laporan EM4.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 laporan EM4.docx

    1/9

    Penggunaan pupuk organik atau kompos wajib dijalankan pada proses produksibahan pangan organik. Keberadaan pupuk organik atau kompos ini tidak terlepasdari peran seorang ilmuwan besar bernama Teruo Higa melalui teknologiefective microorganism (EM ciptaann!a. Menciptakan terobosan Teruo Higalahir pada "# $esember %&'% di kinawa) *epang. $alam bidang peternakan) EM

    dapat digunakan pada makanan ternak) pengomposan) dan meningkatkankesehatan ternak. $i luar kedua bidang itu) EM masih dapat diaplikasikan dalambidang lain.

    $engan alasan itulah Higa mengelompokkan EM sesuai dengan tujuanpenggunaann!a. +etidakn!a ada %, jenis EM !ang memiliki -ungsi berbeda beda.+alah satun!a adalah EM%) EM% /okashi) EM") EM') EM,) dan 0ctivated EM(0EM . +aat ini) sebagian besar mas!arakat dunia meman-aatkan EM sebagaibahan untuk membuat kompos) jenis EM !ang digunakan adalah EM% /okashidan EM'. Pada pembuatan kompos) larutan EM' ber-ungsi sebagai aktivatoruntuk berjalann!a proses pengomposan dengan cara pemberian langsung padacampuran kotoran ternak dan bahan organik.

    Produk EM4 Pertanian merupakan bakteri fermentasi bahan organik tanah menyuburkantanaman dan menyehatkan tanah. Terbuat dari hasil seleksi alami mikroorganisme fermentasidan sintetik di dalam tanah yang dikemas dalam medium cair. EM4 Pertanian dalamkemasan berada dalam kondisi istirahat ( dorman ). Sewaktu diinokulasikan dengan caramenyemprotkannya ke dalam bahan organik dan tanah atau pada batang tanaman, EM4Pertanian akan aktif dan memfermentasi bahan organik (sisa-sisa tanaman, pupuk hijau,

    pupuk kandang, dll) yang terdapat dalam tanah. asil fermentasi bahan organik tersebutadalah berupa senyawa organik yang mudah diserap langsung oleh perakaran tanamanmisalnya gula, alcohol, asam amino, protein, karbohidrat, !itamin dan senyawa organiklainnya.

    Pemberian bahan organik ke dalam tanah tanpa inokulasi EM4 Pertanian akan menyebabkan pembusukan bahan organik yang terkadang akan menghasilkan unsur anorganik sehinggaakan menghasilkan panas dan gas beracun yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

    Selain mendekomposisi bahan organik di dalam tanah, EM4 Pertanian juga merangsang perkembangan mikroorganisme lainnya yang menguntungkan untuk pertumbuhan tanaman,misalnya bakteri pengikat nitrogen, bakteri pelarut fosfat dan mikori"a. #ikori"a membantutumbuhan menyerap fosfat di sekilingnya. $on fosfat dalam tanah yang sulit bergerak

    menyebabkan tanah kekurangan fosfat. %engan EM4 Pertanian hife mikori"a dapat meluasdari misellium dan memindahkan fosfat secara langsung kepada inang dan mikroorganismeyang bersifat antagonis terhadap tanaman. ' Pertanian juga melindungi tanaman dariserangan penyakit karena sifat antagonisnya terhadap pathogen yang dapat menekan jumlah

    pathogen di dalam tanah atau pada tubuh tanaman.

    Manfaat EM4 Pertanian

    • #emperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

    • #eningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi.

    • #emfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah dengan cepat (bokashi).

  • 8/16/2019 laporan EM4.docx

    2/9

    • #enyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

    • #eningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.

    Pada proses pembuatan kompos , rasio C/N merupakan salah satu faktorpaling penting. Hal ini disebabkan proses pengomposan tergantung darikegiatan mikroorganisme yang membutuhkan karbon sebagai sumberenergi dan pembentukan sel, dan nitrogen untuk membentuk sel. Besaran nilai rasio C/N tergantung dari jenis sampah organik. Prosespengomposan yang baik akan menghasilkan rasio C/N yang ideal sebesar20 !0, tetapi rasio yang paling baik adalah "0. #ika rasio C/N tinggi, akti$itas biologi mikroorganisme akanberkurang. %elain itu, diperlukan juga beberapa siklus mikroorganisme

    untuk menyelesaikan degradasi bahan kompos sehingga &aktupengomposan akan lebih lama dan kompos yang dihasilkan akan memilikimutu rendah. Namun bila rasio C/N terlalu rendah, kelebihanmikroorganisme tidak dapat diasimilasi dan akan hilang melalui $olatisasisebagai amonia atau terdenitrifikasi.

    Rasio karbon terhadap nitrogen atau rasio C/N adalah rasio dari massakarbon terhadap massa nitrogen di suatu 1at. $i antara 1at !ang dianalisismenggunakan metode ini adalah sedimen dan kompos. 2asio 345 digunakanuntuk mengetahui kondisi iklim di masa lalu. 2asio karbon dan nitrogen dapat

    digunakan untuk mempelajari keberadaan tumbuhan di suatu tempat karenanitrogen diserap tumbuhan dan mikroorganisme) dan tumbuhan danmikroorganisme !ang mati meninggalkan sedimen karbon. /esarn!a perbedaanantara nitrogen dan karbon tersebut juga membedakan jenis ekosistem !angpernah berada di atasn!a

    aktor faktor yang mempengaruhi proses pengomposan yaitu

    • *asio + *asio + yang efektif untuk proses pengomposan berkisar antara / 0hingga '/ 0. #ikroba memecah senyawa + sebagai sumber energi dan menggunakan

    untuk sintesis protein. Pada rasio + di antara / s d '/ mikroba mendapatkancukup + untuk energi dan untuk sintesis protein. 1pabila rasio + terlalu tinggi,mikroba akan kekurangan untuk sintesis protein sehingga dekomposisi berjalanlambat.

    • 2kuran Partikel1kti!itas mikroba berada diantara permukaan area dan udara.Permukaan area yang lebih luas akan meningkatkan kontak antara mikroba dengan

    bahan dan proses dekomposisi akan berjalan lebih cepat. 2kuran partikel jugamenentukan besarnya ruang antar bahan (porositas). 2ntuk meningkatkan luas

    permukaan dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel bahan tersebut.

    1erasiPengomposan yang cepat dapat terjadi dalam kondisi yang cukup oksigen(aerob). 1erasi secara alami akan terjadi pada saat terjadi peningkatan suhu yang

    http://salsabila-ravina.blogspot.com/2013/04/kompos.htmlhttp://salsabila-ravina.blogspot.com/2013/04/proses-pengomposan.htmlhttp://salsabila-ravina.blogspot.com/2013/04/proses-pengomposan.htmlhttp://salsabila-ravina.blogspot.com/2013/04/proses-pengomposan.htmlhttp://salsabila-ravina.blogspot.com/2013/04/kompos.htmlhttp://salsabila-ravina.blogspot.com/2013/04/kompos.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://salsabila-ravina.blogspot.com/2013/04/proses-pengomposan.htmlhttp://salsabila-ravina.blogspot.com/2013/04/proses-pengomposan.htmlhttp://salsabila-ravina.blogspot.com/2013/04/proses-pengomposan.htmlhttp://salsabila-ravina.blogspot.com/2013/04/kompos.htmlhttp://salsabila-ravina.blogspot.com/2013/04/kompos.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://salsabila-ravina.blogspot.com/2013/04/kompos.html

  • 8/16/2019 laporan EM4.docx

    3/9

    menyebabkan udara hangat keluar dan udara yang lebih dingin masuk ke dalamtumpukan kompos. 1erasi ditentukan oleh posiritas dan kandungan air

    bahan(kelembaban). 1pabila aerasi terhambat, maka akan terjadi proses anaerob yangakan menghasilkan bau yang tidak sedap. 1erasi dapat ditingkatkan denganmelakukan pembalikan atau mengalirkan udara di dalam tumpukan kompos.

    • Porositasadalah ruang diantara partikel di dalam tumpukan kompos. Porositasdihitung dengan mengukur !olume rongga dibagi dengan !olume total. *ongga-rongga ini akan diisi oleh air dan udara. 2dara akan mensuplay 3ksigen untuk proses

    pengomposan. 1pabila rongga dijenuhi oleh air, maka pasokan oksigen akan berkurang dan proses pengomposan juga akan terganggu.

    • 4elembaban (#oisture content)4elembaban memegang peranan yang sangat pentingdalam proses metabolisme mikroba dan secara tidak langsung berpengaruh padasuplai oksigen. 4elembaban '/ 5/ 6 adalah kisaran optimum untuk metabolismemikroba. 1pabila kelembaban di bawah '/6, akti!itas mikroba akan mengalami

    penurunan dan akan lebih rendah lagi pada kelembaban 076. 1pabila kelembabanlebih besar dari 5/6, hara akan tercuci, !olume udara berkurang, akibatnya akti!itasmikroba akan menurun dan akan terjadi fermentasi anaerobik yang menimbulkan bautidak sedap.

    • Temperatur suhu panas dihasilkan dari akti!itas mikroba.

    Semakin tinggi temperatur akan semakin banyak konsumsi oksigen dan akan semakin cepat pula proses dekomposisi. Peningkatan suhu dapat terjadi dengan cepat pada tumpukankompos. Temperatur yang berkisar antara / 5/o+ menunjukkan akti!itas pengomposan

    yang cepat. Suhu yang lebih tinggi dari 5/o+ akan membunuh sebagian mikroba dan hanyamikroba thermofilik saja yang akan tetap bertahan hidup. Suhu yang tinggi juga akanmembunuh mikroba-mikroba patogen tanaman dan benih-benih gulma.

    • p ,Proses pengomposan dapat terjadi pada kisaran p yang lebar. p yang optimumuntuk proses pengomposan berkisar antara 5.7 sampai 8.7

    • 9ama pengomposan

    9ama waktu pengomposan tergantung pada karakteristik bahan yang dikomposakan, metode pengomposan yang dipergunakan dan dengan atau tanpa penambahan akti!ator pengomposan. Secara alami pengomposan akan berlangsung dalam waktu beberapa minggusampai : tahun hingga kompos benar-benar matang.(;akmi,://

  • 8/16/2019 laporan EM4.docx

    4/9

    :. 4ekerasan bahan kompos yang telah matang akan terasa lunak ketika dihancurkan.=entuk kompos mungkin masih menyerupai bahan asalnya, tetapi ketika diremas remas akan mudah hancur.

    . >arna kompos kompos yang sudah matang adalah coklat kehitam hitaman.

    1pabila kompos masih berwarna hijau atau warnanya mirip dengan bahan mentahnya berarti kompos tersebut belum matang. Selama proses pengomposan pada permukaankompos seringkali juga terlihat miselium jamur yang berwarna putih.

    '. Penyusutan terjadi penyusutan !olume bobot kompos seiring dengan kematangankompos. =esarnya penyusutan tergantung pada karakteristik bahan mentah dantingkat kematangan kompos. Penyusutan berkisar antara :/ '/ 6. 1pabila

    penyusutannya masih kecil sedikit, kemungkinan proses pengomposan belum selesaidan kompos belum matang.

    7. Suhu suhu kompos yang sudah matang mendekati dengan suhu awal pengomposan.Suhu kompos yang masih tinggi, atau di atas 7/ o+, berarti proses pengomposan masih

    berlangsung aktif dan kompos belum cukup matang.

    ari dan aerasi 4ompos starter ' 4ompos starter air sampah

    ari ke-0 %edaunan hijau segar, baukhas '%edaunan hijau segar, baukhas air sampah yang busuk

    ari ke-' aerasi 0

    %edaunan tidak nampak berubah drastis sepertisemula, aroma tidak terlalu

    bau

    %edaunan tidak nampak berubah drastis seperti semula,

    aroma tidak terlalu bau.

    ari ke-? aerasi :

    %edaunan me-layu agakkecoklatan, masih terdapatdaun yang hijau, aroma sangatmenusuk

    %edaunan me-layu melebihisubstrat ', masih terdapatdaun hijau, aroma tidak sebau' yang menusuk

    ari ke-0: aerasi

    %edaunan terlihat melayukeseluruhan, berwarna coklatlebih gelap dari semula,aroma tetap menusuk tetapitidak sebau substrat kompos

    air sampah di hari akhir ini.

    %edaunan terlihat melayukeseluruhan, berwarna coklatlebih gelap dari semula, aromasangat menusuk, melebihi bauyang ditimbulkan dari '.

    P=1 1S1

    =erdasarkan pustaka yang dipakai, tata cara atau langkah yang kami kerjakan sama, hanyasaja sedikit perbedaan, yaitu pada starter. 4ami menentukan !ariabel kontrol dengan

    perbedaan pada starter antara starter organik yang berasal dari air sampah pasar dan starter buatan yaitu ' komposisinya mengandung beragam jenis bakteri yang ditentukan. Tatacara yang kami gunakan dengan kondisi anaerob dimana starter dan substrat dibiarkan kedap

    udara yaitu dengan penaruhan pada kantung polibag yang diikat rapat. %engan tiga hari sekalidilakukan aerasi dan pemberian gula sebagai makanan tambahan bagi dekomposer. Substrat

  • 8/16/2019 laporan EM4.docx

    5/9

    yang kami pakai yaitu dedaunana seperti jenis rumput yang masih hijau, daun singkong segar,dua genggam tanah, serbuk kayu gergaji yang gunanya sebagai penyerap air dan penambahangula sebagai awal makanan starter. Pada percobaan ini suhu yang dipakai sama dengankeadaan ruang yaitu :5 o+. Pengomposan ini berlangsung selama dua minggu.

    =erdasarkan sumber, untuk mendapatkan hasil kompos yang baik yaitu dengan melihat perubahannya terutama pada warna, semakin hitam bertandakan kompos ini sudah jadi atausiap untuk digunakan. %ilihat dari data hasil praktikum, kedua kompos yang kami buatmengalami pembusukan dengan menunjukan perubahan warna tetapi warna dari keduakompos belum terlihat hitam hanya berwarna coklat, ini mungkin disebabkan substrat yangkami pakai hanyalah dedaunan dan sedikit penambahan tanah serta serpihan kayu gergaji,selain itu dedaunan yang kami gunakanpun bukanlah dedaunan kering tetapi dedaunan yangsengaja dipotong karena pertumbuhannya sudah melebihi, seperti rumput dan penambahanlainnya adalah daun singkong hijau sisa pasar. Pada aerasi pertama belum terlihat perubahanspesifik dari dedaunan kedua kompos tetapi pada aerasi kedua sudah terlihat kondisi

    pengomposan yaitu dedaunan mulai melayu berwarna coklat muda terlihat kedua komposmengalami ini hanya saja perbedaan juga nampak pada kompos dengan starter air sampahorganik membuat substrat lebih lunak atau melayu, sedangkan pada ' tidak selayu

    pemakaian air sampah, nampak masih terdapat dedaunan yang agak terlihat segar. %isiniterlihat kerja air sampah organik lebih baik dibanding starter '.

    Selain warna yang berubah dapat dirasakan aroma kedua kompos yang berbau busuk,awalnya substrat yang diperlakukan dengan starter ' memiliki aroma ' seperti baumadu yang menusuk sedangkan substrat yang diperlakukan dengan starter air sampahmemiliki bau sampah yang juga menusuk seperti bau busuk, setelah dibiarkan selama tigahari dalam kondisi anaerob dan akhirnya dilakukan aerasi dihari ketiga, (aerasi merupakan

    pemberian udara pada kompos dengan cara pengadukan) tercium bau berasal dari keduakompos, dilihat dari peristiwa ini dapat diketahui bahwa kedua kompos ini sama-samadiuraikan oleh bakteri-bakteri penghasil sulfur yaitu jenis bakteri anaerob yang juga selama

    proses pengomposanpun wadah dibiarkan tertutup tanpa oksigen, selain sulfur bakteri-bakteriini menghasilkan senyawa lain dan macam asam oraganik seperti asam asetat, butirat, !alerat,

    puttrecine, amonia dan : S(http id.wikipedia.org wiki 4ompos). 1dapun perbedaan yangmuncul dari aroma, ketika kompos berstarter air sampah pada aerasi kedua tidak berbausetajam mulanya, berbeda dengan kompos berstarter ' yang memiliki aroma menusuk

    pada aerasi kedua. %isini dapat dilihat adanya kerja bakteri ' aktif ekstra ketika semakinlama diperam. Tetapi pada aerasi berikutnya kedua kompos memberikan aroma yang tetapmenusuk, pada starter air sampah mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat danmelebihi bau kompos berstarter '.

    %ari beberapa kondisi yang terlihat, pengomposan tanpa udara anaerob memacu bakteri- bakteri yang suka tanpa oksigen untuk menguraikan substrat ini dan kerja bakteri sukaoksigen terhambat akibatnya bakteri anaerobik ini yang mendominasi dan mereduksisenyawa-senyawa khas beraroma tak sedap. %ari segi ukuran antara sebelum pengkomposandengan yang sudah terlihat perubahan, ini yang mengakibatkan proses pengkomposanterlaksana.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Komposhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kompos

  • 8/16/2019 laporan EM4.docx

    6/9

    Kesimpulan

    %ari percobaan ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut

    %. juga nampak pada kompos dengan starter air sampah organik membuatsubstrat lebih lunak atau mela!u) sedangkan pada EM' tidak sela!upemakaian air sampah) nampak masih terdapat dedaunan !ang agakterlihat segar. $isini terlihat kerja air sampah organik lebih baik dibandingstarter EM'.

    ". $ari beberapa kondisi !ang terlihat) pengomposan tanpa udara4anaerobmemacu bakteri bakteri !ang suka tanpa oksigen untuk menguraikansubstrat ini dan kerja bakteri suka oksigen terhambat akibatn!a bakterianaerobik ini !ang mendominasi dan mereduksi sen!awa sen!awa khasberaroma tak sedap. $ari segi ukuran antara sebelum pengkomposandengan !ang sudah terlihat perubahan) ini !ang mengakibatkan prosespengkomposan terlaksana.

    Daftar pustaka

    https644wicaktini.wordpress.com4"7%'4784794laporan praktikum pembuatanpupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em' dan air sampah4

    ANALISIS DATA

    Aktivator/Starter

    BanyaknyaSampa

    Kematan!anKompos

    Tan!!al Pen!amatan

    "ari ke#$%& april "ari ke#' "ari ke#( "ari ke#%%

    '

    :/ +up@

    Terdiri darisampah keringdan basah

    1roma Sedikit wangikulit jeruk Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau

    =entuk

    Sedikit hancurdan di tumbuhisedikit jamur di

    bagian permukaan

    ancur,masih

    banyak potongandaun yang

    besar

    ancur,masih

    banyak potongandaun yang

    besar

    ancur, dengansedikit

    potongan daun besar.

    >arna ijau tua +oklat +oklat itam

    https://wicaktini.wordpress.com/2014/06/07/laporan-praktikum-pembuatan-pupuk-kompos-organik-menggunakan-bioaktivator-em4-dan-air-sampah/https://wicaktini.wordpress.com/2014/06/07/laporan-praktikum-pembuatan-pupuk-kompos-organik-menggunakan-bioaktivator-em4-dan-air-sampah/https://wicaktini.wordpress.com/2014/06/07/laporan-praktikum-pembuatan-pupuk-kompos-organik-menggunakan-bioaktivator-em4-dan-air-sampah/https://wicaktini.wordpress.com/2014/06/07/laporan-praktikum-pembuatan-pupuk-kompos-organik-menggunakan-bioaktivator-em4-dan-air-sampah/

  • 8/16/2019 laporan EM4.docx

    7/9

    kecoklatan kehitaman kehitaman

    Pemadatan Aolume belum berkurang

    Aolume berkurangsekitar / 6

    Aolume berkurangsekitar '/6

    Aolume berkurangsekitar '/6

    Suhu Sedang Sedang Sedang Sedang

    4elembapan 9embab 9embab =asah 9embab

    0. Penambahan akti!ator

    Sampel yang pertama menggunakan #ikroorganisme &fektif () yang merupakan kulturcampuran berbagai jenis mikroorganisme yang bermanfaat (bakteri fotosintetik, bakteri asamlaktat, ragi, aktinomisetes dan jamur peragian). %an pada sampel kedua menggunakan Pupukyang sudah jadi berisi campuran kotoran ternak, sekam,tanah dan lain-lain. Penambahanacti!ator dilakukan untuk mempercepat proses pengomposan.

    :. Temperatur Suhu panas dihasilkan dari akti!itas mikroba.

    Selama tahap-tahap awal proses, oksigen dan senyawa- senyawa yang mudah terdegradasiakan segera dimanfaatkan oleh mikroba mesofilik. Suhu tumpukan kompos akan meningkatdengan cepa. Suhu akan meningkat hingga di atas 7/ o 8/ o +. Suhu akan tetap tinggi selamawaktu tertentu. #ikroba yang aktif pada kondisi ini adalah mikroba Termofilik, yaitumikroba yang aktif pada suhu tinggi. Pada saat ini terjadi dekomposisi penguraian bahanorganik yang sangat aktif. #ikroba-mikroba di dalam kompos dengan menggunakan oksigenakan menguraikan bahan organik menjadi +3:, uap air dan panas. Setelah sebagian besar

    bahan telah terurai, maka suhu akan berangsur- angsur mengalami penurunan. amun darihasil pengomposan yang kami lakukan tidak terdeteksi peningkatan suhu ketika di pegangsecara langsung. amun terdapat tetes uap dibawah permukaan tutup ember, pada pupukyang menggunakan ' lebih banyak uap yang di hasilkan setiap kali pengamatandilakukan. Sehingga dapat dikatan bahwa terjadi peningkatan suhu yang menimbulkan tetesair dan perubahan warna menjadi semakin hitam. Semakin tinggi temperatur akan semakin

    banyak konsumsi oksigen dan akan semakin cepat pula proses dekomposisi.

    . Sumber 4arbon dan itrogen

    Sampah hijau sebagai sumber dan sampah kering sebagai sumber +. Sampah dapur berupasayuran hijau, buah-buahan (kulit jeruk, melon), sedangkan sampah kering yaitu daun-daunkering, sekam, serbuk gergaji. #ikroba memecah senyawa + sebagai sumber energi danmenggunakan untuk sintesis protein. Sehingga pada sampel pertama yang menggunakan', terjadi pemadatan !olume sampah lebih cepat dibandingkan yang menggunakan pupuk

    jadi. 4arena pada sampel yang pertama ,sampah yang digunakan lebih banyak sebinggasumber energy dan nitrogen untuk sintesis protein bagi mikroba lebih tersedia.

  • 8/16/2019 laporan EM4.docx

    8/9

    '. 4elembaban

    4elembaban ( Moisture content ). 4elembaban memegang peranan yang sangat penting dalam proses metabolisme mikroba dan secara tidak langsung berpengaruh pada suplai oksigen.4elembaban '/ 5/ 6 adalah kisaran optimum untuk metabolisme mikroba. 1pabila

    kelembaban di bawah '/6, akti!itas mikroba akan mengalami penurunan dan akan lebihrendah lagi pada kelembaban 076. 1pabila kelembaban lebih besar dari 5/6, hara akantercuci, !olume udara berkurang, akibatnya akti!itas mikroba akan menurun dan akan terjadifermentasi anaerobik yang menimbulkan bau tidak sedap. 4ompos yang kami buat sampaihari ke-? memiliki kelembaban yang diinginkan, namun pada hari selanjutnya komposmenjadi lebih basah dari sebelumnya sehingga ditambahkan dengan serbuk kayu sebanyaksatu genggaman tangan.

    7. 1erasi pengadaan oksigen (termasuk pengadukan)

    Proses pengomposan ini terjadi secara aerobik (menggunakan oksigen), dimana mikrobamenggunakan oksigen dalam proses dekomposisi bahan organik. 1erasi secara alami akanterjadi pada saat terjadi peningkatan suhu yang menyebabkan udara hangat keluar dan udarayang lebih dingin masuk ke dalam tumpukan kompos. 1erasi ditentukan oleh posiritas dankandungan air bahan (kelembaban). 1pabila aerasi terhambat, maka akan terjadi prosesanaerob yang akan menghasilkan bau yang tidak sedap. 1erasi dapat ditingkatkan denganmelakukan pembalikan atau mengalirkan udara di dalam tumpukan kompos.

    5. 2kuran partikel

    4ompos yang telah matang akan terasa lunak ketika dihancurkan. =entuk kompos mungkinmasih menyerupai bahan asalnya, tetapi ketika diremas remas akan mudah hancur.=eberapa jenis sampah ada yang sudah hampir menyerupai tanah, namun ada beberapa yang

    bentuknya masih sama seperti daun-daun kering, hal ini dikarenakan potongan daun yangkurang kecil sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk dapat hancur. Selain ituterjadi penyusutan !olume bobot kompos seiring dengan kematangan kompos. =esarnya

    penyusutan tergantung pada karakteristik bahan mentah dan tingkat kematangan kompos.Penyusutan berkisar antara :/ '/ 6. 1pabila penyusutannya masih kecil sedikit,kemungkinan proses pengomposan belum selesai dan kompos belum matang. Penyusutankompos lebih terlihat pada kompos yang menggunakan akti!ator ', hal ini dikarenakn' lebih cepat dalam memproses bahan limbah menjadi kompos.

    KESIMP)LAN

    %ari pembahasaan yang telah dijabarkan dapat disimpulkan bahwa

    0. Pembuatan kompos yang berasal dari sampah sayuran dan daun kering sangatdipengaruhi oleh penambahan akti!ator, suhu, sumber karbon dan nitrogen,kelembaban, aerasi dan ukuran partikel.

    :. %alam melakukan pengomposon yang baik dan cepat diperlukan teknologimempercepat pengomposan seperti menambah mikroba untuk menguraikan menjadikompos sempurna.

  • 8/16/2019 laporan EM4.docx

    9/9

    . 4ompos yang menggunakan akti!ator ' lebih menghasilkan banyak uap danmengalami penyusutan yang lebih banyak dibandingkan dengan akti!ator pupuk jadi.

    '. 4ompos yang telah matang ditandai dengan warnanya yang berubah menjadi coklatkehitaman menyerupai tanah, tidak berbau, teksturnya menyerupai tanah (remah),

    suhu pupuk mendekati suhu ruang dan telah mengalami penyusutan