40
EVALUASI PELAYANAN PONEK RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA PONDOK KOPI TAHUN 2013 I. PENDAHULUAN Menurut data USAID, angka kematian ibu saat ini adalah 228 per 100.000 kelahiran. Data menunjukkan bahwa secara nasional, 44% kematian ibu terjadi di rumah sakit, sehingga kualitas pelayanan pencegahan dan ketepatan waktu merujuk perlu ditingkatkan Sementara lebih dari 80.000 bayi baru lahir meninggal setiap tahun di negara ini pada usia satu bulan pertama akibat berbagai kondisi yang sebenarnya bisa diberi perawatan, seperti lahir prematur, sesak napas saat lahir, dan keracunan darah saat lahir. WHO mengeluarkan 8 tujuan pembangunan millennium ( Millennium Development Goals) pada tahun 2015, 2 diantaranya mempunyai sasaran dan indikator yang terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan anak, yaitu : 1. Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar 2/3 dari AKB pada tahun 1990 menjadi 20 dari 25/1000 kelahiran hidup. 2. Meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ risiko jumlah kematian ibu, yaitu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup.

LAPORAN Evaluasi Ponek 2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aaa

Citation preview

EVALUASI PELAYANAN PONEK

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA PONDOK KOPI

TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN

Menurut data USAID, angka kematian ibu saat ini adalah 228 per 100.000 kelahiran.

Data menunjukkan bahwa secara nasional, 44% kematian ibu terjadi di rumah sakit,

sehingga kualitas pelayanan pencegahan dan ketepatan waktu merujuk perlu

ditingkatkan Sementara lebih dari 80.000 bayi baru lahir meninggal setiap tahun di

negara ini pada usia satu bulan pertama akibat berbagai kondisi yang sebenarnya bisa

diberi perawatan, seperti lahir prematur, sesak napas saat lahir, dan keracunan darah saat

lahir.

WHO mengeluarkan 8 tujuan pembangunan millennium ( Millennium Development

Goals) pada tahun 2015, 2 diantaranya mempunyai sasaran dan indikator yang terkait

dengan kesehatan ibu, bayi dan anak, yaitu :

1. Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar 2/3 dari AKB pada tahun 1990

menjadi 20 dari 25/1000 kelahiran hidup.

2. Meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015

adalah mengurangi sampai ¾ risiko jumlah kematian ibu, yaitu menjadi 125 per

100.000 kelahiran hidup.

Dalam upaya menurunkan AKI dan AKB, maka Pemerintah menyelenggarakan Program

Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi ( RSSIB) Program ini berisi 10 langkah paripurna

untuk melindungi ibu dan bayi. Program ini adalah wujud keperdulian pemerintah,

swasta dan masyarakat dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.

Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi merupakan rumah sakit swasta yang memiliki

komitment penuh untuk melaksanakan RSSIB. Hal ini tidak lepas dari semangat Gerakan

Muhammadiyah sebagai Penolong Kesengsaraan Oemum. Dengan

mengimplementeasikan RSSIB, maka RSIJPK sedang mengoptimalkan pertumbuhan dan

perkembangan sebuah generasi yang akan membawa kebaikan sumber daya manusia

dimasa yang akan datang.

I. LATAR BELAKANG

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator

untuk melihat derajat kualitas kesehatan penduduk suatu negara. Indonesia merupakan

salah satu negara yang masih tinggi angka kematian ibu dan bayi terutama diwilayah

Asia. Pada tahun 2002/2003 AKI : 307/100.000 Kelahiran Hidup. Kemudian SDKI pada

tahun 2007 AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk derajat

kesehatan bayi, survei 2002-2003 Angka Kematian Bayi sebesar 35 per 1000 kelahiran

hidup

Beberapa penyebab tingginya Angka Kematian Ibu adalah perdarahan (28%), eklamsi

(24%), infeksi (11%), komplikasi puerperium (8%), partus macet (5%), dan sisanya

adalah abortus dan lain lain. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu

hamil , pemberdayaan perempuan yang tak begitu baik, latar belakang pendidikan, sosial

ekonomi keluarga, dan kebijakan politik, merupakan hal hal yang mempengaruhi angka

kematian Ibu.

Sementara penyebab kematian pada bayi baru lahir adalah BBLR (40,4%), asfiksia

(24,6%), dan infeksi (10%). Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan

pengambilan keputusan, merujuk, dan mengobati.

Tingginya keadaan tersebut diakibatkan oleh penyebab utama kematian yang sebenarnya

dapat dicegah melalui pendekatan deteksi dini dan peñata laksanaan yang tepat untuk ibu

dan bayi.

Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka

proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dengan sistem terpadu di tingkat

nasional dan regional. Untuk itu sangat diperlukan upaya bersama meningkatan

pelayanan perawatan ibu baik oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat terutama

suami/keluarga.

Selaras dengan 8 tujuan pembangunan millennium ( Millennium Development Goals)

pada tahun 2015, 2 diantaranya mempunyai sasaran dan indikator yang terkait dengan

kesehatan ibu, bayi dan anak, yaitu :

1. Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar 2/3 dari AKB pada tahun 1990

menjadi 20 dari 25/1000 kelahiran hidup.

2. Meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015

adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu, yaitu menjadi 125 per 100.000

kelahiran hidup.

Dari hasil beberapa survei yang dilakukan , AKI telah menunjukkan penurunan dari

waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan

millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus.

Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi

ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal

Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal

Emergency Dasar (PONED) di tingkat Puskesmas.

Rumah Sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan

kedaruratan maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka

kematian ibu dan bayi baru lahir.

Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai

kompetensi, prasarana,sarana dan manajemen yang handal.

Untuk mendukung peningkatan kualitas harapan hidup ibu dan bayi, sekaligus

mendukung upaya Pemerintah dalam memperbaiki pelayanan kesehatan khususnya untuk

kaum perempuan, maka RSI Pondok Kopi ikut mengiplementasikan Pelayanan Obstetri

Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) 24 jam .

Selaras dengan visi DepKes RI yaitu “ masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat”.

Serta mendukung gerakan sayang ibu dan sayang bayi.

Terlebih dengan dicanangkannya RSI Pondok Kopi memiliki program unggulan Tumbuh

Kembang, dimana setiap ibu hamil akan dioptimalkan kesejahteraannya, penanganan

pada proses persalinannya, kemudian menstimulasi perkembangan bayi sehingga dapat

bertumbuh dan berkembang secara optimal.

II. TUJUAN

A. Tujuan Umum

Menurunkan angka kematian maternal neonatal di Rumah Sakit Islam Jakarta

Pondok Kopi

B. Tujuan Khusus

1. Menurunkan kematian Ibu dengan kasus Perdarahan, PEB/Eklampsia dan Sepsis

2. Menurunkan angka kematian bayi dengan BBLR, Aspiksia dan Infeksi

C. Program Kerja

1. Peningkatan Asuhan & Pelayanan Keperawatan

2. Optimalisasi Coetumer service Relation ship

3. Peningkatan kompetensi ketenagaan.

4. Meningkatkan komunikasi internal & eksternal

5. Peningkatan Loyalitas pelanggan

6. Peningkatan Efektifitas & Efisiensi (Cost Efectivnes)

7. Pemenuhan sarana Prasarana .

D. Kegiatan rutin yang dilakukan

1. Audit system pendokumentasian

2. Update keilmuan

3. Drilling Emergncy

4. Pelaporan daskboard

5. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan spiritual

6. Penerapan Senyum , Sapa , Salam.

7. Pemantauan tundakan keperawatan.

8. Pemantauan kebersihan ruangan

9. Pemantauan sistem penugasan

I. EVALUASI PELAYANAN

NO SASARAN PROGRAM INDIKATOR TARGET HASIL KET

1 Keramahan

pemberian

pelayanan

melalui

penerapan 3S

Setiap petugas selalu

memberikan

senyum,salam dan sapa

kepada pelanggan

ekternal dalam

memberikan pelayanan

Setiap staf annas II selalu

senyum ,salam dan sapa

setiap berinteraksi

dengan pelanggan interna

Komplain

terhadap

pelayanan

100% 95% Tercapai

diatas target

yang

ditetapkan

2 Kecepatan

dan ketepatan

dalam

memberikan

pelayanan

Petugas segera merespon

ketika keluhan

dibutuhkan pasien

Pelayanan sesuai dengan

kebutuhan dan keluhan

pasien

Komplain

terhadap

respon time

2 menit 2 mnt Tercapai

sesuai target

3 Peningkatan

pelayanan

pasien baru

Perawat senantiasa :

Menyambut

dengan ramah

Memperkenalkan

diri

Mengorientasikan

lingkungan

Menginformasika

n rencana dan

In patient

service

100% 100% Tercapai

sesuai yang

diteapkan ,

sesuai hasil

monitoring

standart

mutu In

Patient

tindak lanjut

program perawat

dan dokter

Service

4 Penerapan

komunikasi

asertif

Penerapan komunikasi

dengan santun dan efektif

Komplain

terhadap

petugas

karena

komunikasi

2% 1% Tercapai

diatas target

5 Penerapan

selling

Relation

ship

Setiap pasien potensial

komplain di identifikasi

dan dilakukan Say hello

via telpon

Setiap pasien potensial

komplain diberikan

pelayanan pendaftaran

rawat jalan oleh petugas

saat kontrol

Terlaksana

selling

relationship

95% 98 % Tercapai

diatas target,

dimana

dalam

pelaksanaan

dilakukan

perubahan

strategi”

seluruh

pasien

pulang

dilakukan

RC”

6 Pelaksanaa

”say hello”

secara

kontinue

Ka.Sie dan atau Ka.Tim

1 melakukan interaksi

dan komunikasi baik

therapeutic maupun

social dengan pasien dan

keluarga setiap hari

Terlaksana

say hello

setiap hari

100% 100 %

Tercapai

sesuai target

7 Penerapan

penkes

keperawatan

Setiap pasien

mendapatkan pen kes

keperawatan sesuai

Terlaksana

Pen kes

sesuai kasus

90% 89 % Belum

tercapai

dikarenakan

dan informasi

sesuai

wewenang

dan tanggung

jawab

perawat

dengan penyakitnya

Setiap pasien

mendapatkan informasi

akan tindakan atau dan

pemeriksaan yang akan

dilakukan

kesadaran

petugas

terhadap

pentingnya

informasi

bagi mutu

pelayanan

blm optimal

8 Walk around

metode

overan

Melakukan modifikasi

metode overan

Melaksanakan metode

overan sesui ketentuan:

Perawat Pj

mengoverkan di

papan dengan

difasilitatori oleh

Ka tim

Penerima overan

melakukan validsi

ketika ronde

dengan

pengecekn kardek

Perawat

penanggung

jawab

memahami

dan

menguasai

kondisi

pasien

90% 98 % Tercapai

diatas target,

kesadaran

terhadap hal

ini dirasakan

penting

karena

perawat PJ

dituntut

untuk

menguasai

kondisi

pasien

9 Optimali

sasi

penerapan

pendokument

asian Asuhan

keperawa

tan

Pelaksanaan audit interna

keperawatan oleh Ka.sie

dan Ka.tim 1 seminggu 2

kali

Pembinaan dan

pengarahan

ketidaksesuaian

pendokumentasin

Pelaksanaan

pendokume

ntasian

sesui IK

90% 80% Blm

tercapai,

karena

tingginya

mobilitas

pelayanan

lgsg ke

pasien dan

agenda rapat

10 Penerapan

Knowledge

manajemen

Pelaksanaan shering

knowledge keperawatan

setiap 1 bln sekali

Pelaksanaan Breaking

news kesehatan setiap

1minggu sekali

Pelaksanaan

knowledge

managemen

t sesuai

jadwal

90 % 75 % Msh

rendahnya

kesadaran

minat baca

staf annas

II.dan

kurang

motivasi

atasan

11 Pengurangan

pengadaan

stock slow

motion

Identifikasi stock slow

motion

Penyusunan standar stok

minimal

Pemantauan/monitoring

stok dan amprahan

Stok idie 2% 1% Tercapai

diatas

standart

dengan

memperketa

t stok dan

amprahan

berdasar

standar

minimal

12 Efisiensi

pemakaian

overhead

Mematikan AC ruangan

pasien jam 06.00 s/d jam

08.00 WIB

Monitoring penggunaan

air dikamar mandi pasien

dengan pemasangan

himbauan efesiensi

penggunaan air

Mematikan listrik

diruang-ruang yang tidak

Penurunan

biaya

pemakaian

telp,listrik

dan air

annas2

3% - Program

terlaksana

sesuai

rencana,

untuk

efesiensi

biaya tidak

bisa

dievaluasi

per unit

kerja.

digunakan pada siang

hari

13 Maintenance

alat medis

Koordinasi pelaporan

dengan sarana dan

prasarana setiap ada

kerusakan

Koordinasi program

kalibrasi sesuai jadwal

Kalibrasi

alat medis

sesuai

jadwal

95% 93 % Penyelsaian

perbaikan

masih sering

tertunda,

kalibrasi

dilaksanaka

n sesuai

program.

14 Pelaksanaan

standart

minimal

alkes medis

ruangan

Identifikasi kebutuhan

alkes medis ruangan

Menyusun standar

minimal kebutuhan alkes

Monitoring dan evaluasi

pelaksanaan standar stok

minimal

Stok alkes

dan obat

sesuai

standar

minimal

95% 97% Tercapai

diatas

standart

dengan

memperketa

t stok dan

amprahan

berdasar

standar

minimal

15 Optimalisasi

system

overan alat

Pembuatan jadwal

overan alat

Monitoring dan evaluasi

Pelaksanaan overan alat

Pemberlakuan reward

dan phunismen

Overan alat

antar shif

terlaksana

90% 94 % Tercapai

diatas target

dengan

penerapan

reward dan

phunistmen

16 Program

kartu poin

Sosialisasi program

(KPR)

Terlaksana

program

100% 100 %

Tercapai

sesuai target

dan jadwal

reward

(KPR) Pelaksanaan program

Laporan dan evaluasi

pelaksanaan program

(KPR)

reward

sesuai

jadual (feb-

maret)

17 Pemantauan

kinerja staf

Identifikasi kinerja staf

melalui audit

pelaksanaan pelayanan

setiap senin dan kamis

Identifikasi kinerja staf

melalui pear group setiap

lepas dinas malam

Kinerja staf

terpantau

dalam BCP

(Buku

Catatan

Pegawai)

95% 90% Blm

tercapai,

karena

tingginya

mobilitas

pelayanan

lgsg ke

pasien dan

agenda rapat

18 Supervisi

pelaksanaan

Asuhan

keperawa

tan

Pelaksanaan audit

dokumentasi asuhan

keperawatan

Pelaksanaan supervisi

langsung terhadap

kompetensi klinik staf

Terlaksana

supervisi

askep setiap

2mgg sekali

90% 80 % Blm

tercapai,

karena

tingginya

mobilitas

pelayanan

lgsg ke

pasien dan

agenda rapat

19 KIE ruangan Pembuatan jadwal KIE

ruangan

Pelaksanaan KIE sesuai

jadwal

Terlaksana

setiap bulan

95% 80 % KIE ruangan

terlaksana 2

bln

sekali,info

disampaikan

setiap

selesai

overan mlm

ke pagi

sesuai

kebutuhan.

II. PELAYANAN MATERNAL DAN PERINATAL

PENGEMBANGAN STAFF

EVALUASI KOMPETENSI

BIDAN ANNISA I

NO JENIS KOMPETENSI JML % KETERANGAN

1 Asuhan Persalinan Normal 25 92.5 Sertifikasi

2 Manajemen Laktasi 23 85.1 Sertifikasi

3 Kegawat Daruratan Maternal Neonatal 18 66,7 Sertifikasi

4 PONEK 7 25 Sertifikasi

5 PONED 14 58,3 Sertifikasi

6 Contrasepsi teknikal Update 14 58,3 Sertifikasi

7 Perawatan Metoda kanguru 9 37,5 in house training

8 Costumer service excelente 27 100 Sertifikasi

9 Baitul Arqom 27 100 Sertifikasi

10 Pendidikan DIII Kebidanan 21 83,3 Sertifikasi

11 Pendidikan D IV Kebidanan 3 12,5 Sertifikasi

12 Resusitasi neonatus 18 66,7 Sertifikasi

13 BHD 27 100 Sertifikasi

Dari data diatas, menunjukkan bahwa kompetensi khusus untuk kebidanan

sudah sebagian besar tercukupi secara sertifikasi, akan tetapi kemampuan

secara klinis perlu dilakukan uji kompetensi secara berkesinambungan,

dari program pelayanan PONEK yang diaplikasikan di Annisa I telah

diberlakukan uji kompetensi untuk penatalaksanaan kasus : Perdarahan,

syok, eklamsia dan Sepsis ( untuk hasil uji blm bisa dilaporkan krn kasus belum

mewakili ), selain itu juga dilaksanakannya Update keilmuan kebidanan

yang dilakukan setiap lepas shift malam guna merefresh pemahaman ilmu

kebidanan terkini. Akan tetapi masih ada kendala yg dihadapi dalam meningkatkan

mutu Kebidanan adalah program pembahasan kasus near miss yang belum ter

terlaksana sesuai program

EVALUASI KOMPETENSI

DOKTER DAN PERAWAT IGD

NO JENIS KOMPETENSI JML % KETERANGAN

1 Manajemen Laktasi 2 Sertifikasi

2 Kegawat Daruratan Maternal Neonatal 3 Sertifikasi

3 PONEK 2 Sertifikasi

4 Costumer service excelente 4 Sertifikasi

5 Baitul Arqom 11 Sertifikasi

6 Pendidikan D IV Kebidanan 3 Sertifikasi

7 Resusitasi neonatus 5 Sertifikasi

8 BHD 17 Sertifikasi

9 ACLS 16 Sertifikasi

10 BTCLS 17 Sertifikasi

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa dari sisi kompetensi tenaga IGD dalam

pelayanan Emergency Maternal Neonatal sudah terpenuhi, akan tetapi perlu ditingkatkan

update klinisnya dengan penilaian kompetensi secara berkelanjutan dan pelaksanaan

drilling emergency

EVALUASI KOMPETENSI

KETENAGAAN SCN /NICU

NO JENIS KOMPETENSI JML % KETERANGAN

2 Manajemen Laktasi 23 85.1 Sertifikasi

3 Kegawat Daruratan Maternal Neonatal 18 66,7 Sertifikasi

4 PONEK 7 25 Sertifikasi

5 PONED 14 58,3 Sertifikasi

6 Contrasepsi teknikal Update 14 58,3 Sertifikasi

7 Perawatan Metoda kanguru 9 37,5 in house training

8 Costumer service excelente 27 100 Sertifikasi

9 Baitul Arqom 27 100 Sertifikasi

Perawatan BBLR

10 Pendidikan DIII Keperawatan 21 83,3 Sertifikasi

11 NICU 3 12,5 Sertifikasi

12 Resusitasi neonatus 18 66,7 Sertifikasi

13 BHD 27 100 Sertifikasi

KOMPOSISI KETENAGAAN

ANNISA I

Jumlah bidan : 27

NO KATAGORI JUMLAH % Keterangan

         

1 MAGANG 0 0  

2 PKWT 1 4%  

3 TETAP 26 96%  

4 MASA KERJA:      

  1 - 3 Th 3 11.1  

  4 - 6 Th 3 11.1  

  7 - 9 Th 4 14.8  

  > 10 Th 17 63.0  

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa komposisi

ketenagaan di annisa I sangat aman sebagai pemberi

pelayanan kebidanan yang berkualitas, karena seluruh

tenaga yang ada adalah tenaga tetap dan 96 % nya

adalah tenaga tetap dengan masa kerja diatas 10 tahun

I. RELATIONSHIP CARE

Kegiatan ini baru dijalankan per September 2009, data yang diperoleh

adalah :

1. Jumlah pasien yang dikonsulkan : 65 Orang

2. Jumlah pasien yang datang : 18 Orang

Dari data diatas dapat kami simp

REKAPITULASI KUNJUNGAN LAKTASI ANC & PNC

TAHUN 2013

NO BULAN

JML

PERSALINAN

JML

ANC %

JML

PNC %

1 JANUARI 73 99 73,3% 70 95,9%

2 FEBRUARI 74 103 71,8% 66 89,1%

3 MARET 74 95 77,8% 60 81,0%

4 APRIL 61 91 67,0% 59 96,7%

5 MEI 62 115 52,9% 60 96,7%

6 JUNI 87 87 100% 62 71,2%

7 JULI 87 97 89,6% 82 94,2%

8 AGUSTUS 65 110 59,0% 61 93,8%

9 SEPTEMBER 85 98 86,7% 68 80,0%

10 OKTOBER 89 110 80,8% 83 93,2%

11 NOPEMBER 77 83 92,7% 60 77,9%

12 DESEMBER 58 90 64,4% 50 86,2%

JUMLAH 892 1179 75,6% 781 87,5%

Angka persalinan dibandingkan dengan angka kunjungan ANC menunjukkan adanya

kesesuain. Dari kunjungan ANC didapatkan angka persalinan sebesar 75,6%, angka ini

didapatkan karena tidak semua ibu hamil yang melakukan ANC di RS islam Pondok

Kopi melahirkan Di RS Islam Pondok Kopi pula. Sebesar 24,4 % melakukan persalinan

di luar RS dikarenakan lahir di bidan, jaminan, maupun lahir di RS terdekat.

Angka cakupan PNC sebesar 87,5 % , hanya 22,5 % yang tidak melakukan kunjungan

PNC dikarenakan sebagian melakukan kontrol pada sore hari. Untuk menjaring pasien

PNC yang 22,5% tadi perlu dibuka klinik laktasi pada sore hari.

REKAPITULASI KUNJUNGAN BUTEKI

TAHUN 2013

NO BULAN KUNJUNGAN BUTEKI KUNJUNGAN NIFAS

1 JANUARI 25 46

2 FEBRUARI 35 31

3 MARET 29 29

4 APRIL 28 28

5 MEI 21 21

6 JUNI 41 41

7 JULI 54 46

8 AGUSTUS 16 16

9 SEPTEMBER 42 42

10 OKTOBER 86 86

11 NOPEMBER 39 39

12 DESEMBER 50 35

JUMLAH 466 460

REKAPITULASI KUNJUNGAN K1 & K4

TAHUN 2013

NO BULAN

KUNJUNGAN

K1

KUNJUNGAN

K3 + K4

KUNJUNGAN

K4

KUNJUNGAN

SELURUHNYA

1 JANUARI 99 318 233 650

2 FEBRUARI 103 233 290 626

3 MARET 95 246 231 569

4 APRIL 91 201 209 501

5 MEI 115 188 268 571

6 JUNI 86 239 256 581

7 JULI 97 81 234 412

8 AGUSTUS 110 160 250 520

9 SEPTEMBER 98 211 312 621

10 OKTOBER 110 205 250 565

11 NOPEMBER 83 277 208 568

12 DESEMBER 90 236 243 569

JUMLAH 1177 2592 2984 6753

REKAPITULASI PERSALINAN

TAHUN 2013

NO BULAN SPONTAN

VE /

FE SC

JUMLAH

PERSALINAN

1 JANUARI 26 2 45 73

2 FEBRUARI 21 2 48 71

3 MARET 26 - 47 73

4 APRIL 23 - 38 61

5 MEI 21 3 38 61

6 JUNI 32 7 48 87

7 JULI 27 3 34 64

8 AGUSTUS 29 4 32 65

9 SEPTEMBER 35 2 48 85

10 OKTOBER 36 5 48 89

11 NOPEMBER 29 1 47 77

12 DESEMBER 28 4 26 58

JUMLAH 333 33 499 865

Jumlah SC masih menempati posisi tertinggi dari jumlah persalinan yang ada,

yaitu 57,6 %, dibandingkan dengan persalinan normal yang menempati urutan kedua

Yaitu 38,5 %, dan vakum/forsep urutan terakhir yaitu 3,9 %.

Tingginya angka SC ini dikarenakan RSIJPK merupakansalah satu pusat rujukan bagi

BPS, Klinik, RS lain disekitar pondok kopi. Selain dikarenakan adanya kerjasama

dengan jaminan yang dimilikai klien.

REKAPITULASI PENYULUHAN

DI RUANGAN ANNISA 1

TAHUN 2013

NO BULAN TERSULUH JUMLAH PERSALINAN

PERSENTASE

( % )

1 JANUARI 63 73 86,3

2 FEBRUARI 62 71 87,3

3 MARET 60 73 82,1

4 APRIL 52 61 85,2

5 MEI 57 61 93,4

6 JUNI 85 87 97,7

7 JULI 62 64 96,8

8 AGUSTUS 60 65 93,8

9 SEPTEMBER 81 85 95,2

10 OKTOBER 85 89 95,5

11 NOPEMBER 70 77 90,9

12 DESEMBER 54 58 93,1

JUMLAH 791 865 91,4

Dilihat dari jumlah persalinan dan jumlah Pasien tersuluh yang dilakukan di An-Nisa I

pelaksanaan penyuluhan termasuk berhasil, yaitu rata - rata pelaksanaan pelaksanaan 91,4 %.

Yang tidak tersuluh adalah 8,6 %, ini dikarenakan karena kondisi ibu tidak

tidak memungkinkan dilakukan penyuluhn , seperti ibu di rawat di ICU , dll.

REKAPITULASI IMD

TAHUN 2013

NO BULAN

JUMLAH

PERSALINAN IMD %

1 JANUARI 73 68 93,1%

2 FEBRUARI 71 68 95,7%

3 MARET 73 70 95,8%

4 APRIL 61 56 91,8%

5 MEI 61 57 93,4%

6 JUNI 87 84 96,5%

7 JULI 64 60 93,7%

8 AGUSTUS 65 62 95,4%

9 SEPTEMBER 85 82 96,4%

10 OKTOBER 89 87 97,7%

11 NOPEMBER 77 75 97,4%

12 DESEMBER 58 55 94,8%

JUMLAH 864 824 95,3%

pelaksanaan IMD termasuk berhasil, yaitu rata - rata pelaksannan IMD 95,3 %.

Yang tidak dilakukan IMD adalah 4,7 %, ini dikarenakan karena kondisi ibu dan ibu tidak

memungkinkan dilakukan IMD, seperti kondisi ibu syok, ibu Eklampsia, ibu perdarahan

hebat, dll. Untuk indikasi bayi seperti, asphiksia, BBLR, dll.

REKAPITULASI RAWAT GABUNG

TAHUN 2013

NO BULAN

JUMLAH

PERSALINAN

RAWAT

GABUNG PERSENTASE ( % )

1 JANUARI 73 70 95,8%

2 FEBRUARI 71 69 97,1%

3 MARET 73 71 97,2%

4 APRIL 61 59 96,7%

5 MEI 61 59 96,7%

6 JUNI 87 85 97,7%

7 JULI 64 62 96,8%

8 AGUSTUS 65 63 96,9%

9 SEPTEMBER 85 82 96,4%

10 OKTOBER 89 86 96,6%

11 NOPEMBER 77 75 97,4 %

12 DESEMBER 58 56 96,5%

JUMLAH 864 837 96,8%

Dilihat dari jumlah persalinan dan jumlah pelaksanaan Rawat Gabung yang dilakukan di An-Nisa I

pelaksanaan rawat gabung termasuk berhasil, yaitu rata - rata pelaksannan RG 96,8 %.

Yang tidak dilakukan adalah 3,2 %, ini dikarenakan karena kondisi ibu dan ibu tidak memungkinkan

dilakukan rg, seperti ibu di rawat di ICU atau bayi pindah SCN

REKAPITULASI SENAM HAMIL

TAHUN 2013

NO BULAN

JUMLAH

ANC

SENAM

HAMIL %

1 JANUARI 99 69 69,7%

2 FEBRUARI 103 71 68,9%

3 MARET 95 64 67,4%

4 APRIL 91 64 70,3%

5 MEI 115 75 65,2%

6 JUNI 87 62 71,3%

7 JULI 97 69 7,11%

8 AGUSTUS 110 71 64,5%

9 SEPTEMBER 98 69 70,4%

10 OKTOBER 110 75 68,2%

11 NOPEMBER 83 64 77,1%

12 DESEMBER 90 65 7,22%

JUMLAH 1178 818 69,4%

Dari 1178 kunjungan ANC yang melakukan senam hamil sebesar

69,4 %, sebesar 30,6 % tidak melakukan senam hamil, dikarenakan

melakukan ANC pada sore hari, sedangkan senam hamil hanya

dilakukan pada pagi hari karena keterbatasan pengajar senam hamil.

REKAPITULASI SENAM NIFAS

TAHUN 2013

NO BULAN

JUMLAH

PERSALINAN

SENAM

NIFAS %

1 JANUARI 73 60 82,2%

2 FEBRUARI 71 59 83,1%

3 MARET 73 58 79,4%

4 APRIL 61 50 81,9%

5 MEI 61 52 85,2%

6 JUNI 87 73 83,9%

7 JULI 64 53 82,8%

8 AGUSTUS 65 55 84,6%

9 SEPTEMBER 85 73 85,8%

10 OKTOBER 89 76 85,3%

11 NOPEMBER 77 64 83,1%

12 DESEMBER 58 48 82,7%

JUMLAH 864 721 83,4%

Pelaksanaan senam nifas tercapai 83,4 %, sisanya sebesar 16,4 % tidak bisa melakukan

senam nifas, karena pasien sudah pulang pada 24 jam.

PELAYANAN KEBIDANAN

TAHUN 2013

NO JENIS TINDAKAN JML

PASIEN

RUJUKAN

KETERANGAN

  TINDAKAN INDIKASI

NON

RUJUKAN RUJUKAN

1. KURETASE   204 193 11  

2. PARTUSSPONTAN 333 284 49  

VE/FE 33 26 7  

3. SC

HAP 10 8 2  

PEB 39 34 5  

CPD 102 100 2  

RESTI 19 19 0  

KPD 50 38 12  

FETAL DISTRES 44 40 4  

SUNGSANG 36 24 12  

MALPOSISI 34 33 1  

BEKAS SC 100 100 0  

PTM 43 35 8  

LAIN – LAIN 24 20 4  

4 LAPARATOMI   109 109 0  

5 HAP/HPP   26 11 15  

6 PEB   11 9 2  

7 HEG   77 76 1  

8 KONTRAKSI   24 22 2  

9 AB IMMINENS   51 50 1  

10 LAIN – LAIN   163 149 14  

  TOTAL   1983 1380 152  

Keterangan : Total pasien dirawat orang

Jumlah persalinan : 865 orang

- Spontan : 333 orang

- VE/FE : 33orang

- SC : 499 orang

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa angka SC di rumah sakit islam jakarta pondok kopi masih

cukup tinggi yaitu 57,6 % dari total persalin an yang ada yaitu 946 pasien. Tingginya angka SC dikarenakan

RS. Islam jakarta Pondok kopi merupakan rumah sakit rujukan dan dari pasien SC yang ada

terdapat 9 % adalah pasien rujukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa SC masih dalam batas

Rekomendasi dari Kemenkes.

k tercapai karena :

a. Pasien yang datang tidak sesuai dengan jumlah pasien yang dikonsukan

b. Pasien yang dikonsulkan tidak sesuai dengan jumlah pasien pulang.

Hal ini disebabkan :

1. Petugas ruangan tidak konfirmasi kembali ke poliklinik bahwa pasien

telah didaftarkan.

2. Pasien diinformasikan untuk didaftar, tapi lupa.

3. Pasien Lupa ke RS.

4. Pada setiap ruangan , mempunyai kesepakatan yang berbeda ,

ditentukan oleh Kelas I,II ,III. Dan yang dilakukan RC hanya psien

yang berpotensi konflik saja.

Rencana Tindak lanjut :

Ruangan tetap melakukan IIRC, kemudian dilaporkan ke Kantor

perawatan melalui buku komunikasi, rekapitulasi dilakukan di kantor

perawatan oleh petugas dan dipoliklinik dilakukan pencatatanpada apsien

yang sudah didaftarkan tetapi tidak datang, berikutnya data tersebut akan

direkapitulasi kembali di kantor perawatan.