laporan awal pascet 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

1

Citation preview

  • LABORATORIUM METALURGI PROSES

    DEPARTEMEN METALURGI DAN

    MATERIAL

    FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

    INDONESIA

    LAPORAN AWAL PRAKTIKUM PASIR CETAK

    NPM / KELOMPOK : 1006704530 / 6

    TANGGAL DIKUMPULKAN :15 APRIL 2013

    TANGGAL DITERIMA :15 APRIL 2013

    KETERANGAN

    A. Tujuan percobaan Setelah melakukan praktikum pengolahan pasir cetak ini,

    mahasiswa diharapkan dapat mengetahui sifat-sifat pasir cetak dan

    hubungannya antara sifat-sifat pasir cetak dengan proses

    penuangan yang meliputi:

    1) Distribusi besar butir pasir. 2) Kadar air atau kadar aditif dalam pasir cetak. 3) Hubungan antara permeabilitas, kekuatan geser, dan kekuatan

    tekan terhadap kadar air serta bahan aditif dalam pasir cetak.

    4) Mampu bentuk (flowability) dari pasir cetak. 5) karakteristik antara pasir basah (green sand), pasir kering (dry

    sand), dan pasir kering tanpa dengan pemanasan (holding

    sand).

    B. Dasar teori Pada dasarnya fungsi dari cetakan pada proses pengecoran logam

    adalah memberikan bentuk, dimensi dan sifat permukaan pada

    benda cor. Cetakan harus dibuat sebaik mungkin karena tidak ada

    produk cor yang lebih baik dari cetakannya

    Cetakan yang digunakan pada proses pengecoran logam dapat

    terbuat dari berbagai jenis bahan, yaitu cetakan pasir, cetakan

    logam, dan cetakan keramik.

    Berikut ini merupakan keuntungan dan kelemahan masing masing cetakan:

    Cetakan Pasir Cetakan Keramik Cetakan Logam

    Mudah didapat & murah Agak Mahal Mahal ( terutama

    pembuatan dan design )

    Bersifat Isolator,Pendinginan

    lambat

    Tidak dapat direklamasi

    Bersifat non isolator, pendinginan cepat :

    tidak untuk baja atau

    besi cor

    Hasil permukaan : kasar - mulus

    Bersifat isolator Sifat permukaan : halus - sangat halus

    Sifat Produksi : satuan -

    Massal

    Permukaan : mulus -

    halus

    Sifat produksi massal

    Perlu Machining yang

    lebih lanjut

    Sifat Produksi Massal Menggunakan coating (

    pelapis ) agar permulaan cetakan tidak

    retak atau tererosi

    Permeablitias, flowablitias,

    refraktori, ketahanan kimia baik

    Untuk benda cor yang

    cukup rumit

    Kekautan cukup tinggi bisa digunakan untuk

    Precision Casting

    Dapat digunakan untuk

    penuangan benda > 50 Kg

    Dapat direklamasi

    Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa setiap cetakan pasir yang

    terbuat dari berbagai material tersebut memiliki keuntungan dan

    kelemahan tersendiri dimana pemilihan material untuk cetakan

    pasir tersebut sesuai dengan kebutuhan yang kita inginkan.

    Cetakan pasir yang akan dibuat diharapkan memiliki sifat-sifat

    sebagai berikut.

    1. Kuat Mampu menahan tekanan dan berat logam cair yang akan dituang ke cetakan dan tidak mudah ambruk bila

    dipindahkan.

    2. Permeabilitas baik Cetakan harus mudah melewatkan gas dari dalam cetakan maupun gas yang terlarut dalam

    logam cair, sehingga cacat-cacat tuangan akibat gas dapat

    dikurangi atau dihindari.

    3. Flowability baik Pasir mampu mengisi ruangan-ruangan dan cetakan dengan baik.

    4. Mempunyai distribusi pasir yang cocok Berhubungan dengan ukuran dan distribusi butir dalam membentuk

    cetakan yang bertujuan untuk mendapatkan permeabilitas

    yang diinginkan dan sifat permukaan yang baik (akurasi

    dimensi tinggi dan permukaannya halus).

    5. Sifat adesif baik Sifat pasir untuk melekat pada cetakan, agar cetakan tidak mudah ambruk atau terlepas dari dinding

    cup dan drag sebelum proses penuangan.

    6. Sifat kohesif baik Diharapkan kekuatan mekanis pasir cetak semakin baik. Kekuatan mekanis yang berhubungan

    dengan sifat ini antara lain sebagai berikut:

    Kekuatan basah, karena adanya kandungan air

    Kekuatan kering, kekuatan tanpa kandungan air

    Kekuatan panas, kekuatan menahan ekspansi panas logam cair

    Kekuatan kimia, tidak mudah bereaksi dengan logam cair

    Kekuatan terhadap temperatur tinggi 7. Sifat collapsibility baik Merupakan sifat mampu ambruk

    atau dapat dihancurkan dari cetakan (terutama untuk pasir

    inti), diperlukan agar pasir mudah direklamasi dan dapat

    digunakan kembali.

    8. Koefisien muai rendah Agar tidak terjadi pemuaian yang berlebih ketika penuangan logam cair.

    Pasir yang dapat digunakan untuk cetakan dapat dibedakan

    menjadi berbagai kelompok. Berdasarkan jenisnya, dapat

    dikelompokkan sebagai berikut:

    1. Pasir Alam Pasir yang berada di alam contoh : pasir gunung, pasir

    sungai, pasir pantai

    2. Pasir sintetis atau buatan Contoh : pasir silika dengan kandungan SiO2 95 %

    3. Pasir jenis lainnya Contoh : pasir zirkon, pasir olivine, pasir chromite

    Selain itu pasir cetak juga dapat dikelompokkan berdasarkan

    kualitas jenis pasir, antara lain:

    1. Pasir berkualitas rendah Banyak mengandung impurities. Biasanya adalah pasir alam.

    2. Pasir berkualitas tinggi Sedikit mengandung impurities. Pasir jenis ini banyak

    digunakan pada proses pengecoran sebagai cetakan, antara

    lain:

    Pasir Silika (SiO2) Merupakan pasir sintetis dengan kadar SiO2 95%. Pasir

    yang paling banyak digunakan karena jumlahnya banyak

    dan harganya murah.

    Pasir Zirkon (ZrO2.SiO2) Ada yang berwarna dan tidak berwarna. Biasanya

    berwarna merah kekuning kuningan atau coklat. Memiliki kekuatan tinggi pada temperatur tinggi. Tahan

    terhadap korosi kimia. Dapat ditemukan di Srilanka,

    Rusia, Australia.

    Pasir Olivine (2MgO2.SiO2) Pemuaian panas sangat kecil.

    Pasir Chromite (Fe2O4 . Cr2O4) Memiliki ekspansi termal rendah. Konduktivitas termal

    tinggi. Memiliki sifat refraktori yang bagus.

    Pasir karbon Digunakan untuk pengecoran spesial.

    Adapun bahan tambahan yang ditambahkan, seperti:

    1. Tanah Lempung (Clay)

    Tanah lempung terdiri dari kaolinit, ilit, dan monmorilonit, juga kwarsa, feldspar, mika dan kotoran-kotoran

    yang lainnya.

    Untuk kapasitas cor yang besar dan cetakan pasir kering pasir silika + tanah lempung yang memiliki derajat tahan api

    tinggi dan biasanya juga ditambahkan bentonit yang merupakan

    salah satu satu jenis dari tanah lempung.

    2. Pengikat

    Pembuatan inti pasir dibubuhi minyak nabati pengering 1.5 3% seperti minyak biji rami (linseed oil), minyak kedele, atau minyak biji kol dan dipanggang pada temperatur 200-250

    oC.

    Biasanya penambahan sedikit bentonit dan kanji juga diperlukan

    untuk mudah dibentuk dan diolah meskipun pada temperatur

    kamar. Sebagai tambahan, pada tanah lempung kadang

    dibubuhkan dekstrin yang dibuat dari kanji sebagai pengikat

    pembantu.

    3. Tambahan Khusus

    Tambahan khusus lainnya yaitu bubuk arang (meningkatkan

    kehalusan permukaan cetakan), tepung ter, jelaga kokas, atau

    tepung grafit dibubuhkan kira-kira 1% ke dalam pasir cetak.

    Penambaan bertujuan untuk mendapatkan permukaan coran

    menjadi lebih halus, pembongkaran lebih mudah, dan dalam

    beberapa hal mencegah permukaan kasar. Penambahan zat ini

    harus dalam takaran yang tepat agar tidak memberikan efek yang

    sebaliknya. Penambahan cereal / tepung jagung yang berguna

    untuk meningkatkan fluditas dan kolapsibilitas pasir cetak.

    Bentuk butir pasir akan mempengaruhi flowability, permeabilitas,

    dan sifat mekanis pasir dan cetakannya. Berdasarkan bentuknya,

    pasir digolongkan menjadi 4, yaitu:

    1) Butir pasir bulat (round)

    Memiliki perbandingan luas permukaan dan volume yang

    kecil sehingga hanya membutuhkan sedikit pengikat untuk

    memperoleh sifat mekanis yang baik.

    2) Butir pasir sebagian bersudut (sub angular) Memiliki permeabilitas lebih rendah dari pada bentuk bulat,

    tetapi memiliki kekuatan yang lebih tinggi.

    3) Butir pasir bersudut (angular) Luas permukaan lebih besar sehingga memerlukan lebih

    banyak pengikat. Bentuk ini lebih mudah pecah karena

    panas maupun gaya mekanis

    4) Butir pasir kristal atau tidak beraturan (irregular) Bentuk pasir ini akan mudah pecah.

    Selain itu sifat pasir cetak juga tergantung dari variabel variabel lain, yaitu :

    1. Kadar bahan pengikat ( binder ) Contoh binder adalah : bentonit, tanah lempung, furan,

    pepset, resin, dll. Yang umum digunakan adalah bentonit.

    Kadar bentonit semakin tinggi, permeabilitas semakin

    turun sedangkan kekuatan tekan basah dan kekuatan tekan

    kering semakin meningkat. Kadar air semakin tinggi maka

    permeabilitas dan kekuatan tekan kering semakin naik

    sedangkan kekuatan tekan basah akan optimum pada kadar

    air 2,1 %.

    2. Kadar air Berbagai sifat pasir cetak sesuai dengan kadar air. Kadar

    air naik maka kekuatan akan naik sampai titik maksimum

    dan seterusnya menurun.

    3. Kadar bahan yang dapat terbakar Bila kadar bahan yang dapat terbakar meningkat maka

    pemuaian panas akan berkurang

    4. Waktu pengadukan 5. Temperatur pemanasan 6. Distribusi pasir

    Pasir yang besar butirnya tidak seragam memiliki kekuatan

    panas lebih tinggi dari pasir yang besar butirnya tidak

    seragam

    7. Lama cetakan dibuat hingga waktu tuang Mempengaruhi sifat penguatan oleh udara

    Gambar di bawah menunjukkan pengaruh kadar bentonit dan air

    terhadap sifat-sifat cetakan pasir.

    Berdasarkan gambar di atas, hal yang patut diperhatikan

    mengenai komposisi bentonit dan air yang digunakan adalah

    sebagai berikut :

    Dengan kadar air tetap, kenaikan kadar bentonit akan menyebabkan permeabilitas turun, kekuatan tekan kering

    dan kekuatan tekan basah naik

    Dengan kadar bentonit tetap, kenaikan kadar air akan menyebabkan kekuatan basah dan permeabilitas

    meningkat hingga mencapai nilai maksimum, kemudian

    turun kembali. kekuatan tekan kering akan naik.

    Inti atau core digunakan saat membuat suatu cetakan yang

    berongga. Biasanya menggunakan pasir baru ataupun

    menggunakan pasir reklamasi (sangat sedikit) yang kemudian

    dilapisi dengan resin 2-3 % dan dikeringkan.