36
1 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (PPIP) PROVINSI JAWA TENGAH TA 2013 LAPORAN BULAN KE : 1 (SATU) PERIODE : 17 JULI – 16 AGUSTUS 2013 PEKERJAAN : JASA KONSULTASI PERORANGAN FASILITATOR PEMBERDAYAAN PPIP REGULER 2013 LOKASI : Desa Bakulan Kec. Kemangkon Desa Kemangkon Kec. Kemangkon Desa Majasem Kec. Kemangkon NOMOR KONTRAK : 101/PKK/Pp.11/Fas-PPIP/2013, tgl : 17 Juli2013 NOMOR SPMK : 101/SPMK/Pp.11/Fas-PPIP/2013, tgl : 17 Juli2013 KABUPATEN : PURBALINGGA Dilaporkan Oleh : MOH. FAUZAN HIDAYAT, ST FASILITATOR TEKNIK PPIP APBN 2013 PROV. JATENG

laporan bulan 1+

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan ppip

Citation preview

  • 1

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

    DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

    PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (PPIP)

    PROVINSI JAWA TENGAH TA 2013

    LAPORAN BULAN KE :

    1 (SATU)

    PERIODE : 17 JULI 16 AGUSTUS 2013

    PEKERJAAN : JASA KONSULTASI PERORANGAN FASILITATOR PEMBERDAYAAN PPIP REGULER 2013

    LOKASI : Desa Bakulan Kec. Kemangkon Desa Kemangkon Kec. Kemangkon Desa Majasem Kec. Kemangkon

    NOMOR KONTRAK : 101/PKK/Pp.11/Fas-PPIP/2013, tgl : 17 Juli2013

    NOMOR SPMK : 101/SPMK/Pp.11/Fas-PPIP/2013, tgl : 17 Juli2013

    KABUPATEN : PURBALINGGA

    Dilaporkan Oleh :

    MOH. FAUZAN HIDAYAT, ST

    FASILITATOR TEKNIK PPIP APBN 2013

    PROV. JATENG

  • 2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1. Latar belakang

    Mendukung penanggulangan kemiskinan di daerah perdesaan,

    Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya

    telah melaksanakan berbagai program. Di antaranya Program Kompensasi

    Pengurangan Subsidi - Bahan Bakar Minyak di bidang Infrastruktur

    Perdesaan (PKPS-BBM IP) pada tahun 2005, Program Pembangunan

    Infrastruktur Perdesaan (PPIP) yang dimulai pada tahun 2007 sampai

    saat ini.

    Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan atau yang lebih

    dikenal PPIP berupaya menciptakan dan meningkatkan kualitas kehidupan

    masyarakat, baik secara individu maupun kelompok melalui partisipasi

    dalam memecahkan berbagai permasalahan yang terkait kemiskinan dan

    ketertinggalan desanya sebagai upaya meningkatkan kualitas kehidupan,

    kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.

    PPIP merupakan program berbasis pemberdayaan di bawah payung

    PNPM Mandiri, yang bantuannya meliputi fasilitasi dan memobilisasi

    masyarakat dalam melakukan identifikasi permasalahan kemiskinan,

    menyusun perencanaan dan melaksanakan pembangunan infrastruktur

    desanya.

    Lokasi PPIP tersebar di 29 provinsi, dengan sasaran lokasi mengikuti

    ketetapan SK Menteri Pekerjaan Umum.

    Dalam pelaksanaannya PPIP akan terus meningkatkan kualitas

    pemberdayaan masyarakat dan peran stakeholder dalam pelaksanaan

    program. Hal-hal tersebut dilakukan melalui:

    1. Peningkatan kepekaan dan kesadaran di semua tingkatan melalui

    pelaksanaan Public Awareness Campaign (PAC) yang optimal;

  • 3

    2. Peningkatan kapasitas penyelenggara melalui pelatihan yang akan

    diintegrasikan ke dalam system penyelenggaraan program;

    3. Pemantauan kinerja yang akan dilakukan secara berjenjang dari tingkat

    pusat, propinsi, kabupaten, sampai ke tingkat terendah di desa;

    4. Peningkatan partisipasi masyarakat secara aktif dalam pelaksanaan

    program khususnya peran serta perempuan dan masyarakat kelompok

    miskin, terutama dalam proses pengambilan keputusan;

    5. Penilaian kinerja yang dikaitkan dengan system, penghargaan, dan

    sanksi bagi penyelenggara program, dari tingkat pusat, propinsi,

    kabupaten, sampai ke tingkat desa berdasarkan kinerja dalam

    pelaksanaan program; dan

    6. Penguatan mekanisme serta implementasi penanganan pengaduan.

    Dengan upaya peningkatan tersebut, diharapkan dapat mendorong

    keterlibatan masyarakat secara optimal dalam semua tahapan kegiatan,

    mulai dari pengorganisasian masyarakat, penyusunan rencana program,

    menentukan kegiatan pembangunan infrastruktur perdesaan, serta

    pengelolaannya.

    I.2. Maksud dan Tujuan

    Program ini dimaksudkan untuk mengurangi kemiskinan dan

    memperkuat implementasi tatakelola pemerintahan yang baik (good

    governance) di tingkat pemerintah.

    Sedangkan tujuan PPIP adalah untuk mewujudkan peningkatan

    akses masyarakat miskin, hampir miskin, dan kaum perempuan, termasuk

    kaum minoritas terhadap pelayanan infrastruktur dasar perdesaan berbasis

    pemberdayaan masyarakat dalam tata kelola pemerintahan yang baik.

    I.3. Komponen PPIP

  • 4

    a. Penguatan Kapasitas Masyarakat dalam Perencanaan dan

    Pembangunan

    Program ini akan mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat,

    memberdayakan dan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk

    memprioritaskan, merancang, melaksanakan, mengelola dan

    memantau program-program berbasis komunitas.

    b. Peningkatan Pelayanan dasar dan infrastruktur Perdesaan

    Implementasi Dana BLM untuk peningkatan infrastruktur fisik, sosial

    dan ekonomi yang dilaksanakan sesuai PJM yang telah dirancang

    masyarakat.

    c. Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Program dan monitoring

    evaluasi

    Strategi pendampingan, audit kinerja terhadap capaian program

    secara menyeluruh dalam meningkatkan daya dukung terhadap tertib

    administrasi dan mewujudkan program yang tepat guna dan tepat

    sasaran.

    I.4. Prinsip dan Pendekatan

    Prinsip-prinsip penyelenggaraan PPIP 2013 adalah :

    a. Pemilihan kegiatan dilakukan berdasarkan musyawarah desa

    (acceptable). Hal ini berlaku baik pada pemilihan lokasi dan penentuan

    solusi teknis, penentuan mekanisme pelaksanaan kegiatan dan

    pengadaan, maupun pada penetapan mekanisme pengelolaan dan

    pemeliharaan infrastruktur perdesaan.

    b. Penyelenggaraan dilakukan bersama masyarakat secara terbuka dan

    diketahui oleh semua unsure masyarakat (transparent) melalui

    penyediaan media komunikasi dan informasi yang akurat dan mudah di

    akses oleh masyarakat.

  • 5

    c. Penyelenggaraan kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan

    (accountable), dalam hal ketepatan sasaran, ketepatan waktu,

    ketetapan pembiayaan, dan ketetapan mutu pekerjaan.

    d. Penyelenggaraan kegiatan dapat memberikan manfaat kepada

    masyarakat secara berkelanjutan (sustainable) yang ditandai dengan

    adanya pemanfaatan, pemeliharaan dan pengelolaan infrastruktur dan

    sarana perdesaan secara mandiri oleh masyarakat agar dapat harmonis

    secara sosial, produktif secara ekonomi dan lestari secara lingkungan.

    I.5. Indikator Kinerja Program

    Berikut adalah indikator yang mengukur kinerja PPIP:

    a. Indikator Dampak Sasaran

    Mengurangi kemiskinan dan memperkuat tata pemerintahan daerah di

    tingkat lokal dalam PPIP yakni jumlah Kepala Keluarga (KK) miskin

    berkurang serta meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap

    pelayanan infrastruktur dasar perdesaan meningkat.

    b. Indikator Output

    Penguatan kapasitas untuk perencanaan dan pembangunan

    masyarakat:

    1. Pelaksanaan fungsi organisasi-organisasi masyarakat pada seluruh

    desa sasaran, dengan keterwakilan perempuan di masing-masing

    organisasi sekurang-kurangnya 40 persen;

    2. Pelaksanaan rembug-rembug warga sebagai ajang peningkatan

    kapasitas kemampuan SDM masyarakat bagi masyarakat desa

    sasaran PPIP;

    3. Usulan prioritas rencana pembangunan desa untuk desa sasaran

    program sudah jelas serta kesetaraan gender terpenuhi dan

    berkurangnya masyarakat miskin di desa daerah sasaran;

  • 6

    4. Perumusan RKM berbasis masyarakat yang dirancang dengan baik

    dan disetujui di semua desa sasaran PPIP.

    Peningkatan layanan dan infrastruktur desa melalui penyaluran dana

    BLM

    1. Penyaluran investasi Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebesar

    Rp 250 juta per desa telah dilaksanakan di masing-masing desa

    sasaran;

    2. Infrastruktur yang terbangun memiliki kualitas memadai dan

    memiliki fungsi pengaturan Operasional dan Pemeliharaan (O&P).

    I.6. Organisasi dan pembagian peran (Pusat, Propinsi, Kabupaten dan Desa)

    1. Kelembagaan Struktural Tingkat Pusat

    a. Tim Pelaksana Pusat (TPP)

    b. Satuan Kerja Tingkat Pusat

    2. Kelembagaan Tingkat Provinsi

    a. Pemerintah Provinsi

    b. Tim Koordinasi/TKPKD Provinsi

    c. Tim Pelaksana Provinsi

    d. Satuan Kerja Tingkat Provinsi

    3. Kelembagaan Tingkat Kabupaten

    a. Pemerintah Kabupaten

    b. Tim Koordinasi/TKPKD Kabupaten

    c. Tim Pelaksana Kabupaten

    d. Satuan Kerja Tingkat Kabupaten

    4. Kelembagaan Tingkat Desa

    a. Pemerintah Desa

    b. OMS

  • 7

    c. KD

    d. KPP

    I.7. Konsultan Manajemen dan Fasilitator

    1. Tenaga Ahli Manajemen Provinsi (TAMPr)

    2. Konsultan Manajemen Kabupaten

    3. Fasilitator Masyarakat

    a. Fasilitator Teknik

    b. Fasilitator Pemberdayaan

  • 8

    I.8. Dasar Pelaksanaan PPIP di Jateng

    Pelaksanaan PPIP 2013 Jawa Tengah berdasarkan Keputusan

    Menteri Pekerjaan Umum nomor: 131/KPTS/M/2013, Tanggal 1 Juni 2013

    perihal penetapan desa sasaran Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

    Tahun Anggaran 2013.

  • 9

    Tugas dan fungsi PPK PPIP provinsi Jawa Tengah mengacu pada

    Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/PRT/M/2008, tanggal 11

    Pebruari 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen

    Pekerjaan Umum yang merupakan kewenangan Pemerintah dan

    dilaksanakan sendiri.

    I.9. Penjelasan Dana BLM

    A. Sumber Dana

    Dana untuk PPIP berasal dari:

    a. Dana Pemerintah (APBN) untuk membiayai BLM, gaji dan pelatihan

    fasilitator serta operasional Satker Provinsi dalam pengendalian dan

    pengawasan yang teralokasi di DIPA SNVT di tingkat provinsi.

    b. Dana Pemerintah Provinsi (APBD) sebesar 1persen dari total BLM

    yang diterima untuk membiayai operasional Tim Pelaksana Provinsi

    dalam penyelenggaraan program yang teralokasi di DIPA SKPD di

    tingkat provinsi.

    c. Dana Pemerintah Kabupaten (APBD) minimal sebesar 5 persen dari

    total BLM yang diterima untuk membiayai operasional Satker, Tim

    Pelaksana Kabupaten dalam pengendalian dan pengawasan yang

    teralokasi di DIPA SKPD di tingkat Kabupaten.

    d. Dana swadaya masyarakat untuk mendukung pelaksanaan

    musyawarah dan rembug-rembug desa, pemeliharaan dan

    pengembangan manfaat infrastruktur yang dibangun melalui PPIP.

    B. Penerima Dana BLM

    1. Penerima dan BLM untuk pembangunan infrastruktur perdesaan

    adalah masyarakat desa yang nama desanya termasuk dalam

    daftar Desa Sasaran PPIP 2011 yang ditetapkan oleh Menteri

    Pekerjaan Umum.

  • 10

    2. Jumlah dana untuk tiap desa sasaran ditetapkan sebesar Rp 250

    juta. Dana ini sudah termasuk dana operasional OMS sebesar Rp 5

    juta untuk melaksanakan persiapan, perencanaan, pelaksanaan,

    pengawasan dan pelaporan.

    I.10. Desa Sasaran Pendampingan

    Desa dampingan kami ada tiga yang berada di Kecamatan

    Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. Ketiganya adalah :

    Desa I : Desa Bakulan, Kecamatan Kemangkon

    Desa II : Desa Kemangkon, Kecamatan Kemangkon,

    Desa III : Desa Majasem, Kecamatan Kemangkon

    Lokasi ketiga desa dampingan bisa dilihat pada peta Kecamatan

    Kemangkon di bawah ini.

    Peta 1. Kecamatan Kemangkon

  • 11

    BAB II

    PROFIL DAN RENCANA KEGIATAN

    II.1. Profil Desa

    1. Desa Bakulan

    a. Letak Geografis

    Secara administratif batas Desa Bakulan adalah :

    Sebelah utara : Desa Jetis, Kec.Kemangkon dan Sungai

    Klawing

  • 12

    Sebelah timur : Desa Panican, Kec. Kemangkon

    Sebelah selatan : Desa Kedunglegok, Kec. Kemangkon

    Sebelah barat : Desa Karangkemiri Kec.Kemangkon

    Desa Bakulan terbagi dalam tiga dusun, enam Rukun Warga

    (RW), dan 14 Rukun Tangga (RT).

    b. Aksesibilitas Menuju Desa

    Jalan utama menuju Desa Bakulan merupakan jalan

    kabupaten. Sedangkan jalan penghubung antar dusun berupa jalan

    desa. Jalan utama membentang dari sisi timur ke barat atau

    sebaliknya menghubungkan Desa Bakulan, Desa Karangkemiri,

    Desa Senon, Desa Bokol, dan Desa Kedungbenda. Kondisi jalan

    kabupaten sudah diaspal.

    Jarak dari Desa Bakulan ke kantor Kecamatan Kemangkon

    sekitar satu kilometer, sedangkan jarak ke kota Purbalingga sekitar

    8,5 kilometer.

    c. Data Kependudukan

    Berdasar data profil desa tahun 2012, jumlah penduduk

    Desa Bakulan sebanyak 1.963 jiwa, terdiri dari 977 laki-laki dan 986

    perempuan. Jumlah tersebut ada sebanyak 582 kepala keluarga.

    Sebagian besar, penduduk Desa Bakulan bekerja sebagai petani

    sebanyak 158 orang, buruh tani sebanyak 132 orang, pegawai

    negeri sipil (PNS) sebanyak 77 orang dan pensiunan PNS/Polri/TNI

    sebanyak 65 orang. Sedangkan sisanya bekerja sebagai peternak

    satu orang, anggota TNI empat orang, dan POLRI dua orang.

    Penduduk Desa Bakulan sebagian besar memeluk agama

    Islam yakni 1.961 jiwa. Tercatat hanya dua orang yang memeluk

    agama Kristen.

    d. Potensi Desa

  • 13

    Luas wilayah Desa Bakulan seluas 159, 625 hektare. Dilihat

    dari pemanfaatan lahan, sebagian besar berupa tanah kering seluas

    22,840 hektare (59,9 persen), yang diperuntukkan tanah

    pekarangan atau pemukiman seluas 59, 555 hektare (36 persen),

    tegalan seluas 11,145 hektare (6,9 persen), sawah 90,925 hektare

    (56,9 persen) dan sisanya berupa perkebunan, dan lahan usaha

    perikanan.

    Sedangkan potensi infrastruktur Desa Bakulan bisa dilihat

    pada di bawah ini :

    Tabel. 1

    No. Jenis Fisik Volume Satuan

    1. Jalan tanah 1.800 Meter

    2. Jalan Makadam/sirtu 3.700 Meter

    3. Jalan Beton/Paving 1.200 Meter

    4. Jalan aspal 1.500 Meter

    JUMLAH 8.200 Meter

    Sumber : Profil Desa Bakulan

    e. Permasalahan Umum

    Masalah umum yang dihadapi Pemerintah Desa Bakulan

    antara lain :

    1. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa masih belum

    optimal.

    2. Kualitas SDM aparatur pemerintahan desa masih perlu

    ditingkatkan sesuai dengan tuntutan dinamika, perubahan dan

    kebutuhan masyarakat.

    3. Perlu adanya peningkatan akuntabilitas penyelenggaraan

    pemerintahan desa untuk menjawab tuntutan reformasi.

    4. Kondisi jalan desa menghubungkan antar dusun/RT/RW masih

    banyak berupa jalan tanah atau belum pengerasan. Sehingga

  • 14

    saat hujan menjadi licin atau tergenang sehingga kurang

    nyaman digunakan.

    2. Desa Kemangkon

    a. Letak Geografis

    Batas-batas administratif Desa Kemangkon adalah :

    Sebelah utara : Desa Bakulan, Kecamatan Kemangkon

    Sebelah timur : Sungai Serayu, Kabupaten Banjarnegara

    Sebelah selatan : Desa Wirasaba, Kecamatan Kemangkon

    Sebelah barat : Desa Kedunglegok, Kecamatan Kemangkon

    Secara administratif Desa Kemangkon terbagi dalam dua

    dusun, empat rukun warga (RW) dan 11 rukun tangga (RT).

    b. Aksesibilitas Menuju Desa

    Jalan utama menuju Desa Kemangkon berupa jalan

    kabupaten yang sudah diaspal mulus (hotmix). Desa Kemangkon

    bisa dituju dari tiga sisi, yakni sisi timur melalui Desa Wirasaba, sisi

    utara dari Desa Penican, sisi barat melalui Desa Kedunglegok. Tidak

    ada jalan dari sisi selatan karena berbatasan dengan aliran Sungai

    Serayu.

    Untuk menuju kantor kecamatan, dari Desa Kemangkon

    sekitar 1.000 meter, kemudian menuju Kota Purbalingga sekitar 11

    kilometer.

    c. Data Kependudukan

    Jumlah penduduk Desa Kemangkon sebanyak 4.303 jiwa.

    Jumlah tersebut terbagi dalam berbagai tingkatan usai yang bisa

    dilihat dari tabel di bawah ini :

  • 15

    Tabel 2.

    No Jenis Pendidikan Jumlah

    1. 0 sampai 10 th 520 orang

    2. 10 sampai 20 th 753 orang

    3. 20 sampai 30 th 751 orang

    4. 30 sampai 40 th 770 orang

    5. 40 sampai 50 th 582 orang

    6. 50 dan seterusnya 927 orang

    TOTAL 4.303 orang

    Sebagian besar penduduk Desa Kemangkon adalah buruh

    tani, buruh industri dan petani. Sebaran penduduk berdasar

    matapencaharian bisa dilihat pada tabel di bawah ini :

    Tabel 3.

    No Jenis Mata Pencaharian

    Jumlah Keterangan

    1 Petani 355 Orang

    2 Buruh Tani 874 Orang

    3 Buruh Industri 480 Orang

    4 Buruh Bangunan 150 Orang

    5 Pengusaha 1 Orang

    6 Pedagang 78 Orang

    7 Angkutan 8 Orang

    8 PNS 81 Orang

    9 TNI / POLRI 5 Orang

    10 Pensiunan 56 Orang

    11 Lain lain 2006 Orang

    JUMLAH 4.303 Orang

    Sumber : Profile Desa Kemangkon

    d. Potensi Desa

    Dari pemanfaatan lahan, sebagian besar berupa tanah

    kering yaitu seluas 22,840 hektare (59,72 persen), untuk

    permukiman seluas 66,579 hektare (50,99 persen), tegalan 3,385

    hektare (2,59 persen), sawah 52,72 hektare (40,37 persen) sedang

    sisasnya terdiri dari perkebunan, tegalan, lahan usaha perikanan

    dan lain-lain.

  • 16

    Untuk potensi pembangunan infrastruktur jalan bisa dilihat

    pada tabel di bawah ini :

    Tabel.4

    No Jenis Fisik Volume Satuan

    1 Jalan Tanah 3.150 Meter

    2 Jalan Makadam /Sirtu 2.213 Meter

    3 Jalan Beton / Paving 450 Meter

    4 Jalan aspal 5.312 Meter

    JUMLAH 11.125 Meter

    Sumber : Profil Desa Kemangkon

    e. Permasalahan Umum

    Permasalahan Umum yang dihadapi Pemerintah Desa

    Kemangkon antaralain :

    1. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa masih belum

    optimal.

    2. Kualitas SDM aparatur pemerintahan desa masih perlu

    ditingkatkan sesuai dengan tuntutan dinamika, perubahan dan

    kebutuhan masyarakat.

    3. Perlu adanya peningkatan akuntabilitas penyelenggaraan

    pemerintahan desa untuk menjawab tuntutan reformasi

    3. Desa Majasem

    a. Letak Geografis

    Secara administratif, batas wilayah Desa Majasem adalah :

    Sebelah utara : Desa Jetis

    Sebelah selatan : Desa Tidu

    Sebelah timur : Desa Bajong

    Sebelah barat : Desa Panican

  • 17

    Desa Majasem memiliki luas wilayah 2.19,6 hektare yang

    terdiri dari tiga dusun, 18 rukun tangga (RT) dan delapan rukun

    warga (RW).

    b. Aksesbilitas Desa

    Desa Majasem mudah dijangkau menggunakan jalur darat

    yang berupa jalan kabupaten. Jalan masuk desa dari sisi barat

    melalui pertigaan jalan Panican di dekat Koramil Kemangkon ke

    arah timur. Kemudian dari sisi timur bisa diakses melalui Desa

    Bajong. Kondisi jalan kabupaten di Desa Majasem berupa jalan

    aspal.

    Jarak Desa Majasem ke kantor kecamatan tidak terlalu jauh,

    sekitar satu kilometer. Kemudian jarak Desa Majasem ke Kota

    Purbalingga sekitar delapan kilometer.

    c. Data Kependudukan

    Berdasarkan profil Desa Majasem, jumlah penduduk desa

    sebanyak 4.069 jiwa yang terdiri dari :

    Penduduk laki-laki : 2.102 jiwa

    Penduduk perempuan : 1.967 jiwa

    Kepala keluarga : 1.117 jiwa

    d. Potensi Desa

    Potensi Desa Majasem adalah di bidang pertanian. Wilayah

    Desa Majasem seluas 219,6 hektare yang terdiri dari :

    Luas tanah pertanian/sawah : 127,63 hektare

    Luas tegalan : 45,34 hektare

    Luas pemukiman warga : 42,82 hektare

  • 18

    Lain-lain (fasilitas umum) : 3,81 hektare

    Di bidang infrastruktur jalan, umumnya kondisi jalan

    kabupaten di Desa Majasem sudah di aspal. Saat ini, panjang jalan

    aspal mencapai 3.000 meter dan jalan makadam sepanjang 1.500

    meter. Kondisi jalan desa tersebut saat ini banyak mengalami

    kerusakan.

    e. Permasalahan Umum

    Sama seperti dua desa dampingan yang lain, permasalahan

    umum di Desa Majasem memiliki kesamaan. Permasalahan yang

    dihadapi antaralain :

    1. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa masih belum

    optimal.

    2. Kualitas SDM aparatur pemerintahan desa masih perlu

    ditingkatkan sesuai dengan tuntutan dinamika, perubahan dan

    kebutuhan masyarakat.

    3. Perlu adanya peningkatan akuntabilitas penyelenggaraan

    pemerintahan desa untuk menjawab tuntutan reformasi.

    II.2. Rencana Pelaksanaan Kegiatan

    1. Desa Bakulan

    a. Jadwal kegiatan di tingkat desa

    Sesuai dengan hasil kegiatan bulan Agustus 2013 di Desa

    Bakulan, maka tim fasilitator (teknik dan pemberdayaan) menyepakati

    adanya jadwal kegiatan bersama Organisasi Masyarakat Setempat

    (OMS), Kader Desa (KD), dan Pemerintah Desa sebagai berikut:

    Tabel 5. Rencana Kegiatan Tingkat Desa Bakulan, Kec. Kemangkon, Kab

    Purbalingga

  • 19

    Nama Desa

    Jenis Kegiatan Waktu PJ Hasil yang

    diharapkan

    Bakulan

    Rembug Warga

    17-24 Juli 2013

    Kades / Kadus

    Peserta paham tentang PPIP, tujuan, prinsip, pendekatan dan struktur organisasi yang ada di PPIP.

    Sosialisasi Desa

    24 Juli-5 Agustus 2013

    Kades

    Peserta paham tentang PPIP, tujuan, prinsip, pendekatan dan struktur organisasi yang ada di PPIP.

    Musdes I 1-7 Agustus 2013

    Kades Terpilihnya OMS & KD

    SKS Identifikasi Masalah

    12-17 Agustus 2013

    OMS & KD

    Data identifikasi masalah telah lengkap.

    Musdes II 15-19 Agustus 2013

    OMS & KD

    Adanya kesepakatan rumusan usulan kegiatan yang akan dibiayai PPIP APBN-P 2013. Penyusunan draft PJM dan RKM; gambar desain; RAB.

    Musdes III 1-5 September 2013

    OMS & KD

    Terbentuknya KPP dan Panitia Pengadaan Jasa/Barang.

    Pelaksanaan Fisik

    9 September-7 Desember 2013

    OMS & KD

    Terlaksananya pengerjaan fisik sesuai spek dan volume di RAB.

    Musdes IV 7-14 Desember 2013

    OMS & KD

    Pertanggungjawaban OMS diterima seluruh masyarakat

    b. Target penyelesaian kegiatan

  • 20

    Bulan pertama pelaksanaan PPIP menitikberatkan pada tahap

    persiapan dan perencanaan. Meliputi pelaksanaan kegiatan rembug

    penyiapan warga, sosialisasi desa, dan musyawarah desa (Musdes I).

    Keterangan Kepala Desa Bakulan Suwarno, dirinya sudah

    melakukan sosialisasi ke warga desa tentang PPIP sebelum fasilitator

    datang mendampingi. Hal tersebut memungkinkan dilakukan karena

    pihak desa penerima dana PPIP sudah pernah mendapatkan sosialiasasi

    di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Purbalingga sekitar Mei

    2013. Penyampaian informasi awal oleh kepala desa Bakulan dilakukan

    melalui pertemuan-pertemuan warga seperti kelompok arisan,

    pengajian dan kegiatan sosial di tingkat desa.

    Setelah fasilitator datang, kegiatan yang dilakukan adalah

    melakukan rembug warga dan sosialiasi program PPIP. Targetnya,

    masyarakat paham akan PPIP dan siap melaksanakan sesuai pedoman

    dengan ditandatanganinya pakta integritas. Pelaksana kegiatan PPIP di

    Desa Bakulan adalah warga desa yang dibentuk dalam keorganisasian

    Organisasi Masyarakat Setempat (OMS), Kelompok Pemanfaat dan

    Pemelihara (KPP) serta kader desa (KD).

    2. Desa Kemangkon

    a. Rencana Kegiatan

    Sesuai dengan hasil kegiatan bulan Agustus 2013 di Desa

    Kemangkon, maka tim fasilitator (teknik dan pemberdayaan)

    menyepakati adanya jadwal kegiatan bersama Organisasi Masyarakat

    Setempat (OMS), Kader Desa (KD), dan Pemerintah Desa sebagai

    berikut:

    Tabel 6. Rencana Kegiatan Tingkat Desa Kemangkon, Kec.

    Kemangkon, Kab Purbalingga

  • 21

    Nama Desa Jenis

    Kegiatan Waktu PJ

    Hasil yang diharapkan

    Kemangkon

    Rembug Warga

    17-24 Juli 2013

    Kades / Kadus

    Peserta paham tentang PPIP, tujuan, prinsip, pendekatan dan struktur organisasi yang ada di PPIP.

    Sosialisasi Desa

    24 Juli-5 Agustus 2013

    Kades

    Peserta paham tentang PPIP, tujuan, prinsip, pendekatan dan struktur organisasi yang ada di PPIP.

    Musdes I 1-7 Agustus 2013

    Kades Terpilihnya OMS & KD

    SKS Identifikasi Masalah

    12-17 Agustus 2013

    OMS & KD

    Data identifikasi masalah telah lengkap.

    Musdes II 15-19 Agustus 2013

    OMS & KD

    Adanya kesepakatan rumusan usulan kegiatan yang akan dibiayai PPIP APBN-P 2013. Penyusunan draft PJM dan RKM; gambar desain; RAB.

    Musdes III 1-5 September 2013

    OMS & KD

    Terbentuknya KPP dan Panitia Pengadaan Jasa/Barang.

    Pelaksanaan Fisik

    9 September-7 Desember 2013

    OMS & KD

    Terlaksananya pengerjaan fisik sesuai spek dan volume di RAB.

    Musdes IV 7-14 Desember 2013

    OMS & KD

    Pertanggungjawaban OMS diterima seluruh masyarakat

    b. Target penyelesaian kegiatan

  • 22

    Bulan pertama pelaksanaan PPIP menitikberatkan pada tahap

    persiapan dan perencanaan. Meliputi pelaksanaan kegiatan rembug

    penyiapan warga, sosialisasi desa, dan musyawarah desa (Musdes I).

    Keterangan Kepala Desa Kemangkon, Sarengat Amr, dirinya

    sudah melakukan sosialisasi ke warga desa tentang PPIP sebelum

    fasilitator datang mendampingi. Hal tersebut memungkinkan dilakukan

    karena pihak desa penerima dana PPIP sudah pernah mendapatkan

    sosialiasasi di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Purbalingga

    sekitar Mei 2013. Penyampaian informasi awal oleh kepala desa

    Kemangkon dilakukan melalui pertemuan-pertemuan warga seperti

    kelompok arisan, pengajian dan kegiatan sosial di tingkat desa.

    Setelah fasilitator datang, kegiatan yang dilakukan adalah

    melakukan rembug warga dan sosialiasi program PPIP. Targetnya,

    masyarakat paham akan PPIP dan siap melaksanakan sesuai pedoman

    dengan ditandatanganinya pakta integritas. Pelaksana kegiatan PPIP di

    Desa Bakulan adalah warga desa yang dibentuk dalam keorganisasian

    Organisasi Masyarakat Setempat (OMS), Kelompok Pemanfaat dan

    Pemelihara (KPP) serta kader desa (KD).

    3. Desa Majasem

    a. Rencana Kegiatan

    Sesuai dengan hasil kegiatan bulan Agustus 2013 di Desa

    Majasem, maka tim fasilitator (teknik dan pemberdayaan) menyepakati

    adanya jadwal kegiatan bersama Organisasi Masyarakat Setempat

    (OMS), Kader Desa (KD), dan Pemerintah Desa sebagai berikut:

    Tabel 7. Rencana dan Jadwal Kegiatan Tingkat Desa Majasem, Kec.

    Kemangkon, Kab Purbalingga

    Nama Desa

    Jenis Kegiatan

    Waktu PJ Hasil yang

    diharapkan

  • 23

    Majasem

    Rembug Warga

    17-24 Juli 2013

    Kades / Kadus

    Peserta paham tentang PPIP, tujuan, prinsip, pendekatan dan struktur organisasi yang ada di PPIP.

    Sosialisasi Desa

    24 Juli-5 Agustus 2013

    Kades

    Peserta paham tentang PPIP, tujuan, prinsip, pendekatan dan struktur organisasi yang ada di PPIP.

    Musdes I 1-7 Agustus 2013

    Kades Terpilihnya OMS & KD

    SKS Identifikasi Masalah

    12-17 Agustus 2013

    OMS & KD

    Data identifikasi masalah telah lengkap.

    Musdes II 15-19 Agustus 2013

    OMS & KD

    Adanya kesepakatan rumusan usulan kegiatan yang akan dibiayai PPIP APBN-P 2013. Penyusunan draft PJM dan RKM; gambar desain; RAB.

    Musdes III 1-5 September 2013

    OMS & KD

    Terbentuknya KPP dan Panitia Pengadaan Jasa/Barang.

    Pelaksanaan Fisik

    9 September-7 Desember 2013

    OMS & KD

    Terlaksananya pengerjaan fisik sesuai spek dan volume di RAB.

    Musdes IV 7-14 Desember 2013

    OMS & KD

    Pertanggungjawaban OMS diterima seluruh masyarakat

    b. Target Penyelesaian Kegiatan

    Bulan pertama pelaksanaan PPIP menitikberatkan pada tahap

    persiapan dan perencanaan. Meliputi pelaksanaan kegiatan rembug

    penyiapan warga, sosialisasi desa, dan musyawarah desa (Musdes I).

  • 24

    Keterangan Kepala Desa Majasem Tohar Mukharom, dirinya

    sudah melakukan sosialisasi ke warga desa tentang PPIP sebelum

    fasilitator datang mendampingi. Hal tersebut memungkinkan dilakukan

    karena pihak desa penerima dana PPIP sudah pernah mendapatkan

    sosialiasasi di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Purbalingga

    sekitar Mei 2013. Penyampaian informasi awal oleh kepala desa

    Majasem dilakukan melalui pertemuan-pertemuan warga seperti

    kelompok arisan, pengajian dan kegiatan sosial di tingkat desa.

    Setelah fasilitator datang, kegiatan yang dilakukan adalah

    melakukan rembug warga dan sosialiasi program PPIP. Targetnya,

    masyarakat paham akan PPIP dan siap melaksanakan sesuai pedoman

    dengan ditandatanganinya pakta integritas. Pelaksana kegiatan PPIP di

    Desa Bakulan adalah warga desa yang dibentuk dalam keorganisasian

    Organisasi Masyarakat Setempat (OMS), Kelompok Pemanfaat dan

    Pemelihara (KPP) serta kader desa (KD).

    BAB III

    PENDAMPINGAN PELAKSANAAN

    III. 1. Progres Pelaksanaan Kegiata Bulan I di Desa Bakulan

    Di Desa Bakulan, Kecamatan Kemangkon tim fasilitator telah

    menyelesaikan tahapan kegiatan hingga pelaksanaan Musyawarah Desa

    II. Berikut tahapan-tahapan yang sudah dilakukan :

    a. Rembug Penyiapan Warga

    Rembug warga di Desa Bakulan dilakukan satu kali pada

    Kamis, 25 Juli 2013 di rumah Bapak Kurniawan, pelaksana jabatan

    sementara (Pjs) Sekretaris Desa (Sekdes) Bakulan. Kegiatan

    dilakukan pukul 15.00 hingga pukul 17.00. Jumlah yang hadir saat

  • 25

    itu sebanyak 33 orang, terdiri dari 26 laki-laki dan tujuh orang

    perempuan.

    Pada kegiatan rembug, tim fasilitator menyampaikan :

    1. Penjelasan awal mengenai prinsip, pendekatan, mekanisme

    program,

    2. Penjelasan tentang arti pentingnya partisipasi masyarakat

    khsusnya masyarakat miskin dan kaum perempuan

    3. Penjelasan tentang peran OMS, KPP dan Kader Desa (KD)

    4. Penjelasan tentang Pakta Integritas

    Hasil Rembug warga antaralain :

    4. Terjaring usulan nama warga untuk mengisi kepengurusan OMS,

    KPP dan KD

    5. Menyepakati jadwal Sosialiasi Desa (Sosdes) yang akan

    dilakukan pada Rabu, 31 Juli 2013 di Balai Desa Bakulan.

    b. Sosialisasi dan Pakta Integritas

    Setelah melakukan rembug desa, selanjutnya fasilitator

    mengadakan sosisalisasi. Kegiatan sosialisasi dilakukan di Balai

    Desa Bakulan pada Sabtu, 3 Agustus 2013. Untuk keperluan acara,

    pihak desa membagikan 50 undangan. Tercatat warga yang

    mengikuti sosialisasi sebanyak 37 orang, terdiri dari dua peserta

    perempuan, dan 12 warga miskin.

    Sebagai narasumber adalah tim fasilitator yakni M Fauzan

    Hidayat ST (Fasilitator Teknik) dan Hanan Wiyoko, S.IP (Fasilitator

    Pemberdayaan). Pengantar kegiatan sosialiasi disampaikan oleh

    Kepala Desa Bakulan, Suwarno.

    Materi atau topik sosialiasi adalah :

    1. Penjelasan tujuan, sasaran, pendekatan dan prinsip-prinsip PPIP

    2. Penjelasan mekanisme pelaksanaan program

  • 26

    3. Penjelasan komponen dan kriteria infrastruktur

    4. Penjelasan sumber dana dan mekanisme penyaluran dana

    5. Penjelasan mengenai peran pelaku tingkat desa (OMS, KPP, dan

    KD)

    6. Penandatanganan Pakta Integritas

    Saat sesi diskusi tanya jawab, salah satu peserta

    menanyakan tentang mekanisme pelaksanaan di lapangan: Apakah

    program PPIP 2013 ini bisa digunakan untuk pembangunan lebih

    dari satu jenis infrastruktur?

    Hal ini kemudian dijawab oleh narasumber bahwa dalam

    PPIP 2013 semua pemilihan jenis infrastruktur berdasarkan urutan

    prioritas sesuai pedoman. Jadi dana PPIP boleh digunakan untuk

    lebih dari satu jenis infrastruktur.

    Penandatangan Pakta Integritas yang menjadi salah satu

    poin penting dalam pelaksanaan Sosialisasi Desa di Bakulan.

    Sebelum ditandatangani oleh para pihak maka tim fasilitator selaku

    narasumber membacakan maksud dan tujuan dari poin-poin Pakta

    Integritas tersebut kepada peserta sosialisasi. Beberapa diantara

    peserta merasa optimis dengan program ini karena adanya

    penandatanganan Pakta Integritas ini. Diawali oleh Kepala Desa

    Bakulan menandatangani Pakta Integritas untuk program PPIP 2013

    dan dilanjutkan dengan perwakilan BPD dan tokoh-tokoh

    masyarakat setempat.

    c. Musyawarah Desa I

    Kegiatan Musdes I Desa Bakulan dilakukan pada Minggu, 4

    Agustus 2013 diadakan di Balai Desa Bakulan. Undangan yang

    disebarkan sekitar 50 orang dan terealisasi peserta hadir kali ini

    adalah kurang lebih sejumlah 37 orang terdiri dua perempuan dan

    12 masyarakat miskin.

  • 27

    Penetapan dan pemilihan pengurus OMS dan KPP

    menggunakan mekanisme musyawarah mufakat dengan

    menampilkan 5 nama warga desa Bakulan yang telah diusulkan

    sebelumnya. Hadirin peserta rapat setuju atas wakil-wakil yang

    ditawarkan. Selanjutnya, mereka melakukan pemilihan ketua;

    sekretaris dan bendahara serta kader desa. Berikut nama-nama

    pengurus hasil ketetapan Musdes I.

    Tabel. 8

    PENGURUS

    OMS KPP Kader Desa

    Ketua Drs. Hermin Suyono Iis Darusman, S.Pd Drs. Udaya Supardjo

    Sekretaris Helmi Mastur Slamet Priyanto

    Bendahara Masliah Sukarsim

    Anggota 1 Sudiyanto Sanen

    Anggota 2 Suryono Sugeng Sudiyono

    d. Survey Kampung Sendiri

    Setelah Musyawarah Desa I, OMS dan kader desa bersama

    fasilitator, perangkat desa melakukan Survey Kampung Sendiri

    (SKS). Kegiatan SKS dilakukan pada Senin, 12 Agustus 2013. Kegiatan

    yang dilakukan meliputi identifikasi permsalahan serta melakukan

    peninjauan lokasi usulan masyarakat desa.

    Lokasi yang ditinjau oleh OMS, perangkat desa dan fasilitator

    adalah :

    1. Jalan tani batas desa antara Bakulan dan Karangkemiri,

    Kecamatan Kemangkon. Di tempat ini dilakukan pengukuran sisi

    timur jalan yang diusulkan untuk dibanguan talud,

    2. Jalan menuju ke makam Desa Bakulan Lor. Lokasi diproyeksikan

    untuk pengerjaan rabat beton.

    3. Sejumlah lokasi jalan setapak di Dusun I,II, dan III Desa Bakulan

    yang direncanakan untuk dilakuka pengerjaan rabat beton.

  • 28

    Dari hasil identifikasi masalah dan usulan di atas kemudian

    ditindaklanjuti untuk dibahas di Musyawarah Desa (Musdes) II.

    e. Musyawarah Desa II

    Kegiatan Musdes II dilakukan di Balai Desa Bakulan, pada

    Kamis 15 Agustus 2013. OMS dan perangkat desa membagikan 60

    undangan. Jumlah warga yang hadir sebanyak 42 orang, terdiri

    enam orang perempuan dan 15 warga miskin.

    Kegiatan Musdes II dipimpin oleh Ketua OMS Desa Bakulan,

    Drs. Hermin Suyono dengan narasumber Tim Fasilitator serta

    arahan Kades Bakulan, Suwarno.

    Materi atau topik yang dibawakan adalah :

    1. Perumusan prioritas masalah Desa Bakulan

    2. Perumusan prioritas kegiatan

    3. Pemilihan jenis infrastruktur

    4. Perumusan rencana kegiatan untuk penyusunan Rencana

    Kegiatan Masyarakat (RKM).

    Hasil Musdes II Desa Bakulan adalah menyepakati jenis

    infrastruktur yang akan dikerjakan ada dua jenis :

    1. Pembangunan rabat beton di jalan desa,

    2. Pembangunan talud jalan tani batas desa Bakulan dengan

    Karangkemiri.

    III. 2. Progres Pelaksanaan Kegiatan Bulan I di Desa Kemangkon

    Di Desa Kemangkon, pada bulan pertama (periode 17 Juli-16

    Agutus 2013) tim fasilitator telah menyelesaikan tahapan kegiatan

    hingga Musyawarah Desa (Musdes I). Berikut tahapan yang sudah

    dikerjakan :

    a. Rembug Penyiapan Warga

  • 29

    Rembug penyiapan warga di Desa Kemangkon, Kecamatan

    Kemangkon, Kabupaten Purbalingga dilakukan dua kali. Kegiatan

    rembug diadakan di rumah Bapak Nurokhman (Kadus I) pada Jumat,

    26 Juli 2013 sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu sedang dilakukan

    kegiatan pengajian lanjut usia (lansia). Jumlah yang hadir saat itu

    sebanyak 35 orang, terdiri dari dua orang perempuan dan 33 orang

    laki-laki.

    Sedangkan rembug warga kedua dilakukan 31 Juli 2013.

    Pada kegiatan rembug, tim fasilitator menyampaikan :

    1. Penjelasan awal mengenai prinsip, pendekatan, mekanisme

    program,

    2. Penjelasan tentang arti pentingnya partisipasi masyarakat

    khsusnya masyarakat miskin dan kaum perempuan

    3. Penjelasan tentang peran OMS, KPP dan Kader Desa (KD)

    4. Penjelasan tentang Pakta Integritas

    Hasil Rembug warga antaralain :

    1. Terjaring usulan nama warga untuk mengisi kepengurusan OMS,

    KPP dan KD

    2. Menyepakati jadwal Sosialiasi Desa (Sosdes) yang akan dilakukan

    pada Kamis, 1 Agustus 2013 di Balai Desa Kemangkon.

    b. Sosialisasi dan Pakta Integritas

    Pelaksanaan sosisalisasi PPIP 2013 Desa Kemangkon

    dilakukan di kantor desa pada Kamis, 1 Agustus 2013 sekitar pukul

    20.30. Perangkat desa membagikan 60 undangan. Jumlah warga

    yang hadir sebanyak 40 orang, terdiri 39 laki-laki, satu perempuan

    dan 10 masyarakat miskin.

    Pembukaan rapat sosialisasi disampaikan oleh Bapak Sukaryo

    dan notulis Bapak Ali Hadirin. Tim fasilitator yakni M Fauzan Hidayat,

    ST (Fasilitator teknik) dan Hanan Wiyoko, S.IP (Fasilitator

  • 30

    Pemberdayaan) menempatkan diri selaku narasumber. Kepala Desa

    Kemangkon, Sarengat Amr turut memberikan sambutan.

    Materi atau topik sosialisasi adalah :

    1. Penjelasan tujuan, sasaran, pendekatan dan prinsip-prinsip PPIP

    2. Penjelasan mekanisme pelaksanaan program

    3. Penjelasan komponen dan kriteria infrastruktur

    4. Penjelasan sumber dana dan mekanisme penyaluran dana

    5. Penjelasan mengenai peran pelaku tingkat desa (OMS, KPP, dan

    KD)

    6. Penandatanganan Pakta Integritas

    Saat sesi diskusi Tanya jawab, salah satu peserta menanyakan

    tentang bagaimana jika OMS dari perangkat desa ikut dilibatkan.

    Hal ini kemudian dijawab oleh narasumber bahwa dalam

    PPIP 2013 untuk OMS perangkat desa tidak diperbolehkan terlibat

    kecuali ikut mengawasi program PPIP 2013 ini. Perangkat desa dapat

    dilibatkan pada pembentukan KPP

    Penandatangan Pakta Integritas yang menjadi salah satu poin

    penting dalam pelaksanaan Sosialisasi Desa di Kemangkon. Sebelum

    ditandatangani oleh para pihak maka tim fasilitator selaku

    narasumber membacakan maksud dan tujuan dari poin-poin Pakta

    Integritas tersebut kepada peserta sosialisasi. Beberapa diantara

    peserta merasa optimis dengan program ini karena adanya

    penandatanganan Pakta Integritas ini. Diawali oleh Kepala Desa

    Kemangkon menandatangani Pakta Integritas untuk program PPIP

    2013 dan dilanjutkan dengan perwakilan BPD dan tokoh-tokoh

    masyarakat setempat.

    c. Musyawarah Desa I

    Kegiatan Musdes I Desa Kemangkon dilakukan pada Selasa,

    13 Agustus 2013 diadakan di Balai Desa Bakulan. Undangan yang

  • 31

    disebarkan sekitar 60 orang dan terealisasi peserta hadir kali ini

    adalah 50 orang terdiri satu orang perempuan, 49 orang laki-laki dan

    11 masyarakat miskin.

    Penetapan dan pemilihan pengurus OMS dan KPP

    menggunakan mekanisme musyawarah mufakat dengan

    menampilkan 5 nama warga desa Bakulan yang telah diusulkan

    sebelumnya. Hadirin peserta rapat setuju atas wakil-wakil yang

    ditawarkan. Selanjutnya, mereka melakukan pemilihan ketua;

    sekretaris dan bendahara serta kader desa. Berikut nama-nama

    pengurus hasil ketetapan Musdes I.

    Tabel 9

    PENGURUS

    OMS KPP Kader Desa

    Ketua Imam Achmadi Alimi Harjo Sukamto

    Sekretaris Akbar Priyadi Setiyono

    Bendahara Abdul Khodi Amir Nur Chotomi

    Anggota 1 Sutimah Admini

    Anggota 2 Parsun Damam Muji Saputra

    III. 3. Progres Pelaksanaan Kegiatan Bulan I di Desa Majasem

    Di Desa Majasem, tim fasilitator pada periode bulan pertama (17

    Juli-16 Agustus) telah menyelesaikan tahapan hingga Musyawarah Desa

    (Musdes) I. Berikut ini tahapan pelaksanaan.

    a. Rembug Penyiapan Warga

    Rembug penyiapan warga di Desa Majasem, Kecamatan

    Kemangkon, Kabupaten Purbalingga dilakukan dua kali. Kegiatan

    rembug diadakan di rumah Bapak Djaelani pada Rabu, 24 Juli 2013

    sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu sedang dilakukan kegiatan arisan.

    Pemimpin rembug dibawakan oleh tuan rumah, Djaelani

    yang juga Kadus 1. Acara dihadiri oleh 36 warga, terdiri dari lima

    orang perempuan dan 31 orang laki-laki.

  • 32

    Kegiatan rembug kedua dilakukan pada Rabu, 31 Juli 2013 di

    rumah Bapak Saeful Amir (Kadus II), pada pukul 20.30 hingga 21.30

    WIB. Kegiatan dilakukan dalam acara pengajian warga. Jumlah

    warga yang hadir dalam kegiatan rembug sebanyak 43 orang,

    terdiri empat perempuan dan 39 laki-laki.

    Pada kegiatan rembug, tim fasilitator menyampaikan :

    1. Penjelasan awal mengenai prinsip, pendekatan, mekanisme

    program,

    2. Penjelasan tentang arti pentingnya partisipasi masyarakat

    khsusnya masyarakat miskin dan kaum perempuan

    3. Penjelasan tentang peran OMS, KPP dan Kader Desa (KD)

    4. Penjelasan tentang Pakta Integritas

    Hasil Rembug warga antaralain :

    1. Terjaring usulan nama warga untuk mengisi kepengurusan OMS,

    KPP dan KD

    2. Menyepakati jadwal Sosialiasi Desa (Sosdes) yang akan

    dilakukan pada Jumat, 2 Agustus 2013 di Balai Desa Majasem.

    b. Sosialisasi dan Pakta Integritas

    Pelaksanaan sosisalisasi PPIP 2013 Desa Majasem dilakukan

    di Balai Desa Majasem pada Jumat, 2 Agustus 2013. Tim fasilitator

    yakni M Fauzan Hidayat, ST (Fasilitator Teknik) dan Hanan Wiyoko,

    S.IP (Fasilitator Pemberdayaan) menempatkan diri selaku

    narasumber. Kepala Desa Majasem, Tohar Mukharom turut

    memberikan sambutan dan pengarahan.

    Materi atau topik sosialiasi adalah :

    1. Penjelasan tujuan, sasaran, pendekatan dan prinsip-prinsip PPIP

    2. Penjelasan mekanisme pelaksanaan program

    3. Penjelasan komponen dan kriteria infrastruktur

    4. Penjelasan sumber dana dan mekanisme penyaluran dana

  • 33

    5. Penjelasan mengenai peran pelaku tingkat desa (OMS, KPP, dan

    KD)

    6. Penandatanganan Pakta Integritas

    Penandatangan Pakta Integritas yang menjadi salah satu

    poin penting dalam pelaksanaan Sosialisasi Desa di Majasem.

    Sebelum ditandatangani oleh para pihak maka tim fasilitator

    membacakan maksud dan tujuan dari poin-poin Pakta Integritas.

    Beberapa di antara peserta merasa optimis dengan program ini

    karena adanya penandatanganan Pakta Integritas. Diawali oleh

    Kepala Desa Majasem, Tohar Mukharom menandatangani Pakta

    Integritas untuk program PPIP 2013 dan dilanjutkan dengan

    perwakilan BPD dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.

    c. Musyawarah Desa I

    Kegiatan Musdes I Desa Majasem dilakukan pada Rabu, 14

    Agustus 2013 diadakan di Balai Desa Majasem. Undangan yang

    disebarkan sekitar 70 orang dan terealisasi peserta hadir kali ini

    adalah 47 orang terdiri tujuh orang perempuan, 40 orang laki-laki

    dan 20 masyarakat miskin.

    Penetapan dan pemilihan pengurus OMS dan KPP

    menggunakan mekanisme musyawarah mufakat dengan

    menampilkan 5 nama warga desa Bakulan yang telah diusulkan

    sebelumnya. Hadirin peserta rapat setuju atas wakil-wakil yang

    ditawarkan. Selanjutnya, mereka melakukan pemilihan ketua;

    sekretaris dan bendahara serta kader desa. Berikut nama-nama

    pengurus hasil ketetapan Musdes I.

    Tabel 10.

  • 34

    PENGURUS

    OMS KPP Kader Desa

    Ketua Pardi Djaelani Amirudin

    Sekretaris Surip Pudjorahjono Novi Marifat

    Bendahara Findi Novaria Muheimi

    Anggota 1 Saeful Yadi Indah Pamuji

    Anggota 2 Suyitno Saeful Umar

    Anggota 3 - Khotimah

    Anggota 4 - Mahnun

  • 35

    BAB IV

    PENUTUP

    IV.1. Analisa Kegiatan

    Sampai dengan pelaporan bulan pertama (periode 17 Juli-18

    Agustus 2013), tahapan yang sedang berjalan baru sampai tahap

    persiapan dan perencanaan. Pada umumnya, tahap awal pelaksanaan

    PPIP 2013 di desa dampingan dapat terlaksana dengan baik meskipun

    masih ada beberapa kekurangan.

    Untuk Desa Bakulan sudah melakukan Musdes I dan II. Sedangkan

    di Desa Kemangkon dan Desa Majasem pada bulan pertama baru sampai

    tahapan Musdes I. Tim fasilitator menilai keterbatasan waktu menjadi

    salah satu faktor yang membuat tahapan program tak berjalan sesuai

    ploting waktu di Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL). Diantaranya pada

    Agustus 2013 ada moment libur Lebaran selama satu pekan dan setelah

    itu disusul pelaksanaan HUT ke-68 Republik Indonesia. Kedua agenda

    tersebut membuat sibuk kepala desa dan para perangkat.

    IV.2. Kesimpulan

    Melihat hasil identifikasi Fasilitator, permasalahan utama

    masyarakat dari 3 (tiga) desa di atas sebagian besar adalah masalah

    kerusakan infrastruktur jalan merupakan akses utama mobilisasi

    masyarakat. Dengan adanya program PPIP 2013 ini semoga dapat

    mempermudah dan memperlancar akses usaha (pemasaran, bahan baku,

    pertanian) dari desanya menuju jalan utama, dalam rangka meningkatkan

    kesejahteraan dan taraf ekonomi masyarakat, Khususnya di daerah

    Kabupaten Purbalingga.

  • 36

    Lampiran Laporan (pada bulan yang bersangkutan)

    1. Catatan Harian Fasilitator (9.1 / 9.2)-ASLI TULISAN TANGAN

    2. Rencana Kerja Fasilitator-asli stempel basah

    3. Format Monitoring (9.3 ; 9.4 ; 9.5 ; 9.6 ; 9.7; 9.8 dan 9.23)-jika form msh

    kosong tidak perlu dilampirkan

    4. Time sheet bulanan-copy, yg asli diserahkan terpisah

    5. Dokumentasi (copy BA, Daftar Hadir, Notulen, Foto)