Upload
ary
View
246
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
1/26
Laporan Analisis Mikrobiologi
BAB 1. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Mikroorganisme adalah makhluk yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat di bawah
mikroskop. Perhitungan jumlah sel mikroba dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu perhitungan
jumlah sel dan massa sel. Untuk hitungan jumlah sel diantaranya secara mikroskopik, metode
cawan dan MPN (Most Probable Number). Sedangkan untuk hitungan massa sel meliputi caea
olumetrik, graimetri, dan turbidimetri.
!itungan secara mikroskopik menggunakan alat pembesar untuk menghitung jumlah sel.
Sedangkan hitungan cawan dan MPN memerlukan media tumbuh tertentu untuk sejumlahcuplikan suspensi mikroba yang ditumbuhkan dalam " sampai # hari pada suhu ruang kemudian
baru dihitung jumlah selnya.Untuk mementukan jumlah mikroba golongan tertentu dengan menggunkan media khusus,
misalnya untuk penentuan jumlah kapang dengan P$%, total mikroba dengan P&%, dan untuk
khamir'yeast dengan M%. Perlu diperhatikan dalam penentuan jumlah mikroba yang
menggunakan media tumbuh adalah kondisi steril media, peralaan ukur, dan peralatan bantu.
Perhitungan massa sel menggunakan neraca analitik untuk menimbang massa sel kering dari
sejumlah cuplikan suspensi sel mikroba yang telah dikeringkan, maka dalam hal ini jugamenggunakan alat ukur olumetrik. Untuk metode pengukuran massa sel tidak diperlukan media
tumbuh, kecuali dengan menggunakan metode spektro*otometer yaitu digunakan untuk
menumbuhkan sel mikroba yang dipakai untuk pembuatan kura standart. Untuk itu, perlu
dilakukan praktikum untuk mengetahui dan menganalisis secara kulitati* maupun kuantitati* sel
mikroba.
1.2 Tujuan
". Untuk mengetahui caramenyiapkan peralatan dan media tumbuh yang steril untuk digunakan
pada penentuan jumlah sel mikroba
#. Untuk mengetahui cara menghitung jumlah atau massa sel mikroba dari berbagai golongan
+. Untuk mengetahui cara menentukan jenis sel mikroba, misalnya bakteri pembentuk asam
organik (asam asetat'laktat)
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
2/26
BAB 2. TINAUAN PU!TA"A
2.1 Ma#a$%$a#a$ Meto&e Per'itungan Mikroba
Mikroba ialah jasad renik yang mempunyai kemampuan sangat baik untuk bertahan
hidup. asad tersebut dapat hidup hamper di semua tempat di permukaan bumi. Mikroba mampu
beradaptasi dengan lingkungan yang sangat dingin hingga lingkungan yang relatie panas, dari
ligkungan yang asam hingga basa. -erdasarkan peranannya, mikroba dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu mikroba menguntungkan dan mikroba merugikan (%*riyanto #/).
Penentuan jumlah angka mikroorganisme sangat penting dilakukan untuk menetapkan
keamanan suatu sediaan *armasi dan makanan. -erbagai metode telah dikembangkan untuk
menghitung jumlah mikroorganisme. Metode tersebut menghitung jumlah sel, massa sel, atau isi
sel yang sesuai dengan jumlah sel (!armita #0). Perhitungan mikroba dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu perhitungan secara langsung dan perhitungan secara tidak langsung.
Perhitungan secara langsung dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu1
a. Metode Petro**2!auser
Penghitungan secara langsung dapat dilakukan secara mikroskopis yaitu dengan
menghitung jumlah bakteri dalam satuan isi yang sangat kecil. %lat yang digunakan adalah
Petroff-Hauser Chamber atau Haemocytometer . umlah cairan yang terdapat antara cover glass
dan alat ini mempunyai olume tertentu sehingga satuan isi yang terdapat dalam satu bujur
sangkar juga tertentu. 3uang hitung terdiri dari 4 kotak besar dengan luas " mm5. Satu kotak
besar di tengah, dibagi menjadi #/ kotak sedang dengan panjang ,# mm. Satu kotak sedang
dibagi lagi menjadi "0 kotak kecil. $engan demikian satu kotak besar tersebut berisi 6 kotak
kecil. 7ebal dari ruang hitung ini adalah ," mm. 7inggi contoh yang terletak antara gelas objek
dengan gelas penutup adalah ,# mm (8ardia9, "44#).
b. Metode Plate &ount
%da dua Metode plate count yang sering digunakan, yaitu metode sebaran dan metode
tuang. %sumsi digunakannya metode ini adalah bahwa setiap satu sel mikroba dapat tumbuh dan
akhirnya membentuk satu koloni yang dapat dilihat dengan kasat mata. Pada metode sebaran,
olume yang dibutuhkan adalah ." ml agar sampel tersebut sapat tersebar, terendam, dan
teresap. :arena jika lebih, maka sampel akan mengendap dan mengumpul sehingga menyulitkan
dalam perhitungan (%limuddin, #;)
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
3/26
Sedangkan perhitungan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu1
a. Penentuan olume total
&ara ini adalah semacam modi*ikasi penentuan hematokrit pada pengukuran olume total butir2butir darah, misalnya " ml biakan dimasukkan ke dalam tabung reaksi khusus (tabung
hopklins) yang bagian bawahnya berupa silinder dan bergaris ukuran (!adietomo, "44).
b. Metode turbidometri
7eknik ini sudah dipakai sebagai cara mengukur keker han suspensi atas dasar
penyerapan dan pemencaran cahaya yang dilintaskan, sehingga yang mengandung lebih dari "
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
4/26
jumlah semua koloni diamati untuk memenuhi persyaratan statistik. &awan yang dipilih untuk
menghitung koloni adalah cawan yang mengandung antara + sampai + koloni. rganisme
yang terdapat dalam sampel asal ditentukan dengan mengalikan jumlah koloni yang terbentuk
dengan *aktor pengenceran pada cawan yang bersangkutan (>aluyo, #
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
5/26
P&% (Plate &ount %gar) adalah suatu medium yang mengandung ,/A tripton, ,#/A
ekstrak khamir, dan ," A glukosa sehingga semua mikroba termasuk bakteri, kapang, dan
khamir dapat tumbuh dengan baik pada medium tersebut (8ardia9, "44+).
Media plate count agar (P&%) dapat ber*ungsi sebagai media untuk menumbuhkan
mikroorganisme. Untuk penggunaannya, digunakan P&% instant sebanyak ##,/ gram untuk "
=iter aBuades. -erdasakan komposisinya, P&% termasuk ke dalam medium semisintetik, yaitu
medium yang komponen dan takarannya sebagian diketahui dan sebagian lagi tidak diketahui
secara pasti. P&% berwarna putih keabuan, berbentuk granula dan merek yang digunakan adalah
Merck. Sebelum dipanaskan tidak larut sepenuhnya dalam air, tetapi masih terlihat serbuk2
serbuknya, berwarna kuning dan terlihat keruh. Setelah dipanaskan serbuk media larut
seluruhnya dalam air, berwarna kuning. (8ardia9, S. "44#).
#.#.+ M% ( Malt Extract Agar )
:arakteristik *isik dari media ini antara lain yaitu memiliki warna coklat pucat saat
sebelum dilakukan pemanasan dan berwarna coklat tua setelah mengalami pemanasan. Media ini
mengandung aBuades / ml, malt ekstrak + g'l, pepton + g'l dan agar "/ g'l. M% pada
umumnya digunakan sebagai media pertumbuhan khamir. $idalam media tersebut mengandung
unsur yang merupakan salah satu mineral yang dapat menunjang pertumbuhan khamir.
#.#./ N%2&a ( Nutrient Agar 2Calcium)
Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk pangan. N% juga digunakan
untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selekti*, dalam artian
mikroorganisme heterotro*.Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak bee*,
pepton, dan agar. Medium N% sebelum pemanasanadalah berbentuk larutan berwarna kuning
keruh sebelum dipanaskan, dan berwarna kuning bening saat setelah dipanaskan. Namun, setelah
pemanasan didapatkan warna dari medium N% lebih jernih bila dibandingkan dengan sebelum
pemanasan. N% merupakan salah satu media yang digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti
uji biasa dari air, produk pangan, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk
mengisolasi organisme dalam kultur murni. :omposisi kimia nutrien agar adalah eksrak bee* "
g, pepton " g, Na&l / g, air desitilat ". ml dan "/ g agar'=. %gar dilarutkan dengan
komposisi lain dan disterilisasi dengan autokla* pada "#"C& selama "/ menit (8athir, #4).
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
6/26
Mineral merupakan bagian dari sel, unsur penyusun sel yaitu &, , N, ! dan P. Unsur
mineral lain yang diperlukan oleh sel yaitu :, &a, Mg, Ma, S, dan &l. Unsur mineral yang
digunakan dalam jumlah yang sangat sedikit yaitu 8e, Mn, &o, &u, -o, ?n, Mo, %l, Ni, Da, Sc,
Si, 7u dan sebagainya yang tidak dipoerlukan jasad. Unsur yang digunakan dalam jumlah besar
dapat disebut dengan unsur makro, dalam jumlah sedang disebut dengan unsur oligo, dan jumlah
sedikit disebut unsur mikro. Unsur mikro tersebut sering terdapat sebgai ikutan pada garam unsur
makro, dan dapat masuk dalam medium lewat kontaminan gelas tempatnya, atau partikel debu.
Unsur mineral yang digunakan untuk menunjang pertumbuhan bakteri, khususnya -%= maka
digunakan mineral dengan unsur &a dalam media N% sehingga ber*ungsi untuk membantu
menyusun sel, selain itu juga untuk mengatur osmose, kadar ion !E (keasaman, Ph) dan
potensial oksidasi reduksi (redoks potensial) medium.
2.+ "arakteristik Mor,ologi( )isiologi &an "i$ia !e$ua enis Mikroba
#.+." -akteri
Menurut Pelc9ar dan &han ("4;;), bakteri adalah protista yang bersi*at prokariot yang khas
dan bersel tunggal (uniseluler). Sel2selnya secara khas membentuk bola (kokus), batang
(bacillus) atau spiral (spirullum). $iameternya sekitar ,/2", µm dan panjangnya ",/2#,0 µm.
Semua bakteri bersel tunggal walaupun dalam beberapa keadaan dapat dijumpai gumpalan yang
kelihatan bersel banyak. -akteri dibagi menjadi tiga bentuk yang utama 1". :okus F bulat
#. -asil F berbentuk silinder atau batang
+. Spiral F batang melengkung atau melingkar2lingkar. (8ardia9, "44#).
-erdasarkan komposisi dinding selnya, bakteri dibedakan menjadi dua yaitu bakteri Gram
positi* dan bakteri Gram negati*. -akteri Gram positi* adalah bakteri yang memiliki lapisan
peptidoglikan (molekul yang terdiri dari asam amino dan gula) yang tebal (#2; nm) dan terdiri
atas 02" persen peptidoglikan. =apisan peptidoglikan pada bakteri Gram negati* lebih
tipis dibandingkan dengan bakteri Gram positi* dan mengandung lebih sedikit peptidoglikan ("2
# persen), tetapi mempunyai membran luar yang tebal yang tersusun dari protein, *os*olipida,
dan lipopolisakarida sehingga bersama2sama dengan lapisan peptidoglikan, keduanya
membentuk mantel pelindung yang kuat untuk sel (Pelc9ar, "4;;).
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
7/26
Sebagian besar bakteri mempunyai suhu pertumbuhan antara 6/ F //o& dan disebut
golongan bakteri thermo*ilik. -eberapa bakteri mempunyai suhu pertumbuhannya antara # F
6/o& disebut golongan bakteri meso*ilik, dan lainnya mempunyai suhu pertumbuhan dibawah
#o& disebut bakteri psikro*ilik (Muchtadi, "4;4).
Umumnya bakteri membutuhkan air (%ailable >ater) yang lebih banyak dari kapang dan
ragi. Sebagian besar daribakteri dapat tumbuh dengan baik pada aw mendekati ",. Hni berarti
bakteri dapat tumbuh dengan baik dalam konsentrasi gula dan garam yang rendah kecuali bakteri
F bakteri yang memiliki toleransi terhadap konsentrasi gula dan garam yang tinggi. Media untuk
sebagian besar bakteri mengandung gula tidak lebih dari "A dan garam tidak lebih dari ,;/A
(larutan garam *isiologis). :onsentrasi gula +A 2 6A dan garam " F #A dapat menghambat
pertumbuhan beberapa jenis bakteri (Muchtadi,"4;4).
#.+.# :apang
:apang adalah *ungi multiseluler yang mempunyai *ilamen, dan pertumbuhannya pada
makanan mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya
mula2mula akan berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna
tergantung dari jenis kapang. :apang terdiri dari suatu thallus (jamak I thalli) yang tersusun dari
*ilamen yang bercabang yang disebut hi*a (tunggal I hypha, jamak I hyphae). :umpulan dari
hi*a disebut miselium (tunggal I mycelium, amak I mycelia) (Pelc9ar,#/).
Si*at *isiologi kapang antara lain adalah sebagai berikut 1
". :ebutuhan air
Pada umumnya kebanyakan kapang membutuhkan %w minimal untuk pertumbuhan lebih
rendah dibandingkan dengan khamir dan bakteri.:adar air bahan pangan kurang dari "62"/A,
misalnya pada beras dan serealia, dapat menghambat ataumemperlambat pertumbuhan
kebanyakan khamir.
#. Suhu pertumbuhan
:ebanyakan kapang bersi*at meso*ilik yaitu tumbuh baik pada suhu kamar.Suhu
optimum pertumbuhan untuk kebanyakan kapang adalah sekitar #/2+& tetapi beberapa dapat
tumbuh pada suhu +/2+
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
8/26
Semua kapang bersi*at aerobic, yaitu membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya.
:ebanyakan kapang dapat tumbuh pada kisaran p! yang luas, yaitu#2; ,/ tetapi biasanya
per tumbuhannya akan lebih baik pada kondi si asam atau p! rendah.
6. Makanan
Pada umumnya kapang dapat menggunakan berbagai komponen makanan, dariyang
sederhana hingga kompleks.:ebanyakan kapang memproduksi en9im hidrolitik, missal amylase,
pectinase, proteinase dan lipase, oleh karena itu dapat tumbuh pada makanan2makanan yang
mengandung pati, pektin, protein atau lipid.
/. :omponen penghambat
-eberapa kapang mengeluarkan komponen yang dapat menghambat organisme
lainnya.:omponen itu disebut antibiotic, misalnya penisilin yang diproduksi oleh Penicillium
chrysogenu dan claasin yang diprosukdi oleh %spergillus claatus.Pertumbuhan kapang
biasanya berjalan lambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan khamir dan bakteri.leh karena
itu jika kondisi pertumbuhanmemungkinkan semua mikroorganisme untuk tumbuh, kapang
biasanya kalah dalam kompetisi dengan khamir dan bakteri.7etapi sekali kapanh dapat mulai
tumbuh, pertumbuhan yang ditandai dengan pembentukan miselium dapat berlangsung dengan
cepat (8ardia9, "4;4).
:apang mempunyai cirri2ciri mor*ologi yang spesi*ik secara makroskopis dan
mikroskopis. &iri2ciri tersebut dapat digunakan sebagai identi*ikasi dan determinasi.Pengamatan
secara mikroskopis dapat berupa bersekat atau tidaknya hi*a, bentuk percabangan hi*a, stolon,
ri9oid , sel kaki badan buah, dasar badan buah,pendukung badan buah, dan bentuk spora
(Sutariningsih dkk, "44ebster dan >eber, #
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
9/26
Menurut Pelc9ar (#/), khamir hidupnya sebagian ada yang sapro*it dan ada beberapa yang
parasitik. Sel khamir mempunyai ukuran yang berariasi, yaitu dengan panjang "2/ Km sampai
#2/ Km, dan lebar "2" Km. :hamir termasuk *ungi tetapi dibedakan dari kapang karena
bentuknya yang bersi*at uniseluler. 3eproduksi khamir terutama dengan cara pertunasan. Sebagai
sel tunggal khamir tumbuh dan berkembang biak lebih cepat jika dibandingkan dengan kapang
karena mempunyai perbandingan luas permukaan dengan olume yang lebih besar.
:hamir pada umumnya diklasi*ikasikan berdasarkan si*at2si*at *isiologinya dan tidak atas
perbedaan mor*ologinya seperti pada kapang.Yeast dapat dibedakan atas dua kelompok
berdasarkan si*at metabolismenya yaitu bersi*at *ermentati* dan oksidati*. enis *ermentati* dapat
melakukan *ermentasi alkohol yaitu memecah gula (glukosa) menjadi alkohol dan gas contohnya
pada produk roti.Sedangkan oksidati* (respirasi) maka akan menghasilkan &# dan !#.
:eduanya bagi yeast adalah dipergunakan untuk energi walaupun energi yang dihasilkan melalui
respirasi lebih tinggi dari yang melalui *ermentasi (Natsir, #+).
2.- Meto&e !terilisasi
Sterilisasi yang umum dilakukan dapat berupa1
a. Sterilisasi secara *isik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan
selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur
atau tekanan tinggi). $engan udara panas, dipergunakan alat Lbejana'ruang panas (oen dengan
temperatur "
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
10/26
jangan diletakkan sembarangan dan dibuka2buka karena isi botol atau tempat medium akan
meluap dan hanya boleh dibuka ketika manometer menunjukkan angka serta dilakukan
pendinginan sedikit demi sedikit. Medium yang mengandung itamin, gelatin atau gula, maka
setelah sterilisasi medium harus segera didinginkan.&ara ini untuk menghindari 9at tersebut
terurai.Medium dapat langsung disimpan di lemasi es jika medium sudah dapat dipastikan steril
($widjoseputro, "446).
2. "arakteristik Ba'an &an Mikroba /ang Ter&apat Dala$ Ba'an
#./." 7ape singkong
7ape adalah hasil *ermentasi dengan accharomyces !astorianus" accaharomyces
heterogenicus" En#omyco!sis s!" Chlamy#omucor s!" $hi%o!us s! #an &acillus s!' Semua
mikroorganisme tersebut diinokulasi dengan ragi. 7ape singkong terbuat dari ketela pohon
(singkong). Sumber karbohidrat tersebut dimasak sepenuhnya sebelum diinokulasikan. Setelah
*ermentasi # F + hari, karbohidrat tersebut menjadi cairan semi padat atau kental yang
merupakan campuran dari gula, alkohol, aldehid dan asam, dimana akan memberikan rasa dan
aroma yang berbeda pada produk (%saihl, "4;/).
7ape dihasilkan dengan cara *ermentasi ragi yang merupakan inokulum biakan dari
khamir, kapang dan bakteri. Mikroorganisme tersebut akan menghasilkan panas dalam keadaan
anaerob sehingga akan menghasilkan en9im yang dapat merombak karbohidrat menjadi
komponen yang lebih sederhana sehingga akan lebih mudah untuk dicerna. Selama proses
*ermentasi akan terjadi perubahan *isik, kimia dan mikrobiologi. Perubahan *isik terjadi ubi kayu
yang tadinya keras menjadi lembek.Perubahan kimia terjadi disebabkan oleh akti*itas
mikroorganisme yang terdapat pada starter (ragi), dimana aktiitas2aktiitas mikroorganisme
tersebut sangat dibutuhkan untuk dapat memproduksi gula, asam serta pembentukan alkohol dan
aroma dari substrat karbohidrat (>inarno, dkk, "4;0).Sedangkan perubahan mikrobiologi yang
terjadi adalah adanya perubahan warna, pembentukan lendir, pembentukan gas, bau asam, bau
alkohol, bau busuk dan berbagai perubahan lainnya. ika tape dikonsumsi dalam jumlah yang
banyak akan menimbulkan rasa panas dalam perut karena kadar alkohol tinggi (!idayat, et al .,
#0).Proses *ermentasi tape mengubah rasa, aroma, nilai gi9i dan palabilitas yang
mempengaruhi perubahan substrat menjadi komponen lain (8ardia9, "44#). Menurut :o Swan
$jien ("4;#) perubahan tersebut disebabkan oleh aktiitas en9im, komposisi substrat, kondisi
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
11/26
lingkungan, tipe dan jumlah mikroba pada awal atau selama *ermentasi. !al itu juga
meningkatkan aseptibilitas, digestabilitas dan menurunkan kandungan !&N sekitar ;+,6A
(Suliantari dan >iniati, "4;4).
Mikroorganisme yang la9im terdapat dalam ragi tape dan sangat berperan dalam
*ermentasi tape biasanya didominasi oleh kapang dari genus Amylomyces" $hi%o!us dan Mucor
serta khamir dari genus En#omyco!sis" accharomyces" Hansenula dan Can#i#a. Setiap
mikroorganisme tersebut mempunyai peranan masing2masing, terutama khamir dari genus
accharomyces berperan dalam pembentukan alkohol (Suliantari dan >iniati, "4;4).
#./.# 7empe
7empe adalah produk olahan kedelai hasil *ermentasi jamur 3hi9opus sp.(3usmin dan :o,
"4
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
12/26
*ermentasi yaitu *ermentasi kapang dan *ermentasi dalam larutan garam sehingga terdapat lebih
dari satu jenis mikroba yang berperan selama proses *ermentasinya. $' oligos!orus" A' ory%ae
dan $' ory%ae berperan pada awal *ermentasi (dikenal sebagai *ermentasi kapang), selanjutnya
jika kedelai yang telah berkapang kemudian direndam dalam larutan garam, maka yang dominan
tumbuh adalah bakteri asam laktat dan khamir halo*ilik. -eberapa jenis mikroba yang tumbuh
selama *ermentasi garam dalam pembuatan tauco adalah (' #elbruecii" Hansenula s!, dan
*ygosaccharomyces (Nurwitri et al #
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
13/26
+. :arbohidrat +,/ gr
6. Mineral #+, gr
/. :alsium ", mg
0. 8os*or #/, mg
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
14/26
#./.0 :ecap
:ecap adalah ekstrak dari *ermentasi kedelai yang dicampurkan dengan bahan2bahan lain
yang digunakan untuk meningkatkan *laor dari makanan. :arakteristik pembentukan *laor dan
aroma pada kecap tergantung pada cara produksi kecap dan juga bahan baku serta strain
mikroorganisme yang digunakan. 7ahap2tahap utama dari produksi kecap yang melibatkan
pembentukan *laor antara lain perlakuan panas terhadap bahan baku, pembentukan koji
(*ermentasi kapang), *ermentasi moromi (*ermentasi bakteri asam laktat dan khamir), aging , dan
pasteurisasi (Nunomura dan Sasaki, "44#).
Proses pembuatan kecap terdiri dari lima tahapan utama yaitu perlakuan panas terhadap
bahan baku kedelai, *ermentasi koji oleh As!ergillus ory%ae atau A' soyae, *ermentasi moromi
oleh Pe#iococcus halo!hilus dan *ygosaccharomyces rouxii, ekstraksi moromi dan pasteurisasi
(Nunomura dan Sasaki, "44#)..
BAB +. MET0D0L0I PA"TI"UM
+.1 Alat &an Ba'an
+."." %lat
a. 7abung 3eaksi
b. 3ak 7abung 3eaksi
c. -unsen
d. Gelas Ukur " ml
e. Pipet 7etes
*. arum se
g. :eranjang Plastik
h. =abu 7akar / ml
i. Penangas =istrik j. 7abung 8ilm
k. Spektro*otometer
l. %utokla*
m. en
n. ksikator
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
15/26
o. Pipet Dolum
p. -ulb Pipet
B. rlenmeyer
r. Pi Pump
s. Pengaduk Spatula
t. &awan Petri
u. :uet
. Hnkubator
w. -eakker Glass / ml dan " ml
@. -otol 7imbang
y. Neraca %nalitik
+.".# -ahan
a. -iakkan :hamir
b. %Buades
c. :apas
d. Spritus
e. Media P&%
*. =abel
g. 7issue
h. %lkohol
i. :ertas :oran
j. M-
k. Media P$%
l. 7ape Singkong
m. 7empe
n. 7auco
o. 7erasi
p. 7ape :etan
B. :ecap
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
16/26
BAB -. HA!ILPENAMATAN DAN PEHITUNAN
-.1 Hasil Penga$atan
6."." Pengukuran %bsorbansi untuk :ura Standar
umlah
&uplikan (ml)
Pengukuran %bsorbansi
U" U#
" ,"/" 2
# ,#;# 2
+ .6# 26 ,6;0 2
/ ,0/4 2
0 ,046 2
< ,
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
17/26
P&% 2 2 / " < / 0 # 2
M% 2 2 2
Na2&a 2 2 2 2 2 2 2 "
/'7%P
:7%N
P$% 2 2 2
P&% 2 2 ; " ; 6 + + 2
M% ++ +0 # " 2 2 2 Na2&a 2 2 2 2 2 2 2
0':&%P
P$% 0 + " "/ ; 6 2 2 2
P&% 2 2 "+0 "/6 ";# 04 "+< #+6 2
M% 2 2 2
Na2&a 2 2 2 2 2 2 2
6.".6 Pengukuran %bsorbansi Mikroba dalam Media M-
:elompok'SampelPengukuran %bsorbansi
" #
" ,06" ,/6# ,/
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
18/26
0 ,0 mg'ml
< ,< mg'ml
6.#.+ Perhitungan umlah Mikroba
:el'sampelMedia
Pengenceranumlah
mikroba
"'7%PSHNG:N
G
"20 "2< "2; "24 "2"
P$% ",/ ,/ 2 ",/ @ "0
P&% ; 0,/ "0,/ 2 ; @ ";
M% +4 / " 2 2 +,4 @ "<
Na2&a 2 2 2
#'7MP
P$% 6,/ ",/ ,/ 2 2 6,/ @ "0
P&% 2 /6 "6# / 2 ",6# @ ""
M% "6 "6,/ ,/ 2 2 ",6 @ "< Na2&a 2 2 2
+'7%U&
P$% #,/ ",/ " 2 2 #,/ @ "0
P&% 2 ##/ 6,/ " 2 #,+ @ ";
M% ",/ ,/ 2 2 ",/ @ "0
Na2&a 2 2 2
6'73%SH
P$% ,/ " 2 2 ,/ @ "0
P&% 2 + 0 6 2 + @ "<
M% 2 2
Na2&a 2 2 2 " " @ "4
/'7%P:7%N
P$% 2 2
P&% 2 4 0 + 2 4 @ "<
M% +6,/ " ,/ 2 2 +,/ @ "<
Na2&a 2 2 2
0':&%P
P$% 6,/ "#,/ 0 2 2 6,/ @ "0
P&% 2 "/6 "#/,/ ";+,/ 2 ",/6 @ "4
M% 2 2
Na2&a 2 2 2
6.#.6 Pengukuran %bsorbansi Mikroba dalam Media M-
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
19/26
:elompok :onsentrasi (@)
mg'mlumlah sel (mg)
:onsentrasi sel pada
cairan *ermentasi M-(mg'ml)
" .66
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
20/26
/.".+ Pembuatan bioetanol
/ ml M- dalam labu takar yang telah disiapkan ditambahkan gula /A (#,/ g'/ ml).
Penambahan gula digunakan sebagai substrat untuk pertumbuhan mikroba (khamir). Selain itu,
juga ditambahkan isolat ' cerevisiae (+ F 6 ose). Selanjutnya, dishaker pada suhu ruang selama
O 6; jam untuk menghomogenkan. :emudian, disentri*uge selama / F " menit untuk
memisahkan antara cairan M- dengan mikroba (' cerevisiae). ndapan dicuci dengan aBuades
" ml, diorte@ untuk menghomogenkan dan disentri*uge kembali / F " menit untuk
memisahkan antara aBuades dengan mikroba (' cerevisiae). Setelah itu, dicuci kembali dengan
aBuades " ml, diorte@ untuk menghomogenkan. =alu diencerkan ke / ml dan diukur
absorbansinya dengan panjang gelombang 0 nm.
/.".6 Pengenceran
Produk *ermentasi (tempe, tauco, tape ketan, tape singkong, kecap dan terasi) masing2
masing diambil " gram dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi aBuades 4 ml dengan
konsentrasi "2". :emudian diambil ," ml dan dimasukkan ke tabung reaksi yang berisi aBuades
4,4 ml sehingga konsentrasinya menjadi "2+. $ilakukan proses pengenceran yang sama sampai
mencapai konsentrasi "24. Pada setiap seri pengenceran digunakan pipet yang berbeda agar tidak
terkontaminasi atau tetap steril dan pengencerannya akurat. Pada konsentrasi " 2/ diambil " ml
dan dimasukkan ke dalam 6 cawan petri steril (# cawan untuk P$% dan # cawan untuk M%)
sehingga konsentrasinya menjadi "20, pada konsentrasi "2
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
21/26
Pada pembuatan kura standar menggunakan tujuh macm olume cuplikan yang
dijadikan sebagai titik bantu yaitu " ml, # ml, + ml, 6 ml, / ml, 0 ml dan < ml. -erdasarkan
penimbangan massa sel didapatkan hasil " mg'ml. Sehingga diperoleh konsentrasi dari masing2
masing tabung. :onsentrasi ini diperoleh dengan cara mengalikan jumlah olume cuplikan
dengan massa sel'" ml. $ari hasil pengukuran nilai absorbansi menggunakan spektro*otomer,
diperoleh nilai masing2masing konsentrasi secara berurutan yaitu ,"/" ,#;# ,6# ,6;0
,0/4 ,046 dan ,
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
22/26
@ "
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
23/26
menunjukkan adanya penyimpangan. Penyimpangan kemungkinan terjadi karena adanya
kontaminasi saat perlakuan. Sedangkan jumlah mikroba pada media P$% lebih banyak daripada
media M%. !al ini sesuai dengan literatur bahwa pada tauco mikroba yang dominan tumbuh
adalah kapang karena mempunyai pengaruh besar terhadap proses *ermentasi dengan spesies
As!ergillus dan $hi%o!us. Namun dapat diketahui adanya penyimpangan penyimpangan karena
pada media N%2&a tidak ditumbuhi bakteri pembentuk asam. Seharusnya pada sampel tauco
terdapat bakteri pembentuk asam, karena ada bakteri asam yang berperan dalam *ermentasi
tauco. !al ini kemungkinan terjadi karena perlakuan yang terlalu dekat dengan bunsen saat
pemipetan sehingga pipet menjadi terlalu panas yang menyebabkan mikroba mati sebelum
ditumbuhkan. Selain itu mungkin juga disebabkan karena tingkat pengenceran yang terlalu
tinggi.
Pada kelompok empat dengan sampel terasi, jumlah kapang pada media P$% adalah
sebesar ",/ @ "0, pada media P&% sebesar ; @ ";, pada media M% +,4 @ "
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
24/26
&a karena tidak ada bakteri pembentuk asam yang tumbuh. Menurut literatur seharusnya pada
sampel tape ketan terdapat bakteri pembentuk asam, karena si*at tape sendiri yang memiliki rasa
asam. 7idak adanya bakteri asam yang tumbuh kemungkinan terjadi karena perlakuan yang
terlalu aseptis sehingga pipet menjadi terlalu panas yang menyebabkan mikroba mati sebelum
ditumbuhkan.
Pada kelompok enam dengan sampel kecap, didapatkan jumlah kapang pada media P$%
adalah sebesar 6,/ @ "0, pada media P&% terdapat jumlah mikroba sebesar ",/6 @ "4, dan pada
media M% dan N%2&a tidak ditumbuhi miroba. Pada produk kecap, mikroba yang berperan
selama *ermentasi adalah kapang, bakteri asam laktat dan khamir. Namun yang paling tinggi
jumlahnya adalah pada media P&%, dengan jumlah yang dominan adalah bakteri. !al ini
menunjukkan terjadinya penyimpangan karena adanya kontaminasi. Selain itu juga terjadi
penyimpangan karena pada media M% dan N%2&a tidak ditumbuhi bakteri pembentuk asam.
Menurut literatur pada sampel kecap diperkirakan terdapat bakteri asam laktat seperti
(euconostoc mesenteroi#es, Pe#iococcus cerevisiae, dan (acobacillus !lantarum' 7idak
tumbuhnya bakteri ini kemungkinan terjadi karena perlakuan yang terlalu aseptis sehingga pipet
menjadi terlalu panas yang menyebabkan mikroba mati sebelum ditumbuhkan.
BAB 4. PENUTUP
4.1 "esi$pulan
-erdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa1
a) 7ujuh olume cuplikan pada pembuatan kura standar digunakan sebagai titik bantu.
b) Pada pembuatan kura standar diperoleh persamaan regresi yaitu y I ",#0/@ E ,#/ dan nilai 3 #
sebesar ,444;.
c) Perbedaan konsentrasi M- yang dihasilkan tidak signi*ikan, nilai konsentrasi tertinggi adalah
pada kelompok " dan # yaitu #,# mg'ml sedangkan nilai konsentrasi terendah yaitu pada
kelompok + yaitu ",/ mg'ml.
d) Nilai konsentrasi M- pada kelompok + yang paling menyimpang, hal ini dimungkinkan karena
pencucian yang kurang bersih.
e) Mikroba yang tidak tumbuh'mati kemungkinan karena perlakuan yang terlalu aseptis sehingga
pipet yang digunaka terlalu panas.
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
25/26
4.2 !aran
a) Sebaiknya praktikum dilakukan # shi*t agar hasilnya lebih maksimal.
b) Selama praktikum berlangsung, sebaiknya para praktikan lebih menjaga ketenangan agar tidak
terjadi kontaminasi.
c) 7erima kasih kepada asisten yang telah membantu jalannya praktikum.
DA)TA PU!TA"A
-SNQ -adan Standarisasi Nasional Hndonesia.#4. N. 3411-/005 tentang 6em!e 7e#elai. akarta1-adan Standarisasi Nasional Hndonesia.
%*rianto, dan . =iiawaty, #/. Penga8etan #an Pengolahan .an. :anisius.
Jogyakarta.!adiwiyoto, S, "4;+. !asil2!asil olahan Susu, Hkan, $aging dan 7elur. Jokyakarta1=iberty.
%*riyanto ddy. #/. Paan .an #an Perembangannya. akarta 1 Penerbit :anisius (halaman 1 "6)
%limuddin, %li. #;. Mirobiologi Dasar . . Makassar 1 8MHP% UNM.
%saihl. "4;/. 9oo# 6echnology an# Nutrition. Jogyakarta1 UGM2Press.%stawan. #6' 6enologi Pengolahan Pangan Nabati 6e!at :una. akarta1 %kademi Presindo.
-uckle, :.%., dwards, G.!. 8leet, dan !. >ooton. "4;/. .lmu Pangan 6er;emahan). akarta1
Uniersitas Hndonesia.$widjoseputro, $. "446. Dasar-Dasar Mirobiologi. akarta1 $jambatan.
$widjoseputro, $. "44;. Dasar-Dasar Mirobiologi. Malang 1 $jambatan.
skin dalam 7ensiska et al. #
8/19/2019 Laporan Analisis Mikrobiologi
26/26
Nunomura, N. dan Sasaki, M. "44#. iniati P.3. "4;4. 6enologi 9ermentasi =mbi-umbian #an &i;i-bi;ian. -ogor1 P%U
Pangan dan Gi9i2HP-.
Suparno dan .7 Martini. "44#. 6erasi &ubu . :umpulan2kumpulan hasil2hasil Penelitian Pasca PanenPerikanan. akarta1 -adan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan Perikanan.
Suprapti., M.=, ##. Membuat 6erasi. Jogyakarta1 :anisius.Suriawiria, U. #/. Mirobiologi Dasar . akarta1 Papas Sinar Sinanti.
>aluyo, =ud. #inarno.8.g, "4;0. Air untu .n#ustri Pangan. akarta1 Gramedia.