12
LAPORAN PRAKTIKUM Sistem Pemancar Antene Oleh: Nama : Arief Maulana Absan NIM : 1203056 Group : 3E4 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014

laporan Dipole dan Yagi.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: laporan Dipole dan Yagi.docx

LAPORAN PRAKTIKUM

Sistem Pemancar Antene

Oleh:

Nama : Arief Maulana Absan

NIM : 1203056

Group : 3E4

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2014

Page 2: laporan Dipole dan Yagi.docx

A. Teori Singkat

1. Antena Dipole

Antena dipol merupakan elemen kunci dari transmisi radio, dan telah

digunakan di seluruh Eropa dan Amerika Serikat sejak hari-hari awal radio. Ini antena

sederhana adalah konduktor listrik yang menerima dan mengirim frekuensi tinggi

sinyal radio melintasi jarak yang relatif jauh.

Identifikasi Fungsi

Antena dipol adalah aparat radio yang bersatu di pusat dengan feed point

frekuensi. Dinamakan karena memiliki dua bagian, antena ini seimbang dan memiliki

dua kutub simetris. Dipol dasar dibuat dengan kawat sederhana yang sama panjang

yang terbuka di dua arah yang berlawanan dari feed point pusat.

Signifiance

Antena dipol dianggap jenis yang paling sederhana antena digunakan untuk

mengirimkan atau menerima sinyal radio. Media ini bertindak sebagai konduktor

listrik frekuensi radio, baik sendiri atau dalam besar, jenis antena yang lebih rumit.

Mengukur satu setengah dari panjang gelombang dari satu ujung ke ujung, antena ini

terkait di pusat untuk menerima dan memancarkan frekuensi radio.

Ada beberapa jenis antena dipol, tetapi masing-masing memiliki fungsi yang

sama transmisi dan menerima sinyal radio.

Jenis

Ideal setengah panjang gelombang dipol adalah jenis yang unik, dengan kawat

masing-masing berukuran persis seperempat dari panjang gelombang

elektromagnetik, sehingga total satu setengah panjang gelombang.

Antena dipol melipat memiliki kabel tambahan yang menghubungkan kedua

ujung setengah gelombang-dipol. Dipol melipat memiliki ketahanan radiasi yang jauh

lebih tinggi dibandingkan dengan model biasa.

Page 3: laporan Dipole dan Yagi.docx

Antena dipol pendek, atau Hertzian, adalah model teoritis yang belum

diproduksi, dengan antena jauh lebih kecil daripada panjang gelombang itu akan

mengirimkan atau menerima.

2. Antena Yagi

Yagi, adalah directional antena yang biasa digunakan dalam komunikasi pada

frekuensi di atas 10 MHz.

Antena Yagi digunakan untuk menerima atau mengirim sinyal radio. Antena

Yagi adalah antena direktional, artinya dia hanya dapat mengambil atau menerima

sinyal pada satu arah (yaitu depan).

Antena Yagi biasanya memiliki Gain sekitar 3 – 20 dB.

Antena Yagi Uda disusun dengan beberapa elemen atau bagian. Elemen

Antena Yagi Uda terdiri dari :

Driven adalah titik catu dari kabel antenna, biasanya panjang fisik driven

adalah setengah panjang gelombang (0,5 λ) dari frekuensi radio yang

dipancarkan atau diterima.

Reflektor adalah bagian belakang antenna yang berfungsi sebagai pemantul

sinyal,dengan panjang fisik lebih panjang daripada driven. panjang biasanya

adalah 0,55 λ (panjang gelombang).

Director adalah bagian pengarah antena, ukurannya sedikit lebih pendek

daripada driven. Penambahan batang director akan menambah gain antena,

namun akan membuat pola pengarahan antena menjadi lebih sempit. Semakin

banyak jumlah director, maka semakin sempit arahnya.

Boom adalah bagian ditempatkanya driven, reflektor, dan direktor. Boom

berbentuk sebatang logam atau kayu yang panjangnya sepanjang antena itu.

Antena Yagi, juga memiliki spasi (jarak) antara elemen. Jaraknya umumnya

sama, yaitu 0.1 λ dari frekuensi.

Antena mempunyai karakteristik tersendiri yang disebut Pola Radiasi. Pola

Radiasi antena yagi adalah 'Direksional'. Artinya perambatan sinyal dari antena ini

hanya terletak pada satu arah garis lurus. Jika terjadi kemiringan sudut dari antena

Page 4: laporan Dipole dan Yagi.docx

pemancar atau sumber sinyal, maka sinyal yang terjadi akan menjadi kurang bagus.

Pola radiasi direksional Antena Yagi Uda digambarkan sebagai berikut :

B. Hasil Praktikum.

1. Antena Dipole

Berikut adalah hasil rancangan antena dipole dengan material kawat tembaga

yang bekerja pada frekuensi 500 MHz dan gap 0.1 cm

Page 5: laporan Dipole dan Yagi.docx

Dari gamba kurva diatas terlihat frekuensi kerja antena dipole adalah 0.5 GHz

(500 MHz). Yang mempengaruhi frekuensi kerja antena dipole adalah panjang dari

elemen dipole itu sendiri. Jika frekuensi tidak pas pada 0.5 maka yang perlu dirubah

agar pas adalah ukuran panjang antena. Frekuensi berbanding terbalik dengan panjang

antena. Jika frekuensi kurang dari 0.5, maka panjang antena dikurangi sedikit demi

sedikit hingga pas 0.5. Dan sebaliknya.

Dan berikut adalah pola pancaran dari antena yang dirancang

Page 6: laporan Dipole dan Yagi.docx

2. Antena YagiUntuk membuat antena yagi, ditambahkan reflektor dan direktor pada antena

dipole yang sebelumnya telah dirancang. Yaitu antena dipole terletak diantara reflektor dan direktor. Direktor dapat dibuat lebih dari satu dengan ketentuan diletakkan pada posisi didepan antena direktor yang telah ada (posisinya berbaris). Berikut gambar antena yagi yang telah dibuat.

Gambar diatas menunjukkan kurva frekuensi kerja antena yagi, yaitu 0.5 (mendekati).

Page 7: laporan Dipole dan Yagi.docx

Pada antena yagi, ukuran panjang serta jarak dari tiap-tiap elemen mempengaruhi frekuensi kerja dari antena. Jadi untuk membuat antena yagi yang frekuensi kerja yang dikehendaki, harus diatur ukuran panjang serta jarak dari tiap-tiap elemen. Jika belum pas, rubah ukuran ataupun jarak satu persatu dan sedikit demi sedikit.

Berikut adalah beberapa hasil uji

Page 8: laporan Dipole dan Yagi.docx

Dan berikut pola pancaran

Page 9: laporan Dipole dan Yagi.docx
Page 10: laporan Dipole dan Yagi.docx

C. Kesimpulan

1. Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena

dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan

yang luas. Pada astronomi radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio

untuk melakukan pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data

yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan oleh

sebuah objek astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity

pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis

ini tidak dapat digunakan untuk melakukan pencitraan.

2. Driven yang berdiri tunggal sudah merupakan antena, begitupun jika telah

dilengkapi dengan reflektor dan direktor. Perbedaanya adalah gelombang radiasi

yang dipancarkan pada antena dipole tidak dipantulkan, karena tidak adanya

reflektor dam direktor. Artinya pada antena dipole pancaranya kesegala arah yang

memungkinkan, sedangkan pada antena yagi geleombang yang dipancarkan

dipantulkan atau tepatnya diarahkan kearah tertentu sesuai posisi reflektor dan

direktor. Jadi antena yagi dirancang untuk dapat mengarahkan gelombang

pancaran.