Laporan Bentonit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan praktikum

Citation preview

PEMURNIAN MINYAK CENGKEHMETODE ADSORBSI DENGAN BENTONITI. TUJUAN1. Memurnikan minyak cengkeh menggunakan adsorbsi dengan bentonit.2. Mengetahui pengaruh variabel proses terhadap kemurnian minyak cengkeh.II. TINJAUAN PUSTAKAAdsorbsi adalah proses difusi suatu komponen pada suatu permukaan atau antar partikel. Dalam adsorbs terjadi proses pengikatan oleh permukaan adsorben padatan atau cairan terhadap adsorbat atom-atom, ion-ion atau molekul-molekul lainnya (Anon,2000). Untuk proses tersebut bisa menggunakan adsorben, baik yang bersifat polar (silica, alumina, dan tanah diatome) ataupun non polar (arang aktif) (Putra,1998). Secara umum proses pemurnian secara kimia sesuai dengan diagram alir gambar 1.

Minyak+ AdsorbenPengadukan dengan pemanasan selama 15 menitpenyaringanpenyaringanMinyak yang telah dimurnikan

Gambar 1. Diagram alir pemurnian dengan adsorbenBentonit adalah istilah pada lempung yang mengandung monmorillonit dalam dunia perdagangan dan termasuk kelompok dioktohedral. Penamaan jenis lempung tergantung dari penemu atau peneliti, misal ahli geologi, mineralogi, mineral industri dan lain-lain. Bentonit dapat dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan kandungan alu-munium silikat hydrous, yaitu activated clay dan fuller's Earth. Activated clay adalah lempung yang kurang memiliki daya pemucat, tetapi daya pemucatnya dapat ditingkatkan melalui pengolahan tertentu. Sementara itu, fuller's earth digunakan di dalam fulling atau pembersih bahan wool dari lemak. Sedangkan berdasarkan tipenya, bentonit dibagi menjadi dua, yaitu : a. Tipe Wyoming (Na-bentonit Swelling bentonite)Na bentonit memiliki daya mengembang hingga delapan kali apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi beberapa waktu di dalam air. Dalam keadaan kering berwarna putih atau cream, pada keadaan basah dan terkena sinar matahari akan berwarna mengkilap. Perbandingan soda dan kapur tinggi, suspensi koloidal mempunyai pH: 8,5-9,8, tidak dapat diaktifkan, posisi pertukaran diduduki oleh ion-ion sodium (Na+). b. Mg, (Ca-bentonit non swelling bentonite)Tipe bentonit ini kurang mengembang apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi di dalam air, tetapi secara alami atau setelah diaktifkan mempunyai sifat menghisap yang baik. Perbandingan kandungan Na dan Ca rendah, suspensi koloidal memiliki pH: 4-7. Posisi pertukaran ion lebih banyak diduduki oleh ion-ion kalsium dan magnesium. Dalam keadaan kering bersifat rapid slaking, berwarna abu-abu, biru, kuning, merah dan coklat. Penggunaan bentonit dalam proses pemurnian minyak goreng perlu aktivasi terlebih dahulu. Lempung bentonit mempunyai struktur berlapis dengan kemampuan mengembang (swelling) dan memiliki kation-kation yang dapat ditukarkan (Katti and Katti, 2001). Meskipun lempung bentonit sangat berguna untuk adsorpsi, namun kemampuan adsorpsinya terbatas (Cool and Vanssant, 1998). Kelemahan tersebut dapat diatasi melalui proses aktivasi menggunakan asam (HCl, H2SO4 dan HNO3) sehingga dihasilkan lempung dengan kemampuan adsorpsi yang lebih tinggi (Kumar and Jasra, 1995). Asam sulfat merupakan asam yang memiliki bilangan ekivalen H+ lebih tinggi dibanding dengan asam klorida ataupun asam nitrat. Aktivasi lempung menggunakan asam akan menghasilkan lempung dengan situs aktif lebih besar dan keasamaan permukan yang lebih besar, sehingga akan dihasilkan lempung dengan kemampuan adsorpsi yang lebih tinggi dibandingkan sebelum diaktivasi (Komadel, 2003).Sementara itu dewasa ini, khususnya di daerah penghasil cengkeh, sangat banyak terdapat penyulingan minyak daun cengkeh. Namun kualitas minyaknya masih sangat rendah sehingga harganyapun relatif murah. Adapun penyebab rendahnya kualitas ini karena minyak daun cengkeh yang dihasilkan masih mengandung pengotor yang kemungkinan berupa zat warna organik atau anorganik sehingga minyak ini berupa cairan yang berwarna gelap. Minyak daun cengkeh yang diproduksi dengan alat destilasi yang dibuat dari stainless steel umumnya mempunyai kualitas yang lebih baik, akan tetapi alat ini terlalu mahal sehingga petani memilih menggunakan alat yang terbuat dari besi (Guenther, 1990; Sastrohamidjojo, 2002).III. PROSEDUR KERJA1. Alata. Hot Plateb. Beaker Glassc. Stirrerd. Corong Kacae. Corong Buchnerf. Pompa Vakum

2. Bahana. Bentonit 20 gramb. H2SO4 1,2 M 100 mlc. Minyak Cengkeh 40 mld. Kertas saringe. Indikator PHIV. SKEMA KERJA1. Aktivasi Bentonit 20 gram bentonit100 ml H2SO4 1,2 MDiaduk selama 24 jamDisaringCek PHSetelah PH 5 DikeringkanBentonit Aktif

Gambar 2. Aktivasi Bentonit

2. Pemurnian Minyak Cengkeh IBentonit 2,75 gMinyak Cengkeh 91 ml

Diaduk t=1 jam

Disaring

Minyak Cengkeh

Gambar 3. Pemurnian Minyak Cengkeh I3. Pemurnian Minyak Cengkeh IIBentonit 6,25 gMinyak Cengkeh hasil pemurnian I

Diaduk t=1 jam

Disaring

Minyak Cengkeh

Gambar 3. Pemurnian Minyak Cengkeh I

V. DATA PENGAMATANTabel 1. Aktivasi BentonitNoPerlakuanPengamatan

120 gram bubuk bentonit ditambah 100 ml H2SO4 1,2 MCampuran bubuk bentonit dan H2SO4 1,2 M

2Diaduk selama 24 jamCampuran homogen

3Campuran disaring menggunakan corong buchner Residu dan filtrat

4Dicuci dengan aquades hingga pH 5Untuk menjadi pH 5 dibutuhkan aquades sebanyak 5 liter

5Bentonit dikeringkan dalam ovenBentonit kering 5,63 gram

Tabel 2. Pemurnian minyak cengkeh INoPerlakuanPengamatan

1Minyak cengkeh 91 ml ditambah dengan 2,75 gram bentonit yang telah diaktivasiCampuran minyak cengkeh dan bentonit

2Campuran diaduk selama 1 jamCampuran homogen Warnanya menjadi hitam

3Campuran disaring menggunakan kertas saring Warna minyak cengkeh menjadi coklat bening, residu yang ada dikertas saring bewarna ungu

Tabel 3. Pemurnian minyak cengkeh IINoPerlakuanPengamatan

1Minyak cengkeh hasil pemurnian pertama ditambah dengan 6,25 gram bentonit yang telah diaktivasiCampuran minyak cengkeh dan bentonit

2Campuran diaduk selama 1 jam Campuran homogen Warnanya menjadi hitam

3Campuran disaring menggunakan kertas saring Warna minyak cengkeh menjadi kuning bening 51 ml, residu yang ada dikertas saring bewarna hitam

VI. PEMBAHASANPada praktikum pemurnian minyak cengkeh digunakan bentonit sebagai adsorben. Proses pemurnian ini dilakukan dengan tujuan menghilangkan pengotor yang terdapat pada minyak cengkeh,sehingga dapat meningkatkan kualitas minyak cengkeh. Sebelum dilakukan pemurnian minyak cengkeh dengan adsorben bentonit,hal pertama kali dilakukan adalah mengaktivasi adsoben. Proses aktivasi ini dengan menggunakan H2SO4 1,2 M, digunakan H2SO4 dalam mengaktivasi bentonit karena proses adsorbsi dengan bentonit menggunakan prinsip ion exchanger dengan menukar ion positif yang ditarik oleh ion negatif. Proses aktivasi bertujuan agar meningkatkan kemampuan adsorbsi bentonit agar lebih maksimal. Langkah pertama dalam melakukan aktivasi mnegambil 20 gram bentonit, diambilnya 20 gram bentonit karena banyak massa bentonit yang hilang saat diakukan aktivasi. Kemudian dicampur dengan H2SO4 1,2 M 100 ml dan dilakukan pengadukan selama 24 jam dengan menggunakan stirrer tanpa pemanasan. Pengadukan dilakukan agar bentonit dan H2SO4 saling larut. Setelah 24 jam pengadukan campuran di cuci hingga pH 5 dengan menggunakan aquades. Pencucian dihentikan setelah pH 5 aquades yang ditambahkan sebanyak 5 liter. Setelah bentonit teraktivasi pemurnian minyak cengkeh dengan menggunakan bentonit sebagai adsorben dapat dilakukan. Sebelum dilakukan pemurnian minyak cengkeh terlebih dahulu di uji spektrofotometri terlebih dahulu untuk mengetahui adsorbansi awalnya yaitu 0,356 pada 500 nm. Minyak cengkeh sebanyak 91 ml dicampur dengan bentonit seberat 2,75 gram, kemudian diaduk dengan menggunakan stirrer tanpa pemanasan selama 1 jam. Setelah dilakukan pengadukan selama 1 jam minyak berubah warna menjadi hitam. Kemudian disaring menggunakan kertas saring terdapat rafinat berwarna ungu gelap yang menunjukan bahwa pengotor yang terdapat pada minyak cengkeh telah terambil. Warna minyak cengkeh berubah menjadi coklat jernih dengan adsorbansi 0,215 A. Setelah pemurnian pertama telah selesai dilakukan pemurnian lanjut dengan menggunakan bentonit seberat 6,25 gram. Lalu dicampur dengan minyak cengkeh dari hasil pemurnian yang pertama dan dilakukan pengadukan selama 1 jam. Kemudian langkah yang sama dilakukan setelah 1 jam. Hasil dari pemurnian ke 2 ini minyak cengkeh secara visual lebih jernih dari minyak cengkeh pemurnian hasil pertama dengan adsorbansi 0,170 A. Berikut perbandingan antara minyak cengkeh sebelum pemurnian dan minyak cengkeh setelah pemurnian pertama dan kedua. Keterangan : A) minyak cengkeh pemurnian I, B) minyak cengkeh sebelum pemurnian, C) minyak cengkeh pemurnian IIVII. SIMPULAN DAN SARAN1. Simpulan a. Minyak cengkeh hasil pemurnian kedua lebih jernih dari pada pemurnian pertama.b. Minyak cengkeh yang dihasilkan dari pemurnian kedua 51 ml2. SaranSebaiknya dilakukan uji viskositas dan densitas terlebih dahulu sebelum minyak cengkeh dimurnikan untuk mengetahui perbedaannya

VIII. DAFTAR PUSTAKATim Dosen Pemurnian Bahan. 2013. Buku Petunjuk Praktikum Pemurnian Bahan.Teknik Kimia.FT.UNNESAnonim,2013,Adsorpsi,www.sfatimah.staff.uii.ac.idAnonim, Adsorbsi, http://id.wikipedia.org/wiki/Adsorbsi.