22
LAPORAN PERCOBAAN FISIKA “PERUBAHAN WUJUD, KISI DIFRAKSI, KECEPATAN RATA-RATA, DAN GAYA PEGAS” NAMA : REITNO DEWI ASTUTI KELAS : XII IPA 6 SMAN 1 LUWUK

Laporan Fisika kelas XII sma

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Fisika kelas XII sma

LAPORAN PERCOBAAN

FISIKA

“PERUBAHAN WUJUD, KISI DIFRAKSI,

KECEPATAN RATA-RATA, DAN GAYA PEGAS”

NAMA : REITNO DEWI ASTUTI

KELAS : XII IPA6

SMAN 1 LUWUK

TAHUN AJARAN 2010/2011

Page 2: Laporan Fisika kelas XII sma

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan

rahmat, hidayah, serta karunia-Nyalah, sehingga kami bisa

menyelesaikan Laporan Praktikum, tentang hasil percobaan perubahan

wujud, kisi difraksi, kecepatan rata-rata, dan gaya pegas.

Laporan ini disusun berdasarkan dengan hasil percobaan yang

telah dilakukan oleh penulis serta kajian-kajian teori yang diambil dari

berbagai sumber.

Tidak lupa juga kami sebagai penulis berterima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan

praktikum ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini, masih

terdapat banyak kesalahan. Maka dari itu, kritik dan saran yang

membangun sangat kami harapkan demi penyusunan laporan yang

lebih baik lagi.

Luwuk, 07 April 2011

Penulis

Page 3: Laporan Fisika kelas XII sma

BAB I

PERCOBAAN PERUBAHAN WUJUD ZAT

Tujuan

Mengambarkan grafik suhu terhadap waktu untuk lilin yang

mengalami pemanasan dan pendinginan.

Alat dan Bahan

1. Batang Statif 6. Kawat Kasa2. Penjepit 7. Tabung Reaksi3. Bunsen 8. Gelas Kimia4. Termometer 9. Lilin5. Kaki Tiga 10. Air

Kajian Teori

Wujud zat terbagi menjadi tiga yaitu padat, cair dan gas. Pada

saat tertentu umumnya zat hanya berada dalam satu wujud saja, tetapi

zat dapat berubah dari wujud yang satu ke wujud yang lain.

Cara Kerja

1. Letakkan gelas kimia yang berisi air di atas kawat kasa sebuah

meja kaki tiga

2. Jepit tabung reaksi dan hubungkan penjepitnya ke tiang penahan.

Masukkan llin padat ke dalam tabung yang dipasangi

thermometer.

Page 4: Laporan Fisika kelas XII sma

3. Turunkan tabung reaksi secara perlahan ke dalam gelas kimia

yang telah berisi air. Perhatikan lilin padatan harus berada di

bawah permukaan air.

4. Mulailah memanaskan air secara perlahan dengan menyalakan

pembakar Bunsen.

5. Begitu pembakar Bunsen menyala, mulailah menjalankan

stopwatch anda. Bacalah suhu liin yang di catat thermometer

setiap menit.

6. Panaskan terus lilin sampai kira-kira 2-3 menit sampai lilin

melebur semuanya. Ini untuk menjamin bahwa lilin telah kita

panaskan sampai di atas titik leburnya.

7. Keluarkan tabung reaksi dai air panas dalam gelas kimia dengan

mengangkat tiang. Tetap amati stopwatch anda.

8. Baca suhu lilin dalam tabung reaksi yang mendingin setiap menit

dan berhentilah ketika suhu lilin mencapai kira-kira 450.

9. Isilah hasil pengamatan waktu dan suhu pada butir 5 dan 8 pada

tabel.

Hasil Pengamatan

Tugas pendahuluan

1. Suhu lilin naik ketika melebur, suhu lilin naik karena menyerap

panas. Sedangkan ketika membeku, suhu lilin turun karena

melepaskan kalor.

2. Perubahan wujud adalah proses pengubahan bentuk sebuah zat

menjadi wujud yang baru. Misalnya air yang menguap menjadi

gas (uap air).

Page 5: Laporan Fisika kelas XII sma

Analisis Data dan Tugas Akhir

1.

2. Grafik hubungan antara suhu dan waktu

NO Waktu (menit) Suhu Naik (oC) Suhu Turun (oC)

1 2 45 56

2 4 46 51

3 6 84 50

4 8 49

5 10 48

6 12 46

7 14 45

Page 6: Laporan Fisika kelas XII sma

Kesimpulan

Perubahan wujud adalah proses pengubahan bentuk sebuah zat

menjadi wujud yang baru. Misalnya air yang menguap menjadi

gas (uap air).

Ada 6 jenis perubahan wujud zat, yaitu membeku (cair-padat),

mencair (padat-cair), menguap (cair-gas), mengembun (gas-cair),

menyublim (padat-gas), mengkristal (gas-padat).

Suhu lilin naik ketika melebur. Karena untuk melebur, suhu lilin

naik karena menyerap panas. Sedangkan ketika membeku, suhu

lilin turun karena melepaskan kalor.

Page 7: Laporan Fisika kelas XII sma

BAB II

PERCOBAAN KECEPATAN RATA-RATA

Tujuan

Menentukan kecepatan rata-rata suatu benda

Alat dan Bahan

1. Rel Presisi2. Penyambung Rel3. Kaki Rel4. Balok Bertingkat

Page 8: Laporan Fisika kelas XII sma

5. Stopwatch6. Kelereng

Kajian Teori

Kecepatan dan Percepatan, dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Jarak, arah, dan Waktu. Sehingga kita dapat mendefinisikan bahwa ;

Kecepatan adalah suatu besaran dalam fisika yang dipengaruhi oleh jarak, waktu yang ditempuh dan mempunyai arah yang nyata.

Percepatan adalah suatu besaran dalam Fisika yang dipengaruhi

oleh besarnya kecepatan dan waktu yang ditempuh. ( Percepatan

mempunyai kecepatan yang tidak tetap.)

Bila Kecepatan dilambangkan dengan huruf   v  , jarak

dilambangkan dengan huruf   s   , dan waktu dilambangkan dengan

huruf   t  , sedangkan Percepatan dilambangkan dengan huruf   a  .

Maka Kecepatan dan Percepatan dapat dijelaskan dengan persamaan

berikut :

Cara Kerja

1. Pasang rel presisi dengan menyambung rel.

Page 9: Laporan Fisika kelas XII sma

2. Naikkan rel di atas balok bertingkat pada tingkatan paling rendah.

3. Siapkan stopwatch. Jatuhkan kelereng bersamaan dengan

menekan stopwatch.

4. Catat waktu luncurnya hingga tiba di kaki rel.

5. Ulangi kegiatan sampai 5 kali.

6. Ubah ketinggian rel dengan menaikkan ke tingkat sedang, lalu

lakukan kegiatan 3-5.

7. Lanjutkan ke tingkat tinggi lalu lakukan kegiatan 3-5.

Hasil Pengamatan

Tugas pendahuluan.

1. Kecepatan adalah suatu besaran dalam fisika yang dipengaruhi

oleh jarak, waktu yang ditempuh dan mempunyai arah yang

nyata.

2. Kecepatan rata-rata adalah besarnya rata-rata kecepatan sebuah

benda bergerak dari titik awal ke titik akhir dengan jarak yang

sama namun waktu tempuh dan kecepatannya berubah-ubah.

Analisa Data dan Tugas Akhir

Tingkat Rendah Tingkat Sedang Tingkat TinggiNo. Waktu (detik) No. Waktu (detik) No. Waktu (detik)

1 2,28 1 2,16 1 2,02

2 2,73 2 2,29 2 1,98

3 3,26 3 2,41 3 2,16

4 2,96 4 2,37 4 1,91

5 2,48 5 2,31 5 1,81

Page 10: Laporan Fisika kelas XII sma

Kesimpulan

Kecepatan adalah suatu besaran dalam fisika yang dipengaruhi oleh jarak, waktu yang ditempuh dan mempunyai arah yang nyata.

Kecepatan rata-rata adalah besarnya rata-rata kecepatan sebuah benda bergerak dari titik awal ke titik akhir dengan jarak yang sama namun waktu tempuh dan kecepatannya berubah-ubah.

Kecepatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Jarak, arah, dan Waktu

Bila Kecepatan dilambangkan dengan huruf   v, jarak dilambangkan dengan huruf   s, dan waktu dilambangkan dengan huruf   t, maka Kecepatan dapat dijelaskan dengan persamaan:

BAB III

PERCOBAAN KISI DIFRAKSI

Tujuan

Menghitung panjang gelombang cahaya warna merah, kuning, dan

hijau.

Alat dan Bahan

Page 11: Laporan Fisika kelas XII sma

1. Kisi Difraksi 5. Mistar 1 Meter

2. Bohlam 25 Watt 6. Pensil

3. Batang Statif Panjang 7. Karet Gelang4. Kabel dan Steker 8. Kertas Manila Warna Merah, Hijau, Kuning

Kajian Teori

Untuk Mengukur Panjang Gelombang Cahaya. Untuk Mengukur Panjang Gelombang Dengan Tingkat Ketelitian Yang Tinggi Digunakan Sejumlah Besar Celah-Celah Parallel Yang Ukurannya Sama Atau Kisi Difraksi. Sebuah Kisi Dapat Terdiri Dari Ribuan Garis/Cm.

Misalkan Sebuah Kisi Terdiri Dari 10.000 Garis/Cm, Maka Kisi Ini Dikatakan Memiliki Tetapan Kisi (Lebar Celah) D = 1/10.000)Cm = 10 Cm.

Jika N Menyatakan Banyak Garis Persatuan Panjang (Missal Cm) Maka Tetapan Kisi D Adalah Kebalikan Dari N .

Cara Kerja

1. Susun alat seperti gambar

2. Bungkus bohlam dengan kertas manila dan rekatkan dengan

karet gelang

3. Pasang bohlam di tiang statif ± 15 cm dari dasar statif

4. Pasang mistar 1 meter dgn posisi 50 cm di tengah kaki statif.

5. Salah seorang peserta didik berdiri di belakang statif dengan

memegang pensil untuk membantu temanya menghitung

pergeseran sinar di mistar.

Page 12: Laporan Fisika kelas XII sma

6. Salah seorang peserta didik mulai menggunakan kisi difraksi

untuk melihat y dari posisi 1 di depan bohlam.

7. Ulangi kegiatan 6 untuk peserta didik lainnya.

8. Masukkan datanya dalam tabel.

Hasil Pengamatan

Tugas pendahuluan

Kisi Difraksi adalah sejumlah celah sejajar yang serba sama. Kisi

dibuat dengan membuat goresan halus pada keping kaca. Umumnya

mempunyai goresan mencapai 5000 goresan/cm, sehingga jarak

antara 2 celah sangat kecil yaitu sekitar 1/5000 = 20.000 A.

Pada suatu kisi difraksi, tiap celah menimbulkan berkas difraksi

atau muka gelombang yang baru, kemudian berkas tersebut saling

berinterferensi satu sama lain sehingga menghasilkan pola akhir gelap

dan terang

Analisa Data dan Tugas Akhir

Warna Siswa n L (Jarak Bohlam) Y Kanan (cm) Y Kiri (cm)

Merah

Helviana Riski M 1M 15 cm 16 28

Satria Riski Darmawan 1M 15 cm 25 25

Apriyanto 1M 15 cm 17 32

Ian Handri Supari 1M 15 cm 36 32

Megawati Morintoh 1M 15 cm 19 32

Hijau Reitno Dewi Astuti 1M 15 cm 30 26

Helviana Riski M 1M 15 cm 28 32

Page 13: Laporan Fisika kelas XII sma

Satria Riski Darmawan 1M 15 cm 24 22

Apriyanto 1M 15 cm 28 25

Megawati Morintoh 1M 15 cm 31 45

Kuning

Satria Riski Darmawan 1M 15 cm 11 30

Reitno Dewi Astuti 1M 15 cm 11 5

Apriyanto 1M 15 cm 37 22

Megawati Morintoh 1M 15 cm 14 5

Ian Handri Supari 1M 15 cm 13 5

Kesimpulan

Jika muka gelombang bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih kecil dari panjang gelombang), maka gelombang ini akan mengalami lenturan sehingga terjadi gelombang-gelombang setengah lingkaran yang melebar di belakang celah tersebut.

BAB IV

PERCOBAAN GAYA PEGAS

Tujuan

Menyelidiki hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas

dan menentukan konstanta pegas

Alat dan Bahan

1. Mistar

Page 14: Laporan Fisika kelas XII sma

2. Pegas spiral3. Beban4. Statif

Kajian Teori

Robert Hooke adalah fisikawan yang menemukan teori tentang

pegas. Pada tahun 1658, Hooke telah menemukan 2 hal penting yaitu

pegas spiral untuk mengontrol keseimbangan dan memperbaiki system

pelepas jangkar. Kemudian pada tahun 1660, yaitu saat merancang

pegas pengatur keseimbangan jam, Hooke menemukan suatu kejadian

yang akhirnya melahirkan hukum Hooke yang berkaitan dengan hokum

umum elastisitas.

“Hukum Hooke menyatakan “jika gaya tarik tidak melampaui

batas elastisitas pegas, pertambahan panjang pegas berbanding lurus

(sebanding) dengan gaya tariknya.”

Cara Kerja

1. Pasang statif dan kaitkan neraca pada statif

2. Gantungkan beban pada ujung pegas, baca pertambahan

panjang pegas

3. Ulangi langkah 2 dengan menambah beban

4. Lakukan langkah 2-4 dengan beban yang berbeda

Page 15: Laporan Fisika kelas XII sma

Hasil Pengamatan

Tugas Pendahuluan

1. Suatu pegas akan mengalami pertambahan panjang apabila diberikan gaya F pada pegas tersebut. Sehingga pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya F.

2. Ya. Karena, semakin besar massa beban yang di kaitkan pada pegas, maka semakin besar pula gaya F dan pertambahan

panjang pegas semakin besar (ingat : k = FΔx ). Sehingga

konstanta pegas bernilai konstan. Artinya, tidak berubah dengan adanya pertambahan massa.

Analisa Data dan Tugas Akhir

No.Massa beban

Gaya tarik

Panjang pegas

Pertambahan panjang

F/Δx

1 50 gr 0,5 N 14,5 1,5 0,33

2 100 gr 1 N 15,5 2,5 0,4

3 150 gr 1,5 N 17 4 0,375

4 200 gr 2 N 18,5 5,5 0,36

5 250 gr 2,5 N 19,5 6,5 0,154

Grafik Hubungan Gaya dengan Pertambahan Panjang Pegas

Page 16: Laporan Fisika kelas XII sma

Besarnya gaya yang diberikan pada benda memiliki batas-batas tertentu. Jika gaya sangat besar maka regangan benda sangat besar sehingga akhirnya benda patah.

Hubungan antara gaya dan pertambahan panjang (atau simpangan pada pegas) dinyatakan melalui grafik di bawah ini.

Kesimpulan

Sesuai dengan hokum Hooke maka “semakin besar massa diberikan, maka semakin besar nilai pertambahan panjangnya.”

Besar gaya yang diperlukan untuk kembali ke keadaan semula disebut gaya pemulih

Bentuk hubungan antara f dan x berbentuk garis lurus dengan melewati titik (0,0) dengan kemiringan m = tan α, dan persamaan garisnya dinyatakan sebagai F = m.x atauf = k.x

Suatu pegas akan mengalami pertambahan panjang apabila diberikan gaya f pada pegas tersebut. Sehingga pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya f.

Page 17: Laporan Fisika kelas XII sma

Semakin besar massa beban yang di kaitkan pada pegas, maka semakin besar pula gaya f dan pertambahan panjang pegas

semakin besar (ingat : k = FΔx ). Sehingga konstanta pegas bernilai

konstan. Artinya, tidak berubah dengan adanya pertambahan massa.

Daftar Pustaka

http://genius.smpn1-mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/fisika/Zat%20dan%20Wujudnya/perubahan.html

http://abciitde.blogspot.com/2009_12_01_archive.html

Novita, Eka .2010. Laporan Praktikum Fisika. Luwuk

Purwanti, Endang. 2009. Fisika untuk SMA/MA. Klaten : Intan Pariwara

Siswanto, dkk. 2009. Kompetensi Fisika. Jakarta : Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional

Page 18: Laporan Fisika kelas XII sma