41
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN 10 PENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH OLEH. : KELOMPOK IV ANGGOTA. : 1. FEFRI PERRIANTY 2. TITIANTI 3. MEGA ANANDA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2015 1

laporan biokimia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

glukosa dalam darah

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIAPERCOBAAN 10PENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH

OLEH. : KELOMPOK IV ANGGOTA. : 1. FEFRI PERRIANTY2. TITIANTI3. MEGA ANANDA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS JAMBI2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang karbohidrat merupakan salah satu zat kebutuhan pokok manusia dalam kehidupan sehari-hari. Fungsinya sebagai bahan baku atau bahan sumber energi, baik untuk mikroorganisme, tumbuhan maupun hewan. Karbohidrat adalah polisakarida aldehida. Nama karbohidrat berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan senyawa dari golongan ini mempunyai rumus empiris yang menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah karbon hidrat. Berdasarkan panjang rantainya, karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana, dimana salah satu contohnya ialah glukosa.glukosa merupakan monosakarida yang terpenting, kadang-kadang disebut gula darah (karena dijumpai dalam darah), gula anggur (karena dijumpai dalam buah anggur), atau dektrosa (karena memutar pada bidang polarisasi kanan). Binatang menyusui (mamalia) dapat mengubah sukrosa, laktosa (gula susu), maltosa dan pati menjadi glukosa, yang kemudian dapat digunakan sebagai energi oleh organisme tersebut, atau disimpan sebagai glikogen (suatu polisakarida). Berdasarkan hal di atas maka dilakukan percobaan untuk mengidentifikasi kadar glukosa dalam sampel darah .1.2 rumusan masalahAdapun rumusan masalah dari percobaan ini yaitu :1.2.1 apa yang dimaksud dengan glukosa?1.2.2 bagaimana cara menentukan kadar glukosa dalam darah?1.2.3 bagaimana hasil reduksi ion kupri oleh glukosa dalam suasana basa?1.2.4 instrumen apa yang digunakan dalam menentukan kadar glukosa dalam darah? 1.2.5 apa akibat dari kelebihan kadar gula dalam darah?1.3 hipotesis percobaanAdapun hipotesis dari percobaan ini yaitu :1.3.1 glukosa adalah karbohidrat terpenting dalam kaitannya dengan penyediaan energi di dalam tubuh1.3.2 cara menentukan kadar glukosa dalam darah dengan cara mengukur panjang gelombang glukosa dengan alat potoelektrik kolorimeter1.3.3 hasil reduksi ion kupri oleh glukosa dalam suasana basa menghasilkan warna biru1.3.4 alat yang digunakan untuk menentukan kadar glukosa dalam darang yaitu potoelektrik kolorimeter1.3.5 akibat dari kelebihan kadar gula dalam darah yaitu diabetes1.4 tujuan percobaan Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu :1.4.1 untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan glukosa1.4.2 untuk mengetahui cara menentukan kadar glukosa dalam darah1.4.3 untuk mengetahui hasil reduksi ion kupri oleh glukosa dalam suasana basa1.4.4 untuk mengetahui instrumen yang digunakan dalam menentukan kadar glukosa dalam darah1.4.5 untuk mengetahui akibat dari kelebihan kadar gula dalam darah 1.5 manfaat percobaan1.5.1 manfaat bagi mahasiswa 1. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan glukosa2. Mahasiswa dapat mengetahui cara menentukan kadar glukosa dalam darah3. Mahasiswa dapat mengetahui hasil reduksi ion kupri oleh glukosa dalam suasana basa4. Mahasiswa dapat mengetahui instrumen yang digunakan dalam menentukan kadar glukosa dalam darah5. Mahasiswa dapat mengetahui akibat dari kelebihan kadar gula dalam darah1.5.2 Manfaat bagi dosen 1. Dosen dapat melihat kemampuan siswa dalam melakukan percobaan-percobaan dalam biokimia2. Dosen dapat meningkatkan kualitas pembelajaran 3. Dosen dapat memperoleh referensi dari hasil kerja atau percobaan mahasiswanya 1.5.3 manfaat bagi masyarakata. Masyarakat dapat mengetahui pentingnya menjaga kadar glukosa tubuh b. Masyarakat dapat mengetahui bagaimana kadar normal dan tidak normal glukosa sebaiknya didalam tubuh 1.5.4 Manfaat ilmu pengetahuana. Dengan melakukan praktikum, terkadang kita akan menemukan hal-hal baru, sehingga ini sangat membantu dalam memajukan ilmu pengetahuan.b. Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah adac. Dapat digunakan sebagai referensi untuk melakukan penelitian atau percobaan lainnya atau sejenisnya1.5.5 Manfaat bagi program studi pendidikan kimia a. Sebagai referensi untuk dapat menjadi acuan pengembangan sistem pembelajaran di prodi kimia a. Sebagai salah satu wahana untuk dapat meningkatkan dan menjaga akreditasi prodi kimia

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi glukosaPoedjaji, Anna Glukosa adalah salah satu monosakarida sederhana yang mempunyai rumus molekul C6H12O6. Kata glukosa diambil dari bahasa Yunani yaitu glukus () yang berarti manis, karena memang nyata bahwa glukosa mempunyai rasa manis. Nama lain dari glukosa antara lain dekstrosa, D-glukosa, atau gula buah karena glukosa banyak terdapat pada buah-buahan. Glukosa merupakan suatu aldoheksosa yang mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan (Poedjaji, Anna.1994)

Dalam biologi, glukosa memegang pernan yang sangat penting, antara lain sebagai sumber energi dan intermediet metabolisme. Glukosa merupakan salah satu produk fotosintesis dan merupakan bahan bakar respirasi seluler. Glukosa berada dalam beberapa struktur yang dapat dibagi menjadi dua stereoisomer.

2.1.1 Struktur Glukosa

Glukosa adalah monosakarida dengan rumus C6H12O6 atau H-(C=O)-(CHOH)5-H, dengan lima gugus hidroksi tersusun spesifik pada enam atom karbon. 2.1.2 Glukosa rantai terbuka Glukosa rantai terbuka mempunyai enam rantai karbon, dari C1 sampai C6. Pada C1 terdapat gugus fungsi aldehida, sedangkan C yang lain mengikat gugus hidroksi dan atom hidrogen. Gugus hidroksi pada C2, C4, dan C5 harus berada di sebelah kanan, sedangkan gugus hidroksi pada C3 harus di sebelah kiri. Penyusunan struktur gloksa yang demikian dinamakan proyeksi Fischer .(Fessenden. 1982)

2.1.3 Pembentukan cincin Dalam larutan, glukosa rantai terbuka berada dalam kesetimbangan dengan beberapa isomer siklis. Siklisasi glukosa diakibatkan adanya reaksi antara gugus aldehida -(C=O)H pada C1 dengan gugus hidroksi -OH pada C4 atau C5, membentuk hemiasetal -C(OH)H-O-. Glukosa rantai tertutup (siklis) digambarkan dengan proyeksi Haworth. D-glukosa mempunyai empat macam isomer siklis, yaitu -D-glukopiranosa, -D-glukopiranosa, -D-glukofuranosa, and -D-glukofuranosa yang kesemuanya merupakan senyawa kiral. (Montgomery.1913)

2.2 Klasifikasi Glukosa2.2.1 Dekstrosa:( Istilah bahasa Inggris untukglukosa.)gula yang terdapat pada berbagai tanaman, juga dalam darah. Sumber energi yang utama bagi tubuh. Kurang manis dibandingkansakarosa.2.2.2 Fruktosapadanan kata levulosa, gula buah): gula yang agak manis (1,7 kali lebih manis dari gula biasa) umumnya didapat dari buah-buahan danmadu.2.2.3 Laktosagula yang terdapat pada susu, suatu kombinasi darigalaktosadanglukosa.2.2.4 Maltosa(padanan kata gula malt) : gula yang terdapat pada malt dan bir.2.2.5 Sakarosa(padanan kata sukrosa, gula meja, gula kristal): nama kimia resmi dari jenis utama gula dan gula ini terutama digunakan dalam berbagai produk maupun di rumah tangga. (Harjana, Dadan. 2013)2.3 Sifat fisik dan kimia glukosaGlukosa (C6H12O6,berat molekul180.18) adalahheksosamonosakarida yang mengandung enamatomkarbon. Glukosa merupakanaldehida(mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satuoksigennyamembentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untukaldosaberkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus sampinghidroksildan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% padapH7.Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalambiologi. Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain sepertifruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa dapat dibentuk dariformaldehidapada keadaanabiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi sistembiokimiaprimitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugusaminosuatuprotein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak fungsi berbagaienzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada dalamisomersiklik yang kurang reaktif. Meski begitu, komplikasi akut sepertidiabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal (peripheral neuropathy), kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi protein.2.4 Sumber Glukosa :

2.4.1 Fruktosa(padanan kata levulosa, gula buah): gula yang agak manis (1,7 kali lebih manis dari gula biasa) umumnya didapat dari buah-buahan danmadu.2.4.2 Galaktosa:suatu gula yang tidak umum dijumpai dalam makanan, kecuali sebagai bagian dari jenis gula yang lain, seperti laktosa (gula susu) dan raffinosa (gula dalam kacang-kacangan). Seringkali merupakan bagian dari komponen dinding sel tanaman.2.4.3 Glukosa(padanan kata dekstrosa): gula yang terdapat pada berbagai tanaman, juga dalam darah. 2.4.4 Gula:umumnya digunakan sebagai padanan kata untuksakarosa. Secara kimiawi gula identik dengan karbohidrat.(anonim )

2.5 Manfaat Glukosa 2.5.1 Peran dalam metabolismeKarbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4kalori(17kilojoule)energi panganpergram. Pemecahan karbohidrat (misalnyapati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melaluiglikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energisel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksiproteindan dalam metabolismelipid. Karena padasistem saraf pusattidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosaGlukosa merupakan salah satu senyawa organik yang mempunyai banyak manfaat. Glukosa diserap ke dalamperedaran darahmelaluisaluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakarsel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati danotot, yang menyimpannya sebagaiglikogen("pati hewan") dansel lemak, yang menyimpannya sebagailemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernah secara langsung dikonversi menjadi glukosa.Fruktosadangalaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.2.5.2. Sumber energi Glukosa merupakan suatu bahan bakar pada sebagian besar makhluk hidup. Penggunaan glukosa antara lain adalah sebagai respirasi aerobik, respirasi anaerobik, atau fermentasi. Glukosa adalah bahan bakar utama manusia. Melalui respirasi aerob, dalam satu gram glukosa mengandung sekitar 3,75 kkal (16 kilo Joule) energi. Pemecahan karbohidrat menghasilkan monosakarida dan disakarida, dengan hasil yang paling banyak adalah glukosa. Melalui glikolisis dan siklus asam sitrat, glukosa dioksidasi membentuk CO2 dan air, menghasilkan sumber energi dalam bentuk ATP. Glukosa merupakan sumber energi utama untuk otak. Kadar glukosa yang rendah akan mengakibatkan efek tertentu. (lehninger.1984)

2.5.3 Analit dalam tes darah Glukosa merupakan analit yang diukur pada sampel darah. Darah manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentrasi tetap yaitu antara 70-100 mg tiap 100 mL darah. Glukosa dalam darah dapat bertambah setelah memakan makanan berkarbohidrat. Namun 2 jam setelah itu, jumlah glukosa akan kembali pada keadaan semula. Pada penderita diabetes mellitus atau kencing manis, jumlah glukosa darah lebih besar dari 130 mg per 100 mL darah.Glukosa diserap ke dalamperedaran darahmelaluisaluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakarsel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati danotot, yang menyimpannya sebagaiglikogen("pati hewan") dansel lemak, yang menyimpannya sebagailemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernah secara langsung dikonversi menjadi glukosa.Fruktosadangalaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.2.6 Bahaya Kelebihan dan Kekurangan glukosaGula DarahGula darah merupakan istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa yang ada di dalam darah. Glukosa dibentuk dari senyawa-senyawa glukogenik yang mengalami glukogenesis. Glukoneogenesis memenuhi kebutuhan akan glukosa pada saat karbohidrat tidak tersedia dalam jumlah yang cukup dalam makanan. Pasokan glukosa yang terus menerus diperlukan sebagai sumber energy, khususnya bagi sistem saraf dan eritrosit. Glukosa juga diperlukan di dalam jaringan adipose sebagai sumber gliseralida-gliserol dan glukosa juga mempunyai peran dalam mempertahankan kadar intermediet pada siklus asam sitrat di seluruh jaringan tubuh. Glukosa juga merupakan satu-satunya bahan bakar yang memasok energi bagi otot rangka pada keadaan anaerob (Murray 2006).Proses mempertahankan kadar glukosa yang stabil di dalam darah merupakan salah satu mekanisme hemeostatis dan juga menjadi salah satu mekanisme di hepar, jaringan ekstrahepatik, serta beberapa hormon. Hormon yang mengatur kadar glukosa darah ialah insulin dan glukagon. Insulin merupakan suatu hormon anabolik yang merangsang sintesis komponen makromolekuler sel dan mengakibatkan terjadinya pengimpanan glukosa. Glukagon merupakan suatu katabolik yang membatasi sintesis makromolekuler dan menyebabkan terjadinya pengeluaran glukosa yang disimpan (Wirahadikusumah 1985). Peningkatan glukosa dalam sirkulasi mengakibatkan peningkatan konsentrasi glukosa dalam sirkulasi mengakibatkan peningkatan sekresi insulin serta pengurangan glukagon dan sebaliknya (Winarno 1984).Diabetes melitusDiabetes melitus merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh gagalnya pengaturan gula darah. Diabetes melitus merupakan penyakit kronik yang disebabkan oleh ketidakmampuan organ pankreas untuk memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup, tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang telah dihasilkan oleh pankreas secara efektif, ataupun dapat disebabkan oleh gabungan dari kedua hal tersebut. Penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol akan terjadi peningkatan kadar glukosa darah yang disebut hiperglikemia. Hiperglikemia yang berlangsung dalam waktu lama akan menyebabkan kerusakan serius pada sistem tubuh, terutama pada saraf dan pembuluh darah (Dawn 2000).

Tipe diabetes melitus (DM) secara umum terbagi menjadi tiga jenis di antaranya DM tipe 1, DM tipe 2, dan diabetes gestasional. DM tipe 1 disebabkan oleh kurangnya produksi insulin oleh pankreas. DM tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin sehingga penggunaan insulin oleh tubuh menjadi tidak efektif. Diabetes gestasional merupakan hiperglikemia yang pertama kali ditemukan saat kehamilan. Keadaan yang mana kadar glukosa darah yang lebih tinggi dari nilai normal, namun belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebgai diabetes melitus disebut dengan pradiabetes. Toleransi glukosa terganggu (TGT) dan glukosa darah puasa terganggu (GDPT) termasuk dalam keadaan pradiabetes. Keadaan pradiabetes ini akan meningkatkan risiko seseorang untuk menderita DM tipe 2, penyakit jantung atau stroke (Nogrady 1992).Karbohidrat dicerna menjadi glukosa sehingga kadar glukosa darah meningkat. Insulin berperan dalam menjaga kadar glukosa darah tetap normal dengan cara mentransfer glukosa darah ke dalam sel-sel yang membutuhkan. glukosa darah tidak dapat digunakan secara langsung menjadi energi, tetapi harus ditransfer terlebih dahulu ke dalam sel. Glukosa di dalam sel dapat diubah menjadi energi melalui proses oksidasi (respirasi) yang dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3 Proses oksidasi glukosa menjadi energi di dalam selJika tidak segera diubah menjadi energi, glukosa darah akan diubah menjadi glikogen dan lemak untuk disimpan sebagai energi cadangan. Proses pencernaan karbohidrat pada kondisi terkena DM dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4 Skema perjalanan karbohidrat kondisi DMKadar gula darah normal di dalam tubuh manusia berkisar antara 70 hingga 120 mg/dL sebelum makan dan setelah makan berada di kisaran di bawah 140 mg/dL.Beragamnya kisaran gula darah normal dipengaruhi oleh usia, genetis, dan perbedaan pola makan. Gula darah meningkat setelah mengkonsumsi makanan ataupun minuman yang bukan air mineral. Kadar glukosa yang tinggi disebut dengan hiperglikemia. Apabila kadar glukosa yang diperoleh sangat tinggi jauh dari normal merupakan tanda dari penyakit diabetes melitus. Gula darah yang tinggi lambat laun dapat merusak mata, saraf, ginjal, atau jantung. Kadar yang tinggi ini dapat disebabkan oleh efek samping protease inhibitor (PI). Kadar gula darah yang sangat rendah dari normal disebut dengan hipoglikemia yang dapat menyebabkan kelelahan hingga hilang kesadaran.(winarno .1984) (Ratnayani),Hiperglikemia timbul karena penyerapan glukosa ke dalam sel terhambat serta metabolismenya terganggu. Kira-kira 50% glukosa pada keadaan normal yang masuk ke dalam tubuh mengalami metabolisme sempurna manjadi CO2 dan H2O pada jaringan adiposa melalui proses glikolisis, 15% menjadi glukagon pada jaringan hepar melalui proses glikogenesis dan kira-kira 30-40% diubah menjadi lemak pada jaringan adiposa. Proses pencernaan karbohidrat pada kondisi normal dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2 Skema pencernaan karbohidrat secara normal.

2.7 Penentuan kadar glukosa dalam darah2.7.1 Metode kimiaSebagian besar pengukuran dengan metode kimia yang didasarkan atas kemampuan reduksi sudah jarang dipakai karena spesifitas pemeriksaan kurng tinggi.Prinsip pemeriksaan yaitu proses kondensasi glukosa dengan akromatik amin dan asam asetat glasial pada suasana panas,sehingga terbentuk senyawa berwarna hijau kemudian diukur secara fotometri ( departemen kesehatan RI,2005)Beberapa kelemahan atau kekurangan dari metode kimia adalah memerlukan langkah pemeriksaan yang panjang dengan pemanasan,sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan besar bila dibandingkan dengan metode enzimatik.selain iti,reagen-reagen pada metode kimiawi ini bersifat korosif pada alat laboratorium.dan gula selain glukosa dapat terukur kadarnya sehingga menyebabkan hasil tinggi palsu.2.7.2 Metode enzimatikMetode enzimatik pada pemeriksaan gula darah memberikan hasil dengan spesifitas yang tinggi,karena hanya glukosa yang akan diukur.cara ini adalah cara yang digunakan untuk menentukan nilai batas.ada macam metode enzimatik yang digunakan yaitu glucose oxidase dan metode hexokinase( departemen kesehatan RI.2005)2.7.3 Dengan cara kromatografiPenentuan kadar glukosa dan fruktosa dengan kromatografi ini juga harus mempertimbangkan berbagai hal antara lain pemilihan detektor,kolom,pemilihan eluen,laju alir eluen serta suhu kolom. Ini disebabkan karena hal-hal tersebut dapat mempengaruhi resolusi dari tiap-tiap komponen.bila dua puncak kromatogram dari 2 komponen terpisah sempurna maka dikatakan resolusi 2 komponen sempurna. Pemisahan masing-masing komponen dengan menggunakan alat KCKT harus dilakukan pada kondisi optimum.Pemisahan yang baik adalah bila kromatogram masing-masing komponen tidak saling tumpang tindih. (ratnayani.2008)

BAB IIIMETODOLOGI3.1 waktu dan tempat percobaan Percobaan yang berjudul uji kadar glukosa dalam darah ini dilakukan oleh praktikan secara berkelompok yaitu dilaboratorium fakultas sains dan teknologi universitas jambi pada hari rabu 26 mei 2015 3.2 Alat dan bahan 3.2.1 Alat spektrofotometer uv-vis pipet tetes gelas ukur alat sentrifus

3.2.2 Bahan 1. aquades2. darah tikus3. zn(SO4)2 5% 4. reagen molibdenat5. standar glukosa6. larutan Ba(OH)2 0,3 N

3.3 prosedur percobaan

BAB 1VHASIL DAN PEMBAHASAN4.1 HASILNOPERLAKUANHASIL

1.Darah + 1,9 ml aquadest + 30 tetes Ba(OH)2 + ZnSO4

Warnanya berubah menjadi warna coklat

2.Campuran tersebut disentrifugeTerdapat 2 lapisan:1. Endapan (dibagian bawah) berwarna coklat2. Filtrat (dibagian atas) berwarna bening

4.2 PEMBAHASAN Glukosa adalah salah satu jenis karbohidrat paling sederhana dan merupakan monosakarida . Glukosa merupakan molekul paling penting dibutuhkan mahluk hidup karena berfungsi sebagai sumber energy utama untuk membentuk ATP melalui serangkaian proses yang disebut metabolisme. Didalam darah glukosa dapat diperoleh dari makanan ataupun dari perombakan lipid didalam tubuh. Tetapi yang paling utama berasal dari makanan yang banyak mengandung karbohidrat seperti ubi, beras, jagung, roti dan sebagainya. Apabila kadar glukosa yang diperoleh sangat tinggi jauh dari normal merupakan tanda dari penyakit diabetes melitus. Gula darah yang tinggi lambat laun dapat merusak mata, saraf, ginjal, atau jantung. Kadar gula darah yang sangat rendah dari normal disebut dengan hipoglikemia yang dapat menyebabkan kelelahan hingga hilang kesadaran. Karbohidrat yang masuk kedalam tubuh dalam bentuk polisakarida dan kemudian dipecah menjadi disakarida dan monosakarida. Struktur glukosa adalah :

Gambar : struktur glukosaApabila kadar gula darah naik, maka insulin akan disekresikan, setelah itu hepar akan terangsang dan menyebabkan terjadinya penyimpanan glukosa oleh sebagai glikogen di hati, apabila kelebihan maka akan disimpan dalam bentuk lemak. Begitu pula sebaliknya, apabila kadar gula dalam darah turun maka glukagon akan disekresikan, lalu tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik dengan meningkatkan kadar gula darah dengan pembongkaran glikogen, pembongkaran lemak (glikogenolisis) dan seluruh sel yang memerlukan glukosa dipaksa untuk menghemat pemakaian glukosa. Seseorang yang mengalami hipoglikemia ini untuk mencukupi kadar gula darah agar kembali ke normal, maka apabila glukosa tidak mencukupi, tubuh akan merubah glikogen menjadi glukosa. Proses ini disebut glukoneogenesis, yaitu pembentukan glukosa dari bahan bukan karbohidrat. Apabila simpanan glikogen otot habis, maka tubuh akan menggunakan lemak dengan cara membongkanya. Proses ini terjadi di hati. Apabila pembongkaran ini terjadi dengan proses anaerob, asam laktat akan terbentuk secara otomatis. Penumpukan asam laktat yang berlebihan, maka akan menyebabkan tubuh menjadi asam, hal ini bisa menyebabkan terjadinya ketoasidosis. Ketoasidosis yang berkelanjutan maka akan berakhir dengan shock, dan akhirnya koma, lalu terjadilah kematian. Setelah semua lemak terbongkar dan itu tidak cukup untuk menyediakan glukosa bagi tubuh, maka yang selanjutnya terjadi adalah pembongkaran proteinDarah manusia normalnya mengandun 90-120 mmhg / 100 ml. Sehingga apabila berlebih disebut hiperglikemia dan apabila kekurangan disebut hipoglikemia. Untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah maka dilakukan serangkaian aktivitas yaitu dengan penyiapan sampel hingga pengukuran dengan spektrofotometer. Didalam percobaan ini digunakan darah tikus sebagai sampel. Diambil 2 tetes darah tikus encer yang kemudian dimasukkan ketabung reaksi yang berisi 1,9 ml air . Terlihat air didalam tabung reaksi menjadi berwwarna kemerah-merahan. Darah yang dicampurkan dengan aquades ini berfungsi untuk membuat darah menjadi encer sehingga albumin dapat larut oleh akuades dan agak memisah dari darah yang mengandung glukosa. Albumin ini adalah protein didalam darah dapat larut didalam air dan dapat terkoagulasi. Kemudian ditambahkan Ba(OH)2 0,3 N sebanyak 1,5 ml kemudian diamati telihat tebentuk wana kuning kehijauan . Dimana lapisan yang langsung terkenai tetesan terlihat lebih dominan berwarna. Kemudian ditambahkam 1,5 ml Zn (SO4)2 5 % . Terlihat keruh dan terjadi penggumpalan. Penggumpalan ini terjadi karena Zn2+ tereduksi membentuk kompleks dengan albumin menjadi Zn. Sehingga terbentuk gumpalan yang kemudian dapat mengendap. Akibat penambahan ini adalah albumin didalam darah. Sehingga untuk memisahkan gumpalan dan cairan dilakukan dengan sentrifus selama lebih kurang 20 menit. Setelah itu diperoeh endapan putih dan larutan yang berwarna bening. Pada larutan yang berwarna bening inilah terdapat glukosa. Kemudian didekantasi dan diambil fitrat bening kekuningan. Pada percobaan yang dilakukan praktikan hanya sampai pada tahap ini. Kemudian selebihnya dicari dengan menggunakan literatur . Kemudian berdasarkan percobaan yang pernah dilakukan untuk langkah selanjutnya dlakukan penambahan reagen argenomolibdat yang membuat larutan menjadi berwarna biru. Dan semakin jernih sesuai dengan konsentrasinya yang lebih tinggi semakin biru . Larutan diaduk hingga rata. Kemudian dilakukan langkah selanjutnya yaitu pengujian dengan pemakaian spektrofotometer. Yaitu alat untuk melihat karakteristik senyawa berdasarkan interaksi cahaya dengan materi. Dalam hal ini dapat digunakan spektrofotometer uv-vis berdasarkan adsorbansi materi terhadap cahaya dengan rentang panjang gelombang uv-visible . Panjang gelombang yang dipakai adaah 660 nm. . Untuk memperoleh grafik adsorbansi digunakan glukosa dengan berbagai konsentrasi yaitu 0,1 mg/L 0,5 mg/L. Dan dengan adsorbansi -0.62, 9.012, 0.08 , 0.19, dan 0.22. Dan adsorbansi larutan standar glukosa adalah -0,124. Sehingga diperoleh grafik sebagai berikut :

Grafik 1. Hubungan konsentrasi dan konsentrasi larutan standar glukosa

BAB VPENUTUP5.1 Kesimpulan 1. Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena dapat memudar cahaya terpolarisasi ke arah kanan.2. Fungsi penambahan Ba(OH)2 pada percobaan ini adalah sebagai pemberi suasana basa dan juga mengendapkan ion-ion besi dalam darah.3. Fungsi penambahan ZnSO4 adalah untuk mengendapkan dan mendenaturasi protein secara sempurna karena berat jenis protein yang lain besar dari berat jenis glukosa yang akan dianalisis.4. Hasil reduksi ion kupri oleh sakar (glukosa) dalam suasana basa dengan arsenomonolibdat memberikan warna biru (molybdenium blue) yang kekuatan intensitasnya sesuai dengan konsentrasi glukosa.5. Konsentrasi glukosa dalam darah dapat ditentukan dengan hukum Lambert-Beer, yaitu:A= K x C x Idimana : A = absorbansiK = koefisien ekstingsi molar larutanI = tebal kuvetC = konsentrasi sampel5.2 Saran Praktikum uji glukosa dalam darah ini sangat menarik sehingga sangat membuat mahasiswa penasaran tentang kadar glukosa dalam darah. Namun sebaiknya praktikan mencoba menggunakan darah manusia. sehingga dapat diketahui kadarnya

DAFTAR PUSTAKADawn BM. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar: Dasar-Dasar Kimiawi dan Biologis Biokimia. Jakarta: EGC.Lehninger.1984.Dasar-dasar Biokimia.jakarta:ErlanggaMontgomery, R., Dryer, L.R., Conway, T.W., Spector, A.A. 1993. Biokimia Edisi Keempat. Gadjah Mada University Press, YogyakartaMurray RK, DK Granner, VW Rodwell. 2006. Harpers Illustrated Biochemistry . Amerika: The Mc Graw-Hill Companies, Inc. Ed. ke-27.Nogrady T. 1992. Kimia Medisinal. Jilid ke-2. Bandung: ITB Press.Poedjiadi A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press.Winarno FG. 1984. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Wirahadikusumah M. 1985. Biokomia: Metabolisme Energi, Karbohidrat, dan L pid. Bandung: ITB Press.Ratnayani, K.N.M.A., Adhi Dwi, S., dan Gita Dewi G.A.M.A.S. Penentuan Kadar Glukosa dan Fruktosa Pada Madu Randu Dan Madu Kelengkeng Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

LAMPIRAN 1Hasil percobaan 1. Darah dicampur air 2. Filtrat darah dicampur ZnSO43. Filtar darah disentrifus

4. Terbentuk 2 lapisan setelah disentrifus

LAMPIRAN 2Pertanyaan pasca praktikum1. Hitunglah kadar sakar darah mg dakar/ 100 ml darah atau mg %.Jawab:Dari persamaan regresi yang didapatkanY = 0,0515X + 0,019dengan Y dimisalkan nilai absorbansi sampel = 0,1101, sehingga Y = 0,515X + 0,0190,1101 = 0,515X + 0,0190,515X = 0,1101 0,0190,515X = 0,0911 X = 0,1765Jadi kadar sakar glukosa darah sampel adalah sebesar 0,1765 mg/ml.

29