Upload
kartika-wahyu-illahi
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/29/2019 LAPORAN AWAL Lintasan Elektron Tiika
1/12
LAPORAN AWAL
FISIKA EKSPERIMEN II B
(P - 1)
LINTASAN ELEKTRON DALAM MEDAN MAGNET
Nama : Kartika Wahyu Illahi
NPM : 140310090039
Partner I : Meti Megayanti
NPM : 140310090001
Partner I : Amty Marufah A D
NPM : 140310090007
Hari/Tgl Praktikum : Selasa/ 06 Maret 2012
Asisten :
Laboratorium Fisika Lanjutan
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran
2012
7/29/2019 LAPORAN AWAL Lintasan Elektron Tiika
2/12
LEMBAR PENGESAHAN
(P - 1)
LINTASAN ELEKTRON DALAM MEDAN MAGNET
Nama : Kartika Wahyu Illahi
NPM : 140310090039
Partner I : Meti Megayanti
NPM : 140310090001
Partner I : Amty Marufah A D
NPM : 140310090007
Hari/Tgl Praktikum : Selasa/ 06 Maret 2012
Asisten :
Jatinangor, 06 Maret 2012
Asisten,
(.......)
NILAI
LAPORAN
AWALSPEAKEN
LAPORAN
AKHIR
7/29/2019 LAPORAN AWAL Lintasan Elektron Tiika
3/12
LINTASAN ELEKTRON DALAM MEDAN MAGNET
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANGElektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis
sebagai e-. Atau dengan kata lain, elektron merupakan partikel terkecil penyusun
sebuah atom. Elektron memiliki massa dan muatan dengan nilai tertentu. Pada
eksperimen kali ini yang berjudul Lintasan Elektron dalam Medan Magnet akan
dihitung besarnya muatan spesifik e/m melalui pembelokan berkas elektron oleh
medan magnetik homogen. Sebuah elektron yang bergerak dengan kecepatan yang
konstan berada dalam pengaruh medan magnet yang homogen B dimana arah dari
medan magnet tersebut tegak lurus dengan arah gerakan elektron,dimana elektron
tersebut akan mengalami gaya Lorentz. Akibat dari gaya Lorentz tersebut, elektron
tersebut akan membentuk suatu lintasan yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari r.
Sehingga gaya Lorentz ini bekerja sebagai gaya sentripetal, dimana kecepatan
elektron dipengaruhi oleh besarnya tegangan anoda yang diberikan.
1.2IDENTIFIKASI MASALAHPermasalahan yang terdapat pada percobaan ini yaitu kita akan melihat dan
mengetahui bagaimana lintasan suatu elektron ketika dia bergerak bila dilewatkan
dalam suatu medan magnet. Selain itu kita akan mengetahui berapa muatan spesifik
e/m melalui pembelokan berkas elektron oleh medan magnetic homogen.
http://w/index.phphttp://w/index.php7/29/2019 LAPORAN AWAL Lintasan Elektron Tiika
4/12
1.3TUJUANMenghitung muatan spesifik e/m melalui pembelokan berkas elektron oleh medan
magnetik homogen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis
sebagai e-. Atau dengan kata lain, elektron merupakan partikel terkecil penyusun
sebuah atom. Elektron memiliki massa dan muatan dengan nilai tertentu. Elektron
tidak memiliki komponen dasar ataupun substruktur apapun yang diketahui, sehingga
ia dipercayai sebagai partikel elementer. Massa sebuah elektron adalah kira-kira
9,109 10-31
kilogram.
Elektron merupakan suatu partikel yang memiliki suatu massa tertentu dan memiliki
muatan dengan nilai yang sangat tertentu. Karena elektron memiliki suatu nilai
muatan tertentu dan memiliki massa yang tertentu maka akan menimbulkan suatu
muatan spesifik yang merupakan perbandingan dari muatan yang dimiliki oleh
elektron tersebut dengan nilai massa yang juga dimiliki oleh elektron tersebut.
Ketika elektron lepas dari kulitnya karena dipancarkan oleh pemancar elektron maka
elektron tersebut menerima energi, dan ketika elektron tersebut kembali pada
kulitnya, elektron tersebut akan memancarkan energi berupa sinar yang merupakan
defleksinya yang biasa disebut sinar foton.
Pada saat elektron keluar dari pemancar elektron maka ia akan langsung terpengaruhi
oleh suatu medan yang sengaja dibuat yaitu medan magnet homogen, sehingga dari
sini akan timbul suatu gaya yang biasa disebut gaya Lorentz, yang disebabkan oleh
interaksi dari muatan yang dimiliki oleh elektron yang bergerak dan besar kuat medan
http://w/index.phphttp://wiki/Partikel_elementerhttp://w/index.phphttp://wiki/Kilogramhttp://wiki/Kilogramhttp://w/index.phphttp://wiki/Partikel_elementerhttp://w/index.php7/29/2019 LAPORAN AWAL Lintasan Elektron Tiika
5/12
magnetik homogen disertai dengan kecepatan dari elektron tersebut bergerak. Muatan
listrik yang bergerak dalam medan magnet akan mendapatkan gaya yang disebut
dengan gaya Lorentz. Medan magnetik B akan menghasilkan gaya Lorentz sebesar
FLorentz = B.e.V
Sebuah partikel dengan muatan q bergerak dengan kecepatan v yang membuat sudut
terhadap arah B. Gaya magnetnya adalah
sinqvBF
Gaya magnet ini disebut gaya Lorentz. Beberapa sifat dari gaya Lorentz :
1. Gaya magnet hanya bekerja pada partikel bermuatan yang bergerak terhadapmedan magnet. Jika muatannya diam maka tidak akan timbul gaya magnet.
2. Bila v searah dengan B, F = 0 karena = 180o.3. Bila v tegak lurus B, besar gaya adalah F = q B v karena = 90o
Pada gambar diatas dilukiskan suatu partikel bermuatan +q, bermasa m, bergerak
dalam bidang halaman ini dengan kecepatan v. Arah rapat fluks B masuk halaman.
Jadi F pada bidang halaman, dan tegak lurus v. Gaya F hanya mengubah arah v tanpa
mengubah besarnya. Karena F selalu tegak lurus v, partikel akan bergerak pada
lingkaran. Lintasan ini disebut lintasan silkotron. Hubungan antara R, m , v dan B.
Selanjutnya pada lintasan elektron yang berbentuk lingkaran maka akan timbul gaya
yang menuju pusat yakni gaya sentripetal dengan perumusan :
R
mvqvBF
2
7/29/2019 LAPORAN AWAL Lintasan Elektron Tiika
6/12
Dari rumus diatas didapatkan jari-jari lintasan :
qB
mvR
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Jika momentum semakin besar, maka jari-jari lintasan akan semakin besar.Partikel yang bergerak dengan momentum besar sulit dibelokkan.
2. Jika medan magnet kuat, maka jari-jari lintasannya kecil sebab gayasentripetal yang besar akan menyebabkan pembelokkan yang cepat, sehingga
lingkaran yang terbentuk akan kecil.
Suatu elektron yang bergerak dalam suatu medan elektrostatik yang homogen
mengalami suatu gaya konstan pada penyusunan potensialnya. Apabila suatu
tegangan potensial diberikan kepada katoda, maka elektron akan teremisi dari katoda
dan bergerak dengan kecepatan tertentu melewati suatu lubang kecil pada pemicu
elektrodanya. Penambahan jumlah tegangan potensial mempengaruhi gerak elektron,
sehingga :
A
pK
Um
ev
m
qVv
mqVv
qVmv
ListrikEelektronE
2
.2
.2
.2
1
2
2
7/29/2019 LAPORAN AWAL Lintasan Elektron Tiika
7/12
Karena arah gaya lorentz dan gaya sentripetal menuju ke pusat lintasan elektron yang
berbentuk lingkaran, maka muatan spesifik e/m dapat dihitung dengan menggunakan
hukum II Newton :
22
2
222
21
2
2
2
2
0
0
rB
U
m
e
Um
e
m
rBq
m
qBrU
m
e
m
qBrv
qBvr
mv
FF
FF
F
A
A
A
LorentzlSentripeta
LorentzlSentripeta
Jika suatu muatan elektron bergerak di dalam ruang yang berada di bawah pengaruh
medan magnet atau medan listrik maka muatan tersebut akan mengalami gaya
sehingga pergerakan elektron akan menyimpang. Adanya gejala fisis ini
dipertimbangkan sebagai pergerakan muatan elektron didalam medan magnet
maupun medan listrik persis seperti partikel yang dilemparkan horizontal didalam
medan gravitasi bumi.
Sistem yang digunakan terdiri dari sebuah tabung katode dan kumparan yang
berfungsi untuk menghasikan medan magnet. Kumparan ini disebut kumparan
Helmholtz yang digunakan untuk menghilangkan medan magnetik bumi dan untuk
memberikan medan magnet yang konstan dalam ruang yang sempit dan terbatas.
Elektron yang dihasilkan oleh filamen (yang berlaku sebagai katoda), akibat proses
termoelektron, akan dipercepat ke arah anoda yang mempunyai beda tegangan (V)
7/29/2019 LAPORAN AWAL Lintasan Elektron Tiika
8/12
terhadap katoda. Dari prinsip kekekalan energi, jika tidak ada usaha yang dikenakan
pada elektron, maka elektron tersebut akan mempunyai energi kinetik akibat tegangan
(V). Elektron tersebut bergerak dalam medan magnet seragam(akibat kumparan
Helmholtz), sehingga terjadi perubahan arah dari kecepatan electron tanpa merubah
kelajuannya, sehingga electron akan bergerak melingkar. Pada gerak melingkar ini
besar gaya sentripetal sama dengan besar gaya medan magnet pada elektron tersebut.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
A. ALAT DAN BAHAN PERCOBAANAlat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
1. Fine Beam Tube (FBT)Digunakan sebagai tabung hampa udara untuk menempatkan elektron
sehingga bebas bergerak
2. Kumparan Helmholtz (HC)Digunakan untuk menempatkan FBT dan kumparan sehingga keduanya
saling berhubungan.
3. TeslameterDigunakan untuk mengukur besar medan magnetik.
4. Tangential B-Probe5. Power Supply, 300 V/50 Ma
Digunakan untuk memberikan tegangan masukan pada rangkaian sehingga
rangkaian percobaan dapat berjalan dengan baik.
6. VoltmeterDigunakan untuk mengukur tegangan yang mempengaruhi rangkaian
EFBT.
7/29/2019 LAPORAN AWAL Lintasan Elektron Tiika
9/12
7. Sumber ArusDigunakan untuk mengontrol besarnya aliran arus yang dimasukan
kedalam rakaian sehingga pemancaran elektron lebih terencana.
8. AV meterDigunakan untuk mengukur arus dan tegangan.
9. Jangka SorongDigunakan untuk mengukur diameter lingkaran dari lintasan elektron yang
berupa deflesi sinar elektron.
10.Kabel-kabel penghubungDigunakan untuk menyambungkan rangkaian yang satu ke rangkaian yang
lainnya.
B. PROSEDUR PERCOBAANA. Kalibrasi Medan Magnet (B =f (I))1. MengangkatFine Beam Tube dengan hati-hati, menyimpannya di tempat yang
aman.
2. Menempatkan Tangential B-Probe yang sudah dihubungkan denganTeslameter di tengah-tengah antara kedua kumparan Helmholtz.
3. Menghubungkan input kumparan Helmhotz dengan sumber arus.4. Menghubungkan Teslameter dan sumber arus dengan jaringan PLN 220 V.5. Menyalakan Teslameter dan sumber arus, mencatat angka yang ditunjukkan
teslameter untuk setiap variasi arus yang diberikan (0-2 A).
B. Pengukuran Jari-jari Lintasan Elektron Sebagai Fungsi Tegangan r =f(UA)
1. Memastikan sumber arus dan sumber tegangan dalam keadaan mati. 2. Membuat rangkaian seperti pada Gambar 2.3. Mengangkat Tangential B-Probe, menempatkan dengan hati-hati Fine Beam
Tube pada tempat semula.
7/29/2019 LAPORAN AWAL Lintasan Elektron Tiika
10/12
4. Menyalakan Power Supply dan sumber arus. Mengatur penunjukkan sumberarus pada nilai konstan tertentu (mulai dari nilai kecil).
5. Mengatur tegangan anoda (power supply) sehingga diperoleh gambar yangbagus, mengukur jari-jari lintasan elektron (gunakan pembatas yang tersedia
untuk memudahkan pengukuran).
6. Mengubah-ubah nilai tegangan anoda dan melakukan pengukuran seperti pada(5). Melakukan minimal 10 variasi tegangan (100 V 300 V).
7. Melakukan (5) dan (6) untuk arus konstan yang berbeda (besarnya nilai aruskonsultasikan dengan asisten).
C.
Pengukuran Jari-jari Lintasan Elektron Sebagai Fungsi Medan Magnet,r=f (B)
1. Memastikan sumber arus dan sumber tegangan dalam keadaan mati. 2. Membuat rangkaian seperti pada gambar (2).3. Menyalakan Power Supply dan sumber arus, mengatur penunjukkan power
supply (tegangan anoda) pada nilai konstan tertentu.
4. Mengatur arus kumparan agar diperoleh gambar yang baik, mengukurdiameter lintasan dengan menggunakan bantuan pembatas yang tersedia.
5. Mengubah-ubah nilai arus kumparan dan melakukan pengukuran seperti pada(4), melakukan pengukuran untuk minimal 10 variasi arus kumparan (1A
2A).
6. Melakukan prosedur 4 dan 5 untuk tegangan anoda konstan yang berbeda(besarnya nilai tegangan anoda konsultasikan pada asisten).
D. Menentukan Hubungan Arus Kumparan-Tegangan Anoda (I = f (UA))Pada Jari-jari Konstan
1. Memastikan sumber arus dan sumber tegangan dalam keadaan mati. 2. Membuat rangkaian seperti pada Gambar 2.
7/29/2019 LAPORAN AWAL Lintasan Elektron Tiika
11/12
3. Menyalakan Power Supply dan sumber arus, memberikan tegangan anodamaksimum (300 V), mengatur arus sehingga lintasan elektron mempunyai
diameter tertentu, mencatat nilai r, V dan I.
4. Mengubah-ubah tegangan anoda (300 V 100 V), mengatur kembali aruspada setiap nilai tegangan sehingga diperoleh diameter lintasan elektron yang
sama dengan diameter pada keadaaan awal. Melakukan untuk minimal 10
variasi.
5. Mengulangi langkah 3 4, untuk diameter lintasan elektron tertentu yangberbeda.
7/29/2019 LAPORAN AWAL Lintasan Elektron Tiika
12/12
DAFTAR PUSTAKA
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-
DU.KONTEN/edukasi.net/Fisika/Gaya%20Lorentz
Kenneth S. Krane.1993.Fisika Modern. Jakarta: Universitas Indonesia
http://alljabbar.wordpresss.com/2008/04/06/gaya-lorentz/
Giancoli. 1999.FISIKA, Jilid 2. Jakarta
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/Fisika/Gaya%20Lorentzhttp://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/Fisika/Gaya%20Lorentzhttp://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/Fisika/Gaya%20Lorentzhttp://alljabbar.wordpresss.com/2008/04/06/gaya-lorentz/http://alljabbar.wordpresss.com/2008/04/06/gaya-lorentz/http://alljabbar.wordpresss.com/2008/04/06/gaya-lorentz/http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/Fisika/Gaya%20Lorentzhttp://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/Fisika/Gaya%20Lorentz