22
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penyuluhan merupakan proses pendidikan diluar sekolah yang diselenggarakan secara sistematis ditujukan pada orang dewasa (masyarakat) agar mau, mampu dan berswadaya dalam memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan keluarganya dan masyarakat luas. Dengan kata lain, penyuluhan merupakan usaha untuk mengubah pengetahuan, sikap, kebiasaan dan keterampilan dengan membantu, mempengaruhi dan memotivasi masyarakat sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya. Pada hakekatnya penyuluhan adalah suatu kegiatan komunikasi. Proses yang dialami mereka yang disuluh sejak mengetahui, memahami, mentaati, dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan yang nyata, adalah suatu proses komunikasi. Komunikasi penyuluhan banyak digunakan oleh lembaga atau instansi baik pemerintah maupun nonpemerintah, untuk menyampaikan dan mempersuasi masyarakat menuju ke arah modernisasi dalam segala bidang atau sektor, yang berdampak langsung pada peningkatan ekonomi mereka secara khusus dan menekan laju pembangunan secara umumnya. Salah satu bidang yang sering dan erat kaitannya dengan komunikasi penyuluhan adalah bidang pertanian.

LAPORAN DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penyuluhan merupakan pembelajaran bagi msyarakat dan bagimana untuk memberdayakan masyarakat untuk mau dan mampu berubah agar dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Citation preview

Page 1: LAPORAN DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Penyuluhan merupakan proses pendidikan diluar sekolah yang

diselenggarakan secara sistematis ditujukan pada orang dewasa (masyarakat) agar

mau, mampu dan berswadaya dalam memperbaiki atau meningkatkan

kesejahteraan keluarganya dan masyarakat luas. Dengan kata lain, penyuluhan

merupakan usaha untuk mengubah pengetahuan, sikap, kebiasaan dan

keterampilan dengan membantu, mempengaruhi dan memotivasi masyarakat

sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya. Pada hakekatnya penyuluhan adalah

suatu kegiatan komunikasi. Proses yang dialami mereka yang disuluh sejak

mengetahui, memahami, mentaati, dan kemudian menerapkannya dalam

kehidupan yang nyata, adalah suatu proses komunikasi.

Komunikasi penyuluhan banyak digunakan oleh lembaga atau instansi

baik pemerintah maupun nonpemerintah, untuk menyampaikan dan mempersuasi

masyarakat menuju ke arah modernisasi dalam segala bidang atau sektor, yang

berdampak langsung pada peningkatan ekonomi mereka secara khusus dan

menekan laju pembangunan secara umumnya. Salah satu bidang yang sering dan

erat kaitannya dengan komunikasi penyuluhan adalah bidang pertanian.

Perkembangan pembangunan pertanian saat ini sudah mulai tampak

dengan mulai berkembangnya pola atau teknik bertani yang dikembangkan oleh

para petani, sehingga perlu dilihat seberapa efektif penyuluhan pertanian yang

dilakukan terhadap kelompok tani, apakah sudah tercapai tujuan penyuluhan,

apakah program yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan masayarakat dan dapat

memberikan solusi atas permasalahn yang dihadapi oleh petani.

I.2 Tujuan Penulisan

Adapaun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui dan

memperoleh informasi seberapa efektif penyuluhan yang dilakukan.

Page 2: LAPORAN DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI

II. TINJAUAN PUSTAKA

Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku

usaha agar mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dalam mengakses

informasi informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya

sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan

kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi

lingkungan hidup (Undang-undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan ( SP3K)

1) Penyuluhan Sebagai Proses Perubahan Perilaku

Penyuluhan adalah proses perubahan perilaku di kalangan masyarakat agar

mereka tahu, mau dan mampu melakukan perubahan demi tercapainya

peningkatan produksi, pendapatan/keuntungan dan perbaikan kesejahteraanya.

Dalam perkembangannya, pengertian tentang penyuluhan tidak sekadar diartikan

sebagai kegiatan penerangan, yang bersifat searah (one way) dan pasif. Tetapi,

penyuluhan adalah proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan

yang disuluh agar terbangun proses perubahan “perilaku” (behaviour) yang

merupakan perwujudan dari: pengetahuan, sikap, dan ketrampilan seseorang yang

dapat diamati oleh orang/pihak lain, baik secara langsung (berupa: ucapan,

tindakan, bahasa-tubuh, dll) maupun tidak langsung (melalui kinerja dan atau

hasil kerjanya).

Dengan kata lain, kegiatan penyuluhan tidak berhenti pada “penyebar-

luasan informasi/inovasi”, dan “memberikan penerangan”, tetapi merupakan

proses yang dilakukan secara terus-menerus, sekuat-tenaga dan pikiran, memakan

waktu dan melelahkan, sampai terjadinya perubahan perilaku yang ditunjukkan

oleh penerima manfaat penyuluhan (beneficiaries) yang menjadi “klien”

penyuluhan”.

2) Penyuluhan Sebagai Proses Belajar/Proses Belajar

Penyuluhan sebagai proses pendidikan atau proses belajar diartikan

bahwa, kegiatan penyebar-luasan informasi dan penjelasan yang diberikan dapat

merangsang terjadinya proses perubahan perilaku yang dilakukan melalui proses

Page 3: LAPORAN DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI

pendidikan atau kegiatan belajar. Artinya, perubahan perilaku yang

terjadi/dilakukan oleh sasaran tersebut berlangsung melalui proses belajar. Hal ini

penting untuk dipahami, karena perubahan perilaku dapat dilakukan melalui

beragam cara, seperti: pembujukan, pemberian insentif/hadiah, atau bahkan

melalui kegiatan-kegiatan pemaksaan (baik melalui penciptaan kondisi ling-

kungan fisik maupun social-ekonomi, maupun pemaksaan melalui aturan dan

ancaman-ancaman).

Berbeda dengan perubahan perilaku yang dilakukan bukan melalui

pendidikan, perubahan perilaku melalui proses belajar biasanya berlangsung lebih

lambat, tetapi perubah-annya relatif lebih kekal. Perubahan seperti itu, baru akan

meluntur kembali, manakala ada pengganti atau sesuatu yang dapat

menggantikannya, yang memiliki keunggulan-keung-gulan “baru” yang

diyakininya memiliki manfaat lebih, baik secara ekonomi maupun non-ekonomi.

Lain halnya dengan perubahan perilaku yang terjadi karena bujukan/hadiah atau

pemaksaan, perubahan tersebut biasanya dapat terjadi dalam waktu yang relatif

singkat, tetapi lebih cepat pula meluntur, yaitu jika bujukan/hadiah/pemaksaan

tersebut dihentikan, berhenti atau tidak mampu lagi melanggengkan kegiatannya

3) Penyuluhan Sebagai Proses Perubahan Sosial

SDC (1995) menyatakan bahwa, penyuluhan tidak sekadar merupa-kan

proses perubahan perilaku pada diri seseorang, tetapi merupakan proses

perubahan sosial, yang mencakup banyak aspek, termasuk politik dan ekonomi

yang dalam jangka panjang secara bertahap mampu diandalkan menciptakan

pilihan-pilihan baru untuk memper-baiki kehidupan masyarakatnya.

Perubahan sosial di sini adalah, tidak saja perubahan (perilaku) yang

berlangsung pada diri seseorang, tetapi juga perubahan-perubahan hubungan antar

individu dalam masyara-kat, termasuk struktur, nilai-nilai, dan pranata sosialnya,

seperti: demokratisasi, transparansi, supremasi hukum, dll.

4) Penyuluhan Sebagai Proses Rekayasa Sosial (Social Engineering)

Sejalan dengan pemahaman tentang penyuluhan sebagai proses perubahan

sosial yang dikemukakan di atas, penyuluhan juga sering disebut sebagai proses

Page 4: LAPORAN DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI

rekayasa sosial (social engineering) atau segala upaya yang dilakukan untuk

menyiapkan sumberdaya manusia agar mereka tahu, mau dan mampu

melaksanakan peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam sistem

sosialnya masing-masing.

Karena kegiatan rekayasa-sosial dilakukan oleh ”pihak luar”, maka

relayasa sosial bertujuan untuk terwujudnya proses perubahan sosial demi

terciptanya kondisi sosial yang diinginkan oleh pihak-luar (perekayasa).

Pemahaman seperti itu tidak salah, tetapi tidak dapat sepenuhnya dapat diterima.

Sebab, rekayasa-sosial yang pada dasar-nya dimak-sudkan untuk memperbaiki

kehidupan dan kesejahteraan kelompok-sasarannya, seringkali dapat berakibat

negatip, manakala hanya mengacu kepada kepentingan perekayasa, sementara

masyara-kat dijadikan korban pemenuhan kehendak perekayasa.

5) Penyuluhan Sebagai Proses Pemasaran Sosial (Social Marketing)

Yang dimaksud dengan “pemasaran sosial” adalah penerapan konsep dan

atau teori-teori pemasaran dalam proses perubahan sosial. Berbeda dengan

rekayasa-sosial yang lebih berkonotasi untuk “membentuk” (to do to) atau

menjadikan masyarakat menjadi sesuatu yang “baru” sesuai yang dikehendaki

oleh perekayasa, proses pemasaran sosial dimaksudkan untuk “menawarkan” (to

do for) sesuatu kepada masyarakat. Jika dalam rekayasa-sosial proses

pengambilan keputusan sepenuhnya berada di tangan perekayasa, pengambilan

keputusandalam pemasaran-sosial sepenuhnya berada di tangan masyarakat itu

sendiri.

6) Penyuluhan Sebagai Proses Pemberdayaan Masyarakat (Community

Empowerment)

Margono Slamet (2000) menegaskan bahwa inti dari kegiatan penyu-luhan

adalah untuk memberdayakan masyarakat. Memberdayakan berarti memberi daya

kepada yang tidak berdaya dan atau mengem-bangkan daya yang sudah dimiliki

menjadi sesuatu yang lebih ber-manfaat bagi masyarakat yang bersangkutan.

Dalam konsep pember-dayaan tersebut, terkandung pema-haman bahwa

pemberdayaan tersebut diarahkan terwujudnya masyarakat madani (yang beradab)

Page 5: LAPORAN DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI

dan mandiri dalam pengertian dapat mengambil keputusan (yang terbaik) bagi

kesejahteraannya sendiri.

Metode Penyuluhan

Penggunaan panca indera tidak terlepas dari suatu proses belajar

mengajarseseorang karena panca indera tersebut selalu terlibat di dalamnya. Hal

in dinyatakan oleh Socony Vacum Oil Co. Yang di dalam penelitiannya

memperoleh hasil sebagai berikut: 1% melalui indera pengecap, 1,5% melalui

indera peraba,3% melalui indera pencium, 11% melalui indera pendengar dan

83% melalui indera penglihat.

Dalam mempelajari sesuatu, seseorang akan mengalami suatu prose suntuk

mengambil suatu keputusan yang berlangsung secara bertahap melalui

serangkaian pengalaman mental fisikologis sebagai berikut:

1. Tahap sadar yaitu sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi

yangditawarkan oleh penyuluh

2. Tahap minta yaitu tumbuhnya minat yang seringkali ditandai oleh keinginan

untuk bertanya atau untuk mengetahui lebih banyak tentang segala sesuatu

yang berkaitan dengan inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh.

3. Tahap menilai yaitu penilaian terhadap baik/buruk atau manfaat inovasi

yang telah diketahui informasinya secara lebih lengkap.

4. Tahap mencoba yaitu tahap dimana sasaran mulai mencoba dalam skala

kecil untuk lebih meyakinkan penilaiannya, sebelum menerapkan untuk

skala yang lebih luas.

5. Tahap menerapkan yaitu sasaran dengan penuh keyakinan berdasarkan

penilaian dan uji coba yang telah dilakukan/diamati sendiri.

Jadi tujuan pemilihan metode penyuluhan adalah:

1) Penyuluh pertanian dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi

beberapa metode yang tepat dan berhasil guna,

Page 6: LAPORAN DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI

2) Kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan untuk menimbulkan

perubahan yang dikehendaki yaitu perubahan perilaku petani dan anggota

keluarganya dapat berdayaguna dan berhasil guna.

Prinsip-prinsip Metode Penyuluhan Pertanian

Prinsip merupakan suatu pernyataan mengenai kebijaksanaan yang

dijadikan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan dan dilaksanakan

secara konsisten. Dalam kegiatan penyuluhan, prinsip menurut Leagans (1961)

menilai bahwa setiap penyuluh dalam melaksanakan kegiatannya harus berpegang

teguh pada prinsip-prinsip yang sudah disepakati agar dapat melakukan

pekerjaannya dengan baik.

Mardikanto (1999) menyatakan bahwa merujuk pada pemahaman

penyuluhan pertanian sebagai proses pembelajaran, maka prinsip-prinsip dalam

penyuluhan pertanian sebagai berikut:

1. Mengerjakan; artinya kegiatan penyuluhan harus sebanyak

mungkinmelibatkan masyarakat untuk menerapkan sesuatu.

2. Akibat; artinya kegiatan pertanian harus memberikan dampak yang

memberipengaruh baik.

3. Asosiasi; artinya kegiatan penyuluhan harus saling terkait dengan

kegiatanlainnya. Misalnya apabila seorang petani berjalan di sawahnya

kemudian melihat tanaman padinya terserang hama, maka ia akan berupaya

untuk melakukan tindakan pengendalian.

Lebih lanjut Dahama dan Bhatnagar dalam Mardikanto (1999)

mengemukakan bahwa yang mencakup prinsip-prinsip penyuluhan pertanian:

1. Minat dan kebutuhan; artinya penyuluhan akan efektif jika selalu mengacu

kepada minat dan kebutuhan masyarakat, utamanya masyarakat tani

2. Organisasi masyarakat bawah; artinya penyuluhan akan efektif jika mampu

melibatkan organisasi masyarakat bawah dari setiap keluarga petani.

3. Keraguan budaya; artinya penyuluhan harus memperhatikan

adanyakeragaman budaya.

Page 7: LAPORAN DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI

4. Perubahan budaya; artinya setiap penyuluhan akan mengakibatkan

perubahan budaya.

5. Kerjasama dan partisipasi; artinya penyuluhan hanya akan efektif jika

menggerakkan partisipasi masyarakat untuk selalu bekerjasama dalam

melaksanakan program-program penyuluhan yang telah dicanangkan.

6. Demokrasi dalam penerapan ilmu; artinya dalam penyuluhan harus selalu

memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menawar setiap

alternatif.

7. Belajar sambil bekerja; artinya dalam kegiatan penyuluhan pertanian harus

diupayakan agar masyarakat dapat belajar sambil berbuat, atau belajar dari

pengalaman tentang segala sesuatu yang ia kerjakan.

8. Penggunaan metode yang sesuai; artinya penyuluhan harus dilakukan

dengan penerapan metode yang selalu disesuaikan dengan kondisi

lingkungan fisik, kemampuan ekonomi, dan nilai sosial budaya.

9. Kepemimpinan; artinya penyuluh tidak melakukan kegiatan yang hanya

bertujuan untuk kepuasan sendiri, tetapi harus mampu mengembangkan

kepemimpinan.

10. Spesialis yang terlatih; artinya penyuluh harus benar-benar orang yang telah

mengikuti latihan khusus tentang segala sesuatu yang sesuai dengan

fungsinya sebagai penyuluh

11. Segenap keluarga; artinya penyuluh harus memperhatikan keluarga sebagai

satu kesatuan dari unit sosial.

Selanjutnya, Mardikanto (2006) mengemukakan bahwa prinsip-

prinsipdalam metode penyuluhan pertanian, meliputi:

1. Upaya Pengembangan untuk berpikir kreatif: Prinsip ini dimaksudkan

bahwa melalui penyuluhan pertanian harus mampu menghasilkan petani-

petani yang mandiri, mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi dan

mampu mengembangkan kreativitasnya untuk memanfaatkan setiap potensi

dan peluang yang diketahui untuk memperbaiki mutu hidupnya.

2. Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan sasaran: Prinsip ini akan

mendorong petani belajar pada situasi nyata sesuai permasalahan yang

dihadapi.

Page 8: LAPORAN DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI

3. Setiap individu terkait dengan lingkungan sosialnya: Prinsip ini

mengingatkan kepada penyuluh bahwa keputusan-keputusan yang diambil

petani dilakukan berdasarkan lingkungan sosialnya.

4. Ciptakan hubungan yang akrab dengan sasaran: Keakraban hubungan antara

penyuluh dan sasaran memungkinkan terciptanyaketerbukaan sasaran dalam

mengemukakan masalahnya.

5. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan.

Metoda yang diterapkan harus mampu merangsang sasaran untuk selalu

siap(dalam arti sikap dan pikiran) dan dengan sukahati melakukan perubahan-

perubahandemi perbaikan mutu hidupnya sendiri, keluarganya dan

masyarakatnya.

Terjadinya perubahan ” context dan content ” pembangunan pertanian dalam

erareformasi, mengakibatkan terjadi pula perubahan sasaran dalam

penyuluhanpertanian. Perubahan tersebut memberi pengaruh yang sangat besar

karena saat initidak hanya petani dijadikan sebagai sasaran utama (objek) kegiatan

penyuluhan tapi melibatkan pula stakeholder yaitu pelaku agrobisnis.

Jadi, penyuluhan pertanian merupakan suatu upaya atau proses kegiatan

yang dilakukan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan petani. Secara

khusus, penerapan penyuluhanpertanian dalam era disentralisasi (lokalita)

sebagaimana yang diamanatkan oleh UU Nomor 22 Tahun 1999 yang

diperbaharui dengan UU Nomor 32 Tahun 2004, Pusat Pengembangan

Penyuluhan (Pusbangluh) Pertanian mengeluarkan kebijakan tentang pelaksanaan

penyuluhan pertanian spesifik lokalita yang bersifat partisipatif yaitu, pendidikan

nonformal bagi petani dan masyarakat melalui upaya pemberdayaan dan

kemampuan memecahkan masalah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah

masing-masing dengan prinsip kesetaraan dan kemitraan, keterbukaan,

kesetaraankewenangan, dan tanggung jawab serta kerja sama, yang ditujukan agar

merekaberkembang menjadi dinamis dan berkemampuan untuk memperbaiki

kehidupan danpenghidupannya dengan kekuatan sendiri.

Page 9: LAPORAN DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI

.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

“Kelompok Tani Tuah Sepakat”

1) Kegiatan penyuluhan yang diselenggarakan

Kelompok tani yang dipilih bernama Tuah Sepakat yang mempunyai

anggota 32 orang yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota.

Ketua kelompok tani ini adalah Agus Idris. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan

adalah penyuluhan tentang cara pengendalian penyakit pada tanaman padi.

Penyuluhan kelompok tani tuah sepakat dilakukan setelah adanya suatu

permasalahan yang dihadapi oleh masayarakat dan kelompok tani itu. Kegiatan

penyuluhan dilakukan apabila ketua kelompok tani melaporkan permasalahan

yang terjadi di lapangan kepada camat dan camat akan melaporkannya kepada

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), dan nantinya PPL ini akan mengiriman

penyuluhnya pada kelompok tani ini dan barulah adanya penyuluhan. Penyuluhan

yang dilakukan berjalan dengan rutin. Penyuluhan ini terfokus pada pengendalian

penyakit tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai akan tetapi penyuluhan

lebih banyak kepada tanaman padi.

Saat ini, diketahui banyak tanaman padi yang terserang penyakit blast

yang serangannya aan menyebabkan daun, gelang buku, tangkai malai, dan

cabang di dekat pangkal malai membusuk sehingga proses pemasakan makanan

terhambat dan butiran padi menjadi hampa. Selain itu, penyakit yang sering

menyerang tanaman padi selain blast yaitu penyakit garis coklat dan busuk

pelepah daun. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit garis coklata yaitu adanya

garis-garis atau bercak-bercak sedangkan penyakit busuk pelepah daun yaitu

Page 10: LAPORAN DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI

penyakit ini menyerang daun serta pelepah daun sehingga jumlah gabah akan

menurun.

Berdasarkan masalah yang terjadi di lapangan maka dilakukan penyuluhan

tentang bagaimana cara meminimalisir penyakit tersebut sehingga tida

mengakibatan kerugian baik secaa kualitas maupun kuantitas. Misalnya dengan

menggunakan fungisida atau menanam padi tahan penyakit tersebut.

2) Informasi yang Berkenaaan Dengan Instrument

2.1 Metode

Metode yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan tersebut adalah

metode menggunakan komunikasi langsung (dilakukan di lapangan) serta media

lisan sehingga langsung bertatap muka dengan dengan kelompok tani ini. Tujuan

yang diharapkan dengan adanya penyuluhan ini adalah dapat memberikan solusi

yang tepat dalam mengatasi penyakit pada tanaman padi sehingga diharapkan

kerugian baik secara kualitas maupun kuantitas dapat terkurangi. Selan itu, dapat

meningkatkan produksi tanaman padi. Dengan demikian, kesejahteraan petani

dapat ditingkatkan.

2.2 Narasumber

Narasumber yang akan diundang adalah dari petugas penyuluh lapangan

dinas pertanian atau dosen perguruan tinggi yang telah berpengalaman dalam

mengatasi penyakit pada tanaman padi.

2.3 Waktu

Waktu yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah siang hari. Sasaran

dalam penyuluhan ini tentu adalah kelompok tani dan masayarakat yang juga

mempunyai lahan sawah.

2.4 Materi Penyuluahan

Page 11: LAPORAN DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI

Materi penyuluhan yang diberikan adalah mengenai pengendalian /

pengelolaan penyakit pada tanaman padi. Penyakit yang sering menyerang

tanaman padi antara lain :

1) Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB)

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris pv. Oryzae

dengan gejala penyakit berupa bercak berwarna uning sampai putih

berawal dari terbentuknya garis lebam berair pada bagian tepi daun

terhambat sehingga gejala yang muncul adalah kelayuan yang bersifat

sistemik.

2) Penyakit Bercak Daun Coklat

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Helminthosporium oryazae. Gejala

menyerang pelepah, malai, buah yang baru tumbuh dan bibit yang baru

berkecambah. Biji berbercak-bercak colat tetapi tetap berisi. Padi dewasa

busuk kering, biji berkecambah busuk dan kecambah mati.

Pengendaliannya dengan merendam benih di dalam air panas, pemupukan

berimbang, menanam padi tahan penyakit, menaburkan serbuk air raksa

dan bubuk kapur.

3) Penyakit Blast

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae. Gejala menyerang

daun, buku pada malai dan ujung tangkai malai. Serangan menyebabkan

daun, gelang buku, tangkai malai, dan cabang di dekat pangkal malai

membusuk. Proses pemasakan makanan terhambat dan butiran padi

menjadi hampa. Pengendalian dengan cara menggenangi sawah, menanam

varietas unggul Santani, IR 48, IR 36; pemberian pupuk disaat

pertengahan fase vegetative dan fase pembentukan bulir.

4) Penyakit Busuk Pelepah Daun

Penyakit ini disebabkan oleh Rhizoctania sp. Gejalanya yaitu menyerang

daun dan pelepah daun. Gejala terlihat pada tanaman yang telah membentu

Page 12: LAPORAN DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI

anakan dan menyebaban jumlah dan mutu gabah menurun. Pengendalian

menanam padi tahan penyakit, menyemprotkan fungisida. Pada saat

pembentuan anakan seperti Manceren 25 WP dan Validacin 3 AS.

5) Penyakit Garis Coklat Daun (Narrow Brown Leaf Spot)

Penyakit ini disebabkan oleh Cercospora oryzae. Gejalanya yaitu

menyerang daun dan pelepah. Tampak garis-garis atau bercak-bercak

sempit memanjang berwarna coklat sepanjang 2 – 10 mm. proses

pembungaan dan pengisian biji terhambat. Pengendalian dengan menanam

padi tahan seperti Citarum, mencelupkan benih e dalam larutan merkuri,

menyemprotkan fungsisda Benlate T20/20 WP atau Delsene MX 200.

6) Penyakit Fusarium

Penyait ini disebabkan oleh jamur Fusarium moniliforme. Gejalanya yaitu

menyerang malai dan biji muda, malai, dan biji ecoklatan hingga coklat

tua, daun terkulai, akar membusuk. Pengendalian dengan melebarkan jarak

tanama, mencelupkan benih pada larutan merkuri.

7)

3) Analisa Kelompok

Kegiatan penyuluhan yang dilakuan kurang banyak sehingga terkesan jika

ada permasalahan baru dilakukan penyuluhan bukan program rutin dari penyuluh

tersebut. Hal ini kurang baik karena dengan demikian program penyuluh tidak

terencana dengan baik, jika ada masalah baru penyuluhan. Sebaiknya, ada

program rutin dari petugas penyuluh lapangan dimana para petugas mencari tahu

masalah-masalah apa yang dihadapi oleh petani dan diharapkan adanya perubahan

pada kelompok tani dan mau diajak untuk mellakuan perubahan kearah yang lebih

baik.

Kelebihan kelompok ini adalah penyuluhan yang dilakukan terfokus pada

masalah pengendalian penyakit tanaman padi yang menyerang pertanaman

masayarakat sehingga dengan adanya penyuluhan ini masalah yang dihadapi dapat

terpecahkan dan dapat memberikan solusi yang tepat, karena penyakit tersebut

Page 13: LAPORAN DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI

dapat mengakibatkan kerugian kualitas maupun kuantitas yang berdampak

menurunnya produksi yang dihasilkan.

Hendaknya, program penyuluhan di kelompok tani ini lebih banyak dan

rutin sehingga penyuluhan dapat membrikan solusi atas masalah-masalah yang

dihadapi.

DAFTAR PUSTAKA

http://penyuluhpi.blogspot.com/2012/03/pengertian-tujuan-dan-prinsip

metode.html diakses tanggal 08 November 2013 pukul 05.00 WIB

http://netisulistiani.wordpress.com/penyuluhan/ diakses tanggal 08 November

2013 pukul 05.00WIB

Page 14: LAPORAN DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI

LAPORAN DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI

“Kelompok Tani Tuah Sepakat”

DISUSUN OLEH :

Imelda Pratiwi (1110211009)

Tri Indah Sitompul (1110211011)

Fanny Amelia (1110211014)

Angga Satria (1110212200 )

Chainur Rahman Nasution (1210211004)

Page 15: LAPORAN DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2013