2
 Tanggal : 22 Maret 2016 Nama : Vithiya Sri Yulina Peringatan: Skala : 1:1 NPM : 13063925550 Praktikum Cor Kelompok : 5 LABORATORIUM METALURGI PROSES LAPORAN AWAL PRAKTIKUM Binder yang umumnya digunakan yaitu bentonit, tanah lempung dan resin yang bertujuan utnuk meningkatlan  plastisitas cetakan bila bertemu air karena terjadinya  penggelembungan. Pada praktikum ini yang digunakan adalah bentonit sejenins tanah lempung dengan ukuran  butir pasir 20-0.1 nano dimna fasa penyusunnya monmorilonit Modul Moulding Sand 1. Tujuan Percobaan Dapat mengetahui sifat-sifat pasir cetak dan hubungannya antara sifat-sifat pasir cetak dengan  proses penuangan yang meliputi a. Distribusi besar butir pasir  b. Kadar air atau kadar aditif dalam pa sir cetak c. Hubungan antara permeabilitas, kekuatan geser, dan kekuatan tekan terhadap kadar air serta bahan aditif dalam pasir cetak d. Mampu bentuk(flowability)dari pasir cetak e. Perbedaan karakteristik antara pasir basah(green sand), pasir kering(dry sand) dan pasir kering tanpa dengan pemanasan (holding sand) 2. Dasar Teori Pendahuluan Metal casting merupakan proses pembentukan logam (ferrous dan non ferrous) dengan cara memasukkan logam cair kedalam cetakan berongga dan dilanjutkan dengan proses solidifikasi. Proses pengecoran dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis cetakan yang diklasifikasikan berdasarkan : a. Material cetakaannya. Metode pengecoran dibagi menjadi cetakan pasir, cetakan keramik, cetakan logam  b. Berdasarkan tekanan yang diberikan saat logam cair mengisi cetakan. Metode penegcoran diklasifikasikan menjadi :  Gravity casting  menggunakan gaya gravitasi,   Low Pressure Die Casting , tekanan dibawah 20 Mpa,   High Pressure Die Casting , Tekanan 20- 80 Mpa.  Centrifugal casting , penuangan logam dengan gaya sentrifugal.  Vacuum casting , cetakan pasir tanpa  binder dan air . Terdapat 3 jenis cetakan pasir yaitu: a. Cetakan pasir kering ( Dry-Sand Molds) yakni cetakan yang mneggunakan bahan pengikat organic dan kemudian dibakar dalam oven dengan suhu antara 200-300C yang bertujuan untuk menguatkan ikatan antar pasir agar kuat dan keras.  b. Cetakan apsir basah (Green Sand Molds) yakni cetakan yang terdiri dari pasir yang masih mengandung air. c. Cetakan kulit kering (Skin-dried Molds) yakni cetakan yang diperoleh dengan mengeringkan  permukaan pasir basah sedalam 1.2-2.5 cm pada  permukaan rongga cet akan. Pada . penggunaan cetakan pasir dapat mengontrol laju  pendinginan. Syarat Pasir Sebagai Cetakan 1. Memiliki sifat mampu bentuk yang kuat Bertujuan untuk memudahkan untuk membuat cetakan pasir dengan kekuatan yang diinginkan, dimana ketika dipindah-pindah cetakan tidak akan rusak. Cetakan yang kuat juga akan dapat menahan logam cair saat penuangan kedalam cetakan 2. Permeabilitas yang cocok Permeabilitas berhubungan dengan kemampuan pasir melewatkan gas dari dalam cetakan (sela-sela butir pasir) maupun gas dari dalam logam cair, sehingga cacat seperti rongga penyusutan, gelembung gas atau kekasaran permukaan dapat diminimalisir. 3. Flowability yang baik Pasir mamou mengisi ruangan-ruangan dari cetakan dengan merata dan seragam. 4. Tahan terhadap temperature logam Temperature penuangan yang biasa digunakan untuk  bermacam-macam logam coran. Seperti temperature  baja tahan karat 1700-1750 C, baja cor 1500-1550°C,  besi cor 1250-1450 C, Bronze 1100-1250°C, Kuningan 950-1100°C dan aluminium 600-700°C. 5. Distribusi besar butir pasir yang cocok Ukuran dan distribusi pasir mempengaruhi  permeabilitas cetakan. Semakin hal us butir pasir maka  permukaan hasil c oram semakin hal us. Jika butir pasi r terlalu besar maka permukaan hasil coran akan kasar. Tetapi jika ukuran butir pasir terlalu halus maka gas akan sulit keluar. 6. Sifat adhesive yang baik Apabila sifat adhesive cetakan pasir baik, maka cetakan tidak akan mudah ambruk/ terlepas dari dinding kup dan drag sebelum proses penuangan. 7. Sifat kohesif Sifat ini berhubungan antara sesame butri  pasir maupun antara butir pasir komponen penyusun cetakan. Dengan adanya sifat kohesif diharapkan kekuatan mekanis antara butir pasir cetak semakin  baik. Kekuatan mekanis yang berhubungan dengan sifat ini antara lain :  Kekuatan basa, karena adanya kandungan air  Kkuatan kering, kekuatan tanpa kandungan air  Kekuatan panas, kekuatan menahan ekspansi  panas logam cai r  Kekuatan kimi, tidak mudah bereaksi dengan logam cair  Kekuatan terhadap temperature tinggi. 8. Sifat Collapsibility Collapsibility merupakan sifat mampu ambruk cetakan/ dapat dihancurkan, terutama untuk core sand. Sifat tersebut diperlukan agar pasir mudah direklamasi dan digunakan kembali. Hal ini berhubungan dengan faktor efisiensi  biaya, tempat pembuangan limbah dan ketersediaan  pasir baru. 9. Koefisien muai yang rendah Cetakan pasir yang mempunyai koefisien muai yang rendah, tidak akan mudah mengalami  pemuaian yang berleb ih ketika enuangan log am cair. Bentuk dan Distribusi Pasir Bentuk butir pasir akan mempengaruhi flowability,  permeabilitas dan sifat mekanik dari pasir dan cetakannya. Pasir  berdasarkan bentuknya di klasifikasikan menjadi Jenis butir pasir bulat baik sebagai pasir cetak, karena tidak memiliki sudut sebab tiap butri pasir dapat saling mengisi kekosongn antar butri sehingga permeabilitas yang dihasilkan lebih rapat.untuk butir pasir yang berbentuk Kristal, sulit bagi  pasir untuk saling mengisi kekosongan ruang sehingga  permeabilitas yang dihasilkan tidak dapat diprediksi. Pada buku teknik pengecoran logam oleh Tata Surdia menjelaskan bentuk distribusi pasir ynag mendekati ideal adalah dua pertiga dari  jumlah pasir yang d igunakan terletak pada tiga nomer sieve yang berurutan. Bahan Pasir Cetak 1. Pasir  Silica (SiO2) : digunakan untuk seluruh pengecoran logam dengan pasir cetak  Zircon (ZrO2) : digunakan sebagai facing sand  Cromit (FeO. Cr2O3) : digunakan sebagai facing sand 2. Binder 3. Air Kadar air memiliki pengaruh yang kompleks pada sifat yang dimiliki pasir cetak. Kadar air mempengaruhi plastisitas dan  permeabilitas dan densitas cetakan pasi r 4. Aditif Merupakan bahan tambahan khusus sekitas 1 % kedalam campuran pasir.  Meningkatkan kehalusan permukaan : coal-dust,  bubuk arang  Meredam tegangan akibat pemuaian dan  permeabilitas : serbuk gergaji, tepun g  Mengningkatkan ketahanan panas : zircon dan cromite  Meningkatkan collapsibility : serbuk gergaji  Coating : alumina dan grafit Bahan pasir cetak yang umumnya digunakan adalah  pasir silica. Penggunaan adit if sepeti cereal atau tepun g jagung  bergunan untuk meningkatkan fluiditas dan kolapsabilitas dari  pasir cetak . Zat yang berfungsi sebagai pengi kat adalah bentonit yang jika terkena air akan meningkatkan plasitisitasnya dan mampu mengikat antar butir. Apabila air semakin banayk sedangkan tananh lempung jumlahnya tetap atau seblaiknya maka kekuatan  berangsur-angsur ke titik maksimum dan seterusnya menurun. Ketika kadar air kurang maka lempung akan mengalami  penurunan kekuatan karena kurang lekat, Pembuatan Core Sand (Inti) Merupakan suatu bentuk dari pasir yang dipasang pada rongga cetakan untuk mencegah pengisian logam pada bagian yang seharusnya berbentuk lubang. Inti ini dapat berupa inti minysk, inti kulit, inti CO2, inti udara. Contoh pembuatan inti, harus diganti dengan pasir baru yang akan dilapisi resin sebanyak 2- 3% dan dikeringkan dengan Hot Box. 3. Alat dan Bahan  Pengujian Distribusi pasir a) Pasir baru  b) Timbangan 

Laporan Awal Modul 2 Print

Embed Size (px)

Citation preview

8/18/2019 Laporan Awal Modul 2 Print

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-awal-modul-2-print 1/2

8/18/2019 Laporan Awal Modul 2 Print

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-awal-modul-2-print 2/2

 

Tanggal : 22 Maret 2016 Nama : Vithiya Sri YulinaPeringatan:

Skala : 1:1 NPM : 13063925550

Praktikum Cor Kelompok : 5

LABORATORIUM METALURGI PROSES LAPORAN AWAL PRAKTIKUM

Persiapan sebelumpercobaan yaitu

kalibrasi timbangan&menyaring pasir

baru

Timbang &catatsetiap

mesh(ayakan)yang akandigunakan

Susun mesh denganurutan nomorsieveyang terkecil pada

mesin pengguncang

Masukan pasirpadamesh yang palingatasdan ditutup

Putartombol mesinpengguncang kearah 1 &lakukan

pengujian selama 15menit

Timbang &catatberat pasirserta

mesh

Selisih antara beratmesh dan berat

pasirdi dalam meshmerupakan beratpasirpada setiap

mesh

Hitungan % beratdan GNF dengan

rumus

Persiapan sebelumpercobaan yaitu kalibrasi

timbangan,menyaring

pasirbaru,& menghitungkomposisi bentonit,serbuk

arang &molases

Siapkancetakansilinder&alat

rammer ,campurkan

semua bahan

dan timbangadonan pasir

cetak sebanyak154 gram

Masukan adonankedalam cetakansilinder,padatkandengan rammer 

Sampelyangdigunakansebanyak 3

sampel.

Hitungketinggiansampel yang telahdi ramming,lalumenambahkan

0.3 mm pada hasilpengukuran

Bandingkan hasilpengukuran

dengan grafiktinggi sampel vs

flowability.Bersihkan alatdan letakkan

ditempat semula

Persiapan sebelumpercobaan yaitu

kalibrasi timbangan,menyaring pasirbaru &

hitung komposisibentonit,serbuk arang

&molases,

Siapkan oven danalat universal

strength machine

dan alaskoran

Siapkancetakansilinder&alat rammer ,

campurkan semuabahan dan timbangadonan pasircetaksebanyak 154 gram

Masukanado nankedalam cetakansilinder,padatkandengan rammer 

Sampelyangdigunakan teridiridari sampel basahuntuk pengujiangreen strength

Lalu sampel keringyang didapatkan

dari sampel basahyang dikeringkan

di dalam ovenuntuk pengujian

dry strength

Lalu sampelholding yang

didapatkan daripengeringan

sampel basahpada suhu kamar

selama 24 jam

Masukan sampelkering keoven danpisahkan dengansampel holding

Siapkan sampelbasah pada holder

di USM

Pastikan magnetuntuk indikatordi

skala 0

Siapkan kertaskoran sebagai alas

Nyalakan alat,maka pengujianakan berhenti

otomatis dan catatnilai oada

indikatormagnet

Keluarkan sampelkering dari ovendan dinginkanselama 5 menit

Ulangi pengujianuntuk sampel

kering

Setelah 24 jamlakukan pengujianyang sama untuksampel holding

Bandingkan 3 hasilpengujian dan juga

dengan literatur

Bersihkan alat,letakkan pada

tempat awal,danmatikan USM

Persiapan sebelumpercobaan yaitu

kalibrasi timbangan,menyaring pasirbaru &

hitung komposisibentonit,serbuk arang

&molases,

Siapkan oven danalatuniversal

strength machine

dan alaskoran

Siapkancetakansilinder&alat rammer ,

campurkan semuabahan dan timbangadonan pasircetaksebanyak 154 gram

Masukan adonankedalam cetakansilinder,padatkandengan rammer 

Sampelyangdigunakan teridiridari sampel basahuntuk pengujiangreen strength

Lalu sampel keringyang didapatkan

dari sampel basahyang dikeringkan

di dalam ovenuntuk pengujian

dry strength

Lalu sampelholding yang

didapatkan daripengeringansampel basah

pada suhu kamarselama 24 jam

Masukan sampelkering keoven danpisahkan dengansampel holding

Siapkan sampelbasah pada holder

di USM

Pastikan magnetuntuk indikatordi

skala 0

Siapkan kertaskoran sebagai alas

Nyalakan alat,maka ketika

sampel retak danhancurmatikan

alat

Keluarkan sampelkering dari ovendan dinginkan

selama 5 menit

Ulangi pengujianuntuk sampel

kering

Setelah 24 jamlakukan pengujianyang sama untuksampel holding

Bandingkan 3 hasilpengujian dan juga

dengan literatur

Bersihkan alat,letakkan pada

tempat awal,danmatikan USM

c)  Mesh / Alat pengayakan 

d)  Saringan dengan mesh berbeda 

  Flowbilitya)  Pasir baru

 b)  Timbanganc)  Alat pengayakd)  Saringane)  Bentonitf)  Bubuk arangg)  Molassesh)  Cetakan silinderi)  Rammer

 

Uji Kekuatan Tekan & Gesera)  Pasir baru

 b)  Timbanngan 

c)  Alat pengayak  d)  Saringane)  Bentonit 

4.  Prosedur Percobaan (Flowchart Diagram)

A.  Pengujian Distribusi Pasir

B.  Pengujian Flowability

C.  Uji Kekuatan Tekan D.  Uji Kekuatan Geser 5.  Literatur

  Modul Praktikum Metalurgi Proses 2016