaman; terpenuhinya sarana perkotaan untuk mendukung penyelenggaraan dan
pengembangan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi; serta terpenuhinya kelengkapan
penunjang (utilitas) untuk pelayanan warga kota.
Misi ini juga ditujukan untuk mengarahkan pembangunan prasarana dan sarana yang
meningkat dan serasi, untuk memenuhi kehidupan warga kota yang dinamis, inovatif dan
kreatif, dengan memperhatikan prinsip pengelolaan, pengendalian dan pelestarian
lingkungan hidup dalam mewujudkan kota yang maju, tumbuh dan berkembang secara
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
8
2. Tujuan
Penetapan tujuan mengacu kepada pernyataan visi dan misi sehingga hasil yang diperoleh
mendukung pencapaian visi dan misi.
Gambar 2.3 Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi
3. Sasaran Strategis
Sasaran memberikan fokus pada pencapaian kegiatan yang akan dilaksanakan dan target
yang ingin dicapai. Apabila seluruh target sasaran yang ditetapkan telah dilaksanakan
dan telah dicapai, diharapkan tujuan strategis telah tercapai.
Tabel 2.1
Sasaran strategis dan indikator kinerja Dinas Lingkungan Hidup 2013-2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Kondisi awal Tahun 2012
1. Terwujudnya fungsi pengawasan, pengendalian pencemaran lingkungan dan penegakan hukum lingkungan serta
Persentase tindak masyarakat tentang permasalahan lingkungan hidup
% 100
Tingkat kualitas udara pada lokasi µg/m3 230
MISI - II
Membangun prasarana dan sarana yang serasi dengan dinamika dan pertumbuhan kota
Tujuan 1
Mewujudkan pengawasan, pengendalian pencemaran lingkungan
dan penegakan hukum lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan
Tujuan 2
Meningkatkan kepedulian, partisipasi, sinergitas dan koordinasi seluruh stakeholder dalam perencanaan
pembangunan pengelolaan lingkungan hidup
Tujuan 3
Meningkatkan kinerja pengelolaan persampahan dan kualitas lingkungan
hidup
9
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Kondisi awal Tahun 2012
pemulihan kualitas lingkungan yang dipantau
2. Meningkatnya kepedulian, partisipasi serta sinergitas seluruh stakeholder dalam perencanaan pembangunan pengelolaan lingkungan hidup serta peningkatan kualitas pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Persentase peningkatan penurunan beban pencemaran sungai/badan air dengan tingkat cemar sedang
kelas 4
Persentase peningkatan kualitas pengelolaan ruang terbuka hijau
Pohon 3000
3. Meningkatnya kebersihan kota dan kualitas lingkungan hidup
Persentase pelayanan pengelolaan persampahan
% 55.45
Cakupan wilayah konservasi dan ruang publik yang bersih sesuai estetika
% -
10
Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama dan Metode Penghitungan Capaian Kinerja
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA UTAMA SATUAN
Sumber Data Penanggung jawab
FORMULASI / CARA PENGUKURAN
1 Terwujudnya Fungsi pengawasan, pengendalian pencemaran lingkungan dan penegakan hukum lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan
Persentase tindak pengaduan masyarakat tentang permasalahan lingkungan hidup
%
Jumlah pengaduan kasus yang tertangani Jumlah Pengaduan kasus lingkungan
jumlah pengaduan masyarakat kasus permasalahan lingkungan di lapangan
Tingkat kualitas udara pada lokasi yang dipantau
%
n - ( n - 1 ) x 100 %
hasil pengujian kualitas udara ambien secara periodik
( n- 1 )
keterangan n = realisasi tahun berjalan (n-1) = realisasi tahun lalu
2 Meningkatnya kepedulian, partisipasi, sinergitas dan koordinasi seluruh stakeholder dalam perencanaan pembangunan
Prosentase peningkatan penurunan beban pencemaran sungai / badan air dengan tingkat cemar sedang
% n - ( n - 1 ) ( n- 1 ) keterangan: n = realisasi tahun berjalan (n-1) = realisasi tahun lalu
hasil pengujian kualitas sungai / badan air secara periodik
x 100
x 100
11
Persentase peningkatan kualitas pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
%
Jumlah area yang telah dimanfaatkan Jumlah area ruang terbuka hijau
3 Meningkatnya kebersihan kota dan kualitas lingkungan hidup
Persentase Pelayanan Pengelolaan Persampahan
% Volume Sampah yang ditangani Volume Timbulan Sampah
Laporan pengangkutan sampah dari UPTD Kebersihan
Laporan titik-titik timbulan sampah
Laporan ritase kunjungan truck pengangkutan sampah
Jumlah TPS di Kota Bekasi
Laporan kegiatan kelompok pengolah sampah skala kecil
Laporan volume sampah terolah baik komposting skala besar maupun skala kecil, 3R, pelapak dan bank sampah.
x 100
x 100
12
Cakupan wilayah konservasi dan ruang publik yang bersih sesuai estetika lingkungan
% Jumlah kampung iklim dan jumlah pohon yang di tanam Jumlah kampung iklim dan jumlah pohon yang ditanam
13
2. Penetapan Kinerja Tahun2018
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi 2018
SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET
(1) (2) (3)
Terwujudnya fungsi pengawasan, pengendalian pencemaran lingkungan dan penegakan hukum lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan
Persentase Tindak pengaduan masyarakat tentang permasalahan lingkungan hidup
80%
Tingkat Kualitas Udara pada lokasi yang dipantau 100%
Meningkatnya kepedulian, partispasi serta sinergitas seluruh stakeholder dalam perencanaan pembangunan pengelolaan lingkungan hidup serta peningkatan kualitas pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Persentase peningkatan penurunan beban pencemaran sungai/badan air dengan tingkat cemar sedang
100%
Persentase peningkatan kualitas pengelolaan Ruang Terbuka Hijau 5000
pohon
Meningkatnya kebersihan kota dan kualitas lingkungan hidup
Persentase Pelayanan Pengelolaan Persampahan
69%
Cakupan wilayah konservasi dan ruang publik yang bersih sesuai estetika
100%
Tabel 2.4 Alokasi Program dan Anggaran Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018
No Program Anggaran Keterangan
1. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
140.872.000.000 APBD
2. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
12.500.000.000 APBD
3. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
3.700.000.000 APBD
4. Program Peningkatan Pengendalian Polusi 600.000.000 APBD
5. Program Peningkatan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
650.000.000 APBD
14
6. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 5.477.250.000 APBD
7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
710.000.000 APBD
8. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 600.000.000 APBD
9. Program Peningkatan Pengembangan SIstem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
223.710.000 APBD
JUMLAH 165.185.210.451
15
Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.
Tabel 3.1
Capaian kinerja berdasarkan sasaran strategis RENSTRA DLH Tahun 2018
No Sasaran Strategis Renstra DLH Kota
Bekasi
Indikator Kinerja Sasaran
Satuan Tahun 2018
Capaian Kinerja Tahun 2018
Keterangan
Target RPJMD
Realisasi
1 Terwujudnya pengawasan, pengendalian pencemaran lingkungan dan penegakan hukum lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan
Penegakan hukum
lingkungan
% 100 100 Tercapai
Status Mutu Udara Ambient
µg/Nm3 172,5 200 Belum tercapai
2 Meningkatnya kepedulian, partisipasi serta sinergitas seluruh stakeholder dalam perencanaan pembangunan pengelolaan lingkungan hidup serta peningkatan kuaitas pengelolaan ruang terbuka hijau
Tersedianya ruang terbuka
hijau perkotaan
pohon 5.000 1.600 32%
Status Mutu Air Kelas 3 3 Tercapai
3 Meningkatnya kebersihan kota dan kualitas lingkungan hidup
Persentase penanganan
sampah
% 69% 69,10% Tercapai
Perolehan Adipura
Adipura Piala Adipura
Tidak Tercapai
Belum tercapai
3
16
3.1. Capaian Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018
Tabel 3.2
Pengukuran capaian indikator kinerja utama berdasarkan program dan indikator kinerja program dalam RPJMD Tahun 2018
SASARAN PROGRAM Indikator kinerja
program Satuan
Kondisi kinerja pada awal
RPJMD
TA 2018
Keterangan Target RPJMD
Realisasi
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Cakupan Pengawasan terhadap Penggunaan Air Tanah
% 20,13 50 0 Kewenangan pengawasan terhadap penggunaan air tanah sudah menjadi kewenangan Provinsi bukan lagi kewenangan Kabupaten/Kota, sehingga Kabupaten/Kota tidak dapat lagi melakukan tindakan penertiban
Persentase Penurunan kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa
% 0 100 0 Kewenangan Provinsi Jabar
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Persentase Jumlah Usaha dan atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis limbah pada pengelolaan B.3
% 32 60 50
Perolehan Adipura Adipura sertifikat adipura
Adipura 0
17
SASARAN PROGRAM Indikator kinerja
program Satuan
Kondisi kinerja pada awal
RPJMD
TA 2018
Keterangan Target RPJMD
Realisasi
Program Peningkatan Pengendalian Polusi
Persentase Usaha dan atau Kegiatan Sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara
titik 60 60 30
Persentase lokasi/ wilayah yang dipantau kualitas udara ambien dan diinformasikan mutu udara ambien
titik 100 100 25
Program peningkatan kualitas air dan pengendalian pencemaran air
Persentase Jumlah Usaha dan atau Kegiatan yang memenuhi Syarat Administrasi atau Teknis Pencemaran Air
titik 30 60 50
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Prosentase Pelayanan / Pengangkutan Sampah Rumah Tangga
% 55,45 69% 69,10%
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per Satuan Penduduk
persil 0,99 0,95 3,56
18
SASARAN PROGRAM Indikator kinerja
program Satuan
Kondisi kinerja pada awal
RPJMD
TA 2018
Keterangan Target RPJMD
Realisasi
Jumlah Kelompok Masyarakat Pengolah Sampah
kelompok 140 140 215 Realisasi telah mencapai target
Persentase Limbah Yang Terolah
% 17 21,11 0 Telah menjadi kewenangan Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan
Cakupan Kunjungan/ Patroli truck atau pengangkutan sampah di TPS
ritase 164.380
296.015
63.480
Jumlah Teknologi Baru unit 0 1 1
19
3.2. Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan indikator kinerja yang dicapai selama tahun
berjalan dengan melihat data kinerja yang akurat, lengkap, efektif dan efisien. Pencapaian
kinerja sasaran dan kegiatan dilihat berdasarkan persentase tingkat capaian, yang
menunjukan besar sasaran kegiatan yang ingin dicapai pada tahun 2018 sesuai dengan
rencana target yang terukur dari nilai persentase tingkat capaian.
Berikut analisis capaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup terhadap indikator Kinerja Kunci
Kota Bekasi Tahun 2018 :
Terwujudnya fungsi pengawasan, pengendalian pencemaran lingkungan dan penegakan hukum lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan 1. Status Mutu Udara Ambient
Pemantauan dilakukan di 25 titik yang dilaksanakan sebanyak 2 periode pengambilan, hasil
pengujian kualitas udara ambient meliputi arah angin, kecepatan angin, kelembaban, dan
temperatur di 25 titik tersebut. Seluruh nilai dari parameter pengujian kualitas udara
ambient seperti SO2, CO, NO2, HC, O3 dan Timbal (Pb) diseluruh titik pemantauan masih
berada di bawah baku mutu.
Parameter yang dijadikan indikator dalam menentukan status mutu udara ambient adalah
TSP (debu). Dari 25 titik pengujian,
terdapat 4 titik lokasi pengujian yang
nilai TSPnya melebihi baku mutu, karena
titik lokasi tersebut merupakan jalur lalu
lintas padat merayap dan cenderung
mengalami kemacetan. Namun hasil
pemantauan pada periode I dan periode
II tahun 2018 ini kualitas udara ambient
Kota Bekasi secara umum dapat
dikatakan aman dari polutan.
Gambar 3.1. Pengujian Kualitas Udara
20
Berdasarkan RPJMD 2013-2018 target yang harus dicapai tahun 2018 adalah 172.5 Ug/m3,
sedangkan hasil pengujian kualitas udara ambient dengan parameter debu tertinggi adalah
sebesar 200 Ug/m3 namun masih dibawah standar baku mutu udara yaitu TSP 230 Ug/m3.
Dalam upaya menjaga kualitas udara dengan mengurangi pencemaran udara maka perlu
dilakukan hal sebagai berikut :
1. Melakukan pemantauan dan pengujian kondisi udara secara kontinyu dengan
menggunakan air quality monitoring system (AQMS) untuk mengetahui kualitas
udara dan memberikan informasi langsung kepada masyarakat. Hasil pemantauan
dan pengujian ini dapat dijadikan dasar dalam melakukan upaya pengendalian dan
pencegahan pencemaran udara.
2. Melakukan penghijauan dengan penanaman pohon yang dapat menyerap jumlah
polutan dan mereduksi tingkat pencemar
udara.
Kegiatan pendukung :
Pengawasan standar teknis sumber emisi tidak
bergerak
Secara umum pencemaran disektor industri
menyumbang lebih 20% dari total pencemaran
udara. Banyaknya industri yang kurang
memperhatikan upaya pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup menjadi salah satu penyebab sumber pencemaran udara dari sektor
industri. Pemerintah Kota Bekasi perlu memiliki data konkrit tentang pencemaran udara dari
sektor kegiatan dan/atau usaha, yaitu dengan melakukan pengujian kuaitas emisi gas buang.
Hasil pengujian dapat digunakan sebagai salah satu upaya perbaikan kualitas udara
perkotaan di Kota Bekasi, misalnya (1) melakukan sosialisasi bagi pelaku usaha/kegiatan
terkait penyempurnaan desain cerobong sesuai dengan KEP.BAPPEDAL No. 205 tahun 1996,
Gambar 3.2. Pengujian Kualitas Udara
21
(2) melakukan uji emisi secara berkala, (3) perawatan mesin secara berkala, dan (4)
melaporkan hasil pengujian atau pemantauan kualitas emisi gas buang kepada DLH.
2. Penegakan Hukum Lingkungan
Salah satu upaya untuk mencapai ketaatan terhadap peraturan dan persyaratan dalam
ketentuan hukum lingkungan yang berlaku secara umum dan individual yaitu melalui
pengawasan dan penerapan sanksi administrasi, gugatan perdata, maupun pidana.
Penegakan hukum lingkungan bertujuan untuk mencegah terjadi perusakan dan
pencemaran lingkungan serta meningkatkan ketaatan dan kepatuhan para pelaku jenis
usaha/kegiatan sesuai dengan kebijakan, aturan dan prosedur hukum lingkungan yang
berlaku.
Tahun 2018, jumlah pengaduan masyarakat terkait kasus lingkungan adalah sebesar 18
kasus pengaduan, sedangkan tindaklanjut hasil monitoring evaluasi terhadap penerima ijin
lingkungan dan ijin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah 50 kasus
pelanggaran.
Kasus pengaduan yang disampaikan melalui media sosial dan surat yang diterima meliputi
kasus pencemaran udara, sampah liar, polusi suara, pembuangan limbah cair industri,
segera ditindaklanjuti oleh Tim Unit Reaksi Cepat DLH dengan bekerjasama dengan aparatur
penegak hukum yaitu POLRI.
Kegiatan pendukung :
1. Bimbingan teknis penanganan tindak lanjut pengadian dan penaatan hukum
lingkungan, dilakukan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang
penegakan hukum. Materi yang diberikan terkait langkah dan tindak lanjut penanganan
kasus lingkungan yang terjadi di wilayah tugas masing-masing UPTD dan sekitarnya.
22
2. Penunjang monitoring tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi penerima ijin
lingkungan dan ijin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (SIPLC, TPS B3 dan
SIPA). Sesuai tupoksi, DLH hanya memberikan rekomendasi atas pengajuan ijin usaha
yang diajukan pelaku usaha/kegiatan ke Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP), untuk kemudian DLH akan melakukan monitoring dan evaluasi
atas usaha/kegiatan yang mempengaruhi kondisi lingkungan disekitar usaha/kegiatan.
Tabel 3.3
Daftar Inventarisasi data rekomendasi izin pembuangan air limbah cair (IPLC)
No Nama Perusahaan Alamat Rekomendasi
1. PT. Famon Global Awal Bros (RS Awal Bros Timur)
Jl. H.M. Joyomartono 660.1/3642/DinasLH.PPKLH
2. YAYASAN BANI SALEH (RSI. dr. SUBKI ABDUL KADIR, STIKES DAN SMK)
Jl. R.A. Kartini 660.1/3385/DinasLH.PPKLH
3. YAYASAN AMAL BHAKTI (RS. BHAKTI KARTINI)
Jl. R.A. Kartini No.11 660.1/2310/DinasLH.PPKLH
4. PT. SINAR SOSRO - KPB CAKUNG Jl. Raya Sultan Agung Km.28 660.1/2110/DinasLH.PPKLH
5. PT. JAKAMULYA SARANA HUSADA (RS. CIKUNIR)
Jl. Cikunir Raya No.8 660.1/2111/DinasLH.PPKLH
6. PT. ARNOTT'S INDONESIA Jl. Wahab Affan No.8 660.1/2071/DinasLH.PPKLH
7. PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA Jl. Raya Bekasi Km.28 660.1/1819/DinasLH.PPKLH
8. PT. GOLD COIN SPECIALITIES Jl. Raya Bekasi Km.28 660.1/1820/DinasLH.PPKLH
9. PT. ADHIFARMA ADYAJAYA MEDIKA (RS. KARYA MEDIKA)
Jl. Siliwangi Km.11 660.1/1420/DinasLH.PPKLH
10. PT. HOJA INDONESIA Jl. Raya Narogong Km 15.5 660.1/1346/DinasLH.PPKLH
11. PT. MITRA GRAHA ANDALAN (APARTEMEN GRAND ICON CAMAN)
Jl. Caman Raya no. 21 660.1/1348/DinasLH.PPKLH
12. PT. PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI BEKASI
Jl. Raya Pangkalan II 660.1/207.Rekom/DinasLH/PPKLH
13. PT. SUNGWON BUTTON INDONESIA
Jl. Caringin 660.1/19.Rekom/DinasLH.PPKLH
14. PT. ULTRA SAKTI Jl. Cipendawa No.88 660.1/18.Rekom/DinasLH.PPKLH
15. PT. PERMATA BUNDA ABADI (RS. TAMAN HARAPAN BARU)
Jl. Kaliabang Tengah No.2 660.1/149.Rekom/DinasLH.PPKLH
16. PT. MUFIDAH HUSADA BEKASI (RS. PERMATA BEKASI)
Jl. Legenda Raya No.9 660.1/2109/DinasLH.PPKLH
17. PT. GOLD COIN INDONESIA Jl. Raya Bekasi Km.28 660.1/189.Rekom/DinasLH.PPKLH
23
3. Penilaian dan pemantauan dokumen kajian lingkungan hidup. Sesuai tupoksi, DLH
hanya memberikan rekomendasi atas pengajuan ijin usaha yang diajukan pelaku
usaha/kegiatan ke Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
4. Penilaian kinerja perusahaan tingkat daerah (PROPERDA), adalah penilaian terhadap
upaya penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan dalam mengendalikan pencemaran
lingkungan hidup di tingkat Kota dengan tujuan untuk mendorong perusahaan taat
terhadap peraturan perundangan pengelolaan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Kriteria penilaian terdiri dari 4 aspek yaitu :
1. Ketaatan terhadap dokumen lingkungan
2. Pengendalian Pencemaran Air
3. Pengendalian Pencemaran Udara
4. Pengendalian Pencemaran B3
Tabel 3.4
Hasil Evaluasi Penilaian PROPERDA Tahun 2018
NO NAMA PERUSAHAAN PREDIKAT
1 PT. MEDIKALOKA GALAXY (RS. HERMINA GALAXY) 18 Juli 2018
BIRU
2 PT. MULTI HANNA KREASINDO 30 Juli 2018
BIRU
3 PT. SUMBER REZEKI SERUNI 27 Agustus 2018
BIRU
4 PT. FAJAR USAHA BERSAMA 10 Oktober 2018
BIRU
5 PT. PRAKARSA ALAM SEGAR 22 November 2018
BIRU
Penghargaan diberikan kepada penanggungjawab usaha/kegiatan yang telah berhasil
mendapatkan peringkat BIRU, yaitu usaha atau kegiatan yang telah melakukan upaya
pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai ketentuan dan/atau peraturan
peraturan yang berlaku. Dari 25 perusahaan, hanya 5 perusahaan yang berhasil
mendapat peringkat Biru, sedangkan 20 perusahaan masih peringkat Merah.
24
5. Penyelesaian sengketa lingkungan baik diluar pengadilan maupun melalui pengadilan
terkait kasus lingkungan yang ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup baik yang
disampaikan langsung ataupun melalui media lainnya.
Tabel 3.5 Penyelesaian sengketa Kasus Pencemaran Lingkungan Tahun 2018
No Uraian
(kasus sengketa lingkungan) Sumber Pencemar
(Nama Perusahaan/ Lembaga) Tindak lanjut / verifikasi
1. Pencemaran udara berupa asap dan jelaga dari kegiatan PT. Bakrie Autoparts
PT. Bakrie Autoparts melakukan evaluasi serta upaya-upaya perbaikan dalam pengelolaan dan pengendalian debu/ asap.
2. Pembuangan sampah liar Kel. Bintara Jaya dan Jakasampurna, diatas lahan milik Kementerian Keuangan (ex. PT. Albaraya Segara Utama)
Menghentikan pembuangan sampah dan menghentikan kegiatan pembakaran sampah;
Pihak Perusahaan (PT. Albaraya Segara Utama) untuk 8menerbitkan surat penutupan dan papan pemberitahuan penghentian pembuangan sampah liar;
Tindakan penegakan hukum dan penertiban;
UPTD LH Kec. Bekasi Barat agar melakukan inventarisasi mobilisasi armada gerobak angkut sampah yang membuang sampah ke lokasi pembuangan sampah liar.
3. Kebisingan dari kegiatan industri tangki penampungan zat cair dari logam dan industri kompresor PT. Diverse Product Engineering
Jl. Mawar No. 17 RT. 002/002 Kel. Padurenan Kec. Mustikajaya, Kota Bekasi
Melakukan upaya teknis untuk meminimalisir potensi dampak kebisingan
4. Aktifitas usaha dan/atau kegiatan industri kecap dan sambal PT. Multi Sari Sedap
Jl. Raya Narogong Km. 7 RT. 004/ 001 Bojong Menteng Kecamatan Rawalumbu.
Kali Bekasi, Kel. Bojong Menteng, Kec. Rawalumbu
Melakukan evaluasi kinerja IPAL;
Evaluasi kinerja proses aerasi & jenis serta karakter bakteri aerob;
Tidak diperkenankan melakukan pembuangan limbah cair ke media lingkungan apapun tanpa melalui pengolahan;
Berkoordinasi dengan Dinas LH Kota Bekasi terkait pengurasan bak aerasi ke-2.
Segera melakukan perbaikan terkait kesesuaian antara
25
No Uraian (kasus sengketa lingkungan)
Sumber Pencemar (Nama Perusahaan/ Lembaga)
Tindak lanjut / verifikasi
Dokumen Lingkungan dengan kondisi riil di lapangan;
Berkoordinasi dengan Bidang Taling pada Dinas LH Kota Bekasi;
Menyampaikan progres perbaikan dan/atau rencana perbaikan serta upaya tindak lanjut dan hasil pertemuan dengan pihak pengadu secara tertulis kepada KLHK, Dinas LH Provinsi Jawa Barat dan Dinas LH Kota Bekasi.
5. Badan air penerima (saluran drainase jalan) Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria
PT. Darmex Oil & Fats, industri minyak goreng Jl. Raya Bekasi Km. 27 RT. 004/ 002 Kel. Medan Satria, Kec. Medan Satria
Melakukan evaluasi terhadap kinerja IPAL;
Melakukan upaya-upaya pencegahan pencemaran ke media lingkungan; melakukan upaya-upaya pembersihan, pengemasan serta pengelolaan lanjut terhadap semua ceceran fat, grease dan sludge oil, baik di dalam lokasi kegiatan usaha maupaun di luar kegiatan/ sepanjang badan air penerima.
6. Kegiatan industri minyak goreng, sabun, mentega dan kosmetik PT. Bina Karya Prima
Kali Blancong, Kel. Harapan Jaya, Kec. Bekasi Utara
Segera menghentikan pembuangan limbah cair melalui saluran air hujan (saluran drainase) internal pabrik;
Mengelola limbah cair dari kegiatan produksi;
Menyampaikan informasi kepada DLH Kota Bekasi terkait spesifikasi teknis cerobong semua cerobong boiler dan genset;
SOP pengelolaan fly ash dan bottom ash, dan SOP pemeliharaan dust collector serta filternya;
Melakukan pengujian kualitas udara ambient untuk parameter TSP dengan waktu uji sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
7. Pencemaran udara dari kegiatan usaha PT. Satia Agro
PT. Satia Agro, (Kawasan pergudangan Alex Bangun).
PT. Satia Agro diminta untuk merelokasi tempat
26
No Uraian (kasus sengketa lingkungan)
Sumber Pencemar (Nama Perusahaan/ Lembaga)
Tindak lanjut / verifikasi
penyimpanan material yang berpotensi menimbulkan dampak pencemaran udara;
Diminta untuk menginventarisir produk-produk yang sudah expired, agar dikemas menggunakan kemasan yang kedap dana man;
Agar melakukan pengolahan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan Dokumen Lingkungan yang dimiliki dan melaporkan kepada Dinas LH Kota Bekasi;
8. Mengeluarkan getaran, serta pencemaran udara
PT. Pilar Artha Oetama (PAO), kawasan pergudangan Alex Bangun RT. 03/RW.02 Kel. Bantargebang, Bekasi
PT. PAO diminta untuk menghentikan operasional kegiatan usaha sampai dimilikinya perijinan serta dokumen kajian lingkungan sebagai dasar legalitas usaha dan/ atau kegiatan (terhitung tanggal 2 Oktober 2018);
Agar segera melakukan pemantauan lingkungan berupa pengujian kualitas udara ambien menggunakan laboratorium yang terakreditasi;
Diminta untuk segera melengkapi usaha dan/ atau kegiatan dengan perijinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
Pemrakarsa wajib untuk melakukan upaya-upaya perbaikan pengelolaan dan pemantauan lingkungan terhadap dampak lingkungan yang terjadi sebagai akibat dari operasional kegiatan perusahaan.
9. Pembuangan limbah cair dari usaha dan/atau kegiatan UD. Victory Plastindo
Perusahaan wajib melakukan pengolahan limbah cair secara baik dan benar;
Wajib memiliki IPAL;
Tidak diperkenankan untuk membuang limbah cair ke media lingkungan tanpa proses pengelolaan/ pengolahan dengan Baku Mutu yang layak buang;
27
No Uraian (kasus sengketa lingkungan)
Sumber Pencemar (Nama Perusahaan/ Lembaga)
Tindak lanjut / verifikasi
10. Pencemaran udara dari kegiatan usaha CV. Tangguh Adi Perkasa,
CV. Tangguh Adi Perkasa, (Jl. KH. Agus Salim RT.004/RW.008 Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur)
Perusahaan wajib melakukan pengendalian dan pengelolaan terhadap potensi dampak dari kegiatan painting;
Perusahaan wajib melakukan pengendalian dan pengelolaan terhadap segala aktivitas sumber kebisingan;
Terkait rencana perusahaan yang akan merelokasi sebanyak 75% kegiatan ke lokasi baru, tetap mewajibkan perusahaan untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan lingkungan;
Diminta untuk menyampaikan laporan kepada Dinas LH Kota Bekasi terkait rencana relokasi tempat usaha dan/ atau kegiatan, dan upaya pengelolaan limbah cair, pengendalian kebisingan, upaya pengelolaan debu painting, dan upaya pengelolaan limbah B3.
11. Pencemaran udara dari kegiatan coating glass yang menggunakan bahan kimia mudah terbakar.
Industry glass grafer di Jl. Duku Blok AD/Jl. Anggur (depan kelurahan Kota Baru) Perumahan Harapan Baru.
Sebagai dasar legalitas, Pemrakarsa diminta untuk mengurus perizinan terkait usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Daerah yang berlaku.
12. Pencemaran udara dari kegiatan pembakaran sampah liar yang dilakukan oleh warga RT. 01/RW. 07 Kel. Bojong Menteng, Kec. Rawalumbu, di dekat area perusahaan.
RT. 01/RW. 07 Kel. Bojong Menteng, Kec. Rawalumbu
13. Pencemaran limbah cair oleh PT. Mergana Satwika Isthi
Jl. WR. Supratman Kel. Cimuning, Kec. Mustikajaya
Perusahaan tidak diperbolehkan untuk membuang air tirisan ke dalam saluran drainase internal perusahaan;
Semua limbah cair dari proses kegiatan wajib disalurkan ke dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah;
Penyedotan limbah cair wajib dikerjasamakan dengan pihak pengelola yang memiliki ijin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
28
No Uraian (kasus sengketa lingkungan)
Sumber Pencemar (Nama Perusahaan/ Lembaga)
Tindak lanjut / verifikasi
14. Pembuangan limbah PT. Mikie Oleo Nabati Industri.
Jl. Raya Narogong Km. 9 Kelurahan Bojong Menteng
Perusahaan wajib untuk segera menyampaikan rencana konkret dari pengelolaan sludge tanah kuning kepada Dinas LH Kota Bekasi;
15. Pencemaran air pada saluran lingkungan yang berasal dari kegiatan jasa laundry PT. Senayan Texindo
PT. Senayan Texindo Makmur di Jl. Benda No. 288 RT.01/RT.01 Kel. Padurenan, Kec. Mustikajaya Kota Bekasi
Semua limbah cair dari back wash harus dikelola dan tidak diperbolehkan air back wash dibuang langsung ke saluran drainase;
Harus melakukan pengujian kualitas limbah cair secara periodic sesuai ketentuan dokumen lingkungan yang dimiliki;
Perusahaan diminta untuk berkoordinasi dengan bidang PPKLH pada Dinas LH Kota Bekasi terkait Surat Ijin Pembuangan Limbah Cair;
Perusahaan wajib menyampaikan laporan semesteran secara rutin kepada Dinas LH Kota Bekasi;
Perusahaan wajib melakukan pengujian kualitas lingkungan dengan menggunakan jasa laboratorium terakreditasi.
16. Adanya kegiatan pembangunan jembatan yang membentang di atas Sungai Cileungsi/Kali bekasi
RT.04/RW.01 Kelurahan Cikiwul Atas dasar permohonan warga pengguna jembatan tersebut, jembatan gantung tidak rubuhkan sampai terbangunnya sarana penyebrangan yang lebih representative.
17. PT. Latsana Express Indonesia (LAZADA)
Jl. Raya Siliwangi Nomor 98 RT.03/RW. 04, Sepanjang Jaya, Rawalumbu, Kota Bekasi
- Perusahaan tidak diperkenankan untuk memarkir armada kendaraan dilura dari area parker usaha dan/atau kegiatan;
- Berkaitan dengan aktivitas parkir kendaraan, perusahaan diminta untuk melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Bekasi untuk mendapatkan arahan teknis;
- Perusahaan diminta untuk melakukan koordinasi dengan Bidang Tata Lingkungan pada
29
No Uraian (kasus sengketa lingkungan)
Sumber Pencemar (Nama Perusahaan/ Lembaga)
Tindak lanjut / verifikasi
Dinas LH Kota Bekasi untuk mendapatkan arahan penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan.
18. Surat RW.044 Kelurahann Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, terkait pengaduan
PT. Latsana Express Indonesia (LAZADA) Jl. Raya Siliwangi Nomor 98 RT.03/RW. 04, Sepanjang Jaya, Rawalumbu, Kota Bekasi
- Perusahaan tidak diperkenankan untuk memarkir armada kendaraan dilura dari area parker usaha dan/atau kegiatan;
- Berkaitan dengan aktivitas parkir kendaraan, perusahaan diminta untuk melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Bekasi untuk mendapatkan arahan teknis;
- Perusahaan diminta untuk melakukan koordinasi dengan Bidang Tata Lingkungan pada Dinas LH Kota Bekasi untuk mendapatkan arahan penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan.
Meningkatnya kepedulian, partisipasi serta sinergitas seluruh stakeholder dalam perencanaan pembangunan pengelolaan lingkungan hidup serta peningkatan kualitas pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
3. Status Mutu Air
Pengujian kualitas air dilakukan dengan pengambilan sampel air sungai di 50 titik meliputi
sungai, kali dan saluran. Salah satu ruas sungai yang menjadi perhatian adalah Kali Bekasi,
hal ini karena seringnya kasus
pencemaran air yang terjadi akibat
ketidakpatuhan pelaku
usaha/kegiatan yang membuang air
limbah langsung ke sungai. Selain
itu, Kali Bekasi juga bersinggungan
langsung dengan Kali Cileungsi.
Gambar 3.3 pencemaran air di Kali Bekasi
30
Titik pengujian yang sering terjadi kasus pencemaran berada di Kali Bekasi (Jembatan
Cipendawa), karena ruas sungai berdekatan dengan usaha/kegiatan yang sering kali
membuang air limbah produksi langsung ke sungai. Hasil Pengujian indeks pencemar di Kali
Bekasi jembatan cipendawa untuk tahun ini adalah IP 1,53 atau cemar ringan.
Kendala yang dihadapi dalam menjaga kualitas air sungai adalah masih adanya pelaku
usaha/kegiatan yang membuang air limbah produksinya langsung ke sungai, serta
kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai.
Untuk mengantisipasi kendala diatas, DLH berupaya melakukan hal sebagai berikut:
1. Penertiban ijin lingkungan bagi pelaku usaha/kegiatan penerima ijin lingkungan yang
mempunyai potensi dampak negatif terhadap lingkungan,
2. Melakukan pengujian kualitas air sungai maupun pengujian inlet outlet sumber
pencemar secara kontinyu
3. Pemantauan dan pengawasan terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan
pencemaran
4. Respon cepat oleh Tim URC terhadap pengaduan masyarakat terkait kasus
pencemaran air
5. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan aparat penegak hukum
Kegiatan pendukung :
Pengujian Kualitas Air pada inlet dan outlet sumber pencemar, merupakan kegiatan
pengawasan dan pemantauan kualitas air pada inlet dan outlet sumber pencemar di
kota Bekasi diperlukan guna mengetahui tingkat ketaatan perusahaan untuk menjaga
kualitas lingkungan disekitarnya. Pengujian air limbah pada outlet sebanyak 50 titik
yang teridiri dari 35 titik 30 industry, 5 tititk rumah sakit, dan 10 titik pusat perdagangan
dan jasa. Pengujian dilakukan 2 periode.
Pembersihan sampah/gulma sungai di Kota Bekasi, dilakukan untuk mengurangi beban
pencemaran air sungai akibat sampah yang dibuang ke badan sungai dan sebagai salah
satu upaya pemulihan kualitas air sungai yang sudah tercemar.
Gambar 3.3 Kondisi Kali Bekasi
31
4. Tersedianya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan
Untuk memanfaatkan ruang terbuka hijau perkotaan, Dinas Lingkungan Hidup telah
melakukan upaya penanaman pohon di area terbuka hijau yaitu taman hutan kota, taman
alun-alun, dan taman kota. Pemanfaatan RTH dengan penanaman pohon ini memberikan
kontribusi positif bagi lingkungan yaitu menambah nilai estetika, mereduksi zat polutan dan
mengurangi partikel debu, dan menjaga kualitas air tanah.
Rencana target penanaman pohon adalah 5000 pohon setiap tahunnya, namun karena
keterbatasan anggaran di tahun 2018, bibit pohon yang terealisasi sebanyak 1.600 bibit
pohon yaitu 900 pohon endemik dan 700 pohon pelindung. Pohon tersebut ditanam secara
sporadis yaitu di area sekolah dan area fasilitas umum perumahan.
Berdasarkan laporan BPS “bekasi dalam angka “, luas RTH sampai dengan tahun 2018 sekitar
22% dr luas Kota Bekasi, sehingga kebutuhan rth sesuai kebutuhan ideal RTH 30% masih
belum terpenuhi. Menciptakan ruang terbuka hijau memiliki keuntungan untuk membantu
menurunkan suhu udara kota, menyerap gas polutan, meredam pemanasan global dan
radiasi sinar matahari, dan membantu meredam tingkat kebisingan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah :
1. Menambah luasan RTH untuk memberikan ruang bagi pemanfaatan RTH dengan
cara penghijauan
2. Upaya alternatif seperti rumah dan sekolah hijau serta optimalisasi atap bangunan
sebagai taman atap (roofgarden) atau atap rumput yang dapat memberikan nilai
ekologis dan estetika
3. Melibatkan peranserta masyarakat untuk turut memelihara dan menjaga lingkungan.
Kegiatan pendukung :
Penghijauan Kota, sebagai upaya pemeliharaan dan peningkatan kondisi lahan dan
kualitas lingkungan agar lingkungan memiliki kondisi alam yang baik dan nyaman. Pada
tahun 2018 telah dilakukan penanaman sebanyak 1600 pohon. Pohon yang ditanam
32
adalah pohon pelindung dan pohon yang mampu mereduksi zat polutan sehingga dapat
bermanfaat untuk membantu menurunkan tingkat polusi di wilayah Kota Bekasi.
Pengelolaan dan Penataan Taman Hutan Kota, merupakan kegiatan pemeliharaan dan
penataan taman yang ada dengan menambah derkorasi dan sarana pendukungnya di 5
hutan kota yaitu alun-alun, hutan kota patriot, kemang ifi, taman edukasi perwira dan
danau duta harapan. Area tersebut
Pembangunan kampung ikilm, merupakan upaya melibatkan peranserta masyarakat
dalam melaksanakan aksi lokal untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak
perubahan iklim dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Pembangunan kampong iklim
dilaksanakan pada wilayah minimal setingkat Dusun/Dukuh/RW dan maksimal setingkat
Desa/Kelurahan atau setingkatnya. Upaya yang dilakukan oleh kampong iklim adalah :
pengendalian kekeringan, banjir dan longsor; peningkatan ketahanan pangan;
pengendalian penyakit terkait iklim; penanganan atau antisipasi kenaikan muka laut,
rob, intrusi air laut, abrasi atau erosi akibat angina, gelombang tinggi; pengelolaan
sampah, limbah padat dan cair; pengolahan dan pemanfaatan air limbah; penggunaan
energi baru terbarukan, konservasi dan penghematan energy; budidaya pertanian;
peningkatan tutupan vegetasi; dan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan
dan lahan.
Tabel 3.6 Kampung iklim
Tahun Jumlah Lokasi
2015 2 1. Perum Margahayu RW.20 (luas , Kel Margahayu, Bekasi Timur (tropi LHK)
2. Pondok Pekayon Indah RW.11 (luas 3ha) (sertifikat)
3. Pondok Suryamandala, Jakamulya sertifikat
2018 Diusullkan Perum Bumi Nasio Indah, Jatimekar, Kec. Jatiasih
33
Meningkatnya Kebersihan Kota dan Kualitas Lingkungan Hidup
5. Piala Adipura
Pada periode tahun 2017-2018, Kota Bekasi hanya memperoleh nilai P2 hanya sebesar
72,80 sehingga tidak dapat memenuhi kriteria nilai yang ditentukan untuk memperoleh
Piala Adipura. Upaya untuk mencapai perolehan nilai P2 telah dilakukan yaitu optimalisasi
kegiatan penanganan dan pengangkutan sampah di lajur protokol, jalur utama, perumahan,
dan pasar.
Kendala yang dihadapi dalam pencapajan target adalah penanganan dan pengelolaan
sampah di TPA Sumur Batu belom maksimal. TPA sumur batu dinilai tidak memenuhi syarat
teknis suatu TPA Sampah karena dianggap Open dumping sehingga berpotensial dalam
mencemari lingkungan, baik itu dari pencemaran air tanah oleh Leachate (air sampah yang
dapat menyerap kedalam tanah), lalat, bau serta binatang seperti tikus, kecoa, nyamuk dll.
Beberapa upaya yang harus dilakukan untuk tahun berikutnya adalah :
1. Pengelolaan sampah dengan cara santary landfill yaitu dengan cara sampah
ditimbun di TPA sampah lalu dipadatkan dengan menggunakan alat berat seperti
buldozer maupun track loader, kemudian ditutup dengan tanah sebagai lapisan
penutup setiap hari pada setiap akhir kegiatan. Hal ini dilakukan terus menerus
secara berlapis-lapis sesuai rencana yang telah ditetapkan.
2. Rehabilitasi zona tpa ataupun penambahan lahan tpa
3. Pengadaan sarana dan prasarana alat pengangkutan sampah baik di tps maupun tpa.
4. Menerapkan dan memanfaatkan teknologi dalam mengolah sampah di TPa
5. Melibatkan peranserta masyarakat dalam mengurangi sampah melalui pengelolaan
3R dan Bank Sampah
Kegiatan pendukung pencapaian indikator ini adalah :
5. Pemantauan dan evaluasi titik pantau Adipura, dengan cara :
a. melakukan kegiatan K3 diseluruh lini masyarakat yang dikoordinasi oleh pihak
kecamatan, kelurahan dan perangkat daerah terkait. Dengan berbagai upaya melalui
kegiatan-kegiatan nyata seperti Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Keteduhan dan
34
Penghijauan serta melakukan pencegahan dampak pencemaran air dan udara, di lain
pihak juga menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dan ikut serta dalam
pengendalian dan pelestarian lingkungan hidup.
b. Melakukan survey lokasi penilaian Adipura baik perumahan, perkantoran, pasar, pertokoan,
rumah sakit, puskesmas, terminal, statsiun, saluran/sungai, jalan, titik timbulan sampah,
kerapatan tanaman pohon penghijauan, bank sampah, komposting dan TPA yang menjadi
titik pantau persiapan Pemantauan Kedua (P2) :
Pemantauan ke lapangan dalam rangka persiapan menjelang Pemantauan Kedua (P2)
Evaluasi dan pengolahan data hasil pemantauan dari lapangan serta dipresentasikan
dalam rapat perangkat daerah terkait
6. Penyelenggaraan aktifitas/penunjang operasional UPTD LH di 12 Kecamatan dan 4
UPTD LH Teknis, untuk mendukung kegiatan operasional pelayanan kebersihan di tiap-
tiap kecamatan dengan menyediakan peralatan dan perlengkapan kebersihan. Selain itu,
DLH telah berupaya meningkatkan kinerja pelayanan petugas kebersihan dengan
memberikan sarana dan prasarana
keselamatan dan kesehatan serta uji
kesehatan bagi petugas kebersihan
lapangan.
7. Penanganan sampah di TPA Sumur Batu,
pekerjaan cover zona aktif dan zona
antara di TPA, yang berfungsi menampung
sampah yang berasal dari sumber yang
diangkut dan melakukan pemilahan dan
penanganan sampah untuk meminimalisir
dampak negatif akibat tumpukan sampah.
Upaya yang dilakukan adalah melakukan penutupan sampah dengan menggunakan
geomembran untuk meminimalisir bau.
Gambar 3.4 Penutupan sampah di TPA dengan
Geomembran
35
6. Persentase Penanganan Sampah
Sampai dengan tahun 2018, upaya penanganan sampah masih menjadi prioritas untuk
mewujudkan kebersihan kota dan meningkatkan kualitas lingkungan. Dalam rangka
meningkatkan kinerja pengelolaan persampahan, DLH telah berupaya meningkatkan kinerja
petugas kebersihan, sarana dan prasarana seperti alat bantu kebersihan di tiap-tiap uptd
kebersihan dan armada pengangkutan sampah, walaupun kebutuhan tenaga kerja serta
sarana prasarana tersebut belom dipenuhi atau memadai karena keterbatasan anggaran.
Target RPJMD untuk penanganan sampah adalah 69%, dan terealisasi sebesar 69,10% atau
294.214,039 ton dari target timbulan sampah 425.767,76 ton. Proses penanganan sampah
dititikberatkan pada kegiatan pengangkutan sampah dari TPSS ke TPA, serta pemanfaatan
sampah yang dikelola oleh Bank Sampah. Proses pengurangan sampah belum dapat
dilakukan karena masih kurangnya pemahaman masyarakat untuk memanfaatkan sampah
melalui Bank Sampah.
Gambar 3.5 Peta Lokasi TPA Sumur Batu
Kendala yang dihadapi dalam melakukan penanganan sampah adalah :
1. Belum tersedianya lahan baru sebagai zona baru yang menyebabkan terbatasnya
daya tampung sampah yang diangkut ke TPA.
2. Kurangnya tenaga kerja dan armada pengangkut sampah
3. Kurangnya sarana dan prasana alat kebersihan
4. Kurangnya upaya perlindungan terhadap kesehatan tenaga kerja kebersihan
36
5. Terbatasnya sarana dan prasarana untuk mengelola sampah di TPA
6. Laju pertambahan penduduk Kota Bekasi yang berpengaruh terhadap penambahan
sampah domestik.
Tabel 3.7
Jumlah zona/sel di TPA Sumur Batu
ZONA/SEL KONDISI SAAT INI KETERANGAN
I DAN II
Dibangun tahun 2001 Luas 2 Ha Tinggi sampah 29 m Dioperasikan tahun 2003 sampai dengan tahun 2016. Saat ini material sampah dimanfaatkan untuk Waste to energy
III
Dibangun tahun 2003 Luas 3 Ha Tinggi sampah 32 m Dioperasikan tahun 2007 sampai dengan tahun 2017. Zona masih aktif
IV
Dibangun tahun 2010 Luas 1,4 Ha Tinggi sampah 27 m Dioperasikan th 2010 - 2013 Terpasang 50 unit sumur gas Tertutup geomembrane Sebagian geomembrane hilang dicuri Pemanfaatan gas methan belum optimal
37
ZONA/SEL KONDISI SAAT INI KETERANGAN Va, Vb, Vc
Dibangun tahun 2013 Luas 1,385 Ha Tinggi sampah 28 m Dioperasikan tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Ditutup Geomembran tahun 2017
Vd
Dibangun tahun 2014 Luas 1,6 Ha Tinggi sampah 17 m Dioperasikan tahun 2015 sampai tahun 2016
VIa
Dibangun tahun 2017 Luas 6.800 m2 Mulai beroperasi tahun 2018
Tindak lanjut penanganan sampah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah :
1. Penambahan zona baru 2. Rehabilitasi zona 3. Penambahan sarana dan prasarana di TPA sumur baru 4. Penerapan teknologi dalam mengelola dan mengolah sampah 5. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan berkala bagi tenaga kerja
kebersihan 6. Penambahan alat kebersihan untuk menunjang kinerja tenaga kebersihan 7. Sosialisasi atau penyadartahuan masyarakat mengenai pengolahan, pemanfaatan
dan pengurangan sampah melalui Bank Sampah.
38
Kegiatan pendukung :
1. Pengadaan sarana dan prasanara kerja petugas lapangan (seragam lapangan, gerobak
sampah, tempat sampah, Bak Kontainer, Mesin pengolah sampah, Mesin Pencacah
plastik. peralatan dan perlengkapan yang dimiliki oleh Dinas Lingkungan Hidup sampai
dengan Tahun 2018 masih terbatas. Pengadaan sarana dan prasarana ini dilakukan
untuk meningkatkan kinerja pengelolaan persampahan yaitu penanganan sampah
dengan cepat dan efektif agar tidak terjadi timbulan sampah di beberapa lokasi TPS,
proses pengangkutan sampah dari titik lokasi TPS ke TPA serta pengolahan dan
penanganan sampah di TPA.
2. Pemeliharaan dan Perawatan kendaraan/armada angkutan sampah dan
penyelenggaraan pool kendaraan. Sampai dengan tahun 2018, armada yang beroperasi
sebanyak 241 unit kendaraan armroll, dump truck dan light truk.
Tabel 3.8
Jumlah Armada angkutan Sampah
No Jenis Angkutan Jumlah Unit
1 Armroll dan Dump Truk 223
2 Light Truck 18
3. Pemantauan kualitas lingkungan hidup di sekitar TPST Bantargebang berdasarkan RKL-
RPL. Dampak negatif yang kemungkinan terjadi di area sekitar TPST Bantargebang
adalah penurunan kualitas air sungai maupun air sumur, penuruan kualitas udara akibat
meningkatnya partikel debu, maupun gangguan bau yang dapat mengganggu
kenyamanan bahkan kesehatan masyarakat sekitar lokasi TPST.
Pemantauan kualitas lingkungan meliputi pengujian air, udara dan tanah. Hasil
pengujian akan menjadi rekomendasi dalam pengusulan kegiatan yang akan dilakukan
untuk mengendalikan kerusakan lingkungan dan upaya pemulihan kerusakan
lingkungan.
4. Monitoring dan evaluasi pengelolaan TPST Bantargebang. Kegiatan ini dilaksanakan
untuk mengetahui dampak positif dan negatif yang ditimbulkan akibat aktifitas
39
pengelolaan sampah di TPST Bantargebang. Hasil monev akan menjadi acuan dalam
melakukan upaya peningkatan pengelolaan sampah dan upaya pemulihan kerusakan
lingkungan.
40
3.3. Analisa perbandingan pengukuran kinerja tahun sebelumnya
Tabel 3.9
Perbandingan capaian tahun 2013-2018 berdasarkan target RPJMD
No Sasaran Strategis Renstra Indikator Kinerja Sasaran
Satuan Capaian Target Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun 2018
2014 2015 2016 2017 Target RPJMD
Realisasi
1 Terwujudnya pengawasan, pengendalian pencemaran lingkungan dan penegakan hukum lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan
Penegakan hukum lingkungan
% 100 100 100 100 100 100 Tercapai
Status Mutu Udara Ambient
µg/Nm3 112,95 287 246 333 172,5 200 Belum tercapai
2 Meningkatnya kepedulian, partisipasi serta sinergitas seluruh stakeholder dalam perencanaan pembangunan pengelolaan lingkungan hidup serta peningkatan kuaitas pengelolaan ruang terbuka hijau
Tersedianya ruang terbuka hijau
perkotaan
pohon 5.659 5.000 1.600 32%
Status Mutu Air Kelas 129,47 - 4 3 3 3 Tercapai
3 Meningkatnya kebersihan kota dan kualitas lingkungan hidup
Persentase penanganan sampah
% - 60.29 37.26% 63.79 69% 69,10% Tercapai
Perolehan Adipura Adipura Tidak dapat sertifikat
Sertifikat Adipura
Tidak dapat
sertifikat
Tidak masuk penilaian p1
Piala Adipura
Tidak Tercapai
Belum tercapai
41
3.4. Realisasi Keuangan
Tabel 3.10
Realisasi anggaran berdasarkan Indikator Kinerja Utama Kota Bekasi Tahun 2018
No Indikator sasaran Bidang Urusan dan Program Target Anggaran
RPJMD
Pagu Anggaran
(Rp)
% Pagu atas
target RPJMD
Realisasi Anggaran
Rp %
1 Penegakan Hukum Program Peningkatan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
- 97.690.000 36.800.000 37.67
2 Status Mutu Udara Ambient Program Peningkatan Pengendalian Polusi 1.650.000.000 338.000.000 20,4 196.720.000 58,20
3 Status Mutu Air Program Peningkatan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
- 240.000.000 45.600.000 19
4 Persentase penanganan sampah
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
128.249.860.313 119.269.990.000 80.394.594.212 75.99
5 Adipura Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH
- 587.398.000 304.346.000 51,81
42
Tabel 3.11 Realisasi anggaran berdasarkan program dan kegiatan Dinas Lingkungan Hidup
Tahun 2018
No Nama Bidang Urusan dan SKPD PAGU Anggaran
Realisasi anggaran
Total Anggaran Belanja tidak
langsung Belanja Pegawai
Barang barang dan Jasa
Belanja pemeliharaan
Belanja Modal
Lingkungan Hidup
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
-
1 Pengadaan Gerobak Sampah Bermotor 1.500.000.000 - - -
2 Pengadaan Sarana Kerja Petugas Lapangan Dinas Lingkungan Hidup
1.600.000.000 197.960.000 - 197.960.000
3 Penyelenggaraan Aktifitas/Penunjang Operasional UPTD LH Kecamatan Bekasi Timur
150.000.000
10.800.000 - - 10.800.000
4 Penyelenggaraan Aktifitas/Penunjang Operasional UPTD LH Kecamatan Bekasi Barat
150.000.000
- - - -
5 Penyelenggaraan Aktifitas/Penunjang Operasional UPTD LH Kecamatan Bekasi Utara
150.000.000
11.600.000 - - 11.600.000
6 Penyelenggaraan Aktifitas/Penunjang Operasional UPTD LH Kecamatan Bekasi Selatan
150.000.000
5.800.000 - - 5.800.000
7 Penyelenggaraan Aktifitas/Penunjang Operasional UPTD LH Kecamatan Rawalumbu
150.000.000
4.100.000 - - 4.100.000
8 Penyelenggaraan Aktifitas/Penunjang Operasional UPTD LH Kecamatan Mustikajaya
150.000.000
2.600.000 - - 2.600.000
43
No Nama Bidang Urusan dan SKPD PAGU Anggaran
Realisasi anggaran
Total Anggaran Belanja tidak
langsung Belanja Pegawai
Barang barang dan Jasa
Belanja pemeliharaan
Belanja Modal
9 Penyelenggaraan Aktifitas/Penunjang Operasional UPTD LH Kecamatan Pondok Melati
150.000.000
2.000.000 - - 2.000.000
10 Penyelenggaraan Aktifitas/Penunjang Operasional UPTD LH Kecamatan Pondokgede
150.000.000
13.150.000 - - 13.150.000
11 Penyelenggaraan Aktifitas/Penunjang Operasional UPTD LH Kecamatan Medan Satria
150.000.000
- - - -
12 Penyelenggaraan Aktifitas/Penunjang Operasional UPTD LH Kecamatan Jatisampurna
150.000.000
4.400.000 - - 4.400.000
13 Penyelenggaraan Aktifitas/Penunjang Operasional UPTD LH Kecamatan Bantargebang
150.000.000
3.400.000 - - 3.400.000
14 Penyelenggaraan Aktifitas/Penunjang Operasional UPTD LH Kecamatan Jatiasih
150.000.000
3.600.000 - - 3.600.000
15 Penyelenggaraan Aktifitas/Penunjang Operasional UPTD LH Kontainer
100.000.000 - - - -
16 Penyelenggaraan Aktifitas/Penunjang Operasional UPTD LH Jalur Protokol
100.000.000 6.000.000 - - 6.000.000
17 Penyelenggaraan Poll Kendaraan Bojong Menteng
500.000.000 24.500.000 14.500.000 - 39.000.000
18 Peningkatan Kebersihan Melalui Penyapuan Jalan, Kebersihan Sampah/Gulma Di Sungai dan Taman Hutan Kota
62.512.000.000
625.040.000 52.267.280.000 - 52.892.320.000
19 Perawatan Kendaraan Angkutan Sampah 10.000.000.000 - 2.605.354.071 - 2.605.354.071
20 Pengadaan Tempat Sampah 400.000.000 - 184.000.000 - 184.000.000
44
No Nama Bidang Urusan dan SKPD PAGU Anggaran
Realisasi anggaran
Total Anggaran Belanja tidak
langsung Belanja Pegawai
Barang barang dan Jasa
Belanja pemeliharaan
Belanja Modal
21 Pembangunan UPS dan Perbaikan Bangunan TPS serta Sarana Pendukungnya
-
- - - -
22 Perbaikan Bak kontainer 200.000.000 - 198.600.000 - 198.600.000
23 Pengadaan Perlengkapan Bank Sampah 300.000.000 - 124.500.000 - 124.500.000
24 Evaluasi dan Monitoring Bank Sampah 48.870.000 - - - -
25 Rehabilitasi Zona TPA Sumur Batu 9.500.000.000 - - - -
26 Pengadaan Mesin Pengolah Sampah 390.000.000 - - - -
27 Penanganan Sampah di TPA Sumur batu 10.125.825.000 751.150.000 6.982.851.583 71.625.000 7.805.626.583
28 Penanganan Sampah/Pembangunan SPA 603.335.000
8.400.000 11.748.000 - 20.148.000
29 Pengadaan Mesin Pencacah Plastik 282.000.000 - - - -
30 Penanganan Pengangkutan Sampah se Kota Bekasi
12.766.730.000 10.500.000 9.727.948.047 29.730.000 9.768.178.047
31 Pengadaan Mesin Pemotong Rumput Untuk Wilayah RW.08 Kel. Cimuning Kec. Mustikajaya
29.370.000
- - -
32 Pekerjaan cover zona aktif dan zona antara di TPA Sumur Batu
48.000.000 - 48.000.000 48.000.000
33 Pengadaan Alat Berat (road sweeper) 15.000.000.000 - - 7.500.000.000 7.500.000.000
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan LH
1 Bimbingan Teknis Penanganan Tindak Lanjut Pengaduan dan Penaatan Hukum Lingkungan
97.690.000
15.000.000 21.800.000 - 36.800.000
2
Penunjang Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi Penerima Ijin Lingkungan dan Ijin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (SIPLC, TPS B3 dan SIPA)
100.000.000
3.600.000 29.330.000 - 32.930.000
45
No Nama Bidang Urusan dan SKPD PAGU Anggaran
Realisasi anggaran
Total Anggaran Belanja tidak
langsung Belanja Pegawai
Barang barang dan Jasa
Belanja pemeliharaan
Belanja Modal
3 Inventarisasi Pengelolaan Limbah B3 (Pengumpulan, Pengolahan , Pemanfaatan, Pengangkutan dan Penimbunan)
60.950.000
- - - -
4 Pengawasan RKL RPL di Lokasi TPA Sumur Batu
- - - - -
5 Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan TPST Bantargebang Berdasarkan Dokumen RKL-RPL (Bantuan DKI)
2.961.540.000
2.417.775.000 45.000.000 87.000.000 2.549.775.000
6 Penyusunan Perda RPPLH Kota Bekasi dan Perda Keanekaragaman Hayati
181.358.000 - 122.762.000 - 122.762.000
7 Penyusunan Indikator Kinerja Lingkungan Hidup Kota Bekasi dan Neraca KLH Kota Bekasi
421.240.000
- - - -
8 Penilaian dan Pemantauan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup
85.820.000 - 49.340.000 - 49.340.000
9 Penilaian Kinerja Perusahaan Tingkat Daerah (PROPERDA)
75.750.000 - 28.666.000 - 28.666.000
10 Penyelenggaraan Aktifitas Laboratorium Lingkungan
500.000.000 - 243.192.399 - 243.192.399
11 Akreditasi Laboratorium Lingkungan 194.000.000 - 114.965.520 - 114.965.520
12 Pembinaan Pendidikan Lingkungan Hidup 116.580.000
- 1.800.000 - 1.800.000
13 Peringatan Hari - Hari Lingkungan Hidup 170.533.000 - 76.683.000 - 76.683.000
14 Pemantauan dan Evaluasi Titik Pantau Adipura
587.398.000 3.760.000 300.586.000 - 304.346.000
15 Kajian Penelitian Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup Di Sekitar TPST Bantargebang (Bantuan DKI)
722.500.000
- 569.567.000 - 569.567.000
16 Pembangunan Sumur Pantau (Bantuan DKI) 301.422.000
- 114.235.000 62.000.000 176.235.000
46
No Nama Bidang Urusan dan SKPD PAGU Anggaran
Realisasi anggaran
Total Anggaran Belanja tidak
langsung Belanja Pegawai
Barang barang dan Jasa
Belanja pemeliharaan
Belanja Modal
17 Pembuatan DED (Detail Engineering Design) IPAL Untuk Mengolah Air Sungai Yang Tercemar Air Lindi (Bantuan DKI)
675.600.000
- 526.257.000 - 526.257.000
18 Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan TPST Bantargebang Berdasarkan Dokumen RKL-RPL II (Bantuan DKI)
1.377.372.000
- - - -
19 Pemantauan Kualitas Lingkungan Hidup (Bantuan DKI )
1.316.863.100 31.613.000 783.709.000 449.894.100 1.265.216.100
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
1 Pembangunan Kampung Iklim 200.000.000 - 172.892.110 - 172.892.110
2 Penghijauan Kota 300.000.000 - 273.300.000 - 273.300.000
3 Pengelolaan dan Penataan Taman Hutan Kota
340.000.000 - 4.047.550 - 4.047.550
4 Inventarisasi GRK dan Penyusunan Profil Emisi GRK
- - - - -
5 Penghijauan di Sekitar TPST Bantargebang (Bantuan DKI)
2.500.000.000 - 36.080.000 - 36.080.000
Program Peningkatan Pengendalian Polusi
1 Pengawasan Standar Teknis Sumber Emisi Tidak Bergerak
198.060.000 - 187.000.000 - 187.000.000
2 Pengujian Kualitas Udara Ambient 338.000.000 - 196.720.000 - 196.720.000
Program Peningkatan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
1 Pengujian Kualitas Air Sungai 240.000.000 - 45.600.000 - 45.600.000
2 Pengujian Kualitas Air pada Inlet dan Outlet Sumber Pencemar
190.000.000 - - - -
3 Pembersihan Sampah Sungai di Kota Bekasi 99.000.000
- 6.178.756 - 6.178.756
47
Penutup
4.1. Capaian Kinerja Dinas Lingkungan Hidup
Berdasarkan hasil capaian target indikator kinerja utama Kota Bekasi maka dapat dijabarkan
sebagai berikut :
Indikator kinerja program dalam RPJMD berjumlah 13 indikator, namun sampai dengan
tahun 2018 hanya 10 indikator saja yang masih menjadi tanggungjawab Dinas
Lingkungan Hidup. Hal ini dikarenakan ada 2 indikator terkait air tanah dan kerusakan
lahan untuk produksi biomassa telah diambil dan menjadi kewenangan Provinsi,
sedangkan 1 indikator terkait limbah terolah dialihkan kewenangannya menjadi
kewenangan Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan.
Dari 10 indikator yang masih menjadi kewenangan Dinas Lingkungan Hidup, 5 indikator
telah memenuhi target sedangkan 5 indikator lainnya belum dapat memenuhi target.
Belum terpenuhinya target capaian kinerja dikarenakan target yang ditetapkan dalam
RPJMD tidak sesuai dengan kondisi dan anggaran yang ada. Misalnya, pada tahun 2018
pengujian kualitas air maupun pengujian kualitas udara yang dilakukan di beberapa titik
lokasi sudah dianggap cukup mewakili kondisi air maupun udara. Selain itu, anggaran
yang tersedia di tahun 2018 tidak cukup untuk melaksanakan pengujian air dan udara
sesuai dengan jumlah titik yang ditetapkan dalam RPJMD.
4.2. Rencana tindak lanjut
Dalam rangka meningkatkan kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi dalam menangani
permasalahan lingkungan, maka DLH perlu melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dan bersinergi dengan dinas terkait lainnya dalam melaksanakan
kegiatan utama maupun kegiatan penunjang demi tercapainya target kinerja yang
ditetapkan pada tahun berikutnya.
2. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di lingkup Dinas Lingkungan Hidup
khususnya dalam melakukan monitoring dan evaluasi serta penegakan hukum lingkungan
3. Optimalisasi penggunaan anggaran sesuai target kegiatan yang ingin dicapai
4. Melibatkan peran serta masyarakat untuk secara aktif melakukan pengelolaan lingkungan
hidup
4