25
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyuluhan pertanian adalah suatu sistem pendidikan non formal yang ditujukan kepada petani dan keluarganya untuk merubah perilaku dari tidak tau menjadi tau. Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluh pertanian adalah penyampaian informasi dan teknologi pertanian kepada penggunanya, informasi dan teknologi pertanian tersebut bisa disampaikan secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan media penyuluhan. Penyuluhan pertanian adalah bidang garapan komunikasi khusus pada masalah-masalah pertanian, dan jabatan yang menangani masalah ini adalah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Tugas penyuluhan pertanian terutama menyangkut usaha membantu petani agar senantiasa meningkatkan efisiensi usahatani. Sedangkan bagi petani,penyuluhan itu adalah suatu kesempatan pendidikan di luar sekolah, dimana By. Kelompok III Page 1

Laporan Ddp

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dasar Dasar Penyuluhan Pertanian

Citation preview

Page 1: Laporan Ddp

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyuluhan pertanian adalah suatu sistem pendidikan non formal yang

ditujukan kepada petani dan keluarganya untuk merubah perilaku dari tidak tau

menjadi tau. Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluh pertanian adalah

penyampaian informasi dan teknologi pertanian kepada penggunanya, informasi dan

teknologi pertanian tersebut bisa disampaikan secara langsung maupun tidak

langsung dengan menggunakan media penyuluhan. Penyuluhan pertanian adalah

bidang garapan komunikasi khusus pada masalah-masalah pertanian, dan jabatan

yang menangani masalah ini adalah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)

 Tugas penyuluhan pertanian terutama menyangkut usaha membantu  petani

agar senantiasa meningkatkan efisiensi usahatani. Sedangkan bagi petani,penyuluhan

itu adalah suatu kesempatan pendidikan di luar sekolah, dimana mereka dapat belajar

sambil berbuat (learning by doing). Para petani yang hidup dalam lingkungan

pertanian yang sempit perlu selalu disadarkan akan adanya berbagai praktek dan

kesempatan baru yang dapat dimanfaatkan.

Metode penyuluhan menurut hubungan penyuluhan dan sasarannya

berdasarkan hubungan penyuluhan kesasarannya, metode penyuluhan dibedakan

menjadi 2 macam yaitu :

By. Kelompok III Page 1

Page 2: Laporan Ddp

a.   Komunikasi langsung, baik melalui percakapan tatap muka atau lewat media tertentu

(telepon, faksimili) yang memungkinkan penyuluhan dapat berkomunikasi secara

langsung (memperoleh respons) dari sasarannya dalam waktu yang relatif singkat.

b. Komunikasi tak langsung, baik lewat perantara orang lain, lewat surat atau media

yang lain yang tidak memungkinkan penyuluh dapat menerima respon dari

sasarannya dalam waktu yang relatif singkat (Mardikanto, 1994).

Pada unit yang paling kecil di daerah pedesaan, pendekatan berdasarkan

kelembagaan dalam proses adopsi inovasi adalah melalui lembaga yang disebut

dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Di BPP ini ada sejumlah penyuluh

pertanian, mereka merencanakan dan membuat programa penyuluhan, kemudian

dituangkan dalam praktek, misalnya melalui Demonstrasi Plot (Demoplot),

Demonstrasi Farm (Demfarm), Demonstrasi Area (Demarea), atau melalui cara lain.

Selanjutnya oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan pembantu-pembantunya

ditingkat desa, yaitu para kelompok tani, maka informasi tersebut diteruskan kepara

petani, apakah melalui cara kunjungan, rapat atau lainnya

B.   TUJUAN PRAKTIKUM

Praktikum Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian ini bertujuan agar :

1.    Mahasiswa mampu mengetahui tugas penyuluh di BPP setempat.

By. Kelompok III Page 2

Page 3: Laporan Ddp

2.    Mahasiswa mampu merumuskan tujuan penyuluhan.

3.   Mahasiswa mampu menetapkan metode, teknik, alat bantu, dan alat peraga

penyuluhan yang tepat berdasar kondisi sasaran, sumberdaya penyuluh, kondisi

geografis, dan kebijaksanaan pemerintahan (sekaligus penetapan alat bantu dan alat

peraga penyuluhan yang tepat).

4.    Mahasiswa mampu melakukan penyuluhan berdasar prinsip-prinsip komunikasi

yang efektif dengan menerapkan konsep pendidikan orang dewasa.

By. Kelompok III Page 3

Page 4: Laporan Ddp

II. LANDASAN TEORI

A. Pengertian Penyuluhan

   Penyuluhan pertanian bagian dari sistem pembangunan pertanian yang

merupakan sistem pendidikan di luar sekolah (pendidikan non formal) bagi petani

beserta keluarganya dan anggota masyarakat lainnya yang terlibat dalam

pembangunan pertanian. Oleh karena itu penyuluhan pertanian adalah suatu upaya

untuk terciptanya iklim yang kondusif guna membantu petani beserta keluarga agar

dapat berkembang menjadi dinamis. Selain itu, agar mampu untuk memperbaiki

kehidupan dan penhidupannya dengan kekuatan sendiri dan pada akhirnya mampu

menolong dirinya sendiri (Soeharto, 2005).

Penyuluhan pertanian adalah upaya pemberdayaan petani dan keluarganya

beserta masyarakat pelaku agribisnis melalui kegiatan pendidikan non formal

dibidang pertanian. Dalam upaya agar mampu menolong dirinya sendiri baik

dibidang ekonomi, sosial maupun politik, sehingga meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan mereka dapat dicapai. Sehingga diupayakan melalui penyuluhan ini

dapat menaikkan kualitas sumber daya manusia serta mengurangi angka kemiskinan

di Indonesia (Salim, 2005).

By. Kelompok III Page 4

Page 5: Laporan Ddp

Menurut rumusan UU No. 15/2006, Penyuluhan pertanian adalah proses

pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu

menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,

teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan

produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan

kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Masih banyak lagi pengertian dari penyuluhan itu sendiri, akan tetapi dari

beberapa penjelasan diatas, cukup untuk ditarik kesimpulan bahwa : Penyuluhan

Pembangunan merupakan bagian penting yang tak bisa dipisahkan dari proses

pembangunan/pengembangan masyarakat dalam arti luas. Dan, penyuluhan

pembangunan merupakan suatu kegiatan proses perubahan sosial, ekonomi dan

politik untuk memberdayakan dan memperkuat kemampuan masyarakatmelalui

proses belajar bersama yang partisipatif, agar terjadi perubahan dalam prilaku pada

diri semua stakeholders (individu, kelompok, kelembagaan) yang terlibat dalam

proses pembangunan, demi terwujudnya kehidupan yang semakin berdaya, mandiri,

dan partisipatip yang semakin sejahtera secara berkelanjutan (sustainable). Intinya,

Penyuluhan adalah kegiatan mendidik orang (kegiatan pendidikan)dengan tujuan

mengubah perilakunya agar sesuai dengan yang direncanakan/dikehendaki yakni

orang makin modern. Ini merupakan usaha mengembangkan (memberdayakan)

potensi individu klien agar lebih berdaya secara mandiri.

By. Kelompok III Page 5

Page 6: Laporan Ddp

B. METODE DAN TEKNIK PENYULUHAN PERTANIAN

Dalam metode pendekatan kelompok, penyuluh berhubungan dengan sasaran

penyuluhan secara kelompok. Metode pendekatan kelompok atau group approach,

cukup efektif, dikarenakan petani atau peternak dibimbing dan diarahkan secara

kelompok untuk melakukan sesuatu kegiatan yang lebih produktif atas dasar kerja

sama. Dalam pendekatan kelompok banyak manfaat yang dapat diambil, di samping

dari transfer teknologi informasi juga terjadinya tukar pendapat dan pengalaman antar

sasaran penyuluhan dalam kelompok yang bersangkutan.

Metode Penyuluhan Pertanian adalah cara penyampaian materi (isi pesan)

penyuluhan pertanian oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta anggota

keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar mereka tahu, mau dan

mampu menggunakan inovasi baru. Umumnya pesan terdiri dari sejumlah simbol dan

isi pesan inilah yang memperoleh perlakuan. Bentuk perlakuan tersebut memilih,

menata, menyederhanakan, menyajikan dll. Dilain pihak simbol dapat diartikan kode-

kode yang digunakan pada pesan. Simbol yang mudah diamati dan paling banyak

digunakan yaitu bahasa. Keputusan-keputusan yang dibuat oleh penyuluh pertanian

atau sumber untuk memilih serta menata isi pesan dan simbol yang digunakan pada

pesan dapat dikatakan teknik penyuluhan pertanian (Deptan, 2008).

Metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara atau teknik

penyampaian materi penyuluhan kepada pelaku utama dan pelaku usaha (khalayak)

beserta keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung. Diharapkan

By. Kelompok III Page 6

Page 7: Laporan Ddp

mereka lebih mudah memahami dan dapat mempermudah penerapan suatu inovasi.

Dalam penggunaan metode penyuluhan dapat dibedakan menjadi beberapa golongan

berdasarkan: teknik komunikasi, jumlah sasaran dan indera penerima dari sasaran

(Sumardi, 2005).

C.  MATERI PENYULUHAN

Materi penyuluhan disebut juga bahan atau ilmu pertanian yang akan

disampaikan penyuluh ke pelaku utama ataupun ke pelaku usaha agar mereka tahu

tentang suatu hal baru ataupun tehnologi baru yang berguna bagi petani contohnya

Teknologi budidaya padi sawah yang digunakan petani selama ini masih relatif

sederhana. Masih banyak menggunakan varietas lokal dan varietas unggul tidak

berlabel. Cara tanam tidak beraturan, baik dengan caplak satu arah atau caplak dua

arah, sehingga populasi rendah. Penggunaan pupuk sangat tergantung dengan dana

yang ada (Miswarti et al., 2004).

Barisan tanaman pada jajar legowo ini dikembangkan berdasarkan pemanfaatan

adanya pengaruh baris pinggir. Pada umumnya dalam pertanaman padi petani

menggunakan tanam sistem tegel simetris. Pada tanam sistem tegel simetris ini

tanaman padi di daerah tepi mempunyai produksi yang lebih tinggi bila dibandingkan

dengan tanaman dalam baris berikutnya yang lebih dalam. Dasar pemikiran tersebut

mengarah pada pemikiran untuk membuat tanaman padi seperti pada tanaman

pinggir. Dengan demiikian pada sistem legowo 2 baris, semua rumpun padi tersebut

By. Kelompok III Page 7

Page 8: Laporan Ddp

memperoleh manfaat dari pengaruh tanaman pinggiran (border effect) sehingga

mempunyai hasil produksi lebih tinggi atau lebih meningkat (Pahrudin et al., 2004).

III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Praktek lapangan dilaksanakan pada hari Selasa, 02 Desember 2014, pukul 08:00

s/d 15:00. Di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Bantimurung dan Dilanjutkan pada

Lokasi Taman Nasional Kawasan Hutan Bantimurung Bulusaraung

B. KEGIATAN YANG DILAKUKAN

a). Bersosialisasi kepada Penyuluh yang berada di BPP Bantimurung

b). Berdiskusi dan tanya jawab kepada Pegawai/Kepala BPP Bantimurung dengan

maksud meminta penjelasan terkait di BPP setempat dan metode penyuluhan apa

yang digunakan serta kelembagaan petani yang terdapat di kawasan Bantimurung

c). Berkunjung ke Taman Wisata Nasional Bantimurung

By. Kelompok III Page 8

Page 9: Laporan Ddp

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. JUMLAH TENAGA PENYULUH

Tabel 1. Jumlah Tenaga Penyuluh di BPP (Badan Penyuluhan Pertanian) Kecamatan Bantimurung

No Tahun

Jumlah Penyuluh (PNS) THL (Tenaga Harian Lepas)

1. 2014 13 3

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah tenaga penyuluh di BPP (Badan

Penyuluhan Pertanian) Kecamatan bantimurung Tahun 2014 yang PNS ada 13 orang

dan yang THL ada 3 orang

B. METODE PENYULUHAN YANG DIGUNAKAN

Pentingnya metode penyuluhan dalam menunjang keberhasilan penyuluhan

pertanian menjadi hal yang perlu untuk diketahui secara komprehensif melalui

pengalaman secara langsung di lapangan sebagai perbandingan empiris dari teori

yang telah didapatkan di bangku perkuliahan mengenai kegiatan penyuluhan. Hal

tersebut menjadi landasan bagi mahasiswa untuk melaksanakan praktek lapangan di

By. Kelompok III Page 9

Page 10: Laporan Ddp

instansi yang berhubungan langsung dengan kegiatan penyuluhan di Dinas Pertanian

Kabupaten atau BPP kecamatan bantimurung. Adapun beberapa metode yang

digunakan dalam praktek lapangan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) kecamatan

bantimurung ialah :

a). Metode Demonstrasi

Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) bantimurung beserta para penyuluh

mengadakan demonstrasi penanaman padi sawah dengan metode jajar

legowo,Hal ini dilakukan dalam upaya mendeseminasikan teknologi budidaya

tanaman padi sawah, untuk meningkatkan produktivitas persatuan lahan pada

lahan padi sawah, dimana komoditi yang dominan pada daerah kec

bantimurung adalah padi sawah . Dengan sistem jajar legowo ini, ada

penekanan agar dalam menanam cukup satu bibit padi setiap lubang tanam.

Hal ini untuk menghemat benih padi yang biasanya standarnya 24 kilogram

perhektar ditekan menjadi 8 kilogram perhektar.

Sistem tanam Jajar Legowo saat ini telah dilakukan oleh hampir

seluruh masyarakat petani di Pulau Jawa dan sebagian Sulawesi Selatan.

Terbukti dengan sistem jajar legowo tersebut mampu meningkatkan hasil

hingga berkisar tiga ton ke atas perhektarnya. Hal ini karena dengan sistem

Jajar legowo tanaman padi mampu tumbuh lebih baik dengan anakan yang

By. Kelompok III Page 10

Page 11: Laporan Ddp

lebih banyak dan buah lebih bernas. Dalam sisten Jajar legowo selain tandur

jajar bentuk tegel, ada satu baris yang dikosongkan setiap 4 baris, sehingga

ada ruang yang lebih luas untuk melakukan aktivitas pemupukan, pengamatan

hama dan penyakit dan pengendaliannya selain dengan ruang tersebut sinar

matahari dan udara mampu lebih leluasa masuk melewati ruang tersebut,

sehingga proses fotosintesis lebih sempurna.

Selain dari tanaman padi sawah metode yang dilakukan para penyuluh

yang berada di balai penyuluhan pertanian bantimurung yaitu budidaya

jagung. Proses ini dimaksudkan agar para petani tertarik akan jenis/komodity

jagung yang di demonstrasikan, komoditi jagung ini mempunyai kelebihan

dari jenis jagung lainnya yaitu: ukuran buah yang besar,tinggi tanaman jagung

relative lebih pendek dari jenis jagung pada umumnya.

b). Pertemuan Kelompok

Di dalam dinamika kelompok ada pertemuan antar petani dengan

penyuluh dan mendiskusikan dalam hal memecahkan masalah yang dihadapi

para petani dan membantu dalam memfasilitasi usaha tani kelompok demi

tercapainya tujuan kelompok yang ideal dan aktif. Dalam pertemuan yang

bersifat non formal tersebut penyuluh menyampaikan materi atau kebutuhan

By. Kelompok III Page 11

Page 12: Laporan Ddp

yang diinginkan oleh kelompok. Terkait dengan komoditi unggulan padi

sawah ataupun komoditi jagung. Komoditi unggulan daerah bantimurung

ialah padi sawah karena didominasi petani padi sawah, meski ada juga

komoditi lain seperti jagung,kacang panjang,kedelai Dll. Metode ini sangat

ideal di pakai para penyuluh karna kelompok tani adalah tempat atau wadah

perkumpulan petani disamping itu pertemuan semacam ini dapat sekaligus

bertatap muka yang lebih dari satu orang sehingga penerimaan imformasi

seragam antar petani yang satu dengan petani yang lain.

c). Metode Penyuluhan Massal

Metode penyuluhan dengan pendekatan massal ini meliputi :

Tulisan dalam surat kabar, majalah, brosur, leaflet, folder, poster, dan

spanduk.

Pameran

Siaran melalui radio

Siaran melalui televisi

Gambar-gambar atau pola-pola yang dapat diperbesar

Namun hanya beberapa yang digunakan oleh para penyuluhan di BPP

bantimurung karena metode yang digunakan itu harus di sesuaikan dengan keadaan

petani dan minat petani, metode dengan penggunaan spanduk dan demonstrasi yang

By. Kelompok III Page 12

Page 13: Laporan Ddp

lebih di dominan digunakan karena petani di daerah kawasan bantimurung minimnya

minat akan membaca dan itu sudah di buktikan dan digunakan hal tersebut. Di BBP

bantimurung sudah melakukan penggunaan metode demplot tanaman jagung untuk

varietas baru dan ukurannya agak lebih pendek, disamping itu BPP juga menyiapkan

benih jagung yang varietas unggul yang di jual ke petani yang berminat dengan harga

dibawah harga umumnya.

C. MATERI YANG DOMINAN DISAMPAIKAN

Teknologi budidaya padi sawah yang digunakan petani selama ini masih relatif

sederhana. Masih banyak menggunakan varietas lokal dan varietas unggul tidak

berlabel. Cara tanam tidak beraturan, baik dengan caplak satu arah atau caplak dua

arah, sehingga populasi rendah. Penggunaan pupuk sangat tergantung dengan dana

yang ada. Materi penyuluhan sangat menentukan terhadap jenis metode penyuluhan

pertanian yang akan digunakan.  Misalnya materi Cara tanam padi sistem legowo,

penyampaian materi ini menggunakan metode demonstrasi,diskusi dengan sistem

pendekatan kelompok, mengingat akan komoditi unggulan kawasan kecamatan

bantimurung adalah tanaman padi sawah maka penyampaian materi cara tanam padi

sistem legowo sangat baik untuk petani.

Cara tanam padi sistem legowo merupakan rekayasa teknologi yang ditujukan

untuk memperbaiki produktivitas usaha tani padi. Teknologi ini merupakan

perubahan dari teknologi jarak tanam tegel menjadi tanam jajar legowo. Legowo

By. Kelompok III Page 13

Page 14: Laporan Ddp

diambil dari bahasa Jawa Banyumas yang berasal dari kata lego dan dowo, lego

artinya luas dan dowo artinya memanjang. Jadi, diantara kelompok barisan tanaman

padi terdapat lorong yang luas dan memanjang sepanjang barisan, jarak antar

kelompok barisan (lorong) bisa mencapai 50cm, 60 cm, 70 cm bergantung pada

kesuburan tanah Barisan tanaman pada jajar legowo ini dikembangkan berdasarkan

pemanfaatan adanya pengaruh baris pinggir, tanaman padi di daerah tepi mempunyai

produksi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan tanaman dalam baris berikutnya

yang lebih dalam. Dasar pemikiran tersebut mengarah pada pemikiran untuk

membuat tanaman padi seperti pada tanaman pinggir.

Jajar legowo 2:1 {40 cm x [20 cm x (10-15 cm)]} adalah salah satu cara tanam

pindah sawah yang memberi ruang (barisan yang tidak ditanami) pada setiap dua

barisan tanam, tetapi jarak tanam dalam barisan lebih rapat yaitu 10-15 cm tergantung

dari kesuburan tanahnya. Pada tanah kurang subur yang ditandai oleh kebiasaan

petani tanam cara tegel 20 cm x 20 cm, menggunakan jarak tanam dalam barisan 10

cm. Pada tanah dengan kesuburan sedang yang ditandai oleh kebiasaan petani tanam

cara tegel 22 cm x 22 cm, digunakan jarak tanam dalam barisan 12,5 cm. Sebaliknya

pada tanah subur yang ditandai oleh kebiasaan petani 64 tanam cara tegel 25 cm x 25

cm, digunakan jarak tanam dalam barisan 15 cm. Tujuan cara tanam jajar legowo

adalah : (1) untuk memanfaatkan radiasi surya bagi tanama pinggir, (2) tanaman

relatif aman dari serangan tikus karena lahan lebih terbuka, dan (3) menekan serangan

penyakit karena rendahnya kelembaban dibandingkan dengan cara tanam biasa.

By. Kelompok III Page 14

Page 15: Laporan Ddp

Disamping itu, dengan cara tanam jajar legowo populasi tanaman bertambah 30 %,

pemupukan lebih efisien, dan pengendalian hama, penyakit dan gulma lebih mudah

dilakukan daripada cara tanam biasa.

V. PENUTUP

A.Kesimpulan

Sistem penyuluhan akan sangat tidak efektif bila terdapat kekurangan-

kekurangan teknis seperti kurangnya informasi, dan teknologi yang memadai yang

bisa disampaikan ke petani. Penggunaan metode untuk penyampaian materi

penyuluhan tidak bisa dipisahkan demi tersampaiakannya pesan kepada petani.

Evaluasi pada 20 tahun terakhir sangat banyak kemajuan dari sebelumnya dimana

penggunaan media penyuluhan hp petani dapat langsung bertanya kepenyuluh tentang

masalah yang dihadapinya. Selain itu BPP Bantimurung juga telah melakukan

optimalisasi lahan pada kawasan kerjanya.

Proses untuk memberikan penerangan kepada masyarakat (petani) tentang

segala hal yang belum diketahui untuk dilaksanakan/diterapkan dalam rangka

peningkatan produksi dan pendapatan yang ingin dicapai melalui proses

pembangunan pertanian.

B.SARAN

By. Kelompok III Page 15

Page 16: Laporan Ddp

Sebaiknya, penyuluh bisa melakukan metode-metode pendekatan yang baru

terhadap masyarakat dan penggunaan metode yang tidak pernah digunakan

sebelumnya padahal banyak metode yang layak digunakan selain demonstrasi dan

demplot contoh anjangsana,siaran pedesaan dll. Dalam hal ini penyuluh tidak

menjalankan fungsinya sebagai inovasi yaitu menemukan hal-hal yang baru.

DAFTAR PUSTAKA

Arif Wijianto. 2005. Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian. Fakultas Pertanian

UNS: Surakarta.

Mardikanto T. 2005. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret

University Press.

Suradisastra, Kedi. 2006. Revitalisasi Kelembagaan untuk Mempercepat

Pembangunan Sektor Pertanian dalam Otonomi Daerah. Jurnal Analisis

Kebijakan Pertanian. Vol 1 hal 22 - 31 No. 3 September 2006.

Departemen Pertanian Indonesia. 2008. Strategi, Metode dan Teknik Penyuluhan.

http://pfi3pdata.litbang.deptan.go.id.

By. Kelompok III Page 16