52
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ubi jalar yang mempunyai nama latin ipomoea batatas ini banyak dimanfaatkan untuk bahan pangan, pakan dan bahan baku industri. Meningkatnya jumlah penduduk dan industry bioethanol dipastikan akan mendorong kebutuhan ubijalar meningkat secara tajam. Peningkatan produksi ubijalar dapat dilakukan dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas ubijalar yang masih rendah (11 t/ha) pada tahun 2009, dilakukan dengan cara menanam varietas unggul dan menerapkan teknologi budidaya yang lebih maju. Ekstensifikasi dilakukan dengan meningkatkan luas areal tanam/panen ke lahan kering dengan berbagai jenis tanah, memanfaatkan lahan tidur dan lebih meningkatkan indeks pertanaman. Selain produktivitas tinggi pada ubijalar diarahkan pada fungsinya yaitu sebagai makanan kesehatan (functional food) yaitu mempunyai rasa enak dan kandungan betakaroten atau antosianin yang tinggi.Sebagai bahan baku industri (ethanol) selain produktivitas dan kadar pati tinggi juga mempunyai kadar gula total dan nilai konversi etanol yang tinggi. Pada pernanaman ini perlakuan yang digunakan adalah tanpa mulsa, dengan tidak adanya mulsa TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALAR Page 1

Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan besar tpt silahkan di jadikan refrensi

Citation preview

Page 1: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ubi jalar yang mempunyai nama latin ipomoea batatas ini banyak

dimanfaatkan untuk bahan pangan, pakan dan bahan baku industri.

Meningkatnya jumlah penduduk dan industry bioethanol dipastikan akan

mendorong kebutuhan ubijalar meningkat secara tajam. Peningkatan produksi

ubijalar dapat dilakukan dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi.

Intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas ubijalar yang masih rendah

(11 t/ha) pada tahun 2009, dilakukan dengan cara menanam varietas unggul

dan menerapkan teknologi budidaya yang lebih maju. Ekstensifikasi dilakukan

dengan meningkatkan luas areal tanam/panen ke lahan kering dengan berbagai

jenis tanah, memanfaatkan lahan tidur dan lebih meningkatkan indeks

pertanaman. Selain produktivitas tinggi pada ubijalar diarahkan pada

fungsinya yaitu sebagai makanan kesehatan (functional food) yaitu

mempunyai rasa enak dan kandungan betakaroten atau antosianin yang

tinggi.Sebagai bahan baku industri (ethanol) selain produktivitas dan kadar

pati tinggi juga mempunyai kadar gula total dan nilai konversi etanol yang

tinggi.

Pada pernanaman ini perlakuan yang digunakan adalah tanpa mulsa,

dengan tidak adanya mulsa terlihat bahwa gulma yang tumbuh disekitar

tanaman tampak begitu banyak.

1.2 Tujuan Praktikum

Pada praktikum ini bertujuan untuk budidaya yang baik dan untuk

mendapatkan hasil yang maksimal.

1.3 Manfaat

Setelah menerapkan teknologi produksi yang baik dan benar diharapkan

kita dapat mendapatkan hasil yang maksimal.

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 1

Page 2: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perkembangan Produksi dan Teknologi Produksi Tanaman

Data perkembangan produksi, luas panen dan produktivitas ubijalar

selama dasa warsa terakhir (tahun 2000-2009) menunjukkan bahwa produksi

ubijalar meningkat 0,75%/tahun, namun luas tanam berkurang 0,58%/tahun.

Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan produksi lebih disebabkan karena

peningkatan produktivitas yang mencapai 1,35%/tahun pada ubijalar. Hal ini

berarti bahwa perbaikan teknologi produksi pada ubijalar yang meliputi

penggunaan varietas unggul dan perbaikan teknologi budidaya telah berhasil

meningkatkan produktivitas secara lebih nyata.

Tabel 1 Perkembangan produksi, luas panen dan produktivitas ubijalar

selama 10 tahun terakhir (2000-2009).

Hingga tahun 2009, produktivitas ubijalar baru mencapai 11 t/ha, jauh dari

potensi hasil beberapa varietas unggul ubijalar yang 20-35 t/ha. Karama

(2003) menyatakan bahwa rendahnya produktivitas ubijalar antara lain

disebabkan oleh:

(a) Sebagian besar petani masih menggunakan varietas lokal yang

umumnya produktivitasnya rendah,

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 2

Page 3: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

(b) Kualitas bibit yang digunakan seringkali kurang baik,

(c) Ubikayu dan ubijalar sebagian besar diusahakan di lahan kering yang

seringkali kesuburannya lebih rendah dibanding lahan sawah,

(d) Pengelolaan tanaman dilakukan secara sederhana.

Secara umum, peningkatan produksi ubijalar dapat dilakukan melalui

peningkatan produktivitas (intensifikasi), terutama pada daerah-daerah

sentra produksi ubijalar yang sudah ada, dan perluasan areal

tanam/panen (ekstensifikasi) ke daerah pengembangan baru di lahan

kering dan lahan tidur terutama di luar Jawa.

Teknologi Produksi Tanaman yang dapat digunakan untuk meningkatkan

hasil produksi tanaman menurut (Radjit.2008)adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan Varietas unggul

Contoh : Varietas Papua Patippi yang dilepas tahun 2006 dengan

keunggulan agak tahan hama dan penyakit kudis, cocok untuk dataran

tinggi

2. Teknologi Budidaya pendukung

Teknologi budidaya pendukungnya dengan menggunakan :

a. Pengaturan jarak tanam

Jarak tanam yang digunakan adalah 30-50 cm

b. Pemupukan

Pupuk yang digunakan adalah Urea dan Kcl.

2.2 Klasifikasi dan Morfologi

Menurut Heyne (1987) kedudukan taksonomi tanaman ubi jalar adalah

sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Convolvulus

Familia : Convolvulacea

Genus : Ipomoea

Species : Ipomoea batatas L

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 3

Page 4: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

Menurut Suprapti (2003) Secara morfologi tumbuhan ubi jalar adalah tumbuhan merambat yang bercabang, batang gundul atau berambut, kadang-kadang membelit dan bergetah. Panjang batang sampai lima meter, tangkai daun 4-20 cm, helai daun lebar, mulai bentuk telur sampai membulat dengan pangkal yang berbentuk jantung atau terpancung rata, bersudut sampai berlekuk. Karangan bunga diketiak daun, bentuk payung. Daun pelindung kecil dan rontok. Daun kelopak memanjang bulat telur dan runcing. Mahkota terluar paling kecil berbentuk lonjong sampai bentuk terompet. Warna bunga ungu muda, panjang 3-4 cm. Benang sari tertanam tidak sama panjangnya. Tangkai putik bentuk benang, kepala putik bentuk bola rangkap. Buah kotak bentuk telur. Ditanam pada ketinggian 2-2.000 m diatas permukaan laut. Kadang-kadang menjadi liar.Pada tumbuhan ubi jalar (Ipomoea batatasL) cadangan makanan disimpan terutama didalam umbi.

2.3 Syarat Tumbuh

Menurut Ginting (2009) tanaman ubi jalar memerlukan suhu yang

cukup tinggi untuk tumbuh. Faktor faktor yang mempengaruhi syarat tumbuh

ialah:

1. Iklim

Ubi jalar adalah tanaman tropis dan subtropis yang dapat beradaptasi dengan daerah beriklim lebih memberikan suhu rata-rata tidak turun di bawah20 °C dan suhu minimum tinggal di atas 15 °C. Untuk budidaya ubi jalartemperatur antara 15 hingga 33 °C diperlukan selama siklus vegetatif, dengan suhu optimal yang antara 20 hingga 25 °C. Temperatur rendah pada malam mendukung pembentukan umbi-umbian, dan temperatur tinggi pada siang hari mendukung perkembangan vegetatif (perkembangan umbi-umbian hanya terjadi dalam kisaran suhu 20 hingga 30 °C, optimum 25 °C dan umumnya berhenti di bawah 10 °C). Ubi jalar adalah tanaman hari pendek, yang memerlukan cahaya untuk pembangunan maksimum. Temperatur dan fluktuasi suhu bersama-sama dengan hari-hari pendek mendukung pertumbuhan umbi-umbian dan membatasi pertumbuhan dedaunan. Kelembaban memiliki pengaruh yang menentukan pertumbuhan ubi dan produksi. Kadar air daun adalah (86%), batang (88,4%) dan umbi (70,6%). Kelembaban penting untuk mencapai perkecambahan yang baik. Tanah juga harus tetap basah selama masa pertumbuhan (60-120 hari), meskipun pada panen kelembaban harus rendah untuk mencegah busuk umbi . Kondisi yang mendukung perkembangan bagian vegetatif tanaman meliputi kelembaban relatif 80% dan tanah lembab (Sarwono, 2005).

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 4

Page 5: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

2. Tanah

Tanaman ubi jalar tidak tahan terhadap genangan air, tanah yang becek atau berdrainase buruk dan akan mengakibatkan tanaman tumbuh kerdil, daun menguning dan umbi membusuk. Tanaman ubi jalar dapat tumbuh pada keasaman tanah (pH) 4,5-7,5, tetapi yang optimal untuk pertumbuhan umbi pada pH 5,5-7. Sewaktu muda tanaman membutuhkan kelembaban tanah yang cukup (Sarwono, 2005).

3. Media Tanam

Hampir setiap jenis tanah pertanian cocok untuk membudidayakan ubi jalar. Jenis tanah yang paling cocok adalah pasir berlempung, gembur, banyak mengandung bahan organik, aersai serta draenasenya baik. Penanaman ubi jalar pada tanah kering dan pecah-pecah sering menyebabkan ubi jalar mudah terserang hama penggerek. Sebaliknya, bila ditanam pada tanah yang mudah becek atau draenasenya yang jelek, dapat menyebabkan pertumbuhan ubi jalar kerdil, ubi mudah busuk, kadar serat tinggi dan bentuk ubi benjol (Sarwono, 2005).

4. Ketinggian Tempat

Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab. Tanaman ubi jalar juga dapat beradaptasi luas terhadap lingkungan tumbuh karena daerah penyebaran terletak pada 300° LU dan 300° LS. Di Indonesia yang beriklim tropik, tanaman ubi jalar cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl. Di dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 m dpl, ubi jalar masih dapat tumbuh dengan baik, tetapi umur panen (Ginting, 2006).

2.4 Fase Pertumbuhan Tanaman Ubi Jalar

Siklus perkembangan dari bibit ditanam sampai umbi siap panen. Berlangsung 100-15- hari, tergantung varietas dan lingkungan tumbuh. Menurut Sarwono (2005) kurun waktu pembentukan umbi dapat dibedakan atas tiga fase tumbuh, yaitu fase awal pertumbuhan, fase pembentukan umbi, dan fase pengisian umbi.

1) Fase awal pertumbuhan

Fase ini berlangsung sejak bibit setek ditanam sampai dengan umur 4 minggu. Ciri-cirinya, setelah bibit ditanam, pertumbuhan akar muda berlangsung cepat, sedangkan pembentukan batang dan daun masih lambat.

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 5

Page 6: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

2) Fase pembentukan umbi

Fase pembentukan umbi berlangsung sejak tanaman berumur 4-8 minggu. Rata-rata fase ini berlangsung antara 4-6 minggu setelah tanam, tergantung varietas ubi jalar dan keadaan lingkungan tumbuh. Pada saat umur 7 minggu paling tidak 80% umbi telah terbentuk. Ciri pembentukan umbi mulai berlangsung yaitu pertumbuhan batang dan daun berlangsung cepat. Pada saat ini batang tanaman tampak paling lebat.

3) Fase pengisian umbi

Fase ini berlangsung sejak tanaman berumur 8-17 minggu. Diantara 8-

12 minggu, tanaman berhenti membentuk umbi baru karena mulai

membesarkan umbi yang sudah ada. Ciri pembentukan dan pengisian umbi

berlangsung cepat yaitu pertumbuhan batang dan daun berkurang. Pengisian

zat makanan dari daun ke umbi berhenti saat tanaman berumur 13 minggu.

Sementara mulai umur 14 minggu daun tanaman mulai menguning dan

rontok. Tanaman dapat dipanen umbinya saat berumur 17 minggu

2.5 Teknik BudidayaTanaman ubi jalar dapat dibudidayakan secara generatif dengan

biji dan secara vegetatif berupa stek batang atau stek pucuk.Perbanyakan tanaman

secara generatif hanya dilakukan pada skala penelitian untuk menghasilkan

varietas baru.

1. Pembibitan

Tanaman ubi jalar dapat diperbanyak secara generatif dengan biji

dan secara vegetatif berupa stek batang atau stek pucuk. Perbanyakan

tanaman secara generatif hanya dilakukan pada skala penelitian untuk

menghasilkan varietas baru.

Penyiapan Bibit

Menurut Soenarto (1987) tata cara penyiapan bahan tanaman (bibit)

ubi jalar dari tanaman produksi yaitu:

(a) memilih tanaman ubi jalar yang sudah berumur 2 bulan atau lebih,

keadaan pertumbuhannya sehat dan normal;

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 6

Page 7: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

(b) potong batang tanaman untuk dijadikan stek batang atau stek pucuk

sepanjang 20-25 cm dengan menggunakan pisau yang tajam, dan

dilakukan pada pagi hari;

(c) kumpulkan stek pada suatu tempat, kemudian buang sebagian daun-

daunnya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan; dan

(d) ikat bahan tanaman (bibit) rata-rata 100 stek/ikatan, lalu simpan di

tempat yang teduh selama 1-7 hari dengan tidak bertumpuk Pengolahan

Media Tanam

Pengolahan lahan dilakukan dengan beberapa tahapan diantaranya

adalah sebagai berikut.

1) Persiapan

Penyiapan lahan bagi ubi jalar sebaiknya dilakukan pada saat

tanah tidak terlalu basah atau tidak terlalu kering agar strukturnya tidak

rusak, lengket, atau keras. Penyiapan lahan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut:

(a) tanah diolah terlebih dahulu hingga gembur, kemudian dibiarkan

selama ±1 minggu. Tahap berikutnya, tanah dibentuk guludan-

guludan;

(b) tanah langsung diolah bersamaaan dengan pembuatan guludan-

guludan.

2) Pembentukan Bedengan

Jika tanah yang akan ditanami ubi jalar adalah tanah sawah maka

pertama-tama jerami dibabat, lalu dibuat tumpukan selebar 60-100 cm.

Kalau tanah yang dipergunakan adalah tanah tegalan maka bedengan

dibuat dengan jarak 1 meter. Apabila penanaman dilakukan pada tanah-

tanah yang miring, maka pada musim hujan bedengan sebaiknya dibuat

membujur sesuai dengan miringnya tanah. Ukuran guludan disesuaikan

dengan keadaan tanah. Pada tanah yang ringan (pasir mengandung liat)

ukuran guludan adalah lebar bawah ± 60 cm, tinggi 30-40 cm, dan jarak

antar guludan 70-100 cm.

Pada tanah pasir ukuran guludan adalah lebar bawah ±40 cm,

tinggi 25-30 cm, dan jarak antar guludan 70-100 cm. Arah guludan

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 7

Page 8: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

sebaiknya memanjang utara-selatan, dan ukuran panjang guludan

disesuaikan dengan keadaan lahan. Lahan ubi jalar dapat berupa tanah

tegalan atau tanah sawah bekas tanaman padi.

Tata laksana penyiapan lahan untuk penanaman ubi jalar adalah sebagai

berikut :

a) Penyiapan Lahan Tegalan

Penyiapan lahan dimulai dengan membersihkan lahan dari

rumput-rumput liar (gulma). Olahan tanah dengan cangkul atau

bajak hingga gembur sambil membenamkan rumput-rumput liar.

Kemudian biarkan tanah kering selama minimal 1 minggu.

Selanjutnya buat guludan-guludan dengan ukuran lebar bawah 60

cm, tinggi 30-40 cm, jarak antar guludan 70-100 cm, dan panjang

guludan disesuaikan dengan keadaan lahan . Setelah itu, rapikan

guludan sambil memperbaiki saluran air diantara guludan.

b) Penyiapan Lahan Sawah Bekas Tanaman Padi

Penyiapan lahan sawah dilakukan dengan membabat jerami

sebatas permukaan tanah. Tumpuk jerami secara teratur menjadi

tumpukan kecil memanjang berjarak 1 meter antar tumpukan.

Kemudian olah tanah di luar bidang tumpukan jerami dengan

cangkul atau bajak, kemudian tanahnya ditimbunkan pada tumpukan

jerami sambil membentuk guludan-guludan berukuran lebar bawah ±

60 cm, tinggi 35 cm, dan jarak antar guludan 70-100 cm. Panjang

disesuaikan dengan keadaan lahan

Rapikan guludan sambil memperbaiki saluran air antar

guludan. Bila jerami tidak digunakan sebagai tumpukan guludan,

tata laksana penyiapan lahan dilakukan sebagai berikut : (a) babat

jerami sebatas permukaan tanah; (b) singkirkan jerami ke tempat lain

untuk dijadikan bahan kompos; (c) olah tanah dengan cangkul atau

bajak hingga gembur; (d) biarkan tanah kering selama minimal satu

minggu; (e) buat guludan-gululdan berukuran lebar bawah ±60 cm,

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 8

Page 9: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

tinggi 35 cm dan jarak antar guludan 80-100 cm; dan (f) rapikan

guludan sambil memperbaiki saluran air antar guludan.

Pemberian pupuk hayati MiG-6PLUS dilakukan saat

pratanam (3hari sebelum tanam)pada permukaan lahan dengan cara

di semprot/disiramkan secara merata di tanah disekitar perakaran,

dosis yang dibutuhkan adalah 2 liter per hektar. Pada lahan kering,

aplikasi MiG-6PLUS sebaiknya pada sore hari (Soenarto, 1987).

2. Teknik Penanaman

Menurut Sunarto (1987) sebelum melakukan penanaman ada

banyak kategori yang perlu diperhatikan, yaitu:

1) Penentuan Pola Tanam

Sistem tanam ubi jalar dapat dilakukan secara tunggal (monokultur) dan

tumpang sari dengan kacang tanah.

a. Sistem Monokultur

Tahapan-tahapan yang dilakukan yaitu: (a) buat larikan-

larikan dangkal arah memanjang di sepanjang puncak guludan

dengan cangkul sedalam 10 cm, atau buat lubang dengan tugal, jarak

antar lubang 25-30 cm; (b) buat larikan atau lubang tugal sejauh 7-10

cm di kiri dan kanan lubang tanam untuk tempat pupuk; (c)

Tanamkan bibit ubi jalar ke dalam lubang atau larikan hingga angkal

batang (setek) terbenam tanah 1/2-2/3 bagian, kemudian padatkan

tanah dekat pangkal setek (bibit); (d) masukkan pupuk dasar berupa

urea 1/3 bagian ditambah TSP seluruh bagian ditambah KCl 1/3

bagian dari dosis anjuran ke dalam lubang atau larikan, kemudian

ditutup dengan tanah tipis-tipis. Dosis pupuk yang dianjurkan adalah

45-90 kg N/ha (100-200 kg Urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha (50 kg

TSP/ha) ditambah 50 kg K2O/ha (100 kg KCl/ha). Pada saat tanam

diberikan pupuk urea 34-67 kg ditambah TSP 50 kg ditambah KCl

34 kg per hektar. Tanaman ubi jalar amat tanggap terhadap

pemberian pupuk N (urea) dan K (KCl).

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 9

Page 10: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

b. Sistem Tumpang Sari

Jenis tanaman yang serasi ditumpangsarikan dengan ubi jalar

adalah kacang tanah. Tata cara penanaman sistem tumpang sari

prinsipnya sama dengan sistem monokultur, hanya di antara barisan

tanaman ubi jalar atau di sisi guludan ditanami kacang tanah. Jarak

tanam ubi jalar 100 cm x 25-30 cm, dan jarak tanam kacang tanah 30

x 10 cm.

2) Cara Penanaman

Bibit yang telah disediakan dibawa ke kebun dan ditaruh di atas

bedengan. Bibit dibenamkan kira-kira 2/3 bagian kemudian ditimbun

dengan tanah kemudian disirami air. Bibit sebaiknya ditanam mendatar,

dan semua pucuk diarahkan ke satu jurusan. Dalam satu alur ditanam

satu batang, bagian batang yang ada daunnya tersembul di atas bedengan.

Pada tiap bedengan ditanam 2 deretan dengan jarak kira-kira 30 cm.

Untuk areal seluas 1 ha dibutuhkan bibit stek kurang lebih 36.000 batang.

3. Pemeliharaan Tanaman

1) Penjarangan dan Penyulaman

Selama 3 (tiga) minggu setelah ditanam, penanaman ubi jalar harus

harus diamati kontinu, terutama bibit yang mati atau tumbuh secara

abnormal. Cara menyulam adalah dengan mencabut bibit yang mati,

kemudian diganti dengan bibit yang baru, dengan menanam sepertiga

bagian pangkal setek ditimbun tanah. Penyulaman sebaiknya dilakukan

pada pagi atau sore hari, pada saat sinar matahari tidak terlalu terik dan

suhu udara tidak terlalu panas. Bibit (setek) untuk penyulaman

sebelumnya dipersiapkan atau ditanam ditempat yang teduh.

2) Penyiangan

Pada sistem tanam tanpa mulsa jerami, lahan penanaman ubi jalar

biasanya mudah ditumbuhi rumput liar (gulma). Bersama-sama kegiatan

penyiangan dilakukan pembumbunan, yaitu menggemburkan tanah

guludan, kemudian ditimbunkan pada guludan tersebut.

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 10

Page 11: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

3) Pembubunan

Penyiangan dan pembubunan tanah biasanya dilakukan pada umur

1 bulan setelah tanam, kemudian diulang saat tanaman berumur 2 bulan.

Tata cara penyiangan dan pembumbunan meliputi tahapan yaitu:

(a) bersihkan rumput liar (gulma) dengan kored atau cangkul secara hati-

hati agar tidak merusak akar tanaman ubi jalar;

(b) gemburkan tanah disekitar guludan dengan cara memotong lereng

guludan, kemudian tanahnya diturunkan ke dalam saluran antar

guludan; (c)timbunkan kembali tanah ke guludan semula, kemudian

lakukan pengairan hingga tanah cukup basah.

4) Pemupukan

Zat hara yang terbawa atau terangkut pada saat panen ubi jalar

cukup tinggi, yaitu terdiri dari 70 kg N (± 156 kg urea), 20 kg P2O5 (±42

kg TSP), dan 110 kg K2O (± 220 kg KCl) per hektar pada tingkat hasil

15 ton ubi basah. Dosis pupuk yang dianjurkan secara umum adalah 45-

90kg N/ha (100-200 kg urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha (±50 kg

TSP/ha) ditambah 50 kg K2O /ha (±100 kg KCl/ha). Pemupukan dapat

dilakukan dengan sistem larikan (alur) dan sistem tugal. Pemupukan

dengan sistem larikan mula-mula buat larikan (alur) kecil di sepanjang

guludan sejauh 7-10 cm dari batang tanaman, sedalam 5-7 cm, kemudian

sebarkan pupuk secara merata ke dalam larikan sambil ditimbun dengan

tanah.

Pemberian pupuk MiG-6PLUS pada saat pemeliharaan pada usia 3

minggu, 6 minggu dan 9 minggu setelah tanam. Pemberian masing-

masing 2 liter per hektar. Siramkan/semprotkan merata di tanah disekitar

perakaran. Harap diingat jangan bersamaan atau di campur dengan bahan

kimia. Pemberian pupuk hayati MiG-6PLUS, beri tenggang waktu

selama 3 atau 5 hari sebelum atau sesudah aplikasi pupuk kimia atau

pestisida.

5) Pengairan dan Penyiraman

Seusai tanam, tanah atau guludan tempat pertanaman ubi jalar harus

diairi, selama 15-30 menit hingga tanah cukup basah, kemudian airnya

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 11

Page 12: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

dialirkan ke seluruh pembuangan.Pengairan berikutnya masih diperlukan

secara kontinu hingga tanaman ubi jalar berumur 1-2 bulan.Pada periode

pembentukan dan perkembangan ubi, yaitu umur 2-3 minggu sebelum

panen, pengairan dikurangi atau dihentikan.Waktu pengairan yang paling

baik adalah pada pagi atau sore hari.Di daerah yang sumber airnya

memadai, pengairan dapat dilakukan kontinu seminggu sekali.Hal Yang

penting diperhatikan dalam kegiatan pengairan adalah menghindari agar

tanah tidak terlalu becek (air menggenang) (Soenarto, 1987)

2.6 Perlakuan Penggunaan Perbedaan Varietas Pada Ubi JalarPenelitian ini merupakan percobaan di lapangan yang dilaksanakan

di Desa Cerme, Kecamatan Kendal Payak Kidul, Kabupaten Malang dengan ketinggian ± 450 mdpl. Penelitian ini akan dilaksanakan pada musim penghujan mulai bulan Februari 2006 sampai dengan musim kemarau bulan Juni 2006. Bahan yang digunakan adalah stek pucuk ubi jalar varietas Boko, varietas Kidal dan varietas Sari, pupuk N, P, K. Beberapa jenis pestisida dan fungisida untuk penanggulangan hama, penyakit dan jamur. Alat yang digunakan meliputi cangkul, sabit, hand sprayer, tugal, meteran, timbangan analitik, bambu, tali rafia dan oven. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Petak Jalur (RPJ) yang terdiri dari 2 faktor perlakuan dengan 3 kali ulangan; A) Faktor pertama adalah varietas 1) ubi jalar varietas Boko, 2) Varietas Kidal dan 3) Varietas Sari 4) Varietas Madu Orange. B) Faktor pemberian sistem rangka penjalar; 1) Tanpa rangka penjalar atau kontrol, 2) Pemberian rangka penjalar bentuk horisontal dengan tanah, 3) Pemberian rangka penjalar bentuk A dan 4) Pemberian rangka penjalar bentuk T, sehingga didapat 36 satuan percobaan. Setiap kombinasi diambil sampel 2 tanaman yang mewakili dikalikan 3 kali ulangan. Analisa data menggunakan uji Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5% (0,05).

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara perlakuan varietas dan pemberian rangka penjalar terhadap variabel pengamatan panjang tanaman, jumlah daun per tanaman, jumlah percabangan per tanaman, berat kering total tanaman, jumlah umbi, diameter umbi, bobot umbi segar per tanaman dan skoring hama. Varietas Boko memiliki nilai tertinggi pada hampir semua variabel pertumbuhan. Sedangkan varietas Kidal memiliki nilai tertinggi pada semua variabel hasil. Perlakuan pemberian rangka penjalar horisontal memberikan nilai pertumbuhan dan hasil yang lebih baik daripada perlakuan kontrol, pemberian rangka penjalar A dan T. Kombinasi perlakuan varietas Sari

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 12

Page 13: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

dan pemberian rangka penjalar horisontal memberikan hasil yang lebih tinggi sebanyak 18,66 ton/ha. Ubi jalar Madu Orange merupakan ubi jalar yang dapat sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Bahkan hasil produksi mencapai 15 ton per Ha. Dalam 100 gram ubi jalar terkandung energi (kkal), protein (2,7 gr), lemak 0,79 gr), mineral kalsium (30 mg), fosfor (49 mg), besi (4 mg), vitamin B-1 (0,09 mg), vitamin B-2 (0,32 mg), vitamin C (2-20 mg) dan air 68,5 %). (Ardian, 2011)

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 13

Page 14: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

 Kegiatan penanaman ubi jalar dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal :   Senin/29 Oktober 2014

Tempat :   Lahan Percobaan KepuharjoMalang

Waktu Kegiatan :   13.20 – 16.45

3.2 Alat dan Bahan

Alat :

Ember : untuk mengambil pupuk kandang

Cangkul : untuk membalik tanah

Sabit : untuk membersihkan gulma

Meteran : untuk mengukur panjang dan lebar bedengan

Alat tulis : untuk mencatat

Gembor : untuk membasahi tanah

Kayu : untuk melubangi tanah

Bahan :

Stek Bibit Ubi Jalar : sebagai bahan praktikum

Pupuk Kandang (kotoran kambing),

Urea,

SP36

KCL

3.3 Cara Kerja

Lakukan pengolahan tanah dengan cara dibajak atau dicangkul dan digaru

sehingga tanah menjadi gemburBuatlah 2 bedengan berupa petakan berukuran 1

m x 2,5m . perlakuan diaplikasikan pada setiap petakan , untuk setiap petaknya

dengan jarak 50cm dan tinggi 30cm. Natar bedengan berupa bedengan berupa

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 14

Page 15: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

parit ( siring yang lebarnya 30cm).Lalu tanamlah stek ubi jalar berjarak 30cm

dengan cara menancapkan miring stek hingga 2 bukunya terbenam didalam

tanah.lakukan pemberian pupuk secara alur dan dibenamkan diantara barisan stek

ubi jalar sebanyak 5 gram urea dan 5gram SP 36 per meter persegi. Kemudian

Lakukan penyulaman pada lubang tanam yang benihnya tidak tumbuh sesuai

perlakuan caranya yang sama dengan tahap penanaman. Lakukanlah pemupukan

kedua pada umur 21 hari setelah tanam HST sebanyak 10g urea dan 20 gram KCL

permeter persegi secara alur dan dibenamkan diantara barisan tanaman setelah

dilakukan penyiangan pertama serta melakukan pembubunanLakukan

pengendalian gulma (penyiangan) dengan cara mencabuti gulma - gulma yang

tumbuh dimedia tanam pada umur 21HST dan 42HST.

3.3.1 Pembibitan

Tanaman ubi jalar dapat diperbanyak secara generatif dengan biji

dan secara vegetatif berupa stek batang atau stek pucuk.Perbanyakan

tanaman secara generatif hanya dilakukan pada skala penelitian untuk

menghasilkan varietas baru.

Persyaratan Bibit

Teknik perbanyakan tanaman ubi jalar yang sering dipraktekan

adalah dengan stek batang atau stek pucuk. Bahan tanaman (bibit)

berupa stek pucuk atau stek batang harus memenuhi syarat sebagai

berikut:

Bibit berasal dari varietas atau klon unggul.

Bahan tanaman berumur 2 bulan atau lebih.

Pertumbuhan tanaman yang akan diambil steknya dalam keadaan

sehat, normal, tidak terlalu subur.

Ukuran panjang stek batang atau stek pucuk antara 20-25 cm, ruas-

ruasnya rapat dan buku-bukunya tidak berakar.

Mengalami masa penyimpanan di tempat yang teduh selama 1-7

hari.

 Bahan tanaman (stek) dapat berasal dari tanaman produksi dan

dari tunas-tunas ubi yang secara khusus disemai atau melalui proses

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 15

Page 16: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

penunasan. Perbanyakan tanaman dengan stek batang atau stek pucuk

secara terus-menerus mempunyai kecenderungan penurunan hasil pada

generasi-generasi berikutnya. Oleh karena itu, setelah 3-5 generasi

perbanyakan harus diperbaharui dengan cara menanam atau

menunaskan umbi untuk bahan perbanyakan.

Penyiapan bibit

Tata cara penyiapan bahan tanaman (bibit) ubi jalar dari

tanaman produksi adalah sebagai berikut:

Pilih tanaman ubi jalar yang sudah berumur 2 bulan atau lebih,

keadaan pertumbuhannya sehat dan normal.

Potong batang tanaman untuk dijadikan stek batang atau stek pucuk

sepanjang 20-25 cm dengan menggunakan pisau yang tajam, dan

dilakukan pada pagi hari.

Kumpulkan stek pada suatu tempat, kemudian buang sebagian

daun-daunnya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.

Ikat bahan tanaman (bibit) rata-rata 100 stek/ikatan, lalu simpan di

tempat yang teduh selama 1-7 hari dengan tidak bertumpuk.

3.3.2 Persiapan Lahan

Penyiapan lahan bagi ubi jalar sebaiknya dilakukan pada saat tanah

tidak terlalu basah atau tidak terlalu kering agar strukturnya tidak rusak,

lengket, atau keras. Penyiapan lahan dapat dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

Tanah diolah terlebih dahulu hingga gembur, kemudian dibiarkan

selama ±1 minggu. Tahap berikutnya, tanah dibentuk guludan-

guludan.

Tanah langsung diolah bersamaaan dengan pembuatan guludan-

guludan.

Hal yang penting diperhatikan dalam pembuatan guludan adalah

ukuran tinggi tidak melebihi 40 cm. Guludan yang terlalu tinggi

cenderung menyebabkan terbentuknya ubi berukuran panjang dan

dalam sehinggga menyulitkan pada saat panen. Sebaliknya, guludan

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 16

Page 17: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

yang terlalu dangkal dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan

atau perkembangan ubi, dan memudahkan serangan hama boleng atau

lanas oleh Cylas sp.

3.3.3 Penanaman

Penentuan Pola Tanam Sistem tanam ubi jalar dapat dilakukan

secara tunggal (monokultur) dan tumpangsari dengan kacang tanah.

a) Sistem Monokultur

Buat larikan-larikan dangkal arah memanjang di sepanjang puncak

guludan dengan cangkul sedalam 10 cm, atau buat lubang dengan

tugal, jarak antar lubang 25-30 cm.

Buat larikan atau lubang tugal sejauh 7-10 cm di kiri dan kanan

lubang tanam untuk tempat pupuk.

Tanamkan bibit ubi jalar ke dalam lubang atau larikan hingga

angkal batang (setek) terbenam tanah 1/2-2/3 bagian, kemudian

padatkan tanah dekat pangkal setek (bibit).

Masukkan pupuk dasar berupa urea 1/3 bagian ditambah TSP

seluruh bagian ditambah KCl 1/3 bagian dari dosis anjuran ke

dalam lubang atau larikan, kemudian ditutup dengan tanah tipis-

tipis. Dosis pupuk yang dianjurkan adalah 45-90 kg N/ha (100-200

kg Urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha (50 kg TSP/ha) ditambah 50

kg K2O/ha (100 kg KCl/ha). Pada saat tanam diberikan pupuk urea

34-67 kg ditambah TSP 50 kg ditambah KCl 34 kg per hektar.

Tanaman ubi jalar amat tanggap terhadap pemberian pupuk N

(urea) dan K (KCl).

b) Sistem Tumpang Sari

Tujuan sistem tumpangsari antara lain untuk meningkatkan

produksi dan pendapatan per satuan luas lahan. Jenis tanaman yang

serasi ditumpangsarikan dengan ubi jalar adalah kacang tanah. Tata

cara penanaman sistem tumpang sari prinsipnya sama dengan sistem

monokultur, hanya di antara barisan tanaman ubi jalar atau di sisi

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 17

Page 18: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

guludan ditanami kacang tanah. Jarak tanam ubi jalar 100 cm x 25-

30 cm, dan jarak tanam kacang tanah 30 x 10 cm.

c. Cara Penanaman

Bibit yang telah disediakan dibawa ke kebun dan ditaruh di atas

bedengan.Bibit dibenamkan kira-kira 2/3 bagian kemudian ditimbun

dengan tanah kemudian disirami air.Bibit sebaiknya ditanam

mendatar, dan semua pucuk diarahkan ke satu jurusan.Dalam satu

alur ditanam satu batang, bagian batang yang ada daunnya tersembul

di atas bedengan.Pada tiap bedengan ditanam 2 deretan dengan jarak

kira-kira 30 cm. Untuk areal seluas 1 ha dibutuhkan bibit stek kurang

lebih 36.000 batang.Penanaman ubi jalar di lahan kering biasanya

dilakukan pada awal musim hujan (Oktober), atau awal musim

kemarau (Maret) bila keadaan cuaca normal.Dilahan sawah, waktu

tanam yang paling tepat adalah segera setelah padi rendengan atau

padi gadu, yakni pada awal musim kemarau.

3.3.4 Perawatan Tanaman

Penjarangan dan Penyulaman

Selama 3 (tiga) minggu setelah ditanam, penanaman ubi jalar

harus harus diamati kontinu, terutama bibit yang mati atau tumbuh

secara abnormal.Bibit yang mati harus segera disulam.Cara menyulam

adalah dengan mencabut bibit yang mati, kemudian diganti dengan bibit

yang baru, dengan menanam sepertiga bagian pangkal setek ditimbun

tanah.Penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, pada

saat sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak terlalu

panas.Bibit (setek) untuk penyulaman sebelumnya dipersiapkan atau

ditanam ditempat yang teduh.

1)   Penyiangan

Pada sistem tanam tanpa mulsa jerami, lahan penanaman ubi

jalar biasanya mudah ditumbuhi rumput liar (gulma). Gulma

merupakan pesaing tanaman ubi jalar, terutama dalam pemenuhan

kebutuhan akan air, unsur hara, dan sinar matahaari. Oleh karena

itu, gulma harus segera disiangi.Bersama-sama kegiatan

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 18

Page 19: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

penyiangan dilakukan pembumbunan, yaitu menggemburkan tanah

guludan, kemudian ditimbunkan pada guludan tersebut.

2)   Pembubunan

Penyiangan dan pembubunan tanah biasanya dilakukan pada

umur 1 bulan setelah tanam, kemudian diulang saat tanaman

berumur 2 bulan. Tata cara penyiangan dan pembumbunan meliputi

tahap-tahap sebagai berikut:

Bersihkan rumput liar (gulma) dengan kored atau cangkul

secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman ubi jalar.

Gemburkan tanah disekitar guludan dengan cara memotong

lereng guludan, kemudian tanahnya diturunkan ke dalam

saluran antar guludan.

Timbunkan kembali tanah ke guludan semula, kemudian

lakukan pengairan hingga tanah cukup basah.

3.3.4.1 Pemupukkan

Pemupukan bertujuan menggantikan unsur hara yang

terangkut saat panen, menambah kesuburan tanah, dan

menyediakan unsur hara bagi tanaman. Dosis pupuk yang tepat

harus berdasarkan hasil analisis tanah atau tanaman di daerah

setempat. Dosis pupuk yang dianjurkan secara umum adalah

45-90kg N/ha (100 200 kg urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha

(±50 kg TSP/ha) ditambah 50 kg K2O/ha (±100 kg Cl/ha).

Pemupukan dapat dilakukan dengan sistem larikan (alur) dan

sistem tugal. Pemupukan dengan sistem larikan mula-mula

buat larikan (alur) kecil di sepanjang guludan sejauh 7-10 cm

dari batang tanaman, sedalam 5-7 cm, kemudian sebarkan

pupuk secara merata ke dalam larikan sambil ditimbun dengan

tanah. Pemupukan pupuk phospat dilakukan pada waktu

tanam, sedangkan waktu pemupukan pupuk nitrogen dan

kalium diberikan pada 7 hari setelah tanam yaitu 1/3 dosis dan

42 hari setelah tanam yaitu 2/3 dosis. Adapun pupuk yang

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 19

Page 20: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

dibutuhkan tanaman ubi jalar adalah : urea (422 kg), SP (165

kg) dan KCL (618 kg).

3.3.4.2 Penyiraman

Pada dasarnya Tanaman ubi jalar tahan terhadap kekeringan,

pertumbuhan tanaman ubi jalar pada fase awal memerlukan ketersediaan

air tanah yang mencukupi. Seusai tanam, tanah atau guludan tempat

pertanaman ubi jalar harus diairi, secukupnya hingga tanah dalam

keadaan basah dan dirasa cukup untuk pengkondisiaan pengolahan

tanahnya, kemudian airnya dialirkan keseluruh pembuangan. Pengairan

berikutnya masih diperlukan secara berkelanjutan hingga tanaman ubi

jalar berumur 1-2 bulan. Pada masa vegetatif ubi, yaitu umur 2-3 minggu

sebelum panen, pengairan dikurangi atau dihentikan.Waktu pengairan

yang paling baik adalah pada pagi atau sore hari. Di daerah yang sumber

airnya memadai, pengairan dapat dilakukan kontinu seminggu sekali.

Hal Yang penting diperhatikan dalam kegiatan pengairan adalah

menghindari agar tanah tidak terlalu becek (air menggenang).

3.3.4.3 Pembumbunan

Penyiangan dan pembubunan tanah biasanya dilakukan pada umur

1 bulan setelah tanam, kemudian diulang saat tanaman berumur 2

bulan. Tata cara penyiangan dan pembumbunan meliputi tahap-tahap

sebagai berikut:

a) Bersihkan rumput liar (gulma) dengan mencabut gulma langsung

atau dengan cangkul secara hati-hati agar tidak merusak akar

tanaman ubi jalar.

b) Gemburkan tanah disekitar guludan dengan cara memotong lereng

guludan, kemudian tanahnya diturunkan ke dalam saluran antar

guludan.

c) Timbunkan kembali tanah ke guludan semula, kemudian lakukan

pengairan hingga tanah cukup basah.

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 20

Page 21: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

3.3.4.4 Penyiangan Gulma

Pada sistem perlakuan tanam tanpa mulsa, lahan penanaman ubi

jalar biasanya mudah ditumbuhi rumput liar (gulma). Gulma merupakan

pesaing tanaman ubi jalar, terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan air,

unsur hara, dan sinar matahaari. Oleh karena itu, gulma harus segera

disiangi.Bersama-sama kegiatan penyiangan dilakukan pembumbunan,

yaitu menggemburkan tanah guludan, kemudian ditimbunkan pada

guludan tersebut.

3.4. Parameter Pengamatan.

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah pertambahan

panjang sulur (cm), jumlah daun (cabang), jumlah umbi pertanaman sample

(umbi), berat umbi pertanaman sample (kg), berat umbi perplot (kg)

a. Pertambahan Panjang Sulur(cm).

Pertambahan panjang tanaman diukur dengan menggunakan meteran.

Panjang tanaman diukur mulai dari pangkal batang sampai ke titik tumbuh

tanaman. Pengukuran panjang tanaman dilakukan 2 minggu setelah tanam.

Pengamatan dilakukan dengan interval 2 minggu sampai berakhirnya masa

vegetatif ditandai dengan munculnya bunga.

c. Jumlah Daun

Jumlah daun dihitung dengan cara mengamati berapa banyak daun

yang tumbuh dari batang tanaman. Daun yang diamati adalah daun yang

tumbuh dengan sempurna. Pengamatan dilakukan perminggu

d. Jumlah Umbi Pertanaman Sampel (buah).

Jumlah umbi dihitung dengan cara mengamati berapa banyak umbi yang

terbentuk dari akar tanaman. Umbi yang diamati adalah umbi yang

terbentuk pada akar batang utama (setiap akar yang sudah membentuk

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 21

Page 22: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

umbi) sedangkan umbi yang terbentuk pada batang yang menjalar tidak

termasuk.

f. Berat Umbi Pertanaman Sampel (kg).

Berat umbi pertanaman sample dihitung dengan cara menimbang berat

umbi pertanaman. Umbi tanaman sebelum ditimbang dibersihkan terlebih

dahulu dari tanah.

g. Berat Umbi Perplot (kg).

Berat umbi perplot dihitung dengan cara menimbang berat umbi perplot,

sebelum ditimbang umbi tanaman dibersihkan terlebih dahulu dari tanah.

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 22

Page 23: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Aspek Budidaya Pertanian

4.1.1.1 Tabel Hasil Pengamatan Panjang Sulur

Table 2 pengamatan panjang sulur Tanaman Ubi Jalar Madu Orange

Data Hasil Pengamatan Panjang Sulur TanamanKelompok Ubi Jalar Madu Orange

Tana-man

Sampel

Pengamatan

Pertama (7 hst)

Pengamatan

Kedua (14 hst)

Pengamatan Ketiga (21 hst)

Pengamatan

Keempat(28 hst)

Pengamatan

Kelima(35 hst)

Pengamatan

Keenam (42 hst)

1 13 22 30 58 76 872 11 24 35 67 80 923 11 33 42 63 73 814 20 31 40 56 68 765 15 34 42 63 82 966 17 25 39 49 70 897 12 21 30 68 84 948 10 26 38 64 78 889 15,5 20 29 57 68 8310 6 19 36 73 83 99

Rata – rata

13,5 25,5 36,1 61,8 76,2 88,5

Tabel 2.1 pengamatan panjang sulur tanaman ubi jalar senggreng lokal

Data Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman

Kelompok Ubi Jalar Perlakuan Senggreng Lokal

Tanaman

Sample

Pengamatan

Pertama

Pengamatan

Kedua

Pengamatan

Ketiga

Pengamatan

Keempat

1 67 128 197 243

2 85 134 187 235

3 98 176 247 297

4 125 189 223 289

5 98 151 214 268

6 85 192 253 315

7 95 197 287 346

8 120 181 243 322

9 156 203 278 357

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 23

Page 24: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

10 176 276 379 451

Rata-rata 110,5 182,7 250,8 312,3

Tabel 2.3 Pengamatan Panjang sulur Ubi jalar Antin

Grafik rata – rata panjang sulur

( 35 HST/ 11-11-2014)

( 42 HST/ 18-11-2014)

( 49 HST/ 25-11-2014)

( 56 HST/ 02-12-2014)

0

50

100

150

200

250

300

350

Panjang Sulur

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 24

Pengamatan Pertama Pengamatan Kedua Pengamatan Ketiga Pengamatan Keempat

( 35 HST/ 11-11-2014) ( 42 HST/ 18-11-2014) ( 49 HST/ 25-11-2014) ( 56 HST/ 02-12-2014)

1 35 71 109 1962 69 91 120 1903 38 94 118 1474 40 51 103 1935 60 122 164 2306 53 106 134 1577 30 67 123 1538 37 94 120 2169 38 80 84 162

10 16 43 100 187Jumlah 416 819 1175 1831

Rata-rata 41,6 81,9 117,5 183,1

Data Hasil Pengamatan Panjang SulurKelas AE Perlakuan Varietas Antin 13 ()

Tanaman Sampel

Page 25: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

4.1.1.2 Jumlah Daun Tanaman Ubi jalar

Tabel 3 Pengamatan jumlah daun Tanaman ubi jalar Madu Orange

Data Hasil Pengamatan Jumlah Daun TanamanKelompok Ubi Jalar Madu Orange

Tanaman

Sampel

Pengamatan

Pertama (7 hst)

Pengamatan

Kedua (14 hst)

Pengamatan Ketiga (21 hst)

Pengamatan

Keempat(28 hst)

Pengamatan

Kelima(35 hst)

Pengamatan

Keenam (42 hst)

1 7 15 27 34 46 582 8 16 29 36 48 593 7 17 31 38 50 624 5 12 24 32 44 565 5 13 25 33 45 586 7 12 22 31 42 547 6 13 24 34 43 558 7 11 22 30 42 539 8 12 25 32 43 5610 6 10 21 29 38 52

Rata – rata

6,6 13,1 25 32,9 44,1 56,3

Tabel 3.1 Pengamatan Jumlah Daun Tanaman Ubi jalar Senggrek Lokal

Tanaman Sampel

Pengamatan Pertama (35 HST/ 13-11-2014)

Pengamatan Kedua (42 HST/ 20-11-2014)

Pengamatan Ketiga (49 HST/ 27-11-2014)

Pengamatan Keempat (56 HST/ 04-12-2014)

1 67 128 197 2432 85 134 187 2353 98 176 247 2974 125 189 223 2895 98 151 214 2686 85 192 253 3157 95 197 287 3468 120 181 243 3229 156 203 278 357

10 176 276 379 451Rata-rata 110,5 182,7 250,8 312,3

Data Hasil Pengamatan Jumlah DaunKelompok Ubi Jalar Perlakuan Senggreng Lokal (Agribisnis/Kelas K)

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 25

Page 26: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

Tabel 3.2 Pengamatan Jumlah Daun Tanaman Ubi Jalar Antin 13

Pengamatan Pertama Pengamatan Kedua Pengamatan Ketiga Pengamatan Keempat

( 35 HST/ 11-11-2014) ( 42 HST/ 18-11-2014) ( 49 HST/ 25-11-2014) ( 56 HST/ 02-12-2014)

1 35 71 109 1962 69 91 120 1903 38 94 118 1474 40 51 103 1935 60 122 164 2306 53 106 134 1577 30 67 123 1538 37 94 120 2169 38 80 84 16210 16 43 100 187

Jumlah 416 819 1175 1831Rata-rata 41,6 81,9 117,5 183,1

Data Hasil Pengamatan Panjang SulurKelas AE Perlakuan Varietas Antin 13 ()

Tanaman Sampel

Grafik rata rata jumlah daun tanaman ubi jalar

4.1.1.3 Inisiasi Umbi

Tabel 4 pengamatan inisiasi umbi

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 26

Page 27: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

Berat Segar Umbi Varietas Madu Orange Kelas R

Tanaman Sampel Ke- Berat Umbi (gram)

1 134

2 335

Berat Segar Umbi Varietas Madu Orange Kelas T

Tanaman Sampel Ke- Berat Umbi (gram)

1 300

2 250

4.1.2 Aspek Hama dan Penyakit

4.1.2.1 Keragaman Arthropoda

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 27

Page 28: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

Tabel 5 pengamatan aspek Hama dan Penyakit

Data Identifikasi Arthropoda yang Ditemukan

No Gambar Nama Populasi Ordo Peran1 Dokumentasi

Literatur

Belalang(Oxya

chinensis)

Rendah Orthoptera Dapat menggangu terhadap kelangsungan hidup tanaman atau sebagai hama tanaman, makanan, sebagai rantai makanan yang sangat penting dari berbagai konsumen, dan membantu penyerbukan berbagai macam tumbuhan (misal jika proses itu dibantu oleh kaki – kakinya yang tidak sengaja menempel dan ia berpindah ke tempat lain sehingga terjadilah penyerbukan).

4.1.2.2 Intensitas Serangan Penyakit

Tabel 1. Penyakit yang Ditemukan

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 28

Page 29: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

No Nama Penyakit Keterangan Gambar Penyakit- - - -

Tabel 2. Data Intensitas Penyakit Pengamatan Pertama (7 hst)

Skala Kerusakan

∑ Daun Terserang

Tanaman 1

Tanaman 2

Tanaman 3

Tanaman 4

Tanaman

5

Tanaman 6

Tanaman 7

Tanaman 8

Tanaman 9

Tanaman 10

01234

Total Daun

7 8 7 5 5 7 6 7 8 6

Intensitas Penyakit

0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

Tabel 3. Data Intensitas Penyakit Pengamatan Pertama (14hst)

Skala Kerusakan

∑ Daun Terserang

Tanaman 1

Tanaman 2

Tanaman 3

Tanaman 4

Tanaman

5

Tanaman 6

Tanaman 7

Tanaman 8

Tanaman 9

Tanaman 10

01234

Total Daun

15 16 17 12 13 12 13 11 12 10

Intensitas Penyakit

0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

Tabel 4. Data Intensitas Penyakit Pengamatan Pertama (21 hst)

Skala ∑ Daun Terserang

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 29

Page 30: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

KerusakanTanaman 1

Tanaman 2

Tanaman 3

Tanaman 4

Tanaman

5

Tanaman 6

Tanaman 7

Tanaman 8

Tanaman 9

Tanaman 10

01234

Total Daun

27 29 31 24 25 22 24 22 25 21

Intensitas Penyakit

0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

Tabel 5. Data Intensitas Penyakit Pengamatan Pertama (28 hst)

Skala Kerusakan

∑ Daun Terserang

Tanaman 1

Tanaman 2

Tanaman 3

Tanaman 4

Tanaman

5

Tanaman 6

Tanaman 7

Tanaman 8

Tanaman 9

Tanaman 10

01234

Total Daun

34 36 38 32 33 31 34 30 32 39

Intensitas Penyakit

0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

Tabel 6. Data Intensitas Penyakit Pengamatan Pertama (35hst)

Skala Kerusakan

∑ Daun Terserang

Tanaman 1

Tanaman 2

Tanaman 3

Tanaman 4

Tanaman

5

Tanaman 6

Tanaman 7

Tanaman 8

Tanaman 9

Tanaman 10

01234

Total Daun

46 48 50 44 45 42 43 42 43 38

Intensitas 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 30

Page 31: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

Penyakit

Tabel 7. Data Intensitas Penyakit Pengamatan Pertama (42 hst)

Skala Kerusakan

∑ Daun Terserang

Tanaman 1

Tanaman 2

Tanaman 3

Tanaman 4

Tanaman

5

Tanaman 6

Tanaman 7

Tanaman 8

Tanaman 9

Tanaman 10

01234

Total Daun

58 59 62 56 58 54 55 53 56 52

Intensitas Penyakit

00% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 31

Page 32: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

4.2 PEMBAHASAN

4.2.1 Aspek Budidaya Pertanian

4.2.1.1Perbandingan Panjang Sulur Tanaman Ubi Jalar Tiap Varietas

Pada pengamatan data panjang sulur tanaman ubi jalar varietas Madu

Orange, antin 13 dan madu orange diambil 10 tanaman sampel dan diperoleh

hasil perhitungan pengamatan yang di ambil pada hari setelah tanam yang

berbeda tiap varietasnya. Dalam hasil data yang di peroleh mengalami

perbedaan yang cukup signifikandari data yang di dapatkan varietas senggrek

local lah yang paling panjang sulurnya, perbedaan pertumbuhan panjang

sulur ubi jalar di sebabkan beberapa faktor dari segi perawatan,perbedaan

morfologi dari setiap varietas dan pemeberian pupuk. Pengukurannya

menggunakan meteran dengan cara di ukur dari pucuk bawah dan di pilih

yang paling panjang sulurnya.

4.2.1.2 Perbandingan Jumlah Daun Tanaman Ubi Jalar Tiap Varietas

Pada data pengamatanjumlah daun tiap varietas tanaman ubi jalar

varietas Madu Orange, antin dan senggrek lokal diambil 10 tanaman sampel

dalam jangka waktu pengambilan data dari hari setelah tanam yang berbeda

dari setiap varietasnyadi dapatkan perbedaan yang cukup signifikan pada

setiap varietas.Perbedaan hal tersebut di sebabkan beberapa faktor seperti

jenis varietasnya sendiri dan perawatannya yang berbeda perlakuannya.dari

hasil pengamatan di dapatkan data jumlah daun yang terbanyak diperoleh

dari varietas senggreng local. Penghitungannya dengan cara di hitung jumlah

daun yang sudah sempurna.

4.2.1.3 Perbandingan Inisia Ubi Jalar

Pada pengamatan perbandingan inisiasi dari tiap varietas ubi jalar

kami tidak mendapatkan hasil perbandingan dari data ubi jalar tiap varietas

nya

4.2.2 Aspek Hama dan Penyakit

4.2.2.1 Keragaman Arthropoda

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 32

Page 33: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

Identifikasi arthropoda pada tanaman ubi jalar varietas Madu Orange ini ditemukan belalang yang kurang penting.Dimana tingkat seranganya tidak terlalu tinggi dan populasinya tidak terlalu banyak.

4.2.2.2 Intensitas Serangan Penyakit

Dari tiap varietas tanaman ubi jalar yang di tanam tidak di

temukan gelajala maupun tanda terserang penyakit

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 33

Page 34: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil kesimpulan analisa dan perbandingan data praktikum dapat

disimpulkan, untukparameter panjang sulur tanaman, jumlah daun tanaman ubi

jalar varietas madu orange dengan varietas antin dan senggreng local dapat terlihat

perbedaan yang signifikan dalam perolehan data pengamatannya.Dari data

pengamatan panjang sulur yang tertinggi di peroleh dari ubi jalar varietas

senggreng local.Untuk pengamatan inisiasi ubi jalar terdapat kekurangan dalam

perolehan data inisiasi ubi jalar dari tiap varietasnya.

Maka dari hasil tersebut dapat di simpulkan perbedaan perbandingan tiap

varietas madu orange, antin dan senggreng lokal ada beberapa faktor yang

mempengaruhi terjadi perbedaan yaitu perbedaan pada morfologi tumbuhannya

sendiri yang berbeda tiap varietasnya, perbedaan jenis perlakuan dalam

perawatannya dan perbedaan dalam pemeberian dosis nutrisi pupuk

5.2 Saran

Saran untuk praktikumnya untuk selanjutnya lebih fokus terhadap komoditas

yang di tanam dari awal sehingga lebih terfokus dalam pemahan terhadap

komoditasnya sendiri

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 34

Page 35: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

DAFTAR PUSTAKA

Harjadi, S.S. 1996. Pengantar Agronomi. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama.

Ginting, E., Y. Widodo, B.S. Radjit, A. Munip, N. Prasetiaswati, dan N. Saleh. 2009. Analisis Usahatani dan Kualitas Umbi Ubikayu Sistim Mukibat sebagai Bahan Baku Industri.Laporan akhir tahun.Balai Penelitian Tanaman Kacangkacangan dan Umbi-umbian.

Radjit, B.S., N.Saleh dan A.Munip, 2008. Penyediaan Bahan Baku Industry Melalui Pengaturan Waktu Tanam dan Umur Panen.Bogor :Makalah disajikan dalam Simposium Tanaman Pangan 4 di Puslit-bangtan.

Sarwono, B. 2005. Ubi Jalar: Cara Budi Daya yang Tepat, Efisien dan Ekonomis. Jakarta :Penebar swadaya

Soenarto.1987.Suatu System Budidaya Ubi Jalar ( Iphomea batatas) di Lembah Batiem Irian Jaya.Bogor :Fakultas pasca sarjana IPB.

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 35

Page 36: Laporan Besar TPT Nyaris Fix Revisi

LAMPIRAN

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN UBI JALARPage 36

Penanaman Bibit Ubi JalarPenyiraman pada tanaman ubi jalar Perhitungan panjang sulur

Perhitungan jumlah daun