Upload
agita-siti-johana
View
460
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan praktikum mata kuliah Aerodinamikamenentukan tebal lapis batas/ Boundary Layer
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
BOUNDARY LAYER THICKNESS
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Aerodinamika
POLBAN
Disusun Oleh
1. Agita Siti Johana (121221033)
2. Deri Dwi Pramono (121221039)
3. Firman Fakhrurrahman (121221044)
4. Maulana Sidik (121221049)
PROGRAM STUDI D3 AERONAUTIKA
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2013
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2
1. Tujuan Praktikum.................................................................................................................................3
2. Petunjuk K3...........................................................................................................................................3
3. Dasar Teori............................................................................................................................................3
4. Alat yang disediakan............................................................................................................................7
5. Langkah Kerja.......................................................................................................................................7
6. Perhitungan............................................................................................................................................8
7. Analisis dan Pembahasan....................................................................................................................12
8. Kesimpulan..........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................16
Lampiran dokumentasi...........................................................................................................................17
2
1. Tujuan Praktikum
Mengetahui tebal lapis batas/boundary layer thickness
2. Petunjuk K3
Pakaian laboratorium
Sepatu kerja
3. Dasar Teori
Lapisan Batas (Boundary Layer) adalah suatu lapisan yang terbentuk disekitar
permukaan benda yang dilalui oleh fluida dengan viskositas, karena mengalami hambatan
yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor gesekan, dan efek- efek viskos.
Gambar 3.1
Viskositas (μ) adalah kemampuan untuk menahan gesekan (ukuran kekentalan
fluida)/tekanan geser (shear stress). Hubungan antara viskositas dengan aliran laminar
dan turbulen adalah bila semakin besar viskositas yang terdapat pada fluida maka
semakin kecil gesekan yang tejadi antara fluida dengan permukaan suatu benda sehingga
kecepatan aliran antara molekul fluida lebih teratur, ini berarti aliran ini cenderung
laminar.
Begitupun sebaliknya, semakin kecil viskositas fluida maka alirannya cenderung
bergolak (tidak teratur) atau turbulen.
3
Gambar 3.2
Aliran ini sebenarnya juga bergerak dalam dimensi ruang dan waktu sehingga
penurunan rumusnya dilakukan pada dimensi x(panjang), y(lebar) ,
z(tinggi) , serta t(waktu). Namun pengasumsian aliran fluida bergerak pada streamline
yang mengalir secara tunak dan gerakan aliran yang mengalami gesekan terjadi hanya
pada salah satu bidang sumbu. dan garis batas yang menunjukan tidak lagi adanya
perubahan ketinggian terhadap kecepatan fluida inilah yang disebut Boundary
Layer. Dimana aliran diluar lapisan batas disebut sebagai aliran inviscid.
Untuk menentukan jenis aliran itu turbulen atau laminar adalah dengan menggunakan
rumus :
Re = ρuμ
D
Untuk Bilangan Reynold Number di sepanjang pelat yang halus , rumus nya adalah ;
Re = ρuμ
X
Dimana x adalah jarak dari ujung pelat depan sampai ujung pitot tube yang berada diatas
plat
Dengan ketentuan :
Re < 5 x 105 : Laminar
Re ≈ 5 x 105 : Transition (Engineering critical Reynolds number)
Re > 5 x 105 : Turbulent
Sedangkan bilangan Reynold Number pada suatu pipa, rumus nya :
Re = ρuμ
D
Dimana D adalah diameter pipa, atau test section pada wind tunnel
4
Jenis-jenis aliran yang terjadi bisa berupa aliran laminar, transisi ataupun
turbulen. yang membedakan ketiga jenis aliran ini adalah pada rentang nilai bilangan
reynoldsnya. rentang nilainya adalah :
laminar Re < 2300
transient 2300 < Re < 4000
turbulent Re > 4000
Oleh karena itu setiap aliran selalu mengalami salah satu dari ketiga jenis aliran
ini.
Sebagai contoh kasus pada aliran yang mengalir pada suatu sudu juga mengalami lapisan
batas. Secara teoritis, aliran yang mengalir adalah laminar semua. namun pada
kenyataannya setiap aliran mengalami hambatan seperti gesekan permukaan, tegangan
geser dan diferensiasi kecepatan. dan jika semakin banyak gangguan yang dialami maka
alirannya akan terus berubah sehingga menyebabkan aliran turbulen.
Gambar 3.3
Semakin banyaknya aliran turbulensi yang terjadi, maka lama kelamaan bisa
menyebabkan vorteks (kondisi dimana aliran partikel berputar dalam 1 arah). dimana
vorteks ini merupakan fenomena alamiah penyebab terjadinya angin tornado.
Gambar 3.4
Konsep lapisan batas pertama kali dikemukakan pada tahun 1904 oleh Ludwig
Prandtl, seorang ahli aerodinamika Jerman. Sebelumnya, analisa aliran fluida terbagi
menjadi dua konsep dasar, yaitu aliran tanpa pengaruh gesekan yang dikemukakan oleh
5
Leonhard Euler seorang ahli hidrodinamika pada tahun 1755. Analisa aliran tanpa
gesekan dinyatakan dalam persamaan Euler. Dengan banyaknya kontradiksi pada hasil
eksperimennya, persamaan Euler dijelaskan lebih rinci untuk kondisi aliran bergesekan
oleh Navier pada tahun 1827, lalu oleh Stokes pada tahun 1845, yaitu persamaan Navier-
Stokes.
Pada saat aliran fluida bergesekan, terjadilah sebuah gesekan. Pengaruh gesekan
akan menimbulkan lapisan batas dan akhirnya disebut dengan boundary layer (lapisan
batas)
Boundary layer (lapisan batas) adalah suatu lapisan yang terbentuk disekitar penampang
yang dilalui oleh fluida tersebut, karena mengalami hambatan yang disebabkan oleh
beberapa faktor, seperti faktor gesekan, dan efek- efek viskos.
Lapisan batas suatu aliran fluida pada sebuah pipa :
Gambar 3.5
Boundary layer dan tegangan geser dapat kita temukan dimana saja, karena kita
selalu menggunakan fluida dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk menentukan tebal lapis batas kita dapat menggunakan rumus :
δ= y1 u≈ 0,99U
Atau dengan menggunakan rumus :
Untuk laminar :
Untuk turbulen :
6
Dengan berdasarkan rumus diatas maka kita dapat menemukan Boundary layer thickness
nya.
4. Alat yang disediakan
1. Loop
2. Wind Tunnel
3. Pitot tube 2 buah
4. Penggaris
5. Spidol
6. Pulpen
7. Kertas
8. Motor
5. Langkah Kerja
1. Siapkan alat yang akan digunakan
2. Membaca dan mencatat nilai kelembapan, suhu dan tekanan udara
3. Pasanglah kedua pitot tube ke dalam wind tunnel dengan posisi ujung pitot tube
menempel di atas permukaan plat
4. Pasangkan juga selang-selang yang menghubungkan pitot tube dengan manometer sesuai
dengan prosedur
5. Naikkan micrometer sekrup pada wind tunnel dari 1,15 mm sampai 7,15 mm dengan
kenaikan setiap 0,1 mm
6. Baca keadaan/ tinggi fluida awal pada manometer
7. Hidupkan motor, dengan kecepatan putaran motor 1423 rpm
8. Baca dan catat perubahan ketinggian fluida pada
7
6. Perhitungan
Rpm 1423
cairan = 800 kg/m3
T = 300 C
Kelembaban = 39 %
udara = 1,165 kg/m3
g = 9,81 m/s2
= 0.00001854
Diameter Test Section= 0,36 m
X = 9,8 cm = 0,098 m
Hasil pengamatan pitot tube 1
∆ h=h2−h1=15,75−14,75=1mm
V free stream = √2( ρf ¿g ∆ h)
ρudara
¿ =√2(800.¿9,810,001)1,165
¿ = 3.670553279 m/s
Tabel hasil pengamatan pitot tube 2
No
.
Ketinggian
(mm)h1 h2 Δh(m) v(m/s)
0 0 13.5 13.5 0 0
11.3 13.5 14 0.0005
2.59547311
4
21.4 13.5 14.05 0.00055
2.72215516
7
3 1.5 13.5 14.1 0.0006 2.84319834
8
4
41.6 13.5 14.1 0.0006
2.84319834
4
51.7 13.5 14.1 0.0006
2.84319834
4
61.8 13.5 14.1 0.0006
2.84319834
4
71.9 13.5 14.2 0.0007
3.07100520
4
82 13.5 14.2 0.0007
3.07100520
4
92.1 13.5 14.2 0.0007
3.07100520
4
102.2 13.5 14.1 0.0006
2.84319834
4
112.3 13.5 14.1 0.0006
2.84319834
4
122.4 13.5 14.1 0.0006
2.84319834
4
132.5 13.5 14.1 0.0006
2.84319834
4
142.6 13.5 14.2 0.0007
3.07100520
4
152.7 13.5 14.2 0.0007
3.07100520
4
16 2.8 13.5 14.25 0.00075 3.17879238
9
5
172.9 13.5 14.2 0.0007
3.07100520
4
183 13.5 14.1 0.0006
2.84319834
4
193.1 13.5 14.2 0.0007
3.07100520
4
203.2 13.5 14.2 0.0007
3.07100520
4
213.3 13.5 14.25 0.00075
3.17879238
5
223.4 13.5 14.25 0.00075
3.17879238
5
233.5 13.5 14.25 0.00075
3.17879238
5
243.6 13.5 14.25 0.00075
3.17879238
5
253.7 13.5 14.25 0.00075
3.17879238
5
263.8 13.5 14.25 0.00075
3.17879238
5
273.9 13.5 14.25 0.00075
3.17879238
5
284 13.5 14.3 0.0008
3.28304265
9
29 4.1 13.5 14.3 0.0008 3.28304265
10
9
304.2 13.5 14.3 0.0008
3.28304265
9
314.3 13.5 14.3 0.0008
3.28304265
9
324.4 13.5 14.3 0.0008
3.28304265
9
33 4.5 13.5 14.4 0.0009 3.48219259
34 4.6 13.5 14.4 0.0009 3.48219259
35 4.7 13.5 14.4 0.0009 3.48219259
364.8 13.5 14.5 0.001
3.67055327
9
374.9 13.5 14.5 0.001
3.67055327
9
385 13.5 14.5 0.001
3.67055327
9
395.1 13.5 14.5 0.001
3.67055327
9
405.2 13.5 14.5 0.001
3.67055327
9
415.3 13.5 14.5 0.001
3.67055327
9
425.4 13.5 14.5 0.001
3.67055327
9
43 5.5 13.5 14.5 0.001 3.67055327
11
9
445.6 13.5 14.5 0.001
3.67055327
9
455.7 13.5 14.5 0.001
3.67055327
9
Dari kecepatan yang didapatkan diatas maka bisa dibuat profil kecepatan seperti pada grafik
berikut
12
2.4 2.6 2.8 3 3.2 3.4 3.6 3.80
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
5.5
6
Boundary Layer Thickness
Boundary Layer Exponential (Boundary Layer)Boundary Thickness
Velocity (m/s)
altit
ude
(mm
)
13
7. Analisis dan Pembahasan
Berdasarkan percobaan diatas didapatkanlah kecepatan free stream sebesar 3.670553279
m/s . dengan menggunakan rumus :
δ ≈ 0,99U
δ= y (u = 0,99 U )
Maka didapatkan lah kecepatan pada boundary layer sebesar :
U = 0,99 . 3,670553279
= 3,633848 m/s
Setelah didapatkan kecepatan di boundary layer maka kita dapat menentukan tinggi atau tebal
lapis batas dengan cara interpolasi :
No
.Ketinggian h1 h2 Δh(m) v(m/s)
35 4.7 13.5 14.4 0.0009 3.48219259
36 4.8 13.5 14.5 0.001 3.670553279
Y1 = mx + c ; 4,7 = m 3,48219259 + c
Y2 = mx + c , 4,8 = m 3,670553279 + c
-0,1 = m -0,188360689
m = 0,5308963379
c = 2,542350015
Jadi y = mx + c ;
Y = 0,5308963379 3,633848 + 2,542350015
Y = 4,471546611 mm
Didapatkanlah Boundary layer thickness nya sebesar 4,47 mm
14
Sedangkan kita juga dapat menentukan boundary layer thickness dengan menggunakan rumus.
Namun sebelumnya kita harus mencari dulu bilangan reynold number untuk menentukan jenis
aliran udaranya.
Pertama-tama kita menghitung Re pada pipa/ test section di turbin angin
Re = ρu❑
μ D
= 1,1653,670553279
0,00001854 0,36
= 83032,90427
Berdasarkan ketentuan yang telah dibahas di dasar teori, dapat ditentukan bahwa aliran
nya adalah turbulen karena Re > 4000
Kemudian mencari Re di sepanjang plat halus
Rex = ρuμ
X
= 1,1653,670553279
0,00001854 0,098
= 22.603,40172
Berdasarkan ketentuan yang telah dibahas di dasar teori sebelumnya, maka dapat
ditentukan bahwa aliran udara di sepanjang plat tersebut adalah laminar. Karena Re < 5 x105 atau
500.000
Setelah diketahui bahwa aliran udara diatas plat adalah laminar maka kita menggunakan rumus :
= 50,098
√ 22.603,40172
= 0,003259186241 m
= 3,259 mm
15
Jadi boundary layer thickness berdasarkan perhitungan ini adalah sebesar 3,259 mm.
Jika kita bandingkan 2 hasil yang berbeda dari 2 cara perhitungan yang berbeda, didapatkan
selisihnya :
Selisih = 4,47 mm - 3,259 mm
= 1,211 mm
Terjadi perbedaan hasil antara teori dan praktek, hal ini terjadi karena kami tidak
mengetahui koefisien gesekan/ kekasaran permukaan,pelat dimana koefisien tersebut
berpengaruh terhadap hasil dari penentuan tebal lapis batas. Kekasaran permukaan plat
mempengaruhi besarnya viskositas dinamik, semakin kasar permukaan/ koefisien geseknya maka
miu nya akan lebih besar, dengan viskositas dinamik yang lebih besar maka akan menghasilkan
Re yang lebih kecil. Dan dari Didapatkan Re yang kecil maka tebal lapis batas akan lebih tinggi.
Jika kita sangkutpautkan dengan hasil perhitungan dimana Boundary layer thickness dengan
menggunakan rumus adalah lebih kecil dari perhitungan boundary layer thickness berdasarkan
praktikum. Hal ini disebabkan karena kita tidak mengetahui kekasaran permukan plat yang dapat
mempengaruhi viskositas dinamik. Bisa saja permukaan plat lebih kasar sehingga viskositas
dinamik nya menjadi lebih besar, dan didapatlah tebal lapis batas yang lebih tinggi sehingga
lebih mendekati atau sama dengan hasil perhitungan tebal lapis batas berdasarkan praktikum.
16
8. Kesimpulan
Jenis aliran udara pada pipa atau test section wind tunnel adalah turbulen, sedangkan aliran udara
diatas plat adalah laminar.
Menghitung tebal lapis batas/ Boundary Layer Thickness dapat menggunakan 2 cara yakni
dengan menggunakan rumus :
δ= y (u = 0,99 U ) , Didapatkan δ= 4,47 mm, data yang dibutuhkan didapat dari hasil percobaan.
dan
Rex = ρuμ
X
Didapatkan δ = 3,259 mm
Jadi selisih Boundary Layer Thickness hasil percobaan dengan teori adalah sebesar 1,211 mm.
Hal ini dikarenakan tidak diketahuinya kekasaran permukaan plat/ koefisien gesek nya yang
nanti nya mempengaruhi besarnya viskositas dinamik . dimana viskositas dinamik
mempengaruhi besarnya Reynold Number dan mempengaruhi pula tebal lapis batas nya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Bruce R Munson dkk. 2006. Fundamentals of fluid Mechanics. Lowa State University : USA
http://www.fkm.utm.my/~syahruls/3-teaching/2-fluid-II/fluid-II-enote/11-BL-introduction.pdf
http://jokerrebel.wordpress.com/2012/05/29/diskusi-kelompok-boundary-layerlapisan-batas/
http://ronipanjoel.wordpress.com/2012/05/28/boundary-layer-lapisan-batas/
http://en.wikipedia.org/wiki/Boundary_layer
http://web.ipb.ac.id/~erizal/mekflud/lapisanbatas.pdf
http://www.uotechnology.edu.iq/depMechanicsandEquipment/Lectures%20and%20Syllabus/Lectures/
Same/Third%20Grade/Fluid%20Mechanics%20II%20(Chapter%202).pdf
http://home.iitk.ac.in/~panig/ME649_Flat_Plate_Experiment.pdf
18