Upload
akhmad-hanan
View
34
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM ENERGI NON KONVENSIONAL DARI LAUT
POTENSI ENERGI ARUS DI PERAIRAN ANCOL
OLEH
Lucky Kristi C K2E009061
Lutfi Agung M K2E009063
Arindri Diestya H K2E009064
Nunut Parasian S K2E009068
PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permintaan energi di Indonesia cenderung meningkat pesat sejalan dengan
pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Berdasarkan data dari PT Perusahaan
Listrik Negara (PLN) permintaan akan energi listrik terus meningkat dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2001, terjadi kenaikan permintaan listrik sebesar 6,4%, disusul tahun 2002
menjadi 12,8%. Diprediksikan sepuluh tahun kedepan, kenaikan permintaan menjadi 9%
setiap tahunnya. Ironisnya, sumber energi konvensional berupa energi fosil yang
merupakan sumber energi utama di Indonesia semakin terbatas cadangannya. Sampai
tahun 2012, sebagian besar kebutuhan tenaga listrik di Indonesia masih dipasok dari
pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Salah satu langkah kebijakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(KESDM) dalam menjawab isu nasional mengenai energi dengan diversifikasi energi
adalah penganekaraga-man penyediaan dan pemanfaatan berbagai sumber energi baru,
salah satunya adalah sumber energi kelautan (DESDM, 2005).
Indonesia dengan total luas lautan hampir 8 juta km2 berusaha untuk meningkatkan
inventarisasi sumberdaya non hayati dimana salah satunya berupa potensi energi arus laut.
Karena lingkungan tektoniknya yang spesifik, Indonesia memerlukan perhatian khusus
dalam mengkaji kapasitas data kelautannya. Oleh karena itu penelitian geosaintifik
kelautan di Indonesia boleh dikatakan masih merupakan hal yang baru. Pemerintah
Indonesia beberapa tahun terakhir ini mencanangkan strategi pembangunan yang lebih
terfokus di Indonesia bagian timur. Strategi ini bertujuan memperluas ragam aspek yang
meliputi ekonomi, industri dan sumberdaya alam. Penelitian dan pemetaan potensi energi
arus laut merupakan salah satu upaya penting dalam mengeksplorasi sumber energi non
konvesional dari laut. Energi arus laut sebagai energi terbarukan adalah energi yang cukup
potensial di wilayah pesisir sepanjang pantai barat Sumatra dan sepanjang pantai selatan
Jawa (Erwandi, 2006). Lokasi penelitian yang dipilih yaitu kawasan Pantai Anyer
merupakan wilayah perairan pantai utara Jawa, DKI Jakarta. Daerah pantai ini merupakan
kawasan pariwisata yang biasa dikunjungi oleh para wisatawan lokal.
Pada dasarnya, arus laut merupakan gerakan horizontal massa air laut, sehingga
arus laut memiliki energi kinetik yang dapat digunakan sebagai tenaga penggerak rotor
atau turbin pembangkit listrik. Secara global laut mempunyai sumber energi yang sangat
besar yaitu mencapai 2,8 x 1014 (280 Triliun) Watt-jam. Selain itu, arus laut ini juga
menarik untuk dikembangkan sebagai pembangkit listrik karena sifatnya yang relatif stabil
dan dapat diprediksi karakteristiknya. Pengembangan teknologi ekstraksi energi arus laut
ini dilakukan dengan mengadopsi prinsip teknologi energi angin yang telah lebih dulu
berkembang, yaitu dengan mengubah energi kinetik arus laut menjadi energi rotasi dan
energi listrik. Daya yang dihasilkan oleh turbin arus laut jauh lebih besar dari pada daya
yang dihasilkan oleh turbin angin, karena rapat massa air laut hampir 800 kali rapat massa
udara.
1.2 Perumusan Masalah
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan penting dalam masyarakat pesisir
terutama yang tidak terjangkau jaringan listrik nasional. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut dilakukan berbagai upaya diversifikasi energi, seperti pemanfaatan potensi energi
arus laut. Perkembangan teknologi pemanfaatan energi samudera khususnya arus laut
sebagai energi baru terbarukan di dunia saat ini berkembang dengan pesat, seiring dengan
meningkatnya tuntutan akan kebutuhan energi listrik masyarakat kawasan pesisir serta
semakin maraknya isu pemanasan global yang mendorong untuk membatasi penggunaan
bahan bakar hidrokarbon. Prinsip yang dikembangkan pada aplikasi teknologi
pemanfaatan energi dari laut adalah melalui konversi tenaga kinetik masa air laut menjadi
tenaga listrik. Tercatat beberapa negara telah berhasil melakukan instalasi pembangkit
energi listrik dengan memanfaatkan energi arus dan pasang surut, mulai dari prototype
turbin pembangkit hingga mencapai turbin skala komersial dengan kapasitas 1,2
MW/turbin, seperti yang telah dibangun di Skotlandia, Swedia, Perancis, Norwegia,
Inggris, Irlandia Utara, Australia, Italia, Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana kecepatan arus yang tedapat pada kawasan pantai Anyer?
2. Bagaimana arah arus yang mendominasi di perairan pantai Anyer tersebut?
3. Bagaimana potensi arus kawasan pantai Anyer hubungannya dengan
pengembangan konversi energi laut menjadi energi listrik?
1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik arus pada perairan
pantai Anyer, baik kecepatan arus, arah arus dan energi kinetik arus, morfologi dasar laut
dan sifat-sifat hidro-oseanografi sehingga dari data tersebut dapat diketahui nilai energi
kinetik arus laut yang dikonversikan ke dalam energi listrik dan referensi lokasi yang
memenuhi syarat yang dibutuhkan sebagai data masukan dasar dalam pemanfaatan energi
arus laut untuk pembangkit listrik di kawasan pantai Anyer, Jakarta.
1.4 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi sifat
hidro-oseanografi sehingga dari data tersebut dapat diketahui nilai energi kinetik arus laut
yang dikonversikan ke dalam energi listrik dan referensi lokasi yang memenuhi syarat
yang dibutuhkan sebagai data masukan dasar dalam pemanfaatan energi arus laut untuk
pembangkit listrik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Arus
Arus adalah gerakan massa air ke arah horizontal dalam skala besar. Arus sendiri
dapat dibedakan menjadi dua yaitu arus pasang surut dan arus non pasang surut. Arus non
pasang surut biasanya terjadi akibat perbedaan densitas, angin (arus ekman).
2.2 Sumber Energi Arus
Saat ini sebagian besar energi yang digunakan rakyat Indonesia berasal dari bahan
bakar fosil, yaitu bahan bakar minyak, gas, dan batu bara. Kerugian penggunaan bahan
bakar fosil ini selain merusak lingkungan, juga tidak terbarukan (nonrenewable) dan tidak
berkelanjutan (unsustainable). Bahan bakar fosil semakin habis dan sebentar lagi Indonesia
akan menjadi pengimpor BBM. Beban kerugian yang disangga bangsa Indonesia semakin
berkali lipat dengan naiknya harga BBM di pasaran dunia sampai lebih dari 60 dollar AS
per barrel.
Untuk mengatasi kerugian akibat kenaikan harga BBM tersebut, pemerintah telah
melakukan langkah-langkah penghematan dengan cara mengeluarkan Instruksi Presiden
Nomor 10 Tahun 2005.
Untuk mendukung kebijaksanaan pemerintah, perlu dilakukan langkah-langkah
pencarian sumber-sumber energi alternatif yang ramah lingkungan serta terbarukan.
Berdasarkan tempatnya, ada dua sumber energi alternatif, yakni sumber energi alternatif
yang berasal dari daratan dan sumber energi yang berasal dari laut. Untuk Jawa yang padat
penduduknya, pembangunan fasilitas pembangkit listrik dengan energi alternatif yang
berasal dari daratan kemungkinan akan mengalami kendala peruntukan lahan.
Sebagai negara kepulauan yang besar, laut Indonesia menyediakan sumber energi
alternatif yang melimpah. Sumber energi itu meliputi sumber energi yang terbarukan dan
tak terbarukan. Selain minyak bumi di lepas pantai dan laut dalam, sumber energi yang tak
terbarukan yang berasal dari laut dalam di wilayah Indonesia adalah methane hydrate.
Methane hydrate adalah senyawa padat campuran antara gas methan dan air yang
terbentuk di laut dalam akibat adanya tekanan hidrostatik yang besar dan suhu yang relatif
rendah dan konstan di kedalaman lebih dari 1.000 meter.
Sumber energi yang terbarukan dari laut adalah energi gelombang, energi yang
timbul akibat perbedaan suhu antara permukaan air dan dasar laut (ocean thermal energy
conversion/OTEC), energi yang disebabkan oleh perbedaan tinggi permukaan air akibat
pasang surut dan energi arus laut. Dari keempat energi ini hanya energi gelombang yang
tidak dapat diprediksi kapasitasnya dengan tepat karena keberadaan energi gelombang
sangat bergantung pada cuaca. Sedangkan OTEC, energi perbedaan tinggi pasang surut
serta energi arus laut dapat diprediksi kapasitasnya dengan tepat di atas kertas.
Untuk wilayah Indonesia, energi yang punya prospek bagus adalah energi arus laut.
Hal ini dikarenakan Indonesia mempunyai banyak pulau dan selat sehingga arus laut
akibat interaksi Bumi-Bulan-Matahari mengalami percepatan saat melewati selat-selat
tersebut. Selain itu, Indonesia adalah tempat pertemuan arus laut yang diakibatkan oleh
konstanta pasang surut M2 yang dominan di Samudra Hindia dengan periode sekitar 12
jam dan konstanta pasang surut K1 yang dominan di Samudra Pasifik dengan periode lebih
kurang 24 jam. M2 adalah konstanta pasang surut akibat gerak Bulan mengelilingi Bumi,
sedangkan K1 adalah konstanta pasang surut yang diakibatkan oleh kecondongan orbit
Bulan saat mengelilingi Bumi.
Interaksi Bumi-Bulan diperkirakan menghasilkan daya energi arus pasang surut
setiap harinya sebesar 3.17 TW, lebih besar sedikit dari kapasitas pembangkit listrik yang
terpasang di seluruh dunia pada tahun 1995 sebesar 2.92 TW (Kantha & Clayson, 2000).
Namun, untuk wilayah Indonesia potensi daya energi arus laut tersebut belum dapat
diprediksi kapasitasnya.
Keuntungan penggunaan energi arus laut adalah selain ramah lingkungan, energi
ini juga mempunyai intensitas energi kinetik yang besar dibandingkan dengan energi
terbarukan yang lain. Hal ini disebabkan densitas air laut 830 kali lipat densitas udara
sehingga dengan kapasitas yang sama, turbin arus laut akan jauh lebih kecil dibandingkan
dengan turbin angin. Keuntungan lainnya adalah tidak perlu perancangan struktur yang
kekuatannya berlebihan seperti turbin angin yang dirancang dengan memperhitungkan
adanya angin topan karena kondisi fisik pada kedalaman tertentu cenderung tenang dan
dapat diperkirakan.
Kekurangan dari energi arus laut adalah output-nya mengikuti grafik sinusoidal
sesuai dengan respons pasang surut akibat gerakan interaksi Bumi-Bulan-Matahari. Pada
saat pasang purnama, kecepatan arus akan deras sekali, saat pasang perbani, kecepatan
arus akan berkurang kira-kira setengah dari pasang purnama. Kekurangan lainnya adalah
biaya instalasi dan pemeliharaannya yang cukup besar. Kendati begitu bila turbin arus laut
dirancang dengan kondisi pasang perbani, yakni saat di mana kecepatan arus paling kecil,
dan dirancang untuk bekerja secara terus-menerus tanpa reparasi selama lima tahun, maka
kekurangan ini dapat diminimalkan dan keuntungan ekonomisnya sangat besar. Hal yang
terakhir ini merupakan tantangan teknis tersendiri untuk para insinyur dalam desain sistem
turbin, sistem roda gigi, dan sistem generator yang dapat bekerja secara terus-menerus
selama lebih kurang lima tahun.
Dari penelitian PL Fraenkel (J Power and Energy Vol 216 A, 2002) lokasi yang
ideal untuk instalasi pembangkit listrik tenaga arus mempunyai kecepatan arus dua arah
(bidirectional) minimum 2 meter per detik. Yang ideal adalah 2.5 m/s atau lebih. Kalau
satu arah (sungai/arus geostropik) minimum 1.2-1.5 m/s. Kedalaman tidak kurang dari 15
meter dan tidak lebih dari 40 atau 50 meter. Relatif dekat dengan pantai agar energi dapat
disalurkan dengan biaya rendah. Cukup luas sehingga dapat dipasang lebih dari satu turbin
dan bukan daerah pelayaran atau penangkapan ikan.
Simulasi numerik potensi daya listrik di beberapa daerah di Indonesia telah
dilakukan oleh Laboratorium Hidrodinamika Indonesia BPP Teknologi. Gambar di bawah
ini merupakan contoh hasil simulasi potensi daya listrik di selat Bali dan Lombok dengan
menggunakan program MEC-Model buatan Research Committee of Marine Environment,
The Society of Naval Architects of Japan. Dengan asumsi efisiensi turbin sebesar 0,593
dan menggunakan kecepatan arus rata-rata selama satu periode pasang surut (residual
current) untuk tidal constant M2, potensi daya listrik di beberapa tempat di selat Bali pada
kedalaman 12 meter, kondisi pasang perbani, dapat mencapai 300 kW bila menggunakan
daun turbin dengan diameter 10 meter. Untuk selat Badung dan selat Lombok bagian
selatan potensi energinya berkisar 80-90 kW.
Hasil numerik tersebut dapat digunakan sebagai dasar pemilihan lokasi untuk
instalasi turbin arus. Hasil ini masih bersifat global dan kasar. Untuk mengetahui
karakteristik kecepatan arus secara lebih detail di tempat-tempat terpilih, perlu diadakan
survei lapangan atau simulasi numerik detail dengan menggunakan program khusus Full-
3D yang juga disediakan oleh MEC-Model program.
Ada dua jenis rotor (daun turbin) untuk konversi energi kinetik, yang pertama
adalah jenis rotor yang mirip dengan kincir angin. Tipe ini sering disebut juga dengan
turbin dengan poros horizontal. Yang kedua adalah cross-flow rotor atau rotor Darrieus.
Ini adalah tipe turbin dengan poros vertikal karena porosnya tegak lurus dengan arah arus.
Menurut PL Fraenkel, rotor Darrieus mempunyai beberapa kekurangan, rotor tidak dapat
langsung berputar, kalau sudah berputar sulit dihentikan bila ada keadaan darurat, dan
butuh ongkos tambah untuk konstruksinya. Untuk mempertinggi efisiensi, kedua tipe rotor
ini biasanya ditambahi dengan nozzle, duct, atau venturi untuk mempercepat aliran arus
yang masuk ke piringan daun rotor.
Dewasa ini penelitian tentang teknologi konversi arus laut menjadi energi listrik
sedang berlangsung sangat gencar. Inggris sudah memasang prototipe skala penuh dengan
kapasitas 300 MW di Foreland Point, North Devon, pada Mei 2003. Norwegia juga telah
melakukan instalasi di Kvalsundet Hammerfest dengan kapasitas 700 MW. Jepang, dengan
menggunakan program MEC-Model, melakukan studi kelayakan pemasangan turbin di
Selat Kanmon antara Pulau Honshu dan Kyushu. Indonesia sebagai negara kepulauan
terbesar di dunia seharusnya mulai meneliti secara intensif potensi energi arus laut ini dan
memanfaatkannya untuk menghadapi bencana krisis energi karena masalah kenaikan harga
dan langkanya BBM.
BAB III
MATERI DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Selasa, 28 Mei 2012
Waktu : 07.00 – 08.00
Tempat : Gedung E, Ruang E206 Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Semarang.
3.2 Materi
Pada praktikum tentang potensi energi arus di perairan ancol menggunakan data arus
per 10 menit, terekam pada tanggal 30 Juni 2010. Data arus ini berupa kecepatan,
arah, dan kedalaman perairan.
3.3 Metode
Adapun cara mengkonversi data arus menjadi energi atau potensi daya (P) sebagai berikut:
1. Memasukan data arah, kecepatan ke dalam Excel sesuai dengan kedalaman.
2. Buat currentrose perkedalaman dengan data yang dimasukan adalah arah dan
kecepatan.
3. Pada perhitungan excel, konversikan kecepatan menjadi satuan m/dt
4. Hitung daya (P) dan P mean setiap kedalaman, yaitu kedalaman 1 meter, 2 meter,
dan 3 meter. Dengan rumus
Dimana, P : Daya (kWh/m2) A : Luas Area (m2) V : Kecepatan arus (m/dt)
Dimana, P : Daya (kWh/m2) A : Luas Area (m2) V : Kecepatan arus (m/dt) ρ : Densitas air (1025)Ks : Faktor kecepatan bentuk (0.424)Kn : Faktor Pasang surut (0.57)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Tabel Pengolahan Excel
Kecepatan Arus di Perairan Ancol
v (cm/dt) v (m/dt) Arah (°) Kedalaman (m) A (m2) P (kWh/m2) P (mean)4.5 0.045 284 1 1 0.0225 0.01128683414.3 0.143 309.6 1 1 0.0715 0.3621952039.1 0.091 332.6 1 1 0.0455 0.0933380586.7 0.067 329.6 1 1 0.0335 0.0372528061.3 0.013 270 1 1 0.0065 0.0002721234.5 0.045 290.9 1 1 0.0225 0.01128683413.2 0.132 307.3 1 1 0.066 0.2848763369.7 0.097 292.3 1 1 0.0485 0.1130445916 0.16 291.3 1 1 0.08 0.507334656
21.5 0.215 289.9 1 1 0.1075 1.23097706621.6 0.216 292.6 1 1 0.108 1.24823350422.5 0.225 285 1 1 0.1125 1.41085420337.7 0.377 300.4 1 1 0.1885 6.63679850627.5 0.275 286.7 1 1 0.1375 2.57592173429.9 0.299 287.1 1 1 0.1495 3.31091588116.3 0.163 269.6 1 1 0.0815 0.53641065411 0.11 270 1 1 0.055 0.1648589913.5 0.035 205.1 1 1 0.0175 0.0053105411.9 0.119 252.3 1 1 0.0595 0.20872547921.1 0.211 245 1 1 0.1055 1.16354168815.6 0.156 232.5 1 1 0.078 0.4702278822.5 0.025 233.1 1 1 0.0125 0.0019353284.5 0.045 213.3 1 1 0.0225 0.0112868343.7 0.037 167.5 1 1 0.0185 0.0062739312.7 0.027 248.2 1 1 0.0135 0.0024379561.6 0.016 222.5 1 1 0.008 0.0005073351.3 0.013 270 1 1 0.0065 0.0002721235.7 0.057 317.1 1 1 0.0285 0.022938194.9 0.049 267.7 1 1 0.0245 0.0145721235.5 0.055 320.9 1 1 0.0275 0.0206073746.8 0.068 265 1 1 0.034 0.0389458626.6 0.066 297 1 1 0.033 0.0356095424.9 0.049 270 1 1 0.0245 0.0145721235.1 0.051 298.1 1 1 0.0255 0.0164302865.1 0.051 245.9 1 1 0.0255 0.0164302866.9 0.069 271.7 1 1 0.0345 0.040689453
4.7 0.047 273.7 1 1 0.0235 0.0128596215.9 0.059 250.3 1 1 0.0295 0.0254384483.7 0.037 251.1 1 1 0.0185 0.0062739312.8 0.028 257.5 1 1 0.014 0.0027189974 0.04 292.1 1 1 0.02 0.0079271042 0.02 272.9 1 1 0.01 0.000990888
4.3 0.043 294.8 1 1 0.0215 0.0098478172.1 0.021 289.3 1 1 0.0105 0.0011470775.6 0.056 276.1 1 1 0.028 0.0217519731.3 0.013 337.4 1 1 0.0065 0.0002721232.3 0.023 331.2 1 1 0.0115 0.0015070172.5 0.025 295.6 1 1 0.0125 0.0019353282.8 0.028 337.1 1 1 0.014 0.0027189973.4 0.034 337.2 1 1 0.017 0.0048682333.8 0.038 315 1 1 0.019 0.0067965014.7 0.047 45 1 1 0.0235 0.0128596212.5 0.025 353.2 1 1 0.0125 0.0019353286 0.06 27.8 1 1 0.03 0.026753976
1.9 0.019 105.5 1 1 0.0095 0.0008495635.6 0.056 44.3 1 1 0.028 0.0217519733.9 0.039 70.6 1 1 0.0195 0.0073473115.7 0.057 44.3 1 1 0.0285 0.022938195.7 0.057 58.5 1 1 0.0285 0.022938194.7 0.047 53.6 1 1 0.0235 0.0128596216.8 0.068 65.7 1 1 0.034 0.0389458625 0.05 56.3 1 1 0.025 0.0154826259 0.09 68.6 1 1 0.045 0.090294669
7.8 0.078 45 1 1 0.039 0.05877848510.2 0.102 83.8 1 1 0.051 0.1314422848.6 0.086 91.3 1 1 0.043 0.07878253213.1 0.131 83 1 1 0.0655 0.27845079912.5 0.125 86.8 1 1 0.0625 0.24191601615.9 0.159 67.5 1 1 0.0795 0.49788146123.2 0.232 102.4 1 1 0.116 1.54667311623.3 0.233 79.6 1 1 0.1165 1.5667595324.6 0.246 92.8 1 1 0.123 1.8439107826.1 0.261 93.3 1 1 0.1305 2.20219668226.3 0.263 93.5 1 1 0.1315 2.25321081726.5 0.265 93.2 1 1 0.1325 2.30500676229.6 0.296 98.3 1 1 0.148 3.21225279125.4 0.254 103.7 1 1 0.127 2.02971813422.3 0.223 116.3 1 1 0.1115 1.37356485825.8 0.258 111.9 1 1 0.129 2.1271283722.3 0.223 112.1 1 1 0.1115 1.37356485820.9 0.209 119.9 1 1 0.1045 1.13076781927.4 0.274 119.3 1 1 0.137 2.547922831
22.9 0.229 125.6 1 1 0.1145 1.48744538728.1 0.281 115.7 1 1 0.1405 2.74823294631.3 0.313 128 1 1 0.1565 3.79811049132.7 0.327 121.5 1 1 0.1635 4.33089684828.7 0.287 137.1 1 1 0.1435 2.92806202530.4 0.304 126.7 1 1 0.152 3.47980840627.4 0.274 135.7 1 1 0.137 2.54792283127.5 0.275 126.3 1 1 0.1375 2.57592173432.4 0.324 119 1 1 0.162 4.21278807726.7 0.267 132.9 1 1 0.1335 2.35759046331.8 0.318 126.2 1 1 0.159 3.98305168525.5 0.255 115.8 1 1 0.1275 2.05378568921.9 0.219 124.8 1 1 0.1095 1.30096893529.5 0.295 134.6 1 1 0.1475 3.1798060424.6 0.246 141.9 1 1 0.123 1.8439107817.7 0.177 151.3 1 1 0.0885 0.68683810521.6 0.216 134.6 1 1 0.108 1.24823350419.6 0.196 138.7 1 1 0.098 0.93261585823.9 0.239 129.9 1 1 0.1195 1.69094033922.2 0.222 141.9 1 1 0.111 1.35516914620.9 0.209 129.8 1 1 0.1045 1.13076781915.1 0.151 136.1 1 1 0.0755 0.42644735423.2 0.232 125 1 1 0.116 1.54667311618.7 0.187 134.1 1 1 0.0935 0.80995222318.5 0.185 130 1 1 0.0925 0.78424140420.3 0.203 155.8 1 1 0.1015 1.03615015420.4 0.204 143.4 1 1 0.102 1.05153827333.7 0.337 137.2 1 1 0.1685 4.74050145928.6 0.286 144.1 1 1 0.143 2.89756162620.1 0.201 145.1 1 1 0.1005 1.0058257633.4 0.334 143.3 1 1 0.167 4.61502419727.6 0.276 159.2 1 1 0.138 2.60412500827.1 0.271 168.1 1 1 0.1355 2.46514491528.1 0.281 156.5 1 1 0.1405 2.74823294628.7 0.287 159.6 1 1 0.1435 2.92806202528.6 0.286 168.5 1 1 0.143 2.89756162637.3 0.373 193.3 1 1 0.1865 6.42778108727.4 0.274 180.6 1 1 0.137 2.54792283130.5 0.305 176.6 1 1 0.1525 3.51426170535.6 0.356 197.7 1 1 0.178 5.5883625840.7 0.407 203.8 1 1 0.2035 8.35060247130.3 0.303 204.1 1 1 0.1515 3.44558102839.4 0.394 209.8 1 1 0.197 7.57570836137 0.37 212.4 1 1 0.185 6.273931233
32.2 0.322 209.3 1 1 0.161 4.13525406424.4 0.244 195.2 1 1 0.122 1.799301993
15.5 0.155 199.6 1 1 0.0775 0.46124288129.1 0.291 194.1 1 1 0.1455 3.05220394227.2 0.272 203.4 1 1 0.136 2.49253516523.8 0.238 208.3 1 1 0.119 1.66980383131.8 0.318 198.7 1 1 0.159 3.98305168530.7 0.307 199.4 1 1 0.1535 3.58384904414.5 0.145 203.2 1 1 0.0725 0.37760574123.1 0.231 197.1 1 1 0.1155 1.52675911645.9 0.459 202.5 1 1 0.2295 11.9776781425.1 0.251 206 1 1 0.1255 1.95864508249.9 0.499 205.3 1 1 0.2495 15.3899149248.6 0.486 209.6 1 1 0.243 14.2181597635.9 0.359 213.1 1 1 0.1795 5.73083530540.5 0.405 210.1 1 1 0.2025 8.22810171339.8 0.398 217.4 1 1 0.199 7.80879098236.2 0.362 215.4 1 1 0.181 5.87570922.3 0.023 145.6 2 1 0.0115 0.0015070172.3 0.023 232.1 2 1 0.0115 0.0015070173.1 0.031 256.9 2 1 0.0155 0.0036899432.1 0.021 27.8 2 1 0.0105 0.0011470774.5 0.045 220.5 2 1 0.0225 0.0112868342.4 0.024 253.1 2 1 0.012 0.0017122543.2 0.032 169 2 1 0.016 0.0040586774.5 0.045 225 2 1 0.0225 0.0112868344.3 0.043 256.6 2 1 0.0215 0.0098478175.7 0.057 277 2 1 0.0285 0.022938193.8 0.038 232.5 2 1 0.019 0.0067965014.2 0.042 261.9 2 1 0.021 0.0091766143.7 0.037 242.7 2 1 0.0185 0.0062739317.5 0.075 257.6 2 1 0.0375 0.0522538595.2 0.052 273.3 2 1 0.026 0.0174158478.8 0.088 242.3 2 1 0.044 0.0844078034.4 0.044 254.1 2 1 0.022 0.0105509753.7 0.037 209.4 2 1 0.0185 0.0062739315.7 0.057 278.1 2 1 0.0285 0.022938193.5 0.035 258.4 2 1 0.0175 0.005310544.1 0.041 230.9 2 1 0.0205 0.0085366243.5 0.035 251.6 2 1 0.0175 0.005310541.7 0.017 190 2 1 0.0085 0.0006085293.4 0.034 188.4 2 1 0.017 0.0048682331 0.01 275.7 2 1 0.005 0.000123861
2.4 0.024 253.1 2 1 0.012 0.0017122540.8 0.008 270 2 1 0.004 6.34168E-056.8 0.068 296.9 2 1 0.034 0.0389458624.6 0.046 288.8 2 1 0.023 0.01205613410.4 0.104 316.9 2 1 0.052 0.13932678
11 0.11 319.8 2 1 0.055 0.16485899110.9 0.109 308.7 2 1 0.0545 0.1604035873.4 0.034 216.5 2 1 0.017 0.0048682332.8 0.028 257.5 2 1 0.014 0.0027189974.6 0.046 240.1 2 1 0.023 0.0120561345.8 0.058 254.1 2 1 0.029 0.0241667670.9 0.009 238 2 1 0.0045 9.02947E-052.4 0.024 194.6 2 1 0.012 0.0017122541.9 0.019 254.5 2 1 0.0095 0.0008495633.3 0.033 237.3 2 1 0.0165 0.0044511932 0.02 220.9 2 1 0.01 0.000990888
4.3 0.043 222.2 2 1 0.0215 0.0098478174.6 0.046 282.5 2 1 0.023 0.0120561340.9 0.009 180 2 1 0.0045 9.02947E-050.8 0.008 230.2 2 1 0.004 6.34168E-051.3 0.013 38.7 2 1 0.0065 0.0002721231.9 0.019 308.7 2 1 0.0095 0.0008495631.8 0.018 356.8 2 1 0.009 0.0007223570.9 0.009 122 2 1 0.0045 9.02947E-054 0.04 281.6 2 1 0.02 0.007927104
3.6 0.036 318.4 2 1 0.018 0.0057788594.2 0.042 28.4 2 1 0.021 0.0091766142.1 0.021 25.3 2 1 0.0105 0.0011470776.4 0.064 16.4 2 1 0.032 0.0324694182.3 0.023 325.6 2 1 0.0115 0.0015070176.7 0.067 26.6 2 1 0.0335 0.0372528062.7 0.027 68.2 2 1 0.0135 0.0024379567.4 0.074 32.8 2 1 0.037 0.050191455.9 0.059 61.7 2 1 0.0295 0.0254384482.8 0.028 12.5 2 1 0.014 0.0027189976.3 0.063 74.4 2 1 0.0315 0.0309710713.6 0.036 15.9 2 1 0.018 0.0057788596.1 0.061 50.3 2 1 0.0305 0.0281140946.5 0.065 73.8 2 1 0.0325 0.0340153279.4 0.094 69.4 2 1 0.047 0.1028769656.2 0.062 63 2 1 0.031 0.0295195447.6 0.076 74.7 2 1 0.038 0.0543720066.9 0.069 95 2 1 0.0345 0.0406894539.5 0.095 87 2 1 0.0475 0.10619532511.8 0.118 95.9 2 1 0.059 0.20350758716.2 0.162 83.6 2 1 0.081 0.5265985113.6 0.136 80.7 2 1 0.068 0.31156689613.5 0.135 94.7 2 1 0.0675 0.30474450813.2 0.132 93.9 2 1 0.066 0.28487633611.5 0.115 85.5 2 1 0.0575 0.18837709813.6 0.136 99.3 2 1 0.068 0.311566896
13.2 0.132 93.9 2 1 0.066 0.28487633610.4 0.104 121.2 2 1 0.052 0.1393267813 0.13 123.7 2 1 0.065 0.27212261711 0.11 124.3 2 1 0.055 0.1648589916.7 0.067 100.3 2 1 0.0335 0.0372528068.6 0.086 104.8 2 1 0.043 0.0787825328.7 0.087 139.2 2 1 0.0435 0.0815628411.2 0.112 100.3 2 1 0.056 0.17401578712.4 0.124 122.2 2 1 0.062 0.23615635511 0.11 131.1 2 1 0.055 0.164858991
12.2 0.122 136.3 2 1 0.061 0.2249127496.2 0.062 136.3 2 1 0.031 0.0295195446.1 0.061 110.2 2 1 0.0305 0.0281140945.8 0.058 133.6 2 1 0.029 0.0241667679.8 0.098 116 2 1 0.049 0.1165769829.3 0.093 114.9 2 1 0.0465 0.0996284627.1 0.071 165.4 2 1 0.0355 0.0443312147.9 0.079 143.7 2 1 0.0395 0.0610683048.8 0.088 143.8 2 1 0.044 0.0844078034.9 0.049 192.9 2 1 0.0245 0.0145721235.9 0.059 209.6 2 1 0.0295 0.0254384485.1 0.051 203.1 2 1 0.0255 0.0164302866.9 0.069 154.2 2 1 0.0345 0.0406894535.6 0.056 149.7 2 1 0.028 0.0217519734 0.04 172.9 2 1 0.02 0.007927104
8.2 0.082 192 2 1 0.041 0.0682929925.9 0.059 175.2 2 1 0.0295 0.0254384486.9 0.069 169.2 2 1 0.0345 0.0406894535.5 0.055 158.6 2 1 0.0275 0.0206073743.4 0.034 188.4 2 1 0.017 0.0048682336.7 0.067 206.6 2 1 0.0335 0.0372528067.2 0.072 184.8 2 1 0.036 0.0462308715.3 0.053 168.1 2 1 0.0265 0.0184400547 0.07 182.5 2 1 0.035 0.042484323
5.1 0.051 186.7 2 1 0.0255 0.0164302867 0.07 209.8 2 1 0.035 0.042484323
7.4 0.074 189.3 2 1 0.037 0.050191455.7 0.057 198.4 2 1 0.0285 0.022938194.2 0.042 205.3 2 1 0.021 0.0091766144.6 0.046 220.6 2 1 0.023 0.0120561348.2 0.082 203.1 2 1 0.041 0.0682929924.6 0.046 198.8 2 1 0.023 0.0120561346.5 0.065 209.3 2 1 0.0325 0.0340153274.8 0.048 138.4 2 1 0.024 0.0136980367.9 0.079 194.7 2 1 0.0395 0.0610683046.5 0.065 218.1 2 1 0.0325 0.034015327
8.5 0.085 200.6 2 1 0.0425 0.0760661377.9 0.079 236.3 2 1 0.0395 0.0610683048.2 0.082 200.6 2 1 0.041 0.0682929926.3 0.063 198.4 2 1 0.0315 0.0309710715 0.05 198.8 2 1 0.025 0.015482625
6.6 0.066 174.8 2 1 0.033 0.0356095425.1 0.051 204.5 2 1 0.0255 0.0164302866.8 0.068 197.9 2 1 0.034 0.0389458626.8 0.068 189.3 2 1 0.034 0.0389458626 0.06 187.7 2 1 0.03 0.026753976
7.2 0.072 209.1 2 1 0.036 0.0462308715.6 0.056 201 2 1 0.028 0.0217519735.4 0.054 194 2 1 0.027 0.0195036497.1 0.071 206.9 2 1 0.0355 0.0443312148.5 0.085 207.5 2 1 0.0425 0.0760661378.7 0.087 211 2 1 0.0435 0.081562848.5 0.085 202.1 2 1 0.0425 0.0760661379.5 0.095 223.7 2 1 0.0475 0.1061953256.9 0.069 210.7 2 1 0.0345 0.0406894538.8 0.088 210.7 2 1 0.044 0.0844078037.6 0.076 227.1 2 1 0.038 0.0543720066.9 0.069 231.5 2 1 0.0345 0.0406894534.6 0.046 180 3 1 0.023 0.0120561341.4 0.014 355.9 3 1 0.007 0.0003398750.6 0.006 211 3 1 0.003 2.6754E-051.8 0.018 119.4 3 1 0.009 0.0007223570.4 0.004 168 3 1 0.002 7.9271E-063.2 0.032 171.1 3 1 0.016 0.0040586773.7 0.037 159.6 3 1 0.0185 0.0062739314.3 0.043 172.1 3 1 0.0215 0.0098478172.6 0.026 204.6 3 1 0.013 0.0021769810.8 0.008 156.8 3 1 0.004 6.34168E-051.4 0.014 234 3 1 0.007 0.0003398755.1 0.051 147.9 3 1 0.0255 0.0164302863.5 0.035 139.6 3 1 0.0175 0.005310547.2 0.072 153.8 3 1 0.036 0.0462308710.6 0.006 239 3 1 0.003 2.6754E-054 0.04 255.6 3 1 0.02 0.007927104
4.7 0.047 181.2 3 1 0.0235 0.0128596215.4 0.054 194 3 1 0.027 0.0195036493.5 0.035 205.1 3 1 0.0175 0.005310546.7 0.067 180.9 3 1 0.0335 0.0372528062.3 0.023 200 3 1 0.0115 0.0015070174.4 0.044 210.1 3 1 0.022 0.0105509754.9 0.049 88.1 3 1 0.0245 0.0145721239.8 0.098 67.9 3 1 0.049 0.116576982
5.9 0.059 204 3 1 0.0295 0.0254384483.9 0.039 188.7 3 1 0.0195 0.0073473112.8 0.028 226.5 3 1 0.014 0.0027189971.7 0.017 246.4 3 1 0.0085 0.0006085293 0.03 271.9 3 1 0.015 0.0033442474 0.04 292.1 3 1 0.02 0.007927104
9.3 0.093 318.9 3 1 0.0465 0.0996284626.4 0.064 322.6 3 1 0.032 0.0324694183.1 0.031 125.8 3 1 0.0155 0.0036899434.2 0.042 278.1 3 1 0.021 0.0091766143.6 0.036 187.9 3 1 0.018 0.0057788592.3 0.023 205.5 3 1 0.0115 0.0015070170.6 0.006 270 3 1 0.003 2.6754E-053.2 0.032 244.2 3 1 0.016 0.0040586772.1 0.021 152.2 3 1 0.0105 0.0011470775.2 0.052 228.9 3 1 0.026 0.0174158473.4 0.034 157.2 3 1 0.017 0.0048682331.9 0.019 128.7 3 1 0.0095 0.0008495631.8 0.018 167.5 3 1 0.009 0.0007223571.5 0.015 137.7 3 1 0.0075 0.0004180311.4 0.014 33.7 3 1 0.007 0.0003398751.2 0.012 121 3 1 0.006 0.0002140321.6 0.016 235.3 3 1 0.008 0.0005073350.3 0.003 288.4 3 1 0.0015 3.34425E-062.6 0.026 24.6 3 1 0.013 0.0021769813.2 0.032 145.3 3 1 0.016 0.0040586771.7 0.017 252.6 3 1 0.0085 0.0006085294.7 0.047 68.9 3 1 0.0235 0.0128596219.4 0.094 180 3 1 0.047 0.1028769650.8 0.008 270 3 1 0.004 6.34168E-052.6 0.026 190.9 3 1 0.013 0.0021769815.5 0.055 359 3 1 0.0275 0.0206073744.4 0.044 93.9 3 1 0.022 0.0105509754.6 0.046 5 3 1 0.023 0.0120561341.8 0.018 26.6 3 1 0.009 0.0007223573.6 0.036 9.7 3 1 0.018 0.0057788591.4 0.014 114.8 3 1 0.007 0.0003398752.3 0.023 34.4 3 1 0.0115 0.0015070172.8 0.028 349.9 3 1 0.014 0.0027189971.9 0.019 235.5 3 1 0.0095 0.0008495637.9 0.079 85.7 3 1 0.0395 0.0610683044.6 0.046 151.2 3 1 0.023 0.0120561346.3 0.063 50.8 3 1 0.0315 0.0309710712.8 0.028 90 3 1 0.014 0.0027189973.4 0.034 54.5 3 1 0.017 0.0048682331.5 0.015 74.1 3 1 0.0075 0.000418031
3.2 0.032 28.2 3 1 0.016 0.0040586772.3 0.023 20 3 1 0.0115 0.0015070174.3 0.043 44.1 3 1 0.0215 0.0098478174.2 0.042 67.7 3 1 0.021 0.0091766142.3 0.023 23.2 3 1 0.0115 0.0015070173.3 0.033 66.6 3 1 0.0165 0.0044511933 0.03 50.4 3 1 0.015 0.003344247
1.3 0.013 85.6 3 1 0.0065 0.0002721233.3 0.033 76 3 1 0.0165 0.0044511932.3 0.023 105.3 3 1 0.0115 0.0015070170.9 0.009 243.4 3 1 0.0045 9.02947E-051 0.01 73.3 3 1 0.005 0.000123861
3.1 0.031 180 3 1 0.0155 0.0036899434.9 0.049 90 3 1 0.0245 0.0145721236.9 0.069 133.2 3 1 0.0345 0.0406894534.1 0.041 105.4 3 1 0.0205 0.0085366244 0.04 150.3 3 1 0.02 0.007927104
1.8 0.018 123.7 3 1 0.009 0.0007223571.9 0.019 171 3 1 0.0095 0.0008495633.1 0.031 161 3 1 0.0155 0.0036899435.1 0.051 150.9 3 1 0.0255 0.0164302863.7 0.037 125 3 1 0.0185 0.0062739316.4 0.064 227.5 3 1 0.032 0.0324694182.7 0.027 214.3 3 1 0.0135 0.0024379562.7 0.027 180 3 1 0.0135 0.0024379564.6 0.046 216.1 3 1 0.023 0.0120561344.9 0.049 254.5 3 1 0.0245 0.0145721233.9 0.039 199.4 3 1 0.0195 0.0073473113.2 0.032 237.8 3 1 0.016 0.0040586774 0.04 178.6 3 1 0.02 0.0079271043 0.03 201.4 3 1 0.015 0.003344247
8.1 0.081 180.7 3 1 0.0405 0.0658248142.8 0.028 202.9 3 1 0.014 0.0027189976.6 0.066 206.2 3 1 0.033 0.0356095424.5 0.045 199.7 3 1 0.0225 0.0112868345.2 0.052 185.5 3 1 0.026 0.0174158477.9 0.079 206.2 3 1 0.0395 0.0610683044.6 0.046 198.8 3 1 0.023 0.0120561344.8 0.048 221.6 3 1 0.024 0.0136980366.4 0.064 206.2 3 1 0.032 0.0324694185 0.05 170.7 3 1 0.025 0.015482625
6.3 0.063 168.2 3 1 0.0315 0.0309710714.5 0.045 222.3 3 1 0.0225 0.0112868344.4 0.044 207.1 3 1 0.022 0.0105509755.6 0.056 210.3 3 1 0.028 0.0217519733.5 0.035 207.3 3 1 0.0175 0.00531054
6.5 0.065 187 3 1 0.0325 0.0340153276.6 0.066 204.2 3 1 0.033 0.0356095426.5 0.065 180.9 3 1 0.0325 0.0340153274.7 0.047 207.6 3 1 0.0235 0.0128596216.9 0.069 180.8 3 1 0.0345 0.0406894534.6 0.046 192.5 3 1 0.023 0.0120561344.7 0.047 206.5 3 1 0.0235 0.0128596216 0.06 195.4 3 1 0.03 0.026753976
5.4 0.054 188.6 3 1 0.027 0.0195036494.9 0.049 192.9 3 1 0.0245 0.0145721236.4 0.064 212.2 3 1 0.032 0.0324694185.7 0.057 209.2 3 1 0.0285 0.022938195.1 0.051 197 3 1 0.0255 0.0164302868.2 0.082 213.1 3 1 0.041 0.0682929926.6 0.066 202.3 3 1 0.033 0.0356095425.1 0.051 181.1 3 1 0.0255 0.0164302864.9 0.049 192.9 3 1 0.0245 0.0145721233.9 0.039 140.2 3 1 0.0195 0.0073473115.1 0.051 186.7 3 1 0.0255 0.0164302865.1 0.051 170.9 3 1 0.0255 0.0164302865.5 0.055 198.1 3 1 0.0275 0.0206073749.5 0.095 211.2 3 1 0.0475 0.1061953255.1 0.051 218.2 3 1 0.0255 0.0164302862.3 0.023 221.1 3 1 0.0115 0.0015070176 0.06 218.9 3 1 0.03 0.026753976
4.1 0.041 221.1 3 1 0.0205 0.0085366246.7 0.067 218.9 3 1 0.0335 0.0372528065.9 0.059 196.6 3 1 0.0295 0.025438448
4.1.2 Currentrose
4.2 Pembahasan
4.2.1 Grafik Curret Rose
Dari hasil yang diperoleh dapat dililihat melalui garfik current rose yakni
pada kedalaman 1 meter arah arus dominan ke arah barat daya dengan
kecepatan arus berkisar antara 0 sampai dengan 1 ms-1 . pada kedalaman satu
meter terdapat arah arus lain yang juga dominan yaitu ke arah tenggara
dengan kecepatan 0-1 ms-1.
Pada kedalaman dua meter arah arus dominan ke arah barat daya dengan
kecepatan 0 sampai dengan 1 ms-1.
Begitu juga dengan kecepatan arus pada kedalaman 3 meter. Arah arus
dominan yaitu kearahbarat daya dengan kecepatan yang sama dengan
kecepatan arus pada kedalaman 1 meter dan kedalaman 2 meter yaitu 1 ms-1.
Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus
bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan
arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut. Faktor
pembangkit arus permukaan disebabkan oleh adanya angin yang bertiup
diatasnya. Tenaga angin memberikan pengaruh terhadap arus permukaan
(atas) sekitar 2% dari kecepatan angin itu sendiri. Kecepatan arus ini akan
berkurang sesuai dengan makin bertambahnya kedalaman perairan sampai
pada akhirnya angin tidak berpengaruh pada kedalaman 200 meter
(Bernawis,2000).
4.2.2 Grafik Perbandingan V vs P
Grafik V vs P merupakan garfik yang menunjukkan nilai dari daya energi
yang dapat dihasilkan berdasarkan kecepatan arus. Untuk itu pada kedalaman
satu meter, grafik daya arus akan terus meningkat apabila kecepatan arus
semakin besar. Dari grafik dapat dilihat bahwa pada kecepatan arus sebesar
0,25 m/s akan menghasilkan energi listrik sebesar o,25 KWh/m2.
Pada kedalaman dua meter kecepatan arus juga akan berbanding lurus
dengan daya yang dihasilkan. Pada kedalaman dua meter pada kecepatan arus
0,15 m/s akan menghasilkan daya sebesar 0,08 KWh/m2.
Pada Kedalaman tiga meter kecepatan arus juga berbanding lurus denagan
daya yang dihasilkan. Pada kedalaman tiga meter, kecepatan arus yang
dihasilkan 0,1 m/s dengan daya yang dihasilkan 0,05 KWh/m2.
BAB V
KESIMPULAN
Dari praktikum yang dilakukan maka dapat disimpulkan:
Kecepatan arus akan semakin berkurang dengan bertambahnya kedalaman.
Hal ini dikarenakan dipermukaan arus masih dipengaruhi oleh angin.
Sedangkan kita tahu bahwa angin hanya bertiup pada permukaan perairan
saja.
Arus dominan dari masing masing kedalaman yaitu dominan ke arah barat
daya.
Semakin besar kecepatan arus di suatu perairan maka energi dan daya yang
dihasilkan untuk pemanfaatan renewable energi juga akan semakin besar. Hal
ini berbanding lurus dengan daya yang dihasilkan.semakin cepat suatu arus di
suatu perairan maka daya yang dihasilkan juga semakin besar pula.
DAFTAR PUSTAKA
CERC. 1984. Shore Protection Manual, Volume I. US Army Coastal Engineering
Research Center, Washington.
. 2006. Shore Protection Manual. US Army Coastal Enginerering Research Center,
Washington.
Dahuri, R, dkk. 1996. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara
Terpadu. P.T. Pradnya Paramitha, Jakarta
Ningsih, N.S. 2000. Diktat Kuliah Gelombang Laut (OS-473). Institut Teknologi Bandung.
Bandung.
http://www.ilmukelautan.com/oseanografi/fisika-oseanografi/406-arus-laut