13
LAPORAN BIOLOGI ACARA IV SISTEM RESPIRASI Nama : Tiofani Indraswari Nim : 120210101050 !"as : B PROGRAM ST#$I PEN$I$IAN MATEMATIA %#R#SAN PEN$I$IAN MIPA &A#LTAS EG#R#AN $AN ILM# PEN$I$IAN #NIVERSITAS %EMBER S!m!s'!r G!na( 2012)201*

LAPORAN BIOLOGI ACARA 4 VANIE.docx

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN BIOLOGIACARA IVSISTEM RESPIRASI

Nama: Tiofani IndraswariNim: 120210101050Kelas: B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAJURUSAN PENDIDIKAN MIPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS JEMBERSemester Genap 2012-2013

LAPORANACARA IV1. Judul: Sistem Respirasi2. Tujuan: Mengetahui kapasitas vital paru-paru pada manusia3. Dasar Teori Pernapasan atau respirasi merupakan serangkaian langkah proses pengambilan oksigen dan pengeluaran sisa berupa karbondioksida dan uap air. Oksigen diperlukan oleh seluruhsel-sel tubuh dalam reaksi biokimia (oksidasibiologi) untuk menghasilkan energi berupa ATP (adenosin tri phosphat). Reaksi tersebut menghasilkan zat sisa berupa karbondioksida dan uap air yang kemudian dihembuskan keluar (Isahi, 2012).Secara khusus organ respirasi merupakan media pertukaran O2 dan CO2 dari dalam dan luar tubuh. Organ ini pada ujungnya merupakan suatu bentuk membran yang sangat tipis, sehingga memungkinkan proses difusi antara lingkungan luar dengan dalam tubuh.Sistem respirasi pada mamalia terdiri atas bagian saluran udara dan bagian pernapasan. Bagian saluran udara terdiri atas rongga mulut, faring, larink, trakea, bronkus, dan bronkiolus. Sedang bagian pernapasan terdiri atas bronkioli respiratori, duktu alveoli dan alveoli.Pada manusia,efisiensi pertukaran hawa di dalam paru-paru meningkat oleh karena adanya diafragma. Diafragma adalah sekat berotot berbentuk kubah, membagi rongga badan menjadi dua bagian ialah rongga perut (abdomen) yang mengandung jerohan lambung, usus dan sebagainya dan rongga dada (toraks) yang mengandung jantung dan paru-paru (Kimball,1983:466).Jalan napas pada saat respirasi Trakea dan bronkus utama memiliki kartilago berbentuk U yang dihubungkan oleh otot polos di bagian posterior. Bronkus lobaris menyuplai tiga lobus paru kanan dan dua lobus paru kiri serta bercabang menjadi bronkus segmental. Area potongan melintang total pada setiap generasi di sini minimum, dimana setelahnya area bertambah secara cepat, karena peningkatan jumlah area melebihi penurunan ukurannya. Bronkus kecil dengan diameter terkecil sebesar 1 mm. Bronkus lobaris, bronkus segmental, dan bronkus kecil ditunjang oleh lempeng kartilago iregular, dengan otot polos bronkus yang membentuk pita heliks. Bronkiolus dimulai dari sekitar Bronkus utama dan bronkus, dan mulai dari titik ini tidak ada kartilago. Jalan napas tersebut melekat dalam jaringan paru, yang menahannya agar tetap terbuka seperti tali penahan kemah. Bronkiolus terminal bercabang menjadi bronkiolus respiratorius, bronkilus pertaman yang memliki alveoli pada dindingnya. Bronkiolus respiratorius kemudian bercabang menjadi duktus alveolaris dan sakus alveolaris, yang seluruh dindingnya terdiri dari alveoli.Bronkus dan jalan napas sampai bronkiolus terminal mendapatkan nutrisi dari arteri bronkialis yang berasal dari aorta desendens. Bronkiolus respiratorius, duktus dan sakus alveolaris disuplai oleh sirkulasi pulmonal.Jalan napas dari trakea sampai bronkiolus respiratorius dilapisi oleh sel epitel kolumnar bersilia. Sel goblet dan kelenjar submukosa menyekresi mukus. Gerakan sinkron silia menggerakkan mukus dan debris terkait ke dalam mulut (bersihan mukosilier). Sel epitel yang membentuk dinding alveoli dan duktus alveolaris tidak bersilia, dan sebagian besar merupakan pneumosit alveolar tipe I yang sangat tipis (sel-sel alveolar; epitel skuamosa). Sel-sel tersebut membentuk permukaan pertukaran gas dengan endotel kapiler (membran alveolar-kapiler). Beberapa pneumosit tipe II menyekresi surfaktan yang mengurangi tegangan permukaan dan mencegah terjadinya kolaps alveolar (Ward,2006:11).1.Pertukaran OksigenKebutuhan oksigen setiap individu berbeda-beda tergantung pada umur, aktivitas, berat badan, jenis kelamin dan jumlah makanan yang dikonsumsi.Dalam keadaan biasa jumlah oksigen yang dibutuhkan sebanyak 300 ml perhari per individu. Sebagian besar oksigen diangkut oleh hemoglobin dengan reaksi sebagai berikut:Hb4 + 4 O2 -----> 4 HbO2Proses pengikatan dan pelepasan oksigen dipengaruhi oleh tekanan oksigen, kadar oksigen, kadar carbondioksida dan kadar oksigen dan karbondioksida di jaringan tubuh.Penjelasan dari segi tekanan dapat dijelaskan sebagai berikut:Tekanan oksigen di udara sama dengan tekanan oksigen dalam alveolus. Tekanan oksigen di arteri 100 mmHg, tekanan oksigen di jaringan 0 - 40 mmHg, tekanan oksigen di vena 40 mmHg. Jadi tekanan oksigen di udara luar = tekanan oksigen di alveolus. Tekanan udara di alveolus lebih besar dibandingkan tekanan oksigen di arteri. Tekanan oksigen di arteri lebih besar dari tekanan oksigen di jaringan.Setiap 100 cc darah di arteri mampu mengangkut 19 cc O2.Setelah sampai di vena setiap 100 cc darah masih mengandung O2 sebanyak 12 cc Jadi volume O2 yang tertinggal di jaringan adalah 7 cc. Maka dapat di simpulkan bahwa Jika volume darah ada 5 liter, atau 5000 liter, maka volume O2 yang sampai ke jaringan sekali beredar adalah: 5000 / 100 x 7 cc = 50 x 7 = 350 cc2.Pertukaran KarbondioksidaPertukaran CO2 di jaringan tubuh = 60 mmHg P. CO2 di vena = 47 mmHg P. CO2 di alveolus atau luar tubuh = 35 mmHg.Pengangkutan CO2 oleh darah dilakukan 3 cara yaitu:a.Oleh plasma darah.CO2 + H2O H2CO3 Pengangkutan ini dibantu enzim karbonat anhidrase jumlah CO2 yang dapat diangkut sebanyak 5 %.b.Oleh Hemoglobin.CO2 + Hb -----> HbCO2 (Karbominohemoglobin)c. Pertukaran klorida.CO2 + H2O -------> HCO3H2CO3 -------> H+ dan HCO3H+ di ikat Hb, krn bersifat racun dalam sel.HCO3 --------> ke plasma darah.HCO3 ---------> diganti oleh Cl-(Saktiyono,2006:54)Secara konvensional, volume terdiri dari dua atau lebih volume yang dikenal sebagai kapasitas, sedangkan yang tidak dapat dibagi dikenal sebagai volume. Volume yang dihirup atau dikeluarkan dikenal sebagai volume tidal dan jejak memperlihatkan beberapa volume tidal beristirahat, yang biasanya sekitar 500 mL. Untuk napas keempat, pasien bernapas ke dalam dan ke luar sekuat mungkin. Volume tidal maksimum tersebut adalah kapasitas vital (=VT + IRV + ERV). Pada akhir inspirasi tenang normal, pasien dapat bernapas lebih dan keadaan tersebut adalah volume cadangan inspirasi (1500 mL ). Demikian pula, volume yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi normal adalah volume cadangan ekspirasi (1500 mL). Pada akhir keluarnya napas maksimal, volume yang ada dalam paru adalah volume residual (1000 mL). Kapasitas residual fungsional dan kapasitas paru total masing-masing adalah volume di dalam paru pada akhir ekspirasi normal dan setelah suatu tarikan napas maksimal. Sehingga kapasitas total (KT) atau volume total udara yang dapat tertampung di dalam paru-paru (KT = KV + VR) (Ward,2006:15)Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan:1. UsiaBalita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakin bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun2. Jenis kelaminLaki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan3. Suhu tubuhSemakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat.4. Posisi tubuh Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.5.AktivitasSemakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat.

4. Metode Penelitian: Alat dan Bahan:1. Alat: Bak besar Botol besar bervolume 5 liter Pipa plastic (selang) Timbangan beratbadan Alat ukur (mit line)2. Bahan: Air secukupnya

CARA KERJA

5. Hasil PengamatanKel.P/LUmurTinggi (cm)Berat (kg)Lingkar Dada (cm)Kapasitas Vital

Diam (ml)Lari (ml)

IL19167558635003625

IIP18157,545,57925002750

IIIL19164658735003750

IVL19167,5558637503875

VL19171578437504000

VIL19157,5407530003250

6. PembahasanPada praktikum kali ini membahas tentang sistem respirasi pada manusia. Tujuannya adalah untuk mengetahui kapasitas vital manusia. Volume udara pernapasan pada manusia itu bervariasi. Ada volume tidal, volume cadangan isnpirasi atau volume komplemen, volume cadangan ekspirasi atau volume suplemen, volume residu, kapasitas vital, dan kapasitas total . Volume tidal adalah volume udara yang keluar masuk paru-paru sebagai akibat aktivitas pernapasan biasa atau volume yang dihirup atau dikeluarkan. Volume cadangan inspirasi atau volume komplemen adalah volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal ke dalam paru-paru setelah inspirasi biasa. Volume cadangan ekspirasi atau volume suplemen adalah volume udara yang masih dapat dihembuskan secara maksimal dari dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi biasa. Volume residu adalah volume udara yang selalu tersisa di dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi sekuat-kuatnya. Kapasitas vital adalah volume udara yang dapat dihembuskan sekuat-kuatnya setelah melakukan inspirasi sekuat-kuatnya. Kapasitas dapat dihitung dengan rumus (KV = VT + VK + VS). Maksudnya kapasitas vital sama dengan volume tidal ditambah volume komplemen (volume cadangan inspirasi) ditambah volume suplemen (volume cadangan ekspirasi). Kapasitas total adalah volume total udara yang dapat tertampung di dalam paru-paru. Kapasitas total dapat dicari dengan menggunakan rumus (KT = KV + VR). Maksudnya kapasitas total sama dengan kapasitas vital ditambah volume residu. Pengamatan kali ini dilakukan oleh 6 orang, 5 laki-laki dan 1 perempuan. Pengamatan dilakukan dengan cara diambil data kapasitas vital paru-parunya sebelum dan setelah beraktivitas. Aktivitas yang dilakukan oleh keenam praktikan adalah berlari. Pengamatan dilakukan dengan cara menyiapkan botol besar yang dibalik didalam bak besar berisi air, kemudian dipasangkan pipa plastik. Lalu menyuruh praktikan menarik napas sedalam-dalamnya dan menghembuskan napas sekuat-kuatnya melalui pipa plastik, sebelum dan setelah beraktivitas.Hasilnya kapasitas vital sebelum dan sesudah berlari berbeda. Sebelum berlari, kapasitas vital pada praktikan pertama adalah 3500 mL, praktikan kedua adalah 2500 mL, praktikan ketiga 3500 mL, praktikan keempat 3750 mL, praktikan kelima 3750 mL, praktikan keenam 3000 mL. Setelah melakukan aktivitas yakni berlari kapasitas vital praktikan pertama sebesar 3625 mL, praktikan kedua 2750 mL, praktikan ketiga 3750 mL, praktikan keempat 3875 mL, praktikan kelima 4000 mL, praktikan keenam 3250 mL.Kapasitas vital sebelum dan sesudah berlari pada masing-masing praktikan bertambah dan berbeda-beda. Perbedaan ini cukup mencolok karena rata-rata praktikan laki-laki kapasitas vitalnya diatas 3000 mL, sedangkan kapasitas vital pada praktikan perempuan kurang dari 3000 mL. Hal ini disebabkan karena faktor jenis kelamin, laki-laki memilki frekuensi pernapasan lebih besar daripada perempuan sehingga kapasitas volumenya pun lebih besar.Selain itu faktor usia, tinggi badan, dan berat badan seseorang bisa mempengaruhi kapsitas vital paru-parunya. Seseorang yang bertambah usia biasanya akan disertai dengan bertambahnya tinggi badan dan berat badan dan kapasitas paru-parunya semakin besar. Besarnya lingkar dada seseorang juga mempengaruhi kapasitas vital paru-parunya. Semakin besar lingkar dada maka kapasitas vital paru-parunya pun semakin besar. Tetapi pada pengamatan yang dilakukan, hasilnya kurang sesuai dengan teori, karena praktikan ketiga memilki lingkar dada paling besar yakni 87 cm sedangkan praktikan kelima memilki lingkar dada lebih kecil yakni 84 cm. Tetapi kapasitas vital paru-paru sebelum berlari kapasitas vital praktikan kelima lebih besar dari praktikan ketiga yakni 3750 mL, begitupun setelah berlari kapasitas vital praktikan kelima lebih besar daripada praktikan ketiga yakni 4000 mL. Hal ini mungkin dikarenakan faktor ketidak telitian praktikan dalam melakukan pengamatan.Selain itu ada faktor lain yang menyebabkan perbedaan kapasitas vital pada tiap orang. Faktor itu adalah suhu tubuh. Semakin tinggi suhu tubuh seseorang maka frekuensi pernapasannya pun semakin besar sehingga kapasitas vitalnya semakin besar.

7. KesimpulanKapasitas vital paru-paru manusia adalah volume udara yang dapat dihembuskan sekuat-kuatnya setelah melakukan inspirasi sekuat-kuatnya. Kapasitas vital paru-paru manusia dapat dicari dengan rumus: KV = VT + VK + VSKapasitas vital sama dengan volume tidal ditambah volume komplemen (volume cadangan inspirasi) ditambah volume suplemen (volume cadangan ekspirasi).Kapasitas vital paru-paru manusia berbeda, faktor- faktor yang menyebabkan adalah jenis kelamin, usia, tinggi badan, berat badan, lingkar dada, dan suhu tubuh, serta aktivitas.

DAFTAR PUSTAKA

Isahi, Putra Sang. 2012. Sistem Respirasi (3): Respirasi pada Manusia. http://biologimediacentre.com/sistem-respirasi-3-respirasi-pada-manusia/ [14 April 2013]Kimball, John W. 1983. Biologi. Jakarta: Erlangga Tim Dosen Pembina. 2013. Biologi Dasar. Jember: Jember University Press Saktiyono. 2006. IPA BIOLOGI 2. Jakarta:ErlanggaWard, Jeremy,dkk.2006. At a Glance Sistem Respirasi. Jakarta: Erlangga

Anatomi paru-paru

Kapasitas Paru-paru manusia