39
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dunia. Secara fisik, dia punya panjang garis pantai mencapai 81.000 kilometer dengan jumlah pulau mencapai lebih dari 17.500 pulau. Luas daratan 1,9 juta kilometer persegi, sementara luas perairan 3,1 juta kilometer persegi. Dimana indonesia mempunyai banyak pulau salah satunya pulau yang terletak di provinsi Sulawesi selatan. Propinsi Sulawesi Selatan merupakan wilayah semenanjung yang berbukit-bukit yang membentang dari bagian utara ke bagian selatan dengan ketinggian antara 500 - 1.000 meter lebih di atas permukaan laut, yang didominasi oleh perairan yang di dalamnya mencakup empat buah danau dan sejumlah sungai yang cukup besar serta beberapa waduk dan perairan umum yang cukup luas yang mengelilingi sebagian besar

LAPORAN CO2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN CO2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dunia. Secara fisik, dia punya

panjang garis pantai mencapai 81.000 kilometer dengan jumlah pulau mencapai

lebih dari 17.500 pulau. Luas daratan 1,9 juta kilometer persegi, sementara luas

perairan 3,1 juta kilometer persegi. Dimana indonesia mempunyai banyak pulau

salah satunya pulau yang terletak di provinsi Sulawesi selatan.

Propinsi Sulawesi Selatan merupakan wilayah semenanjung yang

berbukit-bukit yang membentang dari bagian utara ke bagian selatan dengan

ketinggian antara 500 - 1.000 meter lebih di atas permukaan laut , yang

didominasi oleh perairan yang di dalamnya mencakup empat buah danau dan

sejumlah sungai yang cukup besar serta beberapa waduk dan perairan umum

yang cukup luas yang mengelilingi sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan. Dan

memiliki kualitas air yang berbeda-beda di setiap wilayahnya.

Perairan yang baik di tentukan oleh kualitas airnya, kualitas air secara

umum menunjukkan mutu dan kondisi air dikaitkan dengan keperluan tertentu

misalnya kualitas air untuk irigasi dan kualitas air untuk minum. Dalam lingkup

akuarium, secara umum kualitas air mengacu pada cemaran yang dikandung

dalam perairan yang menunjang kehidupan pada ekosistem tersebut. Air yang

jernih bukan berarti air yang baik untuk ikan, jernih bukanlah salah satu syarat

kualitasnya air . Bahkan sering dijumpai ikan hidup berkembang dan tumbuh

Page 2: LAPORAN CO2

dengan subur pada peraian yang terkesan kotor oleh manusia.

Dalam lingkungan periran ikan melakukan interaksi aktif dimana

melakukan pertukaran energi seperti oksigen (O2), karbon dioksida (co2) ,garam-

garaman sisa metabolisme. Pertukaran materi ini terjadi antar muka, pada bahan

berupa membran semipermeabel yang terdapaat pada ikan ,jika terdapat suatu

bahan-bahan tertentu dengan jumlah yang tertentu akan menggagu mekanisme

kerja membran tersebut dan menyebabkan kematian pada ikan. Peduli kualitas air

adalah mengetahui kondisi air untuk menjamin keamanan dan kelestarian dalam

penggunaannya. Kualitas air dapat diketahui dengan melakukan pengujian tertentu

terhadap air tersebut. Pengujian yang biasa dilakukan adalah uji kimia, fisik,

biologi, atau uji kenampakan (bau dan warna) (ICRF,2010).

Kualitas air yaitu sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat energi atau

komponen lain di dalam air. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter

yaitu parameter fisika (suhu, kekeruhan, padatan terlarut dan sebagainya),

parameter kimia (pH, oksigen terlarut, BOD, kadar logam dan sebagainya), dan

parameter biologi (keberadaan plankton, bakteri, dan sebagainya) (Effendi, 2003).

Untuk mengetahui bagaimana keadaan parameter pada suatu perairan

maka dilakukanlah pecobaan sepeti ini, melihat apakahsituasi yang diperoleh pada

saat teori sesuai denga apa yang ada di lapangan.

Page 3: LAPORAN CO2

1.2 Nama Kegiatan

Studi Ilmiah Perairan (SIP)

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

1.3.2 Tujuan

- Untuk mengetahu parameter pada sistem perairan

- Untuk mengetahui tingkat kesuburan

- Untuk membandingkan teori dan peraktik mengenai parameter kualitas air

1.4 Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Studi Imliah Perairan (SIP) dilaksanakan pada hari kamis –

jumat tanggal 20- 21 Juni 2013, di Desa Pakalabbirang, kec. Bantimurung, Kab.

Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.

1.5 Penanggung Jawab Kegiatan

1. Stering Comite

Kordinator : Ignasius Yalfet Mangago

Anggota : Khaerul Awaluddin

Muhammad Yusfi Yusuf

Rudi Rahmat

2. Ketua Panitia

Junardiawan sandi ode

Page 4: LAPORAN CO2

3. Kordinator Lapangan

Sahrianto

1.6 Personel Pelaksana

NO NAMA NIM TEMPAT TANGGAL LAHIR

1 Jumriani L211 12 605 Pakkabba, 10 Agustus 1994

2 Ulfa Saada L211 12 001 Bone-bone, 10 Juni 1994

3 Yayu Andira L211 12 251 Bone, 04 September 1994

4 Nurliati maria L211 12 256 Simbuang, 17 februari 1993

5 Devi Ariastuti Yusri L211 12 258 U. P , 04 November 1993

6 Nurul Huda Musfirah L211 12 253 Takalar, 30 September 1994

7 Iin Anatul Fitria A.G L211 12 264 Pekkabata, 13 Juni 1993

8 Musa M. Sandalayuk L211 12 265 Gorontalo, 09 Juni 1993

BAB II

Page 5: LAPORAN CO2

LANDASAN TEORI

Air merupakan media untuk kegiatan budidaya ikan, termasuk pada

kegiatan pembesaran.Kualitas air dipengaruhi oleh berbagai bahan kimia yang

terlarut dalam air, seperti oksigen terlarut, pH, alkalinitas, dan bahan-bahan fisika

lainnya. Perubahan karakteristik air yang dapat dikatakan telah terjadi

peningkatan kualitas air. Demikian juga sebaliknya, bila perubahan itu

menurunkan produksi, dapat dikatakan terjadi penurunan kualitas air. Sumber-

sumber CO2 di atmosfer berasal dari respirasi manusia dan hewan,

erupsivulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik. Di ekosistem air,

pertukaran CO2 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbondioksida

berikatan dengan air membentuk asamkarbonat yang akan terurai menjadi ion

bikarbonat. Saat organisme air berespirasi, CO2 yang mereka keluarkan menjadi

bikarbonat.Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah CO2 di

air. Pada atmosfer proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler

bertanggung jawab atas perubahan dan pergerakan utama siklus karbon. Naik

turunnya CO2 dan O2 atsmosfer secara musiman disebabkan oleh penurunan

aktivitas Fotosintetik. Dalam skala global kembalinya CO2 dan O2 ke

atmosfer melalui proses respirasi yang mnghasilkan CO2 dan proses fotosintesis

yang menghasilkan oksigen...

Kebutuhan oksigen untuk tiap jenis biota air berbeda-beda, tergantung

dari jenisnya dan kemampuan untuk  beradaptasi dengan naik-turunnya

kandungan oksigen. Oksigen diperlukan ikan untuk respirasi dan metabolisme

dalam tubuh ikan untuk aktivitas berenang, pertumbuhan, reproduksi dan lain-

lain. Laju pertumbuhan dan konversi pakan juga sangat tergantung pada

Page 6: LAPORAN CO2

kandungan oksigen. Nilai oksigen di dalam pengelolaan kesehatan ikan sangat

penting karena kondisi yang kurang optimal untuk pertumbuhan

dan perkembangan dapat mengakibatkan ikan stress sehingga mudah terserang

penyakit. Kandungan oksigen terlarut yang baik untuk pertumbuhan dan

perkembangan ikan nila sebesar 5 mg/l. Konsentrasi oksigen yang rendah dapat

diatasi dengan menggunakan aerator ataupun kincir air. Pada level di bawah 1

mg/l dapat menyebabkan penurunan laju pertumbuhan ikan. Beberapa jenis ikan

air tawar mampu bertahan hidup dengan konsentrasi oksigen kurang dari 4 mg/l

atau per million (ppm) tetapi nafsu makannya mulai menurun karena diakibatkan

rendahnya suhu pada pada perairan.

Kondisi suhu sangat berpengaruh terhadap kehidupan ikan. Pada suhu

rendah, ikan akan kehilangan nafsu makan dan menjadi lebih rentan terhadap

penyakit. Sebaliknya jika suhu terlalu tinggi maka ikan akan mengalami stress

pernapasan dan bahkan dapat menyebabkan kerusakan insang permanen. Suhu air

yang optimal untuk pertumbuhan ikan berkisar antara 28°C sampai 32°C. Namun

demikian, tidak menutup kemungkinan ikan yang dibudidayakan mampu

beradaptasi dengan suhu air diantara keduanya, mulai dari 14°C sampai 38°C.

Pada perairan alam dan dalam sistem pemeliharaan ikan, konsentrasi

karbondioksida diperlukan untuk proses fotosintesis oleh tanaman air. Nilai CO2

ditentukan antara lain oleh pH dan suhu. Jumlah CO2 di dalam perairan yang

bertambah akan menekan aktifitas pernapasan ikan dan menghambat pengikatan

oksigen oleh hemoglobin sehingga dapat membuat ikan menjadi stress.

Page 7: LAPORAN CO2

Amoniak merupakan hasil akhir dari proses metabolisme. Pada sistem

budidaya ikan sisa pakan yang berlebih merupakan sumber  penyebab naiknya

kadar amoniak. Amoniak dalam bentuk tidak terionisasi merupakan racun bagi

ikan, walaupun biasanya ikan dapat menyesuaikan diri dengan kondisi amoniak

akan tetapi perubahan mendadak akan menyebabkan kerusakan jaringan insang.

Keberadaan amoniak dalamair dapat menyebabkan berkurangnya daya ikat

oksigen oleh butir-butir darah, hal ini akan menyebabkan nafsu makan ikan

menurun. Kadar oksigen dan amoniak didalam perairan berbanding terbalik,

apabila amoniak meningkat maka kadar oksigen menjadi rendah, kadar amoniak

yang baik adalah kurang dari 1 ppm, sedangkan apabila kadar amoniak lebih dari

1 ppmmaka hal itu dapat membahayakan bagi ikan dan organisme budidaya

lainya.

Pada proses fotosintesis dihasilkan oksigen tetapi hal yang berlawanan

dari itu diperlukan karbondioksida, yaitu gas yang dibutuhkan oleh tumbuh-

tumbuhan air renik maupuntumbuhan tingkat tinggi untuk melakukan fotosintesis.

Bagi tumbuhan hijau jumlah carbondioksida harus tersedia dalam jumlah yang

cukup banyak tetapi jika jumlah tersebut melampaui batas akibatnya kehidupan

hewan-hewan air akan mengalami saat kritis, karena selain mempengaruhi pH,

kadar karbondioksida yang terlampau tinggi dapat menjadi racun bagi hewan air

secara langsung. Meskipun peranan karbondioksida sangat besar bagi kehidupan

organisme air, namun jika dalam jumlah yang berlebihan akan mengganggu

organisme yang dibudidayakan. Kandungan karbondioksida lebih dari 15 ppm

sangat membahayakan bagi organisme yang dibudidayakan, karena

keberadeaanya dalam darah dapat menghambat pengikatan hemoglobin. Ikan

Page 8: LAPORAN CO2

dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada lingkungan perairan dengan

alkalinitas rendah atau netral. Pada lingkungan dengan pH rendah

pertumbuhannya mengalami penurunan namun demikian ikan masih dapat

tumbuh dengan baik pada kisaran pH 5 – 10. Derajat keasaman (pH) sangat

penting sebagai parameter kualitas air karena ia mengontrol tipe dan laju reaksi

beberapa bahan dalam air, tidak semua mahluk hidup bisa bertahan

dengan perubahan nilai pH, untuk itu alam telah menyediakan mekanisme yang

unik agar perubahan tidak terjadi atau terjadi tetapi dengan cara perlahan. Dengan

diketahuinya nilai pH maka kita akan tahu apakah air itu sesuai atau tidak sebagai

media hidup ikan. Aktifitas ikan yang memproduksi asam dari hasil proses

metabolisme dapat mengakibatkan penurunan pH air, kolam yang lama tidak

pernah mengalami penggantian air akan menyebabkan penurunan pH, hal ini

disebabkan karena peningkatan produksi asam oleh ikan yang terakumulasi terus-

menerus didalam kolam sehingga dapat menyebabkan daya racun dari amoniak

dan nitrit dalam budidaya ikan akan meningkat lebih tajam. Stress asam yang

dihasilkan dari proses metabolisme tersebut dapat menyebabkan ikan mengalami

kehilangan keseimbangan. Lingkungan tumbuh (habitat) yang paling ideal adalah

perairan air tawar yang memiliki suhu antara 14oC – 38oC, atau suhu optimal

25oC –30oC. Keadaan suhu yang rendah yaitu suhu kurang dari 14oC ataupun suhu

yang terlalu tinggi di atas 30oC akan menghambat pertumbuhan ikan.

Salinitas merupakan salah satu parameter lingkungan yang

mempengaruhi proses biologi dan secara langsung akan mempengaruhi kehidupan

organisme antara lain yaitu mempengaruhi laju pertumbuhan, jumlah makanan

yang dikonsumsi, dan nilai konversi makanan.

Page 9: LAPORAN CO2

BAB III

METODE KEGIATAN

3.1 Pra Kegiatan

JADWAL KEGIATAN BINA FISIK STUDI ILMIAH PERAIRAN

HMP MSP KEMAPI FIKP UNHAS

NO ITEM KEGIATAN HARI/TGL WAKTU PENANGGUNGJAWAB

1 Lari 1 x Putaran Sabtu, 08 Juni 2013 16.00 – End SC dan OC

2 Renang Minggu, 09 Juni 2013 16.00 – End OC

3Lari 1 x Putaran +

variasiJum’at, 14 Juni 2013 16.00 – End SC dan OC

3 Renang Sabtu, 15 Juni 2013 16.00 – End OC

JADWAL KEGIATAN STUDI ILMIAH PERAIRAN

HMP MSP KEMAPI FIKP UNHAS

NO MATERI HARI/TGLWAKTU (WITA)

KETERANGAN (Pemateri. PJ, dll)

1 Technical Meeting Kamis, 06 Juni 2013 09.00 – 09.45 Steering Committe

2

Sejarah HMP MSP

KEMAPI FIKP UNHAS

dan Struktur kepenguruan

Periode 2012 – 2013

Kamis, 06 Juni 2013 10.00 – 11.30 SAEFUL BAHRI

3 Nitrat (N) dan Phosfat (F) Kamis, 06 Juni 2013 12.00 – 13.00DENNI

ARISTIAWSAN

4MANAJEMEN

PERJALANANKamis, 06 Juni 2013 14.00 – 16.00

MUHAMMAD YUSFI

YUSUF

5 Organisasi dan Lembaga Sebtu, 08 Juni 2013 14.00 – 15.30ZULUNG ZACH

WALYANDRA

6 BINA FISIK Sabtu, 08 Juni 2013 16.00 – End --____--

Page 10: LAPORAN CO2

7 BINA FISIK Minggu, 09 Juni 2013 16.00 – End --____--

8

Oksigen (O2),

Karbondioksida (CO2), dan

Alkalinitas

Selasa, 11 Juni 2013 10.00 – 11.00ADHIYAAT RIDHO

AGAM

9 PPGD Selasa,11Juni 2013 11.30 – 13.00TBM CALCANEUZ

FK – UH

10 Suhu (˚C) dan pH Selasa, 11 Juni 2013 14.00 – 15.00 DARNI

12Metode Pendataan dan

Sistemtika LaporanSelasa, 11 Juni 2013 15.00 – 16.00 ABZHAL BASTARIE

11 Survival Kamis, 13 Juni 2013 10.00 – 11.00 IGNASIUS YALFET

12Kepadatan dan Kerapatan

Ekosistem MangroveKamis, 13 Juni 2013 11.00 – 13.00

MUHAMMAD NUR /

ARNOLD

KABANGGA / SABILI

RASAD

13 BINA FISIK Jum’at, 14 Juni 2013 16.00 – End --____--

14 BINA FISIK Sabtu, 15 Juni 2013 16.00 – End --____--

15 SIMULASI Minggu, 16 Juni 2013 08.00 – End --____--

16 Pengaplikasian MedanRabu – Kamis,

19 – 20 Juni 2013-

17Masa Tenggang

(Pembuatan Laporan)21 – 28 Juni 2013 -

18 EVALUASISabtu – Minggu,

29 – 30 Juni 2013-

NB : - Schedule kegiatansewaktu-waktudapatberubah

Page 11: LAPORAN CO2

3.2 Anggaran Dana

Anggaran dana/pengeluaran Kelompok CO2 yaitu sebagai berikut :

ALAT DAN BAHAN JUMLAH HARGA (Rp)

Botol Sampel

Termometer

Cool Box

Kantong Plastik

Tali Weebing

Roti Tawar

Susu Coklat

Latban

Tali Sechi Disk

Es batu

Garam

20 buah

1

1

5

1 (5 meter)

2 Bungkus

1 Kaleng

1

10 meter

1 Balok

2 Bungkus

Rp. 8.000

Rp. 13.000

Rp. 40.000

Rp. 10.000

Rp. 20.000

Rp. 14.000

Rp. 12.000

Rp. 12.000

Rp. 10.000

Rp. 5.000

Rp. 1.000

TOTAL Rp. 145.000

Page 12: LAPORAN CO2

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sekilas Tentang lokasi Kegiatan

Lokasi pelaksanaan Studi Ilmiah Perairan (SIP) ini bertempat di Desa

Pakalabbirang, kec. Bantimurung, Kab. Maros yang biasa dinamakan sebagai

tebing kura-kura, tp sebelumnya warga setempat tidak tahu kalau ada tebing yang

dinamakan tebing kura-kura karena mereka mengenal nama tebing tersebut

dengan sebutan tebing Balangnge. Dan asal mula dari penamaan tebing ini berasal

dari pengunjung yang datang disana dan menemukan fosil kura-kura di bebatuan

tebing. Menurut cerita warga setempat, pada zaman dahulu memang banyak kura-

kura yang ditemukan orang-orang yang memanjat tebing. Tapi seiring

berkembangnya zaman fosil kura-kura tersebut mulai punah dikarenakan

banyaknya orang-orang yang mengunjungi tebing tersebut dan tercemarnya

lingkungan atau tempatt tinggal kura-kura tersebut sehingga tahun demi tahun

populasinya semakin berkurang bahkan habis dan saat ini sudah tidak ada lagi

yang terdapat di tebing tersebut.

Lokasi tersebut tidak jauh dari pemukiman warga setempat dan sekarang

warga sudah terbiasa dengan kedatangan orang-orang dari luar daerah untuk

melakukan suatu kegiatan di Tebing Kura-kura, baik panjat tebing ataupun

berkemah. Pada Perjalanan ke tebing kura-kura, kita menjumpai hamparan sawah

yang luas serta pemandangan tebing yang terlihat dari jarak jauh. Dan sampai di

tebing tersebut, kita juga mendapat mata air dari pengunungan dan mata air

tersebut di manfaatkan oleh warga setempat untuk mengairi sawah dan kebun

Page 13: LAPORAN CO2

mereka bahkan pada zaman dahulu mata air dari pegunungan tersebut dikonsumsi

sebagai air minum karena airnya yang jernih dan tidak tercemar oleh apapun. Tapi

saat ini warga sudah tidak lagi mengkonsumsi air tersebut karena ada beberapa zat

kimia yang sudah mencemari airnya seperti zat yang terkandung pada bahan yang

digunakan untuk memupuk padi di sawah.

4.2 List Kegiatan

Pada Kamis, 20 Juni 2013. Pukul 06.00 WITA, peserta berkumpul di HMP MSP

Pukul 08.00 kami berangkat menuju Lokasi yaitu ke Tebing Kura-kura yang bertempat di

Page 14: LAPORAN CO2

4.3 Perolehan Data dan Pembahasan

4.3.1 Data di lapangan

Rumus Kecerahan D1+D 2

2

STASIUN 1

Pukul : 13.50

Suhu : a. 28oC

b. 27oC

c. 27oC

Sub 1 :

Kecerahan : D1+D 2

2

: 90+75

2

: 165

2

: 82,5

Kedalaman : 170 Cm

Page 15: LAPORAN CO2

Sub 2 :

Kecerahan : D1+D 2

2

: 70+73

2

: 143

2

: 71,5

Kedalaman : 180 Cm

Sub 3 :

Kecerahan : D1+D 2

2

: 60+45

2

: 105

2

: 71,5

Kedalaman : 90 Cm

STASIUN 2

Pukul : 14.06

Suhu : a. 28oC

b. 27oC

Page 16: LAPORAN CO2

c. 28oC

Sub 1 :

Kecerahan : D1+D 2

2

: 72+68

2

: 740

2

: 370

Kedalaman : 74 Cm

Sub 2 :

Kecerahan : D1+D 2

2

: 40+20

2

: 602

: 30

Kedalaman : 40 Cm

Sub 3 :

Kecerahan : D1+D 2

2

: ❑2

Page 17: LAPORAN CO2

: ❑2

: 71,5

Kedalaman : Cm

Jam 14.06

STASIUN II

Suhu 1. 28oC

2. 27oC

3. 28oC

SUB 1

Kecerahan D1 = 72 = D2 = 68

Kedalaman 74

SUB 2

Kecerahan 40 + 20

Kedalaman 40 cm

SUB 3

Kecerahan 38 + 30

Kedalaman 70 cm

Jam 15.00

STASIUN III

Page 18: LAPORAN CO2

Suhu 1. 27oC

2. 27oC

3. 27oC

SUB 1

Kecerahan 88 + 52

Kedalaman Cm

SUB 2

Kecerahan 70 + 50

Kedalaman Cm

SUB 3

Kecerahan 65 + 50

Kedalaman Cm

Jam

STASIUN IV

Suhu 1. oC

2. oC

3. oC

SUB 1

Kecerahan

Kedalaman

SUB 2

Page 19: LAPORAN CO2

Kecerahan

Kedalaman

SUB 3

Kecerahan

Kedalaman

4.3.2 Data hasil Uji Laboratorium

4.4 Data Sosiologi Fisik dan Non Fisik

BAB V

PENUTUP

Page 20: LAPORAN CO2

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 21: LAPORAN CO2

LAMPIRAN

Lampiran profil Tim

Page 22: LAPORAN CO2

Nama Lengkap / Nim : Jumriani/L211 12 605

Nama Panggilan : Jhum

Tempat Tanggal Lahir : Pakkabba, 10 Agustus 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Asal Daerah : Takalar/Galesong utara

Agama : Islam

Suku : Makassar

Anak : 1 Dari 2 Bersaudara

Golongan Darah : O

Alamat : Jl.sahabat 1

Fakultas / Jurusan : FIKP/Perikanan

E-mail : [email protected]

Facebook : Jumriani

Twitter :@jhum_94

No. Hp : 085255573127

Hobby : Main Bulutangkis

Motto :

Nama Lengkap / Nim : Iin Anatul Fitriah Aksan Guzasia/ L211 12 264

Nama Panggilan : Iin

Page 23: LAPORAN CO2

Tempat Tanggal Lahir : Pekkabata, 13 juni 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Asal Daerah : Pindrang

Agama : Islam

Suku : Bugis duri

Anak : 2 Dari 3 Bersaudarai

Golongan Darah : O

Alamat : BTP blok H

Fakultas / Jurusan : FIKP/Perikanan

E-mail : [email protected]

Facebook : nadhirah azzarah Guzasiah

Twitter :@iinAksan_GuzaSiaH

No. Hp : 085241621110

Hobby : Jalan-jalan

Motto :

DOKUMENTASI KEGIATAN

Page 24: LAPORAN CO2

ANGGOTA STASIUN 1

1. Pengukuran Suhu

Termometer

2. Flora yang terdapat di lokasi kegiatan

Page 25: LAPORAN CO2

3. Pengukuran Kecerahan dan kedalaman

Page 26: LAPORAN CO2

Tali Sechi disk

4. Mencatat hasil pengukuran suhu, kecerahan dan kedalaman

5. Botol yang berisi sampel air

Page 27: LAPORAN CO2

LIST OF IDENTITY

Page 28: LAPORAN CO2

PERLENGKAPAN PRIBADI

Obat-obatan

Alat tulis

Matraks

Rain coat (Jas Hujan)

Jaket/switer

Cover bag

Topi/penutup kepala

Skrap/shal

Celana pendek/panjang

Baju planel (lapangan)

Baju kaos

Sepatu lapangan/kets

Sendal

Kaos kaki

Kaos tangan

Handuk

Ikat pinggang

Jeregen

Almamater

Lilin

Tissue

Pisau

Alat sholat

Sarung

Perlengkapan mandi

Jam tangan

Survival kit

Senter

Baterai

Gelas, piring, dan sendok

Page 29: LAPORAN CO2

PERLENGKAPAN KELOMPOK

Tali Weebing

Botol gelap

Botol terang

Kamera

Kantong mayat

Garam

Pelampung

Cool box

Parang

Kertas label

Termometer

Pipet tetes

Tabung reaksi

Latban

Roti tawar

Susu coklat