80
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2009 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH (LAKIP)

TAHUN 2009

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PASCAPANEN PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BB-Pascapanen tahun 2009 dibuat sebagai pertanggungjawaban penggunaan anggaran untuk melaksanakan kegiatan. Sesuai tugas pokok dan fungsinya, akuntabilitas kinerja BB-Pascapanen dapat diukur dengan keberhasilan menghasilkan teknologi pascapanen pertanian. Pada tahun 2009 BB-Pascapanen melaksanakan 16 kegiatan penelitian dan 4 kegiatan pengembangan sumberdaya informasi iptek, diseminasi dan jaringan umpan balik. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut BB-Pascapanen menghadapi beberapa kendala/hambatan, antara lain : 1) Pelaksanaan penelitian yang tergantung pada musim panen, 2) Keterbatasan ketersediaan sarana peralatan bangsal dan laboratorium di BB-Pascapanen. Secara umum, output dari 16 kegiatan penelitian dan 4 kegiatan pengembangan sumberdaya informasi iptek, diseminasi dan jaringan umpan balik sudah dapat dicapai sesuai dengan rencana (RPTP/RDHP).

Harapan kami, laporan ini dapat memberikan gambaran capaian kinerja BB-Pascapanen sesuai sasaran yang

ditetapkan dalam Renstra 2005-2009

Bogor, Maret 2010

Kepala Balai Besar,

Ir. Wisnu Broto, MS

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Halaman

PENGANTAR i RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI

ii

I PENDAHULUAN 1 II RENCANA STRATEJIK 4 A. Visi dan Misi …………………………………………………………………………………………………………………… 4 B. Tujuan, Sasaran dan Strategi …………………………………………………………………………………………… 5 C. Pencapaian Tujuan dan Sasaran Program…………………………………………………………………………… 7 D.

Indikator Pencapaian Tujuan ……………………………………………………………………………………………. 9

III. AKUNTABILITAS KINERJA 20 A. Evaluasi Kinerja……………………………………………………………………………………………………………….. 20 1. Hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2009…………………………………………………………... 20

2. Hasil Kinerja Sasaran Kumulatif tahun 2005 – 2009……………………………………………………… 33 3. Fokus dan Sasaran Kegiatan ……………………………………………………………………………………… 42 B. Analisis Akuntabilitas Kinerja …………………………………………………………………………………………….. 47 C. Aspek Keuangan ……………………………………………………………………………………………………………… 53 IV. PENUTUP 59

V. LAMPIRAN 1 Formulir Rencana Stratejik (RS), tahun 2005 – 2009

2 Formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT), tahun 2006

3 Formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK), tahun 2006 4 Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS), tahun 2005 - 2009

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Tupoksi BB-Pascapanen adalah melaksanakan dan merumuskan program penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen. Sesuai tupoksi yang dimilikinya, BB-Pascapanen berperan sebagai penyedia teknologi dan inovasi teknologi pascapanen agar dapat diimplementasikan oleh petani maupun pelaku agribisnis, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah hasil pertanian dan daya saingnya di pasar domestik maupun internasional. Untuk mendapatkan teknologi pascapanen yang dibutuhkan oleh stakeholders maupun pelaku agribisnis, telah disusun tujuan dan sasaran BB-Pascapanen dalam kurun waktu tahun 2005-2009, sebagai berikut :

Tujuan

Dalam jangka menengah (tahun 2005-2009) visi dan misi BB-Pascapanen dijabarkan ke dalam tujuan dan sasaran penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian. Sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian, BB-Pascapanen dalam lima tahun ke depan menetapkan tujuan penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian sebagai berikut:

1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pengolahan untuk mendukung tumbuhkembangnya agroindustri di perdesaan yang akan memacu aktivitas ekonomi perdesaan, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian unggulan melalui perbaikan mutu, pengembangan produk, pemanfaatan produk samping dan limbah.

3. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi untuk merevitalisasi sumber-sumber pangan tradisional dan pemanfaatan sumber pangan baru dalam rangka mendukung ketahanan pangan.

4. Menyediakan database dan konsep kebijakan untuk rekomendasi kebijakan penyusunan standar mutu, keamanan pangan dan harmonisasi standar mutu.

Sasaran Sasaran yang ingin dicapai oleh BB-Pascapanen baik yang dijabarkan dalam sasaran tahunan maupun sasaran akhir

rencana strategis yaitu: 1. Tersedia dan berfungsinya paket teknologi pengolahan pangan untuk mendukung diversifikasi pangan.

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

2. Tersedia dan berfungsinya paket teknologi pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah, perbaikan mutu dan peningkatan daya saing produk.

3. Tersedia dan berfungsinya, serta diadopsinya model agroindustri perdesaan berbasis inovasi teknologi pengolahan. 4. Tersedianya data base dan konsep kebijakan untuk rekomendasi kebijakan penyusunan standar mutu, keamanan

pangan dan harmonisasi standar mutu. Capaian sasaran

Capaian kinerja sebanyak 16 kegiatan penelitian Teknologi Pascapanen dan Pengembangan Produk dan 4 kegiatan

Pengembangan Sumber Daya Informasi Iptek, Diseminasi dan Jaringan Umpan Balik telah dilaksanakan cukup baik. Capaian output kegiatan penelitian berkisar 95-100%, sedangkan capaian outcome 80-100%. Capaian output untuk kegiatan Pengembangan Sumber Daya Informasi Iptek, Diseminasi dan Jaringan Umpan Balik 89,29-100%.

Kegiatan penelitian dengan output <100% yaitu: 1) Formulasi dan Aplikasi Edible Coating pada Paprika untuk Meningkatkan Masa Simpan Minimal 10 hari (capaian rata-rata 95%) karena daya simpannya belum mencapai target (masih 7 hari) sehingga masih perlu perbaikan formula, dan 2) Teknologi pengemasan untuk Meningkatkan Daya Simpan Keripik Wotel (Daucus carota L) Minimal 1 Tahun (capaian rata-rata 95%) karena daya simpan belum mencapai 1 tahun sehingga perlu perbaikan jenis bahan pengemas.

Kegiatan penelitian dengan capaian outcome <100% yaitu 1) Peningkatan Daya Simpan Buah Salak (hingga 30 hari) dengan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi untuk Distribusi dan Transportasi Ekspor (capaian 90%) karena kerusakan masih cukup tinggi (>30%) sehingga masih perlu optimasi kapasitas MAP, 2) Peningkatan Kinerja Purifikasi sampai 70% dan Pemekatan Nira sampai 60o Brix dalam Produksi Gula Aren (capaian 90%) karena teknologi yang dihasilkan kurang sesuai untuk kelompok tani (menggunakan tekanan tinggi), 3) Perbaikan Proses dan Pengemasan Dadih sebagai Probiotik dengan Daya Simpan sampai 20 hari (capaian 90%) karena masih diperlukan penyesuaian taste produk sesuai selera konsumen setempat, 4) Formulasi dan Aplikasi Edible Coating pada Paprika untuk Meningkatkan Masa Simpan Minimal 10 hari (capaian 70%) karena perlu perbaikan formula edible coating, 5) Formulasi Biakan Mikroba Penghasil Bioetanol dengan Kemampuan Konversi Substrat sampai 75% (capaian 80%) karena stabilitas starter belum sempurna, Teknologi pengemasan untuk Meningkatkan Daya Simpan Keripik Wotel (Daucus carota L) Minimal 1 Tahun (capaian 80%) karena jenis bahan pengemas belum sesuai. sehingga daya simpan belum dapat mencapai 1 tahun

Untuk kegiatan Pengembangan Sumber Daya Informasi Iptek, Diseminasi dan Jaringan Umpan Balik capaian rata-rata output 89,29%. Realisasi output pembuatan leaflet terealisasi 10 macam dari rencana 20 macam leaflet (capaian 50%) dan buku pedoman teknis terealisasi 3 buah buku (capaian 75%) dari target 4 buah buku, hal tersebut disebabkan karena

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

dalam perencanaan pembuatan leaflet dan buku pedoman masing-masing dicetak sebanyak 300 eksemplar, namun realisasinya masing-masing dicetak 1000 eksemplar.

Hambatan/Kendala a. Pelaksanaan penelitian yang tergantung musim panen

Kegiatan penelitian yang cukup kritis karena ketergantungan terhadap musim panen diantaranya penelitian Peningkatan Daya Simpan Buah Manggis (hingga 30 hari) dengan Metode Pelilinan dan Pengemasan untuk Tujuan Ekspor dan Peningkatan Daya Simpan Buah Rambutan (hingga 21 hari) Menggunakan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi dan Pengembangan Produk Olahannya. Masa panen komoditas tersebut berada pada awal tahun (Januari-Pebruari) dan akhir tahun (Nopember-Desember), dimana pada periode tersebut merupakan waktu untuk persiapan pelaksanaan penelitian dan akhir pelaksanaan kegiatan. Selain itu, keterbatasan alokasi pendanaan untuk setiap pengajuan persekot sangat mempengaruhi kelancaran penelitian. Dengan musim panen seperti tersebut diatas menyebabkan banyak waktu yang kurang efektif untuk pelaksanaan penelitian tersebut.

b. Keterbatasan ketersediaan peralatan bangsal dan laboratorium

Peralatan bangsal dan laboratorium yang banyak digunakan untuk kegiatan penelitian tahun 2009, yaitu unit pendingin (cold storage) dan inkubator. Beberapa penelitian yang menggunakan cold storage yaitu penelitian : 1) Peningkatan Daya Simpan Buah Salak (hingga 30 hari) dengan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi untuk Distribusi dan Transportasi Ekspor, 2) Peningkatan Daya Simpan Buah Manggis (hingga 30 hari) dengan Metode Pelilinan dan Pengemasan untuk Tujuan Ekspor, 3) Peningkatan Daya Simpan Buah Rambutan (hingga 21 hari) Menggunakan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi dan Pengembangan Produk Olahannya, dan 4) Formulasi dan Aplikasi Edible Coating pada Paprika untuk Meningkatkan Masa Simpan Minimal 10 hari. Keterbatasan cold storage tersebut menyebabkan proses penyimpanan dilakukan bersama-sama sehingga melampaui kapasitas cold storage dan dapat mempengaruhi keakuratan data penelitian, khususnya data kadar etilen. Hal yang sama terjadi pada peralatan inkubator untuk penelitian penyimpanan. Beberapa kegiatan penelitian yang menggunakan alat ini yaitu : 1) Perbaikan dan Penggandaan Skala (150 kg/hari) Pengolahan Lada Hijau Kering dengan Konsistensi Mutu (warna, minyak) dan daya simpan minimal 1 tahun, 2) Teknologi pengemasan untuk Meningkatkan Daya Simpan Keripik Wotel (Daucus carota L) Minimal 1 Tahun, 3) Pembuatan Produk Sayur Sop Instan dengan Daya Simpan Minimal 1 Tahun, 4) Peningkatan Efektifitas (100%) dan Stabilitas Starter (6 Bulan) untuk Fermentasi Tepung Ubukayu dan Ubijalar sebagai Substitusi Terigu, dan 5) Peningkatan Mutu Penyosohan (80%) dengan Kandungan Tanin Turun Hingga 1% dalam Tepung Sorgum dan Pengembangan Produk Sorgum Instan. Keterbatasan inkubator menyebabkan terjadinya antrian sehingga beberapa

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

kegiatan penelitian harus menunda proses penyimpanannya padahal bahan baku sudah siap disimpan. Dengan demikian maka akan mempengaruhi keakuratan data penelitian karena titik awal penyimpanannya menjadi kurang tepat.

Langkah Antisipatif Untuk Mengatasai Permasalahan

Langkah antisipasi untuk mengatasi masalah adalah sebagai berikut : 1) melakukan perencanaan penelitian dengan mempertimbangkan musim panen dan ketersediaan peralatan, SDM, dan dana, 2) memprioritaskan pendanaan pada kegiatan penelitian yang memiliki musim panen kritis (pada awal dan akhir tahun, contoh rambutan dan manggis, 3) menginventarisasi peralatan bangsal dan laboratorium dengan beban kerja tinggi untuk diusulkan pengadaanya pada tahun anggaran mendatang, dan 4) meningkatkan kompetensi SDM peneliti dari sisi metodologi penelitian dan teknisi untuk peningkatan keterampilan dalam rangka pencapaian sasaran mutu/output yang diharapkan.

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

I. PENDAHULUAN

Sesuai Keputusan Menteri Pertanian No. 632/Kpts/OT.140/12/2003 tanggal 30 Desember 2003, Balai Besar Penelitian

dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB-Pascapanen) mempunyai 3 Bagian/Bidang dan 7 Sub Bagian/Seksi serta

Kelompok Jabatan Fungsional. Tugas pokok BB-Pascapanen adalah melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi

pascapanen pertanian. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, BB-Pascapanen menyelenggarakan fungsi : a)

Penyusunan program dan evaluasi litbang pascapanen; Pelaksanaan penelitian identifikasi dan karakterisasi sifat fungsional

dan mutu hasil pertanian; b) Pelaksanaan penelitian pengolahan hasil, perbaikan mutu, pemanfaatan limbah, dan

pengembangan produk baru; c) Pelaksanaan penelitian teknologi proses fisik, kimia, dan biologi hasil pertanian; d)

Pelaksanaan penelitian sistem mutu dan keamanan pangan hasil pertanian; e) Pelaksanaan pengembangan sistem informasi

teknologi pascapanen pertanian; f) Pelaksanaan pengembangan komponen teknologi dan usaha agribisnis bidang

pascapanen pertanian; g) Pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil penelitian pascapanen pertanian.

Guna mencapai visi dan misi BB-Pascapanen sesuai Renstra tahun 2005–2009, kegiatan BB-Pascapanen

dikelompokkan ke dalam lima program utama yaitu: (1) Program Penelitian Teknologi Pascapanen dan Pengembangan Produk

untuk Peningkatan Daya Saing dan Nilai Tambah Hasil Pertanian ; (2) Program Pengembangan Teknologi Mendukung Diversifikasi

Pangan ; (3) Program Penelitian Mendukung Peningkatan Keamanan Pangan ; (4) Program Penelitian dan Pengembangan Pascapanen

Berbasis Kemitraan dan Keperluan Pembangunan Pertanian Berdasar Permintaan; (5) Pengembangan Sistem Informasi, Komunikasi,

Diseminasi dan Umpan Balik Inovasi Teknologi Pascapanen. Kelima program utama tersebut merupakan induk dari seluruh kegiatan

BB-Pascapanen dalam satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk merealisasikan program-programnya, BB-Pascapanen

didukung oleh SDM, dana dan fasilitas penelitian.

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Sumberdaya Manusia

Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, BB-Pascapanen didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM)

sebanyak 141 tenaga yang terdiri dari 63 orang tenaga peneliti (52 orang mempunyai jabatan fungsional dan 11 orang

peneliti non kelas); 23 orang tenaga teknisi (10 orang mempunyai jabatan fungsional teknisi/litkayasa dan 13 orang teknisi

non kelas), 1 orang arsiparis dan 61 orang tenaga administrasi. Berdasarkan strata pendidikan terdiri atas 8 orang S3; 32

orang S2; 33 orang S1; 10 orang S0; 59 orang setingkat SLTA; 5 orang setingkat SLTP dan 2 orang setingkat SD.

Saat ini, terdapat 9 orang peneliti sedang menyelesaikan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, 6 orang melanjutkan studi

S3 ( 5 orang dibiayai negara dan 1 orang biaya sendiri), 3 orang melanjutkan studi S2. Dari 63 tenaga fungsional (peneliti)

BB-Pascapanen terdapat 42 orang (66,67%) yang usianya dibawah 50 tahun, sisanya sebanyak 21 orang (33,33%) usianya

berkisar 51 – 65 tahun.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan program program utama, BB-Pascapanen berupaya untuk meningkatkan

kemampuan dan profesionalisme SDM yang dimilikinya baik kuantitas maupun kualitasnya diantaranya melalui: a) pelatihan

jangka pendek dan jangka panjang sesuai bidang keahlian, b) merekrut tenaga yang berpendidikan S2 sesuai dengan

kebutuhan sampai tahun 2010.

Pembiayaan

Guna mencapai keberhasilan program penelitian dan pengembangan pascapanen, dukungan dana APBN merupakan

komponen yang sangat penting, karena kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen tidak dapat berjalan tanpa

didukung dana yang memadai. Untuk mengurangi beban anggaran APBN, BB-Pascapanen akan terus berupaya

mendapatkan dana melalui kerjasama kemitraan baik dari dalam dan luar negeri. Kerjasama di dalam negeri akan terus

diintensifkan melalui kemitraan yang saling menguntungkan, antara lain dengan : dunia usaha, Pemda, petani, Usaha Kecil

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Menengah (UKM), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), BUMN dan pelaku agribisnis lainnya. Kerjasama luar negeri akan

dikembangkan secara bilateral, dalam bentuk hibah atau transfer ilmu pengetahuan dan teknologi maupun kerjasama

trilateral melalui pemanfaatan tenaga ahli BB-Pascapanen di negara-negara sedang berkembang dengan pendanaan dari

pihak ketiga (negara donor).

Sebagai upaya mendapatkan sumber dana pembiayaan di luar APBN BB-Pascapanen, pada tahun 2009 BB-

Pascapanen mendapat bantuan dana (grant) FAO, Balai Penelitian Kelapa dan Palma Lain dan Horticulture Indonesia –

Netherland (Hortin) untuk melaksanakan kegiatan : 1) Penelitian perbaikan pengolahan lada bantuan dana dari FAO untuk

kegiatan tahun 2008 dan 2009 sebesar USD 225,000 (ekuivalen Rp. 2.117.900.000) yang dialokasikan dalam DIPA 2009; 2)

Teknologi Pengolahan Produk Sabun Mandi Cair dan Shampo serta Analisis Sifat Fisikokima dan Mikrobiologi dari VCO (Rp.

40.000.000,-), 3) Penanganan segar buah rambutan untuk tujuan ekspor (Rp. 124.443.000,-). Alokasi

anggaran BB-Pascapanen ke depan harus mengarah kepada pencapaian cost effectiveness yang tinggi dan mampu bersaing

dengan instansi atau lembaga penelitian dan pengembangan pascapanen lain.

Fasilitas Penelitian

BB-Pascapanen memiliki fasilitas laboratorium analisis dan bangsal pengolahan hasil yang cukup memadai yang

tersebar di dua lokasi yaitu Bogor dan Karawang. Laboratorium Bogor merupakan laboratorium induk dengan akurasi tinggi

yang memiliki kompetensi di bidang analisis kimia, biokimia, mikrobiologi, fraksinasi, fermentasi dan produk pangan.

Laboratorium Karawang memiliki kompetensi di bidang analisis sifat-sifat rheology dan sifat fisik bahan (aneka tepung).

Laboratorium Bogor dilengkapi fasilitas bangsal penanganan segar, pengolahan minyak atsiri dan produk turunannya,

pengolahan hasil ternak, bangsal pengolahan kedelai, bangsal pengolahan sari buah dan produk hilirnya, pengemasan dan

canning (produk berbasis buah dan sayuran), serta bangsal pengolahan produk roti berbasis aneka tepung, teknologi kimia

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

dan bioproses. Laboratorium Karawang dilengkapi dengan fasilitas bangsal pengolahan aneka tepung dan produk hilirnya

(proses kering dan basah) dan bangsal pengolahan beras.

Laboratorium BB-Pascapanen sudah mendapatkan Akreditasi dari KAN dengan nomor LP-366-IDN pada tanggal 27

Juli 2007 untuk beberapa ruang lingkup pengujian. Pengembangan laboratorium kedepan, diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan dan kompetensinya, dan diharapkan semakin banyak dan beragam ruang lingkup pengujian yang terakreditasi.

Laboratorium BB-Pascapanen kedepan akan dipusatkan di Bogor, sedangkan laboratorium Karawang akan difungsikan

seutuhnya sebagai bangsal atau in-house model agroindustri beras dan jagung.

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

II. RENCANA STRATEJIK

A. VISI DAN MISI

Visi

Sebagai institusi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi

pascapanen pertanian, BB-Pascapanen menetapkan visinya sejalan dengan visi pembangunan pertanian dan visi Badan

Litbang Pertanian. Visi BB-Pascapanen dirumuskan sebagai berikut :

Menjadi institusi litbang utama dan andalan nasional dalam inovasi teknologi pascapanen pertanian

BB-Pascapanen harus mampu menjadi institusi yang memiliki kompetensi di bidang penelitian dan pengembangan

teknologi pascapanen sebagai akselerator pembangunan pertanian. Untuk mewujudkan visi yang telah dirumuskan, BB-

Pascapanen merumuskan misinya sebagai berikut :

Misi

1. Menciptakan inovasi teknologi pascapanen pertanian dalam rangka peningkatan daya saing dan nilai tambah hasil

pertanian, diversifikasi pangan dan keamanan pangan;

2. Melakukan pengembangan dan penyebarluasan inovasi teknologi dan rekomendasi kebijakan pascapanen pertanian

sesuai dinamika kebutuhan pengguna;

3. Membangun jaringan kerjasama nasional dan internasional dalam rangka peningkatan penguasaan IPTEK, peran dan

citra BB-Pascapanen;

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

4. Mengembangkan sistem kelembagaan dan kompetensi sumberdaya untuk meningkatkan kinerja institusi agar mampu

memberikan pelayanan prima.

B. TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI

Dalam jangka menengah (tahun 2005-2009) visi dan misi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen

Pertanian dijabarkan ke dalam tujuan dan sasaran penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian. Untuk mencapai

tujuan dan sasaran tersebut, maka disusun strategi yang dikelompokkan ke dalam empat strategi besar. Empat strategi

tersebut disusun atas dasar evaluasi mendalam terhadap faktor internal dan faktor eksternal yang telah diuraikan pada

perkembangan lingkungan strategis yang terkait dengan kinerja BB-Pascapanen ke depan.

Tujuan Sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian, BB-Pascapanen dalam lima tahun kedepan menetapkan tujuan

penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian sebagai berikut :

5. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pengolahan untuk mendukung tumbuhkembangnya agroindustri di

perdesaan yang akan memacu aktivitas ekonomi perdesaan, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

6. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing

komoditas pertanian unggulan melalui perbaikan mutu, pengembangan produk, pemanfaatan produk samping dan

limbah.

7. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi untuk merevitalisasi sumber-sumber pangan tradisional dan

pemanfaatan sumber pangan baru dalam meningkatkan diversifikasi pangan.

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

8. Menyediakan data base dan konsep kebijakan untuk rekomendasi kebijakan penyusunan standar mutu, keamanan

pangan dan harmonisasi standar mutu.

Sasaran Periode 2004 – 2009

Sasaran yang ingin dicapai oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian baik yang

dijabarkan dalam sasaran tahunan maupun sasaran akhir rencana strategis yaitu:

5. Tersedia dan berfungsinya paket teknologi pengolahan pangan untuk mendukung diversifikasi pangan.

6. Tersedia dan berfungsinya paket teknologi pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah, perbaikan mutu dan

peningkatan daya saing produk.

7. Tersedia dan berfungsinya, serta diadopsinya model agroindustri perdesaan berbasis inovasi teknologi pengolahan.

8. Tersedia data base dan konsep kebijakan untuk rekomendasi penyusunan standar mutu, keamanan pangan dan

harmonisasi standar mutu.

Strategi

Faktor kunci keberhasilan BB-Pascapanen berkaitan secara luas dengan visi, misi dan kinerja organisasi. Faktor kunci

keberhasilan tersebut diperoleh dari hasil analisis terhadap lingkungan internal BB-Pascapanen dan eksternal yang

merupakan landasan kritis dalam merancang strategi. Faktor-faktor tersebut dianalisis dan dievaluasi dengan menggunakan

pendekatan SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats).

Dari hasil analisis SWOT, kemudian disusun dan dirumuskan strategi penelitian dan pengembangan pascapanen

pertanian dalam lima tahun ke depan (2005-2009) sebagai berikut :

1. Strategi SO (strength-opportunities)

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

a. Manfaatkan sumberdaya litbang pascapanen dalam menghasilkan inovasi teknologi skala pilot untuk pengembangan

agroindustri

b. Manfaatkan kemitraan dan promosi untuk mempercepat alih teknologi guna menumbuhkembangkan lapangan kerja

dan usaha baru

2. Strategi ST (strengths-threats)

a. Dayagunakan tenaga peneliti dan fungsi laboratorium untuk menghasilkan teknologi guna mengatasi Technical

Barriers of Trade (TBT), Sanitary and Phytosanitary (SPS), dan berlakunya standar regional Europe GAP

b. Giatkan apresiasi BB-Pascapanen kepada beneficiaries dan stakeholders.

3. Strategi WO (weakness-opportunities)

a. Tingkatkan kemampuan (kualifikasi) serta keberimbangan dalam komposisi (usia dan disiplin ilmu) dari SDM

b. Tingkatkan sinergi program sumberdaya, diseminasi hasil penelitian dan alih teknologi

4. Strategi WT (weakness-threats)

a. Segera realisasikan tenaga sesuai keahlian

b. Maksimalkan dan tempatkan SDM yang tersedia sesuai dengan keahlian

c. Outsourcing untuk peningkatan kemampuan atas teknologi

C. PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM

Sejalan dengan Program Utama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, yaitu :

1. Program Penelitian Sumberdaya Pertanian

2. Program Penelitian Perbaikan Potensi Komoditas

3. Program Penelitian Bioteknologi Pertanian

4. Program Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijaksanaan

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

5. Program Penelitian dan Pengembangan Pertanian Wilayah Berorientasi Spesifik Lokasi

6. Program Penyebaran Informasi dan Diseminasi Hasil Penelitian

7. Program Pengembangan Kelembagaan

dan Tupoksi BB-Pascapanen, maka BB-Pascapanen memfokuskan Sub Program Penelitian dan Pengembangan Pascapanen

Pertanian sebagai landasan utama program penelitian dan pengembangan pascapanen yang akan dilaksanakan selama

periode 2005-2009. Secara rinci masing-masing program utama penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian

periode 2005-2009 adalah sebagai berikut :

1. Program Penelitian Teknologi Pascapanen dan Pengembangan Produk untuk Peningkatan Daya Saing dan

Nilai Tambah Hasil Pertanian

Ruang lingkup program ini meliputi inovasi komponen teknologi, perakitan komponen teknologi, dan scaling-up teknologi

sampai menjadi suatu model agroindustri dengan peningkatan nilai tambah dan daya saing. Program ini diarahkan untuk

menghasilkan inovasi teknologi pascapanen bagi pengembangan agroindustri skala kecil-menengah dan skala perdesaan.

2. Program Pengembangan Teknologi Mendukung Diversifikasi Pangan

Ruang lingkup program ini meliputi penelitian dan pengembangan teknologi untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan

melalui diversifikasi produk, khususnya pangan berbahan baku non-beras. Sasaran yang ingin dicapai adalah keragaman

produksi dan konsumsi pangan masyarakat. Program ini juga diarahkan untuk mengangkat bahan pangan tradisional

dan sumber pangan lokal menjadi bahan pangan yang bermutu dengan citra tinggi.

3. Program Penelitian Mendukung Peningkatan Keamanan Pangan

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Ruang lingkup program penelitian ini meliputi identifikasi kontaminan dan mutu produk pertanian, pengembangan sistem

mutu, pengembangan teknik-teknik analisis mutu yang efektif dan efisien dan rekomendasi teknologi untuk menekan

kontaminan pada produk pertanian. Faktor keamanan pangan berkaitan dengan tercemar tidaknya pangan oleh cemaran

mikrobiologis, logam berat dan bahan kimia yang membahayakan kesehatan. Untuk dapat memproduksi pangan yang

bermutu baik dan aman bagi kesehatan, tidak cukup hanya mengandalkan pengujian akhir di laboratorium saja, tetapi

juga diperlukan adanya penerapan sistem jaminan mutu dan sistem manajemen lingkungan atau penerapan sistem

produksi pangan yang baik (GMP-Good Manufacturing Practices) dan penerapan analisis bahaya dan titik kendali kritis

(HACCP-Hazard Analysis and Critical Control Points).

4. Program Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Berbasis Kemitraan dan Keperluan Pembangunan

Pertanian Berdasar Permintaan

Ruang lingkup program ini meliputi kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen atas dasar permintaan

stakeholder dan adanya sharing dana dari stakeholder atau mitra. Mitra dapat berasal dari instansi pemerintah (pusat

dan daerah), badan usaha (BUMN, BUMD, dan swasta), koperasi dan kelompok tani. Kegiatan dapat berbentuk

kerjasama penelitian atau kerjasama pengembangan untuk tujuan komersialisasi maupun dalam rangka pemberdayaan

masyarakat. Kerjasama penelitian dapat mulai dari penelitian dasar, penelitian terapan sampai pada scale up. Kerjasama

pengembangan diarahkan pada pengembangan teknologi di lapangan sehingga menjadi suatu Model Agroindustri yang

operasional. Jenis komoditas menjadi objek penelitian maupun pengembangan dapat berasal dari komoditas unggulan

maupun non unggulan tergantung dari permintaan mitra dan stakeholder.

5. Pengembangan Sistem Informasi, Komunikasi, Diseminasi, dan Umpan Balik Inovasi Teknologi

Pascapanen

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Ruang lingkup program ini meliputi kegiatan penyampaian inovasi teknologi pascapanen yang dihasilkan kepada

pengguna (petani, pengusaha, dan direktorat teknis) melalui promosi, publikasi, gelar teknologi, ekspose, pameran,

temu bisnis, meningkatkan perolehan HaKI dan melakukan komersialisasi teknologi hasil penelitian. Termasuk di

dalamnya kegiatan pembinaan, pendampingan, dan koordinasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan Prima Tani.

D. INDIKATOR PENCAPAIAN TUJUAN

Indikator keberhasilan dapat ditinjau dari keluaran dan dampak hasil penelitian. Keluaran merupakan indikator

keberhasilan dalam jangka pendek sedangkan dampak merupakan indikator keberhasilan dalam jangka panjang.

Indikator keberhasilan BB-Pascapanen antara lain ditentukan oleh :

a. Terdapatnya publikasi ilmiah primer pada jurnal ilmiah terakreditasi

b. Terlaksananya kesepakatan kerjasama/MoU bersama Pemda dan stakeholders lainnya

c. Teradopsinya inovasi teknologi oleh petani, pelaku agribisnis dan permintaan teknologi oleh Pemda

d. Bertambah banyaknya paten teknologi

e. Tersedia dan berfungsinya model agroindustri (AI) dan memenuhi kelayakan ekonomi

f. Bertambahnya jumlah lisensi teknologi

g. Tersedianya data base informasi teknologi yang dapat digunakan untuk dukungan bagi pengambil kebijakan

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Berdasarkan kegiatan program penelitian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian tahun 2009,

bobot indikator program kegiatan tersebar, dengan proporsi sebagai berikut : Penelitian Teknologi Pascapanen dan

Pengembangan Produk untuk Peningkatan Daya Saing dan Nilai Tambah Hasil Pertanian (9,80%); Pengembangan

Teknologi Mendukung Diversifikasi Pangan (32,71%); Penelitian Mendukung Peningkatan Keamanan Pangan (11,26%);

Pengembangan Sumber Daya Informasi Iptek, Diseminasi dan Jaringan Umpan Balik (46,24%).

Proporsi tersebut dihitung berdasarkan dana yang tersedia untuk masing-masing program dibandingkan dengan total

dana kegiatan penelitian dan diseminasi seperti tercantum dalam Tabel 1.

Tabel 1. Persentase Alokasi Anggaran Berdasarkan Program Kegiatan RPTP/RDHP BB-Pascapanen TA 2009

No Program PAGU (Rp) Persentase terhadap

PAGU kegiatan RPTP/RDHP (%)

1. Penelitian Teknologi Pascapanen dan Pengembangan Produk untuk Peningkatan Daya Saing dan Nilai Tambah Hasil Pertanian

160.080.000 9,80

2. Pengembangan Teknologi Mendukung Diversifikasi Pangan 534.520.000 32,71

3. Penelitian Mendukung Peningkatan Keamanan Pangan 184.000.000 11,26

4. Pengembangan Sumberdaya Informasi Iptek, Diseminasi, dan Penjaringan Umpan Balik

755.700.000 46,24

TOTAL 1.634.300.000 100

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

RENCANA KINERJA TAHUN 2009

Kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2009 dan target luaran

yang direncakanan adalah sebagai berikut :

Penelitian Teknologi Pascapanen dan Pengembangan Produk untuk Peningkatan Daya Saing dan Nilai Tambah Hasil Pertanian 1. Peningkatan Daya Simpan Buah Salak (hingga 30 hari) dengan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi untuk

Distribusi dan Transportasi Ekspor

Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 153.000.000,-

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang

Luaran (output)

Satu paket teknologi penanganan dan pengemasan atmosfir termodifikasi buah salak dengan masa kesegaran hingga

30 hari

Desain kemasan dan metode penumpukan dalam transportasi buah salak segar untuk eksport

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

2. Peningkatan Daya Simpan Buah Manggis (hingga 30 hari) dengan Metode Pelilinan dan Pengemasan untuk Tujuan Ekspor

Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 155.000.000,00

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang

Luaran (output)

Teknologi pelilinan dan pengemasan buah manggis dengan daya simpan 30 hari

Desain kemasan dan metode penumpukan dalam transportasi buah manggis

Minuman instan kulit manggis

3. Peningkatan Daya Simpan Buah Rambutan (hingga 21 hari) Menggunakan Pengemasan Atmosfir

Termodifikasi dan Pengembangan Produk Olahan

Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 160.300.000,00

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang

Luaran (output)

Teknologi pengemasan atmosfir termodifikasi buah rambutan dengan daya simpan 21 hari

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Desain kemasan dan metode penumpukan dalam transportasi buah rambutan

Produk olahan dari rambutan (buah dalam sirup dan sari buah / juice rambutan)

4. Peningkatan Kinerja Purifikasi Sampai 70% dan Pemekatan Nira sampai 60°Brix dalam Produksi Gula

Aren

Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 140.800.000,-

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 5 orang

Luaran (output)

Teknologi produksi gula aren dengan tingkat kemurnian 70% dan TSS 60°Brix

5. Perbaikan dan Penggandaan Skala (150 kg/hari) Pengolahan Lada Hijau Kering dengan Konsistensi Mutu

(warna, minyak) dan Daya Simpan Minimal 1 Tahun

Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 140.500.000,-

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 5 orang

Luaran (output)

Model teknologi pengolahan lada hijau kering skala 150 kg/hari (8 jam)

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Produk lada hijau kering dengan konsistensi mutu (kestabilan warna dan kadar minyak atsiri) dan daya simpan

minimal 1 tahun

6. Perbaikan Proses dan Pengemasan Dadih sebagai Probiotik dengan Daya Simpan Sampai 20 Hari

Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 155.800.000,-

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang

Luaran (output)

Teknologi pengolahan dadih termodifikasi

Produk dadih sebagai probiotik dengan daya simpan 20 hari

Karakteristik produk dadih sebagai probiotik

7. Formulasi dan Aplikasi Edible Coating pada Paprika untuk Meningkatkan Masa Simpan Minimal 10 Hari

Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 40.000.000,-

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 3 orang

Luaran (output)

Formula edibel coating

Paprika dengan daya simpan 10 harii

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

8. Formulasi Biakan Mikroba Penghasil Bioetanol dengan Kemampuan Konversi Substrat Sampai 75%

Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 40.000.000,-

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 3 orang

Luaran (output)

Produk strater mikroba penghasil bioetanol dengan daya konversi substrat 75%

9. Teknologi Pengemasan untuk Meningkatkan Daya Simpan Keripik Wortel (Daucus carotaL) Minimal 1 Tahun

Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 40.000.000,-

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 3 orang

Luaran (output)

Teknologi pengemasan keripik wortel

Keripik wortel dengan daya simpan minimal 1 tahun

10. Pembuatan Produk Sayur Sop Instan dengan Daya Simpan Minimal 1 Tahun

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 40.080.000,-

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 3 orang

Luaran (output)

Produk sayuran sop instan dengan daya simpan hingga 1 tahun

Pengembangan Teknologi Mendukung Diversifikasi Pangan 11. Peningkatan Efektivitas (100%) dan Stabilitas Starter (6 Bulan) untuk Fermentasi Tepung Ubikayu dan

Ubijalar sebagai Substitusi Terigu

Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 100.010.000,-

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang

Luaran (output)

Produk starter Bimo-SF dan Bimo-CF yang memiliki efektivitas 100% dan stabil selama 6 bulan

Teknologi produksi starter Bimo-SF dan Bimo-CF

12. Formulasi Tepung Komposit Ubikayu, Ubijalar dan Jagung untuk Substitusi Terigu Minimal 40% dalam Mi

Masukan (input)

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 133.000.000,-

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 5 orang

Luaran (output)

Formula tepung komposit (ubikayu, ubijalar dan jagung) untuk produk mi

Karakteristik produk mi berbasis tepung komposit

13. Peningkatan Mutu Penyosohan (80%) denagn kandungan Tanin Turun Hingga 1% dalam Tepung Sorgum dan Pengembangan Produk Sorgum Instan

Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 142.400.000,-

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang

Luaran (output)

Teknologi penyosohan sorgum

Tepung sorgum dengan kandungan tanin maksimal 1%

Produk sorgum dan nasi sorgum instan dengan nilai kalori 300 kkal/100 gram

14. Efisiensi Waktu Pemanenan dan Pengeringan Kedelai (50%) dengan Kerusakan Ose Maksimal 10% Menggunakan Instore Drying

Masukan (input)

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 149.120.000,00

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 5 orang

Luaran (output)

Model teknologi pemanenan dan pengeringan kedelai dengan efisiensi waktu pemanenan dan pengeringan 50%, dan

kerusakan ose maksimal 10%.

Hasil (outcome)

Berfungsinya model teknologi pemanenn dan pengerngnan kedelai di tingkat petani/gapoktan.

Penelitian Mendukung Peningkatan Keamanan Pangan 15. Penyempurnaan Test Kit untuk Mengukur Total Mikroba pada Susu Segar Menggunakan Adhesive Agent

dengan Akurasi 90% dan Stabilitas 1 Tahun

Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 104.000.000,00

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang

Luaran (output)

Test kit dengan tingkat akurasi 90% dan stabilitas 1 tahun.

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

16. Formulasi Biopreservatif Berbasis Bawang Putih untuk Memperpanjang Masa Simpan Karkas Ayam (48

jam) pada Suhu Ruang

Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 80.000.000,00

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 5 orang

Luaran (output)

Produk biopreservatif berbasis bawang putih untuk karkas ayam.

Pengembangan Sumber Daya Informasi Iptek, Diseminasi dan Jaringan Instan Balik 17. Penerbitan Publikasi Ilmiah, Semi Populer dan Populer

Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 261.100.000,00

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 26 orang

Luaran (output)

Jurnal Pascapanen

Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian

Plotter/Poster

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Leaflet

Pedoman Teknis

Kalender BB-Pascapanen

Laporan Tahunan

18. Partisipasi Ekspose/Gelar Teknologi dan Seminar Nasional

Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 214.700.000,00

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 28 orang

Luaran (output)

Informasi teknologi pascapanen mencapai pengguna melalui partisipasi pada kegiatan pameran

Telah dikomunikasikannya hasil penelitian melalui seminar nasional

19. Dukungan Kerja Sama Dalam dan Luar Negeri

Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 135.000.000,00

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang

Luaran (output)

Kerja sama terlaksana sesuai dengan MoU

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Terjalinnya kemitraan baru

20. Koordinasi dan Penugasan Peneliti Mendukung Program Direktorat Teknis/ Prima Tani/BPTP/ Dinas

Teknis

Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 144.900.000,00

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 23 orang

Luaran (output)

Terselenggaranya koordinasi dalam upaya mendukung program Ditjen Teknis/UK-UPT/Dinas Teknis/Instansi Terkait

Terfasilitasnya pengiriman tenaga ahli/peneliti, pejabat dalam rangka pemenuhan kebutuhan teknologi bagi Ditjen

Teknis/Prima Tani/UK-UPT/Dinas Teknis/Instansi Terkait

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. EVALUASI HASIL PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2009

Pengukuran kinerja kegiatan penelitian dan pengembangan meliputi realisasi penggunaan input (dana,SDM) dan

capaian kinerja (luaran dan hasil). Hasil kinerja 14 (empat belas) kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen serta 4

(empat) kegiatan pengembangan sumberdaya, informasi Iptek, diseminasi dan penjaringan umpan balik adalah sebagai

berikut :

A.1. Peningkatan Daya Simpan Buah Salak (hingga 30 hari) dengan Pengemasan Atmosfir termodifikasi untuk Distribusi dan Transportasi Ekspor

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 152.708.337,- (99,81% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 6 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil

(outcome) 90%.

Luaran (Ouput) : Teknologi pengemasan atmosfir termodifikasi buah salak dengan kesegaran sampai 30 hari, capaiannya :

telah diperoleh pengemasan buah salak dengan atmosfir termodifikasi (PE 0,04; 72 perforasi mikro) kapasitas 5

kg/dooz; b) Desain kemasan dan metode penumpukan untuk transpotasi, capaiannya : diperoleh pengemasan buah salak

dengan atmosfir termodifikasi (PE 0,04; 72 perforasi mikro) kapasitas 5 kg/dooz, yang dikombinasikan dengan

penumpukan kemasan menggunakan pola sistem aerasi.

Hasil (Outcome) : Kesegaran buah sudah dapat dipertahankan sampai 30 hari, tetapi tingkat kerusakan masih cukup

tinggi (>30%), sehingga masih diperlukan optimasi kapasitas MAP dalam kemasan dooz.

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

A.2. Peningkatan Daya Simpan Buah Manggis (hingga 30 hari) dengan Metode Pelilinan dan Pengemasan

untuk Tujuan Ekspor.

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 147.960.630,- (95,46% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 6 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil

(outcome) 100%.

Luaran (Ouput) : a) Teknologi pelilinan dan pengemasan buah manggis dengan daya simpan 30 hari, capaiannya :

Perlakuan pelilinan 6%, hormon 10 ppm, dan benomyl 1000 ppm, adaptasi suhu 14-15oC selama 24 jam pada penyimpanan

dingin (9oC) mampu mempertahankan buah manggis selama 4 minggu pada skala bangsal; b) Desain kemasan dan metode

penumpukan dalam transportasi buah manggis, capaiannya : Kemasan menggunakan net foam, pengepakan karton box

kapasitas 2,5 – 3 kg, penumpukkan dalam mobil berpendingin (8 tumpukkan ke atas, 8 sisi kanan-kiri, 8 x 8 x 8 box); c)

Minuman instan kulit manggis, capaiannya : Formulasi minuman Kulit Buah Manggis (KBM) instan dalam bentuk tablet

effervescent terpilih berdasarkan uji hedonik (kesukaan) pada panelis adalah bubuk KBM instan 5%, aspartam 0,6%,

natrium bikarbonat 40%, asam sitrat 30%, asam malat 8,6% dan sorbitol 15,8%.

Hasil (Outcome) : Tersedia dan berfungsinya teknologi penanganan segar dan pengemasan buah manggis dengan daya

simpan hingga 30 hari untuk tujuan ekspor, capaiannya : Dengan perlakuan pelilinan kesegaran buah manggis dapat

dipertahankan selama 4 minggu

A.3. Peningkatan Daya Simpan Buah Rambutan (hingga 21 hari) Menggunakan Pengemasan Atmosfir

Termodifikasi dan Pengembangan Produk Olahan

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 158.035.283,- (98,56% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 6 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil

(outcome) 97,50%.

Luaran (Ouput) : a) Teknologi pengemasan atmosfir termodifikasi buah rambutan dengan daya simpan 21 hari,

capaiannya : pengemasan dengan sistim atmosfir termodifikasi (MAP) pada buah rambutan Binjai dan Lebak Bulus terbaik

diperoleh pada perlakuan: precooling dua tahap dengan bahan pengemasan LDPE antifog 10 perforasi dan suhu

penyimpanan 10°C dapat mempertahankan kesegaran buah rambutan sampai 21 hari; b) Desain kemasan dan metode

penumpukan dalam transportasi buah rambutan capaiannya Pengemas karton yang direkomendasikan adalah ukuran 30 x

40 x 13 cm dengan ventilasi 2 disisi pendek dan 3 disisi memanjang dengan bentuk 4 persegi panjang. Karton ini dapat diisi

langsung dengan rambutan ataupun diisi dengan plastic MAP sebanyak 6 buah @ 550 g. Metode penumpukan terbaik adalah

cross stow dimana untuk 30 x 40 cm pada tumpukan 4 dapat digunakan lapisan yang berbeda-beda serta perubahan yang

mengikuti arah jarum jam; c) Produk olahan dari rambutan (buah dalam sirup dan sari buah/juice rambutan) capaiannya :

Berdasarkan analisis aspek organoleptik, kesukaan panelis terhadap produk buah rambutan dalam sirup tertinggi terdapat

pada perlakuan rambutan dengan pengawet 300 ppm benzoate dan 300 ppm sorbat.

Hasil (Outcome) : a) Tersedia dan berfungsinya teknologi penanganan segar buah rambutan dengan pengemasan

atmosfir termodifikasi dengan daya simpan 21 hari, capaiannya : telah diperoleh dan berfungsinya teknologi penanganan

segar buah rambutan dengan pengemasan atmosfir termodifikasi dengan daya simpan 21 hari; b) Tersedianya teknologi

pengolahan buah rambutan dalam sirup dan juice, capaiannya : Telah tersedia teknologi pengolahan buah rambutan dalam

sirup dan juice, daya simpan buah rambutan dalam sirup baru mencapai 1 bulan

A.4. Peningkatan Kinerja Purifikasi Sampai 70% dan Pemekatan Nira sampai 60°Brix dalam Produksi Gula

Aren

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 138.194.135,- (98,15% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 5 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil

(outcome) mencapai 90%.

Luaran (Ouput) : Teknologi produksi gula aren dengan tingkat kemurnian 70% dan TSS 60°Brix, capaiannya : Telah

diperoleh teknologi purifikasi nira aren sampai 80% pada tekanan operasi 1,8 bar yang menghasilkan fluksi sebesar 65,93

L.m-2.jam-1 . Pemekatan nira aren dari derajat briks 30 menjadi 60 dilakukan menggunakan evaporator vakum dengan

waktu proses 4 jam pada temperatur 90oC.

Hasil (Outcome) : Berfungsinya model teknologi pengolahan gula aren hemat energi skala kelompok tani, capaiannya :

Hasil analisis ekonomi menunjukkan kombinasi antara proses ultrfiltrasi, reverse osmosis dan evaporator vakum merupakan

tahapan proses yang paling layak untuk proses pengolahan gula aren.

A.5. Perbaikan dan Penggandaan Skala (150 kg/hari) Pengolahan Lada Hijau Kering dengan Konsistensi

Mutu (warna, minyak) dan Daya Simpan Minimal 1 Tahun

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 139.084.487,- (98,99% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 5 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil

(outcome) mencapai 100%.

Luaran (Ouput) : a) Model teknologi pengolahan lada hijau kering skala 150 kg/hari (8 jam), capaiannya : Model

teknologi pengolahan ini meliputi perontokan menggunakan mesin perontok, blanching dalam air mendidih selama 25 menit,

perendamaan dalam asam sitrat 2% selama 30 menit, dikeringkan dengan alat pengering tray dryer dengan suhu 60°C.

Rendemen berkisar antara 18,8 – 22,4%; b) Produk lada hijau kering dengan konsistensi mutu (kestabilan warna

dan kadar minyak atsiri) dan daya simpan minimal 1 tahun; capaiannya : Pengemasan lada hijau kering dengan aluminium

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

foil disimpan pada suhu rendah (20°C) dapat mempertahankan warna hijau dengan karakteristik lebih baik daripada lada

hijau yang ada di pasar dan mengandung kadar minyak atsiri 3%.

Hasil (Outcome) : Tersedia dan berfungsinya paket teknologi pengolahan lada hijau kering kapasitas 150 kg per hari di

tingkat petani (Lampung Timur), capaiannya : Model teknologi pengolahan lada hijau kering kapasitas 150 kg per hari telah

dicoba di petani; b) Teknologi pengemasan lada hijau kering untuk mempertahankan stabilitas mutu selama

penyimpanan, capaiannya : produk lada hijau kering yang disimpan dalam kemasan LDPE pada suhu 20°C dan kemasan PP

serta aluminium foil pada suhu 20-30°C mempunyai umur simpan lebih dari 1 tahun.

A.6. Perbaikan Proses dan Pengemasan Dadih sebagai Probiotik dengan Daya Simpan Sampai 20 Hari

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 150.393.238,- (96,53% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 6 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil

(outcome) telah mencapai 90%.

Luaran (Ouput) : a) Teknologi pengolahan dadih termodifikasi, capaiannya : Dadih susu sapi dengan penambahan

Bahan Tambahan Pengental (BTP) Jelly dengan konsentrasi 0,2% memberikan hasil yang terbaik dibandingkan dengan

perlakuan penambahan BTP lainnya; b) Produk dadih sebagai probiotik terkemas baik dengan daya simpan 20 hari,

capaiannya : Kemasan terbaik untuk dadih susu sapi adalah kemasan fleksibel (flaxypack) dan cup plastik PP. Dadih susu

sapi yang dikemas dalam kemasan fleksibel dan cup plastik PP mempunyai daya tahan hingga 24 hari jika disimpan pada

suhu dingin (refrigerator) dan hingga 8 hari pada suhu ruang; c) Karakteristik produk dadih sebagai probiotik, capaiannya :

Seluruh dadih sapi tahan terhadap garam empedu dan pH rendah selama penyimpanan di suhu ruang dan suhu dingin,

mampu mempertahankan viabilitas BAL >106 CFU/ml , sehingga merupakan produk probiotik. Dadih sapi dengan formula

starter Lactobacillus casei:Bifidobacterium longum (2:1) memiliki keunggulan pada aroma, dan secara umum diminati

panelis.

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Hasil (Outcome) : Berfungsi teknologi produksi dan pengemasan dadih yang dapat meningkatkan mutu dan keamanan

pangan serta dapat diterapkan di tingkat petani/peternak/perajin, capaiannya : telah disusun Standard Operasional Prosedur

(SOP) untuk dadih dimulai dari penanganan susu segar sampai proses pengolahan, sedangkan untuk sapi perah selama

distribusi sampai ke industri pengolah susu (IPS).

A.7. Formulasi dan Aplikasi Edible Coating pada Paprika untuk Meningkatkan Masa Simpan Minimal 10 Hari

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 39.848.000,- (99,62% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 3 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 95% dan hasil

(outcome) 70%.

Luaran (Ouput) : a) Formula edibel coating, capaiannya : formula terbaik adalah gliserol 10% dan CMC 1%. Edible film

tersebut memiliki viskositas larutan film sebesar 3.063 cP; Aw 0,51; nilai L sebesar 34,95; ketebalan 0,19 mm; laju transmisi

oksigen sebesar 1,16 cc/m2/24 jam; laju transmisi uap air sebesar 225,48 g/m2/24 jam; dan kuat tarik sebesar 69,79

kgf/cm2; b) Paprika dengan daya simpan 10 hari, capaiannya : Paprika yang dicoating (baik tanpa maupun dengan

penambahan asam askorbat dan minyak sereh) pada suhu ruang rata-rata mempunyai umur simpan 6-7 hari, sedangkan

pada suhu AC mempunyai umur simpan 12-15 hari, dan suhu coldroom umur simpannya 21-33 hari.

Hasil (Outcome) : Formula edible coating pada paprika yang dapat meningkatkan masa simpan minimal 10 hari,

capaiannya : Formulasi edible coating yang dihasilkan baru memperpanjang daya simpan maksimum 7 hari, masih dibawah

target yang diinginkan yakni 10 hari.

A.8. Formulasi Biakan Mikroba Penghasil Bioetanol dengan Kemampuan Konversi Substrat Sampai 75%

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 39.888.976,- (99,72% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 3 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil

(outcome) mencapai 80%.

Luaran (Ouput) : Produk strater mikroba penghasil bioetanol dengan daya konversi substrat 75%, capaiannya : Starter S.

cerevisiae pada tepung beras dan gula aren mempunyai daya konversi substrat (gula) dari bahan bergula (nira) lebih dari

75%. Starter S. cerevisiae pada tepung beras dan gula aren dengan perbandingan 90% : 10% ; 80% : 20% ; 70% : 30%

mempunyai efisiensi fermentasi nira pada jam ke-72 masing-masing sebesar 95%, 67% dan 69%. Starter S. cerevisiae

pada tapioka dan gula aren dengan perbandingan 90% : 10%; 80% : 20% ; 70% : 30% mempunyai efisiensi fermentasi

nira pada jam ke-72 masing-masing sebesar 73%, 81% dan 69%. Starter Aspergillus niger pada tepung beras dan tapioka

mempunyai kemampuan mengubah pati tapioka menjadi gula dan kemampuan starter S. Cerevisiae mengubah gula tapioka

menjadi etanol.

Hasil (Outcome) : Tersedianya formulasi biakan mikroba untuk produksi bioetanol, capaiannya : Starter Formulasi biakan

mikroba untuk produksi bioetanol yang dihasilkan memiliki daya konversi substrat sesuai target (75%), tetapi daya simpan

starter (stabilitas) belum sempurna.

A.9. Teknologi Pengemasan untuk Meningkatkan Daya Simpan Keripik Wortel (Daucus carotaL) Minimal 1 Tahun

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 39.966.416,- (99,92% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 3 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 95% dan hasil

(outcome) mencapai 80%.

Luaran (Ouput) : Teknologi pengemasan keripik wortel, capaiannya : Kemasan Aluminium foil ketebalan 100 µm dan

kemasan plastik PP ketebalan 80 µm mampu mempertahankan nilai kerenyahan, kadar air dan FFA pada keripik wortel

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

selama penyimpanan; b) Keripik wortel dengan daya simpan minimal 1 tahun, capaiannya : Dengan metode akselerasi,

umur simpan paling pendek dari keripik wortel dalam kemasan aluminium foil ketebalan 100 µm pada penyimpanan suhu

7°C, 15°C, 25°C, dan 30°C adalah 139,47; 111,41; 85,58 dan 75,49 hari (dengan acuan parameter FFA) dan umur simpan

paling lama pada penyimpanan suhu yang sama yakni masing-masing 377,05; 316,03; 256,86; dan 232,76 hari (dengan

acuan parameter nilai kerenyahan). Sedangkan umur simpan paling pendek keripik wortel dalam kemasan PP ketebalan 80

µm pada penyimpanan suhu 7°C, 15°C, 25°C, dan 30°C adalah 22 hari (dengan acuan parameter FFA) dan umur simpan

paling lama pada penyimpanan suhu yang sama yakni masing-masing 67, 89, 124, dan 145 hari (dengan acuan parameter

nilai kerenyahan).

Hasil (outcome) : Berfungsinya teknologi pengemasan yang mampu meningkatkan daya simpan keripik wortel minimal 1

tahun, capaiannya : keripik wortel dalam kemasan aluminium foil ketebalan 100 µm dengan acuan parameter FFA,

mempunyai umur simpan yaitu masing-masing 139,47; 111,41; 85,58 dan 75,49 hari dan suhu penyimpanan yang sama

dengan acuan parameter nilai kerenyahan, mempunyai umur simpan lebih lama yakni masing-masing 377,05; 316,03;

256,86; dan 232,76 hari. Umur simpan keripik wortel dalam kemasan PP ketebalan 80 µm pada penyimpanan suhu 7°C,

15°C, 25°C, dan 30°C dengan acuan parameter FFA adalah 22 hari dan umur simpan dalam kemasan dan suhu

penyimpanan yang sama dengan acuan parameter nilai kerenyahan mencapai 67, 89, 124, dan 145 hari.

A.10. Pembuatan Produk Sayur Sop Instan dengan Daya Simpan Minimal 1 Tahun

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 39.966.416,- (99,92% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 3 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 98%

Luaran (Ouput) : a) Produk sayuran sop instan dengan daya simpan hingga 1 tahun, capaiannya : Umur simpan produk

sayur sop instan dapat bertahan 357 hari dengan perlakuan aluminium foil (alufo) tebal 1,2 mm, suhu 16°C

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

A.11. Peningkatan Efektivitas (100%) dan Stabilitas Starter (6 Bulan) untuk Fermentasi Tepung Ubikayu dan

Ubijalar sebagai Substitusi Terigu

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 105.485.100,- (95,90% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 6 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil

(outcome) telah mencapai 100%.

Luaran (Ouput) : a) Produk stater tepung bimo-SF dan Bimo-CF yang memiliki efektivitas 100% dan stabilitas selama 6

bulan, capaiannya : Telah dihasilkan starter bimo-SF sebesar 0,5kg menghasilkan 1 ton tepung kasava termodifikasi (semula

1 kg starter Bimo-SF menghasilkan 1 ton tepung kasava termodifikasi); b) Teknologi produksi starter tepung Bimo-CF dan

Bimo-SF, capaiannya : Teknologi pembuatan starter tepung Bimo-CF dan Bimo-SF dengan cara pencampuran sistem vertikal

(dengan alat mixer) dan cara pencampuran isolat secara bertahap (tidak langsung) menghasilkan starter yang homogen.

Hasil (outcome) : a) Teknologi pembuatan stater untuk produksi stater dan tepung ubijalar termodifikasi (Bimo-SF)

dengan viabilitas dan stabilitas tinggi, capaiannya : Uji coba produksi tepung kasava termodifikasi skala 8 ton telah dilakukan

di PT Multi Prima Sejahtera (Lampung)

A.12. Formulasi Tepung Komposit Ubikayu, Ubijalar dan Jagung untuk Substitusi Terigu Minimal 40% dalam

Mi

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 130.345.318,- (98,00% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 5 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100 % dan hasil

(outcome) 100%.

Luaran (Ouput) : a). Formula tepung komposit (ubikayu, ubijalar dan jagung) untuk substitusi terigu pada produk mi,

capaiannya : Hasil penelitian mi dari tepung komposit berbasis jagung substitusi terigu bisa mencapai 40%, berbasis ubijalar

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

30% dan ubikayu 30%; b). Karakteristik produk mi berbasis tepung komposit, capaiannya : Mi dari tepung komposit

menggunakan terigu lokal maupun impor mengandung asam glutamat, asam aspartat, arginin, leusin dan lisin sehingga nilai

gizinya sangat baik.

Hasil (outcome) : a). Tersedianya teknologi tepung komposit dari ubikayu, ubijalar dan jagung skala pilot yang dapat

diaplikasikan di industri kecil, capaiannya : Produk mi yang dihasilkan memiliki keunggulan daya cerna dan serat pangan

yang lebih tinggi serta asam amino lebih lengkap dari mi terigu.

A.13. Peningkatan Mutu Penyosohan (80%) dengan Kandungan Tanin Turun Hingga 1% dalam Tepung

Sorgum dan Pengembangan Produk Sorgum Instan

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 141.929.344,- (99,67% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 6 orang peneliti sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan

hasil (outcome) 100%.

Luaran (Ouput) : a). Teknologi penyosohan sorgum, capaiannya : Teknologi penyosohan sorgum terpilih yaitu biji sorgum

saat disosoh dikondisikan pada kadar air 20 ± 1 %. Kadar air biji sorgum dipasaran sekitar 14 %, untuk mencapai kondisi

yang diinginkan maka biji diperciki/dibasahi dengan air, diaduk merata dan didiamkan hingga kadar air 20 ± 1 %, lalu

dilakukan penyosohan; b) Tepung sorgum dengan kandungan tanin maksimal 1%, capaiannya : Perlakuan reduksi tanin

terbaik agar diperoleh tepung sorgum rendah tanin (kadar tanin 1 %), yaitu biji sorgum (k.a. 20%) disosoh terlebih dahulu

dengan derajat sosoh 100 %, kemudian direndam dalam larutan 0,3 % Na2CO3 selama 8 jam, ditiriskan dan dikeringkan

lalu digiling menjadi tepung. Metode ini dapat mereduksi tanin hingga 78,27 % (Kadar tanin biji sorgum utuh 3,11 %

menjadi 0,66 % pada tepung sorgum); c) Produk bubur sorgum instan dengan nilai kalori 300kkal/100gram, capaiannya :

Teknologi terpilih dalam pembuatan bubur sorgum instan yaitu : Formula adonan bahan terdiri atas tepung sorgum : tapioka

= 80 : 20, dan 5% minyak nabati. Perbandingan bahan dan air adalah 1:9. Adonan dimasak hingga menjadi bubur, lalu

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

dituangkan dalam alat pengering drum (drum dryer). Hasil berupa serpihan, lalu digiling kasar dan diformulasi dengan susu

full cream dan gula, masing-masing sejumlah 30 dan 40%. Karakteristik bubur sorgum instan yaitu kandungan protein

7,78%, karbohidrat 84,5 %, lemak 6,66% serat pangan 9, 07 % dan daya cerna pati 77,97%, serta energi 429 kkal/100 g;

d) Produk nasi sortum instan, capaiannya : Teknologi terpilih dalam pembuatan nasi sorgum instan yaitu : biji sorgum

disosoh (DS 100%), direndam di dalam larutan Na2HPO4) 0.2 % pada suhu 300C selama 2 jam. Kemudian dicuci dan

dimasak menggunakan rice cooker hingga matang, lalu dibekukan (suhu -40C, 24 jam) dan dithawing pada suhu 500C lalu

dikeringkan. Karakteristik nasi sorgum instan adalah kandungan protein 9,31%, karbohidrat 89,5%, lemak 0,88%, amilosa

32%, serat pangan 8,8%, daya cerna pati 61,64% dan daya cerna protein 73.93%, serta energi 403 kkal/100 g.

Hasil (outcome) : a) Teknologi tepung sorgum bermutu tinggi, capaiannya : Stabilitas tepung sorgum bila dikemas dengan

plastik polipropilen (PP) adalah 14 bulan 5 hari, atau lebih lama dibandingkan tepung sorgum yang dikemas dengan

polietilen (PE) yaitu 5 bulan 9 hari; b) Tersedia produk pangan instan dari bahan pangan lokal (sorgum) denga beberapa

jenis kegunaan yang berbeda, capainnya : Bubur sorgum instan dapat dikonsumsi anak usia sapihan dan dewasa (breakfast

cereal).

A.14. Efisiensi Waktu Pemanenan dan Pengeringan Kedelai (50%) dengan Kerusakan Ose Maksimal 10%

Menggunakan Instore Drying

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 142.981.656,- (95,88% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 6 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil

(outcome) 100%.

Luaran (Ouput) : Model teknologi instore drying kedelai, capaiannya : Tingkat kerusakan penyimpanan selama 8 minggu

dengan instore drying untuk kedelai varietas willis 5,69% (tradisional 11,73%) dan Grobogan 4,57% (tradisional 10,38%)

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Hasil (outcome) : Berfungsinya model teknologi instore drying kedelai yang dapat mengefisiensikan waktu, capaiannya :

model teknologi instore drying dapat mempercepat waktu pemanenan selama 4 hari

A.15. Penyempurnaan Test Kit untuk Mengukur Total Mikroba pada Susu Segar Menggunakan Adhesive

Agent dengan Akurasi 90% dan Stabilitas 1 Tahun

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 103.787.864,- (99,80% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 6 orang peneliti sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan

hasil (outcome) 100%.

Luaran (Ouput) : Test kit dengan tingkat akurasi 90% dan stabilitas 1 tahun, capaiannya : formula test kit terbaik adalah

terbuat dari wahana cotton buds dengan adhesive agent NaOH 0,01 N, Bromothymol Blue 0,8 g/250 ml pelarut.

Penghitungan dengan menggunakan metode test kit dan peta warna standar menghasilkan tingkat akurasi 91,60%. Test

kit disimpan dengan menggunakan kemasan plastik tertutup dapat mempertahankan fungsi test kit hingga 1 tahun.

Hasil (outcome) : Diperolehnya test kit dengan akurasi 90% dan stablitas 1 tahun, capaiannya : Dibanding dengan

metode penghitungan mikroba metode plating, Test Kit adalah mempunyai keunggulan sebagai berikut: (1) cara aplikasi

lebih cepat, < 10 menit metode plating memerlukan waktu 48 jam, (2) cara aplikasi mudah dapat diterapkan pata

peternak, tidak perlu peralatan laboratorium dan tidak perlu pelatihan khusus sedang metode plating perlu teknisi terlatih,

cara lebih rumit dan perlu peralatan laboratorium (3) biaya analisis murah, untuk sekali analisis diperlukan biaya Rp. 1.500

(seribu limaratus rupiah), sedangkan metode analisis mikrobiologi (TPC) diperlukan biaya Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah).

A.16. Formulasi Biopreservatif Berbasis Bawang Putih untuk Memperpanjang Masa Simpan Karkas Ayam (48

jam) pada Suhu Ruang

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 77.464.000,- (96,83% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 5 orang peneliti sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan

hasil (outcome) 100%.

Luaran (Ouput) : Produk biopreservatif berbasis bawang putih untuk karkas ayam, capaiannya : Formula biopreservatif

bawang putih yang dapat menghambat pertumbuhan S typhirium, E coli dan L monocytogenes adalah komposisi ekstrak

bawang putih : ekstrak jahe : minyak kayu manis = 80 : 10 : 10. Produk biopreservatif yang dihasilkan berupa serbuk dan

mempunyai rendemen 43,12%, pH 5,95, total padatan terlarut 74,11% dan kelarutan dalam air 1 : 5

Hasil (outcome) : Produk biopreservatif berbasis bawang putih dapat digunakan sebagai pengawet daging ayam sapmai

48 jam pada suhu ruang. Biopreservatif diaplikasikan terhadap daging ayam dengan perendaman 20 menit dapat menekan

pertumbuhan S typhirium dan L monocytogenes sebesar 1 log CFU/ml.

A.17. Penerbitan Publikasi Ilmiah, Semi Populer dan Populer

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp. 241.047.901 (92,32% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 26 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 89,29%

Luaran (Ouput) :

a) Jurnal Pascapanen 2 nomor, capaiannya : telah dicetak Jurnal Pascapanen 2 nomor (volume 5 dan 6)

b) Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian 1 nomor, capaiannya : telah dicetak Buletin volume 5 tahun 2009 yang berisi 10

naskah

c) Plotter/Poster 10 teknologi, capaiannya : telah dicetak 20 judul ploter/poster teknologi pengolahan (Meningkatkan

Ketersedian pangan, Berdayakan Pangan Lokal; Teknologi Pengawetan Daging; Produksi Bakteriosin Sebagai Pengawet

Daging; Model Agroindustri Padi; Beras Berkwalitas, Masyarakat Cerdas; Teknologi Pengolahan Lada; Teknologi

Memperpanjang Kesegaran Buah Manggis; Teknologi Pengemasan Segar Salak Pondoh, Teknologi Penanganan Mangga

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Gedung untuk Ekspor; Tepung Kasava BIMO (2 macam); Model Pengeringan dan Penyimpanan Bawang Merah; Aneka

Produk Mi Nusantara; Teknologi Pengolahan Mi Sukun; Mempanjang Masa Segar Bunga Alpina sp; Teknologi Pembuatan

Beras Beriodium; Teknologi Pengolahan Gelondong Mete; Mi Sagu; Aneka Produk Mi Nusantara; Teknologi Beras Indeks

Glikemik Rendah)

d) Leaflet 20 macam, capaiannya : telah dicetak leaflet 10 judul (Teknologi Pembuatan Beras Beriodium, Teknologi Beras

Indeks Glikemik Rendah, Teknologi Tepung Kasava, Teknologi Puree Buah-buahan, Produksi Bakteriosin Sebagai

Pengawet Daging, Teknologi Pengolahan Lada, Tepung Kasava Bimo, Starter BIMO-CF, Teknologi Pengolahan

Gelondong Mete, Mi Sagu)

e) Pedoman Teknis 4 buku, capaiannya : telah dicetak 3 buku Pedoman Teknis (Teknologi pengolahan susu, Teknologi

Buah untuk Pasar, Teknologi Industri Tepung Kasava Bimo dan Pemanfaatannya, Teknologi, Laporan tahunan 2008).

Direncanakan pedoman teknis masing-masing dicetak 300 eksemplar, realisasi 3 (tiga) pedoman teknis telah dicetak

masing-masing sebanyak 1000 eksemplar.

f) Kalender BB- Pascapanen , capaiannya : telah dicetak kalender tahun 2009

Hasil (outcome) : Terdistribusinya jurnal, buletin, dan publikasi lain kepada para stakeholders, capaiannya : Telah

didistribusikannya jurnal, buletin, dan publikasi lain kepada Instansi lingkup Deptan, Pemda, Perguruan Tinggi, Dinas, dan

pihak swasta.

Dampak (impact) : Meningkatnya permintaan pelatihan teknologi yang dihasilkan BB-Pascapanen

A.18. Partisipasi Ekspose/Gelar Teknologi dan Seminar Nasional

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 192.367.600,- (89,60% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 28 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%.

Luaran (Ouput) :

Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

a) Informasi teknologi pascapanen mencapai pengguna melalui partisipasi pada kegiatan pameran, capaiannya : Pameran

telah dilaksanakan sebanyak 10 kali pameran (Agrinex Expo’ Bulogvaganza, Produksi Indonesia, Dukungan Teknologi

Badan Litbang dalam Pembangunan Pertanian, Agro & Food Expo, Flori Flora Nasional, Pangan Nusantara IV, Pekan Agro

Inovasi III, Pameran dalam Seminar Nasional Pembangunan Pertanian & Tetranologi, Hari Pangan Sedunia); b) Telah

dikomunikasikannya hasil penelitian melalui seminar nasional capaiannya : Telah dilaksanakan seminar nasional 3 kali

(Simposium Teknologi Inovatif, Seminar Nasional Teknologi Pascapanen Buah, Seminar Tematik dalam rangka HUT

Litbang Pertanian)

Hasil (outcome) : Tersosialisasinya/disampaikannya hasil penelitian BB-Pascapanen kepada pengguna/ masyarakat

melalui kegiatan ekspose/gelar teknologi dan seminar nasional sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tentang

informasi teknologi bidang pascapanen pertanian.

A.19. Dukungan Kerja Sama Dalam dan Luar Negeri

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 128.211.627 (94,97 %dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 6 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%.

Luaran (Ouput) : a). Kerja sama terlaksana sesuai dengan Mou (3 Mou), capaiannya 5 MoU (kerja sama pengolahan

puree buah-buahan, model gudang pengeringan-penyimpanan bawang merah, pengembangan agroindustri jagung,

pengolahan mi sagu, kerjasama pengolahan lada dengan FOA); b) Terjalinnya kemitraan baru 3 mitra, capaiannya 3 mitra (

PT Multi Prima Sejahtera kerja sama teknologi pengolahan tepung kasava BIMO CF, Pemda prov Sumbar kerjasama

Pengolahan Susu Sapi dan Dadih Kerbau, PT Petrokimia Gresik kerjasama Pengembangan Beras Indeks Glikemiks Rendah)

A.20. Koordinasi dan Penugasan Peneliti Mendukung Program Direktorat Teknis/ Prima Tani/BPTP/ Dinas

Teknis

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 120.209.609,- (82,96% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 23 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%.

Luaran (Ouput) : a). Terselenggaranya koordinasi dalam upaya mendukung program Ditjen Teknis/UK-UPT/Dinas

Teknis/Instansi Terkait, capaiannya : telah terselenggara koordinasi dengan Ditjen Teknis/UK/UPT/Dinas Teknis/Instansi

terkait sebayak 7 kali; b) Terfasilitasnya pengiriman tenaga ahli/peneliti, pejabat dalam rangka pemenuhan

kebutuhan teknologi bagi Ditjen Teknis/Prima Tani/UK-UPT/Dinas Teknis/Instansi Terkait, capaiannya : telah dikirim 20

orang tenaga ahli/peneliti untuk kebutuhan teknologi bagi Ditjen Teknis/Prima Tani/UK-UPT/Dinas Teknis/Instansi Terkait

2. Hasil Kinerja Sasaran Kumulatif tahun 2005 - 2009

Pencapaian Sasaran tahun 2009 sesuai Rencana Strategi BB-Pascapanen tahun 2005 – 2009 adalah sebagai berikut :

2. a. Sebelas paket inovasi teknologi dan delapan model teknologi/agroindustri untuk peningkatan daya

saing dan nilai tambah hasil pertanian, realisasi kumulatif 17 paket teknologi dan 5 model

teknologi/agroindustri (100% paket teknologi dan 100% model teknologi/agroindustri dari target

keseluruhan sampai tahun 2009)

Rencana realisasi kegiatan penelitian teknologi pascapanen dan pengembangan produk untuk peningkatan daya

saing dan nilai tambah hasil pertanian periode 2005-2009 adalah dihasilkannya 17 paket teknologi dan 5 model

teknologi adalah sebagai berikut:

Rencana 11 paket teknologi

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

1) Teknologi pemanfaatan tanaman untuk bahan baku industri biofarmaka, 2) Teknologi sintesa vanilin dan

optimasi pemurnian eugenol dari minyak daun cengkeh, 3) teknologi pengolahan minyak jarak sebagai bahan

bakar pengganti minyak tanah, 4) Teknologi penanganan segar bunga tropika untuk pemasaran

lokal/ekspor, 5) Teknologi pembekuan cepat dan edible coating irisan buah mangga arumanis, 6) Penelitian

pengolahan teknologi minyak dedak padi (rice bran oil), 7) Pemanfaatan limbah sekam sebagai penghasil silika,

8) Pemanfaatan gel lidah buaya sebagai pengawet buah dan sayuran segar, 9) Teknologi pengolahan sayuran

kering siap santap, 10) Produksi Rhamnosidase dari Aspergillus sp., 11) Mikroenkapsulasi oleoresin jahe sebagai

perisa (flavoring agent),

Rencana 8 model teknologi/agroindustri

1) Pengembangan teknologi pengolahan jeruk, 2) Inovasi teknologi produksi gula aren dengan teknologi

membran untuk pengembangan agroindustri perdesaan, 3) Teknologi pengolahan santan kelapa awet untuk

pengembangan agroindustri perdesaan, 4) Penelitian dan pengembangan produk hilir pati kasava, 5) Penelitian

dan pengembangan teknologi minyak kelapa murni dan produk hilirnya, 6) teknologi sistem pengeringan-

penyimpanan (instore drying) bawang merah, 7) Teknologi diversifikasi pengolahan lada, dan 8) Pengembangan

teknologi pascapanen pisang dan kelapa mendukung pembangunan kawasan eks PLG.

Realisasi 17 paket teknologi

Teknologi yang telah dihasilkan oleh BB-Pascapanen sampai tahun 2009 berjumlah 17 teknologi (rencana dalam

Renstra 2005-2009 11 teknologi), sehingga capaian sasaran sudah terealisasi 100%.

Page 48: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Capaiannya adalah sebagai berikut : 1) teknologi pemanfaatan tanaman untuk bahan baku industri biofarmaka

(tahun 2005-2006), 2) teknologi sintesis vanilin (tahun 2006), 3) teknologi pengolahan minyak jarak (tahun 2006-

2007), 4) teknologi pengolahan sayuran kering siap santap (tahun 2007), 5) teknologi produksi rhamnosidase

dari Aspergillus sp. (tahun 2007), 6) Teknologi mikroenkapsulasi oleoresin jahe sebagai perisa (tahun

2007), 7) Teknologi pembekuan cepat dan edible coating irisan buah mangga arumanis (tahun 2007), 8)

teknologi minyak dedak padi (rice bran oil) (tahun 2007), 9) teknologi mikroenkapsulasi oleoresin lada (tahun

2008), 10) Teknologi Pengemasan Bunga Potong Alpinia sp. (tahun 2008), dan 11) Pemanfaatan Gel Lidah Buaya

untuk Memperpanjang Umur Simpan Buah Belimbing Manis (tahun 2008). 12) Teknologi pengemasan atmosfir

termodifikasi buah salak, (tahun 2009), 13) Teknologi pelilinan dan pengemasan buah manggis, (tahun 2009).

14) Teknologi pengemasan atmosfir termodifikasi buah rambutan, (tahun 2009), 15) Teknologi produksi gula

aren, (tahun 2009), 16) Teknologi pengolahan dadih termodifikasi, (tahun 2009), 17) Teknologi pengemasan

keripik wortel, (tahun 2009)

Realisasi 8 model teknologi/agroindustri

Model teknologi yang telah dihasilkan oleh BB-Pascapanen sampai tahun 2009 berjumlah 8 model teknologi

(rencana dalam Renstra 2005-2009 8 model teknologi), sehingga capaian sasaran sudah terealisasi 81.25 %.

Capaiannya adalah sebagai berikut : 1) model agroindustri pengolahan jeruk siam (tahun 2005-2007), 2) model

agroindustri pengolahan pati kasava (tahun 2005-2007), 3) model agroindustri pengolahan minyak kelapa murni

(tahun 2005-2006), dan 4) model teknologi pengeringan dan penyimpanan bawang merah (2008), 5)

Page 49: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Model teknologi pengolahan lada hijau kering, (tahun 2009). Selain itu sudah dihasilkan 2 paket teknologi yaitu :

1) Inovasi Teknologi Produksi Gula Aren (tahun 2008), dan 2) Inovasi Teknologi Pengolahan Santan Kelapa

(tahun 2008), tidak dikembangkan dalam entuk model teknolodi/agroindustri. Kedua teknologi tersebut hanya

dikembangkan dalam skala pilot di bangsal, karena inovasi teknologi yang dihasilkan kurang tepat untuk tingkat

agroindustri pedesaan

2. b. Lima paket teknologi, satu model aplikasi dan rekomendasi model pengolahan mendukung

diversifikasi pangan, realisasi kumulatif 7 paket teknologi, 1 model aplikasi dan 1 rekomendasi

(100% dari target keseluruhan sampai tahun 2009)

Rencana realisasi kegiatan Program untuk mendukung Program Pengembangan Teknologi Mendukung

Diversifikasi Pangan periode 2005-2009 adalah dihasilkannya 5 paket teknologi, satu model aplikasi dan

rekomendasi model pengolahan mendukung diversifikasi pangan.

Rencana 5 paket teknologi

1) Teknologi pemanfaatan kacang-kacangan untuk produk tempe, 2) teknologi pengolahan sagu, 3) teknologi

pengolahan beras fungsional, 4) teknologi pengolahan jagung, dan 5) Teknologi pengolahan pangan untuk

diversifikasi produk pangan pokok berbahan baku ubijalar dan ubikayu ;

Rencana 1 model aplikasi penekanan kehilangan

1) Aplikasi penekanan kehilangan hasil pascapanen padi dan penerapan GMP

Page 50: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Rencana 1 rekomendasi

1) Rekomendasi penerapan teknologi pascapanen mendukung ketahanan pangan di Papua.

Realisasi 7 paket teknologi

Teknologi yang telah dihasilkan oleh BB-Pascapanen sampai tahun 2009 berjumlah 8 model teknologi (rencana

dalam Renstra 2005-2009 5 teknologi), sehingga capaian sasaran sudah terealisasi 100 %.

Capaiannya adalah sebagai berikut : 1) teknologi produksi tempe kacang tunggak (tahun 2006-2007), 2)

teknologi mi sagu (tahun 2005), 3) teknologi pembuatan beras fungsional (tahun 2006-2007), 4) teknologi

pengolahan jagung (tahun 2005-2006), 5) teknologi diversifikasi produk pangan pokok berbahan baku ubi jalar

dan ubi kayu (tahun 2007-2008)., 6) Teknologi produksi stater Bimo-SF dan Bimo-CF (tahun 2009), 7) Teknologi

penyosohan sorgum (tahun 2009)

Realisasi 1 model aplikasi penekanan kehilangan

Model Aplikasi yang telah dihasilkan oleh BB-Pascapanen sampai tahun 2009 berjumlah 1 model aplikasi

(rencana dalam Renstra 2005-2009 1 model aplikasi) sehingga capaian sasaran sudah terealisasi 100 %.

Capaiannya adalah sebagai berikut : 1) Model aplikasi metode pengukuran losses padi dan penerapan GMP

(2005-2006)

Page 51: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Rencana 1 rekomendasi

Rekomendasi yang telah dihasilkan oleh BB-Pascapanen sampai tahun 2009 berjumlah 1 rekomendasi (rencana

dalam Renstra 2005-2009 satu Rekomendasi) sehingga capaian sasaran sudah terealisasi 100 %.

Capaiannya adalah sebagai berikut : 1) Rekomendasi penerapan teknologi pengolahan sagu rakyat dan model

teknologi produksi pengolahan sagu dan ubijalar rakyat di Papua (tahun 2007-2008).

2. c. Rekomendasi teknologi identifikasi kontaminan produk sayuran dan buah-buahan, dua model

teknologi dan dua paket teknologi serta 1 formula mendukung peningkatan keamanan pangan,

realisasi kumulatif 1 rekomendasi, 2 model teknologi dan 2 paket teknologi (100% dari target

keseluruhan sampai tahun 2009)

Program Penelitian Mendukung Peningkatan Keamanan Pangan periode 2005-2009 meliputi : 1 (satu)

rekomendasi, 2 model teknologi, 2 paket teknologi dan 1 formula Bahan Tambahan Pangan (BTP).

Rencana 1 rekomendasi

1) Identifikasi kontaminan dan perbaikan mutu produk sayuran dan buah-buahan

Rencana 2 model teknologi

1) Model teknologi perbaikan mutu dan keamanan pangan susu di tingkat peternak dan koperasi susu, 2) Model

teknologi penyimpanan jagung untuk mengendalikan aflatoksin

Page 52: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Rencana 2 paket teknologi

1) Teknologi produksi bakteriosin sebagai biopreservatif untuk mengendalikan kontaminan daging dan produk

daging,

2) Teknologi pembuatan Paper Stick Kit Test untuk deteksi tingkat kontaminan mikroba pada susu segar

Rencana 1 formula Bahan Tambahan Pangan (BTP)

1) Formula Bahan Tambahan Pangan (BTP) pemutih yang aman pada beras.

Realisasi 2 rekomendasi

Rekomendasi yang telah dihasilkan oleh BB-Pascapanen sampai tahun 2009 berjumlah 2 rekomendasi (rencana

dalam Renstra 2005-2009 satu Rekomendasi) sehingga capaian sasaran sudah terealisasi 100 %.

Capaiannya adalah sebagai berikut : 1) Rekomendasi penanganan sayuran dan buah yang memenuhi persyaratan

keamanan pangan (tahun 2005-2007), 2) Rekomendasi Keamanan Pangan Hasil Pertanian dan Produk Olahannya

(tahun 2009)

Realisasi 2 model teknologi

Model teknologi yang telah dihasilkan oleh BB-Pascapanen sampai tahun 2009 berjumlah 2 model (rencana

dalam Renstra 2005-2009 dua model) sehingga capaian sasaran sudah terealisasi 100 %.

Page 53: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Capaiannya adalah sebagai berikut : 1) Model SOP penanganan susu segar (tahun 2005), 2) Model teknologi

sistem penyimpanan jagung untuk mengendalikan aflatoksin (tahun 2007-2008),

Realisasi 2 paket teknologi

Teknologi yang telah dihasilkan oleh BB-Pascapanen sampai tahun 2009 berjumlah 2 paket teknologi (rencana

dalam Renstra 2005-2009 dua model) sehingga capaian sasaran sudah terealisasi 100 %.

Capaiannya adalah sebagai berikut : 1) Paket teknologi produksi bakteriosin sebagai biopreservatif untuk

mengendalikan kontaminan daging dan produk daging (tahun 2007-2008), 2) Pembuatan paper kit test untuk

deteksi tingkat kontaminan mikroba pada susu segar (tahun 2008 dan dilanjutkan pada tahun 2009).

Satu formula Bahan Tambahan Pangan (BTP)

Sampai dengan tahun 2009, formula Bahan Tambahan Pangan tidak dapat direalisasikan, yaitu pemanfaatan BTP

pemutih yang aman pada beras. Kegiatan tersebut tidak dapat dilakukan karena terkait kebijakan untuk

melaksanakan kegiatan yang lebih diprioritaskan.

2. d. Lima model dan dua paket teknologi pascapanen berbasis kemitraan dan keperluan pembangunan

pertanian berdasar permintaan, realisasi kumulatif 4 model dan 2 paket teknologi (100 % dari

target keseluruhan sampai tahun 2009)

Page 54: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Rencana realisasi program Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Berbasis Kemitraan dan Keperluan

Pembangunan Pertanian berdasar Permintaan periode 2005-2009 meliputi terbentuknya 5 (lima) model dan dua

paket teknologi

Rencana 5 model teknologi

1) model teknologi perbaikan mutu dan diversifikasi produk lada, 2) model teknologi pengolahan mete terpadu,

3) model teknologi pengolahan pasta tomat dan cabai, 4) model teknologi pengolahan minyak atsiri (minyak akar

wangi dan minyak nilam) dan produk turunannya , dan 5) model teknologi produksi konsentrat jambu biji merah

dengan teknologi membran untuk pengembangan agroindustri perdesaan ;

Rencana dua paket teknologi

1) Teknologi penanganan pascapanen mangga untuk pemasaran domestik dan ekspor. 2) Teknologi produksi

bioetanol dari umbi-umbian.

Realisasi 5 model teknologi

Model teknologi yang telah dihasilkan oleh BB-Pascapanen sampai tahun 2009 berjumlah 5 model (rencana

dalam Renstra 2005-2009 lima model) sehingga capaian sasaran sudah terealisasi 100 %.

Capaiannya adalah sebagai berikut : 1) Model teknologi pengolahan lada, 2) Model teknologi pengolahan mete,

3) Model pengolahan pasta tomat dan cabe, 4) Model produksi minyak akar wangi dan minyak nilam, 5) Model

Page 55: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

produksi konsentrat jambu biji merah dalam proses perakitan teknologi menuju pembentukan model produksi

dengan teknologi membran

Realisasi dua paket teknologi

Teknologi yang telah dihasilkan oleh BB-Pascapanen sampai tahun 2009 berjumlah 2 paket teknologi (rencana

dalam Renstra 2005-2009 2 paket teknologi) sehingga capaian sasaran sudah terealisasi 100 %.

Capaiannya adalah sebagai berikut : 1) Teknologi sistem penanganan segar buah mangga untuk tujuan ekspor,

2) Teknologi produksi konsentrat jambu biji merah.

Terdapat satu kegiatan penelitian tahun 2008 yang tidak dapat direalisasikan, yaitu pengembangan teknologi

produksi bioetanol dari umbi-umbian yang direncanakan dilaksanakan pada tahun 2008, namun diganti dengan

judul penelitian lain yang lebih diprioritaskan

2. e. Tiga Puluh Enam Mitra Kerjasama, 9 jurnal pascapanen, 5 buletin pascapanen, 20 petunjuk teknis,

100 leaflet dan poster, 60 kali seminar bulanan, 4 kali seminar/lokakarya nasional, 10 kali gelar

teknologi, 2 kali open house, 15 HaKI (paten atau merk), realisasi kumulatif 21 mitra kerjasama, 8

jurnal pascapanen, 4 buletin pascapanen, 15 petunjuk teknis, 90 leaflet dan 46 poster, 48 kali

seminar bulanan, 2 kali seminar/lokakarya nasional, 6 kali gelar teknologi, 1 kali open house, dan

13 HaKI dan merk terdiri dari 8 paten dan 5 merk (94,93% dari target keseluruhan sampai tahun

2009)

Page 56: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Rencana Program Pengembangan Sumber Daya Informasi Iptek, Diseminasi dan jaringan Umpan Balik periode

2005-2009 meliputi 9 jurnal pascapanen, 5 buletin pascapanen, 20 petunjuk teknis, 100 leaflet dan poster, 60 kali

seminar bulanan, 4 kali seminar/lokakarya nasional, 10 kali gelar teknologi, 2 kali open house, 15 HaKI (paten

atau merk), realisasi kumulatif 21 mitra kerjasama, 8 jurnal pascapanen, 4 buletin pascapanen, 15 petunjuk

teknis, 90 leaflet dan 46 poster, 48 kali seminar bulanan, 2 kali seminar/lokakarya nasional, 6 kali gelar

teknologi, 1 kali open house, dan 13 HaKI dan merk terdiri dari 8 paten dan 5 merk

Realisasi

Capaiannya selama periode tahun 2005-2009 adalah sebagai berikut : 24 mitra kerjasama, 9 jurnal pascapanen,

5 buletin pascapanen, 17 petunjuk teknis, 100 leaflet dan 56 poster, 60 kali seminar bulanan, 5 kali

seminar/lokakarya nasional, 6 kali gelar teknologi, 2 kali open house, dan pendaftaran 13 HaKI (8 paten dan 5

merk). Paten atas teknologi proses/formula terdiri atas : 1) mesin pembubur daging buah sistem sikat dengan

pengumpan konveyor ulir, 2) perekat kayu lapis berbasis kardanol, 3) mesin pembuat sayuran kering, 4) proses

purifikasi minyak kelapa murni berbasis teknologi membran ultrafiltrasi, 5) proses pembuatan

minuman isotonik alami air kelapa berbasis teknologi membran ultrafiltrasi, 6) Formula sanitizer untuk

menghilangkan mikroba dan residu pestisida pada sayuran segar, 7) formula penghilang pahit pada jus dan

konsentrat jeruk siam dan aplikasinya, 8) fortifikasi iodium pada beras, 9) mesin pencuci buah. Sedangkan merk

untuk produk hasil teknologi BB-Pascapanen terdiri atas : 1) Laurica, 2) Puresso, 3) Syva, 4) Kernelo, 5) Citrus

van Sambas.

3. Fokus dan Sasaran Kegiatan

Page 57: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pada tahun anggaran 2009, BB-Pascapanen melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi

pascapanen serta model guna mencapai sasaran sebagai berikut :

3. a. Tersedia dan berfungsinya 11 paket inovasi teknologi pascapanen dan 8 model

agroindustri/produksi untuk peningkatan daya saing dan nilai tambah hasil pertanian

Guna mencapai sasaran ini telah dilaksanakan beberapa kegiatan, diantaranya :

Perbaikan dan penggandaan skala (150 kg/hari) Lada Hijau Kering dengan konsistensi muru

(warna minyak) dan daya simpan minimal 1 tahun

Model pengolahan lada kering hijau skala 150 kg/hari telah diaplikasikan di tingkat petani (Lampung Timur)

dan menghasilkan lada hijau kering dengan karekteristik lelbi baik daripada lada hijau kering yang ada di

pasar. Proses pengolahan tersebut meliputi perontokan, blanching dalam air mendidih selama 25 menit,

perendaman dalam asam sitrat 2% selama 30 menit dan dikeringkan dengan alat pengering try dryer pada

shun 60° C. Rendemen berkisar 18,8 – 22,4%

3. b. Tersedia dan berfungsinya 5 paket teknologi, 1 model aplikasi dan rekomendasi model pengolahan

mendukung diversifikasi pangan

Guna mencapai sasaran ini telah dilaksanakan beberapa kegiatan, antara lain :

Peningkatan Efektivitas (100%) dan Stabilitas Starter (6 Bulan) untuk Fermentasi Tepung

Ubikayu dan Ubijalar sebagai Substitusi Terigu

Page 58: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Teknologi pembuatan starter tepung Bimo-CF dan Bimo-SF dengan cara pencampuran sistem vertikal (dengan

alat mixer) dan cara pencampuran isolat secara bertahap (tidak langsung) menghasilkan starter yang

homogen. Uji coba produksi tepung kasava termodikasi telah dilakukan di PT Multi Prima Sejahtera

(Lampung) pda skala 8 ton

3. c. Tersedia dan berfungsinya rekomendasi teknologi identifikasi kontaminan produk sayuran dan

buah-buahan, dua model teknologi dan dua paket teknologi serta satu formula pemutih pada beras

mendukung peningkatan keamanan pangan

Guna mencapai sasaran ini, pada tahun 2009 telah dilaksanakan beberapa kegiatan, antara lain :

Formulasi Biopreservatif Berbasis Bawang Putih untuk Memperpanjang Masa Simpan Karkas Ayam

(48 jam) pada Suhu Ruang

Formula biopreservatif berbasis bawang putih dapat menghambat pertumbuhan S. typhirium, E.coli dan L.

monocytogenes adalah komposisi ekstrak bawang putih : ekstrak jahe : minyak kayumanis = 80 : 10 : 10.

Produk biopreservatif yang dihasilkan berupa serbuk dan mempunyai rendemen 43,12%, pH 5,95, total padatan

terlarut 74,11 % dan kelarutan dalam air 1 : 5. Aplikasi biopreservatif terhadap daging ayam dengan

perendaman 10 menit dapat menekan pertumbuhan S. typhirium dan E.coli sebesar 1 log CFU/mL dan L.

monocytogenes 2 log CFU/mL. Aplikasi biopreservatif terhadap daging ayam dengan perendaman 20 menit dapat

menekan pertumbuhan S. typhirium dan L. monocytogenes sebesar 1 log CFU/mL. Aroma biopreservatif yang

dihasilkan sangat spesifik dan dapat digunakan sebagai bumbu.

Page 59: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

3. d. Tersedia dan berfungsinya 5 model dan 2 paket teknologi pascapanen berbasis kemitraan dan

keperluan pembangunan pertanian berdasar permintaan

Guna mencapai sasaran ini, pada tahun 2009 telah dilaksanakan kegiatan :

Penyempurnaan Model Teknologi Pascapanen (Mi Sagu, Jagung dan Bawang Merah)

Penerapan penyempurnaan model teknologi di lapangan telah dilaksanakan, antara lain model pengolahan mi

sagu/ubi jalar di Pesantren Al Qur’an Wal Hadis Bogor (Jabar), penyimpanan dan pengeringan bawang merah

di Kab. Brebes (Jateng), penanganan dan penyimpanan jagung di Kab. Sragen, pengawalan dan

pendampingan pengolahan jeruk di Kab. Mamuju Utara (Sulsel).

Penambahan tawas dalam pembuatan mi sagu sering digunakan agar menghasilkan mi sagu yang tidak

mudah patah, namun penggunaan tawas mendapat sorotan dan kritikan dari masyarakat. Sebagai pengganti

tawas digunakan Sodium Tri Poly Phosfat (STPP) dan guargum yang mempunyai fungsi sebagai pengental

sebagai pengganti tawas. STPP dan guargum merupakan bahan pengental yang umum digunakan industri

makanan dibandingkan tawas. Selain itu, telah dilakukan pula perbaikan kemasan mi sagu. Uji pengolahan mi

ubi jalar telah dilaksanakan dengan menggunakan bahan baku (ubi jalar) sebanyak 100 kg, teknologi ini

merupakan adopsi dari teknologi yang telah dihasilkan BB-Pascapanen sebelumnya.

Peningkatan bobot akurasi untuk identifikasi tingkat cemaran aflatoksin pada jagung dengan menggunakan

teknologi pengolahan citra digital dilakukan dengan cara memberbaiki sistem pemograman agar lebih tajam

dalam membaca karakterisitik warna (RGB), dilanjutkan dengan mengulang kegiatan identifikasi, training dan

validasi pada sampel jagung. Perbaikan sistem pemrograman dan kegiatan pengulangan proses training telah

mampu meningkatkan sistem akurasi sistem identifikasi dari sebelumnya 74% menjadi 82%. Disamping itu,

Page 60: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

pada tanggal 19 Oktober 2009 telah dilaksanakan pula pelatihan penerapan SOP penanganan dan

penyimpanan jagung.

o Penelitian Sistem Pengeringan - Penyimpanan (Instore Drying) Bawang Merah dimulai pada tahun 2007,

kegiatan penelitian ini dilakukan di BB-Pascapanen (Karawang) dengan kapasitas 5-10 ton bawang merah.

Model instore drying tersebut dilengkapi dengan sistem pengaturan aerasi udara (ballwind), tungku pemanas,

blower penghisap dan ventilasi udara yang berfungsi untuk membantu pengaturan suhu dan kelembaban di

dalam ruang instore drying. Dengan menggunakan teknologi instore drying, tingkat kerusakan bawang merah

dapat ditekan menjadi 10,38%. Berdasarkan permintaan Pemda Kab. Brebes, pada tahun 2008 BB-

Pascapanen membangun model instore drying bawang merah berkapaitas 15 -20 ton di sentra produksi

bawang merah, yaitu di Kelompok Tani Desa Tengguli, Kab Brebes. Model teknologi instore drying yang

diterapkan di Desa Tengguli Kab. Brebes, Jawa Tengah adalah model tempat pengeringan-penyimpanan

bawang merah berukuran 7,5 m (p) x 5,5 m(l) x 4,45 m(t), atap bangunan terbuat dari fiber glass tebal 0,6

mm dilengkapi dengan 4 buah aerasi udara (ballwindow) diameter 24 inci, tungku pemanas, blower

penghisap dan ventilasi udara yang dapat berfungsi untuk membantu pengaturan suhu dan kelembaban

udara di dalam ruang instore drying. Dinding bangunan terbuat dari bilik bambu dan fiber glass. Bagian dalam

terdiri dari rak-rak terbuat dari kayu dan bambu (jumlah rak ada 4 buah, tiap rak terdiri dari 6 susun) tempat

meletakan gedengan bawang merah yang akan dikeringkan. Dengan menggunakan model teknologi instore

drying tersebut, tingkat kerusakan bawang merah di Kelompok Tani Desa Tengguli dapat ditekan dari 20%

menjadi 10,13% selama penyimpanan 8 minggu, umur simpan dapat diperpanjang dari 4 minggu (tradisional)

menjadi 8 minggu dengan kualitas bawang masih baik. Hasil analisis ekonomi menunjukkan bahwa dengan

penambahan biaya proses sebesar Rp 107/kg dapat meningkatkan keuntungan Kelompok Tani Desa Tengguli

Page 61: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Rp 1.897/kg dalam sekali proses (15 ton). Pada tahun 2009 dilakukan penyempurnaan bangunan,

dapur pemanas, kipas. Rata-rata mutu banwang merah dengan pengeringan dengan instore drying setelah

dilakukan penyempurnaan adalah : kadar air 83,27% (di petani 83,44%), kadar abu 0,7% (di petani 0,72%),

kerusakan 0,37% (di petani 1,12%), susut bobot 11,28% (di petani 16,21%).

3. e. Terjalin dan terbinanya 36 mitra kerjasama, terbitnya 9 jurnal pascapanen, 5 buletin pascapanen,

20 petunjuk teknis, 100 leaflet dan poster, terselenggaranya 60 kali seminar bulanan, 4 kali

seminar/lokakarya nasional, 10 kali gelar teknologi, 2 kali open house dan terbitnya 15 HaKI

Sampai dengan tahun 2009 BB-Pascapanen telah berhasil melaksanakan :

Kerjasama dengan mitra

BB-Pascapanen dapat menambah 3 (tiga) mitra kerja sama baru yaitu : 1) Kerja sama alih teknologi

pengolahan tepung kasava termodifikasi dengan PT Multi Prima Sejahtera, 2) Kerja sama penelitian dan

pengembangan beras indeks glikemiks rendah dengan PT Gresik Petrokimia, 3) Kerja sama penanganan dan

pengolahan dadih dan susu sapi/kerbau dengan Pemda Prov. Sumbar. Disamping itu telah ditanda-tangani

MoU sebagai berikut : 1) Kerja sama pengolahan puree buah-buahan dengan CV Promindo (Cirebon), 2) Kerja

sama pengembangan agroindustri jagung dengan Pemda Kab. Sragen (Jateng), 3) Kerja sama pengolahan mi

sagu dengan pesantren Al Qur’an al Hadis (Bogor), 4) Kerja sama pengolahan lada dengan FAO

Pencetakan jurnal dan buletin pascapanen pertanian

Page 62: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Telah dicetak jurnal Jurnal Pascapanen 2 nomor (volume 5 dan 6) dan Buletin Teknologi Pascapanen

Pertanian 1 nomor (volume 5 tahun 2009)

Petunjuk teknis

Telah dicetak Pedoman Teknis 4 buku (Teknologi pengolahan susu, Teknologi Buah untuk Pasar, Teknologi

Industri Tepung Kasava Bimo dan Pemanfaatannya, Teknologi, Laporan tahunan 2008)

Pencetakan leaflet dan poster

Telah dicetak 20 judul ploter/poster teknologi pengolahan (Meningkatkan Ketersedian pangan, Berdayakan

Pangan Lokal; Teknologi Pengawetan Daging; Produksi Bakteriosin Sebagai Pengawet Daging; Model

Agroindustri Padi; Beras Berkwalitas, Masyarakat Cerdas; Teknologi Pengolahan Lada; Teknologi

Memperpanjang Kesegaran Buah Manggis; Teknologi Pengemasan Segar Salak Pondoh, Teknologi

Penanganan Mangga Gedung untuk Ekspor; Tepung Kasava BIMO (2 macam); Model Pengeringan dan

Penyimpanan Bawang Merah; Aneka Produk Mi Nusantara; Teknologi Pengolahan Mi Sukun; Mempanjang

Masa Segar Bunga Alpina sp; Teknologi Pembuatan Beras Beriodium; Teknologi Pengolahan Gelondong Mete;

Mi Sagu; Aneka Produk Mi Nusantara; Teknologi Beras Indeks Glikemik Rendah) dan Leaflet 10 judul

(Teknologi Pembuatan Beras Beriodium, Teknologi Beras Indeks Glikemik Rendah, Teknologi Tepung Kasava,

Teknologi Puree Buah-buahan, Produksi Bakteriosin Sebagai Pengawet Daging, Teknologi Pengolahan Lada,

Tepung Kasava Bimo, Starter BIMO-CF, Teknologi Pengolahan Gelondong Mete, Mi Sagu)

Seminar bulanan

Telah dilaksanakan 12 kali seminar bulanan.

Page 63: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lokakarya/Seminar Nasional

Telah dilaksanakan seminar nasional 3 kali (Simposium Teknologi Inovatif, Seminar Nasional Teknologi

Pascapanen Buah, Seminar Tematik dalam rangka HUT Litbang Pertanian)

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

1. Berdasarkan Pengukuran Kinerja

1.1. Penggunaan Input

Total anggaran yang tersedia dalam DIPA BB-Pascapanen TA 2009 sebelum revisi sebesar Rp.

14.980.562.000,- realisasi keuangan kumulatif sampai dengan 31 Desember 2009 adalah Rp. 14.638.135.462

(97,71%). Pada tahun 2009 BB-Pascapanen memperoleh dana hibah (grant) dari FAO sebesar

USD 225,000 (ekuivalen Rp. 2.119.700.000.-), dana hibah tersebut dikelola oleh FAO digunakan untuk

kegiatan kerja sama penelitian lada di provinsi Lampung dan Bangka. Dana hibah tersebut baru dituangkan

dalam revisi DIPA BB-Pascapanen TA 2009 pada tanggal 15 Desember 2009, sehingga total anggaran DIPA

BB-Pascapanen TA 2009 sesudah revisi adalah Rp 17.573.750.000,-. Sampai dengan 31 Desember 2009,

pengeluaran biaya operasional kegaitan penelitian lada yang dikelola oleh FAO belum disyahkan oleh KPKN VI

Jakarta, sehingga realisasi keuangan penggunaan dana FAO belum dapat diperhitungkan pada realisasi

keuangan BB-Pascpanen. Anggaran yang tersedia untuk kegiatan penelitian, pengembangan sumberdaya

informasi Iptek, diseminasi dan jaringan umpan balik (sebelum revisi) sebesar Rp 2.806.740.000,- sedangkan

realisasi penyerapan dananya sebesar Rp 2.694.755.247,- (96,01%). Penyerapan

Page 64: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

anggaran untuk penelitian berkisar antara 95,46 – 99,92%, sedangkan pengembangan sumberdaya

informasi Iptek, diseminasi dan jaringan umpan balik berkisar antara 89,60 – 94,97%.

1.2. Realisasi

Output

Secara umum capaian kinerja dari 16 kegiatan penelitian dan 4 kegiatan pengembangan sumberdaya

informasi Iptek, diseminasi dan jaringan umpan balik telah dapat diselesaikan dengan baik. Capaian kinerja

dari 16 kegiatan penelitian (Efisiensi Waktu Pemanenan dan Pengeringan Kedelai (50%) dengan Kerusakan

Ose Maksimal 10% Menggunakan Instore Drying; Peningkatan Mutu Penyosohan (80%) dengan Kandungan

Tanin Turun Hingga 1% dalam Tepung Sorgum dan Pengembangan Produk Sorgum Instan; Formulasi Tepung

Komposit Ubikayu, Ubijalar dan Jagung untuk Substitusi Terigu Minimal 40% dalam Mi; Peningkatan Daya

Simpan Buah Salak (Hingga 30 hari) dengan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi untuk Distribusi dan

Transportasi Ekspor; Perbaikan Proses dan Pengemasan Dadih sebagai Probiotik dengan Daya Simpan sampai

20 Hari; Perbaikan dan Penggandaan Skala (150 Kg/Hari) Pengolahan Lada Hijau Kering dengan Konsistensi

Mutu (warna, minyak) dan Daya Simpan Minimal 1 Tahun; Penyempurnaan Test Kit untuk Mengukur Total

Mikroba pada Susu Segar Menggunakan Adhesive Agent dengan Akurasi 90% dan Stabilitas 1 Tahun;

Peningkatan Kinerja Purifikasi Sampai 70% dan Pemekatan Nira Sampai 60° Brix dalam Produksi Gula Aren;

Peningkatan Daya Simpan Buah Rambutan (hingga 21 hari) Menggunakan Pengemasan Atmosfir

Termodifikasi dan Pengembangan Produk Olahan; Pembuatan Produk Sayur Sop Instan dengan Daya Simpan

Hingga 1 Tahun; Peningkatan Efektivitas (100%) dan Stabilitas Starter (6 Bulan) untuk Fermentasi Tepung

Ubikayu dan Ubijalar sebagai Substitusi Terigu; Formulasi dan Aplikasi Edible Coating pada Páprika untuk

Page 65: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Meningkatkan Masa Simpan Minimal 10 hari; Formulasi Biakan Mikroba Penghasil Bioetanol dengan

Kemampuan Konversi Substrat Sampai 75%; Teknologi Pengemasan untuk Meningkatkan Daya Simpan

Keripik Wortel (Daucus carota L.) Minimal 1 Tahun; Penyempurnaan Model Teknologi Pascapanen (Bawang

Merah, Mi sagu/Ubijalar, Silo Jagung dan Jeruk); Formulasi Biopreservatif Berbasis Bawang Putih untuk

Memperpanjang Masa Simpan Karkas Ayam (48 jam) pada Suhu Ruang; dan Peningkatan Daya Simpan Buah

Manggis (Hingga 30 hari) dengan Metode Pelilinan dan Pengemasan untuk Tujuan Ekspor) dan 4 kegiatan

pengembangan sumberdaya informasi Iptek, diseminasi dan jaringan umpan balik (Partisipasi Ekspose, Gelar

Teknologi, Ilmiah/Seminar Nasional; Dukungan dan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri; Penerbitan Publikasi,

Semi Populer (jurnal 2 kali, Buletin 2 kali, Laporan Tahunan, Pedoman Teknis 4 kali, Brosur/leaflet); dan

Koordinasi dan Penugasan Peneliti Mendukung Program Direktorat Teknis/Prima Tani/BPTP/Dinas Teknis)

capaian kinerja output 90 - 100%.

Outcome

Berdasarkan uji teknologi di laboratorium dan lapangan pada tahun 2009, secara umum teknologi dapat

berfungsi dengan baik. Dari 16 kegiatan penelitian dan pengembangan capain kinerjanya berkisar 70 -100%,

rincian capaian kinerjanya adalah sebagai berikut : satu kegiatan (Formulasi dan Aplikasi Edible Coating pada

Páprika untuk Meningkatkan Masa Simpan Minimal 10 hari) capaian kinerjanya 70%; dua kegiatan (Formulasi

Biakan Mikroba Penghasil Bioetanol dengan Kemampuan Konversi Substrat Sampai 75%; dan Teknologi

Pengemasan untuk Meningkatkan Daya Simpan Keripik Wortel (Daucus carota L.) Minimal 1 Tahun) capaian

kinerjanya 80%; tiga kegiatan (Peningkatan Kinerja Purifikasi Sampai 70% dan Pemekatan Nira Sampai 60°

Brix dalam Produksi Gula Aren; Perbaikan Proses dan Pengemasan Dadih sebagai Probiotik dengan Daya

Page 66: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Simpan sampai 20 Hari; dan Peningkatan Daya Simpan Buah Salak (hingga 30 hari) dengan Pengemasan

Atmosfir termodifikasi untuk Distribusi dan Transportasi Ekspor) capaian kinerjanya 90%; satu kegiatan

(Peningkatan Daya Simpan Buah Rambutan (hingga 21 hari) Menggunakan Pengemasan Atmosfir

Termodifikasi dan Pengembangan Produk Olahan) capaian kinerjanya 97,5%; dan satu Kegiatan (Pembuatan

Produk Sayur Sop Instan dengan Daya Simpan Minimal 1 Tahun) capaian kinerjanya 98%; dan delapan

kegiatan (Peningkatan Daya Simpan Buah Manggis (hingga 30 hari) dengan Metode Pelilinan dan Pengemasan

untuk Tujuan Ekspor; Perbaikan dan Penggandaan Skala (150 kg/hari) Pengolahan Lada Hijau Kering dengan

Konsistensi Mutu (warna, minyak) dan Daya Simpan Minimal 1 Tahun; Peningkatan Efektivitas (100%) dan

Stabilitas Starter (6 Bulan) untuk Fermentasi Tepung Ubikayu dan Ubijalar sebagai Substitusi Terigu;

Formulasi Tepung Komposit Ubikayu, Ubijalar dan Jagung untuk Substitusi Terigu Minimal 40% dalam Mi;

Peningkatan Mutu Penyosohan (80%) dengan Kandungan Tanin Turun Hingga 1% dalam Tepung Sorgum dan

Pengembangan Produk Sorgum Instan; Efisiensi Waktu Pemanenan dan Pengeringan Kedelai (50%) dengan

Kerusakan Ose Maksimal 10% Menggunakan Instore Drying; Penyempurnaan Test Kit untuk Mengukur Total

Mikroba pada Susu Segar Menggunakan Adhesive Agent dengan Akurasi 90% dan Stabilitas 1 Tahun;

Formulasi Biopreservatif Berbasis Bawang Putih untuk Memperpanjang Masa Simpan Karkas Ayam (48 jam)

pada Suhu Ruang) capaian kinerjanya 100%.

Pada kegiatan pengembangan sumberdaya informasi Iptek, diseminasi dan jaringan umpan balik, kegiatan

Penerbitan Publikasi Ilmiah, Semi Populer dan Populer capaiannya kinerjanya yaitu telah didistribusikannya

jurnal, buletin, dan publikasi lain kepada Instansi lingkup Deptan, Pemda, Perguruan Tinggi, Dinas, dan pihak

swasta. Sedangkan capaian kinerja kegiatan Partisipasi Ekspose/Gelar Teknologi dan Seminar Nasional adalah

Tersosialisasinya hasil penelitian BB-Pascapanen kepada pengguna/ masyarakat.

Page 67: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Dampak (impact)

Kegiatan Penerbitan Publikasi Ilmiah, Semi Populer dan Populer memberikan dampak berupa : a)

Meningkatkan pengetahuan dan pemahanan masyarakat (Stakeholder) mengenai teknologi pascapanen

terbaru yang diharapkan dapat menggugah minat untuk mengadopsi teknologi hasil BB-Pascapanen untuk

meningkatkan pendapatan masyarakat, b) Meningkatnya beberapa hal seperti peningkatan

permintaan teknologi BB-Pascapanen melalui pelatihan, permintaan narasumber, kunjungan ilmiah, study

banding, magang teknologi, permintaan jurnal/publikasi lainnya dan lain-lain.

Hambatan/kendala

c. Pelaksanaan penelitian yang tergantung musim panen

Kegiatan penelitian yang cukup kritis karena ketergantungan terhadap musim panen diantaranya penelitian

Peningkatan Daya Simpan Buah Manggis (hingga 30 hari) dengan Metode Pelilinan dan Pengemasan untuk Tujuan

Ekspor dan Peningkatan Daya Simpan Buah Rambutan (hingga 21 hari) Menggunakan Pengemasan Atmosfir

Termodifikasi dan Pengembangan Produk Olahannya. Masa panen komoditas tersebut berada pada awal tahun (Januari-

Pebruari) dan akhir tahun (Nopember-Desember), dimana pada periode tersebut merupakan waktu untuk persiapan

Page 68: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

pelaksanaan penelitian dan akhir pelaksanaan kegiatan. Selain itu, keterbatasan alokasi pendanaan untuk setiap

pengajuan persekot sangat mempengaruhi kelancaran penelitian. Dengan musim panen seperti tersebut diatas

menyebabkan banyak waktu yang kurang efektif untuk pelaksanaan penelitian tersebut.

d. Keterbatasan ketersediaan peralatan bangsal dan laboratorium

Peralatan bangsal dan laboratorium yang banyak digunakan untuk kegiatan penelitian tahun 2009, yaitu unit

pendingin (cold storage) dan inkubator. Beberapa penelitian yang menggunakan cold storage yaitu penelitian : 1)

Peningkatan Daya Simpan Buah Salak (hingga 30 hari) dengan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi untuk Distribusi dan

Transportasi Ekspor, 2) Peningkatan Daya Simpan Buah Manggis (hingga 30 hari) dengan Metode Pelilinan dan

Pengemasan untuk Tujuan Ekspor, 3) Peningkatan Daya Simpan Buah Rambutan (hingga 21 hari) Menggunakan

Pengemasan Atmosfir Termodifikasi dan Pengembangan Produk Olahannya, dan 4) Formulasi dan Aplikasi

Edible Coating pada Paprika untuk Meningkatkan Masa Simpan Minimal 10 hari. Keterbatasan cold storage tersebut

menyebabkan proses penyimpanan dilakukan bersama-sama sehingga melampaui kapasitas cold storage dan dapat

mempengaruhi keakuratan data penelitian, khususnya data kadar etilen.

Hal yang sama terjadi pada peralatan inkubator untuk penelitian penyimpanan. Beberapa kegiatan penelitian yang

menggunakan alat ini yaitu : 1) Perbaikan dan Penggandaan Skala (150 kg/hari) Pengolahan Lada Hijau Kering dengan

Konsistensi Mutu (warna, minyak) dan daya simpan minimal 1 tahun, 2) Teknologi pengemasan untuk Meningkatkan

Daya Simpan Keripik Wotel (Daucus carota L) Minimal 1 Tahun, 3) Pembuatan Produk Sayur Sop Instan dengan Daya

Simpan Minimal 1 Tahun, 4) Peningkatan Efektifitas (100%) dan Stabilitas Starter (6 Bulan) untuk Fermentasi Tepung

Ubukayu dan Ubijalar sebagai Substitusi Terigu, dan 5) Peningkatan Mutu Penyosohan (80%) dengan Kandungan Tanin

Turun Hingga 1% dalam Tepung Sorgum dan Pengembangan Produk Sorgum Instan. Keterbatasan inkubator

menyebabkan terjadinya antrian sehingga beberapa kegiatan penelitian harus menunda proses penyimpanannya padahal

Page 69: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

bahan baku sudah siap disimpan. Dengan demikian maka akan mempengaruhi keakuratan data penelitian karena titik

awal penyimpanannya menjadi kurang tepat.

Langkah antisipasi untuk mengatasi masalah

Untuk mengatasi hambatan/kendala yang ditemukan selama pelaksanaan kegiatan ke depan akan dilakukan langkah

antisipasi sebagai berikut : 1) melakukan perencanaan penelitian dengan mempertimbangkan musim panen dan

ketersediaan peralatan, SDM, dan dana, 2) memprioritaskan pendanaan pada kegiatan penelitian yang memiliki musim

panen kritis (pada awal dan akhir tahun, contoh rambutan dan manggis, 3) menginventarisasi peralatan bangsal dan

laboratorium dengan beban kerja tinggi untuk diusulkan pengadaanya pada tahun anggaran mendatang, dan 4)

meningkatkan kompetensi SDM peneliti dari sisi metodologi penelitian dan teknisi untuk peningkatan keterampilan dalam

rangka pencapaian sasaran mutu/output yang diharapkan.

Page 70: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

C. Aspek Keuangan

Pada tahun 2009, BB-Pascapanen memperoleh dana sebesar Rp. 14.980.562.000,-, sedangkan realisasi

sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp. 14,638,135,462 (97,71 %). Alokasi dan realisasi dana adalah

sebagai berikut :

No. Jenis Pengeluaran Anggaran Realisasi s/d 31 Des. 2009

(Rp.) Rp. %

A PROGRAM PENERAPAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK

1 PENGELOLAAN GAJI, HONORARIUM DAN TUNJANGAN 6,439,210,000 6,458,631,208 100.30

2 PENYELENGGARAAN OPERASIONAL PERKANTORAN

a. Poliklinik/obat-obatan (termasuk honorarium dokter dan perawat) 9,600,000 9,600,000 100.00

b. Pengadaan Pakaian Dinas Pegawai 40,800,000 40,392,000 99.00

c. Pengadaan toga/pakaian kerja supir/ pesuruh/perawat/

dokter/satpam/tenaga teknis lainnya

8,960,000 8,960,000 100.00

d. Perawatan Gedung Kantor 554,410,000 554,017,200 99.93

e. Perawatan alat Besar/Alat Bantu 130,144,000 129,990,500 99.88

f. Perawatan Kendaraan Bermotor 4/6/10 168,500,000 168,427,995 99.96

g. Perawatan Kendaraan Bermotor roda 2 16,000,000 15,996,500 99.98

h. Langganan Daya dan Jasa 544,800,000 544,136,035 99.88

i. Operasional perkantoran dan pimpinan 728,290,000 724,273,475 99.45

Jumlah A (2) 2,201,504,000 2,195,793,705 99.74

Page 71: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

No. Jenis Pengeluaran Anggaran Realisasi s/d 31 Des. 2009

(Rp.) Rp. %

3 PELAYANAN PUBLIK ATAU BIROKRASI a. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program 5,900,000 5,900,000 100

b. Pelaksanaan Rapat Kerja Tahunan BB-Pascapanen 79,100,000 76,671,700 96.93

c. Sinkronisasi, penyusuan program dan Renstra 2010-2014 164,377,000 164,057,141 99.81

d. Kegiatan kelembagaan fungsional peneliti 77,084,000 77,015,050 99.91

e. Penataan Manajemen Kelembagaan Program 115,425,000 115,312,150 99.90

e. Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan 96,000,000 95,113,059 99.08

Jumlah 3 537,886,000 534,069,100 99.29

Jumlah A 9,178,600,000 9,188,494,013 100.11

B PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN

I PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MELALUI INOVASI

(POOR FARMER INCOME IMPROVEMENT THROUGH INNOVATION)

1 Pengadaan alat pengolah data 48,800,000 48,135,000 98.64

2 Pengadaan alat laboratorium 1,752,110,000 1,522,811,000 86.91

3 Pengadaan kendaraan bermotor roda-4/roda-6/roda-10 205,000,000 198,831,818 96.99

4 Monitoring dan Pengawasan Pelaksanaan Program dan Kegiatan 200,800,000 200,665,254 99.93

5 Penguatan kelembagaan 94,000,000 92,804,682 98.73

6 Penyelenggaraan sosialisasi/workshop/diseminasi/seminar/

publikasi

a. Partisipasi ekspose, gelar teknologi, seminar ilmiah nasional 214,700,000 192,367,600 89.60

b. Dukungan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri 135,000,000 128,211,627 94.97

Page 72: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Jumlah I (1 s/d 6) 2,650,410,000 2,383,826,981 89.94

Page 73: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

No. Jenis Pengeluaran Anggaran Realisasi s/d 31 Des. 2009

(Rp.) Rp. %

7 Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan

pascapanen pertanian

A. Efisiensi Waktu Pemanenan dan Pengeringan Kedelai (50%) dengan Kerusakan Ose Maksimal 10% Menggunakan Instore-

Drying

149,120,000 142,981,656 95.88

B. Peningkatan Mutu Penyosohan (80%) dengan Kadar Tanin Turun

Hingga 1% dalam Tepung Sorgum & Pengembangan Produk

Sorgum Instan

142,400,000 141,929,344 99.67

D. Formulasi Tepung Komposit Ubikayu, Ubijalar dan Jagung untuk

Substitusi Terigu Minimal 40% dalam Mi

133,000,000 130,345,318 98.00

E. Peningkatan Daya Simpan Buah Salak (Hingga 30 Hari) dengan Pengemasan Atmosfir Termodidikasi untuk Distribusi & Trans.

Ekspor

153,000,000 152,708,337 99.81

F. Perbaikan Proses dan Pengemasan Dadih sebagai Probiotik dengan

Daya Simpan sampai 20 Hari

155,800,000 150,393,238 96.53

G. Perbaikan dan Penggandaan SKL (150 Kg/Hr) Pengolahan Lada

Hijau Kering Dengan Konsisten Mutu (Warna, Minyak) & Daya Simpan Minimal 1 Tahun

140,500,000 139,084,487 98.99

H. Penyempurnaan Test Kit untuk Mengukur Total Mikroba pada Susu Segar Menggunakan Adhesive Agent dengan Akurasi 90% & Stab

1 Tahun

104,000,000 103,787,864 99.80

I. Peningkatan Kinerja Purifikasi sampai 70% dan Pemekatan Nira

sampai 60 Derajat Brix dalam Produksi Gula Aren

140,800,000 138,194,135 98.15

J. Peningkatan Daya Simpan Buah Rambutan (Hingga 21 Hari)

Menggunakan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi & Pengembangan Produk Olahan

160,300,000 158,035,283 98.59

N. Pembuatan Produk Sayuran Sop Instan dengan Daya Simpan Minimal 1 Tahun

40,080,000 39,430,226 98.38

Page 74: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Jumlah I (7) 1,319,000,000 1,296,889,888 98.32

Page 75: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

No. Jenis Pengeluaran Anggaran Realisasi s/d 31 Des. 2009

(Rp.) Rp. %

8 Pengadaan peralatan kantor (inventaris kantor) 30,590,000 29,525,000 96.52

JUMLAH I 4,000,000,000 3,710,241,869 92.76

II PENELITIAN DAN DISEMINASI INOVASI PERTANIAN

(PRIMATANI DAN SL-PTT) (TP)

1 Pembinaan administrasi pengelolaan kepegawaian

a. Pengembangan SDM 123,800,000 123,260,950 99.56

b. Pembinaan dan penelitian jabatan fungsional 26,800,000 26,162,150 97.62

c. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program (RKA-KL) 135,252,000 134,924,450 99.76

d. Rapat-Rapat Koordinasi/Kerja/Dinas/Pimpinan Kelompok Kerja/Konsultasi

164,800,000 164,690,048 99.93

Jumlah II (1) 450,652,000 449,037,598 99.64

2 Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan 213,270,000 213,075,850 99.91

3 Penyelenggaraan sosialisasi/workshop/diseminasi/ publikasi

a. Penerbitan Publikasi Ilmiah, Semi Populer 261,100,000 241,047,901 92.32

b. Koordinasi dan Penugasan Penelitian Mendukung Program Direktorat Teknis/Primatani/BPTP/Dinas Teknis

144,900,000 120,209,609 82.96

Jumlah II (2 s/d 3) 619,270,000 574,333,360 92.74

Page 76: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

No. Jenis Pengeluaran Anggaran Realisasi s/d 31 Des. 2009

(Rp.) Rp. %

4 Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan

pascapanen pertanian

a. Peningkatan Efektifitas (100%) & Stabilitas Starter (6 Bulan) untuk Fermentasi Tepung Ubikayu & Ubijalar sebagai Substitusi Terigu

110,000,000 105,485,100 95.90

b. Penelitian Teknologi Pascapanen rospektif (Edible Coating,

Formulasi Biakan Mikroba Oenghasil Bioetanol, Keripik Wortel)

120,000,000 119,703,392 99.75

c. Penyempurnaan Model Teknologi Pascapanen (Bawang Merah, Mi

Sagu/Ubi jalar, Silo Jagung dan Jeruk)

195,400,000 194,251,500 99.41

d. Formulasi Biopreservatif Berbasis Bawang Putih untuk

Memperpanjang Masa Siman Karkas Ayam (48 Jam) pada Suhu Ruang

80,000,000 77,464,000 96.83

e. Peningkatan Masa Simpan Buah Manggis (Hingga 30 Hari) dengan Metode Pililinan dan Pengemasan untuk Tujuan Ekspor

155,000,000 147,960,630 95.46

f. Rekomendasi Keamanan Pangan Hasil Pertanian dan Produk Olahannya

71,640,000 71,164,000 99.34

Jumlah II (4) 732,040,000 716,028,622 97.81

JUMLAH II 1,801,962,000 1,739,399,580 96.53

Jumlah B 5,801,962,000 5,449,641,449 93.93

TOTAL PROGAM A + B (Sebelum revisi) 14,980,562,000 14,638,135,462 97.71

C. Tambahan dana (revisi)

1 Gaji 473,488,000

2 Pengelolaan pinjaman/hibah luar negeri 2,119,700,000

Page 77: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

TOTAL (Sesudah revisi) 17,573,750,000 14,638,135,462 83.30

Realisasi pembayaran gaji minus Rp 555.200.708, hal ini disebabkan adanya pengangkatan 17 (tujuh belas) orang tenaga

PNS dan kenaikan gaji berkala/tunjangan, anggaran gaji PNS tersebut tidak dialokasikan pada DIPA BB-Pascapanen TA

2008. BB-Pascapanen mendapatkan dana hibah (grant) dari FAO sebesar Rp. 2.119.700.000,- untuk kegiatan penelitian

pengolahan lada, pengelolaan dana tersebut dilaksanakan oleh FAO. Sampai akhir Desember 2009, realisasi pengeluaran

dana hibah belum disyahkan oleh KPKN VI Jakarta, sehingga realisasi pengeluaran dana hibah belum dapat diperhitungkan.

Page 78: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

IV. PENUTUP

Capaian kinerja sebanyak 16 kegiatan penelitian Teknologi Pascapanen dan Pengembangan Produk dan 4 kegiatan

Pengembangan Sumber Daya Informasi Iptek, Diseminasi dan Jaringan Umpan Balik telah dilaksanakan cukup baik. Capaian

output kegiatan penelitian berkisar 95-100%, sedangkan capaian outcome 80-100%. Capaian output untuk kegiatan

Pengembangan Sumber Daya Informasi Iptek, Diseminasi dan Jaringan Umpan Balik 89,29-100%.

Kegiatan penelitian dengan output <100% yaitu: 1) Formulasi dan Aplikasi Edible Coating pada Paprika untuk

Meningkatkan Masa Simpan Minimal 10 hari (capaian rata-rata 95%) karena daya simpannya belum mencapai target (masih

7 hari) sehingga masih perlu perbaikan formula, dan 2) Teknologi pengemasan untuk Meningkatkan Daya Simpan Keripik

Wotel (Daucus carota L) Minimal 1 Tahun (capaian rata-rata 95%) karena daya simpan belum mencapai 1 tahun sehingga

perlu perbaikan jenis bahan pengemas.

Kegiatan penelitian dengan capaian outcome <100% yaitu 1) Peningkatan Daya Simpan Buah Salak (hingga 30 hari)

dengan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi untuk Distribusi dan Transportasi Ekspor (capaian 90%) karena kerusakan

masih cukup tinggi (>30%) sehingga masih perlu optimasi kapasitas MAP, 2) Peningkatan Kinerja Purifikasi sampai 70% dan

Pemekatan Nira sampai 60o Brix dalam Produksi Gula Aren (capaian 90%) karena teknologi yang dihasilkan kurang sesuai

untuk kelompok tani (menggunakan tekanan tinggi), 3) Perbaikan Proses dan Pengemasan Dadih sebagai

Probiotik dengan Daya Simpan sampai 20 hari (capaian 90%) karena masih diperlukan penyesuaian taste produk sesuai

selera konsumen setempat, 4) Formulasi dan Aplikasi Edible Coating pada Paprika untuk Meningkatkan Masa Simpan Minimal

10 hari (capaian 70%) karena perlu perbaikan formula edible coating, 5) Formulasi Biakan Mikroba Penghasil Bioetanol

dengan Kemampuan Konversi Substrat sampai 75% (capaian 80%) karena stabilitas starter belum sempurna, Teknologi

pengemasan untuk Meningkatkan Daya Simpan Keripik Wotel (Daucus carota L) Minimal 1 Tahun (capaian 80%) karena

jenis bahan pengemas belum sesuai. sehingga daya simpan belum dapat mencapai 1 tahun

Page 79: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Untuk kegiatan Pengembangan Sumber Daya Informasi Iptek, Diseminasi dan Jaringan Umpan Balik capaian rata-rata

output 89,29%. Realisasi output pembuatan leaflet terealisasi 10 macam dari rencana 20 macam leaflet (capaian 50%) dan

buku pedoman teknis terealisasi 3 buah buku (capaian 75%) dari target 4 buah buku, hal tersebut disebabkan karena

dalam perencanaan pembuatan leaflet dan buku pedoman masing-masing dicetak sebanyak 300 eksemplar, namun

realisasinya masing-masing dicetak 1000 eksemplar.

Hambatan/kendala yang dihadapi antara lain : 1) Pelaksanaan penelitian yang tergantung musim panen; 2)

Keterbatasan ketersediaan peralatan bangsal dan laboratorium. Langkah antisipasi untuk mengatasi masalah adalah sebagai

berikut : 1) melakukan perencanaan penelitian dengan mempertimbangkan musim panen dan ketersediaan peralatan, SDM,

dan dana, 2) memprioritaskan pendanaan pada kegiatan penelitian yang memiliki musim panen kritis (pada awal dan akhir

tahun, contoh rambutan dan manggis, 3) menginventarisasi peralatan bangsal dan laboratorium dengan beban kerja tinggi

untuk diusulkan pengadaanya pada tahun anggaran mendatang, dan 4) meningkatkan kompetensi SDM peneliti dari sisi

metodologi penelitian dan teknisi untuk peningkatan keterampilan dalam rangka pencapaian sasaran mutu/output yang

diharapkan.

Anggaran yang tersedia untuk melaksanakan kegiatan BB-Pascapanen tahun 2009 sebesar Rp.

14.980.562.000,-, sedangkan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp. 14,638,135,462 (97,71%).

Disamping anggaran tersebut, BB-Pascapanen mendapatkan dana hibah (grant) dari FAO sebesar Rp. 2.119.700.000,- untuk

kegiatan penelitian pengolahan lada yang pengelolaan dananya dilaksanakan oleh FAO. Sampai akhir Desember 2009,

realisasi pengeluaran dana hibah belum disyahkan oleh KPKN VI Jakarta, sehingga realisasi pengeluaran dana hibah belum

dapat diperhitungkan.

Page 80: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …pascapanen.litbang.pertanian.go.id/profil/file_ppid/lakip_2009.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

KEPALA BB-PASCAPANEN

BAGIAN TATA USAHA

SUBBAG KEPEGAWAIAN

SUBBAG PERLENGKAPAN

SUBBAG RUMAH TANGGA & KEUANGAN

BIDANG KERJASAMA & PENDAYAGUNAAN HASIL PENELITIAN

SEKSI KERJASAMA

SEKSI PENDAYAGUNAAN HASIL PENELITIAN

BIDANG PROGRAM & EVALUASI

SEKSI PROGRAM SEKSI EVALUASI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Gambar 1. Struktur organisasi BB-Pascapanen