Upload
jones-sidabutar
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 1/24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program pembangunan pertanian yang berorientasi pada sistem dan usaha
agribisnis, pada pokoknya harus dikembangkan agar sesuai dengan proses pergeseran
mendasar dari masyarakat tradisional/ subsisten menjadi masyarakat modern berbasis
pertanian yang merupakan rangkaian upaya untuk memfasilitasi, melayani dan
mendorong berkembangnya usaha pertanian secara komersial untuk meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tani.
Upaya-upaya pembangunan pertanian tersebut dilaksanakan dengan
pendekatan sistem dan usaha agribisnis yang berarti mencakup upaya-upaya pada
keseluruhan subsistem agribisnis yang meliputi subsistem hulu yang termasuk di
dalamnya adalah sarana produksi pertanian (agrokimia, sarana alsin pertanian,
perbenihan/ pembibitan); subsistem produksi pertanian ( budidaya tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan peternakan); dan subsistem hilirnya yang termasuk diantaranya pengolahan, pemasaran dan distribusi hasil pertanian serta sub sistem
jasa pendukungnya
Penerapan dan pengembangan sarana alat mesin pasca panen dalam
mendukung pembangunan agroindustri dan agribisnis mempunyai peranan yang
sangat penting dalam rangka meningkatkan efisiensi, produktivitas dan perbaikan
mutu hasil pertanian. Sarana alat mesin pasca panen merupakan salah satu masukan
teknologi yang mendukung pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya
saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi, dimana keberadaannya
sangat dibutuhkan oleh masyarakat tani di pedesaan.
Peranan sarana alat dan mesin pasca panen adalah meningkatkan nilai tambah
dan mutu hasil pertanian dengan memperbaiki penanganan pasca panen hasil
pertanian. Sarana alat dan mesin pasca panen kini telah menjadi kebutuhan dasar
dalam mendukung keberhasilan pembangunan agroindustri dan agribisnisnasional.
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 2/24
Hal tersebut terkait dengan upaya peningkatan produksi, menurunkankehilangan
hasil dan meningkatkan efisiensi usaha agribisnisnya
B. Tujuan
Adapun tujuan dilakukan kunjungan lapangan ini adalah agar mahasiswa
mampu mengetahui secara langsung keadaan lapangan serta mahasiswa mampu
mengetahui secara langsung alat yang digunakan serta penerapan alat-alat tersebut
berdasarkan fungsinya, serta mengetahui dengan jelas mekanisme pembuatan kopi,
teh serta pembudidayaan bunga krisan di tempat pengembangan.
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 3/24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1). Teh ( Camelia Sinensis )
Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat
dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari
tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh
dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.
Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-
rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile, krisan
dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal.
Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar
lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa
sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.
Teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia.
Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun masih jauh di
bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara penghasil
teh terbesar nomor lima di dunia.
Teh dikelompokan berdasarkan cara pengolahan. Daun teh Camellia sinensis
segera layu dan mengalami oksidasi kalau tidak segera dikeringkan setelah dipetik.
Proses pengeringan membuat daun menjadi berwarna gelap, karena terjadi
pemecahan klorofil dan terlepasnya unsur tanin. Proses selanjutnya berupa
pemanasan basah dengan uap panas agar kandungan air pada daun menguap dan
proses oksidasi bisa dihentikan pada tahap yang sudah ditentukan.
Pengolahan daun teh sering disebut sebagai "fermentasi" walaupun
sebenarnya penggunaan istilah ini tidak tepat. Pemrosesan teh tidak menggunakan
ragi dan tidak ada etanol yang dihasilkan seperti layaknya proses fermentasi yang
sebenarnya. Pengolahan teh yang tidak benar memang bisa menyebabkan teh
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 4/24
ditumbuhi jamur yang mengakibatkan terjadinya proses fermentasi. Teh yang sudah
mengalami fermentasi dengan jamur harus dibuang, karena mengandung unsur racundan unsur bersifat karsinogenik .
Pengelompokan teh berdasarkan tingkat oksidasi:
Teh putih
Teh yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan
sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi
pembentukan klorofil. Teh putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit
dibandingkan teh jenis lain sehingga harga menjadi lebih mahal. Teh putih
kurang terkenal di luar Tiongkok, walaupun secara perlahan-lahan teh putih
dalam kemasan teh celup juga mulai populer.
Teh hijau
Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik.
Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi
dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan
uap atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan
panas). Teh yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun
teh atau digulung rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut
gun powder ).
Oolong
Proses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam
yang biasanya memakan waktu 2-3 hari.
Teh hitam atau teh merah
Daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan.
Teh hitam merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan (India, Sri
Langka, Bangladesh) dan sebagian besar negara-negara di Afrika seperti:
Kenya, Burundi, Rwanda, Malawi dan Zimbabwe. Terjemahan harafiah dari
aksara hanzi untuk teh bahasa Tionghoa dalam bahasa Jepang adalah "teh
merah" karena air teh sebenarnya berwarna merah. Orang Barat menyebutnya
sebagai "teh hitam" karena daun teh berwarna hitam. Di Afrika Selatan, "teh
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 5/24
merah" adalah sebutan untuk teh rooibos yang termasuk golongan teh herbal.
Teh hitam masih dibagi menjadi 2 jenis: Ortodoks (teh diolah dengan metode pengolahan tradisional) atau CTC (metode produksi teh Crush, Tear, Curl
yang berkembang sejak tahun 1932). Teh hitam yang belum diramu
(unblended ) dikelompokkan berdasarkan asal perkebunan, tahun produksi,
dan periode pemetikan (awal musim semi, pemetikan kedua, atau musim
gugur). Teh jenis Ortodoks dan CTS masih dibagi-bagi lagi menurut kualitas
daun pasca produksi sesuai standar Orange Pekoe.
Pu-erh (Póu léi dalam bahasa Kantonis)
Teh pu-erh terdiri dari dua jenis: "mentah" dan "matang." Teh pu-erh yang
masih "mentah" bisa langsung digunakan untuk dibuat teh atau disimpan
beberapa waktu hingga "matang". Selama penyimpanan, teh pu-erh
mengalami oksidasi mikrobiologi tahap kedua. Teh pu-erh "matang" dibuat
dari daun teh yang mengalami oksidasi secara artifisial supaya menyerupai
rasa teh pu-erh "mentah" yang telah lama disimpan dan mengalami proses
penuaan alami. Teh pu-erh "matang" dibuat dengan mengontrol kelembaban
dan temperatur daun teh mirip dengan proses pengomposan. Teh pu-erh
biasanya dijual dalam bentuk padat setelah dipres menjadi seperti batu bata,
piring kecil atau mangkuk. Teh pu-erh dipres agar proses oksidasi tahap
kedua bisa berjalan, karena teh pu-erh yang tidak dipres tidak akan
mengalami proses pematangan. Semakin lama disimpan, aroma teh pu-erh
menjadi semakin enak. Teh pu-erh yang masih "mentah" kadang-kadang
disimpan sampai 30 tahun bahkan 50 tahun supaya matang. Pakar bidang teh
dan penggemar teh belum menemui kesepakatan soal lama penyimpanan
yang dianggap optimal. Penyimpanan selama 10 hingga 15 tahun sering
dianggap cukup, walaupun teh pu-erh bisa saja diminum setelah disimpan
kurang dari setahun. Minuman teh pu-erh dibuat dengan merebus daun teh
pu-erh di dalam air mendidih seringkali hingga lima menit. Orang Tibet
mempunyai kebiasaan minum teh pu-erh yang dicampur dengan mentega dari
lemak yak , gula dan garam.
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 6/24
Teh kuning
Sebutan untuk teh berkualitas tinggi yang disajikan di istana kaisar atau tehyang berasal dari daun teh yang diolah seperti teh hijau tapi dengan proses
pengeringan yang lebih lambat.
Kukicha
Teh kualitas rendah dari campuran tangkai daun dan daun teh yang sudah tua
hasil pemetikan kedua, dan digongseng di atas wajan.
Genmaicha
Teh hijau bercampur berondong dari beras yang belum disosoh, beraroma
harum dan sangat populer di Jepang.
Teh bunga
Teh hijau atau teh hitam yang diproses atau dicampur dengan bunga. Teh
bunga yang paling populer adalah teh melati (Heung Pín dalam bahasa
Kantonis, Hua Chá dalam bahasa Tionghoa) yang merupakan campuran teh
hijau atau teh oolong yang dicampur bunga melati. Bunga-bunga lain yang
sering dijadikan campuran teh adalah mawar , seroja, leci dan seruni.
2). Bunga Krisan (Chrysanthemum sp.)
Bahasa latin bunga krisan adalah crhysantemum. Bunga krisan masih
tergolong ke dalam famili yang sama dengan bunga aster dan daisy, yaitu famili
Asteraceae. Bunga krisan dapat berarti persahabatan, keceriaan, dan kebahagiaan.
Disebut bahwa arti tradisional dari krisan adalah kecantikan dan kemurnian. Namun,
krisan dapat diartikan bermacam-macam di negara yang berbeda. Di Jepang, bunga
krisan yang dilambangkan seperti matahari juga digunakan sebagai lambang takhta
kaisar. Lambang krisan ini juga digunakan sebagai lambang paspor Jepang. Kelopak
krisan juga digunakan sebagai lambang lencana yang digunakan oleh anggota
parlemen di Jepang. Beberapa kota di Jepang pun seringkali mengadakan festival
tahunan bunga krisan. Di Cina, bunga krisan dianggap bagaikan bangsawan bunga.
Di Amerika dan Indonesia, bunga krisan juga identik dengan kebahagiaan. Misalnya
saja di Indonesia, bunga krisan seringkali dijadikan sebagai bunga yang biasa
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 7/24
menghiasi pernikahan. Namun, di Perancis, bunga ini justru dipakai untuk menghiasi
kuburan.Bunga krisan merupakan bunga yang aslinya berasal dari negara-negara Asia
Timur, seperti Jepang, Cina, dan Korea. Bunga ini terdiri dari berbagai macam
warna, di antaranya merah, putih, kuning, merah muda, biru, dan lain-lain. Musim
Bunga krisan bersamaan dengan musim gugur atau musim dingin.
Selain sebagai tanaman hias, bunga krisan juga dibudidayakan sebagai
ramuan kesehatan, seperti di Cina. Di Jepang, kelopak bunga krisan juga dipercaya
dapat memberikan kesehatan apabila diminum bersama segelas anggur. Minuman teh
krisan juga telah banyak dijumpai. Krisan yang dijadikan minuman adalah krisan
berwarna kuning dan putih. Selain bermanfaat sebagai relaksasi, teh krisan juga
dipercaya berkhasiat menyembuhkan influenza, demam, panas dalam, bahkan
membersihkan liver.
Di Jepang, bunga ini banyak dibudidayakan di rumah-rumah. Pada musim
dingin, warna-warni bunga krisan akan menghiasi halaman rumah pemilik yang
membudidayakannya. Meskipun berasal dari negara-negara Asia Timur, bunga
krisan juga dikembangkan di negara lain, seperti Perancis. Pada saat musim gugur
tiba, banyak bunga krisan dijajakan di toko bunga di Perancis. Di Indonesia, untuk
mengembangkan bunga krisan dan mempertahankannya agar tetap tumbuh,
dibutuhkan suhu 17-30 derajat celcius. Karena itu, biasanya bunga krisan
dibudidayakan di daerah-daerah berhawa sejuk di Indonesia. Bunga krisan potong
dapat bertahan selama dua minggu di dalam vas. Keuntungan bagi pembudidaya
bunga krisan, harga bunga ini stabil dan masa tanamnya singkat. Tanaman bunga
krisan akan tumbuh dalam waktu 10-14 minggu setelah masa tanam. Warnanya yang
beragam juga memberikan nilai seni tersendiri sehingga krisan banyak diminati
pecinta tanaman.
3). KOPI ( COFFEAE sp.)
Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan
ekstraksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 8/24
berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi
tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasaldari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda.
Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi
yang dikenal saat ini.
Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika (kualitas terbaik) dan
robusta. Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan
ber energi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000
tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini
menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai
kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400
ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga
dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker , diabetes, batu empedu, dan
berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler ).
Era penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM. Pada saat itu, banyak
orang di Benua Afrika, terutama bangsa Etiopia, yang mengonsumsi biji kopi yang
dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein
dan energi tubuh. Penemuan kopi sendiri terjadi secara tidak sengaja ketika
penggembala bernama Khalid mengamati kawanan kambing gembalaannya yang
tetap terjaga bahkan setelah matahari terbenam setelah memakan sejenis beri-berian.
Ia pun mencoba memasak dan memakannya. Kebiasaan ini kemudian terus
berkembang dan menyebar ke berbagai negara di Afrika, namun metode
penyajiannya masih menggunkan metode konvensional. Barulah beberapa ratus
tahun kemudian biji kopi ini dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Arab dengan
metode penyajian yang lebih maju.
Bangsa Arab yang memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa
Afrika saat itu, tidak hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus untuk diambil
sarinya. Pada abad ke-13, umat Muslim banyak mengonsumsi minuman kopi ini agar
para pemuja tetap terjaga. Kepopuleran kopi pun turut meningkat seiring dengan
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 9/24
penyebaran agama Islam pada saat itu hingga mencapai daerah Afrika Utara,
Mediterania, dan India.Pada masa ini, belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab karena
bangsa Arab selalu mengekspor biji kopi yang infertil (tidak subur) dengan cara
memasak dan mengeringkannya terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan budidaya
tanaman kopi tidak memungkinkan. Barulah pada tahun 1600-an, seorang peziarah
India bernama Baba Budan berhasil membawa biji kopi fertil keluar dari Mekah dan
menumbuhkannya di berbagai daerah di luar Arab.
Biji kopi dibawa masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun 1615
oleh seorang saudagar Venesia. Ia mendapatkan pasokan biji kopi dari orang Turki,
namun jumlah ini tidaklah mencukupi kebutuhan pasar. Oleh kerena itu, bangsa
Eropa mulai membudidayakannya. Bangsa Belanda adalah salah satu negara Eropa
pertama yang berhasil membudidayakannya pada tahun 1616. Kemudian pada tahun
1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk dikultivasi secara besar-besaran. Pada
saat itu, Indonesia masih merupakan negara jajahan Kolonial Belanda.
Pada sekitar tahun 1714-an, Raja Perancis Louis XIV menerima sumbangan
pohon kopi dari bangsa Belanda sebagai pelengkap koleksinya di Kebun Botani
Royal Paris, Jardin des Plantes. Pada saat yang sama, serorang angkatan laut
bernama Gabriel Mathieu di Clieu ingin membawa sebagian dari pohon tersebut
untuk dibawa ke Martinique. Akan tetapi, hal tersebut ditolak oleh Louis XIV dan
sebagai balasannya, ia memimpin sejumlah pasukan untuk menyelinap masuk ke
dalam Jardin des Plantes untuk mencuri tanaman kopi.
Keberhasilan Gabriel Mathieu di Clieu membawa tanaman kopi ke Martinik
merupakan suatu pencapaian yang sangat besar. Hal ini dikarenakan budidaya
tanaman kopi di sana cukup baik. Hanya dalam kurun waktu 50 tahun, telah terdapat
kurang lebih 18 juta pohon kopi dengan varietas yang beragam. Progeni inilah yang
menjadi salah satu sumber dari kekayaan jenis kopi di dunia.
Pada tahun 1727, pemerintah Brazil berinisiatif untuk menurunkan harga
pasaran kopi di daerahnya, karena pada saat itu kopi masih dijual dengan harga
tinggi dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan elit. Oleh karena itu, pemerintah
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 10/24
Brazil mengirimkan agen khusus, Letnan Kolonel Francisco de Melo Palheta, untuk
menyelinap masuk ke Perancis dan membawa pulang beberapa bibit kopi.Perkebunan kopi di Perancis memiliki penjagaan yang sangat ketat sehingga hal
tersebut tidak memungkinkan. Palheta pun mencari jalan lain dengan cara mendekati
istri gubernur. Sebagai hasil kerja kerasnya, ia membawa pulang sebuah buket berisi
banyak bunga kopi yang diberikan oleh istri gubernur seusai jamuan makan malam.
Dari pucuk-pucuk inilah bangsa Brazil berhasil membudidayakan kopi dalam skala
yang sangat besar sehingga bisa dikonsumsi oleh semua orang.
Dari sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, hanya terdapat 2
jenis varietas utama, yaitu kopi arabika (Coffea arabica) dan robusta (Coffea
robusta). Masing-masing jenis kopi ini memiliki keunikannya masing-masing dan
pasarnya sendiri.
Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik.
Sebagian besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi
ini berasal dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia,
mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. Secara
umum, kopi ini tumbuh di negara-negara ber iklim tropis atau subtropis. Kopi arabika
tumbuh pada ketinggian 600-2000 m di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat
tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuh optimalnya
adalah 18-26 oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan berwarna hijau
hingga merah gelap.
Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi
robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit
asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu,
cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus
ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi robusta dapat ditumbuhkan dengan
ketinggian 800 m di atas permuakaan laut. Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten
terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini menjadikan kopi robusta lebih murah.
Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara,
dan Amerika Selatan.
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 11/24
Jenis kopi yang lain merupakan turunan atau subvarietas dari kopi arabika
dan robusta. Biasanya disetiap daerah penghasil kopi memiliki keunikannya masing-masing dan menjadikannya sebagai suatu subvarietas. Salah satu jenis kopi lain yang
terkenal adalah kopi luwak asli Indonesia.
Kopi luwak merupakan kopi dengan harga jual tertinggi di dunia. Proses
terbentuknya dan rasanya yang sangat unik menjadi alasan utama tingginya harga
jual kopi jenis ini. Pada dasarnya, kopi ini merupakan kopi jenis arabika. Biji kopi ini
kemudian dimakan oleh luwak atau sejenis musang. Akan tetapi, tidak semua bagian
biji kopi ini dapat dicerna oleh hewan ini. Bagian dalam biji ini kemudian akan
keluar bersama kotorannya. Karena telah bertahan lama di dalam saluran pencernaan
luwak, biji kopi ini telah mengalami fermentasi singkat oleh bakteri alami di dalam
perutnya yang memberikan cita rasa tambahan yang unik.
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 12/24
BAB III
METODELOGI
Adapun waktu diadakannya kunjungan perjalanan ini (fieldtrip) adalah pada
tanggal 13 Mei 2011, di kota Pagar Alam. Tempat yang dikunjungi antara lain :
1. PTPN VII ( Pemanenan Teh )
Melihat langsung proses pemetikan teh di perkebunan teh Nusantara VII.
2. Pegolahan kopi
Pengolahan kopi mulai dari tumbuhan kopi, pemetikan, pemisahan dari biji
dengan kulit arinya, penyangraian/ penggorengan kopi, hingga penggilingan kopi
dan pengemasan yang siap dipasarkan.
3. Pusat Hotikutura Pembudidayaan Tanaman Krisan
Proses pemeliharaan dan pembudidayaan bunga krisan dalam rumah kaca.
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 13/24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil yang bisa di dapat dari kegiatan pembelajaran kerja lapangan di kota
Pagar Alam adalah sebagai berikut:
1. PTPN VII ( Pemanenan Teh )
Merupakan proses pemanenan teh. Dimana di PTPN VII ini semua kegiatan
pemanenan teh berlangsung, sebelum the diolah di pabrik pengolahan
2. Pembudidayaan Bunga Krisan
Melihat cara proses pembudidayaan bunga krisan, mulai dari pembibitan,
penanaman dan pemeliharaan hingga bunga siap untuk dijual di dalam pot.
3. Pengolahan Kopi
Melihat cara pengolahan kopi dari mulai pemetikan,dijemur, dipisahkan dari
biji dengan kulit ari sampai proses penggilingan biji kopi, hingga pengemasan kopi
yang siap dipasarkan dalam bentuk pengemasan.
B. Pembahasan
Pelaksanaan kegiatan tinjauan lapangan sangat bermanfaat bagi mahasiswa
sebagai pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat, mahasiswa
mendapatkan pengetahuan yang nyata di berbagai tempat.
a. Pengolahan Teh Perkebunan Nusantara VII ( PTPN VII )
Pabrik perkebunan teh ini telah berdiri sejak tahun 1929, yang dibangun
dengan jarak ± 1000 - 1500 m dari permukaan laut. Teh diperoleh dari pucuk daun
teh segar yang dipetik. Kriteria pucuk daun teh yang dipetik adalah “medium petik”.
Pengolahan teh adalah metode yang diterapkan pada pucuk daun teh (Camellia
sinensis) yang melibatkan beberapa tahapan, termasuk di antaranya pengeringan
hingga penyeduhan teh. Jenis-jenis teh dibedakan oleh pengolahan yang dilalui. Di
dalam bentuknya yang paling umum, pengolahan teh melibatkan oksidasi terhadap
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 14/24
pucuk daun, penghentian oksidasi, pembentukan teh dan pengeringan. Dari tahapan
ini, derajat oksidasi memainkan peran penting untuk menentukan rasa teh, dengan perawatan dan pemotongan pucuk daun memengaruhi citarasa juga turut berperan
meski cukup kecil.
Meskipun tiap-tiap jenis teh memiliki rasa, aroma, dan wujud yang berbeda-beda,
pengolahan teh untuk semua jenis teh memiliki sekumpulan metode yang serupa
dengan sedikit variasi:
1. Pemetikan: Daun teh, yakni satu kuntum dan dua pucuk, dipetik dari semak
Camellia sinensis dua kali setahun pada permulaan musim semi dan musim
panas atau penghujung musim semi. Pemetikan pada musim gugur atau
musim dingin jarang dilakukan, meskipun bisa saja ketika musim
memungkinkan. Pemetikan dilakukan dengan tangan ketika kualitas teh
menjadi prioritas, atau ketika biaya tenaga pekerja bukan persoalan.
Pemetikan dengan tangan dilakukan dengan cara menggenggam sejajar
dengan hentakan pergelangan tangan dan tanpa pemilinan atau penjepitan,
karena jika yang terakhir dilakukan akan menurunkan mutu daun. Pemetikan
juga dapat dilakukan dengan mesin, meski akan lebih banyak daun yang
rusak dan sebagian terbuang. Adalah juga sulit panen teh dengan mesin di
lereng gunung di mana teh sering ditanam.
2. Pelayuan: Dilakukan untuk menghilangkan terbuangnya air dari daun dan
memungkinkan oksidasi sesedikit mungkin. Daun teh dapat dijemur atau
ditiriskan di ruangan berangin lembut untuk mengurangi kelembaban. Daun
kadang-kadang kehilangan lebih dari seperempat massanya akibat pelayuan.
3. Pememaran: Untuk mengajukan dan mempercepat oksidasi, daun boleh
dimemarkan dengan memberinya sedikit tumbukan pada keranjang atau
dengan digelindingkan dengan roda berat. Ini juga menghasilkan sedikit jus,
yang membantu oksidasi da memperbaiki citarasa teh.
4. Oksidasi: Untuk teh yang memerlukan oksidasi, daun dibiarkan semula di
ruangan tertutup di mana segera mereka menjadi lebih gelap. DI dalam tahap
ini klorofil pada daun dipecah secara enzimatik, dan tanninnya dikeluarkan
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 15/24
dan dialihbentukkan. Di industri teh, proses ini disebut fermentasi, meski
sebenarnya tidak terjadi fermentasi karena proses oksidatif ini tidak membangkitkan energi (langkah ini tidak juga dipicu oleh mikroorganisme;
di dalam langkah pengolahan teh lainnya--misalnya penyimpanan--
mikroorganisme dapat digunakan untuk fermentasi). Penghasil teh dapat
memilih ketika oksidasi harus dihentikan. Untuk teh oolong oksidasi harus
terjadi 5-40%, pada teh oolong yang lebih cerah 60-70%, dan pada teh hitam
100%.
5. Penghilangan-warna-hijau: dilakukan untuk menghentikan oksidasi daun teh
pada jenjang yang diharapkan. Tahapan ini dipunahkan dengan pemanasan
sedang, enzim oksidatif dihambat, tanpa merusak rasa teh. Tradisionalnya,
daun teh digongseng atau dikukus, tetapi seiring majunya teknologi, tahapan
ini dilakukan dengan pemanggangan di dalam drum yang diputar. Untuk teh
hitam, tahap ini dilakukan bersama pengeringan.
6. Penguningan: Khusus untuk teh kuning, dilanjutkan dengan pemanasan
ringan di dalam kontainer mini, warna teh berubah menguning.
7. Pembentukan:Tahap berikutnya adalah penggulungan untuk mendapatkan
bentuk lajur yang ergonomik. Biasanya dilakukan dengan menempatkannya
di dalam tas pakaian yang besar, yang kemudian ditekan-tekan oleh tangan
atau mesin untuk membentuk lajur. Tindakan penggulungan ini juga
menyebabkan beberapa pati dan jus dari dalam daun keluar, ini akan
memperkaya rasa teh. Lajur teh dapat dibentuk menjadi bentuk lain, misalnya
membentuk pola keriting, membentuk pelet, atau digulung serupa bola dan
bentuk lain yang diharapkan.
8. Pengeringan: Pengeringan dilakukan sebagai "tahap akhir" menjelang
penjualan. Ini dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya dengan
menggongseng, menjemur, menghembuskan udara panas, atau
memanggangnya. Namun, pemanggangan adalah yang paling lazim.
Pemeliharaan yang saksama mestilah dilakukan supaya pucuk daun teh tidak
terlampau kering, atau bahkan hangus.
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 16/24
9. Pemeliharaan: Meski tidak selalu dilakukan, beberapa teh memerlukan
penyimpanan ekstra, fermentasi tahap kedua, atau pemanggangan untuk mencapai potensial minumannya. Juga, teh yang diberi perisa dipabrikasi
dengan menyemprotkan aroma dan rasa atau dengan menyimpannya di
lingkungan perisa.
b. Pengolahan Kopi
Proses penanaman kopi membutuhkan cara-cara tersendiri. Pada umumnya
waktu penanaman kopi di tanam pada bulan-bulan tertentu yang biasanya pada waktu
wukuf.
Sebelum penanaman bibit kopi disiapkan kemudian disiapkan lubang-lubang
tertentu atau disemaikan. Masa tanam tanaman kopi kira-kira 2,5 tahun.
Proses perawatan dan pemeliharaan kopi dimulai dari pemeliharaan bibit,
disiangi, dipupuk, pemilihan tunas yang baik dibatang. Apabila terdapat tunas yang
tidak baik atau diserang hama segeralah dibuang agar hama tersebut tidak tersebar ke
mana-mana atau dapat pula dibasmi dengan pembasmi hama.
Proses pemetikan diawali dengan pemetikan kembang, kemudian dipetik
dengan menggunakan alat tertentu. Disimpan didalam karung untuk menghindari biji
kopi yang basah dan lembab.
Biji kopi yang sudah dipetik disimpan di dalam karung untuk menghindari biji
kopi yang basah. Pemetikan biji kopi diambil yang sudah merah agak kehitam-hitam
artinya biji tersebut sudah siap dipetik. Kemudian dijemur sampai kering benar,
disimpan, dan digiling.
Pada proses penggilingan akan terjadi sortasi yaitu pemisahan kulit dan biji
kopi tersebut. Bekas biji kopi tersebut dapat digunakan sebagai pupuk. Dibawa ke
tempat penggilingan sampai sampai menjadi kopi bubuk yang siap dipasarkan.
Apabila kopi tersebut masih basah atau lembab maka biji kopi tersebut akan tumbuh
kembali. Dan tidak bisa digunakan atau digiling kembali.
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 17/24
Kualitas suatu kopi juga tergantung terhadap kadar air kopi tersebut. Karena
akan mempengaruhi pada proses penggilingan. Oleh sebab itu, dalam pejemuranharus benar-benar kering agar kualitas kopi menjadi baik.
Para petani desa sering menitip kepada para pengusaha penggiling kopi diatas
tempat penggilingan kopi tersebut. Dan kadang kala sering sampai kepada proses
penggilingan. Akan tetapi, pengusaha kopi kesulitan dalam mendapatkan alat yang
dapat mengeringkan kopi dalam waktu cepat dan banyak. Apabila terjaadi musim
hujan petani sulit untuk mendapatkan sinar matahari dalam proses pengeringan. Oleh
karena itu, para pengusaha kopi sangat kesulitan untuk mendapatkan alat tersebut
dalam membantu proses pengeringan apabila terjadi musim hijau yang panjang.
Karena akan mempengaruhi proses pemasaran dan produksi kopi tersebut.
Pada proses pengemasan maka bubuk kopi ditimbang sesuai dengan berapa
berat yang akan di distribusi, lalu dengan menggunakan alat press maka pengemasan
dengan menggunakan packaging plastic tidak terkontaminasai dari udara luar.
c. Kunjungan Tempat Pembudidayaan Bunga Krisan
Untuk memperoleh kualitas bunga krisan yang baik, tanaman perlu dipacu
pertumbuhan vegetatifnya dengan periode cahaya lebih panjang dari pada hari
normal. Penambahan cahaya dimaksudkan agar stadia vegetatif lebih lama, sehingga
akan dihasilkan tangkai bunga yang lebih panjang, bunga yang lebih besar dan tajuk
yang rimbun untuk dapat menunjang bunga, meningkatkan keserempakan berbunga
dan tanaman lebih kompak. Penambahan hari panjang dapat dilakukan dengan
penyinaran buatan setelah matahari terbenam atau pada periode gelap antara jam
22:00 - 02:00 selama 3-4 jam dengan intensitas 32-108 lux (Sach dan Kofraneck,
1979). Penambahan panjang hari dengan penyinaran buatan memerlukan biaya yang
cukup besar, sehingga perlu dicari metode yang lebih ekonomis, antara lain dengan
pola night break. Pola night break merupakan penyinaran di malam hari sebagai
rekayasaan hari panjang, untuk menghasilkan bunga potong krisan spray yang
berkualitas, perlakuan kondisi hari panjang dengan pola night break dengan 7,5
menit terang dan 22,5 menit gelap yang berlangsung selama 8 kali atau dengan sandi
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 18/24
(7,5-22,5) 8 X adalah yang paling efisien dengan intensitas cahaya lampu 40 lux
(lampu dengan daya listrik 60 watt).Tanaman hias bunga krisan merupakan salah satu komoditi ekspor yang
ditawarkan di Kota Pagar Alam. Pengembangan ini dilakukan di Pusat Holtikutura
Kota Pagar Alam. Selain bunga krisan, tanaman hias lain juga dikembangkan di
tempat ini.
Pembudidayaan bunga krisan dimuai dari pembibitan yang dilakukan di daan
pot-pot kecil. Selama 1 bulan, bibit ini dikumpulkan di tempat yang memiliki cahaya
yang sesuai dengan kebutuhan sehingga pertumbuhannya dalam berjalan dengan
baik.Setelah berumur 1 bulan, bibit akan dipindahkan ke dalam pot yang lebih besar.
Pengairan dilakukan 2 kali sehari dengan menggunakan sistem tetes agar air tidak
menggenang atau akar tanaman terlalu basah.
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 19/24
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari pembahasan ini, antara lain sebagai berikut :
1. Proses pemetikan pucuk daun teh adalah 3 daun paling atas dari tanaman teh.
2. Proses pemetikan menggunakan menggunakan alat dibutuhkan 3 orang
pekerja dan hasilnya kurang optimal dari hasil pemetikan daun tersebut
dibandingkan pemetikan secara tradisional walaupun hasilnya lebih bnyak
disbanding yang teradisional
3. Tanaman teh hidup pada dataran rendah dengan ketinggian ± 1000 m dari
permukaan laut.
4. Budidaya bunga krisan harus menerapkan pola-pola pembudidayaan tanaman
yang benar, karena bunga ini berasal dari daerah subtropis yang memiliki
suhu lebih rendah.
5. Proses penyangraian/penggorengan kopi menggunakan tong atau drum dan
menggunakan pemanasan.
6. Pengemasan kopi menggunakan alat press.
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 20/24
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. (online) (http://www.membuatblog.web.id/2010/03/budidaya-
krisan.html, diakses 20 April 2011).
Anonim. (online) http://id.wikipedia.org/wiki/Teh , diakses 24 mei 2011
Anonim. (online) http://www.abn-flower.com/, diakses 24 mei 2011
Anonim. (online) http://id.wikipedia.org/wiki/Kopi, diakses 24 mei 2011
Anonim. (online) Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian, diakses 24 mei 2011
Wuryaningsih. 2008 (online) (http://www.kebonkembang.com/panduan-dan-tip-
rubrik-35/258.html).
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 21/24
LAMPIRAN
Gambar Alat Pemetik Teh Budidaya tanaman Teh
Mesin pemetik teh mesin penggorengan
Mesin Pengupas Buah kopi
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 22/24
Pengemasan kopi kopi yang telah dikemas
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 23/24
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN
MATA KULIAH ALAT DAN MESIN PASCA PANEN
KE PAGAR ALAM
OLEH :
JONESMAN SIDABUTAR
05071006022
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 24/24
INDRALAYA
2011