Upload
syra55
View
1.014
Download
28
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Farmasetika 1
Citation preview
Bab III
Pelaksanaan Praktikum
A. Resep Asli (Resep 1)
Resep Standar
1. Sirupus Simplex (Sec ForNas hal. 273)
R/ Saccharum Album 65
Methylis Parabenum 250 mg
Aq dest ad 100 mL
B. Kelengkapan Resep
1. Aturan Pembuatan
2. Paraf Dokter
Laporan Farmasetika 1 Page 17
dr. Aurelia Cotta
Jl. A.W. Sjahranie 226 Samarinda
SIP : 1403/DU-03/DKK/III/2012
Samarinda, 14 Februari 2013
R/ Hexamine 3
Ascorbic Acid 1
Simplex Syrup 10
Aqua ad 100
S. 3 dd C I
Pro : Tn. Jamal
C. Penggolongan Obat
O : -
W : -
G : Hexamin
B : Syrup Simplex, Aq. Dest
D. Komposisi Bahan
1. Hexamin 3 g
2. SS 10 g
3. Aq Dest 86 mL
E. Uraian Bahan
1. HEXAMINUM (Sec FI III hal. 283)
a. Sinonim : Heksamina, Metenamina
b. Rumus Struktur :
c. Farmakologi : Obat ini khusus digunakan sebagai
penanganan lanjutan dan terapi
pemeliharaan dari ISK kronis sesuai
Laporan Farmasetika 1 Page 18
terapi dengan desinfektan (OOP hal.
138)
d. Indikasi : Antiseptikum saluran kemih
e. Pemerian : Hablur mengkilap tidak berwarna atau
serbuk hablur putih, tidak berbau,
rasa membakar dan manis kemudian
agak pahit. Jika dipanaskan pada
suhu lebih kurang 2600 menyublim.
f. Kelarutan : Larut dalam 1,5 bagian air, dalam
12,5 mL etanol 95%, dan dalam lebih
kurang 10 bagian kloroform.
g. Dosis : DM = 1g /4 g
DL = 250mg−500mg /1 g– 2 g
h. Inkompatibilitas : -
2. SIRUPUS SIMPLEX (Sec FI III hal. 567)
a. Sinonim : Sirop Gula
b. Rumus Struktur : -
c. Farmakologi : -
d. Indikasi : -
e. Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna
f. Kelarutan : -
Laporan Farmasetika 1 Page 19
g. Dosis : -
h. Inkompatibilitas : -
3. AQUA DESTILLATA (Sec FI III hal. 96)
a. Sinonim : Air suling
b. Rumus Struktur : -
c. Farmakologi : -
d. Indikasi : -
e. Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa
f. Kelarutan : -
g. Dosis : -
h. Inkompatibilitas : -
F. Perhitungan Dosis :
1. Hexamin
DM : 1x = 1g
1h = 4 g
DL : 1x = 250mg –500mg
1h = 1g – 2g
DDR : 1x = 1 x¿)
= 0,585 g
1h = 3 x0,585 g
Laporan Farmasetika 1 Page 20
= 1,755 g
Kesimpulan “ Dosis Terapi”
G. Penimbangan Bahan
1. Hexamin = 3 g
2. SS = Sacc album = 65 g
100mLx 10g=6,5 g
= Nipagin = 0,25 g100mL
x 10g=0,025 g
= Aq. dest = 10 g−(6,5 g+0,025g )
= 10 g−6,525 g
= 3,475 g=3,475mL
3. Aq. dest = 100 g−(3 g+10 g )
= 100 g−13 g
= 87 g=87mL
H. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan, ditara timbangan
2. Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan
3. Dikalibrasi botol
4. Dimasukkan hexamine ke dalam mortir, gerus ad halus
5. Dimasukkan syrup simplex ke dalam mortir, gerus ad larut
6. Dimasukkan aq. dest ke dalam mortir, gerus ad homogeny
Laporan Farmasetika 1 Page 21
7. Dimasukkan ke dalam botol, lalu tambahkan aq. dest hingga batas
kalibrasi
8. Diberi etiket putih dan label n.i, diserahkan.
I. Penandaan
Laboratorium Farmasetika 1Akademi Farmasi SamarindaApoteker : Hashifah D. Putri, S.Far.,Apt
No. 1 Tgl. 1/3/2013Tn. Jamal sendok makan
3 X sehari 1 sendok tehtetes
Sebelum / Sesudah makan
Tidak Boleh Diulang Tanpa Resep Dokter
J. Edukasi
1. Obat ini berkhasiat mengobati infeksi saluran kemih
2. Obat ini digunakan 3 x sehari 1 sendok makan sesudah makan.
3. Bila masih belum ada perubahan, segera hubungi dokter yang
bersangkutan.
Laporan Farmasetika 1 Page 22
A. Resep Asli (Resep 2)
dr. Saraswati
Jl. A.W. Sjahranie 226 Samarinda
SIP : 1403/DU-03/DKK/III/2012
Smd, 12 Maret 2012
R/ Mixtura Antirheumatica comp.
da pars quarta
S. q. d. d. C I
Pro : Ny. Ratna
Resep Standar
1. Mixtura Antirheumatica comp (Sec FMS hal. 21)
R/ Natr. Salicyl 10
Natr. Bicarb 10
Succ. Liquirit 5
Aq. Menth pip 50
Aq. dest ad 300
s. q. d. d. c II
B. Kelengkapan Resep
Laporan Farmasetika 1 Page 23
1. Paraf dokter
C. Penggolongan Obat
O :
W :
G : Natrii Salicyl
B : Natr Bicarb, Succ. Liquirit, Aq. Menth pip, Aq. dest
D. Komposisi Bahan
1. Natr. Salicyl 5 g
2. Natr. Bicarb 2,5 g
3. Succ Liquirit 1,25 g
4. Aq. Menthae 12,5 g
5. Aq. dest 54 mL
E. Uraian Bahan
1. NATRII SALICYLAS (Sec FI III hal. 424)
a. Sinonim : Natrium Salisilat
b. Rumus Struktur :
Laporan Farmasetika 1 Page 24
c. Farmakologi : Khasiatnya lebih lemah dibanding
dengan aseetosal (OOP hal. 317)
d. Indikasi : Antipiretikum, analgetikum
e. Pemerian : Hablur kecil atau bentuk sisik tidak
berwarna atau serbuk hablur putih,
tidak berbau, atau berbau khas
lemah, rasa manis, asin, tidak enak.
f. Kelarutan : Larut dalam 1 bagian air dan larut
dalam 11 bagian etanol 95%.
g. Dosis : DM = -/18 g
DL = 1 g – 1,5 g / 4 g – 9 g
h. Inkompatibilitas : -
2. NATRII SUBCARBONAS (Sec FI III hal. 424)
a. Sinonim : Natrium Subkarbonat, Natrium
Bikarbonat
b. Rumus Struktur : -
c. Farmakologi : Bersifat alkalis dengan efek antacid
yang sama dengan kalsium karbonat
(OOP hal. 270)
d. Indikasi : Antisidum
Laporan Farmasetika 1 Page 25
e. Pemerian : Serbuk putih atau hablur monokolin
kecil, buram dan tidak berbau, rasa
asin.
f. Kelarutan : Larut dalam 11 bagian air dan praktis
tidak larut dalam etanol 95%.
g. Dosis : -
h. Inkompatibilitas : -
3. AQUA MENTHAE PIPERITAE (Sec FI II hal 96)
a. Sinonim : Air permen
b. Rumus Struktur : -
c. Farmakologi : -
d. Indikasi : Zat tambahan
e. Pemerian : Cairan jernih atau agak keruh, bau
dan rasa tidak boleh menyimpang
dari bau dan rasa minyak atsiri asal.
f. Kelarutan : -
g. Dosis : -
h. Inkompatibilitas : -
4. GLYCYRRHIZAE SUCCUS (Sec FI III hal. 276)
a. Sinonim : Ekstrak akar manis
b. Rumus Struktur : -
Laporan Farmasetika 1 Page 26
c. Farmakologi : -
d. Indikasi : Zat tambahan
e. Pemerian : Batang berbentuk silinder atau
bongkah besar, licin, agak mengkilap,
hitam coklat tua atau serbuk
berwarna coklat, bau lemah dan
khas, rasa manis, khas.
f. Kelarutan : -
g. Dosis : -
h. Inkompatibilitas : -
5. AQUA DESTILLATA (Sec FI III hal. 96)
a. Sinonim : Air suling
b. Rumus Struktur : -
c. Farmakologi : -
d. Indikasi : -
e. Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak mempunyai rasa
f. Kelarutan : -
g. Dosis : -
h. Inkompatibilitas : -
Laporan Farmasetika 1 Page 27
F. Penghitungan Dosis
1. Natrii Salicyl
DM = 1h = 18 g
1x = 18g
4=4,5 g
DL = 1x = 1g−1,5 g
1h = 4 g−9 g
DDR 1x = 1 x( 15mLx 1 x10 g300mL )=0,5g
1h = 4 x0,5 g=2g
Kesimpulan “Sub Terapi”
Rekomendasi dosis dinaikkan sesuai DL
DDR 1x = 1g
1h = 4 g
G. Penimbangan Bahan
1. Natrii Salicyl = 5 x1 g=5 g
2. Natrii Bicarb = 14x10 g=2,5g
3. Succ LIquirit = 14x5 g=1,25g
4. Aq Menth pip = 14x50 g=12,5g
Laporan Farmasetika 1 Page 28
5. Aq dest = 14x300mL=75mL
= 75 g−(5 g+2,5 g+1,25 g+12,5 g )
= 75 g−21,25 g
= 53,75 g=53,75mL
H. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan, ditara timbangan
2. Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan
3. Dikalibrasi botol
4. Dimasukkan Natrii Bicarb ke dalam mortir, gerus tuang,
dimasukkan ke dalam botol
5. Dimasukkan Natrii Salicyl ke dalam mortir, gerus ad halus
6. Dimasukkan Succ Liquirit ke dalam mortir, gerus ad homogen
7. Dimasukkan Aqua Menthae pip ke dalam mortir, gerus ad
homogeny
8. Dimasukkan Aquadest ke dalam mortir, gerus ad larut
9. Dimasukkan ke dalam botol, ditambahkan aqua ke dalam botol
hingga batas kalibrasi.
10.Diberi etiket putih, diserahkan.
Laporan Farmasetika 1 Page 29
I. Penandaan
Laboratorium Farmasetika 1Akademi Farmasi SamarindaApoteker : Hashifah D. Putri, S.Far.,Apt
No. 2 Tgl. 1/3/2013Ny. Ratna sendok makan
4 X sehari 1 sendok tehtetes
Sebelum / Sesudah makan
Tidak Boleh Diulang Tanpa Resep Dokter
J. Edukasi
1. Obat ini berkhasiat mengobati maag dan mengurangi rasa nyeri
serta menurunkan suhu tubuh.
2. Obat ini digunakan 4 x sehari 1 sendok makan sesudah makan.
3. Disimpan di tempat yang sejuk dan kering
Laporan Farmasetika 1 Page 30
A. Resep Asli (Resep 3)
dr. Saraswati
Jl. A.W. Sjahranie 226 Samarinda
SIP : 561/DKK-DU/V/2012
Samarinda, 14 Februari 2013
R/ Sol. Kalii Permanganas 1 : 400
F. 100 mL
S. Collut. Oris
Pro : Tn. Muhlis
Resep Standar
1. Collutio Kalii Permanganatis (Sec ForInd hal. 18)
R/ Kalium Permanganat 0,075
Air 300
Larutkan
B. Kelengkapan Resep
1. Paraf Dokter
C. Penggolongan Obat
O : -
Laporan Farmasetika 1 Page 31
W : -
G : -
B : Kalii Permanganas
Aquades
D. Komposisi Bahan
1. Kalium Permanganat 0,25 g
2. Aquades 99,75 mL
E. Uraian Bahan
1. KALII PERMANGANAS (Sec FI III hal. 330)
a. Sinonim : Kalium Permanganat
b. Rumus Struktur : -
c. Farmakologi : Dalam kontrasepsi yang tidak
merangsang kulit oksidator berwarna
ungu ini bberkhasiat bakterisid dan
fungisid lemah (OOP hal 253)
d. Indikasi : Antiseptikum extern
e. Pemerian : Hablur mengkilap, ungu tua atau
hampir hitam, tidak berbau, rasa
manis atau sepat.
f. Kelarutan : Larut dalam 16 bagian air, mudah
larut dalam air mendidih
Laporan Farmasetika 1 Page 32
g. Dosis : -
h. Inkompatibilitas : -
2. AQUA DESTILLATA (Sec FI III hal. 96)
a. Sinonim : Air Suling
b. Rumus Struktur : -
c. Farmakologi : -
d. Indikasi : -
e. Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak memiliki rasa
f. Kelarutan : -
g. Dosis : -
h. Inkompatibilitas : -
F. Perhitungan Dosis
-
G. Penimbangan
1. Kalii Permanganas ¿1
400= x
100
400 x=100
Laporan Farmasetika 1 Page 33
x=100400
x=0,25 g
2. Aquades ¿100mL−0,25 g
¿99,75mL
H. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan, ditara timbangan
2. Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan
3. Dikalibrasi botol
4. Dimasukkan kalii permanganas ke dalam erlenmayer
5. Dimasukkan air hangat ke dalam erlenmayer, kocok hingga larut
6. Dimasukkan ke dalam botol, tambahkan aquades hingga batas
kalibrasi
7. Diberi etiket biru, diserahkan.
I. Penandaan
APOTEK SHIFA FARMAJl. A.W. Syahranie No. 266
Apoteker : Hashifah S.Far.,AptNo. 4 Tgl. 10/12/2012
Tn. Muhlis
Cuci Mulut
Laporan Farmasetika 1 Page 34
OBAT LUAR
J. Edukasi
1. Obat ini berkhasiat sebagai antiseptic extern
2. Obat ini digunakan untuk cuci mulut, tidak boleh ditelan.
A. Resep Asli (Resep 4)
dr. Saraswati
Jl. A.W. Sjahranie 226 Samarinda
SIP : 561/DKK-DU/V/2012
Samarinda, 14 Februari 2013
R/ Methylrosaniline 0,1
Glycerin 2
Aqua ad 20 mL
M. da s.u.e
Pro : Ny. Andina
B. Kelengkapan Resep
1. Paraf Dokter
C. Penggolongan Obat
Laporan Farmasetika 1 Page 35
O : -
W : -
G : -
B : Methylrosaniline, Glycerin, Aqua
D. Komposisi Bahan
1. Methylrosaniline 0,1 g
2. Glycerin 2 g
3. Aqua dest 17,9 mL
E. Uraian Bahan
1. GENTIAN VIOLET (FI IV hal. 409)
a. Sinonim : Gentian violet
b. Rumus Struktur :
c. Farmakologi : Zat warna dari kelompok rosaniln ini
berkhasiat bakterisid terhadap
terutama bakteri gram positif dan
Laporan Farmasetika 1 Page 36
fungisid terhadap beberapa jamur
pathogen (OOP hal. 253).
d. Indikasi : -
e. Pemerian : Serbuk, hijau gelap atau kepingan
berkilau hijau, mengkilat metalik, bau
lemah.
f. Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, larut
dalam etanol, dalam gliserin, dan
dalam kloroform, tidak larut dalam
eter.
g. Dosis : -
h. Inkompatibilitas : -
2. GLYCEROLUM (FI III hal. 271)
a. Sinonim : Gliserol , Gliserin
b. Rumus Struktur : -
c. Farmakologi : Digunakan sebagai sediaan rektal
untuk segera mengosongkan usus
besar (OOP hal. 306)
d. Indikasi : Zat tambahan
e. Pemerian : Cairan seperti sirop, jernih, tidak
bewarna, tidak berbau, manis diikuti
Laporan Farmasetika 1 Page 37
rasa hangat, higroskopik. Jika
disimpan beberapa lama pada suhu
rend ah dapat memadat membentuk
massa hablur hingga suhu men capai
lebih kurang 200.
f. Kelarutan : Dapat campur dengan air dan dengan
etanol 95%, praktis tidak larut dalam
kloroform, dalam eter, dan dalam
minyak tanah.
g. Dosis : -
h. Inkompatibilitas : -
3. AQUA DESTILLATA (Sec FI III hal. 96)
a. Sinonim : Air Suling
b. Rumus Struktur : -
c. Farmakologi : -
d. Indikasi : -
e. Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak memiliki rasa
f. Kelarutan : -
g. Dosis : -
h. Inkompatibilitas : -
Laporan Farmasetika 1 Page 38
F. Perhitungan Dosis
-
G. Penimbangan
1. Methyrosaniline = 0,1 g
2. Glycerin = 2g
3. Aqua dest = 20mL– (0,1 g+2 g)
= 17,9mL
H. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan, ditara timbangan
2. Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan
3. Dikalibrasi botol
4. Dimasukkan methylrosaniline ke dalam mortir
5. Dimasukkan glycerin ke dalam mortir, gerus ad larut
6. Dimasukkan aquades ke dalam mortir, gerus ad homogeny
7. Dimasukkan ke dalam botol, ditambahkan aquadest hingga batas
kalibrasi
8. Diberi etiket biru, diserahkan.
I. Penandaan
APOTEK SHIFA FARMAJl. A.W. Syahranie No. 266
Apoteker : Hashifah S.Far.,AptNo. 4 Tgl. 1/3/2013
Laporan Farmasetika 1 Page 39
Ny. Andiana
Diolekan di bibir
OBAT LUAR
J. Edukasi
1. Obat ini berkhasiat sebagai pelembab bibir
2. Obat ini digunakan dengan cara dioleskan ke dalam bibir.
Bab IV
Pembahasan
Resep 1
Pada resep pertama dalam praktikum ini, praktikan membuat
sediaan potio. Potio adalah larutan yang dimaksudkan untuk pemakaian
dalam (per oral). Selain berbentuk larutan potio juga dapat berbentuk emulsi
atau suspense.
. Sediaan potio ini mengandung bahan obat, antara lain :
- Hexamin yang berkhasiat sebagai antiseptikum saluran kemih
- Adapun zat tambahan dalam sediaan ini yaitu syrup simplex dan
aquadest.
Laporan Farmasetika 1 Page 40
Adapun pembuatan sediaan obat ini. Hal pertama yang dilakukan
adalah disiapkan alat dan bahan lalu tara timbangan serta dikalibrasi botol.
Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan. Dimasukkan hexamine ke
dalam mortir, gerus hingga halus lalu masukkan syrup simplex dan aqua
dest, digerus hingga homogen. Dikeluarkan, lalu dimasukkan ke dalam botol,
ditambahkan dengan aq. dest hingga batas kalibrasi. Diberi etiket putih dan
lebel n.i, diserahkan
Pada resep tertulis Vit C tetapi dalam pembuatan tidak menggunakan
Vit C, hal ini dikarenakan oleh asam, hexaminum diurai menjadi
formaldehida.
Obat ini berkhasiat sebagai antiseptikum pada saluran kemih.
Disimpan di tempat yang terlindung dari cahaya.
Resep 2
Pada resep kedua ini praktikan membuat sediaan mixture, adapun
bahan-bahan yang digunakan, antara lain :
- Natrium Salisilat yang berkhasiat sebagai analgetik dan antipiretik
- Natrium Bikarbonat yang berkhasiat sebagai antacid.
- Adapun zat tambahan dalam sediaan ini yaitu, Aqua menthae, Succ.
Liquirit, dan Aqua dest.
Laporan Farmasetika 1 Page 41
Adapun pembuatan sediaan obat ini. Hal pertama yang dilakukan
adalah disiapkan alat dan bahan lalu tara timbangan serta dikalibrasi botol.
Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan. Dimasukkan natrium
bicarbonate ke dalam mortir, gerus tuang. Dimasukkan natrium salisilat ke
dalam mortir, gerus hingga halus, dimasukkan succ. Liquirit ke dalam mortir,
gerus hingga homogeny. Dimasukkan aqua menthae ke dalam mortir, gerus
hingga larut, dan dimasukkan aq. dest ke dalam mortir, gerus hingga
homogeny. Dimasukkan ke dalam botol, ditambah dengan aqua dest hingga
batas kalibrasi. Diberi etiket putih, diserahkan.
Obat ini berkhasiat untuk mengurangi rasa nyeri pada sakit maag dan
menurunkan suhu tubuh.
Resep 3
Pada resep ketiga ini, praktikan membuat sediaan cuci mulut, adapun
bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
- Kalium Permanganat yang berkhasiat sebagai antiseptik extern.
Dalam pengerjaannya harus larutkan dalam air hangat kemudian
disaring.
- Adapun zat tambahannya adalah Aqua dest.
Adapun cara pembuatan sediaan ini. Hal pertama yang dilakukan
adalah disiapkan alat dan bahan, lalu tara timbangan serta dikalibrasi botol.
Laporan Farmasetika 1 Page 42
Ditimbang semua bahan sesuai perhtungan. Masukkan kalium permanganate
dan air hangat ke dalam erlenmayer, diaduk hingga larut kemudian disaring.
Dimasukkan ke dalam botol, diberi etiket biru, diserahkan.
Obat ini berkhasiat sebagai antiseptic extern yang digunakan untuk
cuci mulut.
Resep 4
Pada resep keempat ini, praktikan membuat sediaan oles bibir,
adapun bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
- Gentian violet yang berkhasiat sebagai antibakteri.
- Adapun zat tambahannya adalah Gliserin dan Aqua dest.
Adapun cara pembuatan sediaan ini. Hal pertama yang dilakukan
adalah disiapkan alat dan bahan, lalu tara timbangan serta dikalibrasi botol.
Ditimbang semua bahan sesuai perhtungan. Masukkan methylrosaniline dan
gliserin ke dalam mortir, gerus hingga larut lalu masukkan aq. dest kedalam
mortir, gerus hingga homogeny. Dimasukkan ke dalam botol, diberi etiket
biru, diserahkan.
Obat ini berkhasiat sebagai antibakteri yang digunakan dengan cara
dioleskan di bibir.
Laporan Farmasetika 1 Page 43
Daftar Pustaka
Arief, Muhammad, 1987, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
Drs. H. Syamsuni, Apt, 2006, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi,
EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.
http://lelysulfianisaula.blogspot.com/2011/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Laporan Farmasetika 1 Page 44