Upload
aisyah-farah-rizka
View
1.845
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN BIOLOGI
Uji Sift Fisik Urine dan Kandungan Zat dalam Urine
Oleh :
Aisyah Farah Rizka (03)
Febriansyah Aditya (12)
M. Hilmy Albanna (18)
Rafif Ahmad Ghazy (23)
Vania Anindita (26)
XI IPA 2
SMA NEGERI 1 SIDOARJO
A. Tujuan
1. Mengetahui sifat fisik urine ( pH urine ).
2. Mengetahui kandungan glukosa, protein, amonia, dan klorida dalam
urine.
B. Dasar Teori
Sistem urin adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan
mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter,
kandung kemih, dua otot sphincter, dan uretra.
Urin bersal dari penyaringan darah oleh ginjal yang dialirkan memelaui
uretra selanjutnya dikeluarkan dari tubuh urin. banyak mengandung bebrapa
zat seperti glukosa, garam-garam, asam amino. Urin ditampung dalam kantung
urin sampai sekitar 300 cc .
Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat
(kuning jernih), urin kental berwarna kuning pekat, dan urin baru / segar
berwarna kuning jernih. Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning
keruh. Urin berbau khas jika dibiarkan agak lama berbau ammonia. pH urin
berkisar antara 4,8 – 7,5 urin akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi
banyak protein,dan urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak
sayuran. Berat jenis urin 1,002 – 1,035.
Urin yang mengandung glukosa merupakan cerminan bahwa terdapat
kerusakan pada organ ginjal. Pada proses Reabsorpsi di bagian nefron yaitu
Tubulus Kontortus Proximal sehingga tidak bisa menyerap glukosa yang ada
pada urine. Dan dapat diduga, pemilik urine menderita penyakit diabetes
mellitus. Berikut adalah perubahan warna pada urin setelah dipanaskan pada
lampu spiritus.
Perubahan warna pada urin :
a. Hijau : kadar glukosa 1%
b. Merah : kadar glukosa 1,5%
c. Orange : kadar glukosa 2%
d. Kuning : kadar glukosa 5%
Volume urin normal per hari adalah 900 – 1200 ml, volume tersebut
dipengaruhi banyak faktor diantaranya suhu, zat-zat diuretika (teh, alcohol, dan
kopi), jumlah air minum, hormon ADH, dan emosi.
Interpretasi warna urin dapat menggambarkan kondisi kesehatan organ
dalam seseorang.
Keruh. Kekeruhan pada urin disebabkan adanya partikel padat pada urin
seperti bakteri, sel epithel, lemak, atau Kristal-kristal mineral.
Pink, merah muda dan merah. Warna urin seperti ini biasanya disebabkan
oleh efek samping obat-obatan dan makanan tertentu seperti bluberi dan
gula-gula, warna ini juga bisa digunakan sebagai tanda adanya perdarahan
di system urinaria, seperti kanker ginjal, batu ginjal, infeksi ginjal, atau
pembengkakkan kelenjar prostat.
Coklat muda seperti warna air teh. Warna ini merupakan indicator adanya
kerusakan atau gangguan hati seperti hepatitis atau serosis.
Kuning gelap. Warna ini disebabkan banyak mengkonsumsi vitamin B
kompleks yang banyak terdapat dalam minuman berenergi.
Bila terdapat kandung protein dalam urine, dapat dipastikan bahwa proses
filtrasi pada glomerolus tidak berjalan baik. Dan ditandai dengan perubahan
warna urine menjadi hijau setelah ditetesi larutan biuret.
C. Rumusan Masalah
1. Berapa harga pH urine?
2. Bagaimana kandungan glukosa, protein, amonia, dan klorida dalam
urine?
D. Alat dan Bahan
1. Tabung reaksi 5 buah
2. Pembakar Spiritus
3. Rak tabung reaksi
4. Kertas indikator universal
5. Penjepit tabung reaksi
6. Korek api
7. Urine
8. Larutan biuret
9. Larutan benedict
10. Larutan AgNO3
11.Silinder Ukur 10 ml
E. Langkah Kerja
1. Uji Sifat Fisik Urine
a. Menyiapkan urine 1 mL dalam tabung reaksi 1.
b. Memasukkan kertas indikator universal ke dalam tabung reaksi.
c. Mengamati perubahan warna indikator yang terjadi.
d. Mencocokkan warna dengan standar pH, kemudian mencatat pH dan
artinya.
2. Uji Glukosa dalam Urine
a. Menyediakan 2 mL urine dan memasukkan ke dalam tabung reaksi 2.
b. Menambahkan 5 tetes larutan Benedict ke dalam tabung reaksi.
c. Menjepit dengan penjepit, dan memanaskan tabung reaksi dengan lampu
spiritus.
d. Mencatat perubahan warna yang terjadi.
3. Uji Protein dalam Urine
a. Menyediakan 2 mL urine dan memasukkan ke dalam tabung reaksi 3.
b. Menambahkan 5 tetes larutan biuret, membiarkan kira-kira 5 menit.
c. Mengamati perubahan warna yang terjadi dan mencatatnya.
4. Uji Amonia dalam Urine
a. Menyiapkan 2 ml urine dan memasukkan ke dalam tabung reaksi 4.
b. Menjepit tabung reaksi dengan penjepit, dan memanaskan dengan lampu
spiritus.
c. Mencium bau yang keluar (jangan terlalu dekat, cukup dengan mengibas-
ngibaskan udara di atas tabung reaksi).
5. Uji Klorida dalam Urine
a. Menyiapkan 2 ml urine dan memasukkan ke dalam tabung reaksi 5.
b. Menambahkan 5 tetes larutan AgNO3 5%
c. Mengamati perubahan yang terjadi dan mencatatnya.
F. Data Pengamatan
Hasil
Uji Urine
pH Glukosa Protein Amonia Klorida
5,5Kuning
kecoklatanKuning
Menyengat (normal)
Kuning dan mengendap
Gambar harga pH urine
Hasil Uji Kandungan Zat dalam Urine. (kiri-kanan : uji glukosa, uji protein, uji amonia, uji klorida)
Urine yang diuji
I. Analisis Data
Menurut percobaan, nilai pH urine terukur 5,5. Hal ini berarti urine
bersifat asam lemah.
Setelah menguji kandungan glukosa, terjadi perubahan warna menjadi
kuning kecoklatan. Yang menandakan bahwa terdapat glukosa dalam
urine.
Setelah menguji kandungan protein, terjadi perubahan warna menjadi
kuning. Yang menandakan bahwa tidak terdapat kandungan protein
dalam urine.
Setelah menguji kandungan amonia, bau yang ditimbulkan adalah
menyengat tetapi masih tergolong normal. Hal ini menandakan bahwa
konsumsi protein tidak terlalu banyak. Sehingga kandungan amonia
sedikit.
Setelah menguji kandungan klorida, terjadi perubahan warna menjadi
kuning dan terdapat endapan. Yang menandakan bahwa terdapat
kandungan klorida dalam urine.
G. Pertanyaan
1. Bagaimana pH, warna, bau, dan kekentalan dari urine yang Anda amati?
Apakah sifat fisik urine tersebut menunjukkan urine normal atau
abnormal?
- Sesuai dengan percobaan, urine memiliki pH 5,5. Berwarna kuning
kecoklatan dan sedikit kental dan berbusa. Sifat fisik ini menandakan
bahwa urine termasuk abnormal.
2. Apakah warna urine setelah uji glukosa? Apakah urine tersebut
mengandung glukosa, bagian ginjal apakah yang terganggu kerjanya?
- Warna urine berubah menjadi kuning kecoklatan. Bisa disimpulkan
bahwa urine mengandung glukosa. Hal ini disebabkan karena organ
ginjal bagian Tubulus Kontortus Proximal terdapat gangguan sehingga
glukosa ikut tersaring bersama urine sekunder.
3. Apakah warna urine setelah uji protein? Apakah urine tersebut
mengandung protein? Jika mengandung protein, bagian ginjal apakah
yang terganggu kerjanya?
- Warna urine berubah menjadi kuning. Bisa disimpulkan bahwa urine
tidak mengandung protein. Jika ditemukan protein dalam urin, itu
artinya saringan yang ada di glomerolus telah rusak atau jebol. Karena
dalam keadaan normal, protein yang ada di dalam darah akan disaring
oleh glomerolus ginjal sehingga tidak akan didapatkan di dalam urin.
Dengan rusaknya saringan di glomerolus maka dapat menyebabkan
zat-zat lain juga ikut lewat.
4. Bau apakah yang Anda rasakan saat urine dalam tabung reaksi
dipanaskan?
- Bau yang dirasakan adalah menyengat tetapi masih tergolong normal.
Hal ini menandakan bahwa konsumsi protein tidak terlalu banyak.
5. Apakah perubahan yang terjadi pada urine saat ditambah larutan AgNO3
5%? Apakah artinya?
- Terjadi perubahan warna menjadi kuning dan terdapat endapan. Bisa
diartikan bahwa terdapat kandungan klorida dalam urine. Hal ini
membuktikan bahwa kinerja organ hati kurang normal sehingga
proses netralisir yang dilakukan terhadap zat-zat tertentu menjadi
tidak berlangsung sempurna
H. Kesimpulan
Urin yang memiliki warna pekat memilit derajat keasaman (pH) yang tinggi.
Pada sampel urine derajat keasamannya bernilai 5,5
Urin mengandung glukosa
Urin tidak mengandung protein, dan ginjal masih tergolong baik.
Urin mengandung sedikit amonia yang ditandai dengan bau yang tidak terlalu
menyengat.
Terdapat kandungan klorida dalam urine yang ditandai dengan adanya
endapan pada urine yang telah diuji.
I. Daftar Pustaka
Priadi, Arif. 2009. Biology 2 For Senior High School Year XI. Jogja:
Yudhistira
Srikini dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga